The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-Booklet Materi Protista Dikawasan Pantai Malabero

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by fikrialfahmi0, 2022-10-02 02:52:05

E-Booklet Materi Protista Dikawasan Pantai Malabero

E-Booklet Materi Protista Dikawasan Pantai Malabero

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas ke hadirat Allah
Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
produk berupa Booklet berbasis flipbook materi Protista
SMA berdasarkan Inventarisasi Makroalga Di Kawasan
Wisata Pantai Malabero kota Bengkulu dapat disusun
dan diselesaikan dengan baik. Booklet berbasis flipbook
ini merupakan salah satu alternatif bahan ajar pada
materi Protista dengan memanfaatkan lingkungan serta
potensi lokal sebagai sumber belajar. Lingkungan dan
potensi lokal yang dimaksud adalah makroalga di Pantai
Malabero kota Bengkulu.

Penulisan Booklet berbasis flipbook ini bertujuan
agar dapat membantu peserta didik dalam memahami
materi Protista khususnya Protista mirip tumbuhan
makroalga. Makroalga ini diambil dari potensi lokal
berdasarkan hasil dari inventarisasi makroalga di
kawasan wisata Pantai Malabero kota Bengkulu. Booklet
ini memuat kompetensi dasar, indikator dan tujuan

ii

pembelajaran, serta berisi gambar, klasifikasi, dan
deskripsi morfologi makroalga.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Dra. Yennita, M.Si dan Ibu Prof. Dr. Endang Widi
Winarni, M.Pd yang telah membimbing penulis dalam
penyusunan Booklet berbasis flipbook materi Protista
ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan,
kekeliruan, serta masih banyak kesalahan yang terdapat
dalam Booklet ini. Untuk hal ini kritik dan saran dari
pembaca sangat bermanfaat bagi penulis. Penulis sangat
berharap semoga Booklet berbasis flipbook ini dapat
bermanfaat serta menjadi wawasan pengetahuan bagi
pembaca.

Bengkulu, Mei 2022

Penulis

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................ ii
DAFTAR ISI ......................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ............................................. iv
PENDAHULUAN ................................................. 1
PEMETAAN MATERI.......................................... 3

A. Kompetensi Dasar......................................... 3
B. Indikator Pencapaian Kompentensi ............... 3
C. Tujuan Pembelajaran..................................... 3
MATERI POKOK ................................................. 4
1. PENGERTIAN PROTISTA.......................... 4
2. CIRI-CIRI PROTISTA ................................. 5
3. PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA) 5
4. PROTISTA MIRIP JAMUR (FUNGI) .......... 10
5. PROTISTA MIRIP TANAMAN (ALGAE) .. 15
PROFIL PANTAI MALABERO KOTA
BENGKULU ......................................................... 26
MAKROALGA DI PANTAI MALABERO ........... 29

iv

PENUTUP ............................................................. 46
SOAL EVALUASI ................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA ............................................ 50
GLOSARIUM........................................................ 53
BIOGRAFI PENULIS............................................ 59

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Stuktur Amoeba .................................... 6
Gambar 2. Struktur Tubuh Paramecium sp............. 7
Gambar 3. Struktur Flagellata................................ 8
Gambar 4. Struktur Sporozoa ................................. 9
Gambar 5.Myxomycota di alam ............................. 11
Gambar 6. Acrasiomycota di alam.......................... 13
Gambar 7. Oomycota di alam................................. 14
Gambar 8. Morfologi Alga ..................................... 18
Gambar 9. Alga Hijau ........................................... 19
Gambar 10. Alga Coklat......................................... 21
Gambar 11. Alga Merah......................................... 23
Gambar 12. Siklus Reproduksi Alga....................... 25
Gambar 13. Pantai Malabero kota Bengkulu .......... 27
Gambar 14. Caulerpa lentillifera........................... 29
Gambar 15. Valoniopsis pachynema....................... 30

vi

Gambar 16. Boergesenia forbesii ........................... 32
Gambar 17. Caulerpa sertularioides ...................... 34
Gambar 18. Halimeda discoidea ............................ 35
Gambar 19. Halimeda opuntia ............................... 37
Gambar 20. Cladophora sp .................................... 38
Gambar 21. Padina australis ................................. 40
Gambar 22. Sargassum crassifolium....................... 41
Gambar 23. Acanthophora spicifera....................... 43
Gambar 24. Amphiroa fragilissima........................ 44

vii

PENDAHULUAN

Makroalga merupakah tumbuhan berthallus yang
diantara akar, batang, dan daunnya belum dapat
dibedakan. Tubuh berupa thallus memiliki struktur serta
bentuk dengan variasi yang besar, dari yang terdiri atas
satu sel berbentuk bulat sampai yang terdiri banyak sel
dengan bentuk yang terkadang mirip kormusnya
tumbuhan tingkat tinggi (Tjitrosoepomo,1994). Salah
satu perairan yang dapat dijumpai makroalga adalah
Pantai Malabero Bengkulu di kecamatan Malabero.

Pantai Malabero merupakan salah satu pantai
wilayah pesisir yang terletak di Kecamatan Teluk Segara
kota Bengkulu. Keberadaan Pantai Malabero sangat
cocok sebagai objek pengembangan bahan ajar materi
Protista karena kondisi pantai yang mendukung
pertumbuhan makroalga secara bebas diperairan.
Penciptaan produk bahan ajar berupa Booklet materi
Makroalga sangat perlu dilakukan untuk menggali
potensi lokal sebagai sumber belajar bagi peserta didik
kelas X.

1

Pembelajaran materi Protista diajarkan disekolah
dari tingkat sekolah menengah pertama bahkan sampai
pada perguruan tinggi dijurusan tertentu terutama
Biologi. Berdasarkan lampiran Permendikbud No.69
tahun 2013 tentang kurikulum SMA/MA yang tercantum
dalam Kompetensi Dasar : 3.6 Mengelompokkan protista
berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan mengaitkan
peranannya dalam kehidupan.

Pembuatan Booklet makroalga dapat membantu
peserta didik dalam mengetahui dan memahami
keanekaragaman makroalga dilingkungan sekitar sebagai
potensi lokal yang dikembangkan. Booklet makrolga
berisi kajian tentang keanekaragaman yang diamati
langsung dari kawasan wisata Pantai Malabero. Dengan
memuat nama spesies dalam bahasa latin, gambar,
klasifikasi, ciri-ciri, morfologi, serta peranan dalam
kehidupan.

2

PEMETAAN MATERI

Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran

3.6. Mengelompokkan 3.6.1 Memahami ciri-ciri
protista berdasarkan Protista mirip
ciri-ciri umum kelas tumbuhan (Alga).

dan mengaitkan 3.6.2 Mengidentifikasi
peranannya dalam klasifikasi Protista
mirip tumbuhan
kehidupan
3.6.3. Menjelaskan
peranan Protista
mirip tumbuhan

Tujuan pembelajaran
1. Peserta didik mampu memahami ciri-ciri

Protista mirip tumbuhan
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi

klasifikasi Protista mirip tumbuhan
3. Peserta didik mampu menjelaskan

peranan Protista mirip tumbuhan

3

MATERI POKOK

KINGDOM PROTISTA

1. PENGERTIAN PROTISTA

Protista merupakan kingdom yang terdiri dari satu
sel dan banyak sel yang memiliki membrane inti
(organisme eukariot) serta bersel tunggal. Protista dapat
di kelompokkan menjadi tiga bagian yaitu menyerupai
hewan (protozoa), menyerupai tumbuhan (Ganggang)
dan menyerupai jamur (Fungi). Sebagian besar Protista
hidup di air, karena tidak memiliki pelindung untuk
menjaga tubuhnya dari hawa kering. Kingdom Protista
adalah kingdom yang sederhana karena hanya tersusun
atas satu sel sehingga dapat di kelompokan dalam
kingdom sendiri. Tetapi ada juga yang multiseluler akan
tetapi masih sangat sederhana dibandingkan dengan
organisme lainnya.

4

2. CIRI – CIRI PROTISTA

Ciri-ciri Umum Protista Protista adalah kelompok
organisme yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Uniseluler atau multiseluler.
2. Inti sel bersifat eukariotik, yaitu memiliki

membran inti.
3. Memiliki dinding sel da nada
4. Cara hidup secara fotoautotrof atau heterotrof.
5. Bersifat aerob atau anaerob.
6. Hidup bebas atau bersimbiosis.
7. Reproduksi secara seksual dengan konjugasi dan

aseksual dengan pembelahan biner

3. PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA)

a. Ciri-Ciri Protozoa
Protista mirip dengan hewan memiliki ciri-ciri

tertentu, diantaranya:
 merupakan hewan yang bersel satu atau dikenal
dengan uniseluler dengan ukuran tubuh hanya
10-200 µm

5

 Tidak memiliki dinding sel.
 Pada umumnya bersifat heterotrof, hanya

sebagian kecil sajayang bersifat autotrof.
 Hidup bebas atau sebagai parasit bagi organisme

lain.
 Reproduksi secara seksual atau aseksual.
 Pada umumnya memiliki alat gerak.

b. Klasifikasi Protista Mirip Hewan (Protozoa)
Protozoa diklasifikasikan berdasarkan alat

geraknya ke dalamempat kelompok, yaitu:
1. Filum Rhizopoda (Sarcodina)

Gambar 1. Stuktur Amoeba, Sumber :
https://miqvee.com/struktur-tubuh-amoeba/

Pergerakan Rhizopoda dilakukan dengan
menggunakan kaki semu (pseudopodia). Rhizopoda

6

tidak memiliki bentuk tetap karena selalu berubah-
ubah sesuai dengan pergerakannya. Selain berfungsi
untuk bergerak, kaki semu juga berfungsi untuk
menangkap makanannya. Setelah makanan tersebut
dicerna, zat sisa hasil pencernaan akan memadat dan
menepi pada ujung tubuh kemudian keluar dari
tubuh. Karena tidak dapat menghasilkan makanan
sendiri, maka rhizopoda termasuk organisme
heterotrof. Rhizopoda berkembangbiak dengan
membelah diri secara langsung (pembelahan biner).
Contoh anggota filum rhizopoda adalah Amoeba.
2. Filum Ciliata

Gambar 2. Struktur Tubuh Paramecium sp.
Sumber : https://brainly.co.id/tugas/19943944

Filum Ciliata (Ciliophora atau Infusiora):
Sesuai dengan namanya, Ciliata bergerak dengan

7

menggunakan silia (bulu getar). Selain berfungsi
sebagai alat gerak, silia yang terdapat di seluruh
bagian tubuhnya juga berfungsi untuk menggerakan
makanan agar dapat masuk melalui mulutnya.
Karena tidak dapat menghasilkan makanan sendiri,
maka Ciliata termasuk organisme heterotrof. Ciliata
biasanya memiliki dua inti sel yang disebut
makronukleus (berukuran lebih besar) dan
mikronukleus (berukuran lebih kecil). Reproduksi
aseksual dilakukan dengan membelah diri, dan
seksual dilakukan dengan konjugasi. Contoh
anggota filum ini adalah paramecium sp
3. Filum Flagellata

Gambar 3. struktur Flagellata
Sumber:https://www.gurupendidikan.co.id/fagellata-

mastigophora/

8

Filum Flagellata (Mastigophora): Flagella
berasal dari bahasa latin yang artinya cambuk.
Mastifophora berasal dari bahasa Yunani yaitu
“mastig” yang artinya cambuk, dan “phora” yang
berarti gerakan. Sebagian besar flagellata memiliki
dua cambuk di bagian belakang tubuhnya, sehingga
saat bergerak terlihat seperti didorong dari belakang.
Flagellata dapat ditemukan di laut, air, tawar, juga
bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, ataupun
hidup menumpang atau secara parasite.
4. Filum Sporozoa

Gambar (4) Struktur Sporozoa
Sumber:https://www.dosenpendidikan.co.id/sporoz

oa/

9

Sporozoa (Apicomplexa) : Sporozoa (Sporo =
biji, zoa = hewan) merupakan organisme uniseluler
yang tidak memiliki alat gerak. Organisme ini
bergerak dengan melakukan kontraksi seluruh sel.
Seluruh Sporozoa hidup secara parasit, dan makanan
diserap langsung dari inangnya. Reproduksi sporozoa
dapat berlangsung secara seksual maupun aseksual.
Secara seksual terjadi dengan pertemuan mikrogamet
dan makrogamet dalam tubuh inang. Sedangkan
aseksual dilakukan dengan pembelahan sel. Contoh
sporozoa adalah plasmodium vivax, malaria, dan
ovale yang merupakan penyebab penyakit malaria
pada manusia.

4. PROTISTA MIRIP JAMUR (FUNGI)

Protista mirip jamur merupakan protista dengan
ciri berikut: Bersifat eukariotik, Tidak memiliki klorofil,
Dapat menghasilkan spora, Bersifat heterotrof. Protista
mirip jamur bukan merupakan bagian dalam kingdom
Fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksi yang

10

berbeda dengan kelompok Fungi. Protista mirip jamur
diklasifikasikan ke dalam tiga filum, yaitu:
1. Myxomycota (Jamur Lendir)

Gambar 5.Myxomycota di alam
Sumber : https://satujam.com/protista-mirip-jamur

/sporozoa/
Myxomycota disebut juga jamur lendir
plasmodial. Semua anggota Myxoycota bersifat
heterotrof karena tidak bisa melakukan fotosintesis
sehingga tidak mampu menghasilkan makanan
sendiri. Biasanya jamur lendir plasmodium memiliki
pigmen warna yang terang, dapat berwarna kuning
atau oranye. Plasmodium dapat tumbuh hingga
diameternya mencapai satuan sentimeter (cm),
namun demikian mereka merupakan organisme
uniseluler, ukuran tubuhnya besar karena kelompok

11

ini dapat memiliki banyak nukleus. Habitat
myxomycota dapat ditemukan di hutan basah, kayu
lapuk, dan tanah lembab. Dalam siklus hidupnya
terdapat kumpulan sel amoeboid yang disebut
plasmodium.

Sel amoeboid merupakan sel-sel yang dapat
hidup bebas yang dihasilkan oleh jamur lendir.
Plasmodium dapat memakan bakteri, hama, spora dan
komponen organik lainnya, makanan kemudian
dicerna dengan mekanisme fagositosis. Ketika
makanan kurang, maka sel – sel ini akan bergabung
membentuk sesuatu seperti lendir. Kemudian massa
yang seperti lendir ini akan mencari lingkungan baru
yang lebih mendukung kebutuhannya.

Pergerakan massa tersebut dilakukan dengan
kontraksi dari masing-masing sel yang bergabung
tadi. Ketika habitatnya kering dan tidak dapat
memberikan makanan, maka plasmodium akan
berhenti tumbuh dan berkembang, serta akan
berdiferensiasi menjadi suatu tahapan siklus hidup
yang berfungsi untuk reproduksi seksual.

12

2. Acrasiomycot

Gambar 6. Acrasiomycota di alamSumber :
https://belajar5.decorhomebestthe.me/2017/08/p

rotista-seolah-olah-jamur.html?hl=ar

Acrasiomycota merupakan jamur lendiri seluler.
Berbeda dengan myxomycota yang merupakan jamur
lendir plasmodium. Perbedaan dasar keduanya
adalah Acrasiomycota merupakan organisme
haploid (hanya memiliki satu set kromosom), hanya
zigotnya saja yang bersifat diploid (memiliki dua set
kromosom). Sedangkan Myxomycota menjalani
hidupnya lebih dominan sebagai organisme diploid.
Selain itu Acrasiomycota atau jamur lendir seluler
memiliki tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan
spora saat reproduksi aseksual.

13

3. Oomycota

Gambar 7. Oomycota di alam
Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Oomycetes
Oomycota (jamur air): Sebenarnya nama jamur
air untuk Oomycota kurang tepat, karena itu
merupakan salah satu spesies fillum ini. “Oomycota”
berasal dari kata “Oo” yang artinya telur dan
“Mycota” yang artinya jamur. Sebagian besar
oomycota hidup sebagai pengurai dan berperan
penting di habitat perairan. Beberapa anggotanya juga
hidup sebagai parasit. Reproduksi Oomycota dapat
terjadi secara aseksual maupun seksual. Secara

14

Aseksual mereka akan membentuk zoospora yang
apabila jatuh pada lingkungan yang sesuai akan
menjadi organisme baru. Sedangkan secara seksual
dengan pertemuan gamet jantan dangamet betina.

5. PROTISTA MIRIP TUMBUHAN (ALGAE)
Kelompok makhluk hidup yang termasuk Protista

mirip tumbuhan adalah organisme yang bersifat
autotroph. Dengan kata lain, semua makhluk hidup yang
termasuk golongan ini memiliki klorofil dan dapat
melakukan fotosintesis. Protista yang mirip tumbuhan
disebut sebagai ganggang atau alga. Alga dapat
dikatakan sebagai tumbuhan tingkat rendah yang semua
anggotanya hidup dengan menyesuaikan diri dengan
lingkungan air.

15

A. Ciri-Ciri Algae

1 •Bersifat uniseluler atau multiseluler
2 •Bentuk tubuh tetap karena adanya

dinding sel

3 •Algae uniseluler dapat hidup soliter
ataupun membentuk koloni
•Ukuran tubuh bervariasi, mulai dari

4 algae mikroskropis dengan ukuran 8
µm hingga algae makroskropis dengan
ukuran 60 m

6 •Memiliki klorofil a dan b

•Memiliki pigmen fotosintetik selain

7 klorofil (xantofil [kuning], fikosianin
[biru], fukosantin [cokelat], fikoeritrin
[merah], dan karotenoid).
•Bereproduksi secara aseksual (dengan

8 pembelahan biner, fragmentasi, dan
pembentukan spora vegetatif) atau
seksual dengan konjugasi

9 •Belum mempunyai akar,batang, dan
daun sejati.

16

B. Morfologi Makroalga

Makroalga memiliki tubuh yang disebut thallus.
Thallus merupakan bagian tubuh vegetative yang belum
terjadi diferensiasi antara batang, akar, dan daun pada
tumbuhan tingkat tinggi atau biasa disebut cormus.
Thallus pada makroalga berupa “blade” adalah bagian
yang mirip daun, “stipe” merupakan bagian mirip
batang, serta, “holdfast” bagian tubuh makroalga yang
menyerupai akar.

Terdapat beberapa spesies makroalga pada
bagian stipe sering tidak dijumpai dan bagaian blade
langsung melekat pada holdfast. Adanya perbedaan
bentuk yang dimiliki makroalga karena adanya pengaruh
lingkungan dan keadaan substrat yang menyebabkan
holdfast akan mengalami proses adaptasi, seperti arus
laut yang deras sehingga akan mengakibatkan
terlepasnya holdfast pada substrat. Pada proses ini
holdfast akan membentuk cakram pada substrat yang
keras dan pada substrat berpasir akan berbentuk stolon
yang merambat.

17

Gambar 8. Morfologi Alga
Sumber :

https://images.app.goo.gl/evCrrzAquumejJELA

C. Klasifikasi Makroalga

a) Kelas Chlorophyceae (Alga Hijau).
Alga hijau merupakan jenis alga yang

habitatnya hidup secara berumpun. Jenis alga ini
sering dijumpai pada terumbu karang dengan
kedalaman mencapai 200 m. Alga hijau ini hidup
menempel pada substrat dasar perairan laut yang
diantaranya fragment karang, pasir, serta karang
yang telah mati. Namun pada umumnya masyarakat
belum tergerak untuk memanfaatkan alga hijau

18

secara maksimal, namun juga ada yang
memanfaatkan alga jenis ini sebagai lalapan seperti
Codium decorticatum (Junaedi, 2004).
Berikut ini ciri-ciri umum alga hijau :

 Memiliki klorofil a dan b.
 Hidup di air laut dan air tawar.
 Memiliki anggota terbanyak.
 Ada yang unisel, koloni dan filament.
 Thallus mempunyai bentuk berupa lembaran,

batangan, dan bulatan yang bersifat lunak
ataupun keras yang terdiri dari uniseluler dan
multiseluler.

Gambar 9. Alga Hijau
Sumber :

https://images.app.goo.gl/WH1CMA52rQnRN
XsQ9
19

b) Kelas Phaeophyceae (Alga cokelat / pirang)
Alga ini berwarna cokelat karena mengandung

pigmen fukosantin yang juga dilengkapi dengan
klorofil a dan klorofil c. Alga jenis ini tubuhnya
sudah mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi karena
terdapat struktur tubuh yang menyerupai akar,
batang, dan daun.

Umumnya, alga cokelat bersifat makroskopis,
dapat mencapai ukuran lebih dari 30 meter, dan
mempunyai gelembung udara. Fungsi dari
gelembung udara ini sebagai alat pertahanan diri
pada saat terkena hempasan ombak agar dapat
mengapung (Yani, Riani. 2009).

Berikut ciri-ciri umum alga coklat/ alga pirang :
 Mempunyai klorofil a dan c, pigmen
tambahan xantofil dan fikosantin
 Sebagian besar memliki struktur tubuh mirip
dengan tumbuhan tinggi
 Hampir semua anggota alga cokelat bersifat
multiseluler

20

 Ukuran thallus mikroskopis sampai
makroskopis.

 Berbentuk filamen bercabang, tidak
bercabang, dan ada juga yang tegak.

 Mempunyai kloroplas tunggal berbentuk
seperti benang ada pula yang berbentuk
cakram (discoid)

 Kloroplas yang mengandung pirenoid untuk
menyimpan cadangan makanan berupa
laminarin (Subardi. 2009).

Gambar 10. Alga Coklat
Sumber :

https://images.app.goo.gl/r8tsREjdrbTB9b629

21

c) Kelas Rhodophyceae (Alga Merah )

Rhodophyta atau biasa disebut alga merah
tergolong kedalam alga yang paling banyak bentuk
variasi pada thallus dan warna. Alga ini mempunyai
kelebihan dalam merubah warna seperti contoh jika
kita melihat alga berwarna ungu lalu diletakkan
dibawah sinar matahari secara langsung maka alga
tersebut akan berubah menjadi warna merah, warna
merah ini disebabkan adanya kandungan fikoeritrin.

Berikut ciri-ciri umum alga merah :
 Mempunyai bentuk thallus yang pipih,
silindris, dan lembaran.
 Sistem percabangan pada thallus dari yang
sederhana sampai kompleks, dan ada juga
yang berselangan.
 Warna pada thallus bervariasi ada yang
pirang, merah, cokelat, serta hijau.
 Adanya kandungan pigmen fotosintetik
berupa karotin, xantofil, fikobilin, dan
fikoeritrin yang menyebabkan warna merah
dan klorofil a penyebab warna hijau.

22

Gambar 11. Alga Merah
Sumber :

https://images.app.goo.gl/qjob3w5TgteKJm9o8

D. Reproduksi Makroalga

Alga bereproduksi secara aseksual dan seksual,
atau keduanya. Reproduksi aseksual pada alga dilakukan
dengan cara membelah diri, fragmentasi, dan
membentuk spora aseksual. Cara membelah diri paling
banyak dilakukan oleh alga. Fragmentasi dilakukan oleh
koloni alga, misalnya Oscillatoria dan Gleocapsa.
Fragmentasi adalah pemutusan bagian atau filamen
tubuh, kemudian terbentuk koloni baru. Bagian atau
filamen tubuh alga yang dapat berkembang yang

23

menjadi koloni baru disebut horgomonium. Reproduksi
seksual alga dilakukan saat kondisi lingkungan tidak
sesuai. Ada tiga tipe reproduksi seksual alga, yaitu
isogami, heterogami, dan oogami. Isogami adalah
peleburan dua gamet yang identik (isogamet),heterogami
adalah peleburan antara gamet jantan dan betina
(heterogamet),oogami adalah peleburan dua gamet yang
sangat berbeda. Alga ada yang langsung mengalami
metagenesis atau pergiliran keturunan antara generasi
penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil
spora (sporofit). Misalnya, ulva (alga hijau).

Secara umum sistem reproduksi alga yakni
mengalami pergantian generasi antara seksual dan
aseksual. Makroalga mempunyai dua fase pertumbuhan
yang terdiri dari fase gametofit dan sporofit. Fase ini
terdapat pada pertumbuhan alga cokelat dan hijau,
berbeda dengan alga merah yang memiliki tiga fase
pertumbuhan yang terdiri dari fase yaitu gametofit,
karposporofit, dan tetrasporofit (Atmadja., Prud’home
van Reine 2014).

24

Gambar 12. Siklus Reproduksi Alga
Sumber:

https://images.app.goo.gl/ym18Kfq9eXDbsRkL7

25

PROFIL PANTAI MALABERO
KOTA BENGKULU

Bengkulu merupakan salah satu provinsi di
Indonesia yang terletak di area pesisir barat Pulau
Sumatra. Provinsi Bengkulu memiliki luas wilayah yang
menghadap ke arah Samudera Hindia dengan Panjang
Pantai 525 km. Pantai Malabero Bengkulu merupakan
salah satu bagian dari destinasti wisata yang ada di kota
Bengkulu, tepatnya dikecamatan Teluk Segara kota
Bengkulu.

Pantai Malabero merupakan salah satu diantara
Pantai yang berada di kota Bengkulu dengan keindahan
hamparan pasir dan karang. Dengan kondisi ini, sudah
tidak heran jika banyak ditemukannya berbagai macam
spesies makroalga yang mendomisili luasnya perairan
tersebut. Pada saat ini masyarakat sekitar masih belum
menggunakan makroalga sebagai alternatif penunjang
ekonomi, karena kurangnya wawasan pemanfaatan
mengenai makrolga.

26

(a) (b)
Gambar 13. Pantai Malabero kota Bengkulu
Sumber:(a)https://images.app.goo.gl/jmGWwXNcWySf

mXwD7., (b) Dok.Pribadi (2022)
Pengetahuan dalam pemanfaatan sumber daya
alam di Indonesia semestinya harus didorong dengan
antusias yang tinggi, agar dapat membantu masyarakat
Indonesia dalam pemanfaatan lingkungan. Dengan
melakukan Inventarisasi makroalga di Pantai Malabero
kota Bengkulu dapat dijadikan sebagai sumber belajar
berbasis lingkungan sekitar, terutama pada mata
pelajaran Biologi kelas X di sekolah Menengah Atas
(SMA).

27

Berdasarkan penjabaran yang telah kita bahas
pada halaman-halaman sebelumnya, maka kita akan
membahas Protista Mirip Tumbuhan (Alga) lebih rinci
berdasarkan 3 divisi yaitu, Chlorophyta, Phaeophyta,
dan Rhodophyta. Berikut ini deskripsi mengenai
makroalga yang ditemukan di Kawasan Wisata Pantai
Malabero kota Bengkulu :

28

MAKROALGA DI PANTAI
MALABERO

Divisi Chlorophyta

1. Caulerpa lentillifera

Klasifikasi :

Kingdom : Protista

Divisi : Chlorophyta

Class : Chlorophceae

Ordo : Bryopsidales

Family : Caulerpaceae

Genus : Caulerpa

Gambar 14. Caulerpa Species : Caulerpa
lentillifera, Sumber : lentillifera
Dok. Pribadi (2022)

Deskripsi Morfologi spesies
:

Caulerpa lentillifera merupakan

makroalga yang berhabitat pada subsrat berpasir serta

menempel di batuan karang. Spesies ini memiliki thallus

yang membentuk seperti akar, stolon, dan ramuli.

Ramuli membentuk bulatan-bulatan kecil yang merapat

secara teratur sehingga menutupi setiap percabangan

serta memiliki stolon yang tidak terlalu besar dan

29

berwarna hijau tua. Caulerpa lentillifera yang segar
didominasi oleh air dan thallusnya akan sangat
mudah mengalami kerusakan (Tapotubun,2018). Alga
jenis ini mempunyai peran sebagai penghasil organik
dilingkungannya tumbuh.

Habitat: Yuk, tonton video
Akar menancap pada substrat dibawah ini tentang
berpasir dan menempel pada batu.
Caulerpa
lentillifera

Peranan :

Sebagai bahan makanan dan Scan me
penghasil organic pada ekosistem
perairan.

2. Valoniopsis Apachynema

Klasifikasi :

Kingdom : Protista

Divisi : Chlorophyta

Class : Chlorophceae

Ordo : Siphocladales

Family : Valoniaceae

Genus : Valoniopsis

Gambar 15.Valoniopsis Species : Valoniopsis
pachynema, Sumber : pachynema
Dok. Pribadi (2022)

30

Deskripsi Morfologi
:

Valoniopsis pachynema, merupakan spesies

makroalga yang berhabitat pada substrat yang keras dan

menempel pada batuan karang. Spesies ini memiliki

thallus dengan panjang bekisar 3-8 cm, thallus pada

spesies ini tidak memiliki percabangan namun, tumbuh

secara merapat dan bertumpuk serta memiliki struktur

tubuh yang kaku. Thallus pada alga ini membentuk

agregasi padat berwarna hijau atau hijau tua

(Tampubolon, 2013). Blade dan stipe pada spesies alga

ini tidak memiliki batasan untuk dibedakan. Memiliki

cabang yang tidak teratur di bagian terminal dan

melengkung membentuk Taukah anda?
tandan padat.
Tahukah anda spesies
Habitat: Valoniopsis
pachynema
Menempel pada
substrat batu karang mati merupakan rumput
atau pada substrat yang laut hijau yang diduga
keras mengandung senyawa

aktif sebagai
larvasidaDapat hidup

seperti plankton,
neuston, ataubentos

untuk membunuh

larva nyamuk Aedes

aegypti.

31

Peranan :

Sebagai bahan pembuatan agar-agar dan
mengadung vitamin C.

3. Boergesenia forbesii

Klasifikasi :

Kingdom : Protista

Divisi : Chlorophyta
Class : Chlorophceae
Ordo : Syphonocladales
Family : Syphonocladaceae
Genus : Boergesenia

Gambar 16. Species : Boergesenia
Boergesenia forbesii
forbesii, Sumber :
Dok. Pribadi

(2022)

Deskripsi Morfologi
:

Boergosenia forbesii memiliki panjang thallus 3-

6 cm yang berbentuk gelembung silindris yang semakin

tumbuh keatas semakin membesar serta memiliki banyak

percabangan. Thallus memiliki warna hijau hingga hijau

kekuningan. Bagian blade dan stipe tidak memiliki

32

batasan untuk dibedakan,secara keseluruhan berupa
gelembung yang berbentuk seperti gada yang miliki
permukaan halus dan licin. Bagian holdfast berupa
serabut halus seperti benang meruncing dibagian
ujungnya yang melekat pada substrat pasir habitatnya.

Habitat: Fakta Unik

Makroalga jenis ini sering Boergesenia forbesii
dijumpai pada area substrat ini memiliki vesikel
berpasir dan berkarang atau pada yang berisi cairan
daerah interdal hingga subtidal
(Meriam dkk, 2016) seperti buah pir.
uniknya vesikel ini
Peranan : memiliki warna hijau
terang yang sangat
Berperan sebagai bahan mengkilat. mereka d
industri farmasi.
tumbuh secara
berkoloni dan ada juga

yang hidup secara
soliter

33

4. Caulerpa sertularioides

Klasifikasi :

Kingdom : Protista

Divisi : Chlorophyta

Class : Chlorophceae

Ordo : Bryopsidales

Family : Caulerpaceae

Genus : Caulerpa

Gambar 17 . Caulerpa Species : Caulerpa
sertularioides, Sumber sertularioides
: Dok.pribadi (2022)

Deskripsi Morfologi :

Caulerpa sertularioides merupakan spesies alga
hijau yang berhabitat diarea substrat yang memiliki
tekstur padat (keras) seperti batu karang. Spesies alga ini
memiliki thallus dengan panjang 5- 8 cm dengan
membentuk stolon dan memiliki berpigmen hijau tua dan
hijau muda kekuningan. Holdfast pada alga ini
mempunyai tekstur halus dan panjang berwarna putih
kekuningan. Stipe (batang) berbentuk silindris, dibagian
bawah terdapat holdfast yang memanjang dan bagian
atas muncul bilah (blade) tegak yang disebut ramuli,
menyerupai bulu, menyirip dengan ujung meruncing.

34

Habitat:

Tumbuh di substrat yang Fakta Unik
memiliki tekstur padat (keras)
seperti batu karang. Caulerpa
sertularioides, juga
Peranan :
dikenal sebagai
Sebagai bahan pangan,zat ganggang bulu hijau,
anti jamur, anti bakteri, dan adalah spesies rumput
sebagai obat tekanan darah tinggi laut dalam keluarga
(Wikanta, dkk, 2006). Caulerpaceae yang

ditemukan di
lingkungan air hangat

5. Halimeda discoidea

Klasifikasi :
Kingdom : Protista

Divisi : Chlorophyta
Class : Chlorophceae

Ordo : Bryopsidales

Family : Halimedaceae

Genus : Halimeda

Gambar 18. Halimeda Species : Halimeda
discoidea, Sumber : discoidea
Dok. Pribadi (2022)

35

Deskripsi Morfologi :

Halimeda discoidea merupakan spesies alga
hijau yang berhabitat di area berpasir. Spesies alga ini
mempunyai thallus yang berbentuk lempengan
menyerupai kipas dengan tepi yang bergelombang.
Warna thallus dari hijau tua hingga hija muda
keputihanm yang di sebabkan oleh pengkapuran. Thallus
terdiri atas segmen-segmen tebal berdaging dan saling
melekat (Romimohtarto dkk, 2001). Holdfast pada alga
ini membentuk bongkol yang tertanam pada substrat
seperti sedimen pasir serta berperan sebagai antioksidan

Habitat: Taukah
anda?
Alga ini tumbuh
diarea substrat berpasir. spesies Halimeda
(Romimohtarto., Juwana, discoidea
2001)
warnanya akan
Peranan berevolusi dari
:
hijau muda
Sebagai antioksidan menjadi hijau tua

apabila telah
kering.

36

6. Halimeda opuntia

Klasifikasi :

Kingdom : Protista

Divisi : Chlorophyta

Class : Chlorophceae

Ordo : Bryopsidales

Family : Halimedaceae

Genus : Halimeda

Gambar 19. Halimeda Species : Halimeda
opuntia, Sumber : Dok. opuntia

Pribadi (2022)

Deskripsi Morfologi
:

Halimeda opuntia Spesies alga ini memiliki
karakter morfologi yang mirip dengan spesies Halimea
discoidea. Thallus mempunyai ukuran lebih kecil jika
dibadingkan dengan spesies Halimeda discoidea, pada
setiap segmen berbentuk seperti ginjal dengan tepi
gelombang, halus, dan tidak terlalu berdaging. Holdfast
pada alga ini berupa kumpulan serabut yang berwarna
putih dan melekat pada substrat bebatuan karang.
Spesies ini hidup secara berkoloni dan berumpun lalu
berbentuk cabang yang tidak beraturan.

37

Habitat: Fakta Unik
Alga jenis ini
banyak dijumpai pada Alga hijau spesies
daerah terumbu karang Halimeda opuntia
yang kondisi pantainya memiliki kandungan
tenang, agak terlindung, kapur dan warnanya
dan hidup berkoloni akan berubah menjadi
(Romimohtarto., Juwana, putih apabila terpapar
2001) oleh sinar matahari.

Peranan :

Sebagai antioksidan

7. Cladophora sp. Klasifikasi :
Kingdom : Protista
Gambar 20.
Cladophora sp., Divisi : Chlorophyta
Sumber : dok. Class : Chlorophceae
Pribadi (2022)
Ordo : Cladophorales

Family : Cladophoraceae

Genus : Cladophora

Species : Cladophora sp.

38

Deskripsi Morfologi
:

Cladophora sp. Memiliki thallus berfilamen,

halus, dan berserabut. Alga jenis ini hidup dalam

keadaan berumpun dan memilikii warna hijau tua

kekuningan hingga hijau tua kehitaman. Holdfast atau

akar melekat pada substrat pada seperti berbatuan

karang. Memiliki thallus dikotom serta tumbuh tegak.

Habitat: Fakta Unik
Hidup berumpun di
subtsrat yang telah mati Cladophora memiliki
seperti batang kayu dan bentuk thallus seperti
batuan karang benang- benang dan
tidak berlendir oleh
Peranan : karena itu, spesies ini

sering sekali di
gunakan untuk
memodifikasi
aquarium agar terlihat

menarik

Sebagai habitat ikan kecil dan udang diarea
perairan dangkal serta Alga Cladophora sp merupakan
alga hijau yang berpotensi sebagai antibiotik
dikarenakan memiliki kandungan metabolit sekunder
seperti steroid, polifenol, terpenoid dan tannin
(Fabrowska, 2015).

39

Divisi Phaeophyta

8. Padina australis Klasifikasi :

Gambar 21. Padina Kingdom : Protista
australis, Sumber :
dok. Pribadi (2022) Divisi : Phaeophyta

Class : Phaephyceae

Ordo : Dictyotiotales

Family : Dictyotaceae

Genus : Padina

Species : Padina

australis

Deskripsi Morfologi :

Padina australis merupakan spesies alga yang
hidup menempel pada batuan karang maupun di tempat-
tempat yang terkena hempasan ombak secara langsung.
Thallus pada alga ini berupa lembaran yang tipis seperti
kipas berwarna cokelat tua hingga kekuningan dengan
panjang berkisar 1-3 cm. Bagian yang berbentuk kipas
pada thallus adalah lobus berupa lembaran segmen.
Holdfast berbentuk cakram kecil yang melekat pada

40

substrat padat seperti bebantuan karang (Meriam, dkk

2016)

Habitat: Fakta Unik
.Tumbuh substrat
berpasir dan bebatuan karang. Pada spesies Padina
australis memiliki
Peranan : senyawa bioaktif. Yuk,
tonton video dibawah ini
tentang senyawa bioaktif
pada Padina australis

Sebagai pakan ternak, Scan me
suplemen, pupuk, dan sebagai
anti mikroba

9. Sargassum crassifolium

Klasifikasi :

Kingdom : Protista

Divisi : Phaeophyta

Class : Phaephyceae
Ordo : Fucales

Family : Sargassaceae

Genus : Sargassum

Gambar 22. Sargassum Species : Sargassum
crassifolium, Sumber : crassifolium

Dok. Pribadi (2022)

41

Deskripsi Morfologi :

Sargassum crassifolium memiliki warna thallus

cokelat tua hingga cokelat kekuningan. Holdfast (akar)
berbentuk cakram menggaruk disebut haptera. Blade
(bilah) berbentuk lembaran tipis dan oval memanjang,
dengan urat daun ditengah bilah, permukaan terdapat
bintil-bintil kasar, tepi bergerigi, ujung runcing. Stipe
(batang) silindris, padat, dan percabangan selang seling,
serta terdapat vesikel bulat. Ciri-ciri khusus yang
dimiliki oleh Sargassum crassifolium antara lain thallus

pipih, licin, batang utama bulat agak kasar, dan holdfast
(bagian yang digunakan untuk melekat) berbentuk
cakram (Ode, Inem.2014).

Habitat: substrat Yuk, tonton video
Tumbuh di dibawah ini tentang
berpasir
Sargassum
Peranan : crassifolium

Sebagai penghasil Alginat, Scan me
bahan pangan, bahan farmasi.

42

Divisi Phaeophyta

10. Acanthophora spicifera

Klasifikasi :

Kingdom : Protista

Divisi : Rhodophyta

Class : Florideophyceae

Ordo : Ceramiales

Family : Rhodomelaceae

Genus : Acanthopora

Gambar 23. Species : Achanthopora
Acanthophora
spicifera, Sumber : spicifera
Dok. Pribadi (2022)

Deskripsi Morfologi :

Acanthopora spicifera merupakan spesies yang
memiliki ukuran panjang 3-7 cm, Thallus dengan
permukaan yang kasar serta memiliki warna kuning
kemerahan atau cokelat kemerahan, memiliki bentuk
percabangan dichotomous atau dua bagian, cabang
utama cenderung lebih pendek, thallus bercabang ini
tersusun secara selang-seling dengan bentuknya yang

43


Click to View FlipBook Version