adalahfaktoryangberasaldarisifatstimulifisikdanefek-efeksarafyang
ditimbulkannyapadasistem sarafindividu.Selainfaktorkebutuhandiatas,
Leavitt(1978) jugamenyatakanbahwacaraindividumelihatduniaadalah
berasaldarikelompoknyasertakeanggotaannyadalam masyarakat.Artinya,
terdapatpengaruh lingkungan terhadap cara individu melihatdunia yang
dapat dikatakan sebagai tekanan-tekanan sosial. Restiyanti Prasetijo
(2005:69),mengungkapkan bahwa faktor– faktoryang mempengaruhi
persepsi,dapatdikelompokandalam duafaktorutamayaitu:
1.Faktorinternalyangmeliputi:
a.Pengalaman
b.Kebutuhan
c.Penilaian
d.Ekspektasi/pengharapan
2.Faktoreksternal,meliputi:
a.Tampakanluar
b.Sifat-sifatstimulus
c.Situasilingkungan
Menurut Toha (2003),faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
seseorangadalahsebagaiberikut:
a.Faktorinternal:perasaan,sikapdankarakteristikindividu,prasangka,
keinginanatauharapan,perhatian(fokus),prosesbelajar,keadaan
fisik,gangguankejiwaan,nilaidankebutuhanjugaminat,danmotivasi.
b.Faktoreksternal:latarbelakangkeluarga,informasiyangdiperoleh,
pengetahuandankebutuhansekitar,intensitas,ukuran,keberlawanan,
pengulangangerak,hal-halbarudanfamiliaratauketidakasingan
suatuobjek.
2.PembentukanTindakandenganPersepsi
Pengalaman motorikseseorang memengaruhicara seseorang melihat
dunia.Bagaimanacarakitamelihatoranglainbergerakdisekitarkitajuga
membentukinteraksikitasendiridenganlingkungan.Secarakhusus,manusia
sangatbergantung pada sistem visualnya untuk membantu mempelajari
tindakanbaru.Salahsatucarakitamempelajariketerampilanbarudalam
hidup adalah dengan melihatorang lain.Penelitian tentang pembelajaran
tindakan menunjukkan bahwa mengamati dan mereproduksi secara
bersamaan polagerakan menghasilkan pembelajaran tercepatdan paling
akurat.Dalam sebuahpenelitianmenggunakanpengukuranpsikofisikdan
elektromiografidengan manusia sebagaipeserta,menunjukkan bahwa
pesertabelajartentangTugasmotorikbarudengancaramengamatiindividu
lainbelajaruntukmelakukantugasyangsama.
Padastudiini,saatmenari,daripadaberlatihsecarafisik,belajarmenari
melaluivideo gametarijustrulebihefisien.Karenamerekaberanggapan
bahwasanyabelajarmenariitumudahdanmenyenangkan.Dalam studiini,
partisipan tidak diinstruksikan untuk mencoba dan belajarselama blok
observasipelatihanperiode,sebagaigantinya,merekadisuruhistirahatdan
menontonbeberapavideomusiktarianurutanyangtidakmerekalatihsaat
detak jantung mereka pulih. Data penelitian menunjukkan bahwa
pembelajaranfisikdanobservasimunculuntukmempengaruhidaerahotak
dengancarayangsama.Tentusaja,initidakberartibahwapembelajaran
observasional begitu kuat daripada latihan fisik dalam mempelajari
keterampilanmotorikbaru.
Lain halnya dengan kajian yang dibahas pada bagian pertama,saat
menelaah cara observasibentuk tindakan,studimenggunakan tarian telah
memajukan pemahaman kita tentang bagaimana observasimemengaruhi
daerah motorik otak.Sementara beberapa buktimenunjukkan bahwa
pengalamanvisualsajatidakcukupmempengaruhidaerahmotorikdidalam
otak.Penelitian lain menyarankan bahwa ketika seseorang mengamati
gerakanyangdiatidakmungkinbisasecarafisikmelakukan,pengalaman
visualyang luas dengan tindakan inidikaitkan dengsan kemunculannya
representasisarafdalam wilayah.
Keduapenelitianinimenunjukkanbahwatindakandapatdibentukdengan
adanyakeinginanmelakukansaatmengamatioranglainmelakukansuatu
kegiatan.
3.EstetikaAksi
Saatkitamenontonorangsedangmenariataubermainbaletfaktorutama
yang menarikperhatian kita mengkapa kita seng melihataksisepertiitu
karena kita senang melihat gerakan-gerakan tersebut. Saat kita
membicarakan atau mambahas estetika aksiada dua masalah utama.
Pertamadalahapaestetikaaksitersebut,danyangkeduaadalahsepertiapa
etensitasataupengalamanyangmemenuhisyaratuntukbisadiebutdengan
sebuahestetikaaksi.Dalam sebuahartikelkegunaanneuroaestheticsdan
kemajuan masa depan bahwa akan hadiralasan kuatuntuk memperluas
fokus estetika untuk memasukkan fenomena perseptualapapun yang
"mempromosikanperhatianselektifdantanggapanemosionalyangpositif"
(hlm.44;lihatjugaOrians2001).Sebabdariitubanyakorangyangmenentang
pertanyataan-pernyataanneuroaestheticsyangbarukarenaberfokusdiotak
daripadasecaraeksklusif(dansempit)padakonsepsiEurosentristentang
"seni"
Salah satu konseptualisasi teoritis yang paling menonjol dari
neuroaestheticsditempatkandikemukakanolehFreedbergdanGallese(2007).
Penulisiniberpendapatbahwafaktorpentingdalam membentukpengalaman
afektif(atauestetika)pengamatadalahsimulasitindakan,emosi,dansensasi
tubuh yang terlihatatau tersiratdalam sebuah karya seni.Dalam teori
tersebutFreedbergdanGallesefokusdalam halkaryastatissenivisualdalam
bentuk lukisan dan patung,dan menyarankan agar pengamat dapat
mengalami"resonansiyangdiwujudkan"saatmelihatkaryaseniberdasarkan
kontenkaryaitusendiriataumelaluijejakyangterlihatdarimediaartistik.
PentinguntukmempertimbangkanstudieleganolehHayesdanrekannya
yangmemandangpenilaianestetikadarimelakukanataumengamatitindakan
sederhana yang diarahkan umum,benda sehari-hari(Hayesetal.2008).
Tentang studiyang menyediakan tenpatuntuk mambangun pemahaman
efektifyanglebihketindakan,sepertimenari.Dalam satusettigapercobaan,
Hayesdanrekannyadiperiksabagaimanakelancaranperseptualataumotorik
dalam halbagaimanasuatuobjekdipegangmemengaruhipesertamenyukai
objekitu.Percobaan pertama 2 orang disuruh memegang benda seperti
pengocok telur.Orang yang pertama memegang benda tersebutbiasa
saja,tetapiorangyangkeduamemegangbendatersebutsecaracanggung.
Hayes dan rekannya melaporkan bahwa orang menilaibarang atau objek
menggunakn kesukaan atau hal yang disukainya. Dalam percobaan
selanjutnya Hayes dan rekannya memberikan nontonan dan seberapa
meyenaknamerekamenemukanobjekyangditentukandanlagi-lagihasilnya
orangakanlebihmudahmemukanobjektersebutjikaorangtersebutlebih
sukadenganobjektersebut.
Penulismenyimpulkanorangakanfasihdenganobjekjikadiamenyukai
objektersebut.dalam situasiiniolehgerakanhalus,efisien,menimbulkan
pengaruhpositifterhadapobjektersebut(Hayesetal.2008).bahwagerakan
tersebutyangmembuatseseorang berpengaruhterhadapbagaimanobjek
tersebut.
BuktiyangdilaporkanolehHayesdkk(2008)inicocokdenganFreedberg
danGallese(2007)mewujudkangagasansimulasipemrosesanestetika.Saat
banyakproposal teoritistentangdanpekerjaanperilakudilakukandengan
tindakan menggenggam sederhana,banyak laboratorium melakukan
penelitian evaluasiempiris estetika otak saatmenonton tayangan orang
menari.Banyakorang tertarikuntukmengeksplorasihubungan diantara
keduanya pengalaman pengamatsendiridan seberapa besarkenikmatan
yangmerekaperolehdarimenontonseorangpenaritampil
4.BagaimanaPengalamanAksiMembentukPreferensidiPenontonTari
Pengamatanuntukstudiempirispertamayanglakukanitulahyangditeliti
Responneuroaestetikuntukmenontontarianberasaldariberbagaisumber.
Yangpertamastudi“skylight’’melihataktifitassesorangsaatmenontonorang
menaridengangerakan-garakanyangmerekasukai.Yangkeduasemulasi
neuroaestheticsuntukmelihatsensormotoriksaatevaluasiestetikakarya
seni.Danyangketigabagaimanresponketikamenontontayangorangmenari.
Dalam studiolehCalvo-Merinodanrekannya(2008),enam penontonyang
tidaktautentanghal-halyangberbaumanarimenyaksikan24gerakanyang
dilakukan oleh orang professional.Dan satu tahun kemudian meraka
diundangdanberitontonanyangsama.Untuksesipengujianorangtesebut
cukupmenontonlayarvideodandiberioertanyyanyangberkaitandengan
esteikapengalam mereka.Kemudiaseorangpenulismerikansekorrata-rata
untukmengetahuirespon sarafdengan besaryang tinggisaatmenonton
tayang yang mereka sukai.Dan menghasilkan 2 temuan,temuan yang
pertama kontrekvisualdan konters premaotorkana menunjukan aktifitas
lebihbesarsaatmenontontayanganyangdisukai,danyangkeduapenonton
lebihsukamelihatgerakanseluruhtubuhpenarisaatmenarisepertilombatan
horizontalketimbanggerakan-gerakankecil.
Dariduahasiltersebutbanyakpertanyan-pertanyanyangtimbulapalgi
dengan peryataan pertama tentang hubungan sensor motorik dan
kesenangan.Ada satu pertanyan yang paling terkanladalah bagaimana
penilaianonlineindividuatasnilaiestetikaberhubungandenganotakfungsi.
Keenam pesertayangdiberikannilairatapadasatugerakandanperingkat
estetika diberikan diluarFMRI.Jadihasiltersebuttidak bisa manjadi
perbedanaindividudalam refensiestetikadalam satugerakanyangmemang
khusus difokuskan.Maka penelitian akan menfokuskan haltesebutdan
bagaimanakemampuanfisikdalam melakukangerakanyangdisukai.
Percobaanselanjutanyapesertadiberikan64klipvideoberdurasi3menit
gerakan yang dilakukan oleh penariprofesionaldan menyuruh mereka
melakukangerakanyangsudahditentukanolehparapengamat.Danpara
peserta itu debrikan pertanyan seberapa bisa anda melakukan gerakan
tersebut dan seberap suka anda melakukan gerakan tersebut.Untuk
memahamihubunganantaraperwujudandanestetikdalam penelitianinidan
data perilaku apa yang terungkap dalam halhubungan antara tingkat
kesukaandanreproduktifitas,sertaapayangdicitrakanolehotak.Datayang
didapatkan daripenelitian tersebutadalah tentang bagaimana jaringan
observasitindakan menanggapigerakan-gerakan itu dapatdireproduksi
secarafisikdibandingkandenganyangmenyenangkanuntukditonton.Jika
datatersebutuntukmendukungteoridominanAON,yangmenyatakanbahwa
daerah otak inimerespons sebagian besaruntuk gerakan yang dapat
dilakukanataudihadirkanolehpesertadalam repertoaraksinya(misalnya
Calvo-Merino etal.2005;Cross etal.2006),maka akan memprediksi
sebagianbesarAONaktivasisaatmenontongerakanyangolehpesertadinilai
mudahdireproduksi,tidaktergantungpadanilaiestetika.Namun,simulasijika
diwujudkandalam teoriestetikalebihakuratmenjelaskanbagaimanaotak
kita menanggapi rangsangan yang menyenangkan secara estetika
(FreedbergdanGallese2007),makakamiakanmemprediksiaktivitasAON
terkuat saat menonton gerakan yang menurut peserta dinilai paling
menyenangkan,terlepasdariseberapamungkinituterjadiuntukmereproduksi
mereka.
Dari penelitia tersebuta banayk hasil yang didaptkan. Pertama
menemukanyangkuathubungannegatifantarakenikmatandankemampuan
yang dirasakan untukbereproduksisecara fisikgerakan.Terbuktikarena
pesertaakanmemilihgerakanyangsusahuntukdipoduksi.Penelitimemilih
untukmenerapkanserangkaiananalisisparametrikkedatanya,yangmana
memungkinkanuntukmelihatkesukaanindividudanperingkatreproduktifitas
masing-masing peserta,dan mempertanyakan bagaimana respons otak
berubah jika gerakan dinilaisemakin meningkatatau semakin berkurang
disukaiatausemakintidakdisukaidanmudahuntukdireproduksi.Peneliti
menemukanbahwabeberapadaerahdalam AON,khususnyakorteksoksipito
temporaldan inferiorlobulusparietal,aktivasiyang semakin kuatsemakin
makadisukaisuatugerakan.Tetapi,ketikapeneliti bertanyabagianotak
manayangmenunjukkanaktivitaslebihbesar,makalebihmudahgerakan
direproduksi.Studitahun2006kamimenunjukkanparietalyanglebihbesar
danketerlibatanpremotorketikapenariahlimenilaigerakansemakinmungkin
mereproduksi.Dalam studi2011kamidengannon-penari,tidakadamuncul
kontrasmengevaluasiareaotaksaatpeningkatanaktifitas,saatsemakinbaik
orangmengamatisuatihal.Saatkamimengevaluasikontrasterbalikuntuk
aktifitas yang lebih besarmaka semakin sulitsebuah gerakan muncul,
aktivitasmunculdalam korteksvisualbilateral.
Analisis inimenarik karena bagaimana kaitan antara antara rasa
menyukaidankemampuanfisikyangdirasakan.dengankatalainotakbagian
mana yang merespon lebih kuatsaatpeserta menonton gerakan yang
disukai,tetapiitu juga gerakan yang sangatsusah untukdiproduksi.Jadi
berbedahaldenganpernyataanyangmemilihhalyangdisukaijikasekarang
orangmenyukaigerakantersebuttetapisulitdiproduksiolehmereka.
Ketikatemuanperilakudanpencitraandipertimbangkanbersama,mereka
akanmunculagakbertentangandengantemuanyangdilaporkanolehHayes
dkk(2008).bahwapesertaharusmenemukangerakan-gerakanyangkurang
menyenangkan menjadisangatsulitbagimereka untuk tampil.Namun,
tampaknyapersepsitersebutmengalahkankemampuanaksiketikapeserta
yangnaifmenarimenontongerakantarianuntukpertamakalinya,danmelihat
seorangpenarimelakukangerakanyangsangatkompleksdenganmudahdan
anggunsangatmenyenangkan,bahkanjikaatautidakseorangpesertatidak
bisadatanghampirmencapaihalyangsamadengantubuhnyasendiri.
Apayangkamibahasdalam makalahkamiadalahmenontongerakan
yang menyenangkansecaraestetikamungkinmendorong aktivitasdalam
bagian-bagiantertentuAONkarenaminatpadagerakantersebutmendorong
daerah sensorimotor untuk "bekerja lebih keras" untuk mencoba dan
mewujudkangerakan(Crossdkk.2011).Olehsebabitu,kamiberpendapat
bahwatemuankamimemberikandukungantentatifkepadaFreedbergdan
Gallese(2007)mengusulkan bahwa penginderaan menggunakan tubuhnya
sendiriuntukmensimulasikanapayangdilihatdalam sebuahkaryaseni(atau
stimulusapapun)terkaitdenganpengalamanestetiknyadarikaryaitu.
Langkah selanjutnya untuk memahamibagaimana pengalaman fisik
dikaitkandenganestetikaevaluasi.untukmengujibagaimanapembelajaran
harusdilakukanurutantarianmempengaruhipenilaianestetikapesertaitu.
Dalam satu percobaan,kamimenerapkan desain pelatihan antarmata
pelajarandengan60pesertayangnaifmenari.menggunakansistem “Dance
CentralVideogame2".Sistem inimenggunakanrelaidanpelacakangerak
seluruhtubuhyangcanggihumpanbalikwaktunyatakepadapesertasaat
merekamenaribersamadenganavatardimonitor.Dalam studiperilakuini,
pesertadibagimenjaditigakelompokyangterdiridari20orang.Diantaratiga
kelompok pelatihan,satu kelompok secara fisik mempraktikkan beberapa
rutinitasgerakanhip-hop/klubdansayangdikoreografikanmenjadipopuler
lagu,kelompokkeduahanyamenontonavatarmenaridenganurutanyang
sama sementara juga mendengarkan musik,dan kelompokketiga hanya
mendengarkanmusikdarirangkaiantariandisetiapsesipelatihan.Hasilnya
Bertentangandenganapayangkamitemukanketikapesertayangnaifmenari
menontonbaletprofesionalpenarimenampilkanurutantarianpendek,data
dariperilakuantarsubjekinistudipelatihanmenyarankanbahwapesertayang
secara fisik mempraktikkan urutan tarian selama seminggu pelatihan
menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam peringkat estetika
merekagerakantaripadabeberapadimensi(Kirschetal.2013).Khususnya,
hanyamenontonurutandanmendengarkanmusikyangsesuai,atauhanya
mendengarkanmusiksajatidaksesuaidenganpeningkatankenikmatandari
setiap dimensiurutan tarian,jadikita bisa cukup yakin bahwa inibukan
sekadarefek pemaparan atau keakraban didomain audio atau visual.
Sebaliknya,tampaknyakinerjafisikkhususiniurutantarianberkontribusipada
penilaianestetikayangpositif.
5.MenggunakanTarianuntukMengeksplorasiPerwujdandanEstetika
Tujuanutamadaribabiniadalahuntukmenyorotiduaarekadimana
konvergensi tari dan ilmu saraf memiliki potensi untuk memajukan
pemahamankitatentangotakmanusia.Yangpertamaadalahbahwapersepsi
tindakan dan produksiberbagisaraf yang sama subtrat,dan tarian
menyediakan sarana yang berguna untuk mengeksplorasihubungan ini.
Keduaadalahgagasanperwujudandanpengalamansensorimotorpengamat
sebelumnya mungkin membantu menerangiparameter yang memandu
mengapadankapankitamemperolehkesenangandarimenontonyanglain
pindah.Sepertiyang sekarang telah dikemukakan oleh sejumlah peneliti
dengan keahlian yang mencakup domain taridan ilmu saraf,kolaborasi
berkelanjuranantarakomunitastaridanilmiahakanmenguntungkankedua
disiplin ilmu. Sebagian besar karya yang dijelaskan dalam bab ini
menggunakanpenarisebagaipartisipanataupembelajaran/peresepsimenari
sebagaiparadigmauntukmempelajarigerakanseluruhtubuhtanpabanyak
perhatianpadasifatartistiktarianitusendiri,bidangneuroaestheticsdimana
sainsmemilikipotensiuntukmemberikanmanfaatbagiduniataritergantung
pada pertanyaan yang tepatditanyakan.Sejalan dengan itu,salah satu
platform yangmenggembirakankolaborasiantarailmuwandanpenaridari
ForsytheCompanyadalahdance.
Gambar10.1SkemaJaringanPengamatanTindakan
Jaringanobservasitindakandidistribusikansecarabilateraldanterdiridari
daerahotakyangaktifsaatmengamatitubuhoranglainbergerak.Wilayahinti
darijaringaniniadalah:(1)bagianperutdankortekspremotorpunggung;(2)
lobulus parietalinferior,sering meluas ke posterior sepanjang sulkus
intraparietal;(3)lebihbanyakbagiananteriordarikortekstemporalsuperior
sertakompleksokspitallateral;dan(4)pelengkapdankortekspra-pelengkap
yangterletakdipermukaanmedialsetiapbelahanbumi.Settertentudaerah
otak yang diilustrasukan disiniberasaldarikontras yang dibandingkan
denganmenontonpenariyangsedangbergerakdibandingkandenganpenari
yangberdiridiam.
Serilokakaryapenelitianinterdisiplineryangmelibatkansains.Sebagai
konsekuensidariseniini,sejumlahkolaborasibaruyangmenarikberfokus
pada bagaimana ilmu saraftindakan dan persepsiberhubungan dengan
gerakan estetika ditempa dengan masukan yang sama daripenaridan
ilmuwan (misalnya Waterhouse dkk. 2014). Sementara pekerjaan
interdisiplinersepertiitutentumenghadapibanyaksekalitantanganuntuk
mengakomodasikosa kata,prioritas,dan tujuan yang berbeda,itu juga
membuatkita berada dijaluryang berharga mengeksplorasi,dan akan
menjelaskanlebihlanjuthubunganantaraperwujudandankenikmatansaat
menontonataumenampilkantari.
Gambar10.2RingkasanTemuanPerilakudanNeuroimagingdariCrossetal.
2011.
PanelAmengilustrasikankorelasinegatifantaraperingkatkesukaandan
persepsikemampuan fisik peringkat.ScatterPlotmenunjukkan betapa
peserta paling tidak menyukaigerakan-gerakan yang mereka kira dapat
denganmudahberkembangbiak,sepertipenariyangberjalanhanyadalam
lingkaran.Bintangberwarnaterangdikiriatasplotsesuaidengangerakan
yang dirincidiklip video atasdisebelah kanan.Peserta paling menyukai
gerakan yang mereka anggap sangatsulituntuk direproduksi.Bintang
berwarnagelapdikananbawahpotsebarsesuaidenganklipvideodikanan
bawahpanelA.Dalam urutanini,penarimelakukanentrechatenam,diikuti
olehdemi-pliesebagaipersiapanuntukturgandaenl’airsederhananyaini
adalahlompatandimanapenarimelalukanenam penyilangankakiruncingnya,
diikutidenganlompatandengankakilurusditempatnyamelakukanduarotasi
berturut-turut.
PanelBmenggambarkanbeberapaotakoksipitoteomporaldaerahyang
munculdarianaisiskonjungsiyangmenginterogasidaerahyangmeningkat
aktivasisemakinsulitpesertamenilaigerakanmenjadimerah,daerahotak
yangmenjadisemakinaktifsemakinbanyakpesertayangmenyukaigerakan
berwarna hijau,dan daerah otak itu peningkatan aktivitas baik sebagai
gerakanyangdinilailebihmenyenangkanuntukditontondanlebihsulituntuk
dilihattampilberwarnakuning.
DAFTARPUSTAKA
Awatara,BagusNgurah(2015).NeuroanatomiKorteksSerebri.hal.14.Diperolehdari
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/0d8bf8b67c3ac4989
8b880c1c21eecc1.PDF
Huston,dkk.2015.Art,Aesthetics,andTheBrain.Dalam JosephP.Huston,Marcos
Nadal,FranciscoMora,LuigiF.Agnati,%CamiloJ.Cela-Conde(Ed).Aesthetic
appreciation:Convergence from Experimentalaesthetics and physiology.
AmerikaSerikat:OxfordUniversityPress.
BAB10
LIKINGMUSIC:GENRES,CONTEXTUALFAKTORS,AND
INDIVIDUALDIFFERENCES
AbdiGalihFirmansyah,AndhikaMahardikaFaiz,AudiVidyaDwiPutri,danBica
Irawati
Jumlahwaktudanuangyangdihabiskanmaisng-masingindividu
untukmusikmemberikanbanyakbuktibahwamendengarkanmusikitu
sangatpenting bagikebanyakan darikita.Misalnya,memilih untuk
mendengarkanmusikdikonser,diradio,dandipemutarmediaportabel
(pemutarMP3),komputer,danpemutarCD.Bahkankitajugamendengar
musikyangdipilihoranglainuntukkitadiacaratelevisi,film,dipusat
perbelanjaan,restoran serta diacara penting sepertipernikahan dan
pemakaman.Selainitu,padatahun2012,InternationalFederationofthe
Phonographic Industry melaporkan, bahwa pendapatan global dari
penjualandigitalsaja(tidaktermasukCDatauvinyl)mencapaisekitar$5,6
miliar,sehinggadapatdisimpulkanbahwamusikdihargaidiseluruhdunia.
Secaraumum,tiapindividumenyukaijenismusikyangberbeda.
Individuyangsamamungkinmenunjukkanapresiasiyanglebihbesaratau
lebih keciluntuk genre serta karya musik tertentu,tergantung pada
keadaandimanamusiktersebutdidengarkan.Olehkarenaitu,dalam bab
iniakandibahasmengenai,apayangmembuatseseorangmenyukailagu
ataugenremusiktertentu?,bagaimanaperbedaanindividuterkaitdengan
preferensimusik?,faktorapasajayangmemengaruhiperkembanganatau
perubahandalam menyukaimusik?.
1.MenyukaiGenre Musik yang
Berbeda
Sumber:https://klinikmusik.wordpress.com/2014/10/19/genre-musik/
Sebagianbesarpenelitiantentangpreferensimusikberfokustentang
mengkarakterisasijenisorang yang menyukaigenremusikyang berbeda
(misalnya,pop,rock,country,rapatauhip-hop,klasik,jazz,dll).Meskipun
konsepgenremungkintampaktidakdidefinisikandenganbaik,genredapat
langsungterlihatolehpendengarpadaumumnya.Penelitianawalcenderung
berfokuspadapendokumentasianhubunganpositifantarapreferensigenre,
terutama musik yang terdengaragresifatau negatif,dan karakteristik
kepribadiansepertipemberontakataupencarisensasi,danbaru-baruini,para
penelitimulaimempelajarihubunganantarapreferensigenredankepribadian
secaralebihkomprehensif.
2.StrukturPreferensiMusik
PenelitianRentfrow danGosling(2003)adalahyangpertamameneliti
secarasistematisstrukturdasarpreferensimusikdanapakahpreferensiini
terkaitdengankonstruksikepribadiankontemporer— "LimaBesar"(McCrae
danCosta1987).LimaBesarhasilpenelitianmenganggapperbedaanindividu
dalam kepribadianbervariasimenurutlimadimensiutama,yakniketerbukaan
terhadappengalaman,kesadaran,ekstroversi,keramahan,danneurotisme.
Sebuahstudipendahuluanmenetapkankeakrabanpesertapenelitiandengan
berbagaigenredan subgenre.Para penulismenggunakan data iniuntuk
membuatTesSingkatPreferensiMusik(STOMP),danmenggunakandaftar
14genreyangakrabbagisebagianbesarmahasiswadiAmerikaSerikat.
STOMP mengharuskanpesertamemberikanperingkatdari1(sangattidak
suka)hingga7(sangatsuka)untuksetiapgenre.Dalam sampelberbedayang
terdiridariribuanpesertadariberbagaiwilayahgeografisdiAS,Rentfrowdan
Gosling mengukur preferensi musik dengan STOMP, serta dengan
menganalisisperpustakaanmusikonlinepesertastudipenelitian.
Analisiskomponenutamamengungkapkanempatfaktorutama(yaitu
variabellaten)preferensimusik(Rentfrow danGosling2003).Yangpertama,
yang penulistunjuksebagaiReflectiveand Complex,mewakilipreferensi
untukgenreklasik,jazz,folk,dan blues,dimana dikaitkan secara positif
denganketerbukaan-pengalamandanpandanganpolitikliberal,halitujuga
terkaitsecarapositifdenganlaporandirikecerdasan,tetapinegatifdengan
laporan diri kemampuan atletik/olahraga. Faktor kedua, Intense and
Rebellious,digambarkanlebihmenyukaimusikrock,alternatif,danheavy-
metal.Preferensiinijuga berkorelasisecara positifdengan keterbukaan
terhadap pengalaman dan dengan laporan diritentang kecerdasan dan
kemampuan atletik/olahraga.Faktorketiga yakniPenggemarUpbeatdan
Konvensionalgenre,termasukmusikpop,soundtrack,religius,dancountry.
Preferensiinimenganggapdirimerekamenariksecarafisikdanatletistetapi
skor mereka rendah dalam keterbukaan terhadap pengalaman.Faktor
keempatdan terakhir,Energetic dan Rhythmic,mencerminkan preferensi
untukmusikrapatauhip-hop,soulataufunk,danelectronicaataudance.
Preferensi ini berkorelasi positif dengan ekstroversi,keramahan,dan
liberalismepolitik,dandenganlaporandiritentangdayatarikdankemampuan
atletikatauolahraga.
Dalam beberapacontohstudipenelitianyangdilakukandinegaraselain
AmerikaSerikattelahmenemukanhasilyangserupadenganRentfrow dan
Gosling(2003)mengenaistrukturdimensiyangmendasaripreferensimusik.
Misalnya,Langmeyerdan rekan (2012)dengan sampelpenelitian remaja
dewasaJerman.Dalam sampelbesarremajaJerman,strukturempatfaktor
preferensimusikmuncultetapibeberapa genre dikaitkan dengan ciri-ciri
karakteryangberbedadaripadadisampelpenelitianAmerika.Colley(2008)
menemukan bahwa strukturpreferensimusik mahasiswa Inggris mirip
dengan sampelAmerika Rentfrow dan Gosling (2003),tetapidengan
beberapatambahanperbedaangender.Brown(2012)memintamahasiswadi
Jepanguntukmemberikanperingkatsukauntuk12genreberbeda,enam di
antaranyadiambildariSTOMP.Sebuahstrukturempatfaktorterungkapyang
sangatmiripdengantemuanasliRentfrow danGosling(2003),Dalam studi
lain yang dilakukan diJepang,bagaimanapun,STOMP aslimengarah ke
strukturempatfaktortetapibeberapagenredimuatkefaktor-faktoryang
berbedadariyangadadistudiaslinya(Oshio2012).
3.Preferensi Genre dan
PerbedaanIndividu
Temuan daristudiasosiasiantara preferensimusik dan dimensi
kepribadian lebih konsisten,terutama untuk openness-to-experience dan
ekstroversi. Dalam sejumlah studi,keterbukaan terhadap pengalaman
dikaitkandenganpreferensiuntukgenreelitataukelasatassepertiklasikdan
jazz,serta dengan genre yang intens dan memberontak sepertirock.
Preferensimusikdanketerlibatanremajadenganmusikmerupakanmedium
yang berguna bagiremaja dalam menyelesaikan tugas perkembangan
utamanya.Preferensimusik orang-orang dapatdilihatsebagaivariabel
individu yang berbeda berkaitan dengan ciri-cirikepribadian(Delsing,dkk :
2008).Meskipunremajapadaumumnyamenunjukkankefavoritannyapada
musik,preferensimusikmerekadapatberbeda-beda.Preferensimusikdapat
mencerminkannilai-nilai,konflik,danmasalahperkembanganyangjalanioleh
pararemaja.Selaindaripadaitu,preferensimusikpadaremajaterkaitdengan
masalah identitas, ketergantungan-kemandirian, dan keterpisahan-
keterhubungan,nilai-nilai, gambaran, kepercayaan, sertaidentifikasi dan
persepsidiri(Sigg,2009).
PenelitianmengenaipreferensimusiksangatlahjarangdiIndonesiaini.
Beberapapenelitianyangberhubungandenganpreferensimusikdiantaranya
adalahpenelitianyangdilakukanolehHutapea(2011)iamenelitimengenai
hubungan antara preferensimusik dan personality pada anak muda di
perkotaan.BerikutnyaadapenelitianyangdilakukanolehAbdullahdkk.(2014)
yaitumenelitimengenaimusikJawauntukmereduksistrespadamahasiswa.
Hasilnyaadalahmusikjawasecarasignifikandapatmenurunkanstrespada
mahasiswa setelah mendengarnya.Selain itu,ada juga penelitian yang
dilakukanolehAfandi(2015)mengenaiterapimusikinstrumentaldanefeknya
untukpenurunan tekanan darah pada penderita stroke dan darah tinggi.
Hasilnyaadalahmusikinstrumentaldapatmemilikiefekpenurunantekanan
darah pada pasien dengan pendampingan obat secara rutin.Sisanya
merupakanpenelitiansurvei,sepertiyangdilakukanolehPrasetiyo(2013).
memetakangenremusikyangbanyakdigemariolehsiswaSMK.Hasilnya
adalahrespondenmemilihgenremusikpop,rock,jazz,danklasiksebagai
genreyangpalingbanyakdisukai.
Singkatnya,sejak tahun 2000,penelitian telah mengungkap banyak
tentangjenisorangyangmenyukaigenremusikyangberbeda.Salahsatu
masalahyangtelahdiakuisecaraluasdilapanganadalahkesulitandalam
memilihgenremanayangakandimasukkandalam penelitianempirisdan
manayangakandikecualikan.Misalnya,musikcountrypopulerdiAmerika
tetapimemilikilebihsedikitpenggemardibelahandunialain.Sebagaimana
dicatat,genre yang disertakan dalam penelitian apa pun tampaknya
memengaruhistrukturdimensiyangmendasaripreferensimusik,sehingga
solusi dari analisis komponen utama gagal untuk dapat melakukan
generalisasiyanglebihluas.Dalam penelitianyangbelum dipublikasikanyang
dilakukandilabkamisendiri,kamimemberikanversiSTOMPkepadasekitar
2000siswayangterdaftardipsikologipengantarselamabeberapatahun
berturut-turut.Strukturfaktoryangmendasarinyaberbedadaritahunketahun
dantidakpernahidentikdenganyangdilaporkanolehRentfrow danGosling
(2003).
4.MenyukaiKaryaMusikIndividu
Studitentangmenyukaikaryamusikindividudapatmencakupkutipan
yangdiambildariberbagaigenreataubanyakkutipanberbedadarisatugenre.
Dalam keduakasustersebut,penelitidapatmemeriksafaktor-faktorapayang
memengaruhiresponsyangdisukaisementara(1)meminimalkanpengaruh
konotasisosialdanbudayaekstra-musikalyangterkaitdengangenreyang
berbeda,dan (2)mengurangivariasiacak yang munculdariperbedaan
individu(pendengar)sertapemahamantentangbagaimanagenreberbeda
menurutlabelnya.
Padaumumnya,setiap individu pastimempunyaiseleramusikyang
berbeda-bedadariindividulainnya.Misalnya,kitalebihmenyukaigenremusik
pop,sedangkantemankitalebihmenyukaigenremusikrock.Dalam halini,
biasanya bisa disebabkan oleh preferensidarimasing-masing individu
terhadaphal-haltertentu,misalnyagenre,artis,maknalagu,ataupunhal-hal
lainyanglebihmendetaildaripadaitu.Biasanyarasasukaterhadapmusik
yang berbeda antarindividu inidiakibatkan oleh paparan atau eksposur,
kompleksitasmusik,perasaandanperasaanyanglebihspesifiktiapindividu.
Olehkarenaitu,darikasustersebutakandijabarkansebagaiberikut:
5.Kesukaan dan Paparan atau
Eksposur
Saatmendengarkan suatu musik atau lagu yang baru pertama kali
didengar,parapendengarmusikpastipadaawalnyaakanmengatakanbahwa
merekatidakmenyukaimusikataulagutersebut.Namun,setelahmereka
mendengarkan musik tersebut secara berulang kali, tidak menutup
kemungkinanmerekaakansemakinmenyukaimusiktersebut.Karenapada
awalnya,mendengarkansuatumusikataulaguyangdiputaruntukpertama
kalinya,parapendengartidakakanlangsungmenyukaimusiktersebut.Halini
terjadikarena,frekuensieksposuratau keakraban dengan stimulusyang
memengaruhirasasuka.
Sumber:https://productiveclub.com/mere-exposure-effect/
Pada tahun 1910,psikolog bernama Edward Bradford Titchener
mengamatibahwa objekyang sudah dikenaldengan baikatau sudah
pernahdijumpaisebelumnya,akanmembuatkita“merasakankehangatan,
mempunyairasa kepemilikan,merasa santai,merasa betah,merasa
nyaman”.Kemudianpadatahun1968,dalam makalahpenelitianyang
dilakukan oleh psikolog sosialterkemuka,yakniRobertZajonc yang
menyebutfenomenainidengan“efekpaparanbelaka”(mereexposure
effect).MenurutZajonc,“kitasemakinmenyukaisesuatuhal,karenakita
telahterbiasadenganhalitu”.Olehkarenaitu,ketikaseseoranghanya
terpapar sesuatu secara berulang sudah cukup untuk membuat
seseorang menyukaihaltersebut.Begitupun dalam kasus musik ini,
ketika kita mendengarkan musik yang awalnya kita tidak pernah
mendengarkannya. Kemudian,sehari-harimusik itu diputar secara
berulang kaliakan membuat kita terbiasa mendengarkannya dan
membuatkitamenyukaimusiktersebut.
Terdapatbeberapa alasan exposure atau keterpaparan terhadap
suatuhaldapatmembuatorangmerasasuka.Salahsatunyaadalahrasa
akrab.Semakinkitaakrabmisalnyadenganangka,wajah,musik,suara,
ataupunrasa,akanmembuatkitasemakinmenyukainya.Halinimengacu
pada fakta,bahwa rangsangan yang pada awalnya netral(misalnya,
gambargaris)akansemakinataulebihdisukaiketikapengamattelah
menemukansebelumnya.Begitupundengancuplikanmusikasingyang
akanlebihdisukai,apabilapendengarpernahmendengarkanmusikasing
tersebutsebelumnya.Karena keakraban dengan suatu musik tertentu
akanmeningkatkankesukaanparapendengar,apabilatelahsampaipada
titikdimanamusikitumenjaditerlalufamiliar.Olehkarenaitu,semakin
sering kita melihat,mendengar,dan menyentuh,akan membuatkita
semakinnyamansertamenyukaisesuatu.
Namun demikian,beberapa orang masih sering mengeluh bahwa
lagu-lagu tertentu yang diputar,dinilaiberlebihan atau membosankan
karenaterlaluseringmerekadengar.Dengankatalain,bahwapendengar
bisajaditidakmenyukailaguataumusikyang terlalusering mereka
dengar,terlebihdalam waktuyangsingkat.Halinibisaterjadikarena
adanyaefekeksposurataupaparanpadastimulusyangterus-menerus
diterima oleh individu dalam jangka waktu tertentu,sehingga efek
paparan berlebih yang semakin meningkatakan membuatpersepsi
ketertarikan terhadap stimulus menjadi menurun dan akhirnya
menyebabkanrasabosansertamengurangirasasuka.
Selainitu,dalam kehidupansehari-harimendengarkanmusikterjadi
dalam suatukonteks.Misalnya,musikseringmunculataudiputarpada
saatorang-orangsedangmengemudi,berbelanja,melakukanpekerjaan
rumah tangga,memasak,menonton televisi,belajar,bekerja dan
berolahraga.Olehkarenaitu,dalam konteksini,perhatianakandibagi
antara mendengarkan musik dan tugas atau pekerjaan yang sedang
dilakukan,sehinggakeakrabandenganmusikmungkinakanberkembang
lebihlambat.
Tidakhanya itu,efekpaparan pada rasa suka juga berinteraksi
denganfaktorkepribadian.Misalnya,memutarlaguyangsangattidak
disukaiolehpendengarsecaraberulangkali,kemungkinanbesartidak
akanmengubahketidaksenangantersebutkearahyangpositif.Halini
disebabkanolehfaktorkepribadianseseorang.Selainitu,biasanyapara
pendengarakanlebihmenyukaimusikbervalensipositifdaripadamusik
bervalensinegatif.Namuntidakmenutupkemungkinan,apabilasetelah
berulangkaliterpaparpadakeduajenismusiktersebut,tanggapanakan
menjadilebihterpolarisasi.
Dengandemikian,efekpaparanataueksposurpadarasasukaini
berinteraksidengan berbagaifaktor,yaknirasa suka awal,konteks
mendengarkan,dan kepribadian seseorang,sehingga jelas bahwa
frekuensiketerpaparan inidapatmemengaruhiperasaan suka yang
berbedaantarindividu,sebagaiakibatdariperbedaankepribadianatau
akibatdarivariabellainnya.
6.KesukaandanKompleksitas
MenurutteoridariBerlyne(1970),saatseseorangmendengarkanmusik,
makaadabeberapafaktoryangperludiperhitungkan,salahsatunyaadalah
kompleksitas.Dalam kamusbesarbahasaIndonesia(KBBI),kompleksitas
berartikerumitan.Kompleksitas dalam musik dapatmencakup durasi,
kenyaringan,perubahanritme,kecepatanritme,danmelodi.Dalam halini,
setiaporangmenilaimusikberdasarkankompleksitasyangmerekarasakan
atau kompleksitas subyektif,sehingga haliniakan berbeda pada setiap
individu.
GambargrafikU-terbalik
Sumber:https://id.vvikipedla.com/wiki/File:Inverted_u.svg
Berlyne(1970)jugamengusulkanbahwarasasukaataumenyukai
harus menunjukkan fungsi berbentuk U-terbalik sesuai dengan
kompleksitas.Hipotesis berbentuk U-terbalik inimenyatakan,bahwa
tanggapan estetika dalam kaitannya dengan kompleksitas akan
memperlihatkanbentukdistribusiterbalik.Dimanadalam halini,respon
estetikatingkatrendahberkorelasidengantingkatkerumitanyangtinggi
danrendah,yangmenampilakansuatupenghindaranatauketidaksukaan.
Sedangkan,respon estetika tingkatpaling tinggiterjadipada tingkat
kompleksitasmenengah.Olehkarenaitu,kecenderungankompleksitasini
dapat dikaitkan dengan kemampuan memahami,karena biasanya
seorang pengamatakanlebihmenyukaikaryaseniyang tidakterlalu
mudahdantidakterlalusulituntukdipahami.
Dalam kasusmusik,halyangpalingdisukaiadalahketikastruktur
melodi,ritme,dan metriknya tidak terlalu sederhana,tidak terlalu
mengejutkan,tidak menentu,dapat diprediksiataupun tidak dapat
diprediksidanseragam.Halinidibuktikanolehpenelitianyangdilakukan
olehHeyduk(1975),dimanapartisipannyamenunjukkanlebihmenyukai
lagu yang memilikitingkatkompleksitassedang,yaknimenggunakan
sejumlahakordberbedadanjumlahsinkopasiritmiksedang,daripada
laguyangterlalusederhanaatautelalukompleks.
Gambarorangmendengarmusik Gambarorangbermusik
Sumber:https://pixabay.com
Selainitu,efekkompleksitaspadarasasukamungkintidakseragam
pada semua genre musik.Misalnya,pendengarmendengarkan dan
melihatpenampilangenremusikjazzdanbluegrass(bentukdarimusik
turunanAmerikadangenreterkaitmusikcountry)dengankompleksitas
yangberagam.Padagenrebluegrass,pendengarmenunjukkanpreferensi
yangjelasuntuktingkatkompleksitassedang.Sedangkan,untukgenre
jazzpendengarlebihmenyukaikesederhanaan,karenaimprovisasijazz
yanglebihsederhana.Improviasaijazzyanglebihsederhanainimungkin
telahmengungkapkanpeningkatanyangdiikutidenganpenurunanrasa
sukasaatkompleksitasmeningkat. Olehkarenaitu,efekkompleksitas
padarasasukaberbedadisetiapgenre.Bahkanmungkinsajakarena
adanyafaktorlain,sepertirasasukaawalataukeakrabandengangenre,
sehinggaberinteraksidenganefekkompleksitaspadarasasuka.Tidak
hanya itu,kompleksitas inijuga dapatmemengaruhirasa suka untuk
semuapendengarmusik.Karenabeberapaindividuyangterlatihsecara
musikbiasanyamenggunakankriteriayangberbedadalam memberikan
penilaian estetika,sehingga terkadang tidak terlalu mementingkan
kompleksitas.
Selainitu,preferensiterhadapmusiksederhanadankompleksdapat
dipengaruhiolehfaktorsituasional.Misalnya,pendengarlebihsukauntuk
mendengarkan musik sederhana saatmereka melakukan tugas atau
pekerjaansensorimotoryangsulit,begitupunsebaliknyaadapendengar
yanglebihsukamusikkomplekssaatmelakukantugasataupekerjaan
sederhana.Dengan demikian,tingkatkompleksitas pada musik yang
disukaidapatbervariasidengan kapasitas perhatian individu untuk
memprosesmusikpadatitikwaktutertentu.
7.KesukaandanPerasaan
Salah satu alasan paling umum yang diberikan orang untuk
mendengarkanmusikadalahkarenamusikmembuatmerekamerasa,atau
karenahalitudapatmengubahperasaanmerekasaatini(JuslindanLaukka
2004;LonsdaledanNorth2011).Dengankatalain,responemosionalpada
levelevaluatifdapatdipengaruhiolehresponpadalevelperasaan.Apakahitu
emosional?Emosidalam terminologifilsafatjugadikenalsebagaiobjekyang
disengaja,yaitu keterlibatan orang atau kejadian tertentu yang berperan
dalam memicu kondisiemosimisalnya rasa cemburu,frustasiterhadap
kejadiantertentu,berdukakarenasebuahperistiwakematian,dsb.Seseorang
dapatmerasa sedih pada kejadian khusustetapidapatjuga mempunyai
perasaanyangsamatanpaadanyapemicu,kondisiataukejadiantertentu.
Makaadaperbedaanantaraemosiyangmemerlukanobjek(yangdisengaja)
danemosiyangdirasakantanpapemicukhusus,baikdisertaimood(aspek
suasanahati)mauputidak.Dariperspektiffisiologis,masalahemosiadalah
dasardarisemua analisis mengenaisifatdasarmanusia.Saatinisudah
banyakahlimemberipenekananpentingkepadaemosidanmenganggapnya
sebagaimotivatorpokokdalam kehidupanmanusia.Jugaterdapatkebutuhan
untukmenyertakanpengalam subjek-subjeksuatuhalyangdiperlukandalam
analisis proses emosi.Selain itu,emosijuga dapatditinjau darifungsi
biologisnya,yaitu bahwa emosiadalah bagian darisumberbioregulasi
sebagaiperlengkapanmanusiauntukbertahanhidup.
Pembahasantentangemosidalam konteksmusikdapatmemilikiarti
ganda,karenaprosesinterpretasimusikdibidangmusikologijugamengenal
istilah “emosi”.Sedikitberbeda dengan artikata emosidalam bidang
psikologi,dikalangan musikologi,emosidimaknaisebagaicepatlambat
(elemen tempo)atau keras dan lembutnya (elemen dinamika)sebuah
komposisimusik.Meskimaksudpengungkapannyasebenarnyatidakjauh
berbeda,artinyabahwaemosimenggambarkanhal-halyangberkaitandengan
perasaan atau hal-halyang dapatdirasakan daripenyajian sebuah karya
musik,namunpenggunaannyaperludilakukandalam konteksyangsinkron.
Ketika Juslin dan Laukka (2004) menganalisis tanggapan bebas
pendengarterhadap pertanyaan "mengapa Anda mendengarkan musik?"
respon yang paling umum (47 persen)adalah "untuk mengekspresikan,
melepaskan,danmempengaruhiemosi",diikutiolehemosilaindanalasan
yang berhubungan dengan rasa suka seperti "untuk bersantai dan
menenangkandiri","karenaitumembuatsayamerasabaik",“Karenasaya
suka/sukamusik”,dan“menjadienergik”.Penelitianlainmenegaskanbahwa
orangsangatmenikmatimusikyangmembangkitkanintensperasaan(Ladinig
danSchellenberg2012;Schellenbergetal.2012).
Salah satu respons positifyang sangatkuatterhadap musikadalah
sensasifisik yang menggigil(atau sensasi;Goldstein 1980).Menggigil
digambarkansebagaimenggigilditulangbelakang,atausensasikesemutan
yang biasanya dirasakan dibagian belakang leherdan sering disertai
merinding.Dalam studipertamayangmendeskripsikanjenisresponsfisikini
terhadap musik,sekitar setengah daripeserta melaporkan mengalami
kedinginan yang disebabkan musik (Goldstein 1980).Penelitian lanjutan
mengungkapkan bahwa individu yang memiliki keterbukaan terhadap
pengalaman yang tinggicenderung mengalamikedinginan lebih sering
daripadaindividulainnya(McCrae2007;Nusbaum danSilvia2011;Silviadan
Nusbaum 2011).Ada juga beberapa buktibahwa individu cenderung
mengalamikedinginandalam menanggapiacaramusikyangtidakterduga
ataumengejutkan,sepertiharmoniyangtidakterdugaatauperubahantiba-
tibadalam volumeatauteksturorkestra(misalnyaGreweetal.2007;Guhnet
al.2007;Panksepp 1995;Sloboda 1991).Karena menggigilmerupakan
indikasi pengalaman emosional puncak, potongan-potongan yang
menimbulkan kedinginan cenderung disertaidengan peringkatyang lebih
tinggidariintensitasresponsemosionalpendengar,detakjantungyanglebih
cepat,dan respons konduksikulityang lebih intens (Grewe etal.2009).
Menggigiljugacenderungterjadilebihseringdalam menanggapimusikyang
ekspresif secara emosional dibandingkan dengan musik santai atau
membangkitkan yang kurang ekspresifsecara emosional(Rickard 2004).
Kedinginanpalingseringterjadisebagairesponsterhadapmusikyangakrab
dan disukai(Grewe etal.2009),mungkin karena musikyang akrab lebih
mungkindaripadamusikyangtidakdikenaluntukmenginduksiemosiyang
kuat.Konsistendenganpandanganbahwamenggigilmewakilipengalaman
yangsangatemosional,beberapapenelitiantelahmenunjukkanbahwamusik
yangdiinduksimenggigildikaitkandengangairahfisiologis.
8.Kesukaan dan Perasaan
Tertentu
Pendengarcenderungmengalamiemosipositiflebihseringdaripada
emosinegatifdalam menanggapimusikdanmerekaumumnyalebihsuka
musik yang mengekspresikan emosipositifsepertikebahagiaan daripada
musikyang mengekspresikan emosinegatifsepertikesedihan.Preferensi
musikyangpositifdalam valensiiniterbuktibahkandiantaraindividuyang
telahmengalamikerusakanpadapusatpemrosesanemosiotak,termasuk
amigdala.Dengan demikian,munculnya emosipositiftampaknya menjadi
pusatdayatarikuniversalmusik.Padasaatyangsama,kitatahubahwaorang
seringmendengarkanmusikyangterdengarsedih.
Dalam satustudiperkembangan,orangdewasadananak-anakberusia
5,8,dan11tahundimintauntukmenilaiseberapabanyakmerekamenyukai
kutipanmusikpendek(Hunteretal.2011b).Kutipandipilihuntukterdengar
dengan tegas bahagia,sedih,menakutkan,atau damai.Emosikhusus ini
bervariasipadaduadimensiyangrelevandenganpenelitianemosi:gairahdan
keberanian(Russell1980).Gairahmengacupadaaktivasiatautingkatenergi,
sedangkanvalensimengacupadakesenangan.Kebahagiaanmemilikigairah
tinggidanvalensipositif,kesedihanmemilikigairahrendahdanvalensinegatif,
ketakutanmemilikigairahtinggidanvalensinegatif,dankedamaianmemiliki
gairahrendahdanvalensipositif.Orangdewasamenunjukkanpreferensiuntuk
kutipan dengan valensipositif(kebahagiaan dan kedamaian),tetapigairah
tidakmempengaruhiperingkatyangmerekasukai.Sebaliknya,anak-anakdari
segalausiamemilikitingkatkesukaanyangmeningkatuntukkutipanyang
mengekspresikanemosigairahyangtinggi(kebahagiaandanketakutan),tetapi
keberaniantidakmasalah.Karenatempomusik(cepatataulambat)dikaitkan
dengangairah,sedangkanmode(utamaataukecil)dikaitkandenganvalensi
(Husainetal.2002),hasilinimenunjukkepreferensidasaruntukmusikyang
lebih cepatdimasa kanak-kanak,yang berubah menjadipreferensiuntuk
musikkunciutamadimasadewasa.
Fenomena menyukai musik yang terdengar sedih, yang telah
didokumentasikan secara empiris,sangatmenarik bagipsikolog karena
menunjukkan bahwa musikyang mengekspresikan perasaan negatiftetap
dapatdievaluasisecarapositif.Bahkan,meskipunmusikyangterdengarsedih
mungkindianggapterdengartragis,itudapatsecarabersamaanmengurangi
perasaantragistetapimeningkatkanperasaanromantisdanblithe.
Lalu mengapa individu sangatmenimatimendengarkan musik yang
mengekpresikanemosinegatif?Salahsatufaktoryangpentingadalahkarakter
emosionaldarilagu-laguyangterdengarsebelumnya.Schellenbergdankolega
(2012)mengumpulkanintensitasemosidanmenyukaiperingkatkutipanmusik
pianoklasikyangmengungkapkankebahagiaanataukesedihansecaratidak
ambigu.Kutipanyangterdengarbahagiaberadadikunciutamadengantempo
cepat.Kutipanyangterdengarsedihkecildanlambat.Untuksetiappeserta,
salah satu emosiiniditetapkan sebagaiemosi"latarbelakang"dan yang
lainnyasebagaiemosi"kontras".Kutipanyangmengungkapkanemosikontras
disajikan setelah berbagaijumlah kutipan berbeda yang mengekspresikan
emosilatar belakang.Penelitian lain menunjukkan bahwa musik yang
terdengarsedihmungkinlebihdisukaisetelahpendengarlelahataudalam
suasanahatiyangnegatif.Schellenbergdankolega(2008)mengumpulkan
peringkatkutipanmusikyangmenyukaiyangmengungkapkankebahagiaan
ataukesedihansetelahmerekadidengar0,2,8,atau32kalisebelumnya.
DAFTARPUSTAKA
Djohan.2009.PsikologiMusik. TerjemahanMardiyanto.Yogyakarta:Galangpress
Group.2016
Grant,Adam.2016.Originals:TabrakAturan,JadilahPemenang.TerjemahanMursid
Wijanarko Jakarta:NouraPublishing.2017
Huston,J.P.,Nadal,M.,Mora,F.,Agnati,L.F.,&Conde,C.J.C.2015. Art,aesthetics,
andthebrain.OUPOxford.
Prasetiyo,A.(2013).Preferensimusikdikalanganremaja. PROMUSIKA:Jurnal
Pengkajian,Penyajian,danPenciptaanMusik, 1(1),75-92.Dari
http://journal.isi.ac.id/index.php/promusika/article/view/541/753
Wood,Wendy.2019.GoodHabits,BadHabits:CaraMembentukKebiasaanBaik
untukMenghasilkanPerubahanPositif. TerjemahanAlexTriKantjono
Widodo. Jakarta:GramediaPustakaUtama.2020