(Parade ogoh-ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi PAUD SIP School)
Catatan : Semua kegiatan diatas dilaksanakan sebelum Pandemi COVID-19
Tahun 2020 adalah tahun ujian kami sebagai guru PAUD. Untuk program Tk
kami tidak memiliki kendala, justru program KB yang sangat terlihat dampaknya. Yang
awalnya orang tua sangat antusias mengajak anaknya ke sekolah, sejak pandemi
program KB nyaris terhenti, karena orang tua lebih memilih mengasuh anak mereka
di rumah.
Selama pandemi kami dari sekolah melakukan BDR atau Belajar Dari Rumah.
Hal positif yang bisa kita pelajari adalah orang tua benar benar menjadi guru utama
dan belajar mengasuh dan mendidik anak sendiri dengan baik. Beberapa orang tua
begitu semangat untuk turut serta terlibat dalam pembelajaran anak usia dini.
Mereka mengirim foto dan video sesuai rencana pembelajaran yang kami berikan.
(Pelaksanaan pembelajaran BDR oleh siswa selama pandemic COVID-19)
(Pelaksanaan olahraga gembira setiap hari sabtu di Pantai Padma Legian oleh guru dan
siswa PAUD SIP School dengan mematuhi protocol kesehatan)
Tentu saja BDR juga tidak terlepas dari berbagai kendala, terutama masalah
waktu orang tua yang harus terbagi untuk membimbing anak anak mereka. Selain itu,
jaringan dan kuota internet juga berpengaruh.
Saya sebagai pendidik PAUD dibawah naungan HIMPAUDI sangat bahagia dan
penuh suka cita saat terpilih menjadi salah satu anggota Bimtek BDR yang
dilaksanakan selama 1 minggu. Saya ingin sekali belajar dan menambah ilmu bagaimana
menjadi pendidik yang berkompeten dan selalu memberikan yang terbaik untuk anak
bangsa. Karena bagaimana pun kita tidak terlepas dari banyak kekurangan baik dari
diri sendiri dan lingkungan.
Kendala mengikuti bimtek mungkin pembagian masalah waktu karena harus
duduk menyimak selama 8 jam. Oleh sebab itu, kita harus bisa mengelola waktu
dengan baik.
Kesan saya sungguh terharu saat bunda dan ayahanda narasumber memberikan
ilmu kepda kami para guru PAUD dengan semangat dan tanpa lelah. Terharu dan
bahagia bisa berkumpul dengan teman teman sesama guru PAUD dari berbagai daerah
di nusantara.
Bahagia dan menitikkan air mata saat ikut bernyanyi Himne Himpaudi.
Terima kasih bunda dan ayahanda narasumber dan panitia. Semoga Tuhan selalu
memberkati kita semua.
HIMPAUDI JAYA
DIBAWAH PANJI HIMPAUDI
KAMI BERBAKTI DAN MENGABDI
MEMBANGUN KEJAYAAN ANAK NEGRI
DENGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
SURI TAULADAN ERAT TERPATRI
WAHAI INSAN HIMPAUDI
TERTITIP RASA BANGGA KAMI
ANTARA AKU, KAU (BIMTEK), DAN DIA (GALUNGAN DAN TESIS)
By : Ni Putu Arika Mulyasanti Pande,S.Psi
Nama saya Ni Putu Arika Mulyasanti Pande, saya biasa
di panggil Arika. Saya lulusan S1 Psikologi di UNUD
Bali dan saat ini sedang melanjutkan S2 di
Yogyakarta mengambil jurusan Magister Psikologi
Profesi. Pandemic ini membuat saya melakukan
bimbingan Tesis melalui email. Saya merupakan
anak pertama dari 3 bersaudara. Setelah saya
lulus SMA, saya mengabdi di PAUD Nuansa
Udayana Siligita selama menunggu jadwal tes universitas Negeri Udayana (UNUD).
Disela- sela menunggu, saya mecoba mengabdi sebagai pengsuh kelompok bermain.
Tidak sulit bagi saya saat pertama kali menjadi pengasuh kelompok bermain karena
kecintaan saya terhadap anak- anak membuat saya merasa ini adalah bentuk tenggung
jawab saya sebagai orangtua kedua bagi anak- anak. Awal mula saya mengabdi, saya
meiliki 6 siswa namun saat ini sudah mencapai 15 siswa. Masa pandemic ini membuat
penurunan siswa sangat drastis. Tahun ajaran lalu, saya mendapatkan siswa sebanyak
20, namun saat ini banyak orangtua yang menyatakan mundur ketika mengetahui
metode pembelajaran yang digunakan adalah daring.
Pelaksanaan BDR (Belajar Dari Rumah) saat ini sangat membantu dalam megurangi
angka penyebaran covid 19. Hal ini juga membuat kami sekolah swasta terutama PAUD
mengalami banyak kendala. Banyak orangtua yang tidak sempat mengajarkan anak dari
rumah karena yang dipikirkan orangtua adalah sekolah tempat yang tepat agar anak
mau belajar padahal rumah merupakan tempat yang paling tepat untuk anak banyak
belajr. Orangtua seringkali menyerahkan anak- anak kepada guru atau pengasuh di
sekolah, hal ini yang menjadikan metode BDR menjadi sulit dilakukan pada orangtua.
Orangtua seringkali mengeluh tentang anak mereka yang tidak mau diajarkan oleh
orangtuanya. Kami selaku guru dan pengasuh seringkali melakukan sharing dengan
orangtua mengenai pendekatan kepada anak. Kendala- kendala orangtua yang
berbeda- beda selalu kami terima dan kami bantu untuk mencari solusi dengan
melakukan individual parenting mengingat saat ini tidak diperbolehkan melakukan
pertemuan lebih dari 5 orang. Bebrapa orangtua mampu untuk mengatasi kesulitan
dalam BDR, namun masih banyak juga orangtua yang tertutup dengan keadaan saat
belajar di rumah. Kami pun melakukan zoom meeting dengan anak- anak agar mereka
dapat bertemu dengan guru di sekolah. Kami ingin mereka tidak lupa dengan wajah-
wajah guru selama tidak belajar di sekolah dan kami ingin anak- anak tetap merasakan
bimbingan dari guru dan pengasuh di sekolah.
Beberapa minggu lalu, saya dihubungi oleh ketua yayasan bahwa akan ada BIMTEK
BDR yang akan diselenggarakan di bulan September. Saya merasa BIMTEK ini sangat
penting untuk menunjang pengetahuan saya mengenai BDR. Saya saat itu langsung
menjetujui untuk mengikuti kegiatan ini. Tanggal kegiatan pun diberikan, sempat
merasa tidak dapat mengikuti karena pada tanggal 16 September merupakan hari
keagamaan bagi kami yang beragama Hindu (Hari Raya Galungan) namun keinginan saya
cukup kuat untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mengenai BDR membuat
saya tetap menjalankan kegiatan ini. dua hari sebelum kegiatan, saya dihibungi oleh
dosen pembimbing untuk revisi tesis dan dikirimkan pada tanggal 17 September, hal
ini sempat membuat saya ingin menyerah namun saya berusaha mencoba terlebih
dahulu sebelum saya menyerah. Segala konsekuensi sudah saya pikirkan terutama
pada tanggal 16 September saya mulai melakukan persembahyangan pagi hari
sehingga pada waktu yang tepat saya bisa memulai zoom tanpa terlambat.
Senang sekali rasaya saya dapat bertemu dengan narasumber- narasumber yang
kompeten dibidangnya. Materi- materi yang disampaikan sangat membuat saya ingin
tahu lebih dalam,terutama pada materi dukungan psikologis awal yang amat sangat
saya tunggu. Kegiatan pada tanggal 16 September dapat saya ikuti semua tanpa
terlambat sedikitpun. Sembari saya mendengarkan narasumber memberikan
ringkasan materi apa saja yang akan diberikan nanti, tidak lupa saya membuat tugas
kuliah yaitu tesis yang esoknya sudah harus saya kirim ke dosen pembimbing. Kegiatan
pada tanggal 16 Sepetember tersebut cukup menguras tenaga karena saya harus
melakukan persembahyangan, melakukan zoom meeting BIMTEK, dan mengerjakan
tesis, namun hal ini membuat saya menjadi lebih menghargai waktu dan menjadi
pribadi yang dapat melakukan berbagai kegiatan dengan senang.