OUR STORY I 50 PENGALAMANKU DI KOTA ORANG Oleh: Caroline Anastasya Litamahuputty Hai semuanya!, kenalin aku nadira seorang gadis yang berasal dari kota kecil dibagian timur Indonesia yang tepatnya berada di Ambon, Maluku. Karena umurku yang terbilang sangat muda aku hampir tidak ingat banyak hal saat aku masih berada di Ambon, aku lahir dan tinggal di Ambon sampai aku berada di bangkuSekolah Dasar tingkat pertama. karena umurku yang masih sangat sangat muda aku tidak mengerti mengapa orang tua ku ingin pindah dari tanah Maluku. Aku pindah dari tanah Maluku ke tanah papua melalui transportasi laut, saat aku berada di dalam kapal ayahku menasehatiku suatu halnak, jika kamu mencium aroma yang tidak sedap dari orang sana. Diam saja ya, jangan berkata bahwa mereka bau, mereka memiliki temperamental yang cukup buruk, atau bisa dibilang mudah marah" aku mengingat hal itu sampai aku duduk di bangku Sekolah Dasar tingkat kedua. Aku tidak merasa mereka cukup bau, namun memang ku akui beberapa dari mereka memiliki aroma yang cukup tidak sedap.
OUR STORY I 51 Sepertinya karena makanan yang sering mereka makan, yaitu pinang. Tapi hal itu tidak membuatku tidak berteman, justru aku mempunyai sangat banyak teman. Saat aku berada di tanah Maluku nilai ku bisa di bilang cukup bagus, sampai di Papua pun nilai ku naik karena perbedaan percepatan mata pelajaran yang di papua cukup lambat dari pada Maluku, aku menjadi anak yang cukup pintar sampai aku menginjakkan kaki ku di tanah jawa. Aku pindah lagi saat aku berada di bangku Sekolah Dasar tingkat ketiga. Berbeda dari sebelumnya, kali ini aku pindah dari Papua ke Jawa Barat (Bekasi) melalui jalur udara. Itu adalah pengalaman pertamaku naik pesawat, meskipun hal itu cukup menegangkan tapi aku bisa melihat keindahan langit di atas awan untuk pertama kalinya. Saat aku sampai di Bekasi, aku cukup terkejut dengan beberapa hal, mulai dari pelajaraan yang sangat berbeda dari hal yang sudah saya pelajari, sampai perkataan yang tidak enak di dengar oleh telingaku dari orang lain mengenai diriku. Karena perbedaan percepatan mata pelajaran yang berbeda dari papua aku menjadi bingung dan menjadi tertinggal. Nilaiku turun, dan aku menjadi anak yang nilainya cukup buruk.
OUR STORY I 52 Tidak hanya menjadi anak yang nilainya cukup buruk, aku juga menjadi anak yang di bully. Karena aku berasal dari Papua dan Maluku mereka mengatakan hal yang buruk kepadaku "anak dari kampung hitam jelek dan hal buruk lainnya. Sebagai anak yang masih dibilang muda, tentu saja aku akan merasa sakit hati karena hal tersebut. Namun hal itu mulai menghilang waktu demi waktu saat aku mulai berteman baik dengan teman sekelasku. Hidupku berjalan dengan baik, sampai aku duduk di bangku Sekolah Dasar tingkat kelima. Yang diawali dengan libur 2 minggu menjadi 2 tahun. Ya, pandemic covid. membuat semuanya menjadi berbeda, yang dahulu kebanyakan tidak memakai masker, sekarang menjadi kebiasaan baru. Pandemic terus berlanjut sampai aku lulus dari sekolah dasar dan beranjak ke masa smp. Masa smp saat pandemic sangat membuat kami para murid kesulitan. Karena kami jadi bergantung kepada internet dan membuat kami makin lebih malas kerena kami hanya di rumah, rebahan terus menerus. Saat mulai masuk sekolah, tentu saja semua takut akan terjangkitnya covid. Social distancing pun tetap di terapkan saat kami masih baru pertama kali masuk ke sekolah, saat kami kelas 7 semester ganjil
OUR STORY I 53 akhir. Itu pertama kali aku melihat teman teman ku secara langsung meski wajah mereka masih tertutup masker, aku tetep senang karena aku dapat bertemu dengan mereka secara langsung. Berjalannya waktu, pandemic covid mulai hilang dan aku mendapat banyak moment bersama teman teman sekelasku. Kami dapat pergi study tour, sampai hampir semua dari kami mulai tidak memakai masker dan terbiasa dengan udara langsung tanpa harus menghirup udara dibalik masker lagi. Aku mulai terbiasa dengan udara yang selalu aku hirup tanpa adanya masker, bahkan saat aku memakai masker aku merasa tidak nyaman karena sudah tidak terbiasa memakai masker. Kelas ku yang dulunya hanya bertemu di layar kaca, kini kami dapat bercanda canda secara langsung, kami mulai saling mengenal satu sama lain dan mulai mengerti perasaan satu sama lain, hal lebih baik daripada itu aku tidak hanya mengenal beberapa teman saja, tapi aku mengenal semua orang yang berada di kelas. Dari aku yang kaget akan budaya di beberapa kota tertentu sampai aku yang nyaman dengan budaya dari kota yang aku tempati sekarang memberi ku banyak motivasi inspirasi, dan kenangan. Dalam 5 tahun
OUR STORY I 54 aku ini aku senang berada di kota orang yang sudah ku anggap kota ku sendiri, meski begitu tentu saja aku tetepmerindukan kampung halamanku, dalam 5 tahun aku dapat pulang ke kampung halamanku sekali, semoga kedepannya aku dalam pulang ke kampung halamanku dan juga aku dapat belajar dari semua yang telah aku lewatin mau baik atau buruknya hal itu. Tetaplah jalani hidupmu walau banyak rintangan dan banyaknya perubahan yang kamu alami di sekitarmu. Terimakasih atas perhatianmu kepada karyaku sangat aku hargai!. Tentang Penulis: Caroline Anastasya Litamahuputty. Lahir di Ambon, 20 Desember 2008. Alumni dari SD Setia Bekasi Timur Jl. Irian Jaya. Beberapa kali ia meluangkan ceritanya dalam tulisan, dan menurutnya itu cukup menyenangkan. Ia masih menjadi pelajar SMP yang bersekolah di SMP YADIKA 13 Tambun Selatan. Pembaca bisa lebih dekat dengan penulis lewat akun sosialmedianya di instagram @adelinneo
OUR STORY I 55 CITA-CITA Oleh: Ghaizin Habil Perkenalkan nama saya "Ghaizin Habil" saya mau menceritakan tentang perjalanan hidup saya, pada tahun 2022, suatu hari saya dan ibu saya sedang mencari sekolah bola untuk saya, tapi di kampung saya tidak ada..., akhirnya ibu saya mencarinya lewat internet, dan mendapatkan sekolah bola tersebut di kota jakarta.., dan akhirnya saya bilang ke ibu saya bahwa saya ingin pergi ke kota tersebut.., saya agak ragu karena saya harus meninggalkan keluarga saya, Tetapi demi cita-cita saya saya memberanikan diri untuk pergii.., waktu pun berlalu, saya akhirnya menaiki kapal untuk pergii ke kota jakarta, perjalanan dari kampung saya ke Jakarta sekitar 7 hari.., saat saya menaiki kapal saya melihat ke bawah banyak keluarga saya yg sedang melihat saya, di situ saya nangis karena pertama kali saya harus meninggalkan keluarga saya, tetapi ibu saya dan bapa saya selalu memberi motivasi untuk saya, Dan hari itu pun berlalu, saya pun tiba di kota jakarta, waktu saya turun dari kapal, saya Banga karena saya telah sampai di kota yg saya impikan untuk mengejar cita-cita saya, dan setelah turun dari kapal..,
OUR STORY I 56 saya dan ibu saya memesan grabcarr untuk pergii ke Bekasi, grabcarr pun tiba saya dan ibu saya naik ke grab tersebut, perjalanan dari pelabuhan Tanjung Priok sekitar 2 jam, saat saya melihat pemandangan yg indah di jakarta, saya pun tertidur.., dan akhirnya sampai di bekasii.., saya di sambut oleh Tante dan om saya, om dan tante saya sangat baik, mereka sangat menyayangi saya, waktu pun berlalu, saya dan ibu saya mencari sekolah bola di kota Bekasi.., dan akhirnya ketemu, sekolah tersebut bernama "MAESTRO KOTA BEKASI" .., saya sangat senang karena apa yang saya impikan di kampung saya telah tercapai, tapi itu belom semua tercapai, saya ingin menjadi pemain timnas, maka dari itu saya harus bekerja keras untuk ituu, saya pun daftar di sekolah bola tersebut.., dan akhirnya saya pun terdaftar, saya mulai mengikuti program latihan di sekolah tersebut, latihannya pada hari Senin, Selasa,Rabu,Kamis, Sabtu,Minggu.., saya selalu disiplin untuk mengikuti latihan tersebut, setelah seminggu saya mengikuti program latihan tersebut, akhirnya saya di panggil oleh orang yg mempunyai sekolah tersebut untuk mengikuti liga fkssb untuk mewakili kota bekasii.., awalnya saya tidak menyangka saya bisa mengikuti liga tersebut, Tetapi karena saya disiplin akhirnya saya dipanggil,
OUR STORY I 57 Saya sangat bangga karena pertama kalinya mengikuti liga di kota yg saya impikan, waktu pun berlalu, liga tersebut pun mulai, di pertandingan pertama saya kalah, saya sangat kecewa dan marah karena tim saya tidak bisa memenangkan pertandingan tersebut, tetapi ada ibu saya yang selalu menyemangati saya, Dan akhirnya pertandingan kedua pun mulai saya dan tim saya berhasil memenangkan pertandingan tersebut saya senang sekali, akhirnya bisa menang, dan saya selalu ingat pesan dari ibu saya, ibu saya sering menasehati saya, kata dia kalo mau sukses harus disiplin dan keras keras, saya selalu mengingat pesan tersebu, waktu pun berlalu, saya akhirnya memenangkan liga tersebut, saya dan ibu saya sangat bangga, karena baru pertama kalinya saya mendapatkan prestasi di kota yg saya impikan, saya selalu berdoa dan berterima kasi kepada tuhan karena dia yg membantu saya untuk mendapatkan apa yg saya mau, dan setelah juara di liga tersebut saya pun mencari sekolah untuk saya berpendidikan, saya ingin mendaftar sekolah di SMPN 3 TAMARA, namun muridnya terlalu banyak dan tidak ada kursi lagi untuk saya, dan akhirnya saya pun mencoba mendaftar di SMPN YADIKA 13 TAMBUN, dan akhirnya saya pun di terima, saat pertama saya masuk saya di sambut oleh guru yang sangat baik yg bernama Bu yustri, saya diperkenalkan oleh Bu yustri ke teman"
OUR STORY I 58 saya.., dan akhirnya saya sekolah di SMP YADIKA, pertama saya masuk ke kelas tersebut, saya mendapatkan teman-teman yang sangat baik, mereka tidak pernah memandang suku dan ras.., waktu istirahat saya diajak oleh mereka ke kantin dan akhirnya saya pun pergi ke kantin, dan di situ kami makan bersama bercanda-canda, akhirnya bel masuk pun tiba, kami pun fokus untuk belajar, di SMP YADIKA 13. Saya sangat nyaman sekolah di, SMP YADIKA 13, karena gurunya yang baik hati... Tentang Penulis: Ghaizin Habieel, lahir di Ambon, 19 Febuari 2009, siswa SMP YADIKA 13 TAMBUN, Menulis adalah hal yg baru yang saya gemari karena saya dapat berbagi pengalaman melalui cerita yang saya bagikan saat ini.
OUR STORY I 59 PENGALAMANKU KE KAMPUNG Oleh: Chris Putra Septino Marpaung Halo namaku Chris, dan aku akan menceritakan pengalamanku ke kampung. Pada saat aku menduduki kelas 6 SD, aku baru saja menyelesaikan UAS( Ujian Akhir Sekolah). Saat selesai UAS, aku sangat senang sekali karena akhirnya aku mendapatkan libur panjang. Di libur panjang ini aku ingin berjalan-jalan, maupun itu ke Ancol, Ragunan, Pakis, ataupun ke TMII. Aku pun mengobrol dengan ibuku tentang jalan jalan, tetapi ibuku menolak semua tempat wisata yang aku berikan. Ibuku pun sepakat dengan ayah dan kakakku untuk pergi ke kampung. Aku pun setuju saja dengan pendapat pergi ke kampung. Aku pun bertanya kepada ibuku, “Bu, mengapa ibu mau pergi ke kampung?” Ucap ku, “Ibu ingin pergi ke kampung karena Ibu rindu dengan keluarga yang ada di kampung”ucap Ibuku. Aku pun juga sebenarnya rindu dengan keluarga yang ada di kampung. Kita pun menyiapkan persiapan dan barang barang yang ingin dibawa, semua kami siapkan dengan teliti agar tidak ada yang tertinggal. Kami pun juga meminta tetangga untuk menjaga kunci rumah dan rumahku. Kami pun pergi pada malam hari, tepatnya jam
OUR STORY I 60 08.00 malam. Kami pergi menaiki mobil, dan pergi dari rumah, di perjalanan kami membeli beberapa makanan dan Snack untuk dimakan sepanjang perjalanan. Kami pun melewati banyak kota untuk ke Kampung. Tepatnya kampungku adalah di Medan, Kisaran. Kami menaiki kapal untuk melewati ke seberang kota, banyak kota yang kami lewati yaitu Palembang, Jambi, Pekanbaru, dan akhirnya kita pun sampai di Kisaran. Kita melewati berbagai pasar dan gang, dan akhirnya aku sampai di Kisaran. Di Kisaran aku masih jalan beberapa tempat untuk kerumah keluargaku. Aku pun akhirnya sampai di rumah keluargaku, disana aku disambut bahagia dengan keluargaku. Aku pun sampai disana dan langsung dihidangkan makanan yang aku suka. Setelah selesai makan, aku pun menyalimisemua keluargaku. Setelah selesai menyalimi aku pun bermain handphone sebentar, kemudian setelah bermain handphone aku berjalan jalan melihat kondisi kampung yang masih sangat ramah, orang orang kampung juga masih memasak dengan kayu bakar. Orang orang kampung masih berkerja disawah, dikampung juga sangat terasa asri dan sejuk, masih ada sekolah dasar maupun SMP. Selesai berjalan jalan aku pun bermain bola bersama anak anak yang ada di kampung. Tim ku pun menang, selesai bermain bola aku
OUR STORY I 61 pulang kerumah keluargaku dan makan, selesai makan aku menonton tv dan menonton acara kesukaanku. Selesai menonton tv, aku bermain handphone bersama saudaraku. Pada saat malam hari, aku makan malam dan tidur. Esoknya aku memulai beraktivitas, seperti jalan pagi, selesai jalan pagi aku membantu keluargaku untuk membersihkan rumah dan mengerjakan tugas rumah seperti menyapu, mengepel, mencuci, dan lain lain. Setelah melakukan pekerjaan rumah aku pun bermain bola bersama teman temankuyang ada di kampung. Semua hal yang aku lakukan pada saat hari itu terus kuulang-ulang sampai tidak terasa waktunya untuk kembali ke rumah lagi. Sampai pada hari aku harus kembali ke rumah, aku merasa sedikit sedih, karena sebentar lagi aku akan meninggalkan kampung, tidak terasa waktu cepat berlalu dan aku harus pergi kembali ke rumah. Aku pun menyalimi keluargaku yang ada di kampung, karena sebentar lagi aku akan kembali ke rumah, tetapi terkejutnya aku karena aku diberikan beberapa uang dari masingmasing keluargaku. Aku pun senang karena mendapatkan banyak uang, ketika sudah mengucapkan selamat tinggal aku pun pergi dari kampung, di perjalanan aku mengingat kembali semua momentyang sudah aku lakukan di kampung, sekaligus menghitung berapa uang yang aku
OUR STORY I 62 dapatkan. Aku pun mengulangi kota kota yang sudah aku lewati mulai dari Pekanbaru, Jambi, Palembang, dan tidak terasa bahwa aku sudah menaiki kapal untuk menyebrangi Jambi yang sebagai tanda bahwa aku sudah semakin dekat dengan rumahku, akhirnya kami sampai dirumah dengan selamat. Sembari kami membereskan barang barang yang sudah kami bawa, aku masih mengingat pengalamanku pada saat di kampung, ada momen yang menyenangkan dan momen sedih juga, tetapi yang penting semua dalam keadaan baik dan sehat. Tentang Penulis: Chris Putra Septino Marpaung, lahir di Bekasi,18 September 2009, Berasal dari keluarga yang berkultur Medan. Saat ini Bersekolah di SMP YADIKA 13 menduduki kelas 9. Pernah mendapat peenghargaan menjadi siswa Berkarakter. Saat SD bersekolah di SDN Aren Jaya 18. Hobi si penulis adalah bermain bola. Saat ini, penulis berdomisili di Bekasi. Pembaca bisa lebih dekat dengan penulis akun sosial Instagram @Chris_tino1.
OUR STORY I 63 MASA SMP Oleh: Marcello Nathaniel Lim Halo perkenalkan nama saya Marcello jadi hari ini saya akan bercerita tentang "Masa awal SMP"dimulai ketika saya pertama kali melakukan pembelajaran, namun pembelajaran tersebut dilakukan online karena di masa 2021 ada sebuah virus yang bernama covid, jadi saya belajar di rumah, pertamanya kali saya masuk zoom rasanya grogi, malu, canggung, namun setelah saya berkenalan dengan teman teman saya, dan mulai kenal beberapa minggu, rasa canggung saya mulai berkurang, dan tibalah pertama kali saya bertemu dengan teman teman saya, waktu lagi vaksin, saranya baghagia, senang, dan malu sedikit hehe, saya berkenalan secara offline dengan teman saya yang bernama, kevin, Nuel, dan ke muel, dll, dan sampailah disaat pertama kali belajar offline, rasanya sedikit canggung namun saya menghiraukan hal tersebut karena saya sudah kenal dengan teman teman saya di online, tibalah saya datang ke sekolah saya bertemu dengan teman teman saya dan abang abang kelas saya, saya pun berkenalan dengan yang lain. Dan waktu itu kelas saya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kelas A dan kelas B, saya berasa dikelas A saya saat disitu saya masih jrng sekali ngomong dengan parah teman
OUR STORY I 64 teman saya, namun ada 1 teman yang saya lumayan dekat dengan dia waktu kelas 7 itu bisa dibilang dekat bangat lah karena setiap kerja kelompok saya pasti selalu bersama dia karena saya suka mempunyai teman sedekat dan senyaman saat bersama dia, akhirnya setelah saya berteman dengan teman saya yang satu orang itu akhirnya saya mulai mengenal teman teman yang lain yg ada dikelas itu, tibalah saatnya pergabungan kelas, saat pergantian kelas saya merasa bahwa saya tidak akan terlalu dekat dengan anak anak kelas B karena saya kelasnya baru digabung bersama mereka, namun ternyata terbalik, mereka asik, baik, dan rendah hati, saya merasa bahagia di saat itu kami telat melakukan banyak hal bersama, dengan ketawa bareng, jajan bareng, nugas bareng, dan lain lain. Sampailah di kelas 8 saya sudah dekat dengan teman teman saya terutama yg lelaki, dan ada murid baru bernama gaizin habil, saya awalnya biasa saja terhadap dia, namun semakin hari semakin hari saya mulai dekat dengan dia, dia teman yg lumayan mengerti perasaan saya, dan anak tersebut lumayan asik, sampailah di pertengahan kelas 8 atau semester 2 saya disitu mulai berperilaku bandel tidak bandel bandel banget si cuman bisa si bilang bandel, saya sering di marahi oleh guru karena tidak mengerjakan atau ada hal lain, sampailah di kelas 9 saya sudah sangat dekat dengan teman teman saya mau lelaki maupun perempuan
OUR STORY I 65 namun saya tidak begitu dekat dengan yang perempuan, disitu saya mulai kesal dengan perilaku Abil karena suka mengejek saya namun saya anggap itu masih bercandaan karena saya kadang tertawa kadang sakit hati juga sih namun tidak apa apa karena dia teman baik saya, saya sering dimarahi sama guru karena selalu ketawa jika bersama Abil, dia baik terhadap saya sering membeli jajan untuk saya ketika saya sedang sedikit lapar, dia jago bersamain sepak bola maupun futsal, dan sampailah disini saja. Sekian dari saya apa bila ada salah kata terimakasih. Tentang Penulis: MARCELO NATHANIEL LIM, Lahir di Jakarta Desember 2008. Hobby Bermain Futsal. Saya duduk di bangku kelas IX SMP Yadika 13 Tambun.
OUR STORY I 66 RUMAH NENEK Oleh: Nirwana wineca Ini adalah pengalaman horor dirumah nenek ku, neneku tinggal dirumahnya hanya seorang diri karena kakek ku sudah meninggal di saat aku berumur 3 tahun, karena nenek ku hanya tinggal sendirian dirumahnya, aku sering mengunjunginya pada saat merayakan natal atau tahun baru, terkadang tante ku juga merayakan tahun baru dirumah nenek. Sebelumya aku tidak pernah mengalami pengalaman horor dan ini pertamakalinya, pada hari raya tahun baru 2019. Seperti biasa aku mengunjungi rumah nenek ku, kebetulan tante ku juga ikut mengunjungi rumah nenek ku, tidak ada yang aneh, aku menonton tv bersama adik ku dan, ibu ku mengobrol dengan nenek ku, dan tante ku sedang memasak untuk makan malam, saat jam menunjukan pukul 12:00 malam kita menyalakan kembang api untuk meriahkan malam tahun baru, karena saya sudah mulai mengantuk saya tidur lebih dulu, saya beranjak ke kamar, mematikan lampu, lalu saya tidur. Pada saat saya tidur saya terbangun dengan keringat yang membasahi sekujur tubuh saya dan mendengar jendela di kamar saya di gedor-gedor dari luar dengan sangat keras, lalu saya membuka gorden jendela tidak ada satupun orang yang berada di balik jendela itu, lalu saya keluar kamar
OUR STORY I 67 dan melihat jam yang menunjukkan pukul 03:00. Rumah nenek sangat hening tidak ada satu orangpun diruang tamu maupun di halaman teras lalu saya mengintip ke kamar nenek ku dan nenek ku sedang tidur begitu juga dengan ibu ku dan adik ku kebetulan ibu ku dan adik ku tidur di kamar sebelah kamar nenek ku. Saat itu aku pikir tante ku yang sedang iseng tapi saat aku mengecek kamarnya tante ku juga tertidur lelap, pikiran ku mulai kemana-mana dan saya berlari ke kamar saya untuk tidur dan melupakan yang baru saja terjadi, saya pun kembali. Pada hari-hari selanjutnya saya tidur sekamar dengan ibu saya dan adik saya karena takut. Mungkin kejadian ini hanya ketakutan saya yang berlebihan atau hanya saya yang kelelahan saja, tidak ada yang tahu kejadian ini nyata atau efek kelelahan saja, tapi kejadian ini kejadian ini benar-benar terjadi. TAMAT Tentang penulis : Nirwana wineca. Lahir di Jakarta, oktober 18, 2007. Bersekolah di SMP YADIKA 13. Social media: Instagram: @playboicarti
OUR STORY I 68 PENGALAMAN BERLIBUR KE KAMPUNG Oleh: Imanuel Ekklesia Gaha Liburan kenaikan kelas Juli lalu kami sekeluarga pulang ke kampung halaman Mama di Yogyakarta. Sebelum berangkat kami berdoa terlebih dahulu agar perjalanan kami aman dan lancar sampai tujuan. Kami begitu menikmati perjalanan, Ayah menyetir mobil dengan santai tapi tetap fokus. Sehingga kami dapat menikmati pemandangan sepanjang perjalanan ke Yogyakarta. Kami menggunakan jalur tol dari pintu,masuk Bekasi timur dan keluar di pintu tol Yogyakarta. Saat di tol kami beristirahat beberapa kali untuk makan dan ke toilet, sepanjang perjalanan kami juga sambil mendengarkan musik juga bercerita, serta membayangkan liburan yang seru di Yogyakarta nanti. Setelah kami sekeluarga menikmati istirahat yang cukup kami melanjutkan perjalanan kami kembali untuk menuju ke Jogja, tak lama kami menunggu dan bernyayi nyanyi di jalan tidak terasa kami sudah tiba di pintu keluar tol Jogja. Dari pintu keluar tol tersebut kami masih melanjutkan perjalanan kami. Untuk sampai ke kampung Gunung Kidul di perjalanan kami bisa melihat pemandangan kota
OUR STORY I 69 Jogja. Dari atas gunung di jalan yang berkelok kelok kami bisa sampai di puncak gunung, kami sangat menikmati sensasi yang sangat indah dan sejuk. Tidak terasa kami sudah tiba di Gunung Kidul sudah bertahun tahun kami sekeluarga tidak merasakan sejuknya udara disana, keluarga kami yang di Jogja menyambut kami dengan sangat senang. Setelah kami sangat capek menikmati perjalanan sangat seru kami pun di berikan makan makanan desa yang sanagat enak. Dan kita pun meyantap nya dengan sangat kenyang, setelah makan kami pun lanjut untuk istirahat di gubuk dekat rumah kakak Mama saya di situ kami pun tidur sangat lama. Tidak lama saya pun bangun dan langsung mandi untuk melanjutkan silahturahmi ke tetangaa dekat rumah kakak dari mama saya. Di sana kami berbincang bincang dengan keluarga dekat kami dan kami mendapatkan es kelapa asli dari pohon dan itu sangat segar. Dari situ kami kembali lagi kerumah untuk melanjutkan perjalanan kami ke keluarga kami di dekat komplek tersebut. Disana seperti orang pada umumnya kami mengobrol dengan kerabat dekat dan saya pun sangat lapar saya pun diberikan makanan yang sangat enak.
OUR STORY I 70 Selesai makan saya dan abang saya pun bersantai sambil bermain handphone. 5 menit kemudian saya merasa ada yang bergetar diatas rumah tersbut ternyata ada gempa yang sedang terjadi di daerah Jogja. Berita tersebut sampai kepada warga yang ada di Jogja di berita tersebut gampa yang sedang terjadi 5 menit yang lalu sekitar 6,5 skala riter yang terjadi dari gempa tersebut, seluruh permukiman rumah terkena dampak mati lampu dan jalan pada retak. Di pagi hari yang cerah setelah gempa semalam kami memutuskan untuk pergi ke beberapa pantai yang ingin kami kunjungi yaitu Pantai Parangritis dan Pantai Indrayanti di situ kami menikmati ombak laut yang sangat basar dan sangat tinggi. Di pantai tersebut kami tidak lama, kami di sana hanya beberapa jam saja, dan kami pun kembali kerumah. Dalam perjalanan pulang kami bisa melihat pemandangan yang sangat luar biasa indah kami bisa melihat gunung yang terbelah menjadi dua dan jalan yang sangat bagus. Setelah 15 menit kami pun tiba di rumah kami. Kami di kampung tidak lama hanya 3 hari di kampung maka kami setelah dari pantai kami pun mandi untuk melanjutkan istirahat untuk esok pagi kami melanjutkan perjalanan untuk pulang. Pagi pun tiba kami pun
OUR STORY I 71 berpamitan kepada keluarga kami semua untuk Kembali ke Bekasi, sekitaran subuh kami pun Kembali untuk Kembali ke Bekasi. Dijalan ke arah tol mama di telpon oleh keluarga kami di Sukorejo di perkiraan kami tiba di tempat saudara kami itu siang dan juga kami beristirahat, makan siang dan juga mandi untuk meyegarkan badan kami. Kami melanjutkan perjalanan kami menuju ke Bekasi dan di jalan kami sudah sangat Lelah menikmati perjalanan tersebut. Malam pun tiba kami pun tiba di Bekasi dengan selamat dan penuh dengan kesenangan dan juga Lelah. TENTANG PENULIS: Imanuel Ekklesia Gaha , lahir Bekasi 16 Agustus 2009 . Alumni dari SD Mulia Bethany, menulis adalah bagian hal menyenangkan untuk bercerita. Sekarang di masih menjadi Pelajar Smp di Yadika 13 tambun selatan. Sosial Media: @ lmanuel Ekklesia.
OUR STORY I 72 AWAL KISAHKU DI SMP Oleh: Bertonice Excelsys Bora Nama ku Berto, aku lahir di Jakarta. Waktu dimulai dari awal saya masuk SMP YADIKA 13. Ketika saya lulus kelas 6 SD, saya masuk di SMP YADIKA 13, saya masuk karena keinginan dari orang tua saya. Ketika saya baru lulus dari SD, saya merasa takut ketika saat saya di SMP saya tidak akan mempunyai teman. Waktu berlanjut di awal masuk sekolah saya belum mengenal siapa pun, saya bingung karena saya tidak mengenal mereka semua, tetapi saya menyadari ada teman teman yang satu SD sama saya, dan ternyata kita bertemu kembali. Di situ saya sangat senang, karena menurut saya, saya akan berteman akrab kembali dengan mereka semua. Tetapi di waktu itu ada virus yang berbahaya dan tersebar di seluruh negara, akhirnya kita belajar Online. Disaat pembelajaran jarak jauh saya sangat bosan karena saya tidak bisa bermain dengan teman teman saya tetapi seiring berjalannya waktu virus itu sudah mulai menghilang dan akhirnya kita semua bisa belajar offline. Disaat belajar tatap muka pertama kali saya sangat senang karena dapat bertemu kembali dengan teman teman SD saya tetapi kesenangan itu sebatas waktu,
OUR STORY I 73 karena saya dan teman teman SD saya berbeda kelas, mereka di kelas 7B saya 7A. Akhirnya saya masuk di kelas yang saya tidak mengenali mereka satu pun. Saya mencoba untuk diam karena saya tidak mengetahui sifat mereka, tetapi ada seseorang anak lelaki yang mengajak saya bermain, saya pun mengikuti nya untuk bermain bersama, nama anak itu ialah Marcello dia selalu mengajak saya bermain saya sangat senang karena saya memiliki teman pertama saya. Seiring berjalan nya waktu saya mulai mengenali satu persatu di kelas 7A, ada 2 orang juga yang selalu mengajak saya untuk bekerja kelompok bersama, mereka semua sangat baik dan ramah kepada saya. Akhir dari semester 2 saya naik kelas ke kelas 8 dikelas 8 saya satu kelas dengan teman teman SD saya kita tetap berteman akrab walaupun di kelas 7 kita berbeda kelas. Dikelas 8 saya bertemu dengan seorang perempuan yang baik, dia selalu memberikan saya saran dan suka bercanda dengan saya, Seiring berjalannya waktu saya menjalani hubungan yang saling membantu satu sama lain dengan dia. Cerita masih berlanjut dikelas 8,dikelas 8 merupakan masa yang seru karena disitu banyak peristiwa dan masalah masalah yang didapati. Di akhir kelas 8 saya menaiki kelas 9 yang dimana masa akhir dari jenjang SMP, dikelas 9 sekarang kita bisa mengatur atau
OUR STORY I 74 mengontrol pemikiran kita, dikelas 9 kita lebih banyak menghabiskan waktu bermain bersama karena mungkin itulah terakhir kita bertemu sebelum kita akan berpisah. TENTANG PENULIS: Bertonice Excelsys Bora, Lahir di Jakarta, 18 Oktober 2009. Saya siswa SMP YADIKA 13. Menulis adalah tempat berbagi cerita pengalaman sehingga ia akan terus menulis.
OUR STORY I 75 PENGALAMAN STUDY TOUR TO BANDUNG Oleh: Oswaldo ElQiveiro Tambunan Hallo nama saya Oswaldo dan saya ingin memberitahu pengalaman saya saat pergi ke Bandung. Pagi hari jam 4:30 saya sudah harus bangun dan bersiap siap untuk berangkat ke Bandung.Pada pukul 4:40 saya pergi, ketempat titik kumpul di SMK Yadika 13 dan kita jalan pada pukul 5:30, di perjalanan sangat seru karena suasana di pagi hari masih sangat dingin lalu tidak beberapa lama kita berbenti di Rest Area. Selama diperjalanan saya full mendengarkan lagu, sesampainya di daerah Bandung kabut terlihat, di jam 8:40 pagi. Saya sampai Bandung kurang lebih jam 9:30 dan kita menaiki angkot untuknaik kepuncak bukit Dan destinasi pertama adalah Sarae Hills disana kita dibuat berkeliling dunia kita menaiki jembatan Golden Gate dari Amerika dan yang kedua di Colosseum dari Roma dan ketiga kita kepatung liberty dan Santorini.
OUR STORY I 76 Destinasi selanjutnya kita ke Museum Geologi didalam museum tersebut banyak sekali fosil dinosaurus dan saya juga belajar tentang asal mula bumi, mataharı, dan planet lainnya. Di sana juga ada fond batu lama yang ada di dunia yang berbentuk seperti permata dan saya melihat bongkahan benda yang pecah akibat larva panas dari garang berapi. Dan saya melihat manusia purba yang bentuk seperti kera. Dan destinasi terakhir adalah berjalan bebas di Mall Cihampelas Bandung dimana disana saya dan teman teman saya dapat bermain dan belanja Tentang penulis: Oswaldo ElQiveiro Tambunan lahir pada tahun 2009 di Jakarta Hobby olahraga pernah bersekolah di SDN MANGUNIAYA 04
OUR STORY I 77 PENGALAMAN KERJAKU Oleh: Immanuel Hipaploly Pada hari sabtu yang cerah seperti biasa aku kerja. Aku kerja bukan hanya aku saja tetapi aku memiliki teman kerja. Aku mulai kerja setiap sabtu jam 7 sampai biasanya jam 9 sampai 10 malam.kalau hari hari biasa seperti Senin sampai Kamis aku kerja hanya jam 3 sore sampai jam 7 malam dan Jumat aku setengah hari. Aku kerja sudah lama dari tahun 2019 sampai sekarang. Aku kerja karna aku ingin membantu orang tuaku walau pun gajiku tak seberapa yang penting bisa untuk keseharian ku.aku kerja tidak sia sia karna aku sudah menghasilkan yaitu sebuah kendaraan roda dua.kalau di ingat ingat untuk mendapatkan kendaraan roda duaku itu aku butuh perjuangan satu tahun lamanya untuk mendapatkannya.berbagai cara aku lakukan untuk membeli kendaraan dengan kerja keras dari pagi sampai malam.aku sudah lama bisa menyetir kendaraan roda empat dari aku kelas 7 SMP sudah bisa menyetir, bersyukur nya aku karna bisa menyetir pada usia ku yang sekarang.setiap pagi aku selalu Datang ke tempat kerjaku pada hari Sabtu,kalau aku boleh jujur perkerjaan ku itu cukup melelahkan atau dari sekedar
OUR STORY I 78 cukup.Sebenarnya aku tidak mau untuk melalukan itu,tetapi melihat kedua orang tua ku yang bekerja keras dan kakak ku juga, aku ingin menjadi seorang pekerja keras juga.aku juga pernah kerja 1 hari satu malam,waktu itu aku mengambil barang yang dekat dengan masih rumahku dan malamnya aku ke Jakarta untuk mengambil besi-besi bekas. Karna dijakarta aku masih tidak boleh menyetir,bos ku memutuskan agar temanku yang satu lagi untuk menyetir.di mobil aku Sampai tertidur karna tenaga ku yang sudah terkuras habis.tak lama kemudian kita sudah sampai di jakarta.aku sampai Jakarta sekitar jam 10 malam karna tadi jam 7 macet .Aku dan teman teman ku mengambil barang yang sudah di beli oleh bos kami dan mengakat ke mobil pick up.Tak terasa sudah selesai sekitar pukul 1pagi kami memutuskan untuk beristirahat sebentar.sesudah istirahat kami berangkat untuk pulang kembali.di perjalanan aku melihat orang yang lebih susah dari ku,di situ aku baru sadar bahwa kehidupan orang lain lebih menderita dari pada aku terkadang sedih melihatnya. Ditengah perjalanan kami berhenti dahulu sebelum sampai rumah ,kami membeli makanan karna dari jam 7 tadi kami belum sarapan atau makan.sesampai aku di rumah sekitar jam 3 subuh aku langsung didatangi oleh Ibuku dia menanyakan keadaanku .Sesudah itu aku langsung mandi dan makan lalu pergi tidur.Besok paginya aku
OUR STORY I 79 bangun lalu aku mandi untuk melakukan aktivitas kerja yang baru.tak lupa aku makan dulu supaya semangat dalam menjalankan kerjaku. Itu lah pengalaman kerjaku. Jadi janganlah kita putus asa dengan apa yang kita jalani karna apa yang kita lakukan tidak sia sia.Sampai jumpa terima kasih. TENTANG PENULIS: Immanuel Hipaploly, Lahir Dibekasi Tanggal 08 October 2008. Kelas (IX) Smp Yadika 13,Bercita Cita Menjadi Bos Pengusaha Sukses. Bersekolah di SD Setia Mekar 01 dan Smp Yadika 13.
OUR STORY I 80 PERSIAPAN NATAL Oleh: Martin Imanuel Perkenalkan nama saya Martin Imanuel. Saya asal Sekolah SMP YADIKA 13. Saya lahir di Jakarta , 16 Maret Tahun 2009. Saya ingin menceritakan pengalaman pertama saya ikut ambil bagian dalam kepanitiaan natal sekaligus berperan dalam mengisi acara. Tentunya ikut ambil dalam kegiatan kepanitian pasti sesuatu yang didambakan oleh kalangan siswa. Bagaimana tidak, disitu kita bisa menambah pengalaman sekaligus lebih bisa berinteraksi dengan guru dan bisa mengeluarkan ide-ide kita. Pada saat rapat panitia, kami mendiskusikan untuk menyusun acara natal, memilih teama, menentukan lagu untuk acara natal dan tampilan panitia natal, saya ikut bermain musik bersama Berto dan Bryant. Saya bermain bass, Berto bermain gitar, dan Bryant bermain keyboard. Kita bertiga biasa nya latihan di hari Kamis dan jumat. Saat latihan memainkan musik kita ada kendala yaitu speaker yang rusak dan kabel jack yang rusak untuk gitar dan bass. Saya, Berto, Miko, Nirwana, Chris, Septian, Nodly, Bryant, Debora, Clarissa, Lasmarito, Cahaya, Hillary, Brenda, Natalia, Caroline, Kita
OUR STORY I 81 semua menjadi Panitia Natal. Dan kita panitia natal menampilkan sebuah tarian, kami melakukan latihan di hari Jumat dari jam 11.20 sampai 13.00. Ketika latihan panitia ada beberapa kendala yaitu kurang kompak nya panitia untuk latihan, menghafal gerakan-gerakan yang susah di hafalkan TENTANG PENULIS : Martin Imanuel, Lahir di Jakarta, 16 Maret 2009, saya adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara. Memiliki hobi Bermain badminton, futsal, dan Basket, ia memiliki sepasang orang tua yang kini tinggal di daerah Bekasi, Jawa Barat. la di besarkan di Jakarta dan kini sedang sekolah di SMP YADIKA 13 salah satu sekolah di Tambun Selatan.
OUR STORY I 82 PENGALAMAN HIDUPKU Oleh: Michael Ernesto Perkenalkan namaku adalah Michael, ini adalah cerita kisahku. Aku lahir pada tanggal 2 Februari 2009 di Medan. Sebenarnya aku tidak terlalu ingat dengan masa kecilku, yang aku ingat hanyaa, pada saat aku masih kecil aku masih memiliki kedua orang tuaku, tapi setelah umurku sekitar 3 tahun ayahku meninggalkanku tanpa sebuah alasan yang jelas. Akhirnya kedua orang tuaku berpisah, dan aku lebih memilih untuk tinggal bersama mamaku, setelah berpisah aku dan mamaku pun pergi ke Bekasi Timur. Disana, kami berdua menjalani hidup dengan harmonis tanpa adanya sosok ayah atau kepala keluarga. 1 tahun pun sudah berlalu, sekarang umurku adalah 4 tahun, sudah saatnya aku memulai pendidikanku yang pertama yaitu Taman Kanak-Kanak. Di masa ini aku sama sekali tidak ingat apapun atau bisa disebut seperti orang hilang ingatan. Sekarang umurku sudah 6 tahun, dan aku sudah memulai pendidikanku yang kedua yaitu Sekolah Dasar, di masa ini aku menjalani 2 tahun di SD dekat rumahku. Pada saat aku kelas 3 SD
OUR STORY I 83 aku pindah rumah dan sekolah yaitu di Bekasi Timur, nah mulai dimasa ini lah aku mengingatnya sampai sekarang. Dimasa ini adalah kenangan yang terbaik untuku, karena di masa ini aku bisa merasakan kebebasan tanpa adanya beban hidup, dan aku memiliki teman yang sangat banyak, untuk pergi ke sekolah aku menggunakan sepeda atau kalo lagi males bawa sepeda kadang-kadang aku jalan kaki. Waktu berjalan sangat cepat, tidak terasa aku sudah kelas 5 sd, dan di masa ini lah aku memiliki orang tua yang lengkap. Aku tidak ingat jelas bagaimana ceritanya tapi aku kaget ketika mengetahui bahwa Mamaku sudah dekat dengan pria lain yang hidup sendiri tanpa pasangan hidup seperti kisah hidup Mamaku. Setiap weekend aku selalu di ajak dengan pria ini untuk berjalan jalan, biasanya aku dan mamaku di ajak pergi ke rumah kaka dari pria ini, keluarga dari kakanya pria ini menerima kami dengan baik dan ramah. Selama mamaku mengobrol dengan keluarga kakanya pria ini, aku selalu bermain dengan anak dari kakanya pria ini, biasanya aku di bawa jalan jalan ke sekitar perumahan, kadang aku juga bermain game dengannya, kalau hari minggu aku selalu pergi ke gereja bareng. Setelah beberapa hari kami pun menjadi teman dekat.
OUR STORY I 84 Setelah beberapa bulan, akhirnya aku memiliki kembali sosok ayah dan keluarga kami hidup harmonis. Tidak terasa aku sudah kelas 1 SMP, aku sangat bahagia bisa masuk SMP, dan di kelas ini aku menjalani pelajaran di rumah lewat zoom atau belajar online karena adanya virus menular dari mana saja, jadi seluruh warga di dunia diwajibkan memakai masker dan jaga jarak dengan yang lain. Dikelas 1 ini sungguh membosankan bagiku karena harus belajar online dan di kelas 1 ini juga aku di berikan hp dari orang tuaku, walaupun hp yang di berikan bekas tapi hp nya itu sudah menjadi milikku, dan aku tidak perlu lagi berbagi hp dengan orang tua. 1 tahun pun sudah berlalu, sekarang aku sudah beranjak menjadi kelas 8, di kelas ini aku sudah mulai belajar offline atau belajar seperti biasa di sekolah, pada saat di kelas 8 aku sudah memiliki banyak teman yang baik hati. Di akhir tahun 2022, aku pulang kampung bersama dengan keluarku, perjalanan pulang kampung kali ini sangat asik karena keluarga yang lain juga ikut, aku tinggal di kampung selama 1 bulan, untuk pergi ke sana kami sekeluarga pergi menggunakan mobil, dan kami menempuh perjalanan selama 3 hari. Sesampainya di kampung aku
OUR STORY I 85 sangat bahagia karena bisa bertemu dengan saudara yang lainnya, dan 1 bulan pun telah berlalu, akhirnya kami sekeluarga pun pulang kerumahnya masig-masing. Terakhir, aku sudah beranjak ke kelas 9, kelas terakhir dari tingkatan SMP, dan aku pun sebentar lagi akan melakukan UPRAK dan penilaian lainnya termasuk ujian sekolah. Nilai moral yang dapat saya kasih adalah kita harus selalu bersyukur dengan apa yang kita punya. Tentang Penulis: Michael Ernesto, Lahir di Medan, 2 september 2009. Alumni SD Teluk Pucung XI. Dari menulis kita bisa berbagi cerita kepada orang lain melalui sebuah tulisan. Ia masih menjadi pelajar di SMP Yadika 13 Tambun Selatan. Pembaca bisa lebih dekat dengan penulis lewat akun social Instagram @your_only_michael.
OUR STORY I 86 KELUARGA CEMARA Oleh: Silvana Kayla Athifa Ada sebuah gadis kecil yg hidup di dalam keluarga yg hangat. itulah aku. aku adalah anak bungsu dari 2 bersaudara. aku memiliki keluarga yg lengkap layaknya pohon cemara. Ibuku adalah orang yang penyayang dan berhati lembut. Walaupun sedikit cerewet tapi ibukulah sosok yg akan paling kurindukan saat ia masih hidup ataupun sudah meninggal. Kemudian ayahku. ayahku adalah orang yg tegas dan cukup bijaksana. Ayah mengajariku agar tidak menjadi anak yg manja dan agar selalu bertanggung jawab atas segala perbuatan yg kuperbuat. Lalu kakaku, ia adalah orang yg tegas tapi juga berhati lembut. walaupun kita sering berantem tpi kakaku bisa menjadi teman dirumahku. Hidupku bisa dikatakan cukup beruntung dan bahagia karna memiliki keluarga seperti mereka. tapi, tidak ada keluarga yg sempurna. Terkadang kami berdebat, berkelahi, bahkan suatu waktu berhenti berbicara satu sama lain. namun keluarga tetaplah keluarga, dimana cinta akan selalu ada di dalamnya.
OUR STORY I 87 Keluargaku juga memberikan pengalaman baru dan memberikan makna serta tujuan dalam hidupku. Bagiku, tak masalah sebesar apapun rumah kami, tapi yg terpenting adalah cinta di dalam nya. aku akan berusaha mengingat momen momen bersama keluargaku, ada yg senang maupun yg sedih, karna itu akan menjadi sebuah kenangan dan cerita indah bagiku. Tentang Penulis: Silvana Kayla Athifa. Kalian bisa mengenalku di Ig: @just.slvn. Saya sekolah di SMP Yadika 13 Tambun.
OUR STORY I 88 GADIS REMAJA YANG SELALU SIAL DAN MOON Oleh: Tio Wulan Vany Pada suatu hari ada seorang gadis yang ingin pergi berangkat kerja. Ia bangun telat di pagi hari. Ia bergegas buru² untuk mandi. Tetapi ia kepleset sebelum masuk ke kamar mandi. Setelah sudah selesai mandi ia buru² membuat roti tawar tapi coklat nya sudah basi. Ia tidak menyadarinya bahwa coklat nya sudah basi ketika ia mengoleskan coklat ke roti ia memakanya. Saat ia merasakan rasa yang tidak enak ia memuntahkan nya. Ia berpikir dari pada membuang-buang waktu, Mendingan Ia pergi bekerja. Saat ia di halte ia menunggu bus. Tetapi bus itu lama sekali datang nya. Ia melihat sepeda yang tidak di pakai di samping halte bus. Ia mengayuh sepeda dengan sangat cepat. Saking cepatnya ia tidak sadar bahwa ia hampir menabrak seekor kucing hitam yang menurut ia membawa sial. Ia mengejek kucing hitam itu "dasar kucing hitam pembawa sial "saat ia mengejeknya ia lanjut mengoess sepeda dengan laju lagi.
OUR STORY I 89 Saat ia sampai dikantor ia terkena marah oleh seniornya karena telat 9 menit. Ia pun segera meminta maaf kepada seniornya. Seniornya yang muak lalu mendorong nya untuk cepat-cepat pergi bekerja. Ia pun bekerja sampai larut malam. Setelah sudah larut malam ia bergegas untuk pulang. Saat ia sampai parkiran, Ia kaget karena melihat sepedanya ban nya yang kempes. Ia pun terpaksa jalan kaki. Saat ia di gang gang kecil ia melihat seekor kucing yang hampir ia tabrak tadi pagi. Ia melihat kucing itu kelaparan. Ia mengabaikan nya dan meninggalkan nya. entah kenapa kucing itu mengikutinya. Ia yang kesal diikuti mengusir kucing itu. Kucing itu menjauh dengan muka yang lesu gadis itu yang kasian membawanya kerumah dan memberinya makan dan gadis itupun tidur bersama kucing tersebut. Dipagi hari gadis itu bangun saat ia bangun ia tidak melihat kucing itu lagi. Dan ia melihat jam masih ada waktu untuk pergi berangkat kerja. Selagi masih ada waktu ia mencari kucing itu dan ia melihat kucing itu dibawah meja makan, dan ia pun menggendong kucing tersebut dan meberinya namanya yaitu adalah moon yang artinya bulan. Ia pun memberi si moon makan ikan mentah tapi moon tidak ingin memkanya .terus sigadis yang kesal pun mengejeknya lagi "masih mending kamu aku kasih makan dasar kucing hitam jelek" yaudah kalau tidak ingin makan ia pun membuat sarapan roti kalau
OUR STORY I 90 kali ini coklatnya sudah tidak basi karena ia membeli nya kemarin ia pun mengambil roti tawarnya dan mengoleskan coklat kedalam roti tawarnya dan ia pun memakanya, tidak sengaja roti tawar ada yang jatuh betapa kagetnya ia saat melihat si kucing yang lahap memakan rempahan roti tawar yang jatuh ia pun heran “kucing ini kayak manusia aja dimana-mana kan kucing suka ikan ini di malah suka makan roti. Sudahlah aku pergi berangkat kerja nanti di marahin senior lagi ia nyampe ke tempat kerja di waktu yang tepat seniornya yang melihat ia datang pagi sekali pun memujinya "Tumben gak terlambat, semoga aja kedepannya terus seperti ini" Ucap senior. Gadis itu pun menjawabnya "Terimakasih kak, saya berjanji tidak akan telat lagi" ia pun merasa salah tingkah sambil berjalan ketempat kerjanya. Ia bekerja sampe larut malam dan saat ia ingin pulang betapa terkejutnya ia melihat si moon menggu nya di depan pintu kerjanya ia pun tersenyum sambil mengelus kepalanya si moon “iiiii… kamu sosweet banget sih nungguin aku ayo kita pulang dan aku akan memberikan mu makan roti tawar” sambil mencolek hidung si moon sambil tersenyum ....
OUR STORY I 91 Di pagi harinya ia ingin mengajak si moon jalan-jalan karena hari ini hari Minggu jadi ia tidak bekerja. Di hari Minggu itu penuh kebahagiaan mereka berdua. Sigadis tidak akan pernah melupakanya. Tentang Penulis: Tio Wulan Vany, Menulis adalah salah satu kegemaranku. Sekarang duduk di bangku kelas VII SMP Yadika 13 Tambun.
OUR STORY I 92 KISAHKU Oleh: Shakira Nur Fadhillah Kisah perjalanan bayi mungil dengan segala kekurangan juga kelebihan yang penuh suka cita. Shakira Nur Fadhillah begitulah orang tuaku memberi nama, sebagai bentuk rasa syukur di tengahtengah pelengkap keluarga kecil yang sangat amat sederhana. seorang putri kecil yang tumbuh dengan segala kondisi kurang sempurna dan apa adanya, serta harapan-harapan bagi kedua orang tuaku. mampukah aku menjadi cahaya bagi kedua orang tuaku. Di sebuah ruangan 4×6 meter dengan pendar cahaya lampu LED, ruang hangat biasa kami berkumpul menonton televisi sembari bersenda gurau, saling bertukar cerita hal-hal lucu atau sekedar mendengar keluh kesah ku tentang kegiatan seharian yang aku lakukan, serta bermanja-manja dengan keduanya. Aku menunggu jawaban atas pertanyaan yang aku ajukan terhadap orang tuaku, dimana aku ingin tau bagaimana aku di lahirkan. Dengan segala penasaran yang menggebu aku siap mendengarkan semua kisah masa kecil ku.
OUR STORY I 93 "Ma, aku ingin tau gimana saat aku lahir dulu, apa mama dan bapak bahagia saat adanya aku atau justru sebaliknya" tanya ku. Kulihat kedua orang tua ku terkejut dengan pertanyaan ku, kemudian mama membelai kepala ku dengan lembut yang ku rebahkan di pangkuannya. Mama ku memulai cerita dimana saat aku lahir yang membuat aku tak percaya juga bahagia dengan perjuangannya, serta membesarkan ku dengan penuh kasih sayang sampai detik ini. "Saat lahir kamu belum genap sembilan bulan usia kandungan mama, dimana anak-anak lain lahir dengan kondisi normal, jeritan tangisan yang merdu justru kamu sebaliknya, diam dan damai seperti putri tidur. Tidak ada tangisan,tidak ada denyut jantung yang berirama,seolah terlelap di alam mimpi yang indah dan enggan bangun. Namun mama berdoa bahwa kamu akan selalu bersama hingga dewasa dan Tuhan mendengar doa mama,saat dokter mengatakan kamu sudah tidak ada harapan,akan tetapi Tuhan berkehendak lain dengan suhu tubuh yang masih hangat dokter lain memberi saran menunggu beberapa saat dengan alat inkubator"ucapnya sembari menitikan air mata Setelah menunggu dua jam lamanya, akhirnya semua yang ada di ruangan Edelweiss menangis haru karena untuk pertama kalinya mendengar jeritan tangis bayi mungil dengan berat 2,8 ons, tepat saat
OUR STORY I 94 adzan ashar berkumandang. Ungkapan syukur tak henti-hentinya terucap atas kehadiran ku sebab kecelakaan kecil yang menimpa kedua orang tua ku saat perjalanan pulang kerumah menggunakan sepeda motor di bawah guyuran hujan yang lebat juga gelapnya malam. Akan tetapi kebahagiaan tak selalu abadi bukan? Karena aku di vonis dengan kekurangan yang akan menghantui ku hingga aku dewasa, dengan daya tahan tubuh yang lemah serta pencernaan yang kurang baik. Akan tetapi kedua orang tua ku tak pernah putus asa ataupun menyerah meskipun aku sakit-sakitan sejak aku masih balita. Mereka selalu siaga dengan kondisi yang ada dan tetap memberi yang terbaik yang mereka mampu dan akan selalu berusaha demi kesehatan juga kebahagiaan ku sampai detik ini.itu cerita beliau, itulah kenapa seharusnya aku sudah kelas VIII harus terlambat setahun lagi karena sakit dan tidak bisa masuk dengan tepat. Tapi aku tak pernah patah semangat untuk belajar menjalani hari-hari ku dengan sepenuh hati meskipun lelah aku akan berusaha menjadi anak yang membanggakan untuk kedua orang tua ku. Sebagaimana mama aku memberi nama, aku akan menjadi cahaya dengan segala kelebihan yang aku punya."Makasih ma karena tidak pernah menyerah dan berjuang untuk aku, aku sayang mama juga Bapak" kata ku. Bapak
OUR STORY I 95 ku hanya tersenyum mendengar ucapan ku dan mama membelai rambut ku seraya berkata "kami pun akan selalu menyayangimu, semoga kebahagiaan selalu menyertaimu dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa Amiinn...." Tentang Penulis: Shakira Nur Fadhillah, Menulis adalah salah satu hal yang menyenangkan dan menginspirasi. Sekarang duduk di bangku kelas VII SMP Yadika 13 Tambun.
OUR STORY I 96 PERSAHABATAN Oleh: Syifa Aninda Putri Di sebuah perumahan terdapat tiga bersahabat sejak kecil. Rumah kita saling berdekatan sehingga sering keluar. Saat di TK kita berangkat ke sekolah, Bila salah satu belum siap, yang lainnya akan sabar menunggu. Setelah kita semua siap, baru berangkat bersama-sama. Ketiganya ialah Risma, Safa dan Syifa. Tetapi risma lebih tua satu tahun dari safa dan Syifa. Saat risma kelas 1 SD. Safa dan Syifa masih di TK. Walaupun berbeda kelas kita tetap menjaga persahabatan diantara kita. Setelah pulang sekolahpun kita tetap bermain besama teman-teman yang lain. Kita bertiga ini sangat suka bermain bulu tangkis setiap hari, kita kumpul di lapangan tepat pukul 19:00 Malam. Bersama teman-teman yang lain kita mengumpulkan uang untuk membeli kok yang harganya Rp 3.500. Setelah kita mendapatkan kok. Risma, Safa dan, Syifa mulai bermain dengan semangat hingga jam 20:00 malam. Kita pun pulang ke rumah masing-masing untuk mengambil alat dan buku tulis untuk mengerjakan tugas di rumah Syifa, setelah itu pun, kita sampai di rumah Syifa, lalu kita ngerjain tugas, kita mengerjakan tugas sampai jam 21:00 malam. Setelah kita
OUR STORY I 97 selesai mengerjakan tugas kita pun langsung pulang ke rumah masing -masing. Hampir setiap hari kita berkumpul, kita ngobrol bareng, bercanda, ketawa. Risma pun berkata: dari sekian banyak nya temen yang aku jumpai, Cuma kalian yang bisa bikin aku senang dan mau ngedengerin curhat aku, aku beruntung punya kalian. Singkat waktu pun Risma SMP, Ketika Risma naik ke SMP. Safa dan Syifa berada di kelas 6 SD. Mulai sejak itu kita bertiga jarang bermain dan keluar. Risma jadi jarang keluar rumah karena ia mulai serius dengan pelajaranya, tetapi Safa dan Syifa menyadari bagaimana kesibukan yang dialami risma. Di kelas 6 SD ini. Safa dan Syifa masih bisa bermain 97angkah, tetapi mereka merasa kurang puas karena tidak hadirnya Risma. Saat Safa dan Syifa naik ke SMP, mereka pisah sekolah. Sehingga mereka tidak bisa kumpul lagi. Kita bertiga ini memiliki sekolah yang berbeda, dan kita sudah tidak bisa bermain lagi karena pulangnya sore hari. Kita sudah seharian sekolah, jadi lebih memilih istirahat di rumah. Kita bertiga ini menekuni pelajaranya masing-masing dengan belajar giat dan rajin kita berharap mendapat nilai yang terbaik. Jadi
OUR STORY I 98 kita tidak memiliki waktu luang sedikitpun untuk bermain, kita lebih memlih bermain dengan teman-teman di sekolahnya. Di sekolahnya syifa mendalami permainan bola basket, dengan mengikuti sebuah impiannya, Sedangkan safa lebih memilah untuk mengembangkan ilmunya, untuk itu in mengikuti PMR. Sedangkan risma yang lebih tua satu tahun dari mereka, lebih memilih mengikuti permainan bola voli. Di Saat kita bertiga itu bermain 98angkah lagi, kita bertiga pun seneng karena bermain sama lagi seperti dulu, dan kita bertiga sangat bangga sama kita bertiga, bisa melewati yang sulit untuk kitaa bertemu. Tentang Penulis: Syifa Aninda Putri, Menulis adalah salah satu tempat untuk mencurahkan isi hati. Sekarang duduk di bangku kelas VII SMP Yadika 13 Tambun.
OUR STORY I 99 LIKA-LIKU PERTEMANANKU Oleh: Nurlita Larasati Namaku Laras, cerita ini dimulai ketika saya mulai memasuki Sekolah Menengah Pertama. Dua hari sebelum saya melaksanakan MPLS di sekolah pilihan saya. Saya sempat menstalking ig SMP yang saya pilih. Saya juga membuka hastag twibbon sekolah itu. Saya ingin mempunyai seorang teman lebih dulu sebelum melaksanakan MPLS. Lalu saya melihat salah satu twibbon dari orang yang sepertinya akan menjadi teman saya. Saya lalu men DM atau memberinya pesan. Seperti hal pada umumnya, kami berkenalan. Saya memulai pembicaraan dengan memperkenalkan diri saya. “Hai! Namaku Laras, Salam kenal ya!” Ucapku. Dia pun membalas “Hai juga! Namaku Kalia, Salam kenal ya “Lalu kami mengobrol sampai pada ahkirnya, kami saling bertukar nomor telepon. Dia memberitahuku bahwa dia juga mempunyai satu teman yang baru saja berkenalan di media, Namanya Senia. Aku, Kalia, dan Senia pun berbincang-bincang melalui grup yang kami buat. Saling bertukar informasi tentang diri kami, tentang