Ti
I-OR PERPUSDA
,, JAWA TENGAH
,goo(- ?ut 47
Perebutan Tahta
Kasultana,n llemak
Penulis : HamidAkasah
Editor : Drs.Suwadi, MM
Layout Juwefli, S.IP
: Tiyas Ady Setiawan
Gambarsampul
Copyright AinulMuthoo'in
Penerbit
: Slamet Riyadi
Arya Penangsang
:Aziry Computer
KATAPENGANTAR
Kisah .Arya Penangsang uptuk kalangan masyarakat Jawa sudah tidak
asinglagi. Baik dalam bentuk tulisan semisal babad, serat dan lain-lain, maupun
cerita tutur dari orang tua atau cerita rakyat kesenian Kentrung (dalam
penampilannya selalu menceritakan tentang legenda, kisah, dan sejarah). Selain
itu juga hasilpenelitian sejarawan Indonesia maupun asing, ataupun dalam bentuk
lisan semisal Folklore atau cerita rakyat. Beberapa karya tulis di antaranya ialah
Babad Tanah Jarvi, Babad Demak, Babad Jaka Tingkir, Serat Kanda, Babad
Sengkala, karya Brandes I 901 " Arya Penangsang's rechten en nogingen tot herstel
daarvan". TBG XL III : 488 dan De Regering van Panembahan Senopati Ingaloga
(merupakan karya de Graafyang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan
judul"Awal Kebangkitan Mataram ).
hany demikian, informasi yang disampaikan oleh buku-buku di atas tersebut
gkapkanaspek-aspekkronologisjalannyapeperangan,kurangadanya
infonnasi yangjelas tentang lokasi atau tempat-tempat peperangan itu berlangsung.
Padahal secarahistories ataupun arkeologis masih banyak sekali peninggalan dari
kerajaan Demak, Pajang, Kalinyamat dan Kadipaten Jipang serta Kudus, terutama
yang mengangkat cerita tentang peperangan Arya Penangsang. Di samping itu
informasi-informasi yang disampaikan oleh buku- buku tersebut dan juga
pendongeng ( kentrung ), belum banyak mengungkap tentang latar belakang
terjadinya peperangan, akibat-akibat peperangan serta kondisi situs-sitirs yang
berkaitan dengan peperangan tersebut.
Seperti kita ketahui dalam tulisan babad-babad, terutama yang ditulis pujangga
Keraton Paj'ang yaitu Ki Ageng K aranggayam, kebanyakan menggambarkan peran
Arya Penangsang dalam sejarah Jawa selalu dikalahkan oleh Joko Tingkir dan
peran AyaPenangsang selalu antagonis, yaitu tokoh yan$dipersalahkan. Dalam
hal ini dirasakan sekali oleh orang-orang Kadipaten Jipang pada waktu itu, sehingga
mereka mempunyai kesimpulan : bahwa orang yang membela kebenaran lebih
besar tantangannya daripada orang yang bertindak semena-mena.
Setelah membaca banyak literature yang ada korelasinya dengan Arya
Penangsang dan setelah membandingkan satu dengan yang lain, dan juga setelah
melakukan observasi langsung ke desa atau ke bukit Prawata serta ke Sendang
Bulusan desa Jipang Purwodadi, yang menurut cerita sendang tersebut adalah
tempat bertapa Arya Penangsang. penulis juga tak lupa melakukan wawancara
Arya Penangsang
untukmenyusun buku kecil ini, dengan diberi judul "ARYAPENANGSANG"
Perebutan tahta kasultanan Demak. Dikandung maksud untuk memberi gambaran
sedikit tentang tindakan Arya Penangsang adalah memang untuk menuntut hak,
jadi bukan ingin merebut kekuasaan orang lain. Jadi mungkin benar adanny4 setelah
menyoroti sejarah Jipang Sr. Noorduyn dan Prof. Berg ahli sejarah dari Belanda
mengatakan, bahwa tidak ada alasan. untuk meragukan kebenaran tindakan
kekerasan dan berakhirnya riwayat Arya Penangsang. suatu berita dalam sebuah
surat berbahasa Belanda mungkin menyangkut pendekar Jipang yang semangat
tempurnya menyala-nyala. Anehny4 dalam pandangan rakyat setempat. Orang
masih percaya bahwa ia akan hidup kembali jika potongan-potongan tubuhaya yang
telah disebarkan kemana-mana setelah ia meninggal, dikumpulkan dan disatukan
lagi. cerita rakyat ini mungkin semula beredar di kalangan umat Islam yang masih
menganggap cucu raja besar Sultan Fattah itu adalah pengganti tahta kerajaan di
Dema'kyMaundgahsa-mh.udahan dengan terbitnya buku ini dapat memen.uhi keinginan
masyarakat pembaca pada umumnya.Tentu saja buku ini masih banyakterdapat
kekurangan dalam mertggunakan bahasa yang benar, menyusun kata-kata dalam
kalimat maupun isinya. Penulis mengucapkan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa dan berterima kasih apabila pembaoa yang budiman berkenan
memberikan saran dan kitik yang sifatnya membangun demi sempumanya buku
ini di masamendatang.
Penulis
HamidAkasah
INHTCIR PEBPil$$A PBO[}. JATE}Ifi
$! $EHA&.4}IG
Ft. 2?!'^ erro?
l/-V,- o7
4rya Penangsang
4
DAFTAR ISI
BAB I :RADEN FATTAH.(P. JIN BTIN) SULTAN DEMAK
PEKTAMA
AryaDamar Menerima Triman Putri Cina 6
Panembahan Jin Bun menjadi Sultan 6
Keturunan Panembahan Jin Bun 10
Daftar urutan Sultan Demak Bintara II
S i lsil ah Ary aPenangsang n
BAB II . LAIAR BELAKANG TERJADINYA PEPERANGAN
Wafatnya Adipati Yunus t2
Pembtinuh an terhadap Pangeran Suraw iy a1
- AryaPenangsang menuntut balas
BAB III : KADIPATEN JIPANG PANOLAN
Lokasi Kadipaten Jipang
Asal Mula Keris Setan Kober
Ary aPenangsang Sang A ntagonis
Soren g-soren g yang perkasa L
(u
BAB IV : AWAL RUNTTIF{NYA KERAJAA
olr
= Mempersempit Gerakan Portugis
(U
Batu Bobot di Cabean
oe
Wafat Sultan Trenggana
FE
Eo(Pu
Sunan Prarvoto seb agaipenerus O.o+o- )E.-
Penyebab Terj ad inya Pep eran gan o.=
YGog-
BAB V : USAI-IA MENUNTIJT HAK
Ary aPenan gsan g dan J akaTingkir
Pembunuhan terhadap Sunan Prawata
Asal-usul Pangeran Hadiri
Pembunuh an terhadap Pangeran Il adiri
di Lembu Sekilan JakaTingkir
BAB M : STRATEGIYANG GAGAL
Jaka Tingkir terhindar dari Rajah Kala Cakra ,.i,
Arya Penangsang bertapa di Sendang Bulusan (
Gugurnya Sang Pewaris Kerajaan 50
BAB VII : StrTTJS.SITUS YANG BERKAITAN DEN 't-
BloraPeninggalan di Demak, Kudus, pati, Jepara, dan *:"5L'*-:.. ,)
53
Arya Penangsqng
I\4akam Sultan Fattah di Kompleks MasjidA$ng Demak
Kolam Bersejarah T.tnpat Wudlu ParaS/ali Jaman Dahulu
Arya P,enangsang
6
BAB I
RADEN FATTAH ( PANEMBAIIAN JIN BUN )
SULTAN DEMAK PERTAMA
Arya Damar Mtinerima Triman Putri Cina
Mengenai kelahiran Raden Hasan baik Babad, Serat serta penelitian sejarah
banyak kesam aan.Dalan Babad Tanah Jawr, diceritakan bahwa habu Brawijaya
kecuali kawin dengan Ni Endang Sasmitrapura ( menurut cerita adalah seorang
raseksi ), juga kawin dengan putri Cempa dan putri Cina. Puti Campa yang bemama
Ratu D-warawati, Permaisuri Prabu Brawijaya yang nomor tiga tidak mau dimadu
dengan putri Cina. Ia mendesak Sang Prabu agar putri Cina itu diusir saj4 bahkan
mengancam akan mengundurkan dirijikaputri Cina itu diangkatmenjadi permaisuri.
Namun, pada waktu itu putri Cina sedang hamil tujuh bulan. Dengan berat hati
Sang Prabu menuruti permintaan putri Campa. Gadjah Permada diperintahkari oleh
Sang Prabu untuk mengantarkan putri Cina ke Gresik ( waktu itu Arya Damar
sedang istirahat di Gresik ) dan menghadiahkannya kepada Arya Damar yang
sedang menunggu angin timur dalam perjalanannya ke Palembang. Pemberian putri
Cina itu dengan sarat, tidak boleh dicampuri dahulu sebelum melahirkan anak.
Sang Prabu kemudian membuat surat kepadaArya Damar, agar putri Cina diboyong
ke Palembang. tembang di bawah ini membeiikan petunjuk:
Sekar Dandanggula
Myang suratira, Sri NaraPati,
Majalengka kang dhawuh mring sira,
nulya tinarnpen sirage,
mring Hary aDamar sampun,
ponang sLlrat binuka aglis,
sinuksma ing wardaya,
penget layang ingsutr,
Brawrj ayamajalengka,
Heh ta sira HaryaDamar, sira sun paringi,
Garweng ngong putri Cina.
Nanging aja kokrewang saresmi,
lah hentenen, ing titipaningwang,
yen wus mijil wawratane,
Arya Penangsang
7
sakarsanira iku,
marang putri Cina,wus dadi
pan iB, garwanira,
ywa ta hamaringsur,
sahesthining sriraning wang,
pan wus kamot aneng potro kang sun tulis,
rampungtatatitinya .
(Bratad in ing rat, I 990)
Setelah genap usia kehamilan, putri Cina akhirnya melaliirkan seorang putra
yang bernama Raden Hasan. Orang Cina dari Yirnan menyebutnya Jin Bun yang
berarti orang kuat.
Panembahan Jin Bun menjadi Sultan
Menurut .Ba bod Tanoh Jawi, satu tahun kemudian Arya Damar memperoleh
seorang putra dari putri Cina, hadiah Raja Brawij aya, yang diberi nama Raden
Husein , ada jugayang menyebut Raden Timbal ( lidah Jawa menyebutnya Raden
Kusen ). Demikianlah Raden Hasan dan Raden Husien adalahsaudara sekandung,
berlainan ayah. Orang Cina yang berada di Nusantara disebutnya menjadi Raden
Kin San.
. Apa yang diketahui dari konik lionghoa dari Klenteng Semarang ialah hadiah
putri Cina itu diterima baik oleh Arya Damar dan dibarva ke Palembang. Dua
bulan kemudian bayi yang sedang dalam kandungan itu lahir di Palembang dan
diberi nama Raden Hasan, ada pula yang memberi nama Raden Purbo atau Raden
Yusuf karena wajahnya yang bagus dan ganteng. Bahwa Jin Bun dan Kin San
diasuh bersama-sama olehArya Damar. Boleh dipastikan bahwa Kin San adalah
sama dengan Raden Kusen. Dalam grasyarakat Jawa, ia dikenal dengan nama
Kusen, sedangkan dalam masyarakat Tionghoa dikenal dengan nama Kin San.
Kebetulan, nama Kusen (Husein) hampir mirip bunyinya dengan Kin San. Husein
atau Kusen adalah nama Islam-nya.
Dari Serat Kandha,kita ketahui bahwa Prabu Brawijaya kawin dengan
putri Cina sebagai tumbal kemandulan putri Campa. Putri Cina itu adalah anak
saudagdr Cina Babah Bantong, kenalan Sang Prabu. KiranyanamaTionghoanya
ialah Ban $ong, Demikianlahribu Raden Patah adalah putri Cina anak saudagar
Babah Ban Hong.
Menurut Babad Tanah Jani, Raden Hasan dan Raden Kusen tidak mau
menuruti kehendak orang tuanya untuk mengganti kedudukan ayahnya sebagai
,Adipati di Palembang. Akhirnya mereka berdua lolos dari keraton menuju Jawa
Arya Penangsqng
8
dengan menumpang kapal dagang. Mereka berdua mendarat di Surabaya, lal
menjadi santri pada SunanAmpel. Raden Hasan tetap tinggal di Ngampel Dent
untuk mendalami Agama Islam, yang akhimya dipungut sebagai menantu Suna
Ampel dikawinkan dengan putrinya , anak sulung Nyai Gede Maloka. Berbed
dengaqRaden Kusen, Ia berangkat sendiri ke Majapahit dan mengabdi kepad
Prabu Brawijaya. Raden Kusen setelah lama ntengabdi di Majapahit kemudia
diangkat menjadi Adipati Terung.
Keberangkatan Jin Bun dan Kin San ke Pulau Jawa kita hubungkan denga
peristiwa yang terj adi di pusat kqraj aan Maj apahit, waktu itu berlangsung pentabala
raja. Raja Singawardhana mendadak meninggal, hal itu disebut dalam kital
Pararaton "Bhre Prabu Sang Mokta Ring Kedaton", artinya "Sang Raja yanl
mangkat di dalam istana". Putra bungsu Sang Sinagarayang bemam a Kertabhum
naiktakhtakerajaan Majapahit.'Beliau adalahpaman (mamak) Raja.Singawadhana
Penobatan Kertabhumi sebagai raja Majapahit merupakan peristiwa penting, tidal
hanya'sebagairajaMajapahit, tetapi juga bagi Pangeran Jin Bun.
Namun, Jin Bun berhenti diAmpel Denta. Kin San meneruskan perjalanannyi
ke Majapahit dengan tugas istimewa dari Sunan Ampel. Dalam Babad Tanat
Jawi, diurdikan bahwa Raden Patah menolak ajakan Raden Kusen untul
menghadap raja Majapahit dengan alasan bahwa ia tidak sudi mengaMi kepadr
raja kafir yang masih beragama Hindu. Ia lebih senang tinggal di Ampel Denta
menjadi santri SunanAmpel yang beragama Islam.
Atas nasihat SunanAmpel, Raden Hasan diperintah menetap di hutan Glagal
wangi atau hutan Bintara, Di situ membuka hutan dan mendirikan masjid. Setelal
berhasil membuka pesantren akhirnya dikenal dengan sebutan Raden Fattah (yan1
artinya membuka ) menj adi ulama terkenal di B intara, mengaj arkan agama Islan
kepada para penduduk sekitarnya.
Kronik Tionghoa dari Klenteng Sam Po Kong menguraikan bahwa Jin Bur
dan Kin San berangkat ke Pulau Jawa pada tahun 147 4 M.Mereka berdua mendara
di Semarang. Di kota Semarang mereka singgah di masjid untuk bersembahyang
Betapa terkejut mereka bahwa di dalam masjid ada patung Sam Po Kong . Jin Bur
meratap, menangis melihat patung Sam Po Kong di dalam masjid. Jin Bun berdoi
kepada Tuhan, mudah-mudahan kelak ia mampu mendirikan masj id Agung, yanl
tidak akan berubahmenjadi Klenteng. Kemudianperjalanan dilanjutkari keNgampe
Denta Surabaya untuk'berguru kepada Sunan Ampel. Pada tahun 1475 setelah ii
menetap kira-kira setahun di Jawa (di Ngampei Denta ) atas perintah SunanAmpel
Jin Bun ditempatkan di daerah kosong yang berawa di sebelah timur Semarang, d
kaki Gunung Muria. Daerah itu sangat subur dan kemungkinan nantinya dapa
Arya Penangsang
menguasai pelayaran di pantai Utara. Jin Bun berkedudukan di Demak Bintara:
Di Demak, Jin Bun menjadi ulama, mendirikan pesantren. Ia mengumpulkan
pengikut-pengikutagama Islam yangfanati( baikdari masyarakatTionghoamaupun
dari masyarakat Jawa. Dalam waktu tiga tahun saj4 ia telah berhasil mempunyai
pengikut sebanyak 1.000 orang. Para pengikutny4 selain mendapat pelajara4
Islam, juga mendapat latihan kanuragan (kemiliteran).
Pada tahun 1477 M,Jin Bun menyerbu kota Semarang. Seluruh kota didudulii
kecuali klenteng Sam Po Kong. Terhadap orang Tionghoa yang telah murtad dan
yang bukan-lslam tidak dimusnahkan. Mereka semuanya dapat digunakan dihi
kepentingan mencapai tujuan, yang masih belum terlaksana yaitu mendirikan keraja;n
Islam yang kuat. Dalam bidang pernbuatankapal,orang-ol'angTionghoa di Semarang,
sangat mahir. Kepadaian mereka diperlukan oleh Jin Bun untuk memperbesar pabrik
galangan kapal di kota Semaratrg ( sekarang diperkirakan di daerah Stasiun Poncol)
yang letaknya sangat strategis. Dengan kapal-kapal buatan orang-orangTiongho.L
di Semarang itu, Jin Bun akan menguasai lalu lintas kapal di laut Jawa. Itulih
sebabnya mereka dibiarkan hidup. Syukurlah jika di antara mereka kelak ada yang.
sanggup memeluk agamalslam. Jin Bun menghendaki simpati para penduduk di
wilayah Demak dan Semarang untuk memperluas kekuasaannya di kemudian hari-
Sikap itu memang sikap yang bersahaja dan bijaksana dari seorang pemimpin yang '
masih muda yang baru berusia 22tahun.
Penyerbuan kota Semarang pada tahun 1477 M oleh tentara Islam Demak
tidak pernah diberitakan dalam Babad Tanah Jawi , Serat Kandha dan juga
Babad Demak. Babad Tanah Jawi hanya menceritakan bahwa padatahun l4V7
M, Prabu Brawijaya memanggil Patih Gadjah Mada (Sebutan Patih Gajah Mada
masih berlaku , karena untuk mengenangjasa beliau ) mestinya Patih Gajah Pelmada
dan menanyakan apakah Kadipaten Demak akan memberontak. Tidak dijelaskan,
dalam hubungan apa Sang Prabu mengemukakan hal itu. Patih Gadjah Perniadp
memberikan keterangan tentang pembukaan Hutan Bintara diwilayah Demak oleh '
pendatang baru. Untuk memperoleh keterangan lebih jelas, Raden Kusen dipanggil.
Raden Kusen menceritakan bahwa pendatang baru yang membuka Hutan Bintara
adalah saudaranya sendiriyang bernama Raden Hasan. Raden Kusen diutus ke
Demak agar membawa Raden Hasan ke Majapahit. Raden Kusen dengan dikawal
prajurit pilihan menuju ke Demak Bintara. Ia rnengajak Raden Hasan untuk
dihadapkan Sang Prabu Brawijaya. Raden Hasan bersedia dihadapkan Sang Prahu,
setelah sampai di Srimenganti, Raden Hasan bertemu dengan Sang Prabu. Prabu
B rawij aya mengaca dan mel ihat bahwa waj almya mirip sekali dengan Raden Hasan,
Arya Penangsang
10
atas daerah baru Bintara. Ia diangkat menjadiAdipati Bintara
Namun dalam cerita tutur menjelaskan bahw4 sewaktu Raden Hasan
minta ijin akan berangkat ke Jawa untuk menemui ayahny4 ia diberi tanda mata
dari ibunya (Putri Cina) berupa benda pusaka yang bemama "Cunduk Manik
Maya", yaitu berupa tusuk konde dan sumping pemberian dari Prabu'Brawijaya
sebagai mas kawin saat perkawinannya dulu.
Jadi pada saat Raden Fattah dipanggil qntuk menghadap Prabu
Brawijaya, Raden Fattah menyerahkan pusaka Cunduk Manik Maya kepada
Sang Pratu. Alilrimya Sang Prabu mengakui batrwa Raden Fattah adalah behrl-
betulputanyasendiri.
Keturunan Sultan Fattah ( Panembahan Jin Bun )
Menurut -Babad Tanoh Jawi, Sultan Demak Pangeran Jin Bun mempunyai
6 (enam) keturunan :
1. Ratu Mas, kawin dengan Pangeran Cirebon.
2. Adipati Yunus ( terkenal dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor )
mewari si takhta ke sultanan.
3. Pangeran Surawiyata (terkenal dengan sebutan Sekar Seda Lepen).
. 4. Raden Trenggana (Sultan Demak ke.3)
5. RadenKanduruwan,
6. Raden Pamekas.
Pangeran Sabrang Lor atau Sultan Yunus meninggal dunia tanpa meninggalkan
:::'-: putra diganti oleh Raden Trenggana menguasai pelayaran di pantai Utara. Sultan
Ttenggana menjadi Sultan Demak Bintara yang ke 3.
Berita yang serupa kita dapati dalam Serat Kanda. Menurut Se rat Kanda,
Sultan Demak atau Adipati Biritara mempunyai putra seperti berikut. Dari istri
pertama^ laden Surya dan Raden Trenggana; dari istri kedua, berasal dari Randu
Sanga, Raden Kanduruan. Ia lebih tua daripada Raden Trenggana; dari istri ketiga,
Raden Kikin dan Ratu Mas Jawa. Istri yang ketiga berasal dari Jipang, puti sang
Adipati Jipang.
Kronik tionghoa dari klenteng Semarang hanya mencatat dua orang putra
keturunan Jin Bun, yakni Yat Sun ( Adipati Yunus ) dan Tung Ka Lo (Tfenggana).
Yaf Sun menggantikan Jin Bun dan memerintah dari tahun 1518 sampai 1,521.
padatahun 1509, AdipatiYunus mendampingi Raden Kusen dalam pekerj aarrnya
di galangan kapal Semarang. Ia memeperbesar armada Demak, karena bermaksud
untuk menyerang Malaka. Serangan terhadap Malaka berangkat pada bulan
Arya Penangsang
11
Oktober tahun 1512. Sampai di Malaka tanggal I Januari 1513. Narnun
akhirnya Demak mengalami kekalahan.
Daftar Urutan Sultan Dernak
Sultan Fatah (Raden Hasan ) alias Jin Bun -1478-1 519 .
15r8-1521
Adipati Yunus ,
l52l-1s46
SultanTienggana
1546 -1549
Sunan Prawata ( Bagus Mukmin ) alias Muk Ming
I Ratu N{as Nyawa 2 Adipati Yunus 3. Raden Surawiyata 4. Sultan Trenggana 5. R. Kanduruwan 6 R. pamekas
Q$ri Adipati Cirebon) @angeran Sabrang lor)
Sultan Demak.II
(r518 -tszt
Ratu Kalinyamat + P Hadiri Putri SekarAii
I x
Jaka Tingkir
Vy'rV I
I
Ni Mas Ayu Panikatsih Ni Mas Ayu Panilutsih
Pangeran Benawa
(R A Sernangkin) (t A;Prihatin)
Ar,'a Pangiri
(Adipati Demak I)
t2
BAB II
LATAR BELAKANG TERJADINYA PEPERANGAN
Wafatnya Adipati Yunus
'Makam Adipati Yunus di kompleh MasjidAgung Demak
Tbme Pires dalam bukunya Suma Oriental menceritakan asal-usirl dan
penyerangan Pate Unus. Dikatakanya bahwa nenek Pate Unus berasal dari
Kalimantan Barat Daya. Ia merantau ke Malaka dan kawin dengan wanita Melayu.
Dari perkawinan itu lahir ayah Pate Unus. Ayah Pate Unus kemudian kembali ke
Jawa. Setelah.berhasil membunuh bupati Jepar4 ia menguasai desa Tidunang dan
sekitarnya. Ia menjadi orang berkuasa diJepara. Ayah Pate, Unus mempunyai
hubungan baik dengan Pate Rodin di Demak. Puhanya yang bemarna Unus kawin
dengan putri Pate Rodin di Demak.
Pada awal tahun 15 I 2, Pate Unus menyerang Malaka (rencana penyerangan
itu sudah dimulai sejak tahun 1509 M), namun serangan itu gagal. Segenap jung
sumbangan dari Semarang dan Rembang musnah dalam serangan ifu.'Dari seratus
jung yang berangkat menyerang Malaka, hanya 7 atau 8 jung yang bfra pulang ke
Jepara. Kekuatan laut seluruh Jawa dan Falembang tinggal sedikit kurang lebih 19
jung dan I 0 penjajap. Pate Unus mengharapkan serangan balasan dari pihak orang-
Arya Penangsang -
l3
yang ditumpanginya dalam perjalanan pulang, berlabuh di pangkalan Jepara. Jung
itu tetap menjadikebanggaannya dan dirawat baik-baik di bawah atap. Karena
serangan itu, hubungan dagang antara Jawa dan Malaka rnemburuk. Kelebihan
hasil panen di Jawa tidak dapat diangkut ke Malaka. Dari ekspor kelebihan hasil
panen itu, diperolehbanyakkeuntungan. Pedagang-pedagang Gujarag Keling, Cina
dan Benggala,yang sebelumnya banyak berlayar ke Jawa membawa berbagai
barang dagangan, tidak lagi muncul. Akibatnya, para penduduk mencari-cari tempat
lain yang dapat mernberi keuntungan.
Uraian Tbme Pires itu.kita bandingkan dengan berita yang berasal dari
Klenteng Sam Po Kong di Semarang mehandakan bahwa pada tahun 1509, Putra
Jin Bun yang bernama Adipati Yunus mendampingi Kin San di galangan kapal
Semarang. Pada tahun 1512, Adipati Yunus sangat terburu-buru menyerang Moa
Lak Sa (Malaka) yang sudah direbut oleh orang-orang biadab yang berambut merah
dan yang mempunyai senjata api jarakjauh.
Dari perbandingan.antara berita dari Klenteng Semarang danuraian Tome
Pires tentang serangan terhadap Malaka pada tahun 1 5 12, dapat ditarik kesimpulan
bahwa Pate Unus (menurut Pires) identik dengan Yat Sun (menurut berita dari
Klehteng Semarang). Menurut Fires, Pate Unus adalah menantu Pate Rodin di
Demak, sedangkan menurut berita dari Klenteng Semarang, Yat Sun adalah putra
.lin Bun. Dalam hal ini, berita dari Klenteng Semarang lebih banyak dapat dipercaya
dari p4da ulaian Tome Pires.
Karena Adipati Yunus tidak tinggal di Demak; tetapi menetap di Jepara,
makaTome Pires mengira bahwaAdipati Unus bukan putramahkotaDemak. Yang
dianggap putra mahkota,Demak ialah Rodin Muda. Siapa yang dimaksud dengan
Rodin Mudadari Demak, tak laiir adalah RadenTrenggana.-
Tokoh Pate Unus sudah sejak lama dipersoalkan oleh para sarjana yang
rnenyelidiki sejarah Majapahit-Demak. Dalam karangannya yang berjudul"Wanneer
ia Majapahit gevallen?" (Kapan Runtuhnya Maja?ahit), yang telah disebutkan
I i muka G. P. Rouffaer menyebut tahun I 5 1 8. penyebutan tahun itu berdasarkan
remberitaan tentang Raja Pati Unus, raja Majapahit oleh PiQafeua. Dengan tegas
\otffier mengemukakan bahwa Pate.Unus berkuasa penuh di Demak mulai tahun
I 5 I 8 sampai l52l .Padakhun 1'52 I , namun yang sebenarnya adalah Adipati Unus
rertempat tinggal di'Jepara (Adipati Jepara), karena Jepara letaknya sebelah utara
lor : Jawa) dari Demak, maka Adipati Yunus disebut Pangeran Sabrang Lor. Ia
neninggalkarena sakitbengkakparu-paru, dan diidentifikasikan dengan Pangeran
iabrang. Lor (dalam Babad Tanah Jawi). Sebutan Pangeran Sabrang Lor
4rya Penangsang
t4
terhadap Malala, yang terletak di seberang utara selat.
H.J. de Graaf yakin bahwa Pangeran Sabrang Lor adalah sama dengan
Rodin Yunior (dalam Suma Oriental,karanganTome Pires), sedangkan Adipati
Yunus adalah pembesar Jepara. Ia berhasil menyingkirkan Rodin Muda.
R.A. Kern, bersandarkan pemberitaan de Barros dalam bukunya De Asia,
menduga batrwa Pati Unus adalah raja Sunda. Pemberitaan itu tidak pematr dibantah.
Boleh dipastikan bahwa pergantian sultan di Demak yang pertama
berlangsung sesudah Jin Bun wafat. Menurut berita dari Klenteng Sam Po Kcng
di Semarang, Jin Bun wafat pada tahun l5l8 pada usia 63 tahun. Pada tahun ini .
jug4 Adipati Yunus naik tahta kesultanan Demak. Pada tahun I 5 12, Adipati Yunus
mencoba menyerang Malaka dengan membawa meriam-meriam besar bikinan
Kin San. Ia wafat akibat sakit bengkak paru-paru. Pemberitaan ini ditafsirkan
oleh G. P Ro uffo e r bahwa Adip ati Yunus wafat karena tu sukan keris (Kri s s t e e k).
Berita tentang wafatryaAdipati Yunus juga dinyatakan oleh Pigafeffa dalam tahun
I 522, ketrkaperahu Victor ia-ny a sin ggah d i Timor.
Pembunuhan terhadap Pangeran Surawiyata
Makam Pangeran Sekar Seda Lepen di konplek Masjid Agung Demak
At'7t; [=eiicngs.frt'tg
15
Dalam Babad ranah,trav,i, disebutkan Sekar Seda Lepen dibunuh oleh
s*nan Prau'ata, putra sulung Trenggana. Pangeran Sekar seda Lepen adalah
ayah Arya Penangsang. Demikianlah Pangeran Sekar Sedalepen adalah menantu
Adipati Jipang. Menurut se rat Kanda, puta Pangeran Jin Bun yang kawin dengan
putriAdipati Jipang ialah Raden Kikin. Dengan demikian Raden Kikin sama
dengan Pangeran Sekar sbda Lepen adalah benar adanya, Kiranya, Raden Kikin
merupakan penghalan g bagi Raden Tren ggana untuk mewarisi takhta kesultanan
Demak sepeninggalan Adipati Yunus, sebabnya karena Raden Kikin lebih tua
daripada Raden Trenggana. Namun, Raden Kikin lahir dari istri ketiga, sedangkan
Raden Trenggana lahir dari istri pertama. Itulah sebabnya Sunan prawata
menyimakan Raden Kikin alias Pangeran Seda Lepen. Peristiwa itu yang d imaksud
oleh berita dari Tionghoa dari Klenteng di Semarang dan disebut perebutan
kekuasaan.
Arya Penangsang Jipang menaruh dendam kepada sunan prawata sesudah
panbunuhan Raden kikin, Sunan Prawata mendapat balasan dari putranya yang
bemamaArya Penangsang. Perang saudara antaraketurunan Jin Bun pada tahun
I 546 mengakibatkan runtuhnya kesultanan Demak. Muk Ming berhasil ditewaskan
oleh prajurit Jipang, yang bemama Soreng Rangkud. Namun, Arya penangsang
Jipang tidak berhasil menguasai Demak, karena ia tewas dalam perang melaw.an
Jaka Tingkir dari Pengging. Jaka Tingkir adalah menantu Sultan Trenggan4 tetapi
juga cucu bupatiAndayaningrat dari Pengging keturunan raja Majapahit.
Di bawah pemerintahan Sultan Trenggana, Demak berusaha menguasai
perdagangan rempah-rempah di kepulauan Maluku dan memperluas wilayahnya.
Musuhnlza yang u,tama ialah orang-orang Portugis. Siapapun yang men gadakan
hubungan dengrin orang portugis diserang oleh tentara Demak. Karena raja Sunda
pada tahun 1522 nengadakan persetujuan persahabatan dengan orang-orang
Portugis dari pelabuhan Malaka, dan mernberi izin kepada orang-orang portugis
untuk membangun benteng di pelabuhan Sunda Kelapa, maka armada Demak
pada tahun 1526 dikirim ke Sunda. Dalam pertempuran antara tentara Demak
dan tentara Sunda, Baduga Raja Sunda tewas. Tentara Portugis yang datang
dari Malaka di bawah komando Fransisco De sa menderita kekalahan. Maksud
mendirikan benteng dipelabuhan sunda Kelapa batal. Bupati Girindrawardana
di Majapahit, yang beberapa kali telah mencoba mengadakan hubungan dengan
orang'orang Portugis, yakni pada tahun 15 l7 dan 1521 , perlu terus-menerus
diawasi. Pada tahun 1527, sepulangnya dari Sunda, tentara Demak lalu dikirim
ke Maiapahit. Kota Maiapahit akhi*yu diduduki oleh tentara Demak.
Arya Penangsang
t6
' Dari Babad Tanah Jawi, diperoleh berita bahwa Sultan Trenggana
mempunyai empat putri dan dua putra. Putra yang sulung bernama Pangeran
Prawata; putra yang bungsu bernama Pangeran Timur. Berita itu cocok dengan
berita dari Klenteng Sernarang.
Dalam kronik Tionghoa diberitakan bahwa Raden Trenggana mempunyai
dua orang putra, yakni Muk Ming ( Bagus Mukmin ) dan Toh A Bo. Muk Ming
mendapat didikan dari Kin San di Semarang. Dengan bantuan masyarakatTionghoa
Semarang,yang tidak memeluk agama Islam, Muk Ming berhasil menyelesaikan
1.000 kapal jung yang besar, yang masing-masing dapat memuat 400 orang, karena
SultanTrenggana bermaksud mengadakan ekspedisi ke Laut Timut merebut
kepulauan rempah-rempah. Siang malam di galangan kapal Semarang orang sibuk
bekerja membuat kapal. Ekspedisi ke Laut Timur (Indonesia Timur) berlangsung
padatahun 1546.
Setelah Kin San (Raden Kusen) mangkat pada tahun 1529, Muk Ming
menggantikan Kin San sebagai pembesar yang paling berkuasa di Semarang. Toh
A Bo dididik dalam ketentaraan dan memimpin armada Demak pada tahun 1526
ke Cirebon dan Sunda; pada tahun 1 527, lialmemimpin tentara Demak menyerbu
Majapahit. Seperti telah diuraikan, TohABo adalah adalah SyarifHidayatFatahillah
atau Faletehan , yang pernah menjadi Sultan Banten dan di Cirebon. Namun dalam
babad-babad banyak yang menjelaskan bahwa Faletehan adalah pendatang dari
kota Pasai diAceh.
,Geger perebutan takhta kerajaan Demak ini mulai sejak tewasnya Sultan
Trurggana di Panarukan tahun 1 546, yang berlanjut dengan naik takhtanya Pangeran
Prawata. Seorang putra Pangeran yang menjadi penguasa di Jipang Panolan,
Pangeran Arya Penangsang telah menaruh dendam pada Pangeran Prawata ini,
karena Pangeran Prawata ini telah menyuruh menjaga kaputren yang sangat sakti
untuk melakukan pembunuhan pada ayah Pangeran Arya Penangsang.
Peristiwa terbunuhnya Pangeran Sedo Lepen memang terdapat dua versi
yaitr,r:
a. Babad Tanah Jawi : Pembunuhan Pangeran Sedo T epen terjadi pada
masa pemerintahan Pangeran Sabrang Lor atau beberapa saat sewaktu
Pangeran Sabrang Lor meninggal digantikan oleh Pangeran Trenggana
sebagai Sultan Demak.
b. Serat Kandhaning Ringgit Purwa, Naskah KGB No. 7 :
Pembunuhan tersebut terjadi pada masa pemerintahan Sultan Tienggana.
Dari kedua versi di atas bila disesuaikan dengan penjelasan tentang keluarga
Arya Penangsang
r**t;akdengan motifpernbunuhan itu ,"rdiri dengan tegas dijelaskan oleh Babad
Thnah Jawi, sedan g Serat Kandhaning Purwa ini rnenuturkan motif ini dengan
rjelas sebagai berikut
,
Diieritakan, Sultan Trenggana mempunyai seorang adik yang sangat
dikasihinya bemama Pangeran Sabakingkin. Curahan kasih sayang Pangeran
Trenggana yang demikian besar ini dapat dimengerti, oleh karena Pangeran
Sabakingk_in mempunyai sifa&sifat terpuji, " asru ibadahira - salatnya tan surat
- atetap ing ngilmu sarak " (" giat beribadah, tidak pernah lalai melaksanakan
salat dan menetapi syariat " ).
Jika musim hujan tiba Sultan Trenggana bertempat tinggal di Prawata,
Pangeran Sabakingkin diminta rnenjadi wakilnya dalam menjalankan peradilan di
Demak. Penduduk Demak B intoro sangat sayang kepadanya.
Pada waktu itu Pangeran Sabakingkin telah berputra. Yang tua bernama
Raden Penangsang, sedang yang muda bernama Raden Arya Mataram.Raden
Atya Mataram ini masih kedil. Pangeran Prawata merasa iri hati terhadap Pangeran
Sabakingkin. Dalarn hati ia berpikia jika ayahnya kelak meninggal, tidak urung
pamannya ini yang akan menggantikan kedudukan sebagai raja. Sesuai dengan
rvatak orang mud4 Pangeran Prawata belum merasa puas hatinya j ika kemungkinan
ini belum dapat dicegah, Dengan rahasia ia bermaksud mengundang abdi penjaga
yang berasal dari Mahpura, bemama Surayata (langkungilo). Kepala abdi
penjaga ini dikenal sebagai seorang yang kuat dan sakti, tidak ada seorangpun
yang dapat menyamainya. Pada suatu malam Pangeran Prawata mengundang
Jangkungilo tersebut dan dengan berbisik-bisik menyuruhnya membunuh Pangeran
Sabakingkin. Jangkungilo tidak menolak, dengan cepat ia menyiapkan senjatanya
dan melaksanakan tugas.
Jangkungilo bersiap-siap di tepi sungai dengan berpura-pura sedang
memancing ikan. Sudah menjadi kehendak Tuhan, waktu fajar telah menyingsing
Pangeran Sabakingkin telah keluar dari kediamannya. Ia mau pergi ke sungai,
mengambil air wudlu. Kepergian ini tanpa pengawalan. Baru saja Sang Pangeran
membasuh muka, Jangkungilo tanpa basa-basi langsung menyerang. Pangeran
Sabakingkin tertusuk perutnya dan terjatuh ke dalim surigai,.dengan cepat buaya-
buaya di sungai menyantapnya. Tubuhnya hancur dimakan binatang-binatang itu,
buaya-buaya dengan senangnya bergerak ke sana ke mari berderam-deram
bunyinya.Akhimya semua penjagatempat kediaman pangeranberdatangan, mereka
terkejut karena yang berada di sungai adalah tuannya sendiri.
Kepala prajurit meinberikan perintah kepada para penjaga tempat kediaman
atkan. Mereka bersama-sama keluar ke
Arya Penangsang
18
menuju ke sungai. Karena banyaknya prajurit yang berdatangan, buaya-bua1
akhirnya menyelam dan menghilang, kini tinggal mayat pangeran yang penuh lukr
Para penjaga terkejut melihat tuan merbka telah meninggal Jenazah Pangera
Sabakingkin dibawa masuk ke rumahnya. Isterinya rnenangis, para dayang tida
ketinggalanjuga.Haru dan suara isaktangis membelah bumi. Mereka sama-sarn
masuk kE dalam istana.Tubuh sang Pangeran luka-luka. Sebagian orang mendugi
Pangeran Sabakingkin telah digigit kawanan buaya.
Malam itujuga peristiwa sedih ini disampaikan kepada Sri Baginda Sultar
Kanjeng Sultan segera pergi ke tempat kediaman kakak. Kanjeng Sultan telah tit
di tempat itu. Sri Baginda tertegun-tegun, merasa sangat tertekan jiwanya. Dalar
hatinya merasa, memang nasib kakaknya harus demikian. Jumlah pelayat banya
sekali. Sunan Kudus dan semua ulama ikut melayat. Jenazah Pangeran Sabakingki
dirawat dan dimakamkan di samping makam ayahnya. Kanjeng Sultan meras
sedih, kecewa dengan kepergian kakak. Sri Baginda merasa bagaikan sebatan
kara di dunia ini.
Dengan tewasnya Pangeran Sabakingkin, Pangeran Prawata memang tela
mendapatkan jalan yang lapang tanpa halangan untuk melaksanakan cita-citanyi
A.ia Penangsang Menuntut Balas
Mskom Arya Penongsang di belakang Masjid A,gung Demok
Aryo Penangsang
t9
'Menurut Mendez Pinto (peregrinacao), meninggalnya Sultan Demak,
Trenggana, secara mendadak dalam ekspedisi melawan pasuruan (panarukan) di
ujung timur Jarva pada I 546, mengakibatkan timbulnya kekacauan dan pertengkaran
di antara para calon pengganti raja. Ibu kota Demak hancur karenanya. pinto
mengabarkan adanya pertempuran antara yang Dipertuan di cirebon dan
"I,aksamana" di "Panarukan" (yang dimaksud tentunya pasuruan). Kedelapan
rajayang berhak memilih raja baru (pengganti sultan Trenggana) akhirnya
memutuskan nieninggalkan Demak dan purang. para pembesar kerajaan yang rnurlt
Drp"**tinggal, tanpa setahu"kelompok delapan'r itu, pergi ke Jepara; di situ yang
di Surabaya,'oPate Sudayo", terpilih untuk mengisi jabatan sebagai strltan Demak.
"Pate Sudoyo" ini berkedudukan di"pisammanes", yang berjaiak dua belas jam
perjalanan dari Demak. Dalam jangkawaktu sembilan hari ii muncul di Demak
membawa b alatentatayang sangat besar. Ia mulai memulihkan ketertfban dengan
menggunakan kekejaman'dan pertumpahan darah. pada waktu itulah Mendes
meninggalkan Jarva. Jadi, dalamperegrinecao ia tidak memberitakan bagaimana
penggantian raja itu akhimya dapat berlangsung.
Cerita penulis Portugis tersebut, yang secara mencolok diberi ilustrasi
mengenai jumlah prajurit dan kapal yang luar biasa besarnya, sama sekali tidak
dikuatkan kebenarannya oleh babad Jawa (tidak seperti pemberitaan Tome pires,
yang benar'benar dikuatkan oleh babad Jawa). Tidak musiahil kalau Mendes pinto,
seperti halnya mengenai Pasuruan dan panarukan, mengacaukan nama-nama
geografis itu karena tidak mengaralnya. Mungkin rco.ung penguasa dari Jawa
Timyr (Surabaya, sidayu [?], pasuruan), dalam keka.arar"yarg terjadi sesudah
meninggalnya Sultan Trenggana p ada 1546,berusaha mereburkekuasizn Oi Oemat
(sehingga pusat kepentingan politik Jawa akan berpindah lagi dari Jawa Tengah ke
Jawa Timur). Tetapi, upaya itu gagar total. cerita-cerita Jawa tidak menghu*ptun
hal ini. Tetapi, pemberitaan Mendez pinto memang penting bahwa sebJgaiakiuat
kekacauan di Demak, rvibawa leparakoia pelabuhannya, secara politis menanjak
sbhingga putusan yang penting telah ditetapkan di situ.
Menurut semua babad di Jawa Tengah, Sultan Trenggana di Demak diganti
oleh Susuhunan Prawata,tangdiberi nama sesuaidengan nama gurung (Guiung
Prawata), tidakjauh dari ibu kota yang lama, yang menjadi tempaiiinggatnya oesl
Prawoto sekarang berada di kecamatan Sukolilo kabupaten pati. iJAiaman ini
(dalam perlapaan) dan gelar susuhunan y'ang dalam bentuk singkatnya, sunan
-juga dipakai oleh wali Sanga seperti Kalijaga - menunjukt<an uanwa t.kuu.uuo
raja ini pertama-tama bersumber pada kervibawaannya iebagaipelindung agama.
" itu agaknya tidak dikenal..Dalamserat
Arya Penangsqng
20
Kandha ( hlm. 439 ), mengenai dia diberitakan bahwa "vo lgens eijgenverkiezing
Priai Moenkim ofte een Heilige soesoehoenanvan Prmuata'' (karenapilihannya
sendirilah ia telah menjadi priyayi Mukmin atau Susuhan Suci di Prawata). Masuk
akal jika selama masa pergolakan politik dan sesudahnya - yang mulai timbul di
Demak sesudah mangkatnya Sultan - hanya kekuasaan rohani seorang kgturunan
tingkattinggi keluargayang lama itu sajalah yangmerupakan satu-satunyajaminan
untuk mengembalikan ketertiban dalam batas tertentu. Dapat diduga, Susuhunan
di Prawata mencari dan mendapat juga bantuan dari "masyarakat yang alim",
yang telah menganggap Masjid Demak sebagai pusatnya,.yakni sebuah Masjid
yang didirikan dan dikelold oleh keluarga Raja Demak.
Daerah yang dijadikan tempat tinggal Susuhunan, yaitu Prawata, memang
terkenal, dan sudah sejak abad XIX diteliti oleh sarjana Belanda. Menurut salah .
satu edisi Serat Kandha (Codex Lor 6379,ji1. 9) konon, Prawata didirikan oleh
Sultan Trenggaha sebagai taman sari, tempat menikmati kesegaran dan keindahan.
Pertempuran berdarah ahtara para calon pengganti raja, yang katanya
disaksikan sendiri oleh Mendez Pinto, diangkat dalam babad Jawa Tengah dalam
bentuk kisah mengenai serangkaian pembunuhan. Menurut babad dan Serat
Kandha,sesudah meninggalnya Sultan Trenggana, saudara laki-lakiny4 Pangerair
Seda Lepen, dibunuh atas perintah Susuhunan Prawata. Abdi-abdi pangeran tua
itu kemudian membunuh orang yang telah menewaskan majikannya ifi(Babad
Thnah Djawi,jil. ry hlm.12 dan Serat Kandha, Codex Lor 6379,ji1. 9). Seda
Lepen (meninggal di sungai) adalah pangeran itu, yang diberikan sesudah ia
meninggal, pembunuhan itu agaknya dilakukan dekatjembatan di atas sungai. Tidak
diberikan alasan mengapa Susuhunan Prawata menyuruh membunuh pamannya.
Dapatlah diduga bahwakarena pamannya adalah juga calon pengganti raja.
Serat Kandha (Codex Lor 6379) menyebut yang terbunuh itu dengan nama
Pangeran Sabakingkin. Konon ia adalah ayah Aria Penangsang, yang pada
gilirannya membalas dendam dengan pembunuhanjuga.
Sama sekali tidak ada berita dalam babad Jawa mengenai pemerintahan
Susuhunan Prawata. Tetapi, ada surat Portugis yang ditulis oleh Manual Pinto
(bukan Fern. Mendez Pinto), ditujukan kepada Uskup Besar di Goa, bertanggal7
Desember 1548, dan dikirim dari Malaka. Ternyata penulisnya singgah di Jawa
dalam perjalanan pulang dari Sulawesi Selatan kembali ke Barat, dan rnengadakan
pembicaraan dengan raja. Menurut tanggalnya, mungkin raja itri Susuhunan
Prawata. ManuelPinto antara lain memberitakan, rajalawaitu sedang berusaha
mengislamkan seluruh pulau Jarva. Raja berkata,bila usaha ini berhasil. ia akan
menjadi Segundo turco, maksudnya : menjadi Sultan Turki .vang kedua, setaraf
Arya Penangsong
21
Suleiman I, Sang Pencinta Kemewahan (1520-1566). Ia mengira akan dapat dengan
mudah menjatuhkan Malaka dengan menutupjalur-jalur pengiriman beras dari Jawa.
Ia berkatajuga bahwa sedang mempertimbangkan akan mengirimkan ekspedisi
ke Sulawesi Selatan untuk menaklukkan dan mengislamkan daerah itu. Manuel
Pintoberusaha supaya Raja membuang pikiran tersebut karena khawatir kalau-
kalau ekipedisi pasukan Jawa akan merugikan P astor Vicente Wegas yang pada
waktu itu juga sedang berusaha memperkenalkan agama Kristen di Sulawesi
Selatan.
Dari berita-berita Manuel Pinto, dapat disimpulkan bahwa raja Jawa itu agak
mengetahui perkembangan politik di Eropa. Pada 1547 Sultan Suleiman I telah
mengkonsolidasikan kedudukannyq di daerah Hungaria dengan mengadakan
V.perjanjian dengan Karsar Karel t
Ia seorang pahlawan aguna Islam. Dr. Crucq ("Kanon", hlm. 362) berusaha
membuktikan pada pertengahan abad XVI di Keraton Demak hidup seorang Portugis
yang murtad, berasal dari Algarvia @ortugis Selatan), terkenal dengan nama Coje
Geinal (mungkin sajaY.,hojaZ,ainu'l-Abidin), yang kerjanya membuat meriam untuk
Raja. Dapat disimpulkan, orang inilah yang banyak memperkenalkan Keraton
Demak tentang Eropa dan penyebaran agama Islam.Bolehjadi Raja Demak yang
keempat itu menganggap dirinya penguisa yang berhak penuh atas kerajaan Islam
dan sebagai pelindung agama Islam, sedangkan kekuasaan pemerintahan
sebenarrtya sudah beralih ke tangan orang lain. Pertumbuhan kekuasaan raj a-raja
Islam yang setengah merdeka di Jawa Barat (Cirebon dan Banten) dan di
JawaTimur (Surabaya dan Gresik-Giri) dimulai pada pertengahan abad XVI;
begitulah anggapan orang. Agaknya Susuhunan hawata tidak berkuasa mengubah
situasi yang demikian itu.
Tidak ada berita Portugis atau Eropa lain mengenai akhir pemeiintahan R4a
Demak. Sebaliknya, kisah-kisah dalam babad dan cerita Jawa Tengah memuat
cerita romantis tentang pembunuhan Susuhunan Prawata. Konon, ia bersama istrinya
dibunuh atas perintah atau oleh saudara sepupu sendiri, Arya Penangsang, sebagai
balas dendam'atas kematian ayah Arya Penangsang, yang sebelumnya dibunuh
atas perintah Susuhunan Prawata. Arya Penangsang ialah Adipati di Jipang-Panolan
(letaknya oukup jauh di sebelah timur Demak). Iajugalah yang telah nrembunuh
Pangeran Kalinyamat, yang karena perkarvinan masih berhubungan keluarga dengan
Raja Demak. Bahkan ia merencanakan pembunuhan terhadap JakaTingkir, yang
kelak akan menjadi Sultan Pajang. Janda Pangeran Kalinyamat yang terbunuh itu
kelak dikenal sebagai Ratu Kalinyamat. Konon dengan tindakarunyayangtepa! ia
Arya Penangiang
22
Jipang dengan tentara Pajang. Jipang ditundukkan, danAria Penangsang gugur.
Dengan demikian berakhirlah keluarga Raja D6mak cabang Jipang, dan
mulailah dinasti Pajang memegang kekuasaan tunggal. Hal ini tidak memberikan
petunjuk yang dapat menguatkan kebenaran babad. Dalam silsilah Raja Sunda
tertulis, bahwa ada seorang Pangeran Jipang yang dikisahkan sebagai adik laki-
laki Pangeran Ratu, yang boleh dianggap sama dengan Susuhunan Prawata dal4m
babad di JawaTengah. Kenyataan ini mendorong kita harus berhati-hati sebelum
percaya pada gambaran keadaan yang serba romantis dalam babad itu.
Makam Arya Penongsong di Kadilangu Demak
Arya Penangsang
23
. BAB III
KADIPATEN JIPANG PAIIOLAN
Lokasi Kadipaten Jipang
Wilayah Jipang pada awalnya(padazaman kerajaan Demak ) diperkirakan
' lebih luas dari setelah zaman Mataram dan barangkali lebih mengecil lagi setelah di
bawah kolonial Belanda. Pada peta Inggris yang pertama ( 1 81 l ), \f ilayah Jipang
masih tergambar berada di perbatasan dengan Kediri dan Malang di selatanny4 di
bagian Barat berbatasan dengan Kertosono dan di bagian timur dengan Pasuruan.
Sedangkan Jipang sendiri ditempatkan di tepian sungai Brantas. Dapat diperkirakan
bahwa peta itu kurang akurat, bahkan nampak direka-reka. Peta itu dibuat dalam
rangka serbuan Inggris ke Jawa tahun I 811 . peta yang dibuat tahun 1817 dapat
lebih dipercayadanlebih akurat, karena dibuat setelah Inggris menguasai seluruh
'pulau Jawa.
. Menurut sejarawan BelandaDr. H. J, De. Graaf& Dr.Th. G Th. Pegeaud:
'Nama Jipang diberikan kepada daerah antara Gunung Kendeng dan pegunungan
pesisir utara, yaitu daerah hulu sungai Lusi atau Serang, yang sekarang bermuara
di Laut Jawa di sebelah selatan Jepara. Mungkin dahulu kala sungai itu bermuara
di sebuah selat yang dangkal, tempat Demak , Pati dan Juwana, yang memisahkan
pulau Muria dan daratan Jawa. Daerah ini sekarang terletak di Kabupaten Blora
dan Kabupaten Bojonegoro, yang termasuk Karesidenan Rembang. Panolan konon
nama sebagian daerah.itu."
Dalam catatannya Rffies menunjuk pembagian wilayah di Jawa Tengah /
Timur sebagai berikut: Divisi yang dikuasai langsung oleh Belanda kemudian [nggris,
yaitu yang berpusat di Semarang dan Surabaya, Yang berpusat di Semarang sejak
zaman VOC dikenal sebagai pemerintahan Northeast Coats meliputi wilayah
Tegal, Pekalongan, Semarang JeparadanRembang. Sedangkandivisiyangberpusat
di Surabaya dikenal sebagai Oost Hoek atau East Point meliputi Surabaya" Gresik,
Pasuruan, Besuki, di mana Banyuwangi, Bangkalan dan Sumenep masuk bagian
Madura, akan tetapi menjadi bagian dari Divisi East Point.
Daerah pedalaman yang berbatasan dengan divisi Semarang adalah propinsi-
propinsi dari pangeran-pangeran pribumi. Propinsi-propinsi pribumi ini adalah
kerajaan.kerajaan Surakarta dan Mataram. Di samping itu ada distrikdistrik pribumi
seperti Kedu, Grobogan, Wirosari, Blora, Jipang, dan Wirasaba. Distrik-distrik ini
pada tahun 1 8 12 diserahkan kepada Inggrs. Dari pembagian wilayah tersebut maka
di Jawa pada rzrmantnggris ada 17 propinsi, yakni: Banten, Batavia dan sekitamya,
Arya Penangsang
24
Jipang, Jepara dan Juwana, Rembang, Gresik, Surabaya, Pasuruhan, Probolinggo,
Banyuwangi. Dengan demikian Grobogan dan Jipang adalah propinsi yang setaraf
antara lain dengan Surabaya (yang menjadi batas Jipang di bagian timur).
Menurut peta tahun 1817, rvilayah Jipang dan Grobogan adalah sebagai
berikutjikamerujuk pada Propinsi JawaTengah dan Propinsi JawaTimur sekarang
ini, maka wilayah yang disebut "Jipang dan Grobogan" (versi peta I 8 I 7) berada di
sepanj ang B en gawan So lo di bagian batas selatannya dan yan g membatas i antara
Propinsi Jawa Tengah dan Jawa l'imur di bagian wilayah Jipang dan Grobogan.
Terus ke utara, di mana Bengawan ini menjadi batas antara Kabupaten Bojonegoro
dan Kabupaten Tuban di JawaTimur. Jikabolehdigambarkan, makayang dimaksud
Jipang dan Grobogan (versi l8l7) adalah kurang lebih berada di Kabupaten
Grobogan dan Kabupaten Blora di Jawa Timur. Luas Jipang dan Grobogan adalah
1.218 sq miles dengan penduduk 66.622 orang (th 1815). Luasnya hampir sama
dengan Propinsi Surabaya, termasuk di dalamnya distrik-distrik Jaba Kota, Semimi,
Jenggala, Rawahpulu, Gunung Kendeng, Kabu, Linkr, Japan (Mojokerto) dan
Wirasaba (Jombang?). Luas Propinsi Surabaya tersebut adalah 12 1 8 sq.miles dengan
penduduk I 5 4.5 12 orang.
Setelah penguasa Jipang PangeranArya Penangsang tewas dan dikalahkan
pada tahurt 1549, maka oleh Pajang wilayah itu diserahkan kepada salah seorang
anggota keluarga Pajang untuk diperintah sebagai daerah gaduhan, "pinjaman".
Setelah raja Pajang meninggal pada tahun 1587, Jipang dijadikan tempat tinggal
Pangeran Benawa, karena kota kerajaan Pajang telah diduduki oleh Senapati
Mataram. Pangeran Benawa menempati kota Panolan sebagai tempat til,rggalnya.
Kemungkinan pula kota Jipang telah dibumi hanguskan oleh Pajang pada waktu
serangannyatahun 1549 atau juga setelah pemberontakan Bloratahun 1554 atau
1556. peristiwa ini dikenal sebagai "pamblora", yaitu pemberontakan Blora atas
Pajang. Pembalasan yang ingin dilakukan oleh orang-orang Jipang terhadap Pajang,
yaitu saat meninggalnya Sultan Pajang pada tahun I 5 87. Cerita mengisarhkan bahwa
dalam periode kekacauan setelah meninggalnya Sultan Pajang, raja Demak dengan
sejumlah prajuritnya, termasuktentara bayaran dari orang-orang Bali, Bugis dan
Makasar, yang tibatiba muncul di Pajang dengan maksud melaksanakan hak dan
tuntutannya atas kekuasaan tertinggi sebagai raja. Akan tetapi pasukan Demak ini
dapat diceraiberaikan oleh paSukan Senapati dari Mataram. Namun Senapati
memperlakukan raja Demak itu dengan segala kemuliaan dan kehormatan. Senapati
memerintahkan supaya raja Demak (yang rnungkin sudah tua) diantarkan kembali
ke Demak dengan tandu yang dikawal, dan kedua tangannya diikat dengan cinde
(selendang sutera).
Arya Penangsang
25
Asal Mula Keris Setan Kober
Keris yang terkenal haus
darah dan membuat celaka pemiliknya
ini dicipta oleh Empu Bayuaji Kober
pada j aman Kerajaan Pajajaran ( 1 1 50
M). Empu Bayuaji Kobertidak hanya
memiliki murid dari bangsa manusi4
namun juga memiliki murid dari
sebangsa lelembqt yaitu jin, setan ,
dedernit dan lain-lain, Mungkin ini
karena Empu Bayuaj i Kober
bertempat tinggal di tepi hutan yang
angker di daerah Cirebon. Empu
Bayuaji Kober jengkel sekali pada
PUSAI(A BRONGOT murid-muridnya terutama pada setan
SETAN KOBER yang selalu mengganggu bila membuat
keris.
Mungkin sudah suratan,
karena j in dan setan yang selalu
mengganggu sewaktu membuat
keris,maka keris yang dicipta diberi
nama "setan kober" yang mempunyai
prabawa sangat panas dan selalu
niemiliki hawa murka (ambisi besar).
Singkat cerita akhirnya keris setan
kober berpindah tangan ke Adipati
Cirebon yang bernama Dirganegara.
Dalam cerita tutur, Adipati Dirganegara adalah menantu dari Sultan Fattatr,
ia dijodohkan dengan Ratu Mas Nyawa. Dirganegara mempunyai adik putri yang
bernama Putri Sri Panggung, yang kebetulan bersuamikan Pangeran Surawiyata
(Pangeran Sekar Seda Lepen). Mungkin karena persaudaraan kakak.beradilq
akhimya keris Setan Kober bisa berpindah tangan ke Pangeran Surawiyata, yang
kemudian berpindah tangan lagi ke putranya yaitu PangeranArya Penangsang,
-Adipati Jipang Panolan, jaman Kasultanan Demak ke-3 ( I 52 I I 546 M ),
Keris Setan Kober sekarang masih ada, dan penulis'juga sempat
Arya Penangsang
26
dirahasiakan. Dalam wawanctrra, pemilik menjelaskan bahwa keris tersebut setiap
tahun selalu minta tumbal atau dijamas dengan darah l0 ekor ayam.
Keampuhan keris tersebut adalah bila keris itu menunjuk (diarahkan) ke
lilin atau lampu yang menyala, seketika itu lilin dan lampu langsung padam.
Entahlah,....kalau keris itu diarahkan ke manusia. Melihatkeampuhan keris Setan
Kober akhimya pemiliknya takut sendiri, kemudian keris tersebut dititipkan pada
seorang ahli keris.
Memang benar adanya, kalau keris Ken Arok yang dicipta oleh Empu
Gandring yang berhawa panas dan akhimya menghabisi 7 (tujuh) nyawa : 1. Empu
Gandring, 2. Akuwu TunggulAmetung, 3. Tumenggung Kebo Ijo, 4. Sri Rajasa
(KenArok), 5. hajurit, 6. Raja MudaAnusapati, T.Tohjaya, akhimya keris tersebut
musna, menghilang entah kemana.
Begitu juga keris Kyai Brongot Setan Kobet yang berJrawa panas ini
akhirnya menghabisi 7 (tujuh) nyawa juga: l. Adipati Cirebon Dirganegara,2.
Pangeran Sekar SedaLepen, 3. Istri Pangeran Sekar, 4. Pangeran Hadiri, 5. Sunan
Prawata, 6. Ishi Sunan Prawata, 7. Arya Penangsang (saat mencabut keris).
Arya Penangsang Sang Antagonis
Tokoh Arya Penangsang telah banyak diceritakan dalam babad ataupun
legenda Jawa. Di bawah ini cerita tokoh tersebut menurut versi Jipang, Sultan
Demak (maksudnya Sultan Patah) adalah kakek Arya Penangsang. Sedangkan
orang tuanya adalah Surawiyata, yang disebut pula sebagai Pangeran Sekar Seda
:Lepen (artinya Pangeran yang mati di pinggir Lepen sungai). Pangeran ini adalah
orang yang sabar dan taat pada agama.Ia dibunuh oleh orang suruhan Bagus
Mukmin (Pangeran Prawata) dengan memakai keris sakti milik Sunan Kudus.
Keris itu sendiri berada di Tlawungan tempat menggantungkan keris) yang diambil
oleh Bagus Mukmin tersebut, Keris itu bernama Kyai Brongot Setan Kober.
Kematian Pangeran Surawiyata disaksikan oleh istinya yang sedang mengandung,
karena cintanya terhadap suaminya, maka dengan keris yang tertancap di dada
suaminy4 sang istri mencabut keris tersebut kemudian ditikamkan ke dadanya.
Oleh karena kandungannya memang saatnya untuk lahir maka pada saat
kematian itu lahirlahjabang bayi yang dikandung. Bayi tersebut lalu dipungut oleh
Sunan Kudus dan diberi nama Raden Ibrahim Haji. Bayi ini dikenal sebagai
Penangsang, karena pada waktu lahir di pinggir sungai tersebut temangsang di
akar-akar pohon yang berada di air. Sejak diangkat oleh Sunan Kudus, Penangsang
dititipkan kepadaorangtuanyayang berada di Jipang bernamaRaden Usman Haji.
Setelah dervasa Penangsang menjadi murid Sunan Kudus..Tentunya ilmu dan
kepandaian Sunan Kudus banyak diberikan kepada Penangsang, termasukjuga
keris yang pernah untuk membunuh kedua orang tuanya.
Arya Penangsang
27
Demikian sepagian cerita Penangsang versi Jipang, sayangnya cerita ini
tidak ditulis lengkap. Kita sangat mengharapkan cerita tutur ini lebih banyak lagi
dari Jipang, seperti babad Jipang, yang sampai saat ini belum pernah kami temukan.
Ceritatutur menambahkan bahwa setelah istri mengetahui sang suami meninggal,
ia langsung menubruk dan memeluknya. Ia tak tahu kalau keris tembris hingga
punggungnya, ujung keris menancap diperutnya dan akhirnya wafatlah istri
Pangeran Seda Lepen.
Babad-babad dari Jawa, terutama yang ditulis kraton Pajang, maka peran
Arya Penangsang dalam sejarah Jawa adalah peran antagonis, tokoh yang
dipersalahkan. Ada berita samar-samar yang memberi petunjuk ketidak benaran
kisah yang dibuat oleh KiAgeng Karanggayam tersebut. temyataArya Penangsang
bukan merupakan musuh berat bagi Sultan Trenggana. Pada waktu Demak
menyerang kerajaan Hindu di Pasuruan dan Pajajaran, temyata Aryapenangsang
merupakan salah satu senopati pasukan yang gagah berani dan mempunyai prestasi
gemilang dalam kedua pertempuran tersebut.Namun semua peristiwa itu tak pemah
muncul di dalam babad maupun serat. Yangjelas pasca Sultan Fattah menunjukkan
bahwa kepentingan dakwah Islam pada waktu itu telah memudar. Ini dirasakan
sekali oleh orang-orang Jipang,sehingga mereka berkesimpulan: bahwa orang
membela kebenaran lebih besar tantangannya daripada orang yang bertindak
semena-mena!
Demikian pula atas tindakan Arya Penangsang yang gegabah itu, menj adikan
mereka arif dan matang dalam berfikir, akhirnya orang Jipang$erkesimpulan :
o Orang yang bertindak ceroboh, yailu tanpa mau mengindahkan nasehat
yang baik dari orang lain, akan merugikan dirinya sendiri. '
o Orang yarg meninggalkan pekerjaan yang belum selesai, pasti akan
menyulitkan dirinya sendiri.
Diceritakan bahwa A.rya Penangsang disuruh oleh Sunan Kudus untuk
bertapa selama 40 hari, namun baru 39 hari Arya Penangsang telah mengakhiri
tapanya, akhimya kesaktian beliau belum pulih yang menyebabkan kalah dalam
berperang melawan Danang Sutawijaya.
Soreng-soreng yang Perkasa
Masa pemerintahan Sunan Prawata berlangsung sangat singka! hanya sekitar
3 tahun. Saking singkatny4 maka dalam sumber tradisional kurang diberitakan.
Sunan Prawata mengakhiri pemerintahan karena dibunuh oleh suruhan Arya
Penangsang ; yangbemama Soreng Rangkud. Balas dendam Arya Penangsang
Arya Penangsang
28
dikemukakan di atas. Menurut cerita tutur di Blora diyakini batrwaArya Penangsang
lahirdiKudus, yaitu ketikapangeran Sekmberhasil dibunuh oleh suruhanPangeran
Prawata di tepi Kali Gelis, isterinya dalam keadaan hamil tua. Mengetahui suaminya
mati dibunuh oleh suruhan Pangeran Prawata, maka seketika itu pula ia mencabut
keris yang masih menancap di tubuh Pangeran Sekar dan kemudian menikamkan
pada dirinya sendiri sehingga tewas. Saat itu pula lahirlah bayi lakiJaki yang ada
dalam kandungannya. Bayi laki-laki inilah yang kemudian dikenal narna Arya
Penangsang. Karena Jipang merupakan tanah perdikan,, maka Arya Penangsang
disembunyikan di Jipang dan diberi narna Usman Haji.
Dengan dernikian tampak bahwa kedekatan hubungan antara Arya
Penangsang dengan Sunan Kudus bukan hanya sebagaimana guru dan murid, tetapi
tampaknya juga sebagai saudara, atau setidaknya menjadi murid terkasih:
Oleh karena itulidak mustahil apabilamengenai berbagai persoalantentang suksesi
kesultanan Demak, khususnya dalam menghadapi lawan politiknya, Arya
Penangsang selalu minta nasehat dan bantuan kepada Sunan Kudus. Dari Sunan
Kudus lah, Arya Pertangsang mengetahui segala situasidi Kasultanan Demak,
Soreng-soreng adalah pasukan berani mati dan selalu siap bila diperintah
olehArya Penangsang.
Soreng Rangkud ditugaskan untuk membunuh Sunan Prawata.
Soreng Singaparna, SorengPati, Soreng Satru, dan SorengJayamereka
berempat ditugaskan untuk membunuh Sultrur Hadiwijaya.
, Soreng Rana ditugaskan untukmembunuh Pangeran Hadiri.
Makam Soreng Pati di Cabeon Demak Makam Soreng Rono di Mranak Demak
Arya Penangsqng
)9
BAB IV
AWAL RTINTT]HI{YA KERAJAAN
Mempersempit Gerakan Portugis
Telah dijelaskan di depan bahwa Sulfan yang menggantikanAdipati Yunus
ialah Sultan Trenggana. Tatkala Sultan Trenggana naik takhta, kekuasaan Demak
sudah besar. Semua kota.kota pesisir seperti Giri, Surabay4 Gresik, Sedayu, Tuban
dan lain-lain telah mengaku di bawah kedaulatan Demak. Kota-kota pelabuhan itu
tidak merasakan kekuasaan dipertuan Dbmak itu sebagai beban atau sebagai
penindasan, melainkan mereka dengan sukarela menggabungkan diri dengan Demalq
sebab di dalam persatuan itu mereka merasa lebih aman. Mereka merasa lebih
kuat dalam menghadapi sisa-sisa kekuasaan Majapahit di daerah pedalaman dan
dalammenghadapi kemungkinan serbuan kaum Portugis.
Karena kekuasaannya lebih besar, maka cita-cita Sultan Trenggana juga
lebih jauh. Seperti Raden Fattah dan Adipati Yunus, Sultan Trenggana pun
menganggap kaum Portugis sebagai musuh yang paling besar. Maka segala gerak-
gerik kaum Portugis selalu diawasi terus menerus.
Pada tahun 1522 sebuah futal Portugis menilarat di Sundakalapa di
dekat muara Sungai Ciliwung dengan membawa barang-barang tanda mata untuk
Raja Pajajaran. Sundakalapa adalah pelabuhan utama dari Pajajaran. Oleh Raja
Pajajaran kedatangan orang Portugis itu disambut dengan gembira. Raja Pajajaran
pada waktu itu masih beragama Hindu dan ia melihat dengan perasaan khawatir
akan berkembangnya agama Islam di kota-kota pesisir Jawa, yang makin lama
makin pesat.
Maka antara Raja Pajajaran dan kaum Portugis kemudian diadakan suatu
perjanjian.Dalam perjanjian itu orang Portugis diberi izin untukmendirikan sebuah
benteng di muara sebelah kanan Sungai Ciliwung dan Raja Pajajaran akan menerima
senjata, mesiu dan barang-barang lain dari Portugal. Sebaliknya Raja Pajajaran
akan memberi kepada Raja Portugis tiap tahun 1000 keranjang lada. Setelah itu
kapal Portugis kembali lagi ke Malak4 dengan janji akan kembali untuk mendirikan
benteng di Sundakalapa.
Sultan Trengggna menerima berita tentang perjanjian antara Portugis dan
Pajajaran itu. [a segera bersiap-siap untuk menghalang-halangi maksud orang
Portugis itu. Pada tahun 1526 ia mengirimkan sebuah armada yang kuat ke Jawa
Barat. Armada itu tidak langsung menuju ke Sundakalapa, melainkan ke Banten.
Arya Penangsong
30
Yang diserahi tugas oleh Trenggana, untuk memimpin armada itu ialah Faletelton
atau Fatahillah. Siapa Faletehan itu ?
Falatehan, asalnya seorang penduduk kota Pasai di Aceh. Padatahun 1 52 I
Pasai direbut dan dikuasai oleh orang Portugis. Penduduknya yang sebagian terbesar
beragama Islam, terpaksa harus meninggalkan Pasai. Mereka mgnyebar dan
kemudian menetap di kota-kota pelabuhan lainnya, di antaranyajuga di Jawa Baral
Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Faletehan mula-mula pergi naik haji ke Mekah, kemudian kembali lagi ke
Indonesia. Setelah mengembara kemana-mana, akhimya ia datang di Jepara dan
kemudian menetap di Demak. Ia orang agama yang fanatik dan sangat benci kepada
orang Portugis yang telah menguasai negerinya dan mengusir keluarganya. Di
wilayah Kesultanan Demak ia dengan giat mengajarkan agama Islam. Kegiatannya
itu menarikperhatiansultan Trenggana.Ia ditugaskan untuk mengislamkan daerah
pedalaman Jawa Tengah, yang rakyatnya kebanyakan masih beragama Hindu dan
animisme. Faletehan berhasil dengan baik. SultanTrenggana sangat senang hati.
Maka akhirnya Faletehan dikawinkan dgngan seorang adiknya. Dengan demikian
maka Faletehan menjadi ipar Trenggana.
Faletehan inilah yang dipercayai oleh Sultan Trenggana untuk menduduki
Banten dan Sundakalapa, sebelum kota-kota itujatuh ke tangan orang Portugis.
Faletehan berangkat pada tahun I 526 dengXn sebuah armada yang kuat, dengan
direstui oleh Sultan Trenggana, menuju ke barat. Wakil Raja Pajajaran di Banten
tidak mengadakan perlawanan. Ia menerima Faletehan dengan baik dan masuk
agama Islam. Kemudian"seluruh kota Banten diduduki oleh tentara Faletehan dan
penduduknya mulai di-Islamkan
*. Pada awal tahun 7527 Faletehan mengadakan penaklukan di Sunda Kelapa
namun berjalan tidak semudah seperti pendudukan Banten. Sundakalapa harus
direbut dengan kekerasan senjata. RajaPajajaran mengadakan perlawanan sengit,
sampai titik darah penghabisan dalam mempertahankan pelabuhannya. Akhirnya
kemenaiigan ada di pihak Faletehan. Pada awal tahun 15,27 itu Sundakalapa jatuh
ke tangan kaum Muslimin.
Seperti di Banten, juga di Sundakatapa Faletehan segera mengajarkan agama
Islam di kalangan penduduknya. Banyakyang tertarik dan masuk Islam.yang masih
tetap setiakepadaagamaHindu atau animisme, meninggalkan kota dan menyingkir
ke daerah pedalaman. Kerajaan Pajajaran masih lama tetap memegang agEma
Hindu. Sundakalapa dan juga Banten telah dikuasai oleh kaum Muslimin dan
dimasukkan ke dalam hegemoni Kesultanan Demak.
Sementara itu kaum Portugis tetap ingin memasuki Sunda Kelapa dan
Arya Penangsong
31
tahun I 522. Akan tetapi, karena mereka harus meminta izin dahulu kepada Raja
Portugis di negeri Portugal Eropa, maka keberangkatan mereka alak tertunda.
Baru pada tahun 1527 sebuah kesatuan angkatan laut mereka dipimpin oleh
Francisco de Sa muncul di muka pelabuhan Sunda Kelapa mau mendarat, mereka
tidak tahu bahwa Sunda Kelapa sudah jatuh ketangan orang muslimin. Mereka
mengira Sunda Kelapa masih dikuasai oleh Raja Pajajaran.
Tatkala kapal-kapal Portugis itu mau mendarat, mereka tidak disambut sorak
sorai, melainkan dengan tembakan-tembakan meriam Faletehan dengan gencar.
Timbul kegaduhan, kemudian terjadi pertempuran laut yang hebat. Kapal-kapal
Portugis yang berhasil mendarat, disergap oleh tentara Faletehan dan oran ..-orangnya
dibunuh. Kapal-kapal yang masih di'laut dipukul mundur. Demikianlah maka
el<spedisi Francisco de Sa gagal seluruhnya. Maksud orang Portugis untuk
memperoleh pangkalan di pulau Jawa dapat digagalkan, berkat keberanian dan
kecakapan Faletehan.
Setelah itu, pada tahun 1527 itu juga, nama Sundakalapa diganti
menjadi Jayakarta atau disingkat: Jakarta. Demikianlah maka berkat kegiatan
Sultan Trenggana dan Faletehan peng-Islaman Jawa Tengah dan Jawa Barat berjalan
pesat. Penyebaran agama Islam di Jawa Iimur terutama dilakukan oleh para wali
di sana, Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Bonang. Kegiatan para wali di
Jawa Timur itu tidak terbatas kepada Jawa Timur. Mereka juga meluaskan
kegiatannya ke daerah Maluku. Berkat kegiatan para wali'itu maka agama Islam
juga masuk ke Ambon daerah-daerah Maluku lainnya.
Sementara itu, kaum Portugis, meskipun telah mengalami kegagalan, tidak
terus diam saja. Usahanyauntuk memasuki Jawa Barattidak diulangi lagi. Mereka
tahu, pertahanan di Banten, Jakarta dan Cirebon terlalu kuat, Mereka memasuki
daerah Maluku dari jurusan utara. Mereka berhasil mendapat pangkalan di Ternate.
Di sana mereka memperoleh izin untuk rnendirikan sebuah benteng. Kemudian
mereka memasuki Ambon, tetapi rakyat di pulau Hitu (Ambon ) mengadakan
perlawanan. Sultan Demak mengirimkan bala bantuan Untuk membantu rakyat
Hitu, tetapi akhirnya kaum Portugis berhasiljuga untuk memasuki Ambon dan
mendirikan sebuah benteng di sana.
Kaum Portugis mencoba memasuki Jawa Timur . Daerah Jawa Timur paling
ujung masih tetap beragama Hindu. Di daerah kali Brantas sisa-sisa kebudayaan
Hindu sudah terdesak oleh agama Islam, tetapi di ujung timur masih ada dua buah
kerajaan yang tetap berpegang kepada agama Hindu, yaitu kerajaan Supit Urang
yang ibukotanya kira-kira di kota Malang sekarang, dan kerajaan Blambangon
yang letaknya lebih ke timur lagi dan pusat kekuasaannya ada di Panarukan.
Orang Porlugis mendatangi Panarukan dan diterinra dengan baik oleh wakil raja
Blarnbansan di sana.
Arya Penangsang
32
Sultan Trenggana yang menerima berita tentang hal itu, segera bersiap-siap
untuk menggempur Panarukan. Dikumpulkannya prajurit yang besar jumlahnya
dah dipersenjatai dengan kuat.'Faletehan yang ada di Cirebon dipanggil untuk
mendampingi memimpin pasukan. Pada tahun 1546 berangkatlah pasukan itu,
dipimpin sendiri oleh Sultan Trenggana.
Batu Bobot di Cabean
Rakyat Panarukan yanE
masih beragama Hindu - Budhu
tidak mau mengakui Kasultanar
Demak. Mereka di bawat
pimpinan Adipati Pekik untulr
mempertahankan daerahnya dar
ancaman Kasultanan Demak
Adipati Pekik menj alin hubungar
dengan Portugis di Malaka
Karena alasan inilah maka Demal
berencana menaklukkannya
Pananrkan j Wa mendapat bantuar
dari AdipatiKediriyangbernamaAdipatiKaniten. SelainituAdipatiPekikjugr
mengirim telik sandi yang bernama Ki Ageng Kuncir (makamnya ada di Kunci
Wonosalarn) untuk mengawasi perkembangan Demak.
Sebelum berangkat ke Panarukan Sultan Trenggana melalukan semed
dahulu di atas sebuah batu kuning yang dikenal dengan sebutan "batu bobot'
(terletak di sawah, kelurahan Cabean Demak).Selama bersemedi Sultan telal
mendapat petunjuk dari Tuhan Yang Maha Esa agar membatalkan niatnya untul
me,nggempur Panan:kan, akan tetapi karena kebenciannya terhadap Portugs yant
membantu PanarukarL hal itu tetap dilalarkan, yang akhimya berakibat kekalahar
melawanAdipatiPekik.
Dalam babab-babad banyak ditulis bahwa Sultan Trengganadibunul
oleh anak kecil yang baru berumur 10 tahun (p,<ilayan atau pengawalnya sendiri)
ini mungkin hanyalah merupakan sanepa, bahwa kerajaanyang besar yaih
IGsultanan Demak dapat dikalahkan oleh kadipaten kecil. Bahkan menurut berili
Portugis, pasukan Panarukan akhimya dapat menyerbu hinggake DemakBintorn
Keraton Demak dihancur-leburkan, hanya MasjidAgung Demak yang masil
disisakan.
Arya Penangsang
33
Wafat Sultan Trenggana
Ketika Sultan Trenggana bertahta, daerah di Jawa Timur yaitu wilayah
Singosari dan Pasuruan ke timur, masih di bawah kekuasaan pararajaberagama
Syiwa Budha. Bentengnya yang kuat berada di Pananrkan yang disebut pula sebagai
Mataram II. Perang Demak melawan Supit Urang dan Pasuruan memakan waktu
l0 tahun, mulai tahun 1536 hingga tahun 1546. Kerajaan Supit Urang dengan
ibukotanya dengan mudah dapat dihancurkan. Setelah itu tentara Dernak menuju
ke Panarukan. Kota Panarukan diserang oleh tentara Demak dari laut dan dari
darat. Akan tetapi tentara Blambangan di Panarukan bertahan dengan gigih.
Perebutan kota tidak berjalan lancar, meskipun segala kekuatan dikerahkan.Waktu
penyerangan ke Jawa Bagian Timur ini, tidak ketinggalanArya Penangsang juga
mendapat tugas dari Sultan Trenggana menjadi Senapati untuk mencegat bala bantuan
dari Portugis di Malaka, agar tidak bisa bergabung dengan prajurit kadipaten
Panarukan. Namun berita itu tak pernah dimuat dalam babad maupun serat.
Waktu itu malapetaka besar menimpa tentara Demak. Karena suatu peristiwa
kecil seorang anak mud4 pelayan Sultan yang baru berusia 10 tahun, yang merasa
dihina, dengan serta merta menusuk Sultan Trenggana tepat di ulu hati. Sultan
Trenggana tewas seketika. Tentara Demak yang merasa kehilangan pimpinannya
menjadi berantakan. Penyerbuan Panarukan diurungkan dan tentara kembali ke
Demak.
Dalam cerita tutur dijelaskan sewaktu Sultan Trenggana dan senapati
bermusyawarah untuk rnenyusun siasat penyerangan ke Panarukan, pelayan Sultan
juga ikut mendengarkan. Tibatiba Sultan menyuruh pelayan untuk mengambilkan
lecok sirih, karena terlalu asyiknya mendengarkan musyawarah pelayan itu tak
bergeming. Akhimya salah seorang senopati memegang dan membawanya ke
hadapan Sultan. Pelayan kena marah dan akhirnya ditempeleng Sultan, pelayan
merasa tersinggung karena kepala adalah lambang kehormatan, Ia dendam pada
Sultan, akhirnya pada suatu kesempatan tanpa di duga oleh Sultan, pelayan yang
baru berusia 10 tahun itu menusukkan belatinya tepat mengenai ulu hati. Seketika
itu rubuhlah Sultan Trenggana.
Akibat dari wafat Sultan Trenggan4 pasukan ditarikkernbali ke Demak dan
gagallah rencana untuk menduduki keraj aan Panarukan.
Aryu Penangscwlg
34
Sunan Prawata Sebagai Penerus
Gapura Pesanggrahan Sultan Trenggana di Bukit prawata
Di Demak timbul kekacauan. Anak-anak O* ,uud*r-saudard Trenggana
saling berebut kekuas&rn. Bagian-bagian yangjauh letaknya dari Demak, seperti
Banten dan Cirebon menyatakan lepas dari Demak dan menjadi Kesultanan sendiri
yang berdaulat penuh. Para Adipati dan para Tumenggung di kota-kota pesisir
seperti Tuban, Surabaya, Giri dan Pasuruan juga melepaskan diri dtui Demak. Di
Jawa Tengah terjadi perang saudara yang berlarut-larut.
Di keraton Demak, putera Trenggana, Prawata mengangkat diri menjadi
Sultan D mah menggantikan ayalny4tetapi ia tidak memiliki kewibawaan seperti
ayahnya. Kekuasaannya tidak diakui oleh para raja dan adipati bawahannya. Banten
dan cirebon dan kota-kota pesisisr di Jawa Timur melepaskan diri. Di Jawa
Tengah juga kekuasaannya tidak diakui oleh semua adipati di daerah.
Demikianlah paraAdipati danTumenggung bersikap seolah-olah sudah bebas dari
kekuasaan Demak, mereka melepaskan diri keluar dari vasal Demak.
Daerah kekuasaan ,4 d ip at i P e nging letakny atidak j auh dari kota S urakarta
sekarang, sedangkan daerah Adipati Pajang letaknya di sebelah utara Penging.
Daerah Bupati semorang letaknya dekat dari Demak. Adapun daerah kekuasaan
Arya Penangsang
35
Arya Penangsang di daerah Jipang letaknya kira-kira di kota Bojonegoro
sekarang. Ratu Kalinyam4, memerintah di daerah Jepar4 dan masih ada beberapa
lagi daerah-daerah kekuasaan lainnya.
Ratu Kalinyamat ini mempunyai kedudukan lebih tinggi semenjak permulaan.
Karena itu juga ia mendapat gelar "Ratu". Dalam bahasa Jawa, gelar "Ratu"
sama dengan "Raja", dan dipakai untuk gelar wanita.Lama sesudah Demak jatuh,
Kalinyamat ini masih memainkan peranan penting dalam sejarah. Duakali, yaitu
pada tahun 1550 dan i574, Ratu Kalinyamat mengirimkan armadanya untuk
membantuAcehmerebutMalaka. Meskipunekspedisi untukmengusiron :rgPortugis
dan merebut Malaka tidak berhasil, namun ekspedisi itu menunjukxan betapa
besarnya pengaruh Ratu Kalinyamat. Siirnpai Aceh meminta bantuannya ! Juga di
Banten pengaruh Ratu Kalinyamat itu sangat besar. Dalam penggantian Sultan
Banten selalu diminta dahulu pendapat-pendapat serta saftm-saranny4 dan apapun
keputusannya selalu dipatuhi.
'Kembali kita ke Demak, di antara adipati-adipati daerah itu yang paling
agresip dan terang-terangan menentang Sultan Demak Prawata ialah Arya
Penangsang dari Jipang. Arya Penangsang berpendapat, bahwa dirinya yang paling
berhak untuk mewarisi mahkota Demak. Oleh sebab itu maka ia menyuruh orang
untuk membunuh Sultan Prawata. Setelah itu ia juga menyuruh orang membunuh
suami Ratu Kalinyamat Pangeran Hadiri. Dengan jalan pembunuhan-pembunuhan
ituArya Penangsang mengharapkan akan dapat merebut mahkota Demak. Ia juga
menyuruh orang untuk membunuh AdipaJi Pajan g, Jaka Tingkir,tbtapi maksud itu
tidakberhasil.
Setelah Sultan Prawata meninggal (dibunuh oleh suruhan Arya Jipang), maka
Adipati Pajang Jaka Tingkir menganggap waktunya tepat sekali untuk mengangkat
diri menjadi Sultan. Ia menjadi Sultan Pajang, dan mengganti namanya menjadi
Sultan Hadiwrjaya (1 568).
Sementara itu, tindakanArya Penangsang untuk menyuruh membunuh Sultan
Prawata dan Pangeran Hadiri dari Jepara menimbulkan kemarahan hebat di
kalangan adipati-adipati lainnya. Terutama Ratu Kalinyamat yang sangat murka,
sebab Sultan hawata adalah kakaknya. Jadi Arya.Penangsang telah membunuh
kakak dan suaminya. [a meminta kepada para adipati lainnya untuk bersama-
sama menyerbu Jipang.
Arya Penangsnng
rt .i$rid
-d
Situs-situs Pesanggrahan Sultan Trenggofia di Bukit Prowata
Penyebab Terjadinya Peperangan
Dalam peperangan Arya Penangsang, penyebab terj adinya peperangan itu
dapat diketemukan bahwa secara politis, peperangan ini disebabkan oleh adanya
perebutan kekuasaan di Kerajaan Islam Demak. Terdapat dua hal yang.secara
politis menyebabkan terjadinya perebutan ini yaitu :
(l) Raja Demak kedua (Adipati Yunus) wafat dalam keadaan yang beluni'
. memiliki keturunan yang belum berhak mewarisi tahta kasultanan.
(2) Belum ada mekanisme suksesi kepemimpinan di kerajaan yang mapan.
Sebagaimana diketahui, Adipati Yunus wafat secara mendadak karena sakit
bengkak paru-paru. oleh karenaAdipati Yunus belum memiliki keturunan yang
sekaligus sebagai puffa mahkota, maka orang yangpaling berhak mewarisi tahta
kesultanan menjadi kosong. Dalam keadaan seperti ini, tappillah dua orang keturun4n
Raden Fatatah yang masing-rnasing merasa paling berhak mewarisi tahta kesultanan
Demak sepeninggalAdipati Yunus. Kedua orang ini adalah Pangeran Trenggana
dan Pangeran Surawiyata. Pangeran Trenggana merasa paling berhak mewarisi
tahta kasultanan Demak, karena merupakan putra laki.laki Raden Fattah dari
Arya Penangsang
39
BAB V
USAHA MENUNTUT HAK
Arya Penangsang dan Jaka Tingkir
Jaka Tingkir adalah putra Kebo Kenanga alias Ki Ageng Penging, cucu
BupaiiAndayaningrat di Pengging. Andayaningrat adalah bupati bekas wilayah
kerajaan Majapahit di Pengging di daerah Surakarta dan menantu raja Majapahit
IPrabu Mkramawardh ana. Dem ikianlah Andayanin grat adalah ipar ry a Damar
di Palembang. Andayaningrat tetap setia kepada Majapahit. Meskipun Kebo
Kenanga alias KiAgeng Pengging masuk Islam, namun ia tak mau tunduk kepada
Sultan Demak. Akhirnya, KiAgeng Pengging dibunuh oleh Sunan Kudus, utusan
Sultan Demak. Ketika KiAgeng Pengging mapgkat, Jaka Tingkir masih kecil.
Jaka Tingkir yang diberi nama Mas Karebet, karena ia lahir pada saat Ki Ageng
Pengging sedang menanggap wayang Beber, yang suaranya krebet-krebet.
Kemudian dipungut oleh Nyi Janda Tingki4 bekas istri KiAgeng Tingkir, saudara
sepupu Ki Ageng Pengging. Kedua-duanya berguru pada Syeikh Siti Jenar.
Karena ia dibesarkan di Desa Tingkir oleh janda Ki Ageng Tingkir, ia dikenal
dengan nama Jaka Tingkir. Setelah dewasa, Jaka Tingkir mengabdi pada Sultan
f)emak yang ketiga, yaitu Pangeran Trenggana, dengan perantaraan Kyai Ganjur.
Berkat kecakapan dan kebagusan rupanya, Jaka Tingkir dijadikan lurah prajurit
tamtama dan diaku sebagai putra pungut Sultan Demak. Ia diizinkan keluar-masuk
istana. Keperwiraannya luarbiasa. Karenanya, iamenjadi agak sombong. Selama
mengabdi pada Sri Sultan, ia satu kali membuat kesalahan besar, karena membunuh
Dadung Awuk dari Kedu yang berniat masuk prajurit tamtama. Dadung Awuk
terkenal keperwiraannya, tetapi rupanyajelek. Rupa yangjelek itu rnenimbulkan
rasa tidak senang pada Jaka Tingkir. Akibat kesalahan itu Jaka Tingkir dipecat dari
jabatannya lalu mengembara. Namun, kemudian iaberhasil kembali mengabdi di
Demak dan akhirnya diambil menantu oleh Sultan Trenggana.
Dalam Bobad Tanah Jmui, diceritakan setelah Arya Penangsang Jipang
berhasil membunuh Sunan Prawata,ia berhasil pula manyirnakan Pangeran
Kalinyamat ipar Sunan Prawata. Pangeran Kalinyamat membela kematian ipamya.
Sabagai protes terhadap kelakuan Arya Penangsan g, j anda Pangeran Kaliny.amat
bertapa telanjang di Gunung Danaraja. Ia tidak akan berhenti bertapa sebelum
AryaPenangsang Jipang berhasil dibunuh. Nyi Ratu Kalinyamat mengundangkan
sayembara: barang siapa dapat membunuh Arya Penangsang Jipang, akan
Arya Penangsang
40
Kalinyamat sanggup menyerahkan diri kepadanya. Kabar itu didengar oleh Jaka
Tingkir. KarenaNyi Ratu Kalinyamat adalah iparnya,maka Jaka Tingkir sanggup
membalaskan kematian Pangeran Kalinyamat. Demikianlah, Jaka Tingkir
menantang Arya Penangsang Jipang. Dengan bantuan Ki Ageng Pemanahan dan
Ki Ageng Panj awi, Jaka Tingkir akhirnya berhasil menyirnakan Arya Penangsang
Jipang. Sebagai hadiah, Ki Ageng Panjawi mendapat daerah Pati, Ki Ageng
Pemanahan memperoleh daerah Mataram.
Uraian Babad Tanah Javti tentang sengketa antara Jaka Tingkir dan Arya
Penangsang Jipang sangat menarik perhatian. Yang pasti ialah bahwa pada waktu
itu, Jaka Tingkir belum berkuasa sebagai Sultan Pajang. Ia memang'mengusai
daerah Penging dan Tingkir sebagai ahli waris Ki Ageng Pengging dan Ki Ageng
Tingkir, namun ia belumjadi Sultan. Jaka Tingkir adalah pembesar bawahan Demak.
Dari kronik Tionghoa dari Klenteng Semarang, dapat diketahui bahwa pada
tatrun 1546 itu juga, tentara Pengging bergerak ke utara menyerang Jipang secara
mendadak. Pertahanan Jipang bobol. Arya Penangsang tewas di medan perang.
Dinasti Jin Bun di Demak berakhir pada tahun 1546, hanya bertahan seldma
68 tahun. Sejak awal pembangunannya hanya berumur 7l tahun. Pada tahun itu
jug4 berdirilah kasultanan baru di Pajang, di sebelah barat kota Surakarta sekarang.
Kekuasaan Demak diruntuhkan oleh keturunan Majapahit, karena Sultan Pajang
yang dikenal dengan julukan Sultan Hadiwijaya adalah cucu Bupati Pengging
Andayaningrat dalam perkawinannya dengan putri prabu Wikramawardhana, raja
Majapahit. DenganjatuhnyakesultananDemakdi bawahdinasti Jin Bun. berakhirlah
kekuasaan Negara maritim di Jawa; kesultanan Pajang terletak di daerah pedalaman.
Pajar-rgtidakmembangun armada laut (maritim) danjugatidakmenguasai pelabuhan-
pelabuhan.
Pembunrfuan Terhadap Sunan Prawata
Maksm Sunan Prmrtata
di Bukit Prcnvata
Sukolilo P ati
Arya Penangsong
4t
Keinginan membalas dendam pada diriArya P'enangsdng ini lebih menyala
lagi setelah Sunan Kudus mendukungnya.
Diceritakatr pada jaman itu orang Jawa senang mempelaj ari agama Islam. ilmu
kekehalan dan kesaktian. Ada dua orang guru yang termasyur, Sunan Kudus dan
Sunan Kalijaga. Sunan Kudus mempunyai tiga orang murid keturunan darah biru,
masing-masing Arya Penangsang dari Jipang, Sunan Prawata dan Sultan Paj ang.
Dari ketiga murid iniyang paling dikasihi adalahArya Penangsang. Pada suatu
hari Sunan Kudus sedang duduk di tempat di kediamannya bersama Pangeran
Arya Penangsang. Sunan Kudus berkata kepadanya, llApakah hukt man orang
yang berguru dua? ". Arya Penangsang menjawab, " hukumannya adalah hukum.an
rnati. Namun, hamba belum mengetahui, siapayang berbuatdemikian ". Kata
Sunan Kudus, adikmu si Prawata.
i Begitu mendengar keterangan Sunan Kudus,
c[lslr Arya Penangsang menyatakan kesanggupannya
membunuh Sunan Prawata. Namun agaknyaArya
j.!P ttl
Penangsang tidak tega untuk membunuh saudaranya
N.
sendiri maka ia menyuruh orang lain. Soreng
!Tt[i[ti-o,B,t-ErF Rangkud diperintah oleh Arya Pgnangsang lalu
,ge berangkat. Setelah tiba di Prarvdb,Rangkud berhasil
'ow.[dEn[#uF=iIH bertemu Sunan Prawata di tempat kediamannya.
,-n[t, i Sunan Prawata sedang sakit, bersandar pada
ricflg .5r
E isterinya. Begitu melilrat Rangkud, Sunan Prawata
bertanya, o'si apaengkau ? " "Kata Rangkud, " hamba
fr El
g, utusan Arya Penangsang. Fiamba diperintahkan
UF membunuhmu ". Sunan hawata berkatA " Tersefah.
_t Namun hanya aku sajalah yang engkau bunuh.
\la,t-Yjnl Jangan menyangkut ofturlg lain. Soreng Rangkud lalu
?t menikam dengan sekuat ten aga. Dadq Sunan
Prawata tembus sampai ke punggungnyd,bahkan
menems ke dada isterinya. Begitu melihat isterinya
terluka, Sunan Prawata cepat-cepat menarik
kerisnya yang bernama Kyai Bethok dan
melemparkannya ke arah Soreng Rangkud.
trtangkud jaturh ke tanah, terkapar lalu mati..Sunan
['rawata dart isterin ya juga rneninggall
,,1 r)'( r l' ( ll(l ng,,\' (t tt{:
42
Asal-usul Pangeran Hadiri
Sebuah kisah mengenai asal-usul Pangeran Kalinyamat alias Pangeran Hadid,
termuat dalam naskah " Serat Kandhaning Ringgit Purwa "; Naskah KBG Nr.7,
koleksi Bagian Naskah Museum Nasional di Jakarta.
Dalam naskah ini dituturkan, pada awal mulanya Pangeran Hadiri adalah
seorang pedagang Tionghoa yang datang ke Pulau Jawa untuk berdagang dengan
membawa tiga buah kapal Jung yang sarat dengan berbagai macam barang
dagangan dari Tiongkok. Adapun nama aslinya, dalam naskah ini hanya disebut
"Juragan Wntang ". Sayang sekali, sampai di Ujung Elor semua kapal Juragan
Wintang tenggelam. Orang-orang Tionghoa yang berada di dalamnya meninggal.
Waktu sampai di daratan juragan Wintang merasa malu kepada orang-orang
Tionghoa yang telah bertempat tinggal di Pulau Jawa. Hatinya merasa sedih, karena
harta bendanya telah hilang, badannya telah rusak, hatinya sakit, sedang isterinya
tidak ditemukan, hilang entah kemana.
Juragan Wintang pergi' ke sana ke mari tidak tentu arah tuj uanny4pikirannya
' sangat kusut. Akhiry-rya sampai di suatu tempat bernama Jung Mara ( sekarang
Jepara ). Di tempat itu ia bertapa mati raga. Selama bertapa, Juragan Wintang
bermimpi mendengar suara memberikan nasehat kepadanya.
Menurut suaratersebut, jika Juragan Wintang ingin mendapatkan kembali
harta bendanya, hendaknya ia memeluk agama Islam pada Sunan Kudus dan
melakukan semua perintahnya. Setelah terjaga dari tidumya, Juragan Wintang gegera
memberikan takzim dan hormat. Sunan Kudus menanyakan maksud kedatangannya.
Juragan Wintang menjawab sambil menyembah dengan menggunakan bahasa
Tionghoa. Kebetulan sekali Sunan Kudus mempunyai seorang murid Tionghoa, r(i
Rakim namanya, yang kemudian bertindak sebagai juru bahasa. Begitu Sunan
Kudus mengetahui maksud kedatangan juragan Wintang, Sunan Kudus
mempersilakan memeluk agarna Islam dan menjadi muridnya. Selanjutnya Juragan
Wintang diberi nama baru yaitu " Rakit" dandiperintahkan bertempat tinggal di
pinggir sungai Kalinyamat. Lama-kelamaan tempat tinggalnya menj$i desa. Sunan
Kudus memberinya nama Kalinyamat.
Dari semua penuturan di atas terdapat persamaan pendapat para ahli sejarah
tersebut bahwa Pangeran Hadiri adalah menantu Sultan Trenggana dan hal ini juga
didukung oleh Sir Thomas Stanford Rffies dalam buku karyanya o'The History
of tava", volume II tahun I 817 ; Sultan Trenggana telah mengangkat menantunya
Pangeran Hadiri sebagaiAdipatiKalinyamat dan memiliki seluruh daerah Jepara,
Pati, Rembang dan Juana.
Arya Penangsang
43
Kematian Sunan Prawata ini kemungkinan telah menimbulkan atau
memperk[at ambisi Pangeran Arya Penangsang ini untuk merebut kekuasaan
sebagai Sultan Demak yang kosong. Oleh karenanya ia berusaha semua keturunan
dan kerabat Sultan Trenggana yang dapat menuntut dan dapat menduduki tahta
Kerajaan Demak harus dapat dihancurkan, terutama kerabat Sultan Trenggana
yang paling dekat. Para putra dan mantu Sultan Trenggana meniadi incaran korbart
rajapati Arya Penangpang. Setelah Sunan Prawata ia berusaha mernbunuh Pangeran
Hadiri dan Joko Tingkir , yang kedua-duanya adalah sama-sama menantu Sultan
Trenggana.
1
Pembunuhan Terhadap Pangeran Hadiri
Setelah terbunuhnya Sunan Prawat4 sebagaimana diuraikan di bagian depan
maka sasaran berikutnya dalarn memenuhi ambisi Arya Penangsang adalah
Pangeran Hadiri dan Raden Jaka Tingkir. Rencana pembunuhan terhadap Pangeran
Kalinyamat berhasil dilakukan waktu kepala negeri Kalinyamat ini'dan isterinya
dalam perjalanan pulang kembali ke negerinya, usai menghadap Sunan Kudus.
Episode ini direncanakan dengan ringkas namun cukup menarik dalam naskah-
naskah sejarah Babad Tanah Jowi, di antaranya sebagai berikut di bawah ini.
"Kecariyos Sunan Prawata wau gadah sadherek estri, onama Ratu
Kalinyamat Puniha Sanget anggenipun mboten narimah pejahe sedherekipun
jaler. Lajeng mangkat dholeng ing Kudus kaliyon lakinipun, sumedya
nyuwun adil ing Sunan Kudus. Inggih sampun hepanggih surta motur
anyuwun adil. Wongsulanipiln Sunan Kudus : u.ftahangmu iku wis utang
pati marangArya Penangsang ; samengko dadi sumurup nyaw bae " . Ratu
Kalinyamal, maring wangsulanipun Sunan Kudus mehaten, songet sakit ing
manahipun. Lajeng mangkat mantule. Wonten ing margi dipun begal
utusanipunArya Penongsang. Lakinipun Ratu Kalinyamat dipun pejahi, Ralu
Kalinyamat selanghung memelas, sebab mentas kepejahan sedulur, nunten
kepejahan bojo, dados sanget nggenipun prihatos. Lajeng mertapa awuda
wonten ing redi Dsna Raja. Kang minongka tapih.remanipun haroe, Ratu
Kalinyamat medalahen prasetyo, mboten purun ngonggo sinjang selaminipun
gesang, yen Arya Jipang dereng pejah, lon apunagi : sinlen-sinten kang
soged mejahi Arya Jipang, Ratu Kalinyamat bodhe ngawula lan sebarang
gegadhahanip un kas ukaaken seday.a"
Artinya:
o'Sunan Prawata tadi mempunyai saudara perempuan, bernama Ratu
Arya Penangsang
44
lelakinya. Bersama suaminya ia kemudian berangkat ke Kudus, bermaksud mohon
keadilan kepada Sunan Kudus. Ratu Kalinyamat juga bertemu dengan Sunan Kudus
dan memberitahukan mau mohon keadilan. Sunan Kudus menjawab, " Kakakmu
telah berhutang pati kepada Arya Penangsang. Sekarang, anggaplah sebagai
pelunasannnya". Begitu mendengar jawaban Sunan Kudus seperti itu, Ratu
Kalinyamat sangat sakit hatiny4 kemudian pulangke negerinya. Daiam perjalanan
ia {ihadang oleh utusanArya Penangsang. Suami Ratu Kalinyamat dibunuh. Ratu
Kalinyamat sangat belas kasihan nasibnya, oleh karena baru saja kematian saudara
Ialu kematian suaminyqiadi sangat prihatin. Rstu Kalinyamat lalu bertapa telanjang
di Gunung Danaraja. Yang dipakai sebagai kain rambutnya yang diuraikannya.
Ratu Kalinyamat bersumpah, selam hidup tidak mau memakai kain jika Arya
penangsang belum mati. Ratu Kalinyamatjuga berjanji : kepada siapa Saja yang
dapat membunuh Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat akan mengabdi dan
".memberikan semua harta miliknya \
Peristiwa pembunuhan terhadap Pangeran Hadiri dituturkan pula dalam Serat
Kandhaning Ringgit Purwa Naskah KBGNr.T sebagai berikut :
Karena Ratu Kalinyamat telah meminta keadilan atas kematian saudaranya,
Pangeran Prawata, kepada Sunan Kudus. RadenArya Penangsang panas hatinya.
Pulang dari Kudus, Ratu Kalinyamat segera dihadang dijalanan, mau dibegal.
Raden Arya Penangsang hanya memb'awa 40 orang abdi. Ratu Kalinyamat dan
rombongannya berhasil mereka temui di jalan. Raden Arya Penangsang dan
pengikutnya mengamuk dengan serempak. Prajurit Kalinyamat bercerai-berai.
Pengeran Kaliny'amat meninggal. Yang membunuh Raden Arya Penangsang sendiri.
Ratu Kalinyamat menjaditerbelakang. Setelah dengan waspada melihat, yang
membunuh suaminya Arya Jipang, Ratu Kalimanyat merasa sangat sakit hati
kepadanya. Ia menyuruh membawa pulangjenazah suaminya. Arya Jipang segera
pulang kembali ke negerinya. Ratu Kalinyamat segera kembali ke Kudus, mau
memberitahukan tewasnya suaminya kepada Sunan Kudus. Kisah pembunuhan
suami Ra tu Kalinyamat ini tidak terjumpai dalam sumber-sumber'sejarah Jawa,
BabadTanah Jawi. Dalam buku IZ. L. Olthof-misalny'4 hanyadisebutkan, setelah
meminta keadilan atas kematian saudaranya Pangeran Prawata kepada Sunan
Kudus, Wonten ing margi dipun begal oetoesanipoen Arya Pehangsang.
Lakinip.oen ratoe Kali-Nyamat dipoen pedjahi. Ratoe Kali Nyamat
sakelangkoeng memelas, ,sebab mentas kepedjahan sedoeloer, noenten
kepedjahan bodjo, dados sanget nggenipoen prihatin".
Arya Penangsang
45
Artinya," Di jalan dibegal utusanArya Penangsang. Suami Ratu Kalinyamat
dibunuh. Ratu kalinyamat sangat belas kasihan nasibnya, oleh karena baru saja
kematian saudara, lalu kematian suaminya, jadi sangat prihatin ".
Pembunuhan Pangeran Kalinyamat jelas bukannya karena alasan yang sangat
bersahaja. Bahkan sebaliknya, sangat besar sekali kemungkinan, oleh karena
Pangeran Kalinyamat dipandang sebagai penghalang cita-citaArya Penangsang
menduduki takhta keraj aan Demak.
Dalam artikelnya,-r4rya Penangsang ' s rechten en pogingen tot herctel
daarvan, Tijdschriffvoor Indische Tall-, Land --en Volkenkunde uitgegeven door
het ( koninklijk ) Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen,
Deel XLIII, 1901, ( Bladvulling ), hal.3, Drj.Brandes dengan sangat jelas
menguraikan kemungkinan ini. Menurutnya, setelah Pangeran Prawata tewas
terbunuh oleh utusanArya Penangsang, keinginanAdipati Jipang ini tidak segera
terpenuhi, oleh karena tahta singgasana yang kosong akan beralih kepada saudara
mendiang Pangeran Prawata yang lebih muda.
Di samping itu, para ahli waris langsung Sultan Trennggana yang lain, yakni
para putrinya atau lebih baik lagi para suami mereka, dalam masalah ini juga
dapat mengatakan sesuatu. Terutama dan sudah sewajarnya, yang berada di tempat
yang paling dekat.
Orang-orang ini dapat bertindak keras, yang lain kurang kems.Pangeran
Langgar, bertempat tinggal terlalu jauh, di Madura. Pangeran Cerbon, juga
bertempat terlalu jauh, di CirebonPangetan Timurrmasih muda oleh karenanya
tidak dapat tampil mandiri, atau telah rneninggal. Lain halnya dengan Pangeran
Kalinyamal. setelah kematian Pangeran hawata, berdasarkan silsilahnyajusku
memiliki hak besar untuk menduduki takhta kerajaan. Di samping itu, merupakan
Adipati yang berkuasa dan berkedudukan di Demak. Oleh karenanya, sangat
beralasan jikaArya Penangsang memandangnya sebagai penghalang cita-citanya
dan harus dibereskan dengan eidrapati.
Aji Lembu Sekilan Jaka Tingkir
Arya Penangsang walaupun sudah bisa membalas kematian terhadap Sunan
Prawata, dan juga Pangeran Hadiri namun hatinya masih belum puas. Karena
masih ada satu yang menghalanginy4 yaitu Sultan Hadiwrjayayang dianggap menjadi
penghalang untuk meraih kedudukan raj4maka Sultan Pajang hams dimusnahkan
juga.
Arya Jipang bertindak cepat, dia segera memanggil empat orang penjaga
Arya Penangsang
46
Pati, Soreng Satru, dan Soreng Jaya. Setelah rliberi uang 1,ang hanyak ,makamereka
beiempat berangkat ke Pajang untuk membtr-qili.l Sultan Hadi'.vijaya. Awalnya
mereka berempat sangat takut karena Sultan F-ajang terkenal kesaldiannya. 5rlrun
Pajang memiliki ilmu " Aji Lembir Sekilan " yangmana beliau tak mempan akan
selnua senj ata taj am. Namun setelah Arya J ipang memberikan keris B rongot Setan
Kober, lalu berempat menyanggupinya. Setelah prajurit Jipang tiba di perbatasan
dengan Kasultanan Pajang, kemudian berganti pakaian menyamar seperti prajurit
Pajang. Namun demikian berernpat baru berani memasuki kota Praja setelah
.malamhari.
Pada tengah malam, sampailah mereka di sebuah sudut keraton, di luar dinding.
Mereka duduk dengan melingkar sambil bersemedi, Dengan tenaga sirep yang
berasal dari empat orang yang digabung menjadi satu, tentu mempunyai kekuatan
yang luar biasa. Para pengawal dan peronda sekitar keraton dengan cepat tertidur
pulas. Soreng Pati, yang tertua kemudian membaca mantra. Sungguh luar biasa,
pagar tembok setelah diusap bergerak ke bawah dengan sendirinya. Keempat orang
itu cepat-cepat melompat memasuki petamanan keraton, dan pagar tembok itupun
naik lagi seperti sediakala.
Di luar keraton ada suara burung hantu sbling bersautan, ini pertanda akan
ada maling htau ada orang yang akan berbuat tidak baik. Japa mantra orang Jipang
memangampuh. SultanHadiw[jayajugadibuattidakberday4 beliaumerasangantuk
akhirnya tertidur sarnbil berselimut kain dodot. Namun sebelum tidur sempat
berpesan pada Ki Ageng pemanahan, Sutawijaya serta Pangeran Benawa agar
berhati-hati dan tidak boleh lengah.
Keempat orang dari Jipang dapat memasuki keraton, dengan cepat mereka
menyelinap ke dalam kamar peraduan raja . .., terlihat Sultan tertidur pulas dengan
berselimut kain dodot, permaisuri berada di sebelahnya. Keempat utusan Jipang
bersama-sama menancapkan kerisnya ke perut Sultan, namun walau ditusuk berkali-
kali sultan tetap tenang dan tidak bergeming. Sultan tidak mempan senjata, beliau
tetap tidur dengan enaknya. Keempat orang itu mulai ketakutan, nyali mereka
dengan cepat menjadi ciut, keris mereka ada yang patah dan bengkok. Mereka
berfikir selimut dodot saja saktinyabukan main, tidak sobeksedikitpun walau ditusuk
keris. Apalaghi yang puny4 sungguh kami tak habis pikir. Akhirnya mereka sepakat
menggunakan senjata pamungkas yaitu keris " Setan Kober ", keris dipegang
berempat untuk ditikamkan ke dada Jaka Tingkir, bersamaan dengan itu tubuh
Sultan menggeliat selimutnya tersibak dan menyambar keempat orang itrl akibatnya
sungguh luar biasa, mereka terlempar ke lantai tak berdaya dan keris Setan Kober
Arya Penangsang
47
lcpas daritangan, tertancap di lantai. SultanHadiwijayaterbangun, keempatutusan
tllriJipang menyembah memberi hormat, pasrah akan hidup dan mati. Istri-istri
Sultanluga terbangun, yang kemudian membunyikan kentongan tanda bahaya. Ki
Ageng Pemanahan, Raden Benawa, dan Danang Sutawijaya, setelah mendengar
kciibutan kemudian berdatangan ke kamar Sultan' Soreng-soreng akan dihajar
namun Sultan Pajang mencegahnya. Mereka mengaku menjadi utusan Arya
l'enangsang disuruh untuk membunuh Kanjeng Sultan.
Para utusan Adipati Jipang tidak mengira sama sekali kalau Sultan Pajang
nrau memberi ampun. " Hai, orang Jipang," kata Sultan.l' Sekarang kan'rr semua
pulang ke Jipang, sampaikan pada gustimu, kejadian yang terjadi di sini." Orang-
orang Jipang semua menjawab," Terima Kasih Kanjeng sultan." sebelum pulang
ke Jipang, mereka diberi hadiah pakaian dan uang dari Sultan' Mereka pulang
norun tidak diperbolehkan membawa kembali keris Setan Kober.Keris akan
ttiberikan Sultan sendiri kepada pemiliknya yaitu Arya Penangsang' :
r *)ltt,E'
Tombak Kyai Plered
48
BAB VI
STRATEGT YAI\G GAGAL
Jaka Tingkir Terhindar dari Rajah Kalacakra
Kegagalan pembunuhan terhadap Jaka Tingkir berakibat kekhawatiran dan
sekaligus merancang setrategi baru bagi pihakArya Penangsang, serta kesiapan
dan kehati-hatian di pihak Hadiwijaya.kekhawatiran dan strategi ini mendorong
Arya Penangsang, meminta Sunan Kudus untuk mengundang Hadiwijaya untuk
hadirdi Kudus dalam suatu pertemuan dengan alasan untuk membeber ilmu sejati,
narnun hakekatnya adalah untuk membunuhnya. Dalarn merencanakan pertemuan
ini, sebetulnya Sunan KuduS, karena cintanya kepada Arya Penangsang, maka
akan berbuat curang yaitu, dengan cara menyediakan kursi khusus kepada
Hadiwijaya yang telah diberi rajah Kala Cakra. Dan hal inij uga diberitahukan pula
kepadaArya Penangsang untuk tidak mendudukinya, sebab si4pa yang menduduki
kursi ini akan kehilangan kesaktiannya. Di sisi lain pihak Hadiwijaya, dengan
pamomong Ki Ageng Pemanahan dan Ki Penjawi, atas nasehat penasehat perang
Ki Juru Mertani, semakin hati-hati karena yang dihadapi adalah orang sakti dan
licik. Sebelum pertemuan dimulai, terjadi keteganlan antara Hadiwijaya dengan
Arya Penangsang tentang tempat duduk masing.llasing. Sultan Hadiwijaya yang
dilambari dengan sifat hati-hati dan selalu dikawal serta diingatkan olehKiAgeng
Pemanahan dan Ki Penjawi, dan Arya Penangsing dengan wataknya yang
brangasan, menjadikan keadaan menjadi terbalik. Tempat duduk yang disediakan
untuk Hadiwijaya yang telah dirajah justru diduduki olehArya Penangsang. Keris
Setan Kober pun sudalr dikembalikan ke pemiliknya. Sunan Kudus tidak bisa berbuat
apa-apa. Situasi semakin menegangkan, ketika pertemuan dimulai, di manaArya
Penangsang dan Hadiwijaya memamerkan kesaktian dan kelebihan senjata masing-
masing dengan berbagai argumen. Saking tegangnya, dalam awal pertemuan ini
hampir-hampirterjadi perangtanding antaraArya Penangsang denganHadiwijaya.
Dalam situasi seperti ini, Sunan Kudus dengan bahasa sandi menyuruh Arya
Penangsang untuk menyarungkan kerisnya ( Kyai Setan Kober ). Arya Penangsang
menerima perintah Sunan Kudus secara apa adanya, yaitu memasukkan keris ke
dalam warangkanya. Padahal yang dimaksud sunan Kudus ialah agar Arya
Penangsang menikamkan kerisnya ke dada Hadiwijaya. Pertemuan di Kudus yang
sudah direkayasa ini mengalami kegagalan bagi Arya Penangsang.
Arya Penangsang
49
Arya Penangsang Bertapa di Sendang Butrusan
Sendang Buluson di Desa Jipang Kab. Grobogan
Menurut cerita Sendang Bulusan terjadi pada waktu Arya Penangsang
menebus dosanyakmena suatukgsalahar, yaitumendudukikursiyang sudah dirajah
"Kala Cakra'? oleh Sunan Kudus. Sengaja irenulis menceritakan kembali karena
cerita di bawah ini adalah hasil wawancara dengan juru kunci sendang Bulusan,
pada tanggal I Muharram 1428 di rumahnya.
Dengan kelicikan yang dimiliki, Sunan Kudus bermaksud mengundang Sultan
Hadiwijaya dan Arya Penangsang untuk mengadakan saresehan guna
mengembangkan ilmu-ilmu kesaktian mereka, yang pada dasarnya adalah tipuan
belaka guna mempermudah jalannya untuk menyingkirkan Sultan Hadiwijaya.
Sunan Kudus menyediakan dua buah kursi tempat duduk. Yang satu milikArya
Penangsang dan satunya la gi untuk Hadiwij aya, Namun Arya Penangsan g sudah
diberitahu oleh Sunan Kudus bahwa kursi yang akan diduduki salatr satunya sudah
diberi rajah, apabila Sultan Hadiwijaya datang, kursi tersebut biar didudukinya maka
akan hilang kesaktiannya dan tak lama kemudian akan meninggal dunia, sehingga
tercapai keinginan Arya Penangsang untuk r'nenjadi Sultan Demak Bintara.
Sultan Hadiwijaya alias Joko Tingkir datang bersama KiAgeng pemanahan,
namun kedatamgannya sudah didahului oleh AryaPenangsang gunamengatur
Arya Penangsang
50
rencana busuknya: f.,if.u Sultan Hadiwijaya dan rombongan dipersilahkan duduk
di kursi yangtelah disediakan oleh Sunan Kudus, ditolak mentah-mentah oleh Ki
Ageng Pemanahan karena menurut ilmu penerawangan yang dimiliki bahwa kursi
yang akan diduduki oleh Sultan Hadiwijaya sudah diberi rajah terlebih dahulu.
Berulang kali Arya Penangsang mempersilahkan duduk namun selalu ditolak. Karena
sudah merasa mempunyai senjata Setan Kober, Arya Penangsang lupa menduduki
kursi yang telah diberi rajah "Kala Cakra" tersebut, sehingga hilanglah semua
kesaktianya.
Ketika sarasehan telah selesaiArya Penangsang dimarahi oleh Sunan Kudus
karena rencananya gagal, untuk menghilangkan rajah tersebut maka oleh Sunan
Kudus, Arya Penangsang diperintahkan untuk menebus dengan cara menjalankan
bertapa denganjalan nungsang, (bertapa dengan cara kepala berada di bawah,
kaki menggantung di dahan ) di Sendang Bulusan.
Arya Penangsang tiba di tempat yang ditunjuk oleh Sunan Kudus guna
menjalankan bertapa. Sesampainya di sana, Arya Penangsang melihat ada sebuah
sendang, di mana sendang tersebut dulunya dibuat oleh Sunan Kalijaga sewaktu
beliau dan rombongannya mengadakan pedalanan dan bermaksud mencari air
untuk menjalankan ibadah shalat. Timbul pikiran Arya Penangsang untuk pulang
kembali ke Jipang Panolan guna mengambil sepasang bulug untuk dipelihara di
sendangtersebut- |
Bulus-bulus tersebut berkembang biak dengan pesat dan akhirnya Arya
Penangsang memerintahkan Kaki Keras dan Nini Keras untuk merawat Sendang
dan bulus tersebut. Sendang tersebut akhirnya dinamakan dengan" Sendang
Bulusan", bulus-bulus hingga sekarang masih terpelihara dengan baik. Sedang tempat
sendang itu berada, dinamakan desa " Jipang o', mengambil dari nama asal Arya
Penangsang yaitu dari "Jipang Panolan,".
Gugurnya Sang Pewaris Kerajaan
Dalam perang terbuka antara Jipang dan Pajang ini ma3ing-masing pihak
menggunakan kekuatan penuh ( sakbergada). Pasukan Jipang yang kebanyakan
terdiri dari para soreng dan santri dari perguruan Kedungiati ( Punuadadi ) dipimpin
langsung oleh Arya Penangsang dengan mengendarai kuda jantan kesavangannya.
yaitu Gagak Rimang, dan dibantu oleh Patih Matahun. Sedang di pihak Pajang
pasukan dipimpin oleh KiAgeng Pemanahan dan Ki Penjarvi dengar' ki Juru Mertaai
sebagi penasehatnya. Pasukan Pajang terdiri dari prajurit Paja,lg sendiii dan diban+-r
' Arya Penangsang
5l
rnengelilingi Kadipaten Jipang. Bengawan Sore sekaligus dapat dimanfaatkan
scbagai benteng Kadipaten Jipang. Sekalipun pada malam hari sebelumnya masing-
ruasing pihak telah berada di tepi Bengawan Sore dalam posisi berhadapan, namun
tidak ada pihak yang berani menyeberangi Bengawan Sore, sebab diyakini bahwa
siapa yang menyeberangi akan kalah dalam perang. Ki Juru Mertani sebagai
penasehat perang, berhasil memanfaatkan situasi dan watak Arya Penangsang.
)Ketika ia melihat seorang pekathik ( Si Ndombleh sedang mencari rumput
ditangkap dan dianiaya, kemudian disuruh pulang ke Jipang menemui Arya
I)enangsang dengan membawa surat tantangan. Pada saat Arya penangsang
ntenerima laporan dari pekathik, kemudian emosional dalam arti marah besar,
rnenggebrak meja, piring yang ada di meja pecah berantakan. Bukti piring itu pun
sampai sekarang disimpan di museum Kantor Pariwisata Kabupaten Demak.
Piring milik Arya Penangsang
Dengan surat tantangan ini, Arya Penangsang segera menyiapkan kuda,
rnenaiki Gagak Rimang, menuju di tepi bagian timur Bengawan Sore. Mestinya
Arya Penangsang sudah mengetahui mitos, bahwa barang siapa yang berani
nrenyeberang Bengawan Sore lebih dahulu dialah yang kalah dalam peperangan.
Namun dengan strategi da.ri Ki Juru Mertani dengan memilih kuda betina yang
dalam arti mulus dan cantik sekali, akhimya kudaArya Penangsang, Gagak Rimang
lak kuat menahan nafsu, kehilangan kendali dengan kekuatan yang ada melompatlah
kuda Gagak Rimang menj,eberangi Bengawan Sore: Kesempatan ini dimanfaatkan
lrya Penangsang