The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Pembelajaran Sejarah Kelas X

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Linlin Linawati, 2023-06-02 00:52:18

Modul Pembelajaran

Modul Pembelajaran Sejarah Kelas X

4. Apabila bahan-bahan tertulis telah habis, sedangkan usaha untuk mendapatkan rekonstruksi sejarah yang relatif utuh belum tercapai, maka dikembangkan apa yang disebut dengan sejarah lisan. Hal ini merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada historiografi… a. modern b. pos modern c. tradisional d. kolonial e. nasional 5. Perhatikan tahap-tahap penelitian berikut! 1. Heuristik 2. Interpretasi 3. Verifikasi 4. Pemilihan topik 5. Historiografi Urutan Tahapan penelitian yang benar adalah … a. 1, 2, 3, 4, dan 5 b. 2, 1, 3, 5, dan 4 c. 3, 1, 4, 5, dan 2 d. 4, 1, 3, 2, dan 5 e. 5, 4, 3, 1, dan 2 6. Proses penulisan sejarah yang dilakukan oleh seorang sejarawan setalah melakukan tahap pengumpulan data/sumber, mengkritisi sumber dan kemudian menginterpertasi sumber dikenal dengan istilah .... a. Pemilihan Topik b. Verifikasi c. Interpretasi d. Heuristik e. Historiografi


7. Manakah topik penelitian sejarah yang paling tepat yang menggambarkan data-data dari bagan di bawah? a. Sejarah Kota Bandung di tahun 1946 b. Peristiwa Bandung Selatan c. Peristiwa Lengkong d. Biografi Mohammad Toha e. Peristiwa Bandung Lautan Api 1946 8. Berdasarkan tabel jenis dan ciri historiografi di bawah ini. Maka kesimpulan apakah yang dapat diambil dari tabel tersebut? a. Penulisan sejarah berangkat dari kepentingan ilmiah b. Penulisan sejarah tidak ditentukan oleh kekuasaan dominan c. Penulisan sejarah berdasarkan kepentingan ilmuan d. Penulisan sejarah hanya ditentukan oleh kepentingan legitimasi politis e. Penulisan sejarah ditentukan oleh kekuasaan dominan 9. Bacalah keterangan berikut! 1) Menarik 2) Orisinil 3) Analitis 4) Intuisif Syarat sebuah topik penelitan sejarah ditunjukan oleh nomor .... a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 1 dan 4 d. 2 dan 3 e. 2 dan 4


10.Verifikasi dalam langkah penelitian sejarah merupakan proses kritik sumber, baik sifat maupun jenis sumber. Gambar di bawah menunjukan sumber sejarah berdasarkan sifatnya yaitu .... a. Sumber Tersier b. Sumber Sekunder c. Sumber Primer d. Sumber Benda e. Sumber Tertulis 11.Penulisan sejarah di Indonesia (Historiografi Indonesia) terbagi menjadi tiga berdasarkan waktu dan jenisnya yaitu historiografi tradisional, historiografi kolonial dan historiografi modern. Berikut merupakan ciri historiografi kolonial yaitu .... a. bersifat magis-religi b. istana sentris c. Belanda sentris d. Indonesia sentris e. sumber kontemporer (kekinian) 12.Historiografi terbagi menjadi tiga berdasarkan wilayah dan cirinya, yaitu hitoriografi tradisional Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Berikut adalah contoh historiografi tradisional dari wilayah Indonesia bagian tengah yaitu .... a. Babad Tanah Jawi b. History of Java c. hikayat raja-raja Pasai d. Geschiedenis van den Indischen Archipel e. Sejarah Nasional Indonesia 13.Dalam penulisan sejarah Indonesia (historiografi modern) tokoh tersebut dianggap sebagai seorang pahlawan karena telah melawan penjajahan Belanda, tapi bagi Belanda tokoh tersebut dianggap sebagai pemberontak. Dua anggapan yang berbeda tersebut dalam penulisan sejarah dibedakan oleh .... a. sudut pandang penulis b. sumber sejarah c. jenis sumber sejarah d. karakter tokoh e. veripikasi (kritik)


14.Berikut ini yang merupakan sumber sekunder sejarah adalah ... a. sebuah arsip yang ditulis tangan oleh seorang jenderal perang tentang perang yang sedang dihadapinya b. sebuah gerabah yang ditemukan dari lokasi penggalian c. wawancara dengan salah seorang korban Bom Bali yang ada di lokasi kejadian d. catatan sebuah peristiwa penting di masa lampau yang ditulis di zaman berbeda e. teks proklamasi yang di ketik oleh Sayuti Melik 15.Seorang sejarawan sedang meneliti sebuah peristiwa sosial di masa lalu tentang terjadinya penyerobotan lahan petani oleh para pengusaha berdasarkan dokumen-dokumen Badan Pertanahan Nasional, dokumen pengadilan, dan koran hasil liputan jurnalis yang menyaksikan peristiwa penyerobotan tersebut. Dokumen-dokumen tersebut dapat dimasukkan ke dalam sumber …. a. Benda b. sekunder c. lisan d. Tertulis e. Primer 16.Prasasti sebagai sumber sejarah banyak memberikan sumbangan keterangan. Berbagai keterangan penting yang diperoleh dari suatu prasasti yaitu mengenai struktur kerajaan, birokrasi, perekonomian, struktur kemasyarakatan, termasuk kegiatan pertanian, agama dan lain sebagainya. Prasasti dianggap sebagai data yang paling dapat dipercaya karena…. a. Merupakan sumber sejarah tertua b. Tidak dapat dipalsukan c. Ditulis pada masanya d. Hanya ada satu disetiap kerajaan e. Merupakan tulisan tangan raja 17.Ditemukan sebuah arsip yang diketik rapi yang berisi tentang jumlah petani yang ada di sebuah desa pada tahun 1945, padahal pada tahun tersebut belum terdapat mesin tik. Maka arsip tersebut adalah sumber sejarah ... a. tertulis b. dokumen c. primer


d. sekunder e. tersier 18.Salah satu kendala yang ditemui saat peneliti sejarah menggunakan sumber benda yaitu…. a. Akses untuk mencapai sumber sejarah berupa benda terbilang berbelit-belit b. Kesulitan menemui narasumber yang akan diwawancarai oleh peneliti sejarah c. Sumber berupa umurnya sangat tua sehingga takut rusak jika dipegang d. Museum menjadi salah satu tujuan untuk mendapatkan sumber berupa benda e. Sumber benda belum seluruhnya memberikan informasi secara utuh 19.Narasumber menceritakan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Narasumber memperoleh informasi tersebut berdasarkan penelitiannya mengenai peristiwa tersebut. Dengan demikian, keterangan dari narasumber ini termasuk sumber…. a. Lisan b. Pelaku c. Primer d. Saksi e. Sekunder 20.Kesaksian seorang mantan mahasiswa yang turut menduduki gedung DPR RI pada kejadian Mei 1998 adalah termasuk ... a. sumber lisan yang bersifat primer b. sumber lisan yng bersifat sekunder c. sumber berita d. sumber sejarah yang sifatnya langsung e. sumber tertulis 21. Gambar tersebut merupakan kategori sumber ... a. sumber visual b. sumber audiovisual c. sumber kebendaan d. sumber folkror e. sumber tekstual


22.Dalam meneliti peristiwa Reformasi Indonesia tahun 1998, sejarawan dapat menggunakan sumber-sumber berikut, kecuali… a. Arsip surat kabar b. Hasil wawancara tokoh reformasi c. Dokumen negara d. Gedung DPR e. Surat kabar tahun 1998 23.Berikut ini sumber sejarah yang bisa digunakan dalam menyusun sejarah proklamasi kemerdekaan RI tahun 1945, kecuali: a. Teks proklamasi hasil tulisan tangan Ir. Soekarno b. Teks proklamasi ketikan Sayuti Melik c. Rekaman suara Ir. Soekarno ketika membacakan proklamasi d. Penuturan Adam Malik selaku saksi sejarah e. Dokumen foto saat upacara proklamasi 24.Gambar di bawah ini adalah Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) dalam dua versi. Silahkan amati. Jika kita akan melakukan suatu kritik eksternal, maka yang harusnya dianalisa adalah … a. Letjen Soeharto diamanatkan oleh Presiden RI untuk mengambil tindakan pengamanan pasca G.30.S/PKI b. Bahan dan jenis ketikannya sebagai bagian dari keaslian informasi atau dokumen c. Isi naskah sebagai bagian dari kredibilitas atau kepercayaan data sebagai suatu informasi d. Keterkaitan antara kedua versi Supersemar sebagai sebuah peristiwa sejarah e. Antara kedua versi Supersemar itu terdapat perbedaan pada jumlah poin di bagian memutuskan/Memerintahkan 25.Tujuan seorang peneliti sejarah melakukan sebuah verifikasi atau kritik sumber adalah… a. Agar penulisan sejarah berada pada realnya tanpa pengaruh kepentingan yang tidak berkaitan dengan keilmuan


b. Memberi penafsiran pada suatu data sejarah sehingga menjadi satu rangkaian cerita sejarah yang objektif c. Untuk memilah dan memilik mana data yang mendukung dan mana data yang tidak diperlukan d. Untuk mendapatkan sumber-sumber penelitian yang relevan e. Menguji keaslian dan keabsahan data sebuah sumber sejarah agar mendapatkan data yang mendekati kebenaran KUNCI JAWABAN 1 C 16 C 2 A 17 D 3 D 18 E 4 A 19 E 5 D 20 A 6 E 21 C 7 E 22 D 8 E 23 D 9 A 24 B 10 C 25 E 11 C 12 A 13 A 14 D 15 E


D. Penilaian Diri Lembar Refleksi Isilah tabel di bawah ini dengan jujur! No Pertanyaan YA Tidak 1 Apakah anda mampu mengemukakan pengertian penelitian dalam sejarah 2 Apakah anda mampu menganalisis perbedaan sumber primer dan sekunder dalam penelitian sejarah 3 Apakah anda mampu membuat silsilah keluarga berdasarkan sumber sejarah yang mereka temui 4 Apakah anda mampu menelaah metode penelitian dalam sejarah 5 Apakah anda mampu menganalisis perbandingan historiografi tardisional, colonial dan historiografi modern 6 Apakah anda mampu memberikan penilaian dengan menggunakan venn mengenai perbandingan historiografi tradisional, colonial dan modern 7 Apakah anda mampu menyusun penulisan atau historiografi sejarah • Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". • Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya


MODUL 2 KEHIDUPAN AWAL MAYARAKAT PRA AKSARA DI INDONESIA & ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA


PETA KONSEP


GLOSARIUM Agraris : Masyarakat yang menggantungkan kehidupan perekonomian pada pertanian. Abris souche rache : Gua-gua tempat tinggal masyarakat masa mesolithikum yang bagian atasnya terdapat pelindung. A cire perdue : Teknik cetak perunggu dengan menggunakan cetakan lilin yang dibungkus dengan tanah liat. Alat Serpih : Alat yang digunakan oleh manusia zaman dahulu untuk menusuk, memotong dan melubangi kulit binatang. Bahan pembuatnya adalah serpihan batu dari batu yang dibuat menjadi Kapak Genggam. Penemuan Alat Serpih terdapat di Gombong (Jawa tengah) dan Cabbenge (Flores). Animisme : Kepercayaan bahwa suatu benda memiliki roh atau jiwa Bahari : Mengenai laut Bangsa Primitif : Suatu kebudayaan masyarakat atau individu tertentu yang belum mengenal dunia luar atau jauh dari keramaian teknologi. Primitif mempunyai arti tidak mengenal teknologi modern. Bejana perunggu : sebuah benda yang bentuknya mirip seperti gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai. Deutero Melayu : Ras Melayu yang datang sebagai gelombang kedua ke wilayah nusantara sekitar tahun 400 SM. Mereka diangap memilik kebudayaan yang relative lebih maju dari Proto Melayu. Dinamisme : Kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib Dolmen : batu yang disusun berbentu meja dan digunakan manusia zaman dahulu untuk menyimpan sesaji persembahan. Dong Son : Budaya Zaman Perunggu di sebuah lembah Hông Hông di Vietnam. Budaya ini berkembang di Asia Tenggara, termasuk dalam kepulauan, dari sekitar 1000 SM hingga 1 SM. Evolusi : Suatu bentuk perubahan, pertumbuhan maupun perkembangan yang terjadi pada sesuatu yang lebih baik. Termasuk perubahan yang terjadi pada makhluk hidup secara bertahap dan berurutan sepanjang masa kehidupan dari satu kondisi ke kondisi lainnya


dalam jangka waktu yang lama sehingga munculnya suatu spesies baru. Food gathering : merupakan masa di mana manusia purba mempertahankan hidupnya dengan cara berburu dan mengumpulan makanan. Gerabah : Perkakas yang terbuat dari tanah liat yang dibentuk kemudian dibakar dan digunakan sebagai peralatan untuk membantu kehidupan manusia. Homo : Manusia berbudaya karena peradaban mereka cukup tinggi. Kapak Corong : kapak yang terbuat dari perunggu dan bagian atasnya berbentuk mirip corong. Alat purba ini ditemukan di Jawa, Bali, Sulawesi dan Papua Kapak Genggam : Alat yang digunakan oleh manusia purba jenis Pithecanthropus untuk berburu. Struktur dan bentuknya masih sangat sederhana, yaitu hanya satu bagian sisi yang tajam. Kapak Genggam digunakan dengan cara digenggam untuk memotong benda. Alat ini ditemukan di beberapa situs purba, seperti Trunyan (Bali), Awangbangkal (Kalimantan Selatan) dan Kalianda (Lampung) Kapak Lonjong : Kapak ini berbentuk lonjong dengan pangkal lebar dan tajam. Pada bagian ujung akan diikat dengan gagang agar dapat digunakan. Kapak Lonjong adalah batu yang diasah hingga halus dan ditemukan di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Kapak Persegi : Peralatan terbuat dari batu yang digunakan untuk memahat, mencangkul dan berburu. Bentuknya segi empat dimana kedua sisinya diasah halus. Pada salah satu pangkal diberi lubang untuk memasang tangkai. Alat ini banyak ditemukan di situs-situs purba mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara dan Sulawesi.


PENDAHULUAN A. Identitas Modul Mata Pelajaran : Sejarah Kelas : X Judul Modul : Kehidupan Awal Masyarakat di Indonesia dan Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia B. Capaian Kompetensi Pembelajaran Pada akhir Fase E, peserta didik mampu menggunakan sumber primer dan sekunder untuk melakukan penelitian sejarah sejarah lokal secara diakronis atau sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan keterampilan sejarah untuk menjelaskan dan menganalisis peristiwa sejarah serta memaknai nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. C. Deskripsi Singkat Modul


Masa Pra Aksara merupakan masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Pada masa ini, kehidupan manusia masih sangat primitive. Namun, manusia pra aksara tetaplah manusia biasa. Mereka hidup, bergerak, dinamis, berfikir, bahkan memiliki berbagai kebutuhan seperti halnya kita. Perbedaanya, kehidupan mereka masih sangat primitive sehingga dengan segala keterbatasannya mereka melakukan berbagai aktivitas dengan sangat sederhana. Nah, bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhan dan bertahan untuk melangsungkan kehidupannya. Mari kita pelajari bersama pada bab ini. D. Petunjuk Penggunaan Modul E. Materi pembelajaran Modul 1 ini terbagi menjadi 2 kegiatan pembelajaran dan didalamnya terdapat uraian materi pembelajaran, contoh penugasan mandiri (lembar kerja), Latihan soal dan evaluasi. Pertama : Kehidupan Awal Masyarakat Pra Aksara Kedua : Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia


KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian pra aksara 2. Peserta didik mampu menelaah jenis manusia pra aksara 3. Peserta didik mampu mengidentifikasi corak kehidupan masyarakat pra aksara 4. Peserta didik mampu menganalisis teknologi dan hasil budaya masyarakat pra aksara untuk membantu kehidupan sehari-hari 5. Peserta didik mampu menunjukkan pengaruh dan keberlanjutan kehidupan komunal masyarakat pra aksara di masa kini A. Uraian Materi Pada masa ini manusia hidup di alam bebas seperti di hutan, tepi-tepi sungai, goa, dan lembah. Keadaan berburu mereka pun masih belum stabil dan sangat liar. Pada masa ini, mereka cenderung berjalan menyusuri tepi-tepi pantai dan pada masa selanjutnyalah baru mereka menciptakan perahu. Pada masa ini sering disebut juga dengan masa food gathering. Masyarakat pada masa ini mempercayai 3 kepercayaan yaitu animisme, dinamisme, dan totemisme.


a. Corak Kehidupan Manusia Pra Aksara 1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan a) Ciri-ciri kehidupan sosial masyarakat masa berburu dan mengumpulkan makanan adalah: 1) Belum mengenal cocok tanam dan hidup berburu dan meramu 2) Manusia masih hidup secara nomaden (berpindah pindah) dalam kelompok kecil 3) Belum ada pembagian kerja dan stratifikasi sosial (pelapisan sosial) 4) Alat yang digunakan berupa peralatan batu yang besar dan kasar b) Budaya 1) Dengan peralatan yang masih sangat sederhana, mula-mula bisa membuat rakit, lama kelamaan mereka membuat perahu. 2) Mereka belum mampu membuat gerabah, oleh karena itu, mereka belum mengenal cara memasak makanan, salah satunya yaitu dengan cara membakar. 3) Mereka sudah mengenal perhiasan yang sangat primitif yaitu dengan cara merangkai kulitkulit kerang sebagai kalung. 4) Untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka membuat alat-alat dari batu, tulang, dan kayu. 5) Pada masa itu mereka memilih untuk tinggal di gua-gua, dari tempat tersebut ditemukan peninggalan berupa alat-alat kehidupan yang digunakan pada masa itu, seperti: a. Kapak perimbas b. Kapak Penetak c. Kapak genggam d. Pahat genggam e. Alat serpih f. Alat-alat dari tulang c) Ekonomi Sistem perekonomian yang ada pada masyarakat masa itu adalah dengan cara barter, yaitu dengan kegiatan tukar – menukar barang. Bisa dengan barang yang sama maupun barang yang berbeda.


d) Teknologi Teknologi masa food gathering masih sangat rendah. Hampir semua alat-alat yang digunakan masih sangat sederhana sekedar untuk membantu pekerjaan mereka. Mereka memanfaatkan waktu dengan menciptakan teknologi baru dengan memakai teknik seperti teknik tangan, teknik pukulan, teknik goresan, roda berputar, serta teknik tatap batu. 2. Masa Bercocok Tanam Secara garis besar ciri – ciri dari kehidupan pada masa bercocok tanam adalah sebagai berikut: a) Kepercayaan 1) Animisme Sistem kepercayaan masyarakat pada masa bermukim dan bercocok tanam dapat dibedakan atas dua hal yaitu animisme dan dinamisme. Animisme adalah kepercayaan yang meyakini bahwa roh mendiami benda-benda tertentu. Contoh animisme ini adalah upacara kenduri panen dengan memanggil roh pertanian. 2) Dinamisme Dinamisme adalah kepercayaan yang meyakini bahwa ada kekuatan gaib pada benda-benda tertentu. Misalkan saja menaruh hormat kepada pohon, batu besar, gunung, dan jimat. Praktek religi dan kepercayaan berupa pemujaan arwah para leluhur masih dianut oleh suku-suku pedalaman di Indonesia misalnya suku bangsa Dayak di Kalimantan yang masih mempraktekkan ritual-ritual animisme dan dinamisme. b) Sosial 1) Dengan hidup menetap, merupakan titik awal dan perkembangan kehidupan manusia untuk mencapai kemajuan. Dengan hidup menetap, akal pikiran manusia mulai berkembang dan mengerti akan perubahan-perubahan hidup yang terjadi. 2) Jumlah anggota kelompoknya semakin besar sehingga membuat kelompok-kelompok perkampungan, meskipun mereka masih sering berpindah-pindah tempat tinggal. Populasi penduduk meningkat, usia rata-rata manusia masa ini 35 tahun. 3) Muncul kegiatan kehidupan perkampungan, oleh karena itu di buat peraturan, untuk menjaga ketertiban kehidupan masyarakat. 4) Diangkat seorang pemimpin yang berwibawa, kuat, dan disegani untuk mengatur para anggotanya. 5) Mereka hidup bergotong royong, sehingga mereka saling melengkapi, saling membantu, dan saling berinteraksi dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya.


c) Budaya a) Kebudayaan semakin berkembang pesat, manusia telah dapat mengembangkan dirinya untuk menciptakan kebudayaan yang lebih baik b) Peninggalan kebudayaan manusia pada masa bercocok tanam semakin banyak dan beragam, baik yang terbuat dari tanah liat, batu maupun tulang c) Hasil kebudayaan pada masa bercocok tanam: Beliung Persegi , Kapak Lonjong, Mata panah, Gerabah , Perhiasan Bangunan Megalitikum seperti : 1) menhir 2) dolmen 3) sarkofagus 4) kubur batu 5) punden berundak 6) waruga 7) Arca d) Ekonomi Pada bercocok tanam, manusia tidak lagi sepenuhnya bergantung pada alam. Manusia sudah mampu mengolah alam untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kebutuhan makanan dipenuhi dengan cara membabat hutan dan semak belukar untuk ditanami berbagai jenis tanaman sehingga terciptalah ladang-ladang yang memberikan hasil pertanian. Manusia pada masa bercocok tanam diperkirakan sudah melakukan kegiatan perdagangan yang bersifat barter. Barang yang dipertukarkan pada waktu itu ialah hasil-hasil cocok tanam, hasil kerajinan tangan seperti gerabah dan beliung, atau hasil laut berupa ikan yang dikeringkan. e) Teknologi Pada masa bercocok tanam, teknologi mengalami perkembangan yang luar biasa. Pada masa ini terjadi revolusi secara besar-besaran dalam peradaban manusia yaitu dari kehidupan food gathering menjadi food producing. Sehingga terjadi perubahan yang sangat mendalam dan meluas dalam seluruh penghidupan umat manusia.


3. Masa Perundagian a) Kepercayaan Kepercayaan masyarakat pada masa perundagian merupakan kelanjutan dari masa bercocok tanam. Kepercayaan berkembang sesuai dengan pola pikir manusia yang merasa dirinya memiliki keterbatasan dibandingkan dengan yang lainnya, anggapan seperti ini memunculkan jenis kepercayaan: animisme dan dinamisme b) Sosial Ada beberapa ciri kehidupan sosial dari masa perundagian ini, yaitu: 1) Jumlah penduduk semakin bertambah. Kepadatan penduduk bertambah, pertanian dan peternakan semakin maju, mereka memiliki pengalaman dalam bertani dan berternak mereka mengenal cara bercocok tanam yang sederhana; 2) Mereka memiliki pengetahuan tentang gejala alam dan musim, mereka mulai dapat memperkirakan peristiwa alam dan memperhitungkan musim tanam dan musim panen; 3) Dengan diterapkan sistem persawahan maka pembagian waktu dan kerja semakin diketatkan; 4) Dalam masyarakat muncul golongan undagi, mereka merupakan golongan yang terampil untuk melakukan perkerjaan seperti pembuatan rumah kayu, gerobak, maupun benda logam. Pertanian tetap menjadi usaha utama masyarakat; 5) Dari segi sosial, kehidupan masyarakat zaman ini semakin teratur. Contohnya: ada pembagian kerja yang baik berdasarkan kemampuan yang dimiliki masing-masing individu; 6) Pembagian kerja semakin komplek dimana Perkembangan teknologi di Indonesia dimulai khususnya pada masa perundagian (zaman logam), diawali dengan kepandaian menuang logam. Pada zaman perundagian ini terdapat


dua macam teknik pembuatan benda perunggu, yang disebut dengan teknik dua setangkup (Bivalve) dan teknik cetakan lilin, atau teknik tuang (A Cire Perdue). c) Budaya Hasil kebudayaan dari jenis-jenis benda logam yang dibuat di Indonesia antara lain sebagai berikut : a) Nekara adalah genderang besar yang terbuat dari perunggu berpinggang di bagian tengahnya, dan tertutup dibagian atasnya dan nekara berukuran kecil disebut moko. b) Kapak corong adalah kapak yang bagian tajamnya seperti kapak batu, hanya bagian tangkainya berbentuk corong. Corong itu digunakan untuk tempat memasang tangkai kayu yang bentuknya menyiku seperti bentuk kaki. Oleh karena itu, kapak corong seiring disebut juga kapak sepatu. Fungsinya sebagai tanda kebesaran dan alat upacara keagaman. c) Bejana perunggu adalah benda yang berbentuk seperti periuk, tetapi langsing dan gepeng. Permukaan luar benda tersebut dihiasi pola anyaman simetris. d) Arca-arca perunggu berupa arca yang menggambarkan orang yang sedang menari, berdiri, ada juga yang menggambarkan binatang antara lain kuda dan kerbau. e) Perhiasan perunggu berupa perhiasan yang banyak ditemukan sebagai bekal kubur, seperti gelang-gelang, anting-anting, kalung dan cincin. b. Zaman Pra Aksara berdasarkan Hasil Kebudayaannya 1. Kebudayaan Paleolithikum Peralatan pertama yang digunakan oleh manusia purba adalah alat-alat dari batu yang seadanya dan juga dari tulang. Peralatan ini berkembang pada zaman Paleolitikum atau zaman batu tua hasil kebudayaan terbuat dari batu yang relatif masih sederhana dan kasar. Kebudayaan zaman Paleolitikum ini secara umum ini terbagi menjadi .Kebudayaan Pacitan dan Ngandong .Alatnya disebut dengan kapak genggam atau kapak perimbas , chopper (ialat penetak), flake dan alat-alat serpih. 2. Kebudayaan Mesolithikum Zaman batu terus berkembang memasuki zaman batu madya atau batu tengah yang dikenal zaman Mesolitikum. 1) Kebudayaan Kjokkenmoddinger merupakan tumpukan timbunan kulit siput dan kerang yang menggunung di sepanjang pantai Sumatra . Pada tahun 1925 Von Stein Callenfals melakukan penelitian bukit kerang itu dan menemukan jenis kapak genggam (chopper) yang berbeda dari chopper yang ada di zaman Paleolitikum. Kapak genggam yang


ditemukan di bukit kerang di pantai Sumatra Timur ini diberi nama pebbleatau lebih dikenal dengan Kapak Sumatra. Kapak jenis pebbleini terbuat dari batu kali yang pecah, sisi luarnya 2) Kebudayaan Abris Sous Roche merupakan hasil kebudayaan yang ditemukan di gua-gua. Hal ini mengindikasikan bahwa manusia purba pendukung kebudayaan ini tinggal di gua-gua. Kebudayaan ini pertama kali dilakukan penelitian oleh Von Stein Callenfels di Gua Lawa dekat Sampung, Ponorogo. Penelitian dilakukan tahun 1928 sampai 1931. Beberapa hasil teknologi bebatuan yang ditemukan misalnya ujung panah, flakke, batu penggilingan. Juga ditemukan alat-alat dari tulang dan tanduk rusa. 3. Kebudayaan Neoithikum ( Batu Muda ) Pada zaman ini telah terjadi “revolusi kebudayaan”, yaitu terjadinya perubahan pola hidup manusia. Pola hidup food gathering digantikan dengan polafood producing. Hal ini seiring dengan terjadinya perubahan jenis pendukung kebudayannya. Pada zaman ini telah hidup jenis Homo sapiens sebagai pendukung kebudayaan zaman batu baru. Mereka mulai mengenal bercocok tanam dan beternak sebagai proses untuk menghasilkan atau memproduksi bahan makanan. Hidup bermasyarakat dengan bergotong royong mulai dikembangka Hasil kebudayaannya adalah Kapak Persegi dan kapak lonjong juga barangbarang perhiasan, seperti gelang dari batu, alat-alat gerabah atau tembikar. 4. Kebudayaan Megalithikum Sistem kepercayaan masyarakat pra-aksara yang demikian itu telah melahirkan tradisi megalitik (zaman megalitikum = zaman batu besar). Mereka mendirikan bangunan batu-batu besar seperti menhir (tugu Batu ), dolmen(meja batu ) punden berundak, dan sarkofagus( kubur batu ) 5. Kebudayaan Perundagian ( Logam ) Di Kepulauan Indonesia hanya mengalami zaman perunggu dan besi. Zaman perunggu merupakan fase yang sangat penting dalam sejarah. Beberapa contoh bendabenda kebudayaan perunggu itu antara lain: kapak corong, nekara, moko, berbagai barang perhiasan. Beberapa benda hasil kebudayaan zaman logam ini juga terkait dengan praktik keagamaan misalnya nekara.


c. Pengaruh Kehidupan Awal Manusia di Indonesia Terhadap Kehidupan Masa Kini Aspek kepercayaan, diawali peradaban manusia, mereka telah mempercayai ada kekuatan yang jauh lebih besar dari individu di alam. Kehidupan awal manusia sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap kehidupan masa kini antara lain: 1. Aspek kepercayaan, diawali peradaban manusia, mereka telah mempercayai ada kekuatan yang jauh lebih besar dari individu di alam semesta ini, sehingga muncul animisme, dinamisme, totemisme, sampai pada perkembangan selanjutnya muncul pengaruh agama Hindu Budha dan Islam. Pengaruhnya dimasa kini, walaupun sudah berkembang agama agama yang ada di dunia tetapi tidak juga yang masih meyakini adanya kekuatan roh, dan benda benda pusaka sampai dengan tradisi-tradisi upacara yang tidak diatur di dalam kitab suci masing masing – masing. 2. Aspek sosial, manusia lebih cenderung hidup berkelompok ketimbang sendiri sehingga mereka merasa lebih terlindungi dari berbagai macam ancaman. Pengaruhnya di masa kini, manusia lebih suka bergabung di berbagai komunitas atau organisasi untuk mewujudkan tujuan hidupnya serta memperoleh kenyamanan serta dukungan sesama. 3. Aspek budaya, munculnya hasil karya budaya dalam segi peralatan yang digunakan juga dalam sisi lain manusia menyukai keindahan dalam berbagai bentuk, sehingga mereka menciptakan gambar atau sebuah gerakan tari, nyanyian ataupun puisi dan cerita yang merupakan ide awal dari seni. Pengaruhnya dimasa kini, manusia selalu berusaha mengembangkan seni di berbagai bidang, seperti seni memasak, seni berbicara di depan umum, ataupun seni dalam olahraga. 4. Aspek teknologi, manusia sejak awal berupaya menciptakan sesuatu barang atau alat yang dapat membantu mempermudah pekerjaannya lewat alat bantu sederhana. Pengaruhnya di masa kini, manusia selalu terus berinovasi mengembangkan ilmunya untuk menciptakan alat-alat atau gawai baru yang lebih canggih yang bisa membuat hidup lebih mudah dan bermanfaat. d. Nilai-Nilai Yang Bisa Diperoleh dari Kehidupan Masyarakat Pra Aksara 1. Perubahan-perubahan itu tidak mengalir begitu saja, tetapi dimulai dari reflesi berpikir dan gagasan hasil interaksi mereka dengan alam sekitar. Kondisi lingkungan yang berat mengajarkan bagaimana, misalnya, membuat alat yang tepat untuk memecahkan persoalan yang dihadapi. Dalam masyarakat, generasi yang lebih tua meneruskan tradisi dan


pengalaman kolektifnya kepada yang lebih muda. Dengan akumulasi pengalaman kolektif itu mereka belajar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. 2. Pencapaian prestasi yang diraih manusia modern dewasa ini telah mengubah dunia dengan cara yang mungkin tak terbayangkan oleh nenek moyang mereka di masa silam. Kehidupan modern dibayar dengan harga besarnya energi yang telah dikuras oleh manusia, baik itu yang tidak terbarui (antara lain minyak bumi, gas, dan batubara) maupun yang terbarui (air, kayu, hutan dan lain-lain). Karena itu, seorang ahli ilmu hayat Tim Flannery manusia Homo sapiens zaman modern berbeda dengan nenek moyang mereka, karena mereka tidak lain adalah “pemangsa masa depan”. Julukan ini tidak salah apabila kita menghitung kembali kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh eksploitasi manusia hingga saat ini. Bahkan, sumberdaya alami (antara lain tambang mineral, bahan bakar fosil, keindahan alam, hutan tropis, dan sumber daya lautan) yang seharusnya bukan menjadi hak manusia saat ini, tetapi warisan bagi anak cucu di masa mendatang, sudah mulai dimanfaatkan atau malah sudah dimakan habis. 3. Kekayaan sumber kearifan lokal zaman pra-aksara menyediakan inspirasi dan sekaligus peringatan bagi generasi kita bagaimana hubungan harmoni antara manusia dan alam tidak perlu menimbulkan malapetaka bagi manusia lain. Kekayaan alam pikir manusia pra-aksara jelas merupakan kearifan lokal yang harus terus menerus digali lagi dan bukan diremehkan. Mitosmitos tentang awal penciptaan dunia dan asal-usul manusia dengan cerita yang berbeda-beda di berbagai suku bangsa, tidak hanya mengandung nilai pelajaran di dalamnya, tetapi juga, kalau ditelusuri lebih jauh, membawa pesan-pesan rasional yang sering disampaikan secara simbolik. Maka, di saat manusia modern hidup semakin individualistik, semakin terasa pula kebutuhan untuk menegakkan nilai-nilai kearifan lokal. Apa pun bentuknya, pengalaman kolektif manusia pra-aksara adalah akar tunggang dari budaya Nusantara, yang tentunya dapat memperkuat budaya Indonesia modern dalam mengarungi globalisasi abad ke-21 ini.


B. Penugasan Mandiri Petunjuk Kerja: Bacalah referensi materi berkaitan dengan jenis manusia pra aksara dari berbagai sumber yang kalian temukan Tugas : Identifikasi dan isilah table dibawah ini mengenai jenis dan ciri-ciri manusia pra aksara sesuai dengan pemahaman dan hasil diskusi kalian! No Jenis Manusia Pra Aksara Ciri Penemu Lokasi Penemuan 1 2 3 4 Petunjuk kerja : Carilah berbagai referensi mengenai hasil budaya/perkembangan teknologi masyarakat pra aksara Tugas: 1. Identifikasi gambar hasil budaya di samping, kemudian jelaskan fungsi dari masing-masingnya! 2. Lembar Aktivitas Kegiatan Belajar 1 Lembar Aktivitas Kegiatan 2


3. Isilah tabel contoh perkembangan teknologi masyarakat pra aksara pada zaman batu dibawah ini: No Nama Hasil Budaya Gambar Zaman Batu Deskripsi Petunjuk Kerja : Analisis gambar disamping mengenai contoh bentuk-bentuk kepercayaan pada masyarakat pra aksara dengan melihat berbagai refensi dan literatur yang kalian temui Aspek-aspek tersebutlah yang menyebabkan munculnya sistem kepercayaan dan memberi pengaruh pada kepercayaan saat ini. Banyak masyarakat yang melakukan tradisi penyembahan pada roh nenek moyang, melakukan upacara adat nelayan dan pertanian. Lembar Aktivitas Kegiatan 3


C. Latihan Soal 1. Hasil kebudayaan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan sebagian besar berupa alatalat batu yang masih sederhana. Alat batu yang digunakan untuk menguliti binatang buruan, mengiris daging dan memotong ubi-ubian adalah.... a. Chooper b. Flakes c. Kapak genggam d. Kapak Lonjong e. Kapak Penetak 2. Untuk menggambarkan masa kehidupan manusia purba para ahli menyebut dengan istilah praaksara yang memiliki arti …. a. zaman manusia belum mengenal tulisan b. zaman manusia belum mengenal kepercayaan c. zaman manusia belum mengenal cara bercocok tanam d. perubahan dalam penggunaan peralatan dari batu berganti peralatan logam e. perubahan pola hidup dari mengumpulkan makanan menuju era bercocok tanam 3. Sampah dapur dari manusia purba yang berupa kulit kerang dan siput disebut.... a. Abris Sous Roche b. Chooper c. Nomaden d. Kjokkenmoddinger e. Flakes 4. Penemuan api merupakan salah satu indikasi perkembangan teknologi yang mengubah pola kehidupan masa pra aksara khususnya pada bidang.... a. Pembuatan teknologi b. Pengolahan makanan c. Perburuan d. Pertanian e. Kesenian


5. Perhatikan ciri-ciri di bawah ini! 1) Hidup Nomaden atau berpindah-pindah 2) Menggunakan alat dari logam 3) Hidup dalam berkelompok dan bergantung pada alam 4) Sudah menngenal tulisan 5) Mampu membuat api Berdasarkan ciri-ciri di atas, manakah yang menunjukkan ciri khas masa food gathering... a. (1), (2), dan (3) b. (1), (2), dan (4) c. (1), (3), dan (5) d. (2), (3), dan (4) e. (2), (4), dan (5) 6. Perhatikan pernyataan berikut: 1) Goa tempat tinggal manusia purba 2) Peninggalan zaman Paleolithikum 3) Dikenal dengan Abris Sous Roche 4) Peninggalan zaman Mesolithikum 5) Dikenal dengan Kjokken Moddinger Jawaban yang mendeskripsikan gambar di atas ditunjukkan oleh nomor …. a. 1,2,3 b. 1,3,4 c. 2,3,4 d. 2,4,5 e. 3,4,5 7. Pernyataan berikut ini yang paling tepat mengenai ciri masyarakat food gathering tingkat lanjut yaitu... a. Melakukan ladang berpindah b. Membuat alat berburu dengan lebih halus c. Hidup Nomaden atau berpindah-pindah d. Mengenal sistem kepercayaan e. Hidup Semi-Sedenter


8. Gambar tersebut menunjukkan ciri dari masyarakat yang memeluk kepercayaan... a. Monoteisme d. Animisme b. Dinamisme e. Paganisme c. Totemisme 9. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI), pembabakan adalah penggolongan berdasarkan urutan jangka waktu atau peristiwa, berikut ini yang merupakan contoh dari pembabakan hasil kebudayaan masyarakat praaksara di Indonesia yaitu... a. Perundagian-Logam-Paleolitikum-Mesolitikum-Neolitikum b. Paleolitikum-Neolitikum-Mesolitikum-Megalitikum-Logam c. Paleolitikum-Mesolitikum-Megalitikum-Neolitikum-Logam d. Paleolitikum-Mesolitikum-Neolitikum-Megalitikum-Logam e. Mesolitikum-Paleolitikum-Megalitikum-Logam-Neolitikum 10. Makna revolusi kebudayaan zaman Neolitikum ditandai dengan … a. Perubahan pola hidup dari food gathering ke food producing b. Peralihan dari pembuatan alat dari batu ke logam c. Sudah meninggalkan alat-alat dari batu d. Peralihan dari nomaden ke semi nomaden e. Perubahan dari Atheisme ke Monotheisme 11. Gambar tersebut merupakan peninggalan zaman Neolitikum yang disebut dengan... a. Flakes b. Kapak Perimbas c. Kapak Lonjong d. Kapak Penetak e. Candrasa


12. Gambar di bawah ini menujukkan hasil kebudayaan zaman logam berupa pembuatan patung dengan menggunakan teknik satu cetakan yang disebut dengan teknik... a. Bivalve b. Pahat c. Ukir d. Butsir e. A cire per due 13. Ditemukan kapak tua di wilayah nusantara yang memiliki kemiripan dengan asia tengah. Merupakan bukti teori.... a. Yunan b. Afrika c. Taiwan d. Nusantara e. Arus balik 14. Pada zaman besi manusia telah berhasil membuat benda benda dari besi yang membutuhkan tehnik tertentu. Melalui Teknik tersebut dilakukan peleburan dengan cara membuat model terlebih dahulu dari sejenis lilin sebelum di tuangi cairan logam. Teknik yg dimaksud adalah... a. Abris sous roche b. Pengecoran c. A cire perdue d. Gathering e. Tempaan 15. Yang tergolong hasil kebudayaan megalithikum adalah…... a. Menhir, kapak lonjong, kubur batu b. Menhir, sarkofagus, dolmen c. Dolmen, kapak genggam, flakes d. Waruga, dolmen, batu pipisan e. Flakes, menhir, dolmen


KUNCI JAWABAN 1 B 11 C 2 A 12 E 3 D 13 A 4 B 14 C 5 C 15 B 6 B 7 E 8 B 9 D 10 A D. Penilaian Diri Lembar Penilaian Diri Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan beri centang ( V) pada kolom Ya atau Tidak , dengan jujur dan bertanggung jawab! No Pertanyaan Ya Tidak 1 Apakah peserta didik mampu menjelaskan pengertian pra aksara 2 Apakah peserta didik mampu menelaah jenis manusia pra aksara 3 Apakah peserta didik mampu mengidentifikasi corak kehidupan masyarakat pra aksara 4 Apakah peserta didik mampu menganalisis teknologi dan hasil budaya masyarakat pra aksara untuk membantu kehidupan sehari-hari 5 Apakah peserta didik mampu menunjukkan pengaruh dan keberlanjutan kehidupan komunal masyarakat pra aksara di masa kini • Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". • Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 ASAL USUL NENEK MOYANG INDONESIA


KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Peserta didik mampu menganalisis asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia 2. Peserta didik mampu mengaitkan hubungan awal manusia di Indonesia dengan dunia 3. Peserta didik menganalisis jalur persebaran bangsa-bangsa deuteuro melayu dan proto melayu 4. Mengolah informasi secara digital/non digital mengenai penjelasan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia disertai dengan bukti-bukti peninggalannya berdasarkan pada teori-teori yang ada A. Uraian Materi https://www.google.com/imgres?imgurl


Banyaknya suku di Indonesia berdampak pada munculnya keberagaman bahasa daerah dan kebudayaan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Kekayaan ini bisa menjadi masalah apabila tidak pandai mengelola keragaman dan perbedaan yang ada. Tentu ini berkaitan pula dengan asal mula kedatangan suku bangsa dan kapan kedatangan mereka di Indonesia. Di Indonesia, banyak ditemukan jenis-jenis manusia purba dengan ciri-ciri tubuh yang berbeda dengan manusia sekarang. Dalam perkembangannya, jenis-jenis manusia purba tersebut dimungkinkah sudah punah. Sedangkan yang jenis Homo Sapiens telah berevolusi atau perubahan secara lambat. Anak-anak pasti akan bertanya siapa sebenarnya nenek moyangnya. Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia. Kapan dan dari mana nenek moyang kita datang merupakan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia, karena keberadaan kita di indonesia saat ini perlu kita ketahui. Awal keberadaan manusia di Indonesia menjadi zaman prasejarah yang mempunyai beberapa pendapat berbedabeda bagi para ahli sejarah mengenai asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Persebaran berdasarkan penelitian para ahli sejarah akan dibahas disini secara jelas 1. Pendapat para ahli a. Drs. Moh. Ali. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol yang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih kuat sehingga mereka pindah ke selatan, termasuk ke Indonesia. Ali mengemukakan bahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga 1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500 hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciriciri gelombang pertama adalah kebudayaan Neolitikum dengan jenis perahu bercadik-satu, sedangkan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik-dua. b. Prof. Dr. H. Kern. Ilmuwan asal Belanda ini menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa - bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yakni bahasa Austronesia. Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan menggunakan bahasa Campa. Menurutnya, nenek-moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahu bercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukung oleh adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan di daerah Campa dengan di Indonesia, misalnya kata “kampong” yang banyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain nama


geografis, istilah-istilah binatang dan alat perang pun banyak kesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W. Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa. c. Willem Smith Melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaan Bahasa oleh orang-orang Indonesia. Willem Smith membagi bangsa-bangsa di Asia atas dasar bahasa yang dipakai, yakni bangsa yang berbahasa Togon, bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasa Austria. Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yang berbahasa Austro Asia dan bangsa yangberbahasa Austronesia. Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayah Indonesia, Melanesia, dan Polinesia d. Van Heine Geldern Pendapatnya tak jauh berbeda dengan Kern bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah. Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlah artefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indonesia mempunyai banyak kesamaan dengan yang ditemukan di daratan Asia. e. Prof. Mohammad Yamin . Yamin menentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya, orang Indonesia adalah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Ia bahkan meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeri yang berasal dari Indonesia. Yamin menyatakan bahwa temuan fosil dan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerah lainnya di Asia, misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk Indocina (Asia Tenggara). f. Prof. Dr. Krom. Menguraikan bahwa masyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah karena di daerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Mereka menyebar ke kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM sampai 1.500 SM. g. Dr. Brandes . Berpendapat bahwa suku-suku yang bermukim di kepulauan Indonesia memiliki persamaan dengan bangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah yang membentang dari sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali; sebelah timur hingga ke tepi pantai bata Amerika. Brandes melakukan penelitian ini berdasarkan perbandingan bahasa. h. Hogen. Menyatakan bahwa bangsa yang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera. Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongol yang disebut bangsa Proto


Melayu (Melayu Tua) dan Deutro Melayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu kemudian menyebar di sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM, sedangkan bangsa Deutro Melayu datang ke Indonesia sekitar tahun 1.500 hingga 500 SM. 2. Teori Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia a. Teori Yunan Teori Yunan menyatakan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, Tiongkok. Ada sejumlah ahli yang mendukung teori ini. Para ahli tersebut ialah R.H Geldern, J.H.C. Kern, J.R. Foster, dan J.R. Logon. Selain itu, dasar kedua yang mendasari pendapat bahwa manusia Indonesia berasal dari Yunan ialah ditemukan adanya kesamaan bahasa yang berkembang di Kepulauan Nusantara dengan bahasa yang ada di Kamboja, yaitu bahasa Melayu Polinesia. Hal tersebut menandakan bahwa penduduk yang berada di Kamboja berasal dari Yunan dengan cara menyusuri Sungai Mekong. Arus perpindahan tersebut selanjutnya diteruskan ketika sebagian dari mereka melanjutkan perpindahan dan sampai ke wilayah Nusantara. Adanya kesamaan bahasa Melayu dengan bahasa Cham di Kamboja menunjukan adanya hubungan dengan dataran Yunan. Teori Yunan tak hanya didukung oleh para ahli dari luar negeri, termasuk juga ahli dalam negeri, yakni Moh. Ali. Ia menyatakan asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia merupakan manusia yang berasal dari Yunan yang didasari oleh ada dugaan migrasi atau perpindahan dari daerah Mongol keke selatan lantaran terdesak dengan bangsa-bangsa lain, khususnya bangsa yang lebih kuat. Berdasarkan teori Yunan, proses migrasi tersebut melalui tiga gelombang. Ketiga gelombang tersebut terdiri dari orang Negrito, Proto Melayu, dan Deutro Melayu. b. Teori Nusantara Teori Nusantara ini sangat berbeda dengan teori Yunan. Dalam teori Nusantara disebutkan bahwa manusia Indonesia berasal dari bangsa Indonesia itu sendiri, bukan melalui proses migrasi dari daerah lain. Teori Nusantara didukung oleh Mohammad Yamin, J. Crawford, Sutan Takdir Alisyahbana, dan Gorys Keraf. Dasar teori Nusantara ini mencakup beberapa hal. Pertama, teori Nusantara berdasarkan pada bangsa Melayu merupakan bangsa yang telah memiliki peradaban yang tinggi. Pandangan itu didasari oleh hipotesis bahwa bangsa Melayu sudah melalui proses perkembangan budaya sebelumnya. Kesimpulannya bangsa Melayu berasal dan berkembang di Nusantara, bukan dari luar yang berpindah ke wilayah Nusantara. Lalu, teori tersebut didukung pula dengan adanya kesamaan antara bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja dinilai merupakan suatu kebetulan. Lalu, penemuan Homo soloensis dan Homo wajakensis di Pulau Jawa memberi tanda bahwa ada peluang bangsa Melayu keturunan manusia


kuno berasal dari Jawa. Dan, argumen terakhir dari teori ini didasari adanya perbedaan bahasa. Hal itu tampak dari bahasa Austronesia yang berkembang di daerah Nusantara dengan bahasa yang berkembang di wilayah Asia Tengah, yaitu bahasa Indo-Eropa. c. Teori Out of Africa Teori ini lebih berbeda lagi dari dua teori sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa manusia Indonesia berasal dari Afrika. Pendapat ini berdasarkan kajian ilmu genetika melalui penelitian DNA mitokondria gen perempuan dan gen laki-laki. Mereka bermigrasi dari Afrika hingga ke wilayah Australia. Teori ini juga menyebutkan bahwa manusia Afrika melakukan perpindahan dari Afrika menuju Asia Barat sekitar 50.000-70.000 tahun yang lalu. Dalam teori ini, disebutkan bahwa sekitar 70.000 tahun yang lalu, bumi memasuki akhir dari zaman glasial ketika permukaan air laut menjadi lebih dangkal disebabkan oleh air yang masih berbentuk gletser. Pada masa itu, memungkinkan manusia menyeberangi lautan hanya dengan menggunakan perahu yang masih sederhana. Manusia Afrika yang melakukan perpindahan menuju Asia terpecah menjadi beberapa kelompok. Terdapat kelompok yang tinggal sementara di wilayah Timur Tengah (Asia Barat Daya). Kelompok lainnya melakukan migrasi dengan menyusuri Pantai Semenanjung Arab menuju India, Asia Timur, Indonesia sampai ke Australia. Hal tersebut diperkuat dengan penemuan fosil laki-laki di wilayah Lake Mungo. Ada dua jalur migrasi yang diperkirakan ditempuh manusia pada masa itu, yakni jalur menuju Lembah Sungai Nil yang melintasi Semenanjung Sinai kemudian ke Utara melewati Arab Levant dan jalur yang melewati Laut Merah. d. Teori Out of Taiwan Teori Out of Taiwan ini memiliki pandangan mirip dengan teori Out of Africa. Teori Out of Taiwan menyatakan bahwa asal-usul manusia Indonesia berasal dari Kepulauan Famosa atau Taiwan. Teori yang didukung oleh pakar Harry Truman Simanjuntak didasari sejumlah argumentasi. Pertama, menurut teori ini, tidak adanya pola genetika yang sama antara kromosom manusia Indonesia dengan manusia yang berada di Tiongkok. Lalu, masih menurut teori ini, bahasa yang digunakan dan berkembang di wilayah Nusantara adalah bahasa yang merupakan rumpun Austronesia. Rumpun Austronesia ini digunakan oleh leluhur bangsa Indonesia yang menetap di Pulau Formosa.


3. Asal Usul Persebaran Nenek Moyang di Indonesia Menurut pendapat Sarasin bersaudara, penduduk asli asli kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Pada mulanya mereka tinggal di Asia bagian Tenggara. Ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga berbentuk laut Cina selatan dan laut Jawa sehingga memisahkan pegunungan vulkanik kepulauan Indonesia dari daratan utama. Beberapa penduduk asli kepulauan Indonesia tersisa dan menetap di daerah-daerah pedalaman, sedangkan daerah pantai dihuni oleh penduduk pendatang. Penduduk asli itu disebut sebagai suku bangsa Vedda oleh Sarasin. Ras yang masuk dalam kelompok ini adalah suku bangsa Hieng di Kamboja, Miaotse, Yao-Jen di Cina, dan Senoi di Semenanjung Malaya. Beberapa suku bangsa seperti Kubu, Lubu, Talang Mamak yang mendiami Sumatra dan Toala di Sulawesi merupakan penduduk tertua di kepulauan Indonesia. Mereka mempunyai hubungan erat dengan nenek moyang Melanesia masa kini dan orang Vedda yang saat ini masih ada di Afrika, Asia Selatan, dan Oceania. Vedda itulah manusia pertama yang datang ke pulaupulau yang sudah berpenghuni. Mereka membawa budaya perkakas batu. Ras Melanesia dan Vedda hidup dalam budaya mesolitik. Pendatang berikutnya membawa budaya baru yaitu budaya neolitik. Para pendatang baru itu jumlahnya lebih banyak dari penduduk asli. Mereka datang dalam dua tahap. Mereka disebut oleh Sarasin sebagai Proto Melayu dan Deutero Melayu. Kedatangan Proto Melayu dan Deutero Melayu terpisah diperkirakan lebih dari 2000 tahun yang lalu. Nenek moyang bangsa Indonesia meninggalkan daerah Yunan disekitar hulu sungai Salwen dan sungai Mekhong yang tanahnya sangat subur diperkirakan karena bencana alam atau serangan dari suku bangsa lain. Alat transfortasi yang digunakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia adalah Perahu Bercadik . Mereka berlayar secara berkelompok tanpa mengenal rasa takut dan menempati berbagai pulau dan sqalah asatu tempat yang merek pilih adalah nusantara. Hal ini menunjukan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut-pelaut yang ulung yang mempunyai jiwakelautan yang mendalam. Nenek moyang bangsa Indonesia mempunyai kebudayaan kelautan yaitu sebagai penemu model asli perahu bercadik yang merupakan cirri khas kapal bangsa Indonesia. Orang-orang Austronesia yang memasuki wilayah Nusantara dan kemudian menetap disebut bangsa Melayu Indonesia Mereka inilah yang menjadi nenek langsung bangsa Indonesia sekarang.


Bangsa Melayu itu dapat dibedakan menjadi dua suku bangsa. Yaitu bangsa Proto Melayu (Bangsa Melayu Tua) dan bangsa Deutero Melayu (Bangsa Melayu Muda) a. Proto Melayu Proto Melayu diyakini sebagai nenek moyang orang Melayu Polinesia yang tersebar dari Madagaskar sampai pulau-pulau paling timur di Pasifik. Mereka diperkirakan datang dari Cina bagian selatan. Ras Melayu ini mempunyai ciriciri rambut lurus, kulit kuning kecoklatan-coklatan, dan bermata sipit. Dari Cina bagian selatan (Yunan) mereka bermigrasi ke Indocina dan Siam, kemudian ke Kepulauan Indonesia. Proto Melayu membawa peradaban batu di Kepulauan Indonesia. Ketika datang para imigran baru, yaitu Deutero Melayu (Ras Melayu Muda). Mereka berpindah masuk ke pedalaman dan mencari tempat baru ke hutan- hutan sebagai tempat huniannya. Ras Proto Melayu kemudian mendesak keberadaan penduduk asli. Bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) adalah orang-orang Austronesia dari Asia yang pertama kali datang ke nusantara pada sekitar tahun 1500 SM. Bangsa Melayu Tua memasuki wuilayah nusantara melalui du jalur, yaitu: a) Jalur Barat melalui malaysia –Sumatera b) Jalur Utara atau Timur melalui Fhilipina – Sulawesi. Bangsa Melayu Tua memiliki kebudayaan yang lebih tinggi dari pada manusia purba.Kebudayaan bangsa Melayu Tua disebut kebudayaan batu baru atau neolithikum. Meskipun hampir semua peralatan merek terbuat dari batu. Pembuatannya sudah dihaluskan. Hasil budaya zaman ini yang terkenal adalah kapak persegi yang banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian Barat ( Sumatera, jawa, Kalimantan,dan Bali ). Menurut penelitian Van Heekertn di Kalumpang ( Sulawesi Utara ) telah terjadi perpaduan antara tradisi kapak persegi dan kapak lonjong yang dibawa oleh orang-orang Austranesia yang dating dari arah utara atau melalui Fhilipina dan Sulawesi. Suku bangsa Indonesia yang termasuk anak keturunan bangsa Proto Melayu adalah suku Dayak dan Suku Toraja b. Deutero Melayu Deutero Melayu merupakan ras yang datang dari Indocina bagian utara. Mereka membawa budaya baru berupa perkakas dan senjata besi di Kepulauan Indonesia, atau Kebudayaan Dongson. Mereka seringkali disebut juga dengan orang-orang Dongson. Peradaban mereka lebih tinggi daripada rasa Proto Melayu. Mereka dapat membuat perkakas dari perunggu. Peradaban mereka ditandai dengan keahlian mengerjakan logam dengan sempurna. Perpindahan mereka ke Kepulauan Indonesia dapat dilihat dari rute persebaran alat-alat yang mereka tinggalkan di


beberapa kepulauan di Indonesia, yaitu berupa kapak persegi panjang. Peradaban ini dapat dijumpai di Malaka, Sumatera, Kalimantan, Filipina, Sulawesi, Jawa, dan Nusa Tenggara Timur. Dalam bidang pengolahan tanah mereka mempunyai kemampuan untuk membuat irigasi pada tanahtanah pertanian yang berhasil mereka ciptakan, dengan membabat hutan terlebih dahulu. Ras Deutero Melayu juga mempunyai peradaban pelayaran lebih maju dari pendahulunya karena petualangan mereka sebagai pelaut dibantu dengan penguasaan mereka terhadap ilmu perbintangan. Ras lain yang juga terdapat di Kepulauan Indonesia adalah ras M elanesoid Negrito dan Weddid. Periode migrasi itu berlangsung berabad-abad,. Mereka semua adalah bagian dari nenek moyang orang Indonesia saat ini.Lalu bagaimana corak kehidupan masa pra aksara. Pada kurun waktu tahun 400-300 SM adalah gelombang ke dua nenek moyang bangsa Indonesia dating ke nusantara. Bangsa melayu muda ( Deutero Melayu ) berhasil mendesak dan berasimilsasi dengan pendahulunya, bangsa proto melayu. Bangsa deuteron Melayu memasuki wilayah nusantara melalui jalur Barat mereka menempuh rute dari Yunan ( Teluk Tonkin ), Vietnam, semenanjung Malaysia, dan akhirnya sampai di Nusantara.Bangsa Deutero Melayu memiliki kebudayaan yang lebih maju dibandingkan bangsa Proto Melayu karena merekatelah dapat membuat barang-barang dari perunggu dan besi. Hasil budayanya yang terkenal adalah kapak corong, kapak serpatu, dan nekara. Selain kebudayaan logam, bangsa Deutro Melayu juga mengembangkan kebudayaan megalithikum,, misalnya menhir / tugu batu,dolmen / meja batu,sarkopagus/ keranda mayat, kubur batu, dan punden berundak. Suku bangsa Indonesia yang termasuk ketuirunan bangsa Melayu muda adalah suku Jawa dan Melayu dan Bugis. c. Bangsa Primitif Sebelum kelompok bangsa melayu memasuki Nusantara sebenarnya telah ada kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di wilayah tersebut . Mereka termasuk bangsa primitive dengan budayanya yang sangat sederhana.Mereka yang termasuk bangsa primitive adalah; 1) Manusia Pleistosin ( Purba ) Kehidupan manusia purba ini selalu berpindah tempat dengan kemampuan yang sangat terbatas. Demikian juga dengan kebudayaannnya sehingga corak kehidupannnya manusia purba ini tidak dapat diikuti kembali kecuali beberapa aspek saja. Misalnya teknologinya yang masih sangat sederhana ( Teknologi Paleolitik ) 2) Suku Wedoid Sisa-sisa suku Widoid sampai sekarang masih ada misalnya suku Sakai di Siak serta suku Kubu diperbatasan Jambi dan Palembang. Mereka hidup dari meramu/ mengumpulkan hasil hutan dan berkebudayaan sederhana. Mereka juga sulit sekali menyesuaikan diri dengan masyarakat modern. 3) Suku Negroid


Di Indonesia sudah tidak terdapat lagi sisa-sisa kehidupan suku negroid. Akan tetapi di pedalaman Malayasia dan fhilipina keturunan suku negroid masih ada.Suku yang maasuk suku negroid misalnya suku Semang di Semenanjung malysia dan suku negrito di Filipina. Untuk mengetahui asal nenek moyng bangsa Indonesia, bisa melalui dua cara, yaitu melalui persebaran rumpun dan persebaran bercocok tanam. Merujuk pada bidang linguistik, bahasa yang tersebar di Indonesia termasuk rumpun bahasa Melayu Austronesia. Menurut para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, kesimpulan ini diambil berdasarkan bukti kesamaan artefak prasejarah yang ditemukan di wilayah itu dengan artefak prasejarah di Indonesia. Dari artefak yang ditemukan di Yunan, tampak bahwa sekitar 3000 SM masyarakat di wilayah itu telah mengenal bercocok tanam. Daerah Yunan terletak di daratn Asia Tenggara, tepatnya di wilayah Myanmar sekarang. Seoarang ahli sejarah yang mengemukakan pendapat ini adalah Moh. Ali, pendapat Moh. Ali ini didasarkan pada argumen bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar di Asia dan kedatangannya ke Indonesia dilakukan secara bergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari tahun 3000 SM-1500 SM dengan menggunakan perahu bercadik satu. Sedangkan gelombang kedua berlangsung antara tahun 1500 SM-500 SM dengan menggunakan perahu bercadik dua. Pendapat Moh. Ali sangat dipengaruhi oleh pendapat dari Mens bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Monggol yang terdesak ke selatan oleh bangsa-bangsa yang lebih kuat. 4. Corak Kehidupan Nenek Moyang Bangsa Indonesia Corak kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia ini meliputi kehidupan agraris, kehidupan bahari, kehidupan sosial,kehidupan seni budaya, dan kehidupan religius. a. Kehidupan agraris Nenek moyang bangsa Indonesia hidup dengan bertani. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya alat khusus pertanian yang berupa beliung persegi dan kapak lonjong. b. Kehidupan bahari Nenek moyang bangsa Indonesia telah mampu mengarungi laut. Mereka juga memiliki pengetahuan tentang laut, angin, musim, dan astronomi. Mereka juga membuat perahu bercadik. c. Kehidupan sosial Nenek moyang bangsa Indonesia telah hidup dalam masyarakat yang teratur dalam kesehariannya hidup secara gotong royong. d. Kehidupan seni budaya Nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal barang-barang perhiasan dari batu, perunggu, manik-manik, dan kaca. Mereka juga pandai melukis.


e. Kehidupan religius Nenek moyang bangsa Indonesia telah mengenal bentuk-bentuk kepercayaan seperti: pemujaan terhadap roh nenek moyang, animisme (kepercayaan bahwa suatu benda memiliki roh atau jiwa), dinamisme (kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib), dan monoteisme (kepercayaan bahwa di luar dirinya ada satu kekuatan yang melebihi dirinya yaitu kekuatan dari Tuhan Yang Maha Esa). B. Penugasan Mandiri Petunjuk Kerja : Carilah berbagai referensi mengenai teori asal usul nenek moyang bangsa Indonesia Tugas : 1. Berdasarkan teori yang ada menurut pendapat kalian manakah teori yang paling benar mengenai asal- usul nenek moyang bangsa Indonesia? Jelaskan dan perkuat dengan argumentasi dan pendapat kalian 2. Isilah soal-soal berikut ini! Benar ( B) - Salah ( S) Deskripsi Benar – Salah Menurut Muhamad Yamin bukti utama adalah fosil-fosil manusia purba dan artefak yang ditemukan di Indonesia lebih lengkap dan banyak dibandingkan fosil yang ditemukan di luar negeri. Misalnya saja temuan Pithecanthropus soloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia lain termasuk wilayah Indocina. Benar – Salah Teori Yunan tak hanya didukung oleh para ahli dari luar negeri, termasuk juga ahli dalam negeri, yakni Moh. Ali. Ia menyatakan asalusul nenek moyang bangsa Indonesia merupakan manusia yang berasal dari Yunan yang didasari oleh ada dugaan migrasi atau perpindahan Lembar Aktivitas Kegiatan 1


dari daerah Mongol keke selatan lantaran terdesak dengan bangsabangsa lain, khususnya bangsa yang lebih kuat. Benar – Salah R.H Geldern, J.H.C. Kern, J.R. Foster, dan J.R. Logon adalah tokohtokoh yang mndukung teori Out Of Afrika Benar – Salah Teori Nusantara didukung oleh Mohammad Yamin, J. Crawford, Sutan Takdir Alisyahbana, dan Gorys Keraf. Benar – Salah Teori Nusantara diperuat oleh adanya kesamaan antara bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja dinilai merupakan suatu kebetulan. Lalu, penemuan Homo soloensis dan Homo wajakensis di Pulau Jawa memberi tanda bahwa ada peluang bangsa Melayu keturunan manusia kuno berasal dari Jawa. Petunjuk Kerja Cari dan bacalah sumber referensi mengenai jalur kedatangan bangsa-bangsa proto melayu dan deuteuro melayu, kemudian pahami peta jalur yang ada di bawah Tugas: Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini berdasarkan peta dibawah ini Lembar Aktivitas Kegiatan 2


Petunjuk Kerja Pelajari dan pahamilah kembali mengenai teori asal-usul dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia Tugas 1. Setelah mempelajari teori asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia, buatlah video singkat mengenai persebaran asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dihubungkan dengan keberagaman suku bangsa yang ada di wilayah Indonesia 2. Prsentasikanlah video yang sudah kalian buat Lembar Aktivitas Kegiatan 3


C. Latihan Soal I. Pilihan Ganda 1. Ditemukan kapak tua di wilayah nusantara yang memiliki kemiripan dengan asia tengah. Merupakan bukti teori.... a. Yunan b. Afrika c. Taiwan d. Nusantara e. Arus balik 2. Berdasarkan peta persebaran manusia di bawah ini, Bangsa Proto Melayu memasuki wilayah Indonesia melalui jalur barat dan jalur timur, sedangkan bangsa Deutro Melayu melalui jalur barat. Melihat bentang alam tersebut, proses persebaran dilakukan dengan cara…. a. Berlayar menggunakan perahu pinisi b. Berlayar menggunakan perahu Bercadik c. Berlayar menggunakan perahu Jung d. Melalui semenanjung melayu menunggang kuda e. Berlayar dengan perahu modern 3. Perhatikan data berikut ini! (1) memiliki budaya batu muda (neolitikum) (2) mereka berasal dari Tiongkok bagian selatan (Yunnan) dan masuk keIndonesia sekitar tahun 1500-500 SM (3) mereka berasal dari bangsa Indochina Utara yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 500 SM (4) Hasil-hasil kebudayaannya berupa kapak corong, nekara dan bejana perunggu Berdasarkan data di atas, yang merupakan ciri bangsa Proto melayu ditunjukkan oleh nomor.... a. 1 dan 2 Mari Berlatih


b. 1 dan 4 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4 4. Berikut yang merupakan keturunan bangsa Proto Melayu adalah suku... a. Aceh b. Nias c. Bugis d. Minangkabau e. Makassar 5. Bangsa Melayu Tua masuk ke Indonesia melalui dua jalur, yaitu jalur barat dan jalur timur. Melalui jalur Barat diawali dari.... a. Filipina b. Myanmar c. Thailand d. Semenanjung Malayu e. Semenanjung Minahasa 6. Berikut ini suku yang merupakan keturunan bangsa proto melayu adalah... a. Rejang b. Siak c. Manado d. Betawi e. Melayu 7. Selain perang antar suku, migrasi yang dilakukan bansa Proto melayu ke wilayah Asia selatan disebabkan oleh faktor alam. Faktor alam yang dimaksud adalah.... a. Banjir akibat luapan sungai di Tiongkok b. Es yang mencair pada zaman interglasial c. Kebutuhan mencari tempat yang subur d. Letusan gunung api di daratan Asia e. Curah hujan yang tinggi di Asia


8. Kapak persegi merupakan artefak yang dibawa oleh bangsa Proto Melayu. Dari fakta tersebut dapat disampulkan bahwa.... a. Bangsa Proto melayu hidup pada zama Mesolitikum b. Bangsa Proto Melayu membawa kebudayaan neolitikum c. Bangsa Melanesia dan Proto Melayu berasal dari daerah yang sama d. Kapak persegi dan kapak lonjong merupakan budaya Bacson Hoabinh e. Kebudayaan bangsa proto melayu lebih tinggi daripada bangsa deutro Melayu 9. Migrasi bangsa deutro melayu ke kepulauan nusantara terjadi setelah kedatangan bangsa Proto Melayu. Kondisi tersebut menyebabkan..... a. Penduduk asli di Nusantara tergeser di wilayah timur b. Penduduk asli nusantara mengenal sistem barter c. Bangsa proto melayu terdesak dan mengingkir ke daerah pedalaman d. Penduduk asli nusantara mengenal transportasi laut e. Budaya bangsa Deutro Melayu berakulturasi dengan budaya bangsa Melanesia 10. Bangsa yang datang ke kepulauan Indonesia membawa kebudayaan Dongson (logam/perunggu)... a. Proto Melayu b. Deutro Melayu c. Melanosoid d. Negroid e. Vedda 11. Suku bangsa yang merupakan keturunan dari bangsa Proto Melayu adalah: a. Dayak, Melayu, dan Batak b. Dayak, Batak, dan Toraja c. Melayu, Jawa, dan Minangkabau d. Batak, Jawa, dan Toraja e. Jawa, Toraja, dan Minangkabau 12. Kebudayaan yang dihasilkan oleh bangsa Proto Melayu adalah: a. kapak corong dan flakes b. kapak pendek dan kapak bahu c. kapak perimbas dan kapak corong


d. kapak persegi dan kapak lonjong e. pebble dan hache courte 13. Secara arkeologis, bangsa Deutero Melayu memasuki wilayah Indonesia sejak tahun: a. 50 SM b. 100 SM c. 500 SM d. 1000 SM e. 1500 SM 14. Suku bangsa di wilayah Indonesia yang merupakan keturunan dari bangsa Deutero Melayu adalah suku bangsa: a. Papua b. Dayak c. Bugis d. Batak e. Toraja 15. Bangsa Deutero Melayu sudah menghasilkan peralatan yang terbuat dari... a. tulang b. logam c. kayu d. tanah liat e. Batu II. Essay 1. Jelaskan jalur kedatangan bangsa proto melayu dan deutro melayu! 2. Sebutkan contoh keturunan bangsa proto melayu 3. Sebutkan contoh keturunan bangsa deutro melayu! 4. Sebutkan dan jelasan 4 teori tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia! 5. Sebutkan pendukung teori Yunan dan teori Nusantara


D. PENILAIAN DIRI Lembar Refleksi Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jujur dan bertanggung jawab: No Pertanyaan Ya Tidak 1. Apakah kamu sudah mengetahui teori-teori tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia 2. Apakah kamu dapat membedakan bangsa proto melayu dan deuteuro Melayu 3 Apakah kamu dapat menganalisis persebaran bangsabanga proto melayu dan deuteuro melayu 4 Apakah kamu dapat menemukan contoh peninggalan dan keturunan bangsa proto meulayau dan deuteuro melayu 5 Apakah kamu dapat membuat kesimpulan dan menganalisis keberagaman bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa? Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Kamu dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya


Uji Kompetensi Pilihlah jawaban yang paling benar pada soal di bawah ini! 1. Bacalah artikel singkat di bawah ini dengan cermat! Dijelaskan oleh Kieven (2014), pada beberapa relief di candi zaman peninggalan Majapahit terdapat cerita Panji yaitu sosok yang bertopi. Cerita Panji merupakan kisah cinta antara Putra Panji dari Kerajaan Jenggala/ Kahuripan dan Putri Candrakirana (Sekartaji) dari kerajaan Daha/Kediri. Cerita Panji yang dikisahkan dalam bentuk relief merupakan seni dan sastra warisan budaya Jawa yang tersebar hingga di beberapa wilayah seperti Thailand, Kamboja, Vietnam, Myanmar dan Laos. Nilai-nilai penting dari cerita Panji mengajarkan tentang kesederhanaan, kesetiaan, keadilan, perjuangan meraih citacita, dan masih banyak lagi. Sumber artikel: Kieven, L. (2014, October). “Simbolisme Cerita Panji dalam Relief-Relief di Candi Zaman Majapahit dan Nilainya Pada Masa Kini” dalam Cerita Panji Sebagai Warisan Budaya Dunia, Seminar Naskah Panji. Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Berdasarkan bacaan di atas, apakah manfaat belajar sejarah dari cerita Panji? a. Memahami nilai-nilai masyarakat di masa lampau. b. Memahami berpikir diakronis (kronologi) c. Memahami historiograi kolonial d. Mengetahui candi-candi peninggalan Kerajaan Majapahit e. Memahami peristiwa masa lalu 2. Perahatikan tabel di bawah ini : Periodisasi di atas disusun oleh sejarawan berdasarkan ..... a. Karakteristik suatu kurun waktu b. Seminar di kalangan sejarawan c. Peristiwa yang mendahuluinya d. Hasil kajian para sejarawan e. Perkiraan para sejarawan


3. Konsep waktu dalam sejarah mencakup 4 hal, yaitu... a. Perkembangan, Kesinambungan, Pengulangan, dan Perubahan b. Masa Lalu, Perkembangan, Masa Kini, dan Masa Depan c. Lampau, Terbatas, Kisaran Tahun, dan Peradaban d. Primitif, Nomaden, Semi Nomaden, dan Tinggal Menetap e. Anak anak, Remaja, Dewasa, Tua 4. Kronologi adalah urutan peristiwa yang dimulai dari peristiwa yang terendah atau awal terjadi sampai terakhir terjadi. sedangkan tujuan kronologi adalah untuk menghindari kerancuan waktu dalam sejarah yang dikenal dengan.... a. Anakronisme b. Kontinuitas c. etimologi d. historiografi e. rekontruksi 5. Pelaku sejarah dalam konsep berfikir sejarah adalah... a. orang yang mengetahui peristiwa tersebut b. orang yang terlibat langsung peristiwa itu c. orang yang melihat peristiwa itu d. orang yang mendengar peristiwa tersebut e. orang yang mendapat cerita tentang peristiwa itu 6. Perhatikan contoh dibawah ini : Penerapan politik etis di Hindia Belanda pada akhirnya mendorong adanya kebangkitan nasional pada awal XX yang menggantikan pola perjuangan rakyat melawan penjajah dari medan tempur ke medan diplomasi Berdasarkan contoh diatas termasuk dalam .. a. Perkembangan b. Keberlanjutan c. Pengulangan d. Perubahan e. Kesinambungan


Click to View FlipBook Version