i | ENTOMOLOGI 3B DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR................................................................................ ii TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM.....................................................1 TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS..................................................2 PETUNJUK PENGGUNAAN E-MODUL...............................................5 AYAT AL – QUR’AN TENTANG LEBAH ............................................7 TAFSIR KEMAKNAAN SURAT AN – NAHL AYAT 68 – 69 .............7 TEKNOLOGI BUDIDAYA LEBAH......................................................10 MENGENAL TENTANG LEBAH.........................................................12 MORFOLOGI..........................................................................................14 ANATOMI...............................................................................................28 FISIOLOGI..............................................................................................35 KESIAPAN PEMBELAJARAN KREATID DAN MENYENANGKAN ..................................................................................................................45 LATIHAN SOAL ....................................................................................50 KUNCI JAWABAN ................................................................................54 RUMUSAN PENENTUAN KEBERHASILAN PEMBELAJARAN ....56 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................58 GLOSARIUM..........................................................................................61 INDEKS...................................................................................................69 APENDIX................................................................................................71 BIODATA PENULIS ..............................................................................71
ii | ENTOMOLOGI 3B DAFTAR GAMBAR Gambar 1 1 Struktur Morfologi Lebah Madu (Sumber: Kompas.id)......16 Gambar 1 2 Struktur Kepala Lebah Madu, O = mata sederhana, E = mata majemuk, S = belikat antenna, F = flagel antenna, M = rahang, (Sumber : Smith,1960; 18) .......................................................................................17 Gambar 1 3 Struktur Dada Lebah madu, PT= Prothorax, MS= Mesothorax, MT= Metathorax, PP= Propodeum, W= Pangkal Sayap, FL= kaki Muka, ML= Kaki Tengah, HL= Kaki Belakang (Sumber : Smith, 1960, 19) ....18 Gambar 1 4 Struktur Kaki Lebah Madu Pekerja, C= Coxa, T= Trochanter, F= Femur, Ti= Tibia, Ta= Tarsus, P= Pretarsus, CL= gesper, N= takik, BT= Basitarsus, (Sumber : Gojmerac (1983, 25) dan Smith (1960, 20)) 19 Gambar 1 5 Struktur Perut Lebah Madu, T= Ternum, S= Sternum, SG= Kelenjar Bau, ST= Alat Sengat, WG= Kelenjar Lilin (Sumber : Smith 1960, 22) ..................................................................................................20 Gambar 1 6 Koloni Lebah Madu (Sumber: Facebook.com)....................26 Gambar 2 1 Bagian-Bagian Lebah (Sumber: Kopas.com) ......................28 Gambar 2 2 Bagian Kepala Lebah (Sumber: Blog post.com) .................29 Gambar 2 3 Bee Receptor Image (Sumber: Detik.com)..........................29 Gambar 2 4 Bagian Tubuh Lebah (Sumber: Detik.com).........................30
1 | ENTOMOLOGI 3B TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Tujuan instruksional umum dari e-modul tentang Morphology, Anatomy and Physiologi of Bees adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang lebah, termasuk morfologi, anatomi dan fisiologi. Berikut adalah tujuan-tujuan instruksional umum yang dapat dimiliki oleh e-modul tentang Morphology, Anatomy and Physiologi of Bees 1. Memahami Morfologi Lebah: Peserta dapat mengidentifikasi dan menjelaskan bagian-bagian eksternal dari tubuh lebah, termasuk kepala, dada, abdomen, sayap, dan kaki. 2. Mengenal Anatomi Lebah: Peserta dapat menjelaskan struktur internal dari lebah, termasuk sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem saraf, dan sistem reproduksi. 3. Menjelaskan Fungsi Organisme Lebah: Peserta dapat menjelaskan fungsi masing-masing organisme lebah, termasuk bagaimana organorgan tersebut bekerja sama dalam menjalankan fungsi-fungsi vital bagi kelangsungan hidup lebah. 4. Mengerti Siklus Hidup Lebah: Peserta dapat menjelaskan tahapantahapan siklus hidup lebah, mulai dari telur, larva, pupa, hingga menjadi lebah dewasa, serta peran masing-masing tahapan dalam koloni lebah. 5. Mengidentifikasi Jenis-jenis Lebah: Peserta dapat mengenali beberapa jenis lebah yang umum dijumpai, serta memahami perbedaan dan karakteristik khusus dari masing-masing jenis.
2 | ENTOMOLOGI 3B TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Berikut adalah beberapa tujuan instruksional khusus yang dapat digunakan untuk e-modul tentang Morphology, Anatomy and Physiologi of Bees: A. Morfologi Dengan tujuan-tujuan instruksional khusus ini, peserta diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang morfologi lebah serta mengenali pentingnya struktur tubuh 1. Mengidentifikasi Bagian-bagian Tubuh Lebah: Peserta dapat mengidentifikasi dan menjelaskan fungsi dari setiap bagian tubuh eksternal lebah, seperti kepala, thorax, abdomen, antena, sayap, dan kaki. 2. Memahami Struktur Tubuh Lebah: Peserta dapat menjelaskan struktur dan komponen dari masing-masing bagian tubuh lebah, serta bagaimana setiap bagian tersebut berperan dalam kehidupan sehari-hari lebah. 3. Mengerti Hubungan Antara Morfologi dan Fungsi: Peserta dapat menjelaskan hubungan antara struktur tubuh lebah dengan fungsi-fungsi khususnya, seperti bagaimana struktur antena berhubungan dengan indra penciuman, atau bagaimana sayap berkontribusi pada kemampuan terbang. 4. Menjelaskan Variasi Morfologi Antar Jenis Lebah: Peserta dapat mengenali dan membedakan variasi morfologi antar jenis lebah yang umum, seperti lebah madu (Apis spp.) dan lebah penggerek (Xylocopa spp.).
3 | ENTOMOLOGI 3B B. Anatomi Dengan tujuan-tujuan instruksional khusus ini, peserta diharapkan dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang struktur dan fungsi anatomi lebah 1. Memahami Fungsi dari Setiap Bagian Tubuh: Peserta dapat menjelaskan fungsi masing-masing bagian tubuh internal lebah, serta bagaimana setiap organ bekerja sama untuk mempertahankan kehidupan lebah. 2. Memahami Sistem Saraf dan Koordinasi Perilaku: Peserta dapat menjelaskan bagaimana sistem saraf lebah mengkoordinasikan perilaku dan respons terhadap rangsangan lingkungan. 3. Menjelaskan Hubungan Antara Anatomi dan Strategi Pencarian Makan: Peserta dapat menjelaskan bagaimana struktur anatomi lebah, seperti mulut dan kaki, mempengaruhi strategi pencarian makan, termasuk pengumpulan nektar dan serbuk sari. 4. Mengidentifikasi Kaitan Antar Bagian Tubuh dengan Perilaku: Peserta dapat mengidentifikasi hubungan antara struktur anatomi lebah dengan perilaku spesifik, seperti bagaimana struktur antena mempengaruhi kemampuan penciuman dan navigasi lebah. C. Fisiologi Dengan tujuan-tujuan instruksional khusus ini, peserta diharapkan dapat memahami secara mendalam tentang berbagai aspek
4 | ENTOMOLOGI 3B fisiologi lebah dan bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan untuk mempertahankan kelangsungan hidup koloni. 1. Memahami Sistem Pencernaan Lebah: Peserta dapat menjelaskan struktur dan fungsi dari sistem pencernaan lebah, termasuk mulut, lambung, dan usus, serta proses pencernaan nektar. 2. Memahami Sistem Pernapasan Lebah: Peserta dapat menjelaskan struktur dan fungsi dari sistem pernapasan lebah, termasuk trakea dan spirakel, serta proses pertukaran gas. 3. Memahami Proses Reproduksi Lebah: Peserta dapat menjelaskan proses reproduksi lebah, termasuk peran ratu, pekerja, dan jantan dalam reproduksi dan pembentukan koloni baru. 4. Memahami Siklus Hidup Lebah: Peserta dapat menjelaskan tahapan siklus hidup lebah, mulai dari telur hingga menjadi lebah dewasa, serta faktor-faktor yang memengaruhi proses perkembangan lebah.
5 | ENTOMOLOGI 3B PETUNJUK PENGGUNAAN E-MODUL A. Petunjuk Bagi Siswa Untuk memperoleh prestasi belajar secara maksimal, maka langkah – langkah yang perlu dilaksanakan dalam e-modul ini antara lain: 1. Bacalah dan pahami tujuan pembelajaran dari setiap kegiatan belajar 2. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan belajar. Bila ada materi yang belum jelas, siswa dapat bertanya pada guru. 3. Bacalah dan pahami rangkuman materi yang berisi poin penting yang mengacu pencapaian tujuan pembelajaran. 4. Kerjakan setiap tugas diskusi terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatan belajar. 5. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru. Untuk memerlancar akses terhadap e-modul dengan mode daring ini, makan langkah – langkah berikut perlu dilaksanakan, antara lain: 1. Pastikan kuota cukup dan sinyal kuat (tampilkan kecepatan koneksi pada status bar bagian atas HP). 2. Pastikan kapasitas baterai cukup, isi daya baterai duu jika dibutuhkan. 3. Hapus tab browser yang tidak digunakan, pastikan hanya tab modul ini yang aktif pada web browser.
6 | ENTOMOLOGI 3B 4. Copy / salin sharelink e-modul ini atau dan paste / tempel ke web browser Edge atau Chrome (hindari penggunaan browser bawaan HP). B. Petunjuk Bagi Guru Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk: 1. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar 2. Membimbing siswa dalam memahami konsep, analisa, dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar. 3. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok.
7 | ENTOMOLOGI 3B AYAT AL – QUR’AN TENTANG LEBAH An Nahl ayat 68-69 ُّ َك إ ٰ َر ْ َحى َو أ َو َّ ْحل َى لِ ب َن أ ِ ٱلن َال ِ ْج ِ ِذى ِم َن ٱل َّخ ٱت ِ ًا و ِ ب ُوت ُی َ ْعر َ ِر َو ِمَّم َّج ِ َن ٱلش َم ب ُو َن ِ ش ا ی 68. Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukitbukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", َل ۖ ِفْی ِھ ْو ا ُٗھ َ ُط ا ٌب َ َشر ِ ٌف ْتَل ُّمخ ان َ ْخ ُر ُج ْ ِمن ْ ِن َھا ُو ب ُل ی ّ َر ُ ًۗلا ذ ُ َل ِ ِك ب َا ْسل ُسب ث ْ ِي ُكل ْ ِمن ِ ُك ّل ٰ ِت َمر َّ الث ْ ِي ُك ف َّمُ َ َّكُرْو َن َّتَف ل ی َة َٰلا ْ ٍم َو ِقّ ذ ً ی ِل ِا َّن ْ ِفي ِل َك ٰ َّا ِۗس ّ َا ِشف لن ٌء ۤ 69. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang Telah dimudahkan (bagimu). dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan. TAFSIR KEMAKNAAN SURAT AN – NAHL AYAT 68 – 69 Surat An-Nahl, ayat 68 dan 69, menawarkan serangkaian makna dan pelajaran moral yang dalam bagi umat Islam. Berikut adalah tafsir dan makna yang mungkin diambil dari kedua ayat tersebut • Surat An – Nahl Ayat 68 Dalam ayat ini, Allah menyebutkan bagaimana Dia memberikan wahyu kepada lebah, memberi instruksi kepada mereka untuk membuat sarang di berbagai tempat, termasuk di gunung-gunung, pepohonan, dan tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Ini menggambarkan keajaiban penciptaan Allah, di mana lebah, sebagai makhluk kecil, menerima petunjuk langsung dari Allah untuk
8 | ENTOMOLOGI 3B memenuhi fungsi mereka dalam menciptakan sarang dan memperoleh makanan. Interpretasi Morfologi dan Anatomi Ayat ini menyoroti instruksi Allah kepada lebah untuk membuat sarang mereka. Sarang lebah adalah struktur yang rumit dan terorganisir dengan baik, yang terdiri dari sel-sel madu dan koridorkoridor sempit yang menghubungkannya. Ini mengindikasikan bahwa lebah memiliki kemampuan dan adaptasi fisiologis untuk membangun struktur rumit ini sesuai dengan petunjuk Allah. Makna dan Pelajaran: a)Ketaatan Terhadap Ketetapan Ilahi Lebah dijadikan contoh bagaimana makhluk Allah yang sederhana sekalipun berperan penting dalam menjalankan perintah Allah. Mereka menunjukkan ketaatan yang absolut terhadap ketetapan Ilahi. b)Keajaiban Ciptaan Allah Sarang lebah merupakan contoh keajaiban ciptaan Allah yang menunjukkan kebijaksanaan dan rencana-Nya yang sempurna dalam menciptakan segala sesuatu di alam semesta. • Surat An – Nahl Ayat 69 Dalam ayat ini, Allah menyuruh manusia untuk memperhatikan lebah, yang menghasilkan madu dari berbagai macam bunga. Madu ini tidak hanya merupakan makanan yang lezat, tetapi juga memiliki khasiat penyembuhan bagi manusia. Ini menunjukkan kebijaksanaan dan kemurahan Allah dalam memberikan manfaat kepada manusia melalui ciptaan-Nya.
9 | ENTOMOLOGI 3B Interpretasi Fisiologi Ayat ini menggambarkan hasil karya lebah yang berupa madu. Proses pembuatan madu melibatkan transformasi nektar dari bunga menjadi madu melalui aktivitas enzimatik di dalam tubuh lebah. Ini menunjukkan kemampuan fisiologis lebah untuk menghasilkan dan menyimpan madu dalam jumlah besar, yang kemudian bermanfaat bagi kesehatan manusia. Interpretasi Anatomi Ayat ini menyoroti bagian internal lebah, yaitu perutnya, yang merupakan tempat madu diproduksi. Hal ini menunjukkan bahwa struktur anatomi internal lebah memungkinkan proses pencernaan nektar dan pembentukan madu. Makna dan Pelajaran a) Bukti Kehadiran Allah dalam Alam Semesta Madu yang dihasilkan lebah adalah salah satu bukti kehadiran Allah dan kasih sayang-Nya kepada manusia. Ini mengajarkan kita untuk menghargai dan bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita melalui ciptaan-Nya. b) Pelajaran tentang Penyembuhan Madu dikenal karena sifat penyembuhnya. Ini mengajarkan kita bahwa dalam ciptaan Allah terdapat banyak manfaat dan obat bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
10 | ENTOMOLOGI 3B TEKNOLOGI BUDIDAYA LEBAH Bee-Bots Hadir Membawa Solusi Untuk Petani Madu Lebah Hutan Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam, salah satunya ialah memiliki hutan alam yang sangat luas. Tanaman tersebut dapat dijadikan sebagai sumber pakan ideal untuk budidaya lebah madu. Namun disayangkan dalam beberapa kasus petani masih mengalami kendala dalam produksi madu, seperti lebah yang tidak jinak atau kabur. Berdasarkan hal itu melalui ajang kompetisi International Youth Economics Conference In Collaboration BEM KM FE Universitas Sriwijaya X PMFEP Universitas Kebangsaan Malaysia, berinovasi membuat “Bee-Bots”. Bee-Bots merupakan inovasi robot berbasis loT sebagai media pemanggil lebah Apis Dorsata (lebah penghasil madu hutan) dalam menciptakan teknologi pemanfaatan SDA yang efektif dan efisien dalam studi kasus petani madu di Wilayah Kalimantan Selatan. Bee-Bots berfungsi untuk menciptakan suara dan tarian goyangan sebagai media pemanggil lebah Apis Dorsata sehingga mampu menghasilkan madu dan juga memudahkan para petani dalam memanen tanpa sedikitpun merusak ekosistem hutan. Inovasi Bee-Bots mempunyai keunggulan seperti, meningkatkan produksi madu hutan melalui analisis panen sehingga dapat mengoptimalkan pendapatan atau keuntungan para peternak lebah hutan dan mewujudkan peternakan lebah hutan yang modern tanpa merusak ekosistem dan habitat lebah dan hutan.
11 | ENTOMOLOGI 3B Program Innovillage Desa Pengejaran, Bangli: Tim Undiksha Kembangkan Sarang Lebah Pintar Berbasis loT Mahasiswa Universitas Pendidkan Ganesha (Undiksha) memberikan perhatian terhadap pengembangan sektor peternakan lebah madu pada Kelompok Madu Warna Arta di Desa Pengejaran, Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali. Pengembangan tersebut dilakukan melalui Program Innovillage yang digagas oleh Telkom Indonesia melalui Community Development Center. Menggagas inovasi melalui penerapan Sarang Lebah Pintar Berbasis loT yang dapat meningkatkan jumlah pruduksi madu dan pendapatan ekonomi masyarakat. Sistem Sarang Lebah Pintar Berbasis loT bisa mendeteksi suhu yang nantinya dapat dipantau secara real time oleh peternak madu dan dalam peternakan lebah madu. Selain itu dilengkapi juga dengan sensor berat yang mampu mengakumulasikan jumlah madu tanpa harus membuka sarang lebah sehingga tidak mengganggu produktivitas lebah
12 | ENTOMOLOGI 3B MENGENAL TENTANG LEBAH Lebah merupakan serangga penghasil madu yang telah lama dikenal oleh manusia. Manfaat dari hasil produk lebah sangat di butuhkan oleh dunia kesehatan dan kecantikan. Selain madu, lebah juga menghasilkan produk lain berupa polen, royal jelly, dan propolis. Berdasarkan karakteristik biologi lebah dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu lebah yang bersengat dan tidak bersengat. Genus Apis merupakan jenis lebah yang bersengat yang memiliki produktivitas penghasil madu yang baik sedangkan genus Trigona merupakan jenis lebah yang tidak bersengat yang belum banyak di budidayakan karena menghasilkan madu lebih sedikit di banding lebah Apis tetapi Trigona ini mempunyai kemampuan untuk menghasilkan propolis sebagai sarana mempertahankan koloninya. Sengat lebah digunakan untuk alat pertahanan diri. Lebah madu termasuk serangga yang hidup berkoloni, terdiri atas tiga anggota masyarakat lebah madu yaitu ratu, lebah jantan, dan lebah betina (pekerja). Jumlah ratu dalam satu koloni satu ekor, lebah jantan berjumlah ratusan, dan lebah betina berjumlah ribuan. Jumlah koloni lebah madu dalam satu sarang dapat mencapai 100.000 ekor. Jumlah populasi lebah madu di dalam satu sarang tergantung pada kualitas dan potensi lebah madu ratu dalam mengontrol lebah pekerja. (Morgan,S 2007). Koloni lebah madu yang ideal terdiri atas satu ekor lebah ratu, kurang lebih 50.000 lebah pekerja, beberapa lebah jantan, kurang lebih 6.000 telur, 10.000 larva, dan 20.000 pupa. Dalam satu koloni lebah madu terdapat lebah ratu, lebah jantan, dan lebah pekerja. (Suputa, Arminudin. 2007). Maka dari itu kelompok kami akan membahas mengenai morfologi,
13 | ENTOMOLOGI 3B anatomi, dan fisiologi lebah. Selain itu juga membahas mengenai teknologi budidaya lebah. Lebah mudah dikenali dengan perbedaan dari kelompok yang terkait erat seperti tawon. Beberapa ciri morfologi lebah meliputi: Setae bercabang atau bulu-bulu (seperti rambut) yang mereka miliki, Sisir di kaki depan untuk membersihkan antena mereka, Perbedaan anatomis kecil pada struktur ekstremitas dan pelepasan sayap belakang, Pada wanita, mereka memiliki pelat perut dorsal ketujuh yang dibagi menjadi dua setengah pelat. Lebah bukan hanya serangga biasa, tetapi juga memilki perna yang sangat penting dalam lingkungan dan berkelanjutan hayati.
14 | ENTOMOLOGI 3B MORFOLOGI 1.1. PENGANTAR TENTANG MORFOLOGI Kata Morfologi berasal dari kata morphologie. Kata morphologie berasal dari bahasa Yunani morphe yang digabungkan dengan logos. Morphe berarti bentuk dan dan logos berarti ilmu. Bunyi yang terdapat diantara morphe dan logos ialah bunyi yang biasa muncul diantara dua kata yang digabungkan. Jadi, berdasarkan makna unsur-unsur pembentukannya itu, kata morfologi berarti ilmu tentang bentuk. Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahanperubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik. Dalam kaitannya dengan kebahasaan, yang dipelajari dalam morfologi ialah bentuk kata. Selain itu, perubahan bentuk kata dan makna (arti) yang muncul serta perubahan kelas kata yang disebabkan perubahan bentuk kata itu, juga menjadi objek pembicaraan dalam morfologi. Dengan kata lain, secara struktural objek pembicaraan dalam morfologi adalah morfem pada tingkat terendah dan kata pada tingkat tertinggi. Itulah sebabnya, dikatakan bahwa morfologi adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk kata (struktur kata) serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap makna (arti) dan kelas kata.
15 | ENTOMOLOGI 3B Mulyana (2007:5) menyatakan bahwa istilah "Morfologi" diturunkan dari bahasa Inggris morphology, artinya cabang ilmu linguistik yang mempelajari tentang susunan atau bagian-bagian kata secara gramatikal. Dulu, ilmu ini lebih dikenal dengan sebutan morphemics, yaitu studi morfem. Namun seiring dengab perkembangan zaman dan dinamika bahasa, istlah yang kemudian lebih populer adalah morfologi. Kridalaksana (2008:159) menyebutkan bahwa morfologi, yaitu (a) bidang linguistik yang mempelajari morfem dan kombinasi-kombinasinya; (b) bagian dari struktur bahasa yang mencakup kata dan bagian-bagian kata, yaitu morfem. Sementara itu, menurut Suhardi (2008: 23) morfologi sebagai salah satu cabang ilmu bahasa mengkaji masalah-masalah yang terkait dengan struktur kata. Dalambuku-buku tata bahasa Indonesia butir-butir yang dibicarakan dalam morfologi adalah masalah pembentukan kata dalam rangka penjenisan kata atau kelas kata, masalah bentuk dan jenis afiks, dan masalah makna afiks. Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa morfologi adalah suatu cabang ilmu linguistik yang mempelajari dan menelaah hubungan antara morfem yang satu dengan morfem yang lain untuk membentuk sebuah kata. Dengan demikian, morfologi dapa dipandang sebagai subsistem yang berupa proses yang mengolah leksem menjadi kata. Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau famili Apoidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput).
16 | ENTOMOLOGI 3B Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika. Sebagai serangga, ia mempunyai pasangan kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu, dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari. 1.2. MORFOLOGI LEBAH Gambar 1 1 Struktur Morfologi Lebah Madu (Sumber: Kompas.id) Morfologi serangga mencakup berbagai bagian tubuh yang memiliki fungsi khusus dalam kehidupan dan kelangsungan hidup serangga. Berikut adalah beberapa bagian tubuh utama serangga beserta fungsinya:
17 | ENTOMOLOGI 3B 1.2.1. Kepala (caput) Kepala berbentuk segitiga kasar. Di kedua sisi kepala terdapat mata majemuk, yang terdiri dari ratusan unit visual kecil yang disebut ommatidia yang semuanya mempunyai lensa dan jaringan yang peka cahaya. Pada bagian dahi terdapat tiga mata sederhana yang bentuknya segitiga. Di atas kepala bagian tengah terdapat dua antenna dan bagian bawah terdapat mulut untuk mengisap madu, nectar dan air. Gambar 1 2 Struktur Kepala Lebah Madu, O = mata sederhana, E = mata majemuk, S = belikat antenna, F = flagel antenna, M = rahang, (Sumber : Smith,1960; 18) Fungsi dari setiap segmennya yaitu: • Antena: Digunakan untuk merasakan rangsangan seperti bau, sentuhan, dan suhu. • Mata: Mengumpulkan cahaya dan membantu dalam penglihatan. Ada dua tipe utama: mata majemuk (compound eyes) dan mata sederhana (simple eyes).
18 | ENTOMOLOGI 3B • Mulut: Tempat makanan dimasukkan dan diolah. Bentuk mulut bervariasi tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi. 1.2.2 Dada (Thorax) Dada lebah berstruktur keras, berbentuk corong bukat dan terdiri atas empat segmen. Pada bagian dada terdapat otot-otot penggerak sayap, kaki, kepala dan perut dengan koordinasi system syaraf. Menurut Gojmerac (1983) jumlah sayap ada dua pasang yaitu depan dan belakang, sayap depan lebih besar dari sayap belakang. Pada sayap depan terdapat satu lipatan yang berkaitan dengan sayap belakang sehingga pada saat terbang sayap depan dan belakang bersatu. Kaki lebah ada tiga pasang, masing-masing terdiri dari enam segmen yang setiap antar segmen di hubungkan oleh penghubung fleksibel. Gambar 1 3 Struktur Dada Lebah madu, PT= Prothorax, MS= Mesothorax, MT= Metathorax, PP= Propodeum, W= Pangkal Sayap, FL= kaki Muka, ML= Kaki Tengah, HL= Kaki Belakang (Sumber : Smith, 1960, 19)
19 | ENTOMOLOGI 3B Gambar 1 4 Struktur Kaki Lebah Madu Pekerja, C= Coxa, T= Trochanter, F= Femur, Ti= Tibia, Ta= Tarsus, P= Pretarsus, CL= gesper, N= takik, BT= Basitarsus, (Sumber : Gojmerac (1983, 25) dan Smith (1960, 20)) Fungsi dari setiap segmennya yaitu: • Kaki: Memungkinkan serangga untuk bergerak, berjalan, melompat, atau merangkak di permukaan. • Sayap: Memungkinkan serangga untuk terbang. Sayap dibagi menjadi dua pasang pada sebagian besar serangga, mesothorax memiliki sayap depan (forewings) dan metathorax memiliki sayap belakang (hindwings). • Struktur pernapasan: Sistem pernapasan terdiri dari spirakel dan trakea yang memungkinkan pertukaran gas.
20 | ENTOMOLOGI 3B 1.2.3. Perut (Abdomen): Perut terdiri dari enam segmen. Setiap segmen pert terdiri dari dua lembaran yaitu lembaran atas disebut dengan ternum yang lebih besar dari lembaran bawah dan di sebut stermum. Pada bagian atas ternum segmen terakhir terdapat kelenjar bau atau scent gland yakni Nassanov’s gland dan pada ujung perut terdapat alat sengat. Pada bagian bawah perut terdapat kelenjar untuk mengekskresikan lilin lebah. Gambar 1 5 Struktur Perut Lebah Madu, T= Ternum, S= Sternum, SG= Kelenjar Bau, ST= Alat Sengat, WG= Kelenjar Lilin (Sumber : Smith 1960, 22) Fungsi dari setiap segmennya yaitu: • Organ Pencernaan: Termasuk bagian dari saluran pencernaan dan organ pencernaan lainnya. • Organ Reproduksi: Organ reproduksi betina dan jantan, termasuk ovarium, testis, dan ovipositor.
21 | ENTOMOLOGI 3B • Malpighian Tubules: Berperan dalam ekskresi limbah dan pengendalian keseimbangan air. 1.2.4. Eksoskeleton • Kitin: Komponen utama eksoskeleton yang memberikan dukungan struktural dan perlindungan terhadap organ dalam. • Perlindungan: Eksoskeleton memberikan perlindungan terhadap cedera dan serangan predator. Setiap bagian tubuh serangga memiliki fungsi yang unik dan penting dalam kelangsungan hidup dan adaptasi mereka di berbagai lingkungan. Kombinasi dari struktur-struktur ini membantu serangga berinteraksi dengan lingkungannya, mencari makanan, berkembang biak, dan bertahan hidup Morfologi serangga, atau struktur fisiknya, berperan penting dalam keberhasilan dan adaptasi spesies ini dalam berbagai lingkungan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari morfologi serangga: 1) Pencernaan: Bagian-bagian seperti mulut, mandibula, dan struktur dalam sistem pencernaan memungkinkan serangga untuk memperoleh, mengunyah, dan mencerna makanan sesuai dengan jenis makanannya. Beberapa serangga memiliki mulut yang sesuai untuk mengunyah tumbuhan, sedangkan yang lain memiliki mulut yang diadaptasi untuk menghisap cairan atau darah.
22 | ENTOMOLOGI 3B 2) Pergerakan: Struktur tubuh, kaki, dan sayap serangga memungkinkan mereka untuk bergerak di berbagai jenis permukaan dan kondisi lingkungan. Kaki-kaki yang khas, seperti kakikaki perompak yang panjang atau kaki-kaki penggali yang kuat, membantu serangga menyesuaikan diri dengan habitat mereka. 3) Sensorik: Antena dan mata serangga adalah bagian sensorik yang penting. Antena digunakan untuk mendeteksi bau, rasa, dan rangsangan lainnya dalam lingkungan sekitarnya, sedangkan mata memungkinkan serangga untuk melihat dan merespons perubahan cahaya, gerakan, dan objek di sekitarnya. 4) Respirasi: Sistem pernapasan serangga, yang terdiri dari trakea dan spirakel, memungkinkan pertukaran gas yang efisien dengan lingkungan. Struktur ini memungkinkan serangga untuk bernapas secara efektif di darat maupun di dalam air. 5) Reproduksi: Struktur genital dan perangkat yang terkait dengan reproduksi memungkinkan serangga untuk berkembang biak dengan berhasil. Pada beberapa spesies, struktur khusus seperti ovipositor digunakan untuk meletakkan telur di tempat yang aman dan sesuai.
23 | ENTOMOLOGI 3B 6) Perlindungan: Eksoskeleton, atau lapisan luar keras serangga, memberikan perlindungan fisik terhadap cedera dan predator. Eksoskeleton juga memberikan dukungan struktural yang penting bagi tubuh serangga. 7) Komunikasi: Beberapa bagian tubuh serangga, seperti antena, digunakan untuk komunikasi dengan anggota spesies lain. Misalnya, beberapa serangga menggunakan feromon untuk menarik pasangan kawin atau untuk mengidentifikasi jalan menuju sumber makanan. Kombinasi dari struktur-struktur ini membantu serangga beradaptasi dengan beragam perubahan lingkungan dan memainkan peran penting dalam ekosistem di mana mereka hidup. 1.3. KLASIFIKASI LEBAH Lebah madu termasuk ke dalam jenis hewan serangga yang bersayap, sebagai penghasil madu yang telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Tubuh lebah madu beruas-ruas dan ruas tersebut saling berhubungan yang disebut segmen, pada kepala terdapat alat mulut sedangkan kakinya dan dua pasang sayapnya terletak pada area lehernya. Anatomi pada lebah madu dibagi menjadi 3 bagian yaitu kepala (caput), bagian leher (thorax) dan bagian perut (abdomen). Berikut klasifikasi lebah madu di bawah ini. Kingdom : Animal
24 | ENTOMOLOGI 3B Phyllum : Anthropoda Sub Phyllum : Uniramia Ordo : Hymenptera Sub Ordo : Apocitra Family : Apidae Sub Family : Apinae Genus : Apis Spesies : Apis mellifera, Apis cerana, Apis dosarta, Apis florea, Apis koschevnikovi dan Apis andreniformis 1.4. JENIS-JENSI LEBAH Jenis-jenis lebah madu yang tersebar di Indonesia sebagai berikut: 1. Lebah Merah (Apis koschevnikovi) Lebah Apis koschevnikovi sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan Lebah Apis cerana, memiliki warna bulu yang kemerahan; hingga kini belum diusahan secara komersial. Perseberan Lebah Apis koschevnikoviI terdapat di Pulau Kalimantan dan Sumatra bagian Barat. 2. Lebah Lokal (Apis cerana) Apis cerana merupakan lebah madu asli Asia yang menyebar dari Afganista, Cina sampai Jepang. Apis cerana telah lama dibudidayakan di berbagai wilayah di Asia, termasuk Indonesia. Di Indonesia, Apis cerana memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi iklim setempat sehingga lebah ini mendapat banyak perhatian. 3. Lebah Hutan (Apis dosarta)
25 | ENTOMOLOGI 3B Lebah Apis dorsata merupakan jenis lebah yang belum dapat dibudidayakan. Lebah ini masih termasuk liar dan belum berhasil jika diternakan di dalam stup. Umumnya lebah ini hidup secara alami di hutan Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Irian dan pulau-pulau Nusa Tenggara Barat (NTB) serta Nusa Tenggara Timur (NTT). 4. Lebah Kecil/Kerdil (Apis andreniformis) Lebah Apis andreniformis merupakan lebah madu asli Indonesia yang membangun sarangnya secara tunggal dan selembar serta menggantungkannya di tempat-tempat terbuka pada cabang pohon atau bukit batu yang terjal. Lebah madu ini dapat ditemukan di daerah permukiman dan hutan-hutan pada ketinngian 500 meter di atas permukaan laut (dpl). 5. Lebah Kecil (Apis florea) Ukuran Lebah Apis florea paling kecil diantara lebah maadu yang lain. Keberadaan lebah ini menjadi perdebatan ilmiah karena hanya ditemukan spesimennya di museum Kalimantan. 6. Lebah Coklat (Apis mellifera) Apis mellifera merupakan lebah yang banyak dikenal dan sangat luas penyebarannya. Lebah ini dapat menghasilkan madu lebih banyak dari pada Apis cerana. Apis mellifera dapat menghasilkan 25 – 30 Kg madu per Koloni. Ukuran Lebah Apis mellifera kurang lebih 1 ¼ lebih besar dibandingkan dengan lebah madu Apis cerana. Lebah Apis mellifera banyak dibudidayakan hampir di semua negara termasuk Indonesia. Lebah ini banyak terdapat di Eropa seperti Yunani, Spanyol dan Yugoslavia.
26 | ENTOMOLOGI 3B 1.5. KOLONI LEBAH MADU Dalam satu sarang lebah madu dihuni oleh 3 macam lebah yang mempunyai tugasnya masing-masing. Tugas-tugasnya dikerjakan oleh masing-masing lebah, sehingga lebah merupakan serangga yang bersifat sosial tinggi. Tiga macam lebah tersebut adalah sebagai berikut. Gambar 1 6 Koloni Lebah Madu (Sumber: Facebook.com) 1. Lebah Ratu Tugas lebah ratu ialah bertelur untuk terus mengembangbiakkan lebah-lebah baru. Dalam setiap saranng jumlah induk lebah ratu hanya satu, ukurannya lebih besar jika dibandingkan dengan lebah pekerja. Dapat menyengat berkali-kali tanpa mengalami kerusakan pada bagian tubuh. Oleh karen itu, induk lebah apabila menyengat tidak akan mati. Lebah ratu dapat bertelur hingga umur 3 – 5 tahun, namun masa produksinya hanya sampai umur 2 tahun. 2. Lebah Jantan
27 | ENTOMOLOGI 3B Lebah jantan berwarna kehitam-hitaman tetapi tidak bersengat sehingga tidak dapat menyengat. Ukuran lebah jantan lebih kecil jika dibandingkan dengan lebah ratu tetapi lebih besar dari pada lebah pekerja. Umur lebah jantan hanya 3 bulan. Lebah jantan adalah penghuni yang malas untuk bekerja karena tugas lebah jantan hanya untuk mengawini lebah ratu. 3. Lebah Pekerja Lebah pekerja mempunya ukuran yang paling kecil jika dibandingkan dengan lebah jantan dan lebah ratu. Warna lebah kehitam-hitaman hampir menyerupai lebah jantan tetapi agak lebih coklat serta kelihatan lebih ramping. Pada satu sarang lebah pekerja dihuni oleh 80.000 – 100.000 ekor lebah pekerja. Lebah pekerja bertugas mencari pakan dan mempunyai alat pembau (home sence), sehingga tidak pernah tersesat jika pulang ke sarangnya. Masa hidup lebah pekerja tidak dapat diukur dengan waktu yang tepat, karena ada yang mati secara alami, dimangsa predator dan saling membunuh dengan lebah lain. Namun masa hidup lebah pekerja rata-rata berkisar antara 4 – 6 minggu terhitung sejak telur dewasa atau 8 – 10 minggu terhitung sejak telur menetas menjadi larva.
28 | ENTOMOLOGI 3B ANATOMI 2.1 ANATOMI LEBAH MADU Lebah madu memiliki 3 segmen tubuh – kepala, dada, dan perut. Gambar 2 1 Bagian-Bagian Lebah (Sumber: Kopas.com) 2.1.1. Mata: Lebah madu memiliki 5 mata. 2 mata majemuk digunakan untuk melihat bentuk, dan 3 mata kecil di bagian atas kepala digunakan untuk melihat cahaya. Lebah madu memiliki pandangan yang sedikit berbeda dibandingkan manusia. Meskipun kita melihat dalam spektrum cahaya tampak (warna), lebah madu melihat lebih jauh ke dalam spektrum ultra-violet. Artinya mereka bisa melihat warna yang tidak bisa kita lihat. Bunga telah berevolusi untuk memanfaatkan penglihatan lebah . Kelopak bunga sering kali memiliki pola dalam spektrum ultra-violet. Hal ini menarik lebah dan penyerbuk lainnya dan meningkatkan peluang mereka untuk melakukan penyerbukan.
29 | ENTOMOLOGI 3B Gambar 2 2 Bagian Kepala Lebah (Sumber: Blog post.com) Gambar 2 3 Bee Receptor Image (Sumber: Detik.com) 2.1.2. Antena : Dua pelengkap fleksibel yang digunakan untuk merasakan dan mencium. 2.1.3. Bagian mulut : Lebah madu mempunyai banyak bagian mulut. Mandibula digunakan untuk mengambil makanan, mengolah lilin, dan menggigit. Belalai adalah bagian mulut penghisap
30 | ENTOMOLOGI 3B yang dapat ditarik dan terdiri dari beberapa tabung, digunakan untuk air minum, nektar, dan madu. 2.1.4. Dada merupakan bagian tengah tubuh lebah madu. Ini berisi otot-otot yang mengontrol fungsi motorik. Dada juga merupakan bagian tubuh yang melekat pada sayap dan kaki. Seperti kebanyakan serangga, lebah madu mempunyai enam kaki dan dua pasang sayap. 2.1.5. Kaki lebah madu memiliki beberapa fitur yang sangat membantu. Kaki depannya mempunyai bulu-bulu seperti sisir untuk membersihkan serbuk sari dari tubuhnya. Bahkan ada tempat untuk membersihkan antenanya. Lebah pekerja juga mempunyai keranjang serbuk sari di kaki belakangnya. Saat pekerja mengumpulkan serbuk sari, mereka menggesekkannya ke kaki belakang hingga ke keranjang, yang merupakan paku yang menahan serbuk sari di tempatnya. Gambar 2 4 Bagian Tubuh Lebah (Sumber: Detik.com) Lebah madu terlalu berat untuk bisa terbang jika sayapnya hanya digerakkan maju mundur. Sebaliknya, sayap mereka berputar dan bergerak dalam pola angka delapan yang lebih kuat.
31 | ENTOMOLOGI 3B 2.1.6. Perut lebah madu mengandung organ-organ penting: • Kelenjar lilin: lebah madu menghasilkan lilin menggunakan kelenjar di perutnya. Lilin diproduksi dalam potonganpotongan kecil yang dapat dikeluarkan oleh lebah dan digunakan untuk membuat sisirnya. Lilin tersebut awalnya berwarna putih, dan berubah menjadi kuning dan coklat saat lebah berjalan di atasnya dengan kaki kotor. • Perut madu: Selain perut biasa, lebah madu memiliki perut madu khusus untuk menyimpan nektar sebelum dibawa kembali ke sarangnya. Perut madu mengandung enzim antibakteri yang dimasukkan ke dalam madu lebah, yang merupakan sumber manfaat kesehatannya. • Alat penyengat: Alat penyengat lebah madu terdiri dari 3 bagian dan menempel pada kantung racun. Hanya lebah pekerja dan ratu yang mempunyai alat penyengat. Lebah pekerja mempunyai alat penyengat yang berduri dan hanya dapat digunakan satu kali, sedangkan alat penyengat ratu halus. Artinya ratu bisa menyengat berkali-kali saat pekerja menggunakannya, alat penyengatnya akan terlepas dari perut lebah bersama dengan kantung racunnya. • Sistem pernapasan: Lebah tidak punya paru-paru sebaliknya, mereka memiliki lubang kecil di sepanjang sisi perutnya untuk pertukaran udara yang disebut spirakel. Spirakel terhubung ke saluran (trakea) yang menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh.
32 | ENTOMOLOGI 3B 2.2. HUBUNGAN YANG ERAT ANTARA ANATOMI DAN PERILAKU LEBAH Perilaku lebah, seperti halnya perilaku hewan lainnya, sangat dipengaruhi oleh struktur fisik atau anatomi tubuh mereka. Anatomi lebah telah berevolusi seiring waktu untuk mendukung pola perilaku yang kompleks dan terkoordinasi yang terlihat dalam koloni mereka. Dalam pembahasan ini, kita akan menjelajahi bagaimana berbagai bagian tubuh lebah, dari antennae hingga sayap, memengaruhi perilaku mereka dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. 2.2.1 Antennae dan Komunikasi Antennae, atau sering disebut sebagai antena, adalah bagian penting dari anatomi lebah yang memainkan peran sentral dalam komunikasi koloni. Antennae lebah memiliki struktur yang sangat sensitif terhadap getaran dan aroma di sekitar mereka. Mereka digunakan untuk mendeteksi sinyal kimia dari lebah lain, memberikan informasi tentang sumber makanan, lokasi koloni, atau bahaya potensial. Dengan merespon terhadap sinyal-sinyal ini, lebah dapat mengkoordinasikan aktivitas koloni, seperti pencarian makanan atau memberi peringatan akan kehadiran predator. 2.2.2. Mata dan Navigasi Mata lebah juga memainkan peran kunci dalam perilaku mereka, terutama dalam navigasi. Mata lebah terdiri dari ribuan unit optik yang disebut ommatidia, yang memungkinkan mereka untuk mendeteksi cahaya polarisasi dan orientasi matahari. Ini memungkinkan lebah untuk melakukan penerbangan yang presisi, bahkan dalam kondisi cahaya redup
33 | ENTOMOLOGI 3B atau kabut. Dengan bantuan mata mereka, lebah dapat menavigasi melalui lingkungan yang kompleks, menemukan jalan pulang ke koloni dan menemukan sumber makanan yang jauh. 2.2.3. Proboscis dan Pemakanan Proboscis, atau lidah panjang lebah, adalah struktur lain yang penting dalam perilaku makan lebah. Proboscis yang panjang memungkinkan mereka untuk mengumpulkan nektar dari bunga dengan efisien. Selain itu, proboscis juga digunakan dalam proses memberi makan larva, di mana lebah pekerja mentransfer makanan yang dikumpulkan dari nektar dan polen ke larva yang membutuhkan. Kombinasi antara proboscis yang panjang dan kemampuan sensorik lebah memastikan bahwa mereka dapat memanfaatkan sumber makanan dengan efisien, yang merupakan bagian penting dari kelangsungan hidup koloni. 2.2.4. Sayap dan Pergerakan Pergerakan lebah juga sangat dipengaruhi oleh struktur sayap mereka. Sayap lebah terhubung secara langsung dengan otot-otot dada mereka, memberikan mereka kemampuan untuk terbang dengan kecepatan dan akurasi yang luar biasa. Lebah menggunakan sayap mereka untuk melakukan serangkaian perilaku, termasuk mencari makanan, mengelilingi koloni, atau bahkan melakukan tarian sarang untuk memberi tahu lebah lain tentang sumber makanan yang baru ditemukan. Struktur dan ukuran sayap lebah dapat memengaruhi jarak dan durasi
34 | ENTOMOLOGI 3B penerbangan, yang pada gilirannya memengaruhi kemampuan lebah untuk menemukan makanan atau sumber daya lainnya. 2.2.5 Sistem Saraf dan Komunikasi dalam Koloni Sistem saraf lebah, meskipun sederhana dalam struktur, memainkan peran penting dalam koordinasi perilaku dalam koloni. Sistem saraf mereka memungkinkan lebah untuk merespons rangsangan dari lingkungan mereka dengan cepat dan efisien. Ini memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan lebah lain dalam koloni, mengirimkan sinyal yang diperlukan untuk mengatur aktivitas sehari-hari seperti pencarian makanan, perawatan larva, atau pertahanan terhadap predator. Komunikasi ini dapat terjadi melalui tarian sarang yang rumit, gerakan tubuh, atau bahkan menggunakan sinyal kimia. Dari pembahasan di atas, jelas terlihat bahwa struktur anatomi lebah memiliki hubungan yang erat dengan perilaku mereka dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Setiap bagian tubuh mereka, mulai dari antena hingga sistem saraf, memainkan peran penting dalam mendukung fungsi dan perilaku koloni secara keseluruhan. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan ini, kita dapat menghargai keajaiban evolusi dan adaptasi yang membuat lebah menjadi makhluk yang luar biasa dan vital bagi ekosistem di mana mereka hidup.
35 | ENTOMOLOGI 3B FISIOLOGI 3.1 SIKLUS HIDUP LEBAH MADU Lebah madu tergolong insekta yang daur hidupnya mengalami metamorfosa lengkap. Fase pertumbuhannya dimulai dari telur menjadi larva, larva menjadi pupa kemudian pupa tersebut berubah menjadi lebah dewasa. Sewaktu berkembang sempurna lebah menerobos jalan keluar dari tutup sel sarang dan memsuki hidup dewasa dalam peti serang (Sihombing, 2005). 3.1.1. Telur Kehidupan lebah madu dimulai dari telur yang diproduksi oleh lebah ratu dan lebah pekerja. Fase telur untuk semua kasta memerlukan waktu selama 3 hari. Telur lebah madu berbentuk silinder, sedikit melengkung dan berwarna putih seperti mutiara. Telur menempel ditengah-tengah dasar sel dalam posisi tegak lurus (Sihombing, 2005). Telur lebah dapat berasal dari lebah ratu dan lebah pekerja. Lebah ratu menghasilkan 2 jenis telur yaitu telur fertile dan telur infertil. Telur fertil merupakan telur yang dibuahi oleh spermatozoa, yang akan menetas menghasilkan lebah ratu dan lebah pekerja. Sedangkan, telur infertil merupakan telur yang tidak dibuahi oleh spermatozoa. Telur infertil yang menetas akan menghasilkan lebah jantan. Telur yang dihasilkan oleh lebah pekerja yaitu telur infertil, yang mana apabila menetas akan menjadi lebah jantan. Lebah pekerja
36 | ENTOMOLOGI 3B mampu bertelur apabila ratu tua dan ratu mati atau hilang. Seekor lebah pekerja hanya mampu bertelur sebanyak 28 butir sepanjang hidupnya (Sumoprastowo, 1987). 3.1.2 Larva Larva merupakan fase yang dilalui lebah madu setelah telur menetas. Larva lebah madu menyerupai ulat berwarna putih tanpa kaki yang melingkar di dalam sel sarang. Waktu yang diperlukan dalam fase larva diantara kasta lebah berbedabeda. Fase larva calon ratu memerlukan waktu 5 hari, larva calon pekerja 5-6 hari dan larva calon jantan 7 hari. Pertumbuhan larva lebah ratu dan jantan 2 kali lebih cepat dibanding lebah pekerja. Saat telur diletakkan di dasar sel, lebah pekerja secara rutin mengontrol sel dan begitu telur menetas, royal jelly secepatnya diletakkan di dasar sel. 3.1.3 Pupa dan Dewasa Pupa adalah fase dimana terjadi perubahan besar untuk lebah dari bentuk larva kemudian akan menjadi seekor lebah dewasa. Tubuhnya memperlihatkan karakteristik lebah dewasa, tetapi sayapnya masih kecil dan belum berkembang. Fase pupa calon ratu memerlukan waktu 7- 8 hari, pupa calon pekerja 11-12 hari dan pupa calon jantan 14 hari. Sewaktu berkembang sempurna, lebah akan memakan sebagian tutup sel yang digunakan sebagai jalan keluar yang kemudian lebah keluar dari sel menjadi lebah dewasa. Dewasa merupakan bentuk akhir dalam siklus
37 | ENTOMOLOGI 3B hidup lebah. Munculnya lebah ratu pada hari ke 15-16, lebah pekerja pada hari ke 19- 21 dan lebah jantan pada hari ke 24 dari fase telur. 3.1.4 Eksplorasi dan pekerjaan Pekerja lebah akan bekerja di dalam koloni selama beberapa minggu atau bulan, tergantung pada pekerjaan dan usianya. Mereka akan terbang keluar dari sarang untuk mengumpulkan nektar, serbuk sari, dan air, serta melakukan berbagai tugas di dalam sarang. 3.1.5 Siklus Reproduksi Lebah jantan biasanya muncul pada musim semi dan musim panas, saat koloni mencapai tingkat populasi tertentu. Mereka akan terbang keluar dari sarang untuk berkawin dengan ratu lebah dari koloni lain. Setelah berkawin, lebah jantan tidak memiliki peran dalam pekerjaan sarang dan umumnya akan mati dalam beberapa minggu. 3.1.6 Peran Ratu Lebah Ratu lebah memiliki peran khusus dalam koloni. Mereka bertanggung jawab untuk bertelur dan memastikan kelangsungan hidup koloni. Ratu lebah biasanya hidup lebih lama daripada pekerja lebah dan dapat bertelur sejumlah besar telur setiap hari. 3.2 SISTEM PENCERNAAN PADA LEBAH Sistem pencernaan pada lebah madu berturut-turut adalah mulut, esofagus, kantongmadu, proventriculus,
38 | ENTOMOLOGI 3B ventriculus, usus halus, usus besar, colon, dan rectum. Fungsi dari masing-masing sistem pencernaan lebah: 1) Mulut, bagian pemotong benda keras (mandibula). Penghisap bahan cair (air, nektar) berupa belalai (proboscis). 2) Esofagus, corong sempit yang memanjang melalui dada sampai perut bagian depan. 3) Kantung madu, saluran esofagus yang membesar di dalam perut yang berfungsi sebagaitempat menyimpan madu. 4) Proventriculus, katup pengatur aliran makanan (menahan makanan dalam kantong madu,atau mengalirkannya untuk kebutuhan tubuh lebah). 5) Ventriculus(lambung), tempat berlangsungnya pencernaan dan penyerapan zat makanan. 6) Usus halus, penyerapan lanjutan air dan mengalirkan sisa makanan ke usus besar. 7) Usus besar-colon, tempat berkumpulnya sisa makanan. 8) Rectum, berfungsi sebagai reabsorbsi air dan asam amino. Pada rectum terjadi diferensiasi sel-sel, ada yang memanjang dan ada yang membentuk bantalan. Sistem pencernaan lebah terdapat di bawah jantung yang terdiri dari usus, yaitu sebuah saluran yang merentang dari mulut ke anus dan kelenjar ludah yang terletak di sebelah ventral dekat ke mulut tetapi kelenjar ini tidak ditemukan pada sebagian serangga.
39 | ENTOMOLOGI 3B Usus lebah terdiri dari 3 bagian, bagian depan disebut stomodeum, bagian tengah disebut mesenteron dan bagian belakang disebut proctodeum. Pada stomodeum terdapat pharynx, esophagus, crop, dan gizzard. Pada prctoderm terdapat ileum, colon dan rectum. Pada mesenteron terdapat struktur menyerupai kantung yang disebut gastric caeca, struktur yang menghubungkan stomodeum dan mesentreron disebut Pada proctodeum terdapat ileum, colon dan rectum. Pada mesenteron terdapat struktur menyerupai kantung yang disebut gastric caeca; struktur yang menghubungkan stomodeum dan mesenteron, disebut cardiac valvae (katup/klep kardiak) dan yang menghubungkan mesenteron dan proctodeum, disebut pyloric valvae. Saluran pencernaan lebah dimulai dari mulut, kemudian membentang melalui leher, dada dan berakhir di ujung gembung. Kantung madu, lambung dan usus terdapat di dalam gembung. Hasil pencernaan dibawa langsung oleh darah beningnya untuk diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Beberapa komponen yang terdapat dalam perut lebah: 1) kantong nectar ini dihubungkan dengan perut lebah oleh suatu kelep yang dapat menahan mengalirnya nektar tersebut kedalam perut pada bagian ini nektar diproses menjadi madu. 2) Kelenjar malam, yang merubah madu menjadi kelenjar yang dikeluarkan dari bagian bawah perut. 3) Kantong madu, tempat menyimpan madu
40 | ENTOMOLOGI 3B 3.3 SISTEM PERNAFASAN LEBAH Sistem pernapasan pada lebah mirip dengan sistem pernapasan serangga pada umumnya. Mereka menggunakan serangkaian tabung kecil yang disebut trakea untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Dengan menggunakan trakea proses ini terdiri dari pembuluh-pembuluh yang bercabangcabang ke seluruh tubuh dengan bermuara pada stigma. Stigma merupakan lubang yang terdapat di sepanjang sisi kiri dan kanan tubuh lebah, karena digunakan untuk memasukan oksigen ke dalam sel dan membawa karbon dioksida dari dalam sel untuk dikeluarkan. Spirakel yaitu bagian dalam trakea yang berfungsi sebagai katup untuk mengatur aliran udara masuk dan keluar, agar lebah dapat mengontrol pembukaan dan menutup spirakel untuk mengantur pernapasan. 3.4 PROSES PERKEMBANGBIAKAN LEBAH Dalam perkawinan lebah, karena banyaknya calon pasangan Ratu lebah memiliki cara khusus untuk menarik perhatian lebah Jantan yaitu dengan melakukan sayembara terbang. Lebah ratu yang masih perawan hanya akan menerima dikawini dengan satu lebah jantan. Lebah jantan yang menjadi pemenang dalam sayembara ini, yang dapat menyusul ratu lebah dalam terbangnya berhak mengawininya. Perkawinan antara keduanya berlangsung dalam keadaan terbang di udara. Selesai perkawinan selesai, keduanya sama-sama jatuh ke tanah.
41 | ENTOMOLOGI 3B Pada saat lebah jantan mengawini ratu lebah, kantung spermanya terlepas dan tertinggal dalam spermatica ratu lebah. Setelahnya, lebah Jantan akan mati. Sekitar empat jam kemudian kantung sperma lebah jantan di lepaskan dari spermateca ratu lebah, lalu ratu lebah dapat terbang kembali ke udara untuk melangsungkan perkawinan kedua. Setelah kembali ke sarang, sekitar 1,5 jam kemudian, kantung sperma lebah Jantan akan dilepaskan lagi. Jika jumlah spermatozoa dalam spermateca-nya belum cukup banyak, lebah ratu akan melangsungkan perkawinan yang ketiga kalinya (Sihombing, 1997). Masa kawin ratu lebah saat melakukan perkawinan biasanya cukup singkat. Proses perkawinan lebah itu sendiri terjadi dalam hitungan menit atau bahkan detik. Ketika ratu lebah keluar untuk melakukan perkawinan, proses perkawinan dianggap selesai saat ratu lebah melakukan penerbangan singkat di udara dan melakukan perkawinan dengan lebah Jantan. Kemudian ratu lebah Kembali kesarang untuk segera memulai bertelur. Ratu lebah mampu bertelur sebanyak 1000- 2000 butir telur perhari. 3.5 SISTEM REPRODUKSI LEBAH Alat reproduksi untuk setiap strata terbentuk sejak fase pupa (Sarwono, 2001): 1) Alat reproduksi jantan terdiri dari sepasang testis yang menghasilkan spermatozoa, dan mampu menghasilkan 10- 200 juta spermatozoa. Testis terdapat di sisi perut
42 | ENTOMOLOGI 3B menempel pada vas deferens. Vas deferens berfungsi sebagai saluran spermatozoa. Saat spermatozoa keluar dari testis akan menuju vesica seminalis kemudian ke saluran ejakulatoris dan berakhir di penis. Vesica seminalis berfungsi sebagai tempat menyimpan semen selama belum terjadi perkawinan. Ketika terjadi perkawinan, maka spermatozoa akan menuju ke penis kemudian ke vagina dan kemudian masuk ke kantong spermatheca pada alat reproduksi lebah ratu. 2) Alat reproduksi lebah pekerja merupakan jenis kelamin betina yang pada dasarnya sama dengan jenis kelamin ratu. Alat kelamin lebah pekerja tidak sesempurna alat kelamin ratu, tetapi lebah pekerja dapat bertelur namun telur yang dihasilkan hanya telur infertil yang menghasilkan lebah jantan. 3) Alat reproduksi lebah ratu merupakan jenis kelamin betina yang alat reproduksinya berkembang sempurna. Alat reproduksinya terdiri dari ovarium, oviduk, uterus, bursa copulatrx, spermatheca, dan vagina. Ovarium lebah ratu berukuran besar dan berjumlah dua yang hampir memenuhi rongga abdomen, dan di dalam ovarium terdapat ovariole yang berfungsi sebagai tempat produksi ovum. Ovum akan menuju saluran sempit yang disebut oviduk yang berfungsi sebagai saluran menuju vagina. Vagina terbentuk dari dua oviduk yang berasal dari dua ovarium dan bersatu membentuk saluran yang disebut bursa copulatrix yang berfungsi sebagai penerima penis lebah jantan saat
43 | ENTOMOLOGI 3B kawin, dan diantara vagina dan oviduk terdapat kantong yang disebut spermatheca yang berfungsi menyimpan spermatozoa hasil perkawinan ratu dengan jantan. Saat ovum keluar dari oviduk menuju vagina dan saat spermatozoa keluar dari spermatheca menuju vagina, saat itulah terjadi fertilisasi di vagina. Spermatheca dapat menyimpan kurang lebih 200 juta spermatozoa, hal ini sangat memungkinkan bagi lebah ratu dapat membuahi telur-telurnya sampai beberapa tahun. 3.6 CARA LEBAH BERTELUR Setelah melakukan perkawinan, lebah ratu akan segera memulai proses bertelur dalam waktu 2-3 hari. Induk baru akan bertelur bersama-sama dengan induk tua di dalam sarang, tetapi biasanya tidak lama kemudian induk tua akan menghilang (Samadi, 2006). Ketika sperma dari lebah jantan masuk ke dalam tubuh lebah ratu, sperma tersebut dapat membuahi telur dengan kapasitas untuk membuahi telur dalam jumlah besar selama bertahun-tahun selama lebah ratu masih hidup. Hal ini dikarenakan sel sperma lebah jantan yang berjumlah jutaan tersimpan dalam alat berupa katung yang terdapat di ujung saluran indung telur lebah ratu. Sel telur yang melewati kantung sperma itu akan di buahi. Ketika lebah ratu akan bertelur, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel sel yang masih kosong dalam sisirannya. Kemudian, telur diletakkan di dasar sel dan tersebut akan diisi dengan madu dan tepung sari oleh lebah
44 | ENTOMOLOGI 3B pekerja. Setelah penuh, sel akan dittutup ditutup dengan lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh lebah dewasa. Setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari (Sihombing, 1997). Telur akan menetas menjadi lebah betina sempurna (calon lebah ratu) dan lebah betina tidak sempurna (calon lebah pekerja). Sel telur tidak terbuahi akan metetas menjadi lebah jantan. Penentu jenis kelamin ini sebetulnya dipengaruhi oleh besarnya ruang tetas (sel sarang), pakan yang tersedia, sikap dan sifat lebah ratu, iklim, adanya pembuahan dengan sperma (Sihombing, 1997).
45 | ENTOMOLOGI 3B KESIAPAN PEMBELAJARAN KREATID DAN MENYENANGKAN Setiap individu selalu mengalami proses belajar dalam kehidupannya, belajar memungkinkan individu untuk mengalami perubahan dalam dirinya. Perubahan ini dapat berupa penguasaan suatu kecakapan tertentu, perubahan sikap serta memiliki ilmu pengetahuan yang berbeda dari sebelum melakukan proses belajar. Dalam proses belajar mengajar, kesiapan individu sebagai seorang siswa akan menentukan kualitas dan hasil belajarnya. Kesiapan adalah suatu bentuk kesediaan siswa untuk melakukan sesuatu. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi invidivu yang siap terhadap pemberian respon atau jawaban dengan cara tertentu terhadap suatu situasi. Kesiapan atau readiness adalah seluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi, kondisi individu yang memungkinkan mereka dapat belajar. Seseorang yang belum siap untuk melaksanakan suatu tugas dalam belajar akan mengalami kesulitan atau malah putus asa. Kesiapan belajar mencakup beberapa indicator, diantaranya meliputi kondisi fisik, mental, emosional, kebutuhan, motif, tujuan, dan pengetahuan. Menurut Djamarah kesiapan untuk belajar merupakan kondisi diri yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan. Kesiapan belajar merupakan kesediaan siswa untuk melaksanakan kegiatan belajar terlebih dahulu di rumah sebelum pelaksanaan belajar di sekolah. Kesiapan belajar adalah kondisi awal suatu kegiatan belajar yang membuatnya siap utuk memberi respon atau jawaban yang ada pada diri siswa dalam mencapai tujuan pengajaran tertentu.
46 | ENTOMOLOGI 3B Pembelajaran membangun pengalaman belajar siswa dengan berbagai keterampilan proses sehingga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru. Sedangkan kreatif dimaksudkan agar guru mampu menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi dan mampu memberikan pelayanan pada berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar siswa. Pembelajaran kreatif dan menyenangkan merupakan usaha membangun pengalaman belajar siswa dengan berbagai keterampilan proses untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan baru, melalui penciptaan kegiatan belajar yang beragam dan mengkondisikan suasana belajar sehingga mampu memberikan pelayanan pada berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar siswa, serta siswa lebih terpusat perhatiannya secara penuh. Langkah-Langkah Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan berbagai keterampilan, diantaranya adalah keterampilan mengajar. Keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh. Beberapa keterampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, meliputi: 1.) Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai guru untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, karena hampir dalam setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.
47 | ENTOMOLOGI 3B 2.) Penguatan merupakan respon terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut. Penguatan bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap pembelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar, meningkatkan kegiatan belajar, dan membina perilaku yang produktif. 3.) Mengadakan variasi merupakan ketrampilan yang harus dikuasai guru yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan, memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap berbagai hal baru dalam pembelajaran, memupuk perilaku positif peserta didik dalam pembelajaran, serta memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya. Variasi dapat dilakukan pada gaya mengajar, penggunaan media dan sumber belajar, pola interaksi, dan variasi dalam kegiatan pembelajaran. 4.) Mendeskripsikan secara lisan tentang sesuatu benda, keadaan, fakta, dan data sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang berlaku. Penjelasan dapat diberikan selama pembelajaran, baik di awal, di tengah, maupun di akhir pembelajaran. Penjelasan harus bermakna dan menarik perhatian peserta didik dan sesuai dengan materi standar dan kompetensi dasar. Penjelasan dapat diberikan untuk menjawab pertanyaan peserta didik dan harus sesuai dengan latar belakang dan tingkat kemampuan peserta didik. 5.) Membuka dan menutup pelajaran merupakan dua kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri pelajaran. Membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan secara profesional akan