LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
MAKHLUK HIDUP: GERAK PADA TUMBUHAN, SIMBIOSIS (PARASITISME,
KOMENSALISME, DAN MUTUALISME),
NANANG HIMSANUL ZAIN
835133567
UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
TO
Nama : Nanang Himsanul Zain
NIM/ID Lainnya : 835133567
Program Studi : PGSD – S1
Nama Sekolah : Universitas Terbuka Pokjar SMA N 2 Ungaran
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)
Nama(Gelar) : Sri Indihartati, M. Pd OTO
Nip/Id Lainnya : 42002879
Instansi Asal : SMA N 2 Ungaran
: 085225043279
Nomor Hp : [email protected]
Alamat Email
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : Nanang Himsanul Zain
NIM : 835133567
Program Studi : PGSD – S1
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Salatiga, April 2021
Yang membuat pernyataan
Nanang Himsanul Zain
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP: GERAK PADA TUMBUHAN
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati gerak seismonasti
2. Mengamati gerak niktinasti
3. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan
B. ALAT DAN BAHAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Tanaman putri malu
b. Kotak dari karton atau kardus 1 buah
c. Stop watch atau jam
d. Alat-alat tulis dan penggaris
2. Geotropisme
a. Pot berukuran kecil 2 buah
b. Tanah atau kapas secukupnya
c. Biji kacang-kacangan secukupnya
d. Air secukupnya
C. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Gerak pada makhluk hidup
merupakan suatu bentuk reaksi terhadap rangsangan yang diterima. Namun, manusia dan
hewan dapat bergerak dengan berpindah tempat secara bebas jika dibandingkan dengan
tumbuhan. Gerak yang dilakukan manusia dan hewan adalah gerak aktif, sedangkan
gerak pada tanaman disebut gerak pasif. Apakah kalian tahu gerak pada tumbuhan
seperti apa? Tumbuhan melakukan suatu gerakan karena adanya rangsangan, tetapi
gerakan yang dilakukan sangat terbatas tidak seperti manusia dan hewan. Pada
prinsipnya, tumbuhanbergerakdikarenakanadanyasuatu proses pertumbuhan dan
adanyakepekaanterhadaprangsangatauirritabilitas yang dimiliki oleh tumbuhantersebut.
Sebagaibentuk responsterhadaprangsang, tumbuhanakanmelakukansuatugerakanyaitu
menujukearahrangsangataumenjauhirangsangantersebut.Gerak pada tumbuhan hanya
dilakukan oleh bagian tertentu, misalnya akar, bagian ujung tunas, ataupun daun
(Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019).
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Berdasarkan datangnya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga yaitu
gerak endonom (rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan, seperti pergerakan
kloroplas); gerak higroskopis (rangsangan karena perubahan kadar air, misalnya
tumbuhan paku); dan gerak esionom (rangsangan yang berasal dari luar tanaman, seperti
karena adanya sentuhan, cahaya, dan lain lain).Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita
akan melakukan pengamatan terhadap gerak esionom khususnya gerak seismonasti,
niktinasti dan geotropisme negatif.Seismonasti adalah gerak yang terjadi karena adanya
rangsangan berupa sentuhan, seperti gerak menutupnya daun putri malu ketika disentuh.
Niktinasti adalah gerak yang terjadi karena adanya rangsangan berupa gelap, seperti
menguncupnya daun tanaman lamtoro (petai cina), putri malu dan turi pada malam hari.
Sedangkan, geotropisme adalah gerak karena adanya rangsangan berupa gaya gravitasi
(gaya tarik bumi). Gerak geotropisme dibagi menjadi dua yaitu geotropisme positif dan
geotropisme negatif. Geotropisme positif merupakan gerak bagian tanaman yang menuju
inti bumi. Geotropisme negatif adalah gerak bagian tanaman yang menjauhi inti bumi
atau berlawanan dengan arah gravitasi (Campbell, 2004 dalam Rumanta, 2019).
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Seismonasti
a. Siapkan alat dan bahan untuk percobaan seperti putri malu, lembar kerja
observasi, alat tulis dan penggaris.
b. Lakukan sentuhan dari halus hingga sentuhan paling kasar terhadap daun-daun
putri malu tersebut dengan menggunakan penggaris atau jari tangan.
c. Catatlah hasil pengamatan dari reaksi putri malu terhadap sentuhan yang telah
dilakukan pada lembar kerja observasi.
2. Niktinasti
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti dua buah putri malu, kardus, dan
alat tulis.
b. Putri malu A dibiarkan terbuka dan tidak diberi perlakuan apa-apa.
c. Putri malu B, tutuplah dengan menggunakan kardus yang keddap cahaya dengan
hati-hati agar tidak menyentuhnya.
d. Biarkan putri malu B tertutup selama lebih kurang setengah jam.
e. Setelah ditutup selama lebih kurang setengah jam, bukalah kardus tersebut
dengan hati-hati agar tidak menyentuh tanamannya.
f. Amatilah apa yang terjadi dengan daun putri malu tersebut dan bandingkan
dengan daun putri malu A yang tidak diberi perlakuan apapun.
g. Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja obserbvasi.
3. Gerak Tropisme (Geotropisme Negatif)
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti pot berukuran kecil dua buah,
tanah atau kapas, biji kacang-kacangan secukupnta, air dan alat tulis.
b. Tanamlah beberapa biji kacang-kacangan pada kedua pot tersebut. Sebaiknya
penanamn dilakukan di tempat terbuka sehingga tanaman yang dihasilkan berdiri
dengan tegak.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
c. Jika sudah mendapatkan dua pot tanaman kacang-kacangan yang cukup baik dan
berdiri tegak, selanjutnya beri label A untuk pot pertama dan label B untuk pot
yang lainnya.
d. Kemudian letakkan pot B secara horizontal (arah mendatar), sedangkan pot A
dibiarkan tetap berdiri tegak (vertikal) dan simpanlah keduanya di tempat
terbuka.
e. Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu.
f. Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja observasi.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan Seismonasti
No Jenis sentuhan pada daun Reaksi daun putri Keterangan
putri malu malu
Waktu untuk
Daun menutup secara menutup daun
1 Sentuhan halus perlahan dan tidak cukup lama dan
semua bagian daun daun membuka
menutup. kembali dengan
cepat.
Daun menutup lebih Waktu untuk
cepat (hanya daun yang
menerima rangsang menutup daun lebih
sentuhan dan daun
2 Sentuhan sedang disekitarnya) cepat dan lebih
lama untuk
membuka kembali
(2 – 3 menit)
Waktu untuk
Seluruh daun dan menutup daun
tangkai menutup sangat
3 Sentuhan kasar cepat sangat cepat dan
untuk membuka
kembali sangat
lama (5 – 6 menit)
2. Hasil Pengamatan Niktinasti
No Pot putri malu Reaksi daun putri malu
Mula-mula ½ jam kemudian
Disimpan di tempat terang dan Reaksi daun putri Reaksi daun putri
terbuka malu membuka
1 malu tetap
membuka
2 Ditutup dengan penutup yang Reaksi daun putri Reaksi daun putri
kedap cahaya
malu membuka malu menutup
3. Hasil Pengamatan Tropisme (Geotropisme Negatif)
Jenis 1 2 Pengamatan hari ke- 6 7 Ket
Pot 0 cm 0,2 cm 345 6,5 cm 8,9 cm
A 0 cm 0,6 cm 1 cm 2,7 cm 4,8 cm 7,4 cm 9,7 cm Pagi
0 cm 0,2 cm 1,6 cm 3,4 cm 5,7 cm 6,7 cm 8,4 cm Sore
B 0 cm 0,6 cm 1 cm 2,7 cm 4,5 cm 7,6 cm 9,3 cm Pagi
1,7 cm 3,3 cm 5,3 cm Sore
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti!
Jawab: Dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasti selain putri malu
adalah tanaman lamtoro (petai cina) dan tanaman turi. Tanaman ini akan
mengucupkan daunnya pada malam hari dan akan membuka kembali ketika
mulai terkena rangsang berupa cahaya matahari.
2. Apa perbedaan antara niktinasti dengan seismonasti pada percobaan yang telah
dilakukan? Jelaskan!
Jawab: Niktinasti dan seismonasti merupakan gerak sebagian tubuh tumbuhan
sebagai tanggapan terhadap rangsang yang datang dari luar tumbuhan itu
sendiri. Akan tetapi, bentuk rangsangan seismonasti berupa sentuhan,
sedangkan bentuk rangsangan niktinasti berupa ada atau tidaknya cahaya
matahari.
3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya sekaligus telah
membuktikan adanya gerak fototropisme. Mengapa? Jenis fototropisme apa yang
terjadi? Jelaskan!
Jawab: Pada percobaan geotropisme di atas, sekaligus dapat membuktikan adanya
gerak fototropisme karena arah pertumbuhan batang kacang hijau menuju ke
arah datangnya rangsangan berupa cahaya. Oleh karena itu, jenis
fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif.
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan terhadap gerak seismonasti, gerak niktinasti dan
gerak geotropisme pada tumbuhan maka:
1. Gerak Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran
atau sentuhan. Daun putri malu akan menutup daunnya apabila disentuh. Perlakuan
sentuhan yang berbeda, maka pengaruh terhadap tanggapannya juga berbeda. Jika
sentuhan halus, daun putri malu menutup secara perlahan, tidak semua bagian daun
menutup, dan daun kembali membuka dengan cepat. Bila sentuhan sedang, daun putri
malu menutup lebih cepat (hanya daun yang menerima rangsang sentuhan dan daun
disekitarnya)dan lebih lama untuk membuka kembali (2 – 3 menit). Sedangkan jika
disentuh dengan kasar, maka reaksi daun putri malu yang terjadi adalah seluruh daun
dan tangkai menutup sempurna dengan sangat cepatserta untuk membuka kembali
sangat lama (5 – 6 menit).
2. Gerak Niktinasti
Niktinasti merupakan gerak nasti yang terjadi karena pengaruh gelap, sehingga
disebut juga dengan gerak tidur. Gerak tidur daun tumbuhan disebabkan oleh tidak
adanya cahaya matahari (terjadi pada malam hari). Daun-daun ini mengucupkan atau
merundukkan daunnya pada malam hari dan membuka atau menaikkan daunnya pada
posisi horizontal saat siang hari. Berdasarkan hasil pengamatan percobaan tanaman
putri malu yang diletakkan di tempat terbuka dengan putri malu yang diletakkan di
tempat tertutup (ditutup dengan kardus kedap cahaya) menunjukan bahwa daun putei
malu akan tetap membuka jika dibiarkan di tempat terbuka saat siang hari. Namun,
jika di letakkan di tempat kedap cahaya maka daun putri malu yang awalnya
membuka akan mengucupkan daunnya secara perlahan-lahan.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
3. Gerak Geotropisme
Geotropisme adalah gerak pada bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Geotropisme dikelompokan menjadi dua yaitu geotropisme positif (jika arah geraknya
menuju rangsang/mendekati inti bumi misalnya gerak akar menuju ke dalam bumi)
dan geotropisme negatif (jika arah geraknya menjauhi rangsang atau berlawanan arah
dengan gravitasi bumi seperti gerak pertumbuhan batang tanaman yang menjauhi
permukaan bumi). Pada percobaan pot A, pertumbuhan batang tanaman kacang hijau
tumbuh secara normal (tegak/vertikal) ke arah atas. Sedangkan pada pot B, mula
mula biji kacang hijau dibiarkan tumbuh secara vertikal kemudian pada hari ke-3, pot
B diletakan secara horisontal. Kemudian, pertumbuhan batang mengalami
pembelokan ke arah vertikal. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan batang
tanaman berlawanan arah dengan gaya gravitasi bumi / menjauhi permukaan tanah.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa seismonasti adalah gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang
berupa getaran atau sentuhan baik sentuhan secara halus, sedang ataupun sentuhan
secara kasar. Niktinasti merupakan gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh
rangsang berupa gelap atau tidak adanya cahaya matahari. Sedangkan, geotropisme
yaitu gerak pada tumbuhan yang dipengaruhi oleh adanya gaya gravitasi bumi (jika
arah gerak menuju ke dalam bumi disebut geotropisme positif, namun jika arah gerak
berlawanan menjauhi permukaan bumi atau ke atas maka dinamakan geotropisme
negatif).
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, M. 2019. Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam melakukan percobaan ini, observer menemukan dua kesulitan yaitu 1) Ketika
menanam putri malu di pot, putri malu tidak dapat tumbuh seperti sebelumnya (layu).
Akhirnya, observer melakukan percobaan dengan memanfaatkanputri malu yang tumbuh
di alam terbuka; dan 2) Percobaan menanam biji kacang-kacangan memerlukan
komposisi media yang tepat, jika salah dalam pemberian komposisi maka pertumbuhan
kacang-kacangan akan mengalami hambatan bahkan dapat memicu adanya belatung.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Putri malu merupakan salah satu tanaman yang
peka terhadap rangsang berupa sentuhan atau
gerakan. Baik sentuhan secara halus, sedang
ataupun sentuhan secara kasar. Putri malu akan
bereaksi terhadap rangsangan tersebut dengan
cara menguncupkan daunnya baik sebagian
maupun keseluruhan.
Pengamatan Seismonasti
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Pengamatan Niktinasti Pada percobaan ini untuk membuktikan reaksi
Pengamatan Geotropisme daun putri malu ketika berada di tempat terbuka
serta reaksi daun putri malu sebelum dan
sesudah ditutup dengan kardus kedap cahaya.
Pengamatan gerak geotropisme dilakukan pada
waktu pagi dan sore hari. Pengamatan dilakukan
selama 7 hari.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
SIMBIOSIS: Parasitisme, Komensalisme, dan Mutualisme
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
2. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
B. ALAT DAN BAHAN (untuk simbiosi parasitisme, komensalisme, dan mutualisme)
1. Alat-alat tulis
2. Lembar Pengamatan
3. Lingkungan Sekitar
C. LANDASAN TEORI
Makhluk hidup di dunia ini jumlahnya sangat banyak, sehingga kita tidak mampu
untuk menghitungnya. Tapi tahukah kamu? Di antara makhluk hidup sebanyak itu,
tidak ada satu pun yang dapat hidup sendiri. Setiap makhluk hidup pasti membutuhkan
makhluk hidup lain. Hal ini dikenal dengan simbiosis. Menurut Soetopo (2010:38)
simbiosis adalah hubungan antar makhluk hidup yang berbeda jenis. Hubungan ini
terjalin karena adanya kebutuhan makhluk hidup akan makanan, tempat tinggal,
keamanan, dan lain sebagainya. Sedangkan, menurut Dianawati (2004:48) simbiosis
adalah kehidupan bersama antara dua makhluk hidup yang berbeda untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya masing-masing.
Simbiosis dapat dikelompokkan menjadi beberapa yaitu mutualisme (simbiosis yang
menguntungkan keduanya), komensalisme (simbiosis yang tidak saling menguntungkan
tetapi juga tidak merugikan), dan parasitisme (simbiosis yang merugikan salah satu
makhluk hidup).
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan melakukan pengamatan terhadap
lingkungan sekitar untuk mencari dan menemukan hubungan antar makhluk hidup
(simbiosis) baik itu simbiosis mutualisme, komensalisme, dan parasitisme.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Simbiosis Parasitisme
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal seperti ke kebun atau hutan
terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, hewan dengan hewan, atau tumbuhan dengan tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi.
e. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja.
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
g. Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut.
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi lembar kerja.
2. Simbiosis Komensalisme
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal seperti ke kebun atau hutan
terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, hewan dengan hewan, atau tumbuhan dengan tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 3 – 5 hubungan yang terjadi.
e. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja.
f. Cobalah analisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
g. Jenis keuntungan apa saja yang diperolehnya? Jelaskan!
h. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi lembar kerja.
3. Simbiosis Mutualisme
a. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal seperti ke kebun atau hutan
terdekat.
c. Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, hewan dengan hewan, atau tumbuhan dengan tumbuhan.
d. Temukan setidaknya 3 hubungan yang terjadi.
e. Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja.
f. Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!
g. Tuangkan hasilnya dengan melengkapi lembar kerja.
E. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Jenis Pihak yang Dirugikan Pihak yang Diuntungkan
No Hubungan
Jenis Jenis Jenis Jenis
Parasitisme Makhluk Kerugian Makhluk Keuntungan
Hidup Hidup
Kulit menjadi
Nyamuk dan gatal bahkan Mendapatkan
Manusia makanan
1 Manusia dapat Nyamuk
terserang
penyakit
Daun semakin
habis Mendapatkan
Ulat tempat hidup
2 Ulat dan Pohon sehingga
Pohon Pisang dan makanan
Pisang menghambat
proses
fotosintesis
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
3 Kutu (Gurem) Ayam Kulit menjadi Kutu Mendapatkan
dan Ayam gatal (Gurem) makanan dan
Tali Putri
Kekurangan tempat
Benalu tinggal
nutrisi dan
Mendapat
makanan, tempat hidup
dan makanan
4 Tali Putri dan Inangnya sehingga
Inangnya berpengaruh Mendapat
nutrisi dan
ke makanan dari
inangnya
pertumbuhan,
(pohon
perkembangan kelengkeng)
Kekurangan
nutrisi dan
5 Benalu dan Pohon makanan,
Pohon Kelengkeng sehingga
berpengaruh
Kelengkeng
ke
pertumbuhan,
perkembangan
2. Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
Jenis Pihak yang Diuntungkan Jenis Makhluk
No Hubungan Hidup yang Tidak
Jenis Jenis Untung dan Tidak
Komensalisme Makhluk Keuntungan
Rugi
Anggrek Hidup
1 dengan Pohon Pohon Mangga
Mendapatkan
Mangga Pohon Mangga
tempat untuk
Tanduk Rusa Pohon Kelengkeng
2 dengan Pohon Anggrek tumbuh,
membantu
Mangga
mendapatkan
Burung dengan
3 Pohon sinar matahari
Kelengkeng Mendapatkan
tempat untuk
Tanduk Rusa tumbuh,
membantu
mendapatkan
sinar matahari
Mendapatkan
Burung tempat untuk
membuat
sangkar
3. Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
Jenis Pihak I yang Diuntungkan Pihak II yang Diuntungkan
No Hubungan
Jenis Jenis Jenis Jenis
Mutualisme Makhluk Keuntungan Makhluk Keuntungan
Hidup Hidup
1 Kupu-Kupu Kupu-Kupu Mendapatkan Bunga Mendapatkan
dengan Bunga sari makanan bantuan
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
2 Lebah dengan Lebah (nektar) dari Bunga dalam proses
Bunga Cacing bunga Pohon Pisang penyerbukan
Mendapatkan
Cacing Mendapatkan
3 dengan Pohon sari makanan bantuan
(nektar) dari dalam proses
Pisang penyerbukan
bunga
Cacing
Mendapatkan membuat
makanan dari lubang kecil
daun kering dalam tanah
yang yang
berguguran membantu
dan batang
proses
yang peresapan air
kemudian
membusuk dan udara
dalam tanah
oleh akar
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
• Parasitisme
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan
parasitisme? Jelaskan!
Jawab: Hubungan antara kutu anjing dengan anjing adalah simbiosis
parasitisme. Hal ini dikarenakan kutu anjing mendapatkan keuntungan
berupa tempat hidup dan makanan dengan cara menghisap darah
anjing. Sedangkan, anjing menjadi pihak yang dirugikan karena ketika
kutu menghisap darah, maka kulit akan terasa gatal.
2. Di antara hubungan parasitisme yang Anda temuan, adakah yang menyebabkan
kematian pada inangnya? Jelaskan!
Jawab: Berdasarkan hubungan parasitisme yang saya temukan tidak akan
menyebabkan kematian pada inangnya. Hal ini dikarenakan jika
inangnya mati, maka makhluk hidup yang berperan sebagai parasit
tidak dapat mendapatkan keuntungan lagi sehingga dapat mengancam
kelangsungan hidup makhluk yang bersifat parasit tersenut.
• Komensalisme
3. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan
kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab: Hubungan komensalisme dalam kadar tertentu tidak dapat
menyebabkan kerugian pada makhluk hidup lainnya, seperti simbiosis
antara burung dan pohon. Hal ini dikarenakan jika dalam simbiosis
tersebut menyebabkan kerugian pada salah satu pihak, maka bukan
lagi menjadi simbiosis komensalisme tetapi parasitisme.
• Mutualisme
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
4. Di dalam tubuh kita, sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba Anda sebutkan
beberapa contoh simbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungan bagi tubuh kita!
Jawab: Di dalam tubuh kita terdapat beberapa simbiosis mutualisme seperti
anatar bakteri e-coli dan usus besar (bakteri e-coli mendapatkan
keuntungan karena dapat hidup di dalam usus besar dan mendapatkan
makanan dari zat sisa, sedangkan usus besar mendapatkan bantuan
dalam melakukan pembusukan zat sisa makanan sebelum menjadi feses
dan mengurangi pertumbuhan bakteri jahat),
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil pengamatan terhadap simbiosis parasitisme,
komensalisme dan simbiosis mutualismedi lingkungan sekitar maka:
1. Simbiosis Parasitisme
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dari dua jenis makhluk hidup yang berbeda,
yang satu mendapatkan keuntungan sementara makhluk hidup yang satunya
dirugikan. Pada simbiosis ini, saya menemukan hubungan antara nyamuk dengan
manusia; ulat dengan pohon pisang; kutu (gurem) dengan ayam; tali putri dengan
inangnya; dan benalu dengan pohon kelengkeng. Pada simbiosis nyamuk dengan
manusia, nyamuk mendapat keuntungan berupa makanan karena menghisap darah
manusia. Sedangkan manusia kulit menjadi gatal bahkan dapat terserang penyakit
seperti demam berdarah dan malaria. Simbiosis pada ulat dengan pohon pisang, ulat
mendapatkan tempat hidup dan makanan sedangkan pohon pisang mengalami
kerugian daun semakin habis sehingga menghambat proses fotosintesis. Simbiosis
pada kutu (gurem) dengan ayam, kutu (gurem) mendapatkan makanan dengan cara
menghisap darah dan tempat tinggal, sedangkan kulit ayam menjadi gatal. Simbiosis
pada tali putri dengan inangnya, tali putri mendapatkan keuntungan berupa
mendapatkan tempat hidup dan makanan dengan cara menyerap sari sari makanan
dari inangnya, sedangkan inangnya mengalami kerugian karena kekurangan nutrisi
dan makanan, sehingga berpengaruh ke pertumbuhan serta perkembangan. Simbiosis
pada benalu dengan pohon kelengkeng, benalu mendapat nutrisi dan makanan dari
inangnya, sedangkan pohon kelengkeng kekurangan nutrisi dan makanan, sehingga
berpengaruh ke pertumbuhan serta perkembangannya.
2. Simbiosis Komensalisme
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Simbiosis komensalisme adalah hubungan dua jenis makhluk hidup yang berbeda
yang satu mendapatkan keuntungan dan yang satunya tidak diuntungkan dan tidak
dirugikan. Dari pengamatan yang dilakukan di lingkungan sekitar saya menemukan
simbiosis antara tanaman anggrek dengan pohon mangga; tanduk rusa dan pohon
mangga; serta burung dengan pohon kelengkeng. Pada simbiosis antara tanaman
anggrek dengan pohon mangga, pihak yang diuntungkan adalah tanaman anggrek
karena mendapatkan tempat untuk tumbuh, membantu mendapatkan sinar matahari.
Sedangkan pihak yang tidak untung dan tidak rugi adalah pohon mangga. Simbiosis
pada tanaman tanduk rusa dengan pohon mangga, pihak yang diuntungkan adalah
tanaman tanduk rusa karena mendapatkan tempat untuk tumbuh, membantu
mendapatkan sinar matahari. Sedangkan pihak yang tidak untung dan tidak rugi
adalah pohon mangga. Simbiosis antara burung dengan pohon kelengkeng, pihak
yang diuntungkan adalah burung karena mendapatkan tempat untuk membuat
sangkar, sedangkan pihak yang tidak untung dan tidak rugi adalah pohon kelengkeng
karena dengan adanya burung tidak memberikan pengaruh apa apa terhadap pohon
kelengkeng.
3. Simbiosis Mutualisme
Simbiosis mutualisme adalah hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang
berbeda yang saling memberikan keuntungan terhadap satu sama lain. Berdasarkan
simbiosis ini, pengamatan yang berhasil saya lakukan adalah pengamatan terhadap
simbiosis kupu-kupu dengan bunga; lebah dengan bunga; dan cacing dengan pohon
pisang. Simbiosis pada kupu-kupu dengan bunga, kupu-kupu mendapat sari
makanan berupa nektar dari bunga, sedangkan bunga mendapatkan keuntungan
dibantu dalam proses penyerbukan. Simbiosis pada lebah dengan bunga, lebah juga
mendapatkan sari makanan berupa nektar dari bunga, sedangkan bunga
mendapatkan keuntungan dibantu dalam proses penyerbukan. Sementara, simbiosis
antar cacing dengan pohon pisang, cacing mendapatkan makanan dari daun kering
dan batang yang berguguran kemudian membusuk, sedangkan pohon pisang
mendapatkan bantuan karena cacing membuat lubang kecil dalam tanah yang
membantu proses peresapan air dan udara dalam tanah oleh akar.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa semua makhluk hidup saling memiliki ketergantungan satu sama lain, tidak ada
makhluk hidup yang dapat hidup sendiri. Dalam melakukan interaksi dengan ekosistem
di sekitarnya, maka menciptakan beberapa hubungan atau simbiosis, baik simbiosis
parasitisme (satu untung pihak satunya rugi), simbiosis komensalisme (satu untuk dan
yang satunya tidak untung serta tidak rugi), dan simbiosis mutualisme (saling
memberikan keuntungan satu sama lain).
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Gelar Soetopo. 2010. Kuark: Persendian, Simbiosis, Metamorfosis, dan Gaya.
Jakarta: PT. Kuark Internasional. Halaman 38
2. Ajen Dianawati. 2004. IPAL (Intisari Pengetahuan Alam Lengkap). Jakarta Selatan:
PT. Kawan Pustaka. Halaman 45
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Terdapat beberapa kesulitan yang saya alami selama melakukan proses pengamatan
tentang simbiosis yaitu membutuhkan waktu cukup lama untuk dapat menemukan
simbiosis seperti yang diharapkan dan tidak hanya tergantung pada satu tempat saja.
Untuk dapat menemukan simbiosis seperti yang diharapkan, saya harus mengunjungi
beberapa lokasi yang berbeda. Selain itu, kesulitan yang paling utama adalah untuk
menemukan simbiosis mutualisme karena dalam pelaksanaan pengamatan tidak
bertepatan dengan musim bunga. Sehingga untuk menemukan kupu-kupu atau lebah
yang hinggap di bunga cukup sulit.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Pengamatan Simbiosis Parasitisme Pengamatan ini dilakukan di
Pengamatan Simbiosis Komensalisme lingkungan sekitar, untuk menemukan
Pengamatan Simbiosis Mutualisme hubungan antara dua jenis makhluk
hidup yang berbeda yang salah satu
pihak mendapatkan keuntungan dan
pihak lainnya dirugikan.
Pengamatan ini dilakukan di
lingkungan sekitar, untuk menemukan
hubungan antara dua jenis makhluk
hidup yang berbeda yang salah satu
pihak mendapatkan keuntungan dan
pihak lainnya tidak diuntungkan dan
tidak dirugikan.
Pengamatan ini dilakukan di
lingkungan sekitar, untuk menemukan
hubungan antara dua jenis makhluk
hidup yang berbeda yang kedua-
duanya saling menguntungkan satu
sama lainnya.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1 MAKHLUK HIDUP
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN
MAKHLUK HIDUP
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau
2. Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara mencangkok
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat dan bahan yang digunakan untuk mengamati pertumbuhan dan perkecambahan
a) Biji kacang hijau 6 buah
b) Gelas kecil 2 buah
c) Kertas saring secukupnya
d) Kertas label secukupnya
e) Gunting 1 buah
2. Alat dan bahan untuk mencangkok
a) Gunting stek
b) Pisau tajam
c) Tanah gembur dan humus
d) Plastik/sabut kelapa
e) Tanaman untuk keperluan cangkok
f) Vaselin
C. LANDASAN TEORI
1. Pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme
yang tumbuh tidak akan kembali kebentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi
karena adanya pembelahan mitosis.
Sedangkan perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaan. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis)
dan tingkat kematangan dari fungsi setiap bagian yang ada pada tumbuhan..
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-
faktor yang terdapat dalam tubuh organisme dengan komponen unsur di luar
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang
pertumbuhan yang di dukung dengan adanya air yang cukup, suhu/temperature
lingkungan dan kelembapan udara yang sesuai, cahaya matahari yang cukup, serta
nutrisi yang dibutuhkan tersedia.
2. Perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara mencangkok
Perkembangbiakan vegetative buatan adalah perkembangbiakan tanaman
tanpa melalui perkawinan atau perkembangbiakan yang terjadi dengan bantuan
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
campur tangan manusia. Tanaman yang biasa diperbanyak dengan cara vegetatif
buatan adalah tanaman yang memiliki kambium. Tanaman yang tidak memiliki
kambium atau bijinya berkeping satu (monokotil) umumnya tidak dapat diperbanyak
dengan cara vegetatif buatan.
Adapun macam-macam perkembangbiakan secara vegetative buatan adalah
mencangkok, stek, okulasi/menempel, menyambung/mengenten, merunduk dan
kultur jaringan. Namun, pada pelaksanaan praktikum ini kita akan melakukan dan
mengamati perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara mencangkok.
Mencangkok adalah perkembangbiakan tanaman dengan cara menguliti
suatu bagian batang tanaman yang ada, kemudian dibungkus dengan tanah agar
akarnya tumbuh dan kemudian ditanam pada media yang lain. Teknik cangkok
banyak dilakukan untuk memperbanyak tanaman hias atau tanaman buah yang sulit
diperbanyak dengan cara lain, seperti stek, biji, atau sambung. Tanaman yang biasa
dicangkok umumnya memiliki kambium atau zat hijau daun, seperti mangga, sukun,
jeruk nipis, alpukat, dan lain-lain. Tanaman lain yang tidak berkambium dan bisa
diperbanyak dengan sistem cangkok adalah salak dan jenis-jenis bambu.
Keuntungan mencangkok adalah tumbuhan hasil cangkokan lebih cepat
berbuah dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji dan memiliki sifat yang
sama dengan induknya. Sedangkan, kerugian mencangkok yaitu tumbuhan hasil
cangkokan mudah roboh, karena sistem perakarannya adalah serabut dan umurnya
lebih pendek dibandingkan tumbuhan yang ditanam dari biji.
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan melakukan pengamatan terhadap
pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau serta melakukan perkembangbiakan
vegetatif buatan dengan cara mencangkok serta mengamati perkembangannya.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Prosedure pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
a) Rendamlah biji kacang hijau dalam air semalaman.
b) Lipatlah kertas saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher gelas kecil.
Bila perlu potonglah kelebihannya.
c) Gulunglah kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam gelas kecil sehingga
menempel pada dinding gelas kecil bagian dalam.
d) Sisipkan 6 biji kacang hijau pada gelas kecil. Tambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah ( − 1 ).
10
e) Simpanlah sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung
selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mengering)
tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan
air tidak merendam biji.
f) Amatilah percambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Catatlah kapan biji kacang hijau mulai berkecambah, amatilah bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh.
2. Prosedure percobaan mencangkok
a) Tentukan jenis tanaman yang Anda inginkan untuk dicangkok (tanaman mangga,
jambu, rambutan, atau yang lainnya dengan syarat memiliki kambium dan mudah
Anda jumpai)
b) Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit
c) Kuliti cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10 – 15 cm dari
pangkal cabang.
d) Buanglah kambiumnya dengan cara mengeroknya sampai bersih.
e) Biarkan mengering selama 2 – 6 jam.
f) Tutuplan bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya.
g) Bungkuslah dengan sebut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya.
h) Biarkan 2 – 3 minggu sampai tumbuh akar.
i) Potong pangkal ranting yang sudah tumbuh akar dengan menggunakan gergaji
agar tidak mengganggu perakaran.
j) Tanamlah pada tempat yang dikehendaki, siram dan pelihara sampai tumbuh
tanaman dengan baik.
E. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
Hari Gambar pertumbuhan Panjang (mm) Keterangan
ke- kecambah kacang hijau Akar Batang
0 Kondisi Awal 0 mm 0 mm Kulit biji mulai melunak
Embrio akar mulai
1 Radikula mulai terlihat 1 mm 0 mm terlihat
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Plumula mulai terlihat Embrio batang mulai
terlihat dan akar mulai
2 dan radikula berubah 2 mm 1 mm terlihat jelas
1 mm Bakal batang mulai
menjadi hipokotil 5 mm terlihat jelas dan akar
8 mm mulai memanjang
Plumula berubah menjadi 10 mm Biji kacang terangkat ke
atas dan akar semakin
3 epikotil dan hipokotil 3 mm memanjang
Biji kacang semakin
mulai memanjang terangkat ke atas dan
akar semakin memanjang
4 Epikotil mulai tumbuh Biji kacang semakin
terangkat ke atas dan
dan hipokotil mulai 8 mm akar semakin memanjang
memanjang
5 Kuncup daun mulai
terlihat dan hipokotil 12 mm
semakin memanjang
6 Daun semakin terlihat
dan akar semakin 18 mm
panjang serta banyak
7 Daun mulai terbuka, Biji kacang semakin
16 mm terangkat ke atas dan
batang semakin tinggi 23 mm
dan akar semakin banyak akar semakin memanjang
dan panjang
8 Daun mulai terbuka, Biji kacang semakin
21 mm terangkat ke atas dan
batang semakin tinggi 29 mm
dan akar semakin banyak akar semakin memanjang
dan panjang
9 Daun mulai terbuka, Biji kacang semakin
25 mm terangkat ke atas dan
batang semakin tinggi 34 mm
dan akar semakin banyak akar semakin memanjang
dan panjang
10 Daun mulai terbuka, Biji kacang semakin
29 mm terangkat ke atas dan
batang semakin tinggi 38 mm
dan akar semakin banyak akar semakin memanjang
dan panjang
11 Daun mulai terbuka, Biji kacang semakin
34 mm terangkat ke atas dan
batang semakin tinggi 44 mm
dan akar semakin banyak akar semakin memanjang
dan panjang
12 Daun mulai terbuka, Biji kacang semakin
40 mm terangkat ke atas dan
batang semakin tinggi 52 mm
dan akar semakin banyak akar semakin memanjang
dan panjang
13 Daun mulai terbuka, Biji kacang semakin
47 mm terangkat ke atas dan
batang semakin tinggi 59 mm
dan akar semakin banyak akar semakin memanjang
dan panjang
Hasil Pengamatan Perkembangan Vegetatif Buatan Pada Tumbuhan dengan
Mencangkok
No Kondisi Tempelan Hari Ke-
1 Pada hari ke1-5 luka pada sayatan masih kelihatan
2 Hari ke-6 sampai hari ke-10 luka sudah kering dan mulai tumbuh bakal akar
3 Hari ke-11 sampai hari ke-14 akar mulai terlihat jelas
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
4 Hari ke-15 sampai hari ke-19 akar mulai memanjang
5 Hari ke-20 akar sudah terlihat banyak
6 Hari ke-21 sampai hari ke-24 akar mulai berubah warna
7 Hari ke-25 sampai hari ke-29 akar sudah banyak yang keluar menjadi akar
dewasa
8 Pada hari ke-30 atau minggu keempat cangkokan sudah bisa dipotong
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Pertanyaan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
a) Pada hari ke- berapa akar kecambah kacang hijau mulai tumbuh?
Jawab: Akar kecambah kacang hijau mulai terlihat setelah 24 jam atau setelah
satu hari ditanam dan mulai tumbuh pada hari kedua.
b) Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang arah
pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Jawab: Arah pertumbuhan akar setiap kecambah tidak ada yang arah
pertumbuhannya ke atas. Hal ini dikarenakan pertumbuhan akar menuju
ke pusat bumi, namun jika berada di dalam madia yang terbatas, maka
pertumbuhan akar menyebar.
2. Pertanyaan percobaan mencangkok
a) Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikerok, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6 – 12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Jawab: Tujuan sayatan pada kambium ketika melakukan proses pencangkokan
dibiarkan mengering adalah untuk menghilangkan kambium pada
bagian tersebut agar kulit tidak terbentuk kembali, sehingga jaringan
floem terputus. Hal ini menyebabkan hasil fotosintesis akan terkumpul di
tempat sayatan tersebut sehingga merangsang pertumbuhan akar baru
b) Pada hari ke berapa akar cangkokan yang Anda kerjakan mulai tumbuh dan pada
hari ke berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Jawab: Bakal akar mulai terlihat pada hari ke-6 sampai ke-10, sedangkan pada
hari ke-11 sampai ke-14 akar mulai terlihat jelas. Pada hari ke-25
sampai ke-29 akar sudah banyak yang keluar menjadi akar dewasa,
sehingga pada hari ke-30 sudah bisa dipotong dan dipindahkan ke
media yang sudah disiapkan.
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, pada hari pertama embrio akar akan
mulai terlihat berwarna putih. Kemudian hari ke-2, embrio batang mulai terlihat
sedangkan akar mulai muncul dan terlihat jelas. Pertumbuhan kacang hijau akan berjalan
sesuai dengan apa yang kita harapkan jika kita memberikan perlakukan tertentu,
misalnya dengan memberikan kadar air yang secukupnya (tidak berlebihan), diletakkan
di tempat terang dan untuk merangsang pertumbuhan lebih cepat, maka dapat kita beri
larutan micin secukupnya. Sedangkan untuk mencangkok perlu kita pilih baik baik
tanaman yang akan kita cangkok karena tidak semua tanaman bisa dicangkok.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau khususnya dari waktu ke
waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi,
jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
Sedangkan, untuk kegiatan mencangkok merupakan perkembangbiakan tanaman
secara vegetatif buatan dengan bantuan campur tangan manusia.
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri
2. Ajen Dianawati. 2004. IPAL (Intisari Pengetahuan Alam Lengkap). Jakarta Selatan:
PT. Kawan Pustaka.
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Terdapat beberapa kesulitan yang saya alami selama melakukan proses pengamatan
tentang pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau serta melakukan
perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara mencangkok. Kesulitan dalam
pengamatan pertumbuhan dan perkecambahan kacang hijau adalah dalam hal pemberian
kadar air, jika kadar air terlalu berlebihan atau membuat biji kedelai tenggelam maka biji
kedelai tidak akan tumbuh (mengalami kegagalan) dan mengeluarkan belatung. Selain
itu, ketika menggunakan air tawar dengan air micin akan memberikan hasil yang berbeda
pula. Tanaman kacang hijau yang direndam di air micin lebih cepat mengalami
pertumbuhan. Sedangkan kesulitan dalam mencangkok adalah memindahkan cangkokan
ke media tanam karena untuk mendapatkan hasil yang optimal, jumlah daun perlu
dikurangi agar tidak mengalami penguapan yang berlebihan.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Pengamatan terhadap pertumbuhan
dan perkecambahan kacang hijau di
lakukan dua kali karena mengalami
kegagalan pada percobaan pertama,
kacang hijau busuk dan muncul
belatung.
Pengamatan Pertumbuhan dan
Perkecambahan Kacang Hijau
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Melakukan perkembangbiakan
vegetatif buatan di lingkungan sekolah
terhadap tanaman alpukat untuk
menghasilkan tanaman cepat berbuah
dengan sifat sama induknya.
Perkembangbiakan vegetatif buatan dengan
cara mencangkok
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA
EKOSISTEM DARAT
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami
dan buatan
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat-alat tulis
2. Loup/kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
C. LANDASAN TEORI
Menurut Hartono (2007:100) Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara manusia
dengan lingkungannya di mana manusia merupakan bagian integral dari ekosistem
tempat hidupnya. Adapun pengertian ekosistem menurut Undang-Undang Nomor 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Ekosistem adalah tatanan unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi dalam bentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup.
Komponen ekosistem terdiri atas tiga bagian, yaitu 1) lingkungan biotik (komponen
ekosistem berupa organisme dan makhluk hidup); 2) lingkungan abiotik (komponen
ekosistem yang terdiri dari segala komponen benda tidak hidup seperti suhu, air,
kelembapan, angin, pH, garam-garaman, mineral, topografi dan energi); dan 3) proses
ekosistem (suatu ekosistem akan mengalami proses-proses ekosistem, proses ini secara
alamiah akan menjaga keseimbangan).
Pengklasifikasian ekosistem dibagi menjadi dua yaitu berdasarkan proses
terbentuknya dan berdasarkan habitatnya. Berdasarkan proses terbentunya, maka terdapat
ekosistem alami dan buatan. Sedangkan berdasarkan habitatnya, maka terdapat
ekosistem darat dan ekosistem perairan.
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan melakukan pengamatan terhadap
ekosistem darat, menemukan komponen penyusunnya dan membandingkan komponen
ekosistem darat alami dan buatan.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal atau sekolah tempat Anda
mengajar yang akan kita amati komponen-komponennya.
2. Setelah Anda temukan tempatnya, kemudian amati komponen-komponen abiotiknya
meliputi suhu, udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah Anda dapat memperkirakannya saja.
4. Catat semua data pada tabel hasil pengamatan.
5. Setelah mengamati komponen abiotik, Anda perhatikan komponen biotiknya.
Catatlah semua makhluk hidup yang ada di ekosistem tersebut.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada. Jika dapat lengkapi
dengan nama latinnya.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang Anda temui di ekosistem tersebut,
baik yang tetap maupun yang hanya singgah (hewan terbang).
8. Amati lebih teliti hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah/dekat
permukaan, atau pada sela-sela daun/batang. Gunakan kaca pembesar jika perlu.
9. Semua data dicatat pada tabel hasil pengamatan.
10. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di sekitar
tempat tinggal atau sekolah tempat mengajar Anda.
11. Lakukan semua kegiatan dari nomor 2 sampai dengan nomor 8 seperti di atas.
Kemudian semua data dicatat pada tabel hasil pengamatan.
12. Buat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
E. HASIL PENGAMATAN
Hasil Pengamatan Komponen Abiotik Ekosistem Darat Alami
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Suhu 210C
2 Cahaya
3 Angin Cukup terang
Berhembus sepoi sepoi
4 Tanah Tanah hitam, subur, dan
5 Air kering
Sangat cukup di sekitar
terdapat mata air senjoyo
Hasil Pengamatan Komponen Biotik Ekosistem Darat Alami
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
Belalang Bakteri
1 Pohon beringin Burung
(Ficus Benjamina) Semut Jamur
Cacing Tanah
2 Rumput Teki Kupu-kupu (Lumbricus Terrestris)
(Cyperus Rotundus) Laba-laba Rayap (Isoptera)
3 Akasia
(Acacia Mangium)
4 Kiara Payung
(Filicium Decipiens)
5 Mahoni
(Swietenia Mahagoni)
Hasil Pengamatan Komponen Abiotik Ekosistem Darat Buatan
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Suhu 220C
2 Cahaya Bersinar terang
3 Angin Berhembus sepoi sepoi
4 Tanah Tanah hitam gembur, subur,
dan basah
5 Air Sangat cukup dekat aliran
sungai
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Hasil Pengamatan Komponen Biotik Ekosistem Darat Buatan
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Padi Belalang Bakteri
2 Rumput Teki Burung Jamur
Cacing Tanah
3 Pohon Alpukat Semut (Lumbricus Terrestris)
Rayap (Isoptera)
4 Pohon Pisang Katak
5 Rudbeckia Ikan
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Menurut pendapat Anda, ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan secara singkat!
Jawab: Komponen biotik pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan
komponen biotik pada ekosisitem buatan. Hal ini dikarenakan pada ekosistem
darat alami masih terdapat banyak pepohonan yang rimbun sehingga
menjadikan tempat ini cocok sebagai tempat tinggal beberapa jenis makhluk
hidup. Selain itu, lokasi yang dekat dengan perairan sehingga membuat makhluk
hidup itu tertarik untuk menempati ekosistem ini mengingat persediaan makanan
dan minuman melimpah.
G. PEMBAHASAN
Hubungan timbal balik antar komponen biotik dan abiotik yang terjadi di
pepohonan bumi perkemahan senjoyo merupakan ekosistem darat alami. Pada ekosistem
ini, tidak ada campur tangan manusia karena semua berjalan dan berhubungan secara
alami. Sedangkan, hubungan timbal balik antar komponen biotik dan abiotik yang terjadi
di sawah merupakan ekosistem buatan. Hal ini dikarenakan pada ekosistem ini terdapat
campur tangan manusia. Sehingga, jumlah komponen biotik yang berada disini lebih
terbatas.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa komponen
abiotik ekosistem darat alami dan ekosistem buatan memiliki komponen yang sama.
Akan tetapi, memiliki perbedaan pada komponen biotiknya. Jumlah komponen biotik
pada ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan jumlah komponen biotik pada
ekosistem darat buatan.
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Hartono. 2007. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Semesta untuk Kelas XI SMA
Program IPS. Bandung: CV. Citra Praya. Halaman 100
2. https://inet.detik.com/science/d-5243212/ekosistem-pengertian-jenis-dan-
komponennya-lengkap
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Untuk dapat membandingkan ekosistem darat dan alami, maka saya harus mengunjungi
ke beberapa tempat terlebih dahulu untuk dapat menentukan ekosistem darat mana yang
akan saya pilih.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Ekosistem Darat Alami Pengamatan ini dilakukan pada
Ekosistem Darat Buatan ekosistem darat alami di lingkungan
sekitar dekat sumber mata air senjoyo,
untuk mengetahui komponen abiotik
dan biotik yang terdapat di ekosistem
ini.
Pengamatan ini dilakukan pada
ekosistem darat buatan di lingkungan
sekitar sawah, untuk mengetahui
komponen abiotik dan biotik yang
terdapat di dalamnya.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA TUGAS 2
UJI MAKANAN, PENCERNAAN MAKANAN, GLB & GLBB, KONDUKSI, DAN
JENIS GELOMBANG BERDASARKAN ARAH RAMBATANNYA
NANANG HIMSANUL ZAIN
835133567
UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
Nama : Nanang Himsanul Zain
NIM/ID Lainnya : 835133567
Program Studi : PGSD – S1
Nama Sekolah : Universitas Terbuka Pokjar SMA N 2 Ungaran
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)
OTO
Nama(Gelar) : Sri Indihartati, M. Pd
Nip/Id Lainnya : 42002879
Instansi Asal : SMA N 2 Ungaran
: 085225043279
Nomor Hp : [email protected]
Alamat Email
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : Nanang Himsanul Zain
NIM
Program Studi : 835133567
: PGSD – S1
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Salatiga, April 2021
Yang membuat pernyataan
Nanang Himsanul Zain
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 3 MAKANAN
UJI MAKANAN: UJI KARBOHIDRAT, LEMAK, DAN PROTEIN
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat
2. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak
3. Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein
B. ALAT DAN BAHAN
1. Uji Karbohidrat
e. Piring plastik 1 buah h. Margarin seujung sendok
f. Pipet 1 buah i. Biskuit 1 potong kecil
g. Pisang 1 iris kecil j. Tepung terigu 1 sendok kecil
h. Apel 1 iris kecil k. Gula pasir 1 sendok kecil
i. Nasi 2 – 3 butir l. Kentang 1 iris kecil
j. Telur rebus (bagian putihnya) 1 iris kecil m. Kalium iodida 0,1 M 10 mL
k. Tahu putih 1 iris kecil (diganti betadine)
2. Uji Lemak j. Seledri 1 tangkai
e. Piring plastik 1 buah k. Biji jagung kering 1 genggam
f. Pipet 2 buah l. Singkong kering 1 iris
g. Kertas cokelat sampul buku 12 lembar m. Kacang tanah 3 – 5 butir
h. Lampu senter 1 buah n. Pepaya 1 potong kecil
i. Lilin 1 buah o. Santan 1 – 3 sendok
j. Sendok 1 buah p. Minyak goreng 5 mL
k. Kemiri 2 butir q. Susu 1 – 3 sendok teh
l. Margarine 1 sendok kecil r. Air 5 mL
m. Wortel 1 buah
3. Uji Protein k. Air 10 mL
a. Piring plastik 1 buah l. Gula pasir 1 sendok
b. Pipet 2 buah m. Putih telur rebus 1 iris
c. Lilin 1 buah n. Roti 1 iris kecil
d. Cawan 1 buah o. Tempe 1 iris kecil
e. Cangkir plastik 1 buah p. Daging ayam 1 iris kecil
f. Sendok makan 1 buah q. Tepung terigu 1 sendok
g. Korek api 1 dus r. Tembaga sulfat 2 sendok
h. Jepitan jemuran 1 buah s. Bulu ayam 1 helai
i. Kertas label t. Seledri dan kangkung 1
j. Air kapur 10 mL
batang
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
C. LANDASAN TEORI
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia
memperoleh tenaga dan energi dari makanan. Makanan dibutuhkan manusia untuk
kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Makanan terdiri atas bermacam-
macam zat yang dikenal dengan nutrien, dan dibedakan menjadi makronutrien dan
mikronutrien. Makronutrien diperlukan dalam jumlah besar oleh tubuh seperti
karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan mikronutrien merupakan zat yang diperlukan
dalam jumlah yang sangat sedikit oleh tubuh seperti mineral dan vitamin.
Untuk mengetahui zat-zat yang terkandung di dalam bahan makanan, maka
diperlukan uji makanan. Uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan dapat
dilakukan dengan mengidentifikasi zat-zat makanan yang mengandung karbohidrat,
protein, lemak dan vitamin dengan mengelompokannya sesuai dengan zat-zat yang
terkandung di dalamnya.
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan melakukan uji makanan terhadap
bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, dan protein.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Uji Karbohidrat
1. Semua pengamatan harus dicatat dan atau digambar langsung dalam lembar kerja
yang diperuntukkan bagi percobaan ini.
2. Susun semua makanan dan beri nama bahan-bahan makanan yang akan diuji di
atas piring plastic.
3. Tetesi satu per satu bahan makanan dengan dua sampai tiga tetes betadine.
Perhatikan dan catat perubahan warna pada bagian makanan yang yang ditetesi
betadine. Catatlah bahan yang diuji manakah yang menunjukkan warna ungu-biru
setelah ditetesi betadine.
4. Catat semua hasil pengamatan ke dalam Lembar Kerja dan buatlah kesimpulan
tentang zat-zat manakah yang mengandung amilum/ karbohidrat.
2. Uji Lemak
1. Membuat dua buah kertas coklat sampul buku yang telah dipotong-potong.
2. Ambil pipet, isap air dengan pipet dan teteskan di atas salah satu kertas coklat.
3. Ambil pipet yang lain, isap minyak dengan pipet dan teteskan di atas kertas coklat
yang lainnya.
4. Biarkan kedua kertas tersebut selama sekitar sepuluh menit. Sesudah itu periksa
keduanya dengan menghadap cahaya. Amati dan catat keadaan permukaan kertas
tersebut. Manakah kertas yang masih meninggalkan bekas? Catatan: gunakan
hasil ini sebagai pembanding untuk bahan yang mengandung minyak atau tidak.
5. Ambilah sepuluh kertas coklat yang sama seperti 1). Berilah nomor dan nama,
jenis bahan makanan yang diuji. Bahan makanan yang diuji (1) kemiri, (2)
margarin, (3) seledri (4) wortel, (5) biji jagung kering, (6) singkong kering, (7)
kacang tanah kering, (8) papaya, (9) santan, (10) susu.
6. Haluskan kemiri, usap-usap diatas kertas coklat kira-kira sepuluh kali dan
bersihkan sisa kemiri. Biarkan sekitar lima sampai sepuluh menit.
7. Sambil menunggu waktu, kerjakan hal serupa untuk kesembilan bahan makanan
lain. Cairkan margarin di atas sendok dengan menggunakan panas dari nyala lilin.
Teteskan margarin di atas kertas coklat. Biarkan sekitar sepuluh menit.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
8. Usapkan seledri di atas kertas coklat kira-kira sepuluh kali. Potonglah wortel dan
usap-usapkan di atas kertas coklat berulang kali. Usap-usapkan biji jagung kering
di atas kertas coklat berulang-ulang sebanyak sepuluh kali. Lakukan hal yang
sama untuk singkong kering dan kacang tanah kering. Potong-potong papaya dan
usap-usapkan di atas kertas coklat sepuluh kali. Teteskan air santan pada kertas
coklat. Teteskan pula susu pada kertas coklat yang terakhir. Biarkan kesepuluh
kertas coklat selama sepuluh menit.
9. Setelah sepuluh menit, amati kertas coklat satu per satu. Pergunakan lampu/senter
ke arah bekas usapan dari bahan-bahan makanan yang diuji. Kertas manakah
yang meninggalkan bekas noda minyak? Catatlah hasil pengamatan pada tabel di
Lembar Kerja hasil pengamatan.
3. Uji Protein
1. Nyalakan lilin, dirikan di atas alas gelas. Jepitlah bulu ayam dengan penjepit,
kemudian bakarlah di atas nyala lilin. Amatilah dan jelaskan baunyang
ditimbulkannya. Gunakan bulu ayam terbakar ini sebagai control.
2. Jepitlah satu per satu bahan yang akan diuji, kemudian bakarlah di atas nyalalilin.
Bahan yang diuji adalah seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, dan daging
ayam. Amati bau yang ditimbulkan. Manakah dari bahan yang dibakar tersebut
baunya sama seperti bau bulu ayam yang terbakar.
3. Buatlah kesimpulan, manakah bahan makanan yang mengandung protein
berdasarkan uji pembakaran.
4. Selanjutnya lakukanlah dengan cara uji dengan menggunakan tembaga sulfat
sebagai berikut: (1) larutkan dua sendok makan tembaga sulfat ke dalam 1
cangkir air. (2) aturlah bahan makanan yang akan diuji di atas piring plastic.
Bahan makanan yang akan diuji meliputi gula pasir, roti, tempe, daging ayam,
dan tepung terigu.
5. Siapkan pipet sebanyak dua buah, berikan label satu untuk mengisap air dan yang
lainnya untuk mengisap larutan sulfat. Harus diingat bahwa kedua pipet tersebut
jangan saling tertukar, artinya jika sejak pertama dipakai untuk mengisap air
kapur seterusnya dipakai untuk mengisap air kapur, demikian juga jika pertma
dipakai untuk mengisap larutan tembag sulfat maka seterusnya untuk larutan
tembaga sulfat.
6. Berikan dua tetes larutan kapur untuk setiap bahan makanana yang diuji. Pada
daerah bekas tetesan kapur, berikan pula dua tetes tembag sulfat. Amati dan catat
perubahan warna yang terjadi ke dalam Lembar Kerja.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
E. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan Uji Karbohidrat
Bahan Warna
Makanan
No Sebelum diberi Setelah diberi Keterangan
Yodium Yodium
Sumber
1 Pisang Kekuningan Biru Ungu Karbohidrat
Bukan Sumber
2 Apel Kekuningan Kekuningan Karbohidrat
3 Nasi Putih Biru Ungu Sumber
Karbohidrat
4 Putih Telur Putih Putih Bukan Sumber
Karbohidrat
5 Tahu Putih Putih Putih
Bukan Sumber
6 Margarin Kuning Kuning Karbohidrat
7 Biskuit Coklat Biru Ungu Bukan Sumber
Biru Ungu Karbohidrat
8 Tepung Terigu Putih Biru Ungu
Biru Ungu Sumber
9 Gula Pasir Putih Karbohidrat
Sumber
10 Kentang Kuning Karbohidrat
Sumber
Karbohidrat
Sumber
Karbohidrat
2. Hasil Pengamatan Uji Lemak Mininggalkan Keterangan
Noda Minyak
No Bahan yang Diuji Mengandung Lemak
Ya Tidak Mengandung Lemak
1 Kemiri √ Tidak Mengandung Lemak
2 Margarine √ Tidak Mengandung Lemak
3 Wortel Tidak Mengandung Lemak
4 Seledri √ Tidak Mengandung Lemak
5 Biji Jagung Kering √ Mengandung Lemak
6 Singkong Kering √ Tidak Mengandung Lemak
7 Kacang Tanah Kering √ Mengandung Lemak
8 Pepaya √ Mengandung Lemak
9 Santan √ Mengandung Lemak
10 Minyak Goreng √
11 Susu √
√
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
3. Hasil Pengamatan Uji Protein
No Bahan yang Diuji Mengandung Keterangan
Protein
Tidak Mengandung Protein
Ya Tidak
Mengandung Protein
1 Gula Pasir √
Mengandung Protein
2 Putih Telur √ Mengandung Protein
Rebus Mengandung Protein
Mengandung Protein
3 Roti √ Tidak Mengandung Protein
Tidak Mengandung Protein
4 Tempe √
5 Daging Ayam √
6 Tepung Terigu √
7 Seledri √
8 Kangkung √
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan Uji Karbohidrat
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang sama yaitu
warna biru ungu? Jika tidak, mengapa? Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab: Berdasarkan hasil uji makanan menunjukkan bahwa tidak semua bahan
makanan yang diuji berubah warna menjadi biru ungu. Hal ini
dikarenakan bahan makanan yang setelah ditetesi dengan betadine
berubah warna menjadi biru ungu sebagai indikator bahwa bahan
makanan tersebut merupakan sumber karbohidrat. Sedangkan bahan
makanan yang setelah ditetesi betadine tidak berubah warna menunjukkan
bahwa bahan makanan tersebut bukan sumber karbohidrat.
2. Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang tidak setelah
ditetesi larutan yodium?
Jawab: Dalam percobaan uji makanan di atas dapat diketahui bahwa tidak semua
bahan makanan setelah ditetesi betadine menunjukan warna yang sama.
Hal ini dikarenakan bahan makanan yang setelah ditetesi dengan betadine
berubah warna menjadi biru ungu sebagai indikator bahwa bahan
makanan tersebut merupakan sumber karbohidrat. Sedangkan bahan
makanan yang setelah ditetesi betadine tidak berubah warna menunjukkan
bahwa bahan makanan tersebut bukan sumber karbohidrat.
3. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan yang termasuk
sumber karbohidrat?
Jawab: Berdasarkan uji bahan makanan yang telah dilakukan maka dapat diketahui
bahan makanan yang termasuk sumber karbohidrat adalah pisang, nasi,
biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang.
4. Simpulan apa yang dapat dibuat dari hasil percobaan ini?
Jawab: Berdasarkan uji makanan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahan
makanan yang mengandung karbohidrat jika ditetesi dengan betadine maka
akan menunjukkan warna biru ungu. Warna ini sebagai indikator bahwa
bahan makanan tersebut merupakan sumber karbohidrat.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Pertanyaan Uji Lemak
4. Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan pepaya. Bagaimanakah
terasanya bekas usapan/tetesan tersebut di tangan Anda?
Jawab: Tetesan bahan makanan kemiri, seledri dan pepaya setelah didiamkan 10
menit kemudian bekas tetesan tersebut diusap dengan menggunakan tangan
maka akan terasa berbeda. Pada bekas tetesan kemiri ketika diusap-usap
dengan menggunakan tangan akan terasa licin. Hal ini menunjukan pada
bekas tetesan kemiri meninggalkan noda minyak sebagai indikator bahwa
kemiri merupakan bahan makanan yang mengandung lemak. Sedangkan
pada bekas tetesan seledri dan pepaya yang didiamkan 10 menit kemudian
diusap-usap dengan menggunakan tangan akan terasa biasa seperti
mengusap pada kertas coklat sampul sebelum ditetesi dengan
menggunakan seledri dan pepaya. Hal ini karena seledri dan pepaya tidak
meninggalkan noda minyak, sehingga bahan ini bukan termasuk bahan
makanan yang mengandung lemak.
5. Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau disorot dengan lampu/senter,
bagaimana terlihatnya?
Jawab: Setelah mendiamkan tetesan bahan makanan yang menjadi bahan uji
makanan selama 10 menit kemudian bekas tetesan disorot dengan
menggunakan senter, maka dapat diketahui bahwa bekas tetesan kemiri,
margarine, kacang tanah kering, santan, minyak goreng, dan susu terlihat
seperti ada bercak noda yang mengering. Sedangkan wortel, seledri, biji
jagung kering, singkong kering dan pepaya terlihat transparan tanpa ada
bercak noda.
6. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan yang termasuk
sumber lemak?
Jawab: Berdasarkan uji bahan makanan yang telah dilakukan maka dapat diketahui
bahan makanan yang termasuk sumber lemak adalah kemiri, margarine,
kacang tanah kering, santan, minyak goreng dan susu.
Pertanyaan Uji Protein
1. Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan bau yang sama?
Jawab: Pada uji protein ini tidak semua bahan makanan ketika dibakar
mengeluarkan bau yang sama.
2. Perhatikan putih telur rebus, roti, dan tempe waktu dibakar. Identifikasi bau yang
ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa dari masing-masing bahan makanan yang
dibakar tersebut.
Jawab: Berdasarkan uji bahan makanan yang dilakukan, maka dapat diketahui
bahwa putih telur rebus, roti dan tempe ketika dibakar maka akan
mengeluarkan bau yang hampir sama dengan bulu ayam ketika dibakar.
Hal ini menunjukkan bahwa putih telur rebus, roti, dan tempe merupakan
bahan makanan yang mengandung protein.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
3. Pada saat diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat terhadap putih telur rebus,
tempe, daging ayam, manakah yang menunjukkan warna ungu? Apakah
keunggulannya sama? Manakah yang ungunya lebih muda dan yang paling tua?
Mengapa demikian?
Jawab: Putih telur rebus setelah diberi air kapur dan larutan tembaga sulfat
berwarna ungu muda. Tempe setelah diberi air kapur dan larutan tembaga
sulfat berwarna ungu. Sedangkan daging ayam setelah diberi air kapur dan
larutan tembaga sulfat berwarna ungu tua. Hal ini menunjukkan kadar
kandungan protein yang terdapat di dalam bahan makanan tersebut.
Semakin tinggi kadar proteinnya maka warna ungunya akan terlihat
semakin pekat/gelap.
4. Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan sumber protein?
Jawab: Berdasarkan uji bahan makanan yang telah dilakukan maka dapat diketahui
bahan makanan yang termasuk sumber protein adalah putih telur rebus,
roti, tempe, daging ayam, dan tepung terigu.
G. KESIMPULAN
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan ( pisang, apel, nasi, putih telur rebus, tahu, margarine, biskuit, tepung terigu,
gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan betadine maka ada beberapa bahan
yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung
karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, gula pasir dan
kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu, dan margarin.
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji lemak dengan menggunakan
contoh bahan-bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng), maka
ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah kering, santan,
minyak goreng dan susu
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, dan papaya.
Setelah melakukan pengamatan pada praktiukum uji protein dengan
menggunakan contoh bahan-bahan makanan (gula pasir, putih telur rebus, roti, tempe,
daging ayam, tepung terigu, seledri, dan kangkung), maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung protein dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung
protein seperti sebagai berikut:
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur rebus, roti, tempe, daging ayam, dan
tepung terigu.
2. Bahan yang tidak mengandung protein : gula pasir, seledri dan kangkung.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Aryulina, Diah dkk. 2010. BIOLOGY for Senior High School Grade XI
Semester 1. Jakarta : Erlangga.
2. S r i L e s t a r i , E n d a n g . 2 0 0 9 . BIOLOGI 2 Makhluk Hidup dan
Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Selama persiapan hingga pelaksanaan uji makanan kesulitan yang saya temukan adalah
mencari bahan kalium iodida karena di pasar, toko bahan makanan dan beberapa apotik
tidak menjual larutan tersebut. Sehingga saya mencoba mengganti larutan kalium iodida
dengan betadine yang memiliki peran yang sama dalam uji makanan.
J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Uji Karbohidrat Uji beberapa bahan makanan untuk mengetahui
Uji Lemak bahan makanan mana yang menjadi sumber
Uji Protein karbohidrat dan mana yang bukan sumber
karbohidrat
Uji beberapa bahan makanan untuk mengetahui
bahan makanan mana yang mengandung lemak
dan mana yang tidak mengandung lemak
Uji beberapa bahan makanan untuk mengetahui
bahan makanan mana yang mengandung protein
dan mana yang tidak mengandung protein
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 3 MAKANAN
PENCERNAAN MAKANAN
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Dapat mengurutkan bagian dari sistem pencernaan.
B. ALAT DAN BAHAN
a. Gambar sistem pencernaan
b. Alat tulis
C. LANDASAN TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah membutuhkan makanan. Makanan diperlukan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Tubuh kita memerlukan zat-zat yang
diserap dari makanan berupa sari-sari makanan. Agar tubuh dapat menyerap sari-sari
makanan maka diperlukan adanya proses pencernaan yang melibatkan organ-organ
pencernaan.
Proses pencernaan makanan terbagi menjadi dua, yaitu pencernaan kimiawi dan
pencernaan mekanik. Percernaan kimiawi melibatkan peran enzim dan asam klorida
dalam proses mengolah makanan. Sedangkan pencernaan mekanik merupakan proses
menghancurkan makanan menggunakan otot – oto dan alat bantu.
Alat pencernaan utama pada manusia terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus
halus, usus besar, rectum, dan anus. Selain melibatkan organ-organ pencernaan utama,
dalam proses pencernaan makanan juga melibatkan organ penunjang seperti hati,
empedu dan kelenjar pankreas.
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan memaparkan tentang urutan organ
pencernaan.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Perhatikan gambar sistem pencernaan yang telah disiapkan.
2. Urutkanlah sistem pencernaan tersebut mulai dari mulut.
3. Tuliskan bagian-bagian sistem pencernaan tersebut pada lembar kerja.
4. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini!
E. HASIL PENGAMATAN
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim!
Jawab: Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim yaitu kelenjar
ludah (mulut), lambung, pankreas, dan usus halus.
2. Enzim apa saja yang dihasilkan oleh organ-organ pencernaan tersebut!
Jawab: Enzim yang dihasilkan oleh organ-organ pencernaan tersebut adalah
sebagai berikut: kelenjar ludah di mulut menghasilkan enzim amilase, di
lambung enzim yang dihasilkan adalah pepsin dan renin, pada pankreas
terdapat enzim amilase, lipase, dan tripsin, sedangkan di usus halus
terdapat enzim sukrose, maltase, dan lipase.
3. Enzim-enzim tersebut dapat mengubah zat makanan apa saja dan menjadi apa?
Uraikan dengan jelas!
Jawab:
No Organ atau Enzim Zat yang Diurai Hasil
Bagian
Pati (zat tepung) Zat Gula (glukosa)
1 Ludah (Mulut) Amilase Susu Kasein
Pepton
2 Lambung Renin Protein
Pati (zat tepung) Zat Gula (glukosa)
Pepsin Asam Amino
Protein
Amilase Lemak Asam Lemak & Gliserol
3 Pankreas Tripsin
Lipase
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
4 Usus Halus Maltase Maltosa Karbohidrat
Sukrose Sukrosa Zat gula
Laktase Laktosa Gula susu
G. PEMBAHASAN
Sistem pencernaan manusia terdiri dari 6 organ utama, yaitu:
1. Mulut
Mulut merupakan bagian pertama dari sistem pencernaan. Makanan masuk ke dalam
tubuh pertama kali melalui mulut. Pada bagian ini makanan dicerna menjadi lebih
halus. Pada pencernaan ini dilakukan secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan
mekanik karena makanan dikunyah dan dihancurkan oleh gigi. Sedangkan
pencernaan kimiawi terjadi karena kelenjar ludah mengeluarkan enzim amilase dan
memproduksi air ludah untuk membantu makanan masuk ke dalam kerongkongan.
Di dalam mulut juga terdapat lidah yang berfungsi mengatur posisi makanan saat
dikunyah. Selain itu lidah juga berfungsi sebagai indera perasa.
2. Kerongkongan
Kerongkongan atau esofagus merupakan lorong yang akan dilewati makanan
sebelum memasuki lambung. Di dalam kerongkongan makan tidak mengalami
proses pencernaan lebih lanjut. Akan tetapi, di dalam kerongkongan terdapat
gerakan seperti meremas-remas agar makanan terdorong masuk, gerakan ini diseebut
gerakan peristaltik.
3. Lambung
Lambung merupakan organ pencernaan yang sangat penting. Lambung terletak pada
perut bagian kiri. Lambung berfungsi menyimpan makanan dan cairan yang tertelan,
untuk mencampur makanan dan cairan pencernaan. Di dalam lambung makanan
mengalami percernaan mekanik oleh otot lambung dan mengalami pencernaan
kimiawi oleh enzim pepsin dan renin serta bantuan asam klorida. Enzim pepsin
berfungsi memecah protein menjadi pepton. Sedangkan, enzim renin berfungsi
mengendapkan protein susu menjadi kasein. Selain itu dalam lambung juga terdapat
asam lambung yang berfungsi membunuh kuman yang masuk bersama makanan dan
mengasamkan makanan sebelum masuk ke dalam usus halus.
4. Usus halus
Di dalam usus halus makanan mengalami pencernaan secara kimiawi dengan
menggunakan enzim yang dikeluarkan oleh pankreas dan empedu dari hati sebelum
terjadi penyerapan sari – sari makanan. Enzim pada usus halus bertugas untuk
memecah protein, lemak, dan karbohidrat dari makanan. Setelah makanan dipecah,
dinding usus halus kemudian menyerap kadar air dan nutris yang dibutuhkan oleh
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
tubuh dari makanan ke dalam pembuluh darah. Sementara itu, sisa-sisa makanan
yang tidak dicerna atau tidak dibutuhkan lagi dibawa ke usus besar.
5. Usus besar
Di dalam usus besar terjadi penyerapan kadar air dan kadar garam terhadap zat sisa
makanan. Kemudian sisa – sisa makanan tersebut akan mengalami pembususkan
dengan bantuan bakteri Escherichia Coli.
6. Anus
Anus merupakan saluran terakhir dalam sistem pencernaan. Anus merupakan saluran
pembuangan sisa sisa makanan yang telah dibusukkan menjadi feses.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pencernaan terbagi
menjadi dua macam yaitu pencernaan secara mekanik dan percernaan secara kimiawi.
Sedangkan sistem pencernaan manusi terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus
halus, usus besar, dan anus.
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Khamim. 2019. Seri Sains: Sistem Pencernaan. Semarang: Alprin
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Pada kegiatan ini, saya tidak menemukan kesulitan.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Kegiatan menjelaskan urutan organ pencernaan
dan enzim-enzim yang dihasilkan oleh organ
pencernaan serta fungsinya.
Urutan Sistem Pencernaan pada Manusia
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 4 MEKANIKA
GERAK: GERAK LURUS BERATURAN (GLB), GERAK LURUS BERUBAH
BERATURAN (GLBB)
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati hubungan jarak, waktu, dan kecepatan pada benda bergerak lurus
beraturan (GLB)
2. Mengamati hubungan jarak, waktu, dan kecepatan pada benda bergerak lurus
berubah beraturan (GLBB)
B. ALAT DAN BAHAN
a. Katrol gantung tunggal
b. Stop watch
c. Penggaris
d. Beban gantung 100 gr (2 buah)
e. Statif dan klem
f. Benang kasur
g. Plastisin
h. Beban tambahan
C. LANDASAN TEORI
Gerak lurus adalah gerak suatu benda yang terdapat pada lintasan lurus. Gerak lurus
dibagi menjadi dua yaitu gerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB). Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan
kecepatan tetap dan percepatan benda adalah nol. Sedangkan gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan
berubah secara beraturan dan memiliki percepatan tetap.
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan melakukan pengamatan terhadap gerak
lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB).
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
a. Rakitlah alat dan bahan.
b. Usahan agar beban tambahan m tertinggal di ring pembatas bila 1 turun dan 2
naik.
c. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama tinggi dengan titik A.
d. Ukur panjang BC.
e. Biarkan system bergerak m + 1turun dan 2 naik. Catat waktu yang diperlukan
1 untuk bergerak dari B ke C.
f. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang berbeda-beda (tinggi A
tetap, B tetap, C berubah).
g. Catat tabelnya di lembar kerja
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
a. Susun alat seperti pada gambar
b. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC (usahakan AB >BC).
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
c. Biarkan system bergerak ( 1 dan m) turun dan 2 naik, usahakan agar beban
tambahan m tertinggal di ring pembatas B.
d. Ukur waktu yang dibutuhkan ( 1 + m) dari A ke B ( ) dan 1 untuk bergerak
dari B ke C ( ).
e. Lakukan percobaan sampai 5x dengan jarak AB (titik A tetap, C tetap, B
berubah) dan catat datanya pada table lembar kerja
E. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Beraturan (GLB)
No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)
1 0,30 0,8
2 0,34 0,91
3 0,38 1,01
4 0,42 1,12
5 0,46 1,23
2. Hasil Pengamatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
No Beban (gr) SAB (cm) tAB (cm) SBC (cm) tBC (cm)
1 60 32 0,89 28 0,84
2 60 36 0,95 24 0,78
3 60 40 1,00 20 0,71
4 60 44 1,05 16 0,63
5 60 48 1,10 12 0,55
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
Pertanyaan Gerak Lurus Beraturan (GLB)
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (s sebagai sumbu vertikal dan t sebagai sumbu horizontal)!
Jawab:
S (m)
0,46 t (sekon)
0,42
0,38
0,34
0,30
0,80 0,91 1,01 1,12 1,23
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
Jawab:
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
= = , = , /
,
= = , = , /
,
= = , = , /
,
= = , = , /
,
= = , = , /
,
3. Buatlah kesimpulannya!
Jawab:
Berdasarkan grafik jarak terhadap waktu di atas dapat membentuk garis
lurus. Hal ini menunjukan pada GLB, tidak ada perubahan kecepatan atau
memiliki kecepatan tetap.
Pertanyaan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
4. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB!
Jawab:
0,48 t (sekon)
0,44
0,40
0,36
0,32
0,89 0,95 1,00 1,05 1,10
5. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
Jawab:
= = , = , / → , = + . , → = , = ,
, ,
= = , = , / → , = + . , → = , = ,
, ,
= = , = , / → , = + . , → = , = ,
, ,
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
= = , = , / → , = + . , → = , = ,
, ,
= = , = , / → , = + . , → = , = ,
, ,
6. Buatlah kesimpulannya!
Jawab:
Berdasarkan percobaan di atas, dapat disimpulkan bahwa GLBB (Gerak
Lurus Berubah Beraturan) adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus
yang mempunyai percepatan konstan (tetap/tidak berubah).
7. Jelaskan perbedaan kedua grafik di atas!
Jawab:
Pada GLB (Gerak Lurus Beraturan), gerak suatu benda pada lintasan lurus
yang mempunyai kecepatan konstan (tetap/tidak berubah). Sedangkan, pada
GLBB (Gerak Lurus Berubah Beraturan) adalah gerak suatu benda pada
lintasan lurus yang mempunyai percepatan konstan (tetap/tidak berubah).
G. PEMBAHASAN
Gerak lurus beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan
tetap dan percepatan benda adalah nol. Jadi, semakin dekat jarak yang dibutuhkan, maka
akan semakin sedikit waktu yang dibutuhkan/lebih cepat sampai, begitupula sebaliknya.
Sedangkan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak suatu benda pada
lintasan lurus dengan kecepatan berubah secara beraturan karena memiliki percepatan
tetap.
H. KESIMPULAN
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatan tetap. Dengan kata lain, semakin dekat jarak yang dituju,
semakin cepat waktu yang diperlukan, begitu juga sebaliknya. Sedangkan, gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan
kecepatannya selalu berubah secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Chairul Banun dan Supriyana. 2013. Fresh Update TOP No. 1 Fisika SMA/MA
Kelas 1, 2 & 3: Mudahnya Fisika dan Gak Bikin Mumet. Jakarta Selatan: PT.
Wahyumedia
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa dalam pencatatan waktu yang diperlukan ketika benda melakukan gerak lurus
berubah beraturan (GLBB) diperlukan ketelitian.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Kegiatan melakukan pengamatan terhadap gerak
lurus beraturan (GLB)
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Kegiatan melakukan pengamatan dan pencatatan
waktu terhadap gerak lurus berubah beraturan
(GLBB).
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 5 KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN
PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT
PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN PANAS PADA SUHU ZAT: KONDUKSI
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membuktikan bahwa kalor/panas dapat berpindah melalui cara konduksi.
2. Mengetahui beberapa bahan sebagai konduktor panas yang baik.
B. ALAT DAN BAHAN
a. Tripot 1 buah
b. Bunsen/lampi spirtus 1 buah
c. Cakram konduksi 1 buah
d. Lilin warna/malam secukupnya
C. LANDASAN TEORI
Perpindahan kalor/panas dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secara konduksi,
konveksi, dan radiasi. Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan melakukan
pengamatan terhadap perpindahan secara konduksi serta membuktikan beberapa bahan
bersifat konduktor yang baik sehingga dapat menghantarkan panas dengan baik.
Perpindahan kalor secara konduksi terjadi apabila sepotong besi yang dipanaskan
pada salah satu ujungnya, ketika kita memegang ujung yang satunya tidak lama
kemudian akan merasakan panas meskipun ujung besi yang kita pegang tidak
ditempelkan pada api secara langsung.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ambil empat bagian lilin/malam letakkan masing-masing di ujung logam pada
cakram konduksi.
2. Letakkan cakram konduksi di atas tripot
3. Panasi cakram konduksi tepat di antara sambungan keempat logam
4. Tuliskan hasil pengamatan pada lembar kerja
E. HASIL PENGAMATAN
No Jenis Mentega Mentega Mentega Mentega
Bahan Mencair Mencair Mencair Mencair
Pertama Kedua Ketiga Keempat
1 Besi √
2 Tembaga √
3 Kuningan √
√
4 Aluminium
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Sebutkan di antara empat bahan konduktor tersebut yang paling baik menghantar
panas? Beri alasan dengan singkat dan jelas!
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Jawab: Di antara empat bahan konduktor di atas yang paling baik menghantarkan
panas adalah tembaga. Hal ini dikarenakan tembaga yang lebih cepat
melelehkan tembaga yang diletakkan di ujung dari keempat bahan tersebut.
2. Mana yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu? Beri alasan
dengan singkat dan jelas!
Jawab: Bahan yang paling baik sebagai konduktor antara tembaga dan kayu adalah
tembaga. Hal ini karena tembaga bersifat konduktor sehingga dapat
menghantarkan panas secara baik. Sedangkan kayu bersifat isolator,
sehingga tidak dapat menghantarkan panas dengan baik.
3. Mengapa logam-logam tersebut di atas dapat menghantarkan panas? Beri penjelasan
yang singkat, padat, dan jelas!
Jawab: Logam-logam di atas dapat menghantarkan panas dengan baik karena
keempat bahan tersebut bersifat konduktor.
G. PEMBAHASAN
Dari hasil percobaan di atas dapat diketahui bahwa tembaga lebih cepat menghantarkan
panas sehingga mentega yang diletakkan di ujung tembaga dapat meleleh. Kemudian
aluminium, kuningan dan bahan terakhir yang dapat melelehkan mentega adalah besi.
Mentega yang diletakkan pada ujung bahan-bahan tersebut dapat meleleh karena panas
yang dapat dihantarkan oleh keempat bahan tersebut. Peristiwa tersebut disebut konduksi
yaitu perpindahan panas melalui zat perantara yang bersifat konduktor.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan dan penjelasan di atas, maka membuktikan bahwa keempat bahan
tersebut bersifat konduktor yang dapat menghantarkan panas dengan baik. Selain itu, dari
kegiatan tersebut sekaligus dapat membuktikan bahwa perpindahan kalor/panas dapat
dilakukan secara konduksi.
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Ismail Sulaiman. 2015. Buku Ajar Perpindahan Kalor dan Massa. Banda Aceh:
Syiah Kuala University Press
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Pada kegiatan ini, saya tidak menemukan kesulitan.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Kegiatan pengamatan konduksi dengan
beberapa bahan untuk melelehkan
mentega sebagai bukti.
Pengamatan Konduksi
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567