Aliran behaviorisme adalah pendekatan psikologi yang menekankan studi tentang perilaku yang dapat diamati secara langsung. Aliran pemikiran ini meyakini bahwa perilaku manusia dapat dijelaskan dan dipahami melalui pengamatan objektif tanpa memperhatikan aspek mental atau pemikiran batin. Salah satu tokoh behaviorisme yang paling penting adalah John B. Watson, yang mengembangkan gagasan bahwa rangsangan eksternal dapat memperoleh tanggapan tertentu dari individu. Teori ini berasumsi bahwa lingkungan dan pengalaman eksternal berperan penting dalam membentuk perilaku manusia. 3. Aliran Behaviorisme
Pemikiran behavioris terus berkembang dengan kontribusi B.F. Skinner yang mengembangkan teori penguatan dan hukuman sebagai faktor kunci dalam pembentukan dan modifikasi perilaku. Skinner juga memperkenalkan konsep operant conditioning, yang menekankan pembelajaran melalui konsekuensi tindakan tertentu. Meskipun behaviorisme telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman pembelajaran dan perilaku, behaviorisme juga mendapat kritik, terutama karena pengabaiannya terhadap proses mental internal. Beberapa ahli berpendapat bahwa memahami pikiran dan perasaan individu juga penting untuk pemahaman psikologi manusia yang lebih komprehensif. B.F Skinner
Psikoanalisis, yang Dikembangkan oleh Sigmund Freud, psikoanalisis merupakan aliran psikologi yang menekankan pentingnya aspek bawah sadar dalam membentuk perilaku manusia. Menurut Freud, sebagian besar perilaku manusia dipengaruhi oleh kekuatan bawah sadar dan pikiran yang berakar di alam bawah sadar. Freud membagi struktur pikiran manusia menjadi tiga bagian: id,ego,dansuperego.Idmewakilikeinginandan naluri primitif yang berusaha memuaskan kebutuhan dan keinginan tanpa memperhatikan norma-norma sosial. Ego berperan sebagai mediator antara id dan realitas eksternal, sedangkan superego merupakan internalisasi norma dan nilai moral yangditerima masyarakat. 4. Aliran Psikoanalisis
Metode analisis utama psikoanalisis adalah terapi bicara, bahwasanya pasien didorong untuk bebas mengeksplorasi dan mengekspresikanpikirandanperasaannya. Freud juga mengembangkan teori perkembangan psikoseksual yang menekankan peran pengalaman seksual dalam tahap perkembangan individu. Meskipun psikoanalisis memberikan kontribusi signifikan terhadap pemahaman konsep-konsep seperti ketidaksadaran dan mekanisme pertahanan, beberapa kritik muncul terutama karena metodologi subjektif dari terapi bicara dan kurangnya dasar empiris di beberapa bagian teori Freud.
5. Aliran Kognitif Aliran kognitif berfokus pada pemahaman proses mental yang terlibat dalam berpikir atau persepsi, berpikir, mengingat dan memecahkan masalah. Tokoh protagonis sekolah ini adalah Jean Piaget yang fokus pada perkembangan kognitif anak. Piaget berteori bahwa anak melewati beberapa tahapan perkembangan kognitif, mulai dari tahap sensorimotor hingga tahap tindakan formal, dimana kemampuan berpikir abstrak berkembang. Selain itu, Albert Bandura memberikan kontribusi penting melalui teori pembelajaran sosial atau teori persepsi.
Menurut Bandura, individu belajar tidak hanya melalui pengalaman langsung, tetapi juga melalui pengamatan terhadap orang lain dan lingkungan sekitarnya. Konsep seperti kognisi sosial dan model pengaruh perilaku menjadi dasar untuk memahami bagaimana individu memproses informasi dan memperoleh informasi tentang lingkungannya. Aliran kognitif secara keseluruhan memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana pikiran manusia memproses informasi, memecahkan masalah, dan membentuk wawasan yang membentuk perilakudanpengalamanmanusia.
6. Aliran Sosial-Kultural Aliran sosiokultural, juga dikenal sebagaipsikologisosiokultural,menekankan peran lingkungan sosial dan budaya dalam membentuk perilaku dan pengalaman manusia. Gagasan utama aliran ini adalah bahwa individu tidak dapat dipahami terlepas dari konteks sosial dan budaya di mana ia tinggal. Tokoh utama aliran ini, Lev Vygotsky, mengembangkan konsep zona perkembangan proksimal, yang menyatakanbahwaperkembangankognitif seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan individu, tetapi juga oleh bantuan dan pengaruh lingkungan sosialnya.
Dalam aliran sosial budaya, perhatian juga diberikan pada bagaimana norma, nilai, dan adatistiadatbudayamempengaruhipersepsi dan komunikasi manusia. Misalnya, teori individualisme dan kolektivisme menonjolkan perbedaan nilai-nilai sosial yang menekankan kemandirian individu atau kohesi kelompok. Penelitian dalam aliran ini seringkali mengkaji bagaimana budaya mempengaruhi pola pikir, harga diri, dan bagaimana orang berinteraksi dan berinteraksi satu sama lain. Berfokus pada aspek sosial dan budaya, aliran sosiokultural menawarkan pemahaman mendalam tentang kompleksitas manusia sebagai makhluk sosial yang selalu terlibat dalam konteksmasyarakatnya.
7. Aliran Ekologi Aliran ekologi berfokus pada interaksi kompleks antara individu dan lingkungannya. Aliran pemikiran ini menekankan bahwa memahami perilaku manusia memerlukan perhatian pada konteks ekologisnya, termasuk hubungan denganlingkunganfisik, sosial,danbudaya. Bronfenbrenner, salah satu tokoh utama aliran ini, mengembangkan model ekologi sistemik, yang membagi lingkungan individu menjadi lima tingkatan: mikrosistem(lingkunganterdekatindividu), mesosistem (hubungan antar mikrosistem), sistem eksternal (lingkungan tidak langsung). yang mempengaruhi individu), makrosistem (nilai) dan norma budaya sertakronosistem(perubahanzaman).
Denganpendekatanini, ekologimencoba menggambarkan bagaimana faktorfaktor ekologi salingmempengaruhidan mempengaruhi perkembangan serta perilaku manusia. Aliran pemikiran ini juga menekankan pada konsep saling ketergantungan, dimana perubahan pada salah satu bagian ekosistem dapat mempengaruhi keseluruhan sistem. Memahami kompleksitas hubungan antara individu dan lingkungannya, aliran ekologi mempromosikan pemahaman yang lebih holistik tentang faktor-faktor yang membentuk perilaku manusia.
8. Aliran Humanistik Aliran psikologihumanisberfokuspada pengembangan potensi manusia, pertumbuhanpribadidanpencariantujuan hidup. Salah satu tokoh utama aliran ini adalah Abraham Maslow yang memperkenalkan hierarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia mempunyai hierarki kebutuhan yang harus dipenuhi secara berurutan, dimulai dari kebutuhan fisik dan diakhiri dengan kebutuhan yang lebih tinggi seperti aktualisasi diri. Teori ini menekankan pada upaya individu untuk mencapai potensi maksimalnya dan menarik perhatian pada aspek positif dan konstruktifdalamkehidupanmanusia.
Carl Rogers, tokoh lain dalam aliran humanis, mengembangkan konsep terapi yang berpusat pada klien yang menekankan empat elemen penting: penerimaan tanpa syarat, empati, keaslian diri, dan pemahaman. Pendekatan ini memandang individu sebagai ahlinya dan menekankan pentingnya hubungan terapeutik yang mendukung pertumbuhan pribadi. Aliran humanis pada umumnya menekankan kebebasan, tanggung jawab pribadi, dan realisasi potensi manusia sebagai fokus utama pemahamanpsikologiindividu.
Aliran ini mengedepankan peran faktor genetik dalam perkembangan individu.Dalam konsep perkembangan individu,terdapat dua istilah yang sering dibicarakan, yakni“perkembangan” dan “pertumbuhan” . Pertumbuhan merujuk pada perubahan secara kuantitatif yang bersifat fisiologis, jasmani, biologis, dan anatomi. Sementara perkembangan mengacu pada perubahan yang lebih berkualitas terutama dalam pemantapan fungsi organ individu. 9. Aliran Genetik
Untuk mempersiapkan anak masuk tahappendidikanberikutnya, orang tua dan guru harus memahami STPPAsebagai pedoman kurikulum. Perkembangan anak melibatkan aspek agama, moral, fisik, kognitif, bahasa, sosioemosional, dan seni. Profesionalitas dalam pendidikan usia dini diperlukan, dan potensi perkembangan anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan bermainsesuaikarakteristiknya.
Perkembangan seorang anak merupakan hasil dari interaksi kompleks antara faktor genetik dan lingkungan sekitarnya. Manusia memiliki keunikan yang menciptakan perbedaan di antara individu, termasuk peserta didik. Variasi tersebut termasuk dalam cara berinteraksi, penggunaan bahasa, kemampuan ingatan, serta beragam fungsi lainnya. Ada yang cepat berinteraksi, ada yang lambat, ada yang memiliki memori yang kuat, ada juga yang lebih lemah, serta perbedaan lainnya seperti keunggulan dalam matematika namun lemah dalam bahasa, dan variasi lainnya yang mungkin hadir pada setiap individu.
Dua anak yang dibesarkan dalam lingkungan keras bisa bertahan, tetapi tekanan tersebut kadang dapat berdampak negatif pada kesehatan psikologis mereka. Proses tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor-faktor kompleks, termasuk kemampuan berkomunikasi dengan berbagai bentuk bahasa, seperti bahasa simbol, gerakan tubuh, ekspresi wajah, hingga bahasa yang kompleks. Proses ini berkembang seiring dengan kemampuan berbahasa dan kematangan dalam menggunakan kalimat panjang dan terstruktur.
B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik secara Internal Menurut Hartinah (2008:24), perkembangan adalah suatu proses perubahan kualitatif yang berkaitan dengan kualitas dan fungsi organ tubuh, dan bukan hanya sekadar organ tubuh itu sendiri. Oleh karena itu, penekanan pada makna perkembangan berfokus pada penyempurnaan fungsi psikologis. Proses perkembangan ini terjadi sepanjang kehidupan manusia, sedangkan pertumbuhan sering berhenti saat seseorang mencapai kematangan fisik.
Gen merupkan materi pembawa sifat yang diwariskan dari orang tua. Gen memengaruhi ciriciri dan sifat-sifat makhluk hidup, seperti bentuk tubuh, tinggi badan, warna kulit, dan lainnya. Gen juga memastikan kemampuanmetabolismemakhluk hidup, sehingga memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hereditas merupakan keseluruhan karakteristik individu yang diwarisi dari orang tua ke anak, termasuk segala potensi fisik dan mental yang dimiliki individu sejak konsepsimelalui gen-gennya. Faktor-faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Beberapa faktor yang mungkin memengaruhi perkembangan peserta didik dalam faktor internaltermasuk: 1. Faktor Genetik (hereditas)
a. Tubuh dan warna kulit Tubuh merupakan bagian dari proses pertumbuhan dan perkembangan individu yang unik dan tak dapat disamakan dengan individu lain, termasuk warna kulit seseorang. Hal ini berpotensi memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan individu sesuai dengan tahap perkembangannya. Faktor-faktor fisiologis yang memengaruhi perkembangan peserta didik antara lain: 2. Faktor Fisiologis
b. Faktor Gizi atau Pola Makanan Kesehatan individu sangat bergantung pada asupan gizi yang seimbang dan baik. Hal ini menjadi faktor yang sangat vital dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan individu, serta mendorong perkembangan otak dan sistem saraf, yang menjadi komponen krusial dalam menentukan pertumbuhan dan perkembangan individu. Kondisi individu yang mengalami cacatataumemilikipenyakit tertentu tentu akan berpengaruh pada perkembangananak.
c. Aktivitas fisik Aktivitas fisik mempunyai peranan pentingdalamperkembanganpeserta didik dan mempunyai pengaruh positif terhadap berbagai aspek kesehatan jasmani dan rohani. Melaluiolahragadanolahraga,siswa dapat meningkatkan kebugaran kardiovaskular, kekuatan otot dan koordinasi motorik. Selain itu, aktivitas fisik juga berkontribusi terhadap keseimbangan berat badan danmenjagakesehatantulang.
d. Kesehatan mental Kesehatanmentalmerupakanaspek pentingdariperkembangansiswa yangmencakupkesejahteraan emosional,psikologisdansosial. Faktor-faktorsepertitekanan akademis,hubungansosial,dan perubahanhidupdapatmemengaruhi kesehatanmental.Upaya memahami danmengelolaemosi,membangun ketahananmentaldanmencari dukungansosialmenjadikunci pentinguntukmendukungkesehatan mentalsiswa.
e. Pola Tidur Gangguantidurmempunyai perananpentingdalam perkembangansiswakarena berdampaklangsung terhadapkesehatanfisikdan mentalnya.Tiduryangcukup danberkualitasmendukung pertumbuhan,regenerasi otak,danregenerasiseltubuh.
e Saraf dan Otak Sistemsarafdanotakmemainkan peransentraldalamperkembangan siswadanmempengaruhi pengetahuan,emosi,danreaksifisik merekaterhadaplingkungannya. Otakberperansebagaipusat pengolahaninformasidan pengendalianberbagaifungsitubuh. Selama pertumbuhan, perkembanganotakmelibatkan pembentukansinapsisdankoneksi sarafyangmempengaruhifungsi kognitifsepertipembelajaran, memoridanpemecahanmasalah.
Kondisi fisik dan keadaan psikologis individu saling terkait. Kondisi fisik yang tidak sempurna atau cacat dapat berdampak pada persepsi individu terhadap kemampuan dirinya. Begitu juga dengan ketidakmampuan intelektual yang disebutkan sebelumnya, bisa disebabkan oleh kerusakan pada sistem saraf, kerusakan otak, atau kondisi retardasi mental. 3. Faktor Psikologis
Hormon adalah substansi yang mengatur berbagai fungsi dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memiliki pengaruh signifikan dalam mengatur beragam proses tubuh. Hormon dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis makhluk hidup. a. Hormon
Secara umum, kecerdasan merujuk pada kemampuan psikofisik seseorang dalam merespons rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang sesuai. Dengan demikian, kecerdasan tidak hanya berkaitan dengan kualitas otak semata, namun juga melibatkan organ tubuh lainnya. Namun, dalam konteks kecerdasan, otak tentu saja menjadi organ yang krusial karena berfungsi sebagai pusat pengendalian utama (eksekutif) dalam hampir semua aktivitas manusia. b. Kecerdasan / Intelegensi Siswa
c. Motivasi Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi efektivitas kegiatan belajar siswa. Motivasi adalah pendorong bagi siswa untuk terlibat dalam kegiatan belajar. Menurut ahli psikologi, motivasi adalah proses aktif dalam diri individu yang mendorong, memberikan arah, dan mempertahankan perilaku.
Sikap individu dalam proses belajar dapat mempengaruhi keberhasilan belajarnya. Sika mencerminkan bagian internal yang melibatkan dimensi afektif, menunjukkan kecenderungan untuk merespons objek, orang, peristiwa, dan sebagainya dengan cara yang relatif tetap, baik secara positif maupun negatif (Sutirna, 2003). Sikap siswa dalam proses belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang terhadap kinerja guru, materi pelajaran, atau lingkungan sekitarnya. d. Sikap
e. Bakat Secara umum, bakat didefinisikan sebagai kecenderungan individu untuk menunjukkan ketertarikan yang kuat dalam suatu bidang atau aktivitas tertentu (Sutirna, 2019). Terkait dengan proses belajar, Slavin (2012) mendefinisikan bakat sebagai kecenderungan umum seseorang untuk belajar. Oleh karena itu, bakat merupakan salah satu kemampuan yang diperlukan dalam proses belajar. Jika minat individu sesuai dengan bidang yang dipelajarinya, maka minat tersebut akan mendukung proses belajarnya, dan kemungkinan besar akan mencapai keberhasilan.
Setiap individu memiliki minat atau potensi untuk mencapai prestasi belajar sesuai dengan minatnya masing-masing. Karena, minat juga bisa diartikan sebagai kemampuan dasar individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa bergantung sepenuhnya pada upaya pendidikan dan latihan. Individu yang memiliki minat tertentu akan lebih mudah menyerap informasi yang terkait dengan bidang atau aktivitas yang diminatinya.
Menurut Hurlock (2011:23), individu yang menjadi peserta didik adalah makhluk unik yang memiliki ciri khas yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Proses perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya. Faktor eksternal, yang merupakan pengaruh dari luar individu, termasuk orang tua, sekolah, lingkungan, dan masyarakat, yang turut berperan dalam memengaruhi proses belajar anak. C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Peserta Didik secara Internal
Penelitian dalam bidang kedokteran dan psikologi perkembangan menunjukkan bahwa selain dipengaruhi oleh faktor bawaan, kualitas individu juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, sepertifaktor lingkungan yang tidak terlepas dari pengaruh psikososial. Baik faktor bawaan, yang sering disebutfaktor keturunan, maupun faktor lingkungan, semuanya berpotensi memengaruhi perkembangan peserta didik dalam aspek eksternal.
Faktor yang berasal dari orang tua terutama terkait dengan pola pengasuhan yang mereka terapkan pada anak-anak. Pola pengasuhan ini dapat terkait dengan berbagai teori, seperti pendekatan demokratis, pseudo demokratis, otoriter, atau pola yang lainnya. Setiap pendekatan memiliki kelebihan dan kelemahan masingmasing. Namun, terdapat pandangan bahwa pola pendidikan yang sesuai dengan prinsip-prinsip kepemimpinan Pancasila cenderung lebih baik, karena memberikan anak ruang untuk belajar tanpa campur tangan yang berlebihan. 1. Faktor Yang Berasal dari Orang Tua
Prinsip-prinsip kepemimpinan Pancasila menitikberatkan pada sifat-sifat manusiawi, seperti keadilan, tenggang rasa, partisipasi aktif, serta pembinaan yang arif. Dalam konteks ini, orang tua memberikan contoh positif dan mengarahkan anak dalam belajar, baik secara langsung maupun tidak langsung. Mereka juga memberikan bimbingan ketika perilaku anak dalam belajar perlu diperbaiki.
Faktor yang berasal dari sekolah berkaitan dengan peran guru, mata pelajaran yang diajarkan, dan metode pembelajaran yang diterapkan. Peran guru menjadi faktor kunci dalam keberhasilan belajar anak, melibatkan aspek kepribadian guru dan keterampilan mengajar mereka. Mata pelajaran juga mempengaruhi hasil belajar anak karena kecenderungan fokus anak pada mata pelajaran yang diminati, yang bisa berdampak pada pencapaian nilai yang tidak sesuai harapan. Keterampilan, kemampuan, dan motivasi belajar anak juga dipengaruhi oleh intervensi dan bimbingan dari pihak lain. Oleh karena itu, menjadi tanggung jawab guru untuk membimbing anak dalam proses belajar. 2. Faktor Yang Berasal dari Sekolah
Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan anak. Pengaruh masyarakat secara signifikan memengaruhi pendidikan anak, dan kadang sulit untuk dikendalikan. Masyarakat, baik dengan dukungan atau tanpa dukungan terhadap perkembangan anak, turut berperan dalam memengaruhi anak. 3. Faktor Yang Berasal dari Masyarakat
Pengaruh media teknis seperti televisi, internet dan perangkat elektronik lainnya mempunyai dampak yang signifikan terhadap tumbuh kembang anak. Paparan berlebihan terhadap konten media tertentu dapat memengaruhi perkembangan kognitif dan perilaku mereka. Misalnya, paparan konten agresif atau tidak sesuai usia dapat berdampak negatifterhadap perilaku agresif dan emosional pada anak. 4. Faktor Yang Berasal dari Media Teknologi
Penggunaan media sosial dapat membentuk citra diri anak dan memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan teman sebayanya. Selain itu, paparan terhadap penindasan online dan konten yang tidak pantas dapat menjadi masalah serius yang mempengaruhi kesejahteraan psikologis anak-anak. Namun, media teknologi juga dapat menjadi sumber pendidikan dan pengembangan yang positif. Program pendidikan interaktif, aplikasi pendidikan, dan konten kreatif dapat memberikan pengalaman belajar yang mendukung perkembangan kognitif dan kreatif anak. Oleh karena itu, kendali orang tua terhadap jenis dan durasi penggunaan media teknologi oleh anak-anak sangat penting untuk memastikan dampak positif dan sehatterhadap perkembangan mereka.
Kegiatan ekstrakurikuler memegang peranan penting dalam membentuk perkembangan anak secara keseluruhan. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan seperti klub olah raga, seni atau akademik, anak dapat mengembangkan keterampilan sosial, fisik dan kreatifnya. Misalnya, olahraga dapat membantu mengembangkan keterampilan tim, kepemimpinan, dan disiplin diri, sedangkanaktivitasartistiksepertimusik atau seni visual dapat mendorong ekspresi kreatif dan pengembangan bakat. 5. Faktor Yang Berasal dari Aktivitas Ekstrakurikuler
Pentingnya kegiatan ekstrakurikuler tidakhanyaterbataspadaperkembangan pribadi anak saja, namun juga dapat berdampak positif terhadap keberhasilan akademiknya. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dapat meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan konsentrasi dan membantu anak mengembangkan keterampilan manajemen waktu. Dengan demikian, kegiatan ekstrakurikuler tidak hanya sekedar mengisi waktu,tetapi juga merupakan bagian integral dari pendidikan, yang dapat membentuk karakter, keterampilan, danprestasi anak dalamberbagaibidangkehidupan.
Faktor kesehatan dan gizi memegang peranan penting dalam tumbuh kembang anak. Gizi yang cukup menjadi landasan bagi pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif mereka. Nutrisi yang tepat, mengandung vitamin dan mineral penting, mendukung perkembangan sistem saraf, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi kognitif anak. Malnutrisi dapat menghambat pertumbuhan fisik dan menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang. Selain itu, kebiasaan makanyang sehatjuga mempengaruhi perkembangangayahidupanak. 6. Faktor Yang Berasal dari Kesehatan dan Gizi
Pendidikan gizi yang baik dapat membantu mereka memahami pentingnya makanan bergizi dan mendorong pola makan seimbang. Anak-anak yang mendapatkan nutrisi yang cukup cenderung memiliki energi yang lebih baik, lebih fokus dalam belajar, dan berprestasi lebih baik di sekolah. Kesehatan fisik anak juga mempengaruhi perkembangannya secara keseluruhan. Aktivitas fisik yang cukup membantu mengembangkan otot, tulang, dan sistem kardiovaskular. Selain itu, gaya hidup aktif membantu mengurangi risiko obesitas, masalah kesehatan mental, dan penyakit gaya hidup. Oleh karena itu, peran orang tua dan pendidik untuk memahami pentingnya pola makan seimbang dan pola hidup sehat sangatlah penting.
7. Faktor Yang Berasal dari Budaya Faktor budaya memegang peranan penting dalam membentuk jati diri dan perkembangan anak. Nilai-nilai, norma-norma dan tradisi yang diturunkan oleh budaya keluarga dan masyarakat dapat secara signifikan mempengaruhi cara anak-anak memahami diri mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Bahasa dan komunikasi sebagai bagian dari warisan budaya juga berperan penting dalam perkembangan bahasa anak.
Selain itu, budaya mempengaruhi persepsi anak terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Konsep keberagaman dan toleransi dapat diajarkan dengan mengenalkan anak pada budaya dan pandangan dunia yang berbeda. Pendidikan budaya dapat membuka pikiran mereka untuk menghargai perbedaan dan mendorong inklusi. Seni, musik, dan cerita tradisional juga merupakan sarana penting untuk memperkenalkan warisan budaya kepada anak-anak. Melalui ekspresi dan cerita kreatif, anak dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang nilai-nilai budayanya.
Simpulan Faktor-faktor perkembangan peserta didik terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. faktor Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat. Dan perkembangan peserta didik adalah berkembangnya peserta didik melalui proses pembelajaran berdasarkan jenjang dan jenis pendidikan yang ditempuh.
REFERENSI Agustina, N. (2018). Perkembangan peserta didik. April 2018. Deepublish. Asnawati, Hamuni, Idrus (2020). Perkembangan Peserta Didik. 20 september 2023. Bhakti, Widina, (2021). Perkembangan Peserta Didik. Persada Bandung. Desmita, (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Remaja Rosdakarya PT. Irwansyah, R., Darmayani, S., Mastikawati, M., Saputro, A. N. C., Wihartanti, L. V., Fauzi, A., ... & Hartono, R. (2021). Perkembangan Peserta Didik Limbong, M.(2020). Perkembangan Peserta Didik. Nursyaidah, N. (2014, July). Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Peserta didik. In forum paedagogik. IAIN Padangsidimpuan. Press, Umsida(2023). Perkembangan Peserta Didik. Jl. Mojopahit 666 B Siduarjo Purnomo, Halim(2020). Psikologi peserta Didik. 17 september 2023. Rahmat, P. S. (2021). Perkembangan peserta didik. Bumi Aksara Sit, Masganti, (2012). Perkembangan Peserta Didik. Jl. Sosro No. 16-A Medan 20224
52 https://images.app.goo.gl/1bRvVa8ZtbqiVdbB7 https://images.app.goo.gl/V3dUiqV6EdQo4CSn9 https://images.app.goo.gl/6B2VSutEhgBopeeo7 https://images.app.goo.gl/aV4CoopPY5uS1mV78 https://images.app.goo.gl/LSKXCny5kGhPgQPcA https://images.app.goo.gl/9vGb6vGuH9zPhxc26 https://images.app.goo.gl/eJRoMZkLJL4DoqD26 https://images.app.goo.gl/hVRQ7QwjuLqCXsSH6 https://images.app.goo.gl/Z7oE6sQejhBPpJzF6 https://images.app.goo.gl/87jLyLfVqKgaCcjk8 https://images.app.goo.gl/UYqi7tLxMxQfWD1G8 https://images.app.goo.gl/6z4ZwSvJxB4tJSKW6 https://images.app.goo.gl/zZ45FK6tMENjsrds6 https://images.app.goo.gl/xiwei5dEUzbJyzpa9 https://images.app.goo.gl/aSMVr9YY1xtVqky47 https://images.app.goo.gl/aSMVr9YY1xtVqky47 https://images.app.goo.gl/6nuGdbqihPoXhSo18 https://images.app.goo.gl/UmyQeEGTWZUgUUC88 https://images.app.goo.gl/wKV6rVPQsBqNetoz7