The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nunungnuryati27april, 2021-03-04 14:53:16

Kisah Cinta semangat Kita

Cerita Cinta Semasa BDR

Keywords: ebook Kisah cinta Semangat Kita

Kisah Cinta Bersama Anak PAUD adalah Semangat Kita
By : Raodah Kusumawaty

Bismillahirrohmanirrahim…
Assalamu alaikum warohmatullahi wabarakatu
Sebelum saya menceritakan kisah saya sebagai Tenaga
Pendidik, saya ingin menceritakan saat saya sedang menulis
kisah cinta ini jujur saya dalam keadaan badmood, malas
mikir dan malas gerak. Tetapi, saat saya mengingat anak-anak didik saya yang selama
pandemi covid-19 ini kami tak pernah bertemu secara langsung, ada rasa rindu
bersama mereka untuk bermain dan bercerita bersama, tiba-tiba rasa rindu ini
membangkitkan semangat saya harus menulis kisah cinta ini, dan ini adalah alasan saya
menambahkan judul Kisah Cinta Semangat Kita dengan “Kisah Cinta Bersama Anak
PAUD Adalah Semangat Kita”.
Sejak SMP saya memang suka menulis kisah atau cerita-cerita apalagi
saat SMP dulu saya paling aktif tempel di mading sekolah, yah dulu sempat terpikirkan
mau jadi penulis ketika mood menulis saya lagi bangkit,hehe… tetapi ketika saya lagi
bermain boneka yang dulu juga pernah mengoleksi Barbie, suka menciptakan baju-
baju cantik buat Barbie hasil jahit tangan sendiri disitu kadang juga saya ingin jadi
seorang desainer.ini saya terlalu banyak impian ataukah memang saya memiliki
kelebihan.haha… mungkin kelebihan cita-cita. Qodarullah..hidup kita nantinya siapalah
yang tau, dulu saya tak tahu bakal jadi seorang guru PAUD.

Awal kisah saya menjadi guru PAUD adalah 2010 saat itu lulus dari SMA
saya menganggur, 2006 saya tamat dari SMA sempat mendaftar kuliah di salah satu
Universitas Negeri di Makassar yaitu jurusan Kesehatan Masyarakat tetapi saya
hanya lulus di pilihan kedua yaitu Arsitek, pasti banyak yang tanya pilihan pertama
dan pilihan kedua sangat jauh sekali hubungannya kok bisa memilih arsitek padahal
jurusan di bagian kesehatan banyak saat itu, lagi-lagi karena saya suka menggambar
bukannya kita juga harus memilih tergantung dari minat kita. Namun, dipilihan kedua
itu pun saya tak bisa mendapatkannya, saat saya dinyatakan lulus dan berada diurutan
10 besar dengan senang hati saya memberitahukan orang tua saya bahwa saya lulus
walaupun harus dipilihan kedua tapi saya harus bangga karena ini adalah salah satu
Universitas Negeri terfavorit di Makassar, saat itu banyak pertimbangan kedua
orang tua saya, yah.. saat itu ada kakak saya yang kuliah, dan adik saya masih banyak
yang sekolah, saya bersaudara 10 orang saya anak ke 6 dan ada adik saya 4 orang yang
masih sekolah sedangkan hanya Bapak yang bekerja saat itu dengan gaji 2 jutaan per
bulan dan sebentar lagi memasuki masa pensiun. Dari situ saya mengurungkan niat
saya untuk Kuliah, saya memulai mencari pekerjaan mungkin saja kelak saya bisa kuliah
dari hasil kerja keras saya sendiri, saya sempat kerja di pembiayaan tetapi hanya
beberapa bulan saya resign dari perusahaan itu dan saya menjadi penggangguran.
Ditahun 2010 saya mendapat panggilan menjadi mitra disebuah kantor pemerintahan
di Sinjai sebagai tenaga kontrak selama dua bulan, setelah dari kontrak ini selang
beberapa bulan saya mendapat panggilan lagi untuk menjadi Guru PAUD.

Awalnya saya ragu menerima karena saya tak memiliki pengalaman dalam
pekerjaan ini, disini saya juga harus berbaur dengan anak-anak yang betul-betul saya
tak memiliki pengalaman menanganinya. Hari pertama saya masuk saya bingung apa
yang harus saya lakukan, saya hanya melihat seorang guru PAUD ditempat itu sangat

energik bermain dengan anak. Awalnya saya hanya pikir mereka ke sekolah hanya
bermain dan bernyanyi saja terus pulang ke rumah, pekerjaan yang cukup
membosankan menurut saya untuk jadi Guru PAUD apalagi ketika saya mendapati
seorang anak yang menangis ketika diantar ibunya dan saya harus mulai membujuknya
rasanya saya menyerah saja dan ingin mengundurkan diri. Saat saya jenuh tiba-tiba
ada anak yang mendekat kepada saya, dia memanggil saya ibu guru..ibu guru, hatiku
tergetar.hah..saya dipanggil ibu guru dan ia datang mendekat dipangkuan saya, saya
tiba-tiba berfikir kemarin saya menerima pekerjaan ini karena pekerjaan menjadi
seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia, tetapi kenapa saya selalu berpikir
untuk menyerah dari pekerjaan ini hanya karena menangani anak yang awalnya
membuat saya risih. Dan dari situ saya mulai mendekat kepada anak, memahami
mereka, mulai membaca beberapa artikel dan buku-buku tentang Pendidikan Anak
Usia Dini yang ada di sekolah tersebut dari situ saya mulai belajar dan banyak ingin
tahu. Sebulan mengajar akhirnya saya mulai merasa dekat dengan anak-anak dan
setiap libur dihari sabtu dan ahad saya selalu menunggu hari senin untuk bertemu
dengan mereka, rasanya saya sudah menemukan dunia baru saya yang lebih
menyenangkan.

Di usia 22 tahun dan saat itu mungkin saya adalah salah satu guru
termuda di sinjai, akhirnya saya pun mulai ikut dalam kegiatan-kegiatan PAUD diluar
sekolah dan beberapa kali saya ikut serta dalam workshop dan pelatihan-pelatihan
guru PAUD. Saya mulai lebih banyak memahami tentang anak-anak usia dini, dan itu
sangat menyenangkan. Bersama mereka dimana saya memposisikan diri saya sebagai
guru, sebagai orang tua di sekolah dan sebagai teman main, banyak hal-hal lucu
bersama mereka. Dan di tahun 2015 saya harus diuji dengan adanya perbedaan
pendapat dengan rekan kerja saya, disini betul-betul saya patah semangat, disalah

satu sisi saya sudah sangat dekat dengan anak-anak saya tak boleh egois hanya karena
masalah ini saya harus meninggalkan mereka yang sudah seperti anak sendiri, tetapi
dari adanya perbedaan pendapat ini saya memutuskan untuk berhenti mengajar. Hari
itu setelah diterimanya surat pengunduran diri saya, saya pun berhenti menjadi
pengajar di sekolah itu. Setelah beberapa hari dari pengunduran diri saya, saya
menerima telepon dari beberapa orang tua murid, mereka terkejut setelah ia
mengetahui saya berhenti mengajar di sekolah tersebut. Sepekan kemudian saya
menerima telepon dari mereka lagi, memberitahukan bahwa anak-anak mereka
terbengkalai dan anak yang tidak mau masuk sekolah karena mereka tak menemui saya
disitu ada rasa penyesalan yang luar biasa dalam hidup saya, dan ini adalah pertama
kali saya mengalaminya.

Tak lama saya harus berhenti mengajar saya menerima telepon dari salah
satu rekan sesama Guru PAUD dia menyayangkan sekali keputusan saya untuk
berhenti mengajar, beliau membujuk saya untuk tetap melanjutkan profesi ini,
terhitung pengabdian saya sudah 5 tahun di PAUD saat itu. Beliau juga menyarankan
saya untuk kuliah demi masa depan saya, dan beliau itu adalah Kepala Sekolah saya
saat ini, banyak dukungan dan motivasi dari beliau yang sangat luar biasa.
Alhamdulillah saat ini saya sudah menjalankan kuliah di Universitas Islam Makassar
Fakultas Ilmu Pendidikan PG-PAUD semester III karena tak hentinya dorongan dari
beliau, yah mungkin terlambat di usia saya yang sudah memasuki 33 tahun dan
sebentar lagi 34 tahun dan sekarang berstatus seorang Istri tetapi bagiku tidak ada
kata terlambat, kelak ilmu ini bukan hanya untuk anak didikku tapi untuk anak-anakku
kelak ketika Allah SWT memberikan saya kepercayaan. Banyak kisah yang saya harus
ceritakan disini tapi terlalu panjang bila harus saya ceritaka semua, semoga setelah

BIMTEK ini adalagi tugas menulis Kisah Cinta Adalah Semangat Part II, hehe… jadi
ceritanya kisah saya ini akan saya buka di seri II seperti serial komik.

Foto disamping ini adalah salah satu murid yang
sangat special buat saya, yah..kalau orang-orang
diluar sana menganggap dia banyak kekurangan
bahkan sampai ditolak di salah satu sekolah tetapi
bagiku dia adalah anak special yang memiliki
banyak kelebihan. Banyak hal yang saya tau dari
mengajarnya, saya belajar sabar dan saya belajar
memahami jiwa anak-anak yang mutlak setiap anak beda-beda.

Dan saya harus mengakhiri kisah ini dulu, semoga diberi kesempatan untuk menulis
lagi di seri kedua.hehe..

Terimah Kasih Bundo..

Terimah Kasih HIMPAUDI..

HIMPAUDI JAYA!!!!!

MERAIH MIMPI MENJADI GURU PAUD SEJATI

By : Leni Nurani

Profesi mulia sebagai seorang guru PAUD
haruslah dimaknai secara mendalam, dimaknai
lebih dari sekedar pekerjaan melainkan harus
dimaknai juga sebagai sebuah pengabdian.
Perkenalkan nama saya Leni Nurani, orang biasa
memanggil saya dengan sebutan Bunda Leni, saya
dilahirkan dari keluarga sederhana, ayahku
Lulusan ST kalau sekarang sederajat dengan SMP, beliau bekerja sebagai pengepul
sampah atau orang -orang menyebutnya “ Tukang Rongsokan”, Ibuku adalah Ibu
rumah tangga biasa Lulusan Sekolah Dasar yang yang menurut cerita dari saudara-
saudaranya ibuku sangat terkenal pandai namun tidak mempunyai kesempatan untuk
melanjutkan sekolah. Saya anak ke- 3 dari 8 bersaudara. Sekarang saya adalah
seorang Guru PAUD yang bertugas di Bunda Asuh Nanda I Kabupaten Bandung
Provinsi Jawa Barat. Bagi saya menjadi guru PAUD adalah suatu kebanggaan
tersendiri, menjadi guru adalah cita-cita dari kecil, menjadi guru juga merupakan
harapan orang tua khususnya Bapak yang sangat mengharapkan semua anak
perempuannya menjadi guru, sehingga beliaulah yang mendukung gerak langkah saya
mulai dari menimba ilmu di Program Studi PGTK UPI Bandung sampai sekarang.
Saking senangnya menjadi guru dari kecil saya selalu bermain anyang-anyangan ( red
: baca bermain peran) menjadi seorang guru, bahkan menginjak usia SMP saya sudah
terjun menjadi guru di madrasah untuk mengajar ngaji saat itu tanpa diberi upah

sedikitpun saya terus mengabdikan diri karena ada kepuasan tersendiri dalam diri
saya yang tidak dapat diukur dengan apapun, begitupun sambil kuliah saya juga sudah
mengajar TPA setiap sore hari dan saat itu tahun 1997 saya diberi pengganti ongkos
per bulan adalah Rp. 29.000, dan saya terus berkiprah di Pendidikan anak usia dini
sampai lah pada saat saya lulus tahun 2001 saya langsung melamar ke Bunda Asuh
Nanda Asuhan Ibu Anna Anggraeni, alhamdulillah dari saat itu keyakinan saya menjadi
seorang guru PAUD semakin terpatri, dari tahun 2001 s.d sekarang saya mengajar di
Bunda Asuh Nanda I kabupaten Bandung. Untuk tahun ajaran 2020/2021 kami
mempunyai murid 38 orang, dalam keadaan seperti ini kami masih bersyukur masih
banayk orang tua murid yang mempercayakan putera/puteri nya untuk dibimbing oleh
kami. Banyak suka dan duka dalam menjalani profesi ini, tetapi saya selalu mengingat
suka nya saja, yang duka saya jadikan sebagai bahan intropeksi diri dan perenungan
diri untuk mendewasakan saya dalam memecahkan masalah. Saya sangat bersyukur
tiada tara karena atas izinNYa saya dapat bertemu dengan Bunda Anna Anggraeni,
beliau yang selalu mendukung dan memotivasi saya, mendukung gerak Langkah saya
serta mendorong saya untuk terus maju dengan kata-katanya yang tidak akan pernah
saya lupakan “ Maju atau Maju sekali” beliaulah inspirasi saya, dan juga ikut andil
dalam keberhasilan-keberhasilan yang saya capai. Diawali dengan dilibatkannya saya
sebagai pengurus HIMPAUDI Jawa Barat, kemudian saya diberi amanah oleh Ketua
HIMPAUDI Jawa Barat yang pada saat itu adalah Bunda Anna Anggraeni, untuk
mengikuti Diklat Dasar Guru PAUD tingkat Nasional, pertama kali saya mengenal
Diklat, pertama kali saya merasakan tidur di hotel mewah gratis bahkan pulangnya
diberi uang saku. Dari situ saya terus berkembang berkat perantara HIMPAUDI
saya banyak mendapatkan ilmu dan kesempatan bahkan sampai bisa naik pesawat Ya
Rabb Jika Allah sudah berkehendak apapaun bisa terjadi. Dan di Diklat Dasar itu juga
juga saya bertemu dengan satu sosok perempuan cerdas Narasumber salahsatu mata

Diklat yaitu “ Kesehatan dan Gizi” pada tahun 2011 di hotel Grand Pasundan Bandung.
Beliau yang sekarang jadi inspirasi saya dan juga sangat saya idolakan, beliau adalah
Prof. Dr. Netti Herawati, M.Si, yang sekarang kami memanggilnya Bundo, cerdas,
pintar, berwawasan luas setiap ucapan yang keluar dari mulutnya adalah ucapan-
ucapan yang bertuah, penuh motivasi dan selalu berlandaskan islam, satu kata yang
selalu terngiang dalam telinga saya sejak itu adalah “ Allah Berada Di Atas Prasangka
Manusia” dan saya implementasikan kata-kata tersebut sampai sekarang.
Alhamdulillah banyak hal yang sudah saya raih yang di luar logika saya sebagai manusia
biasa.

Di masa pandemic ini banyak hal yang merubah diri kita, mulai dari kebiasaan
dalam menjaga Kesehatan diri begitupun dalam cara mengajar dan membimbing anak-
anak, semua kebiasaan berubah, semua serba mendadak dan semua memerlukan
pemikiran serta memerlukan kondisi yang saling mendukung satu sama lain untuk saling
menguatkan dalam menghadami masa pandemic ini, apalagi saya punya anak yang juga
harus saya bimbing di rumah yang terkadang bahkan sering berbarengan waktunya
dengan waktu saya harus mengajar daring. Awalnya memang terasa berat tetapi
tambah kesini saya tambah menemukan pola yang bisa diterapkan dalam mengajar.
Adapun beberapa kendala dan solusi yang pernah saya hadapi selama Belajar Dari
Rumah ( BDR).

Kendala yang dihadapi berikut solusinya terangkum dibawah ini :

No Kendala Solusi

1. Terkadang ada anak yang Memberikan perhatian khusus

sama sekali tidak mau berkegiatan berupa video call dan memberi

dengan orang tuanya, dan tidak

mau di rekam sama sekali pada saat semangat terus kepada anak, dan itu

berkegiatan. berhasil

2. Semakin banyak waktu yang Memberi batasan pelaporan

harus diluangkan, karena orang tua sampe jam 19.00 WIB dan jika belum

dalam memberikan laporan hasil selesai maka boleh menyerahkan

kegiatan/misi ank-anak beragam laporan kegitannya besok hari.

waktunya kadang ada yang sampai

jam 22.00 WIB, dan guru tetap

harus merespon hasil jerih payah

anak-anak

3. Kesulitan menganalisis Membuat rekap ceklist yg

seluruh indikator kompetensi diberikan kepada ortu lewat e mail

dasar yang harus dicapai anak atau foto di group wa kelas, kita beri

karena ada banyak kompetensi pertanyaan dalam bentuk form ceklis

yang hanya bisa dinilai

perkembangannya jika kita

langsung melihat karena tidak

semua orang tua mengirimkan

laporan berupa video

4. Kesulitan komunikasi dengan - Mengadakan Home Visit /

orang tua maupun anak untuk Kunjungan rumah

semakin menjalin keakraban dan - Orang tua diberi

mengetahui perkembangan anak di kesempatan untuk bertemu dengan

rumah guru di sekolah dengan waktu sesuai

kesepakatan

Banyak hikmah yang bisa diambil dari kejadian ini, salahsatunya adalah dengan
semakin maraknya kesempatan bagi guru PAUD untuk meningkatkan kompetensi
secara gratis, dimanapun bisa kita ikuti karena melalui aplikasi. Termasuk dengan
Kegiatan Bimbingan Teknis Belajar Dari Rumah yang sekarang sedang saya ikuti.
Syukur yang tiada tara saya mempunyai ketua Yayasan yang juga sebagai Pengurus
Pusat HIMPAUDI Jawa Barat yang selalu selangkah lebih maju dan selalu
bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kompetensi guru-gurunya, tentunya
kesempatan yang diberikan oleh Bunda Anna dan juga Bundo Ketum serta seluruh
Pengurus Pusat tidak akan saya sia- siakan, kesempatan tidak akan datang dua kali.
Makanya begitu diberi peluang yang diinformasikan oleh Bunda Anna, saya langsung
mau ikut serta dalam kegiatan Bimtek ini apalagi melihat mata latih yang sangat saya
perlukan dalam melaksanakan BDR, Walaupun belum terbayang bagaimana cara
pembagian waktu dengan mengajar di sekolah, membimbing anak di rumah dan Bimtek.

Adapun kesan dalam mengikuti Bimtek atau lebih tepatnya pada saat
Pembekalan Bimtek tanggal 16 September 2020 , baru dikupas luarnya saja oleh para
nara sumber sudah bikin penasaran dan tertarik, narasumbernya bagus-bagus dan
tidak membosankan. Rasanya ingin secepatnya menimba ilmu dari para Nara Sumber.

Adapun tantangan yang akan dihadapi mungkin dari pembagian waktu, antara
ngajar daring di PAUD, Bimtek dan Membimbing anak di rumah yang kebetulan
berbarengan dengan PTS, tentu ini akan sangat menjadi tantangan yang sampai saat
ini masih menjadi pikiran saya.Tapi saya yakin niat baik pasti selalu ada jalan, saya
yakin Allah akan mudahkan semuanya dengan kekuasaanNYa saya bisa tuntas
mengikuti bimtek ini.

Setelah mengikuti Bimtek ini saya yakin banyak ilmu baru yang saya dapatkan,
oleh karena itu saya akan mengimplementasikannya di Lembaga Bunda Asuh Nanda
karena ingat pesan Bundo dan salah satu syair di Mars HIMPAUDI “ Mulailah dari

Diri Sendiri”, selain itu saya juga tidak mau membawa ilmu yang sudah Allah berikan
melalui perantara para Nara Sumber hanya dimanfaatkan oleh diri sendiri dan
Lembaga saja, tentu saya juga akan mentransferkan Kembali kepada teman-teman
guru PAUD di Kecamatan Margahayu maupun teman-teman yang membutuhkan ilmu ini
ditempat lain. Karena saya ingin ilmu itu bermanfaat bagi siapapun, karena salahsatu
amalan yang tidak akan putus adalah “ Ilmu Yang Bermanfaat”. Saya selalu ingin
meraih mimpi saya se sesempuna mungkin yaitu menjadi Guru PAUD Sejati
berdidikasi, bekerja hati-hati dengan hati dan selalu Happy.

AKU DAN KEKASIH KEDUAKU
By : Ni Gusti Ayu Ketut Samiantari

Ni Gusti Ayu Ketut Samiantari itulah nama pemberian
dari kedua orang tuaku. Aku di lahirkan di Desa Pendem
Bali, tepatnya pada tanggal 28 Oktober 1974. Saat ini
aku sebagai Kepala Sekolah Paud Terpadu Kemala
Bhayangkari Cabang Bontang. Paud Terpadu Kemala
Bhayangkari Cabang Bontang mempunyai tiga layanan
program, diantaranya Taman Kanak-Kanak (TK ),
Ni Gusti Ayu Ketut Samiantari , S.Pd Kelompok Bermain ( KB) dan Satuan Paud Sejenis (SPS
). Paud Terpadu Kemala Bhayangkari mewujudkan pendidkan dasar bagi Anak Usia Dini melaui
pendidkan dan keterampilan. Menjadi guru PAUD adalah pekerjaan yang sangat menyenangkan
dan hampir tidak ada kesulitan yang aku rasakan karena aku menjalaninya dengan ikhlas,
bahagia dan dengan sukacita. Aku menemukan kekasih keduaku dalam dunia ini selain
keluargaku tentunya. Sekolah dan anak–anak ini adalah kekasih keduaku. Kuperlakukan
sekolah seperti rumahku sendiri dan kuperlakukan anak–anak didikku seperti anakku sendiri.
Ada rasa kangen jika aku tidak bertemu, ada rasa rindu yang mendalam jika aku tidak
menyapanya ada rasa cinta dan kasih yang mendalam jika aku mendekapnya saat dia menangis
karena berebut mainan atau karena hal lainnya. Namun semenjak pandemi Covid–19 keadaan
berubah, virus ini telah merubah semuanya dimana aku tidak dapat lagi menyapanya setiap
hari, aku tidak dapat lagi memeluknya setiap saat karena pembelajaran jarak jauh. Dimana
kami harus melaksanankan Belajar Dari Rumah ( BDR ) . Itu artinya kami tidak bisa
melaksanakan pembelajaran secara tatap muka . Dan kami pun menemui beberapa kendala
diantaranya beberapa orang tua yang tidak kooperatif untuk mengirimkam foto, video
kegiatan anak–anak dengan alasan orang tua bekerja, jaringan yang tidak stabil, paket data,

dan alasan lainnya. Sebagai Kepala Sekolah Aku tidak akan menyerah. Aku selalu memberi
semangat dan memberi motivasi kepada orang tua akan pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini,
akan pentingnya mendampingi anak–anak untuk Belajar Dari Rumah meski ini tidak mudah
bagiku.

Pada saat ini aku diberi kesempatan untuk mengikuti Bimtek BDR yang diselenggarakan
oleh Pengurus Pusat Himpaudi. Merupakan suatu kehormatan bagiku untuk dapat mengikuti
kegiatan ini sepenuhnya. Merupakan kesempatan bagiku untuk mendapatkan ilmu dari
berbagai narasumber yang hebat, luar biasa dan aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan
emas ini. Akupun dibuat semakin penasaran oleh pembekalan sehari yang dipaparkan oleh para
narasumber. Aku merasa semakin tertantang untuk turut serta mencerdaskan anak bangsa.

Bimtek BDR ini akan di selenggarakan sampai dengan lima hari kedepan. Itu artinya
aku harus meluangkan waktu penuh untuk kegiatan ini jika aku tak mau ketinggalan materi.
Kesulitan dalam membagi waktu tentu aku rasakan disela kesibukanku sebagai ibu dari anak–
anakku, sebagai istri, sebagai kepala sekolah, dan sebagai Ketua RT di lingkunganku. Namun
Aku yakin Aku pasti bisa. Karena setelah kegiatan BDR ini Aku akan mengimbaskan materi
BDR ini ke Lembaga lain dan mengaplikasikan seluruh ilmu yang diberikan oleh narasumber.
Aku berharap suatu saat nanti akan mendapat kesempatan untuk mengikuti bimtek lainnya.

“KESERUAN BDR”
By : Siti Romlah, S.Pd

Assalamualaikum wr.wb.
Perkenalkan saya Siti Romlah, lahir di Bandung
pada tanggal 20 Januari 1970 dan tinggal di jalan
terusan kopo Kec. Margahayu Kab.Bandung. Saat
ini saya mengemban amanah menjadi pendidik
anak usia dini di Lembaga pendidikan Bunda Asuh
Nanda di bawah pembinaan Bunda Anna
Anggraeni,M.Pd yang berada di unit wilayah
Bandung Selatan tepatnya beralamat di Komplek Kopo Permai II blok 3AD
Kec.Margahayu Kab.Bandung dengan jumlah murid saat ini 23 anak dan 4 orang
pendidik dalam perjalanannya alhamdulillah Lembaga kami selalu mengikuti
perkembangan serta inovasi dalam upaya mengembangkan pendidikan anak usia dini.
Alhamdullilah berbagai prestasi dalam rangka mengembangkan potensi anak usia dini
telah kami raih diantaranya prestasi dalam apresiasi GERNASMANJUR dan
GERNASBAKU tinggkat Nasional serta prestasi lainnya yang diselenggarakan intern
di wilayah kami.

Alhamdullilah saya sudah menjalani profesi sebagai pendidik anak usia dini dan
bergabung di Lembaga ini sejak tahun 1992 hingga sekarang. Sungguh suatu
kenikmatan dan kebahagiaan mengikuti serta melalui hari-hari bersama anak-anak
usia dini sehingga saya dapat membantu mereka dalam mengembangkan potensi

dirinya, terlebih selama saya mengemban amanah di Bunda Asuh Nanda selalu
mendapatkan bimbingan, perhatian, dan kasih sayang dari penyelenggara Lembaga
yaitu Bunda Anna Anggraeni. Beliau tiada hentinya membina saya dalam hal keilmuan
pola pengasuhan dan bimbingan yang tepat untuk pendidikan anak usia dini.

Sejak awal saya memilih profesi guru pendidik anak usia dini hingga saat ini selama
28 tahun tentunya banyak sekali tantangan yang di hadapi baik dari orang tua murid,
anak-anak didik, dan lingkungan sekitar. Kesulitan saat memberikan pemahaman
kepada orang tua murid tentang pentingnya pendidikan anak usia dini melalui
pengasuhan dan bimbingan yang tepat. Begitupun dalam menghadapi keunikan sifat
dan karakter anak yang berbeda-beda sehingga saya harus betul-betul memahami
keunikan setiap anak tersebut agar dapat anak terlayani, terfasilitasi dalam
membantu mengembangkan potensi dirinya. Namun dibalik semua itu tak terhitung
kebahagiaan yang di dapat selama membimbing mereka. Melalui jalinan silaturahmi
dan komunikasi dengan alumni rasa bahagia saya sering muncul ketika mendapatkan
informasi keberhasilan pendidikan anak-anak di jenjang yang lebih tinggi,saya
meyakini keberhasilan yang mereka raih saat mereka dewasa merupakan buah dari
stimulasi pendidikan pada saat mereka melalui pendidikan di usia dini.

Memang stimulasi positif dan tepat saat anak mengalami masa usia emas sangat
menentukan keberhasilan masa depan mereka oleh karena itu selaku orngatua dan
pendidik anak usia dini tidak boleh melewati untuk terus menstimulasi mereka dimasa
sulit sekalipun seperti masa pandemi ini.Satu kejadian yang tidak terduga menimpa
kita dengan adanya wabah virus COVID-19 yang sangat berbahaya dan berdampak
pada dunia pendidikan kita dimana proses pembelajaran harus dilakukan di rumah guna
menghindari penyebaran virus ini.

Situasi proses pendidikan seperti ini sungguh berat menghadapinya,,terutama bagi
anak usia dini yang sangat membutuhkan bersosialisasi dengan teman sebaya melalui
proses bermain dalam rangka mengembangkan seluruh kompetensi dirinya.Namun kita
tidak boleh berputus asa untuk terus berupaya membantu anak usia dini sehingga
tetap dan selalu mendapatkan stimulasi yang tepat.

Salah satu upaya saya selaku pendidik usia dini adalah dengan pendekatan secara
ekstra kepada orangtua murid.Saya terus berupaya memotivasi orang tua untuk
memahami pentinnya menstimulasi anak dengan pola pengasuhan dan memberikan
pendidikan yang tepat saat mereka mengalami masa usia emasnya,meskipun tidak
sedikit tanatangan dengan berbagai reaksi yang muncul dari orangtua dikarenakan
ketidaksiapan mereka dalam mendampingi pembelajaran anak-anaknya.

Kesedihan pun saya alami ketika kerinduan dirasakan akan kehadiran anak-anak di
sekolah,selain anak-anak yang sering mengubungi melalui telepon,video call yang
mencurahkan kerinduannya dengan teman,guru juga sekolah.namun apadaya hal ini
harus dihadapi dengan ikhlas dan terus berupaya semaksimal mungkin agar suasana
tidak berlarut..saya bertekad pendidikan anak usia dini tidak boleh terhenti.

Dengan segala keterbatasan saya dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh yang
tidak pernah dialami selama menjadi guru PAUD akhirnya saya mulai merancang
program untuk BDR yang mudah dan bisa diikuti oleh anak juga orangtua.Selain dari
itu saya pun terus meningkatkan diri dengan mengikuti berbagai seminar
pembelajaran masa pandemi yang diselenggarakan oleh berbagai instansi atau
organisasi profesi dan dengan pembekalanyang didapat secara perlahan mulai
dirasakan kelancaran dan kenyamanan melaksanakan BDR.Melalui model pembelajaran
jarak jauh memang dirasakan tidak maksimal dalam berinteraksi dengan anak didik
namun sedikitnya dapat membantu mengembalikan ikatan emosi antara anak dengan

temannya,guru dan sekolah.Saya merasa terharu juga bahagia ketika mereka dapat
berinterkasi dengam temannya dan tampak bahagia meskipun secara virtuaI.

Dengan keterbatasan ilmu yang saya dapat melalui pembinaan dinas terkait di wilayah
kami maupun beberapa seminar yang saya ikuti saya tetap bersemangat menjalankan
siuasi pembelajaran masa pandemi ini hingga akhirnya saya bersyukur mendapat
kesempatan untuk mengikuti bimtek penguatan pembelajaran BDR yang
diselenggarakan oleh PP HIMPAUDI ini.Melalui bunda Anna Anggraeni,M.Pd selaku
penyelenggra dan pembina Yayasan Lembaga kami yang selalu membimbing guru-guru
untuk meningkatkan kompetensi diri saya mendapat amanah mengikuti bimtek ini.

Alhamdulillah satu kesempatan yang berharga dan saya tungu untuk bertolabul ilmu
meningkatkan pengetahuan saya dalam melaksanakan proses pendidikan anak usia dini
di masa pandemic ini,karena saya merasa belum cukup bekal dan pengetahuan tentang
pelaksanaan BDR yang tepat terutama dalam memberikan arahan kepada orangatua.

Semoga kesempatan emas ini serta amanah untuk menimba ilmu pada bimtek ini dapat
saya ikuti dengan lancar hingga tuntas.Saya semakin penasaran dan tidak sabar
menanti kehadiran naras sumber yang pada saat pembekalan bimtek kemarin hari
Rabu tanggal 16 September 2020 telah menyampaikan gambaran materinya.Saya
melihat dan merasakan kehebatan naras umber kesigapan dan perhatian para laskar
PP HIMPAUDI selaku panitia kepada para peserta sungguh luar biasa.Bundo Netti
yang tiada hentinya memotivasi menyemangati kami dengan penuh
kesabaran,menambah semangat saya untuk mengikuti kegiatan bimtek ini dengan
sepenuh hati.

Semoga niat baik saya ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan penuh
keberkahan Alloh swt tuntun,diberikan kelancaran dalam jaringan internet hingga
saya berharap dapat mengikutinya sampai selesai.
Akhirnya saya menghaturkan terimakasih setulus hati kepada Bundo Netti herawati
beserta seluruh panitia atas segala kebaikannya.In syaa Alloh dengan bekal ilmu yang
akan didapatkan pada bimtek ini,saya berencana meningkatkan pembelajaran
BDR,mengimbaskan ilmu kepada orangtua murid serta rekan sejawat sesama pendidik
usia dini.

Bismillah….semoga Alloh swt selalu melindungi,memimbing langkah,serta meridhoi misi
kita dalam membantu mencerdaskan anak bangsa…aamiin ya robbal alamiin….
Akhir kata saya sampaikan salam hormat salam bangga kepada para Laskar
HIMPAUDI..
HIMPAUDI Jayaaaa…
Wassalammualaykum wr.wb

Salam
Penulis
Siti Romlah,S.Pd

“PERJALANAN CINTA BERSAMA COVID-19”
By : Ramla Hulopi, S.Pd

Nama lembaga saya Yayasan Telaga Alkautsar yang dibentuk
pada tanggal 24 Januari 2018 di Kecamatan Telaga,
Kabupaten Gorontalo merupakan lembaga independen yang
didirikan dengan fokus utama di bidang pendidikan Islam.
Sebagai langkah awal, Yayasan telah membentuk Lembaga
Pendidikan Islam (LPI) Alkautsar Gorontalo yang langsung
menyelenggarakan Program PAUD Islam Terpadu (PPIT)
Alkautsar yang berlokasi di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga.
PPIT Alkautsar beroperasi di sebuah rumah kontrakan kecil
yang dipugar menjadi sebuah sekolah di Dusun I Desa Hulawa.
Desa Hulawa dipilih sebagai lokasi sekolah karena menurut data tahun 2017, desa ini
memiliki luas 28.16 km2 dengan jumlah penduduk 22.548 jiwa, namun hanya memiliki
satu sekolah yang berbasis pendidikan Islam.

Pendirian PPIT Alkautsar tersebut sangat diharapkan dapat memperluas
jangkauan Sekolah Islam Terpadu dan menggairahkan semangat mendukung
pendidikan Islam di usia dini setidaknya di Desa Hulawa, Kecamatan Telaga. Pada
tahun 2018 awal kami membuka tahun ajaran baru siswa yang mendaftar 5 orang, hari
demi hari, bulan demi bulan alhamdulillah bertambahnya siswa menjadi 14 orang.
sudah berjumlah . Waktu itu kita hanya berdua (saya dan teman )Dan yang membuat
saya bingung dan selalu berpikir saya belum berpengalaman mengurus anak- anak usia
dini apalagi saya bukan ahli pendidik PAUD. Saya hanya lulusan S1 Manajmen

Penidikan. Tapi alhamdulillah dengan semangat dukungan serta keyakinan saya insya
Allah BISA..BISA.. DAN BISA. Dibulan juli 2018 keluarlah SK tugas (saya bersyukur
dan alhamdulillah resmi diterima menjadi seorang pendidi.. disitulah saya merasa
senang dan bahagia dipercayakan untuk mendidikan anak anak generasi emas,ternyata
SK yang keluar itu amanah sebagai kepala sekolah dan itu bagi saya adalah sebuah
ujian. Disitulah saya banyak berpikir sehingga gak tidur tenang,. karena saya gak
sama sekali berpengalaman menjadi seorang pendidik apalagi menjadi seorang kepala
sekolah (Mengelolah sekolah untuk jaya dan berkembang kedepannya). karena
pendidikan anak usia dini adalah pondasi utama mengenalnya dunia pendidikan. Apalagi
dengan visi misinya “Membentuk Generasi yang Cerdas dan berahlak mulia” ya Allah
saya sangat merasa berat, akan tetapi saya sangat percaya diri dan yakin “Allah gak
akan memberikan suatu ujian kepada hambanya” dan saya lebih bersyukur lagi siswa
ditahun 2019 sudah berjumalah 42 orang. Dsitulah saya lebih semangat lagi .

Innalillahi wainnailahirojiun.. bahaya covid-19 untuk umat seluruh
duniakhusunya genrasi anak –anak bangsa. Dampaknya sangat memilukan, sangat
menyedihkan serta perkebangan anak gak maksimal kita ketahui secara keseluruhan.

Sungguh ya Allah dengan adanya musibah covid-9 ini kami seluruh guru khusunya saya
sendiri dan terutama anak anak didik kami yang sudah bosan dengan belajar dari
rumah (BDR), karena cara karakter orangtua mengasuh anak masing – masing
berbeda. Ada orangtua yang melarang anaknya pegang hp, ada anak yang takut sama
hp ,bahkan sampai nangis kalo liat hp,anak gak mau belajar, dan berbagai macam keluh
kesah orangtua kepada kami.

Dan yang membuat saya dilemah bahkan merasa sangat sedih orangtua yang
gakmpunya hp android, jaringan gak baik, jadi segala informasi untuk pembelajaran
dirumah sangat ketinggalan. Apalagi di kami provinsi gorontalo masuk terrzona bahaya

gak bisa luring dirumah anak anak yang banyak hambatan. Karena saya merasa ini
tugas dan sebagai tanggung jawab. Seketika diam dan berpikir malamya dapat kabar
PSSB, ya Allah dsitulah sayang konsultasi mengadakan rapat bersama jajaran
yayasan, saat saya menyampaikan sepata kata anehnya saya sudah menagis lebh awal.,
sebuah pepata doa bisa merubah takdir (Lapas yang selalu saya ucapakan) “ya Allah
berikan kami jalan dan solusi untuk menghadapi musibah dan masalah yang terjadi
sedunia ini.

Saya atas nama Ramla Hulopi dari Gorontalo, sangat senang bisa mengikuti
kegiatan bimtek, dari tema kegiatannya sangat menarik karena kenapa , membuat
kami para pendidik khusunya saya lebih semangat lagi mengajar anak – anak, juga
penting sekali untuk kami para pendidik memberitahukan informasi kepada
waliorangtua siswa cara mendidik anak dirumah .

Kegiatan bimtek ini sangat bermnfaat bagi kami khsusunya saya sendiri, kepda
seluruh panitua dan pengurus HIMPAUDI yang saya hormati dan saya Cintai Semoga
selalu dalam lindungan Allah,, saya mohon jika ada kegiatan lagi seperti ini mohon
informainya,, alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa mengikuti kegiatan bimtek ini.
Dan saya harapakn jika keadaan sudah membaik alangkah lebih kegiatan ini dibuat
secara tatap muka. Narasumber dari hari pertam samapi hari ke-2 kegitan bimtek
saya ikuti materinya sangat bagus dan sangat kami butuhkan sesuai dengan kondisi
saat ini. Semoga materi – materiyang disampaikan bisa di share kekami secara bentuk
file melalui email atau link yang bisa kami donload. (materinya bagus dan sangat jelas
sesuai kondisi yang diperlukan.

Andaikan jaringan sangat bagus pastilah selama kegiatan bimtek ini tak ada
yang terelewati selama kegiatan berlasung, akan tetapi sayang dan sangat
disayangkan jaringan tak memada,, ada ada sjayang terjadi, saat kegitan bimtek

online berlasung jaringan selalu ngandet juga kadang suara pembicara sangat tidak
jelas, kadang putus-putu, suara hilang.

Pada saat kegitan bimtek selesai insyaAllah saya akan salurkan kepada wali
orangftua murid serta teman-teman pendidik lainnya yang tidak sempat mengikuti.
Lebih khusunya realisai kepada anak anak didik kami.
“Bersyukurlah dengan situasi saat ini, jangan mengeluh..
Allah tahu kita mampu, kuat karena ujian yang Allah berikan tidak diluar batas
kemampuan kita_
Perjalanan cinta bersama covid ini sangat memberikan dampak baik dan buruknya ,
yang baik akan menjadi hikmah sedangkan yang buruk menjadi masalah. Tapi kita
sebagai seorang pendidik tetap semangat mendidik anak- anak meskipun melalu
idairinng atapun secara luring meskipun dengan waktu yang terbatas atapun maksimal.
Teruslah berdoa, berprasangka baik dan selalu berpikir positif juga berbuat dalam
kebaikan semoga dengan perjlanan cinta bersama Covid-19 ntah kapan berakhirnya.

Gorontalo, 18 Septemebr 2020

JEJAK LANGKAH PENDIDIK ANAK BANGSA

By : Siska Dewi Priani

ASSALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI

WABARAKATUH. Sebelumnya aku akan memperkenalkan

diriku terlebih dahulu, nama lengkapku Siska Dewi Priani

orang-orang biasa memanggilku Siska. Aku lahir di Tarakan

pada tgl 14 April 1988,Kota yang terletak di salah satu Pulau

yang ada di Indonesia yaitu di Pulau Kalimantan tepatnya

Prov.Kalimatan Utara. Kota kelahiranku adalah Kota yang

indah,Kota yang paling nyaman menurutku. aku telah menikah dan memiliki seorang

putri berusia 5 tahun.

Kini aku bekerja pada sebuah Lembaga PAUD, aku bekerja sejak awal Lembaga
PAUD TUNAS BANGSA TARAKAN didirikan pada tahun 2011 yang terletak di
perum.pepabri tepatnya di Jl. Purna Bhakti Rt 12 Gg.Bulan Kel.Kampung Satu Skip
Kec.Tarakan Tengah, jika di hitung-hitung 9 tahun sudah masa pengabdianku. Aku
sangat menikmati menjadi Pendidik PAUD, tak ada kata lelah jika melihat senyum dan
tingkah laku lucu mereka. Aku bersyukur karena tidak semua orang dapat merasakan
dan mempunyai kesempatan seperti diriku menjadi seorang Pendidik PAUD. Aku
sangat berterima kasih kepada YAYASAN PERISAI BANGSA yang menaungi
Lembaga PAUD TUNAS BANGSA TARAKAN karena sudah memberikan kesempatan
padaku dan tak lupa ucapan terima kasih ku tujukan kepada Bunda Sekarining Sri
Redjeki, S.Pd pengelola pertama PAUD TUNAS BANGSA TARAKAN yang telah
berbagi ilmu sehingga aku dapat betahan di bidang pendidikan sampai saat ini. Dan
tak lupa pula ucapan terima kasihku untuk rekan-rekan guru yang telah bekerjasama
memajukan Lembaga PAUD TUNAS BANGSA TARAKAN. Saat ini murid kami
berjumlah 23 anak, jumlah yang sangat jauh menurun dari tahun-tahun sebelum
pandemic covid-19. Tapi apapun itu dan berapapun jumlah anak didik yang ada
dilembaga kami sekarang, kami merasa bersyukur karena kami masih diberikan
kesempatan dan kepercayaan untuk mendidik putra/putri bangsa ini.

Pandemi Covid-19 membuat kami tidak dapat melaksanakan pembelajaran tatap
muka dan melakukan rutinitas bersama anak didik, hampir 7 bulan lamanya sejak Bulan

Maret 2019. Malaupun demikian kami tetap melaksanakan pembelajaran dari rumah
(BDR) sesuai keputusan Mendikbud tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa
Darurat Covid-19. Aku sangat bersyukur di berikan kesempatan oleh PW HIMPUDI
Kota Tarakan untuk mengikuti BIMTEK BDR ANGKATAN 2 yang diadakan oleh PP
HIMPAUDI. BIMTEK BDR sangatlah penting bagi kami para Pendidik PAUD guna
menambah wawasan tentang apa saja yang harus kami lakukan selama BDR, walaupun
terkadang terkendala oleh signal yang tidak baik tapi aku sangat antusias dan tetap
semangat untuk mengikuti setiap materi yang diberikan oleh Narsumber begitu pula
dengan rekan-rekan pendidik yang mengikuti BIMTEK BDR.

Ada yang menarik perhatianku tentang kutipan salah satu Narasumber Bunda
Rochaeni Esa Ganesa, M.Pd yaitu materi tentang PENGASUHAN POSITIF yang
kurang lebih seperti ini “ anak yang lahir tidak memiliki niat/naluri untuk menjadi
NAKAL,POLA ASUH yang menyebabkan sifat tersebut” Dan selama ini aku percaya
bahwa “ Tidak ada anak yang NAKAL hanya belum TERARAH, Tidak ada anak yang
BODOH hanya belum TERASAH” dari sini kita menyadari betapa pentingnya POLA
ASUH sejak USIA DINI. POLA ASUH yang TEPAT dan TERARAH akan menghasilkan
generasi penerus yang HEBAT.

BIMTEK BDR ini memberiku banyak sekali ilmu yang dapat menjadi bekal untuk
memberikan pendidikan yang terbaik bagi para anak bangsa negeri ini dan ilmu yang
telah aku terima selama BIMTEK BDR yang berlangsung selama 5 hari mulai Hari
Jumat tgl 18 September – Hari Selasa tgl 22 September 2020 akan aku imbaskan
kepada rekan-rekan pendidik lainnya. Tak lupa ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada PP HIMPAUDI yg telah mengadakan BIMTEK BDR dan ucapan
terima kasih kepada para NARASUMBER hebat yang sudi berbagi ilmunya kepada
kami semua.

WASSALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Assalamualaikum bunda,

Perkenalkan, nama saya Citra Prasetyaning Putri, S.H., biasa
dipanggil Bunda Citra atau Buncit, lucu memang nama panggilan
tesebut, tapi saya menyukainya. saya mengajar di Paud Taman
Agustus Tabanan Bali. Lembaga kami memiliki tiga layanan, yakni
TPA (day care), kelompok bermain, dan TK. Sekolah kami
merupakan sekolah berwawasan lingkungan alam, yang berdiri di
lahan sekitar 5.000 m2.

Karena sekolah kami merupakan sekolah berwawasan lingkungan alam, maka proses
belajar mengajar kami pun lebih banyak dilakukan di alam, dan berekplorasi dengan alam,
mencari pengalaman sebanyak-banyaknya dari alam, dimana konsep ini memang digagas oleh
pendiri sekaligus pengelola sekolah kami yakni Bunda Gusti Ayu Made Eka Budiati, S.pd,
yang memang beliau sangat fasih dalam mengelola dan merawat alam di lahan yang beliau
kelola sampai saat ini, kami banyak sekali belajar dari beliau. Saya mengampu dan menjadi
wali kelas di kelompok bermain bersama satu guru pendamping dengan jumlah murid sebanyak
13 anak tahun ini.

Perkenankan saya untuk menceritakan awal mula saya bergabung di Paud Taman
Agustus. Saya adalah ibu dari dua orang putri yang berusia 3 tahun dan 1 tahun. Putri saya
yang pertama saat berusia 3 tahun belum bisa bicara, saat itu belum sekolah, lalu kebetulan
sekali ada sekolah yang baru saja buka di dekat rumah, sayapun akhirnya tertarik untuk
kesana dan mananyakan informasi tentang sekilah tersebut. Lalu saya bertemu dengan pendiri
sekaligus pengelola sekolah tersebut yakni Bunda Gusti Ayu Made Eka Budiati, S.pd atau
yang dikenal dengan bunda Nini. Saat ini Bunda Nini sebagai wakil ketua HIMPAUDI provinsi
Bali. Saat bertemu dengan Bunda Nini inilah, lantas saya berkonsultasi tentang putri saya,
yang saat itu sudah berusia 3 tahun belum bisa berbicara. Bunda Nini melihat ada sesuatu
pada putri saya, dia tidak bisu maupun tuli, dia mengerti jika diberi instruksi, hanya dia tidak
mau berbicara.Lantas Bunda Nini menyarankan untuk saya meninggalkan putri saya di sekolah

itu, meskipun pada saat itu saya belum mendaftarkan putri saya sekolah di sana. Begitu setiap
hari sampai hari ke tiga kalau saya tidak salah, tiba-tiba pulang sekolah anak saya memanggil
saya, mama..katanya..saya kaget, terhenyak, tidak percaya dengan apa yang saya lihat dan
dengar, lalu saya bertanya dengan bunda Nini, apa yang dia lakukan? Kok bisa anak saya tiba-
tiba bisa bicara?, lalu Bunda Nini, menjelaskan, bahwa selama ini, saya kurang berkomunikasi
dua arah dengan putri saya, akhirnya putri saya resmi bersekolah di Paud Taman Agustus
sebagai murid angkatan pertama saat itu, dan terus menunjukkan kemanjuan yang signifikan.
Bisa dibilang putri saya adalah anak berkebutuhan khusus pertama di Paud Taman Agustus,
karena tanpa direncanakan, Sekolah kami memang menerima semua murid termasuk yang
berkebutuhan khusus, meskipun hingga saat ini, kami belum memiliki izin resmi membuka
sekolah inklusi, karena terganjal oleh birokrasi di daerah kami, lalu di tahun ke 2, tiba-tiba
Bunda Nini menawarkan saya untuk bergabung menjadi guru. Saat itu saya bertanya-
tanya?apa yang Bunda Nini fikirkan saat itu, kenapa bisa saya? Sedangkan saya sebelumnya
tidak punya basic mengajar, latar belakang pendidikan saya pun bukan guru, meskipun alm.
Ayah saya adalah seorang guru matematika SMU. Setelah saya renungkan, dan berkomunikasi
juga dengan suami saya, serta berdoa minta petunjuk dariNYA, akhirnya saya pun bergabung
dengan Paud Taman Agustus dari tahun 2013 sampai sekarang. Demikianlah Bunda, sekilas
kisah awal saya hingga memutuskan diri saya menjadi guru PAUD, karena jika diceritakan
lebih detail, bisa dibukukan nanti.

Suka duka menjadi guru Paud tentu saja banyak sekali bunda, apalagi saya sebelumnya
tidak memiliki basic dan pengalaman sama sekali mengajar. Awalnya saya melakukan observasi
mengajar bersama para bunda senior, sambil memahami karakteristik anak-anak peserta
didik, dan mendapati fakta bahwa anak-anak itu semuanya unik, mereka ingin tahu banyak hal,
terutama usia 3-4 tahun, dimana mereka mayoritas untuk mau masuk sekolah saja,
membutuhkan bujukan dan rayuan, belum lagi tingkat konsentrasi mereka terhadap materi
pembelajaran yang masih sangat singkat, apalagi jika materi dan penyampaian pembelajaran
itu kuang menarik bagi mereka, maka, tak segan-segan merak akan meninggalkan kita karena
bosan.Maka sangat penting bagi kita untuk menjadi apa yang mereka butuhkan, kita tidak

boleh jaim saat mengajar, saat menyampaikan cerita maupun bermain sosiodrama bersama
mereka, kita harus siap menjadi tokoh apapun itu, bahkan menirukan gerakan, suara, dan
perilaku hewan sekalipun kita harus siap. Saat kita melakukan pekerjaan kita dengan sepenuh
hati, maka itupun dapat sekali anak-anak rasakan. Saat mereka merindukan kehadiran kita,
terutama saat mereka harus menghadapi keadaan seperti ini, dimana mereka tidak dapat
belajar seperti biasa di sekolah, bertemu dengan kami para bunda dan tean-teman mereka di
sekolah, keadaan ini sungguh sulit untuk anak-anak, jadi tidak salah jika mereka sampai
menangis untuk mengungkapkan perasaan mereka, tidak mood melakukan tugas yang diberikan
secara daring, dan itupun akhirnya mengimbas kepada orang tua wali murid yang mereka pun
mengeluhkan putra-putri mereka yang moodnya naik turun saat melakukan pembelajaran,
belum lagi kesulitan saat mereka harus bekerja, susahnya jaringan, dan sebagainya. Kendala-
kendala itupun kami rasakan juga antara lain yakni saat harus meracik dan merumuskan
pembelajaran ala kami, menyesuaikan jam belajar lebih fleksible, sampai jam 19.00 setiap
harinya, bahkan kamipun masih stand by untuk para orang tua yang baru sempat mengirimkan
tugas anak-anaknya sampai lebih dari jam 22.00 wita. Belum lagi harus memberikan apresiasi
kepada setiap tugas yang mereka kirimkan. Kami membutuhkan sistem yang lebih
memudahkan kami untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara daring.

Saat hadir BIMTEK 2 ini, kami bersyukur dan kami berharap mendapatkan inspirasi
dan penguatan untuk kami dalam mengolah pembelajaran secara daring. Kesan saya saat
mengikuti BIMTEK 2 ini, Alhamdulillah saya tidak terkendala dengan signal, maupun listrik
seperti beberapa kendala yang dialami para bunda yang lain, Kebetulan juga, di Bali sedang
libur Hari Raya Galungan dan Kuningan, ,maka pembelajaran daring selama 2 minggu kami
liburkan, jadi sayapun lebih leluasa mengikuti kegiatan BIMTEK 2 ini. Rencana awal saya
selesai mengikuti BIMTEK ini tentu saja segera melaksanakan evaluasi BDR yang kami lakukan
di sekolah, dan segera mengimbaskan kepada para pejuang pendidikan yang lain, yang belum
mendapatkan kesempatan seperti saya mengikuti kegiatan BIMTEK ini.

Sekian surat cinta dari saya semoga bermanfaat dan menginspirasi, salam Cinta Anak
Usia Dini..Wassalamuaikum Waromatullohi Wabbarokatuh..

KISAH CINTA SEMANGAT KITA
By : Widi Sulistiyowati, S.Pd

Perkenalkan nama saya Widi dari Banjarbaru
Kalimantan Selatan , keseharian saya sebagai
Pengelola PAUD Citra Indonesia

PAUD Citra Indonesia berdiri tanggal 22
Oktober 2013 , 7 tahun yang lalu , beralamt di
Jalan Beringin No 8 Banjarbaru , saat ini
mempunyai murid 115 anak dan 25 guru dengan 3
layanan yaitu TK , KB dan TPA
Di masa pandemi ini kami melaksanakan BDR sesuai dengan instruksi Dinas
Pendidikan , berbagai cara kami lakukan untuk menyesuaikan diri dengan BDR ini
karena BDR adalah hal baaru bagi kami dan tentunya bagi teman – teman semua , tapi
kita tetap harus semangat menjalanin
Langkah – langkah yang kami ambil saat BDR ini adalah :
1. Tahap Persiapan : Yayasan , Pengelola dan guru – guru berkoordinasi menyusun
panduan BDR untuk anak dan orang tua murid , kemudian mengundang orang

tua murid ke sekolah untuk kegiatan sosialisasi BDR berikut penjelasan yang
terkait dengan BDR

2. Tahap Pelaksanaan : Semua wali kelas membuat WAG untuk sarana komunikasi
guru dan orang tua murid . Guru memberikan penjelasan terkait panduan BDR
untuk orang tua , Menyapa anak via Zoom Meeting di awal ajaran baru
selanjutnya berkomunikasi dengan anak via video call . Dalam pelaksanaan BDR
ini kami memberi kebebasan waktu kepada orang tua untuk pelaksanaannya ,
dalam artian boleh dilakukan seperti saat jam sekolah boleh juga mengikuti
saat anak mood ataupun boleh juga saat orang tua sudah tidak sibuk dan
mempunyai waktu untuk mendampingi belajar anak , apalagi untuk orang tua
bekerja kami beri kebebasan seluas – luasnya , jadi boleh dilakukan sepanjang
hari dari pagi sampai malam , karena yang terpenting anak belajar dan bermain
bersama orang tua di rumah ,dan orang tua selalu membersamai , membimbing
dan mendampingi anak saat berkegiatan itu yang paling penting menurut kami .
Panduan kegiatan yang dibuat oleh guru boleh dijalankan sesuai panduan , boleh
juga tidak dijalankan sesuai panduan , tergantung mood anak . Untuk alat main
dan media belajar anak , kami sarankan kepada orang tua agar menggunakan
alat – alat yang ada di sekitar lingkungan rumah , tujuannya agar orang tua
mudah mendapatkannya dan terjangkau tanpa perlu mengeluarkan biaya ,
karena apapun dapat dijadikan alat main , yang terpenting orang tua dapat
mengedukasi anak di setiap kegiatan yang dilakukan bersama anak .Setiap hari
orang tua murid diminta mengirim dokumentasi kegiatan BDR melalui foto atau
video atau rekaman voice note atau cerita orang tua ataupun cerita anak
kepada guru sebagai bahan penilaian ketercapaian 6 aspek perkembangan . jadi

, Kerjasama orang tua murid , guru dan anak sangatlah penting untuk
terlaksananya BDR ini .

3. Tahap Penilaian : Melalui kiriman dokumentasi orang tua kepada guru , guru
melaksanakan penilaian ketercapaian 6 aspek perkembangan yang dilakukan
secara harian , mingguan dan bulanan

Demikian langkah – langkah BDR yang kami lakukan , tentunya tidak selalu berjalan
mulus , ada kendala dan permasalahan yang menyertainya
Adapun kendala selama pelaksanaan BDR :

1. Kurang bisanya guru berkomunikasi yang baik dengan orang tua murid sehingga
terjadi salah paham dalam hal melakukan kegiatan BDR

2. Ada orang tua murid yang tidak komunikatif melaksanakan BDR sehingga anak
tidak tercatat melaksanakan BDR contohnya orang tua tidak mengirim
dokumentasi kegiatan sehingga guru kesulitan dalam melaksanakan penilaian

Solusi yang kami lakukan dengan permasalahan BDR tersebut :
1. Belajar berkomunikasi antar sesame guru , membaca buku saku BDR dan
melatih diri membiasakan berkomunikasi yang efektif
2. Mengajak orang tua berdiskusi apa kendala BDR sehingga tidak melakukan
kegiatan BDR sebagaimana yang guru anjurkan , sehingga sekolah tahu apa
kendalanya dan bagaimana kami memberikan solusinya

Demikian cerita BDR yang kami laksanakan di sekolah

Alhamdulillah saya diikutkan sebagai peserta Bintek BDR HIMPAUDI ini
karena saya akan dapat banyak memperoleh ilmu pengetahuan sebagai bekal
BDR kami . Saya direkomendasikan Ketua PW HIMPAUDI Kalimantan Selatan
( Bunda Adau ) untuk mengikuti Bintek BDR ini . Kemarin setelah mengikuti
Pembekalan Bintek BDR saya senang sekali karena bakal mendapat ilmu
pengetahuan tentang BDR terutama Komunikasi Positif yang mana menurut
saya Komunikasi adalah tonggak suksesnya BDR ini , karena melalui komunikasi
yang baik semua akan mudah dan lancar .Untuk itu saya bakal mengikuti dan
menyimak Bintek BDR ini dengan sungguh – sungguh dan saya akan
menyampaikan ilmu yang saya dapat kepada guru – guru di sekolah dan teman –
teman guru PAUD lain yang memerlukan . Harapan saya disamping saya
mendapatkan materi Bintek BDR ini saya juga akan mendapat contoh praktik
baik pelaksanaan BDR .

Terimakasih PP HIMPAUDI yang sudah menyelenggarakan Bintek BDR
ini , semoga Panitia dan Narasumber selalu sehat .
HIMPAUDI JAYA

Banjarbaru , 17 September 2020ITU…TU…IBU GURU KACA MATA
By : Nurhidayah, S.Pd AUD

Assalamualaikum warohmatullahi Wabarokatuh…….
Salam Cinta Anak Usia Dini.
Haaai…!! Bundo Netty dan bunda-bunda semuaa…!!
Perkenalkan nih…nama saya Nurhidayah, saya biasa
dipanggil Ibu Yaya oleh teman-teman guru disekolah
dan teman-teman guru yang lain. Tetapi tau nggak
Bundo….disekolah itu Ananda-anandaku (siswa) di kelas
biasa memanggil aku “ ibu guru kaca mata “, he..he…heee….bukan tanpa sebab loohh…!!
Soalnya di sekolah kami itu cuman saya yang pakai kaca mata, ada juga sih….satu yang
memakai kaca mata tetapi itu Bunda kepala sekolah. nah….beliau juga biasa dipanggil
“Ciggu Besar” walau beliau pakai kaca mata juga, agak besar juga
sih…orangnya…Uppss…jangan bilang-bilang ya…Bundo. Atau barangkali Ananda-ananda
ku di sekolah sering nonton TV serial cerita anak yang dari Malaysia itu, apalagi kalau
bukan Si Upin dan Ipin….., Tau nggak….Bundo, saya tuuhh…juga suka nonton lohh….so
anakku di rumah tiap hari nonton itu-itu teruuuss….!
Sudah kurang lebih 13 tahun saya mengajar di Satuan PAUD ini,tepatnya tahun 2008
awal, sebelumnya saya mengabdi sebagai guru Kontrak di TK Pertiwi Kab. Mamuju
tahun 2005 awal, yaa.. kurang lebih 3 tahun, sebagai guru kontrak dukanya pas gaji
habis aja…, tetapi Sukanya lebih sering so tiap hari Bersama anak-anak didik yang
lucu walau kadang bikin jengkel tetapi sedikit ji jengkelnya. Tahu nggak Bundo, aku
tuh Bahagia sekali kalau tiba masa penamatan siswa soalnya pasti kita dibagikan baju

seragam gratis tis tis oleh Kepala sekolah Bersama teman-teman guru senior lainnya,
biassalah Bundo sekali setahun punya baju seragam baru tuk dipakai penamatan
sekalian foto-foto perpisahan gituuuh….Tetapiiii…dibalik itu kami sebenarnya sedih
so sebentar lagi Ananda-ananda ku semua akan pergi ke SD.
KB Givary kec.Mamuju berada dilingkungan BTN Bukit Karema Indah Blok D/8
Kelurahan Karema Kec. Mamuju Kab. Mamuju, mulai beroperasi pada tanggal 01 Juli
2010 , layanan yang dibuka usia 3-4 tahun dan telah termasuk layanan Holistik
Integratif Kabupaten mamuju dengan layanan sebagai berikut:

- Pendidikan, 6 kali pertemuan dalam seminggu.
- Kesehatan (Posyandu) 1X1 bulan
- Bina Keluarga Balita 1X1 bulan
- Lembaga keuangan mikro 1X1 bulan

Disatuan PAUD kami (KB Givary) mempunyai murid sebanyak 18 anak yang terdiri dari
7 anak perempuan dan 11 anak laki-laki, dibagi kedalam 2 kelompok.

Dengan visi misi KB Givary:

Visi : mewujudkan generasi yang sehat,cerdas,berakhlakul karimah dan cinta tanah
air.

Misi :

1. Menyelenggarakan layanan pengembangan holistic integrative untuk memenuhi
kebutuhan esensial anak.

2. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan melalui
pembinaan berkelanjutan.

3. Mengembangkan pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar potensi anak
tumbuh dan berkembang secara optimal.

4. Menanamkan nilai-nilai agama dan budaya local untuk membentuk karakter
sejak dini

5. Membuasakan pola hidup bersih dan sehat
6. Memotivasi rasa ingin tahu anak tentang lingkungannya sebagai wujud cinta

tanah air
7. Menjalin Kerjasama yang baik diantara stake kholder Lembaga.

Dalam pelaksanaan pembelajaran di masa pandemic ini dilaksanakan secara daring dan
tantangannya sungguh luar biasa sebab kondisi perekonomian dan pekerjaan setiap
orang tua siswa berbeda-beda, ada yang hanya buruh bangunan, penjual sayur keliling,
petani biasa ada juga yang kantoran (ASN,Non ASN). Sebelum melakukan daring,
kami melakukan pendataan siswa yang mempunyai Ponsel android dan yang hanya
ponsel biasa, bagi yang mempunyai ponsel android maka di undang ke WA group BDR
dan yang hanya ponsel biasa dilakukan dengan menelpon langsung keorang tua siswa.
Namun ada juga kebahagiaan saat pelaksanaan BDR karena kita di rumah aja Bersama
keluarga.

Saya tertarik ikut Bimtek sebenarnya bisa dikatakan hanya ditunjuk saja untuk ikut
karena belum pernah ikut Bimtek sebelumnya, tetapi setelah masuk dan berbaur
dengan semua teman-teman dari berbagai daerah, mendengar dan mendapat ilmu yang
luar biasa dari Bundo dan Bunda-bunda pemateri yang lain walau hanya sehari
pembekalan tetapi waaahhh….sungguh-sungguh saya menyesal seandainya saya tidak
dipilih untuk ikut Bimtek ini.

Saat saya mengikuti pembekalan Bimtek kemarin sungguh berkesan, bagaimana tidak,
pada waktu kita disuruh untuk membuat/mengganti background yang telah
ditentukan, eehhh….laptop yang biasa saya gunakan untuk zoom meeting itu
kameranya tidak berfungsi terpaksa malam-malam sekitar jam 20 wita, saya minta ke

Suami untuk ambil laptop yang biasa dipakai di kantornya, wadduuhh….bisa ribet
jadinya seandainya itu penjaga kantor tempat suami saya bekerja tidak ada ditempat,
sementara laptop saya dibawa ketukang computer untuk diperbaiki.

Yang menggugah hati saya saat Bundo Netty membawa materi pengantar pembekalan
bimtek yang mengatakan bahwa kita sebagai pendidik PAUD harus bisa ikhlas dalam
menjalankan tugas karena janji Allah itu pasti.

Tantangan untuk bisa full mengikuti kegiatan ini ada-ada saja sih… soalnya saya
sebagai ibu rumah tangga yang punya anak kecil dan anak usia SD pasti laah…ada,
entah itu anak mau pipis, mau makan, terus yang kakaknya mau ditemanin kerja tugas
dari sekolahnya, yaaa…. semua dijalanin aja. Kalau masalah jaringan ditempat saya
cukup bagus apalagi sudah pasang wifi.

Setelah saya mengikuti kegiatan Bimtek ini, In Shaa Allah…sudah tentu harus
melakukan pengimbasan ke teman-teman pendidik yang belum pernah mendapat
materi Bimtek, dan materi ini menjadi acuan buat saya pribadi dalam menjalankan
pembelajaran BDR. Semoga kegiatan dan materinya bisa bermamfaat buat semua dan
kita tetap dalam lindungan Allah SWT, tetap sehat walafiat…Aamiin…

Tetap jaga Kesehatan, ingat pakai masker dan jaga jarak jika keluar rumah, cuci
tangan dengan sabun dan air yang mengalir yaaa….. terimakasih

Wasssalamualaikum……

Mamuju, 17 September 2020

By Yaya
“ ibu guru kaca mata “

SECERCAH HARAPAN PENDIDIK PAUD

By : Yuyu Yuhaeti,S.Pd

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabbarokattuh
Nama saya Yuyu Yuhaeti,S.Pd lahir di Sumedang

tanggal 27 Juni 1975.Sudah menikah dan Alhamdulillah
dikaruniai 2 orang anak yaitu yang pertama laki-laki usia
20 tahun dan yang kedua perempuan usia 13 tahun. Awal
mula saya mengajar karena ada ketertarikan dengan profesi guru sejak kecil,dapat
dibilang profesi ini adalah cita-cita saya . Tapi karena pada saat saya mau memasuki
sekolah guru tingkat SMA pada saat itu namanya SPG itu sudah tidak ada lagi.Jadi
saya melanjutkan ke SMA.Singkat cerita saya menikah dan pada waktu anak saya yang
kedua masuk Kober usia 3.5 tahun.Disitu saya berperan sebagai orang tua murid
tetapi karena kecintaan pada profesi ini saya suka membantu guru dalam kegiatan
yang dilaksanakan di sekolah .Suatu ketika terjadi kekurangan guru dan saya ditawari
untuk menjadi guru di situ mendampingi guru yang ada.Seiring berjalannya waktu
mulai tahun 2010 saya aktif mengajar dan aktif pula di kepengurusan Himpaudi
kecamatan.Hari demi hari saya jalani profesi ini dengan senang dan saya sangat
bersyukur kepada Allah karena cita-cita saya tercapai.suatu anugerah yang tidak
terkira karena banyak orang yang mempunyai cita-cita tetapi tidak dapat
mencapainya.Dalam menjalani profesi ini saya merasa kurang percaya diri karena latar
belakang pendidikan yang tidak linear .Untuk mencapai kualifikasi pendidikan saya

ikut kuliah jurusan PAUD sampai lulus dan mendapat gelar S1.Banyak ilmu yang
didapat mulai dari diklat dasar ,workshop,pelatihan-pelatihan dan di masa pandemi ini
banyak ilmu yang didapat dari webinar,dan pelatihan online melalui zoom termasuk
sekarang saya alhamduliilah diberi kesempatan oleh Allah untuk dapat ikut dalam
BIMTEK BDR yang diselenggarakan oleh Kemendikbud dan Himpaudi.Sekarang saya
berada di naungan lembaga Bunda ASuh Nanda yang beralamat di komplek
Ujungberung Indah Jalan Ujungberung Indah Raya Kelurahan Cigending Kecamatan
Ujungberung Kota Bandung..Lembaga saya membuka layanan dari mulai tingkat
toddler ( 2-3 tahun ) ,Play Group (3-4 tahun ) TKA (4-5 tahun dan TK B (5-6 tahun).

Masa Pandemi yang sama sekali tidak kita duga & tidak kita harapkan dan tidak
ada dalam khayalan kita tetapi Allah SWT yang menentukan ini semua maka dari mulai
bulan Maret tepatnya tanggal 16 Maret 2020 kegiatan pembelajaran atau KBM
dilaksanakan dari rumah, biasa disebut dengan istilah PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh
),dan sekarang dengan istilah BDR (Belajar dari Rumah).Awal kita melaksanakan
PJJ/BDR tentu tidak langsung lancar tapi banyak sekali kesulitan dan kendala yang
dihadapi terutama memberikan pengertian dan pemahaman kepada orang tua murid.
Maka lembaga mengadakan rapat dan selanjutnya mengadakan sosialisasi kepada
orang tua murid berkaitan dengan pelaksanakan BDR.Lembaga kami mengadakan BDR
dengan Virtual class melalui Zoom dan Video Call.Pemberian informasi kegiatan
kepada orang tua melalui WAG dan diingatkan kembali melalui Voice Note atau
Video.Orang tua mengirimkan hasil kegiatan berupa foto dan video dengan batas
waktu sampai pukul 20.00 tetapi kalaupun ada yang belum melaksanakan kegiatannya
dapat mengirimkan hasil kegiatan pada hari berikutnya .Atau sesuai waktu
kesepakatan antara guru dan orang tua murid.Dengan berjalannya waktu maka covid
19 mengalami penurunan dan dengan hal itu maka kami bersepakat dengan orang tua

melalui angket persetujuan untuk diadakan home visit yang kami laksanakan 1 bulan 1
kali dengan tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan.Tanggapan
orang tua sangat luar biasa .Mereka menyambut kedatangan kita sebagai guru di
rumahnya dengan baik bahkan ada yang meminta untuk penambahan jadwal home visit
.Itu menjadikan semangat dan kebahagiaan bagi seorang guru.Tentu kami tidak lantas
menyetujui karena kami harus patuh terhadap aturan Pemerintah khususnya Dinas
Pendidikan beserta informasi terkait covid 19 dari tim satgas covid. Adapun kendala
yang dihadapi saya sebagai guru diantaranya adalah alat elektronik khususnya HP yang
saya gunakan sering tiba-tiba mati ,Kuota dan jaringan.

Saya mendapatkan informasi BIMTEK BDR ( Bimbingan Teknik Belajar Dari
Rumah ) dari Ketua Yayasan .Dan saya merasa tertarik dengan BIMTEK BDR ini
karena saya menginginkan informasi yang benar dan lengkap dari yang berkompeten
di bidangnya mengenai pelaksanaan BDR yaitu dari pemateri-pemateri yang handal,
dari Kemendikbud,PPPAUD DIKMAS dan dari Himpaudi,dapat bertukar pengalaman
dengan peserta lain, pesertanya meliputi pendidik anak usia dini dari seluruh
Indonesia.Itu merupakan suatu kebanggaan .BIMTEK dilaksanakan dengan cara online
menggunakan aplikasi Zoom sehingga dengan BIMTEK ini saya mendapatkan ilmu
tentang BDR juga tentang penggunaan apilkasi yang secara notabene saya masih gagap
teknologi.BIMTEK ini dilaksanakan selama 5 hari yaitu dari hari Jum’at 18 September
2020 sampai dengan 22 September 2020 yang sebelumnya diadakan pembekalan
BIMTEK pada hari Rabu ,16 September 2020.Disamping rasa senang mengikuti
BIMTEK ini terdapat pula tantangan atau kesulitan diantaranya adalah membagi
waktu antara BIMTEK-keluarga dan BDR sekolah yang sedang dilaksanakan.(Karena
pelaksanaan BIMTEK full ),HP yang kadang tiba-tiba mati,Jaringan internet yang
kadang tidak lancar,Tidak memungkiri secara ekonomi juga karena pada saat BIMTEK

kita itu perlu asupan makanan yang baik,sehat dan bergizi karena dengan BIMTEK ini
memerlukan stamina yang baik juga pastinya,pembelian kuota yang meningkat.Saya
sangat berkesan dengan pemaparan dari psikolog Ibu Rohimi Zamzam mengenai DPA
yang selama ini saya belum tahu banyak dan juga paparan Bundo Netti tentang “Orang
yang bahagia itu adalah orang yang bisa tersenyum dalam situasi apapun,Orang
yang cerdas itu adalah orang bisa bahagia dalam situasi apapun”.

Saya sangat bersyukur kepada Allah SWT dan mengucapkan banyak
terimakasih kepada penyelenggara dan pemateri dari Kemendikbud,PP PAUD
DIKMAS dan Himpaudi atas kesempatan yang diberikan sehingga saya dapat
mengikuti BIMTEK BDR ini dengan harapan semoga setelah mendapatkan ilmu dari
BIMTEK ini saya akan lebih baik lagi,lebih semangat dalam mengabdikan diri mendidik
anak usia dini dengan benar.Karena sesuatu akan baik jika ditangani oleh ahlinya.Insya
Allah saya akan melaksanakan pengimbasan atas ilmu yang saya dapat terhadap
teman-teman pendidik anak usia dini di sekitar saya sehingga ilmu yang saya dapat
akan bermanfaat,barokah dan mendapatkan keridhoan Allah SWT…….Aamiin YR’A

Demikian secercah harapan dari seorang pendidik PAUD….Terimakasih

HIMPAUDI …….HIMPAUDI ……..JAYAAA

# WASSALAMU’ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABBAROKATTUH #

INI KISAHKU

By : Dwi Resti Prastika Paembonan, A.Md

Assalamualaikum wr wb
Perkenalkan nama saya Resti. Saya berasal dari Kalimantan Utara tepatnya dikota

Tarakan. Aslinya saya lahir di Sulawesi, lalu kemudian pada tahun 1992 tepat di usia saya yang
ke 2 tahun saya di bawah oleh kedua orang tua saya untuk pindah dan menetap di Kalimantan
hingga saat ini. Saya merupakan anak pertama dari 9 bersaudara. Saya menikah pada usia 26
tahun dan alhamdulillah telah di karuniai 2 orang putra. Pendidikan terakhir saya adalah D-3
Pendidikan Bahasa Inggris.

Saya mengajar di salah satu sekolah swasta yang bernama Sekolah Nasional Plus Indo
Tionghoa yang merupakan sekolah dengan pengantar 3 bahasa yaitu bahasa Nasional
Indonesia, bahasa Mandarin dan bahasa Inggris. Statusnya juga sudah terakreditasi oleh

Dinas Pendidikan Kota Tarakan. Sekolah Nasional Plus Indo Tionghoa terdiri dari jenjang KB,
TK, SD dan SMP. Saya sendiri merupakan salah satu guru yang mengajar pada jenjang KB.
Adapun jumlah murid KB Indo Tionghoa pada tahun-tahun sebelum terjadinya wabah covid 19
adalah sekitar 48 anak yang sudah termasuk KB A (2-3 tahun) dan KB B (3-4 tahun). Saat ini
berkurang menjadi sekitar 30 anak untuk kedua jenjang tersebut.

Jadi begini awal mula saya menjadi seorang guru paud, tepatnya pada awal tahun 2009
setelah lulus kuliah saya diminta oleh keluarga saya untuk mencoba memasukkan lamaran (CV)
pada salah satu sekolah di kota Tarakan yaitu Sekolah Nasional Plus Indo Tionghoa, tempat
saya sekarang mengajar. Pada awalnya, saya tidak mengetahui jika sekolah tersebut memiliki
jenjang KB, TK dan SD. Saya hanya diminta untuk memasukkan CV dan tujuan utama saya
memang melamar pekerjaan untuk menjadi guru Bahasa Inggris pada jenjang SD. Sekitar 1
bulan lamanya saya menunggu namun belum ada panggilan mengajar, akhirnya sambil menunggu
sayapun mencari pekerjaan lain disalah satu tempat penjualan tiket pesawat. Entah kenapa
selang berjalannya waktu, saya menikmati pekerjaan saya dan pada suatu hari akhirnya
panggilan mengajar itupun datang dari sekolah Nasional Plus Indo Tionghoa. Saya diminta
menghadap kepada direktur sekolah tersebut kemudian saya diterima dan diminta untuk
mengajar mulai minggu depan. Akan tetapi saya diminta untuk mengajar jenjang PAUD yang
bukan pilihan saya yaitu KB. Namun tetap sebagai guru Bahasa Inggris. Entah kenapa saya
menyetujui saja permintaan dari direktur tersebut. Setelah pulang kerumah, sayapun
menceritakan semuanya kepada ibu saya dan ibu saya sangat mensupport saya. Ibu saya
berkata “jika kamu menjadi guru PAUD, wajahmu bisa awet muda karena setiap hari ketemu
sama anak-anak kecil yang lucu-lucu. Kalau jadi guru kerja juga hanya setengah hari
dibandingkan jika kamu kerja di travel”. Saya tidak pernah membayangkan atau bercita-cita
sebelumnya menjadi seorang guru PAUD. Bahkan saya tidak mengerti bagaimana cara
mengajar anak PAUD bahkan menyanyikan lagu-lagu anak dalam Bahasa Inggris. Saya hanya
punya bekal bagaimana cara saat saya membantu orang tua saya mengasuh ke 8 adik saya saat
mereka masih kecil. Saya pun sempat berfikir “apaan sih guru PAUD gak keren”. Namun

berkat dukungan dan juga keinginan dari ibu saya akhirnya saya berhenti dari tempat
penjualan tiket dan mulai mengajar.

Seiring berjalannya waktu, alhamdulillah ini merupakan tahun kesebelas saya mengabdi
sebagai guru PAUD. Bukan waktu yang sebentar bukan? Bagi saya menjadi guru PAUD itu
tidaklah mudah apalagi dihari-hari pertama saya menjadi guru PAUD. Banyak sekali hal yang
perlu saya pelajari. Terutama didalam mengolah kegiatan-kegiatan pembelajaran yang lebih
kreatif agar anak tidak bosan dan senang dengan kegiatan yang saya berikan. Mulai
mempelajari lagu-lagu anak dalam bahasa inggris melalui internet ataupun bertanya kepada
rekan-rekan guru lainnya. Mempelajari cara tentang bagaimana menghadapi prilaku anak-anak
dan juga eksperi wajah serta nada suara saat berhadapan dengan anak-anak. Terkadang saya
harus menggendong ataupun membujuk dengan mempraktekkan cara berjalan seperti sapi,
kucing atau binatang lainnya hingga keringat bercucuran untuk mendiamkan mereka yang
sedang menangis. Jika ditanya apakah saya lelah? Iya, itu kata yang sering kali terucap dari
mulut saya. Namun, rasa lelah itu terbayarkan ketika melihat pola tingkah mereka yang lucu
dan menggemaskan. Selain itu, saya juga sering diminta untuk mengikuti beberapa pelatihan-
pelatihan yang diselenggarakan oleh HIMPAUDI sehingga ilmu saya semakin bertambah.
Kemudian, tepat ditahun ke-enam perjalanan saya menjadi guru PAUD, akhirnya saya
memutuskan untuk kuliah dan mengambil jurusan S1 Pendidikan Anak Usia Dini. Sebelum
memutuskan untuk kuliah, saya berfikir bahwa mungkin inilah jalan yang diberikan oleh Allah
SWT kepada saya menjadi seorang guru PAUD dan juga merupakan restu dari ibunda saya.

Diawal kemunculan wabah penyakit baru yang bernama COVID 19 pada akhir tahun
2019 diWuhan (China) semua orang disana merasa khawatir. Sekolah kamipun memberikan
dukungan serta motivasi kepada mereka terutama warga Indonesia yang berada disana
berharap wabah ini segera berakhir. Akan tetapi, ternyata wabah penyakit tersebut semakin
meluas hingga sampai ke negeri tercinta Indonesia. Pada awal tahun 2020 saya bersama
rekan-rekan guru masih melakukan pembelajaran tatap muka dengan anak didik dengan
harapan wabah ini segera berlalu. Namun, karena semakin banyaknya warga Indonesia yang

terinfeksi COVID 19 dan hingga akhirnya pada bulan Maret sekolah saya memutuskan untuk
meliburkan anak-anak dan menutup sekolah sampai situasi dan kondisi sudah aman. Sejak saat
itu saya dan rekan-rekan guru melakukan pekerjaan seperti menyiapkan materi kegiatan yang
ingin diajarkan kepada anak dari rumah. Akhirnya, anak-anakpun mulai belajar dari rumah.
Komunikasi yang saya lakukan saat itu menggunakan Whatshap seperti mengirim tugas yang
dikirimkan ke whatshap grup orang tua murid. Saya mengirimkan tugas -tugas sesuai jadwal.
Kendalanya, tidak semua orang tua mau mengajar anak-anaknya dirumah. Jika tidak ada yang
mengerjakan tugas, hal yang saya lakukan adalah bertanya kepada orang tua melalui kendala
apa yang dihadapi oleh orang tua dan memahami posisi mereka, namun tetap memberikan
motivasi kepada mereka demi perkembangan anak-anak mereka tanpa memaksakan kepada
orang tua untuk mengajar anak-anaknya. Kemudian, memberikan motivasi dan apresiasi bagi
orang tua yang selalu mengajar anak-anaknya dirumah meskipun terlambat dalam
mengumpulkan tugas. Begitu juga bentuk perhatian kepada orang tua dan anak meskipun
pelajaran tidak secara tatap muka, mereka pasti akan senang dan bersemangat. Kendala
lainnya yaitu memori hp saya penuh karena setiap orang tua mengirim video proses anak
melakukan kegiatan sehingga saya harus menghapus beberapa video yang lain dan juga kendala
jaringan. Belum lagi saat orang tua mengirimkan tugas pada saat saya sedang masak atau
mengurus rumah dan anak-anak saya. Mau tidak mau saya harus segera merespon tugas yang
dikirim oleh orang tua agar mereka merasa senang karena menurut saya hal tersebut bisa
menambah motivasi mereka untuk mengajar anak dirumah.

Sebelum memasuki tahun ajaran baru, masa “work from home” pun berakhir. Saya dan
rekan-rekan guru diminta untuk datang kesekolah meskipun murid tidak ada untuk melakukan
beberapa persiapan ditahun ajaran yang baru dan tetap hadir kesekolah hingga saat ini. Pada
tahun ajaran baru ini, sekolah saya sedang menjalankan 2 system pembelajaran daring (dalam
jaringan) dan luring (luar jaringan). Hal ini berkaitan dengan permintaan orang tua yang
menginginkan pembelajaran daring dan luring berdasarkan kuesioner yang sebelumnya
diberikan. Jadi orang tua diminta untuk memilih salah satu system pembelajaran bagi anak
mereka. Khusus untuk pelajaran daring, kepala sekolah meminta para guru untuk menggunakan

website dengan nama sekolah. Semua guru termasuk saya diminta untuk belajar membuat
video pembelajaran menggunakan aplikasi filmora, kinemaster dan lain sebagainya. Setelah
membuat video pembelajaran, video tersebut dimasukkan kedalam website sekolah. Saya
diajarkan cara mengupload video kedalam website, melakukan penilaian dan lain-lain.
Kemudian untuk pembelajaran luring, saya dan rekan guru diminta untuk melakukan tatap
muka yaitu dengan cara mengunjungi rumah anak dan mengajar secara langsung. Hal tersebut
tidaklah muda bagi saya. Mau tidak mau, suka tidak suka saya harus tetap belajar. Akhirnya,
setelah belajar dan belajar akhirnya saya pun bisa membuat video dan menggunakan website
sekolah. Saya jalani semua tugas yang diberikan kepada saya meskipun waktu saya mengedit
video membutuhkan waktu yang tidak sedikit apalagi sebagai seorang pemula. Apalagi saya
dipercayakan oleh kepala sekolah untuk membuat RPP untuk 2 jenjang yang berbeda yaitu
usia 2-3 tahun dan 3-4 tahun. Hari-hari saya penuh dengan kesibukan. Beruntungnya, kepala
sekolah saya sering memotivasi saya ketika saya mulai mengeluh bahwa pembelajaran yang
dilakukan saat pembelajaran sungguh sangat melelahkan. Namun, saya harus bertanggung
jawab melaksanakan tugas yang sudah diberikan kepada saya dan percaya bahwa ini
merupakan tantangan dan ada hal yang positif kedepannya bagi saya sebagai guru.

bukan hanya guru saja, orang tua muridpun juga harus belajar menggunakan website sekolah.
Dalam hal ini, guru dan orang tua benar-benar berkolaborasi dan bekerja sama demi
mencerdaskan anak. Betapa hebatnya orang tua yang sudah bersedia mengajar anaknya
dirumah. Oleh karena itu, dalam keadaan seperti ini kita memang harus memahami dan mau
mendengarkan keluh kesah orang tua dan memberikan mereka motivasi agar bersemangat
dalam mengajar anak.

Beberapa minggu lalu saya ditawarkan oleh kepala sekolah saya untuk mengikuti
kegiatan BIMTEK dan tanpa berfikir panjang akhirnya saya setuju. Sayapun diminta untuk
mengisi registrasi pendaftaran dan lain-lainnya. Sebelumnya saya tidak mengetahui bahwa
kegiatan BIMTEK ini akan dilakukan selama beberapa hari. Sebenarnya niat saya untuk
mengikuti kegiatan BIMTEK tidaklah besar mengingat hari-hari saya penuh dengan kesibukan.

Ditambah lagi, saya tetap harus datang kesekolah meskipun Namun, dihari pertama
pembekalan saya mulai merasa bahwa BIMTEK ini sangat penting dan mulai tertarik mengikuti
kegiatan pembekalan dihari pertama. Tertarik dengan materi-materi yang akan disampaikan
nantinya. Oleh karena itu, sesibuk apapun pekerjaan yang saya lakukan saya harus tetap
mengikuti kegiatan BIMTEK dan bertanggung jawab mengikuti kegiatan hingga akhir. Setelah
kegiatan BIMTEK ini, Insya Allah saya akan mengimbaskan kepada rekan-rekan seprofesi.
Bersyukur sudah diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan BIMTEK.

Saya bersyukur sekali bisa menjadi guru PAUD. Saya sadar ternyata menjadi guru
PAUD itu sangat menyenangkan. Jika saat ini saya diminta memilih antara menjadi guru PAUD
atau guru SD, saya lebih memilih untuk menjadi guru PAUD saja. Kata-kata ibu saya juga
akhirnya betul adanya, wajah saya juga jadi awet muda karena setiap hari bisa melihat dan
mendidik anak-anak yang lucu.

Akhir kata saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Vien
Angreni selaku Kepala Sekolah KB Indo Tionghoa yang sudah mengajak saya untuk mengikuti
BIMTEK, kepada bunda Netty dan para narasumber-narasumber yang nantinya akan
memberikan materi-materi sehingga dapat menambah ilmu saya dalam mendidik anak PAUD
dan merancang pembelajaran selama daring ataupun luring, berkomunikasi dengan orang tua
dengan lebih baik lagi. Semoga kita senantiasa diberikan kesehatan, kekuatan dan
keberhasilan dalam melakukan proses untuk mencerdaskan anak bangsa di usia dini.
HIMPAUDI jayaaaaaaaaa. Saya merasa banyak sekali kekurangan dalam menyusun cerita ini.
Mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan dihati para pembaca. Terima kasih.

Assalamu alaikum wr wb.

MENEMANI ANAK BALITA DALAM MEMULAI PERJALANAN CINTA MENJADI
HAFIZH-HAFIZHAH

By : Maya Cahyani Karim

Memulai kisah ini, izinkan saya memperkenalkan diri saya terlebih dahulu. Saya adalah
seorang ibu rumah tangga yang mempunyai satu orang anak balita berumur tiga tahun. Saat
ini saya dipercayakan menjadi salah satu guru/fasilitator yang mendampingi anak-anak balita
mengikuti program belajar menghafal Al Quran di Rumah Tahfizh Balita Gorontalo.

Rumah Tahfizh Balita Gorontalo adalah proyek menghafal Al Quran bagi anak-anak
usia dini yang dicetuskan oleh keluarga Syaikh Kamil El Laboody. Awal mulanya Syaikh Kamil
bersama istrinya menyaksikan anak pertamanya yaitu yang bernama Tabarok sedang
melantunkan kalamullah yang seingat Syaikh Kamil, kalamullah itu tidak pernah diajarkan
kepada Tabarok. Namun, Tabarok pernah mendengar beberapa waktu yang lalu dan baru
diikuti/dilafazkannya saat itu.

Melihat kecerdasan Tabarok itu, Syaikh Kamil melihat potensi besar yang ada pada
diri anaknya. Beliau kemudian mulai memperdengarkan sedikit demi sedikit ayat-ayat Al
Quran dengan cara mentalaqinya kepada Tabarok. Dan istrinya yang bertugas memandu
murojaah ayat yang sudah dihafal oleh Tabarok.

Metode tersebut dilakukan secara terus menerus hingga Tabarok berhasil
menghafalkan 30 Juz Al Quran pada usianya saat itu masih balita umur 4,5 tahun. Metode ini
pun digunakan oleh Syaikh Kamil untuk anak kedua dan anak ketiganya. Dan ketiga-tiganya
berhasil menghafalkan 30 juz Al Quran dalam kurun waktu yang kurang lebih sama tiap
anaknya.

Melihat potensi anak-anaknya itu, maka Syaikh Kamil merumuskan metode belajar
yang digunakan dan membakukannya dalam metode belajar menghafal Al Quran yaitu metode
Tabarok yang hingga saat ini sudah digunakan di beberapa rumah tahfizh balita di Indonesia
termasuk di Gorontalo. Metode Tabarak ini sudah resmi dibakukan di Mesir tempat domisili
keluarga Syaikh Kamil.

Dalam perjalanannya Rutaba Salimah Gorontalo yang baru dijalankan sejak bulan
Agustus 2020 kemarin, sedikit mendapat kendala karena disebabkan adalah pandemi covid-
19, sehingga metode yang seharusnya kami jalankan secara tatap muka dengan anak-anak
balita menjadi tidak bisa dan harus diganti dengan metode daring atau anak-anak belajar dari
rumah.

Metode menghafal dengan daring ini cukup mengalami kesulitan karena materinya
tidak dapat semaksimal saat tatap muka langsung. Sehingga peran orang tua sangat
dibutuhkan dalam menunjang aspek belajar menghafal anak-anak di rumah.

Dalam hal ini guru bertugas untuk mentalaqi surah Al Quran kepada anak melalui video
call dan selanjutnya orang tua bertugas memurojaah hafalan tersebut sampai anaknya benar-
benar hafal.

Perjalanan yang sudah saya dapatkan kemarin sejak memulai daring dengan anak-anak
adalah anak-anak jadi cepat bosan melihat/memperhatikan apa yang ditalaqqikan lewat video
call.

Untuk mengurangi kebosanan anak, maka saya memodifikasi cara belajar daring
dengan menyelingi pembelajaran dengan lagu-lagu bernuansa Islami, mengajarkannya kepada
anak dan memandu anak untuk bersama sama bernyanyi. Hingga akhirnya anak menjadi
semangat kembali dan kembali berceria. Setelah itu baru saya melanjutkan kembali materi
pembelajaran sampai dengan selesai.

Motivasi saya mengikuti BIMTEK BDR HIMPAUDI ini agar bisa menjadi sarana
terbaik bagi saya dalam mengembangkan ilmu saya dalam mengajarakan anak-anak menghafal
Al Quran dari rumah. Dan juga dapat belajar membangun komunikasi yang baik dengan orang
tua, sehingga dapat terjalin kerja sama yang baik antara guru dan orang tua dalam
membersamai anak-anak balita memulai menghafal Al Quran.

MATAHARI DI TEPI PANTAI

By : I Ketut Udrayana, S. Pd

Dalam suatu hari,terlihat beberapa insan yang sedang
duduk di tepi pantai Kuta. Diatas pasir putih berkilau
dengan sinar matahari yang menyengat tubuh ini. Dan
sekali-kali memandang deburan ombak yang pecah di tepi
pantai. Burung camar terbang diatas perahu-perahu
nelayan dan sesekali menyelinap diantara deburan
ombak,dan terbang lagi dengan ikan di mulutnya. Para
nelayan pun tidak mau ketinggalan membentangkan jalanya untuk menangkap
kelincahan ikan dibawah air laut yang jernih. Menghantarkan pembicaraan yang sangat
menarik bagi insan tentang Pendidikan Anak Usia Dini kala itu, tepat nya tahun 2009.
Hari demi hari kaki ini melangkah demi memahami arti dati Pendidikan Anak Usia Dini
itu sendiri. Dengan berbekalkan tamatan Sekolah Menengah Atas, rasa nya masih jauh
dana mat jauh untuk bisa mengarungi dan melabuhkan diri dalam Pendidikan Anak Usia
Dini. Berkat ke ingin tahuan yang tinggi,semangat dan dukungan dari keluarga,
masyarakat,kelihan banjar dan kepala lingkungan insan ini memberanikan diri untuk
melangkah kedepan menerima kepercayaan mereka menjadi pengelola Pendidikan
Anak Usia Dini. Dengan Anugrah Tuhan Yang Maha Esa terbentuklah sebuah lembaga
Pendidikan Anak Usia Dini dengan nama PAUD KARTIKA PRADNYA KUMARA pada
bulan April tahun 2009 dengan membuka layanan Kelompok Bermain dengan siswa 24
anak.

Bangaikan air yang mengalir tidak pernah berhenti, begitulah ibaratnya
insan ini untuk tetap melangkahkan kaki nya sampai ke Depok mengikuti pelatihan di

IHF ( Indonesia Haritage Foundation ) tahun 2011. Bagaikan katak merindukan bulan,
insan ini menjadi tidak ada arti nya dengan bunda-bunda dan yahnda-yahnda yang dari
nusantara. Udara dengan embusan nya yang membuat jiwa ini untuk bisa meningkatkan
ketulus iklasan dalam berjalan di jalan yang benar menuju ke damai yang bersyarat.
Iklar kesetiaan perhadap Pendidikan di kumandangkan tahun 2018 dengan status
Sarjana Pendidikan. Wahai matahari yang bersinar dengan setianya, kenapa engkau
menyembunyikan ke indahan mu di balik mega-mega. Dengan kelesuan yang engkau
pancarkan sudah beberapa bulan ini, kami kehilangan daya pikiran, daya perkataan dan
daya perbuatan. Sampai kapankah ini akan berlangsung?,sekolah,teman dan anak-anak
kami pingin untuk secepatnya bertemu kembali. Kami semua merindukan kehadiran mu
dengan begitu sangat berharap-harap. Dengan keindahan simar mu bisa mensemai
kembali benih-benih penerus bangsa ini. Tawa,senyuman, riang gembira dan indahnya
taman di sekolah pingin secepatnya menyambut kedatangan dalamm balutan suasana
baru dan damai.

Selayang pandang tentang PAUD KARTIKA PRADNYA KUMARA

Awanyal bermula dari Paruman Banjar Pelasa yang diadakan pada bulan april
2009 dimana ada usulan dari warga agar Banjar Pelasa mendirikan Lembaga
pendidikan anak usia dini dengan maksud yang dilatar belakangi oleh keluhan warga
terkait dengan jauhnya lokasi sekolah PAUD dari rumah warga dan juga biaya atas
pendidikan PAUD yang dirasakan relatif memberatkan. Maka pada rapat Banjar saat
itu disetujui usualan itu dengan perumusan maksud dan tujuan sebagai berikut:

1. Banjar Pelasa turut mengambil peran sebagai penyelenggara paud sebagai
upaya turut serta mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui pendidikan
anak usia dini berlandaskan pendidikan karakter dan budi pekerti yang
berakhlak mulia.

2. Memberikan ruang untuk warga Banjar Pelasa pada khususnya dan
masyarakat umum lainnya untuk memperoleh pendidikan yang baik bagi putra
putrinya dan dengan biaya yang terjangkau.

3. Menyambut positif program pemerintah yang menggalakkan berdirinya
PAUD yang berbasis pada inisiatif partisipatif masyarakat atau kelompok
masyarakat untuk turut sebagai penyelenggara pendidikan PAUD.

4. Sebagai bentuk yadnya yaitu Jnana Yadnya; pengorbanan suci yang memiliki
nilai tinggi kehadapan Tuhan Yang Maha Esa.

Setelah menjadi keputusan paruman banjar maka kemudian dibuatkan usulan proposal
kegiatan yang diajukan kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten
Badung untuk sekiranya bisa mendapatkan dana rintisan. Atas asung waranugraha Ida
Sang Hyang Widhi Wasa Proposal yang diajukan itu disetujui dan dari dana rintisan
itu dipergunakan membuat bilik kelas yang berlokasi di Basement Balai Banjar Pelasa
dan kelengkapan sarana pendukung lainnya. Bersamaaan dengan itu juga dilakukan
perekrutan tenaga Pengelola dan pendidik atau guru yang awal semuanya adalah
berasal dari warga banjar Pelasa sendiri.

Setelah dirasa siap maka ditahun ajaran pertama yaitu th 2009/2010 mulailah
Lembaga Pendiidkan Anak usia Dini yang diberi nama Paud Kartika Pradnya Kumara ini
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Di tahun pertama itu Paud Kartika
Pradnya Kumara menerima peserta didik untuk Kelompok Bermain sebanyak 24 anak.
Dan ditahun berikutnya baru menyelenggarakan pendidikan untuk TKA dan TK B juga
menyelenggarakan kegiatan untuk Kelompok bermain.

Sejalan dengan aturan dari Dinas Pendidikan bahwa setiap institusi pendidikan
hendaknya ber Badan Hukum maka pada tahun 2012 didirikanlah yayasan yang diberi


Click to View FlipBook Version