LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 6 GELOMBANG
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG: PERCOBAAN JENIS-JENIS GELOMBANG
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
B. ALAT DAN BAHAN
a. Slinki
b. Kabel listrik, panjang 5 m
c. Benang kasur panjang 3 m
d. Karet gelang
C. LANDASAN TEORI
Gelombang dapat didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui medium yang
dapat berupa zat padat, cair, dan gas maupun yang tanpa melalui medium perantara.
Gelombang terjadi karena adanya sumber getaran yang bergerak terus-menerus. Medium
pada proses perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan
rambatan gelombang.
Gelombang dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu berdasarkan medium
perambatannya dan berdasarkan arah rambatnya. Berdasarkan medium perambatannya
maka gelombang dibagi menjadi dua yaitu gelombang mekanik dan elektromagnetik.
Sedangkan berdasarkan arah rambatnya gelombang dibagi menjadi dua yaitu gelombang
transversal dan gelombang longitudinal.
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan melakukan pengamatan terhadap bentuk
dan jenis gelombang berdasarkan arah rambatnya.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu ujung slinki pada
tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau dipegang oleh teman anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri.
2. Usiklah ujung slinki yang dipegang itu dengan cara menggerakkan ujung slinki
dengan cepat ke kiri lain ke kanan. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Apa
yang terjadi pada ujung slinki? Apa yang merambat pada slinki? Apa gelombang
itu?
3. Usik lagi ujung slinki berulang-ulang seperti langkah b. amati arah getar (arah
usikan) dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang
transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang tranversal itu?
4. Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung slinki yang
dipegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut, ketika gelombang berjalan,
ikut berpindahkan karet gelang tersebut? Adakah energy yang merambat melalui
pegas? Jika ada, dari manakah asalnya?
5. Lakukan percobaan dari langkah a sampai d sekali lagi. Kali ini slinki diganti kabel
listrik. Samakah hasilnya dengan menggunakan slinki. Jika ada
perbedaannya,sebutkan!
6. Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung pada tiang
ynag cukup kokoh atau dipegang. Ujung yang lain juga dipegang.usiklah slinki yang
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
dipegang berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke
belakang lain ke depan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang-
gelombang yang terjadi disebut gelombang longitudinal. Bagaimanakah arah getar
dan arah rambat gelombang longitudinal tersebut?
7. Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang longitudinal?
E. HASIL PENGAMATAN
1. Slinki yang diusik ke arah kanan dan kiri membentuk getaran atau gelombang.
Getaran slinki yang terbentuk ikut bergerak ke arah kanan dan kiri membentuk
gelombang yang bergerak tegak lurus dengan arah rambatannya ke arah depan. Jenis
gelombang yang dihasilkan pada kegiatan tersebut adalah gelombang transversal.
2. Ketika di tengah slinki diberi karet gelang kemudian slinki diusik secara berulang-
ulang yang menghasilkan gelombang, maka karet ikut bergerak sejalan dengan
pergerakan arah gelombang. Hal ini disebabkan karena adanya energi yang ikut
bergerak sejalan dengan pergerakan dari gelombang tersebut.
3. Jika slinki diganti dengan menggunakan kabel listrik dan mendapat perlakuan yang
sama, maka akan menghasilkan hal yang sama pula yaitu ketika kabel listrik diusik
ke kanan dan ke kiri maka akan memunculkan getaran yang menghasilkan
gelombang. Selain itu, jika diletakkan karet gelang di tengah kabel listrik kemudian
diusik maka karet gelang akan bergerak dan berpindah tempat mengikuti arah
pergerakan gelombang yang dihasilkan.
4. Jika slinki diberi usikan dengan menggerakkan secara berulang-ulang ke arah depan
dan belakang maka akan membentuk suatu rapatan dan renggangan yang bergerak
sejajar/searah dengan arah rambatannya ke arah depan. Gerakan yang berupa rapatan
dan renggangan ini disebut gelombang longitudinal.
5. Perbedaan yang paling mendasar antara gelombang transversal dan longitudinal
adalah jika gelombang transversal membentuk suatu lembah dan bukit yang
bergerak secara tegak lurus dengan arah rambatannya. Sedangkan gelombang
longitudinal menghasilkan suatu rapatan dan renggangan yang bergerak
searah/sejajar dengan arah rambatannya.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
F. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan arah
rambatannya gelombang dibagi menjadi dua yaitu gelombang transversal dan
longitudinal. Hal yang membedakan antara gelombang longitudinal dan transversal
adalah jika gelombang transversal membentuk suatu lembah dan bukit yang bergerak
secara tegak lurus dengan arah rambatannya. Sedangkan gelombang longitudinal
menghasilkan suatu rapatan dan renggangan yang bergerak searah/sejajar dengan arah
rambatannya.
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Bambang Murdaka Eka Jati. 2013. Pengantar Fisika 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
H. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Selama kegiatan berlangsung tidak ada kesulitan yang saya temukan.
I. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Gelombang Transversal Slinki yang diusik ke kanan ke kiri
maka akan membentuk getaran
yang menghasilkan gelombang ke
kanan dan ke kiri. Jika diusik ke
arah atas bawah maka akan
membentuk getaran gelombang
yang bergerak ke arah atas dan
bawah juga.
Slinki yang diusik ke arah depan
dan belakang akan menghasilkan
getaran gelombang berupa rapatan
dan renggangan searah/sejajar
dengan arah rambatannya.
Gelombang Longitudinal
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA TUGAS 3
PEMANTULAN CAHAYA, LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG, MUATAN
LISTRIK, ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK, DAN BENTUK MEDAN MAGNET
NANANG HIMSANUL ZAIN
835133567
UPBJJ SEMARANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA
TO
Nama : Nanang Himsanul Zain
NIM/ID Lainnya : 835133567
Program Studi : PGSD – S1
Nama Sekolah : Universitas Terbuka Pokjar SMA N 2 Ungaran
DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)
Nama(Gelar) : Sri Indihartati, M. Pd OTO
Nip/Id Lainnya : 42002879
Instansi Asal : SMA N 2 Ungaran
: 085225043279
Nomor Hp : [email protected]
Alamat Email
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama Mahasiswa : Nanang Himsanul Zain
NIM : 835133567
Program Studi : PGSD – S1
Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Kegiatan Praktikum ini merupakan hasil
karya saya sendiri dan saya tidak melakukan plagiarisme atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap
menerima tindakan/sanksi yang diberikan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan
pelanggaran akademik dalam karya saya ini atau ada klaim atas karya saya ini.
Salatiga, April 2021
Yang membuat pernyataan
Nanang Himsanul Zain
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 7 OPTIK
SIFAT CAHAYA: PEMANTULAN CAHAYA
A. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan Anda dapat:
1. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
2. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
3. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
4. Menentukan fokus cermin cekung
5. Menentukan fokus lensa cembung
B. ALAT DAN BAHAN
1. Cermin datar (3 x 6 cm2)
2. Cermin cembung
3. Lampu senter
4. Busur Derajat
5. Kertas Putih
6. Kikin
7. Layar (tabir kertas)
8. Celah Cahaya
C. LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat melihat proses pemantulan cahaya seperti
kita berdiri di depan cermin, maka kita akan melihat bayangan pada cermin tersebut. Hal
ini dikarenakan adanya pemantulan cahaya. Tidak hanya cermin tetapi juga spion, pada
spion cermin yang digunakan adalah cermin cembung. Dengan menggunakan cermin
cembung bayangan lebih diperbesar sehingga kita bisa melihat benda yang berada jauh di
belakang kita. Hal itu terjadi karena adanya pemantulan cahaya. Begitu juga dengan
mikroskop juga menggunakan cermin, akan tetapi cermin yang digunakan adalah cermin
cekung untuk melihat benda kecil agar menjadi terlihat lebih besar.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin datar
a. Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar.
b. Nyalakanlah lampu senter dan amatilah dengan baik jalannya berkas cahaya pada
saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya.
d. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul tersebut (r).
e. Letakkan sebuah benda (lilin)di depan cermin datar dan amatilah bayangannya
selama benda itu Anda geser-geserkan di depan cermin datar.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
f. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang di bentuk oleh cermin datar
tersebut
2. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cembung
a. Susunlah layar, lilin dan cermin cembung secara berurutan.
b. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
tersebut.
3. Percobaan pemantulan cahaya pada cermin cekung
a. Susunlah layar, lilin dan cermin cekung secara berurutan.
b. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (b), sehingga tampak sudut
datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
tersebut.
e. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan yang
jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka pada
jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur jarak benda
dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
E. HASIL PENGAMATAN
1. Hasil Pengamatan Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar
N (normal)
Sinar Datang Sinar Pantul
(i) (r)
Bidang pantul cermin datar
(i)
b. Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)
No i (derajat) r (derajat)
1 200 200
2 450 450
3 100 100
4 600 600
5 750 750
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
c. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
• Tinggi bayangan sama dengan tinggi benda
• Jarak bayangan ke cermin datar sama dengan jarak benda ke cermin datar
• Bayangan yang terbentuk bersifat semu atau maya, yaitu: bayangan dapat
dilihat dalam cermin, akan tetapi bayangan tersebut tidak dapat ditangkap
oleh sebuah layar.
• Bayangan tegak dan sama besar dengan benda
2. Hasil Pengamatan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cembung
b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
Bayangan yang dihasilkan bersifat semu atau maya, jika benda berada jauh dari
cermin cembung maka bayangan diperkecil. Sedangkan ketika didekatkan
bayangan akan membesar.
c. Jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 5 cm -2,5 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm
3. Hasil Pengamatan Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung
a. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
b. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
• Bayangan nyata bila benda letaknya jauh dari cermin
• Bayangan maya bila benda dekat dengan cermin
c. Jarak benda dan jarak bayangan pada cermin cekung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)
1 5 cm 8 cm
2 8 cm 24 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm
F. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut:
• Salah satu sifat cahaya adalah dapat dipantulkan
• Bayangan yang dihasilkan oleh cermin datar sama dengan bendanya.
• Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung lebih kecil dari pada bendanya.
• Bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung 2 kali lebih besar daripada bendanya
G. DAFTAR PUSTAKA
1. Sumardi, Yosaphat, Dr. 2014. Konsep Dasar IPA di SD. Cetakan kelima. Tangerang:
Universitas Terbuka.
H. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam melakukan percobaan ini, tidak ditemukan kesulitan.
I. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Melakukan pengamatan terhadap pemantulan
pada cermin datar
Pengamatan Pemantulan pada Cermin Datar
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Melakukan pengamatan terhadap pemantulan
pada cermin cembung
Pengamatan Pemantulan pada Cermin Cembung
Melakukan pengamatan terhadap pemantulan
pada cermin cekung
Pengamatan Pemantulan pada Cermin Cekung
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 7 OPTIK
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan jarak titik api (f) lensa cembung
2. Menentukan kekuatan lensa cembung (P)
3. Menentukan jarak titik api (f) cermin cekung
B. ALAT DAN BAHAN (untuk simbiosi parasitisme, komensalisme, dan mutualisme)
1. Meja optik lengkap
2. Lensa cembung
3. Cermin cekung
4. Layar
5. Sumber cahaya (lilin, senter atau lampu)
C. LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari dua alat optik yaitu cermin dan lensa banyak kita jumpai
di sekitar kita baik itu lensa cembung, lensa cekung, cermin datar, cermin cekung, dan
cermin cembung. Cermin merupakan benda optis yang tidak tembus cahaya yang
memantulkan hampir semua cahaya yang datang. Sedangkan lensa adalah piranti optis
yang dibatasi oleh dua permukaan bidang bola atau salah satu bidang batasya berupa
bidang datar.
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan melakukan pengamatan terhadap lensa
cembung dan cermin cekung.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan Lensa Cembung.
a. Susunlah lensa pada dudukannya dan letakkan diantara layar dan sumber cahaya
(lilin).
b. Nyalakan sumber cahaya, kemudian aturlah posisi benda dan lensa agar pada
layar terbentuk bayangan yang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
2. Percobaan Cermin Cekung.
a. Susunlah alat seperti gambar.
b. Nyalakanlah sumber cahaya dan aturlah kedudukan benda dan layar agar pada
layar terbetuk bayanganyang paling tajam.
c. Ukurlah jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’).
d. Ulangi percobaan beberapa kali dengan kedudukan benda yang berbeda.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
E. HASIL PENGAMATAN Jarak Bayangan s’ (cm)
- 4 cm
1. Lensa Cembung - 12 cm
20 cm
No Jarak Benda s (cm) 8 cm
1 2 cm 6 cm
2 3 cm
3 5 cm
4 8 cm
5 12 cm
2. Cermin Cekung Jarak Bayangan s’ (cm)
- 6 cm
No Jarak Benda s (cm) - 30 cm
1 3 cm 42 cm
2 5 cm 18 cm
3 7 cm 12 cm
4 9 cm
5 12 cm
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Tentukan jarak fokus (f) lensa cembung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawab: Untuk mengetahui jarak fokus (f) pada lensa cembung yang digunakan,
maka kita akan menggunakan data nomor 5 pada tabel sebagai perwakilan.
111
= + ′
1 11
= 12 + 6
11 2
= 12 + 12
13
= 12
12
1= 3
= 4
2. Tentukan kekuatan lensa (P) yang Anda pergunakan dalam percobaan!
Jawab: Setelah diketahui titik fokus (f) yang digunakan pada lensa cembung, maka
dapat digunakan untuk mencari kekuatan lensa (P) pada lensa tersebut,
dengan cara sebagai berikut:
= 100 = 100 = 25 dioptri
4
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
3. Tentukan jarak fokus (f) cermin cekung yang Anda gunakan dalam percobaan!
Jawab: Untuk mengetahui jarak fokus (f) pada lensa cembung yang digunakan,
maka kita akan menggunakan data nomor 3 pada tabel sebagai perwakilan.
111
= + ′
11 1
= 7 + 42
16 1
= 42 + 42
17
= 42
42
1= 7
= 6
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa posisi jarak benda terhadap lensa cembung dan cermin cekung akan berpengaruh
terhadap jarak bayangan dan sifat bayangan..
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Maya Shafira.d.k.k 2021. Fisika Optik Umum dan Mata. Bandung: CV. Media Sains
Indonesia
2. Saut, M. Simamora dan Tri Astari. 2017. IPA: Sifat-Sifat Cahaya dan
Pemanfaatannya. Medan: Pussis Unimed
I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Terdapat beberapa kesulitan yang saya alami selama melakukan proses pengamatan
tentang lensa cembung dan cermin cekung yaitu perlu adanya ketelitian dan waktu yang
disediakan terbatas sehingga dalam melakukan percobaan sedikit terburu-buru dan
kurang maksimal.
J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIDIO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Pengamatan Pada Lensa cembung Pengamatan ini dilakukan untuk
Pengamatan Cermin Cekung mengetahui pengaruh jarak benda
apabila digeser (dirubah jarak
benda ke lensa) terhadap jarak
bayangan beserta sifat-sifatnya
dengan menggunakan lensa
cembung.
Pengamatan ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh jarak benda
apabila digeser (dirubah jarak
benda ke lensa) terhadap jarak
bayangan beserta sifat-sifatnya
dengan menggunakan cermin
cekung.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KELISTRIKAN: MUATAN LISTRIK
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari sifat
muatan
2. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan
B. ALAT DAN BAHAN
1. Bola pingpong 2 buah
2. Benang jahit secukupnya
3. Lembaran wool dan nilon
4. Tas plastik
5. Isolasi
6. Sisir plastik
7. Potongan kertas kecil-kecil
C. LANDASAN TEORI
Muatan listrik merupakan sifat dasar dari partikel elementer tertentu. Muatan
listrik adalah muatan dasar yang terdapat pada sebuah benda, sehingga apabila
didekatkan pada benda lain yang juga memiliki muatan listrik akan mengalami suatu
reaksi tarik menarik atau tolak menolak.
Dilansir dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
setiap zat tersusun atas atom-atom. Sehingga muatan listrik suatu zat tergantung dari
jenis muatan listrik atom-atomnya. Jika atom lebih cenderung melepaskan elektron,
maka zat benda tersebut lebih cenderung bermuatan positif. Sebaliknya, jika atom benda
lebih cenderung menangkap elektron, maka zat benda tersebut bermuatan negatif.
Dengan demikian, muatan listrik sebuah benda sangat tergantung dengan muatan listrik
atom-atom penyusunnya.
Suatu benda yang tidak bermuatan dapat bermuatan listrik apabila diberi
perlakuan dengan cara digosokkan dengan bahan tertentu dan dengan cara induksi
(mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke benda netral, sehingga benda netral akan
terpolarisasi).
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan memberikan perlakuan terhadap suatu
benda untuk membuktikan adanya muatan listrik dan melakukan pengamatan terhadap
reaksi benda tersebut setelah diberi perlakuan tertentu dan saling didekatkan satu sama
lain.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Anda beberapa kali, kemudian
dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang terjadi!
2. Gosoklah sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada potongan-
potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang terjadi!
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan Anda!
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian pinggir
meja (tempelkan dengan isolasi). Tempelkanlah kedua bola (jangan sampai
bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5. Gosoklah bola pingpong kiri dan kanan dengan menggunakan kain wool, dekatkan
keduanya. Amatilah apa yang terjadi!
6. Lengkapilah tabel di bawah ini dengan hasil pengamatan Anda. Apakah hasilnya
“tolak-menolak” atau “tarik-menarik”
Bola Pingpong Bola Pingpong Kanan Digosok dengan
Kiri Digosok
Wool Plastik Nilon
dengan
Wool
Plastik
Nilon
E. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan bola pingpong kanan dan kiri digosok dengan menggunakan wool,
plastik, dan nilon.
Bola Pingpong Bola Pingpong Kanan Digosok dengan
Kiri Digosok
Wool Plastik Nilon
dengan
Wool Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Mengapa pada langkah (4) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawab: Kedua bola tidak ada reaksi yang terjadi baik reaksi tarik menarik ataupun
tolak menolak. Hal ini dikarenakan kedua bola tidak mengandung muatan
sehingga masih bersifat netral.
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab: Pada kegiatan langkah (6) bola pingpong memiliki muatan setelah digosok
dengan menggunakan wool, plastik, dan nilon. Sehingga jika kedua bola
pingpong didekatkan maka akan terjadi reaksi tarik menarik dan adakalanya
terjadi reaksi tolak menolak. Terjadi reaksi tarik menarik, apabila kedua
bola pingpong digosok dengan kain berbeda. Sedangkan, jika digosok
dengan kain yang sama maka akan terjadi tolak menolak karena memiliki
muatan yang sama.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila diketahui benda A
menarik benda B, B menarik benda C, sedangkan C menarik benda D. Bila A
bermuatan negatif, tentukan jenis muatan benda B, C, dan D!
Jawab: Suatu benda akan tarik menarik jika memiliki muatan yang berbeda dan tolak
menolak jika memiliki muatan yang sama. Maka, dapat diketahui Bila A
bermuatan negatif, B bermuatan positif, C bermuatan negatif, dan D
bermuatan positif.
4. Apa yang dapat Anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun muatan
yang berlawanan?
Jawab: Dari kegiatan di atas dapat disimpulkan bahwa dua buah benda yang
memiliki muatan sejenis jika didekatkan akan terjadi tolak menolak.
Sedangkan muatan berbeda, jika didekatkan akan terjadi saling tarik
menarik.
G. PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di atas, maka dapat diketahui sebagai
berikut:
• Tas plastik yang digosokkan pada baju akan memiliki muatan listrik, sehingga ketika
didekatkan pada bola pingpong maka akan terjadi reaksi tarik menarik.
• Sisir yang semula bermuatan netral ketika digosokkan pada rambut maka akan
berubah menjadi bermuatan positif atau negatif, kemudian ketika didekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja maka kertas tersebut akan
tertarik atau menempel pada sisir.
• Akan tetapi, jika potongan-potongan kertas yang menempel pada sisir dibiarkan
dalam waktu yang cukup lama, maka kertas tersebut akan terlepas kembali karena
muatan pada sisir sudah mulai melemah.
• Jika kedua bola pingpong yang bermuatan netral didekatkan maka tidak akan terjadi
reaksi baik reaksi tolak menolak maupun tarik menarik.
• Bola pingpong kiri dan kanan digosok dengan menggunakan kain wool maka akan
memiliki muatan yang sama, jika kedua bola pingpong didekatkan maka akan terjadi
saling tolak menolak.
• Berdasarkan tabel hasil pengamatan di atas, pada kedua bola pingpong (kanan dan
kiri) jika digosok dengan menggunakan bahan yang sejenis seperti wool dengan
wool, plastik dengan plastik, nilon dengan nilon maka akan terjadi reaksi “tolak-
menolak”. Hal ini karena kedua bola pingpong memiliki muatan yang sama.
Sedangkan apabila kedua bola pingpong (kanan dan kiri) digosok dengan
menggunakan bahan yang berbeda maka akan terjadi reaksi “tarik-menarik” karena
memiliki muatan listrik yang berbeda.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa benda yang bermuatan netral dapat berubah menjadi bermuatan
positif atau negatif setelah diberi perlakuan dengan cara digosokkan dengan
menggunakan bahan-bahan tertentu. Selain itu, dua buah benda yang memiliki muatan
sejenis jika didekatkan akan terjadi tolak menolak. Sedangkan muatan berbeda, jika
didekatkan akan terjadi saling tarik menarik.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
I. DAFTAR PUSTAKA
1. Taufiq Hidayat. 2019. Seri Sains: Listrik. Semarang: ALPRIN
2. https://www.google.com/amp/s/amp/.kompas.com/skola/read/2020/04/20/20000016
9/muatan-dan-medan-listrik
J. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam melakukan praktikum tentang menunjukkan adanya muatan pada suatu benda
tidak ada kesulitan yang saya temukan.
K. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Pengamatan terhadap reaksi sisir
setelah digosok pada rambut kemudian
didekatkan pada potongan-potongan
kertas kecil.
Sisir yang digosok pada rambut
Pengamatan terhadap reaksi dua bola
pingpong yang digosok agar memiliki
muatan listrik dan melihat reaksi yang
terjadi ketika kedua bola pingpong
didekatkan satu sama lain.
Pengamatan reaksi pada bola pingpong yang
digosok untuk membuktikan adanya muatan
listrik
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KELISTRIKAN: ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian
B. ALAT DAN BAHAN
1. Baterai 1,5 volt 3 buah
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
3. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt / 0,007 A 3 buah
4. AVO meter 1 buah
5. Dudukan baterai 3 buah
C. LANDASAN TEORI
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian
pada satu waktu. Arus listrik terjadi karena adanya aliran elektron dari kutub negatif ke
kutub positif. Arus listrik dapat mengalir melalui beberapa bahan tertentu yang ada
disekitar kita seperti besi, tembaga, aluminium, perak, air garam dan sebagainya. Benda-
benda ini mampu mengalirkan elektron dengan baik sehingga terbentuklah arus listrik.
Benda-benda yang memiliki kemampuan untuk mengalirkan elektron dengan baik
disebut konduktor.
Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik pada suatu
rangkaian listrik. Sedangkan beda potensial adalah perbedaan jumlah elektron yang
terdapat dalam suatu arus listrik. Pada dasarnya, beda potensial inilah yang menyebabkan
aliran elektron dari potensial rendah (kutub negatif) ke potensial tinggi (kutub positif).
Hal ini berarti bahwa adanya arus listrik disebabkan karena adanya tegangan listrik pada
dua titik (kutub positif dan kutub negatif).
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan melakukan pengamatan terhadap suatu
rangkaian listrik untuk menjelaskan adanya aliran arus dalam suatu rangkaian dan
pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian listrik.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Percobaan 1: Arus listrik
a. Susunlah 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya!
b. Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-)
c. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu (dipilih
salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala menandakan
adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi jika belum
menyala periksalah penyebabnya!
d. Besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian dapat menggunakan
ampermeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak tersedia
AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus listrik yang
mengalir.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
e. Susunlah rangkaian seperti gambar berikut:
X
A
Tentukan jenis bahan yang digunakan apakah konduktor, dengan cara mengisi
hasil pengamatan Anda pada tabel berikut ini:
No Bahan Lampu Konduktor
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi
2 Kawat tembaga
3 Sendok perak
4 Kayu
5 Karet penghapus
6 Grafit (mata pensil)
7 Kertas
8 Tas plastik
9 Air keran
10 Air garam
2. Percobaan 2: Tegangan Listrik
a. Buatlah rangkaian seperti gambar berikut:
V Tutuplah saklar S, kemudian amatilah
apakah lampu menyala? Mengapa
demikian?
X
S
b. Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut: Setelah saklar S ditutup,
V apakah lampu (tidak
S
menyala, redup, lebih
X
terang, atau sangat
terang). Mengapa
demikian?
c. Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut:
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
V Setelah saklar S ditutup,
S
apakah lampu (tidak
X
menyala, redup, lebih
terang, atau sangat
terang). Mengapa
demikian?
d. Lakukanlah hal yang sama pada langkah a, b, dan c dengan menggunakan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan Anda!
e. Mengapa pada percobaan langkah b, c, dan d nyala lampu berbeda?
E. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. Percobaan 1: Arus Listrik
Hasil pengamatan terhadap beberapa bahan untuk mengklasifikasikan mana bahan
yang bersifat konduktor dan mana yang bukan konduktor.
No Bahan Lampu Konduktor
1 Kawat besi Menyala Tidak Ya Tidak
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok perak √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √
6 Grafit (mata pensil) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastik √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √
√ √
√
2. Percobaan 2: Tegangan Listrik
a. Jika saklar S ditutup, lampu tidak menyala. Hal ini dikarenakan rangkaian pada
percobaan ini tidak terhubung (terbuka). Rangkaian terbuka dapat dibuktikan pada
kutub (-) baterai/sumber listrik tidak terhubung dengan kabel lainnya sehingga
pada rangkaian tersebut tidak dapat mengalirkan aliran listrik.
b. Jika saklar S ditutup, maka lampu akan menyala redup. Hal ini dikarenakan pada
rangkaian tersebut hanya menggunakan 1 baterai sebagai sumber energi listrik
sehingga hanya memiliki sedikit tegangan listrik.
c. Jika saklar S ditutup, maka lampu akan menyala lebih terang karena menggunakan
2 baterai sehingga menghasilkan energi listrik lebih besar.
d. Jika saklar S ditutup, menggunakan 3 baterai dan dirangkai secara seri, maka
lampu akan menyala sangat terang. Hal ini karena energi listrik yang dihasilkan
sangat besar.
e. Lampu b, c, dan d nyala berbeda hal ini karena pada rangkain b hanya
menggunakan 1 baterai dan dirangkai secara paralel, pada rangkaian c lebih terang
karena menggunakan 2 baterai dan dirangkai secara paralel. Sedangkaian,
rangkaian d nyala lampu sangat terang karena menggunakan 3 baterai dan
dirangkai secara seri sehingga menghasilkan tegangan listrik yang besar sehingga
berdampak pada energi listrik yang dihasilkan juga besar.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik!
Jawab: Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik (elektron) yang mengalir
dalam suatu rangkaian pada satu waktu dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Sedangkan tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik
antara dua titik pada suatu rangkaian listrik.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
Jawab: Pada percobaan 1, baterai disusun secara seri dengan maksud untuk
meningkatkan tegangan yang dihasilkan sehingga berdampak pada jumlah
energi listrik ikut meningkat.
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik!
Jawab: Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik adalah berbanding
terbalik. Hal ini karena semakin besar tegangan (volt) listrik, maka
semakin kecil arus listriknya. Sedangkan jika tegangan listrik semakin
kecil, maka arus listrik semakin besar. Akan tetapi besar kecilnya suatu
arus dan tegangan listrik juga dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan
yang terdapat di dalam rangkaian listrik tersebut.
4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai yang
disusun secara seri atau paralel! Mengapa demikian?
Jawab: Dengan menggunakan 3 buah baterai yang disusun secara seri dan paralel
maka akan lebih tahan lama jika disusun secara seri. Hal ini dikarenakan
penyusunan 3 buah baterai secara seri akan berdampak terhadap
penambahan besar tegangan sehingga energi listrik yang dihasilkan juga
meningkat. Sedangkan 3 buah baterai yang disusun secara paralel akan
berdampak terhadap penambahan arus listrik, akan tetapi tegangan
listriknya tetap.
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan tentang:
a. Arus listrik
Jawab: Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian pada satu waktu.
b. Tegangan listrik
Jawab: Tegangan listrik merupakan perbedaan potensial listrik antara dua titik
pada suatu rangkaian listrik.
G. KESIMPULAN
Kesimpulan percobaan 1: Arus Listrik
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak
semua bahan dapat dialiri listrik. Bahan-bahan yang dapat menghantarkan arus listrik
bersifat konduktor, sedangkan bahan-bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
bersifat isolator.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Kesimpulan percobaan 2: Tegangan Listrik
Selain itu, dapat diketahui pula bahwa semakin besar sumber tegangan maka nyala
lampu akan semakin terang.
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Khairunnisa. 2018. Rangkaian Listrik. Banjarmasin Utara: Poliban Press
2. https://www.elangsakti.com/2013/03/konsep-dan-pengertian-arus-dan-
tegangan.html?m=1
I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Untuk dapat membandingkan ekosistem darat dan alami, maka saya harus mengunjungi
ke beberapa tempat terlebih dahulu untuk dapat menentukan ekosistem darat mana yang
akan saya pilih.
J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan Menyiapkan alat-alat yang
Merangkaian Rangkaian Seri dan Paralel dibutuhkan untuk membuat
rangkaian listrik.
Merangkai alat menjadi rangkaian
seri dan paralel untuk
membuktikan adanya arus listrik
atau tidak dan pengaruh tegangan
terhadap suatu rangkaian dengan
mengamati nyala lampu.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KEMAGNETAN: BENTUK MEDAN MAGNET
A. TUJUAN PERCOBAAN
Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan menggunakan serbuk
besi.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Karton putih 1 lembar
2. Magnet batang 1 buah
3. Serbuk besi secukupnya
C. LANDASAN TEORI
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak sekali benda-benda di sekitar kita yang
memanfaatkan fungsi dari magnet seperti kompas, mikrofon, pengeras suara, bel rumah,
dan lain-lain. Berbicara mengenai magnet, tentu tidak lepas dari pembahasan mengenai
medan magnet ataupun garis-garis gaya magnet. Tahukah kamu apa yang dimaksud
dengan medan magnet itu?
Medan magnet adalah ruang yang masih mendapat pengaruh gaya magnet.
Kekuatan yang dimiliki medan magnet bergantung pada jaraknya sehingga medan
magnet berbanding terbalik dengan jarak magnet. Maksutnya adalah semakin besar jarak
benda dengan magnet, maka gaya tarik medan magnet semakin kecil. Magnet merupakan
material yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan medan magnetik di luar
material itu sendiri. Pada medan magnet akan membentuk pola arus lengkungan yang
disebut dengan garis-garis gaya magnet yang menunjukkan arah medan magnet. Garis-
garis gaya magnet ini memiliki pola yang berbeda-beda.
Pada kegiatan praktikum IPA ini, kita akan mengamati bentuk medan magnet
yang dibentuk dengan menggunakan serbuk besi.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Letakkan sebuah magnet batang di atas meja.
2. Peganglah selembar karton putih di atas magnet tersebut.
3. Taburlah serbuk besi secara merata di atas karton, kemudian ketuklah karton itu
secara perlahan beberapa kali.
4. Amati dan gambarkan pola yang dibentul dari serbuk besi tersebut.
5. Dari hasil pengamatan Anda buatlah kesimpulan tentang medan magnet!
E. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan medan magnet yang dibentuk dari serbuk besi
Berikut merupakan ilustrasi dari medan magnet yang terbentuk dari serbuk besi
SU
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan medan magnet?
Jawab: Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih mendapat
pengaruh gaya tarik dari magnet.
2. Apakah sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan selatan? Berikan
penjelasannya!
Jawab: Sebuah magnet selalu memiliki kutub utara dan kutub selatan sekalipun
magnet tersebut dipotong menjadi bagian yang lebih kecil, maka magnet-
magnet kecil tersebut akan memiliki kutub utara dan kutub selatan.
3. Jelaskan 3 macam aturan untuk melukis garis-garis medan magnetik!
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
Jawab: Ada tiga aturan dalam melukis garis-garis medan magnetik, aturan-aturan
tersebut sebagai berikut:
• Garis-garis medan magnet tidak pernah memotong satu sama lain.
• Garis-garis medan magnet selalu keluar dari kutub utara dan memasuki
kutub selatan dan membentuk kurva tertutup.
• Jika garis-garis medan magnet di daerah tertentu rapat, maka medan
magnetis pada daerah itu kuat, begitupula sebaliknya jika garis-garis
medan magnet renggang, maka medan magnet di daerah itu lemah.
4. Gambarlah garis-garis medan magnet dari pasangan magnet batang berikut:
Jawab:
a. d.
SU US
b. e. SS
U S
c. U f.
S UU
G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dari percobaan yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa daerah di sekitar magnet yang masih mendapat pengaruh gaya tarik
magnet disebut medan magnet. Selain itu, dua buah magnet yang memiliki kutub sejenis
jika didekatkan akan terjadi tolak menolak. Sedangkan magnet yang memiliki kutub
berbeda, jika didekatkan akan terjadi saling tarik menarik.
H. DAFTAR PUSTAKA
1. Bayu Sapta Hari. 2019. Mengenal Fisika Listrik dan Magnet. Semarang: Penerbit
Duta
2. M. Achya Arifudin. 2007. Fisika untuk SMA Kelas XII KTSP. Jakarta: Interplus.
I. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN
Dalam melakukan praktikum tentang menunjukkan bentuk medan magnet pada suatu
magnet batang dengan menggunakan serbuk besi tidak ada kesulitan yang saya temukan.
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567
J. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Isikan foto-foto/link video berseri hasil praktikum minimal memuat 3 kegiatan yaitu
pendahuluan, proses dan hasil. Untuk jumlah foto berseri boleh lebih dari 3)
Pengamatan terhadap bentuk medan
magnet dengan menuangkan serbuk
besi ke atas magnet yang sudah
dilapisi dengan menggunakan kertas
karton berwarna putih.
Serbuk besi dituangkan di atas magnet
Laporan Praktikum IPA – Nanang Himsanul Zain 835133567