.:tt,.
.,
1.,. ,.
.i :,: r1:1::i
'.;.j.i
i r1 ::::
.1
$M PERPUSDA
JAWA THNGAH
m;"4 #B E.,F%
E^"d#€rrpr e.Err{i E*rf$#%"{48F
I ru)L- 'Y62-f?-Y1 fu6V
.MENELUSURI TOKAST trNKAS
RATOhII}EMAK
FemyusEEEi I{amrd Akaqah
Editor Ruslan S.fP , NIBI
Abdullah i?'Iufid, SH
Luy qput
AEi Rofi'i
Gssssbar kuEi$
N ur HElhwan
t*py c"fgfut
itrac..Y Jasa,Corn:puter
L*krxsi
2
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan kali ini terlebih dahulu saya sampaikan puji
syukur kbhadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena dengan rahmat dan
taufik-Nya buku ini dapat terbit serta dapat dipersembahkan kepada
masyarakat pembaca. Buku yang diberi judul "Menelusuri Lokasi
Bekas Keraton Demak" ini ditulis sebagai kesimpulan dari hasil'bacaan
dari berbagai literatur yang saya miliki. Selain referensi bacaan tersebut,
saya juga melakukan wawancara ke narasumber agar dapat memperjelas
hasil dari tulisan ini.
Nara sumber yang saya temui adalah:
l. Prof. Dr. H. Uka Tjandrasasmtta (Dosen Pasca Sarjana Arkeologi
(Jnh,er.sitas Indonesia; Mqntan Direktur Perlindungart dcur
Pentbinaatt Peningkatan Se.jarah dan Purbakala Departemen, P
dan K) (Sesepuh Kelu arga Kad i \an gt t
2 Raden Muhammad Soedioko
) (Kelua Cobang Paguytrhan
3 KRT HonggoMaulana
Altli Woris Sunan Kalilctgu Kabupalen Karang anyar.
4 Raden Wiedjajanto
(Putra Sesepuh Keluurgl
Ksdilangu ). (La;;anan Jasa I nfor n? as i
5 Dharma Satya. SE
Perpuslakaan Nasional Rl).
$,:bagai informasi ke pembaca bahwa saya bukanlah seorang ahli
sejarah, tetapi seorang penggemar sejarah. Dari sedikit informasi yang
mula-mula saya peroleh, ternyata selalu menggugah hati untuk
mengetahui keterangan yang lebih banyak. Dari keinginan itulah,
akhirnya berhasil menyusun buku yang berupa suatu kesimpulan dan
rangkuman dari hasil bacaan mengenai letak keraton kasultanan Dernak .
Dalam mencari informasi (wawancara) penyusun hanya menitik
beratkan masalah yang terkait dengan keraton agar lebih spesifik karena
hingga kini pendapat tentang letak keraton belum ada titik
Lokasi Bekos Keraton l)enmk
temu.Informasi-informasi yang ,uyi p"rol.h dari berbagai literatur dan
hasil wawancara kadang bertolak belakang satu sama lainnya, namun
penyusun usahakan untuk memilah-milah-mana-mana yang paling logis
dan akurat untuk dituliskan dalam buku ini.
,Kepada para'pembaca saya persembahkan buku ini dengan segala
kekurangan baik bentuk maupun rslnya, saya.mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga bermanfaat dan
diterima sebaik-baiknya oleh masvarakat pembaca.
Kota wali, 13 Oktob er 2006
Penyusun
Hamid Akasah
I-okasi Bekas Keraton Demak
SAMI]LJ'I'AN
Peftama sekali, saya ingin mengacungkan jempol kepada Hamid Akasah,
yang di tengah kesibukannya sebagai kepala LIPTD Perpustakaan Daerah
nrasih sempat menulis buku " Menelusut'i lnku.si lJuku.s Karafutrt l,)t:ntuk
." yaitu buku mencari tahu tentang letak kcratr)n yang hingga sekarang
masih menjadi polemik. Ia nrclakukan riscl kcpuslakaan yang cukup
melelahkan, yakni mernbaca naskah-naskah kuno (babad-babad )dari
kerajaan Majapahit hingga N4ataranr, ditambah lagi membaca catatan-
catatan dari bangsa Portugis dan Belanda yang telah menguasai
Nusantara selama tiga setengah abad.
Kepada penulis saya berharap agar tidak cepat puas dan masih selalu
rnengadakan penelitian sejarah yang lebih makro tentang keberadaan
Kasultanan Demak yang belum terungkap. Kemudian kepada pemerhati
masalah sejarah, saya harapkan hendaknya tidak segan memberikan saran
dan kritik yang rnernl)angun. Sebab tidak menutup kemungkinan masih
adanya kurang kesenrpuntaan clalanr buku ini, karcrra krrrangnya data
arkeologi dan sulitl'lya inf orrnasi
Akhirnya diharapkan kebcradaart lrttktr irri ticlirk licrrrirlrr-ntuta berfaedah
bagi kalangan umunt saja, nalnun itrg,a tlirlral rliqtuurkirn setr agar buku
pegangan bagi para siswa sekolah
Semoga Tuhan Yang Maha f:sa senantiasa nler irllroi rrsalra kita. Amin
ttt4
Lokasi Bekas Keraton Demak
KANT'OR IiAlll I I'IYI'l,lN I)Fli\{AK
JI Bhayangkara baru No 8A Tel 0291)685260,Fax 68 5l3l Demak
SAMBUTAN
Dengarr ralrrnal tlarr lritlayah ruhan Yang Maha Esa, saya turut qembira
clarr rrrcnglrargai prakarsa tlarnid Akasah clalanr menyusun buku
"Meneluytri lokasi bekqs keralon Demak".
Jika saya arnati hingga sekarang belum ada buku yan_r{ nrengupas tentang
Iclkasi keraton.Demak, yang ada adalah buku lukrsan sepotong-sepotong
yarrg tersirat, namun dalam buku ini sudah menvisualisasikan tentang
keberadaan lokasi keraton dalam sejarah.
Sejarah maksudnya bukanlah menuliskan selengkap-lengkapnya fakta-
fakta yang terjadi di masa lampau, yang tak mungkin dikerjakan oleh
manusia. Tujuan sejarah ialah seperti yang dikemukakan oleh prof.
Dr.Huizinga dalam bukunya " Cultuur Histosisclte Verkenningen'?
memberi bentuk pada masa yang lalu, agar roman masa lalu itu jelas
tergambar di muka kita.
Penerbitan buku seperti ini upaya awal untuk memperkenalkan potensi
yang diniiliki kabupaten Demak kepada masyarakat luas, khususnya
gencrasi penerus untuk mengetahui keberdaan keraton. Sehingga pada
gilirannya akan meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan
brrdaya sclain itu, clengan menyebar luaskan buku ini diharapkan dapat
diperoleh danrpak akan te{adinya peningkatan jumlah kunjungan wisata
ke kota wali ini.
Serrroga usaha yang mulia ini dapat ditindak larrjuti secara terpadu oieh
sektor -sektor terkail dalam rangka pengelolaan sumber daya budaya.
Kepala
NIP I 5 A2A41A4
Lokosi Bekas Kernton DAnffi
6 hal
IIAI."TAR ISI 7
9
Kata pengantar
Sambutan Kellala Dinas Pcndidikan Kab. Demak l2
Sambutan Kellala Dep.Agama Kab. Demak I 16
1. Catatan S*jarah Kurang Akurat l8
2. Raden Fattah Sultan Demak Pertzrmil l9
3. Munculnya Keraj aan Demak '22
4. Asal Mula Nama Demak
5. Tata Letak Keraton Menurut Sn. Kalijaga 24
6" Keraton Demak Menghadap Ke fltara
7. Alun-Alun Tempat Seleksi Prajurit 4t
8. . Toponim Yang Ditemukan di Sekitar Keraton 45
50
9. Letak Keraton Menurut Suntber" Tradisional 52
55
10. Letak keraton Menurut Sumber Asing 58
6L
I l. Hilangnya Situs Keraton
t2. Dernak berkembang pesat
I3. Unsur Kosrnologis dan Magis
14. Penelitian Lokasi Keraton Dernak
15. Daftar Kepustakaan
Lokasi llekus Kerston Demsk
7
l. CATATAN SE.lr\ltAll KtlRr\NG AKURAT :
Membahas tentang sejarah kaclang- kadang terlalu pahit untuk ditelan dan
terlalu pedas untuk dirasakan, apalagi membahas sejarah di mana kala itu
masalah tulis nrenulis belum mendapat perhatian. Yang akhirnya untuk
menentukan letak, lerhun sungguh sulit sekali untuk menqari tahu. Sejarah
adalah kaca hcnggala yang pernah memuat berbagai fakta yang terjadi
pada nursit silirrn Str.qala scsuillu yang telah tergores dalam kaca sejarah
tak lagi dapat terltapus Olang bolclr bilang apa saja, namun kenyataanlah
yang selalu dipercaya Orang yang senang dan apalagi ada pesan politik
di dalarnnya pasti selalu manyanjungnya , bahkan mengkultuskannya
Namun yang tidak senang pasti akan berusaha untuk menghapuskannya
dan akhirnya melupakannya, namun bagaimanapun juga tindakan itu tak
akatt rttttrttprr untrrk melcnyapkan kebenaran sejarah. Orang bisa saja
metnbuat berllagai n)aurnl lal.sir , nalnun kenyataan sejarah yang
ditafsirkan tak akan bisa berubah
Begitu pula sejarah kejayaan Kesultanan Demak terlalu banyak
menyimpan fakta sejarah yang menarik untuk diungkit kembali. Sebagai
kerajaan Islam pertama di Jawa, Demak bukan hanya nrenjadi
romantisme sejarah dari peralihan peradaban Hindu- Jawa ke lslarn,
namun juga merupakan bukti sejarah tentang pergulatan politik yang
terjadi di tengah Islamisasi pada masanya.
Secara jujur jika diamati Demak memiliki banyak sejarah yang
telah hilang
Pertantu' Ada berbagai versi merrgenai kapan kerajaan itu berdiri. Ada
yang rnenyebut tahun 1478 M, yang mengacu pada
, ('arrdzrsengkala, .\llrzr llung Kerlmting Rhmti. :Ta1hu) nTCetaakpai
1400 (sirna ,, 0, ilang,,0, kertaning:4, bhumi
ada juga yang mengacu pada sinengkalan , Geni Mati Siniram
Caka 1403 yang berarti tahun l48l M,
.mlceunmurriu,Tt a'fhimun bahkan
Peneliti Sejarah Berdirinya Kota Demak, Raden
, Fattah dinobatkan sebagai Sultan Demak yaitu pada tanggal 12
Rabiul Awal Tahun Caka 1425 ( 28 Maret 1-s03 M ) Setiap
tanggal tersebut selalu diperingati sebagai hari jadi Kabupaten
Demak
I-,okasi l|*ss Kerrston
I
Kedua: Selauh ini belum dikemhui secara pasri letak bek as ker"at on
Demak Banyak se_iarawan yang Aatang untuk tnenelit i dan
'mencari tahu keberadaan keraton. namun
hingga kirr i lokasi
keraton itu masih misteri
Kesulian. melacak keberadaan keraton , dimungkinkan karena masa
pemerintahan kerajaan Demak tak henrmur panjang, yakni hanya tiga
gengrasi saja. Sultan Fattah memerintah Tahun 1475M- l518 M; Adipati
unus ( Pangeran Sabrarrg Lor ) hanya memerintah selama tiga tahun
yaitu I5l8 M- l52l M. Dilanjutkan sultan Trenggono memerintah tahun
l52l W 1546 M, yang sekaligus menjadi Sultan terakhir di kasultanan
Demak. setelah itu terjadilah perebutan kekuasaan antar keluarga antara
Aryo Penangsaflg dan Joko Tingkir yang akhirnya dimenangkan oleh
Joko Tingkir. Kemudian pusat pemerintahan kerajaan dipindahkan ke
Pajang ( dekat Solo ) diperintah oleh Sultan'Fladi Wijaya ( Jaka Tingkir,)
Sejak saat itu era kerajaan ,Demak 'praktis telah betakhir, dengan
meninggalkan banyak catatan sejarah yang hilang.
*
':il
,,!
)i
I
rl
,,{
Lokasi Bekns Kernton Demak
2. RADEN FA't-t'AH sut.il',rr,l DEMAK PERTAMA
sebagai Keralaa, rsrarrr yall!1, Pcrtarn* <ri purau Jawa, nama
JDaewrnaa-k['eBnignatho.roLesbainhg-alerbteihrkKcnearal jadai nkaIrsalangmarfr)enmraasykamraekawtaJriaswkaan,
khususnya
salah satu
kejayaan*ya yaitu Masjid Agung Demak yang hingga kini masih selalu
dikunirr.gi ,leh para llczrarah serta wisatu*un do**rtik maupun manca
ncliilrr (l)t:lrr;rl' rrrt'lrrlrrtlrrki r;urgkirrg ke 2 setelah candi Borobudur
tlrr l;r rr r lrirl ltr rryir k rryir .;rr rrr lir lr pr:rr,riu lr; rr rrg)
lJilik rrtetlut-ttt suntbct-srrrrrtrcl trrulrsional (serat, babad, hikayat,
dII; marrPutt sttrnber-sulnber asirrg rrrenrlrerikan keterangan bahwa p"niiri
kl:;rrlt;uran Dernak adalah Raden Fattah. la adalah putia raya Kertabumr
yairu raja Majapahit, yang terakhir, dari buah peikawinannya dengan
soorang I'utri cina. Hanya saja sewakru ibunl'a hamil 7 bulan aktiu.n,,.a
clitrinrankan kepada Arya Damar Adipati palembang
.
uraian Babad T'anah.lcnui banyak memberi kesan bahwa Raden
I;attah adalah saudara sebapak dengan Arya Damar. Hai itu sama sekali
tidak benar, karena
menurut kronik Tionghoa dari Klenteng Semarang,
Arya Damar putra Hyang Wisesa dan ayah Raden Fattah adalah
Kertabhumr.
Wisesa memerrntah dari tahun l3g9 M sampai tahun
1427 M, dan Kertabhumi mernerintah dari tahun 1474}y',ru-pui l47gly'-.
Keduanya memang putra raja Majapahi t namun berbeda baik bapak
maupun ibunya.
Dari kronik Tionghoa dari Semarang, kita ketahui bahwa Raden
Fattah wafat pada tahun l5l8 dalam usia 6J tahun. Demikianlah Raden
DFaatrtiahkrdoinlaikhifrkiaonnglkxi_rraa-,kkiriatadkaclatanhr utiahjuugna(1ba5h1wga-
63 tahun ):1455 M.
Arya Damar mengasuh
Raden Fattah dari tahun l4-5(rM-1474M Di sini terdapat selisih satu
tahun. selisih itu timbul akibar pernindahan tahun klenteng Semarang ke
tahun N4asehi melalui tahun pemerintahan Kaisar yung Lo Kiranya
tahun 1b4e5r6itaituitupearlkuadniucboachonkrednejnagdai ntabhuenrit1a4d55a.laDmenEgaannjiaalaTnadneamh i.klciatwni.,
maka
bahwa Raden Fattah dilahirkan di palembang.
Diceritakan pula bahwa prabu Brawijaya, Hyang wisesa /
wikrama wardhana suami Kusuma wardhani yung ,".eiintah tahun
Lokosi Beka
t0
-Ii89 1427 juga kawin dengan Ni Endang Sasrrrilapura, yiurll akhirnya
menurunkan Arya Damar. Adipati di Palernbang.
Setelah dewasa Raden Fattah berangkat ke Jawa unluk rnengabdi
kepada raJa Majapahit. Namun setelah sampai di Jawa (bertemu
Pangeran Modang, Cirebon), Radcn Fatlah rnengurungkan niatnya
mengabdi ke Majapahit karcna ia lt:lrih suka rncndalanri agarna Islam
kepada Sunan Arnpel di Suralrtrya, (llulxtd 'l'cmbuS,i61 l, 1986:27; Ilahad
Pu.1a.jarcm, l9U-i:12; Rubatl T'anah .lav,i, l9B0:34; Babad Demak,
1981.10). Setelah cukup menguasai agama lslam atas nasehat Sunan
Ampel, Raden Patah disuruh berpindah ke sualrr lcnlpal di nrana akan
ditemukan tanarnan glagah yang wan.qi bartnya Menurut suara hati
Sunan Ampel, kemungkinan tcrnpat ilu Ianra-kclarnaatr akan menjadi
sebuah praja yang dikcnal di kcrnudiart hari scbagai praja kebintaran
(Bintara ).
Dari bumi Bintara, kerajaan Islam yang pertama-tama di Tanah
Jawa ini akan muncul, kemudian segera' didirikan masjid tempat
beribadah, dan Sunan Ampel berpesan agar Raden Fatah tetap akrab dan
Tembal'at l, 1986:29; Babad
saling asih dengan para auliya (Babad
Pajajaran, Baltad '[anah .Iav,i, l9B0:34;
1985:14; hrunku Rao : 658;
Babad Demak, l9Bl:40; Babad,laka Tingkir, I98I:63).
Kerajaan Demak semakin besar, Raden Patah berkeinginan
rnenyerang Majapahit yang beltun Islarn, nanr.ur Sunan Arnpel tidak
mduelruesjtauningyaanSsuanmanpaAinrrnpccnl drnaehrurgltitrirgkactlkratrnrrdAidrkrp'al'ttitllt)ietrnrtaAkdaipgaartibDeresmabaakr
disarankan untuk bersubar tnenultggr.r sclalttut litsi Selagi Brawijaya
mengijinkan Islam berkernbang di burni .litrvit, Majapahit jangan
diserang.
Namun setahun kemudian Majapahit aklru rrya diserbu raja Keling
Prabu Ranawijaya Girindra Wardana (kerajaarr di tirnur latrt kota Daha).
Dalam Babad Tanah Jawa gubahan Ny. Fntinntees yang merujuk pada
naskah dan tulisan yang ditemukan di Jawa 'l'irnur, di ceritakan bahwa
Prabu Ranawijaya Girindra Wardana pada tahun 1478 M berperang
melawan Brawijaya V ( Kertabumi ). Kota Maiapahit diserang dan Prabu
Brawijaya V menemui qalnya di dalant keraton. Dengan
mempertimbangkan keterangan di atas kita akan berfikir bahwa bila yang
l.okcsi llekus Kerstort I)eruaft
ll
nrenyerang Majapahit adalah Raden Patah, penalalannya tidak selaras (
atidak masuk akal ) karena :
Raden Patah serta setragian besar plra wali itu nrasih keluarga dekat
dengan para penguasa Majapahit
b Pertofongan para penguasa Majapahit pada penyebaran agama Islam
sangat besar (Babad Demak, 2000: I l6).
c Di seluruh negara bawahan Majapahit ( I Daha 2.Wengker
-l.Matahun .1 Lasem 5. Pajang 6.Paguhan T.Kahuripan S.Singosari
9 Matararn I 0. wirabumi I I . Pawanuhan) sudah banyak yang
beragama Islam, di antaranya adalah saudagar-saudagar dari Gujarat
dan pedagang - pedagang Cina.
:
Di antara negara-negara bawahan, Daha dikatakan sebagai negara
bawahan yang paling utama. Hal itu disebabkan, karena Daha memegang
peranan penting sesudah Majapahit. Pada awal pembentukan Majapahit,
yang ada hanya Majapahit dan Daha.
' Setelah runtuhnya Majapahit (1478 M) maka Raden Patah dengan
dukungan para wali berkuasa penuh di kerajaan Demak. Negara Demak
semakin kuat, seluruh tanah Jawa mengakui akan kekuasaannya, bahkan
seluruh jajahan Majapahit pun mengayom pada Demak. Tak ada
kecualinya, kesemuanya telah menjalankan ibadah menurut egama Islam.
[-*kssi Elekg,s Kermton l]ern*k
t2
3.M TINCTILNYA KERAJAAN DEMAK
Pada kira-kira paruh pertengahan akhir abad ke I5 nruncul
kerajaan baru yaitu Demak. Munculnya kerajaan baru tersebut agak
nrengherankan, karena Demak letaknya tidak di daerah yang subur. Di
sebelah utara terbentang daerah rawa ynns sangat luas, <lan daerah
Demak seringkali dilanda bencana banjir Namun bagaimanapun di
daerah yang kurang subur dan penuh rawa itu mtrncul kerajaan yang
kemudian berkembang dengan pesat.
Demak yang semula kurang dikenal, scbelurn didatangi orang-
orang muslim. Pada awal abad ke I6 menjadi kota pusat kerajaan besar.
Demikian pula Jepara sejak itu meltiadi kota pelabuhan muslim yang
penting Babad-babad setempat dan berita asing menggambarkan kepada
kita bagaimana pentingnya kota Demak sebagai pusat kerajaan terbesar
di Jawa pada abad ke l6 itu. Tome Pires mengatakan bahwa penduduk
kota Demak berjumlah kurang lebih 8.000 atau l0 000 keluarga
(Cortesao, 1944.184)jika diperkirakan perkeluarga ada 4-5 jiwa, maka
pada waktu itu penduduk Demak sekitar 40.000 atau 50.000 jiwa.
Pada awalnya Demak tidak di pedalaman yang jaraknya kurang
lebih 15 km dari bibir laut Jawa seperti sekarang ini. Pada waktu itu
Demak berada di dekat Sungai Tuntang ybng sumbernya dari Rawa
Pening, yang mana Sungai Tuntang tersebut nrernbuang airnya ke Laut
Jawa yang muaranya dekat dengan Demak. .lika kita perhatikan letak
geografis \ota-kota pusat kerajaan yang bercorak Islam itu umumnya di
pesisir dan di muara sungai-sungai besar. l.,okasi kota pusat kerajaan
seperti yang telah dikatakan, erat hubungannya dengan faktor geografis
yang penting terutama untuk hubungan lalu lintas. Dalam hal ini
pendapat Charles M. Cooley dapat kita benarkan yang mengatakan
bahwa soal hubungan lalu lintas itulah yang menjadi sebab utama lokasi
kota-kota besar. di muara atau pertemuan sungai-sungai. Hubungan lalu
lintas melalui sungai-sungai serta lautan dengan mempergunakan perahu
dan kapal layar pada waktu itu dianggap lebih cepat dan mudah.
Demak muncul sebagai kota pusat kerajaan mungkin karena usaha
Raden Pdtah yang berhasil menghimpun kekuatan masyarakat yang
'kemudian berhasil menaklukkan Majapahit yang sebenarnya sudah lemah
I-oka.si llekus Keratoru Demalr
t4t4
pepartdrahahalmrrtrpnptirekladargepealuhuriaildla*tsjreJhusr &trlrore:Jacladirlhila
ditdihitgnplffilane fta6adrahalgeparhfoebahagyrgarisaparitai.lnllarlnrorrempapai
4. m0 oo 1n4l l{nk{8 (8r d{ x0 0 0o tnahm + 0o 0oo )m}. ddrdsn Fa r n s ngiti r f firmtgng
(l a(@rylygng dadldl&bt@tdi rdderkkakau sgagai ii pirpadar jrm atu du hukulup
leHab{6(5ro)ndFddnda0dildila$rarirrs4mphi:lqn:goHalnma(ns(:rlidtiHakddH,a}nya
' sasqqnpdi dladradra6i t(lodgns i;ft ologa! I )ipfiflerhkakahoko@&erhafiapada
jarjunadutlultidtiHakrqhuHada4iapEritaiepepirtiekeftargngflaftIaihii.rrierhrhtikti
ditditnrkukaqnyY oYo(i{rmpripi $intge@gngf dedosGsehgnlekeruufmran
B&ongngdedgngardeddkiikiardirdimghld&inkardedas{i6eb.qngapadar)irsrnsa
KaKrabattanad ah*l a&dnrhgrQ d}uh $ (rueir ai<tuoyirygn! ldi knrkukakmil dleh
FrdFdfaY8rdMefig494,9
KdtuE*Edil*"*tffim;'ffi Hffi f,#filFu**nn,aardud*reh,,
y aygngnimginyp epftnkukaartahalatatarp apHrlawanR trRaderP affi atad aIMlah
kekuunananajaaj ilf ilVEiahitfriqnahakb effiirriliSinyiu iiugat adasesostdadars rS ri
B apngind ErBviiaiiayd/ VKffiahahd[ri[ adamailialie gngoD d]rahahrmumbul
diphflefukkakandriHalhrtmrretsdt*lftrntuhulayKdQqaakldy@ahAhki&iiai+kira
tatfiahui4TSTMlvtlahdhiinlitditdniJdedgagaoondndrmnghgkolbSit$irndallgng
K*tartr$n$rfuiinit altahuCaGalid 4 00OOAd,AflapurbehHr@nyKaKralmttanan
ffiD dirsinghglal a'GffibMMa$ii rfi iairadadadfAilip ggrt$kfifuftittahufi aGaka
MahI 40408 1 {S4 8 N{)r{[ "SshsturD
etmastmuka&ipH@teara,atoqlnyhHilbih
{-ohakiqfficBskffiekffintffieMak
t5
<likenal dengan nama 'Glagalr Warrgi' yang masih wilayah. Kadipaten
.lcpara.
Mcnurut cerita rakyat, orilng yang pertarrrt kali dijumpai oleh Raden
['atah di Glagah Warrgi adalah Nyai l".embuh yang berasal dari Rawa
Penin-q. Nama asli Nyai Lernbah adalah Siti Aminah. Atas saran Nyai
Lembah maka Raden Patah bertempat tinggal di Glagah Wangi yang
kemudiarr hari berubah menjadi Bintoro Demak. Setelah menjadi sultan
l)crtritk, Srrllurr I'atalr rncngangkatnya menjadi abdi kinasih. Sehingga
rrrtkirrrrrtyir atll clalarrr korrrlllck Makam Sentono Ratu. Nyai Lembah
rnernpr.rnyai arrak yarrg bcrnanra llaru Klirrting, yang menurut cerita
waktu lahir berupa ular naga kecil, setelah dewasa kemudian pergi
llcrtupa di lereng Gunung Merbabu. Setelah lama bertapa, akhirnya
llr:rrrbah menjadi anak yang sakti. Sampai kini Baru Klinting dipercaya
yang rncnjadikan daerah Rowo Pening.
Dahulu kala, di saat Raden Hasan akan mendirikan tempat ibadah
(Masjid Agung Demak sekarang ) Nyai Lembah yang nama aslinya Siri
Aminah ikut berkiprah sebagai salah satu penasehat untuk menenlukan
letak. daerah yang akan didirikan masjid. Lokasi pertama kali yang akan
didirikan masjid adalah sebuah daratan yang dikenal dengan nama
"Sawah Mendung ". Tetapi atas petunjuk Nyai Lembah, tempat ibadah
yang akan didirikan itu sebaiknya berada di tempat di mana tumbuh
serumpun tanaman glagah wangi ( sekarang di ternpat pengimaman
Masjid Agung Demak ),
I.ohusi Bekus Ker*ton Demnlt
-,'n
16
4. ASAL MULA NAMA DEMAK
Adapun asal nama kata'Demak'ada beberapa pendapat, antara lain
a. Menurut Solichin Salam, demak berasal dari bahasa arab
'dhima'beiarti sesuatu yang mengandung air (rawa). Ini adalah
kenyataan bahwa daerah Demak banyak mengandung air, semua itu
karena banyaknya rawa dan tanah payau, sehingga di Demak banyak
telaga tempat menampung air.
b. Menurut Hamka , demak berasal dari kata 'dama'(bahasa arab ) yang
berarti air mata
Tidak dipungkiri betapa sulit dan susahnya mengembangkan dan
menyiarkan agama Islam pada waktu itu, sebab agama terdahulu
sudah dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Jawa yaitu agama
Hindu, Budha, Animisme dan Dinamisme, sehingga juru dakwah
banyak yang prihatin, tekun, dan selalu menangis kepada Allah,
memohon petunjuk serta kekuatan dari Nya. Digambarkan oleh
Hamka sebagai perjuangan penuh tantangan.
c. Berasal dari Bahasa Jawa kuno, memiliki dua arti yang berbeda satu
sama lain
Pertama, Demak bermakna 'tanah hadiah' yang diberikan raja kepada
pengikut setia atau sebagai tanah tunjangan dari maharaja kepada raja
muda dikerajaan bawahan (Vazal).
Kedua, Demak bermakna 'menyerang dengan tiba-tiba, atau
menerkam.
d. Menurut Prof. Dr. Purbatjaraka, Demak berasal dari kata 'delemak'
dari bahasa sangsekerta yang artinya tanah yang mengandung air.
Dan kata beliau diseluruh tanah jawa hanya ada satu tempat yang
namanya berasal dari bahasa arab, yaitu Kudus (Al-Qud$.
e. Menurut Slamet Mulyana, Demak diartikan anugerah atau ganjaran,
yaitu anugerah dari Prabu Kertabhumi yang diberikan kepada Raden
Fattah atas bumi bekas hutan Glagah Wangi. Dasar etimologisnya
Iadalah kitab Kakawin Raniayana VI lg8 atau Kawi Oordonden
)OilII, yang berbuny " Wineh demak leapwa yatha l<ramannya".
f. H. Oemar Amin Hoesin menduga Demak berasal dari nama sebuah
kota di Mesir yaitu Dimyat. Pada zaman Kholifah Fatimiyah, guru-
Lokasi Bekas Keraton Demak
I
t7
qunr agama yang datang di lrrclonesia banyak yang berasal dari
lcrnpat tersebrrt. \-
g
lVlenunrt KRT Ilorrggo Maullna, rlcrnak lelas berasal dari bahasa
7arab, karena se.iak atracl ke agarna Islam telah masuk ke wilayah
Majapahit. Kadipaten Demak adalah satu-satunya wilayah Majapahit
yang mayoritas beragama lslam.
hI
Mcttttrrtt ccrita tutur, kata demak berasal dari peristiwa Nyai Lembah
yirrt;"1 lrcrlsirl tllri ltawa l'cning, lesungnya terdampar di muara sungai
'lrrrrlirrru Urrtrrl< rrrerrcari pcuvcllalt terdanrparnya lesung tersebut,
Nyai Lcrnbah demuk-clanrck (nrcraba-rabrt ) di clasar sungai. Dari kata
tlcrnak-clcnrok itulah akhirnya muncul nama daerah Demak.
i 'l't:tttirrrg kata demak yang lebih menarik adalah berdasarkan sumber
f)rirliirsli yrrrrg trerasal dari zaman Majapahit, pada masa pemerintahan
lllynnr
Wrrrrrk N:rrna damak (denrak ) telah disebut sebagai salah satu
rlarr I t
plrrgkirlirrr rllri jarirrgan lalu lintas air pda masa itu (Pigeaud
l()60, l lOtl l2 , Serlyar,varrti l9tl5 . 350 )
I)arla rllasa kcnrutliarr !)elrrak nanrpaknya juga dipakai sebagai
ternpat singgah (llrcng llo, kctika ia mengadakan ekspedisi ketujuh
iurlar.a taltrrrt l4.l l- l4l i Merutrrrt tal,siran Mills , dalam perjalanan
kcrrrbali tlari Surallaya ke l)alernbang, jalur yang ditempuh Cheng Ho
ilnt?rra lain rnelalui beberapa tempat di pantai utara Jawa, yaitu Tan-mu
(Demak ), Wu-Chueh ( Pekalongan ), Che-li-wen ( Cirebon ), dan Chia-
lu-pa ( Sunda Kelapa ). ( Mills,1970.t4-t5;23 )
Lofrusi Bektrs Keratom llemsk-
llJ
5. TA'I'A LBTAK KERA'I-ON MBNT]RT}'I STINAN KAI.I.IAGA
Terliadap pagelaran istana (keraton) Sunan Kaliiaga rnemberi
pedoman sebagai berikut:
a. Menghadap alun-alun rernpat rli rnana ada dua pohon beringin. lni
dirnaksudkan baltwa l)tlrllcrirtlirlt [rt:rl<r.rvajibarr rnelrgawasi jalannya
undang-u ndang cla rr .luua rr r cnqa wasi j al annya kehidupan rakyatnya
b. Pagelaran,ya r,cnulradirp ke laut, membelakangi gunung. Dengan
maksud agar" setiap pejabat pemerintahan harus berhati p.ru*h,
peltlaal'dan bijaksana seperti laut yang luas darr lranrs mernbclakalgi
kesomliongan sebagaimana angku hnyA srr r.tu nq
Tentang tata kota dan sislern pcllre rirrlalr:ur:
a. Setiap ibtr kota l)erlrclirttahan rlrcnrl)unyai alun-alun. Kata ini berasal
dari bahasa arab 'allaun' yang ar:.inya banyak macam atau warna.
Maksudnya bahwa seluruh rakyat dan penguasa dari berbagai lapisan,
pada suatu saat pasti berkumpul di sana untuk mengikuti upacara
tertentu.
b. Di alun-alun di haruskan ada pohon beringin (waringin), kata ini juga
dari bahasa arab 'waraa'in' artinya berhati-hati. Dikandung maksud,
mereka yang berkumpul di alun-alun dari berbagai lapisan
masyarakat itu, akan datang dengan berhati-hati mematuhi undang-
undang peraturan dan tata tertih yarrg berlaku saat ltu.
c. Pohon waringin di alun-alun llasri ada dua, itu sebagai lambang
sumber hukurn Kerajaan l)emak yaitu Al Quran dan Hadits. Sumber
hukum ini dimulai setelah sultarr'l'rcnggana rnenjadi raja. sewaktu
pemerintahan Sultan Patah dan Adipati lJnus Kasultanan Demak
menggunakan naskah'Salokantara' clalarn bidang pelaksanaan
hukum, Naskah 'Salokantara' disusun sendir.i oleh Sultan patah..
d. Alun-alun biasanya dibuat persegi empat, kemudian timbul
pertanyaan mengapa dibuat tidak bulat? Hal ini dikandung maksud
agar rakyat dan para pejabat yang telah mentaati dua sumber hukum
bersatu dalant empat segi, yakni syari'at, hakekat, tharekat dan
ma'rifat.
Lokasi flekas Keraton Demak
l()
6. KERATON DEMAK Ml,.lN(;tlADAP KE UTARA
l' tlntuk menenrukatt tlata ti,,,i* rncrruenai lctak Keraton Kasultanan
l)crnak, kiranya clibutuhkan suatu penclekatan yang bersifat multi
rlirnensional, yaitu dengan menggunakan berbagai macam konsep
ilntrr pcngetahuan. Tidak mungkin berhasil jika hanya dilihat dari
segi ilrrrrr sciarnh sa.ia
Mt.rrrrrrrl lrrrlisi lrrtsynrakat .larva, setelah kedatangan Islam, didekat
kcralorr hiirsarryir lt:lrllpitl rnasiid l,ctak llangunan keraton pada masa
pcrtrrnrbulrtn dan pcrkembangan lslarn di .lawa kebanyakan menghadap
kc utat'a.
l)alam hal ini, sejarawan (Kartodirdjo, 1975) mengatakan, mungkin
itr irlr Kcraton Demak puq sama dengan keraton di pusat kerajaan Islam
lairrnya seperti Keraton Kasepuhan dan Kanoman di Cirebon, juga sama
tlcngan Keraton Surosowan di Banten yang menghadap ke arah utara.'
T(IIA tsAI{IIJ{ LAHt
I-x-+(9-_8-.-+r-i
+IJ
I'eta kasultilrran Banten
)hl.a f, Xrrr
triarq
-/tl,u.o6 rt trlr l+sr9
I *ro lalorrryo. .1-nt
r(l-idrqe lsr
[-, okasi I] ekus K er dttoiE e mafr,
4ll
20
Prof Wertheim berpendapat bahwa tata kota keraton kurro Jawa yaitu
terdapat alun-alun 1,ang letaknya di tengah-tengah kota atau di depan
bangunan keraton. Bangunan penting vang laziln disisi barat alun-alun
adalah ban-9unan masjid. Biasanya masjid semacam ini disebut masjid
agung. Masjid raya atau masjid maji'. Meskipun telah mengalanri banyak
perbaikan, narrun rnas.iid agung di bokas kola pusal kcra.jaan lnasih yang
dapat kita saksikan, rlianlararrya adalah Masjid Agung Demak, Cirebon,
Banda Aceh. Martapuriq Ilanten, dan beberapa kota lainnya.
Selanjtrtnya yang menarik bagi kita adalah adanya beberapa keraton
lama yarrg dikelilingi parit atau sungai-sungai buatan, di sanrpirrg sLrrrgai
alarniah Keraton-keraton lama semacanl itu tlapal kita saksikan, sep6rti
di Cireborr, Banten, dan l)enrak
I)ernikialr pula baltwa Ictak kcratotrrkt-:ralorr llada rrrasa peftumbuhan
dan perkcnrtrarrgan lslaur di Jawa umumnya mengarah ke utara, seperti
Keraton Kasepuhan dan Kanoman di Ceribon (lihat peta) Keraton
Banten di Surosowan (lihat peta) dan mungkin bekas Kerajaan Demak.
Dan juga keraton-keraton yang berasal dari abad ke lB seperti
Yogyakarta dan Surakarta diarahkan ke utara
Yang diceritakan dalam babad Joko Tingkir. suatu hal yang cukup
menarik dalam babad ini memberikan indikasi secara jelas mengenai arah
hadap keraton kasultanan Demak.
Sudah menjudi kelazimtn padu .tclittlt perittS4trlrm Maulucl Nabi,
selalu diadukan pamltut:cttut riwq)rul Nulti, 1x:nrbacaan singir dengan
lagu-lagu ydttg tner(lu :;ilih bargutrti. Sieusai peringatan, dilanjutkan
mltsyawurah urluru ,\ullan Dentak dan para Wali Agung, kemudiatt
di lanjutkurt lahl i lun, ukhi rnya santap bersanru.
Ktesokan hurht.)u diodakan upq:ara gerebegan, Sultan Demak
berkenan ntangadoktm pasehart aguna di Selinggil Demak. Dalant
gerebegan lodi, Sultutt di singgasana manihuungu menghadap ke utara,
kiri kanan Suhqn duduk paro wali-wali pangarsa, Wali pawingking
berada di masjid ber.sama clengun paru pcrndila. Para ulama, hukanta,
ahid, sulaka , pukaha helacln di seranrhi mu.sjid dan halantan. (Bahad
,lukct 'l-mgkir. l98 I . 7B ).
Lolitsi Belrcts Kerfiton l)emak
,21
sedangkan contoh keraton yang berasal clari abad ke 18 adarah
Kcratorr Jogyakarta dan surakarta Denrikian pula masalah Keraton
Kasultanan Demak tentunya llcrrguasa kera.iaan waktu rnemilih letak
pusat kerajaan pasti nrcnrpertimbangkan faktor geografi s.
t*u*zislfi
Ptsy aara*7C
foirelar&f
FETA CIREBON JAMAN' DULU
Loknsi Beka.s
22
7. ALUN-ALUN TEMPAT SELEKST PRAJUITI'I'
Menurut Babad IV{alapahit dan Para Wali Jilid 3, di alun-alun
Kerajaan Demak setiap pagi cliarlakan sclcksi llara calon yang clapat
diterima sebagai pr a.jrrrrt
Untuk lcbilr.jerlasrrya rnari kita telaah isi babad tersebut :
15. Mangktuxt itrg ulutrulun, ing Demak pan saben enjing
Lebort prau,ira latnlanta, nltaosaken saben enjing
Kyai Patih Wanasalant, sulane mantra diyrli
'16. .linaial sanq)o ittgadtr, lut lturtlhcttl4.urmi .strrt,i.f i
l.untttn bunlhattg ttortr ltcjtth, kut'o turngun ungcnrburi
Nora ktrlchrr wnginr, y'ottg prawira tamtcmteki
17. Mitvah lnt nraa.scr rrlanu, angentbari pada si.ji
Linavtan tangtcr gegumail, kalih tangan angemasi
T'inabok ntiu,ah dhinupak, m.aesa ndanu ngemasi
18. Dadhusunan urul gunung, wong kang rasa luvtih-luv,ih
Sami malebu lcrmlanta, sadalta dipun ayoni
Ano dadi ana ora, mangkana ingkangwinarni
( Bahari Majcrpahit dan para wali 3 , hal.19-20 )
Babad itu juga rnenunjukkan bahwa di depan Keraton Demak
terdapat 'waringin kembar' seperti yang juga dipunyai oleh keraton-
keraton yang masih dapat dilihat dewasa ini (Keraton Surakarta dan
Yogjakarta).
[3. Datan dantgu v,adya Sela prapti, surak-surak sarwi tabuhanryta
Kyageng ning ngarsa dheu,e, nitih turonggo mungguh
Mandhi lauttng kudharyta rytirig, prapta waringin lcembar
Sumbar- sumbar ngutauh, Sang Nata nyandhak gandhewa
jNinemporing andhentane kudn keni, nglumha lajeng palastra
( Babad Majapahit dtm Para Wali , hal 60 )
Dari beberapa yang terah dikemukakan tadi dapat disimpulkan bahwa
versi babad mengemukakan bahwa keraton, alun-alun, dan masjid
Lokssi llelias Keruton fiemalt
23
nrerupakan unsur-unsur bangunan yang saling berdekatan di pusat
kerajaan Demak.
\
Apabila dicocokkan keatlaan kota Denrak, mungkin Keraton Demak
dapat dihubungkan dengan karnpung Setinggil yang berada di bagian
selatan alun-alun Demak. Sayang, keraton tersebut kini. sudah tidak
berbekas. Mungkin ini disebabkan karena peperangan yang terjadi seperti
yarrg tclalr rliberitakan oleh sumber-sumtrer portugis, atau sebab-sebab
lairr Mrrrtgkitr Kcralorr l)errrak terbuat dari bambu atau kayu, maka
kt'rirlott ilrrlturr rnrrrlith rlrharrcrnkarr ketika terjadi peperangan. Berita
l'ortr"tgis (Mendez l)irrto) rrrenyatakan halrwa setelah Sultan Trenggono
gugur Kerajaan Demak dihancurkan oleh Panarukan, rnungkin benar
karena penggantinya, Sultan Prawata tidak lagi berdiam di Demak,
tetapi di Prawata (Serat Kandhaning Ringgit Purwa, 1988.210)
rETA
. .XOTA.DE![AK
I-okasi Bekri,s KerM
24
8.TOPONTM YANG DITEMTIKAN DT SEKITAR KERA'I'ON
Dalam sumber-sumber sejarah, baik surnber lisan atau cerita tutur
maupun berita tertulis (Babad, Hikayat, Serat, Kisah, dll) nama Bintoro
sering disebut-sebut sebagai hutan yang dib,uka oleh Raden Patah setelah
ia berguru dan menjadi rnenantu Srrnan Anrpel Di hutan Bintoro ini
terdapat pohon glagah yarrg baunya wangi, karena itu disebut Glagah
Wangi.
Dirnanakah letak pohon glagah wangi waktu itu?
Cerita tutur yang sering didengar, sewaktu Raden I{asan berserta
rombongan dia4tarkan oleh Nyai l.embah kc suatu ternpat yang paling
banyak ditumbuhi glagah yang berbau wangi" [-etaknya tepat di
peng.imaman Masjid Agung Denrak sekarang. Hal ini dibuktikan sewaktu
pemugaran Masjid Agung Demak tahun 1924-1926 M. Masa
pemerintahan R. T. Aryo Sosrodiharjo dan Ir. Terlax sebagai arsiteknya
serta R. Soetedjo sebagai pengawas harian. R. Soetedjo waktu itu
menjadi Kepala DPU Demak, memberikan kesaksian bahwa pada saat
pemugaran pengimaman keluar air yang berbau wangi. Kesaksian ini
diceritakan kepada K.H Muhammad Salim Al-Fatah(alm) Ketua Takmir
Masjid Agung Demak pada waktu itu.
Dalam wilayah kelurahan Bintoro terdapat kompleks Masjid Agung
Demak serta makam sultan-sultan Demak, selain itu terdapat pula alun-
alun dan kompleks kebupatian. Keberadaan alun-alun serta Masjid
Agung Demak ini dapat dijadikan indikator untuk menentukan bahwa
wilayah kelurahan Bintoro sekarang ini dahulu adalah hutan bintoro.
Konon, setelah hutan bintoro di buka Raden Patah dengan dibantu
oleh walisongo kemudian rnendirikan bangunan masjid, yang kemudian
di kenal sebagai Masjid Agung Demak. Pada masa-masa selanjutnya
daerah hutan bintoro tersebut berkembang menjadi"pusat kota kerajaan
Demak. Pada umumnya sehuah kota pusat kerajaan memiliki alun-alun,
Ada dugaan kuat alun-alun yang sekarang ini yang terdapat di tengah-
tengah kota adalah alun-alun yang asli dan sudah ada sejak awal
berdrrinya keraj aan Demak.
I-okssi llekas Keruton l)eruuh
25
l, lrrrroklgi N:rnr:r Ililtt:rr:r
llrrru,sil sckarans irrr nilnril rlirrtoro rnasih dikenal dengan baik,
rv;rllrrrPrlr tidak lalrgstrrrli lrr,rlrrrlrrrngan dengan kota Demak Namun
rlrrl,rrrr r,'r'rita babad, Itirrlr:rr I,atalr biasa disebut Adipati Bintoro Dengan
Jt'rtttlrrtltiltr [Jirttoro trtcrriatli [)crnak nama Bintoro telah hilang
sebagai
niunir kota sckarang IJintoro menjadi nama kelurahan atau-
desa di
rvil.yrrh ht'r:irrrr,rarr Dc,rak Setelah musnah, munc,l lagi nama Bintoro
tlrlicr.lt,rei1n,1r1plai1tsrttrirn, grrigrrarrrlrrtrliirrisrrl,iklritr,itlkirrlrrrrrnrlncnugranKcnraamta.rrsevoroagngakpaanrgtaeraTnemyapnagt
kcrliamannya disebut IJintararr, ar rirrya tcrrrPar kediaman pangeran
Ilil.rolBintara. Ia adalah adik sri Suitarr Illnrcrrgkul)uwana IX yang
pernah nrenjadi duta besar [ndonesia di Bangkok dan Kanacla.
Berdasarkan keterangan dari juru kunci makan Sentoro Ratu Kauman
l)emak Bapak Syamsuri (alm), bahwa nama:Bintoro diambil dari nama
pohon bintaro yang dahulu pernah tumbuh di sekitar Hutan Glagah
wangl.
ciri-ciri pohon bintaro rnulai dari batang, daun dan bunganya mirip
dengan pohon kamboja, hanya
(seperti buah apel) sedangkan saja bunganya kerihatun ,ungit menonlor
b,nga kambcla itu sendiri keberadaannya
sangat dihorrnati oleh orang-orang yang beragama Hindu. Jadi dengin
narna Bintoro atau Bintaro pada sebuah kasultanan yang diperintah oleh
Raden Patah hendaknya benar-benar diperhatikan ollh *usyarat ut Jawa,
-yang pada waktu itu masih banyak yang beragama Hindu pemberian
narna Bintoro, kelihatannya Raden patah menrru. apa yang telah
dilakukan oleh nenek moyangnya (R wijaya), ,.*rktu mendirikan
Kerjaan Majapahit menganrbil nama buah maja di hutan tarik yang
rasanya pahit Dan akhirnya kita kenal dengan nama Kerajaan vajapihit.
Prot, Soedipto wiryo Soeparto adalah satu-satunya sarjana Indoresia
yang pernah rnempersoalkan etimologi toponim Bintoro/Bintara.
Namun keterangan yang diberikan agak ragu-ragu, "adapun kata
Bintoro saya belum pernah dengar. Menurut paham ,Iyu, .opu_rupanya
Bintoro berhubungan dengan perkataan betoro, sedangkan'lr.toio it,
ialah gelar dari Dewa Syiwa. Bahkan Bintoro ada
dlyifbuulskaitnknraymaadt eynagnagn Betoro yang dalam agama Hindu dianggap bertahta
beinama Himalaya atiu prawata.,'
[-okasi Bekrrs
Tidak ada maksud untuk *"nul,lru,, arau menolak keterz,gan prof.
Soetjipto wiryo Soeparto di atas Di bawah ini dikemukakarr keterangan
lain yang mungkin Iebih masuk
akal. Keterangan itu berkisar pada kata
jawa kuno Abhiyantara yang seperti dicarat dalan
arlinya israna,
outdjavaansh Nederlandsche woortlenliisr, oleh Dr. FL Juynball hal 34
arti kata itu didasarkan pada ltarrrayana llll2c hrrnyilya sr:bagai berikut.
l'inr.tniro ltkutrsq trkdulytutt u:ianrun ya listi.s kabeh
Kudi put'tr lclturc kunang lebuhapcn taymtgadttal metu
Sagadgada mqnhira laku masuk ring abhstantoro.
Artinya:
Nampak pctdhun),u kcdulott, segulunltu .\tltyt sept
seakan-akan.jalun hilang, kan'ena tak aclcr orang juaran yang keluar.
Terharu hatinya, ia herlalan masuk halantan (istana).
Kutipan di atas diambil dari Kakawin Ramayana tentang Bharata
yang pulang ke istana Ayodhya setelah mengantarkan Rama dan Shinta
ke hutan Ketika memasuki istana, segalanya nampak sepi, karena istana
Ayodhya sedang ditimpa kematian raJanya yang bernama Dhasarata.
Kata Abhiyantara disini lebih baik diterjemahkan dengan halaman dalam
istana. Kata jawa kuno Abhiyantara cliambil dari bahasa sansekerta
Abhyantara.
Penelitian etimologi di atas kiranya dapat digunakan untuk
menafsirkan uraian Babad Tanah Jawi tentang perubahan nama dari
Glagah wangi menjadi Bintara, setelah glagah wangi itu ditebang dan
drjadikan dukuh baru oleh Raden Parah Dengan kata lain, hutan Glagah
wangi itu diubah rnenjadi kota atau negara. Kem-:ngkinan pengubah
Babad Tanah Jawi kurang memahami tentang bahasa jawa kuno atau
bahasa sansekerta, sehingga kata Abhiyantara diubah menjadi Bintara
dianggap sebagai perubalran nama dari Glagali wangi menjadi Bintara.
Jadi apa yang tertulis pada Babad T'anah Jawi yaitu nama Binto.ro adalah
berasal dari kata Jawa kuno Abhiyantara
Nama-nama kelurahan atau desa yans acla di Demak kemungkinan
berasal dari zatnan-zafnan yang sudah kuno. Nama-nama tempat tersebut
I-okasi Bekas Kyraton Dernak .*!-
.1
),,
hiasanya mencerminkan karakteristik pencluil.k -yagn.gt.tninggg;;al di kawasan
Ge.dingan,
rtu. Misalnya nar)ra Krapyak, 'r'arullaya,, Sampigur,
.iara, Kyai 'r'urrnudi), Tukangan,
Pedhalangan (sekarang
Penjalan, Tirtoyudan, Kembangan, Dome^ggatan,'eeg.r.on, pandean,
Sempal wadak,'l'embiring, Karisusukan/-riarang biyan, Setinggil,
Kauman, Merbotan, petengan, pungkuran, SJ*g"n"n, dan Bale
Kambang.
l. Krapyak
Kata krapvak berasal clari kata krepyak, bila kita menempatkan
krepvak biasanya di dep;tn rumah, ini menurut KRT Fionggo
N,tauiarla R egiti_r juga dirkuh Krapyak leraknya pasri di depin
ker.eton, apalogi cti riurkuh tersebtrt ada lokasi Gr:nung Wurung.
f,rshssi lleku,s&er*
28
Gunung ini pada masa Kasultanan Demak digunakan untuk
mengintai musuh Katakanlah daerah (sektor) ini paling rawan
dibanding dengan sektor-sektor lainnya. Lain lagi menurut Prof Uka
,Tjandrasasmita Dukuh Krapyak di setiap kerajaan lslam pasti ada,
dulunya untuk, rekreasi I{aia alau Sultan (tenrpat pcrtiluruan )
berrnacam-macarn birralattg, tnisalttya, kiyalrg, kzrnr:il, kelinci dan lain-
lain (serrtacartr lrrrl:rrr llritlarr ) dan apabila raja ingin rekreasi
biasanya nrcncari birralarrg dengan menggunakan tombak, panah atau
derrgan cara lain di tenrpat tersebut.
2. 'l'anubayan
Dikarenakan daerah ini paling rawan, rnaka Sultan Dernak
menernpatkan seorang l)cngawas kcarrtarran kasultanarr, mungkin
sanra dengan IllN (13aclarr lntelejerr Negara) sekarang ini. Pengawas
kearnanan kasultanan pada waktu itu bernama Ki Tanubaya. Ki
Tanubaya juga bertempat tinggal di daerah tersebut, yang akhirnya
daerah ini diberi nama Tamrbayan. Mengapa lokasi Tanubayan ada di
luar benteng dan di sebelah timur laut istana? Alasannya diperkirakan
sebagai berikut:
a. Merupakan tempat pemeriksaan terhadap tamu sultan yang akan
menghadap. Pemeriksaan di luar benteng diperketat untuk
keamanan negara
b. Sektor ini merupakarr daerah yang ramai, yaitu dari Jepara. J'epara
adalah pelabuhan penting Kasultattatt Demak juga merupakan
daerah dari mana musuh penentang Kasultanan Demak yang kuat
ada di sektor ini yartu Majapahit, Blambangan, dan juga pengikut
Siti Jenar yang masih dendam atas kematin gurunya.
c. Armada f)ernak pusat pangkalannya ada di Jepara. Jalan lintagnya
adalah Mijen, Welahan-Guwosobokerto. Dengan demikian pos
pengawal (Tanubayan) ini merupakan pusat pengendalian armada
keamanan kasultanan.
3. Betengan
Dukuh Betengan yang namanya sama dengan jalan Betengan
adalah termasuk nama kuno Betengan berasal dari kata beteng,
rnendapat akhiran an yang menunjukkan suatu tempat."Jadi. betengan
adalah tempat atau perkampungan yang dulunya merupakan benteng
Lolrasi Bekns Kerstor't Dentsk
Kasultanan [)crr,li N,lcrrrr.rrr ',1l.,,,,, lrt,rxltrrrtrk yi*g p.cra waktu
rrrrrclanva (1925.1,)il) rrrcrrylksikarr pcrrrlruatan strrrsai (aliiqar rlan
iula. Sunan Kalil,u. (l)cr,ak-r)urw.dacri), pacla r'akt, penggalian
ba.yak ditenr,ka, cc^rcuk (semacam pagar cla. kayu jati)-yang
jurnlahnya ratusan kubik Selain itu juga ditemukan bangunan tembok
(battr bata) Bukti semacanr ini menunjukkan suaru analisa bahwa
kcrrrurrgkirr.rr rltrlrrry. t)ukulr Betengan
merupakan tembok benteng
yang rn., ,ralua,u dari jala, suna, Kalijaga. .iatan Betengan,
kemudian lurus nrenerobos pasar Bintoru *rr,"pai ke jalan pemuda
hingga Desa Kalicilik
4. Gendingan
Kata gendingan berasal dari kata dasar gending (berarti
menyanyikan lagu dengan gamelan),.mendapat uttiru, an yang
menunjukkan suatu tempat. Jadi, Gendingan idulur, tempat tinggai
atau perkampungan orang-orang yang pandai rnemairrkan gu*.tu,
Letaknya di sebelah pasar
Pedhalangan kanan Bintoro sekarang
5.
Pada zaman kasultanan, dukuh ini bernama pedhalangan, karena
perubahan zaman dukurr pedharangan diterobos (dibuai jalan)
rnenjadi jalan Kyai Turmudi. Dalam paramasastra bahasa jawa, kata
pedhalangan mendapat awalan pe dan akhiran an Jadi pedhalangan
adalah tempat tinggal
memainkan wayang. aDtahualpaenrkgamadpaunlaghanoroarnanggy-oarnagng-peykaenrgyapaannndyaai
memainkan wayang.
6. Sampangan
Untuk nama Sampangan dalam uraiannya ada dua pendapat.
a. Dukuh Sampangan letaknva ada di seberah tlngguiu arun-alun,
berseberangan Sungai Tuntang dengan Kampung setinggir. Kata
sampangan mengingatkan pada nama sarah seorang dari lima
Lnam Resar Masjid Agung Demak, yaitu N{akdum Sampang.
Kernungkinan besar waktu menjadi Imam Masjid agung,
Makdum Sampang berrempat tinggal di daerah i,ii, matlnyl
daerah tersebut dinamakan Sarnpangan. i\,rakamnya ada di
sebelah barat_Nlasjid Agung Dernak, cli dalam kornplek makam
sultan-sultan Demak.
I-olrusi Bekns Keratoi Dentafr
-t0
ll Ada ),ang nrengatakan Sanpangan bukan Sampangan Sanpanuan
adalah singkatan dari sandang pangan, hal ini di karenakarr
banyak sekali orang yang bertempat tinggal di Sanpangan selalu
menjadi pedagang Kalau tidak rnenjadi pedagang .satrlang, ya
rrer!adi pedaganir, pottgort. Mtrngkin karena letaknya dr:kat sckali
dcngan lokasi [)asnr Kat't:nit itrrlitlr nraka rlaeralr tersebtrl
rlinarrrakarr Sarrparrgan
7. Trrkangalr
Kernrrngknrarr di kanrpung ini dahulu masa Kasultanan Demak
adalah perkanrpungan para tukang (tukang kayu dan tukang batu)
Biaszrnya tukang adalah sebutan urrluk oranq-orang .yang
pekerjaannya menukang alau menrbutrt barang dari kayu, misalnya
barang-barang keperluarr rurnah tangga (pintu, jendela, dll) dan
mungkin juga pembuat konstruksi bangunan dari batu bata.
8. Penjalan
Pertama'.Kata penjalan mempunyai kata dasar jalan dan berawalan
p9!, yang memiliki arti orarrg yang membuat jalan.
Kampung Penjalan mungkin pada masa kasultanan adalah
perkampungan bagi para pembuat jalan kerajaan.
Kedua: Kata penjalan mempunyai kata dasar jala ( alat untuk
mencari ikan ) dan mempunyai awalan pe, yang mempunyai
arti orang yang mencari ikan dengan jala, maka
'
dimungkinkan penjalan adalah permukiman orang mencari
ikan dengan jala.
9. Tirtoyudan
Tirto berarti air, jadi daerah ini dulu adalah tempat pengawas
pengairan, agar di daerah kasultanan tidak terjadi banjir. Pangkat
pcngawas pengairan adalah Tirtol,uda, karena kampung tersebut di
tempati Tirtoyuda maka daerah ini dinamakan Tirtoyudan.
10. Kembangan
Kata kembangan berasal dari kata keubang, mendapat akhiran an
yang menunjukkan suatu tempat Jadi kembangan adalah tempat atau
perkampungan yang banyak kembangnya. Dimungkinkan tempat ini
saat zaman kerajaan adalah perkampungan ahli taman keraton.
Lokusi flekas Kerntolt llenmk
II
ll. Donrenggalan
Kampung Donre nggalurr, rrrcnrrrrrt kctcrangan penduduk setempat
sudah ada sejak nenek rnoyangnya, [lasil wawancara dengan orang-
orang tua di karnpung tersebut, di katakan bahwa Domenggalin
sebenarnya adalah kata Yudomenggolo yang artinya panglima
perang: Kata tersebut mendapat akhiran an"yang a-rtinya menunjukkan
suatu tempat. Jadi, Domenggalan adalah dimana panglima perang
kerajaan bertempat tinggal pada masa itu
12. Beguron
Kata Bqguron, kata dasarnya acrarah gurLi berawaran pe (pa) dan
mendapat akhiran an yang berarti tempat guru atau tempat berguru.
Sehingga hal ini menimbulkan suatu analisa bahwa semenjak Raden
Patah di wisuda menjadi sultan (setelah Majapahit direbut oleh prabu
Garindra Wardhana pada tahun l47B M,- maka para guru dan
santrinya dibangunkan suatu asrama khusus dalam suatu kompleks
untuk melancarkan jalannya pengajaran dan pendidikan agama tslam.
Kemungkinan lain adalah bahwa kegiatan yang semura ada di masjid
banyak pengunjung (musafir) maka kegiatan
I-okasi Bekss Keratoi Dnninfr
-)-
)L
di pindahkan secara khusus di Begurorr dan letaknya nrasih dekat
dengan rnasjid dan kerajaan.
13. Pandean
Pandean kernungkinan dahulu adalah perkampunga, para pancle
atau pembuat benda-benda dari logam, Di kampung.ini dahulu acla
dua makan dan dipercaya warqa arlalalr llclilasan clal'i lirnpu Sullo
Empu Supt-r adalah ernpu kcra.iairrr yarrg ditugasi membuat sen-jara
untuk prajurit 'l'crnpat rncrnbuat senjata adalah di kampung ini. Di
karenakan hanya petilasan, maka kedua makam itupun dihilangkan
Tarnpat itu sekarang dibuat lapangan bulu tangkis.
14. Sempal wadak
Kata sempal wadak ada yarrg r,cntericrnahkan renrpatrala. Tetapi
bila dirunut kata sernpal wadak adalah dirnana bila kerajaan punya
gawe, pasti membutuhkan hidangan yang banyak. Kemungkinan di
sinilah tempat menyembelih kerbau, sapi, dan kambing yang
kemudian tulangnya disempal'sempal, dagingnya dimasak. Bahkan
mungkin sempal wadak adalah dapurnya kerajaan. Lain lagi, menurut
versi cerita tutur kuma yaitu cerita kesenian kentrung. Kata sempal
wadak ada hubungannya dengan kisah yang antagonis yaitu kisah
Arya Panangsang tokoh yang dipersalahkan.
Setelah menyeberangi Bengawan Sore, Arya panangsang
langsung dikroyok prajurit Pajang. Ia masih bisa bertahan, tetapi
setelah Ki Penjawi, Ki jum Mertani, Ki Pemanahan dan Danang
Sutowijoyo mengroyoknya, Arya Pangsang kewalahan. Apalagi
' setelah ususnya keluar dan Sang Adipati rebph. Aneh, Sang Adipati
belum bisa meninggal, karena selagi badannya masih menyatu nyawa
tidak bisa meninggalkan raganya. Jasad Arya panangsang kemudian
dibawa ke Kerajaan Demak Dan di tempat Sernpal wadak inilah
jasadnya disempal, dan wadaknya (asad) dimakamkan di berakang
Masjid Agung Demak dan di Kadilangu.
15. Tembiring
. Menurut cerita orang tua di daer:ah setempat mengatakan, trahwa
Tembiring berasal dari kata tembok iring (tembok samping), konon
merupakan tembok yang dibangun khusus untuk membendung luapan
Sungai Tuntang agar tidak rnembanjiri wilayah kerajaan. Hanipir
Lokasi llekas Keraton Denmk
:i
sama densan arti )/ang lcnnaktLrb dalanr bahasa kawi, tembiring
artinya daerah iriltgan kclajaarr
16. Karangbayan
Untuk tempat rrri nrasilr acla hubungat)nya dengan Joko Tingkir
sewaktu pergi ke Dernak, Joko Tingkir diiring oleh 40 buaya (baya)
karena kepergiannya naik iakit (gethek) Setelah sampai di sungai
yang berdekatan dengan Setinggil, akhirnya Joko Tingkir membuat
pekarangan untuk 40 buaya, yang kemudian lokasi tersebut terkenal
dengan nama karnpung Karangbayan.
17. Kalisusukan
Pada saat wilayah kerajaaan Demak mengalami kekurangan air akibat
kekeringan, maka Sultan Demak memerintahkan Ki Mandung yang
menjadi salah satu pengikut Ki Ageng Pandanaran, diperintahkan
untuk mencari sumber air yang dapat dlalirkan hingga ke Demak.
Dalam pencarian itulah, dia menemukan sungai yang airnya jernih
dan mengalir deras. Dengan segala daya linuwih yang dimilikinya, Ki
Mandung mencari sebatang bambu kemudian dia sodhetkan
(susukkan) pada sungai tersebut guna memperoleh aliran air yang
bisa mengatasi kekeringan di Demak. Dari peristiwa tersebut
kemudian lahirlah nama desa Susukan, kecamatan Ungaran Timur,
Semarang, Hingga sekarang di pinggir Susukan tumbuh pohon
bambu yang sangat lebat yang dipercaya sebagai peninggalan Ki
Mandung. Apa hubunganya dengan kampung Kalisusukan Demak?
Ki Mpndung mengikuti aliran sungai hingga ke kerajaan Demak. Air
mengalir rnelalui Sungai Tuntang, wilayah kerajaan Demak sudah
tidak kekurangan air. Namun wilayah keraton belum teraliri.
Akhirnya Ki Mandung menyodhet (susukkan) lagi agar wilayah
keraton t:raliri air. Tempat sodetan Ki Mlrndung menjadi sungai
(kaii).. Yang akhirnya tempat tersebut dikenal hingga sekarang
menj adi kampung Kalisusukan.
18. Setinggil
Kata setinggil berasal dari kata siti hinggil. Dalam bahAsa jawa
siti berarti tanah dan hinggii berarti tinggi. Jadi Setinggil berarti tanah
yang ditinggilian atau serambi yang lebih tinggi dari pada tanah di
sekitarnya atau dapai pula berarti tempat duduk r:aja. Nama ini
{-okasi trSektts Keyut*w i}errursfr
kcr,ungkinan cliambil aori nu*ltagian crari keraron yang sucrah ada
sejak larnan N4alapahit hingga jaman rsram, tempat ai*ouu raja atau
sultarr duduk berdialog dengan rakyar Di Setinggil inilah terdapat
surggasana agar pandangan raja clapat rnelihat seluruh alun-alurr
Diduga sebutan Setinggil ada kaitanry. tlcrr.q.n selar. sus.hr.a. yang
trerarti 'yang clijurr.iurrg ti,ggi' I)ararrr scbuah ker.ajaan orang yang
diiurrjung tinggi arlal.lr r^ja Di Kerjaaan Demak, .uju yurg berkuasa
nrenrakai gelar sultan Jadi kemungkinan di daerah yang sekarang
rnasih hernarna Setinggil inilah retak Keratoi Demak vlenurut
Prof.Uka ljandrasasmita letak keralaan
umumnya dibelakang dukuh
yang bernama Setinggil, jadi untuk untuk
Setinggil biasanya
Paseban. Di Demak ada 2 Setinggil yang satu Setinggil Jagalan (di
belakang. Pecinan ), dimungkm[in artunya tempatilrggut rukang
Jagal , sebagai eksekusi bila ada orang akan dipidana mati.
19" Kaurnan
Kata kauman berasal dari kata dasar kaum (berarti golongan
keagamaan, misalnya ulama dan orang yang beiiman) mendapat
akhiran an yang menunjukkan suatu tempat Jadi, Kauman adalah
tempat tinggal para ulama dan orang-orang yang beriman. Letak
Kauman filengelilingi kompleks Masjicl Aglrng Dernak.
70"
Kata merbotan Iberasa dari kata clasar uLq_Lbot sebutan untuk
pengurus nlasliticl, beralkhiran an yang menunjukkan su&t* tempat
sJMeoaebuderbrria,onrItgVyarlnSseurlubrenuotgartadaki n.n-,ly'uaanudtadanriAgasuhepbeerlaKkhaammtip,pnuunrnlggaavnntapsaiirdraa,npge"tnggurDuesmmaaks,jiddi
21. Petengan
Kata petengan berasal dari kata peten-q, mendapat akhiran an yf,ng
berarti menunjukkan suatu tempat. koron di saat Nyai Lembah Ratu
dan Baru Klinting mendarat di tempar ini kelihatan gerap (peteng),
akhirnya Nyai Lembah Ratu bersabda, besok di kemioian hari bila
saat sudah ramai, tempat ini saya namakan petengan.
I-okerci Be
3s
22. l'trciltan
Pecinern kal a rlusar n\/il irtlalah cittit lVlerturtjtrkkan tempat tinggal
Orang crna. Biasar)yil rli [)('(]irur n r)lasih ditltat clitetnukan sisa rurnah
kuno corak cina da n scitr lrr I itll ot all[i-ol"tllllt cina
23. Pungkuran
Kata pungkuran berasal dari kata pungkur ( berarti belakang),
mendapat akhiran an yang menunjukkan suatu tempat J adi,
pungkuran adalah tempat yang berada di belakang Pungkuran
terletak di belakane konrpleks kabrrpaten sek arufig
24. Sorogenen
Kata Saragenen berasal dari kata geni (api ), menunjukkan
dahulu tempat ini untuk membuat senjata tajam (pedang , tombak dan
Iain-lain ).Letaknya adalah di tempat makam Pahlawan Ratna
Bintarum.
25. Bale Kambang
Tempat seperti ini sejak jaman pewayangan sudah ada, yaitu
tempat peristirahatan para para dewa" Karena di kerajaan maka
tempat ini adalah untuk istirahat Rqa.Bale Kambang berarti rumah di
tengah kolam. Letaknya berada di SMP 5 dan Kantor Depnakertrans
sekarang.
26. Wonosalam
Desa Wonosalam terletak 2,5 km sebelah tenggara dari kota
Demak. Mungkin daerah ini tempat tinggal Patih Wonosalam, yang
makamnya terdapat di depan cungkup makam Sultan Trenggono,
sedangkan asal-usul wonosalam dikisahkan pada Babad Demak R.
Atmo Darminto sebagai berikut:
Prabu Brawijaya mempunyai isteri putri cina. Ketika hamil,
isterinya mimpi memangku rembulan. orang hamil yang mimpi
memangku rembulan, katanya bila beranak laki-laki akan bertahta
menjadi raja, dan bila perempuan akan menjadi permaisuri raja.
Lantaran perasaannya yang khawatir, jangan-jangan bayi yang ada di
dalam kandungan isterinya dikemudian hari akan merebut kekuasaan
negara, sang raja kemudian memerintahkan Patih Gajah Pramada,
agar isterinya putri cina yang sedang hamil itu diterimakan kepada
Aria Damar buPati Palembang.
ffifni Keraton Demulr
36
Di Palembang, Putri Cina itu rnelahirkan bayi laki-laki yang
kernudian diberi naina Raden Hasan (Patah). Setahun kenrLrdiiin PLrtri
Cina yang sudah nrenjadi isteri Aria Daniar melahirkan prLrtra laki-laki
yang diberi nama Raden Husain (T'inrbal). Aria Datnar, bupati
Palembang itu juga,disebut scbagai prrtra [)r'atrrr l]ra,uvijaya tcrakhir
yang terlahir dari isteri raksasi (raksasa l)erenrpuiur) yarrg bernanra
Endang Sasmitapura. I)arla rnasa kecilnya bernama .laka Dilah
Setelah clewnsa, kcdr"ra anak itu diperintahkan ayahnya untuk
menghadap di Keraton Majapahit -Raden Patah dan Raden Tinrbal
' disertai oleh dua puluh pengiring nrembawa barang bawaan yang
sedianya diberikan kepada prabu Br arvijaya Setelah berangkat,
rombongan itu langsung menuju Cirebon. Di Cirebon berteniu
dengan Pangerarr Modang (Sunan Gunungjati). Raden Patah
diperintahkan untuk meneruskan belajar mengaji kepada Sunan
Ampel.
. Raden Patah serta Raden Timbal meneruskan perjalanannya ke
negara Majapahit. Sampai di Alas Roban 1selitar Kecamatan
Gringsing, Kabupaten Batang), dicegat sekelompok begdl yang di
kepalai oleh Jaka Wana asal Desa Salam (sekarang di wilayah
Magelang). Semua barang bawaan yang akan dipersembahkan
kepada Prabu Brawijaya dirampas Raden Timbal tidak rela, akhirnya
Jaka Wana dan Raden Tirnbal terlibat pertengkaran yang seru tanpa
. ada yang menang. Akhirnya keduanya di pisah oleh Raden Patah.
Jaka Wana ditanya, usia masih muda dan menriliki kesaktian,
mengapa memilih cara merampok, tidak beke4a pada pejabat di
. istana Jaka Wana rnen;awab bahrva ia merampok. sesungguhnya
bukan di pergunakan
.- untuk bersenang-senang serta mencari
I kekal,aan, tetapi diniatkan
untuk diberikan kepada fakir miskin yang
telah rnerneluk agama lslam Karena kasihan hatinya, Raden patah
kemudian menyuruh Jaka Wana mengambil isi peti yang penuh berisi
aneka rupa barang rnewah. Kemudian Raden. Patah beserta
rombongan meneruskan perjalanan mereka.
Jaka Wana memerikasa peti yang penuh berisi barang-barang
mewah dan ia menjadi takjub la berpikir dalam hati, kemungkinan
orang yang dicegat tadi barangkali telah memeluk agama Islam. [a
Lokasi llelias Keruttott Denurt
37
terlihat begitu ikhlas memherikan zakat sedemikian banl'aknya. Di
dorong oleh perasaan hatinya scperti itu, Jaka Wana akhirnya
bertobat dan rnengikuti perjalanan Raden Patah. Peti-peti rang berisi
aneka rupa barang mewah itu dikernbalikan lagi sambil menyatakan
kesediaann),a meniadi pengikut Raden Patah dan rnenyerahkan,hidup
mati padanya. Permohonan untuk ikut serta dari Jaka Wana itu
diterima oleh Raden Patah, dan kemudian ia diberi nama Wonosalam.
Dalam buku Suluk Abdul Jatil Perjalanan rohani Siti Jenar
dijelaskan bahwa di sebelah selatan Keraton Majapahit juga ada
hutan yang bernarna Wonosalam tempat tinggal Ki Kurnbharawa,
kakak ibunda Aria Damar yang bernama Endang Sasmitapura: Jadi
nama Wonosalam mungkin diilhami oleh nama desa di Majapahit.
2/. Jogoloyo
Untuk nama Jogoloyo terdapat banyak pendapat .
Pertama: Iokasi Jogoloyo jaman dulu adalah merupakan barak
prajurit akibat terjadinya perang saudara (Jipang vs Pajang),
banyak sekali prajurit yang gugur. Jenasah atau layon
mereka disemayamkan di barak dan diiaga 0ogo) prajurit
hingga proses penguburan. Karena peristiwa itu, $unn,
Kalijaga menamakan Desa Jogo layon, yang kemudian
berubah menjadi Jogoloyo.
Kedua: Jogoloyo dulunya diambil dari kata 'jogo keloyo-loyo' yang
. dapat diartikan di tempat tersebut merupakan letak dari para
penjaga kerajaan atau kemungkinan tempat menteri
keamanan pada waktu itu.
'Ketiga: Lokasi Jogoloyo dulunya adalah di tepi sungai Tuntang.
Dikarenakan sering banjir maka penduduk diwajibkan
berjaga, agar tanggulnya tidak bedah. Karena setiap hari
jaga (ogo) akhirnya semua loyo, kemudian wilayah itu
dinamakan Desa Jogoloyo dan masyarakat sepakat untuk
pindah agak menjauh dari sungai.
f,okssi Bekgs Kerutoru l]erm*k
38
28. Bogorame
Kata hrgo artinya makanan Dimungkinkan di daerah ini dulunya
adalah tempat jual beli beras, di daerah
ini juga rame sekali Maka
daerah ini disebut Bogorame, bisa disamakan dengan Dolog
sekarang.i
29. Mangtrnjiwan
Pertama : Pada tahun1475 M ltaden patah sudah rnulai rnenetap di
daerah Demak, Dan saat itu sudah membuat masjid kecil di
sebelah barat Sungai Tuntang. orang menamakan daerah
Rowo Bathok. Banyak sekali masyarakat sekitar yang
belajar ilmu agama Islam di rumahnya. Karena semakin
banyak santri yang belajar ilmu agama Islarn, sehingga
.lruumarahdnayearatihd.aMk adkaapast arnnetrniaymapnugngtidsaanktriteyratanmg pduantagngundtaurki
sementara dititipkan di rumah penduduk, sambil
merencanakan pendirian pondok pesantren Glagah Arum
dan I\{asjid Agung Demak Sekitar pesantren tersebut
akhirnya berkembang menjadi sebuah desa dan diberi nama
Desa Mangunjiwan yang artrnya tempat membangun jiwa
Kedua . Petgikut Raden Patah ada yang bernama Eyang
iMangunjiwo . sekarang makamnya herada di Desa
Mangunjiwan, dinrungkinkan karena di daerah tersebut
dahulu ternpat tinggal Eyang Mangunjiwo maka daerah
tersebut diberi nama Mangunjiwan .
30. Kalicilik
Sebelum membahas Kalicilik, kita bahas dulu nama Kaliiaga.
Menurut setengah riwayat, kalijaga berasal dari rangkaian bahasa
arab 'Qadlizaka' qadli artinya hakim suci, penghulu, sedangkan zaka
artinya membersihkan Jadi qadlizaka atau yang kemudian berubah
menjadi kalijaga itu artinya pelakasana yang menegakkan kesucian
dan kebenaran agama Islam.
Sunan Kalijaga terkenal sebagai tokoh yang banyak rnenghakimi
segala pertentangan di antara raja-raja Demak yang berselisih.
f,o{trrsf Bek*s
i9
Peristiwa Siti Jenar pun Sunan Kalijaga yang menjadi hakimnya
[Jntuk kalicilik tlirnungkinkarr dulu ndalah tempat hakim atau
penghulu yang rncnyclcsaikan pcrkara orang kecil (wong cilik). maka
daerah tersebut dirrarnakan Kalicil ik
31. Kalikondang
Untuk Kalikondang dimungkinkan dulu fiaman kerajaan), adalah
hakim atau pengl.rulu yang menyelesaikan perkara orang terkenal
(wong kondang), maka daerah tersebut dihamakan Kalikondang.
32. Wonowoso
Wono artinya alas, dan woso adalah tempat menyepi (uzlah).
Dulu tempat ini adalah untuk bertapa Sultan Patah dan tempat
petilasannya juga masih ada hingga sekarang. Di karenakan alas ini
sering untuk uzlah sultan, maka daerah ini dinamakan Wonowoso.
Waktu itu Sultan Patah juga menugaskan prajurit pilihan untuk
' menjaga tempat keramat tersebut, senopati itu bernama Sowijaya
Malangyudo, dan makamnya ada di tempat petilasan tersebut.
. Lokasi daerah Wonowoso termasuk Kecamatan Karangtengah,
kira-kira l0 km dari pusat kota Demak.
33. Sedo
Kata sedo berarti mati, wafat, atau gugur. Desa Sedo teletak di
sebelah timur kota Demak, tetapi masih termasuk wilayah Kecamatan
Dernak. Antara Sedo dan Mulyorejo yang terletak di sebelah timur
lautnya, mengalir sebuah sungai yang juga bernama sungai Sedo.
Nama Desa Sedo mengingatkan orang pada nama salah seorang
keturunan sultan Demak yang bernarna Surowiyoto, yang mendapat
gelar Fangeran Sekar Sedo Lepan atau pangeran yang meninggal di
sungai. Nama itu mungkin diberikan setelah pangeran meninggal
karena terbunuh dalam suatu pertempuran. Mungkin di sungai Sedo
yang berada di dekat Desa Sedo inilah tempat terbunuhnya Pangeran
Surowiyoto (ayah Aryo Panangsang).
{-okssi Belrus Keruton freffinh
,l:i
3'4. Panjunan dtrkuh ini ada di Desi Bonangrejo (ecamatan Bonang
Letak
Panjunan kata dasar.nya adalah tul. yang berarri belanga Di claerah
" ini dulunya tempat orang membuar-perlakas dapur ying bahannya
dari tanah Di karenakan banyak ornrs yang membuui b"lung,, ,roi.n
daerah tersebut disebut Parrf rrrrarr
35. Bonang
Dimungkinkan dahulu Sunan Bonang pernah berdomisili disana, karena
di daerah ada petilasan/makam Sunan Bonarrg dan putri cempa.
Letaknya di dukuh cempan, Desa Bonangrejo kecamatan Bonang
Karena itulah daerah tersebut dinamakan Bonang
Mestinya setelah mengetahLri etimologi <Jesa sekitar Demak Bintoro,
kita sLidah dapat.memprediksi letak Keraton Kasultanan Demak. Seperti
yang telah disampaikan Den Ayu, sesepuh adat masyarakirt Demak
kepada redaksi Nuansa Budaya 'Gugat Babad' tentang ke-beradaan lokasi
Keraton Kasultanan Demak, l'sulatan Demak saat memerintah berada
pada daerah Kasultanan Bintoro sekarang."
Sumber yang terdapat pada nama-nama desa maupun karnpung
seperti Betengan, Setinggil, Pungkuran, Sampangan, dan Jogoloyo Desa
dan kampung itu dianggap memiliki nilai historis dan *"oiuai sumber
tentang petilasan Kasultanan Demak Dari nama-nama tersebut dapat
pula dimungkinkan Keraton'Demak berada di sebelah timur yang kini
berdiri Lemb a_ea Pemasyarakatan
Lrslrasi llek$s Kerct'oi DemEit
4I
9. LETAK KERATON MENt'IITIT STIMBER TRADTSIONAL
Di samping laporan pcrialanarr orang asing ( Portugis, Cina, "dan
Belanda ), beberapa sur:r['rer tradisional jrga memberikan indikasi
mengenai keraton Demak, nanlun harus,akurat menggunakan sumber ini.
Dari sekian banyak babad yang ditemukan hanya sedikit yang
menyinggung tentang letak keraton Demak. Karena itu penggunaan
sumber babad atau serat-serat sebaiknya sebagai pelengkap dan ilustrasi
dari sumber utamanya yaitu prasati, arsip, laporan perjalanan atau
surfiber-sumber asing lainnya. Memprediksi letak keraton akan banyak
persamaan bila arsiteknya mendatangkan tenaga ahli dari Majapahit.
Misalnya masjid dan Keraton Cirebon dibangqn oleh tenaga-tenaga yang
dikirimkan dar'Ti eDneamgaak di bawah pimpinan ahli bangunan yang bernama
Raden Sepat. ahli dari Majapahit tersebut dikirim ke Cirebon
setelah menyelesaikan bangunan masjid dan Keraton Demak..
Kediaman Narendra Agung Majapahit dalam abad ke 14 dilukiskan
dalam buku Negara Kertagama. Persamaan dalam pola dasar antara
kediaman Narendra Agung itu dan keraton-keraton dewasa ini di kota
negara keraton-keraton Jawa Tengah bagian selatan, Surakarta, dan
Yogyakarta memang sangat mencolok. Persamaan itu mengakibatkan
kita mesti mengakui bahwa , raja-raja Mataram Hadinigrat pada
permulaan abad ke 17 mencontoh keraton-keraton Demak Bintoro dan
Pajang, yang pada abad ke 16 dibangun menurut pola dasar Keratoir
Majapahit (pada abad ke 14 atau abad ke l5). Besar kemungkinan
perbandingan dan ukuran bagian-bagian gedung-gedung itu telah berubah
selama beberapa abad
Pada buku "sebuah Potrel Warisan Budayq " Jawa Tengah, tulisan
Prof. Dr, Sumijati Atmosudiro hal 8, tertulis bahwa pusat kerajaan
Demak terletak di daerah Bintoro di muara sungai Demak (Tuntang ) ,
antara Bergota dan Jepara. Bergota adalah sebuah pelabuhan yang pada
masa Mataram kuna ( I-tindu ) pernah menjadi pelabuhan ekspor bagi
Mataram. Adapun Jepara kemudian berkembang "menjadi pelabuhan
penting bagi kerajaan Demak.
I-okasi Bekas Kernton llewsli
+c:s
+-:.-:*-r- .'-
z'ffruienbrr*Eru.k6;k5r<
r1p1
?4.:{"*tuAlcCl-aStlE !z€)Nt: ETERe.ASA/:g</t\.it n fr; .^/,L_t;-arza-uo_;*-.il^., -
#{ro6n ,t\ hhff,,;fr
r,A, Y'.dF@IryA-tv B'au aa7 \/t
z.-.z..r.&ra.'t, te r*
.2<'E a -., '-^-_APf_lc<,,rL_c.t.Er-LJtr:l'FrJ,L/A/AtFrlA/cft//ic-.,.Jtt.1-r:/tvy.:<AvrtAz<llvuv -.{1-fi-E-Aarf/iit-tot,aW_/;.tt..tbtyb)djo_g.,iutn,e4,lg) 11_
1
t-,zrzhh' -/ _ . . a -, Ltsiy.y Fd.l.&t<E;
Wn ,Y iE^F
-*,J v'tA
-
' ' Ea-<
L -TTrEE*EtP,lY'v..fti1pEa:E>.x4?.r_r'7::..baa:ir'nr'.ltr;)6F!i< /# ..;. ..-_-r-.:-.^-,^, aouubelu-u?.{te
'.
Kebanyakan kota pelabuhan Jawa pada abad ke 16 dan pada awal
abad ke l7 diperkuat dengan kubu-kubu pertahanan, pagar bertiang atau
tembok. Demikian di kisahkan mengenai Kasultanan Demak pun juga di
buat benteng yang membentang dari jalan Betengan hingga Desa
Kalicilik yang sangat kuat. Jika pada pertengahan abad ke 16 terjadi
pertambahan peralatan perang di Kasultanan Demak, hal itu dikarenakan
terjadi kekeruhan setelah nnpninggalnya Kanjeng Sultan Trenggono
mung:kin telah rnenimbulkan kekacauan dan bentrok di semua daerah
Lokasi Bekfis Kernton l)emnlt
43
Bertambahnya bangrrnan kepralur rtan di l)crnak Bintoro pada abad ke
16, selain karena kepcrlrra:rr yan.q sangitl tttcrtrlcsak, di sebabkan juga oleh
pengaruh tradisi kepalrlawanarr lslarn dan corrloh yan!{ dilihat di kota-
kota Islam di luar negeri Mungkin.iuga kelornJrok rnenengah Islam yang
tinggal di perkampungan sekitar Masjid Agung Demak merasa perlu
mengamankan kepentingan 'materi mereka dan membantu pelindung
agama, yakni raja Dengan membangun kubu pertahanan keprajuritan.
Masjid Agung Demak bila kita amati terletak dalam tata ruang tidak
berbeda dengan Masjid Tuban, Cirebon, Banten, bahkan sangat stereotip.
Pusat pemerintahan di Jawa, menyatu dengan alun-alun. Pengaruh
Majapahit kelihatannya cukup kuat dalam hal orientasi utara-selatan at4u
gunung-laut dan timur-barat, di sini terlihat bila ditarik garis surnbu
masjid dan alun-alun. Dari sumbu timur-barat di orientasi masjid" arah
kiblat berada pada 7"ke'utara. Dalarn hal ini ada dua kemungkinan bahwa
ke tidak tepatan tersebut tidak di sengaja, karena peralatan pada saat itu
untuk mengukur arah kurang memadahi, atau di sengaja mengacu pada
arah utara-selatan atau gunung-laut dan arah kiblat sedikit di korbankan.
Alun-alun selain berfungsi menyatu dengan masjid sebagai halaman,
juga berfungsi sosial, budaya dan religi Islam. Antara lain alun-alun
digunakan untuk upacara'grebeg besar (sekarang telah di pindah ke area
parkir Tembiring), adat,' pesta rakyat, dan penguasa yang di kaitkan
dengan tradisi setiap Idul Adha. Di sekeliling masjid terdapat kampung
Kauman, pernukiman orang-orang muslim, ada juga diantara kaum-
ulama itu yang agak maju, sehingga di terima sebagai penghulu keraton.
Di selatan alun-alun saat ini ada permukiman penduduk yang diberi nama
kampung Sitihinggil
Surnber babad-babad banyak yang me nceritakan bahwa di pusat
Kerajaan Den'rak di bangun sebuah nrasjid oleh paru wali, dan letak
keratonnya tampak tidak jauh dari lokasi masjid itu Ini dapat diketahur
dari peristiwa sesudah runtuhnya Kerajaan Majapahit yang di kisahkan
oleh Serat tsabad Ternb ayat fiilid 3, 1985: 38-39)
" Selesai persiapun ,\entuqtt))a, hangsal pengt'cnuil dan pangapit
A4a.Japakit diu,;rltg ke Ij intctrct.
Lokasi Bel<ns Ker*ton Llenwft
44
Rtrng.sul pcng(rpil dipergunakatr unfuk .;eraru bi ntu.slid Demuk.
Scdangkon bakrlffir seranlbi yartg dihuctt pcr{t tt,olistolluh tuk
p(r.sarlg.
Bnngsal pengrcrtvit diletakkan di pergeluran Bintura.
7'ak uhahnya hugcrikan pagelaran Majctpahit saja.
Demikiail pula, Adipati Natapra.ju menterintahkon untuk
memhqtua musuksemud hurta kekayaan Mclupuhit, antara lain; kacu
mas, hardow'al ikct, hanyak r*rlang, sawunggaling.
T'ampak dari kelouhan pagelaran Bintara bercahaya dan agung. T'ak
uhahnya, hugaikan bupati-bupati yang beraneka ragam busananya
sedang menghadap sang dip;a1i.
Kanon sang Adipati Natopraja pergi ke Masjid Agung l)emak unhtk
menemui para waliyollah yang sedang mengerjakan pemasang{tn
serambi masjid. Selesai pemasangan serambi maslid, para wali
heristirahat." (Serat Bahad Temboyat jilid 3, 1985:38-39).
Dari itu diperoleh suatu gambaran bahwa di pusat kota Demak
terdapat tiga unsur bangunan yang penting yaitu keraton, alun-alun, dan
mosjid yang jarak antara satu dengan yang lainnya tampak tidak jauh .
DermMaeknuberuntarS-beeranat rBaadbaa.dKTeedmuabasuymatbemredniunajtuakskmanerbuaphawkaanKseurmajbaearn-
sumber lokal.
Lokasi Belras Keratoi Denrah
.45
IO. LBTAK KERATON I\I ENTJIit)'I' SIJMBBR .\SING
Berikut ini askan di babarkan letak Keraton Kasultanan Demak
menurut sumber-surrrber bcrita asi rrg
Menentukan letak Keraton I)cnrak bukanlah peker.jaarr yang rnudah.
karena sampai sekarang belum pernah di temukan bukti lrsik mengenai
keberadaan keraton tersebut. Namun demikian, dengan mempelajari
sumber-surnber pustaka, Iokasi keraton ini masih dapat di cari. Catatan
perjalanan orang-orang Poftugis dan Belanda merupakan sumber sejarah
yang penting, karena bahan tersebut menceritakan peristiwi sejaman,
memberikan apa yang mereka dengar, dan apa yang mereka lihat. Tetapi,
di samping mempunyai arti penting untuk penulisan sejarah, sumber
tersebut juga mengandung kelemahan. Penulis .berita tersebut adalah
orang asing yang mempunyai latar budaya sendiri, sehingga sering di'
jumpai penafsirzin, ucapan yang keliru mengenai apa yang rnereka dengar
dan mereka alarni 'Kelernahan itu masih dapat di atasi dengan
membandingkan sumber pustaka lain.
Tome Pires datang di Jawa pada tahun l5t5-1516 sebagai wakil
pengusaha dan pengawas barang-barang muatan kapal Portugis. Ia
mendatangi kota-kota di pantai utiira Jawa, setidak dari Cirebon sampai
Gresik (Armando Cortesao, |944.XXY-XXVI) Menurut Tome Pires
Demak adalah salah satu daerah di pantai utara jawa yang terletak antara
Semarang dan Tindunan (Kudus). Daerah ini lebih luas daripada Cirebon,
Tegai, Semarang, dan Jepara. Jumlah penduduknya pun jauh lebih
banyakjika di bandingkan dengan daerah-daerah tersebut. Pada waktu itu
Cirebon berpenduduk I 000 orang, Tegal 4.000 orang, Semarang 3.00Q
orang, Jepara 2.000 orang, dan Demak berpenduduk sekitar 8.000 sampai
10.000 keluarga. Pengausa daerah ini bernama Pate Rodim (Raden
Patah), seorang putra raja Majapahit, Brawijaya. Ia diangkat sebagai
penguasa Jawa oleh para pendukungnya. Daerah kekuasaanya tidak
hanya rneliputi Jawa, tetapi juga sampai di Palembang, Jambi, dan
beberapa pulau lainnya. Daerah ini mengekspor beras dan bahan-bahan
makanan lainnya ke Malaka. Setelah Portugis berhasil menduduki
Maiaka pada tahun I 5l 1, Demak bersama-sarna dengan vasalnya, Jepara
menyerbu il,{alaka di bawah pimpinan Adipati Unus, penguasa di Jepara
Penyerbuan ini dilakukan dalam tahun 1512. Tome Pires memberikan
Lrslrasi lJekas Kerston llerruak
46
analisa mengenai pentingnya penyerbuan Demak Ke Malaka itu. Daerah
tersebut merupakan kunci perdagangan yang penting bagsi Demak. Di
samping mengekspor beras hasil-hasil pertanian ke Malaka, Dernak juga
rnemenuhi kebutuhan para pedagang yang bera.sal dari (iujarat, I(eling,
Cina, dan Benggala Hal ini bagi Demak menrberikan keuntungan yang
besar.
Mengenai posisi ptrsat Keraiaan Demak terletak di tepi sebuah sungai
dan tidak jauh dari pzrntai, hal ini juga di tegaskan oleh Tome Pires yang
pernah mengunjungi pusat Kerajaan Demak, bahwa di Demak (sebagai
pelabuahan pusat perdagangan) terdapat sungai yang penting, kapal-
kapal dari luar tidak dapat masuk melayarinya kecuali bila air laut scdang
pasang (Cortesao, 1944'.185) Sebagai daeralr pelabuhan penting Demak
memang melupakan suatu kota pusat kerajaan yang memiliki sebuah
istana raja atau keraton.
Sarnpai kini secara tepat memang belum diketahui lokasi bekas
Keraton Demak, sebab reruntuhan bangunan keraton sudah hilang sama
sekali dan tidak berbekas Narnun demikian ada seorang Belanda yan!
bernama Fokker (1890) pada awal abad 19 masih menyaksikan
reruntuhan Keraton Demak. Ia memang sengaja mengunjungi kota
Demak sebab memang untuk memenuhi obsesinya menelusuri kembali
tempat-tempat yang pbrnah dikunjungi oleh Tome Pires seperti yang
dimuat dalam buku The Suma Oriental, yang kemudian di tulisnya lagi
dalant bukunya yang berjudul 'Episoden uit de Tijd der Portugesche
HeerschaapU in Oost Indie' (s-Gravenhage:M. Nrjhoff). Setelah
menceritakan tentang Masjid Agung Demak yang sudah tua masa itu
kemudian ia menulis dalam bahasa Belanda " Sebidang tanah yang
terletak bersebrangan (berhadapan) dengan masjid dan pada sisi alun-
alun, da.r di belakang dibatasi oleh sungai-sungai, yang masih tetap
disebust Setinggil oleh penduduk setempat, adalah tempat di mana
sultan-sultan Demak memiliki keraton mereka. Batu-batu bata masih
utuh dan pecahan-pecahan batu bata yang berserakan, dan apa yang saya
temukan lebih lanjut, tidak meragukan, bahwa saya telah berkeliling di
suatu ruangan (tempat) dari seorang raja atau keraton, yang dilengkapi
denqan dinding-dinding dan pintu-pintu (gapura)."
Lokasi Bekas Kerutotr Demak
Selain rnelalui karya 'forn1t'7 I)ircs, nampaknya Fokker juga
nrenggunakan surrrber l)ortugis Iarn dari Mendez Pinto yang pgrnah
memberital,an adanya penrbakararr kcralon l)ernak oleh pasukan dari
Pasuruan/Panarukan pada nrasa akhir pernerintahan Kerajaan Demak.
Walaupun Fokker masih bisa menyaksikan reruntuhan Keraton Demak
pada awal abad ke 19, namun orang Belanda lainnya yang datang ke
Demak pada pertengahan abad ke 19 reruntuhan keraton sudah tidak
tampak lagi, hal ini di ceritakan oleh F.S A de Clerg (1860) Di awal
cerit4nya orang-orang Belanda yang berkunjung ke Demak ini umumnya
menceritakan kondisi Masjid Agung Demak pada masa itu, walaupun
sudah tua tetapi terpelihara dengan baik. Namun demikiart mereka tidak
lagi menyaksikan reruntuhan keraton Demak dengan mengatakan, bahwa
di Setinggil yang terletak di sebelah alun-alun tidak menunjukkan sisa-
sisa bangunan yang berarti, karena di atasnya sudah berdiri bangunan
Belanda, Gudang Garam. (Sekarang untuk bangunan gedung Madrasah
Aliyah NU;. Narnun Clerg menjelaskan bahwa sisa-sisa batu bata dan
tonggak-tonggak kecil (umpak) masih dapat dilihat karena disimpan
penduduk sebagai barang yang dikeramatkan, dan penduduk
menyebutnya sebagai batu setinggil. Sumber Belanda yang lain
menyebutkan bahwa jalan kereta api yang dibangun pemerintahan
kolonial pada sekitar akhir abad 19 tepat melalui pusat kerajaan ini
(Encyclopedie van Nederlandsch lndie, 1919, Jl. L.433).
Barangkali hilangnya sama sekali reruntuhan tembok bekas Keraton
Dernak disebabkan oleh pembangunan jalan kereta api itu dan sebuah
jalan raya 'postweg' yang dibangun sebelumnya padg jaman
pemerintahan Daendels sekitar tahun 1810. hal ini diketahui dari sumber
Laporan Perfectur Sernarang (Februari l8l0) berupa sebuah arsip
'Tussen Bestuur in Nederlandsch [ndie, No. 2753' yang menyebutkan
yang melintasi Demak menemui kesulitan-kesulitan yang cukup besar,
karena di samping akan melintasi rawa-rawa dan sungai-sungai juga
melintasi daerah di depan sekitar Masjid Agung Demak dan alun-alun
yang me4urut keterangan Bupati Demak Raden Tumenggung Adinegoro
adalah bekas Keraton Demak yang dikeramatkan penduduk "
I.okssi Bekas Kerston llerusak
Kesaksian Fokker (Belanda) t*un*u setelah melihat reruntuhan
:, . ,$dsultanan Demak, menyimpulkan Keratort Demak sangat megah
,,,1d'engan gapuranya yang menghadap ke utara Letaknya tidak jauh dari
:; alun-alun, dan Masjid Agung Demak. Namun hingga sekarang
o, mukan data-data material yang dapat membuktikan kebenaran
rsebut.
Setelah Fokker, masih ada orang Belanda lain yang datang ke Demak
pada pertengahan abad ke lc) yaitu F.S A de Clerg (1848) dan J.F.G
Brumund (1860), keduanya menjelaskan bahwa reruntuhan Keraton
Demak sudah tidak tampak lagi. Di awal ceritanya, orang-orang Belanda
g kondisi Masjid Agung Denrak pada
n masih terpelihara dengan baik.
akan berbeda jauh bila setelah kita
ng terdapat di area Masjid Agung
Demak. Salah satu alasan kuat yang menjadi dasar dari kesederhanaan
dari sikap kebersahajaan Raden Patah
rumahnya (dapat dilihat pada artefak
Demak)."Di samping itu setelah Islam
n umumnya di buat lebih sederhana
Berkenaan dengan keberadaan eks Kasultanan Demak, terdapat
silang pendapat antara Prof. Dr. HJ de Graaf dan Prof. Dr. TH G Pigeaud
pada bukunya yang berjudul 'Kerajaan Islam Pertama di Jawa'.
Menerangkan tentang gencarnya penyebaran Islam, pemukiman orang-
Apabila pemeluk
,, kuat
ya, maka tidaklah mak
dengan mencurigai man
'' kuno.
Untuk keberadaan keraton di Demak, di sini kita dapat menyimak
uraian dari Tome Pires. Namun yang agak membingungkan adalah saat
kedatangan Tome Pires ke Jawa rvaktu itu, Tome Pires mengatakan yang
memerintah Kasultanan f)emak adalah Sultan Trenggono.
Tome Pires mencatat bahwa Sultan Trenggono hidup mewah,
berfoya-foya, sibuk dengan kegiatan kaputren. Apabila pemberitaan
Tome Pires benar, dengan demikian pemerintahan Sultan Trenggono
Loltosi llekfis Ker*ton llemslt
49
sudah ada kaputren dan jika sudah ada kaputren maka dapat diambil
kesimpulan bahwa tempat tinggal Sultan Trenggono sudah merupakan
sebuah keraton. Dalam hal ini, menurut penulis, Tome Pires ada
kesalahan persepsi. Raden 'I'renggono (pangeran calon raja) yang
bertempat tinggal di sebelah utara alun-alun (kantor Telkom dan tempat
parkir pariwisata) dianggap sebagai sultan, sedangkan Pati Unus pada
masa itu berkedudukan sebagai Adipati Jepara. Sejarah mencatat bahwa
Sultan Trenggono memerintah antaratahun 1521 M- 1546 M.
Mungkin perlu dicermati pula sumber berita-berita perjalanan Tionghoa.
Ini menjadi penting, karena seperti diketahui pada zarran Dinasti Ming
1368-1645 M, pengaruh orang-orang Tionghoa dalam perkembangan
Islam di tanah Jawa bahkan Asia Tenggara sangat kuat. Sehingga sumber
ini akan banyak mendukung.
Dalam buku Tuanku Rao karangan Parlindungan hal 652 juga
mengisahkan hal itu. Ketika Residen Portrrran mendapat tugas dari
pemerintah Belanda untuk menyelidiki berkembangnya rumor bahwa
Sultan Demak adalah berdarah campuran Tionghoa.Jawa, pada tahun
1928 Portman kemudian membongkar klenteng Sam Poo Kong.
Dari klenteng itu dia menyita buku-buku penting sebanyak 3 cikar
(dokar) termasuk buku Ying Yai Sheng Lan karangan Haji Mah
Wang(1416) dan buku Tsing Tsa Sheng Lan karangan Haji Feh
Sin(1a31). Kalau saja buku-buku itu bisa ditemukan kembali tentu akan
banyak membantu penelusuran ini.
Lokasi Bekas Keraton Dentuk