Indra peraba yakni kulit juga akan menjaga supaya suhu tubuh tidak terpengaruh dengan
suhu disekitarnya. Ini mengartikan jika kulit akan mengusahakan supaya suhu tubuh tidak
berubah meski sedang terjadi perubahan suhu di lingkukngan sekitar. Proses tersebut
terjadi dengan cara menyeimbangkan pengeluaran serta pemasukan panas tubuh dari kulit.
Dalam kondisi normal, suhu tubuh manusia adalah antara 36.6 hingga 37.2 derajat celcius,
sedangkan suhu kulit sedikit lebih rendah dari suhu tubuh.
Untuk Tempat Menyimpan Lemak
Pada bagian bawah lapisan dermis kulit berguna untuk menyimpan lemak berbentuk
tetesan lemak yang akan dipakai jika sedang dibutuhkan seperti ketika membutuhkan
energi lebih banyak karena memang berfungsi sebagai cadangan energi.
Tempat Membuat Vitamin D
Kulit juga memiliki pro vitamin D yang diperoleh dari makanan dengan bantuan sinar
ultraviolet sinar matahari. Pro vitamin D ini nantinya akan diubah menjadi vitamin D yang
kemudian digunakan untuk kebutuhan tubuh.
89
BIOLOGI KELAS XI
Analisis Terhadap Sistem Endokrin pada Tubuh manusia
Oleh
Nama/Kelas: Decky Hausiyah /XI IPA 1
Guru Mapel: Puspani, M.Pd
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 BALIKPAPAN
TAHUN 2021
90
Sistem Endokrin (Hormon)
Sistem endokrin adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon. Hormon
(Yunani, horman = yang menggerakkan) adlah senyawa organic pembawa pesan kimiawi di dalam
aliran darah menuju ke sel-sel atauu jaringan tubuh. Hormon hanya dapat memengaruhi sel-sel
target yang memiliki reseptor khusus. Pengaruh hormon terhadap jaringan tubuh tersebut dapat
terjadi dalam waktu singkat (beberapa detik) hingga beberapa tahub. Jumlah hormon dalam aliran
darah hanya sedikit jika di bandingkan dengan jumlah glukosa atau kolestrol. System endokrin
berinteraksi dengan system saraf berfungsi mengatur aktivitas tubuh seperti metabolism,
homeostatis (misalnya pengendalian tekanan darah dan kadar gula darah), pertumbuhan,
perkembangan seksual dan siklus reproduksi, siklus tidur sertas siklus nutrisi.
1. Sifat Umum Sistem Endokrin
Seluruh kelenjar endokrin berukuran kecil dan mengandung banyak pembuluh
darah
91
Berdasarkan susunan sel sekretorinya, kelenjar hormon dibedakan menjadi dua
tipe:
o Tipe sinusoid. Tersusun atas sel-sel sekretori berbentuk kubus atau pipih
yang terletak diantara sinusoid-sinusoid dan dilengkapi dengan matriks
jaringan ikat.
o Tipe folikel. Sel sekretori tersusun dalam kantung bulat (folikel). Folikel
tersebut menimbun sekretnya dalam lumen sebelum dilepaskan dalam
aliran darah. Tipe ini terdapat pada kelenjar tiroid.
o
2. Sel-sel Penyusun Sistem Endokrin
Sel Neusekretori, adalah sel yang berbentuk seperti sel saraf, tetapi berfungsi sebagai
penghasil hormon. Contoh sel neusekretori ialah sel saraf pada hipotalamus. Sel
tersebut memperhatikan fungsi endokrin sehingga dapat juga disebut sebagai sel
neuroendokrin. Sesungguhnya, semua sel yang dapat menghasilkan sekret disebut
sebagai sel sekretori. Oleh karena itu, sel saraf seperti yang terdapat pada hipotalamus
disebut sel neusekretori.
Sel endokrin sejati, disebut juag sel endokrin kelasik yaitu sel endokrin yang benar-
benar berfungsi sebagai penghasil hormon, tidak memiliki bentuk seperti sel saraf.
Kelenjat endokrin sejati melepaskan hormon yang dihasilkannya secara langsung ke
dalam darah (cairan tubuh). Kelenjar endokrin sejati dapat ditemukan pada hewan yang
memepunyai sistem sirkulasi,
3. Jenis-jenis Kelenjar Endokrin
Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari ini dikenal sebagai master of glands (raja dari semua kelenjar)
karena pituitari itu dapat mengkontrol kelenjar endokrin lainnya. Sekresi hormon
dari kelenjar pituitari ini dipengaruhi oleh faktor emosi dan perubahan iklim.
Pituitari dibagi 2 bagian, yaitu anterior dan posterior.
Hipofisis anterior:
Hormon Somatotropin(untuk pembelahan sel,pertumbuhan)
Hormon tirotropin(sintesis hormon tiroksin dan pengambilan unsur yodium)
Hormon Adrenokortikotropin(merangsang kelenjar korteks membentuk hormon)
Hormon Laktogenik(sekresi ASI)
Hormon Gonadotropin( FSH pada wanita pemasakan folikel, pada pria pembentukan
spermatogonium; LH pada wanita pembentukan korpus luteum,pada pria merangsang sel
interstitial membentuk hormon testosteron)
Hipofisis posterior:
Hormon oksitosin(merangsang kontraksi kelahiran)
Hormon Vasopresin( merangsang reabsorpsi air ginjal)
92
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia.
Kelenjar ini dapat ditemui di leher. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan
tubuh membakar energi, membuat protein dan mengatur kesensitifan tubuh terhadap
hormon lainnya.
Kelenjar Paratoid
Ada 2 jenis sel dalam kelejar paratiroid, ada sel utama yang mensekresi hormon
paratiroid (PTH) yang berfungsi sebagai pengendali keseimbangan kalsium dan fosfat
dalam tubuh melalui peningkatan kadar kalsium darah dan penuurunan kadar fosfat
darah dan sel oksifilik yang merupakan tahap perkembangan sel chief.
Kelenjar Adrenalin
Kelenjar adrenal merupakan sepasang organ yang terletak dekat kutub atas ginjal, dan
terbenam dalam dalam jaringan adiposa perirenal. Kelenjar adrenal dibungkus oleh
simpai jaringan ikat padat yang mengirimkan septa tipis ke bagian dalam kelenjar
sebagai trabekula. Kelenjar adrenal terdiri dari dua lapisan konsentris, yaitu korteks
adrenal dan medula adrenalis
Kelenjar Pineal Ross (2011) menjelaskan bahwa kelenjar pineal merupakan kelenjar
endokrin atau neuroendokrin yang mengatur irama harian aktivitas tubuh. Pada
manusia, kelenjar ini terletak di dinding posterior ventrikel ketiga yang melekat pada
otak dan berbentuk kerucut yang sangat kecil.
Pankreas
Pankreas: Kelenjar ini menghasilkan hormon insulin
Testis
Testis: Menghasilkan hormon testosterone
Ovum
Ovum: Menghasilkan hormon estrogen yang berfungsi untuk menebalkan dinding
rahim dan progesteron yang berfungsi untuk menjaga ketebalan dinding rahim.
4. Fungsi Sistem Endokrin
Kelenjar endokrin ini membentuk sistem endokrin. Hormon yang mereka hasilkan dan
membantu mensekresikan untuk mengatur perkembangan generatif, pencernaan,
pertumbuhan, reproduksi dan fungsi jaringan. Kelenjar ini termasuk tiroid, pankreas,
kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, badan pineal dan kelenjar reproduksi.
Sistem endokrin tidak bekerja sendiri, bekerja sama dengan sistem saraf dan sistem
kekebalan tubuh untuk dapat membentu fungsi tubuh dengan cara yang benar. Kelenjar
ialah sekelompok sel yang memproduksi dan mengeluarkan atau melepaskan bahan kimia.
Menyeleksi kelenjar dan menghilangkan bahan dari darah ialah proses yang mereka
lakukan dan mengeluarkan produk kimia untuk digunakan di suatu tempat di tubuh.
93
Beberapa jenis kelenjar yang melepaskan sekresinya di daerah tertentu, misalnya kelenjar
eksokrin seperti kelenjar keringat dan ludah, melepaskan sekresi pada kulit atau di dalam
mulut. Kelenjar endokrin di sisi lain, melepaskan lebih dari 20 hormon utama langsung ke
dalam aliran darah dimana mereka dapat diangkut ke sel-sel di bagian lain dari tubuh.
94
BIOLOGI KELAS XI
Analisis Terhadap Sel Saraf, Sistem Saraf Pusat dan Sistem Saraf Tepi
Oleh
Nama/Kelas: Decky Hausiyah /XI IPA 1
Guru Mapel: Puspani, M.Pd
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 BALIKPAPAN
TAHUN 2021
95
Sel Saraf (Neuron)
Neuron merupakan unit fungsional system saraf, berukuran Panjang sekitar 39 inci, serta atas
bagian badan sel, dendrit, dan akson
Neuron berdasarkan struktu :
Badan sel saraf (perikarion) merupakan pengendali seluruh aktivitas neuron. Fungsi dari
badan sel ini adalah menerima rangsang dari dendrit ke akson. Bagian-bagian badan sel,
yaitu sitoplasma yang didalamnya terdapat badan Nissl (tumpukan RE kasar dan
ribosom), nukleus, dan organel sel lain seperti mitokondria, badan Golgi, dan neurofibril.
Dendrit merupakan bagian neuron yang ukurannya pendek dan bercabang-cabang.
Dendrit berfungsi untuk menerima impuls dan meneruskannya ke badan sel saraf.
Akson adalah bagian neuron yang ukurannya panjang dan memiliki cabang tunggal.
Bagian ujung terdapat suatu kantong yang berisi neurotransmitter. Nah, neurotransmitter
inilah yang nantinya akan menyampaikan impuls saraf ke bagian sinapsis.
Selubung mielin adalah pelindung akson yang berisi lemak berwarna putih kekuningan
dan bersegmen. Selubung mielin disusun oleh suatu sel yang disebut sel Schwann.
Bagian akson yang tidak ditutupi oleh mielin disebut nodus Ranvier.
Neuron berdasarkan fungsi:
Neuron sensor (aferen): menghantarkan impuls dari organ sensor ke saraf pusat.
Neuron motor (eferen): menghantarkan impuls dari saraf pusat ke organ motor atau
kelenjar.
Neuron konektor: penghubung antar neuron.
Sistem Saraf Pusat
96
Sistem saraf pusat meliputi otak (serebral) dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Otak
dilindungi oleh tulang tekorak, sedangkan medulla spinalis dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Pada otak maupun medulla spinalis, terdapat lapisan pelindung dari jaringan ikat yang
di sebut meninges.
Pia mater adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, mengandung banyak pembuluh
darah, serta melekat pada otak arau medula spinalis.
Araknoid adalah lapisan tengah, mengandung sedikit pembuluh darah. Araknoid
memiliki ruang subaraknoid yang berisi cairan serebrospinalis, pembuluh darah, dan
selaput jaringan penghubung yang mempertahankan posisi araknoid terhadap pia mater di
bawahnya. Cairan serebrospinalis menyerupai plasma darah dan cairan interstisial, tidak
mengandung protein, berfungsi sebagai bantalan,serta media pertukaran nutrien dan zat
sisa antara darah dengan otak maupun medulaspinalis.
Dura mater adalah lapisan terluar, tebal dan kuat, serta terdiri atas dua lapisan. Pada dura
mater terdapat ruang subdural yang memisahkan dura mater dari araknoid. Lapisan yang
terluar melekat pada permukaan dalam kranium.
Otak maupun medula spinalis memiliki substansi abu-abu dan substansi putih.
Substansi abu-abu, membentuk bagian luar (korteks) otak dan bagian dalam medula
spinalis. Substansi abu-abu mengandung badan sel neuron, serabut bermielin dan tidak
bermielin, astrosit protoplasma, oligodendrosit, dan mikroglia.
Substansi putih, membentuk bagian dalam otak dan bagian luar medula spinalis.
Substansi putih didominasi oleh serabut bermielin maupun tidak bermielin mengandung
oligodendrosit, astrosit fibrosa, dan mikroglia.
A. Otak
Otak manusia diperkirakan mencapai 2% dari keseluruhan berat tubuh mengonsumsi 25%
oksigen, dan menerima 1,5% darah dari jantung. Orak tersusu dari 100 milyar neuron yang
terhubung oleh sinapsis membentuk anyaman kompleks. Neuron di otak berkomunikasi satu
97
sama dainnya secara kimiawi atau berupamuatan listrik yangg memungkinkan kita dapat
mengalami emosi, berpikir dan mengingat, mengetahui dan mengatur keadaan tubuh sendiri dan
lingukngannya, serta secara sadar mengontrol gerakan tubuh.
Otak mempunyai lima bagian utama, yaitu: otak besar (serebrum), otak tengah (mesensefalon),
otak kecil (serebelum), sumsum sambung (medulla oblongata), dan jembatan varol.
Otak besar (serebrum)
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu yang
berkaitan dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan
kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak
besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang
terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor
dan sensorik. Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat
kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian
yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan
pusat proses berpikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara, kreativitas) dan emosi. Pusat
penglihatan terdapat di bagian belakang.
Otak tengah (mesensefalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah
terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata
seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
Otak kecil (serebelum)
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara
sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau
berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.
Sumsum sambung (medulla oblongata)
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju
ke otak. Sumsum sambung juga memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak
jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan, dan
sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu, sumsum sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk,
dan berkedip.
Jembatan varol (pons varoli)
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan
kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
B. Sumsum Tulang Belakang
Sumsum tulang belakang adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan
dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh
98
tulang belakang. Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah transmisi
pemasukan rangsangan antara periferi dan otak. Fungsi lain sumsum tulang
belakang adalah mengontrol gerakan refleks, termasuk gerakan reflek pada mata,
hidung,
Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi atau sistem saraf perifer adalah bagian dari sistem saraf yang di dalam
sarafnya terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke (sel saraf sensorik) dan dari (sel saraf
motorik) sistem saraf pusat (SSP), yang terletak di luar otak dan sumsum tulang belakang. Sel-
sel sistem saraf sensorik mengirimkan informasi ke Sistem saraf pusat dari organ-organ internal
atau dari rangsangan eksternal. Sel-sel sistem saraf motorik tersebut membawa informasi dari
SSP ke organ, otot, dan kelenjar.
1. Fungsi Sistem Saraf Tepi
Fungsi sensorik
Bagian ini berfungsi untuk menerima setiap rangsangan atau impuls, baik
yang dari luar maupun dalam tubuh. Rangsangan yang diterima bisa
berupa cahaya, suhu, bau, suara, sentuhan, tekanan.
Fungsi motorik
Bagian motorik berperan untuk memberikan tanggapan atau reaksi tubuh
99
terhadap rangsangan yang sudah diproses oleh sistem saraf pusat. Ketika
terkena gangguan, misalnya karena penyakit saraf motorik, maka tubuh
tidak dapat bergerak dengan normal atau bahkan tidak dapat bergerak
sama sekali.
Fungsi somatik
Selain kedua fungsi tersebut, sistem saraf tepi juga mengelola respons
semua kegiatan yang tidak disadari, seperti respons flight-or-fight dan
kebalikannya.
Contohnya, ketika mengalami ancaman, tubuh akan merespons keadaan
tersebut dengan mempercepat denyut nadi, meningkatkan frekuensi
pernapasan, serta meningkatkan aliran darah. Setelah keadaan yang dirasa
mengancam sudah teratasi, tubuh akan mengembalikan respons ke kondisi
normal.
2. Bagian Sistem Saraf Tepi
1. Saraf Kranial
No Nama Jenis Fungsi
1 Olfaktorius
2 Optik Sensorik Menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke
3 Okulomotor otak untuk diproses sebagai sensasi bau (penghidu)
4 Troklearis
5 Trigeminus Sensorik Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak
6 Abdusen untuk diproses sebagai persepsi visual
Motorik Menggerakkan sebagian besar otot bola mata
Motorik Menggerakkan otot bola mata
Gabungan Sensori: Menerima rangsangan sensorik dari wajah untuk
diproses di otak
Motorik: Menggerakkan otot-otot pengunyah
Motorik Menggerakkan otot bola mata
100
7 Fasialis Gabungan Sensorik: Menerima rangsang dari 2/3 bagian anterior lidah
untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: Mengendalikan otot wajah untuk menciptakan
ekspresi wajah
8 Vestibulokoklearis Sensorik Sensori sistem vestibular: Mengendalikan keseimbangan
Sensori sistem pendengaran: Menerima rangsang untuk
diproses di otak sebagai suara
9 Glosofaringeal Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari bagian 1/3 posterior lidah
untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: menggerakkan otot-otot lidah dan pharyng
10 Vagus Gabungan Sensori: Menerima rangsang dari organ dalam (viceral)
Motorik: Mengendalikan organ-organ dalam (viceral)
11 Aksesorius Motorik menggerakkan otot trapezius dan sternocleidomastoideus
(mengendalikan pergerakan kepala)
12 Hipoglossus Motorik Mengendalikan pergerakan lidah
2. Saraf Spinal
Saraf spinal adalah sistem saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang
yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat (SSP) di tubuh manusia.
Susunan saraf spinal pada manusia terdiri atas 31 pasang saraf sepanjang
medula spinalis, yang di bedakan menjadi :
1. 8 pasang medula spinalis daerah Servix menuju kulit kepala, leher dan otot
tangan
2. 12 pasang medula spunalis daerah punggung menuju organ-organ dalam
3. 5 pasang medula spinalis daerah lumbal/pinggang menuju paha
4. 5 pasang medula spinalis sacral/kelangkang menuju otot betis, kaki dan jari
kaki
5. 1 pasang Koksigeal medula spinalis daerah sekitar menuju tulang ekor
101
BAB X SISTEM REPRODUKSI
A. Jurnal Belajar
Jurnal belajar
1. Apa yang di bicarakan dengan guru dan teman-teman di kelas, materi dan lain-lain :
Pada hari ini selasa 4 mei 2021 pada pagi hari saya dan teman-teman memiliki pertemuan
untuk pembelajaran biologi bersama ibu puspa pada pertemuan kali ini kami memasuki
bab selanjutnya mengenai system reproduksi
2. Kesan dan pesan terhadap pembelajaran berlangsung (yang positif supaya dapat
menginspirasi teman-teman dan adik kelas) :
Kesan : kita dapat mengetahui lebih dalam tentang alat reproduksi
Pesan : semoga semua teman-teman selalu menaati protocol Kesehatan di manapun dan
kapanpun
102
BAB XI SISTEM PERTAHANAN TUBUH
A. Jurnal Belajar
Jurnal belajar
1. Apa yang di bicarakan dengan guru dan teman-teman di kelas, materi dan lain-lain :
Pada hari kamis 6 mei 2021 pada pagi hari saya dan teman-teman ada pertemuan untuk
pembelajaran biologi pada pertemuan kali kami memasukin materi baru yang berkaitan
dengan system pertahanan tubuh
2. Kesan dan pesan terhadap pembelajaran berlangsung (yang positif supaya dapat
menginspirasi teman-teman dan adik kelas) :
Kesan : kita dapat mengetahui lebih dalam tentang alat reproduksi
Pesan : semoga semua teman-teman selalu menaati protocol Kesehatan di manapun dan
kapanpun
103
REFLEKSI
PERISTIWA
Peristiwa yang sudah dilalui selama dua semester ini dituai dalam menulis jurnal belajar
dan di portfolio yang telah dibuat.
PERASAAN
Perasaan selama menulis jurnal belajar hingga sampai membuat portfolio ini sangat
senang dikarenakan selama pembelajaran berlangsung dua semester kita mendapat banyak
pengalamanan dari menulis jurnal belajar dan membuat tugas – tugas yang diberikan.
PEMBELAJARAN
Pembelajaran yang didapatkan sangat bermanfaat ternyata selama menulis jurnal
belajar sangat berguna bagi kita untuk mengetahui hal apa saja yang telah dipelajari dan
tugas – tugas yang sudah diberikan dan dikerjakan.
PERUBAHAN
Perubahan yang terjadi sangat besar dikarenakan kita berada disituasi pandemic ini
membuat kita untuk lebih baik berada di rumah segala aktivitas yang dapat di lakukan dari
rumah akan lebih baik di kerjakan dari rumah.
104