The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul ajar ini sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran mata pelajaran DDPDKV selama satu fase.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by november.cheria, 2024-02-16 07:11:38

MODUL AJAR DDPDKV FASE E

Modul ajar ini sebagai panduan dalam melaksanakan pembelajaran mata pelajaran DDPDKV selama satu fase.

NAMA GURU : Bambang Tri Asmoro, S.Pd. KODE GURU : BF Dasar-Dasar Program Desain Komunikasi Visual


YAYASAN PEGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK KESATRIAN PURWOKERTO TERAKREDITASI “A” Jl. Kesatrian No. 62 Telp/fax (0281) 636122 Purwokerto 53115 Website: smkkesatrianpwt.sch.id, Email: [email protected] TEKNIK AUDIO VIDEO●TEKNIK KENDARAAN RINGAN● DESAIN KOMUNIKASI VISUAL● TEKNIK SEPEDA MOTOR● TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI MODUL AJAR DASAR DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FASE : E SEMESTER : GASAL TAHUN PELAJARAN 2023/2024 I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Nama Penyusun : Bambang Tri Asmoro, S.Pd. Tahun Penyusunan : 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 1080 menit ( 2 pertemuan @12 x 45menit) Elemen : Profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi bidang desain komunikasi visual Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu mendeskripsikan pekerjaan atau profesi dalam bidang Desain Komunikasi Visual, dan kewirausahaan di bidang ekonomi kreatif yang mampu membaca peluang pasar dan usaha, untuk membangun visi dan passion, serta melakukan pembelajaran berbasis projek nyata sebagai simulasi projek kewirausahaan. B. Kompetensi Awal Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang Profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/ profesi bidang desain dengan baik. C. Profil Pelajar Pancasila 1. Peserta didik dapat menjadi mandiri ketika menjelaskan pengertian , sikap dan profil technopreneur bidang desain komunikasi visual 2. Peserta didik diharapkan bisa kreatif mencari peluang usaha yang ada di bidang desain komunikasi visual 3. Peserta didik diharapkan bisa bergotong royong dalam mengerjakan tugas kelompok D. Sarana & Prasarana Bahan : Modul Ajar dan Video Tutorial Alat : Laptop/Komputer, HP dan Jaringan Internet Ruang : Lab Komputer Media Aplikasi : WhatsApp, google drive E. Target Peserta Didik Peserta didik reguler : 75% Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15% Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10% F. Model Pembelajaran Discovery Learning dengan tatap muka


II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu memahami tentang pengertian, sikap dan profil technopreneur bidang desain komunikasi visual dengan menggunakan kata-kata sendiri 2. Peserta didik mendeskripsikan Peluang usaha di bidang desain komunikasi visual 3. Peserta didik mampu mendeskripsikan pekerjaan/profesi dibidang DKVserta kode etiknya B. Asesmen Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat memahami Profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi bidang Desain Komunikasi VisualPemahaman Bermakna C. Pertanyaan Pemantik Apakah Anda pernah mendengar tentang Technopreneur ? D. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) Guru mengecek kehadiran peserta didik Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi yang akan disampaikan serta pertanyaan pemantik Motivasi Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 40 menit Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) Menggunakan pertanyaan pemantik untuk memulai pembelajaran yaitu : Apakah Anda pernah mendengar tentang Technopreneur ? E = (Eksplorasi Konsep ) Peserta didik menggali konsep tentang Technopreneur dengan mempelajari modul (P3 bernalar kritis) Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD (P3 Gotong royong) R = ( Refleksi Terbimbing ) Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep tentang Technopreneur melalui berbagai sumber yang relevan 460 menit


KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu D = ( Demonstrasi Kontekstual ) Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep tentang Technopreneur (P3 Mandiri) E = ( Elaborasi Pemahaman ) Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang belum dipahami melalui forum Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa quis tentang Technopreneur A = ( Aksi Nyata ) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi Guru memberikan motivasi Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam 40 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 2 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) Guru mengecek kehadiran peserta didik Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi yang akan disampaikan serta pertanyaan pemantik Motivasi Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 40 menit Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) Peserta didik menyimak tayangan Video tentang peluang usaha dan etika profesi desain komunikasi visual serta guru memperkuat tayangan tentang peluang usaha dan etika profesi desain komunikasi visual E = (Eksplorasi Konsep ) Peserta didik bertanya terkait pemapamaran yang diberikan guru tentang peluang usaha dan etika profesi desain komunikasi visual (P3 bernalar kritis) Guru memberikan jawaban terkait pertanyaan yang diajukan oleh siswa Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) 460 menit


KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 2 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD (P3 Gotong royong) R = ( Refleksi Terbimbing ) Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep tentang peluang usaha dan etika profesi desain komunikasi visual melalui berbagai sumber yang relevan D = ( Demonstrasi Kontekstual ) Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep tentang peluang usaha dan etika profesi desain komunikasi visual (P3 Mandiri) E = ( Elaborasi Pemahaman ) Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang belum dipahami melalui forum Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa quis tentang peluang usaha dan etika profesi desain komunikasi visual A = ( Aksi Nyata ) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi Guru memberikan motivasi Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam 40 menit E. Asesmen 1. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa jurnal sikap 2. Performa dalam bentuk presentasi 3. Tertulis dalam bentuk essay F. Pengayaan & remidial 1. Pengayaan diberikan dalam bentuk materi yang lebih kompleks dan tambahan latihanlatihan dibidang technopreneur. 2. Remidial diberikan dalam bentuk tugas yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik yang berbeda. G. Metode 1. Menjelaskan kembali materi atau soal-soal yang dijawab salah 2. Mengerjakan soal-soal latihan H. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik Apa yang kamu peroleh dari pembelajaran? Apa kesulitan yang peserta didik hadapi dalam mengerjakan tugas? Apakah kesulitan peserta didik dapat diatasi? Hal apa saja yang peserta didik lakukan untuk memudahkan belajar tentang materi tsb? Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat menuntaskan kompetensi? I. LAMPIRAN (terlampir) 1. Lembar Kerja Peserta Didik 2. Glosarium


3. Pengayaan dan Remedial 4. Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik 5. Daftar Pustaka 6. Ringakasan Materi RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI UPAYA MENGATASI PERUBAHAN INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN 1. Menjelaskan Technopreneur Peserta didik hanya dapat menjelaskan technopreneur dengan kriteria: mengandung 0-2 keyword Peserta didik dapat menjelaskan technopreneur dengan kriteria: Mengandung kata usaha, memanfaatkan & teknologi, kemudian ketiga kata tersebut terangkai dalam satu kalimat yang utuh Peserta didik dapat menjelaskan technopreneur dengan kriteria: Mengandung kata usaha, memanfaatkan & teknologi, kemudian ketiga kata tersebut terangkai dalam satu kalimat yang utuh 2. Menjelaskan 5 Sikap Technopreneur Peserta didik mampu menjelaskan 0-2 Sikap Technopreneur dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 3-4 Sikap Technopreneur dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 5 Sikap Technopreneur dengan benar 3. Menjelaskan 5 Ciri dan Watak dari Technopreneur Peserta didik mampu menjelaskan 0-2 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 3-4 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 5 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar 4. Menjelaskan 5 Peluang Usaha DKV Peserta didik mampu menjelaskan 0-2 peluang usaha desain komunikasi visual Peserta didik mampu menjelaskan 3-4 peluang usaha desain komunikasi visual Peserta didik mampu menjelaskan 5 peluang usaha desain komunikasi visual 5. Etika Profesi Desain komunikasi visual Peserta didik mampu memaparkan 0-2 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar Peserta didik mampu memaparkan 3-4 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar Peserta didik mampu memaparkan 5 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK A. Asesmen Non Kognitif B. Asesmen Kognitif LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Kegiatan 1 : a) Petunjuk Kerja : - Buat kelompok yang terdiri dari 3-4 orang - Siapkan software Power Point b) Lembar Kerja


Paparkan dan berikan contoh terkait dengan sikap kerja dalam bidang desain komunikasi Visual 1.Displin 2.Memiliki komitmen tinggi 3.Jujur 4.Kreatif dan Inovatif Kerjakan bersama kelompoknya di Power Point kemudian dipresentasikan. c) Rubrik Penilaian Sikap Indikator Aspek Pengamatan Skor Disiplin Hadir tepat waktu 3, Jika ketiga aspek dilakukan Pengumpulan tugas tepatwaktu 2, Jika Dua aspek dilakukan Tertib mengikuti pelajaran 1, Jika satu aspek dilakukan Tanggung Jawab Mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh 3, Jika ketiga aspek dilakukan Mengakui kesalahan 2, Jika Dua aspek dilakukan Selalu melaksanakan amanat atau perintah 1, Jika satu aspek dilakukan Nilai Sikap : 3=Baik, 2=Cukup dan 1 =Kurang


Lembar Penilaian Sikap Hari/Tanggal : No. Nama Kls Disiplin Tanggung Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36


d) Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok Nama Kelompok : Waktu Presentasi : Materi : Anggota : No Kriteria Penilaian Kurang ( 20-39) Cukup 40-59 Baik 60-79 Sangat Baik 80-100 1 Penguasaaan Materi 2 Alat Peraga & Power Point 3 Kekompakan Pembagian Kerja 4 Pernyampaian


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Kegiatan 2 : a. Petunjuk Kerja : - Buat kelompok yang terdiri dari 3-4 orang - Siapkan software Power Point b. Lembar Kerja Paparkan dan berikan contoh peluang usaha apa yang berkembang saat ini dibidang desain komunikasi visual yang sesuai dengan daerah kita saat ini yang bisa menghasilkan keuntungan yang maksimal, serta kode etik apa yang harus dimiliki di bidang desain komunikasi visual. Kerjakan bersama kelompoknya di Power Point kemudian dipresentasikan. c. Rubrik Penilaian Sikap Indikator Aspek Pengamatan Skor Disiplin Hadir tepat waktu 3, Jika ketiga aspek dilakukan Pengumpulan tugas tepat waktu 2, Jika Dua aspek dilakukan Tertib mengikuti pelajaran 1, Jika satu aspek dilakukan Tanggung Jawab Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh 3, Jika ketiga aspek dilakukan Mengakui kesalahan 2, Jika Dua aspek dilakukan Selalu melaksanakan amanat atau perintah 1, Jika satu aspek dilakukan Nilai Sikap : 3=Baik, 2=Cukup dan 1 =Kurang


Lembar Penilaian Sikap Hari/Tanggal : No. Nama Kls Disiplin Tanggung Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36


d. Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok Nama Kelompok : Waktu Presentasi : Materi : Anggota : No Kriteria Penilaian Kurang ( 20-39) Cukup 40-59 Baik 60-79 Sangat Baik 80-100 1 Penguasaaan Materi 2 Alat Peraga & Power Point 3 Kekompakan Pembagaian Kerja 4 Pernyampaian e. Tes Formatif 1. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Technopreneur ! (Bobot skor 20) 2. Bagaimana 5 Sikap yang harus dimiliki dari seorang Technopreneur ! (Bobot skor 20) 3. Jelaskan 5 Ciri dan Watak dari Profil Technopreneur ! (Bobot skor 20) 4. Paparkan 5 Peluang Usaha Desain komunikasi visual yang anda ketahui (Bobot skor 20) 5. Jelaskan 5 Etika Profesi Desain komunikasi visual (Bobot Skor 20) f. Rubrik Penilaian Tes Formatif Indikator Skor Deskripsi 1. Menjelaskan Technopreneur 3 Mengandung kata usaha, memanfaatkan dan teknologi, kemudian ketiga kata tersebut terangkai dalam satu kalimat yang utuh 2 Mengandung kata usaha, memanfaatkan dan teknologi, kemudian ketiga kata tersebut terangkai dalam satu kalimat yang utuh 2 Hanya mengandung dua keyword 1 Hanya mengandung satu keyword 0 Tidak menuliskan jawaban 2. Menjelaskan 5 Sikap Technopreneur 5 Mampu menjelaskan 5 Sikap Technopreneur dengan benar 4 Mampu menjelaskan 4 Sikap Technopreneur dengan benar 3 Mampu menjelaskan 3 Sikap Technopreneur dengan benar 2 Mampu menjelaskan 2 Sikap Technopreneur dengan benar 1 Mampu menjelaskan 1 Sikap Technopreneur dengan benar 0 Tidak menuliskan jawaban 3. Menjelaskan 5 Ciri dan Watak dari Technopreneur 5 Mampu menjelaskan 5 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar 4 Mampu menjelaskan 4 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar


Indikator Skor Deskripsi 3 Mampu menjelaskan 3 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar 2 Mampu menjelaskan 2 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar 1 Mampu menjelaskan 1 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar 0 Tidak menuliskan jawaban 4. Menjelaskan 5 Peluang Usaha Desain komunikasi visual 5 Mampu menjelaskan 5 peluang usaha desain komunikasi visual 4 Mampu menjelaskan 4 peluang usaha desain komunikasi visual 3 Mampu menjelaskan 3 peluang usaha desain komunikasi visual 2 Mampu menjelaskan 2 peluang usaha desain komunikasi visual 1 Mampu menjelaskan 1 peluang usaha desain komunikasi visual 0 Tidak menuliskan jawaban 5. Etika Profesi Desain komunikasi visual 5 Mampu memaparkan 5 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar 4 Mampu memaparkan 4 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar 3 Mampu memaparkan 3 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar 2 Mampu memaparkan 2 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar 1 Mampu memaparkan 1 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar 0 Tidak menuliskan jawaban Nilai = (skor yang diperoleh/skor maksimal) *100 g. Pengayaan & remidial 1. Pengayaan diberikan dalam bentuk materi yang lebih kompleks dan tambahan latihan-latihan dibidang technopreneur. 2. Remidial diberikan dalam bentuk tugas yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik yang berbeda.


RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI PROFIL TECHNOPRENEUR, PELUANG USAHA DAN PEKERJAAN/PROFESI BIDANG DESAIN KOMUNIKASI VISUAL INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN 6. Menjelaskan Technopreneur Peserta didik hanya dapat menjelaskan technopreneur dengan kriteria: mengandung 0-2 keyword Peserta didik dapat menjelaskan technopreneur dengan kriteria: Mengandung kata usaha, memanfaatkan & teknologi, kemudian ketiga kata tersebut terangkai dalam satu kalimat yang utuh Peserta didik dapat menjelaskan technopreneur dengan kriteria: Mengandung kata usaha, memanfaatkan & teknologi, kemudian ketiga kata tersebut terangkai dalam satu kalimat yang utuh 7. Menjelaskan 5 Sikap Technopreneur Peserta didik mampu menjelaskan 0-2 Sikap Technopreneur dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 3-4 Sikap Technopreneur dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 5 Sikap Technopreneur dengan benar 8. Menjelaskan 5 Ciri dan Watak dari Technopreneur Peserta didik mampu menjelaskan 0-2 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 3-4 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 5 ciri dan watak dari technopreneur dengan benar 9. Menjelaskan 5 Peluang Usaha Desain komunikasi visual Peserta didik mampu menjelaskan 0-2 peluang usaha desain komunikasi visual Peserta didik mampu menjelaskan 3-4 peluang usaha desain komunikasi visual Peserta didik mampu menjelaskan 5 peluang usaha desain komunikasi visual 10.Etika Profesi Desain komunikasi visual Peserta didik mampu memaparkan 0-2 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar Peserta didik mampu memaparkan 3-4 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar Peserta didik mampu memaparkan 5 etika profesi dibidang komunikasi visual dengan benar Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten


LAMPIRAN BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK 1. Pengertian Technopreneur Gambar 1.2. Ilustrasi technopreneur Sumber : www.shutterstock.com Sebelum membahas mengenai technopreneur desain komunikasi visual. Kalian harus mengetahui terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan technopreneur. Menurut Chua Eung Hwa (Triyono, 2016), “A technopreneur is an extension of an entrepreneur, and makes use of technology to make a new invention an innovation and thereby exploits his achievement in the market to make money”. Technopreneurship adalah pengembangan diri seorang pengusaha yang memanfaatkan teknologi untuk membuat penemuan baru atau inovasi sehingga mampu menghasilkan nilai ekonomis. Sedangkan menurut Jousma (Walker, 2012, p.12) “Technopreneurship is described as the interaction between science and industry with the intended output of new economic activity.”. Technopreneurship digambarkan sebagai pemanfaatan ilmu pengetahuan teknologi dan industri dengan menghasilkan nilai ekonomis. Technopreneure berasal dari kata techno yang memiliki arti “teknologi” dan enterpreneur yang artinya “kewirausahaan” maka dapat dikatakan technopreneur adalah sebagai suatu usaha yang memanfaatkan kemajuan dalam mengembangkan suatu usaha yang dimana bergerak di bidang teknologi. Sedangkan enterpreneur merupakan kemampuan seseorang untuk memberikan suatu nilai tambah ekonomis berupa barang atau jasa yang dijual. Kemajuan teknologi dan keterampilan dalam berwirausaha merupakan proses terjadinya technopreneur. Dengan adanya kemajuan teknologi dan keterampilan dalam berwirausaha maka akan terjadi proses technopreneur. Seseorang yang berani bertanggung jawab menanggung segala resiko baik untung maupun rugi disebut dengan Enterpreneur. Kata lain dari enterpreneur yaitu bisa juga disebut dengan wirausaha. Wirausaha adalah sesorang yang menjalankan suatu usaha atau perusahaan dengan segala resikonya, yaitu seperti mendapatkan untung atau rugi dari produk atau jasa yang dijualnya. Gambar 1.3. Yohanes Auri, seorang wirausahawan sukses di bidang desain grafis. Sumber : www.biografi-tokohpengusaha.blogspot.com


Seiring perkembangan jaman pengertian kewirausahaan mengalami perkembangan arti menjadi suatu kemampuan seseorang untuk melihat peluang dan mewujudkannya menjadi sebuah usaha. Di bawah ini beberapa pengertian wirausaha menurut para ahli : 1) Richard Cantillon (1775) Gambar 1.4. Richard Cantillon Sumber : www.wikipedia.com Menurut pendapat Richard Cantillon kewirausahaan adalah seseorangyangbekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi, definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi resiko atau ketidakpastian. 2) Jean Baptista Say(1816) Gambar 1.5. Jean Baptista Say Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/JeanBaptiste_Lamarck Menurut Jean Baptista Say seorang wirausahawan adalah agen yang menyatukan berbagai alat-alat produksi dan menemukan nilai dari produksinya.


3) Ahmad Sanusi Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku dasar tujuan, trik, taktik, tenaga penggerak, proses dan hasil bisnis. 4) Raymond Kewirausahaan adalah seseorang yang inovatif, kreatif, dan mampu mewujudkan kreativitasnya untuk meningkatkan kesejahteraan diri, lingkungan, dan masyarakat. Dapat disimpulkan beberapa pengertian kewirausahaan menurut para ahli bahwa kewirausahaan sangat berkaitan dengan adanya nilai sikap, kreatif dan inovatif guna meningkatkan kesejahteraan diri sendiri maupun masyarakat umum. 5) Joseph Schumpeter (1934) Gambar 1.6. Joseph Schumpeter Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Joseph_Schumpeter Wirausaha adalah seseorang inovator yang mengimplentasikan perubahanperubahan didalam pasar melalui kombinasi- kombinasi baru. Kombinasi baru tersebut bisa berupa Memperkenalkan produk baru atau dengan kualitas baru. a) Memperkenalkan metode produksi baru. b) Membuka pasar yang baru (new market). c) Memperoleh sumber pasokan baru dari bahan atau komponen baru. d) Menjalankan organisasi baru dalam suatu industri. Schumpeter mengkaitkan wirausaha dengan konsep inovasi yang diterapkan dalam konteks bisnis serta mengkaitkannya dengan sumber daya. b. Tujuan Wirausaha Dalam berwirausaha tentunya kalian harus memiliki tujuan : 1) Dapatmeningkatkan jumlah wirausahawan yang memiliki kualitas 2) Dapat mewujudkan kemampuan wirausahawan dalam menghabiskan produk ataujasa 3) Melestarikan budaya sikap, perilaku, serta kemampuan dalam berwirausaha 4) Menumbuhkan rasa kesadaran serta orientasi kewirausahaan kepada para peserta didik dan masyarakat


c. Elemen Kewirausahaan Ada beberapa elemen-elemen kewirausahaan. Diantaranya sebagai berikut : 1) Mengembangkan usaha 2) Membentuk sumber daya manusia 3) Mendapatkan sumber pemasukan baik berupa finansial ataupun material 4) Memiliki sikap leader ship atau kepemimpinan 5) Dapat bertanggung jawab 6) Menghindari resiko d. Karakteristik Kewirausahaan Karakteristik merupakan sifat atau tingkah laku seseorang. Karakteristik wirausahawan adalah sifat yang menjadi khas dari wirausahawan yang dimana membedakannya dengan orang lain. 1) Displin 2) Memiliki komitmen tinggi 3) Jujur 4) Kreatif dan Inovatif 2. Sikap technopreneur Seorang technopreneur harus mempunyai beberapa sikap, yaitu: 1) Mampu berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif 2) Mampu bekerja tekun, teliti dan dan produktif 3) Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat 4) Mampu berkarya dengan semangat dan kemandirian 5) Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sistematis dan berani mengambil resiko. 3. Profil Technopreneur Profil technopreneur (ciri dan watak) dapat dilihat seperti pada tabel berikut: Ciri Watak Percaya Diri Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme Berorientasi Tugas dan Hasil Kebutuhan akan prestasi, beorientasi hasil, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, memilki dorongan kuat, enerjik dan berinisiatif Pengambil resiko Kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan Kepemimpinan Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain Orisinalitas Fleksible, memiliki banyak sumber, serba bisa, mengetahui banyak hal Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perseptif


Semakin banyak sifat dan ciri yang dimiliki (dari tabel diatas), akan semakin besar kemungkinannya untuk menjadi technopreneur yang sukses (ditambah faktor pengaruh lainnya). 4. Peluang Usaha Desain Komunikasi Visual Tujuan penggunaan Desain Komunikasi visual adalah karya desain komunikasi visual dapat digunakan dalam kehidupan sehari-sehari di lingkungan sekitar kalian. Misalkan, saat ini banyak konsumen yang membutuhkan jasa desain, jasa pembutan konten video promosi, dan lain sebaginya. Berikut prospek atau peluang usaha dalam bidang desain komunikasi visual : 1) Ilustrator Ilustator merupakan orang bekerja pada bidang dimana menyediakan jasa pembuatan gambar ilustrasi yang diaplikasikan pada media koran, majalah, cover buku, situs web, biro periklanan dan pembuatan storyboard pada perifilman. Pekerjaan sebagai ilustrator dapat dikerjakan secara individu ataupun secara berkelompok sesuai peranan dan tugas masing- masing. Ada beberapa bagian dalam tim ilustrator yang dibagi berdasarkan peranannya, diantaranya yaitu : a) Perancang gambar (skecther) b) Bagian tinta ( inker) c) Bagian pewarnaan (colouring) Seorang ilustrator dapat bekerja baik manual maupun menggunakan teknologi seperti komputer untuk menyempurnakan hasil karyanya. Keahlian menggunakan perangkat komputer yang harus dimiliki seorang ilustrator ialah dapat mengolah gambargambar grafis berupa gambar vektor dan bitmap. Gambar 1.7. Seorang ilustrator mengerjakan proses penintaan digital pada hasil gambar sketsa. 2) Komikus Seorang komikus tidak jauh berbeda dengan seorang ilustrator, seorang komikus bekerja yang berkaitan dengan gambar. Seorang komikus dapat membuat sebuah cerita komik yang dimana ceritanya lebih kompleks. Gambar 1.8. Harya Suryaminata salah satu komikus Indonesia


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Harya_Suraminata


3) Desainer Grafis Desainer Grafis adalah seseorang yang pekerjaannya adalah membuat atau merancang desain, baik desain logo, desain kemasan atau packaging. Jasa desain ini dapat dimulai dari usaha kecil terlebih dahulu seperti membuka jasa layanan desain undangan pernikahan, kartu nama, spanduk, dan lain sebagainya. Gambar 1.9. Desainer grafis mengerjakan suatu pekerjaan desain logo. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Harya_Suraminata 4) Desainer web Desainer web adalah sesorang yang bekerja membuat desain web. Isi dari web tersebut berupa konten-konten informasi yang akan ditampilkan. Seorang desainer web harus bisa membuat konten promosi semenarik mungkin sehingga konsumen dapat tertarik untuk mengakses suatu halaman web tersebut. 5) Animator Animator adalah seseorang yang menciptakan berbagai macam gambar yang dapat bergerak pada saat ditayangkan dengan cepat yang disebut dengan frame. Animator bekerja dalam berbagai bidang seperti film, televisi, video game, dan Internet. Contoh karya seorang animator adalah film kartun animasi yang sering kalian lihat, seperti Doraemon, Upin ipin, Mickey Mouse dan lain sebagainya. Gambar 1.10. Animator Norman McLaren mencoba untuk melukis di sebuah film pada tahun 1944. Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Animator Gambar 1.11. Menggambar gambar animasi kartun


Sumber : www. provideocoalition.com


6) Fotografer Fotografer merupakan seseorang yang pekerjaan merekam suatu objek gambar pada moment tertentu. Gambar 1.12. Proses pekerjaan mengambil gambar model secara teknik fotografi studio indoor. Sumber : www.freepik.com 7) Videografer Seseorang yang pekerjaannya merekam suatu video moment atau merekam suatu objek gambar video dalam membuat produksi suatu iklan atau film disebut videografer. Tugas seorang videografer harus bisa mengambil atau merekam objek gambar secara bagus dan menarik. Gambar 1.13. Proses pekerjaan merekam adegan dengan menggunakan kamera video. Sumber : www.freepik.com 8) Editor Video Gambar 1.14. Proses pekerjaan tata sunting hasil rekaman video dari tahapan produksi videografi. Sumber : www.freepik.com Editor video adalah seseorang yang bekerja pada bidang video dimana tugasnya ialah mengedit video atau memanipulasi dan mengatur pengambilan atau sudut pandang perekaman gambar. Fungsi dari pengeditan video agar video rekaman dapat disajikan kepada khalayak.secara baik dan menarik.


9) Periklanan (advertising) Periklanan merupakan sub sektor industri yang dimana saat ini sedang digalangkan oleh pemerintah karena peluang usaha di bidang periklanan ini masih sangat luas. Hampir setiap hari para pengusaha membutuhkan media promosi dan iklan. Pekerjaan menjadi seorang advertising sangat membutuhkan ide yang kreatif dan inovatif, mulai dari pembuatan desain iklan, membuat poster, iklan televisi, dan media luar ruang seperti baliho atau videotron. 10) UX Designer UX designer bertugas untuk membuat produk, proses kerja, dan layanan aplikasi menjadi mulus dan intuitif bagi pengguna 12. Operator Mesin Cetak Operator atau teknisi yang bertugas mengoperasikan jalannya mesin cetak (khususnya pada mesin cetak offset), memegang peranan yang amat penting dalam industri jasa cetak. Operator dalam melaksanakan tugasnya, bertanggungjawab untuk berkerja dan menghasilkan sesuai standard yang berlaku atau diberlakukan dalam suatu industri percetakan. 5. Kode Etik & DKV Kode etik disusun guna mencegah terjadinya praktek bisnis curang/ tidak adil serta kerugian-kerugian yang akan diakibatkannya. Selain itu, kode etik disusun guna memperjelas hal- hal penting dalam hubungan kerja antara klien, desainer maupun pihak ketiga lainnya, sehingga harapan masing-masing pihak, serta standar profesional dalam industri/ profesi ini dapat tercapai. Kode etik juga diharapkan dapat membantu memperjelas pengetahuan klien mengenai apa, mengapa, bagaimana DKV itu. Kode etik biasanya dibuat dan disusun oleh asosiasi profesi, dalam hal ini asosiasi profesi desainer komunikasi visual. Umumnya asosiasi profesi DKV suatu negara berinduk pada Organisasi Asosiasi Profesi Desain Grafis Internasional, atau yang sering disebut ICOGRADA (International Council Graphic Design Associations). Pada tahun 1987 ICOGRADA menyusun dan menerbitkan kode perilaku professional (Code of Professional Conduct) yang menjadi salah satu acuan untuk menyusun kode etik profesi Desainer Komunikasi Visual di asosiasi-asosiasi profesi DKV di berbagai Negara anggotanya. Code of Professional Conduct Pada dasarnya kode etik yang disusun oleh ICOGRADA antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Keharusan membuat kesepakatan dan order dalam bentuk tertulis dan kontrak yang ditandatangani oleh desainer dan klien. 2. Perubahan dan tambahan yang bukan merupakan kesalahan desainer harus dibebankan pada klien sebagai biaya tambahan terpisah. 3. Kesalahan/ kelalaian yang dilakukan desainer menjadi tanggung jawab desainer/ seniman. Waktu dan biaya yang digunakan untuk memperbaikinya tidak dapat dibebankan kepada klien.


4. Jika sebuah order pekerjaan desain ditunda atau dibatalkan secara sepihak oleh klien maka biaya pembatalan (cancellation fee) harus dibayarkan kepada desainer berdasarkan waktu, upaya dan biaya yang telah digunakan. 5. Penyelesaian pembayaran (pelunasan) harus dilakukan pada saat pengiriman desain, kecuali sebelumnya telah ada kesepakatan lainnya. Pembayaran atas desain tidak dapat ditunda karena menunggu pembayaran/ persetujuan pihak lain. 6. Pengubahan pada karya desain/ seni tidak dapat dilakukan tanpa konsultasi dengan seniman/ desainernya. Bila pengubahan dibutuhkan, seniman/ desainer harus diberi kesempatan untuk melakukan hal tersebut. Klien tidak diperbolehkan melakukan modifikasi, mengubah atau menggunakan karya desain/ seni tersebut untuk kegunaan lain selain yang tertera pada kontrak. 7. Desainer harus selalu menepati tenggat waktu (deadline). Desainer dapat dan akan dikenakan pertanggungjawaban atas biaya yang muncul akibat keterlambatan deadline. 8. Desainer harus memberitahukan kemungkinan keterlambatan pada pengiriman desain. Jika desainer gagal memenuhi kesepakatan kontrak karena keterlambatan dengan alasan yang tidak jelas atau desain yang spesifikasinya tidak sesuai kontrak, maka akan dianggap sebagai pelanggaran kontrak oleh desainer. Jika jadwal pekerjaan desain tertunda karena keinginan klien, maka desainer harus memberikan hasil akhir desain yang kualitasnya paling mendekati hasil akhir sesuai jadwal pekerjaan. 9. Klien/ pembeli suatu desain harus menyediakan bagi desainernya duplikat/ contoh reproduksi desain tersebut untuk kepentingan portfolio desainer. 10. Segala jenis komisi,diskon, suap, bonus serta hadiah yg tidak dapat dipertanggungjawabkan perhitungannya dianggap ilegal, dan tidak diperbolehkan dalam kegiatan bisnis yang sehat. 11. Desainer memiliki seluruh hak dan kepemilikan atas desain yang dibuatnya, kecuali bila hak dan kepemilikan tersebut secara tertulis dijual kepada klien sebagian atau seluruhnya. Tidak ada pekerjaan desain yang diperbolehkan untuk diduplikasi, didokumentasikan, discan atau dikopi dalam berbagai cara/ bentuk tanpa ijin desainer pembuatnya. 12. Desain dan karya seni asli, serta segala material objek yang digunakan untuk menyimpan file komputer, yang berisi desain/ karya seni asli, menjadi hak desainer/ senimannya kecuali secara khusus dinyatakan ikut dijual/ dibeli. Hal ini berbeda dengan penjualan/ pembelian hak reproduksi (copy right). Seluruh transaksi harus dalam bentuk tertulis. 13. Desainer memiliki seluruh hak reproduksi, kecuali jika dinyatakan dijual/ dibeli dalam kontrak tertulis. Hal-hal yang tidak diperinci dalam kontrak akan tetap menjadi hak desainer. 14. Pekerjaan desain bukanlah pekerjaan 'sewa tenaga', sehingga hak kepemilikan tidak diberikan sepenuhnya kepada klien. 15. Jika sebuah karya desain dijual berdasarkan perjanjian dengan hak pengunaan terbatas, maka jika desain tersebut digunakan melampaui batasan tersebut, maka desainer berhak menerima pembayaran tambahan. 16. Karya seni, desain, termasuk juga fotografi serta presentasi kepada klien tidak dapat dikopi untuk keperluan lain tanpa seijin desainer/ senimannya. Jika pekerjaan awal seperti sketsa


awal, comprehensive serta desain awal lainnya kemudian dipilih untuk direproduksi, maka harus memperoleh ijin dari desainer/ senimannya dan mereka berhak atas pembayaran yang sesuai. 17. Hak pada media elektronik dibedakan dengan hak pada media cetak, dan harus dinegosiasikan secara terpisah. Jika copyright untuk melakukan transfer secara total (pada media lainnya) tidak disebutkan dalam kontrak, maka hak untuk mereproduksi desain pada media lain tersebut harus dinegosiasikan. 18. Setiap penggunaan karya seni/ desain harus mencantumkan kepemilikan copyright. 19. Plagiarisme tidak diijinkan dengan alasan apapun. 20. Jika desainer secara khusus diminta membuat desain pada waktu kerja tidak umum, pembayaran tambahan yang sesuai harus diberikan. Waktu kerja di luar waktu kerja umum serta masa deadline yang pendek dapat dibebankan sebagai biaya khusus. 21. Setiap klien yang menerima portfolio aau contoh karya dari desainer bertanggung jawab mengembalikannya dalam keadaan yang sama seperti waktu menerimanya. 22. Interpretasi kode etik dalam hal arbitrasi harus dilakukan oleh badan yang berwewenang 23. untuk menyelesaikan sengketa, dan dapat diperkuat oleh organisasi induk penyusun kode etik melalui perwakilannya.


GLOSARIUM Peluang usaha : Kesempatan yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuan (keuntungan, uang, kekayaan) dengan cara melakukan usaha yang memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki. Profesi : Pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Technopreneur : sebagai suatu usaha yang memanfaatkan kemajuan dalam mengembangkan suatu usaha yang bergerak di bidang teknologi.


DAFTAR PUSTAKA a. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2021.Dasar-dasar Komunikasi Visual SMK Kelas X. Jakarta : Kemendikbud b. Internet : • Watak, Spirit, Ciri dan Profil Technopreneur, fairuzelsaid.wordpress.com, 2 Maret 2013, 11.30 Wita, https://fairuzelsaid.wordpress.com/2013/03/02/watak- technopreneur/ • Desain Komunikasi Visual & Etika, http://rudytahu.blogspot.com, 22 Nopember 2013, 11.45 Wita, http://rudytahu.blogspot.com/2013/11/desain-komunikasi-visual-etika.html c. Video Tutorial - https://www.youtube.com/watch?v=fR6R87iixos - https://www.youtube.com/watch?v=x5N1IIdZm60 - https://www.youtube.com/watch?v=WG2FpyNkGnM - https://www.youtube.com/watch?v=rfpueme1EgU - https://www.youtube.com/watch?v=rB2rJPryfbs&t=8s Nama Guru/Mata Pelajaran/Fase .../TP 2023_2024 - 27


YAYASAN PEGURUAN ISLAM REPUBLIK INDONESIA SMK KESATRIAN PURWOKERTO TERAKREDITASI “A” Jl. Kesatrian No. 62 Telp/fax (0281) 636122 Purwokerto 53115 Website: smkkesatrianpwt.sch.id, Email: [email protected] TEKNIK AUDIO VIDEO●TEKNIK KENDARAAN RINGAN● DESAIN KOMUNIKASI VISUAL● TEKNIK SEPEDA MOTOR● TEKNIK JARINGAN KOMPUTER DAN TELEKOMUNIKASI MODUL AJAR DASAR DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FASE : E SEMESTER : GASAL TAHUN PELAJARAN 2023/2024 I. INFORMASI UMUM : A. Identitas Modul Nama Sekolah : SMK Kesatrian Purwokerto Nama Penyusun : Bambang Tri Asmoro, S.Pd. Tahun Penyusunan : 2023 Jenjang Sekolah : Sekolah Menengah Kejuruan Alokasi Waktu : 1620 menit ( 3 pertemuan @12 x 45menit) Elemen : Proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi Visual Capaian Pembelajaran : Peserta didik mampu menerapkan manajemen produksi bidang Desain secara menyeluruh pada berbagai industri ekonomi kreatif lainnya, antara lain K3LH, kreativitas dalam proses kreasi dasar desain, dan menerapkannya dalam elemen dasar perancangan dan proses desain dan produksi dalam eksekusi kerja desain komunikasi visual secara mandiri. B. Kompetensi Awal Peserta didik telah memiliki pengetahuan awal tentang Profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/ profesi bidang desain dengan baik. C. Profil Pelajar Pancasila 1. Peserta didik dapat menjadi mandiri ketika menjelaskan pengertian , sikap dan profil technopreneur bidang desain komunikasi visual 2. Peserta didik diharapkan bisa kreatif mencari peluang usaha yang ada di bidang desain komunikasi visual 3. Peserta didik diharapkan bisa bergotong royong dalam mengerjakan tugas kelompok D. Sarana & Prasarana Bahan : Modul Ajar dan Video Tutorial Alat : Laptop/Komputer, HP dan Jaringan Internet Ruang : Lab Komputer Media Aplikasi : WhatsApp, google drive E. Target Peserta Didik Peserta didik reguler : 75% Peserta didik dengan kesulitan belajar : 15% Peserta didik dengan pencapaian tinggi : 10% F. Model Pembelajaran Discovery Learning dengan tatap muka Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 1


II. KOMPONEN INTI : A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu memahami tentang K3LH dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) di bidang Desain Komunikasi Visual 2. Peserta didik mampu memahami Proses berpikir kreatif dan design thinking 3. Peserta didik mampu memahami Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual 4. Peserta didik mampu memahami Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual B. Pemahaman Bermakna Setelah mengikuti pembelajaran peserta didik diharapkan dapat memahami Proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi Visual C. Pertanyaan Pemantik Apakah Anda tahu tentang Proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi Visual? D. Persiapan Pembelajaran 1. Mempersiapkan presentasi materi tentang: • Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) di bidang Desain Komunikasi Visual • Proses berpikir kreatif dan design thinking • Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual • Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual 2. Mempersiapkan LKPD dan Perangkat Asesmen E. Kegiatan Pembelajaran KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) Guru mengecek kehadiran peserta didik Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi yang akan disampaikan serta pertanyaan pemantik Motivasi Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 40 menit Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) Menggunakan pertanyaan pemantik untuk memulai pembelajaran tentang K3LH dibidang desain komunikasi visual E = (Eksplorasi Konsep ) 460 menit Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 2


Peserta didik menggali konsep tentang K3LH dibidang desain komunikasi visual dengan mempelajari modul (P3 bernalar kritis) Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD (P3 Gotong royong) R = ( Refleksi Terbimbing ) Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep tentang K3LH dibidang desain komunikasi visual melalui berbagai sumber yang relevan D = ( Demonstrasi Kontekstual ) Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep tentang K3LH dibidang desain komunikasi visual (P3 Mandiri) E = ( Elaborasi Pemahaman ) Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang belum dipahami melalui forum Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa quis tentang K3LH dibidang desain komunikasi visual A = ( Aksi Nyata ) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi Guru memberikan motivasi Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam 40 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 2 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) Guru mengecek kehadiran peserta didik Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi yang akan disampaikan serta pertanyaan pemantik Motivasi Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari Pemberian Acuan 40 menit Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 3


Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) Peserta didik menyimak tayangan Video tentang berpikir kreatif dan design thinking serta guru memperkuat tayangan tentang berpikir kreatif dan design thinking E = (Eksplorasi Konsep ) Peserta didik bertanya terkait pemapamaran yang diberikan guru tentang berpikir kreatif dan design thinking (P3 bernalar kritis) Guru memberikan jawaban terkait pertanyaan yang diajukan oleh siswa Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD (P3 Gotong royong) R = ( Refleksi Terbimbing ) Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep tentang berpikir kreatif dan design thinking melalui berbagai sumber yang relevan D = ( Demonstrasi Kontekstual ) Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep tentang berpikir kreatif dan design thinking peluang usaha (P3 Mandiri) E = ( Elaborasi Pemahaman ) Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan 460 menit Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang belum dipahami melalui forum Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa quis tentang berpikir kreatif dan design thinking A = ( Aksi Nyata ) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi Guru memberikan motivasi Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam 40 menit KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 3 Tahapan Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan Orientasi 40 menit Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 4


Guru membuka pelajaran dengan memberi salam dan peserta didik menjawab salam dari guru Salah satu peserta didik memimpin kegiatan berdoa sebelum pembelajaran dimulai (P3 Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME) Guru mengecek kehadiran peserta didik Peserta didik melakukan assesment diagnostik kognitif dan non kognitif Apersepsi Guru memberikan apersepsi dengan menggali pengetahuan awal peserta didik terkait materi yang akan disampaikan serta pertanyaan pemantik Motivasi Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari Pemberian Acuan Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai Kegiatan Inti Fase 1 : Reflection M = ( Mulai Diri ) Peserta didik menyimak tayangan Video tentang lingkup bisnis dan proses bisnis di bidang desain komunikasi visual serta guru memperkuat tayangan tentang lingkup bisnis dan proses bisnis di bidang desain komunikasi visual E = (Eksplorasi Konsep ) Peserta didik bertanya terkait pemapamaran yang diberikan guru tentang tentang lingkup bisnis dan proses bisnis di bidang desain komunikasi visual (P3 bernalar kritis) Guru memberikan jawaban terkait pertanyaan yang diajukan oleh siswa Fase 2 : Research R = ( Ruang Kolaborasi ) Guru membagi peserta didik membagi menjadi beberapa kelompok. Masing- masing kelompok akan berdiskusi tentang permasalahan dalam LKPD (P3 Gotong royong) R = ( Refleksi Terbimbing ) Guru membimbing peserta didik untuk dapat menemukan konsep tentang lingkup bisnis dan proses bisnis di bidang desain komunikasi visual melalui berbagai sumber yang relevan D = ( Demonstrasi Kontekstual ) Peserta didik mengerjakan tugas mandiri untuk lebih memahami konsep tentang lingkup bisnis dan proses bisnis di bidang desain komunikasi visual (P3 Mandiri) 460 menit Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 5


E = ( Elaborasi Pemahaman ) Guru membimbing peserta didik yang mengalami kesulitan Peserta didik bisa bertanya jika ada kesulitan Penutup K = ( Koneksi Antar Materi Peserta Didik bersama ) Peserta didik dapat menanyakan hal- hal yang belum dipahami melalui forum Peserta didik mengerjakan assesmen sumatif berupa quis tentang lingkup bisnis dan proses bisnis di bidang desain komunikasi visual A = ( Aksi Nyata ) Guru memberikan tugas mencari contoh lain yang ada di sekitar yang berkaitan dengan materi Guru memberikan motivasi Guru menutup pembelajaran dengan memberikan salam 40 menit F. Asesmen 1. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa jurnal sikap 2. Performa dalam bentuk presentasi 3. Tertulis dalam bentuk essay G. Pengayaan & remidial 1. Pengayaan diberikan dalam bentuk materi yang lebih kompleks dan tambahan latihan-latihan dibidang lingkup bisnis dan proses bisnis di bidang desain komunikasi visual. 2. Remidial diberikan dalam bentuk tugas yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik yang berbeda. H. Refleksi Peserta Didik dan Guru Apa yang kamu peroleh dari pembelajaran? Apa kesulitan yang peserta didik hadapi dalam mengerjakan tugas? Apakah kesulitan peserta didik dapat diatasi? Hal apa saja yang peserta didik lakukan untuk memudahkan belajar tentang materi tsb? Apa strategi yang harus dipilih supaya peserta didik dapat menuntaskan kompetensi? Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 6


ASESMEN a. Assesmen diagnosis : kuisioner bakat minat Peserta didik b. Assesmen formatif : penilaian sikap dan proyek c. Assesmen sumatif : tes pilihan ganda PENGAYAAN DAN REMEDIAL Ketuntasan proses pembelajaran dapat ditunjukkan dengan pencapaian kompetensi yang telah ditetapkan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Peserta didik yang belum mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan maka dapat dikatakan Peserta didik tersebut belum mencapai ketuntasan. Pokok bahasan atau materi yang belum mencapai batas KKM harus dianalisis serta dilaksanakan program pendalaman materi dan selanjutnya diadakan program remedial atau perbaikan. Pada prinsipnya program remedial atau perbaikan dilaksanakan untuk menuntaskan tujuan pembelajaran yang belum dicapai Peserta didik. METODE 1. Menjelaskan kembali materi atau soal-soal yang dijawab salah 2. Mengerjakan soal-soal latihan LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Mengumpulkan Peserta didik yang remidi, untuk memperoleh tambahan pelajaran/ pengayaan 2. Mengerjakan kembali materi yang belum dimengerti atau dijawab oleh Peserta didik 3. Mempersiapkan soal-soal untuk Peserta didik 4. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal-soal yang telah disiapkan 5. Guru memeriksa hasil pekerjaan 6. Peserta didik yang memperoleh nilai ≥ 60 melaksanakan tutor sebaya 7. Peserta didik yang memperoleh nilai < 60 dinyatakan belum kompeten dan diberi tugas atau soal- soal lebih lanjut REFLEKSI PESERTA DIDIK DAN GURU 1. Apa yang kamu peroleh dari pembelajaran? 2. Apa kesulitan yang kamu hadapi dalam mengerjakan observasi? 3. Hal apa saja yang kamu lakukan untuk memudahkan materi tsb? 4. Apa harapanmu? Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 7


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Kegiatan 1 : a) Petunjuk Kerja : - Buat kelompok yang terdiri dari 3-4 orang - Siapkan software Power Point b) Lembar Kerja 1) Buatlah Aktifitas K3LH di Bidang Desain Komunikasi Visual No Nama Aktifitas Posisi Salah Posisi Benar Keterangan 1 2 3 4 5 dst 2) Salah Satu alat kerja yang digunakan oleh DKV adalah komputer. Terutama dalam kegiatan mendesain produk secara digital. Penggunaan alat kerja/komputer yang terus menerus mengakibatkan Computer Vision Syndrome (CVS). a) Apa itu CVS ? b) Apa Penyebab dan Gejala CVS ? c) Apa yang dapat meningkatkan CVS ? d) Bagaimana cara pencegahan dari CVS ? c) Rubrik Penilaian Sikap Indikator Aspek Pengamatan Skor Disiplin Hadir tepat waktu 3, Jika ketiga aspek dilakukan Pengumpulan tugas tepatwaktu 2, Jika Dua aspek dilakukan Tertib mengikuti pelajaran 1, Jika satu aspek dilakukan Tanggung Jawab Mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh 3, Jika ketiga aspek dilakukan Mengakui kesalahan 2, Jika Dua aspek dilakukan Selalu melaksanakan amanat atau perintah 1, Jika satu aspek dilakukan Nilai Sikap : 3=Baik, 2=Cukup dan 1 =Kurang Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 8


Lembar Penilaian Sikap Hari/Tanggal : No. Nama Kls Disiplin Tanggung Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 9


d) Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok Nama Kelompok : Waktu Presentasi : Materi : Anggota : No Kriteria Penilaian Kurang ( 20-39) Cukup 40-59 Baik 60-79 Sangat Baik 80-100 1 Penguasaaan Materi 2 Alat Peraga & Power Point 3 Kekompakan Pembagian Kerja 4 Pernyampaian Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 10


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Kegiatan 2 : a. Petunjuk Kerja : - Buat kelompok yang terdiri dari 3-4 orang - Siapkan software Power Point b. Lembar Kerja Lakukan proses berfikir kreatif dan design thinking terhadap suatu masalah yang dihadapi oleh siswa atau teman sekolah dalam mengikuti proses pembelajaran secara daring dan solosi produk yang dihasilkan dari permasalahan tersebut menggunakan tahapan pola design thinking. a. Empathize/Empati : Amati perilaku teman/ siswa yang belajar menggunakan moda daring atau jarak jauh lakukan wawancara terhadap temanmu tanyakan apa permasalahan/ kendala/ kesulitan yang dihadapi selama belajar dengan moda daring serta apa yang dibutuhkan mereka untuk mengatasi masalah tersebut Catatlah hasil wawancara tsb. b. Define/Rumusan masalah: Ambil salah satu masalah untuk dibuat rancangan penyelesaianya c. Membuat Gagasan : Buatlah gagasan atau ide2 sebanyak mungkin apa saja d. solosi untuk menyelesaikan masalah tersebut kemudian pilih salah satu ide yang menurut kalian paling cocok e. Prototype: dari gagasan yang kalian pilih lakukan eksperimen produk yang dipilih untuk solusi masalah f. Test lakukan ujicoba produk yang telah ditentukan c. Rubrik Penilaian Sikap Indikator Aspek Pengamatan Skor Disiplin Hadir tepat waktu 3, Jika ketiga aspek dilakukan Pengumpulan tugas tepat waktu 2, Jika Dua aspek dilakukan Tertib mengikuti pelajaran 1, Jika satu aspek dilakukan Tanggung Jawab Mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh 3, Jika ketiga aspek dilakukan Mengakui kesalahan 2, Jika Dua aspek dilakukan Selalu melaksanakan amanat atau perintah 1, Jika satu aspek dilakukan Nilai Sikap : 3=Baik, 2=Cukup dan 1 =Kurang Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 11


Lembar Penilaian Sikap Hari/Tanggal : No. Nama Kls Disiplin Tanggung Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 12


d. Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok Nama Kelompok : Waktu Presentasi : Materi : Anggota : No Kriteria Penilaian Kurang ( 20-39) Cukup 40-59 Baik 60-79 Sangat Baik 80-100 1 Penguasaaan Materi 2 Alat Peraga & Power Point 3 Kekompakan Pembagaian Kerja 4 Pernyampaian Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 13


Kegiatan 3 : a) Petunjuk Kerja : - Buat kelompok yang terdiri dari 3-4 orang - Siapkan software Power Point b) Lembar Kerja Lakukan observasi pada bisnis bidang DKV yang ada didaerahmu dengan cara mencari informasi melalui pengamatan langsung ke lapangan dan wawancara tentang; 1. Proses management, proses yang mengendalikan pengoperasian sistem bisnis (Management strategi) 2. Proses Operasional yang terdiri dari : Pembelian Manufaktur/produksi Iklan dan pemasaran Penjualan 3. Proses pendukung Akutansi/pembukuan, administrasi Perekrutan Pusat bantuan Indikator Aspek Pengamatan Skor Disiplin Hadir tepat waktu 3, Jika ketiga aspek dilakukan Pengumpulan tugas tepat waktu 2, Jika Dua aspek dilakukan Tertib mengikuti pelajaran 1, Jika satu aspek dilakukan Tanggung Jawab Mengerjakan tugas dengan sungguhsungguh 3, Jika ketiga aspek dilakukan Mengakui kesalahan 2, Jika Dua aspek dilakukan Selalu melaksanakan amanat atau perintah 1, Jika satu aspek dilakukan Nilai Sikap : 3=Baik, 2=Cukup dan 1 =Kurang Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 14


c) Lembar Penilaian Sikap Hari/Tanggal: No. Nama Kls Disiplin Tanggung Jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 … 36 d) Rubrik Penilaian Presentasi Kelompok Nama Kelompok : Waktu Presentasi : Materi : Anggota : No Kriteria Penilaian Kurang ( 20-39) Cukup 40-59 Baik 60-79 Sangat Baik 80-100 1 Penguasaaan Materi 2 Alat Peraga & Power Point 3 Kekompakan Pembagaian Kerja 4 Pernyampaian Tes Formatif 1. Jelaskan 5 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk ! 2. Jelaskan 5 langkah-langkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking ! 3. Jelaskan 5 Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual ! 4. Jelaskan 10 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual ! Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 15


Rubrik Penilaian Tes Formatif Indikator Skor Deskripsi Menjelaskan 5 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk 5 Mampu menjelaskan 5 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk dengan benar 4 Mampu menjelaskan 4 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk dengan benar 3 Mampu menjelaskan 3 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk dengan benar 2 Mampu menjelaskan 2 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk dengan benar 1 Mampu menjelaskan 1 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk dengan benar 0 Tidak menuliskan jawaban Menjelaskan 5 langkahlangkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking 5 Mampu menjelaskan 5 langkah-langkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking dengan benar 4 Mampu menjelaskan 4 langkah-langkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking dengan benar 3 Mampu menjelaskan 3 langkah-langkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking dengan benar 2 Mampu menjelaskan 2 langkah-langkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking dengan benar 1 Mampu menjelaskan 1 langkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking dengan benar 0 Tidak menuliskan jawaban Menjelaskan 5 Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual 5 Mampu menjelaskan 5 Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual dengan benar 4 Mampu menjelaskan 4 Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual dengan benar 3 Mampu menjelaskan 3 Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual dengan benar 2 Mampu menjelaskan 2 Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual dengan benar Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 16


Indikator Skor Deskripsi 1 Mampu menjelaskan 1 Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual dengan benar 0 Tidak menuliskan jawaban Menjelaskan 10 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual 10 Mampu menjelaskan 10 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar 9 Mampu menjelaskan 9 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar 8 Mampu menjelaskan 8 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar 7 Mampu menjelaskan 7 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar 6 Mampu menjelaskan 6 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar 5 Mampu menjelaskan 5 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar 4 Mampu menjelaskan 4 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar 3 Mampu menjelaskan 3 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar 2 Mampu menjelaskan 2 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar 1 Mampu menjelaskan 1 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar 0 Tidak menuliskan jawaban Nilai = (skor yang diperoleh/skor maksimal) *100 e. Pengayaan & remidial 1. Pengayaan diberikan dalam bentuk materi yang lebih kompleks dan tambahan latihan-latihan dibidang technopreneur. 2. Remidial diberikan dalam bentuk tugas yang belum dicapai oleh masing-masing peserta didik yang berbeda. Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 17


RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI PROSES BISNIS BERBAGAI INDUSTRI DI BIDANG DESAIN KOMUNIKASI VISUAL INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK ASPEK TIDAK KOMPETEN CUKUP KOMPETEN KOMPETEN 1. Menjelaskan 5 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk Peserta didik mampu menjelaskan 0-2 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk dengan benar Peserta didik dapat menjelaskan 3-4 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk dengan benar Peserta didik dapat menjelaskan 5 prosedur K3LH dibidang desain komunikasi Visual pada saat posisi duduk dengan benar 2. Menjelaskan 5 langkahlangkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking Peserta didik mampu menjelaskan 0-2 langkah-langkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 3-4 langkahlangkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 5 langkahlangkah dalam Proses berpikir kreatif dan design thinking dengan benar 3. Menjelaskan 5 Lingkup bisnis industri desain komunikasi visual Peserta didik mampu menjelaskan 0-2 lingkup bisnis industri desain komunikasi visual dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 3-4 lingkup bisnis industri desain komunikasi visual dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 5 lingkup bisnis industri desain komunikasi visual dengan benar 4. Menjelaskan 10 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual Peserta didik mampu menjelaskan 0-4 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 5-8 peluang Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar Peserta didik mampu menjelaskan 9-10 Langkah Proses Bisnis di bidang Desain Komunikasi Visual dengan benar Keterangan : Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remidiasi. Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 18


LAMPIRAN BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK 1. K3LH DI BIDANG DESAIN KOMUNIKASI VISUAL Apakah kalian pernah mengalami peristiwa ketika menggambar, pensil kalian Pat ah terus berulang-ulangmeskipun sudah diraut dengan rapi? Pernahkah kalian juga merasakan sakit di bagian pinggang atau bagian tubuh yang lain ketika menggambar? Atau pernahkah kalian mengalami hasil pekerjaan gambar kalian rusak karena sesuatu hal? Itulah mengapa kalian harus selalu menjaga keselamatan diri kalian, peralatan kalian dan produk kalian dari suatu kerusakan atau musibah kecelakaan pekerjaan. Dalam dunia profesi biasa disebut dengan K-3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Dalam materi ini akan kalian pelajari apa saja K-3 dalam dunia kerja profesi Desain Komunikasi Visual meliputi keselamatan pada individu pekerja, peralatan kerja, hasil kerja serta lingkungan kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus diperhatikan agar dalam suatu pekerjaan tidak terjadi suatu musibah atau kecelakaan yang berakibat pada kegagalan produksi kerja tersebut. Kesalahan pada suatu proses kerja akan terus berakibat pada proses pekerjaan berikutnya. Kegagalan dalam suatu pekerjaan akan memiliki dampak kerugian baik secara finansial maupun kepercayaan konsumen. Kalian harus bisa melakukan beberapa pedoman yang bisa mendukung K-3 pada pekerjaan yang berkaitan dengan profesi Desain Komunikasi Visual. K-3 meliputi keselamatan pada individu pekerja, keselamatan pada peralatan kerja, keselamatan pada lingkungan kerja dan keselamatan pada hasil kerja. Beberapa pedoman dalam melaksanakan K-3 yang berkaitan dengan profesi Desain Komunikasi Visual dijelaskan di bawah ini sebagai berikut : 1. Keselamatan pada Individu Pekerja Keselamatan pada individu pekerja berkaitan dengan sikap pada posisi kerja di saat melakukan suatu pekerjaan. Sikap posisi kerja dalam pekerjaan ada yang dilakukan secara duduk ataupun berdiri. Beberapa pekerjaan juga sebetulnya memerlukan posisi khusus misalnya saat mengambil sudut pandang dari atas dalam fotografi, fotografer harus mencari posisi yang lebih tinggi dari foto saat mengambil gambar. Selain itu pakaian yang dikenakan juga mempengaruhi K-3 dalam suatu pekerjaan. Pemilihan bahan dan model pakaian yang dikenakan dalam bekerja akan mempengaruhi performa pekerja dalam suatu pekerjaan. Kesalahan dalam memilih pakaian kerja akan mengganggu pekerjaan dalam hal kenyamanan dalam bekerja. Pengaturan jam kerja yang dijadwalkan juga berpengaruh terhadap K-3 dalam suatu pekerjaan. Pengaturan jam kerja yang baik akan memberikan dinamika pekerjaan yang teratur pula. Mengingat suatu pekerjaan mempunyai tenggat waktu batas pengerjaan. Kerja sama tim dalam bekerja juga diperlukan untuk mewujudkan keberhasilan K-3 dalam suatu pekerjaan. Kerja sama tim yang baik dan kompak akan menghasilkan prestasi kerja yang baik pula. begitu pula sebaliknya, jika suatu tim kerja kurang solid maka prestasi kerja juga akan menurun. Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 19


Di bawah ini akan diuraikan bagaimana K-3 pada individu pekerja harus dilakukan terkait dengan suatu pekerjaan. a. Posisi dan sikap kerja 1) Posisi Duduk a) Memilih tempat duduk. Usahakan duduk dengan menggunakan tempat duduk atau kursi yang sesuai dengan fungsi dan kebutuhan pekerjaannya. Masing- masing desain tempat duduk atau kursi sudah disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan dari pekerjaan masing-masing. Tempat duduk atau kursi untuk menggambar tentunya akan berbeda dengan tempat duduk untuk bekerja di depan komputer atau tempat duduk untuk makan. Pilihlah tempat duduk atau kursi sesuai dengan kenyamanan saat melakukan pekerjaan. Beberapa pekerjaan memerlukan gerakan yang aktif dalam bekerja sehingga tempat duduk juga harus dipilih sesuai dengan kebutuhannya. b) Posisi tubuh pada saat duduk. Rileks di bagian tulang belakang. Posisi yang tidak tegak atau membungkuk terlalu lama akan mempengaruhi kondisi kesehatan pada bagian punggung atau tulang belakang. Hal ini bisa mengakibatkan sakit pada bagian punggung atau tulang belakang baik secara sementara bahkan permanen bila berlangsung terlalu lama. Letakkan kursi lebih dekat ke arah meja kerja agar bisa duduk tegak apabila dirasa terlalu jauh dari meja kerja karena tubuh menjadi membungkuk untuk mencapai pekerjaan di atas meja kerja. Beberapa kursi memiliki roda pada kakinya untuk mengatur posisi letak kursi. Gambar 2.2. Posisi duduk di depan komputer. Fotografer : Subhan Yuliyanto (2021) Model : Syoffiyah Dwi P. c) Arah hadapan pada saat duduk. Posisi duduk tepat lurus menghadap pada objek yang dikerjakan. Posisi yang tidak lurus dengan objek bisa mengakibatkan kelainan pada tulang belakang. Usahakan juga untuk mengatur jarak jangkauan pada pekerjaan sehingga tidak menyulitkan atau mempengaruhi posisi duduk kalian. Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 20


Gambar 2.3. Posisi duduk tepat lurus di depan komputer dan ketinggian tempat duduk diatur hingga posisi siku lengan tepat menekuk sejajar dan tegak lurus dengan meja komputer. Fotografer : Subhan Yuliyanto (2021) Model : Syoffiyah Dwi P. d) Mengatur ketinggian tempat duduk. Posisi pekerjaan pada meja kerja memiliki ketinggian yang berbeda-beda tergantung dari meja kerjanya. Untuk menyesuaikan kenyamanan dan keselamatan dalam bekerja kalian harus mengatur ketinggian tempat duduk kalian. Beberapa kursi bisa diatur ketinggiannya dan apabila tidak ada bisa dicari alternatif lainnya agar kalian nyaman ketika duduk dan bekerja. Atur posisi ketinggian tempat duduk sesuai dengan meja kerja. Usahakan meja kerja berada tepat di depan jatuhnya tangan siku depan sehingga pekerjaan tangan bisa dilakukan secara maksimal. Jika terlalu rendah atau terlalu tinggi maka pekerjaan tangan menjadi tidak maksimal karena jangkauan tangan tidak bisa meraih objek pekerjaan yang terjauh. Gambar 2.4. Mengatur semua objek pekerjaan sesuai dengan jangkauan maksimal tangan. Fotografer : Subhan Yuliyanto (2021) Model : Syoffiyah Dwi P. Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 21


e) Posisi lutut kaki pada saat duduk. Pada saat duduk sangat penting mengatur posisi lutut kaki sehingga mengurangi tarikan otot kaki yang berlebih. Posisi duduk yang terlalu tinggi atau rendah akan mengakibatkan tarikan otot pada kaki sehingga bisa berakibat cidera ringan pada otot bila berlangsung terlalu lama. Atur posisi lutut menekuk sejajar dengan pinggul pada saat duduk sehingga otot menjadi rileks pada saat bekerja dan hindari menyilangkan kaki pada saat duduk karena otot juga akan tertarik ketika kaki bersilang. Usahakan alas kaki tepat berpijak secara datar pada lantai dan tidak berjinjit. f) Posisi duduk yang lebih rendah. Beberapa pekerjaan memerlukan posisi duduk yang lebih rendah misalnya ketika menggambar dari sudut gambar dari bawah, mengambil gambar foto atau video dari sudut bawah dan sebagainya. Posisi yang lebih rendah juga harus diperhatikan keselamatan dan kesehatan kerjanya meskipun terlihat tidak beresiko tinggi. Beberapa posisi duduk yang lebih rendah perlu diperhatikan sesuai keselamatan dan kesehatan pekerjaannya. Apabila melakukan pekerjaan yang memerlukan posisi duduk yang lebih rendah, usahakan tetap menjaga kestabilan posisi duduknya dengan cara mencari alas duduk yang sesuai tingginya dan stabil. Apabila tidak menggunakan alas duduk usahakan posisi duduk pada perletakan tubuh yang stabil dan sempurna. Hindari posisi duduk berjongkok karena bisa berakibat fatal pada tulang ekor kalian apabila jatuh ke belakang meskipun tidak terlalu tinggi posisi berjongkoknya. Gambar 2.5. Posisi ketika mengambil gambar video dengan pandangan sudut dari bawah (low angle). Kestabilan tubuh harus dijaga jangan sampai jatuh terjungkal ke arah depan atau belakang. Fotografer : Subhan Yuliyanto (2021) Model : May Puri Aulia F., Syoffiyah Dwi P., dan Dwi Anggit F. Modul Ajar 2 – Dasar Dasar DKV - Nur Safitri, S.Kom | 22


Click to View FlipBook Version