The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Kurikulum Operasional Sekolah untuk Kurikulum Merdeka sekolah penggerak

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by M. Ahmad Fibriansyah Wanda, S.pd, 2023-02-12 09:11:57

KOSP KURIKULUM MERDEKA

Kurikulum Operasional Sekolah untuk Kurikulum Merdeka sekolah penggerak

Keywords: KOSP

REKOMENDASI KURIKULUM OEPRASIONAL SEKOLAH UPTD SATUAN PENDIDIKAN SMP NEGERI 5 SATU ATAP SUNGAISELAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANGKA TENGAH Setelah memeriksa dokumen kurikulum yang ditetapkan/disahkan oleh, Satuan Pendidikan : UPTD Satua Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan Alamat : Desa Tanjung Pura Kecamatan Sungaiselan Kabupaten Bangka Tengah Dengan menggunakan instrumen validasi/telaah Kurikulum Merdeka, bersama ini : Nama : Drs. Odi Zubriadi. M.Pd NIP : 19670803 199512 1 001 Jabatan : Pengawas Sekolah Madya Memberikan Pertimbangan/Rekomendasi Dokumen Kurikulum UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan tersebut : Dapat direkomendasikan tanpa syarat Dapat direkomendasikan dengan syarat untuk perbaikan/penyempurnaan Belum dapat direkomendasikan Dengan alasan : Semua unsur Kurikulum Merdeka terpenuhi dengan lengkap Unsur Kurikulum Merdeka terpenuhi tetapi kurang lengkap Unsur Kurikulum Merdeka tidak lengkap Demikian pernyataan kami buat sebagai bahan pertimbangan/rekomendasi ditetapkannya kurikulum UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan Tanjung Pura, Juli 2022 Pengawas Pembina Drs. Odi Zubriadi. M.Pd NIP: 19670803 199512 1 001 i


LEMBAR PENGESAHAN Kurikulum UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan Tahun Pelajaran 2022/2023 mulai diberlakukan pada tanggal 18 Juli 2022 berdasarkan Keputusan Kepala UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan Tanjung Pura, Juli 2022 Ketua Komite Sekolah Kepala Sekolah, UPTD Satuan Pendidikan UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan BAIHAQI M. AHMAD FIRIANSYAH WANDA, S.Pd NIP.19840213 200903 1 001 Mengetahui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah Drs. ISKANDAR PEMBINA UTAMA MUDA NIP.19640811 199401 1 002 ii


KATA PENGANTAR Rasa puji dan syukur senantiasa kita panjatkan ke Hadirat ilahi Rabbi atas limpahan karunia kepada seluruh makhluk-Nya. Salawat serta Salam semoga tetap tercurah atas junjungan Rasulullah Muhammad Saw. Kurikulum Operasional UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan adalah kurikulum operasional yangdisusun dan dilaksanakan oleh UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan. Secara khusus kurikulum operasional UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan Tahun Pelajaran 2022/2023 adalah sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan sesuai dengan kondisi UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan serta saran Komite Sekolah dibawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan serta hasil dari Rapor Mutu Sekolah. Kurikulum Operasional Sekolah ini diberlakukan pada Tahun Pelajaran 2022/2023 yang mencerminkan merdeka belajar dan pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum ini memuat karakteristik satuan pendidikan, profil pembelajar, struktur kurikulum dan rancangan pembelajaran. Pengembangan Kurikulum Operasional UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan Tahun Pelajaran 2022/2023 ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, konsep merdeka belajar, dan pengimplementasian profil pelajar Pancasila. Di samping itu juga Kurikulum Operasional UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan ini merupakan pegangan bagi pengembangan lingkungan UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan. Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan atas dukungan pemikiran dari berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan data, informasi yang terkait dalam penyusunan Kurikulum UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan Tahun Pelajaran 2022/2023 , khususnya: 1. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Tengah 2. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Tengah 3. Kepala Bidang Dikdas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Tengah 4. Kepala Bidang GTK Dinas Pendidikan dan KebudayaanKabupaten Bangka Tengah 5. Kepala seksi kurikulum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Tengah 6. Pengawas SMP Kabupaten Bangka Tengah 7. Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 2 8. Komite UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan 9. Pendidik dan Tenaga Kependidikan UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap iii


Sungaiselan Semoga Allah SWT memberikan taufik, hidayah-Nya kepada kita semua yang senantiasa bekerja keras untuk memajukan pendidikan khususnya di UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan, untuk mewujudkan kompetensi lulusan yang berakhlak mulia, berbudi pekertiluhur, sehat jasmani dan rohani, berilmu berwawasan luas, cakap, kreatif, mandiri, peduli pada sesame dan lingkungan serta menjadi manusia yang bertanggung jawab. Harapan kami semoga kurikulum ini dapat digunakan sebagai panduan bagi seluruh warga sekolah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pendidik dan tenaga kependidikan. Kritik dan saran sangat kami harapkan sebagai bahan penyempurnaan penyusunan kurikulum berikutnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi peningkatan mutu pendidikan khususnya di UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan. Tanjung Pura, Juli 2022 Kepala UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan M. AHMAD FIBRIANSYAH WANDA, S.Pd NIP. 19840213 200903 1 001 iv


DAFTAR ISI REKOMENDASI PENGAWAS i LEMBAR PENGESAHAN ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI iv BAB I PENDAHULUAN 1 A. KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN 1 a. Profil UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan 2 b. Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan 3 c. Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan 4 d. Karakteristik Siswa 6 e. Kemitraan / Kerjasama Sekolah dengan Pihak lain 7 B. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 8 a. Landasan Yuridis 8 b. Landasan Filosofis 9 c. Landasan Sosiologis 9 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKSN 11 A. Visi Satuan Pendidikan 12 B. Misi Satuan Pendidikan 12 C. Tujuan Satuan Pendidikan 13 D. Moto dan Motivas 14 E. Logo 15 BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN 16 1. KURIKULUM MERDEKA UNTUK KELAS 7 16 1. PemBelajaran Intrakurikuler 17 2. Penguatan Profil Pelajar Pancasila 20 3. Mata Pelajaran Umum. 26 2. KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS 8 DAN KELAS 9 27 Kompetensi Inti 27 Pengaturan Beban Belajar 29 3. MUATAN LOKAL 39 4. PROGRAM BIMBINGAN KONSELING 40 5. BIMBINGAN TIK 45 6. LITERASI 46 v


7. KEGIATAN EKSTRAKULIKULER 51 8. PROGRAM INKLUSIF 58 9. KRITERIA KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN 59 1. Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajan (KKTP) Untuk Kelas 7 59 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Untuk Kelas 8 dan Kelas 9 62 3. KKTP dan KKM Mata Pelajaran 63 4. Program Remedial dan Pengayaan 64 5. Asesmen Nasional 64 10. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DAN PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL 70 11. MUTASI SISWA 72 12. PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU 73 BAB IV KALENDER PENDIDIKAN 81 BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL 84 BAB VI PENUTUP 86 LAMPIRAN-LAMPIRAN vi


1 BAB I PENDAHULUAN A. KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi,dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatanpembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikandengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Untuk mencapai tujuan di atas, sekolah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen KurikulumOperasional UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan yang disusun sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Penyusunan Kurikulum Operasional UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan ini mengakomodir kebutuhan para murid mengembangkan kemampuan ketrampilan abad 21 yang meliputi integrasi PPK, literasi, 4C (Creative, Critical thinking, communicative, dan Collaborative), dan HOTS (Higher Order Thinking Skill) dan Pengimplementasian Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan: 1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum 2. Sebagai pedoman mengevaluasi program sekolah 3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya 4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan


2 a. Profil UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan berlokasi di Desa Tanjung Pura Kecamatan Sungaiselan Kabupaten Bangka Tengah. Untuk menuju ke sekolah dapat dilalui melalui jalan darat dengan melewati jalan desa Penagan Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka atau melalui jalur laut dengan menggunakan transportasi perahu atau speedboad dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam dari sungaiselan ke desa Tanjung Pura Sekolah ini dibangun pada tahun 1996 di atas lahan SD Negeri 16 Sungaiselan dan mulai beroperasi tahun 1996 dengan nama UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan. Sekolah ini merupakan sekolah paling pelosok di Kabupaten Bangka Tengah kurang lebih 3 jam untuk sampai ke ibu kota kabupaten. Tahun pelajaran 2022 / 2023 ini UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan membina sebanyak 53 siswa yang terbagi ke dalam 3 rombongan belajar yang terdiri dari 18 siswa kelas 7, 16 siswa kelas 8 dan 23 siswa kelas 9. Di antar siswa-siswa tersebut ada 8 siswa dari pulau Nangka, dan untuk memperlancar kegiatan KBM khususnya siswa dari Pulau Nangka, Dinas pendidikan Bangka Tengah Sejak tahun 2012 telah menyediakan transportasi laut berupa satu unit speedboat yang biaya operasionalnya juga telah disediakan oleh dinas pendidikan Bangka tengah, siswa tidak dipungut biaya transportasi Kondisi masyarakat lingkungan sekolah sebagai masyarakat yang relatif memiliki wawasan yang memadai. Sebagian besar masyarakat bermata pencaharian nelayan dan sebagian berkebun, wiraswasta dan Aparatur Sipil Negera (ASN). Dengan demikian kondisi sosial Orang Tua siswa rata-rata menengah kebawah, namuntingkat kepedulian cukup. Kondisi Ekonomi yang demikian itu menimbulkan dampak bagi perkembangan pendidikan di UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan. Penyediaan sarana prasarana pembelajaranmenemui kendala akibat ekonomi Orang Tua Siswa Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa. Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar. Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan. UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalambelajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswaberada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment). Untuk mewujudkan hal ini, sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa di dalam maupun di luar kelas. Lingkungan sekolah memiliki beragam permainan tradisional, sarana olah raga dan tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa.


3 b. Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan memiliki peluang berkembang cukup besar karena letak geografisnya yang strategis. Lokasi sekolah berada di kawasan pedesaan yang mudah dijangkau oeleh siswa dan keadaan lingkungan yang tenang dan nyaman. Dibalik itu semua ancaman UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan bersumber dari pergeseran nilai budaya yakni adanya kecenderungan sikap hidup metropolis yang mulai melanda kehidupan peserta didik, menirukan perilaku masyarakat yang tidak jelas latar belakangnya. Oleh karena itu, kegiatan pembentukan budi pekerti dan melestarikan seni budaya tradisional sangat dioptimalkan melalui kegiatan pengembangan diri. Keberadaan beberapa lembaga sekolah negeri dan lembaga swasta merupakan pesaing besar terhadap keberadaan UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan. Menyikapi kondisi ini, UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan melakukan upaya nyata berupa peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, melengkapi sarana dan prasarana, menjalin kerja sama yang harmonis dengan orang tua peserta didik/wali peserta didik dan mengadakan kegiatan pengembangan diri dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dan masyarakat


4 c. Karakteristik Tenaga Pendidik dan Kependidikan UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan menyelenggarakan Pendidikan intra kurikuler yang dilaksanakan pada pagi hari, dan ekstra kurikuler dilaksanakan pada sore hari. UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah, satu orang wakil kepala sekolah, dan didukung oleh 9 guru, yang terdiri dari 7 orang PNS, 2 orang GTT. Kualifikasi masing-masing pendidik di UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan adalah berkualifikasi Strata 1 dan. Domisili para guru sebagian besar berjarak lebih dari 50 Km dari UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan, sehingga memerlukan waktu perjalanan 1 jam lebih. Dan semua guru sudah mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikannya kecuali Guru Tidak Tetap (GTT) disebabkan karena keterbatasan tenaga guru yang jurusannya relevan. Tenaga Kependidikan atau staf Tata Usaha (TU) terdiri dari 1 orang kepala Lab IPA dan 4 orang PTT. Adapun karakteristik Tenaga pendidik dan tenaga kependikan secara rinci di lihatpada table berikut : NO Nama / NIP L/p Status Jabatan Pangkat/Gol Program studi Tahun Sertifikasi Alamat 1 M. AHMAD FIBRIANSYAH WANDA, S.Pd 198402132009031001 L PNS Kepala Sekolah III/d S1 – Pendidikan Matematika 2022 Jln. Air Puyuh RT 10 Desa Terak Kecamatan Simpang Katis Kab. Bangka Tengah 2 EKA FITRIYANTI, S.Pd 198506212009032001 P PNS Wakil Kepala Sekolah III/d S1 - Bimbingan dan Konseling 2019 esa Tanjung Pura RT. 003 Kec. Sungaiselan Kab. Bangka Tengah 3 JULIANI, S.Pd 198007092009032003 P PNS Guru Mata Pelajaran III/d S1 – Pendidikan IPA - Jln. Musa Kaluku Desa Buhu Kec. Telaga Jaya Kab. Bangka Tengah 4 WASI’AHWATI, S.Pd 198209292009032001 P PNS Guru Mata Pelajaran III/d S1 – Pendidikan Bahasa Indonesia - Desa Tanjung Pura RT 001 Kec Sungaiselan kab Bangka Tengah 5 WINDA SRI MULYANI, S.Pd 198905272019022007 P PNS Guru Mata Pelajaran III/a S1 - Pendidikan PKN - Jl Jati No 289 RT 012 RW 003 perumnas bukit Merapin kec Gerunggang kota Pangkalpinang 6 RELEN, S.Pd.I 199105062019022009 P PNS Guru Mata Pelajaran III/a S1 - Pendidikan Agama Islam - Jl. manunggal Desa Beluluk Rt.006 Rw.000 Kec. Pangkalan Baru Kab. bangka Tengah 7 TAZKIA RAMADHANY, S.Pd 199203202019022005 P PNS Guru Mata Pelajaran III/a S1 - Pendidikan IPS - Jalan Fatmawati gang mawar rt 009 rw 002 kelurahan tuatunu indah kecamatan gerunggang kota pangkalpinang 8 IKHSAN, S.Pd 198801282020121001 L PNS Guru Mata Pelajaran III/a S1 - Pendidikan Penjas - JL. Cempaka Desa Luwoo Kec. Telaga Jaya Kab. Bangka Tengah 9 GUSTINA, S.Pd P GTT Guru Mata Pelajaran - S1 - Pendidikan Matematika - Jl. Balar lingkungan bawah RT 004 RW 002 Sungaiselan Kabupaten


5 Bangka Tengah 10 DESI NUR SHOLIHA, S.Pd 199612282022032019 P PNS Kepala Lab IPA III/a S1 - Pendidikan Kimia - Desa Penagan, RT.12, Mendo Barat, Bangka Induk 11 ANNISA RAMADHANY. S.Pd P GTT Guru Mata Pelajaran - S1 - Bimbingan dan Konseling - Jl. Pahlawan XII RT 002 RW 001 Desa Petaling Kec. Mendo Barat Kab. Bangka Prov. Bangka Belitung 12 DESSY PITRA PITRI, S.AP P PTT TU - Adminstr asi - S1 - Administrasi Publik - Desa Tanjung pura RT. 003 kec. Sungaiselan kab. Bangka tenga 13 SUNDIKA, S.AP P PTT TU - Perpustak aan - S1 - Administrasi Publik - Desa Tanjung Pura RT. 04 kec. Sungaiselan kab. Bangka Tengah 14 NOVI ELSA RIANTI P PTT TU – Pengurus Barang - SMK - Desa Tanjung Pura Rt. 002 kec. Sungaiselan kab. Bangka tengah 15 MARIA ULFA P PTT TU – Operator Dapodik - SMK - Desa Tanjung Pura RT 003 Kec Sungaiselan kab Bangka Tengah


6 d. Karakteristik Siswa Setiap anak adalah unik. Mereka memiliki kemampuan dan pengalaman belajar yang tidak sama. Sebagian siswa memiliki potensi di area akademik, namun tidak sedikit juga siswayang masih perlu dikembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka. Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sekolah memfasilitasi kebutuhan mereka dengan menyiapkanprogram pengembangan potensi dan minat mereka. Dengan demikian, program yang dirancangmemerhatikan empat ranah (sosial, emosional, intelektual, fisik) dengan ranah spiritual sebagai payung besar. UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan menampung 55 Siswa, yang terbagi dalam 3 kelas dengan perincian sebagai berikut : NO KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH 1 VII 10 10 20 2 VIII 12 7 19 3 IX 10 6 16 JUMLAH 32 23 55


7 e. Kemitraan / Kerjasama Sekolah dengan Pihak lain UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan melakukan kerjasama dengan pihak lain antara lain : 1. Puskesmas Sungaiselan, kerjasama yang dilakukan antara UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan adalah pelaksanaan program pemberian kapsul penambah darah, pemeriksaan kesehatan terhadap peserta didik setiap bulan serta dan Penerapan Pencegahan Covid-19 2. Kepolisian Sektor Sungaiselan, kerjasama yang dilakukan dalam hal pembinaan tata upacara bendera, peraturan baris-berbaris dan penerapan patroli keamanan sekolah 3. Perpustakaan Kabupaten Bangka Tengah, melakukan kerjasama tentang pembinaan perpustakaan UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan menuju perpustakaan digital 4. Dinas Kearsipan Kabupaten Bangka Tengah, melakukan kerjasama tentang pembinaan kearsipan UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan


8 B. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Landasan Yuridis a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; c. Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 Tahun 2022 Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 Tentang Standar Nasional Pendidikan d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru e. Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental f. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82Tahun 2015 Tentang Pencegahan Tindak Kekerasan g. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18Tahun 2016 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru. h. Peraturan Presiden nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter i. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah j. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan PengawasSekolah k. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan. l. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah m. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah n. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2022 Tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah o. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 Tentang Standar Proses Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Dan Jenjang Pendidikan Menengah p. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,


9 Riset, Dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran 2. Landasan Sosiologis Sekolah, sebagai suatu lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap proses belajar siswa, memiliki tujuan yang mulia dalam mengembangkan pendidikan anak – anak Indonesia di lingkungannya. Sebagai bangsa Indonesia, pendidikan yang mereka dapatkan berlandaskan pada agama dan nilai – nilai luhur yang dianut oleh bangsa serta tidak melupakan akar budaya dalam perjalanan belajar mereka. Siswa Indonesia diharapkan menjadi warga negara yang mandiri dan bertanggung jawab, menghargai kebhinekaan, mengedepankan berpikir positif dan kritis, serta mampu berkolaborasi. Hal tersebut bertujuan untuk melahirkan generasi pelurus yang tangguh. 3. Landasan Pedagogis Landasan pedagogis merupakan landasan yang digunakan untuk mengubah perilaku sesorang untuk menjadi lebih baik dengan bimbingan orang yang lebih dewasa kepada orang yang sedang belajar. Sekolah adalah suatu lembaga yang terdiri atas siswa yang memiliki karakteristik unik. Siswa di kelas awal adalah anak-anak usia dini yang masih berpikirkonkret dan baru mengenal pendidikan formal. Transisi dari pendidikan sebelumnya membutuhkan program yang disesuaikan dengan perkembangan usia. Siswa pada tingkatan kelas yang lebih tinggi adalah siswa dengan usia transisi dari pendidikan usiadini ke jenjang pendidikan yang membutuhkan pola berpikir yang lebih abstrak. Padajenjang ini keterampilan berpikir siswa dikembangkan melalui proses belajar yang menantang sehingga kemampuan kognitifnya berkembang maksimal. Siswa di sekolah menengah pertama membutuhkan pengenalan pendidikan karakter dan Karakteristik Perkembangan Kognitif Siswa seperti Memahami Hal-Hal Abstrak, Kemampuan kognitif anak pada usia SMP menunjukkan perkembangannya dalam memahami hal-hal yang abstrak, Anak Ingin Lingkungan Menerimanya, Rasa Ingin Tahu yang Tinggi, Berpikir Kritis. Proses penanaman pendidikan karakter dilakukan melalui pembiasaan yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Belajar dari nilai-nilai baik yang mereka lihat di sekitarmereka menjadi sangat penting. Sekolah dan rumah harus memberikan contoh baik sehingga siswa dapat belajar langsung dan meneladaninya. Proses belajar ini menjadi fondasi yang sangat penting dan menjadi bekal menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Pengalaman belajar yang beragam dan kontekstual akan membantu siswa memahami konsep yang diberikan. Belajar bagi siswa harus menyenangkan, bermakna, sekaligus menantang.


10 Kesempatan untuk bereksplorasi membantu siswa menumbuhkan rasa ingin tahu. Keberhasilan proses belajar setiap siswa akan tercapai dengan dukungan dari semua pihak. Manajemen sekolah yang responsif, guru yang memahami kebutuhan siswa, serta dukungan positif dari orang tua akan membantu setiap anak memaksimalkan potensinya.


11 BAB II VISI MISI DAN TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN Visi adalah gambaran satuan pendidikan yang dicita-citakan, sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan inspirasi, semangat, dan komitmen warganya dalam koridor pembangunan nasional, serta realistis sesuai harapan masyarakat. Kurikulum UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan berupaya melakukan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan. UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan sebagai unit penyelenggara pendidikan dituntut memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Perkembangan dan tantangan itu antara lain: (1) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektor serta tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas. Tantangan sekaligus peluang tersebut telah direspon oleh UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan, sehingga visi UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan diharapkan sesuai dengan arah perkembangan tersebut. Visi tidak lain merupakan citra moral yang menggambarkan profil UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan harus tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus memperhatikan dan mempertimbangkan potensi yang dimiliki UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan dan harapan masyarakat yang dilayani UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan. Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang terkait (stakeholders) bermusyawarah. Visi sekolah mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait sehingga seluruh kelompok yang terkait (guru, tenaga administrasi sekolah, siswa, orang tua, masyarakat, dan pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkan visi UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan. Visi UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan disusun dengan mengacu pada rambu-rambu perumusan visi sebagai berikut: 1) mengacu kepada landasan filosofis bangsa, UUD, dll yang bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia; 2) mengacu visi umum pendidikan yaitu dengan rumusan: “Terwujudnya Insan Kamil”; 3) memiliki indikator


12 pengembangan prestasi akademik dan non akademik; 4) dilandasi kepribadian, nasionalisme, budaya-nasional/Indonesia; 5) memperhatikan perkembangan global; 6) memperhatikan perkembangan IPTEK; 7) dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan; 8) sesuai konteks daerah, sekolah; dan menggambarkan harapan masa datang. Visi pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2) khas, (3) mudah diingat. A. VISI UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan adalah: “MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKARAKTER, MANDIRI DAN BERWAWASAN PEDULI LINGKUNGAN DENGAN SEMANGAT PANCASILA” Indikator visi UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan: 1. Memiliki budi pekerti dan akhlaq mulia 2. Bersikap kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif , dan berwawasan luas 3. Membudidayakan rasa cinta terhadap budaya membaca dan menulis dimanapun berada 4. Memiliki rasa kemandirian belajar dan suka berorganisasi 5. Menghargai kebhinekaan budaya nasional 6. Membudayakan pengurangan sampah di lingkungan sekolah dan di luar sekolah B. MISI UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan adalah : 1. Melaksanakan kegiatan pembelajaran yang beorientasi pada penanaman nilai-nilai religius 2. Menanamkan nilai-nilai nasionalisme melalui kegiatan yang bersifat kurikuler dan nonkurikuler 3. Melaksanakan pembelajaran yang mengintegrasikan dengan penananaman nilai-nilai kemandirian pada peserta didik 4. Melaksankan pembelajaran yang dapat memotivasi dan menginpirasi siswa untuk berprestasi secara maksimal sesuai dengan potensi yang dimilki 5. Menanamkan semangat kebangsaan, berbudaya dan berbudi pekerti luhur, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 6. Melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan berdasarkan profil pelajar pancasila 7. Melaksanakan proses pelayanan dan pembelajaran berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi 8. Membentuk karakter lulusan yang cepat tanggap, sportif, dan kompetitif 9. Melaksanakan gerakan literasi sekolah (GLS) 10. Mewujudkan lingkungan bersih, hijau, dan sehat (Clean, Green, and Healthy) 11. Mendorong warga sekolah beraktivitas dalam usaha-usaha mengembangkan, menyelamatkan dan melestarikan lingkungan


13 12. Memberdayakan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran dalam mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berwawasan lingkungan. C. Tujuan Program Kerja UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan 1) Tujuan jangka pendek Berdasarkan visi dan misi sekolah tersebut di atas, maka UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan memiliki tujuan jangka pendek sebagai berikut : 1. Terwujudnya pembelajaran yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai religius untuk membentuk siswa berbudi pekerti luhur dan akhlak mulia 2. Terlaksananya proses pembelajaran dan bimbingan yang menanamkan karakter dan disiplin pada semua warga sekolah 3. Terlaksananya proses pembelajaran dan bimbingan secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan berdasarkan profil pelajar Pancasila 4. Terwujudnya proses pembelajaran dan bimbingan secara optimal sehingga siswa termotivasi untuk berprestasi akademik dan nonakademik pada tingkat nasional/internasional 5. Membudayakan kebiasaan membaca kepada semua warga sekolah 6. Terciptanya kepedulian terhadap pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan sekitarnya demi terciptanya suasana lingkungan belajar yang menyenangkan, kondusif, dan variatif 7. Memiliki sarana pembelajaran yang berbasis Ilmu Pengetahuan, teknologi (LCD) di semua ruang kelas dan computer secara lengkap 2) Tujuan Jangka Panjang Berdasarkan Tujuan Jangka Pendek tersebut di atas, maka UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan memiliki Tujuan Jangka Panjang untuk 5 tahun ke depan (2022-2027) 1. Terwujudnya Standar Pelayanan Minimal (SPM) berdasarkan 8 Standar Pelayanan Nasional (SPN) 2. Memiliki sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten sehingga dapat memberikan pelayanan secara maksimal 3. Terwujudnya budaya pembelajaran yang selalu berorientasi pada penanaman pendidikan karakter secara berkesinambungan 4. Terlaksananya proses pelayanan dan pembelajaran berbasis IPTEK dan IMTAQ 5. Terlaksananya pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga siswa berprestasi secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya 6. Menghasilkan lulusan yang kompetitif pada tingkat regional, nasional, dan internasional 7. Menghasilkan lulusan berprestasi secara maksimal sesuai potensi yang dimiliki siswa


14 8. Terwujudnya budaya membaca sepanjang hayat 9. Memiliki sekolah yang bersih, aman, nyaman, dan menyenangkan untuk menciptakan suasana pembelajaran kondusif, dan variatif 3) Strategi Mencapai Tujuan : Untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan menyusun beberapa rencana strategi pelaksanaan. Adapun strategi-strategi tersebut adalah : 1. Menyusun tim penjamin mutu dan tim pengembang kurikulum 2. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi dan lingkungan sekolah. 3. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah dengan melibatkan unsur dinaspendidikan setempat, Pengawas Pembina, Tokoh Masyarakat dan komite sekolah. 4. Melakukan analisis kebutuhan program sekolah (kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, pelatihan, pengadaan sarana prasarana, kegiatan pendukung, dan lain- lain) untuk mendukung pelaksanaan rencana kurikulum operasional sekolah yang sudahdisusun. 5. Menyusun RKAS (Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah) berdasar analisis kebutuhan program. 6. Menyusun rencana serta instrumen Evaluasi, Pendampingan dan Pengembangan dengan melihat berbagai sisi (guru, tenaga kependidikan, pelajar, orang tua dan komite sekolah). 7. Melaksanakan kurikulum operasional sekolah dengan evaluasi harian, 1 bulanan, 1 semester dan 1 tahun. 8. Melaksanakan program perbaikan berdasar prioritas 1 bulanan, 1 semester dan 1 tahun. 9. Menyusun rencana kurikulum operasional sekolah berdasar hasil evaluasi dengan melibatkan unsur dinas pendidikan setempat, Pengawas Pembina, Tokoh Masyarakat dan komite sekolah. 10. Membuat komunitas praktisi untuk mencapai pembelajaran yang ideal 11. Melakukan suvervisi guru dan tenaga kependidikan 12. Kompetensi atau kekhasan karakter lulusan D. Moto dan Motivasi UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan BE LAJ AR IK H LAS , BE LAJ AR CERD AS, BE LAJ AR TU NT AS, GAP A I CIT A-C IT A D UN IA BA HA GI A AK HIR AT SUR G A JANGAN CENGENG SAAT MENUNTUT ILMU KARENA PEDANG YANG TAJAM BUKAN DIHASILKAN DENGAN CARA DI ELUS-ELUS MELAINKAN DENGAN CARA DIBAKAR, DIPUKUL DAN DI ASAH


15 E. Logo UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan


16 BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN Pada tahun pelajaran 2022 / 2023 UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan melaksanakan Kurikulum Merdeka bagi kelas 7 dan Kurikulum 2013 bagi kelas kelas VIII dan kelas IX 1. KURIKULUM MERDEKA UNTUK KELAS 7 “Kurikulum Merdeka ini memberikan ruang bagi pendidik di sekolah untuk mendesain pembelajaran pada suatu fase dengan kreativitas lokal yang dimiliki sekolah untuk memfasilitasi peserta didik. Dalam arti pendidik memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan karakter peserta didik. Struktur Kurikulum Merdeka SMP atau MTs telah diatur oleh SK Mendikbudristek No. 56 Tahun 2022 tentang pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran. SK Menteri No. 56 Tahun 2022 mengatur struktur kurikulum mulai dari jenjang PAUD, pendidikan dasar dan menengah, SLB, dan kurikulum kesetaraan (paket A, B, dan C). Walaupun jenjang SMP atau MTs hanya ada 1 fase yaitu Fase D. Tapi struktur kurikulum atau beban n belajar nya terbagi menjadi 2 struktur yaitu kelas 7, 8 dan Kelas 9 Kurikulum di UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan dikembangkan dengan memperhatikan empat ranah yaitu sosial-emosional, intelektual, ketrampilan, dan perilaku dengan kompetensi spiritual sebagai payungnya, yang dilaksanakan dalam bentuk pembelajaran berbasis tema atau integrated curriculum pada mata pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam-Sosial, dan Bahasa Inggris. Sedangkan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Seni, Matematika dan PJOK dilaksanakan dalam bentuk parsial. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 5 hari masuk sekolah. Pelaksanaan proses pembelajaran di UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan dilaksanakan dalam dua macam bentuk kegiatan, yaitu pembelajaran regular dan blok. Pembelajaran regular adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan dikelas secara rutin sedangkan sistem blok dilaksanakan sesuai event tertentu. Muatan kurikulum dalam satuan Pendidikan memuat beberapa komponen antara lain muatan pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila dan ekstrakurikuler.


17 1. Pembelajaran Intrakurikuler Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran. CP diatur oleh SK Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No. 57 Tahun 2022. kegiatan pembelajaran intrakurikuler yang merupakan kegiatan rutin dan terjadwal berdasarkan muatan pelajaran yang terstruktur; dan. kegiatan pembelajaran melalui projek untuk penguatan profil pelajar Pancasila. a. Mata Pelajaran Umum Muatan atau mata pelajaran SMP atau MTS adalah: 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila 3. Bahasa Indonesia 4. Matematika 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Bahasa Inggris 8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) 9. Informatika 10. Seni dan Budaya 11. Muatan Lokal (Mulok) Mapel Informatika kembali masuk di struktur kurikulum Intrakurikuler, sebelumnya dimasukkan ke mata pembimbingan. Struktur kurikulum merdeka kelas 7 dan 8 SMP/ MTS memiliki beban belajar yang diasumsikan 1 Tahun berjumlah di 36 minggu dan alokasi waktu 1 jam pelajaran (JP) berjumlah 40 menit. Tabel Alokasi Waktu Alokasi waktu muatan pelajaran di kelas 7 dan 8 SMP/MTs sebagai berikut: NO MATA PELAJARAN ALOKASI INTRAKURIKULER PER TAHUN (MINGGU) ALOKASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA PER TAHUN TOTAL JP PERTAHUN 1a Pendidikan Agama Islamdan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 1b Pendidikan Agama Kristendan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 1c Pendidikan Agama Katolikdan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 1d Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108


18 1e Pendidikan Agama Hindudan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 1f Pendidikan Agama Khonghucu dan BudiPekerti* 72 (2) 36 108 2 Pendidikan Pancasila 72 (2) 36 108 3 Bahasa Indonesia 180 (5) 36 216 4 Matematika 144 (4) 36 180 5 Ilmu Pengetahuan Alam 144 (4) 36 180 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 108 (3) 36 144 7 Bahasa Inggris 108 (3) 36 144 8 PJOK 72 (2) 36 108 9 Informatika 72 (2) 36 108 10 Seni dan Budaya**: Seni Musik Seni Rupa Seni Teater Seni Tari 72 (2) 36 108 11 Muatan Lokal 72 (2) * – 72* Total****: 1044 (29) 360 1404 Tabel Struktur Kurikulum Kelas 7 dan SMP/MTs Struktur kurikulum kelas 9 SMP/MTs terdapat pengurangan alokasi waktu tiap mata pelajaran. Hal ini disebabkan adanya pengurangan jumlah Minggu dalam setahun. Asumsi 1 tahun berjumlah 32 minggu dan 1 JP selana 40 menit. Tabel Alokasi Waktu Alokasi waktu mata pelajaran kelas 9 SMP/MTS dapat dilihat di tabel berikut: NO MATA PELAJARAN ALOKASI INTRAKURIKULER PER TAHUN (MINGGU) ALOKASI PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA PER TAHUN TOTAL JP PERTAHUN 1a Pendidikan Agama Islamdan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 1b Pendidikan Agama Kristendan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 1c Pendidikan Agama Katolikdan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 1d Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 64 (2) 32 96 1e Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 64 (2) 33 96 1f Pendidikan Agama Khonghucu dan BudiPekerti* 64 (2) 32 96 2 Pendidikan Pancasila 64 (2) 32 96 3 Bahasa Indonesia 160 (5) 32 192 4 Matematika 128 (4) 32 160 5 Ilmu Pengetahuan Alam 128 (4) 32 160 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 96 (3) 32 128 7 Bahasa Inggris 96 (3) 32 128 8 PJOK 64 (2) 32 96 9 Informatika 64 (2) 32 96


19 10 Seni dan Budaya**: Seni Musik Seni Rupa Seni Teater Seni Tari 64 (2) 32 96 11 Muatan Lokal 64 (2) * – 64* Total****: 928 (29) 320 1248 Tabel Struktur Kurikulum Kelas 9 dan SMP/MTs


20 2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. (P5) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. Tujuan dari proyek pembuatan profil pelajar Pancasila untuk peserta didik adalah memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif. Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan. Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan proyek pada periode waktu tertentu Ada 7 tema projek penguatan profil Pelajar Pancasila diantaranya Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melaksanakan projek penguatan profil Pancasila disatuan pendidikan yaitu: 1. Merancang alokasi waktu projek dan dimensi P-3 Pimpinan sekolah menentukan alokasi waktu pelaksanaan projek dan dimensi untuk setiap tema, agar dapat memetakan sebaran pelaksanaan projek pada satuan pendidikan tersebut. 3 Alternatif pilihan alokasi waktu • Satu hari Dalam 1 Minggu • 1-2 Jam diakhir hari khusus • Melakukan Pemadatan • Menentukan satu hari dalam seminggu untuk pelaksanaan projek (misalnya hari Jumat).Seluruh jam belajar pada hari itu digunakan untuk projek • Mengalokasikan 1—2 jam pelajaran di akhir hari khusus untuk mengerjakan projek. Bisa digunakan untuk eksplorasi di sekitar satuan pendidikan sebelum peserta didik pulang • Mengumpulkan dan memadatkan pelaksanaan tema dalam satu periode waktu (misalnya 2 minggu atau 1 bulan), di mana semua pendidik berkolaborasi mengajar projek setiap hari selama durasi waktu yang ditentukan 2. Membentuk tim fasilitasi projek Inti Kegiatan: Pembagian peran dan tanggung jawab dalam pengelolaan Projek. Kepala sekolah menentukan guru yang tergabung dalam tim fasilitasi projek yang berperan a) merencanakan projek, b) membuat modul projek, c) mengelola projek, dan


21 d) Mendampingi peserta didik dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tim fasilitasi terdiri dari : • Koordinator Proyek • Tim Guru/Fasilitator • Keterlibatan guru BK Dalam pengelolaan proyek sekolah terbuka untuk bekerjasama dengan pihak luar seperti narasumber, lembaga pemerintah dan swasta 3. Identifikasi tingkat kesiapan sekolah Satuan pendidikan melakukan identifikasi terhadap kesiapan sekolah terhadap sumberdaya seperti tenaga pendidik, sarana dan prasarana, pembiayaan, lingkungan sekolah, karakteristikpeserta didik , dukungan pemangku kepentingan, dan lain -lain 4. Pemilihan tema umum • Gaya Hidup Berkelanjutan • Kearifan Lokal • Bhinneka Tunggal Ika • Bangunlah Jiwa dan Raganya • Suara Demokrasi • Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI • Kewirausahaan • Kebekerjaan • Budaya Kerja Pertimbangan dalam pemilihan tema : • Tahap kesiapan sekolah dan guru dalam menjalankan projek. • Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya Tema “Gaya Hidup Berkelanjutan” dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Budaya Kerja dilaksanakanmenjelang Hari Pahlawan. • Dilaksanakan sepanjang waktu untuk penanaman etos kerja dan sikap kerja dalam diri peserta didik. • Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas sekolah.


22 • Tema yang belum dilakukan di tahun sebelumnya dan dapat mengulang siklus semua tema sudah dipilih. 5. Penentuan topik spesifik Sekolah yang menentukan dan topik sesuai dengan kebutuhan dan dimensi P3 yang dikembangkan . 6. Melaksanakan asesmen diagnostik Asesmen Diagonostik dilakukan: • Pada awal perencanaan projek (identifikasi kesiapan sekolah), jika membuat sendiri modul projek • Pada saat penentuan dimensi, elemen, dan sub-elemen, jika menggunakan modul projek sudah ada Asesmen diagonostik dapat dilakukan dengan Rubrik, observasi, kuesioner, refleksi,esai 7. Pemilihan elemen dan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila serta penentuan kriteria pencapaian Disesuaikan dengan Tema dan Topik yang telah dipilih : Profil pelajar Pancasila – Dimensi - Elemen - Sub elemen – Capaian akhir fase. Pilih 2 - 3 Dimensi Profil pelajar Pancasila dari: 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia. 2. Berkebinekaan global. 3. Bergotong royong. 4. Mandiri. 5. Bernalar kritis. 6. Kreatif. 8. Merencanakan asesmen formatif dan sumatif Asesmen Formatif: dilakukan guru secara berkala, berkelanjutan selama projek Rubrik, umpan balik (dari guru dan sesama peserta didik) baik secara lisan maupun tertulis, observasi, diskusi,presentasi, jurnal, refleksi, esai Asesmen Sumatif dilakukan pada akhir proyek. Mengukur apakah peserta didik sudah mengembangkan kompetensidari sub-elemen dari elemen dan dimensi Profil Pelajar Pancasilasesuai fase yang disasar. Bentuk instrumen dapat berupa Rubrik, presentasi, poster, diorama, produk teknologi atau seni, esai, kolase, drama


23 9. Eksplorasi dan pengembangan Guru bekerjasama dengan Tim Fasilitasi Projek membuat alur projek yang berisi kegiatan projekmenggunakan struktur aktivitas yang disepakati bersama Hal-hal yang sudah ditentukan dalam tahap merancang projek, disusun sesuai alur dengan menambahkan strategi-strategi pembelajaran, alat ajar, dan narasumber yang dibutuhkan untuk pengembangan dan pendalaman dimensi A. Informasi Umum • Identitas penulis modul • Sarana dan prasarana • Target peserta didik • Relevansi tema dan topik projek untuk satuan pendidikan B. Komponen Inti • Deskripsi singkat projek • Dimensi dan subelemen dari Profil Pelajar Pancasila yang berkaitan • Tujuan spesifik untuk fase tersebut • Alur kegiatan projek secara umum • Asesmen • Pertanyaan pemantik • Pengayaan dan remedial • Refleksi peserta didik dan pendidik C. Lampiran • Daftar Pustaka • Glosarium • LK/LKPD 10. Melaksanakan kegiatan projek Bagaimana caranya supaya projek berjalan lancar? Apa saja yang perlu dikuatkan atau ditingkatkan oleh guru untuk memastikan projek berjalan dengan baik?. Lakukan dengan stategi: • Mulai dengan pertanyaan pemantik • Mulai dengan permasalahan autentik Guru mengimplementasikan modul yang telah disusun dengan melakukan pendampingan kolaboratif 11. Melaksanakan asesmen dan perayaan projek Satuan Pendidikan/Guru melakukan asesmen formatif dan sumatif dengan menggunakan


24 rubrik yang telah drancang sebelumnya. 12. Menentukan pengolahan asesmen dan pelaporan projek Sekolah mengolah asesmen kemudian dituangkan ke Rapor Projek yang telah dirancang sebelumnya. Isi rapor tersebut berupa gambaran pencapaian peserta diddik terhadap dimensi, komponen dan sup komponen dari Profil Pelajar Pancasila secara kualitatif misalnya : BB= Belum berkembang, MB = Mulai berkembang, BSH = Berkembang Sesuai Harapan , SB= Sangat berkembang 13. Evaluasi dan tindak lanjut projek Sekolah melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan projek dengan prinsip • Evaluasi implementasi projek bersifat menyeluruh • Evaluasi implementasi projek fokus kepada proses • Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak dan seragam • Gunakan berbagai jenis bentuk asesmen yang dilakukan tersebar selama projek dijalankan untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh. Hindari menggunakan hanya satu jenis asesmen yang hanya dilakukan di akhir projek • Libatkan peserta didik dalam evaluasi. Prinsip Projek Profil Pelajar Pancasila: 1) Jam pelajaran diluar kegiatan intrakurikuler, 2) Kegiatan proyek merupakan lintas mata pelajaran, 3) Pelaksanaan dapat dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah, 4) Pelaskanaan tugas secara berkelompok dan berkolaborasi, 5) Proyek yang dilakukan sesuai denga yang telah ditentukan, 6) Rencana proyek dilakukan di awal tahun pelajaran, dan 7) Proyek dilakukan secara hergonomis, safety, dan.sesuai dengan kapasitas peserta didik. Manfaat Projek Profil Pelajar Pancasila P5) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan ruang bagi semua anggota komunitas satuan pendidikan untuk dapat mempraktikkan dan mengamalkan Profil Pelajar Pancasila. 1. Untuk satuan pendidikan 1. Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan keterlibatan masyarakat. 2. Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontribusi kepada


25 lingkungan dan komunitas di sekitarnya. 2. Untuk pendidik 1. Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat karakter dan Profil Pelajar Pancasila. 2. Merencanakan proses pembelajaran projek dengan tujuan akhir yang jelas. 3. Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik yang terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran. 3. Untuk Peserta didik 1. Memperkuat karakter dan mengembangkan kompetensi sebagai warga dunia yang aktif. 2. Berpartisipasi merencanakan pembelajaran secara aktif dan berkelanjutan. 3. Mengembangkan keterampilan, sikap, dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam mengerjakan projek pada periode waktu tertentu. 4. Melatih kemampuan pemecahan masalah dalam beragam situasi belajar. 5. Memperlihatkan tanggung jawab dan kepedulian terhadap isu di sekitar mereka sebagai salah satu bentuk hasil belajar. 6. Menghargai proses belajar dan bangga dengan hasil pencapaian yang telah diupayakan secara optimal. Berikut adalah Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang dirancang UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan kelas 7 tahun pelajaran 2022/2023 No Tema Bentuk Kegiatan Sasaran Nilai PPP Mapel Terintegrasi Waktu 1 Kearifan Lokal (Menanam Sayuran Di Polybag) Projek ini mengikuti tiga tahapan yaitu: inspirasi (inspiring), cipta (creating) dan dedikasi (dedicating) Kebhinekaan Global, Kreatif, Bernalar Kritis dan Mandiri IPA, IPS, PJOK, November 2022 3 Berdemokrasi (Mari berdemokrasi dengan santundan berkualitas) Mengadakan pemungutan suara pemilihan ketua osis Kebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan bergotong royong Bahasa Indonesia, IPS, PKn, Matematika dan Informatika Januari 2023 2 Kewirausahaan (Mengolah hasil Laut Menjadi Sumber wirausaha) eksplorasi - identifikasi - ideasi - visualisasi - evaluasi dan persuasi Mandiri, Kreatif dan Bergotong Royong PAI, Matematika, Bahasa Indoensia, Prakarya Februari 2023


26 3. Mata Pelajaran Umum Pada mata pelajaran di kurikulum merdeka terdapat mata pelajaran agama, pendidikan pancasila, bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, bahasa Inggris, PJOK, informatika, dan seni & prakarya. Mata pelajaran yang dilaksanakan oleh UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan tahun pelajaran 2022/2023 adalah Pendidikan Agama Islam sebagai agama mayoritas peserta didik, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial, Seni dan Budaya dan Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan untuk mata pelajaran Seni dan Budaya, mengakomodir Seni Musik, Seni Rupa dan Seni Tari. Mata pelajaran Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, IPAS, Seni dan Budaya, Pendidikan Agama Islam, Matematika dan PJOK dilakukan parsial. Rencana pembelajaran memuat tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian yang lengkap. Tujuan pembelajaran dibuat terukur, sehingga dapat terlihat progres dan umpan balik yang jelas pencapaiannya. Dalam kegiatan inti harus tersirat implementasi model pembelajaran (contohnya: problem based learning, project based learning dan inquiry based learning dan lainnya) dan strategi pembelajaran yang beragam untuk mengakomodir perbedaan karakteristik peserta didik. Diharapkan variasi model pembelajaran bermanfaat untuk mengingkatkan kemampuan peserta didik dalam menemukan AHA1 momen, menyampaikan ide dan gagasan, menemukan solusi, menghasilkan produk dan mengasah kemampuan literasi numerasi. Rencana pembelajaran bersifat reflektif. Kontinuitas pembelajaran dapat terlihat dengan harapan tidak terjadi gap dan miskonsepsi dari pembelajaran sebelumnya. Dapat disusun mingguan yang tertuang ke dalam jadwal pembelajaran mingguan, namun catatan refleksi menjadi tambahan dalam kegiatan pembelajaran selanjutnya.


27 2. KURIKULUM 2013 UNTUK KELAS 8 DAN 9 Rumusan kompetensi inti: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. Kompetensi Inti (KI) KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI Sikap Spiritual 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Sikap Sosial 2. Menghargai dan menghayati perilaku: a. Jujur b. Disiplin c. Santun d. Percaya diri e. Peduli, dan f. Bertanggung jawab Dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan Perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional. Pengetahuan 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya tentang: a. Ilmu pengetahuan, b. Teknologi, c. Seni, d. Budaya Dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. Kreatif, b. Produktif, c. Kritis,


28 d. Mandiri, e. Kolaboratif, dan f. Komunikatif Dalam ranah konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori. Struktur dan muatan kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang dalam standar isi, meliputi lima kelompok mata pelajaran, antara lain sebagai berikut: a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, meliputi Pendidikan Agama. b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, meliputi Pendidikan Kewarganegaraan. c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, meliputi Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Teknologi Informasi dan Komunikasi. d. Kelompok mata pelajaran estetika, meliputi Seni Budaya dan Bahasa Daerah. e. Kelompok mata pelajaran jasmani, Olah raga dan kesehatan, meliputi Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan. Struktur Kurikulum 2013 UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan Tahun 2022 / 2023 untuk kelas 8 dan 9 berpedoman pada Permendikbud RI Nomor 35 Tahun 2018 tentang Kurikulum 2013 sebanyak 38 jam pembelajaran sebagaimana tercantum dalam Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 berikut ini. Tabel 3.1 Struktur Kurikulum 2013 kelas 8 dan 9 UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU BELAJAR PER MINGGU VIII IX KELOMPOK A 1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3 Bahasa Indonesia 6 6 4 Matematika 5 5 5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 7 Bahasa Inggris 4 4 KELOMPOK B 1 Seni Budaya 3 3 2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3 3 3 Informatika (VII & VIII) / Prakarya (IX) 2 2 4 Muatan Lokal* 2* 2* JUMLAH ALOKASI WAKTU PER MINGGU 40 40


29 Keterangan: Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di struktur kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah antara lain Pramuka (Wajib), Unit Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutama adalah sikap peduli. Di samping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilan dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstrakurikuler ini dapat dirancang sebagi pendukung kegiatan kurikuler. Mata Pelajaran kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Budidaya hasil laut sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. Jumlah alokasi waktu jam pelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementrian Agama. Pengaturan beban belajar Pengaturan beban belajar peserta didik dapat dihitung dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. 1. Beban belajar di UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VIII, dan IX adalah 38 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit. 2. Beban belajar di Kelas VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. 3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan banyak 20 minggu. 4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu. 5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu.


30 Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan meliputi meliputi 40 menit tatap muka, 50% dari waktu tatap muka untuk kegiatan terstruktur maupuan kegiatan mandiri seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Kegiatan Sistem Paket Tatap muka 40 menit Penugasan terstruktur 50% x 40 menit = Kegiatan mandiri 20 menit Jumlah 60 menit Pengaturan minggu efektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini. NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN 1. Minggu efektif belajar Minimal 36 Digunakan untuk kegiatan reguler setiap tahun minggu pembelajaran efektif pada setiap (Kelas VIII, dan IX) satuan pendidikan 2. Minggu efektif semester Minimal 18 ganjil tahun terakhir setiap minggu satuan pendidikan (Kelas VIII, dan IX) 3. Minggu efektif semester Minimal 14 genap tahun terakhir setiap minggu satuan pendidikan (Kelas VIII dan IX) 4. Jeda tengah semester Maksimal 2 Satu minggu setiap semester minggu 5. Jeda antarsemester Maksimal 2 Antara semester I dan II minggu 6. Libur akhir tahun ajaran Maksimal 3 Digunakan untuk penyiapan minggu kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun ajaran 7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 Daerah khusus yang memerlukan minggu libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif


31 8. Hari libur umum/nasional Maksimal 2 Disesuaikan dengan Peraturan minggu Pemerintah 9. Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan pendidikan sesuai minggu dengan ciri kekhususan masingmasing 10. Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh satuan pendidikan tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif pendidikan minggu Pengaturan minggu efektif selanjutnya diganakan sebagai dasar penentukan kalender pendidikan. 1) Mata Pelajaran Kelompok A (a) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (1) Tujuan Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam hal keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan ini kemudian dirumuskan secara khusus dalam Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti sebagai berikut: 1. menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pembinaan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman siswa tentang Agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah Swt; dan 2. mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam kehidupan sebagai warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia. (2) Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti: Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti meliputi Al-Qur’an dan Hadis, qidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti diberikan pada siswa beragama Islam kelas VII, kelas VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran/minggu.


32 (b) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (1) Tujuan: Secara umum tujuan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan PPKN dalam Kurikulum 2013 pada jenjang pendidikan dasar dan menengah adalah mengembangkan potensi peserta didik dalam seluruh dimensi kewarganegaraan, yakni: (1) sikap kewarganegaraan termasuk keteguhan, komitmen dan tanggung jawab kewarganegaraan (civic confidence, civic committment, and civic responsibility); (2) pengetahuan kewarganegaraan; (3) keterampilan kewarganegaraan termasuk kecakapan dan partisipasi kewarganegaraan (civic competence and civic responsibility). Secara khusus Tujuan PPKn dalam Kurikulum 2013 yang berisikan keseluruhan dimensi tersebut sehingga peserta didik mampu: 1) menampilkan karakter yang mencerminkan penghayatan, pemahaman, dan pengamalan nilai dan moral Pancasila secara personal dan sosial; 2) memiliki komitmen konstitusional yang ditopang oleh sikap positif dan pemahaman utuh tentang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3) berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif serta memiliki semangat kebangsaan serta cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, semangat Bhinneka Tunggal Ika, dan komitmen Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan 4) berpartisipasi secara aktif, cerdas, dan bertanggung jawab sebagai anggota masyarakat, tunas bangsa, dan warga negara sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang hidup bersama dalam berbagai tatanan sosial Budaya. (2) Ruang Lingkup: Ruang lingkup PPKn meliputi: (i) Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi, dan pandangan hidup bangsa (ii) UUD 1945 sebagai hukum dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (iii) Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan final bentuk Negara Republik Indonesia (iv) Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud filosofi kesatuan yang melandasi dan mewarnai keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara


33 (c) Bahasa Indonesia (1) Tujuan: Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. (i) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis (ii) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara (iii) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan (iv) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial (v) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa (vi) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. (2) Ruang Lingkup: Mata pelajaran bahasa Indonesia SMP dan MTs meliputi 15 jenis teks, yaitu: (1) teks deskripsi, (2) teks eksposisi, (3) teks laporan hasil observasi, (4) teks prosedur , (5) teks narasi, (6) teks fabel, (7) teks puisi rakyat ( Gurindam, syair, pantun) (8) teks cerita ulang, (9) teks eksplanasi , (10) teks film/ drama, (11) Teks cerita sejarah, (12) teks berita, (13) teks iklan, (14) teks editorial/opini, dan (15) teks novel. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut. (i) Mendengarkan (ii) Berbicara (iii) Membaca (iv) Menulis. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia diberikan pada semua siswa kelas VII, kelas VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 6 jam pelajaran/minggu. (d) Matematika (1) Tujuan: Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah; (ii) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan


34 pernyataan matematika; (iii) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh: (iv) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah; dan (v) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. (2) Ruang Lingkup: Ruang Lingkup Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (i) Bilangan; (ii) Aljabar; (iii) Geometri dan Pengukuran; serta (iv) Statistika dan Peluang. Mata Pelajaran Matematika diberikan pada semua siswa kelas VII, kelas VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 5 jam pelajaran/minggu. (e) Ilmu Pengetahuan Alam (1) Tujuan: Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; (ii) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari; (iii) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat; (iv) Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi; (v) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam; (vi) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (vii) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. (2) Ruang Lingkup: Ruang Lingkup Mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (i) Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan; (ii) Materi dan Sifatnya; (iii) Energi dan Perubahannya; serta (iv) Bumi dan Alam Semesta. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diberikan pada semua siswa kelas VII dan kelas VIII dengan alokasi waktu 5 jam pelajaran/minggu.


35 (f) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) (1) Tujuan: Mata pelajaran IPS di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (ii) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (iii) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; (iv) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. (2) Ruang Lingkup: Ruang Lingkup Mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (i) Manusia, Tempat, dan Lingkungan; (ii) Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan; (iii) Sistem Sosial dan Budaya; serta (iv) Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan. Mata Pelajaran IPS diberikan pada semua siswa kelas VII, kelas VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 4 jam pelajaran/minggu (g) Bahasa Inggris (1) Tujuan: (i) Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional (ii) Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global (iii) Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya. (2) Ruang Lingkup: Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris meliputi: (i) kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis secara terpadu untuk mencapai tingkat literasi functional; (ii) kemampuan memahami dan menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report. Gradasi bahan ajar tampak dalam penggunaan kosa kata, tata bahasa, dan langkah-langkah retorika; serta (iii) kompetensi pendukung, yakni kompetensi linguistik (menggunakan tata bahasa dan kosa kata, tata bunyi, tata tulis), kompetensi sosiokultural (menggunakan ungkapan dan tindak bahasa secara berterima dalam berbagai konteks komunikasi), kompetensi strategi (mengatasi masalah yang timbul dalam proses komunikasi dengan berbagai cara agar komunikasi tetap berlangsung), dan kompetensi pembentuk wacana (menggunakan piranti pembentuk wacana).


36 2) Mata Pelajaran Kelompok B (a) Seni Budaya (1) Tujuan: Mata pelajaran Seni Budaya di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Memahami konsep dan pentingnya seni budaya; (ii) Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya; (iii) Menampilkan kreativitas melalui seni budaya; (iv) Menampilkan peran serta dalam seni budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun global. (2) Ruang Lingkup: Ruang Lingkup Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (i) Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya; (ii) Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik; (iii) . Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari; serta (iv) Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran. Dari ke-4 aspek mata pelajaran Seni Budaya yang tersedia, sekolah wajib melaksanakan minimal 2 aspek seni. Di UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan, pembelajaran Seni Budaya melaksanakan dua aspek, yaitu aspek seni rupa, dan seni musik. Mata Pelajaran Seni Budaya diberikan pada semua siswa kelas VII, kelas VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran/minggu. (b) Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (1) Tujuan: Mata pelajaran Penjasorkes di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih; (ii) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik; (iii) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar; (iv) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan; (v) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis; (vi) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan; serta (vii) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.


37 (2) Ruang Lingkup: Ruang Lingkup Mata pelajaran Penjas Orkes meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (i) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya; (ii) Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya; (iii) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya; serta (iv) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya. Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan diberikan pada semua siswa kelas VII, kelas VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 3 jam pelajaran/minggu. 3) Prakarya dan Mapel Informatika. (a) Prakarya (1) Tujuan: Mata pelajaran Prakarya memiliki dua tujuan, yaitu tujuan material dan tujuan formal. Tujuan material, yaitu menemukan, membuat karya (produk) prakarya, merancang ulang produk dan mengembangkan produk berupa: kerajinan, rekayasa, budidaya dan pengolahan melalui kegiatan mengidentifikasi, memecahkan masalah, merancang, membuat, memanfaatkan, mengevaluasi, dan mengembangkan produk yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan keterampilan yang dikembangkan adalah: kemampuan memodifikasi, menggubah, mengembangkan, dan menciptakan serta merekonstruksi karya yang ada, baik karya sendiri maupun karya orang lain. Tujuan formal, meliputi: (1) menemukan atau mengemukakan gagasan atau ide-ide yang mampu memunculkan bakat atau talenta peserta didik. (2) mengembangkan kreatifitas melalui: mencipta, erancang, memodifikasi (menggubah), dan merekonstruksi berdasarkan pendidikan teknologi dasar, kewirausahaan dan kearifan local; (3) melatih kepekaan rasa peserta didik terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk menjadi inovator dengan mengembangkan: rasa ingin tahu, rasa kepedulian, rasa memiliki bersama, rasa keindahan dan toleransi; (4) membangun jiwa mandiri dan inovatif peserta didik yang berkarakter: jujur, bertanggungjawab, disiplin, dan peduli; (5) menumbuhkembangan berpikir teknologis dan estetis: cepat, tepat, cekat serta estetis, ekonomis dan praktis; dan menempa keberanian untuk mengambil resiko dalam mengembangkan keterampilan


38 dan mengimplementasikan pengetahuannya. (2) Ruang Lingkup: Ruang Lingkup Prakarya meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (1) kerajinan; (2) Rekayasa; (3) Budidaya; dan (4) Pengolahan. Dari keempat aspek tersebut, UPTD Satuan Pendidikan SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan memilih aspek Kerajinan dan Rekayasa. Mata Pelajaran Prakarya diberikan pada semua siswa kelas VIII dan kelas IX dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran/minggu. (b) Mapel Informatika (1) Tujuan: Mapel Informatika di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut: (i) Memahami teknologi informasi dan komunikasi; (ii) Mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi; (iii) Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi; serta (iv) Menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi. (2) Ruang Lingkup: Ruang Lingkup Mapel Informatika meliputi aspek-aspek sebagai berikut: (i) Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi; dan (ii) Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memindah data dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Mapel Informatika diberikan pada semua siswa kelas VIII dan IX dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran/minggu.


39 3. MUATAN LOKAL Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah, tidak terbatas pada mata pelajaran seni-budaya dan keterampilan, tetapi juga mata pelajaran lainnya, seperti Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di UPTD SMP. Muatan local merupakan mata pelajaran, sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun. Muatan lokal yang menjadi ciri khas daerah (Kabupaten Bangka Tengah) dan ditetapkan adalah : perkebunan, pertanian dan pengolahan hasil laut. Sedangkan untuk UPTD SMP Negeri 5 Satu Atap Sungaiselan mulok yang diterapkan adalah Perikanan ; Wajib bagi semua siswa kelas VII hingga kelas IX dengan alokasi waktu diintegrasikan ke mata pelajaran Prakarya.


40 4. PROGRAM BIMBINGAN KONSELING Pelayanan konseling, meliputi pengembangan : a) kehidupan pribadi b) kemampuan sosial c) kemampuan belajar d) kesadaran diri e) wawasan dan perencanaan karir f) kemampuan memecahkan masalah Program Penumbuhan budi Pekerti dan Literasi juga dilaksanakan di SMP. Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, bahwa kegiatan penumbuhan budi pekerti adalah kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah. Metode pelaksanaan kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti dilakukan dengan kemandirian peserta didik membiasakan keteraturan dan pengulangan, yang dimulai sejak masa orientasi peserta didik baru, proses kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, sampai lulus. Pelaksanaan Penumbuhan Budi Pekerti didasarkan pada nilai-nilai dasar kebangsaan dan kemanusiaan yang meliputi pembiasaan untuk menumbuhkan: a. Internalisasi sikap moral dan spiritual, yaitu mampu menghayati hubungan spiritual dengan Sang Pencipta yang diwujudkan dengan sikap moral untuk menghormati sesama mahluk hidup dan alam sekitar. b. Keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan kebhinekaan untuk merekatkan persatuan bangsa, yaitu mampu terbuka terhadap perbedaan bahasa, suku bangsa, agama, dan golongan, dipersatukan oleh keterhubungan untuk mewujudkan tindakan bersama sebagai satu bangsa, satu tanah air dan berbahasa bersama bahasa Indonesia. c. Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figur orang dewasa di lingkungan sekolah dan rumah, yaitu mampu dan mau menghormati guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, warga masyarakat di lingkungan sekolah, dan orangtua. d. Interaksi sosial positif antar peserta didik, yaitu kepedulian terhadap kondisi fisik dan psikologis antar teman sebaya, adik kelas, dan kakak kelas. e. Memelihara lingkungan sekolah, yaitu melakukan gotong-royong untuk menjaga keamanan, ketertiban, kenyamanan, dan kebersihan lingkungan sekolah. f. Penghargaan terhadap keunikan potensi peserta didik untuk dikembangkan, yaitu mendorong peserta didik gemar membaca dan mengembangkan minat yang sesuai dengan potensi bakatnya untuk memperluas cakrawala kehidupan di dalam mengembangkan dirinya sendiri. g. Penguatan peran orangtua dan unsur masyarakat yang terkait, yaitu melibatkan peran aktif orangtua dan unsur masyarakat untuk ikut bertanggung jawab mengawal kegiatan pembiasaan sikap dan perilaku positif di sekolah.


41 Waktu pelaksanaan kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti dilakukan berdasarkan aktivitas harian, mingguan, bulanan, tengah tahunan, dan akhir tahun. Penentuan waktunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Kegiatan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah melalui pembiasaan-pembiasaan: a. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Moral dan Spiritual Mewujudkan nilai-nilai moral dalam perilaku sehari-hari. Nilai moral diajarkan pada siswa, lalu guru dan siswa mempraktekkannya secara rutin hingga menjadi kebiasaan dan akhirnya bisa membudaya. Kegiatan wajib: Guru dan peserta didik berdoa bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing, sebelum dan sesudah hari pembelajaran, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian di bawah bimbingan guru. Kegiatan pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah: 1. Pembiasaan umum: • Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat; 2. Pembiasaan periodik: • Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana dan hikmat. b. Menumbuhkembangkan Nilai-nilai Kebangsaan dan Kebhinnekaan Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menerima keberagaman sebagai anugerah untuk bangsa Indonesia. Anugerah yang harus dirasakan dan disyukuri sehingga manfaatnya bisa terasa dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan wajib: 1. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah. 2. Melaksanakan upacara bendera pada pembukaan MPLS dengan peserta didik bertugas sebagai komandan dan petugas upacara serta kepala sekolah/wakil bertindak sebagai inspektur upacara. 3. Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah air. 4. Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik menyanyikan satu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara). Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:


42 1. Pembiasaan umum: • Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah asal siswa melalui berbagai media dan kegiatan. 2. Pembiasaan periodik: • Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan. c. Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan Orang tua Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, peserta didik dan orangtua. Interaksi positif antara tiga pihak tersebut dibutuhkan untuk membangun persepsi positif, saling pengertian dan saling dukung demi terwujudnya pendidikan yang efektif. Kegiatan wajib: Sekolah mengadakan pertemuan dengan orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: (a) visi; (b) aturan; (c) materi; dan (d) rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut mendukung keempat poin tersebut. Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah: 1. Pembiasaan umum: • Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah. • Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku. 2. Pembiasaan periodik: • Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan orangtua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing keluarga. • Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian. d. Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik Peserta didik hadir di sekolah bukan hanya belajar akademik semata, tapi juga belajar bersosialisasi. Interaksi positif antar peserta didik akan mewujudkan pembelajaran dari rekan (peer learning) sekaligus membantu siswa untuk belajar bersosialisasi. Kegiatan wajib: Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua. Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah: 1. Pembiasaan umum: • Gerakan kepedulian kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk warga sekolah yang sedang mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya.


43 2. Pembiasaan periodik: • Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang mengalami musibah atau kesusahan. e. Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah akan mempengaruhi warga sekolah baik dari aspek fisik, emosi, maupun kesehatannya. Karena itu penting bagi warga sekolah untuk menjaga keamanan, kenyamanan, ketertiban, kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah serta diri. Kegiatan wajib: Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan kemampuan siswa. Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah: 1. Pembiasaan umum: • Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa. • Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan. • Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama. 2. Pembiasaan periodik: • Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah. • Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian regu. • Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas. • Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan setempat. f. Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh Setiap siswa mempunyai potensi yang beragam. Sekolah hendaknya memfasilitasi secara optimal agar siswa bias menemukenali dan mengembangkan potensinya. Kegiatan wajib: 1. Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain buku mata pelajaran (setiap hari). 2. Seluruh warga sekolah (guru, tenaga kependidikan, siswa) memanfaatkan waktu sebelum memulai hari pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani, dilaksanakan secara berkala dan rutin, sekurang-kurangnya satu kali dalam seminggu. Pembiasaan baik yang dilakukan oleh sekolah:


Click to View FlipBook Version