PEPAYA Kegunaan :
Carica papaya L. Akar :
1. Obat cacing
PRASMAN Kegunaan :
Eupatorium trilinerve
Vahl
Daun :
1. Demam
2. Sariawan
3. Pelancar haid
4. Pelancar air seni
PURING Kegunaan :
Codiaeum Daun :
variegatum Bi. 1. Peluruh keringat
51
RAMBUTAN Kegunaan :
Nephelium lapaclum
Buah, Biji :
1. Vitamin (stamina tubuh)
2. Penyubur rambut
ROSELA Kegunaan :
Hisbiscus sabdariffa L
Buah, Biji :
1. Mencegah penyakit kangker
2. Mengendalikan tekanan darah
3. Melancarkan peredaran darah
4. Melancarkan buang air besar
RUMPUT TEKI Kegunaan :
Lophaverum gracile
Herba :
1. Mengatasisakit haid
2. Cacingan
3. Pencernaan
52
SAMBILOTO Kegunaan :
Andrographis paniculata
Daun :
1. Penawar racun
2. Demam
3. Gatal
4. Kencing manis
SALAK Kegunaan :
Salaca edulis Reinw.
Buah
1. Diare
2. Vitamin (stamina tubuh)
SELEDRI Kegunaan :
Avium graveoleas
Daun :
1. Masuk angina
2. Tekanan darah tinggi
53
SEMANGGI Kegunaan :
Hidricotyle Herba :
sipthorpiodes 1. Sakit kuning
2. Sariawan
3. Radang tenggorokan
SEREH Kegunaan :
Andropogon nardus
Daun :
1. Kembung (flatulence)
2. Reumatisme dan
3. Salah urat.
SIMBUKAN Kegunaan :
Paederial foetida Daun :
1. Ramuan sakit perut
2. Perut kembung
3. Sariawan
54
SIRIH Kegunaan :
Piper betle L. Daun :
1. Obat sakit asma
2. bisul
3. Batuk
4. Encok
5. Anti septik
SOKA Kegunaan :
Ixora coccinea Bunga :
1. Memperlancar haid
2. Dilepen
STRAWBERI Kegunaan :
Vragaria ananasa
Buah :
1. Vitamin C (stamina tubuh)
55
TAHI AYAM Kegunaan :
Tagetes erecta
Daun, Bunga :
1. Bronchitis
2. Sariawan
3. Radang tenggorokan
4. Ketegangan syaraf
TAPAK DARA Kegunaan :
Catharanthus roseus L.
G. Don
Daun :
1. Hipertensi
2. Diabetes
3. Luka baru
4. Bisul atau Bengkak
TAPAK KUDA Kegunaan :
Ipomoea pes-caprae
Daun :
1. Rematik
2. Sakit otot
3. Pendarahan pada wasir
4. Pembengkakan gusi
56
TAPAK LIMAN Kegunaan :
Elephanthopus scaber
Daun, Akar :
1. Pelembut kulit
2. Peluruh haid
3. Pembersih darah
4. Peluruh air seni
TEH Kegunaan :
Camelia sinensis Daun :
1. Diare
TEMULAWAK Kegunaan :
Curcuma xanthorrhiza
Rmpang :
1. Memperbaiki system pencernaan
2. Maag
3. Liver
57
TERATAI Kegunaan :
Nymphaea tetragona
Biji :
1. Takanan darah tinggi
2. Kecanduan alkohol
TERUNG Kegunaan :
BELANDA
salanun guatense LAMK
Buah :
1. Menurunkan kolesterol,
2. Mengobati darah tinggi,
3. Mengatasi sariawan,
4. mengatasi asam urat
TOMAT Kegunaan :
Lycopersicon Buah :
esculentum 1. Penghalus kulit
2. Sariawan
58
RESEP OBAT
TANAMAN OBAT ( TOGA )
1. AMBEIEN / WASIR
Ramuan I Bahan : Daun Ungu (Graptophyllum pictum Griff )
Cara Meracik:
Daun Ungu Cuci bersih daun yang tua, rebus dengan 1 ½
gelas air selama 15 menit. Setelah dingin
Ramuan II Bahan disaring dan siap diminum.
Dosis Pemakaian :
LidahBuaya Diminum ¾ gelas dalam 2 x sehari selama
1 bulan.
: Daun Lidah Buaya (Aloe vera Linn. )
Cara Meracik:
Ambil daun lidah buaya yang cukup besarnya,
buang kulit yang berwarna hijau, ambil bagian
bening dan berlendir lalu potong-potong.
Untuk menghilangkan lendirnya, siram
potongan lidah buaya dengan air panas lalu
tiriskan. Masukkan potongan lidah buaya ke
dalam gelas dan tambahkan ¾ gelas air
matang.
Dosis Pemakaian :
Minum ¾ gelas dalam 1 x sehari sampai keluhan hilang
59
2. ANEMIA / KURANG DARAH
Bahan :
Daun Tapak Liman10 lembar
Bayam Duri ½ genggam
Daun kacang panjang muda ½ genggam
Kacang hijau 1 cangkir
Temulawaksebesar telur itik di kupas dan diiris tipis-tipis
Air 8 gelas
Cara Meracik:
Daun tapak liman, bayam duri
dan kacang panjang digiling
atau dihaluskan. Masak 8 gelas
air bersama kacang hijau dan
irisan temulawak, masukkan
Tapak Liman Bayam Duri daun-daun yang dihaluskan
tadi. Rebus hingga air menjadi
5 gelas. Angkat dan biarkan
dingin. Saring sebelum di
minum
Dosis Pemakaian :
Minum 1 gelas dalam 3 x sehari
3. ASAM URAT
Ramuan I Bahan : Daun Salam yang cukup tua 7 lembar
Cara Meracik:
Cuci bersih daun salam, rebus dengan 2 gelas
air, rebus hingga air menjadi 1 gelas. Angkat
dan dinginkan. Saring sebelum diminum.
Daun Salam Dosis Pemakaian :
Minum 1 gelas setiap pagi dan sore hari ( 2
x sehari )
60
Ramuan II Bahan : Buah Sirsak yang sudah masak 1 buah
Cara Meracik:
Sirsak yang sudah masak diambil bijinya.
Kemudian di jus atau diblender.
Dosis Pemakaian :
Minum 1 gelas jus dalam 3 x sehari
Ramuan III
Bahan :
Daun salam 20 gram
Jahe merah 30 gram
Akar alang-alang 100 gram
Lidah buaya 90 gram
Cara Meracik :
Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 3
gelas air hingga menjadi 1 gelas. Angkat dan
dinginkan. Saring sebelum diminum.
Dosis Pemakaian :
Minum ramuan 2 x sehari 1 gelas
Alang-alang
4. ASMA / SESAK NAPAS
Ramuan I Bahan : Jahe Merah sebesar ibu jari
Cara Meracik:
Cuci jahe merah dan memarkan, rebus dengan
1 ½ gelas air hingga menjadi 1 gelas.
Angkat dan dinginkan.
Jahe Merah
Dosis Pemakaian :
61
Minum 3 x sehari 1 gelas. Bisa ditambah gula aren (jika bukan penderita
diabetes)
Ramuan II
Bahan :
Daun patikan kebo kering 20 gram
Kencur 10 gram (diparut)
Daun saga kering 5 gram
Rebung bambu tali ( diparut ) 10 gram
Daun Saga Patikan Kebo
Cara Meracik:
Rebus semua bahan dengan
300 ml air selama 15 menit /
sampai air tinggal ¾ gelas.
Setelah dingin air disaring.
Dosis Pemakaian :
Minum 100 cc ml ( ½ gelas )
air rebusan dalam 3 x sehari
5. DIABETES MELITUS / KENCING MANIS
Ramuan I Pule Pandak
Bahan :
Biji jamblang (juwet) kering 375 gram
Biji petai cina kering 175 gram
Kulit pule kering 150 gram
Daun lidah buaya 50 gram
62
Cara Meracik:
Semua bahan digiling sampai halus, dimasukkan dalam selongsong kapsul ( ± 0,1
gram/kapsul )
Dosis Pemakaian :
Minum kapsul 3 x sehari 5 kapsul ( ± 4,5 gr )
Ramuan II
Bahan :
Daun bungur tua / buah bungur ( dirajang dan dikeringkan) 4 bagian
Kulit batang / biji juwet (jamblang) (dirajang dan dikeringkan) 3 bagian
Temulawak (dirajang dan dikeringkan) 2 bagian
Batang / daun sambiloto (dirajang dan dikeringkan) 1 bagian
Cara Meracik:
Semua bahan dicampur
merata. Ambil 2 sendok kecil
ramuan kemudian diseduh
dengan 1 gelas air panas
(seperti menyeduh teh)
Dosis Pemakaian :
Bunga Bungur Sambiloto Minum 2 atau 3 x sehari 1
gelas
Ramuan III Cara Meracik:
Bahan : Biji labu secukupnya Biji blustru (labu) yang berwarna hitam
dikupas dan ambil biji yang berwarna putih.
Blustru Biji yang berwarna putih ini dikonsumsi
dengan cara di telan ( tanpa dikunyah)
Dosis pemakaian :
Makan (telan) 1 – 2 biji perhari
63
Ramuan IV
Bahan :
Daun dan batang sambiloto 1 genggam
Daun kumis kucing 1 genggam
Batang brotowali 1 jari telunjuk
Cara Meracik:
Cuci bersih semua bahan
dan rebus dengan 3 gelas
air hingga menjadi 1 gelas.
Biarkan dingin. Setelah
dingin saring dalam gelas.
Kumis Kucing Bratawali Dosis Pemakaian :
Minum 2 x sehari 1 gelas
Ramuan V
Bahan : Jamur Shitake kering 5 jumput
Cara Meracik:
Rebus jamur shitake dengan 3 gelas air hingga
menjadi 2 gelas. Biarkan dingin kemudian
disaring.
Dosis Pemakaian :
Jamur Shitake Minum air rebusan 2 x sehari 1 gelas
Ramuan VI
Bahan : Akar pohon anting – angting 5 – 7 batang
Cara Meracik:
Cuci bersih akar anting-anting lalu keringkan
dengan cara dijemur, Rebus akar kering
dengan 10 gelas air hingga mendidih (jangan
ditutup). Setelah dingin air rebusan disaring
dan siap diminum.
Anting-anting
64
Dosis Pemakaian :
Minum 3 x sehari 1 gelas
Ramuan VI
Bahan : Buah Pare yang cukup tua 3 buah
Cara Meracik :
Iris buah pare beserta bijinya (tidak terlalu
tipis). Kemudian dikeringkan. Ambil 1 sendok
pare kering diseduh dengan 2 gelas air
mendidih.
Pare Dosis Pemakaian :
Minum air seduhan dalam 2 x sehari 1 gelas
6. GINJEL / NIER
Ramuan I : Daun Sukun yang sudah tua 3 helai
Bahan Cara Meracik :
Daun dicuci bersih, dirajang lalu dijemur
hingga kering. Rebus dun yang sudang kering
dengan 2 liter air hingga menjadi 1 liter.
Biarkan dingin dan disaring.
Sukun Dosis Pemakaian :
Minum air rebusan untuk 1 hari tidak disisakan.
Ramuan II
Bahan : Daun Tempuyung dari tanaman yang sudah berbunga 1 lembar
Cara Meracik:
Daun dicuci bersih, dimasukkan dalam gelas
dan diseduh dengan air mendidih. Tunggu
hingga hangat-hangat kuku.
Dosis Pemakaian :
65
Tempuyung Minum air seduhan beberapa kali dalam sehari
Ramuan III
Bahan :
Daun Tempuyung 7 helai
Daun kumis kucing 40 helai
Rambut jagung ½ genggam
Daun sendokan / ki urat
Cara Meracik:
Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 5 gelas air hingga tinggal 3 gelas.
Biarkan dingin kemudian saring.
Daun Sendok Jagung
Keji Beling
Dosis Pemakaian :
Minum 3 x sehari 1 gelas.
Ramuan IV
Bahan :
Daun kejibeling 7 helai
Akar alang-alang 5 jenkal
Daun kumis kucing 40 helai
Daun ungu 3 helai
Cara Meracik:
Cuci bersih semua bahan, rebus dengan 5 gelas air hingga tinggal 3 gelas.
Biarkan dingin kemudian saring.
66
Dosis Pemakaian :
Minum 3 x sehari ¾ gelas. Disarankan menghindari makan tomat, cabe dan
sawi.
7. HIPERTENSI / DARAH TINGGI
Ramuan I
Bahan : Labu siem (waluh siyem) 1 buah
Cara Meracik:
Labu siem segar diparut (tidak disarankan
diblender) lalu diperas. Air perasan disaring.
Dosis Pemakaian :
Labu Siem Minum air perasan 2 x sehari selama 1
minggu. Sekali mengkonsumsi 1 buah labu
siem.
Ramuan II 10 lembar
Bahan :
Bawang putih 2 siung
Batang dan daun seledri
Cara Meracik:
Blender bawang putih dan sledri bersama ½
gelas air panas. Setelah halus disaring.
Seledri Dosis Pemakaian :
Minum 2 x sehari ½ gelas
67
Ramuan III
Bahan :
Mentimun 2 buah
Bawang putih tunggal 3 siung
Cara Meracik
Blender bahan dengan 1 glas air panas,
setelah halus disaring.
Mentimun Dosis Pemakaian :
Minum 2 x sehari ½ gelas
8. INVEKSI DARAH
Bahan :
Air kelapa hijau 1 buah
Akar pandan wangi 1 jari
Daun juwet (jamblang) 1 genggam
Cara Meracik:
Cuci bersih bahan,rebus pandan dan
daun juwet dengan air kelapa hijau
hingga mendidih. Dinginkan
kemudian disaring.
Dosis Pemakaian :
Minum air rebuasan untuk 1 hari
Juwet Kelapa Hijau
9. JANTUNG KORONER
Bahan : Daun sukun tua yang masih menempel di pohon 1 helai
Cara Meracik:
Cuci bersih daun, kemudian dirajang dan
dijemur hingga kering. Rebus daun sukun
yang sudah kering dengan 5 gelas air hingga
tinggal ½ gelas. Kemudian tambah lagi
Sukun 68
dengan 5 gelas. Setelah mendidih dinginkan
dan saring.
Dosis Pemakaian :
Minum air rebusan, dihabiskan dalam satu hari
saja.
10. KANGKER / TUMOR
Ramuan I
Bahan :
Benalu teh kering 3 genggam
Daun tapak dara (bunga putih) 2 genggam
Cara Meracik:
Bahan direbus dengan 8 gelas air
hingga tinggal 4 gelas. Setelah
hangat kuku disaring.
Benalu Teh Tapak Dara
Dosis Pemakaian :
Minum air rebusan 3 x sehari 1 gelas.
11. KANGKER PAYUDARA
Ramuan I
Bahan : Umbi Daun Dewa 9 lembar
Cara Meracik:
Cuci bersih umbi kemudian dilumatkan dan
dicampur dengan ½ gelas air masak
kemudian diperas dan disaring
Dosis Pemakaian
Daun Dewa Minum 3 x sehari ½ gelas.
69
Ramuan II
Bahan :
Kunyit / kunir putih 1 genggam
Akar alang-alang 1 genggam
Daun dan batang sambiloto 1 genggam
Benalu teh 1 genggam
Kunir Putih Cara Meracik:
Semua bahan dibersihkan, diiris-iris dan
dikeringkan. Setelah kering digiling sampai halus
dan diayak. Masukkan tepung obat pada
selongsong kapsul.
Dosis Pemakaian :
Minum kapsul 3 x sehari 5 kapsul selama
minimal 1 bulan
12. KANGKER RAHIM
Bahan : Temu kunir putih 1 jempol
Cara Meracik:
Cuci bersih dan kupas kulit kunir putih. Bisa
langsung dimakan (dikunyah)
Dosis Pemakaian :
Dalam sehari makan 1 jempol kunir putih
Kunir Putih
70
13. KOLESTEROL TINGGI
Ramuan I
Bahan : Buah pare mentah secukupnya
Cara Meracik:
Cuci bersih buah pare, iris – iris beserta bijinya. Kemudian dikeringkan. Ambil 1 sendok
makan pare kering seduh dengan air panas.
Dosis Pemakaian :
Minum ramuan 2 x sehari 1 gelas
Ramuan II
Bahan :
Temu giring 2 jari tangan Iris tipis-tipis Jati Belanda
Daun jati belanda 3 lembar
Daun kemuning muda 11 lembar
Temu giring
14. LIVER / HATI
Ramuan I
Bahan : Buah Mahkota Dewa 3 buah
Cara Meracik:
Cuci bersih buah Mahkota Dewa, buang
bijinya, iris tipis-tipis. Rebus irisan buah
dengan 3 gelas air hingga tinggal 1 ½ gelas.
Setelah dingin disaring.
Dosis Pemakaian :
Mahkota Dewa Minum 3 x sehari ½ gelas selama 1 bulan
71
15. RHEUMATIK / ENCOK
Ramuan I
Bahan : Daun gandarusa kering 30 gram
Cara Meracik:
Cuci bersih bahan, rebus dengan 4 gelas air
hingga tinggal 2 gelas. Setelah dingin
disaring.
Dosis Pemakaian :
Minum 2 x sehari 1 gelas
Gandarusa
Ramuan II
Bahan :
Akar pepaya gantung 5 jari tangan
Lengkuas 3 ruas jari tangan (diiris tipis-tipis)
Gula aren / gula kelapa secukupnya
Cara Meracik:
Semua bahan dicuci bersih, kemudian direbus
dengan 4 gelas air hingga tinggal 3 gelas.
Dinginkan dan disaring.Tambahkan gula aren
jika akan meminumnya.
Dosis Pemakaian :
Bunga Pepaya Gantung Minum 3 x sehari ½ gelas
Ramuan III
Bahan : Akar tanaman anting-anting yang sudah tua 20 batang
Cara Meracik:
Akar tanaman dijemur (tanpa dicuci). Setelah kering akar dibersihkan dari tanah
yang menempel, kemudian dicincang. Cuci bersih akar anting-anting yang
dicincang, rebus dengan 8 gelas air hingga tinggal 4 gelas. Setelah dingin
disaring.
72
Dosis Pemakaian :
Minum air rebusan 4 x sehari 1 gelas. Selang 4 jam hingga menjelang tidur.
16. RADANG PARU-PARU
Bahan : Tanaman kaki kuda / antanan 200 gram
Cara Meracik:
Cuci bersih bahan, tumbuh / blender dengan 1
gelas air, lalu disaring. Air perasan didiamkan
selama 5 menit sampai ampasnya mengendap.
Waktu diminum tidak bersama ampasnya.
Dosis Pemakaian :
Daun Kaki Kuda (Pegagan) Minum 3 x sehari 1 gelas
73
KEBUN SAYUR DAN BUAH
74
Jambu Air
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Famili: Myrtaceae
Genus: Syzygium
Spesies: S. aqueum
Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu-jambuan atau Myrtaceae
yang berasal dari Asia Tenggara. Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu
semarang (Syzygium samarangense), kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan
buah hampir serupa. Beberapa kultivarnya bahkan sukar dibedakan, sehingga
kedua-duanya kerap dinamai dengan nama umum jambu air atau jambu saja.
1. SEJARAH SINGKAT
Jambu air berasal dari daerah Indo Cina dan Indonesia, tersebar ke Malaysia
dan pulau-pulau di Pasifik. Selama ini masih terkonsentrasi sebagai tanaman
pekarangan untuk konsumsi keluarga. Buah Jambu air tidak hanya sekedar manis
menyegarkan, tetapi memiliki keragaman dalam penampilan. Jambu air (Eugenia
aquea Burm) dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum
75
banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial. Sifatnya yang mudah
busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan.
Buahnya dapat dikatakan tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada
buah akan mempercepat busuk buah.
2. JENIS TANAMAN
Sistematika tanaman jambu air adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantarum
Sub Kingdom : Kormophyta
Super Divisio : Kormophyta biji
Divisio : Spermatophyta
Sub Divisio : Angiospermae
Classis : Dycotyledoneae
Ordo : Myrtales
Familia : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Species : Eugenia aquea
Selain itu juga terdapat 2 jenis jambu air yang banyak ditanam, tetapi keduanya
tidak begitu menyolok perbedaannya. Ke dua jenis tersebut adalah Syzygium
quaeum (jambu air kecil) dan Syzygium samarangense (jambu air besar). Varietas
jambu air besar yakni: jambu Semarang, Madura, Lilin (super manis), Apel dan
Cincalo (merah dan hijau/putih) dan Jenis-jenis jambu air lainnya adalah:
Camplong (Bangkalan), Kancing, Mawar (jambu Keraton), Sukaluyu, Baron,
Kaget, Rujak, Neem, Lonceng (super lebat), dan Manalagi (tanpa biji). Sedangkan
varietas yang paling komersil
adalah Cincalo dan Semarang, yang masing-masing terdiri dari 2 macam (merah
dan putih).
76
3. MANFAAT TANAMAN
Pada umumnya jambu air dimakan segar, tetapi dapat juga dibuat puree, sirop,
jeli, jam/berbentuk awetan lainnya. Selain sebagai “buah meja” jambu air juga telah
menjadi santapan canggih dengan dibuat salada dan fruit coctail. Kandungan kimia
yang penting dari jambu air adalah gula dan vitamin C. Buah jambu air masak yang
manis rasanya, selain disajikan sebagai buah meja juga untuk rujak dan asinan.
Kadang-kadang kulit batangnya dapat digunakan sebagai obat.
77
Durian
Durian, Durio zibethinus
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
(tidak termasuk) Eudicots
(tidak termasuk) Rosids
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Durio
Spesies: D. zibethinus
Durian adalah nama tumbuhan tropik yang berasal dari Asia Tenggara,
sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit
buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Varian
namanya yang juga populer adalah duren. Orang Sunda menyebutnya kadu.
78
Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama ini bukanlah spesies tunggal tetapi
sekelompok tumbuhan dari marga (genus) Durio. Namun umumnya, yang
dimaksud dengan durian biasa (tanpa imbuhan apa-apa) adalah yang memiliki nama
ilmiah Durio zibethinus. Sedangkan jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan
kadangkala ditemukan di pasaran setempat di Asia Tenggara di antaranya D.
kutejensis (lai), D. oxleyanus (kerantungan), D. graveolens (durian kura-kura atau
kekura), serta D. dulcis (lahung). Selanjutnya uraian durian di bawah ini mengacu
kepada Durio zibethinus.
Morfologi
Daun berbentuk jorong hingga lanset, 10-15(-17) cm × 3-4,5(-12,5) cm;
terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip
melandai; sisi atas berwarna hijau terang, sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna
perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.
Bunga (juga buahnya) muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau
cabang-cabang yang tua, berkelompok dalam karangan berisi 3-10 kuntum
berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya membulat, sekitar 2 cm
diameternya, bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung sepanjang lk. 3 cm,
daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2-3 cuping berbentuk bundar telur.
Mahkota bentuk sudip, kira-kira 2× panjang kelopak, berjumlah 5 helai, keputih-
putihan. Benangsarinya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas; kepala putiknya
membentuk bongkol, dengan tangkai yang berbulu. Bunga muncul dari kuncup
dorman, mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari. Bunga ini
menyebarkan aroma wangi untuk menarik perhatian kelelawar sebagai penyerbuk
utamanya.
Buah durian berupa kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong,
dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm.[1] Kulit buahnya tebal,
permukaannya bersudut tajam ("berduri", karena itu disebut "durian", walaupun ini
bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan,
kecoklatan, hingga keabu-abuan.
79
Buah berkembang setelah pembuahan dan memerlukan 4-6 bulan untuk
pemasakan. Pada masa pemasakan terjadi persaingan antarbuah pada satu
kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai
kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada
umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram, sehingga kebun
durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila jatuh di
atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan
kematian.
Setiap buah memiliki 5 "kamar" (ruangan), yang menunjukkan banyaknya
daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya
3 butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan berwarna merah muda
kecoklatan mengkilap. Biji terbungkus oleh arilus (salut biji, yang kerap disebut
sebagai "daging buah" durian) berwarna putih hingga kuning terang dengan
ketebalan yang bervariasi, namun pada kultivar unggul ketebalan arilus ini dapat
mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut pongge.
Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji
yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan.
Kegunaan
Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan
(arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan
sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein dan mineral.
Pada musim raya durian, buah ini dapat dihasilkan dengan berlimpah,
terutama di sentra-sentra produksinya di daerah. Secara tradisional, daging buah
yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula
menjadi dodol durian (biasa disebut lempok), atau memfermentasikannya menjadi
tempoyak. Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan
masakan seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.
Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional,
seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan dalam hidangan nasi
80
pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam dunia masa kini, durian (atau
aromanya) biasa dicampurkan dalam gula-gula, es krim, susu, dan pelbagai jenis
minuman lainnya.
Bijinya biasa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau
dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat
dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene). Kuncup
daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran.
Durian (Durio zibethinus)
Nilai khasiat per 100 g
Tenaga 150 kkal 620 kJ
Karbohidrat 27.09 g
- Serat diet 3.8 g
Lemak 5.33 g
Protein 1.47 g
Air 65g
Vitamin C 19.7 mg 33%
Kalium 436 mg 9%
Edible parts only, raw or frozen.
Refuse: 68% (Shell and seeds)
Source: USDA Nutrient database[3]
Beberapa bagian tumbuhan terkadang dimanfaatkan sebagai bahan obat
tradisional. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya, dicampur
dengan jerangau (Acorus calamus), digunakan untuk menyembuhkan cantengan
(infeksi pada kuku). Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap)
dan susah buang air besar (sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya
digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan.
81
Abu dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna
tradisional.
Nilai gizi
Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak,
2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga
banyak mengandung vitamin B1, B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan
fosfor.
Nangka
1. SEJARAH SINGKAT
Nangka merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari India
dan
menyebar ke daerah tropis termasuk Indonesia. Di Indonesia pohon ini memiliki
beberapa nama daerah antara lain nongko/nangka (Jawa, Gorontalo), langge
(Gorontalo), anane (Ambon), lumasa/malasa (Lampung), nanal atau krour (Irian
Jaya), nangka (sunda). Beberapa nama asing yaitu: jacfruit, jack (Inggris), nangka
(Malaysia), kapiak (Papua Nugini), liangka (Filipina), peignai (Myanmar), khnaor
(Kamboja), mimiz, miiz hnang (laos), khanun (Thailand), mit (Vietnam).
82
2. JENIS TANAMAN
Di Indonesia lebih dari 30 kultivar di Jawa terdapat lebih dari 20 kultivar.
Berdasarkan sosok pohon dan ukuran buah nangka terbagi dua golongan yaitu
pohon nangkabuah besar dan pohon nangka buah mini.
1) Nangka buah besar: tinggi mencapai 20-30 m; diameter batang mencapai 80
cm dan umur mulai berbuah sekitar 5-10 tahun.
2) Nangka buah kecil: tinggi mencapai 6-9 m; diameter batang mencapai 15-
25 cm dan umur mulai berbuah sekitar 18-24 bulan.
Berdasarkan kondisi daging buah nangka dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1) Nangka bubur: daging buah tipis, lunak agak berserat, beraroma keras
mudah
Lepas dari buah.
2) Nangka salak: daging buah tebal, agak kering aromanya kurang keras.
(nangka
celeng dan nangka belulang).
3) Nangka cempedak: daging buah tipis, liat dan beraroma harum spesifik.
Varietas-varietas unggul nangka yang ditanam di Indonesia yaitu: nangka
bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka kandel, nangka
kunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini, dan nangka misin.
3. MANFAAT TANAMAN
1) Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran.
2) Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan
makan campuran).
3) Daun muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
4) Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel,
konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda dan
kandang sapi ( di Priangan), dayung, perkakas, dan alat musik.
5) Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
6)
83
Buah Naga
Buah naga (Inggris: pitaya) adalah buah dari beberapa jenis kaktus dari
marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari Meksiko, Amerika
Tengah dan Amerika Selatannamun sekarang juga dibudidayakan di negara-negara
Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui
di Okinawa, Israel, Australia utara dan Tiongkok selatan. Hylocereus hanya
Macamnya :
Hylocereus undatus, yang buahnya berwarna merah dengan daging buah putih
Hylocereus polyrhizus, yang buahnya berwarna merah muda dengan daging
buah merah
Selenicereus megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah putih
Hylocereus costaricensis buah naga daging super merah.
84
Morfologi
Hylocereus undatus sedang berbuah
Morfologi tanaman buah naga terdiri dari akar, batang, duri dan bunga serta
buah. Akar buah naga hanyalah akar serabut yang berkembang di dalam tanah di
batang atas sebagai akar gantung. Akar tumbuh di sepanjang batang di bagian
punggung sirip di sudut batang. Di bagian duri muncul ini akan tumbuh bunga yang
bentuknya mirip bunga Wijayakusuma. Bunga yang tidak rontok berkembang
menjadi buah. Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan buah
alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih dan
merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam dan berwarna kuning untuk
buah naga kuning. Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang
dianalogikan dengan sisik seekor naga. Oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga.
Batangnya berbentuk segitiga, durinya pendek sekali dan tidak mencolok, sampai
mereka dianggap "kaktus tak berduri". Bunganya mekar mulai senja, kalau kuncup
bunga sudah sepanjang 30 cm. Itulah saatnya kita mengundang para tetangga dan
handai taulan pencinta bunga untuk menyaksikan mekarnya buah naga.Mahkota
bunga bagian luar yang krem itu mekar pada pukul sembilan (kira-kira), lalu disusul
mahkota bagian dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benangsari yang
kuning. Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam. Itulah
sebabnya ia tersiar luas ke seluruh dunia sebagai night blooming cereus. Sambil
mekar penuh ini, ia menyebar bau yang harum. Ternyata bau ini disebar ke seluruh
85
penjuru angin malam, untuk menarik para kelelawar, agar sudi kiranya datang
bertandang untuk menyerbuki bunga itu. Dalam gelap gulitanya hutan belantara
malam, mata kelelawar memang kurang awas, tetapi hidungnya "tajam"
Pembudidayaan buah naga
Orang biasanya memperbanyak tanaman dengan cara setek atau menyemai
biji. Tanaman akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan
unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara 38-40o C. Jika
perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur 11- 17 bulan. Kota
Malang berada 400-700 dpl, sangat cocok untuk budidaya buah naga merah.
Walaupun memiliki udara yang cukup sejuk, namun mendapatkan sinar matahari
yang cukup merupakan modal untuk pertumbuhan buah naga merah . Buah naga
dapat berkembang dengan kondisi tanah dan ketinggian lokasi apapun, namun
tumbuhan ini cukup rakus akan unsur hara, sehingga apabila tanah mengandung
pupuk yang bagus, maka pertumbuhannyapun akan pesat sekali. Dalam waktu 1
tahun, tanaman bisa mencapai ketinggian 3 meter lebih. Berdasarkan beberapa
sumber, buah naga belum banyak dibudidayakan di Indonesia, sementara ini data
yang diperoleh baru daerah : Mojokerto, Jember, Malang, Pasuruan, Bayuwangi,
dan Kulon Progo. Dengan luas areal masing-masing tidak lebih dari 3 ha
Manfaat Buah Naga
Dibalik rasanya yang manis menyegarkan, buah naga kaya akan manfaat.
Banyak orang percaya buah ini dapat menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula
darah. Memang belum ada penelitian pasti tentang manfaat buah ini. Namun,
mengingat asalnya dari jenis buah kaktus, kita percaya buah naga mengandung
vitamin C, beta karoten, kalsium dan karbohidrat. Yang pasti buah naga tinggi serat
sebagai pengikat zat karsinogen penyebab kanker dan memperlancar proses
pencernaan.
86
SAWO
( Acrhras zapota. L )
1. SEJARAH SINGKAT
Sawo yang disebut neesbery atau sapodilas adalah tanaman buah berupa
yang
berasal dari Guatemala (Amerika Tengah), Mexico dan Hindia Barat. Namun di
Indonesia, tanaman sawo telah lama dikenal dan banyak ditanam mulai dari dataran
rendah sampai tempat dengan ketinggian 1200 m dpl, seperti di Jawa dan Madura.
2. JENIS TANAMAN
Tanaman sawo dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Sub Divisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping dua)
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Achras atau Manilkara
87
Spesies : Acrhras zapota. L sinonim dengan Manilkara achras
Kerabat dekat sawo dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
1) Sawo Liar atau Sawo Hutan
Kerabat dekat sawo liar antara lain: sawo kecik dan sawo tanjung. Sawo
kecik
atau sawo jawa (Manilkara kauki L. Dubard.) Sawo kecik dimanfaatkan
sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh halaman. Tinggi pohon
mencapai 15 – 20 meter, merimbun dan tahan kekeringan. Kayu pohonnya
sangat bagus untuk dibuat ukiran dan harganya mahal. Sawo tanjung
(Minusops elingi) memiliki buah kecil-kecil berwarna kuning keungu-
unguan, jarang dimakan, sering digunakan sebagai tanaman hias, atau
tanaman pelindung di pinggir-pinggir jalan.
2) Sawo Budidaya
Berdasarkan bentuk buahnya, sawo budidaya dibedakan atas dua jenis,
yaitu:
a. Sawo Manilas
Buah sawo manila berbentuk lonjong, daging buahnya tebal, banyak
mengandung air dan rasanya manis. Termasuk dalam kelompok sawo
manila antara lain adalah: sawo kulon, sawo betawi, sawo karat, sawo
malaysia, sawo maja dan sawo alkesa.
b. Sawo Apel
Sawo apel dicirikan oleh buahnya yang berbentuk bulat atau bulat telur
mirip buah apel, berukuran kecil sampai agak besar, dan bergetah
banyak. Termasuk dalam kelompok sawo apel adalah: sawo apel
kelapa, sawo apel lilin dan sawo Duren.
3. MANFAAT TANAMAN
Manfaat tanaman sawo adalah sebagai makanan buah segar atau bahan
makan olahan seperti es krim, selai, sirup atau difermentasi menjadi anggur atau
cuka.
Selain itu, manfaat lain tanaman sawo dalam kehidupan manusia adalah:
1) Tanaman penghijauan di lahan-lahan kering dan kritis.
88
2) Tanaman hias dalam pot dan apotik hidup bagi keluarga;
3) Tanaman penghasil buah yang bergizi tinggi; dan dapat dijual di dalam dan
luar negeri yang merupakan sumber pendapatan ekonomi bagi keluarga dan
negara;
4) Tanaman penghasil getah untuk bahan baku industri permen karet;
5) Tanaman penghasil kayu yang sangat bagus untuk pembuatan perabotan
rumahtangga.
Nanas
Buah nanas
Klasifikasi Ilmiah
Regnum:Plantae
Divisio:Magnoliophyta
Kelas:Liliopsida
Ordo:Poales
Familia:Bromeliaceae
Genus:Ananas
Spesies:
89
A. comosus
Nanas, nenas, atau ananas (Ananas comosus (L.) Merr.) adalah sejenis tumbuhan
tropis yang berasal dari Brazil, Bolivia, dan Paraguay. Tumbuhan ini termasuk
dalam familia nanas-nanasan (Famili Bromeliaceae). Perawakan (habitus)
tumbuhannya rendah, herba (menahun) dengan 30 atau lebih daun yang panjang,
berujung tajam, tersusun dalam bentuk roset mengelilingi batang yang tebal.
Buahnya dalam bahasa Inggris disebut sebagai pineapple karena bentuknya yang
seperti pohon pinus. Nama 'nanas' berasal dari sebutan orang Tupi untuk buah ini:
anana, yang bermakna "buah yang sangat baik". Burung penghisap madu
(hummingbird) merupakan penyerbuk alamiah dari buah ini, meskipun berbagai
serangga juga memiliki peran yang sama.
Buah nanas sebagaimana yang dijual orang bukanlah buah sejati, melainkan
gabungan buah-buah sejati (bekasnya terlihat dari setiap 'sisik' pada kulit buahnya)
90
yang dalam perkembangannya tergabung -- bersama-sama dengan tongkol (spadix)
bunga majemuk -- menjadi satu 'buah' besar. Nanas yang dibudidayakan orang
sudah kehilangan kemampuan memperbanyak secara seksual, namun ia
mengembangkan tanaman muda (bagian 'mahkota' buah) yang merupakan sarana
perbanyakan secara vegetatif.
Di Indonesia, propinsi Lampung merupakan daerah penanaman nanas
utama, dengan beberapa pabrik pengolahan nanas juga terdapat di sana.
Tomat
Tomat
91
Regnum: Plantae
Subkerajaan: Tracheobionta
Divisio: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Familia: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies :
S.lycopersicum
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah
tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan,
dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat
tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.
Menurut tulisan karangan Andrew F. Smith "The Tomato in America",
tomat kemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan.
Setelah Spanyol menguasai Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat
ke koloni-koloni mereka di Karibia. Spanyol juga kemudian membawa tomat ke
Filipina, yang menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di seluruh benua
Asia. Spanyol juga membawa tomat ke Eropa. Tanaman ini tumbuh dengan mudah
pada wilayah beriklim Mediterania.
Berdasarkan penampilan
Terdapat buah tomat dengan kisaran warna dari hijau ketika masak, kuning,
jingga, merah, ungu (hitam), serta belang-belang. Dari ukuran dan bentuk, orang
mengenal kelompok tomatgranola yang bentuknya bulat dengan pangkal buah
mendatar dan mencakup yang biasanya dikenal sebagai tomat buah (karena dapat
92
dimakan langsung), gondol yang biasa dibuat saus dengan bentuk lonjong oval
(biasanya yang ditanam di Indonesia adalah kultivar 'Gondol Hijau' dan 'Gondol
Putih', dan keturunan dari kultivar impor 'Roma') dan termasuk pula tomat buah,
sayur adalah tomat dengan buah biasanya padat dan dipakai untuk diolah dalam
masakan ceri (tomat ranti) yang berukuran kecil dan tersusun berangkai pada
tangkai buah yang panjang.
Jeruk Manis
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Rosidae
Ordo: Sapindales
93
Famili: Rutaceae
Genus: Citrus
Spesies: C. sinensis
Jeruk manis atau jeruk peras (Citrus sinensis Osbeck) adalah perdu tropis
dan subtropis yang menghasilkan buah dengan nama sama. dan juga nama buahnya.
Buah jeruk memiliki kulit berwarna hijau hingga jingga dan daging buahnya
mengandung banyak air. Sari buah jeruk merupakan minuman hasil perasan jeruk
yang populer.
Kulit buah jeruk biasa dikeringkan dan diolah menjadi bahan obat dan
biasanya dipakai dalam ramuan herbal atau jamu tradisional Tionghoa. Kulit jeruk
dapat diolah dengan cara tertentu menjadi manisan atau selai (marmalade). Cairan
buah jeruk banyak mengandung vitamin C.
Jeruk Manis/orange (Citrus Aurantium)
Jenis manis mengandung betakaroten dan bioflavanoid yang dapat
memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Pektinnya juga banyak terapat dalam
buah dan kulit jeruk, manfaatnya membantu menurunkan kadar kolesterol jahat
(LDL) dan mingkatkan kolesterol baik (HDL). Jeruk juga berlimpah kandungan
flavanoidnya, seperti flavanpis yang berfungsi sebagai antioksidan penangkal
menangkap radikal bebas penyebab kanker. Flavanoid juga menghalangi reaksi
oksidasi LDL yang menyebabkan darah mengental dan mencegah pengendapan
lemak pada dinding pembuluh darah. Jeruk juga kaya akan kandungan gula buah
yang dapat memulihkan energi secara cepat. Jeruk juga kaya akan serat (dietary
fiber) yang dapat mengikat zat karsinogen di dalam saluran pencernaan.
Manfaatnya sembelit, wasir dan kanker kolon bisa dihindari.
94
Kandungan
Di dalam 100 g jeruk manis mengandung energi 51 kkal, protein 0,9 g,
lemak 0.2 g, karbohidrat 11.4 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0.4 mg, retinol
57 mcg dan asam askorbat 49 mg. Jejruk juga kaya akan serat yang dapat
memperlancar proses pencernaan.
Jeruk Bali
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Rutaceae
Genus: Citrus
Spesies: C. grandis
95
Jeruk bali, jeruk besar, atau pamelo (bahasa Inggris: pomelo, ilmiah:
Citrus grandis, C. maxima) merupakan jeruk penghasil buah terbesar. Nama
"pomelo" sekarang disarankan oleh Departemen Pertanian karena jeruk ini tidak
ada kaitannya dengan Bali.
Jeruk ini termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah
kering dan relatif tahan penyakit, terutama CVPD yang pernah menghancurkan
pertanaman jeruk di Indonesia. Beberapa kultivar unggulan adalah pamelo
'Nambangan', 'Srinyonya', dan 'Magetan'. Sentra produksi jeruk bali terdapat di
daerah Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun
Jeruk bali bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan pektinnya lebih banyak
dibandingkan dengan jeruk jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya mampu
menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung.
Daging buahnya yang segar dan banyak mengandung air, bisa langsung
dimakan setelah dikupas atau sebagai campuran salad maupun rujak.
Buahnya yang berwarna putih dapat dijadikan manisan setelah dibuang
bagian kulit luarnya yang banyak mengandung kelenjar minyak. Di Vietnam,
bunganya yang harum digunakan untuk membuat parfum. Bukan hanya itu,
kayunya juga sering dimanfaatkan untuk gagang perkakas alat dapur.
Jeruk bali bermanfaat menurunkan kolesterol dan melawan penyakit
jantung. Kenyataan tersebut diungkapkan peneliti asal Israel seperti yang dirilis di
berbagai situs kesehatan dunia.
Kandungan likopen jeruk bali berguna untuk meningkatkan daya tahan
tubuh. Menurut para peneliti, daging buah segar maupun jusnya memiliki manfaat
yang sama. Temuan-temuan ini dilaporkan dalam Journal of Agricultural and Food
Chemistry.
Antibakteri
96
Para ahli dari Universitas Jagiellonian, Polandia, menemukan, ekstrak jeruk
bali mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa “menenangkan” sistem
getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Dr. Thomas Brzozowski, ketua
penelitian, menyarankan agar para penderita tukak lambung memasukkan jeruk ke
dalam diet mereka meski secara alamiah mengandung asam.
Selama ini penderita luka lambung diminta tidak memasukkan jeruk ke
dalam diet mereka, tetapi penelitian ini justru menyarankan sebaliknya. Ekstraknya
diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-
obatan.
Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penybuhan lambung. Para
peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam
proses penyembuhah lambung.
Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali
juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini
diungkapkan Peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan
kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengonsumsi jeruk bali.
Penelitian melibatkan 58 responden yang mengalami kerusakan gusi yang
cukup parah. Kenyataannya, jeruk bali membawa dampak positif setelah
dikonsumsi setiap hari selama sekitar dua minggu. Bahkan, dampak positif itu juga
berlaku bagi perokok maupun bukan perokok. Seperti diketahui merokok adalah
salah satu penyebab utama kerusakan gusi.
97
Mangga
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan: Plantae
Filum: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Sapindales
Famili: Anacardiaceae
Genus: Mangifera
Spesies: M. indica
Mangga adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga
termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku
Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Genus Mangifera mempunyai 62 spesies, namun yang menghasilkan buah
yang enak ada 16 species. Mangga yang kita makan sehari-hari, seperti mangga
golek termasuk species Mangifera indica L.
98
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya
(habit) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai
tinggi batang lebih dari 5 m. tinggi pohon mangga bisa mencapai 10-40 m dan
umurnya bisa mencapai 10 tahun atau lebih. Nama buah ini berasal dari Malayalam
manga. Kata ini diindonesiakan menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini
dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa
Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira
mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah
menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah
ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti mempelam (Mly.), pelem
atau poh (Jw.), dan lain-lain.
Morfologi tanaman Mangga
Akar
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini
tumbuh cabang kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat
halus. Akar tunggang pohon mangga sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m.,
pemanjangan akar tunggang akan berhenti bila mencapai permukaan air tanah. akar
cabang makin kebawah makin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman
lebih kurang 30-60 cm.
Batang
Batang merupakan bagian tengah dari suatu tumbuh-tumbuhan yang
tumbuh lurus keatas. Bagian ini mengandung zat-zat kayu, sehingga tanaman
mangga tumbuh tegak, keras, dan kuat. Bentuk batang mangga tegak, bercabang
agak kuat, daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau
memanjang. Kulitnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-
sisik bekas tangkai daun. Warna kulit yang sudah tua biasanya coklat keabuan,
kelabu tua sampai hampir hitam.
99
Berikut ini beberapa perbedaan pohon mangga yang berasal dari biji
dengan pohon mangga yang berasal dari sambungan atau tempel.
Berasal dari biji Berasal dari sambungan atau tempel
Batang pada umunya tegak, kuat dan tinggi batang lebih pendek dan cabangnya
membentang
Umur bisa mencapai lebih dari 100 th Umur hanya mencapai 80 th, bahkan
kurang
Mulai berbuah sesudah berumur lebih Sudah mulai berbunga setelah berumur 1
kurang tujuh th th
Daun
Daun terdiri dari dua bagian, yaitu tangkai daun dan badan daun. Badan
daun bertulang dan berurat-urat, antara tulang dan urat tertutup daging daun.
Daging daun terdiri dari kumpulan sel-sel yang tak terhingga banyaknya. Daun
letaknya bergantian, tidak berdaun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari
1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya.
Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung,
letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran
Macam-macam bentuk daun:
Lonjong dan ujungnya seperti mata tombok.
Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombok.
Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Tepi daun biasanya halus, tetapi kadang-kadang, sedikit bergelombang/ melipat
atau menggulung. Panjang helaian daun 8-40 cm dan lebarnya 2-12,5 cm,
tergantung varietas dan kesuburannya. jumlah tulang daun yang kedua (cabang) 18-
100