MODUL
PEMBELAJARAN
SMK
X/1
STRATEGI
PEMASARAN
KD 3.5 Memahami Proses Pengembangan Produk Baru
KD 4.5 Menganalisis Pengembangan Produk Baru
Disusun oleh : 1
Naila Huda M. V. R. (190411630417)
Radika Puspitasari (190411630446)
KD 3.5 Memahami Proses Pengembangan Produk Baru
KD 4.5 Menganalisis Pengembangan Produk Baru
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami mampu menyelesaikan modul ini sesuai waktu yang telah ditentukan.
Kami menyajikan modul ini sebagai usaha bersama yang dapat membantu penyusun
dan pembaca yakni para pelajar, yang diharapkan dapat meningkatkan proses pengembangan
budaya dan karakter bangsa bagi peserta didik. Dengan modul yang tertata soal-soal yang
bervariasi, dan nilai-nilai karakter yang terintegrasi serta aktivitas yang dapat menimbulkan
kreativitas sehingga diharapkan dapat memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif
mengikuti perkembangan zaman yang semakin kompleks.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki modul ini.
Akhir kata kami berharap semoga modul ini bisa memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca. Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terimakasih.
Malang, 28 Maret 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR, BAGAN, DAN TABEL ........................................................... v
PETA KEDUDUKAN MODUL ................................................................................... vi
GLOSARIUM....................................................................................................................... vii
INDEKS ....................................................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI ........................................................................................................... 1
B. PRASYARAT........................................................................................................... 1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ........................................................... 1
D. TUJUAN AKHIR ............................................................................................... 3
E. CEK KEMAMPUAN ............................................................................................... 3
BAB II PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIDIK ........................................................... 4
B. KEGIATAN BELAJAR ................................................................................... 4
1. KEGIATAN BELAJAR 1 : MENJELASKAN PENGERTIAN DAN
TUJUAN PENGEMBANGAN PRODUK BARU, SERTA
PEMUNCULAN DAN PENYARINGAN IDE
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ............................................... 4
B. URAIAN MATERI ................................................................................... 4
C. RANGKUMAN ................................................................................... 9
D. TUGAS ............................................................................................... 10
E. TES FORMATIF ................................................................................... 10
F. KUNCI JAWABAN FORMATIF ........................................................... 13
G. LEMBAR KERJA ................................................................................... 14
2. KEGIATAN BELAJAR 2 : MENGANALISIS PROSES
PENGEMBANGAN PRODUK BARU DAN MELAKUKAN
ANALISIS BISNIS PADA PENGEMBANGAN PRODUK BARU
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN ............................................... 15
B. URAIAN MATERI ................................................................................... 15
Pengembangan Produk Baru iii
C. RANGKUMAN ................................................................................... 38
D. TUGAS ............................................................................................... 40
E. TES FORMATIF ................................................................................... 41
F. KUNCI JAWABAN FORMATIF ........................................................... 43
G. LEMBAR KERJA ................................................................................... 45
BAB III EVALUASI
A. KOGNITIF SKILL ............................................................................................... 47
B. PSIKOMOTORIK SKILL ................................................................................... 51
C. ATTITUDE SKILL ............................................................................................... 52
D. BATASAN WAKTU YANG TELAH DITETAPKAN ................................... 52
E. KUNCI JAWABAN ............................................................................................... 52
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 53
Pengembangan Produk Baru iv
DAFTAR GAMBAR, BAGAN, DAN TABEL
Gambar 1.1 Hobi/minat ............................................................................................... 6
Gambar 1.2 Pengalaman pribadi .................................................................................. 7
Gambar 1.3 Waralaba ............................................................................................... 7
Gambar 1.4 Media massa ............................................................................................... 7
Gambar 1.5 Pameran ............................................................................................... 7
Gambar 1.6 Survei ........................................................................................................... 8
Gambar 1.7 Keluhan/komplain pelanggan ....................................................................... 8
Bagan 1.1 Proses Pengembangan Produk Baru ........................................................... 16
Bagan 2.1 Penyaringan Ide Produk Baru ....................................................................... 21
Bagan 3.1 Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen ....................... 25
Tabel 1.1 Tujuan dan Metode Pengujian Preferensi Produk dan Keputusan ........... 24
Tabel 1.2 Faktor Pertimbangan dalam Memutuskan Uji Pasar ................................... 25
Pengembangan Produk Baru v
PETA KEDUDUKAN MODUL
Strategi
Pemasaran
3.1. Memahami 3.2. 3.3. Memahami 3.4. Memahami 3.5. Memahami 3.6. Memahami
Teknik dan Mendeskripsikan Pendeferensiasian Pendeferensisian Proses Proses
Strategi Strategi Bauran dan Memposisikan dan Memposisikan Pengembangan Perencanaan
Pemasaran; Pemasaran Produk dan Merk; Penawaran Pasar; Produk Baru; Strategi Produk-
4.1. (Marketing Mix); 4.3. produk;
Mengevaluasi 4.2. Mendeferensiasikan 4.4. 4.5.
Teknik dan Merencanakan dan Memposisikan Mendeferensiasikan Menganalisis 4.6.
Strategi Strategi Bauran Produk dan Merk dan Memposisikan Pengembangan Menganalisis
Pemasaran Pemasaran Penawaran Pasar Produk Baru Proses
Deferensiasi dan Perencanaan
Teknik dan Strategi Bauran Positioning Produk Deferensiasi dan Proses Strategi Produk-
Strategi Pemasaran : dan Merk : Posisi Penawaran Pengembangan produk
Pemasaran 1. Pengertian 1. Deferensiasi Pasar Produk Baru :
1. Pengertian Bauran Produk Perencanaan
Teknik dan Pemasaran 2. Strategi dan 1. Citra Perusahaan 1. Pemunculan Strategi Produk
Strategi (Marketing Mix) Deferensiasi Ide :
Pemasaran 2. Penerapan Produk 2. Diferensiasi
2. Strategi Marketing Mix 3. Deferensiasi Personil 2. Penyaringan 1. Analisis
Pemasaran Merk Ide Situasi
4. Strategi 3. Diferensiasi
Penetapan Merk Saluran 3. 2. Penentuan
Pengembangan Tujuan
Posisi Produk
3. Penentuan
4. Posisi Penawaran 4. Analisis Pasar Sasaran
Pasar Bisnis
4. Penentuan
Anggaran
5. Penetapan
Strategi Produk
6. Evaluasi
Proses
Pengembangan
Produk Baru
Memahami Proses Menganalisis
Pengembangan Pengembangan
Produk Baru
Produk Baru
Pengertian dan Pemunculan Ide dan Proses Analisis Bisnis
Tujuan Penyaringan Ide Pengembangan
Pengembangan Produk Baru
Produk Baru
Pengembangan Produk Baru vi
GLOSARIUM
Atribut produk : Suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin
agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang
Bisnis diterapkan oleh pembeli.
Branding
: Suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
Budget atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.
Efektif
Efisien : Seperangkat aset dan keterpercayaan merek yang terkait dengan
Inovasi merek tertentu, nama dan atau simbol, yang mampu menambah atau
mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah produk atau jasa, baik
Investasi bagi pemasar/ perusahaan maupun pelanggan.
Konsumen
: Anggaran
Koordinasi : Dapat mencapai tujuan yang maksimal dari yang diharapkan
: Hemat biaya, tenaga, dan waktu, mendapatkan hasil maksimal tanpa
Macro screening
Micro screening mengeluarkan banyak
Potensi : Ciptaan-ciptaan baru (dalam bentuk materi ataupun intangible) yang
Produsen
Promosi memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan), yang umumnya
dilakukan oleh perusahaan atau kadang-kadang oleh para individu.
Referensi : Mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada sesuatu
Segmentasi dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan financial.
Strategi : Setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, maupun
Website orang lain.
: Mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi
kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga
agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya
diantara para anggota itu sendiri.
: Tahap penyaringan awal
: Tahap penyaringan akhir
: Kekuatan, kemampuan, daya, baik yang belum maupun yang sudah
terwujud, tetapi belum optimal.
: Seorang atau kelompok orang maupun badan usaha membuat suatu
usaha yang menghasilkan output dalam bentuk barang maupun jasa.
: Upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa
dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau
mengonsumsinya.
: Bahan acuan, rujukan, dan bahan pembanding
: Membagi menjadi kelompok-kelompok
: Rencana yang disatukan, luas, dan berintegrasi yang menghubungkan
keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang
dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan
dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi
: Kumpulan halaman yang menampilkan informasi data teks, data
gambar diam atau gerak, data animasi, suara, video dan atau gabungan
dari semuanya, baik yang bersifat statis maupun dinamis yang
membentuk satu rangkaian bangunan yang saling terkait dimana
masing-masing dihubungkan dengan jaringan-jaringan halaman
(hyperlink)
Pengembangan Produk Baru vii
INDEKS
A Preference and satisfaction testing 23
Alma 5, 6 Product architecture 22
Amstrong 5 Profit margin 36
Analisis bisnis 16, 27, 29 Profitabilitas 36, 37
Analisis morfologi 17 Prototipe 7
Proyeksi biaya 31
B Proyeksi permintaan 30
Basic Earning Power 36 Pull Strategy 34
BEP 31, 32 Push Strategy 34
Brand extension 29 R
Brainstorming 18 Rasio rentabilitas 37
ROA 36
C ROE 36
Contribution Margin 37 S
Controlled Test Marketing 26 Sales-Wave Research 25
Simamora 5
D Simulated Test Marketing 25
Daftar atribut 16 Sinektik 18
Distribusi 34 Studi potensi pasar 19
Distribusi eksklusif 35 T
Distribusi intensif 35 Technical testing 22
Distribusi selektif 35 Test markets 24, 26
Tjiptono 5
E W
EPS 36 Waralaba 7
Working product 22
F
Forced relationship 17
I
Industrial design 22
Intensiti distribusi 35
K
Keller 5
Komersialisasi 16, 28
Kotler 5
L
Line extension 29
M
Model skoring 19
N
New brand 29
P
Pemunculan ide 6, 16
Pengujian produk 16, 22
Penyaringan ide 6, 19
Persaingan 32
Pengembangan Produk Baru viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Strategi Pemasaran SMK kelas X semester 1 ini terdiri dari 2 kompetensi dasar,
yaitu :
1. Memahami proses pengembangan produk baru
2. Menganalisis pengembangan produk baru
Pengembangan produk baru adalah proses pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru
dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk yangberhasil secara komersial.
Proses pengembangan produk baru meliputi :
a. Menghasilkan gagasan/ide d. Uji coba pemasaran
b. Penyaringan gagasan/ide e. Analisis bisnis
c. Pengembangan produk f. Komersialisasi
Dengan adanya modul ini, kami berharap dapat memberikan kemudahan untuk dipelajari
bagi peserta didik maupun pendidik dalam penyampaian materi. Setelah mempelajari
modul ini, kompetensi yang diharapkan adalah peserta didik dapat memahami mengenai
proses pengembangan produk baru.
B. PRASYARAT
Sebelum mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan terlebih dahulu memahami
materi pengertian dan penggolongan produk, serta dapat mengetahui perbedaan antara
produk dan jasa. Sehingga peserta didik dapat memahami materi pengembangan produk
baru pada modul ini. Setelah itu, peserta didik juga dapat memahami materi berikutnya.
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Sebelum mempelajari modul ini, bacalah dan ikuti petunjuk penggunaan modul ini dan
pahamilah isinya, untuk memudahkan peserta didik dan pendidik dalam pembelajaran
dengan menggunakan modul ini, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik
sesuai dengan petunjuk penggunaan modul.
1. Bagi Peserta Didik
a. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan pembelajaran dari kegiatan belajar ini
yang memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang
Pengembangan Produk Baru 1
diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai melalui
modul ini.
b. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik setiap pertanyaan pada lembar
kerja yang disediakan sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai dalam
modul ini.
c. Diskusikan dengan sesama peserta didik/kelompok apa yang telah anda cermati
untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan kompetensi
yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka tanyakanlah pada
guru/pendidik sampai paham.
d. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, dan kerjakan tugasnya.
e. Lakukan kegiatan ini sampai anda tuntas menguasai hasil belajar yang diharapkan.
f. Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, maka
diskusikan dengan teman-teman anda atau konsultasikan denganguru/pendidik.
g. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini, selanjutnya
pelajarilah modul selanjutnya.
h. Diakhir kompetensi, selesaikan Uji Kemampuan untuk menghadapi tes evaluasi
yang diberikan oleh guru.
2. Bagi Pendidik
a. Pastikan bahwa peserta didik yang akan mempelajari modul ini telah mempelajari
modul ini secara tuntas.
b. Bantulah peserta didik dalam menyusun rencana kegiatan belajar dalam rangka
mempelajari modul ini.
c. Berikan perhatian khusus pada perencanaan jenis kegiatan, tempat kegiatan
belajar dan waktu penyelesaian akhir pembelajaran, agar mereka dapat belajar
efektif dan efisien untuk mencapai subkompetensi standar.
d. Mengidentifikasi dan menganalisis sarana prasarana kegiatan belajar yang ada di
sekolah untuk mengoptimalkan kegiatan pembelajaran.
e. Berikan motivasi, bimbingan dan pendampingan pada peserta diddik agar
semangat belajarnya meningkat.
Pengembangan Produk Baru 2
D. TUJUAN AKHIR
Setelah menyelesaikan pembelajaran modul ini, diharapkan bagi peserta didik dapat
secara tuntas mempelajari materi-materi, yaitu :
1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pengembangan produk baru
2. Peserta didik mampu menjelaskan pemunculan dan penyaringan ide produk baru
3. Peserta didik mampu melakukan pengembangan produk baru
4. Peserta didik mampu melakukan analisis bisnis secara rinci pada pengembangan
produk baru
E. CEK KEMAMPUAN
Sebelum peserta didik mempelajari modul ini, peserta didik diminta untuk menjawab
semua pertanyaan di bawah ini. Kemudian, peserta didik diminta belajar pada hal-hal
yang belum peserta didik kuasai kompetensinya.
Jawablah semua pertanyaan dengan uraian singkat dan seperlunya!
1. Uraikan secara singkat tentang Pengertian Pengembangan Produk Baru!
2. Uraikan secara singkat tentang Tujuan Pengembangan Produk Baru!
3. Uraikan secara singkat tentang pemunculan ide bisnis!
4. Uraikan secara singkat tentang penyaringan ide bisnis!
5. Uraikan secara singkat tentang tentang proses pengembanganproduk baru!
6. Uraikan secara singkat tentang analisis bisnis pada pengembangan produk baru!
Pengembangan Produk Baru 3
BAB II
PEMBELAJARAN
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIDIK
Kompetensi : Menganalisis Proses Pengembangan Produk Baru
Subkompetensi :
Sub Kompetensi Tempat Alasan TTD
Tgl Waktu Guru
pencapaian perubahan
Menjelaskan dan memahami
pengertian dan tujuan
pengembangan produk baru
Menjelaskan pemunculan dan
penyaringan ide produk baru
Melakukan pengembangan produk
baru yang berkembang di masyarakat
Menganalisis bisnis pada
pengembangan produk baru yang
berkembang di masyarakat
B. KEGIATAN BELAJAR
1. KEGIATAN BELAJAR 1 : MENJELASKAN PENGERTIAN DAN TUJUAN
PENGEMBANGAN PRODUK BARU, SERTA PEMUNCULAN DAN
PENYARINGAN IDE BISNIS
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu menjelaskan pengertian dan tujuan pengembangan produk baru
2. Siswa mampu menjelaskan pemunculan ide dan penyaringan ide produk baru
B. URAIAN MATERI
1. Pengertian dan Tujuan Pengembangan Produk Baru
a. Pengertian Pengembangan Produk Baru
Apakah kalian tahu apa pengertian dari Pengembagan produk baru?
Ya, benar sekali. Pengembangan produk baru adalah proses perubahan
yang dilakukan terhadap produk yang sudah ada sekaligus proses
Pengembangan Produk Baru 4
pencarian inovasi untuk menambah nilai terhadap barang lama dengan
mengkonversikannya ke dalam produk tersebut. Dengan adanya
pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami tentang
kebutuhan dan keinginan pasar. Berikut ini ada beberapa definisi dan
pengertian pengembangan produk dari para Ilmuan:
1) Menurut Tjiptono (2008), pengembangan produk adalah strategi
untuk produk baru meliputi produk orisinil, produk yang
disempurnakan, produk yang dimodifikasi, dan merek baru yang
dikembangkan melalui usaha riset dan pengembangan.
2) Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pengembangan produk
strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk
memodifikasi atau produk baru ke segmen pasar yang ada sekarang
pengembangan konsep produk menjadi produk fisik dalam upaya
memastikan bahwa ide produk bisa diubah menjadi produk yang bisa
diwujudkan secara efektif.
3) Menurut Simamora (2000), pengembangan produk adalah proses
pencarian gagasan untuk barang dan jasa baru dan
mengkonversikannya kedalam tambahan lini produk yang berhasil
secara komersial. Pencarian produk baru didasarkan pada asumsi
bahwa para pelanggan menginginkan unsur-unsur baru dan pengenaan
produk baru akan membantu mencapai tujuan perusahaan.
4) Menurut Alma (2002), pengembangan produk adalah semua kegiatan
yang dilakukan oleh pabrikan atau produsen dalam menentukan dan
mengembangkan produknya, memperbaiki produk lama,
memperbanyak kegunaan dari produk yang sudah ada dan mengurangi
biaya produksi dan biaya pembungkus.
b. Tujuan Pengembangan Produk Baru
Lalu, apa tujuannya? Tujuan pengembangan produk baru adalah untuk
memberikan nilai maksimal bagi konsumen, memenangkan persaingan
perusahaan dengan memilih produk yang inovatif, produk yang
dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna,
ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain. Disini ada juga menurut
beberapa Ilmuan mengenai tujuan dari pengembangan produk baru
diantaranya :
Pengembangan Produk Baru 5
Menurut Kotler dan Keller (2008), umumnya tujuan pengembangan
produk baru adalah:
1) Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan
sebagai investor, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru
dari pada produk sebelumnya.
2) Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada,
yaitu dengan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis
kepuasan yang baru. Bentuknya bisa bertambah terhadap lini produk
yang sudah ada maupun revisi terhadap produk yang telah ada.
Sedangkan menurut Alma (2002), terdapat beberapa alasan yang
membuat perusahaan melakukan pengembangan produk, yaitu:
1) Untuk memenuhi keinginan konsumen.
2) Untuk menambah omzet penjualan.
3) Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi.
4) Untuk memenangkan persaingan.
5) Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama.
6) Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan.
7) Untuk mencegah kebosanan konsumen.
8) Untuk menyederhanakan produk pembungkus.
2. Pemunculan dan Penyaringan Ide Produk Baru
Setelah kalian tahu apa pengertian dan tujuan pengembagan produk baru,
selanjutnya kita akan belajar mengenai pemunculan dan penyaringan ide
bisnis.
a. Pemunculan Ide
Sumber-sumber yang dapat digunakan untuk memunculkan ide bisnis
diantaranya adalah :
1) Hobi/minat
Hobi adalah aktivitas paling disukai oleh
seseorang. Banyak usaha dilakukan
berdasarkan hobi, contohnya jika anda
menyukai memasak, menjahit, travelling
dll, dapat dikembangkan menjadi sebuah
Gambar 1.1
Sumber: https://vokasi.co.id bisnis dengan memasuki bidang bisnis
yang relevan dengan hobi tersebut.
Pengembangan Produk Baru 6
2) Pengalaman Pribadi
Banyak ide yang dapat dihasilkan dari
sebuah pengalaman seseorang,
contohnya seorang chef pada restoran
tertentu dapat membuka usaha kuliner di
wilayahnya. Jadi dari latar belakang
Gambar 1.2 atau pengalaman orang tersebut dapat
Sumber: www.ekonomi. dijadikan sebuah peluang bisnis yang
djournalist.com menarik.
3) Waralaba
Bisnis waralaba di Indonesia sudah
berkembang begitu pesat. Salah satu
usaha ini dapat digunakan untuk
menentukan sebuah peluang usaha.
Banyak buku yang memberikan
Gambar 1.3
Sumber: www.wartaekonomi.co.id informasi waralaba yang sangat
menarik. Informasi yang didapatkan dari berbagai macam buku dapat
dijadikan sebagai referensi.
4) Media Massa
Artikel yang terdapat pada media
cetakatau internet tentunya dapat
menginspirasi untuk mengembangkan
sebuah bisnis dari yang paling
sederhana sampai super modern
sekalipun. Berdasarkan data yang
Gambar 1.4 didapatkan dari informasi yang ditulis
Sumber: https://bisnisukm.com
dalam media tersebut dapat memunculkan ide bisnis, misalkan bisnis
online.
5) Pameran
Ide muncul ketika melihat pameran
perdagangan baik industri produk
maupun industri jasa. Iklan pameran
perdagangan dapat dilihat pada
Gambar 1.5 7
Sumber: www.viva.co.id
Pengembangan Produk Baru
tayangan televisi ataupun spanduk yang ditempel di pinggir jalan. Pada
saat melihat pameran/expo secara langsung dapat berbincang dengan
pelaku usaha tersebut dan kemungkinan perusahaan yang mengikuti
pameran tersebut sedang mencari atau membutuhkan investor untuk
pengembangan usahanya.
6) Survei
Jawaban konsumen dari hasil
penyebaran kuesioner tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan kajian untuk
proses pengembangan produk
Gambar 1.6 selanjutnya.
Sumber: www.kanalinfo.web.id
7) Keluhan/komplain Pelanggan
Kekecewaan dari pelanggan dapat
menciptakan ide dan peluang yang
bagus apabila kita dapat
mengidentifikasi keluhan ataupun
Gambar 1.7 kompalin tersebut dengan
Sumber: www.hashmicro.com professional. Komplain pelanggan
dapat memunculkan ide membuat
bisnis tandingan dengan membuat produk baru yang dapat ditawarkan
ke perusahaan tersebut atau perusahaan lain.
b. Penyaringan Ide
Setelah mengetahui apa saja yang dapat dijadikan sumber ide bisnis,
selanjutnya kita akan belajar mengenai penyaringan ide agar kita mendapat
ide yang menarik dan cocok untuk kita gunakan dalam pengembangan
produk baru.
Menyaring sebuah ide sebaiknya dengan perhitungan yang matang
untuk memperkecil tingkat resiko yang akan dihadapi. Kenyataan yang
terjadi menggunakan spekulasi yang tinggi sering dilakukan sebab
terkadang ide yang tidak dipilih malah memiliki peluang yang baik untuk
dikembangkan dan dapat memberi keuntungan yang menjanjikan.
Pengembangan Produk Baru 8
Tahapan melakukan penyaringan ide adalah :
1) Macro Screening
Pilihlah beberapa ide yang memiliki potensi bisnis, kemudian buatlah
urutan prioritasnya.
2) Micro Screening
Ambil urutan 1- 5 dan pergunakan pertimbangan kriteria dibawah ini :
a) Tersedianya pasar lokal
b) Tersedianya tenaga kerja lokal
c) Tersedianya bahan baku
d) Tersedianya teknologi
e) Mendapat prioritas dari pemerintah
f) Peluang di masa yang akan datang
Ide produk yang baik harus memperhitungkan kemampuan calon
wirausaha dan situasi/lingkungan yang mempengaruhi bisnis tersebut.
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan keberhasilan
suatu bisnis seperti: Pasar dan pemasaran, teknik/operasi usaha yang
dilakukan, organisasi dan manajemen, dan keuangan. Dengan adanya
suatu rencana bisnis untuk suatu ide produk, akan memudahkan kita
menilai apakah ide produk tersebut layak atau tidak layak kalau direalisir
menjadi bisnis yang sebenarnya.
C. RANGKUMAN
Pengembangan produk adalah proses perubahan yang dilakukan terhadap
produk yang sudah ada sekaligus proses pencarian inovasi untuk menambah nilai
terhadap barang lama dengan mengkonversikannya ke dalam produk tersebut.
Dengan adanya pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami
tentang kebutuhan dan keinginan pasar.
Tujuan dari pengembangan produk adalah untuk memberikan nilai maksimal
bagi konsumen, memenangkan persaingan perusahaan dengan memilih produk
yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik
dalam desain warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
Ide produk yang baik harus memperhitungkan kemampuan calon wirausaha
dan situasi/lingkungan yang mempengaruhi bisnis tersebut. Ide produk baru dapat
bersumber dari hobi/minat, pengalaman pribadi, waralaba, media massa, pameran,
Pengembangan Produk Baru 9
survei, dan keluhan/komplain pelanggan. Dengan adanya suatu rencana bisnis
untuk suatu ide produk, akan memudahkan kita menilai apakah ide produk
tersebut layak atau tidak layak kalau direalisir menjadi bisnis yang sebenarnya.
Menyaring sebuah ide sebaiknya dengan perhitungan yang matang untuk
memperkecil tingkat resiko yang akan dihadapi. Kenyataan yang terjadi
menggunakan spekulasi yang tinggi sering dilakukan sebab terkadang ide yang
tidak dipilih malah memiliki peluang yang baik untuk dikembangkan dan dapat
memberi keuntungan yang menjanjikan.
D. TUGAS
Setelah kalian belajar dan sudah paham mengenai semua materi diatas, buatlah
kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 2-3 orang, lakukan suatu penelitian
terhadap beberapa perusahaan di Indonesia lalu buatlah inovasi atau
pengembangan produk di salah satu perusahaan.dengan waktu pengerjaan tugas
selama 1 minggu setelah tugas diberikan. Kumpulkan dalam bentuk Ms. Word,
usahakan nama perusahaan berbeda dengan kelompok lainnya!
E. TES FORMATIF : Strategi Pemasaran
Mata Pelajaran : X/1
Kelas/Semester :-
Hari, Tanggal : 45 menit
Alokasi Waktu
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban A, B, C, D, atau E
yang kamu anggap benar!
1. Pengembangan produk adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh
pabrikan atau produsen dalam menentukan dan mengembangkan
produknya, memperbaiki produk lama, memperbanyak kegunaan dari
produk yang sudah ada dan mengurangi biaya produksi dan biaya
pembungkus, merupakan definisi dari . . .
A. Tjiptono D. Kotler dan Amstrong
B. Simamora E. Munandar
C. Alma
Pengembangan Produk Baru 10
2. Tujuan pengembangan produk baru secara umum adalah . . .
A. Untuk memenuhi keinginan konsumen dan menambah omzet
penjualan
B. Untuk memenangkan persaingan dan mencegah kebosanan
konsumen
C. Untuk menyederhanakan produk pembungkus dan menambah
omzet penjualan
D. Untuk memberikan nilai maksimal bagi konsumen dan
memenangkan persaingan perusahaan dengan memilih produk
yang inovatif
E. Untuk memenuhi kebutuhan baru perusahaan dan mempertahankan
daya saing terhadap produk yang sudah ada
3. Salah satu tujuan pengembangan produk baru menurut Kotler dan
Keller adalah . . .
A. Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi
perusahaan sebagai investor
B. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
C. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang
sama
D. Untuk mencegah kebosanan konsumen
E. Untuk menyederhanakan produk pembungkus
4. Alasan perusahaan melakukan pengembangan produk menurut Alma
yaitu . . .
A. Untuk membuat kompleks produk pembungkus
B. Untuk mengurangi omzet penjualan
C. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah
ada
D. Untuk memenuhi kebutuhan baru
E. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi
5. Berikut yang termasuk sumber ide bisnis adalah . . .
A. Pengalaman Pribadi D. Ikut-ikutan
B. Keisengan E. Teman sebaya
C. Keuangan
Pengembangan Produk Baru 11
6. Keluhan atau komplain pelanggan dapat menjadi sumber dari
kemunculan ide baru di bisnis karena . . .
A. Dapat menginspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis dari
yang paling sederhana sampai super modern sekalipun
B. Latar belakang atau pengalaman orang tersebut dapat dijadikan
sebuah peluang bisnis yang menarik
C. Jawaban konsumen dari hasil penyebaran kuesioner tersebut dapat
dijadikan sebagai bahan kajian untuk proses pengembangan produk
selanjutnya.
D. Pendapat pelanggan dapat menciptakan ide dan peluang yang
bagus apabila kita dapat mengidentifikasi keluhan ataupun
kompalin tersebut dengan professional.
E. Dapat memberikan informasi yang menarik yang dapat dijadikan
referensi.
7. Yang harus diperhatikan dalam membuat ide produk yaitu . . .
A. Sesuai fashion D. Bahan yang tersedia
B. Teknik atau operasi E. Alat yang akan digunakan
yang dilakukan
C. Keuangan perusahaan
8. Jawaban konsumen dari hasil penyebaran kuesioner dapat dijadikan
sebagai bahan kajian untuk proses pengembangan produk selanjutnya.
Hal tersebut merupakan sumber ide bisnis, yaitu . . .
A. Keluhan pelanggan D. Pameran
B. Hobi E. Waralaba
C. Survei
9. Artikel yang terdapat pada media cetakatau internet tentunya dapat
menginspirasi untuk mengembangkan sebuah bisnis dari yang paling
sederhana sampai super modern sekalipun. Hal tersebut merupakan
salah satu sumber ide bisnis yaitu . . .
A. Survei D. Pameran
B. Media massa E. Hobi/minat
C. Waralaba
Pengembangan Produk Baru 12
10. Tahapan untuk melakukan penyaringan ide ada . . .
A. 2 D. 5
B. 3 E. 6
C. 4
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan pengembangan produk baru?
2. Sebutkan tujuan pengembangan bisnis atau produk baru secara umum?
3. Apa saja sumber yang dapat digunakan untuk memunculkan ide
bisnis? Sebutkan!
4. Sebutkan aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan
keberhasilan suatu bisnis!
5. Mengapa setelah memunculkan ide bisnis harus melakukan
penyaringan ide terlebih dahulu?
F. KUNCI JAWABAN FORMATIF
I. 1. C 6. D
2. D 7. B
3. A 8. C
4. E 9. B
5. A 10. A
II. 1. Pengembangan produk baru adalah proses perubahan yang dilakukan
terhadap produk yang sudah ada sekaligus proses pencarian inovasi
untuk menambah nilai terhadap barang lama dengan
mengkonversikannya ke dalam produk tersebut.
2. Tujuan pengembangan produk baru adalah untuk memberikan nilai
maksimal bagi konsumen, memenangkan persaingan perusahaan
dengan memilih produk yang inovatif, produk yang dimodifikasi serta
mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain warna, ukuran,
kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.
3. Hobi/minat, pengalaman pribadi, waralaba, media massa, pameran,
survei, dan keluhan/komplain pelanggan.
Pengembangan Produk Baru 13
4. Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan keberhasilan
suatu bisnis seperti: Pasar dan pemasaran, teknik/operasi usaha yang
dilakukan, organisasi dan manajemen, dan keuangan
5. Untuk memperkecil tingkat resiko yang akan dihadapi dan sebaiknya
menyaring sebuah ide dilakukan dengan perhitungan yang matang.
Kenyataan yang terjadi menggunakan spekulasi yang tinggi sering
dilakukan sebab terkadang ide yang tidak dipilih malah memiliki
peluang yang baik untuk dikembangkan dan dapat memberi
keuntungan yang menjanjikan.
G. LEMBAR KERJA
Datanglah ke toko/bisnis/usaha di sekitar rumah kamu, pilih satu atau dua produk
yang dijual, lalu berikan uraian tentang hal ini.
1. Alat dan bahan
a. Alat : pensil/pulpen, penghapus, penggaris
b. Bahan : kertas folio/buku tulis, produk yang dipilih, sumber informasi
(pemilik toko atau pembuat produk).
2. Langkah kerja :
a. Pilih salah satu atau produk yang dijual di toko/bisnis/usaha tersebut dan
tulis produk tersebut.
b. Tanyakan pada pemilik toko atau pembuat produk mengenai produk
tersebut apakah produk tersebut merupakan hasil dari pengembangan
produk baru.
c. Kemudian tanyakan kembali apakah alasan pemilik toko atau pembuat
produk untuk membuat inovasi pada produk tersebut. Alasan bisa dari
adanya sumber ide bisnis baru atau karena hal lain yang mendukung.
d. Tulislah hasilnya di kertas folio/buku tulis dalam bentuk tabel.
e. Waktu pengerjaan selama 1 minggu setelah tugas diberikan.
Pengembangan Produk Baru 14
Lembar Kerja
Nama :
Toko/bisnis/usaha yang didatangi :
No Produk yang Dipilih Alasan Pengembangan Produk
1.
2.
2. KEGIATAN BELAJAR 2 : MENGANALISIS PROSES PENGEMBANGAN
PRODUK BARU DAN MELAKUKAN ANALISIS BISNIS PADA
PENGEMBANGAN PRODUK BARU
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu melakukan pengembangan produk baru
2. Siswa mampu menganalisis bisnis pada pengembangan produk baru
B. URAIAN MATERI
1. Pengembangan Produk Baru
Selanjutnya, kita akan mempelajari materi kegiatan belajar 2 agar
kalian lebih paham bagaimana proses pengembangan produk baru.
Pengembangan produk baru atau menciptakan produk baru merupakan hal
yang sering terlupakan. Pada saat salah satu ataupun beberapa produk yang
sedang dipasarkan itu berada pada tahap “kedewasaan”, maka pengusaha
harus mulai untuk memanfaatkan keuntungan yang diperolehnya dari produk
yang berada pada tahap tersebut untuk mengembangkan ide produk baru.
Produk baru inilah yang nantinya dapat diharapkan untuk menggantikan
produk lama yang sedang jaya saat ini.
Pengembangan produk baru adalah proses pencarian gagasan untuk
barang dan jasa baru dan mengkonversikannya ke dalam tambahan lini produk
Pengembangan Produk Baru 15
yang berhasil secara komersial. Sebagian besar perusahaan memilih sistem
dan proses formal untuk mengelola program pengembangan produk baru.
Secara umum, proses-proses tersebut memiliki kesamaan. Kesamaan itu terdiri
dari 6 tahap pokok diantaranya: (1) pemunculan ide (idea generation); (2)
penyaringan (screening), (3) pengembangan produk; (4) pengujian
produk/pasar; (5) analisis bisnis; dan (6) komersialisasi. Agar kalian bisa
melakukan proses pengembangan produk baru, perhatikan Bagan 1.1 dibawah
ini dan pelajari satu-persatu penjelasan dibawahnya.
Pemunculan Ide
Penyaringan Ide
Pengembagan Produk
Pengujian produk/pasar
Analisis Bisnis
Komersialisasi
Bagan 1.1 Proses Pengembangan Produk Baru
Tahap I : Pemunculan Ide
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide
produk baru dapat berasal dari beberapa sumber, misalnya departemen riset
dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama
wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak.
Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan
dirumuskan dalam technologi calterms (misalnya, gagasan mobil baru
didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aero dinamis) atau karakteristik
fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil). Bila gagasan berasal
dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah bahwa ide tersebut
dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya, koper atau
tas yang dapat mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di
pesawat). Oleh sebab itu, konsep produk baru dapat dijelaskan dalam dua
aspek, yaitu :
a. Spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial
Pengembangan Produk Baru 16
b. Definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-
manfaat tersebut.
Ada beberapa teknik yang dapat membantu setiap individu dan
kelompok dalam organisasi untuk menghasilkan ide – ide yang lebih baik,
yaitu :
a. Daftar atribut
Teknik ini memerlukan daftar atribut-atribut utama dari produk lama dan
memodifikasi setiap atribut dalam upaya mencari produk yang lebih baik.
Misalnya sebuah obeng. Atributnya adalah batangan besi bundar,
pegangannya dari kayu, dioperasikan secara manual, dan tenaga
putarannya diperoleh dari kegiatan memutar. Kemudian suatu kelompok
mempertimbangkan cara untuk meningkatkan kinerja atau daya tarik
produk. Batangan bundar tersebut dapat diubah menjadi segi enam
sehingga dapat ditambahkan pegangan untuk memperkuat tenaga putaran;
tenaga listrik dapat menggantikan tenaga manusia; tenaga putaran dapat
dihasilkan dengan mendorong. Ide-ide yang bermanfaat dapat diperoleh
melalui cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menuju ke suatu
obyek dan atribut-atributnya.
b. Forced relationship
Dalam teknik ini, beberapa obyek dipertimbangkan keterkaitannya satu
sama lain. Misalnya, seorang produsen peralatan kantor ingin merancang
meja kerja eksekutif baru. Beberapa obyek didaftar, misalnya meja kerja,
televisi, jam, komputer, mesin foto kopi, mesin fax, lemari buku, dan
lainlain. Hasilnya adalah suatu meja kerja elektronik dengan panel seperti
yang terdapat pada kokpit pesawat.
c. Analisis morfologi
Metode ini membutuhkan identifikasi dimensi struktural masalah dan
menguji hubungan-hubungan di antaranya. Misalnya permasalahannya
berkaitan dengan pemindahan sesuatu dari tempat tertentu ke tempat
lainnya dengan kendaraan. Dimensi utamanya adalah jenis kendaraannya
(kereta, kursi, penghela, tempat tidur), perantaranya (udara, air, minyak,
permukaan keras, roda, rel), sumber tenaganya (tekanan udara, mesin uap
internal, motor listrik). Sehingga kendaraan jenis kereta dengan tenaga dari
Pengembangan Produk Baru 17
mesin uap internal dan bergerak di atas permukaan keras adalah mobil.
Yang diharapkan adalah untuk membuat suatu kombinasi baru.
d. Identifikasi kebutuhan/masalah
Teknik-teknik di atas (daftar atribut, forced relationship, dan analisis
morfologi) tidak memerlukan masukan dari konsumen untuk
menghasilkan ide. Berbeda dengan teknik-teknik tersebut, identifikasi
kebutuhan/masalah dimulai dari konsumen. Konsumen ditanya mengenai
kebutuhan, masalah, dan ide-ide mereka. Misalnya konsumen ditanyai
mengenai masalah mereka dalam menggunakan produk tertentu.
Kemudian berbagai masalah yang muncul dikelompokkan berdasarkan
tingkat keseriusannya, frekuensinya, dan biaya penanggulangannya untuk
menentukan perbaikan produk apa saja yang harus dilakukan.
e. Brainstorming
Dalam teknik ini, perusahaan membentuk semacam kelompok yang terdiri
atas enam sampai sepuluh orang. Mereka diminta untuk mengajukan usul
dan ide sebanyak mungkin dalam jangka waktu tertentu (misalnya dalam
satu jam). Agar dapat efektif maka ada empat pedoman yang sebaiknya
digunakan, yaitu :
1) Tanpa kritik, artinya komentar-komentar negatif atas ide-ide yang
dikemukakan harus ditahan sampai semua ide tertampung.
2) Pemberian kebebasan, maksudnya semakin liar atau semakin gila ide-
ide yang dikemukakan, semakin baik. Hal ini karena lebih mudah
mengurangi daripada memancing munculnya ide.
3) Mendorong kuantitas, di mana semakin banyak jumlah ide, maka
semakin besar kemungkinan diperoleh ide yang baik.
4) Mendukung penggabungan dan perbaikan ide, di mana setiap anggota
kelompok dimungkinkan untuk menggabungkan idenya dengan ide
dari rekan lainnya untuk memperoleh ide baru lainnya.
f. Sinektik
Terkadang metode brainstorming menghasilkan pemecahan terlalu cepat,
sebelum dikembangkan berbagai perspektif yang memadai. Oleh karena
itu ada teknik lain yang disebut metode sinektik. Dalam metode ini, ada
lima prinsip pokok yang dijadikan acuan, yaitu :
1) Penundaan: lihat sudut pandangnya dulu, baru pemecahannya.
Pengembangan Produk Baru 18
2) Otonomi obyek: biarkan masalah tersebut seperti apa adanya.
3) Gunakan tempat yang umum: ambil keuntungan dari keterbiasaan
sebagai titik tolak.
4) Keterlibatan/keterlepasan: ambil posisi antara masuk kesuatu masalah
dan berdiri di luarnya, sehingga dapat melihatnya sebagai suatu
keseluruhan.
5) Gunakan metafora: biarkan hal-hal yang tidak relevan dan kebetulan
memberikan analogi yang dapat menjadi sumber sudut pandang baru.
Tahap II : Penyaringan Ide
Tahap selanjutnya yang harus kalian pahami adalah penyarungan ide.
Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk
mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak
konsep baru yang dieliminasi dalam tahap ini. Setidaknya, informasi yang
diperoleh dalam tahap penyaringan dapat membantu pihak manajemen untuk
memproyeksikan tingkat permintaan potensial, untuk mengidentifikasi
peluang keberhasilan produk, dan memperkitakan tingkat kanibalisasi.
Kegiatan-kegiatan penyaringan diantaranya sebagai berikut :
a. Studi Potensi Pasar
Melalui studi ini dapat diperkirakan jumlah pembeli potensial, tingkat
pembelian potensial, dan situasi persaingan (siapa pesaing utama,
kemungkinan reaksinya, dan peluang terjadinya kompetisi harga).
b. Pengujian Konsep
Pengujian konsep merupakan metode yang berusaha mengukur minat
pembeli suatu produk sebelum prototype aktualnya dikembangkan.
Pengujian ini bermanfaat untuk memberikan semacam wawasan atau
gambaran bagi pihak manajemen mengenai tantangan pemasaran spesifik
yang harus diatasi jika perusahaan akhimya mengkomersialisasi ide
produk baru tersebut. Manfaat lainnya adalah untuk membantu upaya
memproyeksikan kemungkinan yang terjadinya dan tingkat kanibalisasi.
Dalam pengujian ini, biasanya pembeli potensial diminta membaca
pernyataan pernyataan tentang fitur dan manfaat produk yang kadang kala
disertai pula dengan visualisasinya, selanjutnya mereka diminta untuk
menjawab kuesioner terstruktur berkaitan dengan produk tersebut.
Pengembangan Produk Baru 19
Konsumen diminta mengungkapkan penilaian, persepsi, dan kesediaan
atau kemungkinannya untuk mencoba ide produk baru.
c. Model Skoring
Model ini memungkinkan manajer untuk menyusun peringkat daya tarik
secara umum dari suatu konsep produk baru, atau meranking berbagai
konsep yang sating bersaing. Prosedur pokok model ini adalah
memberikan informasi menyangkut masing-masing konsep kepada
sekelompok manajer dan meminta mereka secara independen menilai
konsep-konsep tersebut berdasarkan serangkaian karakteristik yang
berkaitan dengan peluang pasar, kesesuaian antara produk dan perusahaan,
konsistensi dengan prioritas korporat, serta faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kesuksesan produk baru. Adapun faktor-faktor penunjang
kesuksesan produk baru meliputi :
1) Superioritas/kualitas produk dalam hal fitur, manfaat, keunikan,
corak/model, dan seterusnya.
2) Keunggulan ekonomis bagi konsumen, berupa value formoney.
3) Sinergi antara produk baru dan perusahaan secara keseluruhan,
terutama dalam hal pemanfaatan ketrampilan pemasaran, keterampilan
manajerial, dan pengetahuan bisnis yang telah mapan.
4) Kompatibilitas teknologi dengan kapabilitas riset dan pengembangan,
rekayasa, dan produksi perusahaan.
5) Familiaritas bagi perusahaan.
6) Kebutuhan, pertumbuhan dan ukuran pasar yang mencerminkan
peluang pasar.
7) Situasi persaingan.
8) Jenis peluang yang tersedia, yaitu apakah produk baru tersebut
memiliki pasar yang telah mapan ataukah benar-benar produk inovatif
yang pasarnya juga belum berkembang.
9) Definisi proyek pengembangan produk baru.
Dalam penyaringan ide, perusahaan harus menghindari dua jenis
kesalahan. Yang pertama adalah menolak ide yang sesungguhnya bagus, dan
yang kedua adalah menerima dan meneruskan ide yang buruk ke tahap
pengembangan dan komersisasi. Dalam hal ini, kita dapat membedakan tiga
jenis kegagalan produk. Pertama, kegagalan produk yang absolut, yaitu
Pengembangan Produk Baru 20
kegagalan yang menimbulkan kerugian, di mana penjualan tidak dapat
menutupi biaya variabel. Kedua, kegagalan produk yang bersifat parsial,
dimana ini menimbulkan kerugian tetapi penjualannya dapat menutupi biaya
variabel dan sebagian biaya tetap. Sedangkan yang ketiga, kerugian produk
relatif adalah jenis kegagalan produk yang memberikan laba yang lebih kecil
daripada sasarantingkat pengembalian yang diharapkan perusahaan.
Tujuan penyaringan ide adalah untuk menolak ide-ide buruk sedini
mungkin. Mengapa harus demikian? Karena biaya pengembangan produk
semakin besar dalam setiap tahap pengembangan. Jika sebuah produk telah
mencapai tahap berikutnya, maka umumnya pihak manajemen beranggapan
bahwa mereka telah melakukan banyak investasi dalam produk tersebut,
sehingga produk itu harus diluncurkan untuk mengembalikan investasi yang
telah dikeluarkan. Padahal sesungguhnya ide awalnya bukanlah ide yang
bagus, karena itu situasi ini dapat menimbulkan kerugian besar bagi
perusahaan.
Suatu ide produk baru perlu dijelaskan dalam bentuk standar yang
menggambarkan ide produk, pasar sasaran dan persaingannya, serta
memberikan perkiraan kasar mengenai ukuran pasarnya, harga produk, waktu
dan biaya pengembangan, biaya produksi, dan tingkat pengembalian.
Kemudian setiap ide yang ada dibandingkan dengan sejumlah kriteria.
Bagan 2.1 menunjukkan rincian pertanyaan mengenai apakah suatu ide
produk dapat sesuai dengan tujuan, strategi, dan sumber daya perusahaan. Ide-
ide yang tidak dapat menjawab satu atau lebih pertanyaan-pertanyaan tersebut
harus ditolak. Untuk dapat memahaminya, perhatikan bagan dibawah ini.
Bagan 2.1 Penyaringan Ide Produk Baru
Sumber : buku Marketing jilid 1, Ngadiman, dkk
Pengembangan Produk Baru 21
Tahap III: Pengembangan Produk
Selanjutnya kita masuk pada tahap ketiga dari pengembangan produk
baru. Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang
dapat diuji. Ada perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra
produk, yang dinamakan ide produk adalah produk yang mungkin ditawarkan
perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi yang lebih rinci dari
suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti konsumen.
Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen
mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah aktual.
Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu
konsep menjadi produk nyata (working product). Dalam hal ini terdapat tiga
kegiatan utama yang saling berkaitan. Apa sajakah itu? Perhatikan penjelasan
dibawah ini.
a. Pengembangan arsitektur produk (product architecture) yang merupakan
spesifikasi bagian-bagian, komponen, rakitan, dan teknologi serta
keterkaitannya yang menghasilkan fungsi sesuai dengan apa yang
diinginkan. Jadi, arsitektur produk merupakan rencana dasar yang
memastikan bahwa konsep produk bakal diImplementasikan.
b. Aplikasi desain industri (industrial design), yaitu proses menciptakan dan
mengembangkan spesifikasi produk yang dapat mengoptimalkan fungsi,
nilai, dan tampilan produk. Aktivitas ini biasanya dilakukan para
perancang profesional yang bekerjadalam tim lintas fungsional.
c. Penilaian atas persyaratan/kebutuhan manufaktur dan uji kinerja yang
selanjutnya bermanfaat untuk memperoleh informasi berkenaan dengan
keputusan penetapan harga dan biaya pemasaran lainnya.
Tahap IV : Pengujian Pasar/Produk
Setelah kita dapat melakukan pengembangan produk, selanjutnya kita
melakukan pengujian pasar/produk. Apakah tujuannya? Tujuan tahap ini
adalah untuk memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses
produk baru, mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang
dibutuhkan untuk produk, dan menetapkan elemen-elemen penting dalam
program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di
Pengembangan Produk Baru 22
pasar. Secara garis besar, terdapat 4 kegiatan dalam pengujian pasar/produk,
yaitu :
a. Pengujian teknis (technical testing) dengan cara membuat prototipe yang
merupakan approximation produk akhir. Pengujian kinerja produk
prototipe dapat memberikan sejumlah informasi penting mengenai :
1) Usia pajang produk (product shelf life)
2) Tingkat keusangan produk
3) Masalah yang timbul akibat penggunaan atau konsumsi yang tidak
semestinya
4) Potensi kerusakan yang membutuhkan penggantian
5) Jadwal pemeliharaan yang tepat.
Masing-masing jenis informasi tersebut dapat memiliki dampak biaya
pada pemasaran produk. Sebagai contoh estimasi usia pajang produk dapat
mempengaruhi frekuensi dan biaya pengiriman. Kemungkinan timbulnya
masalah pemakaian yang signifikan dapat mengakibatkan diperlukannya
tambahan informasi periklanan, labeling, atau point-of-sale.
b. Pengujian preferensi dan kepuasan (preference and satisfaction testing)
yang digunakan untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang
dalam rencana pemasaran dan untuk membuat ramalan penjualan awal dari
produk baru. Secara umum ada dua cara utama untuk keperluan tipe
pengujian ini. Pendekatan pertama adalah meminta konsumen untuk
memakai suatu produk selama jangka waktu tertentu, lalu kemudian
mereka diminta untuk menjawab sejumlah pertanyaan berkaitan dengan
preferensi dan kepuasan mereka. Pendekatan kedua adalah melakukan
"blind test" sedemikian rupa sehingga konsumen membandingkan
berbagai alternatif produk tanpa, mengetahui nama merek atau
produsennya. Agar kalian lebih paham mengenai tujuan dan metode
pengujian preferensi dan kepuasan, perhatikan Tabel 1.1 dibawah ini
dengan benar.
Pengembangan Produk Baru 23
Tabel 1.1 Tujuan dan Metode Pengujian Preferensi Produk dan Keputusan
Sumber : buku Marketing jilid 1, Ngadiman, dkk
Pada dasamya, pengujian preferensi dan kepuasan memberikan sejumlah
manfaat pokok, di antaranya :
1) Uji preferensi aktual dan uji teknis dapat memberikan dasar klaim yang
obyektif untuk keperluan promosi, terutama jika perusahaan ingin
menampilkan superioritas dalam hal persepsi pelanggan terhadap
keunggulan spesifik pada produk perusahaan dibandingkan pesaing.
2) Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting dalam
memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Hasil yang kurang bagus
dalam uji ini dapat berdampak pada dibatalkannya peluncuran produk
atau perancangan ulang produk baru.
3) Kendati penerimaan pasar terhadap produk baru ditentukan oleh semua
komponen program pemasaran, namun berbagai kasus menunjukkan
bahwa skor yang tinggi pada dimensi kinerja produk mengindikasikan
bahwa ide produk bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap
pengembangan produk baru selanjutnya.
4) Uji preferensi biasanya memberikan signal awal terbaik atas
kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.
c. Pengujian pasar simulasi (simulated test markets atau laboratory test
markets), merupakan prosedur riset pemasaran yang dirancang untuk
memberikan gambaran yang cepat dan murah mengenai pangsa pasar yang
dapat diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang dapat digunakan
adalah BASES, ASSESSOR, LITMUS, dan DESIGNOR.
d. Pengujian pasar (test markets). Dalam uji pasar, perusahaan menawarkan
suatu produk untuk dijual di wilayah pasar yang terbatas yang sedapat
Pengembangan Produk Baru 24
mungkin mewakili keseluruhan pasar di mana produk tersebut
nantinyaakan dijual. Keputusan untuk melakukan pengujian pasar atau
tidak ditentukan oleh sejumlah factor. Untuk dapat memahami faktor apa
saja yang mendukung atau tidak dilakukannya uji produk, perhatikan
Tabel 1.2 dibawah ini.
Tabel 1.2 Faktor Pertimbangan dalam Memutuskan Uji Pasar
Sumber : buku Marketing jilid 1, Ngadiman, dkk
Secara prinsip, ada perbedaan signifikan antara metode pengujian pasar
untuk produk konsumen (consumer goods) dan produk bisnis/industrial
(business goods). Dalam pengujian produk konsumen, perusahaan
berusaha mengestimasi empat variabel, yaitu percobaan produk (product
trial), pengulangan pembelian pertama (first repeat), adopsi produk, dan
frekuensi pembelian. Tentu saja perusahaan mengharapkan bahwa semua
variabel tersebut menunjukkan tingkat yang tinggi. Metode pokok untuk
menguji pasar produk konsumen, mulai dari yang paling murah hingga
yang paling mahal, dapat dilihat pada Bagan 3.1 dibawah ini. Selanjutnya
perhatikan dan pahami penjelasan masing-masing metode pokok dibawah
bagan.
Controlled Test
Test Markets
Marketing
Simulated
Test
Marketing
Sales-
Wave
Research
Bagan 3.1 Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen
Pengembangan Produk Baru 25
1) Sales-Wave Research
Dalam metode ini, konsumen yang pada mulanya mencoba suatu
produk secara gratis ditawarka kembali produk tersebut, atau produk
pesaing, dengan harga yang sedikit diturunkan sebanyak tiga sampai
lima kali (gelombang penjualan = saleswaves), kemudian pemisahaan
memperhatikan berapa kali konsumen tersebut memilih produk
perusahaan dan tingkat kepuasan mereka. Metode ini juga meliputi
usaha mempresentasikan kepada konsumen satu atau beberapa konsep
iklan dalam bentuk kasarnya untuk mengamati dampaknya terhadap
pembelian ulang.
2) Simulated Test Marketing
Metode ini membutuhkan 30 sampai 40 pembeli yang qualified di
pusat pertokoan atau tempat lainnya. Perusahaan menanyakan
beberapa hal kepada mereka, berkaitan dengan preferensi dan
awareness mereka terhadap merek-merek pada jenis produk tertentu.
Mereka dapat saja diundang untuk menyaksikan pertunjukan iklan
singkat, termasuk yang sudah terkenal maupun yang masih baru.
Dalam penayangan tersebut disisipkan iklan produk baru. Kemudian
konsumen diberi sejumlah uang dan diminta untuk datang ke toko
khusus dimana mereka dapat membelanjakan uang tersebut sesuai
kebutuhan masing-masing. Meskipun mereka tidak membeli merek
baru yang diteliti, mereka tetap diberikan sampel gratis merek tersebut.
Perusahaan lalu mengamati jumlah konsumen yang membeli merek
baru tersebut dan merek pesaing. Data ini memberikan gambaran
mengenai efektivitas iklan mereka terhadap iklan pesaing. Konsumen
kemudian diminta mengungkapkan alasan-alasan mereka untuk
membeli atau tidak membeli. Beberapa minggu kemudian mereka
diwawancarai kembali melalui telepon untuk menentukan sikap
mereka terhadap produk tersebut, penggunaannya, kepuasannya, dan
minat untuk membeli kembali, serta ditawari kesempatan untuk
membeli kembali produk tersebut.
3) Controlled Test Marketing
Beberapa perusahaan riset menangani berbagai toko partisipan yang
akan menjual produk-produk baru dengan imbalan tertentu. Perusahaan
Pengembangan Produk Baru 26
yang menghasilkan produk baru menentukankan jumlah toko dan
lokasi pengujian produknya. Kemudian perusahaan riset mengirimkan
produk baru tersebut ke toko-toko bersangkutan dan mengendalikan
penempatannya padarak pajangan, jumlah pajangan, serta promosi
pembelian danharga sesuai kesepakatan. Hasil penjualan dapat dilacak
dengan menggunakan scanner elektronik. Perusahaan dapat
mengevaluasi pengaruh dan lokal clan promosi selama pengujian.
Controlled test marketing memungkinkan perusahaan untuk menguji
pengaruh faktor-faktor dalam toko (in-store factors) dan iklan terbatas
pada perilaku pembelian konsumen tanpa melibatkan konsumen secara
langsung. Suatu sampel konsumen kemudian diwawancarai untuk
memperoleh kesan mereka terhadap, produk tersebut. Perusahaan tidak
harus menggunakan wiraniaga mereka sendiri, memberi potongan
penjualan, atau `membeli jaringan distribusi. Sebaliknya, metode ini
tidak memberikan informasi mengenai cara membujuk distributor agar
bersedia menjual produk baru perusahaan.
4) Test Markets
Uji pasar merupakan cara utama dalam menguji produk konsumen
baru dalam situasi yang sama dengan yang akan dihadapi dalam
peluncuran produk bersangkutan. Perusahaan biasanya bekerja
samadengan perusahaan riset untuk menentukan kota-kota di mana
wiraniaga perusahaan akan mencoba membujuk para distributor agar
menjual produk tersebut dan menempatkannya dalam rak pajangan
mereka. Perusahaan melakuan periklanan dan promosi sama seperti
yang akan dilakukan dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang
dibutuhkan akan sangat tergantung pada jumlah kota, lama pengujian,
dan jumlah data yang ingin dikumpulkan perusahaan. Melalui uji pasar
akan diperoleh beberapa manfaat, diantaranya memberikan prediksi
yang lebih dapat diandalkan mengenai penjualan di masa depan;
pengujian awal atas rencana pemasaran; perusahaan dapat mengetahui
kekurangan yang ada pada produk. Perusahaan memperoleh gambaran
atas berbagai masalah potensial dalam jaringan distribusi; dan
perusahaan memperoleh pemahaman lebih baik atas perilaku berbagai
segmen pasar. Sementara itu, produk bisnis juga memperoleh manfaat
Pengembangan Produk Baru 27
dari uji pasar, dimana pengujiannya bervariasi tergantung jenis
barangnya. Barang-barang industri yang mahal dan menggunakan
teknologi baru biasanya menjalani pengujian Alpha dan Beta.
Pengujian Alpha merupakan pengujian produk untuk mengukur dan
meningkatkan kinerja, keandalan, rancangan, dan biaya operasi
produk. Jika hasilnya baik, perusahaan akan melanjutkan dengan
pengujian Beta dengan mengundang para pengguna potensial agar
dapat melakukan pengujian secara, rahasia di tempat mereka sendiri.
Metode uji pasar lainnya adalah dengan memperkenalkan produk
bisnis baru tersebut dalam pameran dagang. Selain itu, produk baru
industrial dapat pula diuji di tempat pajangan distributor dan dealer.
Cara lain yang juga dapat ditempuh adalah uji pemasaran. dimana
perusahaan menghasilkan pasokan produk dalam jumlah terbatas dan
menyerahkannya kepada wiraniaganya untuk menjualnya di daerah
geografis yang terbatas dengan dukungan promosi, katalog tercetak,
dan sebagainya. Melalui cara ini, manajemen dapat mempelajari apa
yang mungkin terjadi dalam pemasaran berskala penuh dan
menyajikan informasi yang lebih lengkap untuk memutuskan
komersialisasi produk tersebut.
Tahap V: Analisis Bisnis
Tahap pengembagan produk baru yang selanjutnya yaitu analisis
bisnis. Apakah tujuannya? Tujuan analisis bisnis adalah untuk mendapatkan
gambaran sekomprehensif mungkin tentang dampak finansial yang dapat
diperoleh dari memperkenalkan suatu produk baru. Sejumlah ukuran (seperti
biaya, laba, Return On Investment, dan arus kas) digunakan, demikian pula
metode-metode seperti analisis payback periog break-even analysis dan risk
analysis. Analisis bisnis membutuhkan informasi rinci mengenai biaya
manufaktur, biaya pemasaran, tingkat penjualan yang diperkirakan, dan
tingkat kemungkinan kanibalisasi produk. Evaluasi finansial untuk produk
baru lebih kompleks dibandingkan produk yang sudah mapan. Hal ini terjadi
karena sejumlah faktor, diantaranya rentang waktu, kemungkinan kanibalisasi,
dari kebutuhan akan investasi. Dalam hal rentang waktu misalnya, penjualan
dan biaya untuk produk baru kerap kali sangat bervariasi sepanjang waktu.
Pengembangan Produk Baru 28
Jarang sekali ada produk baru yang langsung diadopsi konsumen.
Konsekuensinya, biaya pemasaran pada tahun pertama akan sangat besar
dibandingkan tahun tahun berikutnya, oleh karena adanya tuntutan kebutuhan
untuk menciptakan awareness dan insentif untuk distribusi produk serta
product trial. Selain itu, jika produk baru mengkanibalisasi penjualan produk
yang sudah ada atau memanfaatkan fasilitas produksi dan atau pemasaran
yang sama dengan produk saat ini, maka hanya penjualan dan biaya
inkremental dari produk baru bersangkutan saja yang boleh diperhitungkan
dalam mengevaluasi kontribusi laba produk baru tersebut.
Tahap VI: Komersialisasi
Setelah tahap analisis bisnis, kita masuk pada tahap terakhir yaitu
komersialisasi. Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan
pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar.
Pada prinsipnya, ada 3 komponen strategi peluncuran produk baru, yaitu:
a. Penentuan timing introduksi produk baru. Timing peluncuran produk baru
merupakan aspek krusial, baik dari sudut pandang permintaan pelanggan
maupun kompetisi. Dalam hal permintaan pelanggan, misalnya, ada
tingkat musiman (seasonality) tertentu dalam kategori produk spesifik.
Contohnya, penjualan sarung cenderung mencapai puncaknya saat
menjelang Lebaran. Penjualan alat tulis dan bukuteks biasanya sangat
tinggi pada permulaan tahun ajaran baru dan menjelang ujian. Oleh sebab
itu, sebaiknya produk baru diperkenalkan menjelang periode permintaan
puncak. Bintang film, sutradara dan sekaligus produser kondang Jackie
Chan biasanya meluncurkan film barunya menjelang tahun baru Imlek,
karena saat itu penonton bioskop di kalangan etnis Tionghoa sangat besar.
Sementara itu, dalam perspektif kompetisi, apabila diferensiasi produk
relatif rendah, maka keputusan untuk secepat mungkin memasuki pasar
merupakan pilihan strategik. Pionir cenderung memperoleh keunggulan
dalam hal consumer awareness dan pangsa pasar dalam kasus tersebut.
b. Pemilihan strategi merek (branding strategy). Akseptansi konsumen
terhadap produk baru dipengaruhi oleh citra merek. Apabila perusahaan
memiliki nama merek yang memiliki ekuitas merek tinggi, maka biaya
peluncuran produk barunya cenderung lebih rendah. Citra merek dapat
Pengembangan Produk Baru 29
menekan persepsi konsumen terhadap risiko mencoba. produk. Lagipula,
citra merek juga dapat meningkatkan ekspektasi distributor atas
kesuksesan item produk baru. Konsekuensinya, upaya pemasaran yang
dibutuhkm tidak terlalu besar dalam rangka mendorong pencobaan produk
dan mendapatkan tempat di rak pajangan distributor perusahaan
memperluas ekuitas merek yang sudah ada. Alternatif strategi merek yang
tersedia dapat kalian perhatikan penjelasannya dibawah ini
1) Brand extension, yaitu menggunakan nama merek yang sudah terkenal
untuk kategori produk baru, misalnya Nike juga memproduksi pakaian,
topi, dan tas.
2) Line extension, yaitu menggunakan nama merek yang sudah mapan
untuk produk baru dalam kategori atau lini produk yang sama,
contohnya BMW300, BMW 500, dan BMW 700.
3) New brand, yang menggunakan nama merek baru untuk produk baru
yang diluncurkan.
c. Koordinasi program-program pemasaran yang mendukung introduksi
produk baru, seperti program harga, promosi, distribusi. Efektivitas
koordinasi & keselarasan antar program pemasaranakan menentukan
keberhasilan program peluncuran produk baru.
2. Analisis Bisnis pada Pengembangan Produk Baru
Salah satu tahapan dalam proses pengembangan produk baru adalah
analisis bisnis. Disini kita akan belajar lebih dalam mengenai analisis bisnis.
Analisis bisnis untuk konsep produk yang tersisa lebih detail daripada
penyaringan produk untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dari ide
tersebut dalam menghasilkan laba. Beberapa faktor yang dipertimbangkan
dalam langkah perencanaan ini, yaitu :
a. Proyeksi permintaan
Hubungan harga/penjualan; potensi penjualan jangka pendek dan jangka
panjang; kecepatan pertumbuhan penjualan; musiman; tingkat pembelian
kembali; intensitas saluran.
Pengembangan Produk Baru 30
1) Rencana Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang
Rencana pemasaran yang disusun suatu perusahaan, tidak terlepas dari
rencana kegiatan perusahaan secara menyeluruh, baik untuk jangka
pendek, menengah, maupun untuk jangka panjang.
a) Perencanaan pemasaran jangka pendek (short range planning),
yaitu rencana pemasran yang disiapkan untuk periode satu tahun
atau beberapa tahun yang sifatnya relatif pendek.
b) Perencanaan jangka sedang atau menengah (intermediate planning)
kecil atau sedang serta jenis usaha yang memerlukan pemasaran
yang cepat adalah 1 sampai dengan 5 tahun.
c) Perencanaan jangka panjang (long range planning) bagi jenis usaha
biasa diatas 5 sampai dengan 10 tahun, bagi usaha yang
memerlukan studi yang lama diatas 30 tahun.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun perencanaan pemasaran
adalah sebagai berikut :
a) Strategi planning of marketing. Perencanaan strategi dari
pemasaran ini, ditekankan pada manajerial strategi agar pemasaran
yang akan dilaksanakan benar-benar mempunyai suatu cara atau
teknik yang tepat guna, sehingga tidak terjadi salah sasaran.
b) Comprehensive planning of marketing. Tujuan dari perencanaan
secara menyeluruh ini, sasaran dan proyeksi dari rencana
pemasaran serta tujuan perusahaan secara global harus diketahui,
agar semuanya dapat terlihat dalam pemasaran yang akan disusun,
baik untuk jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
c) Operational planning of marketing. Perencanaan operasi ini,
manajemen pemasaran sudah melangkah pada perencanaan yang
harus dilaksanakan pada waktu perencanaan dimulai. Rincian dan
aktifitas pemasaran dapat disusun berdasarkan kebutuhan strategi
dan jangkauan yangakan dicapai.
2) Perencanaan Tahunan dan Lima Tahunan
a) Perencanaan pemasaran tahunan
Perencanaan pemasaran tahunan waktunya relatif sangat pendek,
yaitu 1 tahun. Masalah perencanaan tahunan ini meliputi tentang
kampanye periklanan, daerah operasi pemasaran, pembelian
Pengembangan Produk Baru 31
barang-barang dan sebagainya. Perencanaan tahunan adalah
pedoman utama perusahaan dengan cakupan kegiatan pemasaran
untuk produk tertentu dalam 1 tahun.
Tujuan perencanaan tahunan diantaranya sebagai berikut :
Penetapan semua sasaran dan budget
Penetapan sasaran dan budget untuk daerah-daerah pemasaran
Penetapan sasaran dan budget produk
Penetapan sasaran ini dilakukan oleh manajer produksi untuk
mendorong pembuatan produk yang lebih baik. Agar tujuan
perencanaan pemasaran tahunan
b) Perencanaan pemasaran jangka panjang
Perencanaan pemasaran jangka panjang adalah perencanaan
pemasaran dalam periode 3, 5, 10, sampai 25 tahun lamanya.
Masalah yang dihadapi perusahaan didalamperencanaan jangka
panjang sangat luas, seperti perluasan pabrik, masalah pasar,
masalah produksi, masalah distribusi, dan sebagainya.
b. Proyeksi biaya
Biaya total dan biaya per unit; menggunakan fasilitas dan sumber daya
yang ada; biaya awal dan biaya lanjutan; perkiraan bahan baku dan biaya
lainnya di masa depan; skala ekonomis; kebutuhan saluran; titik impas.
Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian
modal atau investasi usaha. Produksi minimal usaha harus menghasilkan
atau menjual produknya agar tidak menderita kerugian. BEP adalah suatu
keadaan dimana usaha tidak memperoleh laba dan tidak menderita
kerugian (titik impas). Analisa BEP merupakan alat analisis untuk
mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu usaha untuk
mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami keuntungan
ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP produksi
lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP harga
harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini. BEP produksi dan
harga dapat dihitung dengan rumus berikut:
Pengembangan Produk Baru 32
Jika biaya produksi yang dikeluarkan untuk budidaya pembenihan ikan koi
sebesar Rp. 616.000/kolam dan total produksi sebanyak 60.000 ekor/
kolam, dengan harga jual benih ikan koi Rp. 300/ekor ukuran 1-3 cm,
maka:
c. Persaingan
Pangsa pasar jangka pendek dan jangka panjang perusahaan dan pesaing;
kekuatan dan kelemahan pesaing; pesaing potensial; kemungkinan strategi
kompetitif dalam menanggapi produk baru oleh perusahaan. Investasi yang
diperlukan meliputi: Perencanaan produk (teknik, pencarian paten,
pengembangan produk, pengujian); promosi; produksi; distribusi.
Perencanaan Produk ini terdiri dari :
1) Analisa pasar 4) Diagnose pada proses pembelian
2) Analisa situasi 5) Pengetahuan tentang karakter pembeli.
3) Pemilihan petugas
Produk baru pada dasarnya berbeda dengan produk yang telah
dipasarkan. Kriteria barang yang dapat disebut produk baru adalah sebagai
berikut :
1) Produk tersebut betul-betul baru
2) Meniru produk yang sudah beredar di pasaran.
3) Memodifikasi hasil produksinya sendiri.
Beberapa alasan dalam perencanaan produk baru, yaitu :
1) Ingin mempertahankan kedudukan dalam perusahaan di pasaran.
2) Memanfaatkan sisa bahan mentah yang tidak terpakai lagi.
3) Karena banyaknya persaingan.
4) Ingin meningkatkan pendayagunaan fasilitas produk.
5) Banyaknya langganan yang menyarankan perlunya produk baru.
Pengembangan Produk Baru 33
Agar produk baru berhasil dan disenangi oleh para konsumen, maka
pengembangannya perlu ditangani oleh :
1) Komite perencanaan produk 4) Manager pemasaran dan penjualan
baru 5) Manager keuangan
2) Departemen produk baru 6) Para ahli pembuatan produk baru
3) Manager produksi
d. Promosi
Promosi penjualan terdiri dari atas serangkaian teknik pemasaran taktis
yang dirancang dalam kerangka pemasaran strategis untuk menambah nilai
produk atau jasa sehingga tercapai tujuan penjualan dan pemasaran yang
spesifik.
Promosi penjualan dapat dibedakan berdasarkan dua jenis kegiatan,
yaitu pull strategy atau disebut sebagai consumer promotion dan push
strategy atau disebut dengan trade promotion.
1) Pull Strategy (strategi menarik), adalah strategi menggunakan insentif
untuk memotivasi pelanggan sehingga melakukan pembelian. Apabila
pelanggan mulai tertarik dan mencari produk atau jasa tersebut,
pengaruhnya akan mendorong para retailer untuk meningkatkan stok
barang yang dicari tersebut.
2) Push Strategy (strategi mendorong), adalah strategi yang menggunakan
insentif untuk memotivasi para agen atau retailer agar meningkatkan
pemesanan dan meningkatkan penjualannya dimasing-masing outlet.
Caranya adalah dengan menggunakan beberapa cara yang dapat
dilakukan dalam sales promotion diantaranya:
a) Strategi Premium e) Strategi Product Sample
b) Strategi Specialty f) Strategi Cash Back
c) Strategi Kupon g) Strategi Kontes
d) Strategi Potongan Harga h) Strategi Undian
e. Distribusi
Dalam pendistribusian barang perusahaan, dapat ditempuh dengan
beberapa cara diantaranya :
1) Saluran yang dipergunakan
Untuk menyalurkan barang-barang ke pasar, produsen dapat
menempuh berbagai cara yang sekiranya cocok dengan barang-barang
Pengembangan Produk Baru 34
hasil produksinya. Distribusi yang langsung pada konsumen menurut
tipenya dapat dibagi sebagai berikut :
a) Distribusi barang dari pintu ke pintu
b) Distribusi dengan surat menyurat
c) Distribusi oleh toko milik perusahaan sendiri
d) Perusahaan mendirikan cabang-cabang didaerah konsumen
e) Antara perusahaan-perusahaan mengadakan organisasi penjualan
bersama
2) Intensiti distribusi
Kebijaksanaan yang ditempuh perusahaan dalam intensiti distribusi
dapat dikategorikan sebagai berikut :
a) Distribusi intensif, diusahakan sebanyak mungkin agar dapat
menjual produk sebanyak-banyaknya. Para agen tidak dibatasi oleh
jumlah penjualannya, asal sudah memenuhi persyaratannya, yaitu :
Agen bersedia untuk menjual barang-barang perusahaan
Keadaan keuangan perusahaan cukup kuat
Agen bersedia mengadakan persedian akan barang-barang
Distribusi intensif ini sebagai akibat dari keinginan para konsumen
untuk memperoleh barang-barang dengan cara yang paling mudah.
b) Distribusi selektif, banyaknya ditentukan secara terbatas. Pada
umumnya pada distribusi selektif, hanya menyalurkan pada
produk-produk yang relatif harganya mahal. Distribusi selektif ini
pelaksanaannya tidak sembarangan agen dipergunakan, sehingga
daerah tertentu hanya akan memiliki beberapa penyalur saja.
Tujuan utama distribusi selektif adalah memberikan kepada para
penyalur untuk mempertahankan penjualan barang dan
keuntungan.
c) Distribusi eksklusif, ini penjualannya dilakukan melalui satu atau
segolongan saluran atau pengecer yang terbatas, dimana penyalur
tersebut terlebih dahulu harus minta ijin atau hak dari yang
berwajib. Yang termasuk dalam distribusi eksklusif, diantaranya
pada penjualan barang-barang istimewa (lux), contohnya komputer,
kamera digital, kacamata, dan lain-lain. Pada penyalur distribusi
Pengembangan Produk Baru 35
eksklusif hanya diberikan pada lembaga penyalur yang menjadi
sole representative dari produsen.
f. Profitabilitas
Waktu untuk menutup biaya awal; keuntungan total dan keuntungan per
unit jangka pendek dan jangka panjang; kontrol atas harga; pengembalian
atas investasi (ROI); resiko.
1) Jenis-jenis Profitabilitas dan Pengukurannya
Adapun jenis-jenis profitabilitas dan pengukurannya menurut Sofian
Syafri Harahap (2001:304) sebagai berikut :
a) Profit Margin
Angka ini menunjukkan berapa besar persentase pendapatan bersih
yang diperoleh setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin
baik karena dianggap kemampuan perusahaan dalam mendapatkan
laba cukup tinggi.
b) Retrun on Asset (ROA)
Rasio ini menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume
penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti
bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan meraih laba.
c) Return On Equity (ROE)
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila
diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus.
d) Basic Earning Power
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba
diukur dari jumlah laba sebelum dikurangi bunga dan pajak
dibandingkan dengan total aktiva. Semakin besar rasio semakin
baik.
e) Earning Per Share (EPS)
Pengembangan Produk Baru 36
Rasio ini menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham
menghasilkan laba.
f) Contribution Margin
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan melahirkan laba
yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi lainnya.
Dengan pengetahuan atas rasio ini kita dapat mengontrol
pengeluaran untuk biaya tetap atau biaya operasi sehingga
perusahaan dapat menikmati laba.
g) Rasio Rentabilitas
Ini biasa juga digambarkan dari segi kemampuan karyawan,
cabang, aktiva tertentu dalam meraih laba, misalnya: kemampuan
karyawan per kepala meraih laba. Rasio ini dapat juga digolongkan
sebagai rasio produktivitas.
2) Manfaat Profitabilitas
Profitabilitas yang digunakan sebagai kriteria penilaian hasil operasi
perusahaan mempunyai manfaat yang sangat penting dan dapat dipakai
sebagai berikut :
a) Analisis kemampuan menghasilkan laba ditujukan untuk
mendeteksi penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan
oleh suatu objek informasi dalam periode akuntansi tertentu.
b) Profitabilitas dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan kriteria
yang sangat diperlukan dalam menilai sukses suatu perusahan dalm
hal kapabilitas dan motivasi dari manajemen.
c) Profitabilitas merupakan suatu alat untuk membuat proyeksi laba
perusahaan karena menggamberkan korelasi antralaba dan jumlah
modal yang ditanamkan.
d) Profitabilitas merupakan suatu alat pengendalian bagi manajemen,
profitabilitas dapat dimanfaatkan oleh pihak intern untuk
menyusun target, budget, koordinasi, evaluasi hasil pelaksanaan
operasi perusahaan dan dasar pengambilan keputusan.
Pengembangan Produk Baru 37
C. RANGKUMAN
Sebagian besar perusahaan memilih sistem dan proses formal untuk mengelola
program pengembangan produk baru. Secara umum, proses-proses tersebut
memiliki kesamaan dalam hal 6 tahap pokok yang terdiri atas: (1) pemunculan ide
(idea generation); (2) penyaringan (screening), (3) pengembangan produk; (4)
pengujian produk/pasar; (5) analisis bisnis; dan (6) komersialisasi.
1. Pemunculan Ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber,
misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing,
karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan
manajemen puncak. Beberapa teknik yang dapat membantu setiap individu
dan kelompok dalam organisasi untuk menghasilkan ide – ide yang lebih baik,
yaitu : daftar atribut, Forced relationship, analisis morfologi, identifikasi
kebutuhan/masalah, Brainstorming, dan sinektik.
2. Penyaringan ide, terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk
mengevaluasi suatu konsep produk baru. Kegiatan-kegiatan penyaringan dapat
meliputi sebagai berikut :Studi potensi pasar, Pengujian konsep, dan Model
skoring.
3. Pengembangan produk, merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep
menjadi produk nyata (working product). Dalam hal ini terdapat tiga kegiatan
utama yang saling berkaitan, yaitu : Pengembangan arsitektur produk (product
architecture), Aplikasi desain industri (industrial design), dan Penilaian atas
persyaratan/kebutuhan manufaktur dan uji kinerja.
4. Pengujian pasar/produk. Tujuannya yaitu untuk memberikan penilaian yang
lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru, mengidentifikasi
penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk, dan
menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan
digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar. Terdapat 4 kegiatan dalam
pengujian pasar/produk, yaitu :Pengujian teknis (technical testing); Pengujian
preferensi dan kepuasan (preference and satisfaction testing); Pengujian pasar
simulasi (simulated test markets atau laboratory test markets); dan Pengujian
pasar (test markets).
5. Analisis bisnis. Tujuannya untuk mendapatkan gambaran sekomprehensif
mungkin tentang dampak finansial yang dapat diperoleh dari memperkenalkan
suatu produk baru. Analisis bisnis membutuhkan informasi rinci mengenai
Pengembangan Produk Baru 38
biaya manufaktur, biaya pemasaran, tingkat penjualan yang diperkirakan, dan
tingkat kemungkinan kanibalisasi produk.
6. Komersialisasi, menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran
(launching strategy) produk baru ke pasar. Ada 3 komponen strategi
peluncuran produk baru, yaitu :Penentuan timing introduksi produk baru,
Pemilihan strategi merek (branding strategy), dan Koordinasi program-
program pemasaran yang mendukung introduksi produk baru.
Analisis bisnis untuk konsep produk yang tersisa lebih detail daripada
penyaringan produk untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dari ide tersebut
dalam menghasilkan laba. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam langkah
perencanaan ini, yaitu :
1. Proyeksi permintaan. Hubungan harga/penjualan; potensi penjualan jangka
pendek dan jangka panjang; kecepatan pertumbuhan penjualan; musiman;
tingkat pembelian kembali; intensitas saluran.
a. Rencana Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang
b. Perencanaan tahunan dan lima tahunan
2. Proyeksi biaya. Analisis BEP digunakan untuk mengetahui jangka waktu
pengembalian modal atau investasi usaha. Analisa BEP merupakan alat
analisis untuk mengetahui batas nilai produksi atau volume produksi suatu
usaha untuk mencapai nilai impas, artinya usaha tersebut tidak mengalami
keuntungan ataupun kerugian. Suatu usaha dikatakan layak, jika nilai BEP
produksi lebih besar dari jumlah unit yang sedang diproduksi saat ini dan BEP
harga harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.
3. Persaingan. Pangsa pasar jangka pendek dan jangka panjang perusahaan dan
pesaing; kekuatan dan kelemahan pesaing; pesaing potensial; kemungkinan
strategi kompetitif dalam menanggapi produk baru oleh perusahaan. Investasi
yang diperlukan meliputi: Perencanaan produk (teknik, pencarian paten,
pengembangan produk, pengujian); promosi; produksi; distribusi.
4. Promosi. Promosi penjualan terdiri dari atas serangkaian teknik pemasaran
taktis yang dirancang dalam kerangka pemasaran strategis untuk menambah
nilai produk atau jasa sehingga tercapai tujuan penjualan dan pemasaran yang
spesifik. Promosi penjualan dapat dibedakan berdasarkan dua jenis kegiatan,
yaitu pull strategy atau disebut sebagai consumer promotion dan push strategy
atau disebut dengan trade promotion.
Pengembangan Produk Baru 39
5. Distribusi. Dalam pendistribusian barang perusahaan, dapat ditempuh dengan
beberapa cara diantaranya :
a. Saluran yang digunakan
b. Intensiti distribusi (distribusi intensif, distribusi selektif, distribusi
eksklusif)
6. Profitabilitas
a. Jenis-jenis profitabilitas : Profit Margin, ROA, ROE, Basic Earning
Power, EPS, Contribution Margin, dan Rasio Rentabilitas.
b. Manfaat profitabilitas
1) Analisis kemampuan menghasilkan laba ditujukan untuk mendeteksi
penyebab timbulnya laba atau rugi yang dihasilkan oleh suatu objek
informasi dalam periode akuntansi tertentu.
2) Untuk menggambarkan kriteria yang sangat diperlukan dalam menilai
sukses suatu perusahan dalm hal kapabilitas dan motivasi dari
manajemen.
3) Suatu alat untuk membuat proyeksi laba perusahaankarena
menggamberkan korelasi antralaba dan jumlah modal yang
ditanamkan.
4) Dapat dimanfaatkan oleh pihak intern untuk menyusun target, budget,
koordinasi, evaluasi hasil pelaksanaan operasi perusahaan dan dasar
pengambilan keputusan.
D. TUGAS
Setelah kalian mempelajari semua materi mengenai pengembangan produk baru
dan analisis bisnis, buatlah kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 2-3
orang, lakukan suatu pengamatan pada produk di sekitar lingkungan. Analisis
proses pengembangan produknya dengan urutan sesuai pada tahapan
pengembangan produk baru. Sertakan gambar produk tersebut. Kerjakan tugas ini
agar kalian mampu melakukan proses pengembagan produk baru dan mampu
melakukan analisis bisnis. Waktu pengerjaan tugas selama 1 minggu setelah tugas
diberikan. Kumpulkan dalam bentuk Ms. Word!
Pengembangan Produk Baru 40
E. TES FORMATIF : Strategi Pemasaran
Mata Pelajaran : X/1
Kelas/Semester :-
Hari, Tanggal : 45 menit
Alokasi Waktu
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban A, B, C, D, atau E
yang kamu anggap benar!
1. Tahapan dalam melakukan proses pengembangan produk baru ada . . .
A. 8 D. 10
B. 6 E. 5
C. 4
2. Perusahaan membentuk semacam kelompok yang terdiri atas enam
sampai sepuluh orang. Mereka diminta untuk mengajukan usul dan ide
sebanyak mungkin dalam jangka waktu tertentu (misalnya dalam satu
jam). Dari analisis tersebut, teknik yang dimaksud adalah . . .
A. Brainstorming
B. Indentifikasi kebutuhan atau masalah
C. Analisis morfologi
D. Daftar atribut
E. Forced relationship
3. Fase-fase yang digunakan oleh perusahaan dalam mengembangkan
produk baru secara umum meliputi . . .
A. Mencari ide, merumuskan konsep dan melakukan uji coba
B. Pengembangan konsep, desain produk, dan uji coba
C. Mencari ide, mengembangkan konsep dan melakukan uji coba
D. Pengembangan konsep, uji coba dan melakukan evaluasi
E. Mencari ide, menyaring ide, dan pengembangan konsep
4. Inovasi dalam arti luas adalah . . .
A. Aplikasi praktik dan komersialisasi penemuan-penemuan
B. Aplikasi untuk sekedar membuat suatu produk baru
C. Aplikasi praktis yang digunakan untuk membuat suatu produk
D. Aplikasi praktik pembuatan manufaktur
E. Aplikasi untuk membuat produk bisnis ritel
Pengembangan Produk Baru 41