The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ( PDFDrive )

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by risaaliefka171707, 2022-03-22 23:00:57

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ( PDFDrive )

sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja ( PDFDrive )

Hdmmidariv

8AB H : IMTFEOMIKSl SMK3 ................................................ 4
A. Tujuan .......................................................................................
B. Struktur & Proses SMK3 .......................................................... 7
C. ' Elemen Pokok ........................................................................ 13
D. !3trategi Pmerapan ................................................................... 14

BaAB MI : ELEMEMSfSTEM MAWEMEN K3 .......................... 23
A. Elemem 1 : b i t m e n , Kepemimpimn dan Kebijakan .......... 24
B. Elemen2 : Ofganisasi, Sumber Daya dan Dokumenbsi ...... 35
C. Elemen 3 : ManafemenRisiko ........................................... 42
D. Elernen4 : PengendaiianOperasional ................................. 62

E. Ekmen5 : Peiatihan, Kmpetensidan Kepedulian .............. 88

F. Elemen6 : Komunikasidan lnforrnasi ................................. 78

G Ebmen 7 : Menajemen Krisis dan Tanggap Darurat ............. 85

H. Elemen 8 : PenyelidikanInsiden dan Tindakan Perb.alkan.... 88

J. Elemen 10 : Rnjau Ulang Manaje ........................ 104
........................ 106
: Pengertian .................

PEDOMAN TATA KEWA GISTEM
MAN- KJBELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA IIl(KS Halaman ii dari v
Revisi ke 0 : Maret 2007
No. Kpts : 1 9 / B ~ 2 0 0 7 - S 8

PENGANTAR

lndusfrl minyak dan gas bumi (Migas) di Indonesia memegang peranan
yang sangat penting bagi pembangunan nasional. Migas telah menjadi
komsditi yang sangat vital bagi masyarakat. Kenaibn harga minyak yang
melonjak Xzljam dalam hhun-tahun terakhir ini, rnenggugah kgsadaran
sernua pihak, bahwa minyak dapat ~ p e n g a r u hsieluluh &&tor lnehidupan
masyarabt, seperti tmnsportgsi, pedndustrian, pertanian, konstrwksidan
lainnya.

Masyarakatsemakin sadar bahwa kekayaan sumber daya alam minyak
dan gas bumi yang dimlliki Indone& Wantidal(t&&s. Jumbh dangan
minyak terus mnurun dl lain pihak konsumgi atau kbutuhan m'lnyak t a r
meningkat. Oleh karena Ru sumber daya alam mi~nyakdan gas bumi hams
dikelola dengan baik, digunakan dengan hemat dan efisien.

Sajalan dengan ha1tersebut, BPMIGAS wbagsi badan pembina Migas
mktor hulu, brtmggungjawab untuk mmerstikan h h w a kegiahn operasi
dan pengelolaan minyak dan gas bumi barjalan dsngan baik serta
memberikanrnarrfaat optimal bagi negeua. Salah d u di antaranya adalah
menjagaagar k ~ i a t a nw m s i M ' i berjalandmgan aman, dari berbagai
potensi bahaya seperti kebakaran, peledakan, gangguan teknis dan
pencemaran lingkungan yang dapat menggangujalannya operasi Migas.

Kegiatan Migas di Indonesia tergokrng rawan brhadap berbagai bahaya
tersebut terbukti derigan masih banyahya kasmkewlakaandi lingkungan
operasi Migas Indonesia. Pada tahun 2004 tercatat 505 kali kejadian
kecelakaan, dimana 423 diantaranya menimpa kontraktor.

A

FEW)MAN TATA KERJA 518TEM
R~XNY%JEME-TMAN DAN
XESBE&LTAN KERJA KIMS HalaEan iii dari v
RavisiteO: lMaret20(M
Na.E"gts : 1 9 1 B ~ 0 0 7 - S 8

M m y a barrbwd k w k a n tersebut mernyirat2r.anb a h a kondisi operasi

mwlh rawm whingg~blptwgdolan K3 di lingkungan pentciaharan m i h

mu * +. 3.,n. - . ~ p r ~ y - 8 1 - . -r- - ~ - -L.
j : 'I'- 7-+y3L . ' 5 l v . $ , ; ~T & . J > ~ > J ~ - r
I*- ..
1~~~~3s--r.4'~. ;-.I;.
KPU I.P k-I*kmmn

. If Ssfely Padammca PSCsNOBs + Conlradors
for All Categolies
t '- I.

' .1 - 1'

ltiJ.\ 7.
i
. ->i_;.7r,.;-r'%..LLI-t,.,..c"?',
:'. .P ' . , I I

;p:* - I
4,: r .
1
.$71. ,

-. - .r .'? .
,I.*-,.-.-c,

.,
_. " t.

I$
-..-
-f

I

dan menjamin b&amatan, B P M I W W-

u, menevbitkan pedornan mengmi merapan dan

n S M m Manajemen K3 dengan heratpan dapat mmicu

- ;%;:$.yqg@w:.., - :;-6 :-g@.:...; .
Ban rmvndoroll~lpningkatan kmerja K3 dC sglwruh industri Migas.

' &>

-FWomam ini diha~pkandapd rnernbktu Kmtrsktor KKS dalgtm

rar%ikgembr~-rtgkansirtern manajemen K3 dalarn perusahaan.
i(.- <,3+;;y-d- '; ;
:p*-;.-k-. - * p t . -&%<;,.,.,. -, d.
.--,.
.a -
1 , .--, 1
-1 .- -I. ;;.

h;&7 - ;&G&&$&*,L

_j

PJBXJMAN TATA KERJA SWi"i' I-hkuim iv dari v
MANAJEMEN K E S E W T A N DAN Wtvisl ke 0 : Mraet 2QM

ICESEXATAN KJERJA KECECS
No.Kpts :1 9 / B ~ O W - S 8

Penyusunanpedamanpengemb;smgan &n i r n p k m n ~ i Mnm

K3 ini dihndasi beberapa ha1berikut ini :

1. Masing-rnasing Kontraktor KKS ttaah memilfki SMK3 y a q mngacu
kepada sistem manajernen yang ada di k a n h pusat pwusahaan
(headquarter) rnaupunmngacu kqxade S W prigd m n deb
lernbaga-lembagaintmmsiortals e p d OHSM I ~ I RI--l,

MMyRathgSystem(1SRS),~ ~ M S ~ ~ a n d ~ P M l
Association (OGP), dan lainnya yang dirasakan "match" dmgen
kondisi dan karakteristik penrsahaan.

2. Hasil analisis Istudi yang dilakukan OMFWuWaS i.mmam Purat

Kajisn dan Terapan K3 UI rnenunjwkh b&wa herbage! mcarn .

Si&m Manajemen K3 ternbut mernp

smpa sepsrti peningkatan (

dan kansep ketetrpaduan K3 dengan "ww

(integrated management system).

3. Hail pngamtan dn &sewad ymg pwnahdil&&an m u - n

bahwa rnamlah manajmk K3 bukan WK3L

sendin, tetapi bbih mdenrng k e w a

fokus orientad masalah dan strategi padnEVm ymg bpt Warn

mencapai tujuan yang telah tsrcantum dl dalarn SMK3.

4. Hasil studi literatur jug8 rnenuyukksn b a h maatah -ma yang

ada di Mang K3 saat hitw- juga dl pamahaan Kmblctar KKS

adalah rnasalah riwo K3 di tempat kmja (wfodrplm dan rnaedah ,

rnawia (human),sehingga tnerndokanpcmcks- risk mamgmd

dan humanbehavior appwch (sahtyWWW]. I

I

~~Oleh m a itu BPMlGAS s&a@ h b q a psndrbua, pmbmn

S M K 3 y a n g d a p & ~ o b h ~ K a n b r o r k E c # ~ ~ id

Indona. SMK3 ini d i i h g a n kaid&Wk aperaari Migas ymg

PEM)MAN TATA I(ERIASISTEM Halaman v dari v
MANMEMEN ILESELAMATAN DAN Bevisi ke 0 : Maret 20'7

D KJBEHATAN ICERJA KKKS

No. Kpts : 1 9 l B ~ / 2 0 0 7 - S 8

berorientasikepada faktor manusia (human)dan risiko yang &a di tempat
kerja dengan pendekatan risk management dan safety culture.

Pedoman ini memuat beberapa ha1berikut ini :

1. Prinsip-prinsip dasar dan manajemen praktis yang dapat dijadikan

rujukan untuk terciptanya manajernen K3 yang efektif.

2. Mekanisme penentuan isu-isu utama yang perlu ditekankan dalam

pelaksanaan SMK3 secara sistemik.

3. Prinsip-prinsip dan manajemen praktis untuk pengembangan dan

peningkatan progra -audit dan self assessment.

Pedoman ini dapat menjadi rujukan bagi perusahaan, khususnya unsur
manajemen puncak yang terkait dengan pengembangan K3 yang bersifat
strategis, sehingga diharapkan dapat diteruskan ke tingkat di bawahnya.
Keberhasilan pengemba&n K3sangatditentukanperanserta dan dukungan
manajemen puncak dalamperusahaan. Karena itu, pedornanhimemberikan
peloang kepada manajemen puncak untuk mengembangkan SMK3 sesuai
dengan kebvtuhan dan strategi bisnisnya masing-masing. Namundemikian
t&p dl dalam karidor konsep SMK3 yang baik menuju sasaran dan strategi
yang tgpat.

Pedornan id juga bersifat strategis dan umum sebagai bagian unsur

pembinaansesuai dengan peran dan fungsi BPMIGAS. Setlap Kontraktor

KKS diharapkan skan lebih bebas dan leluasa rnengembangkan SMK3

masing-masing. i

Diharapkandengan penywunan pedomanSitern Manajemen K3 it4fungsl

pembinaan BPMIGAS dapat terlaksana dengan optimal.

PEDOMAN TATA KERJA SISTEM Halaam 1dari 122
Revid ke 0 : Mans 2007
4 b , MANGTEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN K E W A K K m
No. Kpts :19/B-007-S8

BAB I 1
PENDAHULUAN

Kegbatan Mias memliki peran sangat penting&am pembangunan nasional
baik sebagai penyedia energi primer maupun sebagai sumber devisa,
Keglatan MCgas sangat rawan terhadap berbagai potensi bahaya sslperti
kecelakaan, kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Oleh.
karena itu, aspek K3 tnendapat prioritas utama dalam sethp tahap operasi
kegiatan Migas.

Salah satu faktor pendorongadalah sifat operasi Migas yang penuh risiko,
sehingga asp& K3 telah menjadi bagigntidak terptsahkandsngan aktivitas
operasi Migas.

S m a i d w p n ketentuan perundanganyang bertakuantara lain UU No 13 .

tahun 2003tentang Ketenagakerjaandan UU No 22 tahun 2001 mngenai

Migas, setiap kegiatan dalam bidang Migas harus menerapkan Sistem
Manajemen Keselamatandan Kesehatan ( S W ) yang terintegrasi
dengan manajemen perusahaan.

Penerapan SMK3 telah menmi persyamtm penting dalarn kegiatan M i

di selumh dunla. Karma ihr, berbagaiinWsi di Ingkungan Migas, telah
mengmbangkankonsep SMK3 tmbagai pmduan hagi parusaha Migar
dalam meningkatkan SMK3 masing-madng. KO1Teq SMK3 yam banyak
digunakan di lingkungan Migas antara lain :

1. ModrdMSE Management Systemyam dikcdumkn

Idtute ( P I ) : MI 9100A

2- , Guideline to dewlop HSEMS yeng dikeluatkan& E&PForurn (Oil

Model OHSMS tersebut telah digunakan oleh pertrrsiaht%~~mham
M idS d w h diurh, t e m u k KmtnMw KKS

kumprehensif narnun s o baru memulai pngemberngannya.

l&gas temmk P e l b m h drFln

, -r I,
2. MaddatlSMS termbut dimncang khuws untuk indwstrl

3. Maid b Wjuga teiah mgngacu standm global

I P B W TATA KEBSA SBTEM -
-TAM mumDAN I
'I .MAN-K.EsEmLTAN rnWA
I HPlaman3MlP
I No.Kpts :I=-7-51
Wtrisi bO : Martt 201)'"1
m

B. Tujuan WxhS iSMR3 6PkaK;AI I

W SMK3 5PMIGA-SdimksItBkanwbagai pedcman bag1
Mms di Inrk#.lmiaWarn menganbngk9natau mnhg&&km
tetlah dlmillki. Madel ini diharapkan sskaligua sebsgai ]ernbatan dalam
mmghubungkananbra SMK3 ymg tel& dimilEW o;heth perusaham hRis
deflgan Bhdar global. Hal Ini mnget writing hmna kmd'iijxmaban
MEgas ymg ber~pgrasdil EracCanasia sangat beragam, biaik dad ssgi

5MK3 d&m pmwh-aan.

PEM)M[AN TATA KERJA SISTEM Halaman 4 dari 122
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN Revisi ke 0 : Maret 2007

KESEHATAN KERJA KKKS
No.Kpts : 19/BP00000/2007-S8

BAB II
INTRODUKSI SMK3 KONTRAKTOR KKS

Sebagairnana dengan fungsi lainnya dalam perusahaan, seperti sumber
daya rnanusia, keuangan, produksi, kualitas dan lainnya, aspek K3 juga
harus dikelola dengan baik rnelalui suatu Sistem Manajemen K3.
Sistem Manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan
untuk mengelola berbagai risiko yang ada dalam kegiatan perusahaan.

Menurut OHSAS 18001dan SMK3 Depnaker, Sistem Manajemen K3 adalah

"bagian dari sistem manajemen secara keselunrhan yang meliputi stnrktur

organisasi, pemncanaan, tanggungjawab,pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan keje dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman efisien dan ptvduktit".

Sistem ManajernenK3 merupakan proses pengelolaanK3 yang dipadukan
dalam suatu sistem rnanajemen yang utuh mulai dari tahap perencanaan,
penerapan, pengukuran dan pengawasan.

A. Tujuan dan PenerapanSMK3
Setiap kegiatan pasti mengandung risiko, salah satu di antaranya berkaitan
dengan K3. Risiko K3 biasanya dikaitkan dengan bahaya yang dapat
menimbulkan cedera pada rnanusia, kerusakan material, pencernaran
lingkungan dan lainnya. Sasaran program K3 adalah untuk mencegah
semua kejadian yang tidak diinginkan tersebut. Salah satu diantaranya
aderlah rnelalui penerapan SMK3 yang baik.

Penerapan SMK3 yang baik akan memberikan dampak pasitif bagi

prusahaan, yaitu menekan risikodan kejadian, meningkatkankesisteman

dan konsistensi dalam pelaksanaan K3 sarta meningkatkan sistem

pengawasan dan pengendalian. .,,

Karena itu, penerapan SMK3 merupakan landasan utama untuk

' ,. meningkatkanldnerja K3 dalam perusahaan. SMK3telah m j a d i kebytuha0,-

. perusahaanyang menjalankan K3, termasuk juga di lingkunganMigas -

Indonesia. -

Di lingkungan Migas Indonesia, setiap kontraktor KKS umumnya telah

msngembengkan SMK3 masingmasingymg dipengaruhideh latar bdakaw

perusahaan, sifat operasidan manajmen. Berdasarkan hadl sum4 yang

dilakukan FKM UI, terlihat adanya variasi dalam penempan SMK3. Ada

perusahaanyang sudah sangat maju, namm adajw rang masih dalam
taraf pengembangan.

Pada dasarnya penerapanSMK3 atau OHSMS (OccupationalHealthand
Safety Management System) di dalam perusahaan dapat dikategorikan
sebagaj berikut :

I. "VirtualOHSMSWartinya perusahamtelah mmitiki elemen OHSMS
dan dakukan langkah pencegahn yang baik, namunmerekatidak
mendt3kl'sisbem yang mermrminlcanbe@mana Iangkahpengamartan
dan pengendalian tersebut dijalankan.

2. "Mtsg~td@OdHSMS" artinya perusahaan telah memiliki eEemen
SMK3 yang baik, tetapisalahsasmn ddm mengembangkinlangkah

penayahandan pengamanannya. Akibatriya. Iw atmi potemi bahaya
ygng berslfat kritis bagi penmahaanterrilewatkern.

PIEMMAN TATA KERJA SISTJ%M Halaman 6dwi 122
Revisi ke 0 : Mamt 2007
t r MANAJEMEN KESELAMATAN DAN
KESEHATAN gERlA KKKS

,

No. Kpts : 19/Bi'OWOODOO7-S8

3. "Random WSYS" artinya perusahaan yang telah rnenjalankan

program pengendalian dan pencegahan yang tepat sesuai dengan
retalita yang ada dalarn perusahaan, namun tidak rnerniliki elernen-
elernen manajamen K3 yang diperlukan untuk rnernastikan bahwa
proses pencegahandan pengendaliantersebut berjalan dengan baik.

4. "Comprehensive OHSMS" artinya perusahaan yang rnenerapkan
OHSMS rnengikuti proses seperti di atas. Elernen dikernbangkan
berdasarkan hasil identifikasi risiko, dilanjutkan dengan rnenetapkan
langkah pencegahan dan pengarnan, serta rnelakukan proses
manajerne! untuk rnenjamin penerapannya secara baik.

Bagairnana kriteria SMK3 yang diperlukan untuk psrusahaan Migas di
Indonesia? Penerapan SMK3 didasari oleh dua faktor yaitu potensi atau
slfat risiko dan kompleksitasoperasi perusahaan.

Bagi perusahaan yang sederhana dengan skala kegiatan kecil dan risiko
rendah, dapat membangun SMK3 yang sederhana dengan sistern
pengawissan dan pengendalian K3 yang sederhana pula. Namun untuk
perusahan dmgan tingkat risiko tinggi, disertai dengan kegiatanyang luas
dan rumi-t,dipelukm SMK3 yang kornprehensif disertai dengan sistern
pengendaliandan pengawasan yang intensif.

Sebagairnana dapat dilihat pada garnbar 1, untuk kegiatan Migas rang
digolongkan indusai berisiko tinggi dan memiliki kornpbksitasyang tinggi,
dperlukanSMK3 yang hprehensif diirtai pula dengansistm pengcmrasan
dan pengendalianyang intensif.

PEDOMAN TATA KERJA SISTEM Halaman 7 dari 122
MANAJJMEN KESELAMATAN DAN Revisi ke 0 : Maret 2007

KESEHATAN KJ?,RJhSKlCKS

No. Kpts : 19/BP0000anW-S8

Slrnpler SMS Hlgh integrity

Extensive SYS
monitoring.
audit.review

Less Extensive
monitoring,
audil.reviaw

Gambar 1 : Syarat SMK3

B. Stnrktur dan Proses SMK3
Sistem Manajemen K3 menggunakan pendekatan manajemen modern
dengan menerapkan fungsi-fungsi manajemen seperti perencanaan,
pengorganisasian, pemantauan, dan pengendalianm t a langkah koreksi.
Secara garis besar Sistem ManalemenK3 terdiri dari 2 unsur utama yaitu
proses manajemen dan elemen implementadnya.

Unsur pertama adalah proses manajemen yang dikenal dengan siklus
PDCA ( Plan-Do-Check-Action) rnerupakanmotor pnggerak bagi demen-
elemen SMK3 dalam perusahaan. Proses manajemen K3 dalam model
SMK3 ini terdiri atas 5 tahapan proses yaitu :

' 7 .. .

Halaman 8 dari 122

Landasan Strategis
PerencanamK3
lmplementasi dan Operasi
Pemantauandan Penaukuran
linjau Ulang

Unsur kedua adalah elemen implementasi yang merupakan landasan
operasional K3 yang dikembangkansesuaidengan kebutuhan, sifat operasi
dan kompleksitas perusahaan. Elemen implementasisangat beragam dan
berbeda antara satu perusahaan dengan lainnya. Sebagai contoh, model
SHE API 9100A memiliki 25 elemen implementasi. Setiap Kontraktor KKS
juga rnengembangkanSMK3 dengan beragam elemen implementasiyang

-berkisar antara 10 25 elemen.

holsil svalusi dari berbagai SMK3 tersebut, dikembangkan

la1 dan ggndwsk dalirn SMK3 yaitu :

1; KWBnen, kepmimysinan dan kebijakan

..-0. , . ,..

-

PEDOMAN TATA K W A SBTEM
lMANMElMEN ILESELAMATAN DAN
Kum Haleman 9dstri 122
KESEHATAN

No.K p t ~: 1 9 1 B ~ 0 0 7 - S 8 Revisi Le 0 : Maret 2 W

Seicara spesiflk dapat djlihat pada gambar2

4. PengendaliinOpersional

5. Pelatihan, Kompetensidan Kepedulian

6. Konunthsi dan Infomasi F

7. Manaiemen Krisisdan Tanaaa~Damrat

ia. renyeltalnanInslaen aan ItnaaKan Perbaikan

9. Penantauan,Pengukurandan Evaluasi
I

.. .' . - I., ..

. ..)- . I L.
' , ,.1
.

,-.I,.(.

L PEDOlUAN TATA -A SISTEM . ., . .

EMAMmm WELAMATAN DAN Halaman 10 dari 122 ..-
KESEHATAN =RIA KKKS

No.Kpts : 19/BP00000/2007-S8 Revisi ke 0 : Maret 2007

'r. Proses pertama dalam siklus SMK3 adalah

menetapkan landasan strategis dan kebijakan.

Landasan strategis dalam bentuk komitmen

manajernen, penetapan filosofi K3 perusahaanyang

\r --v .. ..pfi&,.$:,!ky:a:.?g;:<kemudian dituangkan dala,m kebijakan K3.
,.-.:...;':I>I j;;+.*.-.'... . 3 % 1% .+'-:;..: ,.,,.,;-:,..,,

Tahapan ini sangat penting karena menentukan keberhasilanprogram K3

p a d a d a s a m y a ~ a ~ t a n g g u n g i a-w-amba-na-jem-en-se-ba-gai-bagiandad
fungsi manajemen. Karena itu, penerapan K3 dalam perusahaan harus
menjadi komttmenmanajemen sebagaimana halnya dengan fungsi lainnya
dalam pgrusahaan.

Manajemen harus melihsr~m n dari strategi bisnis

untuk mencegah kerugian akibat kecelakaan dan kejadian lainnya yang

tidak diinginkan yang dapat mengganggu pencapaian tujuan perusahaan.

Melalui komitrnen manajemen, upaya K3 dalam perusahaan akan

behambang dan diialank,an-+. olehssmu-a uns.u.y sdalam perusahaan.

Proses kedua dalam siklus rnanajemen K3 adalah

perencanaan. Suatu kagiatan tanpa perencanaan

L - .- .
I.
yang baik tidak akan bert~asidl engan optimal.

I. ~ r i n s i pdasar perencanaan K3 yang baik adalah!; 'i

sebagai berikut :

knggunakan penctektmyang sidmatik untuk

k- PEDONlAN TATA KERJA SISTEM Halaman 11dari 122,
MANAJEMEN ]YESELAMATAN DAN

KFSEHATAN ICERJA KKKS

Bedandaskanpengendalian risiko (risk based planning). Perencanaan
K3 hams didasarkanatas potensirisiko K3 yang dihadapi perusahaan
melalui proses identifikasi bahaya dalam setiap tahapan kegiatan.
Berdasarkanhasil identifikasi bahayatersebut, perusahaan rnelakukan
penilaian risiko dan menetapkan langkah strategis untuk
pengendaliannya. Hasilnya dituarcgkandalam sasaran K3 yang akan
dicapai melalui rencana kerja yang sistematis

Kriteria perencanaan K3 yang baik antara lain :

Memiliki sasaran K 3 yang jelas dan m-u-da-h -dip-ah-am-i.

T-- e m l l i k i fa@@j ni gGj abdan a k G g b x t E yang jelas dalam

pelaksanaannya pada setiap jenjang dan unit kegiatan.

Cara untuk mencapai sasaran.

Sumber daya yang diperlukan meliputi dana, sumber daya rnanusia

dan prasarana.

Agenda atau jadwal penyeiesaian.

Ukuran kinerja keberhasilan.

Mekanisme evaluasi.

Dalam proses perencanaan K3 ini ada 2 elemen pokok yaitu organisasi
dan manajemen risiko.

Dalam aspek organisasi, antara lain berkaitandengan struktur organisasi,

peran dan tanggungjawab semua unsur dalam perusahaan serta sistem

dokumentasi SMK3 yang efektif.

Elernen berikutnya adalah Manajemen Risiko, rang menjadi landasan
perencanaan dan pengembangan program K3 dalam perusahaan.
Perencanaan K3 yang baik hams marnpu menjawab bagaimanzr memangani
risiko yang ada dalam perusahaan. Semua renmna K3 yang disusun haus
memiliki kaitan dengan hasil identifikasi dan evaluasi bahaya.

BEDOMAN TATA KERJA SISTEM -'
. .-.MANAJEME.N KIBELAMATAN D,AN Halaman 12dari 122
KESEHATAN g E W A KKKS I' :
, %4

No.Kpts : 19flBP00000n007-S8 Revisi ke 0 : Maret 2007

q m : v -.i,lmp*nnntasi dan ~ p r n ~ , , ,.
.. .;

.'&L Val-

.- . , -, . &&&.&d)c:;-i 1 ,-,

-'L . Proses berikutnya setelah perencanaan adalah
irnplernentasl. Perencanaan yang baik tanpa
implementadyang konsisten dan terarah Udak akan

1 berhasil rnencapai kinerja K3 yang diharapkan.
Karena itu seluruh rencana kerja dan program K3
harus diimplernentasikan dan dilalankan dalam
aWvW o,-,s-i,.-,,<: u-n1t:uk mengendalikanm u a pdmA

bahaya.&;zts? :%&&,$

lrnplementasiSMK3 mencakupseluruh aspek, baik y q b e h h dengan

rnanusia seperti pelatihan, pernbinaan kompetensi, rnaupun berkaitan

dengm perangkat keras, seperti pengoperassanfasilitas operasi, kegiatan

perndiharaan dan pengembangan fasilitas operasi.

..

1 Proses berikutnyadalarn SMK3 adalah pemanbuan

dan pengukuran kinerja. Tujuannya adalah untuk

r .rnengetahui tingkat keberhasilanimpiementasiserta
kekurangan dan kelernahan yang ada dalarn

penerapan SMK3.Q. :,.?T ;' .

Pernantauan dan pengukuran kinerja dilakukan

dengan melakukanperbandingan kin- K3terhadap standar kinetja p n g

telah ditetapkan.

- P 2 J 4. . ..' . A ,- I >

. .. ' -s'

3.p

,-.';, - ... I

-t 8 . .-,Lt %

:.:P~?** 3,

r PEDOMAN TATA KERJA SISTEM

MANAJEMEN KESELAMATAN DAN Halaman 13 dari 122
KESEHATAN KERJA -1

No. Kpts : 19/BF'OOOOO/2007-S8 Revisi ke 0 : Maret 2007

Audit dan TSnjau Ulang

A Audit dan tinjau ulang manajemenmerupakan bagian
penting dalam siklus manajemen K3.
J Audit adalah untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan yang terdapat dalarn proses manajemen
K3yang dijdankan dibandingkan dengan perspratan

atau standar yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil audit tersebut, perusahaan dapat

melakukan langkah perbaikan secara rnenyeluruhdan melakukan proses

peningkatan berkeianjutan.

C. Elemen Pokok SMK3

Berdasarkan karakteristik dan kondisi operasi Migas di Indonesia,elemen
SMK3 yang diperlukan adalah sebagai berikut :
1. Komitmen, Kepemimpinan dan Kebijakan K3
2. Organisasi, Sumber Daya dan Dokumentasi
3. Manajernen Risiko
4. PengendalianOperasional
5. Pelatihan, Kompetensi dan Kepedulian
6. Komunikasidan lnformasi
7. Manajernen Krisis dan Tanggap Darurat
8. Penyelidikan lnsiden dan Tndakan Perbaikan
9. Pemantauan, Pengukuran dan Evaluasi
10. Tinjau Ulang manajemen

Penjelasan rinci tentang masing-masing elemen akan diuraikan di dalam
bab-bab berikutnya.

&

p. > *3;' ?- -' .; FfCBOMW TATA gEadA SISTEM EIahmm14dari122 .
MMXAZ@SMEIEUNTA-TNANKERJA KKKSDAN
I-

w 1'
ii-

.. ._N o . K ~ : 1 9 / B ~ 0 0 7 S;*8. ' ..S . , ReviaikeO: M m 2007

-hagvil dm m
a M3 yang signifikan. :::;;,!$&+:;'.: .

, ,.T 8 . 1.1 t ,

Untuk mmeapai kilnerja manajemen K3 yang baik dan meningkatkan

komitmen terhadap K3, manajernen perlu mernahami peran K3 dalem

mefndwkungtercapainya rnisi pentsahaan. Manajemenmelihat K3 adalah

sebagai ba@n int@gral dari bisnis menyeluruh.

Ada pmxbktbn yang digunakan untuk mevlingkdmndukungan
tglhadap K3 alltar81 lain aspek pengendalian kerugian (loss cantJOI),

pmhk@tzlnbudaya KS (Safety CMure), pendekatan kesisteman (system

Salah satu %Mar rang kurang rnendukungdaiam keberhasilan K3 addah

masb &mya pensepeiyang menbi bahwa K3 hanya pemborosan biayw

FWith; fdmWnya K3membawa manfaat untuk meningkatkan p r o d m

ptms&am rnelaCui pncegahan kerugian. Karena itu, penerapanK3 cialam

p e m s h m haus d&aZdad sM pengendaliankerugian. S a p kecelakaan

akm m b m a k~rugisanyang besar bagi perusahaan baik cedera pada

manwia, kwwakan mrana produksi, kerugian waktu, dan terhentinya

pmiuki. p&y

Peffdekatan K3 haws rnemasukkan aspen pengendalian kerugian (total

tosq approach) ssbagai salah satu landasan penerapannya.

PsndgWn hi berbmk teori kecelakaanyang dikembangkan deh Frank

y@W"&&@kw g a t i o n model".Menurut pendekabn id, k#jadinya

; hc&akaim disebrstrkan oleh berbagai faktor (mufti causal factor).

-.Z . . !(;'?,'.;:~" 7 ;..I'
. . , ..: .?>.+ l<,.:?*.d&9 p,a$. -1 &i;,' I:&.- - '-. ,.. ,:~

. 6-,
~
, .. , * -... ,I

PEDOMAN TATA KERJA sISTXb5
MANA.JEMEN -TAN DAN
IUBEHATAN gl&RIA EgaS w.lenran IS drYi 122
R t M h O : Martt a007
No.Kpt9 :19/BKNXKW2007-S8

Suatu kscelakaanakan bermuladati kondisitidak aman&tau tlndakantidak

arnan serta terjadinya "near misseswyang mendahuluitmjadnya kejadian

tersebut.

Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kecelakaan perlu dilakukan
pengendalianterhadap insiden dan near missesyang melatarbelakangi

terjadinya kecelakaan. Penggambaran mengenai perbandingan (ratio)

kecelakaandengan kejadianinskienini dapat dtlihat pada sisipan 1berikut
ini.

Sejalan dengan pendekatan tersebut, manajemen puncgk hams meyakini
bahwa K3 akan memberikan dampak positif terhadap jalannya bisnis
perusahaan melalui pengurangan biaya kecelekaan dan pernborosan
lainnya. Dengan demikian, K3 dapat dilihat sebagai bagian penting dalam
pengelolaanbsnis sehingga manajernen akan rnembsrlkan priodtas yang
sama dengan aspek lainnya drlam perusahaan.

Di samping darnpak kerugian materil, kedakaan juga akan membawa
peqaruh terhadap "imagenperusahaan di mata m@yarakatO. leh karena
itusetiap unsur dalam perusahaan, rnulai level&rendah sampai rnanajemen

puncak harus memiliki persepsi yang sams bahwa kesehtnatan akan
mendukungpengendaliankerugiandalam perusahaandan untuk itu, setlap
insiden bagaimanapun kedlnya hams dicegah.

Slsbn 1

S W l TenfangAccldent Ratio

Studi rnengenai "accident ratio" banyak dilakukan anbra lain oleh H.W

HdnM;-.Safety CcwdLFmnk Birddan Iah-lainnya.

I-

. - ..

s ',

b.

7.- $

.. s

I PEBOMAN TATA KERJA SISTEM Halmm 16cIeri 122
W A J E M E N KIESELAMATAN DAN
s
ICESEB[ATAN KERJA I[U(KS

No.Kpts : 19/BPCKHMWOW-S8 Revisi ke 0 : Maret M)M

I

Hasil-hasil studi tersebut berbeda karena adanya perbedaan data yang
digunakan dan pengertian tentang celaka, namun mars umum terdapat
kesimpulan ssrupa antara lain :

Terdapatsuatu ratioantarafakbr penyebab kecelakaandengan-nya
kecelakaan yang menyebabkan cedera ringan, cedera berat dan fatal. .

Jumlah kejadian-kejadian berbahaya yang belum menimbulkancelaka
jauh lebih besar dibandingkandenganjumlah k d a k a a n yang terjadi

Untuk mencegahkeceiakaan, perusahaan hams menghlangkankondisi

berbahaya rang ada di tempat kerja sehingga peluang W d i n y a ceden

IPerusahaanseringmengabdkan kejadianyang tidsk myebabkan cedera ' .-. :. '1

atau "near missesnkarena tidak menimbulkankerugian b r a d . Aka hal ini

terjadi berulangulang, suatu saat akan dapat menimbulkan kecelakaan

yang lebih berat. Karena itu, program K3 harus bersifat menyeluruh

mangerrdallkanm u a potensi terjadlnya kecelakaan balk karena konrlisi

l'ingkunflatn, kerja yang t i d ~ kaman, maupun (Ewene,faktor manusis. ,- .,..'.;;;4,..".i
.. . .. I . :,
,- .
--, ..,
.., d ' : ....8 , :++:i

* ... .. - . .. , ,. . &' ,:$&:.,;.+
. a . ,.;<-..L.:,,:. - .. - . -,.. , - <. ..
~. !:<
-.j.;j. ,

(,I,.>,- .* :$
7,
.14

..,,. , . .,..:,>. . -. . , . :.!.,:.<
... . ..:..:. . 8 :; - a,'. t.,..:t:1&.;
;,-,*. ..;' .;, .
<, ..', , .,. .
: '. .' . l r 8
.3:. '* ,.. .:5!.-:.-. ..'..;-, .C.'i..$:...+;.,d' .,..

, 7'. ,9
:...p,;,.+n,~:... ::, . . ., ..- ;<>. ,; ;I:;,., . . .I -, . . '., -. .... ,
{...:;>
A 3-; .

.; .,!

:~

A PEDOMAN TATA I(ERJA SISTEM Halaman 17 dari 122
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN Revisi ke 0 : Maret 2007
b
7, KESEHATAN KERJA KKKS
No.K p t ~: 1 9 / B V - S 8

Karena itu pendekatan sistem manajemen K3 adalah berlandaskan

rnanajemerprisko(RiskManagement) yaitu adanya bahayayang berdampak

timbulnya risiko bagi perusahaan yang selanjutnya harus dikelola atau
dikendalikan. Upaya pengendalian risiko tersebut merupakan bagian &ri
sistem manajemen K3 yang dikenal dengan istilah HlRARC (Hazards

Identification- RiskAssessment dan Risk Control).

Pendekatan Budaya
Menurutteori kecelakaan, sebagian besar kejadian kecelakaan disebabkan

deh unsur manusia.Karena itu unsurmanusiamerupakankum' keberhasilan

setiap usaha keselamatan. Dalam ha1ini faktor yang sangat menentukan
adalah rnasalahbudaya K3 dalam perusahaan.

Karena itu dalam pendekatan K3 dilakukan berbagai upaya dalam bentuk
pengawasan terhadap berbagai kondisi dan perilaku dalam lingkungan
kerja untuk mencegah terjadinya tindakan dan perilaku tidak aman.

Fungsi K3 dalam perusahaan harm t m s menerus rnelakukanm s a n
intensif dan bertindak selaku polisi (policeman) yang mengawasi dan
memantaujalannya kegiatan.
Dalam pendekatan K3 modern, peran polisi ini harus dikurangi atau
dihilangkandengan membangunbudaya K3 dikalangan peketjawalaupun
akan memrlukan waktu yang lama.

Budaya K3 di perusahaan adalah produk nilai-nilai individu, kelompok dan
wganisasi, sikap, persepsi, kemampuandan pda perilakuyang menentukan
komitmen dan gaya serta kecakapan manajemen di bidang K3.

fil PEMMAN'TATA -A SISTEM I Halaman 18 d d 122

MANAJEllPEN KEs&MATAN DAN I Revisi ke 0 : Maret 2001

ICESJZHATAN KERJA KICKS

No.Kpts : 19iBP00000/2007-S8

~ai~ut:

Kornunikasiyang berdasarkan yaan (trust). . t+:,

Shared perceptionterhadap pentingnya K3.

Kema~lpuanuntuk meningkatkan efektifitas prqgram pencegahan.

Pengertianlain dari budaya K3, adalah "theway we dO things amundhere"
(cara, pola pikir, sikap, perilaku mengerjakan pekerjaan).

Budaya K3 dapat dilihat dengan '

Seberapajauh pekerja dapat anfaat dari "cara" yang telah

-------- -

-- m k a IaKsanaltaTterhadapWkejaafiya

Peningkatan kinerja yang diperoleh perusahaan dari perubahan

pendekatan rnanajemenK3 yang dilakukan.

Budaya K3 dapat dibangun melalui berbagai upaya antara lain :

Melalluipmsm p m g a w a n yang intensif di &lam perusaham(contrd).

Medngbtkan kerjasamadan team building diantara para pekerja baik

1secara indtvidu, kelompok maupun secara umum (co-operation) .' '*I:

Meningkatkan

(communicaWn). -

- ~ . - ,Meningbtkan pekerja
.
(cowte-).
;:-.::,,kem,am. p! .u. #a.n individual dari ym..>.-~a; .s-.,i,n, .g..-.m., .aI-s..in': g
;.;, .L .!, !+* +[r.<!\:.:5,,...-:-:x;-.tj:2.;7i g
&,,.,,

Perngawasan dan pengendalian merupakan landasan untuk 1,

rnengmbafqkan budaya K3. Faktor di atas (pengawasan, karjasama, I

~unWFasdim kmmpuan) rrrvrwnitikikattanyang erat. Untuk itu diperlukan ..

konsMensi &n kontiiuitas dalarn penerapannya, sehingga diharapkan

iklim K3 (HSE Cflmate) yang dibutuhkan untuk pengembangan budaya K3

(St&@ Ct&m) &pat tercipta. Integrasiantara bempt komponentemdwt dI

Ippppp-----
yaw d@&mhnse&m kmsisten akan rnenjadi kerangka kerJaorganissi

(a~rj.an.issrtii~F~m)emf ework) dalarn mengelola K3 secara efektif.

,I '_ _-------- --

. ,I *
.-;c:c - .-
LJ;L,; ,:I ;-r .+L ,

'AIL P E D O W TATA KERJA SISTEM I Halaman 19dari 122
MANAJEMEN IEEBELAMATAN DAN
II ' m I
rpsw*TANEERJArrrS
Revisi ke 0 : W t 2007
No.Kpte : 1 9 / B ~ 0 0 7 S 8

Psndekatan Sfstematlk
Salah satu f a W pentlng mendukung keberhasilan K3 dalam perusahaan
adalah dengan melakukan pendekatan yang ristematik. PengelohanK3
bukan sekadar bersifat reaktif atau kuratif, tetapi dttekankan kepada
pendekatan proaktif atau bersifat pencegahan (prevention).

Untuk itu perlu d'iakukan pndekatansistematik, yaw meliha m a d a h K3
sebagai suatu kesatuan kesisteman yang ada dalam perusahaan.
K 3 menyan~kutunsur-unsur produksi yan-
menggmkkanroda produksi, seperti unsur manusia, pmktan, Iin$cungan

keja, p ~ ~ sdeasn metaka kerja. Semrsanya h a m dSWsacam slsbmab.

Dalam meiaksanakanK3, perusalwanjuga h a m r r m p a m stdqgl y m g
baik untukjangka pendek maupunjangka panjangyang d9Mitkan d e w n
sasaran bisnis pewhaan.

-terfadl-dIndww-m--

- - w m--man -P
KehrhasiEan K3 dalam perusahaan sangat ditentukan aleh kehwpdwan

K3 dengm urrsw lainnyadalam perusaham. Ka Wak dii#W bw

ekskluslf nsmun merupakan bagian Integral dalarn prosea blsnis.

K3 Yaw hngPIP1

lalnnya. K3 tidak dl fempaikan dakm Yraamata yang seknbgng d m

k@JpenUngan produksiatau kepentlnganlalnrtya.

Kasusyang menarik adalah dalam pertstha PlperAlpha ymg rnmmjWm

berbagal sisi kelemshan dalrm penerapan K3 dl perusahaan

-( b p h a n 1). -----
----- -------

Dari kejadian tersebut dapat diambil beberapa pelajaranberharga antara

Aspek manajemn yang berkaitan dengan sistem pengewasan dan
prioritas m s i . M e j a memperolehtekanan untuk mempertahankan
g d u k s i sehingga mgabaikan aspek K3.

= Sistem manajemsn keja dan operasbnal anbra lainjadual kerjar dan
pegantianantar sMdt ke@ yaw tldak meunpehiitungkanf a b kde4ahan.

Alokasi sumbr daya yang tMak mema&i untuk pelatihan, kmpetertsi
dan komunikasi.

= Sistem pernbinesln dan organisasi perusahaan yang tidak kondusif

terhadap keselamzltankerja.
Sistem prtgerrdalian dan sistem kerja y a q tidak memperhitungkan

faMor "ttumesns m f ' dan kornunikasi yang akhirnya berakibat fatal.
= Pendekatan sistemtik juga menekankan pada komitmen untuk m u j u

peningkatanberkelanjutan. Dahm ha1 ini perlu mengarnu pelajarcnn

dari kejadian (barn& hevents).

Pedekatan lntsgmtif
Pendskatan sistem mnajemen K3 pada dasamya sarna dengan sistem
rnanajemenlainnya seperti rnanajernen mutu dan manabmenlingkungan.

Hal ini sangat penting, karena masih ada persepsi di kalangan mnajemen
yang menganggap bahwa manajernen K3 merupakan sesuatu yang unik
dan berbeda dengan rnanajemen lainnya. Karena itu, masalah K3 hams
dikelola tersendiri oleh ahli K3 yang ada dalam perusahaan. Jika terjadi
masalah K3 dalam perusahaan, rnsreka cenderung melihet kurang
berfungsinya organisasi K3 perusahaan, namun tidak melihat sistem
manajemensecara menyelunrh.

PEDOMAN TATA SBTEM
MANAJEMEN ICESEXAMATAN DAN
Halaman 21 dari 122
r KESEIIATAN KERJA KKKS
No. Kpts : 1 9 / B m 0 0 7 - S 8 Revisi ke O : Maret 2007

Untuk itu profesional K3 dalam perusahaan harus mampu meyakinkan
semua pihak tenrtama rnanajemen bahwa pendadcatan manajemen K3 pada
dasarnya adalah sama dengan manajemen lain yang ada di perusahaan
seperh' logistik, SDM, operasi, mutudan lingkungan. Hal ini menjadipenting
untuk menciptakan kesetaraan antara K3 dan bidang-bidang lainnya.

Pada pendekatan tradisional misalnya di bidang mutu menekankan
pentingnyapengendalianmutu (quality contml)di akhir proses manufaktur
(pembuatan produk). Padatahap akhir produksibiasanyadilakukan inspeksi
dan pemilahan (sorting) produk-produk yang gagal dan cacat sebelum
dilempar ke pasar ataupun pelanggan. Pendekatanmodern rnenunjukkan
bahwa pendekatantradisionaltersebut tidak efisien dan menimbulkanbiaya
tinggi.

Oleh karena itu, pendekatan mutu saat ini lebih menekankan kepada
"pmcessbased qualify assurance: dimana quality assurance diterapkan
pada seluruh prosea produksi bukan hanya dengan rnenemukan kegagalan
di tahap akhir produksi. Dengan pendekatan ini maka quality assurance
rnenjadi melekat di seluruh proses produksi.

Demikianjuga dengan K3, Selama ini pendekatan yang dilakukan di banyak
perusahaanbersifatreaktif Mla tejadi kedakaan ataupun untuk rnengobati
penyakit. Perubahan pendekatan dari reaktif menjadi proaktif telah
dikembangkan dan diterapkan di bidang K3.

TQM (Total Quality Management) menekankan proses peningkatan
berkelanjutan di semua aspek kegiatan organisasi. Konsep ini terdiri dari
beberapa kegiatan, antara lain :

ldentifikasi proses-prosesyang penting.
Penetapan standar kinerja.

. ,- 8 .-
* . ...,
-I . . . .
.,

-

I,

--

FlW3W TATA KEWA SISTEM
Haleman 22 dari 122

EESEHATAN KERJA KICKS

1 ' 1 ,,., - -- 1
No. Kpts : 1 9 / B ~ 0 0 7 - S$8-?*;::-' Revisi ke 0 : Mamt 2007

Analisis dan penguku~,antinakaf pencapaim standar,,
ptaetlukaanng.-p.:r.,2e:rrl9u-.ayt2u%n.tI,uQC-k*&<L~.%&e?n;$in;p:,:Tg.,,.k:-~a7<@,-I-1n.' t?..f.i
.__T-l p ,
.ki.enMbd

Semmnyadiirsmgkumdalam suatu siklua yang disebut pendekatanPDCA

(Pfan LJo ChedcPCctlon)s.e-iLpyeJp$Ar"lt"i?, y;an' g.-?'d-;;aL>p.C?a!ty,dS>il>ih;'a-Ilt..,'<p-< at da diagram di atas.

Si-m Manajernen K3 juga menggunakan pendekatan wrupa. Siklus

PbCa (RanDo Check Action) mrupakan inti dari berhgai standar K3

intemarsianalmpWi OHSAS18001, OHS Model dari Oil &Gas Producers
,API 0100A, Model OHSMS dari ICO dan lainnya. Roda P E A ini akan

n edwnen-elemenSMK3yang diiilikipetusghaanagar berputar
rnenuju penlngkatan berkelanjutan (Continuous Improvement).










































Click to View FlipBook Version