Dalam riwayat lain beliau juga bersabda :
)تََزَّو ْجَُولَْوُِِبَاٍَتُِم ْنُ َح ِديْ ٍدُ(رواهُأَحدُوأبوُداود
Artinya : "Nikahlah engkau walau maharnya berupa cincin dari besi" (HR. Ahmad dan Abu
Dawud)
Bahkan dalam satu kesempatan Rasulullah pernah menikahkan seorang laki-laki
dengan hafalan al-Qur'an yang ia miliki, setelah sebelumnya ia tak mampu
menghadirkan benda apapun untuk dijadikan mahar. Rasulullah sampaikan pada laki-
laki tersebut :
)قَ ْدَُزَو ْجتُ َكُِبَاَُمَع َكُِم َنُالُْقْرأَ ِنُ(البخارىُومسلم
Artinya : "Aku telah menikahkanmu dengan hafalan al-Qur'an. (HR. Bukhari Muslim)
c. Macam-macam mahar
Jenis mahar ada dua, yaitu :
1) Mahar Musamma yaitu mahar yang jenis dan jumlahnya disebutkan saat akad nikah
berlangsung.
2) Mahar Mitsil yaitu mahar yang jenis atau kadarnya diukur sepadan dengan mahar yang
pernah diterima oleh anggota keluarga atau tetangga terdekat kala mereka
melangsungkan akad nikah dengan melihat status sosial, umur, kecantikan, gadis atau
janda.
d. Cara membayar mahar
ًَُحالاPembayaran mahar dapat dilaksanakan secara kontan ( ) atau dihutang.
Apa bila kontan maka dapat dibayarkan sebelum dan sesudah akad. Apabila pembayaran
dihutang, maka teknis pembayaran mahar sebagaimana berikut:
1) Wajib dibayar seluruhnya, apabila suami sudah melakukan hubungan seksual dengan
istrinya, atau salah satu dari pasangan suami istri meninggal dunia walaupun keduanya
belum pernah melakukan hubungan seksual sekalipun.
2) Wajib dibayar separoh, apabila mahar telah disebut pada waktu akad dan suami telah
mencerai istri sebelum ia campuri. Apabila mahar tidak disebut dalam akad nikah, maka
suami hanya wajib memberikan mut'ah. Mut'ah ialah pemberian suami kepada istri yang
dicerai sebagai penghibur baginya. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah
berikut " ْ َف َس ْط ُخ َما َف ِن ْص ُف َف ِسْي َظ ًت َل ُا َّن ْ َف َس ْط ُخ َو َق ْد َج َم ُّس ْى ُه َّن َأ ْن ,ِ َق ْب ِم ْن ْق ُخ ُم ْى ُه َّن.َ َل َوِإ ْن
(
)732 : البقسة
Artinya : "Jika kalian menceraikan istri-istri kalian sebelun kalian bercampur dengan mereka,
padahal kalian sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang
kalian sudah tentukan." (QS.Al-Baqarah : 237)
9. Macam-Macam Pernikahan Terlarang
Fiqih – Kelas 11 Semester 2 93
1. Nikah Mut'ah
Nikah mut'ah ialah nikah yang dilakukan oleh seseorang dengan tujuan melampiaskan hawa
nafsu dan bersenang-senang untuk sementara waktu. Nikah mut'ah pernah diperbolehkan
oleh Nabi Muhammad Saw. Akan tetapi pada perkembangan selanjutnya beliau
melarangnya selama-lamanya.
Banyak teks syar'i yang menjelaskan tentang haramnya nikah mut'ah. Diantaranya hadits yang
dىirِفiwٍسayاa َلtوkْ a َأnا َمoَعlehَ .sَّ سaَ h َوaهbِ يaْ .َt َعSلaُ لlm اaىhَم َّلbin ِلaالl-A ُلkْىwسaُ َ'زia) َصbeخ.َّrسk َزaملtَ aها:َثْبل ِ َانَث َْتْل ََاأ َّْيكا ٍَى ِمعُث َ َّز ِ َضن َهَىىا َلع ُنلَها َع ْ(ن ُزهواَق َم َت.ْ َع ْن َس
ا ْلمُ ْخ َع ِت
Artinya : "Dari Salmah bin Al-Akwa ra ia berkata "Pernah Rasulullah Saw. Membolehkan
perkawinan mut'ah pada hari peperangan authas selama tiga hari. Kemudian sesudah itu ia
dilarang." (HR. Muslim)
2. Nikah Syighar (kawin tukar)
Yang dimaksud dengan nikah syighar adalah seorang perempuan yang dinikahkan walinya
dengan laki-laki lain tanpa mahar, dengan perjanjian bahwa laki-laki itu akan menikahkan
wali perempuan tersebut dengan wanita yang berada dibawah perwaliannya.
Rasulullah secara tegas telah melarang jenis pernikahan ini. Dalam satu hadits yang
diriwayatkan oleh imam Muslim, beliau bersabda:
)لاَ ِشغَاَرُِفُاِْل ْسَلَِمُ(رواهُمسلم
Artinya : "Tidak ada (tidak syah) nikah syighar dalam Islam (HR. Muslim)
3. Nikah Tahlil
Gambaran nikah tahlil adalah seorang suami yang menthalaq istrinya yang
sudah ia jima', agar bisa dinikahi lagi oleh suami pertamanya yang pernah
menjatuhkan thalaq tiga (thalaq bain) kepadanya.
Nikah tahlil merupakan bentuk kerja sama negatif antara muhallil (suami
pertama) dan muhallal (suami kedua). Nikah tahlil ini masuk dalam kategori nikah
muaqqat (nikah dalam waktu tertentu) yang terlarang sebagaimana nikah mut'ah.
Dikatakan demikian karena suami kedua telah bersepakat dengan suami pertama
untuk menikahi wanita yang telah ia thalaq tiga, kemudian suami kedua melakukan
hubungan seksual secara formalitas dengan wanita tersebut untuk kemudian ia
thalaq, agar bisa kembali dinikahi suami pertamanya.
Tentang pengharaman nikah tahlil Rasulullah telah menegaskan dalam
banyak sabda beliau. Diantaranya hadits yang diriwayatkan sahabat Ibnu Mas'ud ra,
ia berkata:
َل ُه,َ .َّ َوا ْْ ُل َح,ُ .ِّ َ َا ْْ ُل َح.َّ ْي ِه َو َس.َ َل َع َن َز ُس ْى ُل ال ِل َم َّلى ال ُل َع: َع ِن ا ْب ِن َم ْس ُع ْى ٍد َز ِض َى ال ُل َع ْن ُه َقا َل
)(زواه الترمري والنساةى
Artinya : "Dari Ibnu Mas'ud ra berkata : Rasulullah telah mengutuk orang laki-laki yang
menghalalkan dan yang dihalalkan" (HR. At-Tirmizi dan Nasa'i)
94 Fiqih – Kelas 11 Semester 2