MERAIH MIMPI MENJADI GURU PAUD SEJATI
By : Leni Nurani
Profesi mulia sebagai seorang guru
PAUD haruslah dimaknai secara mendalam,
dimaknai lebih dari sekedar pekerjaan
melainkan harus dimaknai juga sebagai
sebuah pengabdian. Perkenalkan nama saya
Leni Nurani, orang biasa memanggil saya
dengan sebutan Bunda Leni, saya dilahirkan
dari keluarga sederhana, ayahku Lulusan ST kalau sekarang sederajat dengan
SMP, beliau bekerja sebagai pengepul sampah atau orang -orang menyebutnya “
Tukang Rongsokan”, Ibuku adalah Ibu rumah tangga biasa Lulusan Sekolah Dasar
yang yang menurut cerita dari saudara-saudaranya ibuku sangat terkenal pandai
namun tidak mempunyai kesempatan untuk melanjutkan sekolah. Saya anak ke- 3
dari 8 bersaudara. Sekarang saya adalah seorang Guru PAUD yang bertugas di Bunda
Asuh Nanda I Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat. Bagi saya menjadi guru PAUD
adalah suatu kebanggaan tersendiri, menjadi guru adalah cita-cita dari kecil, menjadi
guru juga merupakan harapan orang tua khususnya Bapak yang sangat mengharapkan
semua anak perempuannya menjadi guru, sehingga beliaulah yang mendukung gerak
langkah saya mulai dari menimba ilmu di Program Studi PGTK UPI Bandung sampai
sekarang. Saking senangnya menjadi guru dari kecil saya selalu bermain anyang-
anyangan ( red : baca bermain peran) menjadi seorang guru, bahkan menginjak usia
SMP saya sudah terjun menjadi guru di madrasah untuk mengajar ngaji saat itu tanpa
diberi upah sedikitpun saya terus mengabdikan diri karena ada kepuasan tersendiri
dalam diri saya yang tidak dapat diukur dengan apapun, begitupun sambil kuliah saya
juga sudah mengajar TPA setiap sore hari dan saat itu tahun 1997 saya diberi
pengganti ongkos per bulan adalah Rp. 29.000, dan saya terus berkiprah di Pendidikan
anak usia dini sampai lah pada saat saya lulus tahun 2001 saya langsung melamar ke
Bunda Asuh Nanda Asuhan Ibu Anna Anggraeni, alhamdulillah dari saat itu keyakinan
saya menjadi seorang guru PAUD semakin terpatri, dari tahun 2001 s.d sekarang saya
mengajar di Bunda Asuh Nanda I kabupaten Bandung. Untuk tahun ajaran 2020/2021
kami mempunyai murid 38 orang, dalam keadaan seperti ini kami masih bersyukur
masih banayk orang tua murid yang mempercayakan putera/puteri nya untuk
dibimbing oleh kami. Banyak suka dan duka dalam menjalani profesi ini, tetapi saya
selalu mengingat suka nya saja, yang duka saya jadikan sebagai bahan intropeksi diri
dan perenungan diri untuk mendewasakan saya dalam memecahkan masalah. Saya
sangat bersyukur tiada tara karena atas izinNYa saya dapat bertemu dengan Bunda
Anna Anggraeni, beliau yang selalu mendukung dan memotivasi saya, mendukung gerak
Langkah saya serta mendorong saya untuk terus maju dengan kata-katanya yang tidak
akan pernah saya lupakan “ Maju atau Maju sekali” beliaulah inspirasi saya, dan juga
ikut andil dalam keberhasilan-keberhasilan yang saya capai. Diawali dengan
dilibatkannya saya sebagai pengurus HIMPAUDI Jawa Barat, kemudian saya diberi
amanah oleh Ketua HIMPAUDI Jawa Barat yang pada saat itu adalah Bunda Anna
Anggraeni, untuk mengikuti Diklat Dasar Guru PAUD tingkat Nasional, pertama kali
saya mengenal Diklat, pertama kali saya merasakan tidur di hotel mewah gratis
bahkan pulangnya diberi uang saku. Dari situ saya terus berkembang berkat
perantara HIMPAUDI saya banyak mendapatkan ilmu dan kesempatan bahkan sampai
bisa naik pesawat Ya Rabb Jika Allah sudah berkehendak apapaun bisa terjadi. Dan
di Diklat Dasar itu juga juga saya bertemu dengan satu sosok perempuan cerdas
Narasumber salahsatu mata Diklat yaitu “ Kesehatan dan Gizi” pada tahun 2011 di
hotel Grand Pasundan Bandung. Beliau yang sekarang jadi inspirasi saya dan juga
sangat saya idolakan, beliau adalah Prof. Dr. Netti Herawati, M.Si, yang sekarang
kami memanggilnya Bundo, cerdas, pintar, berwawasan luas setiap ucapan yang keluar
dari mulutnya adalah ucapan-ucapan yang bertuah, penuh motivasi dan selalu
berlandaskan islam, satu kata yang selalu terngiang dalam telinga saya sejak itu
adalah “ Allah Berada Di Atas Prasangka Manusia” dan saya implementasikan kata-
kata tersebut sampai sekarang. Alhamdulillah banyak hal yang sudah saya raih yang
di luar logika saya sebagai manusia biasa.
Di masa pandemic ini banyak hal yang merubah diri kita, mulai dari kebiasaan
dalam menjaga Kesehatan diri begitupun dalam cara mengajar dan membimbing anak-
anak, semua kebiasaan berubah, semua serba mendadak dan semua memerlukan
pemikiran serta memerlukan kondisi yang saling mendukung satu sama lain untuk saling
menguatkan dalam menghadami masa pandemic ini, apalagi saya punya anak yang juga
harus saya bimbing di rumah yang terkadang bahkan sering berbarengan waktunya
dengan waktu saya harus mengajar daring. Awalnya memang terasa berat tetapi
tambah kesini saya tambah menemukan pola yang bisa diterapkan dalam mengajar.
Adapun beberapa kendala dan solusi yang pernah saya hadapi selama Belajar Dari
Rumah ( BDR).
Kendala yang dihadapi berikut solusinya terangkum dibawah ini :
No Kendala Solusi
1. Terkadang ada anak yang Memberikan perhatian khusus
sama sekali tidak mau berkegiatan berupa video call dan memberi
dengan orang tuanya, dan tidak semangat terus kepada anak, dan itu
mau di rekam sama sekali pada saat berhasil
berkegiatan.
2. Semakin banyak waktu yang Memberi batasan pelaporan
harus diluangkan, karena orang tua sampe jam 19.00 WIB dan jika belum
dalam memberikan laporan hasil selesai maka boleh menyerahkan
kegiatan/misi ank-anak beragam laporan kegitannya besok hari.
waktunya kadang ada yang sampai
jam 22.00 WIB, dan guru tetap
harus merespon hasil jerih payah
anak-anak
3. Kesulitan menganalisis Membuat rekap ceklist yg
seluruh indikator kompetensi diberikan kepada ortu lewat e mail
dasar yang harus dicapai anak atau foto di group wa kelas, kita beri
karena ada banyak kompetensi pertanyaan dalam bentuk form ceklis
yang hanya bisa dinilai
perkembangannya jika kita
langsung melihat karena tidak
semua orang tua mengirimkan
laporan berupa video
4. Kesulitan komunikasi dengan - Mengadakan Home Visit /
orang tua maupun anak untuk Kunjungan rumah
semakin menjalin keakraban dan
mengetahui perkembangan anak di - Orang tua diberi
rumah kesempatan untuk bertemu dengan
guru di sekolah dengan waktu sesuai
kesepakatan
Banyak hikmah yang bisa diambil dari kejadian ini, salahsatunya adalah dengan
semakin maraknya kesempatan bagi guru PAUD untuk meningkatkan kompetensi
secara gratis, dimanapun bisa kita ikuti karena melalui aplikasi. Termasuk dengan
Kegiatan Bimbingan Teknis Belajar Dari Rumah yang sekarang sedang saya ikuti.
Syukur yang tiada tara saya mempunyai ketua Yayasan yang juga sebagai Pengurus
Pusat HIMPAUDI Jawa Barat yang selalu selangkah lebih maju dan selalu
bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kompetensi guru-gurunya, tentunya
kesempatan yang diberikan oleh Bunda Anna dan juga Bundo Ketum serta seluruh
Pengurus Pusat tidak akan saya sia- siakan, kesempatan tidak akan datang dua kali.
Makanya begitu diberi peluang yang diinformasikan oleh Bunda Anna, saya langsung
mau ikut serta dalam kegiatan Bimtek ini apalagi melihat mata latih yang sangat saya
perlukan dalam melaksanakan BDR, Walaupun belum terbayang bagaimana cara
pembagian waktu dengan mengajar di sekolah, membimbing anak di rumah dan Bimtek.
Adapun kesan dalam mengikuti Bimtek atau lebih tepatnya pada saat
Pembekalan Bimtek tanggal 16 September 2020 , baru dikupas luarnya saja oleh para
nara sumber sudah bikin penasaran dan tertarik, narasumbernya bagus-bagus dan
tidak membosankan. Rasanya ingin secepatnya menimba ilmu dari para Nara Sumber.
Adapun tantangan yang akan dihadapi mungkin dari pembagian waktu, antara
ngajar daring di PAUD, Bimtek dan Membimbing anak di rumah yang kebetulan
berbarengan dengan PTS, tentu ini akan sangat menjadi tantangan yang sampai saat
ini masih menjadi pikiran saya.Tapi saya yakin niat baik pasti selalu ada jalan, saya
yakin Allah akan mudahkan semuanya dengan kekuasaanNYa saya bisa tuntas
mengikuti bimtek ini.
Setelah mengikuti Bimtek ini saya yakin banyak ilmu baru yang saya dapatkan,
oleh karena itu saya akan mengimplementasikannya di Lembaga Bunda Asuh Nanda
karena ingat pesan Bundo dan salah satu syair di Mars HIMPAUDI “ Mulailah dari
Diri Sendiri”, selain itu saya juga tidak mau membawa ilmu yang sudah Allah berikan
melalui perantara para Nara Sumber hanya dimanfaatkan oleh diri sendiri dan
Lembaga saja, tentu saya juga akan mentransferkan Kembali kepada teman-teman
guru PAUD di Kecamatan Margahayu maupun teman-teman yang membutuhkan ilmu ini
ditempat lain. Karena saya ingin ilmu itu bermanfaat bagi siapapun, karena salahsatu
amalan yang tidak akan putus adalah “ Ilmu Yang Bermanfaat”. Saya selalu ingin
meraih mimpi saya se sesempuna mungkin yaitu menjadi Guru PAUD Sejati
berdidikasi, bekerja hati-hati dengan hati dan selalu Happy.
AKU DAN KEKASIH KEDUAKU
By : Ni Gusti Ayu Ketut Samiantari
Ni Gusti Ayu Ketut Samiantari itulah nama
pemberian dari kedua orang tuaku. Aku di lahirkan di
Desa Pendem Bali, tepatnya pada tanggal 28
Oktober 1974. Saat ini aku sebagai Kepala Sekolah
Paud Terpadu Kemala Bhayangkari Cabang
Bontang. Paud Terpadu Kemala Bhayangkari
Ni Gusti Ayu Ketut Samiantari , S.Pd Cabang Bontang mempunyai tiga layanan
program, diantaranya Taman Kanak-Kanak (TK ),
Kelompok Bermain ( KB) dan Satuan Paud Sejenis
(SPS ). Paud Terpadu Kemala Bhayangkari mewujudkan pendidkan dasar bagi Anak Usia Dini
melaui pendidkan dan keterampilan. Menjadi guru PAUD adalah pekerjaan yang sangat
menyenangkan dan hampir tidak ada kesulitan yang aku rasakan karena aku menjalaninya
dengan ikhlas, bahagia dan dengan sukacita. Aku menemukan kekasih keduaku dalam dunia ini
selain keluargaku tentunya. Sekolah dan anak–anak ini adalah kekasih keduaku. Kuperlakukan
sekolah seperti rumahku sendiri dan kuperlakukan anak–anak didikku seperti anakku sendiri.
Ada rasa kangen jika aku tidak bertemu, ada rasa rindu yang mendalam jika aku tidak
menyapanya ada rasa cinta dan kasih yang mendalam jika aku mendekapnya saat dia menangis
karena berebut mainan atau karena hal lainnya. Namun semenjak pandemi Covid–19 keadaan
berubah, virus ini telah merubah semuanya dimana aku tidak dapat lagi menyapanya setiap
hari, aku tidak dapat lagi memeluknya setiap saat karena pembelajaran jarak jauh. Dimana
kami harus melaksanankan Belajar Dari Rumah ( BDR ) . Itu artinya kami tidak bisa
melaksanakan pembelajaran secara tatap muka . Dan kami pun menemui beberapa kendala
diantaranya beberapa orang tua yang tidak kooperatif untuk mengirimkam foto, video
kegiatan anak–anak dengan alasan orang tua bekerja, jaringan yang tidak stabil, paket data,
dan alasan lainnya. Sebagai Kepala Sekolah Aku tidak akan menyerah. Aku selalu memberi
semangat dan memberi motivasi kepada orang tua akan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini,
akan pentingnya mendampingi anak–anak untuk Belajar Dari Rumah meski ini tidak mudah
bagiku.
Pada saat ini aku diberi kesempatan untuk mengikuti Bimtek BDR yang diselenggarakan
oleh Pengurus Pusat Himpaudi. Merupakan suatu kehormatan bagiku untuk dapat mengikuti
kegiatan ini sepenuhnya. Merupakan kesempatan bagiku untuk mendapatkan ilmu dari
berbagai narasumber yang hebat, luar biasa dan aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan
emas ini. Akupun dibuat semakin penasaran oleh pembekalan sehari yang dipaparkan oleh para
narasumber. Aku merasa semakin tertantang untuk turut serta mencerdaskan anak bangsa.
Bimtek BDR ini akan di selenggarakan sampai dengan lima hari kedepan. Itu artinya
aku harus meluangkan waktu penuh untuk kegiatan ini jika aku tak mau ketinggalan materi.
Kesulitan dalam membagi waktu tentu aku rasakan disela kesibukanku sebagai ibu dari anak–
anakku, sebagai istri, sebagai kepala sekolah, dan sebagai Ketua RT di lingkunganku. Namun
Aku yakin Aku pasti bisa. Karena setelah kegiatan BDR ini Aku akan mengimbaskan materi
BDR ini ke Lembaga lain dan mengaplikasikan seluruh ilmu yang diberikan oleh narasumber.
Aku berharap suatu saat nanti akan mendapat kesempatan untuk mengikuti bimtek lainnya.
“KESERUAN BDR”
By : Siti Romlah, S.Pd
Assalamualaikum wr.wb.
Perkenalkan saya Siti Romlah, lahir di Bandung
pada tanggal 20 Januari 1970 dan tinggal di
jalan terusan kopo Kec. Margahayu
Kab.Bandung. Saat ini saya mengemban
amanah menjadi pendidik anak usia dini di
Lembaga pendidikan Bunda Asuh Nanda di
bawah pembinaan Bunda Anna
Anggraeni,M.Pd yang berada di unit wilayah Bandung Selatan tepatnya
beralamat di Komplek Kopo Permai II blok 3AD Kec.Margahayu Kab.Bandung dengan
jumlah murid saat ini 23 anak dan 4 orang pendidik dalam perjalanannya alhamdulillah
Lembaga kami selalu mengikuti perkembangan serta inovasi dalam upaya
mengembangkan pendidikan anak usia dini. Alhamdullilah berbagai prestasi dalam
rangka mengembangkan potensi anak usia dini telah kami raih diantaranya prestasi
dalam apresiasi GERNASMANJUR dan GERNASBAKU tinggkat Nasional serta
prestasi lainnya yang diselenggarakan intern di wilayah kami.
Alhamdullilah saya sudah menjalani profesi sebagai pendidik anak usia dini dan
bergabung di Lembaga ini sejak tahun 1992 hingga sekarang. Sungguh suatu
kenikmatan dan kebahagiaan mengikuti serta melalui hari-hari bersama anak-anak
usia dini sehingga saya dapat membantu mereka dalam mengembangkan potensi
dirinya, terlebih selama saya mengemban amanah di Bunda Asuh Nanda selalu
mendapatkan bimbingan, perhatian, dan kasih sayang dari penyelenggara Lembaga
yaitu Bunda Anna Anggraeni. Beliau tiada hentinya membina saya dalam hal keilmuan
pola pengasuhan dan bimbingan yang tepat untuk pendidikan anak usia dini.
Sejak awal saya memilih profesi guru pendidik anak usia dini hingga saat ini selama
28 tahun tentunya banyak sekali tantangan yang di hadapi baik dari orang tua murid,
anak-anak didik, dan lingkungan sekitar. Kesulitan saat memberikan pemahaman
kepada orang tua murid tentang pentingnya pendidikan anak usia dini melalui
pengasuhan dan bimbingan yang tepat. Begitupun dalam menghadapi keunikan sifat
dan karakter anak yang berbeda-beda sehingga saya harus betul-betul memahami
keunikan setiap anak tersebut agar dapat anak terlayani, terfasilitasi dalam
membantu mengembangkan potensi dirinya. Namun dibalik semua itu tak terhitung
kebahagiaan yang di dapat selama membimbing mereka. Melalui jalinan silaturahmi
dan komunikasi dengan alumni rasa bahagia saya sering muncul ketika mendapatkan
informasi keberhasilan pendidikan anak-anak di jenjang yang lebih tinggi,saya
meyakini keberhasilan yang mereka raih saat mereka dewasa merupakan buah dari
stimulasi pendidikan pada saat mereka melalui pendidikan di usia dini.
Memang stimulasi positif dan tepat saat anak mengalami masa usia emas sangat
menentukan keberhasilan masa depan mereka oleh karena itu selaku orngatua dan
pendidik anak usia dini tidak boleh melewati untuk terus menstimulasi mereka dimasa
sulit sekalipun seperti masa pandemi ini.Satu kejadian yang tidak terduga menimpa
kita dengan adanya wabah virus COVID-19 yang sangat berbahaya dan berdampak
pada dunia pendidikan kita dimana proses pembelajaran harus dilakukan di rumah guna
menghindari penyebaran virus ini.
Situasi proses pendidikan seperti ini sungguh berat menghadapinya,,terutama bagi
anak usia dini yang sangat membutuhkan bersosialisasi dengan teman sebaya melalui
proses bermain dalam rangka mengembangkan seluruh kompetensi dirinya.Namun kita
tidak boleh berputus asa untuk terus berupaya membantu anak usia dini sehingga
tetap dan selalu mendapatkan stimulasi yang tepat.
Salah satu upaya saya selaku pendidik usia dini adalah dengan pendekatan secara
ekstra kepada orangtua murid.Saya terus berupaya memotivasi orang tua untuk
memahami pentinnya menstimulasi anak dengan pola pengasuhan dan memberikan
pendidikan yang tepat saat mereka mengalami masa usia emasnya,meskipun tidak
sedikit tanatangan dengan berbagai reaksi yang muncul dari orangtua dikarenakan
ketidaksiapan mereka dalam mendampingi pembelajaran anak-anaknya.
Kesedihan pun saya alami ketika kerinduan dirasakan akan kehadiran anak-anak di
sekolah,selain anak-anak yang sering mengubungi melalui telepon,video call yang
mencurahkan kerinduannya dengan teman,guru juga sekolah.namun apadaya hal ini
harus dihadapi dengan ikhlas dan terus berupaya semaksimal mungkin agar suasana
tidak berlarut..saya bertekad pendidikan anak usia dini tidak boleh terhenti.
Dengan segala keterbatasan saya dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang
tidak pernah dialami selama menjadi guru PAUD akhirnya saya mulai merancang
program untuk BDR yang mudah dan bisa diikuti oleh anak juga orangtua.Selain dari
itu saya pun terus meningkatkan diri dengan mengikuti berbagai seminar
pembelajaran masa pandemi yang diselenggarakan oleh berbagai instansi atau
organisasi profesi dan dengan pembekalanyang didapat secara perlahan mulai
dirasakan kelancaran dan kenyamanan melaksanakan BDR.Melalui model pembelajaran
jarak jauh memang dirasakan tidak maksimal dalam berinteraksi dengan anak didik
namun sedikitnya dapat membantu mengembalikan ikatan emosi antara anak dengan
temannya,guru dan sekolah.Saya merasa terharu juga bahagia ketika mereka dapat
berinterkasi dengam temannya dan tampak bahagia meskipun secara virtuaI.
Dengan keterbatasan ilmu yang saya dapat melalui pembinaan dinas terkait di wilayah
kami maupun beberapa seminar yang saya ikuti saya tetap bersemangat menjalankan
siuasi pembelajaran masa pandemi ini hingga akhirnya saya bersyukur mendapat
kesempatan untuk mengikuti bimtek penguatan pembelajaran BDR yang
diselenggarakan oleh PP HIMPAUDI ini.Melalui bunda Anna Anggraeni,M.Pd selaku
penyelenggra dan pembina Yayasan Lembaga kami yang selalu membimbing guru-guru
untuk meningkatkan kompetensi diri saya mendapat amanah mengikuti bimtek ini.
Alhamdulillah satu kesempatan yang berharga dan saya tungu untuk bertolabul ilmu
meningkatkan pengetahuan saya dalam melaksanakan proses pendidikan anak usia dini
di masa pandemic ini,karena saya merasa belum cukup bekal dan pengetahuan tentang
pelaksanaan BDR yang tepat terutama dalam memberikan arahan kepada orangatua.
Semoga kesempatan emas ini serta amanah untuk menimba ilmu pada bimtek ini dapat
saya ikuti dengan lancar hingga tuntas.Saya semakin penasaran dan tidak sabar
menanti kehadiran naras sumber yang pada saat pembekalan bimtek kemarin hari
Rabu tanggal 16 September 2020 telah menyampaikan gambaran materinya.Saya
melihat dan merasakan kehebatan naras umber kesigapan dan perhatian para laskar
PP HIMPAUDI selaku panitia kepada para peserta sungguh luar biasa.Bundo Netti
yang tiada hentinya memotivasi menyemangati kami dengan penuh
kesabaran,menambah semangat saya untuk mengikuti kegiatan bimtek ini dengan
sepenuh hati.
Semoga niat baik saya ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan penuh
keberkahan Alloh swt tuntun,diberikan kelancaran dalam jaringan internet hingga
saya berharap dapat mengikutinya sampai selesai.
Akhirnya saya menghaturkan terimakasih setulus hati kepada Bundo Netti herawati
beserta seluruh panitia atas segala kebaikannya.In syaa Alloh dengan bekal ilmu yang
akan didapatkan pada bimtek ini,saya berencana meningkatkan pembelajaran
BDR,mengimbaskan ilmu kepada orangtua murid serta rekan sejawat sesama pendidik
usia dini.
Bismillah….semoga Alloh swt selalu melindungi,memimbing langkah,serta meridhoi misi
kita dalam membantu mencerdaskan anak bangsa…aamiin ya robbal alamiin….
Akhir kata saya sampaikan salam hormat salam bangga kepada para Laskar
HIMPAUDI..
HIMPAUDI Jayaaaa…
Wassalammualaykum wr.wb
Salam
Penulis
Siti Romlah,S.Pd
“PERJALANAN CINTA BERSAMA COVID-19”
By : Ramla Hulopi, S.Pd
Nama lembaga saya Yayasan Telaga Alkautsar yang dibentuk
pada tanggal 24 Januari 2018 di Kecamatan Telaga,
Kabupaten Gorontalo merupakan lembaga independen yang
didirikan dengan fokus utama di bidang pendidikan Islam.
Sebagai langkah awal, Yayasan telah membentuk Lembaga
Pendidikan Islam (LPI) Alkautsar Gorontalo yang
langsung menyelenggarakan Program PAUD Islam
Terpadu (PPIT) Alkautsar yang berlokasi di Desa
Hulawa, Kecamatan Telaga. PPIT Alkautsar beroperasi di sebuah rumah kontrakan
kecil yang dipugar menjadi sebuah sekolah di Dusun I Desa Hulawa. Desa Hulawa
dipilih sebagai lokasi sekolah karena menurut data tahun 2017, desa ini memiliki luas
28.16 km2 dengan jumlah penduduk 22.548 jiwa, namun hanya memiliki satu sekolah
yang berbasis pendidikan Islam.
Pendirian PPIT Alkautsar tersebut sangat diharapkan dapat memperluas
jangkauan Sekolah Islam Terpadu dan menggairahkan semangat mendukung
pendidikan Islam di usia dini setidaknya di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga. Pada
tahun 2018 awal kami membuka tahun ajaran baru siswa yang mendaftar 5 orang, hari
demi hari, bulan demi bulan alhamdulillah bertambahnya siswa menjadi 14 orang.
sudah berjumlah . Waktu itu kita hanya berdua (saya dan teman )Dan yang membuat
saya bingung dan selalu berpikir saya belum berpengalaman mengurus anak- anak usia
dini apalagi saya bukan ahli pendidik PAUD. Saya hanya lulusan S1 Manajmen
Penidikan. Tapi alhamdulillah dengan semangat dukungan serta keyakinan saya insya
Allah BISA..BISA.. DAN BISA. Dibulan juli 2018 keluarlah SK tugas (saya bersyukur
dan alhamdulillah resmi diterima menjadi seorang pendidi.. disitulah saya merasa
senang dan bahagia dipercayakan untuk mendidikan anak anak generasi emas,ternyata
SK yang keluar itu amanah sebagai kepala sekolah dan itu bagi saya adalah sebuah
ujian. Disitulah saya banyak berpikir sehingga gak tidur tenang,. karena saya gak
sama sekali berpengalaman menjadi seorang pendidik apalagi menjadi seorang kepala
sekolah (Mengelolah sekolah untuk jaya dan berkembang kedepannya). karena
pendidikan anak usia dini adalah pondasi utama mengenalnya dunia pendidikan. Apalagi
dengan visi misinya “Membentuk Generasi yang Cerdas dan berahlak mulia” ya Allah
saya sangat merasa berat, akan tetapi saya sangat percaya diri dan yakin “Allah gak
akan memberikan suatu ujian kepada hambanya” dan saya lebih bersyukur lagi siswa
ditahun 2019 sudah berjumalah 42 orang. Dsitulah saya lebih semangat lagi .
Innalillahi wainnailahirojiun.. bahaya covid-19 untuk umat seluruh
duniakhusunya genrasi anak –anak bangsa. Dampaknya sangat memilukan, sangat
menyedihkan serta perkebangan anak gak maksimal kita ketahui secara keseluruhan.
Sungguh ya Allah dengan adanya musibah covid-9 ini kami seluruh guru khusunya saya
sendiri dan terutama anak anak didik kami yang sudah bosan dengan belajar dari
rumah (BDR), karena cara karakter orangtua mengasuh anak masing – masing
berbeda. Ada orangtua yang melarang anaknya pegang hp, ada anak yang takut sama
hp ,bahkan sampai nangis kalo liat hp,anak gak mau belajar, dan berbagai macam keluh
kesah orangtua kepada kami.
Dan yang membuat saya dilemah bahkan merasa sangat sedih orangtua yang
gakmpunya hp android, jaringan gak baik, jadi segala informasi untuk pembelajaran
dirumah sangat ketinggalan. Apalagi di kami provinsi gorontalo masuk terrzona bahaya
gak bisa luring dirumah anak anak yang banyak hambatan. Karena saya merasa ini
tugas dan sebagai tanggung jawab. Seketika diam dan berpikir malamya dapat kabar
PSSB, ya Allah dsitulah sayang konsultasi mengadakan rapat bersama jajaran
yayasan, saat saya menyampaikan sepata kata anehnya saya sudah menagis lebh awal.,
sebuah pepata doa bisa merubah takdir (Lapas yang selalu saya ucapakan) “ya Allah
berikan kami jalan dan solusi untuk menghadapi musibah dan masalah yang terjadi
sedunia ini.
Saya atas nama Ramla Hulopi dari Gorontalo, sangat senang bisa mengikuti
kegiatan bimtek, dari tema kegiatannya sangat menarik karena kenapa , membuat
kami para pendidik khusunya saya lebih semangat lagi mengajar anak – anak, juga
penting sekali untuk kami para pendidik memberitahukan informasi kepada
waliorangtua siswa cara mendidik anak dirumah .
Kegiatan bimtek ini sangat bermnfaat bagi kami khsusunya saya sendiri, kepda
seluruh panitua dan pengurus HIMPAUDI yang saya hormati dan saya Cintai Semoga
selalu dalam lindungan Allah,, saya mohon jika ada kegiatan lagi seperti ini mohon
informainya,, alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan bimtek ini.
Dan saya harapakn jika keadaan sudah membaik alangkah lebih kegiatan ini dibuat
secara tatap muka. Narasumber dari hari pertam samapi hari ke-2 kegitan bimtek
saya ikuti materinya sangat bagus dan sangat kami butuhkan sesuai dengan kondisi
saat ini. Semoga materi – materiyang disampaikan bisa di share kekami secara bentuk
file melalui email atau link yang bisa kami donload. (materinya bagus dan sangat jelas
sesuai kondisi yang diperlukan.
Andaikan jaringan sangat bagus pastilah selama kegiatan bimtek ini tak ada
yang terelewati selama kegiatan berlasung, akan tetapi sayang dan sangat
disayangkan jaringan tak memada,, ada ada sjayang terjadi, saat kegitan bimtek
online berlasung jaringan selalu ngandet juga kadang suara pembicara sangat tidak
jelas, kadang putus-putu, suara hilang.
Pada saat kegitan bimtek selesai insyaAllah saya akan salurkan kepada wali
orangftua murid serta teman-teman pendidik lainnya yang tidak sempat mengikuti.
Lebih khusunya realisai kepada anak anak didik kami.
“Bersyukurlah dengan situasi saat ini, jangan mengeluh..
Allah tahu kita mampu, kuat karena ujian yang Allah berikan tidak diluar batas
kemampuan kita_
Perjalanan cinta bersama covid ini sangat memberikan dampak baik dan buruknya ,
yang baik akan menjadi hikmah sedangkan yang buruk menjadi masalah. Tapi kita
sebagai seorang pendidik tetap semangat mendidik anak- anak meskipun melalu
idairinng atapun secara luring meskipun dengan waktu yang terbatas atapun maksimal.
Teruslah berdoa, berprasangka baik dan selalu berpikir positif juga berbuat dalam
kebaikan semoga dengan perjlanan cinta bersama Covid-19 ntah kapan berakhirnya.
Gorontalo, 18 Septemebr 2020
JEJAK LANGKAH PENDIDIK ANAK BANGSA
By : Siska Dewi Priani
ASSALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI
WABARAKATUH. Sebelumnya aku akan
memperkenalkan diriku terlebih dahulu, nama lengkapku
Siska Dewi Priani orang-orang biasa memanggilku Siska.
Aku lahir di Tarakan pada tgl 14 April 1988,Kota yang
terletak di salah satu Pulau yang ada di Indonesia yaitu
di Pulau Kalimantan tepatnya Prov.Kalimatan Utara. Kota
kelahiranku adalah Kota yang indah,Kota yang paling
nyaman menurutku. aku telah menikah dan memiliki seorang putri berusia 5 tahun.
Kini aku bekerja pada sebuah Lembaga PAUD, aku bekerja sejak awal Lembaga
PAUD TUNAS BANGSA TARAKAN didirikan pada tahun 2011 yang terletak di
perum.pepabri tepatnya di Jl. Purna Bhakti Rt 12 Gg.Bulan Kel.Kampung Satu Skip
Kec.Tarakan Tengah, jika di hitung-hitung 9 tahun sudah masa pengabdianku. Aku
sangat menikmati menjadi Pendidik PAUD, tak ada kata lelah jika melihat senyum dan
tingkah laku lucu mereka. Aku bersyukur karena tidak semua orang dapat merasakan
dan mempunyai kesempatan seperti diriku menjadi seorang Pendidik PAUD. Aku
sangat berterima kasih kepada YAYASAN PERISAI BANGSA yang menaungi
Lembaga PAUD TUNAS BANGSA TARAKAN karena sudah memberikan kesempatan
padaku dan tak lupa ucapan terima kasih ku tujukan kepada Bunda Sekarining Sri
Redjeki, S.Pd pengelola pertama PAUD TUNAS BANGSA TARAKAN yang telah
berbagi ilmu sehingga aku dapat betahan di bidang pendidikan sampai saat ini. Dan
tak lupa pula ucapan terima kasihku untuk rekan-rekan guru yang telah bekerjasama
memajukan Lembaga PAUD TUNAS BANGSA TARAKAN. Saat ini murid kami
berjumlah 23 anak, jumlah yang sangat jauh menurun dari tahun-tahun sebelum
pandemic covid-19. Tapi apapun itu dan berapapun jumlah anak didik yang ada
dilembaga kami sekarang, kami merasa bersyukur karena kami masih diberikan
kesempatan dan kepercayaan untuk mendidik putra/putri bangsa ini.
Pandemi Covid-19 membuat kami tidak dapat melaksanakan pembelajaran tatap
muka dan melakukan rutinitas bersama anak didik, hampir 7 bulan lamanya sejak Bulan
Maret 2019. Malaupun demikian kami tetap melaksanakan pembelajaran dari rumah
(BDR) sesuai keputusan Mendikbud tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa
Darurat Covid-19. Aku sangat bersyukur di berikan kesempatan oleh PW HIMPUDI
Kota Tarakan untuk mengikuti BIMTEK BDR ANGKATAN 2 yang diadakan oleh PP
HIMPAUDI. BIMTEK BDR sangatlah penting bagi kami para Pendidik PAUD guna
menambah wawasan tentang apa saja yang harus kami lakukan selama BDR, walaupun
terkadang terkendala oleh signal yang tidak baik tapi aku sangat antusias dan tetap
semangat untuk mengikuti setiap materi yang diberikan oleh Narsumber begitu pula
dengan rekan-rekan pendidik yang mengikuti BIMTEK BDR.
Ada yang menarik perhatianku tentang kutipan salah satu Narasumber Bunda
Rochaeni Esa Ganesa, M.Pd yaitu materi tentang PENGASUHAN POSITIF yang
kurang lebih seperti ini “ anak yang lahir tidak memiliki niat/naluri untuk menjadi
NAKAL,POLA ASUH yang menyebabkan sifat tersebut” Dan selama ini aku percaya
bahwa “ Tidak ada anak yang NAKAL hanya belum TERARAH, Tidak ada anak yang
BODOH hanya belum TERASAH” dari sini kita menyadari betapa pentingnya POLA
ASUH sejak USIA DINI. POLA ASUH yang TEPAT dan TERARAH akan menghasilkan
generasi penerus yang HEBAT.
BIMTEK BDR ini memberiku banyak sekali ilmu yang dapat menjadi bekal untuk
memberikan pendidikan yang terbaik bagi para anak bangsa negeri ini dan ilmu yang
telah aku terima selama BIMTEK BDR yang berlangsung selama 5 hari mulai Hari
Jumat tgl 18 September – Hari Selasa tgl 22 September 2020 akan aku imbaskan
kepada rekan-rekan pendidik lainnya. Tak lupa ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada PP HIMPAUDI yg telah mengadakan BIMTEK BDR dan ucapan
terima kasih kepada para NARASUMBER hebat yang sudi berbagi ilmunya kepada
kami semua.
WASSALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
Assalamualaikum bunda,
Perkenalkan, nama saya Citra Prasetyaning Putri, S.H., biasa
dipanggil Bunda Citra atau Buncit, lucu memang nama
panggilan tesebut, tapi saya menyukainya. saya mengajar di
Paud Taman Agustus Tabanan Bali. Lembaga kami memiliki
tiga layanan, yakni TPA (day care), kelompok bermain, dan
TK. Sekolah kami merupakan sekolah berwawasan
lingkungan alam, yang berdiri di lahan sekitar 5.000 m2.
Karena sekolah kami merupakan sekolah berwawasan lingkungan alam, maka proses
belajar mengajar kami pun lebih banyak dilakukan di alam, dan berekplorasi dengan alam,
mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dari alam, dimana konsep ini memang digagas oleh
pendiri sekaligus pengelola sekolah kami yakni Bunda Gusti Ayu Made Eka Budiati, S.pd,
yang memang beliau sangat fasih dalam mengelola dan merawat alam di lahan yang beliau
kelola sampai saat ini, kami banyak sekali belajar dari beliau. Saya mengampu dan menjadi
wali kelas di kelompok bermain bersama satu guru pendamping dengan jumlah murid sebanyak
13 anak tahun ini.
Perkenankan saya untuk menceritakan awal mula saya bergabung di Paud Taman
Agustus. Saya adalah ibu dari dua orang putri yang berusia 3 tahun dan 1 tahun. Putri saya
yang pertama saat berusia 3 tahun belum bisa bicara, saat itu belum sekolah, lalu kebetulan
sekali ada sekolah yang baru saja buka di dekat rumah, sayapun akhirnya tertarik untuk
kesana dan mananyakan informasi tentang sekilah tersebut. Lalu saya bertemu dengan pendiri
sekaligus pengelola sekolah tersebut yakni Bunda Gusti Ayu Made Eka Budiati, S.pd atau
yang dikenal dengan bunda Nini. Saat ini Bunda Nini sebagai wakil ketua HIMPAUDI provinsi
Bali. Saat bertemu dengan Bunda Nini inilah, lantas saya berkonsultasi tentang putri saya,
yang saat itu sudah berusia 3 tahun belum bisa berbicara. Bunda Nini melihat ada sesuatu
pada putri saya, dia tidak bisu maupun tuli, dia mengerti jika diberi instruksi, hanya dia tidak
mau berbicara.Lantas Bunda Nini menyarankan untuk saya meninggalkan putri saya di sekolah
itu, meskipun pada saat itu saya belum mendaftarkan putri saya sekolah di sana. Begitu setiap
hari sampai hari ke tiga kalau saya tidak salah, tiba-tiba pulang sekolah anak saya memanggil
saya, mama..katanya..saya kaget, terhenyak, tidak percaya dengan apa yang saya lihat dan
dengar, lalu saya bertanya dengan bunda Nini, apa yang dia lakukan? Kok bisa anak saya tiba-
tiba bisa bicara?, lalu Bunda Nini, menjelaskan, bahwa selama ini, saya kurang berkomunikasi
dua arah dengan putri saya, akhirnya putri saya resmi bersekolah di Paud Taman Agustus
sebagai murid angkatan pertama saat itu, dan terus menunjukkan kemanjuan yang signifikan.
Bisa dibilang putri saya adalah anak berkebutuhan khusus pertama di Paud Taman Agustus,
karena tanpa direncanakan, Sekolah kami memang menerima semua murid termasuk yang
berkebutuhan khusus, meskipun hingga saat ini, kami belum memiliki izin resmi membuka
sekolah inklusi, karena terganjal oleh birokrasi di daerah kami, lalu di tahun ke 2, tiba-tiba
Bunda Nini menawarkan saya untuk bergabung menjadi guru. Saat itu saya bertanya-
tanya?apa yang Bunda Nini fikirkan saat itu, kenapa bisa saya? Sedangkan saya sebelumnya
tidak punya basic mengajar, latar belakang pendidikan saya pun bukan guru, meskipun alm.
Ayah saya adalah seorang guru matematika SMU. Setelah saya renungkan, dan berkomunikasi
juga dengan suami saya, serta berdoa minta petunjuk dariNYA, akhirnya saya pun bergabung
dengan Paud Taman Agustus dari tahun 2013 sampai sekarang. Demikianlah Bunda, sekilas
kisah awal saya hingga memutuskan diri saya menjadi guru PAUD, karena jika diceritakan
lebih detail, bisa dibukukan nanti.
Suka duka menjadi guru Paud tentu saja banyak sekali bunda, apalagi saya sebelumnya
tidak memiliki basic dan pengalaman sama sekali mengajar. Awalnya saya melakukan observasi
mengajar bersama para bunda senior, sambil memahami karakteristik anak-anak peserta
didik, dan mendapati fakta bahwa anak-anak itu semuanya unik, mereka ingin tahu banyak hal,
terutama usia 3-4 tahun, dimana mereka mayoritas untuk mau masuk sekolah saja,
membutuhkan bujukan dan rayuan, belum lagi tingkat konsentrasi mereka terhadap materi
pembelajaran yang masih sangat singkat, apalagi jika materi dan penyampaian pembelajaran
itu kuang menarik bagi mereka, maka, tak segan-segan merak akan meninggalkan kita karena
bosan.Maka sangat penting bagi kita untuk menjadi apa yang mereka butuhkan, kita tidak
boleh jaim saat mengajar, saat menyampaikan cerita maupun bermain sosiodrama bersama
mereka, kita harus siap menjadi tokoh apapun itu, bahkan menirukan gerakan, suara, dan
perilaku hewan sekalipun kita harus siap. Saat kita melakukan pekerjaan kita dengan sepenuh
hati, maka itupun dapat sekali anak-anak rasakan. Saat mereka merindukan kehadiran kita,
terutama saat mereka harus menghadapi keadaan seperti ini, dimana mereka tidak dapat
belajar seperti biasa di sekolah, bertemu dengan kami para bunda dan tean-teman mereka di
sekolah, keadaan ini sungguh sulit untuk anak-anak, jadi tidak salah jika mereka sampai
menangis untuk mengungkapkan perasaan mereka, tidak mood melakukan tugas yang diberikan
secara daring, dan itupun akhirnya mengimbas kepada orang tua wali murid yang mereka pun
mengeluhkan putra-putri mereka yang moodnya naik turun saat melakukan pembelajaran,
belum lagi kesulitan saat mereka harus bekerja, susahnya jaringan, dan sebagainya. Kendala-
kendala itupun kami rasakan juga antara lain yakni saat harus meracik dan merumuskan
pembelajaran ala kami, menyesuaikan jam belajar lebih fleksible, sampai jam 19.00 setiap
harinya, bahkan kamipun masih stand by untuk para orang tua yang baru sempat mengirimkan
tugas anak-anaknya sampai lebih dari jam 22.00 wita. Belum lagi harus memberikan apresiasi
kepada setiap tugas yang mereka kirimkan. Kami membutuhkan sistem yang lebih
memudahkan kami untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara daring.
Saat hadir BIMTEK 2 ini, kami bersyukur dan kami berharap mendapatkan inspirasi
dan penguatan untuk kami dalam mengolah pembelajaran secara daring. Kesan saya saat
mengikuti BIMTEK 2 ini, Alhamdulillah saya tidak terkendala dengan signal, maupun listrik
seperti beberapa kendala yang dialami para bunda yang lain, Kebetulan juga, di Bali sedang
libur Hari Raya Galungan dan Kuningan, ,maka pembelajaran daring selama 2 minggu kami
liburkan, jadi sayapun lebih leluasa mengikuti kegiatan BIMTEK 2 ini. Rencana awal saya
selesai mengikuti BIMTEK ini tentu saja segera melaksanakan evaluasi BDR yang kami lakukan
di sekolah, dan segera mengimbaskan kepada para pejuang pendidikan yang lain, yang belum
mendapatkan kesempatan seperti saya mengikuti kegiatan BIMTEK ini.
Sekian surat cinta dari saya semoga bermanfaat dan menginspirasi, salam Cinta Anak
Usia Dini..Wassalamuaikum Waromatullohi Wabbarokatuh..
KISAH CINTA SEMANGAT KITA
By : Widi Sulistiyowati, S.Pd
Perkenalkan nama saya Widi dari Banjarbaru
Kalimantan Selatan , keseharian saya sebagai
Pengelola PAUD Citra Indonesia
PAUD Citra Indonesia berdiri tanggal
22 Oktober 2013 , 7 tahun yang lalu ,
beralamt di Jalan Beringin No 8 Banjarbaru
, saat ini mempunyai murid 115 anak dan 25
guru dengan 3 layanan yaitu TK , KB dan TPA
Di masa pandemi ini kami
melaksanakan BDR sesuai dengan instruksi Dinas Pendidikan , berbagai cara kami
lakukan untuk menyesuaikan diri dengan BDR ini karena BDR adalah hal baaru bagi
kami dan tentunya bagi teman – teman semua , tapi kita tetap harus semangat
menjalanin
Langkah – langkah yang kami ambil saat BDR ini adalah :
1. Tahap Persiapan : Yayasan , Pengelola dan guru – guru berkoordinasi menyusun
panduan BDR untuk anak dan orang tua murid , kemudian mengundang orang
tua murid ke sekolah untuk kegiatan sosialisasi BDR berikut penjelasan yang
terkait dengan BDR
2. Tahap Pelaksanaan : Semua wali kelas membuat WAG untuk sarana komunikasi
guru dan orang tua murid . Guru memberikan penjelasan terkait panduan BDR
untuk orang tua , Menyapa anak via Zoom Meeting di awal ajaran baru
selanjutnya berkomunikasi dengan anak via video call . Dalam pelaksanaan BDR
ini kami memberi kebebasan waktu kepada orang tua untuk pelaksanaannya ,
dalam artian boleh dilakukan seperti saat jam sekolah boleh juga mengikuti
saat anak mood ataupun boleh juga saat orang tua sudah tidak sibuk dan
mempunyai waktu untuk mendampingi belajar anak , apalagi untuk orang tua
bekerja kami beri kebebasan seluas – luasnya , jadi boleh dilakukan sepanjang
hari dari pagi sampai malam , karena yang terpenting anak belajar dan bermain
bersama orang tua di rumah ,dan orang tua selalu membersamai , membimbing
dan mendampingi anak saat berkegiatan itu yang paling penting menurut kami .
Panduan kegiatan yang dibuat oleh guru boleh dijalankan sesuai panduan , boleh
juga tidak dijalankan sesuai panduan , tergantung mood anak . Untuk alat main
dan media belajar anak , kami sarankan kepada orang tua agar menggunakan
alat – alat yang ada di sekitar lingkungan rumah , tujuannya agar orang tua
mudah mendapatkannya dan terjangkau tanpa perlu mengeluarkan biaya ,
karena apapun dapat dijadikan alat main , yang terpenting orang tua dapat
mengedukasi anak di setiap kegiatan yang dilakukan bersama anak .Setiap hari
orang tua murid diminta mengirim dokumentasi kegiatan BDR melalui foto atau
video atau rekaman voice note atau cerita orang tua ataupun cerita anak
kepada guru sebagai bahan penilaian ketercapaian 6 aspek perkembangan . jadi
, Kerjasama orang tua murid , guru dan anak sangatlah penting untuk
terlaksananya BDR ini .
3. Tahap Penilaian : Melalui kiriman dokumentasi orang tua kepada guru , guru
melaksanakan penilaian ketercapaian 6 aspek perkembangan yang dilakukan
secara harian , mingguan dan bulanan
Demikian langkah – langkah BDR yang kami lakukan , tentunya tidak selalu berjalan
mulus , ada kendala dan permasalahan yang menyertainya
Adapun kendala selama pelaksanaan BDR :
1. Kurang bisanya guru berkomunikasi yang baik dengan orang tua murid sehingga
terjadi salah paham dalam hal melakukan kegiatan BDR
2. Ada orang tua murid yang tidak komunikatif melaksanakan BDR sehingga anak
tidak tercatat melaksanakan BDR contohnya orang tua tidak mengirim
dokumentasi kegiatan sehingga guru kesulitan dalam melaksanakan penilaian
Solusi yang kami lakukan dengan permasalahan BDR tersebut :
1. Belajar berkomunikasi antar sesame guru , membaca buku saku BDR dan
melatih diri membiasakan berkomunikasi yang efektif
2. Mengajak orang tua berdiskusi apa kendala BDR sehingga tidak melakukan
kegiatan BDR sebagaimana yang guru anjurkan , sehingga sekolah tahu apa
kendalanya dan bagaimana kami memberikan solusinya
Demikian cerita BDR yang kami laksanakan di sekolah
Alhamdulillah saya diikutkan sebagai peserta Bintek BDR HIMPAUDI ini
karena saya akan dapat banyak memperoleh ilmu pengetahuan sebagai bekal
BDR kami . Saya direkomendasikan Ketua PW HIMPAUDI Kalimantan Selatan
( Bunda Adau ) untuk mengikuti Bintek BDR ini . Kemarin setelah mengikuti
Pembekalan Bintek BDR saya senang sekali karena bakal mendapat ilmu
pengetahuan tentang BDR terutama Komunikasi Positif yang mana menurut
saya Komunikasi adalah tonggak suksesnya BDR ini , karena melalui komunikasi
yang baik semua akan mudah dan lancar .Untuk itu saya bakal mengikuti dan
menyimak Bintek BDR ini dengan sungguh – sungguh dan saya akan
menyampaikan ilmu yang saya dapat kepada guru – guru di sekolah dan teman –
teman guru PAUD lain yang memerlukan . Harapan saya disamping saya
mendapatkan materi Bintek BDR ini saya juga akan mendapat contoh praktik
baik pelaksanaan BDR .
Terimakasih PP HIMPAUDI yang sudah menyelenggarakan Bintek BDR
ini , semoga Panitia dan Narasumber selalu sehat .
HIMPAUDI JAYA
Banjarbaru , 17 September 2020ITU…TU…IBU GURU KACA MATA
By : Nurhidayah, S.Pd AUD
Assalamualaikum warohmatullahi
Wabarokatuh…….
Salam Cinta Anak Usia Dini.
Haaai…!! Bundo Netty dan bunda-bunda semuaa…!!
Perkenalkan nih…nama saya Nurhidayah, saya
biasa dipanggil Ibu Yaya oleh teman-teman guru
disekolah dan teman-teman guru yang lain. Tetapi
tau nggak Bundo….disekolah itu Ananda-anandaku
(siswa) di kelas biasa memanggil aku “ ibu guru kaca mata “, he..he…heee….bukan tanpa
sebab loohh…!! Soalnya di sekolah kami itu cuman saya yang pakai kaca mata, ada juga
sih….satu yang memakai kaca mata tetapi itu Bunda kepala sekolah. nah….beliau juga
biasa dipanggil “Ciggu Besar” walau beliau pakai kaca mata juga, agak besar juga
sih…orangnya…Uppss…jangan bilang-bilang ya…Bundo. Atau barangkali Ananda-ananda
ku di sekolah sering nonton TV serial cerita anak yang dari Malaysia itu, apalagi kalau
bukan Si Upin dan Ipin….., Tau nggak….Bundo, saya tuuhh…juga suka nonton lohh….so
anakku di rumah tiap hari nonton itu-itu teruuuss….!
Sudah kurang lebih 13 tahun saya mengajar di Satuan PAUD ini,tepatnya tahun 2008
awal, sebelumnya saya mengabdi sebagai guru Kontrak di TK Pertiwi Kab. Mamuju
tahun 2005 awal, yaa.. kurang lebih 3 tahun, sebagai guru kontrak dukanya pas gaji
habis aja…, tetapi Sukanya lebih sering so tiap hari Bersama anak-anak didik yang
lucu walau kadang bikin jengkel tetapi sedikit ji jengkelnya. Tahu nggak Bundo, aku
tuh Bahagia sekali kalau tiba masa penamatan siswa soalnya pasti kita dibagikan baju
seragam gratis tis tis oleh Kepala sekolah Bersama teman-teman guru senior lainnya,
biassalah Bundo sekali setahun punya baju seragam baru tuk dipakai penamatan
sekalian foto-foto perpisahan gituuuh….Tetapiiii…dibalik itu kami sebenarnya sedih
so sebentar lagi Ananda-ananda ku semua akan pergi ke SD.
KB Givary kec.Mamuju berada dilingkungan BTN Bukit Karema Indah Blok D/8
Kelurahan Karema Kec. Mamuju Kab. Mamuju, mulai beroperasi pada tanggal 01 Juli
2010 , layanan yang dibuka usia 3-4 tahun dan telah termasuk layanan Holistik
Integratif Kabupaten mamuju dengan layanan sebagai berikut:
- Pendidikan, 6 kali pertemuan dalam seminggu.
- Kesehatan (Posyandu) 1X1 bulan
- Bina Keluarga Balita 1X1 bulan
- Lembaga keuangan mikro 1X1 bulan
Disatuan PAUD kami (KB Givary) mempunyai murid sebanyak 18 anak yang terdiri dari
7 anak perempuan dan 11 anak laki-laki, dibagi kedalam 2 kelompok.
Dengan visi misi KB Givary:
Visi : mewujudkan generasi yang sehat,cerdas,berakhlakul karimah dan cinta tanah
air.
Misi :
1. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistic integrative untuk memenuhi
kebutuhan esensial anak.
2. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan melalui
pembinaan berkelanjutan.
3. Mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar potensi anak
tumbuh dan berkembang secara optimal.
4. Menanamkan nilai-nilai agama dan budaya local untuk membentuk karakter
sejak dini
5. Membuasakan pola hidup bersih dan sehat
6. Memotivasi rasa ingin tahu anak tentang lingkungannya sebagai wujud cinta
tanah air
7. Menjalin Kerjasama yang baik diantara stake kholder Lembaga.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemic ini dilaksanakan secara daring dan
tantangannya sungguh luar biasa sebab kondisi perekonomian dan pekerjaan setiap
orang tua siswa berbeda-beda, ada yang hanya buruh bangunan, penjual sayur keliling,
petani biasa ada juga yang kantoran (ASN,Non ASN). Sebelum melakukan daring,
kami melakukan pendataan siswa yang mempunyai Ponsel android dan yang hanya
ponsel biasa, bagi yang mempunyai ponsel android maka di undang ke WA group BDR
dan yang hanya ponsel biasa dilakukan dengan menelpon langsung keorang tua siswa.
Namun ada juga kebahagiaan saat pelaksanaan BDR karena kita di rumah aja Bersama
keluarga.
Saya tertarik ikut Bimtek sebenarnya bisa dikatakan hanya ditunjuk saja untuk ikut
karena belum pernah ikut Bimtek sebelumnya, tetapi setelah masuk dan berbaur
dengan semua teman-teman dari berbagai daerah, mendengar dan mendapat ilmu yang
luar biasa dari Bundo dan Bunda-bunda pemateri yang lain walau hanya sehari
pembekalan tetapi waaahhh….sungguh-sungguh saya menyesal seandainya saya tidak
dipilih untuk ikut Bimtek ini.
Saat saya mengikuti pembekalan Bimtek kemarin sungguh berkesan, bagaimana tidak,
pada waktu kita disuruh untuk membuat/mengganti background yang telah
ditentukan, eehhh….laptop yang biasa saya gunakan untuk zoom meeting itu
kameranya tidak berfungsi terpaksa malam-malam sekitar jam 20 wita, saya minta ke
Suami untuk ambil laptop yang biasa dipakai di kantornya, wadduuhh….bisa ribet
jadinya seandainya itu penjaga kantor tempat suami saya bekerja tidak ada ditempat,
sementara laptop saya dibawa ketukang computer untuk diperbaiki.
Yang menggugah hati saya saat Bundo Netty membawa materi pengantar pembekalan
bimtek yang mengatakan bahwa kita sebagai pendidik PAUD harus bisa ikhlas dalam
menjalankan tugas karena janji Allah itu pasti.
Tantangan untuk bisa full mengikuti kegiatan ini ada-ada saja sih… soalnya saya
sebagai ibu rumah tangga yang punya anak kecil dan anak usia SD pasti laah…ada,
entah itu anak mau pipis, mau makan, terus yang kakaknya mau ditemanin kerja tugas
dari sekolahnya, yaaa…. semua dijalanin aja. Kalau masalah jaringan ditempat saya
cukup bagus apalagi sudah pasang wifi.
Setelah saya mengikuti kegiatan Bimtek ini, In Shaa Allah…sudah tentu harus
melakukan pengimbasan ke teman-teman pendidik yang belum pernah mendapat
materi Bimtek, dan materi ini menjadi acuan buat saya pribadi dalam menjalankan
pembelajaran BDR. Semoga kegiatan dan materinya bisa bermamfaat buat semua dan
kita tetap dalam lindungan Allah SWT, tetap sehat walafiat…Aamiin…
Tetap jaga Kesehatan, ingat pakai masker dan jaga jarak jika keluar rumah, cuci
tangan dengan sabun dan air yang mengalir yaaa….. terimakasih
Wasssalamualaikum……
Mamuju, 17 September 2020
By Yaya
“ ibu guru kaca mata “
SECERCAH HARAPAN PENDIDIK PAUD
By : Yuyu Yuhaeti,S.Pd
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabbarokattuh
Nama saya Yuyu Yuhaeti,S.Pd lahir di Sumedang
tanggal 27 Juni 1975.Sudah menikah dan Alhamdulillah
dikaruniai 2 orang anak yaitu yang pertama laki-laki
usia 20 tahun dan yang kedua perempuan usia 13 tahun.
Awal mula saya mengajar karena ada ketertarikan
dengan profesi guru sejak kecil,dapat dibilang profesi ini adalah cita-cita saya . Tapi
karena pada saat saya mau memasuki sekolah guru tingkat SMA pada saat itu namanya
SPG itu sudah tidak ada lagi.Jadi saya melanjutkan ke SMA.Singkat cerita saya
menikah dan pada waktu anak saya yang kedua masuk Kober usia 3.5 tahun.Disitu saya
berperan sebagai orang tua murid tetapi karena kecintaan pada profesi ini saya suka
membantu guru dalam kegiatan yang dilaksanakan di sekolah .Suatu ketika terjadi
kekurangan guru dan saya ditawari untuk menjadi guru di situ mendampingi guru yang
ada.Seiring berjalannya waktu mulai tahun 2010 saya aktif mengajar dan aktif pula
di kepengurusan Himpaudi kecamatan.Hari demi hari saya jalani profesi ini dengan
senang dan saya sangat bersyukur kepada Allah karena cita-cita saya tercapai.suatu
anugerah yang tidak terkira karena banyak orang yang mempunyai cita-cita tetapi
tidak dapat mencapainya.Dalam menjalani profesi ini saya merasa kurang percaya diri
karena latar belakang pendidikan yang tidak linear .Untuk mencapai kualifikasi
pendidikan saya ikut kuliah jurusan PAUD sampai lulus dan mendapat gelar S1.Banyak
ilmu yang didapat mulai dari diklat dasar ,workshop,pelatihan-pelatihan dan di masa
pandemi ini banyak ilmu yang didapat dari webinar,dan pelatihan online melalui zoom
termasuk sekarang saya alhamduliilah diberi kesempatan oleh Allah untuk dapat ikut
dalam BIMTEK BDR yang diselenggarakan oleh Kemendikbud dan Himpaudi.Sekarang
saya berada di naungan lembaga Bunda ASuh Nanda yang beralamat di komplek
Ujungberung Indah Jalan Ujungberung Indah Raya Kelurahan Cigending Kecamatan
Ujungberung Kota Bandung..Lembaga saya membuka layanan dari mulai tingkat
toddler ( 2-3 tahun ) ,Play Group (3-4 tahun ) TKA (4-5 tahun dan TK B (5-6 tahun).
Masa Pandemi yang sama sekali tidak kita duga & tidak kita harapkan dan tidak
ada dalam khayalan kita tetapi Allah SWT yang menentukan ini semua maka dari mulai
bulan Maret tepatnya tanggal 16 Maret 2020 kegiatan pembelajaran atau KBM
dilaksanakan dari rumah, biasa disebut dengan istilah PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh
),dan sekarang dengan istilah BDR (Belajar dari Rumah).Awal kita melaksanakan
PJJ/BDR tentu tidak langsung lancar tapi banyak sekali kesulitan dan kendala yang
dihadapi terutama memberikan pengertian dan pemahaman kepada orang tua murid.
Maka lembaga mengadakan rapat dan selanjutnya mengadakan sosialisasi kepada
orang tua murid berkaitan dengan pelaksanakan BDR.Lembaga kami mengadakan BDR
dengan Virtual class melalui Zoom dan Video Call.Pemberian informasi kegiatan
kepada orang tua melalui WAG dan diingatkan kembali melalui Voice Note atau
Video.Orang tua mengirimkan hasil kegiatan berupa foto dan video dengan batas
waktu sampai pukul 20.00 tetapi kalaupun ada yang belum melaksanakan kegiatannya
dapat mengirimkan hasil kegiatan pada hari berikutnya .Atau sesuai waktu
kesepakatan antara guru dan orang tua murid.Dengan berjalannya waktu maka covid
19 mengalami penurunan dan dengan hal itu maka kami bersepakat dengan orang tua
melalui angket persetujuan untuk diadakan home visit yang kami laksanakan 1 bulan 1
kali dengan tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan.Tanggapan
orang tua sangat luar biasa .Mereka menyambut kedatangan kita sebagai guru di
rumahnya dengan baik bahkan ada yang meminta untuk penambahan jadwal home visit
.Itu menjadikan semangat dan kebahagiaan bagi seorang guru.Tentu kami tidak lantas
menyetujui karena kami harus patuh terhadap aturan Pemerintah khususnya Dinas
Pendidikan beserta informasi terkait covid 19 dari tim satgas covid. Adapun kendala
yang dihadapi saya sebagai guru diantaranya adalah alat elektronik khususnya HP yang
saya gunakan sering tiba-tiba mati ,Kuota dan jaringan.
Saya mendapatkan informasi BIMTEK BDR ( Bimbingan Teknik Belajar Dari
Rumah ) dari Ketua Yayasan .Dan saya merasa tertarik dengan BIMTEK BDR ini
karena saya menginginkan informasi yang benar dan lengkap dari yang berkompeten
di bidangnya mengenai pelaksanaan BDR yaitu dari pemateri-pemateri yang handal,
dari Kemendikbud,PPPAUD DIKMAS dan dari Himpaudi,dapat bertukar pengalaman
dengan peserta lain, pesertanya meliputi pendidik anak usia dini dari seluruh
Indonesia.Itu merupakan suatu kebanggaan .BIMTEK dilaksanakan dengan cara online
menggunakan aplikasi Zoom sehingga dengan BIMTEK ini saya mendapatkan ilmu
tentang BDR juga tentang penggunaan apilkasi yang secara notabene saya masih gagap
teknologi.BIMTEK ini dilaksanakan selama 5 hari yaitu dari hari Jum’at 18 September
2020 sampai dengan 22 September 2020 yang sebelumnya diadakan pembekalan
BIMTEK pada hari Rabu ,16 September 2020.Disamping rasa senang mengikuti
BIMTEK ini terdapat pula tantangan atau kesulitan diantaranya adalah membagi
waktu antara BIMTEK-keluarga dan BDR sekolah yang sedang dilaksanakan.(Karena
pelaksanaan BIMTEK full ),HP yang kadang tiba-tiba mati,Jaringan internet yang
kadang tidak lancar,Tidak memungkiri secara ekonomi juga karena pada saat BIMTEK
kita itu perlu asupan makanan yang baik,sehat dan bergizi karena dengan BIMTEK ini
memerlukan stamina yang baik juga pastinya,pembelian kuota yang meningkat.Saya
sangat berkesan dengan pemaparan dari psikolog Ibu Rohimi Zamzam mengenai DPA
yang selama ini saya belum tahu banyak dan juga paparan Bundo Netti tentang “Orang
yang bahagia itu adalah orang yang bisa tersenyum dalam situasi apapun,Orang
yang cerdas itu adalah orang bisa bahagia dalam situasi apapun”.
Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT dan mengucapkan banyak
terimakasih kepada penyelenggara dan pemateri dari Kemendikbud,PP PAUD
DIKMAS dan Himpaudi atas kesempatan yang diberikan sehingga saya dapat
mengikuti BIMTEK BDR ini dengan harapan semoga setelah mendapatkan ilmu dari
BIMTEK ini saya akan lebih baik lagi,lebih semangat dalam mengabdikan diri mendidik
anak usia dini dengan benar.Karena sesuatu akan baik jika ditangani oleh ahlinya.Insya
Allah saya akan melaksanakan pengimbasan atas ilmu yang saya dapat terhadap
teman-teman pendidik anak usia dini di sekitar saya sehingga ilmu yang saya dapat
akan bermanfaat,barokah dan mendapatkan keridhoan Allah SWT…….Aamiin YR’A
Demikian secercah harapan dari seorang pendidik PAUD….Terimakasih
HIMPAUDI …….HIMPAUDI ……..JAYAAA
# WASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABBAROKATTUH #
MATAHARI DI TEPI PANTAI
By : I Ketut Udrayana, S. Pd
Dalam suatu hari,terlihat beberapa insan yang sedang
duduk di tepi pantai Kuta. Diatas pasir putih berkilau
dengan sinar matahari yang menyengat tubuh ini. Dan
sekali-kali memandang deburan ombak yang pecah di
tepi pantai. Burung camar terbang diatas perahu-
perahu nelayan dan sesekali menyelinap diantara
deburan ombak,dan terbang lagi dengan ikan di
mulutnya. Para nelayan pun tidak mau ketinggalan
membentangkan jalanya untuk menangkap kelincahan ikan dibawah air laut yang
jernih. Menghantarkan pembicaraan yang sangat menarik bagi insan tentang
Pendidikan Anak Usia Dini kala itu, tepat nya tahun 2009. Hari demi hari kaki ini
melangkah demi memahami arti dati Pendidikan Anak Usia Dini itu sendiri. Dengan
berbekalkan tamatan Sekolah Menengah Atas, rasa nya masih jauh dana mat jauh
untuk bisa mengarungi dan melabuhkan diri dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Berkat
ke ingin tahuan yang tinggi,semangat dan dukungan dari keluarga, masyarakat,kelihan
banjar dan kepala lingkungan insan ini memberanikan diri untuk melangkah kedepan
menerima kepercayaan mereka menjadi pengelola Pendidikan Anak Usia Dini. Dengan
Anugrah Tuhan Yang Maha Esa terbentuklah sebuah lembaga Pendidikan Anak Usia
Dini dengan nama PAUD KARTIKA PRADNYA KUMARA pada bulan April tahun 2009
dengan membuka layanan Kelompok Bermain dengan siswa 24 anak.
Bangaikan air yang mengalir tidak pernah berhenti, begitulah ibaratnya
insan ini untuk tetap melangkahkan kaki nya sampai ke Depok mengikuti pelatihan di
IHF ( Indonesia Haritage Foundation ) tahun 2011. Bagaikan katak merindukan bulan,
insan ini menjadi tidak ada arti nya dengan bunda-bunda dan yahnda-yahnda yang dari
nusantara. Udara dengan embusan nya yang membuat jiwa ini untuk bisa meningkatkan
ketulus iklasan dalam berjalan di jalan yang benar menuju ke damai yang bersyarat.
Iklar kesetiaan perhadap Pendidikan di kumandangkan tahun 2018 dengan status
Sarjana Pendidikan. Wahai matahari yang bersinar dengan setianya, kenapa engkau
menyembunyikan ke indahan mu di balik mega-mega. Dengan kelesuan yang engkau
pancarkan sudah beberapa bulan ini, kami kehilangan daya pikiran, daya perkataan dan
daya perbuatan. Sampai kapankah ini akan berlangsung?,sekolah,teman dan anak-anak
kami pingin untuk secepatnya bertemu kembali. Kami semua merindukan kehadiran mu
dengan begitu sangat berharap-harap. Dengan keindahan simar mu bisa mensemai
kembali benih-benih penerus bangsa ini. Tawa,senyuman, riang gembira dan indahnya
taman di sekolah pingin secepatnya menyambut kedatangan dalamm balutan suasana
baru dan damai.
Selayang pandang tentang PAUD KARTIKA PRADNYA KUMARA
Awanyal bermula dari Paruman Banjar Pelasa yang diadakan pada bulan april
2009 dimana ada usulan dari warga agar Banjar Pelasa mendirikan Lembaga
pendidikan anak usia dini dengan maksud yang dilatar belakangi oleh keluhan warga
terkait dengan jauhnya lokasi sekolah PAUD dari rumah warga dan juga biaya atas
pendidikan PAUD yang dirasakan relatif memberatkan. Maka pada rapat Banjar saat
itu disetujui usualan itu dengan perumusan maksud dan tujuan sebagai berikut:
1. Banjar Pelasa turut mengambil peran sebagai penyelenggara paud sebagai
upaya turut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui pendidikan
anak usia dini berlandaskan pendidikan karakter dan budi pekerti yang
berakhlak mulia.
2. Memberikan ruang untuk warga Banjar Pelasa pada khususnya dan
masyarakat umum lainnya untuk memperoleh pendidikan yang baik bagi putra
putrinya dan dengan biaya yang terjangkau.
3. Menyambut positif program pemerintah yang menggalakkan berdirinya
PAUD yang berbasis pada inisiatif partisipatif masyarakat atau kelompok
masyarakat untuk turut sebagai penyelenggara pendidikan PAUD.
4. Sebagai bentuk yadnya yaitu Jnana Yadnya; pengorbanan suci yang memiliki
nilai tinggi kehadapan Tuhan Yang Maha Esa.
Setelah menjadi keputusan paruman banjar maka kemudian dibuatkan usulan proposal
kegiatan yang diajukan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Badung untuk sekiranya bisa mendapatkan dana rintisan. Atas asung waranugraha Ida
Sang Hyang Widhi Wasa Proposal yang diajukan itu disetujui dan dari dana rintisan
itu dipergunakan membuat bilik kelas yang berlokasi di Basement Balai Banjar Pelasa
dan kelengkapan sarana pendukung lainnya. Bersamaaan dengan itu juga dilakukan
perekrutan tenaga Pengelola dan pendidik atau guru yang awal semuanya adalah
berasal dari warga banjar Pelasa sendiri.
Setelah dirasa siap maka ditahun ajaran pertama yaitu th 2009/2010 mulailah
Lembaga Pendiidkan Anak usia Dini yang diberi nama Paud Kartika Pradnya Kumara ini
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Di tahun pertama itu Paud Kartika
Pradnya Kumara menerima peserta didik untuk Kelompok Bermain sebanyak 24 anak.
Dan ditahun berikutnya baru menyelenggarakan pendidikan untuk TKA dan TK B juga
menyelenggarakan kegiatan untuk Kelompok bermain.
Sejalan dengan aturan dari Dinas Pendidikan bahwa setiap institusi pendidikan
hendaknya ber Badan Hukum maka pada tahun 2012 didirikanlah yayasan yang diberi
nama YAYASAN KARTIKA PRADNYA KUMARA dengan akta pendirian Nomor 11 dan
Badan Hukum Nomor 11 Tahun 2012 sebagai lembaga yang menaungi keberadaaan
daripada PAUD Kartika Pradnya Kumara.
Adapun yang menginspirasi nama “KARTIKA PRADNYA KUMARA” sebagai nama
PAUD adalah keinginan dan harapan para pendiri agar anak anak yang menempuh
pendidikan di PAUD ini bisa bertumbuh kembang dengan baik dan menjadi anak anak
yang cerdas dan mampu menorehkan prestasi tinggi seperti bintang bintang dilangit.
Dan juga agar semua anak selama mengikuti pendidikan bisa selamat dibawah
lindungan Tuhan Yang Maha Esa dibawah naungan Dewa Kartikakeya Kumara putra
Dewa Siwa yang bertugas khusus menjaga dan melindungi anak anak.
Demikianlah Paud Kartika Pradnya Kumara berdiri secara resmi pada tgl 15 Juni
2009.Dengan semangat CANDA WIRYA CITTA WIMANGSA sebagai semboyan
PAUD Kartika Pradnya Kumara yaitu didalam menjalankan tugas dan kewajiban semua
komponen dan stickholder hendaknya selalu riang gembira riang hati (CANDA). Kukuh
berani dan pantang menyerah selalu memiliki ketetapan hati didalam menghadapi
segala rintangan dan kendala yang ada (WIRYA). Selalu fokus dan konsentrasi
menyelesaikan setiap tugas hingga selesai dengan tuntas (CITTA) dan tiada henti dan
jemu untuk selalu belajar meningkatkan kemampuan dan kreatif berinovasi didalam
menjawab perubahan dan kemajuan Zaman (WIMANGSA) maka niscaya atas
perkenan Tuhan lembaga pendidikan ini akan bisa terus exist dan semaju maju
kedepannya.
PERJUANGAN TANPA BATAS
By : Endang Prasetyowati,S.Pd
Assallammualaikum warahmatullahi wabarakatuh….Bismillah
Sesungguhnya takdir hidup seseorang sudahlah ditetapkan oleh
Sang Khalik,nama saya Endang Prasetyowati,S.Pd saya
terkenang 9 tahun yang silam,berawal dari rasa sayangku
dengan titipan Sang Khalik aku dikarunia tiga jagoan dari
suamiku..dan seringnya aku dititipkan anak ponakan untuk
mengasuh setiap harinya karna keponakanku adalah wanita
yang bekerja,aku memang menyukai dunia anak kecil sehingga aku terjun menjadi
kader posyandu sudah 10 tahun sampai sekarang..kesibukanku dengan dunia anak
bertambah ketika Pemda setempat membuka Pos Paud atau Satuan Paud
Sejenis(SPS),dan Alhamdulillah aku dipercaya menjadi Pengelola yang ditunjuk
langsung oleh Kasi Paud Dinas Pendidikan,SPS Anggrek Bulan 2 disitulah aku bernaung,
didirikan pada tanggal 26 oktober tahun 2011 sampai sekarang,Saya juga terjun ke
Pengurusan Himpaudi Kecamatan,Alhamdulillah 2 periode saya dipercaya menjabat
Bendahara.Bertempat di jalan wr.Soepratman Rt.59 Berebas Tengah Bontang
Selatan,Dengan 4 orang pendidik kami berdedikasi mengasuh dan memberikan
pembelajaran di SPS Anggrek Bulan 2 dengan jumlah awalnya hanya 30 anak kini
bertambah menjadi 50 anak,karena ditempat kami banyak anak usia dini, yang belum
melanjutkan kejenjang selanjutnya,kami sangat bersemangat walaupun kami tidak
mendapat gaji bulanan karena ditempat kami kebanyakan penduduknya mata
pencahariannya hanya nelayan dan menengah kebawah, kami hanya menerima spp
seikhlasnya dari wali murid,untuk bahan pembelajaran,tetapi kami bersyukur dengan
pemda setempat kami mendapat insentif ,dan bantuan dari dana BOP Alhamdulillah
sangat membantu kami.Begitu perhatian Dinas Pendidikan terhadap lembaga
paud,yang tadinya saya hanya tamatan D1 administrasi kami mendapat kesempatan
untuk melanjutkan Sarjana Paud di Universitas Mulawarman pada tahun 2012 dengan
dibiayai oleh Pemkot dan Dinas Pendidikan yang sangat mensupport guru
paud,walaupun hanya saya dan pendidik saya satu orang,Alhamdulillah pada tahun
2015 kami lulus.Suka duka kami lewati awalnya respon orangtua hanya menganggap
PAUD seperti tempat penitipan saja,kami jemput bola anak-anak yang tinggal saja
dirumah dan bermain dijalanan,sementara orang tuanya bekerja ada yg nelayan,ada
penyapu jalan dan buruh lepas semua kami lakukan dengan ikhlas agar anak- anak
mendapat pembelajaran sesuai dengan tingkat umurmya,walau begitu ada saja
orangtua murid yang tidak mau anaknya ke PAUD dengan berbagai alasan tapi kami
tidak putus asa.Alhamdulilah setelah berjuang kami berhasil memberi predikat pada
sekolahan kami dengan mendapatkan Akreditasi C,walau hanya C kami sangat
bersyukur dan berusaha untuk meningkatkan lebih baik lagi.
Pandemik covid 19 merubah segalanya,sesuatu yang tak biasa mengharuskan
kami menjalani keadaan ini dan harus beradaptasi walau dirasa sangat sulit bagi kami
harus berpisah dengan anak-anak didik,harus berusaha memberi pengertian ke
orangtua murid bahwa walau dengan keadaan ini anak-anak harus tetap mendapatkan
pelajaran sehingga mereka biasa belajar tanpa tatap muka dan orangtua sebagai
perantaranya,berat memang tapi harus kita terima.Kami mensosialisasikan
BDR(Belajar Dari Rumah)yang berarti semua harus dilakukan di rumah,kami membuat
grup wa sebagai wadah pertemuan komunikasi kami dengan anak-anak,kami tetap
memberikan pembelajaran tapi orangtua murid sebagai mediator,semua dilakukan di
rumah,bermain belajar,alat main semua bahan yang ada dirumah..sesekali kamipun
home visit untuk melihat keadaan anak didik kami.Rindu kata itu berasa berat ketika
anak-anak mengungkapkan kapan kami sekolah,kami rindu dengan bunda guru,rindu
dengan sekolah dan teman-teman hal itu yang selalu disampaikan wali murid tentang
kegalauan hati anak didik kami,kami juga rindu nak tapi keadaan ini yang
mengharuskan kita menjaga jarak,entah kapan semua akan normal kembali,walau
demikian masih ada z orangtua yang malas merespon kegiatan anak selama BDR.Saya
dan teman teman tetap memberikan semangat ,mensosialisasikan bahwa BDR
sangatlah penting,disamping komunikasi dan tetap bersilaturahmi dengan wali murid
dan anak-anak.
Alhamdulillah selalu bersyukur kepada Allah saya diberi kesempatan mengikuti
kegiatan Bimtek BDR yang dilaksanakan PP Himpaudi,saya sangat tertarik sekali
melihat narasumber yang professional apalagi materinya sangat berkualitas semua
materi sangat menarik sesuai dengan keadaan pandemik saat ini,terutama
mengajarkan kepada anak didik dan wali murid bagaimana menghadapi dan melakukan
kegiatan belajar mengajar dari rumah,tetap semangat dalam memberikan
pembelajaran kepada anak anak dan orangtua.Kegiatan Bimtek berlangsung selama 6
hari yang diikuti 255 peserta dari seluruh Indonesia.Bersyukur saya dari Bontang
ikut andil didalamnya,Saya sangat merasa bangga bisa melihat dan mendengarkan
bunda netty secara virtual ,apalagi bisa melihat teman teman seluruh
Indonesia.Semua narasumber saya sangat suka dan kagum terutama dengan bunda
Betty beliau begitu bersemangat dalam menyampaikan materi apalagi semua
berkaitan dengan anak usia dini,Semangat beliau terus menjadi inspirasi bagi
saya..apalagi setiap materi yang disampaikan oleh beliau selalu cucu beliau langsung
menjadi contohnya,begitu kuat beliau menerapkan ilmu beliau langsung.Rasa kagum
saya pun tak lepas dari bunda Netty beliau selalu memberikan energy dalam setiap
penyampaian materinya,bukan itu saja menurut saya beliau motivator terbaik bagi
kami guru Paud,hati saya sangat tersentuh ternyata guru paud bukan tentang profesi
tetapi tentang sebuah rasa yang sangat dalam tentu saja berangkat dari
cinta,pengorbanan yang sangat besar terhadap anak-anak penerus bangsa,berangkat
dari moral sebagai dasar landasannya sehingga kelak anak-anak hebat ini meneruskan
perjuangan bangsa,besar harapan saya semoga dengan bimtek ini saya dapat
memberikan pengimbasan lagi ke 10 orang guru PAUD.Kegiatan Bimtek ini
dilaksanakan selama 6 hari dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore,senang dan bahagia
rasanya walaupun dilakukan secara zoom meeting tapi senang bisa bertemu dengan
para Narasumber yang hebat dan berkualitas dalam memahami dunia PAUD,banyak
ilmu yang kami dapat ,selain itu saya sangat senang bisa bersilaturahim dengan para
penddik PAUD se nusantara,walaupun banyak kendala yang dihadapi peserta jaringan
yang sulit,kadang kami harus berlomba masuk ke dalam zoom karena jaringan internet
yang kuat yang lebih dulu masuk sementara situasi setiap teman-teman peserta
berbeda-beda ada yang tiba-tiba listrik padam,adapula laptop yang eror karena panas
,suara yang kurang terdengar dari narasumber,terkadang harus naik ketempat tinggi
tetapi dari kesulitan yang kami hadapi kami tetap bersemangat mengikuti Bimtek
tentu saja karena banyak ilmu yang kami dapat,ilmu yang tidak bisa dibayar dengan
apapun,kami jadi tau bagaimana menghadapi situasi dari keadaan sekarang ini.Besar
harapan saya menjadi keluarga penggerak pengimbasan bimtek BDR ini,tentu saja
memberikan ilmu kepada guru-guru selanjutnya,tetap memberikan semangat energy
positif yang luar biasa kepada anak didik bahwa terus belajar dan terus dimana,dan
kapan saja dan jangan pernah lupa terus mensosialisasikan 3 M(Mencuci
tangan,Memakai Masker,Menjaga Jarak) atas ijin Allah semua ini pasti akan berakhir
menuju normal kembali dan selalu diberi kesehatan.Semangat..Salam Himpaudi
Jaya.Salam cinta…… .sekian dan terimakasih .Wassallammualaikum warahmatullahi
wabarakatuh….
Tiupan Asa BIMTEK BDR PAUD 2020
By : Yeni Nur Malasari, S.Si
Assalamu’alaikum Bundo Prof. Dr. Ir. Netti Herawati, Msi tercinta dan
pembaca tersayang....
Saya Miss Yeni dari Kota Bontang Kalimantan Timur,
Ijinkan untuk menorehkan liku perjalanan sebagai Guru PAUD hingga
kesempatan menerima ilmu di BIMTEK BDR PAUD 2020 angkatan 2 ini
ya.....
Yeni Nur Malasari atau biasa dipanggil Miss
Yeni oleh kawan sejawatku. Saya berdarah
Jawa tepatnya lahir di Kota Pacitan 30 tahun
yang lalu. Kota kelahiran Bapak Presiden
kita, Pak SBY sapaan kepada beliau. Saya
anak kedua dari dua bersaudara. Orang tua
dan saudara tinggal di Kota Pacitan, kota
Seribu Satu Goa. Kota kecil di ujung
Barat pesisir Selatan Provinsi Jawa Timur.
“Tanah kelahiran yang menyimpan sumber daya alam laut dan sumber daya manusia
yang sangat hebat”, menurutku.
Pendidikan terakhirku adalah Sarjana Biologi dari Universitas yang ada di Kota
Gudeg. UGM biasa orang menyebutnya. Alhamdulillah saya diberi kesempatan oleh
Allah untuk menimba ilmu dikampus yang banyak orang impikan, walaupun sebenarnya
saya bisa dibilang orang yang tidak terlalu pintar. Rata-rata aja mungkin yang cocok
untuk akademisku. Lima tahun dua bulan aku baru lulus dari Kampus Biru ini. Ada
perasaan bangga hingga sedikit sombong bisa lulus dari UGM.
Perasaan bangga ternyata hanya bertahan beberapa bulan saja dan
sombongpun cepat sekali lenyap, karena sampai bulan kedua setelah lulus aku belum
mendapatakan pekerjaan. Disitulah mentalku teruji kembali. Alhamdulillah bulan
ketiga akau diterima di perusahaan pialang Bursa Berjangka. Perusahaan ini ada di
Kota Jogja, Kota yang membuat diriku merasa nyaman dengan suasana atau
keramahan warganya.
Hanya waktu enam bulan aku bekerja di kantor pialang tersebut. Aku mengakui
bahwa diriku kurang berkompetensi dibidang tersebut. Selain itu, orang tuaku juga
tidak meridhoi aku bekerja di kantor ini, kemungkinan orang tuaku sudah mencari
tahu bagaimana sistem kerja di perusahaan pialang. Aku tidak menghakimi bahwa
pekerjaan tersebut kurang baik, tapi akau ambil nilai positifnya dengan mengetahui
sistem di Bursa Berjangka. Jujur aku adalah orang yang senang dengan sesuatu atau
pengalaman baru. Apalagi bertemu orang baru tentu sangat menyenangkan.
Akhirnya aku putuskan untuk resign dan kembali ke kampung halaman, yaitu
Kota Pacitan tercinta. Lebih tepatnya aku diajak pulang secara paksa oleh Bapak,
karena jujur saya sangat suka sekali tinggal di Jogja. Tepat satu tahun diriku
menganggur di Pacitan. Mungkin persaan orang tuaku saat itu stress dan bingung aku
masih menganggur. Akhirnya aku dipaksa untuk merantau ke luar Pulau, yaitu
Kalimantan.
Tahun 2016 aku diantar merantau oleh orang tuaku dan Simbah yang sekarang
sudah Almarhum. Bontang adalah kota tujuan kami, “kenapa di Kota Bontang?, ada apa
di Kota Bontang?, dimana Kota Bontang itu?”, mungkin tanya kalian.
Kota Bontang terletak di Provinsi Kalimantan Timur. Adik dari Ibukku beserta
keluarganya tinggal disni. Bulek aku memanggilnya, sebutan adik perempuan dari orang
tua kita dalam bahasa Jawa. Aku tinggal di Bontang di rumah Bulekku. Dalam pikirku,
Kalimantan adalah Pulau dengan hutan belantara yang sangat sunyi dan sepi. Hanya
sedikit orang yang tinggal selebihnya adalah satwa liar. Setelah kuinjakkan kaki di
tanah Kalimantan semua asumsiku terpatahkan.
Kalimantan memiliki kota yang sudah berkembang secara moderen, tetapi tidak
meninggalakan unsur budayanya. Kota Bontang salah satu contoh kota yang sudah
modern di Kalimantan dibandingkan tanah kelahiranku, yaitu Pacitan. Luas wilayah
Kota Bontang cukup kecil, tetapi daerah tersebut mampu menjadi taraf sebuah Kota.
Hal ini terjadi, karena di Kota Bontang terdapat 2 perusahaan BUMN yang besar,
yaitu PT. PUPUK KALTIM dan PT. BADAK NGL. Dua perusahaan tersebut menjadi
penopang perekonomian yang ada di Kota Bontang, serta masih banyak lagi perusahaan
daerah yang ada di Kota Bontang. Bisa dibilang Bontang adalah Kotanya para perantau.
Disini banyak tinggal orang dari berbagai suku diseluruh Indonesia. Mereka mengadu
nasib berjuang mencari mata pencaharian di perusahaan-perusahaan atau pekerjaan
lain yang ada di Bontang, sama seperti diriku.
Dua bulan tinggal di Bontang ada lowongan untuk Guru PAUD. PAUD Terpadu
Kuncup Melati PIKA PKT mencari tenaga pendidik. Jujur dalam hati sesungguhnya aku
kurang percaya diri mendaftar menjadi seorang Guru, karena aku tidak memiliki
pengalaman atau ijazah Guru. Selain itu, aku juga pernah berucap tidak akan
berprofesi menjadi seorang Guru. Hal ini bukan karena profesi Guru kurang
bergengsi, melainkan menjadi seorang Guru adalah sikap dan moral yang baik harus
diperbaiki pada diriku. Seorang Guru adalah suri tauladan yang sangat baik di mata
murid, orang tua dan lingkungan sekitar.
Akan tetapi Allah menghendaki jalan hidupku menjadi seorang Guru, mungkin
agar aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Aku diterima di PAUD Terpadu
Kuncup Melati PIKA PKT. PAUD tersebut dikelola oleh Persatuan Istri Karyawan PT.
PUPUK KALTIM. Kuncup Melati berlokasi di dalam perumahan PUPUK KALTIM, Jl. Ir.
Kotan Pasaman PC VI PKT. PAUD tersebut memiliki jenjang Toddler, KB, TK dan ada
TPA.
Hari efektif sekolah adalah 5 hari dalam satu minggu, yaitu hari Senin sampai
Jumat, kecuali jenjang Toddler dan KB masuk 3 hari dalam seminggu. Jam sekolah
masuk pukul 08.00 pagi dan pulang pukul 12.00 siang untuk jenjang TK, sedangkan
jenjang Toddler dan KB pulang pukul 10.30 siang. Lembaga kami menyediakan
layananan antar jemput menggunakan Bis. Tenaga pendidik dan staf karyawan masuk
pukul 07.00 pagi hingga pukul 13.00 siang. Setiap pagi kami melakuakan breafing untuk
mengatur job Guru saat pembelajaran dan setelah anak-anak pulang kita melakukan
evaluasi pembelajaran pada hari tersebut. Sistem pembelajaran di Lembaga kami
menggunakan Sentra. Dimana terdapat 6 Sentra, yaitu Sentra Persiapan, Sentra
Balok, Sentra Alam, Sentra Seni, Sentra IMTAQ, Sentra Main Peran Besar dan Kecil.
Benar saja, hari pertama masuk kerja dimulai dengan brefing pagi. “Blank!”,
batinku. Aku tidak paham apa yang dimaksud dengan Jurnal, Sentra, Pijakan dan lain
sebagainya tentang PAUD. Tapi Alhamdulillah aku bersyukur sekali berada di tempat
tersebut, karena Guru-guru telah bermurah hati membimbing saya untuk belajar dan
memahami anak usia dini. Berjalannya waktu, sedikit demi sedikit saya sudah terbiasa
dan mulai memahami tentang PAUD, bersikap sepantasnya seorang pendidik. Serta
cara menghadapi anak usia dini dengan baik. Hati kecil saya merasa damai dan senang
menjadi seorang pendidik dengan gaji Alhamdulillah untuk disyukuri.
Tahun ajaran baru 2019/2020 saya diberi amanah oleh sekolah menjadi Guru
Sentra Main Peran Kecil (Mikro), dimana sebelumnya saya menjadi pendamping Guru
Sentra. Saat saya menjadi pendamping Guru Sentra selalu dirolling, disitulah diriku
sembari belajar permainan di setiap Sentra dan bagaimana cara Guru mengajar
barmain pada anak yang menyenangkan. Saya memahami diri dalam saya melakukan
pembelajaran di Sentra Mikro masih banyak kekurangan, khususnya dalam pembuatan
APE. Berkat masukan dan bantuan teman Guru-guru senior akhirnya saya terbantu
dalam pembuatan APE Sentra Mikro.
Awal tahun 2020 dunia berduka dengan adanya wabah virus Corona atau
COVID-19. Maret 2020 proses pembelajaran tatap muka disekolah ditutup karena
ada kebijakan lockdown dari pemerintah untuk memutus matarantai penyeberan virus
tersebut. Bapak Menteri Pendidikan juga mengeluarkan kebijakan agar melakukan
proses pembelajaran dari rumah secara Daring. Pada situasi inilah kami Guru PAUD
harus berpikir keras bagaimana caranya melakukan pembelajaran jarak jauh.
Bisa dibilang kita sangat canggung dalam membuat video atau menyapa anak
melalui aplikasi meeting online, kita belajar keras bagaimana cara mengoprasikan
aplikasi-aplikasi tersebut. Kita juga berusaha keras untuk meyakinkan orang tua dan
murid agar mau melakukan pembelajaran secara online, karena diketahui situasi dan
kondisi setiap orang berbeda-beda. Kita juga berpikir keras membuat kegiatan
bermain di rumah yang menyenangkan dan menarik bagi anak dengan bahan yang
tersedia dilingkungan rumah. Kita juga berpikir keras bagaimana kita mengambil
penilaian anak selama pembelajaran di rumah, dimana ada orang tua yang kurang aktif
bahkan tidak pernah mengikuti pembelajaran. Sampai bulan Juni 2020 pun kami masih
kebingungan , bagaimana sistem pembelajaran anak usia dini di tahun ajaran baru.
Bulan Juli 2020 saya diberi amanah oleh Kepala Sekolah untuk mengikuti
BIMTEK BDR 2020 angakatan 2 yang diselenggarakan oleh PP HIMPAUDI. Saya satu-
satunya perwakilan dari Lembaga. Saya mengisi formulir regristrasi secara online.
Pelaksanaan BIMTEK selama 6 hari dari tanggal 16 sampai 22 September 2020. Saat
melakukan registrasi ada syarat untuk melakukan pengimbasan kepada 10 tenaga
pendidik di sekitar Lembaga yang tertulis dan bermaterai. Saya sangat setuju dengan
kesepakatan tersebut karena masih banyak tenaga pendidik atau Lembaga yang belum
memahami sistem Belajar Dari Rumah tersebut.
Enam hari pelaksanaan terdiri dari satu hari pembekalan dan lima hari
pemaparan materi. Jumlah materi yang dipaparkan sebanyak 12 materi oleh beberapa
narasumber dari Pusat. Sungguh kegiatan tersebut memberikan angin segar bagi para
pendidik dalam melaksanakan sistem BDR. Semua dijelaskan secara rinci dan detail.
Selain itu narasumber juga memberikan motivasi kepada para pendidik yang nantinya
disalurkan kepada pendidik lain maupun orang tua murid. Semoga kegiaatan tersebut
terus berkesinambungan agar memberikan wawasan kepada Guru PAUD dalam
mencerdaskan anak bangsa Indosnesia tercinta.
Semoga pendemi COVID ini segera berlalu
Semoga kita segera bertemu dilain waktu
Sekian,terimakasih Bundo atas kesempatan yang diberikan oleh kami
dalam mencurahkan isi hati sebagai Pendidik Anak Usia Dini
Wassalamu’alaikum.....
==========oo00oo==========
GURU PAUD IMPIAN DAN PENGABDIAN KU
By : I Gusti Ayu Tri Andayani, A.Ma.
Pendidik anak Indonesia tampakkan wajah
berseri
Itulah guru usia dini. Bangun jiwa raga,
bimbinglah sesuai akalnya. Asuhlah sesuai
budinya untuk negeri kita tercinta.
Perkenalkan saya Bu Guru Ayu dari Bali. Saya
sudah mengabdi sebagai guru PAUD sejak
tahun 2006. Waktu yang masih singkat,
masih harus belajar dan mengasah diri. Tempat saya mengabdi dan menunaikan tugas
yang mulia ini, adalah di PAUD Siswa Indah Prima (SIP SCHOOL), Legian, Kuta, Bali.
Kami para guru bersama kepala sekolah dan yayasan selalu ingin memberikan yang
terbaik khususnya dalam pendidikan anak usia dini. Membangun anak bangsa yang
sehat, cerdas, dan selalu ceria.
PAUD Siswa Indah Prima (SIP School) sudah berdiri sejak tahun 2004. PAUD
kami adalah pioner untuk program kelompok bermain. Awalnya PAUD kami hanya
memiliki program Taman Kanak-Kanak usia 5 dan 6 tahun, kemudian berkembang untuk
usia 3 dan 4 tahun. PAUD Siswa Indah Prima (SIP School) sering bekerjasama dengan
sekolah TK yang ada di Sidney Australia. Guru dan Volunteer dari sana selalu
mengunjungi kami setiap tahun.
(Kegiatan PAUD SIP School bermain dan bercerita bersama)
(Kegiatan pembelajaran di kelas PAUD SIP School)