MATERI AJAR
PPKN
Kelas X/Genap
Integrasi Nasional dalam Bhinneka Tunggal Ika
1
Penyusun: Lediana Munazilah
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT,
atas limpahan rahmat da karunia-Nya, seingga penyusun dapat
meyelesaikan bahan ajar ini dengan baik dan lancar, serta
dapat menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Penyusun sangat memahami bahwa apa yang telah
didapatka selama pembuatan bahan ajar ini belumlah dapat
dikatakan sempurna. Penyusun menyadari betapa pentingnya
sebuah kritik dan saran agar kedepannya penyusun dapat lebih
menyempurnakan bahan ajar ini.
Penyusun berharap bahan ajar ini dapat bermanfaat baik
bagi peyusun sendiri maupun bagi para pembaca lainnya.
Selamat belajar,
Penyusun
“Pendidikan adalah paspor untuk masa depan, karena hari
esok adalah milik mereka yang mempersiapkannya hari ini”
2
Penyusun: Lediana Munazilah
Petunjuk Penggunaan Materi Ajar
1. Bagi Peserta Didik
Untuk memperoleh prestasi belajar secara maksimal, maka
langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam modul ini antara lain:
a. Bacalah dan pahami materi yang ada pada setiap kegiatan
belajar. Bila ada materi yang belum jelas, siswa dapat bertanya
pada guru.
b. Kerjakan setiap tugas diskusi terhadap materi-materi yang
dibahas dalam setiap kegiatan belajar.
c. Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi
pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru.
2. Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk:
a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing siswa dalam memahami konsep, analisa, dan
menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar.
c. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok.
3
Penyusun: Lediana Munazilah
Kompetensi Inti dan
Kompetensi DasarKurikulum 2013
Edisi Revisi
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli(gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsive dan proaktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan factual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
Kompetensi Dasar
1.5 Mensyukuri nilai-nilai yang membentuk komitmen integrasi dalam bingkai
bhinneka tnggal ika sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
2.5 Menunjukkan sikap kerjasama dalam rangka mewujudkan komitmen integrasi
nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.5 Mengidentifikasi factor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika
4.5 Mendemonstrasikan factor-faktor pembentuk integrasi nasional dalam bingkai 4
Bhinneka Tunggal Ika
Penyusun: Lediana Munazilah
Sebelum beranjak lebih jauh untuk memasuki bab ini baiknya kita untuk
mengamati gambar di bawah ini. Lihat betapa luas dan besarnya negara kepulauan
kita ini kan? Ya betul, ini adalah gambar wilayah Indonesia yang memiliki banyak
kepulauan yang amat luas, dan di dalamnya juga ditinggali jutaan manusia dengan
berbagai agama, ras, keyakinan, bahasa, budaya, kultur dan lainnya. Yang
kesemuanya itu dikemas dalam satu, yakni Indonesia.
1.1 Gambar peta wilayah Indonesia
Taukah
kamu???
Di era reformasi ini, kemajemukan 5
masyarakat bisa jadi pedang bermata
ganda apabila tidak disikapi dengan
cermat. Hal ini terlihat dari munculnya
berbagai masalah yang sumbernya berbau
kemajemukan. Saat ini pula bangsa
Indonesia masih mengalami krisis
mutidimensi yang mengguncang
kehidupan kita. Sebagai salah satu
masalah utama dari krisis besar itu adalah
ancaman disintegrasi bangsa yang hingga
saat ini masih belum mereda
Penyusun: Lediana Munazilah
A. Kebhinnekaan Bangsa Indonesia
Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, budaya dan agama
yang menggambarkan keanekaragaman atau kebhinnekaan bangsa. Nilai-nilai
luhur budaya bangsa Indonesia pada masa kini dan masa yang akan datang. Bangsa
Indonesia bangga terhadap kebhinnekaan yang ada di Indonesia. Setiap daerah di
Indonesia didiami oleh berbagai macam suku bangsa. Misalnya, suku Sunda
berasal dari daerah Jawa Barat, suku Bali berasal dari Pulau bali, Suku Baduy
berasal dari Baduy, dan masih banyak suku-suku bangsa yang lainnya. Setiap suku
bangsa mempunyai kebudayaan yang beragam dan kebudayaan daerah terus
bekembang seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Setiap suku
bangsa memiliki adat istiadat yang berbeda-beda. Adat-istiadat merupakan
kebiasaan masyarakat tertentu yang telah berjalan secara turun-temurun.
Keberagaman adat-istiadat bangsa Indonesia merupakan Kekayaan bangsa.
Kebergaman tersebut membentuk kebhinnekaan merupakan realitas bangsa yang
tidak dapatdipungkiri keberadaannya. Untuk mendorong terciptanya perdamaian
dalam kehidupan bangsa dan Negara, kebhinnekaan pun harus dimaknai
masyarakat melalui pemahaman multikulturalisme dengan berlandaskan kekuatan
Spiritualis.
Pada dasarnya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi modal dasar
dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu,sangat diperlukan rasa persatuan dan
kesatuan yang tertanam di setiap warga Negara Indonesia. Namun dalam
kenyataanya masih ada konflik yang terjadi dengan mengatasnamakan suku,
agama, rasa tau antar golongan tertentu. Dan konflik RAS di Indonesia bukanlah
sesuatu yang tabu, atau bahkah terbilang aneh.
6
Penyusun: Lediana Munazilah
Hal ini menunjukkan yang ada harusnya dapat menjadi modal bagi bangsa
ini untuk menjadi bangsa yang kuat. Untuk mendukungnya, diperlukan persatuan
yang kokoh dan kuat. Namun, masih banyak permasalahan yang harus
diselesaikan. Salah satunya masih terjadi bentrokan yang mengatasnamakan suku
tertentu dalam hal penggarapan lahan pertanian atau hutan. Hal ini menunjukkan
bekum adanya kesadaran akan sikap komitmen persatuan dalam keberagaman di
Indonesia. Komitmen akan persatuan terbina dalam kondisi yang berbeda-beda,
justru kebudayaan Indonesia lah yang bisa mempersatukan bangsa.
1.2 Gambar kemajemukan bangsa Indonesia
Disamping itu, selama kita menempuh pendidikan dasar kita telah
mengetahui dan tentu tidak asing lagi dengan sebuah semboyan yakni “Bhinneka
Tunggal Ika”. Ya semboyan itu adalah wujud representatif bangsa Indonesia yang
dikemas dalam 1 bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan bangsa Indonesia
tersebut tertulis pada kaki lambag negara Garuda Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika
adalah alat pemersatu bangsa . untuk itu, kita harus benar-benar memahami betul
makna yang terkandung di dalamnya. Selain adanya Bhinneka Tunggal Ika sebagai
alat pemersatu bangsa, negara kita juga memiliki alat pemersatu bangsa lainnya
selain Bhinneka Tunggal Ika yakni sebagai berikut:
7
Penyusun: Lediana Munazilah
1.3 Gambar garuda Pancasila
1. Dasar Negara Pancasila
2. Bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan
3. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional, bahasa pemersatu bangsa
4. lambang negara Burung Garuda
5. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
6. Lagu-Lagu perjuangan
Dan masih banyak lagi alat pemersatu bangsa yang lainnya demi
mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Untuk itu, coba kalian
diskusikan mengenai hal tersebut dengan teman sejawat atau teman sebangku
kalian.
1. ........................................ 8
2. ........................................
3. ........................................
4. ........................................
5. .......................................
Penyusun: Lediana Munazilah
Perbedaan etnis, religi, bahasa menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan
dari sejarah bangsa Indonesia dengan Bhinneka Tunggal Ika dan toleransi yang
menjadi perekat untuk bersatu dalam kemajemukan bangsa. Atas dasar keyakinan
bahwa secara bersama kita dapat membangun Indonesia lebih baik lagi, sebaiknya
aparat Negara melakukan tindakan tegas kepada pelaku yang melakukan
kekerasanatas nama apapun. Selanjutnya kepada kelompok yang melakukan
kekerasan untuk kembali kepada koridor Pancasila dan UUD 1945. Oleh karena
itu, seluruh elemen masyarakat perlu menerapkan perilaku, antara lain:
a. Menghormati hak asasi manusia sesuai dengan UUD 1945.
b. Menujunjung tinggi harkat dan martabat semua rayat bangsa Indonesia.
c. Mengakui persamaan hak-hak semua kelompok agama, rasa, suku dan etnis
dalam segala tatanan kehidupan politik sosial, ekonomi, budaya dan
pemerintahan.
d. Menghargai perbedaan yang ada dalam masyarakat sebagai kemajemukan
yang makin memperkaya khasanah kehidupan berbangsa dan bernegara
e. Mendorong terwujudnya perdamaian dalam perbedaan.
f. Memajukan kerjasama dengan para pemangku kepentingan untuk
mewujudkan kehidupan yang humanis di segala bidang.
Persatuan dan keberagaman bangsa memiliki arti penting terhadap
kelangsungan kehidupan suatu negara. Maka dari itu, persatuan dalam konteks
keberagaman harus dipahami oleh seluruh masyarakat agar dapat mewujudkan hal-
hal sebagai berikut:
a. Kehidupan yang harmonis, selaras, dan seimbang
b. Perbedaan yang ada tidak menjadi sumber masalah
c. Pergaulan tidak dibatasi dengan adanya perbedaan
d. Pembangunan bangsa dan negara akan menjadi lancar
9
Penyusun: Lediana Munazilah
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apakah yang dimaksud dengan integrasi nasional ?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………...........................................
2. Mengapa persatuan dan keberagaman kedudukannya sangat penting
bagi suatu negara?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………...............................................
3. Apa yang kalian ketahui mengenai pengertian multikulturalisme!
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………...............................................
4. Mengapa keberagaman adat-istiadat bangsa Indonesia merupakan
kekayaan bangsa ?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………...............................................
5. Jelaskan sudut pandang secara vertical terhadap kebhinekaan di
Indonesia!
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………...............................................
6. Sebutkan macam-macam suku bangsa di Indonesia! Dan bagaimana
cara memaknai perbedaan yang ada?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………...............................................
7. Jelaskan perbedaan antara etnis, ras, dan religi!
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………................................................
10
Penyusun: Lediana Munazilah
8. Bagaimana mendorong terwujudnya perdamaian bangsa?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………...............................................
9. Bagaimana cara meghargai perbedaan keberagaman di Indonesia
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………................................................
10. Apa saja elemen masyarakat ?
Jawab:
………………………………………………………………………………
………………………………………………...............................................
Tugas Kelompok
Untuk memahami konsep yang sudah dipaparkan, untuk itu carilah
pemberitaan di internet, televisi, koran, radio dan jenis media pemberitaan lainnya
mengenai studi kasus terbaru paling tidak dalam kurun waktu 2 tahun terakhir
(2019-2020) terkait perpecahan bangsa minimal 3 kasus, maksimal 5 studi kasus.
Kerjakan dengan teman sejawat (2-3 orang).
Nama peristiwa
............................................................................................................................. ........
...................................................................................................................................
Penyebab peristiwa
............................................................................................................................. ........
..................................................................................................................................
Upaya pencegahan dan solusinya
............................................................................................................................. ........
.....................................................................................................................................
11
Penyusun: Lediana Munazilah
Negara Indonesia merupakan negara yang sangat rentan akan terjadinya
perpecahan dan konflik. Karena memang negara Indonesia adalah negara dengan
berbagai keberagaman suku, budaya, agama, etnik, serta karakteristik dan keunikan
di setiap wilayahnya. Hal ini tentu jauh berbeda dengan negara lain. Maka dari itu
jadikanlah konflik tersebut dapat dijadikan sebagai pelajaran agar tidak terulang
kembali di masa yang akan datang. Karena bagaimanapun konflik sekecil apapun
maka dapat merugika seluruh rakyat Indonesia.
Gambar 1.4 Konflik Wamena yang menggambarkan salah satu bentuk konflik SARA di Indonesia
Namun, pada dasarnya keberagaman
masyarakat Indonesia menjadi modal dasar Info Kewarganegaraan
dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, Komponen system pertahanan
dan keamanan rakyat semesta terdiri
sangat diperlukan rasa persatuan dan kesatuan atas pihak-pihak sebagai berikut
yang tertanam di setiap warga negara 1. TNI sebagai kekuatan utama
sistem pertahanan.
Indonesia. Namun, dalam kenyataanya masih
2. POLRI sebagai kekuatan
ada konflik yang terjadi dengan utama sistem kemanan.
mengatasnamakan suku, agama, ras atau 3. Rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
antargolongan tertentu. Hal ini menunjukkan
yang ada harusnya dapat menjadi modal bagi
bangsa ini untuk menjadi bangsa yang kuat.
Untuk mendukungnya, diperlukan persatuan
12
Penyusun: Lediana Munazilah
yang kokoh dan kuat. Hal ini menunjukkan
belum adanya kesadaran akan sikap komitmen
persatuan dalam keberagaman di Indonesia.
Komitmen akan persatuan akan tegak jika
peraturan yang mengatur masalah suku atau
hak individu.
B. Pentingnya Konsep Integrasi
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam. Keberagaman
masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya keberagaman budaya. Misalnya
perbedaan suku bangsa menyebabkan adat-istiadat, bentuk rumah, pakaian serta
kesenian yang memiliki cirri khas yang berbeda. Bangsa Indonesia menyadari dan
menghormati adanya perbedaan budaya tersebut. Bangsa Indonesia sejak dahulu
telah dipersatukan dalam sembiyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang artinya bebeda-
beda tetapi tetap satu. Jika masyarakat dan elemen bangsa terintegrasi maka tujuan
Negara akan lebih mudah tercapai.
1. Pengertian Integrasi Nasional
Secara etiomologis, integrasi berasal dari kata Integrate, yang artinya
‘memberi tempat bagi suatu unsur demi suatu keseluruhan, menyatupadukan,
menggabungkan, atau mempersatukan.’ Kata bedanya integritas berarti ‘utuh’. Jadi
integrasi adalah membuat unsure-unsur menjadi satu kesatuan dan utuh. Adapun
integrasi nasional adalah menggabungkan selurh bagian menjadi sebuah
keseluruhan dan tiap-tiap bagian diberi tempat sehingga membetuk kesatuan yang
harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI yang
bersemboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.
13
Penyusun: Lediana Munazilah
a. Secara Politis
Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok
budaya dan sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu
identitas nasional.
b. Secara Antropologis
Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di
antara unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu
keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Adapun pengertian integrasi menurut para ahli:
a. Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Integrasi nasional adalah proses penyatuan sebuah bangsa yang
meliputi seluruh aspek kehidupannya, yakni aspek politik, sosial, ekonomi
serta budaya.
b. Howard Wriggins
Integrasi nasional merupakan penyatuan bagian yang terpisah dari
masyarakat menjadi kesatuan/keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan
seluruh masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan
bangsa.
c. Myron Weiner
Integrasi nasional merupakan proses dari bermacam kelompok sosial
dan budaya ke dalam satu wilayah, dalam membentuk indentitas nasioanal.
d. Mahfud MD
Integrasi nasional adalah pernyataan bagian-bagian yang berbeda dari
suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, secara
sederhana memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya
menjadi suatu bangsa.
14
Penyusun: Lediana Munazilah
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa
indonesia berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi
satu kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau
konsensus nasional yakni melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
1.5 Gambar Sumpah Pemuda
Menandakan adanya rasa dan komitmen bangsa Indoensia untuk terus bersatu
Oleh karena itu, membangun integrasi nasional sangat penting pada kehidupan
bernegara dan juga mewujudkan cita-cita dan tujuan Negara bahkan memelihara
rasa kebersamaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun
integrasi nasional yang kokoh di Indonesia, yaitu sebagai berikut :
a. Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam menegelola perbedaan
SARA dan keanekaragaman budaya dan adat-istiadat yang tumbuh dan
berkembang di wilayah Nusantara. Perbedaan tersebut hendaknya dimaknai
sebagai kekayaan dan potensi bangsa bukan dipertentangkan
b. Adanya kemampuan untuk mereaksi penyebaran ideologi asing
15
Penyusun: Lediana Munazilah
c. Adanya kemampuan untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing
d. Mampu berperan aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam
berbagai aspeknya
e. Bertekad untuk membangun sistem budaya sesuai dengan ideologi nasional
(Pancasila) dan UUD 1945
f. Menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan
pengkajian kritis dan sosialisasi terhadap identitas nasional, seperti bahasa
Indonesia, lagu Indonesia Raya, bendera merah putih, dan Garuda pancasila
2. Syarat Integrasi
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat keberhasilan suatu
integrasi yaitu sebagai berikut.
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil saling mengisi
kebutuhan kebutuhan satu dengan lainnya
b. Terciptanya kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma-norma dan
nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
c. Norma-norma dan nlai-nilai sosial dijadikan aturan baku dalam
melangsungkan proses integrasi sosial.
16
Penyusun: Lediana Munazilah
Tugas Kelompok
Perilaku yang dapat menyebabkan Dampak Solusi
Lingkungan
1. ... 1. ...
terjadinya disentegrasi bangsa 2. ... 2. ...
3. ... 3. ...
Keluarga 1. ... 1. ... 1. ...
Sekolah 2. ... 2. ... 2. ...
Masyarakat 3. ... 3. ... 3. ...
Bernegara 1. ... 1. ... 1. ...
2. ... 2. ... 2. ...
3. ... 3. ... 3. ...
1. ... 1. ... 1. ...
2. ... 2. ... 2. ...
3. ... 3. ... 3. ...
1. ...
2. ...
3. ...
Tugas Mandiri
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan menurut pendapatmu apa pengertian dan makna integrasi nasional!
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………........................................................................
17
Penyusun: Lediana Munazilah
2. Apakah yang digunakan untuk dapat melakukan integrasi nasional?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
……………………………………….......................................................................
3. Apakah membangun integrasi nasional sangat penting pada kehidupan
bernegara? Jelaskan berikan alasannya!
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………........................................................................
4. Apakah pengertian integrasi secara terminologi?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………........................................................................
5. Faktor apa saja yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi
nasional? Jelaskan!
Jawab:
………………………………………………………………………………………
……………………………………….........................................................................
6. Apakah pengertian integrase secara etimology ?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………........................................................................
7. Apa yang dimaksud integrase nasional menurut Mahfud MD?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………........................................................................
8. Berikan contoh Integrasi Nasional!
Jawab:
……………………………………………………………………………………..
18
Penyusun: Lediana Munazilah
…….............................................................................................................................
9. Bagaimana cara membangun Integrasi nasional ?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
………………………………………........................................................................
10. Apa saja syarat Integrasi Nasional?
Jawab:
………………………………………………………………………………………
……………………………………............................................................................
C. Faktor-Faktor Pembentuk Integrasi Nasional
Corak masyarakat Indonesia adalah ber-Bhinneka Tunggal Ika, bukan lagi
keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaannya, melainkan keanekaragaman
kebudayaan yang berada dalam masyarakat Indonesia. Dalam masyarakat
majemuk, seperti Indonesia dilihat memiliki suatu kebudayaan yang berlaku secara
umum dalam masyarakat. Masyarakat plural merupakan “belati” bermata ganda
dimana pluralitas sebagai rahmat dan sebagai ancaman. Pemahaman pluralitas
sebagai rahmat adalah keberanian untuk memerima perbedaan. Menerima
perbedaan bukan hanya dengan kompetensi keterampilan, melainkan lebih banyak
terkaitdengan persepsi dan sikap sesuai dengan realitas kehidupan yang
menyeluruh. Dengan demikian, kita perlu memahami dan mengetahui faktor-faktor
pembentuk integrasi nasional, baik faktor pembentuk maupun faktor penghambat
integrasi nasional. Berikut ini faktor-faktor tersebut:
Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh faktor sejarah.
Adanya ideologi nasional yang tercermin dalam simbol negara yaitu Garuda
Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
19
Penyusun: Lediana Munazilah
Adanya tekad serta keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa indonesia
seperti yang dinyatakan dalam Sumpah Pemuda.
Penggunaan bahasa Indonesia.
Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa, bahasa, dan tanah
air Indonesia.
Adanya kepribadian dan pandangan hidup kebangsaan yang sama, yaitu
Pancasila.
Adanya jiwa dan semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi
keagamaan yang kuat.
Adanya ancaman dari luar yang menyebabkan munculnya semangat
nasionalisme di kalangan bangsa Indonesia.
Selain itu, adapula faktor penghambat integrasi nasional yaitu:
Kurangnya toleransi
Kurangnya kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dan
gangguan dari luar
Adanya ketidakpuasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan hasil-
hasil pembangunan
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen.
20
Penyusun: Lediana Munazilah
Menciptakan bangsa yang berintegritas dengan cara menjaga keselarasan
antarbudaya. Maka dari itu penting diketahui bahwasannya upaya tersebut harus
dilakukan secara bersama baik itu pemerintah maupun masyarakat lainnya tanpa
terkecuali sehingga terciptalah keseimbangan dan harmonisasi.
D. Tantangan dalam Menjaga Keutuhan NKRI
Perkembangan zaman telah membawa dampak atau pengaruh besar bagi
negara di dunia. Peta keamanan global menempatkan terorisme menjadi ancaman
global. Penggunaan kekuatan militer oleh suatu negara ke wilayah negara lain
mengancam kedaulatan dan kehormatan suatu negara berdaulat. Masalah
perbatasan juga merupakan sumber utama potensi konflik antarnegara di kawasan
Asia Pasifik, termasuk Asia Tenggara.
Tantangan di lingkungan internal Indonesia adalah mengawal NKRI agar
tetap utuh dan bersatu. Di sisi lain, ancaman terhadap kedaulatan masih berpotensi
terutama yang berbentuk konflik perbatasan, pelanggaran wilayah, gangguan
keamanan maritim dan dirgantara, gangguan keamanan di wilayah perbatasan
berupa pelintas batas secara illegal, kegiatan penyelundupansenjata dan bahan
peledak, masalah separatisme, pengawasan pulau-pulau kecil terluar, ancaman
terorisme dalam negeri dan sebagainya.
Berdasarkan tantangan tersebut di atas, maka visi terwujudnya pertahanan
negara yang tangguh dengan misi menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI
serta keselamatan bangsa harus terwujud. Pada dasarnya perumusan kebijakan
umum pertahanan negara dilaksanakan Menteri Pertahanan Negara, sedangkan
proses penetapannya dilaksanakan di tingkat Dewan Keamanan Nasional selaku
Penasehat Presiden RI.
21
Penyusun: Lediana Munazilah
Setiap negara di dunia ini memiliki ancaman terhadap kedaulatan negaranya.
Indonesia tak terlepas dari hal itu baik dari dalam ancaman yang mengancam
kedaulatan maupun dari luar. Untuk diperlukan tujuan nasional yang merupakan
kepentingan yang abadi dan menjadi acuan dalam merumuskan tujuan pertahanan
negara, yang ditempuh dalam tiga starta pendekatan. Pertama, starta mutlak
dilakukan dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan bangsa Indonesia. Kedua, starta penting dilakukan dalam menjaga
kehidupan demokrasi politik dan ekonomi, kehaarmonisan hubungan antar suku,
agama, ras dan golongan (SARA), penghormatan hak asasi manusia dan
pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup. Ketiga, starta pendukung,
dilakukan dalam upaya turut memelihara ketertiban dunia.
1) Tantangan Bangsa Indonesia secara Eksternal
Tantangan yang berasal dari luar dapat berupa pengaruh dari bangsa asing
serta kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.
Tantangan yang berasal dari luar dapat menggoyahkan integrasi nasional serta
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Kebanyakan masyarakat tidak
menyadari adanya ancaman dari luar . ini karena sebagian berupa nilai-nilai dan
budaya yang menghilangkan jati diri bangsa Indonesia yang sebenarnya. Saat nilai
keluhuran bangsa hilang maka kemajemukan yang dimiliki akan menjadi masalah
karena saling terbentur dengan nilai dari luar yang masuk dan akan mengganggu
kestabilan nasional.
2) Tantangan Bangsa Indonesia secara Internal
Tantangan internal ialah segala bentuk gangguan yang berasal dari dalam
negeri yang dapat menggoyahkan kesatuan dan persatuan Negara Kesatuan
22
Penyusun: Lediana Munazilah
Republik Indonesia (NKRI). Gangguan-gangguan itu dapat menghambat
pembangunan nasional untuk menghadapi tantangan yang tidak ringan. Perubahan
pada aspek kultur dan tata nilai diarahkan pada sikap dan perilaku penyelenggara
pertahanan Negara dalam memposisikan tugasnya sebagai insan pertahanan
Negara yang profesional.
Tugas Mandiri
Carilah di internet atau sumber lain tentang upaya menjaga keutuhan NKRI,
baik secara ekternal maupun internal.
1. Internal
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………
2. Eksternal
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………
Entah bagaimana tercapainya persatuan itu, entah bagaimana 23
rupanya persatuan itu, akan tetapi kapal yang membawa kita
ke Indonesia Merdeka itulah Kapal Persatuan adanya.
Penyusun: Lediana Munazilah
E. Peran serta Warga Negara Dalam Menjaga Persatuan dan
Kesatuan Bangsa
1. Kesadaran Warga Negara
Kesadaran warga negara Indonesia saat ini masih perlu pembenahan salah
satunya kesadaran dalam membela warga negara. Kesadaran bela Negara harus
ditumbuhkan, karakter-karakter seperti ketulusan dan keikhlasan, semangat
persatuan, kesediaan berkorban, kesetiaan, optimisme, keteguhan terhadap tujuan
dan cita-cita perjuangan, serta keyakinan akan pertolongan Tuhan Yang Maha Esa,
agar generasi muda di Indonesia teguh dalam pendiriannya dalam cinta Tanah Air
dan membela Negara Indonesia.
Tugas Mandiri
Carilah bentuk-bentuk kesadaran warga negara untuk melakukan
bela negara. Kemudian berikanlah pendapat terkait hal tersebut!
2. Pengertian Bela Negara
Perihal bela negara, negara sudah mengamanatkan hal tersebut dalam UUD
NRI Tahun 1945 Pasal 27 Ayat 3 yang berbunyi bahwasannya “Setiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”. Peru
diketahui bahwaannya , upaya bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara
yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bukan
hanya sebagai kewajiban dasar manusia, tetapi juga merupakan kehormatan warga
negara sebagai wujud pengabdian dan kerelaan berkorban kepada bangsa dan
24
Penyusun: Lediana Munazilah
negara. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 tentang Pertahanan Negara.
Bela negara yang dilakukan oleh warga negara merupakan hak dan
kewajiban membela serta mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.
Pembelaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan negara
merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga negara. Oleh karena itu,
warga negara mempunyai kewajiban untuk ikut serta dalam pembelaan negara,
kecuali ditentukan lain dengan undang-undang.
Pembelaan yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya pertahanan
Negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan setiap warga Negara. Oleh
karena itu warga Negara mempunyai kewajiban untuk ikut serta dalam pembelaan
Negara, kecuali ditentukan lain dengan undang-undang. Upaya pertahanan Negara
harus didasarkan pada kesadaran aka hak dan kewajiban warga Negara serta
keyakinan pada kekuatan sendiri. Hal ini juga tercantum dalam undang-undang
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang pertahanan Negara pada pasal 1
ayat (1) “Pertahanan Negara adalah segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan Negara, ketuhan wilayah negara Kesatuan Republik Indonesia dan
keselamatan bangsa”.
Bangsa Indonesia mencintai perdamaian, tetapi lebih mencintai
kemerdekaan dan kedaulatan. Alinea pertama Pembukaan UndangUndang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan. Karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan”.
25
Penyusun: Lediana Munazilah
Penyelesaian pertikaian atau konflik antarbangsa pun harus diselesaikan
melalui cara-cara damai. Bagi bangsa Indonesia, perang harus dihindari. Perang
merupakan jalan terakhir dan dilakukan jika semua usaha dan penyelesaian secara
damai tidak berhasil. Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan menganut
politik bebas aktif. Prinsip ini merupakan pelaksanaan dari bunyi alinea pertama
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Tugas Mandiri
No Bidang Perbuatan Upaya penyelesaian/solusi
1 Pendidikan ................................... ...........................................
................................... ...........................................
2 Hukum ................................... ...........................................
.................................. ..........................................
.................................. ..........................................
.................................. ..........................................
Pertahanan dan .................................... ..........................................
3 ................................... ..........................................
.................................. ..........................................
Keamanan
..........................................
4 Sosial Budaya .................................. ..........................................
................................. ..........................................
.................................
..........................................
5 Ekonomi .................................. ..........................................
.................................. ..........................................
..................................
26
Penyusun: Lediana Munazilah
3. Dasar Hukum Bela Negara
a. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan
Keamanan Nasional.
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentang
Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentang
Ketentuan Pokok Hankam Negara RI, diubah oleh Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1988.
d. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
f. Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Pasal 30 Ayat (1) dan (2) menyatakan “bahwa tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara yang
dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh
TNI dan kepolisian sebagai komponen utama, dan rakyat sebagai kekuatan
pendukung”. Ada pula pada Pasal 27 Ayat (3): “Setiap warga negara berhak
dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaaan negara”.
g. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentang
Pertahanan Negara, Ayat 1: “Setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam Penyelenggaraan
Pertahanan Negara”; Ayat 2: “Keikutsertaan warganegara dalam upaya bela
negara dimaksud Ayat 1 diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut.
1) Pendidikan Kewarganegaraan,
2) Pelatihan dasar kemiliteran,
3) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan
4) Pengabdian sesuai dengan profesi.
27
Penyusun: Lediana Munazilah
4. Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara
Menurut pasal 9 ayat (2) UU RI Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan
negara, keikutsertaan warga Negara dalam usaha Pembelaan Negara
diselenggarakan melalui kegiatan-kegiatan berikut.
a. Pendidikan Kewarganegraan
Dalam penjelasan pasal 37 ayat (1) UU RI Nomor 3 tahun 2003
dijelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk dapat
memupuk jiwa patriotik, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan,
kesetiakawanan sosial, kesadaran akan sejarah perjuangan bangsa Indonesia,
dan sikap menghargai jasa para pahlawan. Pembinaan kesadarab bela negara
melalui pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membina dan
meningkatkan usaha pertahanan Negara. Pendidikan kewarganegaraan
mendapat tugas untuk menanamkan komitmen kebangsaan, termasuk
mengembangkan nilai dan perilaku demokratis dan bertanggung jawab
sebagai warga Negara Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan juga dapat
memberikan pemahaman, analisis, dan menjawab masalah yang dihadapi
oleh masyarakat, bangsa, dan negara secara berkesinambungan dan
konsisten dengan cita-cita dan sejarah nasional.
b. Pelatihan Dasar Kemiliteran
Selain TNI, salah satu komponen warga negara yang mendapat
pelatihan dasar militer adalah siswa sekolah menengah dan unsur
mahasiswa. Unsur mahasiswa tersusun dalam organisasi Resimen
Mahasiswa (Menwa). Setelah memasuki resimen tersebut, mahasiswa harus
mengikuti latihan dasar kemiliteran. Adapun, siswa sekolah menengah dapat
mengikuti organisasi yang menerapkan dasar-dasar kemiliteran, seperti
28
Penyusun: Lediana Munazilah
Pramuka, Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Pasukan Pengibar Bendera
(Paskibra), Palang Merah Remaja (PMR), dan organisasi sejenis lainnya.
c. Pengabdian sebagai Tentara Nasional Indonesia
Sejalan dengan tuntutan reformasi, maka dewasa ini telah terjadi
perubahan paradigm dalam sistem ketatanegaraan khususnya yang
menyangkut pemisahan peran dan fungsi TNI dan POLRI. POLRI
merupakan alat Negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan
terpeliharannya keamanan dalam negeri. Sedangkan TNI berperan sebagai
alat pertahanan NKRI.
Gambar 1.6 Wujud Pengabdian TNI kepada rakyat
Dalam usaha pembelaan Negara, sesuai pasal 10 ayat (3) UU RI
Nomor 3 Tahun 2002 peranan TNI sebagai alat pertahan Negara sangat
penting dan strategis karena TNI memiliki tugas untuk :
Mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah
Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa
Melaksanakan operasi militer seain perang
Ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamain regional dan
internasional
29
Penyusun: Lediana Munazilah
d. Pengabdian sesuai dengan Keahlian atau Profesi
Gambar 1.7 Bentuk Pengabdian Sesuai Profesi
Pengabdian sesuai profesi adalah pengabdian warga negra yang
mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan Negara termasuk
dalam menanggulangi dan/atau memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh
perang, bencana alam, atau bencana lainnya (penjelasan UU RI Nomor 3
Tahun 2002). Beberapa profesi yang berkaitan dengan kegiatan menggulangi
atau memperkecil akibat perang, bencana alam, dan bencana lainnya antara
lain petugas PMI. Dalam hal ini pada intinya semua warga negara harus bela
negara sesuai dengan keahliannya, bukan hanya sebatas oleh POLRI TNI
saja, akan tetapi sesuai dengan bidang keahliannya, seperti guru, dokter,
karyawan, dan sebagainya.
Upaya bela negara merupakan sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Bela negara bukan lagi hanya sebagai kewajiban
dasar tetapi merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang harus
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan rela berkorban.
30
Penyusun: Lediana Munazilah
Tugas Kelompok
Projek Kewarganegaraan
Buatlah kelompok menjadi
4-5 orang/tim. Kemudian
buatlah film pendek, serta
poster yang di dalamnya
memuat bagaimana warga
negara melakukan berbagai
bentuk usaha bela negara.
UJI KOMPETENSI BAB 5
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan benar
1. Pada hakikatnya integrasi nasional mengandung arti menyatupadukan
hingga menjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Berdasarkan hal tersebut
jelaskan perbedaan integrasi nasional secara politis dan antropologis!
2. Mengapa pada negara yang multy cultural, seperti Indonesia, konsep
integrasi bangsa menjadi prasyarat utama untuk terciptanya persatuan dan
kesatuan bangsa. Jelaskan pendapat Anda!
31
Penyusun: Lediana Munazilah
3. Pada hakikatnya integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagai
kelompok budaya dan sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka
pembentukan suatu identitas nasional. Berdasarkan hal tersebut sebutkan 3
(tiga) syarat keberhasilan suatu integrasi nasional bagi bangsa Indonesia!
4. Pada hakikatnya integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagai
berbagai komponen dalam masyarakat. Berdasarkan hal tersebut sebutkan 5
(lima) faktor pendukung suatu integrasi nasional bagi bangsa Indonesia!
5. Pada hakikatnya dalam rangka pembentukan integrasi nasional, biasanya
mengandalkan persatuan dan kesatuan masyarakat yang secara etnis
majemuk sifat-sifat kebudayaan yang berbeda. Berdasarkan hal tersebut
sebutkan perbedaan faktor pendorong dan faktor penghambat tercapainya
integrasi nasional!
"Jangan biarkan siapapun mengatakan kau tidak bisa
melakukan sesuatu. Kau bermimpi, kau harus menjaganya.
Kalau menginginkan sesuatu, raihlah. Titik." -Chris Gardner, The
Pursuit of Happiness
"Orang yang tak pernah membaca buku sama
buruknya dengan mereka yang tak bisa
membaca buku." -Mark Twain
32
Penyusun: Lediana Munazilah