40
5. Capaian Target
a. Guru tepat dalam memilih media pembelajaran sesuai dengan materi dan
kondisi terkini
b. Guru optimal dalam memanfaatkan media pembelajaran
6. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Guru
Supervisi akademik individu dengan pendekatan non direktif berjalan
dengan baik, semua guru melakukan dengan senang hati, antusias, tahapan dan
jadwal pelaksanaan supervisi ditaati dan guru juga telah mempersiapkan
pembelajaran dengan baik. Kenyataan di lapangan bahwa guru belum
mempersiapkan dan menggunakan media dalam kegiatan pembelajaran sedikit-
demi sedikit mulai berubah, mereka mulai antusias untuk merancang,
memanfaatkan dan menggunakan media pembelajaran. Berdasarkan langkah-
langkah dalam kegiatan supervisi akademik dapat diketahui bahwa hasil pra
observasi terhadap dua guru dalam merencanakan kegiatan pembelajaran pada
siklus 1 dan 2 sebagai berikut:
Berdasarkan langkah-langkah dalam kegiatan supervisi akademik dapat
diketahui bahwa hasil pra observasi terhadap dua guru dalam merencanakan
kegiatan pembelajaran pada siklus 1 dan 2 sebagai berikut:
Tabel 3.2. Rekapitulasi Hasil Pra Observasi Telaah RPP Siklus 1 dan 2
No Kegiatan Suminah,S.Pd Juleha,S.Pd.
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2
A. Identitas
1. Terdapat : nama sekolah, nama
guru, mata pelajaran, materi
pokok, alokasi waktu, kelas, 1211
semester, tahun pelajaran, dan
peminatan/program.
B. Perumusan Tujuan2
2. Dirumuskan sesua1i dengan KD 2 2 2 2
41
3. Operasional (dapat diukur 1112
ketercapaiannya)
C. Langkah Pembelajaran
4. Menampilkan Langkah
2222
pendahuluan, inti dan penutup.
5. Kegiatan pendahuluan
merencanakan kondisi fisik dan
2212
psikis untuk mengikuti
pembelajaran.
6. Kegiatan Inti menampilkan:
a. Mendorong siswa mencari tahu 1 2 2 2
(active learning).
b. Mendorong kolaborasi antar 2211
siswa
c. Mengintegrasikan kegiatan
penanaman keterampilan hidup
abad 21 (4 C): critical thinking, 2 2 2 2
creativity, collaboration,
communication.
d. Mengintegrasikan kegiatan
1112
penanaman nilai-nilai karakter
e. Mengintegrasikan kegiatan 2222
literasi yang bervariasi.
D. PENILAIAN
7. Mencantumkan perencanaan
penilaian sikap, pengetahuan, dan 2 2 2 2
keterampilan.
8. Melampirkan instrumen penilaian
pengetahuan, meliputi: 2222
a. Kisi-Kisi Soal
42
b. Soal 1 2 22
2 11
c. Kunci 2 2 11
1 11
d. Penskoran 2 22
2
e. Memuat Soal HOTS 1 22
2 28 31
9. Melampirkan format jurnal untuk 2 36 36
penilaian sikap. 33 77,8% 86,1%
36
10. Melampirkan rubrik dan check list 2 Cukup Baik
untuk penilaian keterampilan. 91,%
Jumlah skor perolehan 30 Amat
Baik
Skor maksimum=Jumlah Indikator x (2) 36
Nilai Hasil = (Skor Prlhan/Skor Maks.)
83,3%
x 100
Katagori / Predikat Baik
Dari data di atas dapat dibuat tabel nilai capaian dari hasil telaah RPP sebagai
berikut:
Tabel 3.3. Nilai Pra Observasi Telaah RPP Siklus 1 dan Siklus 2
No. Nama Siklus 1/Kategori Siklus 2/kategori Peningkatan
1. Suminah, S. Pd. 83,3% 91% 7,7 %
(Baik) (Amat Baik)
2. Juleha, S. Pd. 77,8% 86,1% 8,3%
(Cukup) (Baik)
Rata-rata nilai 80,55% 88,55% 8%
capaian
Dari tabel nilai pra obesevasi telaah RPP diperoleh hasil pada siklus 1 dua guru
memperoleh nilai sangat baik. Beberapa indikator dalam komponen RPP yang
belum mencapai nilai maksimal 2 menjadi refleksi dan tindak lanjut dalam
menyusun RPP untuk pelaksanaan siklus 2. Pada siklus 2 capaian nilai meningkat
rata-rata 8 % sehingga dua guru sebagai sasaran supervisi sudah mencapai nilai
43
91,% dan 86,1% dengan rata-rata nilai capaian 88,55% masuk dalam kategori
baik.
GRAFIK NILAI TELAAH RPP SIKLUS 1 DAN 2
100.0% 91%
90.0%
80.0% 83.3% 86.1%
70.0% 77.8%
60.0%
50.0% 7.7% 8.3%
40.0%
30.0%
20.0%
10.0%
0.0%
Suminah, S. Pd. Siklus 2 Juleha, S. Pd.
Siklus 1 Peningkatan
Gambar 3.1. Grafik Nilai Pra Observasi Telaah RPP Siklus 1 dan Siklus 2
Dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa nilai pra observasi sudah mencapai
target, yaitu nilai capaian lebih dari 80% artinya kemampuan guru dalam
penyusunan RPP sudah baik.
Sedangkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran diperoleh data sebagai
berikut:
Tabel 3.4. Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2
No Kegiatan Suminah, S.Pd. Juleha, S.Pd.
Siklus 1 Siklus 2 Siklus 1 Siklus 2
A. Kegiatan pendahuluan
1. Memberikan apersepsi
dengan cara
menghubungkan materi 2 2 1 2
pembelajaran dengan
pengalaman peserta didik
44
2. Menyampaikan tujuan
pembelajaran, dan
1212
kompetensi yang harus
dicapai oleh peserta didik
3. Menyampaikan langkah-
langkah kegiatan
pembelajaran dan
kompetensi yang akan 1 2 1 2
dinilai yang
mencerminkan tujuan
pembelajaran
4. Menyampaikan acuan
2222
materi yang akan dibahas
5. Penguatan nilai karakter
1111
berbasis budaya sekolah
B. KEGIATAN INTI
B1. Penguasaan Materi Pembelajaran
6. Kemampuan
menyesuaikan materi
2222
pembelajaran dengan
tujuan pembelajaran
7. Kemampuan
mengkaitkan materi
pembelajaran dengan
1212
pengetahuan lain yang
relevan dengan
kehidupan sehari-hari
8. Menyajikan pembahasan
materi pembelajaran 1111
dengan tepat dan lengkap
45
sesuai dengan konsep
yang benar dan yang
mencerminkan
pencapaian KD
B2. Implementasi Pembelajaran
9. Melaksanakan
pembelajaran mengikuti 2 2 2 2
kerangka RPP
10. Pembelajaran yang
dilaksanakan bersifat
inspiratif dan multifaset
(variasi proses berpikir
C1-C6) untuk
memunculkan kebiasaan
positip peserta didik
yaitu terbangunnya 1111
karakter dan
berkembangnya Higher
Order Thinking Skills
(HOTs) atau
Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi peserta
didik
11. Pembelajaran yang
dilaksanakan menarik,
menyenangkan,
menggunakan 1111
multimedia dan
membelajarkan lebih
lanjut
46
12. Pembelajaran yang
dilaksanakan 222 2
menumbuhkan 2
kemampuan berliterasi 2
1
13. Guru mendorong peserta 1
didik untuk
mengembangkan
keterampilan bertanya 2 2 2
untuk membangun
kebiasaan mencari tahu
(inquisiveness)
B3. Implementasi Keterampilan Pembelajaran Abad 21
14. Pembelajaran yang
dilaksanakan bersifat
interaktif sehingga
memiliki kemampuan 2 2 2
komunikatif dan
kerjasama yang baik
(communication)
15. Pembelajaran yang
dilaksanakan menantang
sehingga memunculkan
kemampuan berpikir
121
kritis dan penyelesaian
masalah. (critical
thinking and problem
solving)
16. Pembelajaran mendorong
peserta didik untuk 221
membiasakan bekerja
47
sama secara berpasangan
atau kelompok
(collaboration)
17. Pembelajaran
menumbuhkembangkan
dan menuntut peserta
didik untuk kreatif dan
berinovasi dalam 2222
menyelesaikan tugas-
tugas atau masalah yang
diberikan. (creativity and
innovation)
B4. Pemanfaatan Media dan Sumber Belajar
18. Menunjukkan
keterampilan dalam
menggunakan sumber
dan media pembelajaran 2 2 2 2
sehingga menghasilkan
pesan yang menarik dan
bermakna
19. Melibatkan peserta didik
dalam pemanfaatan 2222
media dan sumber
pembelajaran
B5. Interaksi dengan Peserta Didik
20. Guru memberikan respon
positif terhadap 2212
partisipasi peserta didik
B6. Penggunaan Bahasa yang Baik dan Benar
48
21. Menggunakan bahasa
Indonesia yang baik, 2222
benar, dan kontekstual
22. Menggunakan pilihan
kata yang mudah
2211
dipahami oleh peserta
didik
Kegiatan Penutup Pembelajaran
23. Membuat rangkuman
dan/atau kesimpulan 2222
dengan melibatkan
peserta didik
24. Melaksanakan penilaian
pembelajaran (secara 2 2 2 2
lisan/tertulis)
25. Melakukan refleksi
pembelajaran 2212
(kebermaknaan
pembelajaran)
Skor Perolehan Total 42 46 38 44
Skor Maksimum 50 50 50 50
Nilai 84 92 76 88
Dari data di atas dapat dibuat tabel nilai capaian dari hasil observasi pelaksanaan
pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 3.5. Nilai Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2
No. Nama Siklus 1/ Siklus 2/ Peningkatan
1. Suminah, S. Pd. Kategori kategori 8%
2. Juleha, S. Pd. 12%
Rata-rata nilai capaian 84% 92% 10%
(Baik) (Baik Sekali)
76%
(Cukup) 88%
80% (Baik)
90%
49
Dari tabel di atas, nilai hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pada
siklus 1 adalah 84% dan 76% termasuk kategori baik. Beberapa indikator yang
masih di bawah skor 4 dijadikan catatan untuk refleksi dan tindak lanjut
memperbaiki pelaksanaan pembelajaran siklus 2.
Pada siklus 2 dari dua guru mengalami peningkatan yang cukup besar,
dengan nilai 92% dan 88%, termasuk kategori baik sekali. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi akademik sudah mencapai target yang
ditetapkan, yaitu 80%. Untuk lebih jelas melihat peningkatan pelaksanaan
pembelajaran siklus 1 ke siklus 2 dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
GRAFIK NILAI OBSERVASI PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS 1 DAN 2
100% 92% 88%
90% 87% 76%
80%
70% 12%
60% 8%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Suminah, S. Pd. Siklus 2 Juleha, S. Pd.
Siklus 1 Peningkatan
Grafik 3.2. Nilai Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2
7. Tindak Lanjut
Sebagai tindak lanjut dari kegiatan supervisi akademik terhadap guru
SDN Sipala 1, yang bernama Ibu Suminah, S.Pd., dan ibu Juleha S.Pd,maka
guru tersebut akan diikut sertakan dalam kegiatan Workshop. Pelaksanaan
supervisi akademik dengan tahapan pra observasi, observasi, dan pasca
observasi siklus 1 terdapat beberapa catatan indikator komponen RPP dan
kegiatan pembelajaran belum maksimal diperbaiki di siklus 2. Hasil RPP dan
50
pelaksanaan pembelajaran siklus 2 yang sudah baik sekali menjadi acuan untuk
pemantauan dan pembinaan selanjutnya terhadap guru-guru yang lain.
8. Simpulan
Hasil supervisi akademik siklus 1 pra observasi berupa telaah RPP dan
observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran sudah termasuk kategori baik
sekali untuk telaah RPP dan baik untuk pelaksanaan pembelajaran. Kelemahan
yang ditemukan pada siklus 1 ditindaklanjuti pada siklus 2. Hasil siklus 2 pada
kegiatan pra observasi maupun observasi dari dua guru sudah mencapai target
lebih dari 90%, yaitu pra observasi nilai 100% dan 98,52% Sedangkan
pelaksanaan pembelajaran dengan nilai 93,75% dan 95%,
Berdasarkan hasil pelaksanaan observasi yang telah diuraikan maka
dapat dikemukakan kesimpulan yaitu supervisi akademik dapat meningkatkan
mutu proses dan hasil pembelajaran.
9. Rekomendasi
a. Supervisi akademik perlu dilaksanakan secara berkesinambungan untuk
meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran.
b. Pelaksanaaan supevisi akademik perlu direncanakan dengan matang agar
dapat mencapai tujuan yang diharapkan
51
LAMPIRAN
1. Rencana Pengawasan Akademik (RPA)
2. Surat pernyataan telah melaksanakan kegiatan
3. Daftar Hadir
4. RPP Siklus 1_Suminah,S.Pd
5. Instrumen Telaah RPP Siklus 1_ Suminah,S.Pd
6. Instrumen Wawancara Pra Observasi siklus 1_ Suminah,S.Pd
7. Instrumen Observasi Pembelajaran siklus 1_ Suminah,S.Pd
8. Instrumen Wawancara Pasca Observasi siklus 1_ Suminah,S.Pd
9. RPP Siklus 1_Juleha,S.Pd
10. Instrumen Telaah RPP Siklus 1_ Juleha,S.Pd
11. Instrumen Wawancara Pra Observasi siklus 1_ Juleha,S.Pd
12. Instrumen Observasi Pembelajaran siklus 1_ Juleha,S.Pd
13. Instrumen Wawancara Pasca Observasi siklus 1_ Juleha,S.Pd
14. RPP Siklus 2_ Suminah,S.Pd
15. Instrumen Telaah RPP Siklus 2_ Suminah,S.Pd
16. Instrumen Wawancara Pra Observasi siklus 2_ Suminah,S.Pd
17. Instrumen Observasi Pembelajaran siklus 2_ Suminah,S.Pd
18. Instrumen Wawancara Pasca Observasi siklus 2_ Suminah,S.Pd
19. RPP Siklus 2_ Juleha,S.Pd
20. Instrumen Telaah RPP Siklus 2_ Juleha,S.Pd
21. Instrumen Wawancara Pra Observasi siklus 2_ Juleha,S.Pd
22. Instrumen Observasi Pembelajaran siklus 2_ Juleha,S.Pd
23. Instrumen Wawancara Pasca Observasi siklus 2_ Juleha ,S.Pd
24. Foto Kegiatan Supervisi Akademik
25. Instrument Monev Supervisi Akademik
52
B. Pelaksanaan Penilaian Kinerja
1. Deskripsi Persiapan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Dan Guru.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 tahun 2010 tentang
Penugasan guru sebagai kepala sekolah/sekolah, Pasal 12 menyatakan bahwa:
(1) Penilaian kinerja kepala sekolah/sekolah dilakukan secara berkala setiap
tahun dan secara kumulatif setiap empat tahun;
(2) Penilaian kinerja tahunan dilaksanakan oleh pengawas sekolah/sekolah;
(3) Penilaian kinerja empat tahunan dilaksanakan oleh atasan langsung dengan
mempertimbangkan penilaian kinerja oleh tim penilai yang terdiri dari
pengawas sekolah/sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, dan komite
sekolah/sekolah dari tempatnya bertugas;
(4) Hasil penilaian kinerja dikategorikan dalam tingkatan amat baik, baik,
cukup, sedang atau kurang.
Penilaian kinerja kepala sekolah meliputi (1) dimensi tugas utama manajerial;
dan (2) supervise Akademik.
Dalam dua dimensi tersebut terkandung empat belas unsur tugas utama
yang secara nyata harus dipenuhi oleh kepala sekolah sebagai implementasi
berbagai peraturan mendasari pemenuhan standar pelaksanaan tugasya. Untuk
mengukur kinerjanya maka disusunlah perangkat instrument penilaian kinerja
yang dirancang untuk mengidentifikasi data unjuk kerja.
Untuk melaksanakan Penilain Kinerja Kepala Sekolah dan Penilaian Kinerja
Guru dilakukan beberapa persiapan diantaranya:
a. Sosialisasi RTLPP kepada seluruh guru dan karyawan SDN Daya 1
b. Menentukan Tujuan Kegiatan Penilain Kinerja Kepala Sekolah dan
Penilaian Kinerja Guru.
c. Analisis Hasil Penilain Kinerja Kepala Sekolah dan Penilaian Kinerja Guru
untuk dijadikan bahan pertimbangan kegiatan berikutnya.
d. Tindak Lanjut/ Rekomendasi.
53
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu Pelaksanaan dilaksanakan Penilain Kinerja Kepala Sekolah dan
Penilaian Kinerja Guru pada tanggal 13 s.d 17 November 2021 di SDN Daya 1.
Penilaian Kinerja Guru dan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dilaksanakan pada
satu Kepala Sekolah yang sudah bersertifikasi pendidik professional dan 2 guru
yang sudah bersertifikat pendidik dengan jadwal sebagai berikut:
WAKTU PELAKSANAAN PKKS DAN PKG
No Nama Kepala Nama Sekolah Tanggal Keterangan
Sekolah/Guru PKG/PKKS
1 Adriani Abdullah , SDN Daya 1 13 s.d 14 Nov 2021 PKKS
S.Pd.M.Pd
2 Dra.Hj.St.Sulaeha, SDN Daya 1 15 s.d 17 Nov 2021 PKG
3 Wirna,S.Pd. SDN Daya 1 15 s.d 17 Nov 2021 PKG
Tabel 3.6. Waktu Pelaksanaan PKKS dan PKG
3. Sasaran Penilaian Kinerja
Sasaran PKKS dan PKG adalah sebagai berikut: DAFTAR SASARAN PKKS
DAN PKG
No Nama Kepala Sekolah/Guru Nama Sekolah
1 Adriani Abdullah , S.Pd.M.Pd SDN Daya 1
2 Dra.Hj.St.Sulaeha, SDN Daya 1
3 Mirna,S.Pd. SDN Daya 1
Tabel 3.7. Daftar Sasaran PKKS dan PKG
4. Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan
Pendekatan dan metode yang tepat diperlukan dalam kegiatan
kepengawasan. Tujuannya adalah dalam pelaksanaan tugas kepengawasan
menghasilkan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah. Dengan
mengembangkan kemitraan dan prinsip kesejawatan kepada stakeholder
satuan pendidikan maka dalam melaksanakan penilaian kinerja kepala
54
sekolah diharapkan dapat diterima dan diimplementasikan oleh warga
sekolah tersebut.Pendekatan yang dilakukan dengan pendekatan kelompok
dan pendekatan individual .yang digunakan untuk mengembangkan prinsip
pendampingan , diskusi, sharing dan refleksi.
Sesuai dengan kompetensi pengawas satuan pendidikan maka
metode yang dipilih adalah :
1. Pembinaan secara individual dan kolektif melalui pertemuan guru dan
kepala sekolah .
2. Pemantauan/monitoring akademik dan managerial
Melaksanakan analisis secara komprehensip hasil pelaksanaan pembinaan guru
dan kepala sekolah.
b. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam Penilaian Kinerja Guru dan Penilaian Kinerja
Kepala Sekolah dengan cara :
a) Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung terhadap
kepala sekolah dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
b) Wawancara terfokus, yaitu dengan mengadakan wawancara dengan
guru dan tenaga kependidikan untuk mengetahui pelaksanaan tugas
sehari-hari.
c) Studi dokumen, yaitu mencermati dan mengamati data-data yang ada pada
dokumen PKG serta arsip sekolah dan administrasi kepala sekolah yang
berupa dokumen hasil isian dalam instrument
5. Hasil Penilaian Kinerja
a) Kepala Sekolah Tahun Ajaran 2020-2021
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dilakukan oleh calon pengawas
sekolah dengan menggunakan aplikasi PKKS berdasarkanPermendikbud No
15 Tahun 2018 yang menilai seluruh kompetensi Kepala Sekolah. Kegiatan
diawali dengan mengisi identitas kepala sekolah. Mengisi penilaian prilaku
kepala sekolah dengan indikator orientasi pelayanan, integritas, komitmen,
disiplin, dan kerjasama. Hasil dari penilaian perilaku kerja kepala sekolah
55
dengan nilai capaian rata-rata adalah 91,20 dalam kategori baik sekali. Adapun
capaian setiap indikator perilaku ditunjukkan pada tabel di bawan ini.
Tabel 3.8. Nilai Perilaku Kerja Kepala Sekolah
No. Perilaku Kerja Nilai Kategori
1. Orientasi Pelayanan 93 Sangat Baik
2. Integritas 91 Sangat Baik
3. Komitmen 91 Sangat Baik
4. Disiplin 90 Baik
5. Kerjasama 91 Sangat Baik
Jumlah 456 Sangat Baik
Rata-rata 91,20
Instrumen lain adalah isian yang berkaitan dengan pelaksanaan 8 SNP,yaitu
strandar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar
penilaian. Adapun nilai capaiannya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.9. Nilai Capaian 8 Standar Nasional Pendidikan
No. Standar Nasional Pendidikan (SNP) Nilai
1. Standar Isi 5,76
2. Standar Proses 6,29
3. Standar Kompetensi Lulusan 6,02
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6,74
5. Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 5,08
6. Standar Pengelolaan 5,87
7. Standar Pembiayaan 6,25
8. Standar Penilaian 6,17
Rata-rata 6,07
(cukup)
56
Adapun rekap prestasi kerja Kepala Sekolah adalah sebagai berikut :
Tabel 3.10. Rekap Nilai Prestasi Kerja Kepala Sekolah
Prestasi Kerja SKOR NILAI
Sasaran Kerja Pegawai
Perilaku Kerja 90,00 54,00
91,20 36,48
Jumlah 90,48
Dari rekap nilai prestasi kerja kepala sekolah di atas, tampak kepala sekolah
mendapat nilai 90,48 untuk hasil prestasi kerja. Prestasi kerja kepala sekolah
kategori sangat baik. Pelaksanaan Penilaian Kinerja Kepala Sekolah diakhiri
dengankegiatan monev yang dilakukan oleh mentor diklat calon pengawas
sekolah dengan hasil baik sekali, yaitu nilai 100. Artinya semua perencanaan
yang dibuat dalam kegiatan RTLPP Penilaian Kinerja Kepala Sekolah dapat
dilaksanakan oleh calon pengawas sekolah dengan baik.
b) Penilaian Kinerja Guru (PKG)
Hasil Penilaian kinerja dua orang guru kelas tersaji dalam tabel seperti tersebut
dibawah ini
LEMBAR ANALISIS HASIL PENILAIAN KIN
KOMPETENSI RATA-
No NAMA PEDAGOGIK KEPRIB SOS PROFE Rata KepSek
GURU ADIAN Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 70%
1 Dra.Hj.St.Su 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 89,28 62,49
laeha,
2 Mirna,S.Pd 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 85,71 59,99
NERJA GURU (PK GURU) SDN DAYA 1
-RATA KUESIONER
KINERJA PRE REKO
MENDASI
k Sejaw Ortu Siswa NILAI DI TEMUAN
KAT
10% 10% 10%
8,92 8,92 8,92 89,25 Baik Kompetensi rendah Pembinaan pd
pada : kegiatan kegiatan
pembelj yg pembelajaran
mendidik; yg mendidik,
mengembangkan komunikasi dg
potensi, komunikasi sejawat,
dengan peserta orangtua,
didik, penilaian dan peserta didik
evaluasi, pribadi dan
dewasa dan teladan, masyarakat,
komunikasi dengan pengembangan
sesama guru, tenaga keprofesian
kependidikan,
orang tua dan
masyarakat,
mengembangkan
keprofesian melalui
tindakan reflektif
8,57 8,57 8,57 85,7 Baik Kompetensi rendah Pembinaan pd
pada : kegiatan kegiatan
pembelj yg pembelajaran yg
mendidik; mendidik,
mengembangkan komunikasi dg
potensi, penilaian sejawat, orang
dan evaluasi, tua, peserta didik
pribadi dewasa dan dan masyarakat,
57
Tabel 3.11. Analisis Hasil P
EVALUASI PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA GURU (PK
N O ASPEK KEGIATAN SASARAN TARGET METO
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 Melaksanakan Penilaian Dra.Hj.St.Su 1) Rata-rata Studi
Penilaian Kinerja Guru laeha, kompetensi Dokum
Kinerja Guru pedagogik dan
Mirna,S.Pd. unsur Kegiatan wawa
pembelajaran a
yang mendidik
80% guru
mencapai
minimal 75
dari skor
maksimal 100
dengan nilai
kompetensi 4
(skala 4)
teladan,etos kerja, pengembangan
tanggung jawab keprofesian
yang tinggi,
komunikasi dengan
sesama guru,
tenaga
kependidikan,
orang tua dan
masyarakat,
mengembangkan
keprofesian
melalui tindakan
reflektif
Penilaian Kinerja Guru
GURU) DAN KEPALA SEKOLAH (PKKS) SDN DAYA 1
ODE HAMBATAN KETERCAPAIAN TINDAK
LANJUT
) (7) (8) (9)
1) Tiap 1) Rata-rata Guru perlu
mendapatkan
men kompetensi kompetensi pembimbingan dan
ancar pembinaan melalui
dlm instrumen pedagogik unsur visitasi maupun
bimbingan dan
memiliki Kegiatan pelatihan/workshop
pada
jumlah sub pembelajaran yang 1) kompetensi
unsur yang mendidik 75 pedagogik meliputi
; pembelajaran yang
bervariasi Ketercapai an : mendidik
pengembangan
sehingga nilai target tercapai potensi pesertadidik
ketercapai an 100%
kurang 2) Rata-rata
standar kompetensi
2) Instrumen pedagogik unsur
pemantauan pengembangan
PKG hanya 3 potensi
58
2) Rata-rata
kompetensi
pedagogik
unsur
pengembangan
potensi peserta
didik 80% guru
mencapai
minimal 75
dari skor
maksimal 100
dengan nilai
kompetensi 4
(skala 4)
3) Rata-rata
kompetensi
pedagogik
unsur penilaian
dan evaluasi
80% guru
mencapai
minimal 75 dari
skor maksimal
100 dengan
nilai
kompetensi 4
(skala 4)
4) Rata-rata
kompetensi
kepribadian
unsur
menunjukkan
pribadi yang
item; (a)tidak pesertadidik 75 penilaian dan
tebukti Ketercapaian : evaluasi
(b)terpenuhi target tercapai 2) kompetensi
sebagian dan 100% pedagogik meliputi ;
(c)terpenuhi 3) Rata-rata menunjukkan
seluruhnya Kompetensi pribadi yang
shg kurang pedagogik unsur dewasa komunikasi
objektif penilaian dan dengan sesama
evaluasi 75 guru, tendik, orang
Ketercapaian : tua, peserta didik
target tercapai dan masyarakat
100% 3) kompetensi
4) Rata-rata pedagogik meliputi
kompetensi ;pengembangan
kepribadian keprofesian melalui
unsur tindakan reflektif
menunjukkan
pribadi yang
dewasa 75
Ketercapaian :
target tercapai
100%
5) Rata-rata
kompetensi sosial
unsur komunikasi
dengan sesama
guru, tendik, orang
tua, peserta didik
dan masyarakat 75
Ketercapaian :
target tercapai
100%
6) Rata-rata
59
dewasa 80%
guru mencapai
minimal 75 dari
skor maksimal
100 dengan
nilai
kompetensi 4
(skala 4)
5) Rata-rata
kompetensi
sosial unsur
komunikasi
dengan sesama
guru, tendik,
orang tua,
peserta didik
dan masyarakat
80% guru
mencapai
minimal 75 dari
skor maksimal
100 dengan
nilai
kompetensi 4
(skala 4)
6) Rata-rata
kompetensi
Profesional
unsur
pengembang
an keprofesian
melalui
tindakan
kompetensi
Profesional unsur
pengembangan
keprofesian melalui
tindakan feflektif
75 Ketercapaian :
target tercapai
100%
60
feflektif 80%
guru mencapai
minimal 75
dari skor
maksimal 100
dengan nilai
kompetensi 4
(skala 4)
2 Melaksanakan Penilaian Kinerja Adriani Rata-rata capaian Studi
kompetensi dalam dokume
Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Abdullah PKKS :
Kepala Sekolah S.Pd.M.Pd (1) kompetensi
kepribadian,
(2) kompetensi
kepemimpinan,
(3) kompetensi
pengembangan
sekolah,
(4) kompetensi
manajemen,
(5) kompetensi
kewirausahaan
dan
(6) kompetensi
supervisi
minimal 2,75
atau rata- rata
<75,00dari
capaian
maksimal 4,00
Tabel 3.12. Evaluasi Pelaksa
indikator Kompetensi kepala Kepala sekolah perlu
en subunsur sekolah secara mendapatkan
kompetensi umum melampaui bimbingan pada
dalam minimal 3 atau > kompetensi
instrument rata-rata 75,00 kompetensi
pencermatan kompetensi yg pengembangan sekolah
PKKS terlalu masih dibawah
banyak dan target minimal,
deskripsinya yaitu :
sangat pengembangan
kompleks sekolah 2.75
sehingga Ketercapaian :
penilai target tercapai
kesulitan untuk 83,33%
mengkonvers
dalam
penilaian/bukti
fisik
anaan PKG dan PKKS
61
62
ANALISIS MONEV PENILAIAN KINERJA GURU TAHUN 2020
No Kegiatan Uraian Responden Predikat
Responden
Jumlah
Prosentase
Diperoleh Data PKG 4 4 8 100 AB
Diperoleh Data Indikator 4 4 8 100 AB
1 PKG yang Paling Rendah
Mengetahui Kelemahan 4 4 8 100 AB
Masing-masing Guru
Tabel 3.13. Analisis Monev Penilaian Kinerja Guru
Dari data analisis penilaian kinerja guru dari persiapan dan pelaksanaan terlaksana
dengan amat baik.
6. Tindak Lanjut
Untuk meningkatkan kinerja Kepala Sekolah agar lebih baik perlu
diberikan pembimbingan secara berkelanjutan. Pembimbingan dapat
dilaksanakan pada saat ada kegiatan di KKKS yang telah diselenggarakan secara
rutin di tingkat kaupaten, atau secara individu masing-masing kepala sekolah.
Materi pembimbingan disesuaikan dengan kebutuhan kepala sekolah
dapat secara kelompok dengan materi yang sama maupun secara individu
menggunakan dasar hasil penilaian kinerja yang rendah seperti materi
kewirausahaan, supervisi, dan pengembangan sekolah yang masih rendah
nilainya.
7. Simpulan
Berdasarkan review data hasil pelaksanaan kinerja guru Tahun 2020 dapat
disimpulkan:
a. Dua orang guru SDN Daya 1 (yang PKG di review) telah melaksanakan
kegiatan pembelajaran dengan nilai baik.
b. Kepala sekolah SDN Daya 1 telah melaksanakan kinerja kepala sekolah
dengan nilai baik. Kepala Sekolah telah melaksanakan sesuai dengan tugas
63
pokok sebagai kepala sekolah.
8. Rekomendasi
a. Hasil penilaian Kinerja Kepala Sekolah (PKKS)
1) Kepala Sekolah meningkatkan kinerja dalam supervise akademik dengan
melakukan perencanaan kegiatan supervsisi akademik secara matang
sehingga bisa dilaksanakan dengan baik dan dilakukan tindak lanjut dari
hasil supervisi
2) Kepala Sekolah meningkatkan intensitas supervisi akademik dalambidang
peningkatan prestasi akademik dan non akademik bagisiswa
3) Kepala Sekolah meningkatkan kinerjanya untuk masing-masing
kompetensi agar dari tahun ke tahun semakin meningkat.
4) Kepala sekolah melakukan inovasi-inovasi dalam melaksanakan tugasnya
untuk meningkatkan iklim dan budaya kerja sekolah yangnyaman bagi
semua warga sekolah, sehingga mencapai hasil pendidikan yang baik.
b. Analisis PKG terhadap 2 guru
1) Kepala sekolah melaksanakan Penilaian Kinerja Guru secara rutin dan
berkesinambungan serta melakukan tindak lanjut dari hasil PKG untuk
kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi guru dan juga
untuk penyusunan perencanaan kegiatan dan anggaran sekolah pada tahun
berikutnya.
2) Sekolah memberikan kesempatan dan memfasilitasi kepada guru untuk
mengikuti pengembangan diri dalam kegiatan KKG Sekolah maupun
mata pelajaran tingkat kota.
3) Sekolah melaksanakan workshop dengan bimbingan pengawas binaan
untuk meningkatkan kompetensi pedagogis dan professional guru.
64
LAMPIRAN
1. Rencana Pengawasan Manajerial (RPM)
2. Surat pernyataan telah melaksanakan kegiatan
3. Daftar Hadir
4. Instrumen PKKS
5. Rekap Hasil PKG_Dra.Suleha
6. Rekap Hasil PKG_Wirna,S.Pd
7. Foto Kegiatan PKKS dan Analisis Hasil PKG
8. Instrument Monev PKKS dan Analilis PKG
65
C. Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) Profesional Guru dan/atau KS
sesuai dengan masalah utama pembelajaran
1. Deskripsi Persiapan Pembinaan Guru
Pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan berupa
kegiatan bimbingan dan latihan untuk meningkatkan kompetensi guru
dankepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya. Tujuan Pembimbingan
danpelatihan dilaksanakan untuk meningkatkan kompetensi guru dalam
pembelajaran guna memenuhi tuntutan pengembangan karier mereka.
Bimbingan dan pelatihan tersebut memberikan pengalaman- pengalaman,
ilmu, keterampilan, dan pengetahuan baru kepada guru dan kepala
sekolah.
SDN Sipala 1 Makassar selalu berupaya untuk meningkatkan
mutu pembelajaran. Terlebih lagi tuntutan mutu pembelajaran dewasa ini
yang mengharuskan guru untuk menguasai kompetensinya secara
mumpuni. Oleh karena itulah maka dipandang perlu untuk
menyelenggarakan Bimbingan dan Pelatihan (Bimlat). Salah satu Bimlat
yang akan dilaksanakan adalah berkaitan dengan peningkatan kemampuan
guru dalam menerapkan pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking
Skill).
Bimbingan dan pelatihan ini dilaksanakan sehubungan masih
banyaknya guru yang belum mampu menerapkan pembelajaran HOTS.
Sedangkan menerapkan pembelajaran HOTS sangat diperlukan,
mengingat kondisi sekarang yang menuntut peserta didik untuk
berlatih,membiasakan dan membentuk pola pikir tinggkat tinggi.HOTS
diimplementasikan dalam kurikulum 2013 dalam bentuk pembelajaran
dan penilaian untuk mencapai hasil Pendidikan yang berkualitas.
Adapun Langkah-langkah dalam kegiatan ini adalah:
1) Persiapan Bimlat
2) Pelaksanaan Bimlat
3) Observasi (pengamatan)
66
Uraian Langkah-langkahnya sebagai berikut:
1) Persiapan Bimlat
a. Calon Pengawas Sekolah menyusun Rencana Pengawasan Akademik
(RPA) Bimbingan dan Pelatihan
b. Menyusun Panduan kegiatan Bimlat melalui workshop Penerapan
Pembelajaran HOTS.
c. Koordinasi dengan teman sejawat untuk membentuk panitia dan
pembagian tugasnya
d. Mempersiapkan administrasi kegiatan, SK pembentukan panitia,undangan
kegiatan workshop, daftar hadir peserta, jadwal kegiatan.
e. Mempersiapkan instrument Bimlat yang terdiri dari : instrument
perencanaan kegiatan workshop, penyelenggaraan kegiatan workshop,
observasi kegiatan workshop, penilaian kegiatan workshop, penilaian
narasumber workshop, evaluasi diri peserta sebelum kegiatan, evaluasi diri
peserta setelah kegiatan, dan monev kegiatan workshop.
2) Pelaksanaan Bimbingan dan Pelatihan
Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan pelatihan dilakukan dengan dua
siklus, yaitu:
a. Siklus Pertama: Kamis, 18 November 2021
(1) Sambutan oleh Kepala Sekolah, sekaligus menyampaikan tujuan
dilaksanakan Workshop
(2) Pembukaaan oleh Pengawas Sekolah Gugus 2 Wilayah 1
Kec.Biringkanaya
(3) Pemaparan materi oleh nara sumber dalam hal ini calon pengawas
sekolah sendiri yaitu Penerapan pembelajaran HOTS.
(4) Peserta praktik menerapkan pembelajaran HOTS yang tepat sesuai
dengan KD atau materi pembelajaran
(5) Peserta menyajikan hasil dan saling memberikan tanggapan serta
masukan untuk perbaikan
(6) Selama kegiatan dilakukan observasi, baik dari peserta danmonev dan
refleksi oleh calon pengawas sekolah sendiri untuk mengetahui
67
kelemahan-kelemahan dalammenentukan tindak lanjut
(7) Menyampaikan hasil refleksi dan tindak lanjut untuk kegiatan di
siklus kedua
b. Siklus Kedua: Sabtu, 20 November 2021
(1) Penyampaian hasil penerapan pembelajaran HOTS yang telah disusun
di siklus pertama.
(2) Pendampingan penerapan pembelajaran HOTS bagi yang belum
mampu oleh nara sumber dan juga bersama teman sejawat yang sudah
menguasai dengan baik.
(3) Peserta menyajikan kembali dan diberi tanggapan oleh peserta lain
maupun nara sumber untuk saran perbaikan, dan hasilnya
dikumpulkan.
(4) Selama kegiatan dilakukan monev obeservasi kegiatan dan refleksi
dari kegiatan, serta tindak lanjut untuk menentukan pembinaan
selanjutnya.
3) Observasi (pengamatan) Kegiatan workshop
Pada tahap ini observer melakukan pengamatan langsung terhadap
aktivitas yang dilakukan oleh narasumber maupun peserta, selama proses
Bimlat berlangsung, dengan menggunakan instrument yang telah disediakan.
Instrument yang telah disusun diperuntukkan beberapa jenis kegiatan dan
tujuan pengamatan selama bimtek. Ada instrument khusus untuk observer,
dan ada instrument khusus untuk peserta. Untuk observer, instrumen
observasi pertama adalah tentang perencanaan kegiatan workshop, ke dua
adalah tentang observasi pelaksanaan kegiatan, dan ke tiga instrument
monitoring dan evaluasi kegiatan workshop. Untuk peserta disediakan
instrument evaluasi diri peserta sebelum kegiatan (Pre Test) dan instrument
evaluasi diri peserta setelahkegiatan (Post Test), instrument penyelenggaraan
workshop dan instrumen penilaian terhadap narasumber.
68
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Waktu
Pelaksanaan bimbingan dan pelatihan melalui kegiatan workshop dilaksanakan
selama empat hari yaitu :
Hari / Tanggal : Kamis – Senin, 18-22 November 2021
Waktu Kegiatan : Pukul 07.30 – 14.30
b. Tempat pelaksanaan
Kegiatan bimbingan dan pelatihan melalui workshop dilaksanakan di SDN
Sipala 1 Makassar
3. Sasaran Bimbingan dan Pelatihan (Bimlat)
Sasaran bimbingan dan pelatihan melalui kegiatan workshop adalah seluruh guru
di SDN Sipala 1 Makassar yang berjumlah 15 orang
4. Pendekatan dan Metode
a. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan guru
dalam menerapkan pembelajaran HOTS ini adalah pendekatan secara
kooperatif dan kolaboratif:
1) Kooperatif yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk
kepentingan bersama (mutual benerfit). Dalam kegiatan ini pembentukan
kelompok berdasarkan kelompok mata pelajaran.
2) Kolaboratif yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau
penyelesaian tugas dimana setiap peserta bimlat saling mengisi dan
melengkapi. Setiap kelompok guru dalam satu mata pelajaran saling
bekerjasama memetakan kompetensi dasar mata pelajaran tersebut,
mengidentifikasi media pembelajaran yang dibutuhkan dalam materi
tersebut, berdiskusi cara menerapkan pembelajaran HOTS , lalu
mempresentasikannya di depan semua peserta bimlat dan narasumber.
Berikut ini Langkah-langkah metode kolaboratif:
a) Pemaparan materi dari narasumber, yaitu calon pengawas sekolah
69
b) Kegiatan diskusi dan tanya jawab untuk memecahkanpermasalahan,
ketidakpahaman, dan saling tukar pengalaman berdasarkan materi yang
telah dipaparkan narasumber.
c) Kegiatan Tugas terbimbing, dilakukan dengan cara narasumber
membagikan Lembar Kerja (LK) dan peserta pelatihan mengerjakan
tugas tersebut. Narasumber membimbing peserta dalam mengerjakan
tugas tersebut.
d) Kegiatan Presentasi dilakukan oleh peserta bimlat untuk
mempresentasikan hasil kerja mereka.
e) Metode Diskusi
5. Capaian Target Keberhasilan
Target Keberhasilan Bimlat yaitu :
a) Guru memahami hakikat Pembelajaran HOTS
b) Guru mampu Menerapkan pembelajaran HOTS
6. Hasil Pelaksanaan Bimbingan dan Pelatihan (Bimlat)
Bimbingan dan Pelatihan melalui kegiatan Workshop yang bertujuan
meningkatkan kemampuan guru dalam Menerapkan pembelajaran HOTS
keberhasilannya dilihat dari:
a) Perencanaan kegiatan workshop
Berdasarkan analisis pengisian instrumen perencanaan kegiatan workshop
yang diberikan kepada panitia workshop diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.14. Rekapitulasi Hasil Perencanaan Kegiatan workshop
No URAIAN KEGIATAN KRITERIA NILAI
Ket
12 3 4
1. Calon Pengawas Sekolah √
menyusunrencana sebelum kegiatan
2. Calon Pengawas Sekolah √
menentukanmateri workshop
70
Calon Pengawas Sekolah √
3. mengadakan rapatdan membentuk √
√
panitia pelaksanaan kegiatan
4. Calon Pengawas Sekolah membuat √
SKkepanitian kegiatan √
5. Calon Pengawas Sekolah membuat
√
panduankegiatan 32
6. Calon pengawas Sekolah Klasifikasi
Baik Sekali
melakukankoordinasi dalam
menentukan nara sumber
Calon Pengawas Sekolah
7. Berkordinasi dengan Kepala sekolah
dan teman sejawat yang akan
membantu pelaksanaan kegiatan
8. Panitia menyusun daftar hadir
kegiatan
Jumlah skor yang dicapai =
Jumlah skor maksimum = 32
Nilai Perolehan = 32/32 x 100 % = 100 %
Kategori Penilaian:
A = Baik sekali = 86 % - 100 % C = Cukup = 55 % - 69 %
B = Baik = 70% - 85% D = Kurang = < 55 %
Berdasarkan data di atas, bahwa perencanaan kegiatan workshop yang meliputi
penyusunan rencana program, koordinasi dan sosialisasi, rapat panitia,
menyusun acara, koordinasi mempersiapkan sumber daya dan menyiapkan
daftar hadir dapat dilaksanakan dan berlangsung dengan baik dengan
memperoleh nilai 100% dengan kategori Baik Sekali.
b) Penyelenggaraan Kegiatan workshop
Berdasarkan analisis pengisian instrumen penyelenggraan kegiatanworkshop
dari 10 responden yang dipilih secara acak diperoleh hasil sebagai berikut:
71
Tabel 3.15. Rekapitulasi Hasil Instrumen penyelenggaraan kegiatan workshop
No URAIAN KEGIATAN KRITERIA Jlh Respo Jlh
NILAI nden Skor
10
12 3 4 10 39
10 38
1. Proses pemberitahuan -- 1 9 10 39
kegiatanworkshop ke guru 39
10
Pengaturan jadwal dan 10 39
10 37
2. perencanaan program -- 2 8 39
kegiatanworkshop
3. Kesiapan bahan ajar -- 1 9
4. Kesesuaian antara bahan -- 1 9
ajardengan materi yang
dibutuhkan
5. Kesesuaian antara bahan -- 1 9
ajardengan materi yang
disampaikan
6. Sarana pendukung workshop - - 3 7
7. Kemudahan interaksi -- 1 9
dengan narasumber dan
peserta lain
8. Manfaat workshop bagi guru - - - 10 10 40
39
9. Kemungkinan dapat -- 1 9 10
diterapkanbagi siswa di 38
387
sekolah
10. Layanan dari panitia -- 2 8 10
workshop
Jumlah skor yang dicapai = 387
Jumlah skor maksimum = 400 Klasifikasi
Nilai Perolehan = 387/400x 100% = Baik Sekali
96,75 %
72
Kategori Penilaian:
A = Baik sekali = 86 % - 100 % C = Cukup = 55 % - 69 %
B = Baik = 70% - 85% D = Kurang = < 55 %
Dari data hasil instrument penyelenggaraan terhadap kegiatan workshop yang
meliputi proses pemberitahuan kegiatan workshop, pengaturan jadwal dan
perencanaan, kesiapan bahan ajar, kesesuaian bahan ajar dengan materi, sarana
pendukung workshop, kemudahan interaksi narasumber dengan peserta,
manfaat workshop bagi guru, implementasi bagi siswa,layanan dari panitia
mendapatkan nilai 96,75% dengan kategori Baik Sekali.
c) Observasi Kegiatan workshop
Tabel 3.16. Rekapitulasi Hasil Observasi Kegiatan workshop
No URAIAN KEGIATAN KRITERIA Ket
NILAI
1 Mengawal pelaksanaan kegiatan
2 Memfasilitasi cara menyusun 1234
√
perencanaan pembelajaran dari √
nara sumber
3 Nara Sumber memberikan √
kesempatan Kepada guru-guru
untuk mempresentasikan √
perencanaan pembelajaran
4 Nara Sumber memberikan √
pendampinganterhadap 20
pelaksanaan dalam menerapkan
pembelajaran HOTS kepada
peserta.
5 Menindaklanjuti dengan cara
berdiskusi antar
peserta,narasumber.
Jumlah skor yang dicapai = 20
Jumlah skor maksimum = 20 Klasifikasi
Nilai Perolehan =20/20x100 %= 100 % Baik Sekali
73
Dari data hasil observasi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap
kegiatan workshop yang meliputi CPS mengawal kegiatan, melaksanakan
kegiatan., menindak lanjuti penerapan pembelajaran HOTS mendapatkan nilai
100% dengan kategori Baik Sekali.
d) Penilaian Terhadap Nara Sumber
Berdasarkan analisis pengisian instrumen penilaian terhadap narasumber yang
diisi oleh 10 responden secara acak dalam kegiatan workshop diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 3.17. Rekapitulasi Hasil Penilaian Terhadap Narasumber Kegiatan workshop
No URAIAN KEGIATAN KRITERIA Jlh Jlh
NILAI Resp Skor
1. Penguasaan materi dari onden
Narasumber 123 4 39
-- 1 9 10
2. Sistematika penyajian 38
3. Kemampuan Narasumber - - 2 8 10 40
- - - 10 10
dalam 37
menyajikan materi - - 3 7 10
4. Relevansi materi dan Tujuan 38
Instruksional -- 2 8 10 37
5. Penggunaan media mengajar -- 3 7 10 39
6. Kualitas materi workshop -- 1 9 10 39
7. Penggunaan bahasa -- 1 9 10
8. Cara menjawab 38
pertanyaan daripeserta -- 2 8 10 38
9. Ketuntasan materi -- 2 8 10
10. Tanggapan narasumber 383
terhadap materi dalam forum
diskusi Klasifikasi
Jumlah skor yang dicapai = 383 Baik Sekali
Jumlah skor maksimum = 400
Nilai Perolehan = 383/400 x 100 %
=95,75 %
Kategori Penilaian:
A = Baik sekali = 86 % - 100 % C = Cukup = 55 % - 69 %
B = Baik = 70% - 85% D = Kurang = < 55 %
74
Data hasil penilaian terhadap narasumber berkaitan dengan penguasaan
materi, penyajian, relevansi materi dengan tujuan, kualitas dan ketuntasan
materi, penggunaan bahasa, cara menjawab dan memberi tanggapan serta
layanan bimbingan yang dilakukan calon pengawas sekolah sebagai
narasumber mendapat nilai sebesar 95,75% yang masuk dalam kategori Baik
Sekali.
e) Penilaian Diri Peserta Pra Kegiatan workshop (Pre test)
Instrumen untuk mengetahui kemampuan awal peserta dalam
menerapkan pembelajaran HOTS diberikan kepada semua peserta workshop
yaitu 15 orang/responden. Berdasarkan analisis pengisian instrumen penilaian
diri peserta pra kegiatan workshop (pre test) diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.18. Rekapitulasi Hasil Penilaian diri Peserta Pra Kegiatan workshop
KRITERIA Jlh
No URAIAN KEGIATAN NILAI Resp Jlh
1 2 3 4 onden Skor
1. Saya memahami hakikat 22 42 10 26
Pembelajaran HOTS 21 25 10 30
- 3 34 10 31
2. Saya memahami manfaat - 2 53 10 31
pembelajaran HOTS - - 46 10 36
2 - 35 10 34
Saya lebih percaya diri dalam
3. menerapkan pembelajaran - 4 42 10 28
HOTS
4. Saya mampu dalam
menerapkan pembelajaran
HOTS
5. Motivasi saya dalam me
nerapkan pembelajaran HOTS
Manfaat dari penerapan
6. pembelajaran HOTS membuat
saya lebih mudah dan kreatif
dalam mengajar
Manfaat dari penerapan
7. pembelajaran HOTS membuat
saya lebih mudah menentukan
media yang akan saya
75
pergunakan dalam pem -- 5 5 10 35
belajaran -4 3 3 10 29
8. Saya mampu mengintegrasikan 11 1 7 10 35
soal HOTS dalam kegiatan -2 3 5 10 33
pembelajaran -2 34
Saya lebih mudah dan ringan 2 6 10
9. melaksanakan pembelajaran
karenamedia yang dipilih sudah Klasifikasi
sesuai dengan materi Cukup
Pemahaman saya tentang
10. pembelajaran HOTS dapat
menunjang dalam implementasi
pembelajaran
Pemahaman saya tentang
11. pembelajaran HOTSdapat
menunjang saya dalam
perubahan pembelajaran
Kemampuan saya dalam
pembelajaran HOTSberdampak
12. positif terhadap pemahaman
siswa tentang materi yang saya
sampaikan:
Jumlah skor yang dicapai = 283
Jumlah skor maksimum = 480
Nilai Perolehan = 283/480 x 100 % =
58.95%
Kategori Penilaian:
A = Baik sekali = 86 % - 100 % C = Cukup = 55 % - 69 %
B = Baik = 70% - 85% D = Kurang = < 55 %
Kegiatan workshop mempunyai target bahwa peserta mampu
menerapkan pembelajaran HOTS. Berdasarkan hasil rekapitulasi pencapaian
pemahaman dan kemampuan awal peserta terhadap penerapan pembelajaran
HOTS menujukkan nilai peserta adalah 62,36%, termasuk dalam kategori
cukup, maka diperlukan kegiatan pembimbingan dan pelatihan melalui
workshop.
76
f) Penilaian Diri Peserta Pasca Kegiatan workshop (Pos test)
Rangkaian kegiatan workshop dilaksanakan dengan dua siklus, dan diakhir
siklus dilakukan kegiatan penilaian diri peserta pasca kegiatan workshop (post
test) untuk mengukur ketercapaian pemahaman peserta tentang pembelajaran
HOTS. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.19. Rekapitulasi Hasil Penilaian Diri Peserta Pasca kegiatan workshop
KRITERIA Jlh Jlh
No URAIAN KEGIATAN NILAI Respon Skor
1 23 4 den 38
10 38
Kegiatan ini membuat saya 10 39
36
1. memahami hakikat pem - - 2 8 10 35
belajaran HOTS 10 36
Setelah mengikuti workshop, 10 35
38
2. saya memahami manfaat - 1 9 10
pembelajaran HOTS 10
Setelah mengikuti workshop, 10
3. saya lebih percaya diri dalam
pembelajaran - -1 9
menerapkan
HOTS
Kemampuan saya dalam
4. pembelajaran HOTS sebagai - 1 2 7
dampak mengikuti workshop
Setelah mengikuti workshop
5. menjadikan saya termotivasi 13 6
-
dalam menerapkan pem
belajaran HOTS
Setelah mengikuti workshop
6. pembelajaran HOTS membuat - - 4 6
saya lebih mudah dan kreatif
dalammengajar
Setelah mengikuti workshop
pembelajaran HOTS membuat
7. saya lebih mudah menentukan - 1 3 6
media yang akan saya per
gunakan dalam pembelajaran
Setelah mengikuti workshop,
8. saya mampu menerapkan - - 2 8
77
materi HOTS dalam kegiatan
pembelajaran
Setelah mengikuti workshop,
9. saya lebih mudah dan ringan
melaksanakan pembelajaran - - 3 7 10 37
10 37
karena media yang dipilih 10 39
sudah sesuai dengan materi 10 36
Materi yang diperoleh setelah
10. workshop, dapat menunjang 3 7
saya dalam implementasi - -
pembelajaran
Materi yang diperoleh setelah
11. workshop, dapat menunjang 1 9
saya dalam perubahan - -
pembelajaran
Peningkatan kemampuan saya
dalam memanfaatkan media
12. pembelajaran sebagai dampak
mengikuti workshop, juga - - 4 6
berdampak positif terhadap
pemahaman siswa tentang
materi yang saya sampaikan:
Jumlah skor yang dicapai = 444
Jumlah skor maksimum = 480 Klasifikasi
Baik Sekali
Nilai Perolehan = 444/480x 100 % =
92,5 %
Kategori Penilaian:
A = Baik sekali = 86 % - 100 % C = Cukup = 55 % - 69 %
B = Baik = 70% - 85% D = Kurang = < 55 %
Tabel hasil perolehan penilaian diri peserta pasca workshop (post test) pada15
peserta atau guru diperoleh nilai sebesar 87,22% termasuk kategoribaik sekali.
Hasil analisis dari nilai hasil capaian penilaian peserta pra workshop
(pre test) perolehan nilai sebesar 62,36%, dan capaian penilaian peserta pasca
workshop (pos test) perolehan nilai sebesar 87,22%, adanya peningkatan
kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran HOTS sebesar 24,86%.
Artinya secara umum peserta atau guru mampu menerapkan pembelajaran
HOTS dengan baik.
78
g) Hasil Monev Kegiatan RTLPP Bimlat Melalui workshop
Setelah pelaksanaan workshop pada hari kedua atau siklus 2 diadakan monev
terhadap semua kegiatan workshop oleh kepala sekolah. Hasil monev dari
Kegaiatan RTLPP Bimlat melalui workshop adalah sebagaiberikut.
Tabel 3.20. Hasil Monev Kegiatan RTLPP Bimlat Melalui workshop
No Kegiatan Uraian Keterlaksanaan Ket
1. Persiapan 1. Sosialisasi kegiatan Bimlat Ya Tidak
2. Menyusun Tim Kerja √
3. Menyusun RPA √
√
4. Membuat panduan kegiatan √
5. Menentukan sasaran √
6. Menentukan waktu dan √
tempat pelaksanaan √
7. Menentukan narasumber
8. Menentukan observer √
9. Menyusun instrumen dan √
kegiatan monitoring
10. Menyiapkan materi √
11. Menyiapkan Lembar Kerja √
12. Menyiapkan undangan √
peserta, observer, dan
narasumber √
13. Menyiapkan daftar hadir
14. Menyiapkan sumber √
daya yang akan digunakan
Jumlah Skor Persiapan (1) 14
2. Pelaksan 1. Kegiatan dilaksanakan √
aan sesuai jadwal √
2. Pelaksanaan kegiatan
Bimlatsesuai dengan
perencanaan
yang dibuat dalam RTLPP
3. Pelaksanaan kegiatan √
menggunakan
pendekatan
dan metode yang sesuai
79
4. Pelaksanaan kegiatan √
dilaksanakan secara
kolaboratif √
5. Pelaksanaan kegiatan
Bimlatdilaksanakan dalam
waktu yang tidak meng
ganggu tugas pokok CPS √
6. Monitoring kegiatan bimlat
Menggunakan instrument
yang sudah disiapkan √
7. Produk kegiatan sesuai
dengan tujuan Bimlat √
8. Refleksi dilaksanakan
setelah pelaksaan Bimlat √
9. Menyampaikan rencana
tindak lanjut
Jumlah Skor Pelaksanaan (2) 9
Ketercapaian
3. Hasil 1. Hasil observasi Bimlat 12 3 4
√
2. Hasil ketercapaian kegiatan √
workshop
3. Catatan hasil rekomendasi √
4. Rencana tindak lanjut √
Jumlah Skor Hasil (3) 12
Jumlah Perolehan Skor 14 + 9 + 12 = 35
Total perolehan Nilai = (35: 35) x 100% = 100 % (Sangat Baik)
Kategori Penilaian:
A = Baik sekali = 86 % - 100 % C = Cukup = 55 % - 69 %
B = Baik = 70% - 85% D = Kurang = < 55 %
Berdasarkan data hasil monev terhadap kegiatan workshop meliputi
kegiatan persiapan, pelaksanaan dan hasilnya memberikan hasil yang sangat
memuaskan yaitu dengan nilai 100 % dalam kategori Sangat Baik.
80
Gambar 3.3.Grafik Capaian Kemampuan Peserta Dalam Pembelajaran HOTS
Grafik Capaian Kemampuan Peserta
100.00% 58.95% 92.50% 33.55%
80.00% Pra Workshop Pasca Workshop Kenaikan
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Gambar 3.4. Grafik Hasil RTLPP Bimlat Melalui Workshop Peningkatan Guru
dalam Menerapkan Pembelajaran HOTS
Grafik Hasil RTLPP Bimlat Melalui Workshop
120% 100% 96.75% 100% 95.75% 100%
100% 92.50%
80%
60% 58.95% Perencanaan
40% Penyelenggaraan
20% Observasi
Nara Sumber
Capaian Pra Workshop
Capaian Pasca Workshop
Monev RTLP
0%
7. Tindak Lanjut
Dari keseluruhan kegiatan bimlat melalui workshop hasilnya akan
menjadibahan tindak lanjut merumuskan kegiatan pembinaan dan pemantauan
selanjutnya, agar permasalahan-permasalahan dalam belajar dapat terselesaikan
dan mutu pendidikan terjamin. Tindak lanjut yang harus dilakukan adalah
pemantauan secara berkala dan berkesinambungan terhadap pembelajaran
HOTS dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga peserta didik dapat
memahami materi pembelajaran dengan maksimal.
81
8. Simpulan
Pembimbingan dan Pelatihan (Bimlat) profesional guru dalam upaya
mengatasi masalah rendahnya kemampuan guru dalam menerapkan
pembelajaran HOTS di SDN Sipala 1 dapat dilaksanakan dan membawa hasil
yang baik dengan penilaian dari perencanaan 100% (baik sekali),
penyelenggaraan 96,75% (baik sekali), observasi kegiatan 100% (baik sekali),
nara sumber 95,75% (baik sekali) capaian kemampuanpeserta pra workshop
58.95% (cukup), capaian kemampuan peserta pasca workshop 92,50% (baik
sekali) dan monev RTLPP bimlat 100% (baik sekali). Adanya kenaikan capaian
kemampuan peserta sebesar 33,55% sehingga bisa disimpulkan bahwa kegiatan
workshop berpengaruh terhadap kemampuan guru dalam menerapkan
pembelajaran HOTS.
9. Rekomendasi
Berdasarkan hasil bimbingan dan pelatihan guru tentang penerapan
pembelajaran HOTS, maka calon pengawas sekolah perlu menyampaikan
rekomendasi sebagai berikut:
a. Pelaksanaan bimlat dengan workshop dapat dijadikan sebagai solusi dalam
menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran lainnya yang dihadapi
sekolah atau guru-guru.
b. Diharapkan Dinas Pendidikan Kota Makassar dapat memfasilitasi guru- guru
untuk pengembangan profesionalismenya.
c. Pengawas sekolah di wilayah binaan masing-masing selalu memotivasikepala
sekolah untuk mengadakan kegiatan bimbingan dan pelatihan dalam
meningkatkan mutu guru terutama terkait proses pembelajaran
d. Pengawas sekolah senantiasa menjalankan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pengawas, pembimbing, dan pembina peningkatan profesionalisme
secara berkesinambungan kepada kepala sekolah dan guru
82
LAMPIRAN
1. Panduan Bimlat
2. Surat pernyataan telah melaksanakan kegiatan
3. Daftar Hadir
4. SK Panitia workshop
5. Undangan workshop
6. Instrumen Perencanaan workshop
7. Instrumen Penyelenggaraan workshop
8. Instrumen Penilaian Nara Sumber
9. Instrumen Penilian Diri Guru Pra Kegiatan workshop
10. Instrumen Penilaian Diri Guru Pasca Kegiatan workshop
11. Instrumen Observasi Kegiatan workshop
12. Rekap Instrumen Penyelenggaraan workshop
13. Rekap Instrumen Penilaian Nara Sumber
14. Rekap Penilaian Diri Guru Pra Kegiatan workshop
15. Rekap Penilaian Diri Guru Pasca Kegiatan workshop
16. Instrumen Monev Kegiatan workshop
17. Lembar Kerja Peserta
18. Foto Kegiatan workshop
83
D. Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Sekolah(PTS)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Dasar 2013 dilakukan melalui
pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu, dengan tematik pendekatan
terintegrasi dari Kelas I sampai Kelas VI (Permendikbud No. 65 dan 67 tahun
2013). Pembelajaran Terpadu Tematik diimplementasikan dengan menggunakan
prinsip-prinsip pembelajaran terpadu. Integrasi materi agar kompetensi tematik
terkait satu sama lain, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari tumpang
tindih dan menjaga keselarasan belajar (interdisipliner) dan kontekstual
(transdisciplinary).
Pembelajaran Terpadu Tematik yang relevan untuk mengakomodasi
perbedaan dalam belajar, dan diharapkan menginspirasi peserta didik untuk
memperoleh pengalaman belajar. Pembelajaran Terpadu Tematik memiliki
pengaruh berbeda dengan model pembelajaran lainnya, karena memandu peserta
didik mencapai tingkat yang lebih tinggi dari berpikir untuk mengoptimalkan
beberapa kemampuan berpikir, proses inovatif untuk dimensi pengembangan sikap,
keterampilan dan pengetahuan.
Namun, kecenderungan mengajar di sekolah dasar lebih menekankan pada
(banyak) keterampilan berpikir tingkat rendah yang hanya mampu menjawab
pertanyaan faktual yang dengan alternatif satu jawaban dan jawabannya adalah
biasanya sesuatu yang dapat ditemukan secara langsung dalam buku atau
menghafal. Tingkat rendah kemampuan berpikir adalah media keterampilan
berpikir yang lebih tinggi.
Salah satu elemen transformasi kurikulum 2013 di tingkat sekolah dasar
adalah penguatan proses pembelajaran dan penerapan tematik terintegrasi dengan
menggunakan pendekatan saintifik dan mengakrabkan pengembangan
keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) bagi siswa. Keterampilan ini perlu
dilatih sejak usia SD untuk membuat siswa terbiasa dengan cara berpikir yang akan
84
menjadi modal belajar pada tingkat pendidikan berikutnya. Keterampilan berpikir
tingkat tinggi juga membuat siswa mampu menyampaikan ide-ide argumentatif,
logis, dan percaya diri, baik tertulis, lisan, dan tindakan.
Masalah yang sering dialami oleh guru adalah kemampuan guru dalam
menyusun kurikulum berbasis HOTS yang masih kurang. Target kegiatan ini
berupa terlaksananya kegiatan pelatihan penyusunan kurikulum berbasis HOTS
bagi guru yang kemudian metode kegiatan pengadian ini berupa pelatihan yang
diperuntukkan bagi guru sekolah dasar. Adanya kegiatan pelatihan bagi para guru
ini dilandasi dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan komunikasi
sehingga menuntut pula perubahan dalam pola pembelajaran dan penialaian yang
berkaitan dengan kemampuan berfikir. Pembelajaran yang melibatkan berfikir
tingkat tinggi (HOTS) sangat diperlukan pada era revolusi industri 4.0 dan masa
mendatang sebab ilmu pengetahuan yang terus berkembang, perubahan yang
berlangsung tanpa henti dan persaingan hidup yang semakin ketat. Oleh karena itu
pendidik harus berupaya bagaimana agar peserta didik mampu bersikap fleksibel
dalam menyesuaikan diri dalam beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut.
Dalam kurikulum 2013, seluruh pembelajaran diarahkan kepada Higher
Order Thinking Skill, begitupun halnya dengan penilaiannya, termasuk penyusunan
soalnya haruslah berbasis Hiher Orger Thinking Skills (HOTS). Pembuatan soal
sangat penting sekali untuk menilai keberhasilan suatu pembelajaran. Pembelajaran
dikatakan berhasil, apabila setelah dilakukan evaluasi, menunjukan hasil yang
sangat baik. Evaluasi dalam pembelajaran di sekolah dasar dilakukan kerap kali
dengan menggunakan intrumen tes tulis. Oleh karenanya penyusunan soal bagi guru
sangatlah penting.
Pelatihan ini dibuat dengan tujuan agar guru Sekolah Dasar dapat menyusun
pembelajaran berbasis HOTS dengan tepat. Metode pelaksanaan kegiatan
pengabdian dilakukan dengan pelatihan, diskusi dan simulasi. Selama pelatihan,
guru mengikuti setiap kegiatan dengan disiplin dan teratur. Hasil pelatihan
menghasilkan bahwa seluruh peserta telah memahami bagaimana cara membuat
soal berbasis HOTS. Setiap guru dapat menganalisis kompetensi dasar, membuat