The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by vivi.vitriana, 2022-10-02 11:52:48

Pedoman Label Pangan Olahan

Pedoman Label Pangan Olahan

PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020

3. Keterangan mengenai mutu suatu pangan olahan dapat
berupa tulisan dan/atau gambar.

4. Perbedaan kandungan gizi harus sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

5. Keterangan yang digunakan untuk menunjukkan perbedaan
mutu dan/atau kandungan gizi suatu pangan olahan dapat
berupa “spesial”, “premium”, “gold”, “platinum”, “ekstra”,
“plus (+)”, “advanced”, “asterik (*)”, atau kata lain yang
semakna. Contoh pencantuman keterangan mengenai mutu
suatu pangan olahan dapat dilihat pada Gambar 91.

Gambar 91. Pangan olahan yang mencantumkan kata ‘ekstra’
6. Keterangan berupa alami, murni, 100%, dengan ... (diikuti nama

bahan), dari (diikuti nama bahan), segar, dan asli dapat
dicantumkan pada label.
a. Pernyataan “alami” hanya dapat digunakan untuk pangan

olahan yang tidak dicampur dan tidak diproses; atau pangan
olahan yang diproses secara fisika tetapi tidak mengubah
sifat dan kandungannya.

84


Pedoman Label Pangan Olahan - 20P20edoman Label Pangan Olahan - 2020

b. Pernyataan “murni” atau “100%” hanya dapat digunakan
untuk pangan olahan yang tidak ditambahkan/dicampur
dengan bahan lain. Contoh penulisan 100% dapat dilihat pada
Gambar 92.

Susu UHT
100% dari susu sapi segar

Gambar 92. Pangan olahan yang mencantumkan kata ‘100%’

c. Pernyataan “Dengan (diikuti nama bahan)” atau kata yang
semakna dapat digunakan jika bahan tersebut merupakan
salah satu bahan baku yang digunakan dalam pangan olahan
yang bersangkutan. Penggunaan kata “dengan” atau kata
yang semakna harus mencantumkan jumlah bahan yang
digunakan. Contoh penulisan kata ‘dengan’ dapat dilihat
pada Gambar 93.

Dengan Daging Sapi

Daftar bahan: daging sapi (54%), penstabil nabati,
bawang putih, garam, pengemulsi pati asetat, pewarna
alami karamel I, pengawet kalium sorbat
Gambar 93. Pangan olahan yang mencantumkan kata ‘dengan’

d. Pernyataan “Dari (diikuti nama bahan)” dapat digunakan
jika bahan tersebut merupakan salah satu bahan baku
utama yang digunakan dalam pangan olahan yang
bersangkutan (kandungan bahan tersebut minimal 50%).
Contoh penulisan kata ‘dari’ dapat dilihat pada Gambar 94.

85


PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020
Dari Daging Ayam

Daftar bahan:
Daging ayam (60%), air, minyak nabati, tepung roti,
tepung batter, tepung terigu, gula, bawang merah,
bawang putih, lada, garam, dan merica.
Gambar 94. Pangan olahan yang mencantumkan kata ‘dari’
e. Pernyataan “segar” tidak boleh digunakan pada label
pangan yang terbuat dari pangan olahan antara atau pangan
olahan lainnya.
f. Pernyataan “asli” tidak dapat digunakan untuk pangan
olahan yang dicampur dengan bahan yang dapat
mengaburkan keasliannya, seperti penggunaan perisa.
Contoh penulisan pada produk minuman serbuk kopi rasa
cokelat hazelnut yang menggunakan kopi tanpa perisa kopi,
dapat mencantumkan tulisan “Dengan kopi asli” dapat
dilihat pada Gambar 95.

86


Pedoman Label Pangan Olahan - 20P20edoman Label Pangan Olahan - 2020
Gambar 95. Pangan olahan yang mencantumkan kata ‘asli’

87


PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020

BAB V
KETENTUAN LAIN-LAIN

5.1 PANGAN DENGAN LUAS PERMUKAAN LABEL KURANG DARI
ATAU SAMA DENGAN 10 CM2 (SEPULUH SENTIMETER PERSEGI)
 Keterangan yang wajib dicantumkan paling sedikit yaitu
nama produk, tanggal kedaluwarsa, dan nomor izin edar.
 Untuk produk dengan luas permukaan label kurang dari atau
sama dengan 10 cm2 (sepuluh sentimeter persegi) dan tidak
dijual eceran, keterangan tanggal kedaluwarsa dapat
dicantumkan pada kemasan sekunder.
Contoh penulisan keterangan pada pangan olahan dengan luas
permukaan label kurang dari atau sama dengan 10 cm2 dapat
dilihat pada Gambar 96.

Gambar 96. Pangan dengan luas permukaan label kurang dari atau
sama dengan 10 cm2

5.2 PANGAN OLAHAN YANG DIJUAL DAN DIKEMAS SECARA
LANGSUNG DI HADAPAN KONSUMEN
 Keterangan tentang pangan olahan tersebut dicantumkan
pada media informasi lain yang diletakkan di tempat
penjualan atau berdekatan dengan tempat penjualan
sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dan dibaca. Media
informasi lain misalnya brosur, leaflet, atau banner.
 Keterangan yang dicantumkan pada media informasi paling
sedikit memuat informasi mengenai nama produk, daftar
bahan yang digunakan, halal bagi yang dipersyaratkan, dan
keterangan kedaluwarsa.

88


Pedoman Label Pangan Olahan - 20P20edoman Label Pangan Olahan - 2020
Contoh penulisan keterangan pada pangan olahan yang dijual dan
dikemas secara langsung di hadapan konsumen dapat dilihat
pada Gambar 97.

Gambar 97. Pangan olahan yang dijual dan dikemas secara langsung di
hadapan konsumen

89


PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020

BAB VI
PENJELASAN TENTANG LARANGAN

1. Pernyataan bahwa pangan olahan mengandung suatu zat gizi lebih
unggul daripada pangan olahan lain yang tidak sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Contoh: produk mengandung ginkgo biloba secara perundang-
undangan belum diizinkan digunakan sebagai pangan.

2. Pernyataan bahwa pangan olahan dapat menyehatkan.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk sereal siap santap yang mencantumkan pernyataan “untuk
kesehatan prima” dapat dilihat pada Gambar 98.

X

Gambar 98. Pangan olahan untuk kesehatan prima

3. Pernyataan atau keterangan dalam bentuk apapun bahwa pangan
yang bersangkutan dapat berfungsi sebagai obat.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk acar bawang terdapat pernyataan “dapat menyembuhkan
penyakit jantung koroner” dapat dilihat pada Gambar 99.

90


Pedoman Label Pangan Olahan - 20P20edoman Label Pangan Olahan - 2020

X

Gambar 99. Pangan olahan berfungsi sebagai obat
4. Pernyataan bahwa pangan olahan dapat meningkatkan

kecerdasan.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label susu
bubuk terdapat pernyataan “membuat anak lebih pintar” dapat
dilihat pada Gambar 100.

X

Gambar 100. Pangan olahan dapat meningkatkan kecerdasan
5. Pernyataan keunggulan pada pangan olahan jika keunggulan

tersebut tidak seluruhnya berasal dari pangan olahan tersebut
tetapi sebagian diberikan dari pangan olahan lain yang dapat
dikonsumsi bersama-sama.

91


PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020

Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada produk
susu bubuk full cream terdapat pernyataan “memenuhi kebutuhan
gizi setiap hari”. Pada dasarnya pemenuhan kebutuhan gizi tidak
hanya didapat dari mengonsumsi produk ini saja, namun juga
bersama dengan bahan sumber gizi lain sesuai konsep gizi
seimbang dapat dilihat pada Gambar 101.

X

Gambar 101. Pangan olahan memenuhi kebutuhan gizi setiap hari
6. Pernyataan yang memuat ketiadaan suatu komponen yang secara

alami tidak ada dalam pangan olahan, kecuali ada data
pendukung/standar umum pangan olahan yang mengandung
komponen tersebut.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk minyak goreng sawit mencantumkan keterangan “non-
kolesterol”. Hal ini akan menyesatkan karena pada dasarnya
minyak yang berasal dari tumbuhan memang tidak mengandung
kolesterol dapat dilihat pada Gambar 102.

92


Pedoman Label Pangan Olahan - 20P20edoman Label Pangan Olahan - 2020

X

Gambar 102. Keterangan tanpa kolesterol pada produk minyak nabati

7. Pernyataan bebas bahan tertentu tetapi mengandung bahan
tertentu tersebut baik tidak disengaja maupun sebagai
bahan/senyawa ikutan (Carry Over).
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk biskuit cokelat mencantumkan pernyataan “tanpa
pengawet”, padahal dalam komposisinya menggunakan gula yang
mengandung BTP ikutan pengawet dapat dilihat pada Gambar 103.

XBiskuit Cokelat

Daftar Bahan:
Tepung terigu, gula (mengandung
pengawet sulfit), minyak nabati, susu
bubuk, laktosa, cokelat bubuk (5%).
Tanpa pengawet.

Gambar 103. Keterangan tanpa pengawet pada produk berpengawet

8. Tulisan atau gambar seolah-olah bahan pangan sintetik berasal dari
alam.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk sediaan pemanis buatan (table top sweetener),

93


PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020

mencantumkan gambar tebu, sehingga seolah-olah produk

Xterbuat dari bahan alami dapat dilihat pada Gambar 104.

Gambar 104. Penggunaan gambar bahan pada produk yang tidak
mengandung bahan tersebut

9. Nama, logo, atau identitas lembaga yang melakukan pembinaan,
memberikan rekomendasi dan/atau melakukan analisis tentang
pangan.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk keripik pisang yang mencantumkan logo
universitas/institusi pembina dapat dilihat pada Gambar 105.

X

Gambar 105. Logo universitas/institusi pembina
10. Gambar atau keterangan terkait tenaga kesehatan, tokoh agama

atau pejabat publik, atau berperan sebagai tenaga kesehatan,
tokoh agama, atau pejabat publik.

94


Pedoman Label Pangan Olahan - 20P20edoman Label Pangan Olahan - 2020

Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu produk label
produk serbuk minuman sereal tercantum gambar tenaga
kesehatan, sehingga seolah-olah produk ini direkomendasikan
oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada Gambar 106.

XX

Gambar 106. Tokoh tenaga kesehatan
11. Nama dan gambar tokoh yang telah menjadi milik umum, kecuali

mendapat izin dari yang bersangkutan.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk susu mencantumkan gambar atlet Indonesia Susi Susanti,
namun belum terdapat izin dari yang bersangkutan dapat dilihat
pada Gambar 107

X

Gambar 107. Tokoh publik namun tidak mendapatkan izin terlebih
dahulu

95


PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020

12. Pernyataan atau keterangan yang secara langsung atau tidak
langsung merendahkan barang dan/atau jasa pihak lain.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk minuman serbuk kopi terdapat pernyataan “kopi paling
josss, yang lain jeblosss” dapat dilihat pada Gambar 108. Hal ini
secara tidak langsung merendahkan produk lain, tidak
sebaik/senikmat produk ini.

X

Gambar 108. Pangan olahan yang merendahkan produk lain
13. Keterangan, tulisan, atau gambar yang menyinggung suku, agama,

ras, dan/atau golongan tertentu.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk minuman serbuk kopi terdapat gambar dan tulisan suku
suatu daerah dapat dilihat pada Gambar 109. Gambar atau simbol
tersebut berkaitan dengan menonjolkan suku budaya tertentu
sehingga dilarang dicantumkan.

96


Pedoman Label Pangan Olahan - 20P20edoman Label Pangan Olahan - 2020

X

Gambar 109. Pencantuman simbol suku daerah tertentu yang
bermaksud merendahkan suku lain

14. Keterangan mengenai undian, sayembara, hadiah, dan tulisan atau
gambar apapun yang tidak sesuai dengan label yang disetujui yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari izin edar.

15. Keterangan, tulisan, atau gambar lainnya yang bertentangan dan
dilarang oleh ketentuan perundang-undangan.

16. Keterangan yang menimbulkan gambaran/persepsi yang
bertentangan dengan norma kesusilaan, etika, atau ketertiban
umum.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada produk
makaroni dengan saus pedas mencantumkan gambar bibir merah
yang memberikan persepsi bertentangan dengan norma
kesusilaan dapat dilihat pada Gambar 110.

97


PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020

X

Gambar 110. Ilustrasi yang bertentangan dengan norma kesusilaan

17. Pernyataan bahwa konsumsi pangan olahan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan semua zat gizi.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label susu
bubuk full cream mencantumkan pernyataan “memenuhi
kebutuhan gizi setiap hari” sedangkan hanya mengonsumsi
produk ini saja tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi seseorang
dalam sehari dapat dilihat pada Gambar 111.

X

Gambar 111. Pangan olahan yang memenuhi kebutuhan gizi setiap hari

18. Keterangan yang menyatakan pangan olahan bersifat tonik, hanya
karena pangan olahan tersebut mengandung alkohol, gula atau
karbohidrat lain, protein, kafein, atau zat yang berasal dari
hidrolisis protein atau turunan purin. Pencantuman kata “tonik”

98


Pedoman Label Pangan Olahan - 20P20edoman Label Pangan Olahan - 2020

hanya dapat digunakan jika merupakan nama jenis pangan olahan
sesuai dengan kategori pangan.
19. Logo atau keterangan lain yang tidak terkait pangan olahan atau
berlebihan.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk cokelat susu mencantumkan deskripsi tentang peternakan
sapi perah di Eropa dapat dilihat pada Gambar 112. Deskripsi
tersebut sebetulnya tidak diperlukan karena dipandang berlebihan
untuk produk cokelat susu.

X

Gambar 112. Keterangan yang tidak berkaitan dengan produk pangan

20. Keterangan teknologi terbaru/modern/terkini atau kalimat
semakna yang kondisinya dipengaruhi oleh waktu.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada produk sari
buah apel mencantumkan kalimat “dengan teknologi terbaru pulse
electric field (PEF)” sedangkan jenis ini bukan merupakan teknologi
yang terdapat pada kategori pangan dan kondisinya dipengaruhi
oleh waktu dapat dilihat pada Gambar 113.

99


PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020

X

Gambar 113. Pencantuman jenis teknologi yang kondisinya dipengaruhi
waktu

21. Klaim gizi, klaim kesehatan, dan klaim lainnya pada label pangan
olahan yang diperuntukkan bagi bayi.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada produk
formula bayi mencantumkan kalimat ‘meningkatkan imunitas dan
kecerdasan bayi anda’ sedangkan pada pangan tidak boleh
mencantumkan klaim kecerdasan dapat dilihat pada Gambar 114.

X

Gambar 114. Klaim kecerdasan pada pangan olahan yang diperuntukkan
bagi bayi

100


Pedoman Label Pangan Olahan - 20P20edoman Label Pangan Olahan - 2020

22. Pernyataan/visualisasi yang menggambarkan bahwa susu kental
dan analognya disajikan sebagai hidangan tunggal berupa
minuman susu dan sebagai satu-satunya sumber gizi.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk Susu Kental Manis mencantumkan gambar berupa segelas
susu sebagai hidangan tunggal (tanpa pangan lain sebagai
pendamping) dapat dilihat pada Gambar 115.

X√

Gambar 115. Produk susu kental manis
23. Pernyataan/visualisasi yang semata-mata menampilkan anak di

bawah usia 5 (lima) tahun pada susu kental dan analognya.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk Susu Kental Manis menampilkan anak seorang diri tanpa
anggota keluarga yang lain dan terdapat gambar segelas susu yang
dapat dilihat pada Gambar 116. Hal ini dikhawatirkan memberikan
persepsi kepada masyarakat bahwa produk ini dapat dikonsumsi
sebagai pemenuhan gizi anak.

101


PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020

X

Gambar 116. Menampilkan anak dibawah usia 5 tahun pada produk susu
kental dan analognya

24. Pernyataan/visualisasi yang menggambarkan peruntukan bagi
kelompok tertentu pada pangan olahan umum. Pangan olahan
yang tidak diperuntukkan untuk kelompok tertentu tidak boleh
mencantumkan pernyataan/visualisasi seolah-olah produk
tersebut untuk kelompok tertentu.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
minuman sari buah mencantumkan gambar anak dibawah lima
tahun dapat dilihat pada Gambar 117. Hal ini seolah-olah
menggambarkan bahwa produk ini memiliki peruntukan bagi anak
dibawah lima tahun.

X

Gambar 117. Pencantumam ilustrasi anak-anak pada produk umum

102


Pedoman Label Pangan Olahan - 20P20edoman Label Pangan Olahan - 2020

25. Keterangan tanpa BTP selain sebagaimana tercantum dalam Pasal
24 ayat (4) Peraturan Badan POM Nomor 31 tahun 2018 tentang
Label Pangan Olahan, meliputi penggunaan dan/atau
pencantuman nama jenis BTP, keterangan atau pernyataan “bebas
BTP”, “tidak menggunakan BTP”, “tidak menambahkan BTP”,
“tidak terdapat BTP”, “tidak mengandung BTP”, atau yang
semakna.
Contoh pencantuman keterangan tanpa BTP pada produk keripik
rasa bawang dapat dilihat pada Gambar 118.

Daftar bahan: Daftar bahan:
Tepung terigu, telur, mentega,
susu bubuk, daun bawang, XTepung terigu, telur, mentega,
garam, bubuk bawang putih,
lada. √ susu bubuk, daun bawang,
Tanpa Penguat Rasa. garam, bubuk bawang putih,
lada.
Non-MSG.
Contoh pencantuman yang Contoh pencantuman yang

benar salah
Gambar 118. Keterangan tanpa BTP

26. Pernyataan pada label harus disertai dengan data dukung yang
dapat dipertanggungjawabkan.
Salah satu contoh penulisan label yang salah yaitu pada label
produk selai kacang tercantum pernyataan “selai terlezat pilihan
Indonesia” dapat dilihat pada Gambar 119. Kalimat ‘terlezat’
bersifat selera yang berbeda-beda untuk setiap orang sehingga
tidak tepat dicantumkan.

103


PePdeodmomananLaLbaeblePlaPnagnagnanOOlalhaahnan- 2-0220020

X

Gambar 119. Pernyataan ‘terlezat’ bersifat selera sehingga sulit untuk
dipertanggungjawabkan

27. Informasi yang terdapat dalam label tidak boleh bertentangan
dengan aspek keamanan pangan, gizi, dan kesehatan.

28. Pelaku usaha dilarang memproduksi pangan olahan menggunakan
nama dagang dan desain yang sama dengan pangan olahan untuk
keperluan medis khusus.

29. Setiap orang dilarang menghapus, mencabut, menutup,
mengganti label, melabel kembali, dan/atau menukar tanggal,
bulan, dan tahun kedaluwarsa pangan olahan yang diedarkan.

30. Setiap orang dilarang memberikan keterangan atau pernyataan
yang tidak benar dan/atau menyesatkan pada label.

104


Pedoman Label Pangan Olahan - 2020

105


Click to View FlipBook Version