Halaman Persembahan
Alhamdulillah segala puji bagi Allah Swt. Kita
memujinya dan meminta pertolongan, pengampunan serta
petunjuk kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari
kejahatan diri kita dan keburukan amal kita. Barang siapa
mendapat dari petunjuk Allah maka tidak akan ada yang
menyesatkan kita dan barang siapa yang sesat maka tidak ada
pemberi petunjuk baginya. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan
selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-
Nya. Semoga doa, shalawat tercurah pada junjungan dan suri
tauladan kita Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabat
serta siapa saja yang mendapat petunjuk hingga hari kiamat.
AAMIIN.
Persembahan modul ini dan rasa terima kasih kami
ucapkan untuk: keluarga tercinta yang telah memberikan kasih
sayang, do’a, dukungan serta motivasi baik moral maupun
materi untuk selalu menjadi orang yang bahagia di dunia
maupun diakhirat.
Semoga modul ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya oleh para pembaca.
Kata Pengantar
Puji syukur Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta nikmat sehingga
penulis dapat menyelesaikan Modul Teori Ekonomi Mikro.
Penyusunan Modul Belajar ini merupakan salah satu
wahana bagi mahasiswa untuk memahami materi, sehingga
mampu meningkatkan proses dan hasil belajar mahasiswa.
Masih ada banyak, kesalahan, kekeliruan, dan
kekurangan dalam penyusunan dari isi Modul ini. Oleh karena
itu, penulis memohon maaf sebesar-besarnya. Penulis juga
mengharapkan kritik dan saran agar penulis semakin
berkembang dimasa depan.
Makasssar
Penulis
PENDAHULUAN
BAB 1
BAB 1
PENDAHULUAN
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan
yang sangat luas liputannya. Oleh sebab itu sangatlah sukar
untuk membuat definisi yang akan memberikan gambaran yang
tepat mengenai analisis-analisis yang diliputi oleh ilmu
ekonomi. Namun demikian ini tidaklah berarti bahwa suatu
definisi yang secara ringkas menerangkan bidang studi ilmu
ekonomi sama sekali tidak dapat dilakukan. Dalam usaha untuk
memberi gambaran ringkas mengenai bidang studi ilmu
ekonomi, definisi ilmu tersebut selalu dihubungkan kepada
keadaan ketidakseimbangan di antara kemampuan faktor-faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa, dan keinginan
masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa.
Dalam bagian yang terdahulu telah ditunjukkan bahwa
faktor-faktor produksi tidak mampu menghasilkan barang dan
jasa untuk memenuhi semua kebutuhan yang wujud dalam
perekonomian. Oleh sebab itu setiap individu, perusahaan atau
masyarakat/negara harus selalu membuat pilihan-pilihan.
Kebanyakan ahli ekonomi selalu mendefinisikan ilmu ekonomi
berdasarkan kepada kenyataan tersebut. Sebagai contoh,
Samuelson, salah seorang ahli ekonomi yang terkemuka di
dunia, yang menerima hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi pada
tahun 1970, memberikan definisi ilmu ekonomi sebagai berikut:
Sadono Sukimo, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar, Ed. 3, cet.
26, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), him 8.
Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-
individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa
menggunakan uang. dengan menggunkan sumber-sumber daya
yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagi cara dalam
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan
mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan
di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan
masyarakat.
Ekonomi dalam kajian keilmuan dapat dikelompokkan
ke dalam ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro
mempelajari bagaimana perilaku tiap tiap individu dalam setiap
unit ekonomi, yang dapat berperan sebagai konsumen. pekerja,
investor, pemiliki tanah, ataupun perilaku dari sebuah industri.
Ekonomi mikro menjelaskan how dan why sebuah pengambilan
keputusan dalam tiap unit ekonomi. Contohnya, ekonomi mikro
menjelaskan bagaimana seorang konsumen membuat keputusan
dan pemilihan terhadap suatu produk ketika ada perubahan pada
harga atau pendapatan. Ekonomi mikro juga dapat menjelaskan
perilaku industri dalam menentukan jumlah tenaga kerja,
kuantitas, dan harga yang terbaik.
Permasalahan ekonomi mikro konvensional didasarkan
pada perilaku individu-individu yang secara nyata terjadi di
setiap unit ekonomi. Karena tidak adanya batasan syariah yang
digunakan, maka perilaku dari setiap individu dalam unit
ekonomi tersebut akan bertindak dan berperilaku sesuai dengan
norma dan aturan menurut persepsinya masing-masing. Oleh
karena itu, ekonomi mikro konvensional memandang bahwa
memasukkan tatanan norma tertentu dalam pembahasan
perilaku dalam memenuhi kebutuhan ekonominya menjadi tidak
relevan. Dalam ekonomi konvensional, kita tidak akan pernah
menemukan bagaimana perilaku seorang konsumen apabila ia
memasukkan unsur pelarangan bunga dan kewajiban untuk
mengeluarkan zakat dalam setiap pengambilan keputusan.
Karena pelanggaran bunga dan kewajiban membayar zakat
adalah sumber bentuk tatanan syariah yang tidak semua orang
menganutnya, maka pembahasan perilaku konsumsi dalam
ekonomi konvensional hanya memperhatikan perubahan-
perubahan pada variabel ekonomi, seperti harga dan pendapatan.
Dalam kenyataan banyak kondisi objekif yang terjadi tidak
mampu dijelaskan secara akurat dalam ekonomi konvensional
dan karena memang tidak dijelaskan.
Ekonomi mikro membahas banyak tentang ekonomi,
salah satunya adalah teori produksi. Kegiatan ekonomi dalam
suatu masyarakat modern adalah sangat kompleks. Kegiatan
tersebut meliputi berbagai jenis kegiatan produksi, konsumsi,
dan perdagangan. Masalah ekonomi timbul sebagai akibat
ketidakseimbangan di antara keinginan manusia untuk mendapat
barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi keinginan
tersebut. Keinginan manusia jumlahnya adalah jauh melebihi
kemampuan faktor faktor produksi yang tersedia untuk
memenuhinya. Oleh sebab itu, masyarakat harus membuat
pilihan-pilihan sehingga mereka dapat mencapai kesejahteraan
yang paling tinggi dalam menggunakan faktor-faktor produksi
yang tersedia.
Pada bukunya, Adiwarman Azwar Karim mengatakan
bahwa berbeda dengan ekonomi konvensional, dalam
pembahasan ekonomi mikro Islam, faktor moral atau norma
yang terangkum dalam tatanan syariah akan ikut menjadi
variabel yang penting dan perlu dijadikan sebagai alat analisis.
Ekonomi mikro Islam menjelaskan bagaimana sebuah
keputusan diambil oleh stiap unit ekonomi dengan memasukkan
batasan-batasan syariah sebagai variabel yang utama. Dalam
ekonomi mikro Islam, kita menganggap bahwa basic ekonomi
(variabel-variabel ekonomi) hanya memenuhi segi necessary
condition, sedangkan moral dan tatanan syariah akan memenuhi
unsur sufficien condition dalam ruang lingkup pembahsan
ekonomi mikro."
Oleh karena itu, pemikiran tokoh tersebut menarik untuk
diteliti dengan alasan sebagai berikut: Pertama, Adiwarman
Azwar Karim merupakan icon ekonomi dan keuangan Islam
Kedua, dengan mengungkap pemikiran tokoh tersebut
diharapkan dapat memperkaya pengetahuan tentang Teori
Produksi Islam
Adiwarman Azwar Karim (untuk selanjutnya dipanggil
Adiwarman) menggunakan beberapa pendekatan dan
metodenya dalam membangun keilmuan ekonomi Islam.
Pendekatan yang ia gunakan dapat dipetakan menjadi
pendekatan sejarah, pendekatan fiqih, dan ekonomi. Pendekatan
sejarah sangat kental dalam berbagai tulisan Adiwarman. Dalam
setiap tulisannya (terutama buku).. Adiwarman selalu berupaya
menjelaskan fenomena ekonomi kontemporer dengan merujuk
pada sejarah Islam klasik, terutama pada masa Rasulallah saw.
Selain pendekatan sejarah, Adiwarman juga menggunakan
pendekatan fiqh.
BAB II
TEORI EKONOMI MIKRO
Deskripsi
Teori Ekonomi Mikro
Pasar terbentuk dari produsen kecil dan konsumen-
konsumen kecil dalam jumlah tidak tertentu. Kebebasan untuk
keluar masuk (pasar), untuk memilih teknologi dan cara-cara
produksi serta kebebasan untuk mendapatkan informasi (pasar),
semuanya dijamin oleh pemerintah.
Dari interaksi seluruh produsen dan seluruh konsumen di
pasarlah yang akan menentukan harga pasar dan seorang hanya
menerima saja harga yang sudah ditentukan tersebut. Ini berarti
berapa banyak pun barang yang diproduksikan dan dijual oeleh
produsen, ia tidak akan dapat mengubah harga yang ditentukan
di pasar, karena jumlah yang diproduksikan itu hanya sebagian
kecil saja dari jumlah yang diperjual belikan di pasar.
Di dalam suatu pasar apabila terdapat produk-produk sejenis
yang berbeda tipe dan semuanya sama-sama mendapatkan
permintaan pasokan yang tinggi dari setiap konsumennya, dan
produsen pun berusaha memenuhi setiap permintaan dari
konsumennya. Artinya tidak ada yang menjadi pangsa pasar di
pasar tersebut. Hal inilah yang disebut dengan pasar bersaing
sempurnam karena setiap produsen sama- sama mendapatkan
permintaan yang tinggi atas produknya masing-masing.
Tujuan Kegiatan Belajar
1. Untuk Mengatahui Bagaimana Perkembangan Teori
Ekonomi Mikro?
2. Untuk Mengetahui Apa Perbedaan Teori Ekonomi
Mikro dan Teori Ekonomi Makro
Materi Pembelajaran
A. Definisi Teori Ekonomi Mikro
Teori ekonomi mikro merupakan suatu bidang
dalam ilmu ekonomi yang sifatnya menganalisis
mengenai bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian.
Adapun isu pokok yang dianalisis meliputi
bagaimana caranya menggunakan faktor produksi yang
ada secara efisien supaya kemakmuran masyarakat dapat
dimaksimalkan.
Teori ekonomi mikro (yang sering juga ditulis
sebagai mikro ekonomi) merupakan cabang dari ilmu
ekonomi yang mempelajari perilaku individu baik
konsumen dan perusahaan serta bagaimana penentuan
harga-harga pasar dan kuantitas input, barang maupun
jasa yang diperjual-belikan di pasar. Ekonomi mikro ini
meneliti bagaimana keputusan dan perilaku tersebut
dapat mempengaruhi penawaran dan permintaan atas
barang dan jasa, akan menentukan harga dan bagaimana
harga, pada gilirannya dapat menentukan penawaran dan
permintaan atas barang dan jasa selanjutnya. Individu
bersama individu yang lain melakukan kombinasi
kegiatan konsumsi atau produksi secara optimal di pasar,
selanjutnya akan membentuk suatu keseimbangan
(equilibrium) dalam skala makro; dengan asumsi bahwa
semua hal lain dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
Perlu diketahui bahwa salah satu tujuan dari ekonomi
mikro adalah menganalisa pasar beserta mekanismenya
yang dapat membentuk harga secara relatif kepada
produk dan jasa yang ada, dan mengaalokasikan sumber
yang terbatas diantara banyak penggunaan alternatif
pemenuhan kebutuhan. Ekonomi mikro juga dapat
menganalisis kegagalan pasar (market failure), yaitu
ketika pasar gagal dalam melakukan produksi hasil yang
efisien dan disamping itu juga menjelaskan berbagai
kondisi yang secara teoritis dibutuhkan bagi suatu pasar
persaingan sempurna. Adapun bidang penelitian yang
penting dalam ekonomi mikro, yaitu pembahasan
mengenai keseimbangan umum (general equilibrium),
keadaan pasar dalam informasi asimetris dan pilihan
dalam situasi ketidakpastian. Serta berbagai aplikasi
ekonomi dari teori permainan.
Teori ekonomi mikro analisisnya dapat dibuat
berdasarkan pemikiran
antara lain sebagai berikut.
1. Kebutuhan dan keinginan manusia jumlahnya sangat
tidak terbatas.
2. Kemampuan dari faktor produksi dalam
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat sifatnya
terbatas.
B. Permasalahan Ekonomi Mikro
a. Penetapan Harga Maksimum
Penetapan harga maksimum merupakan batas
tertinggi harga penjualan yang harus dipatuhi oleh
produsen. Kebijakan penetapan harga maksimum ini
bertujuan untuk melindungi konsumen, agar
konsumen dapat menikmati harga yang tidak terlalu
tinggi. Jika harga suatu barang dianggap terlalu
tinggi sehingga tidak dapat dijangkau lagi oleh
masyarakat, maka pemerintah dapat menetapkan
harga maksimum atau biasa disebut Harga Eceran
Tertinggi ( HET ) atau ceiling price. Maksud HET
adalah bahwa suatu barang tidak boleh dijual dengan
harga lebih tinggi daripada yang telah ditetapkan
oleh pemerintah.
b. Penatapan Subsidi Penjualan
Pemerintah dapat melakukan intervensi atau campur
tangan dalam pembentukan harga pasar yaitu melalui
pemberian subsidi. Subsidi biasanya diberikan
pemerintah kepada perusahaan-perusahaan penghasil
barang kebutuhan pokok. Kebijakan ini ditempuh
pemerintah dalam upaya pengendalian harga untuk
melindungi produsen maupun konsumen sekaligus
untuk menekan laju inflasi
c. Penempatan Pajak Penjualan
Kebijakan penetapan pajak dilakukan oleh
pemerintah dengan cara mengenakan pajak yang
berbeda-beda untuk berbagai komoditas. Misalnya
untuk melindungi produsen dalam negeri, pemerintah
dapat meningkatkan tarif pajak yang tinggi untuk
barang impor. Hal tersebut menyebabkan konsumen
membeli produk dalam dalam negeri yang harganya
relatif lebih murah.
2) Contoh Ekonomi Mikro
a) Perilaku Konsumen dan Produsen
Secara umum, perilaku konsumen dibagi menjadi 2
(dua) jenis, yaitu:
• Konsumen Rasional, yaitu konsumen yang
mengedepankan aspek konsumsi utama, seperti
hanya membeli produk berdasarkan
kebutuhannya, berdasarkan kemampuan
keuangannya, dan produk tersebut memiliki
kegunaan optimal bagi dirinya.
• Konsumen Irasional, yaitu konsumen yang
mengedepankan aspek lebih dari kebutuhan
karena beberapa hal, seperti sangat mudah
terpengaruh iklan, promosi, potongan harga
diberbagai media, serta cenderung memilih
barang-barang berdasarkan popularitas merek.
b) Gaji Karyawan
Gaji adalah suatu bentuk pembayaran periodik dari
seorang majikan pada karyawannya yang dinyatakan
dalam suatu kontrak kerja. Contoh penerapannya di
Indonesia adalah adanya gaji UMR atau upah
minimum rata-rata.
c) Penawaran dan Permintaan
Penawaran adalah jumlah barang/jasa yang
disediakan untuk ditawarkan atau dijual oleh penjual
atau produsen pada berbagai tingkat harga dan pada
waktu tertentu. Contohnya sering dijumpai
dikehidupan sehari-hari kita, misal penawaran dari
rumahmakan saji dengan adanya diskon untuk menaik
minat pembeli. Permintaan adalah jumlah barang/jasa
yang diminta dan mampu dibeli oleh pembeli atau
konsumen pada berbagai tingkat harga dan pada
waktu tertentu. Contohnya permintaan konsumen
kepada produsen untuk menyediakan suatu barang
yang diinginkan.
d) Investasi Individu
Investasi individu adalah penanaman sejumlah uang
atau aset lain dengan harapan mendapat keuntungan
di masa yang akan datang yang dilakukan individu
atau seseorang. Contohnya adalah misalnya anda
menenamkan modal atau membeli saham pada sebuah
bank.
Rangkuman
Adam smith menyatakan bahwa alam semesta yang
serba diatur dan sistem ekonomi pun mampu inti memulihkan
dirinya sendiri (self adjustment) karena ada kekuatan ada
pengatur yang disebut dengan tangan-tangan tak terlihat.Proses
penyesuaian lewat mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu
proses pertukaran antar pelaku eknomi.)
Teori Ekonomi Klasik ada dua asumsi penting yang harus
ditambahkan, yaitu:
ASUMSI Pertama, adalah proses penyesuaian lewat
mekanisme pasar dapat tercapai seketika itu juga. Kita dapat
mengabaikan kendala waktu dan tempat dalam menganalisis
proses pertukaran antar para pelaku ekonomi. Artinya, dalam
proses pertukaran, individu-individu yang terlibat tidak terbatasi
waktu dan tempat.
ASUMSI Kedua, asumsi Netralitas Uang (Money
Neutrality): Fungsi uang adalah semata-mata alat transaksi
(medium of exchange). Tidak ada penggunaan uang untuk
tujuan spekulasi. Karenanya uang tidak dapat memengaruhi
jumlah output yang diproduksi para pelaku ekonomi. Yang
dapat dipengaruhi oleh uang hanyalah tingkat harga. Bila jumlah
uang beredar bertambah, harga barang dan jasa naik. Asumsi ini
dikenal sebagai pemisahan antara sektor moneter dengan sektor
riil oleh Teori Klasik.
Teori ekonomi mikro merupakan suatu bidang dalam
ilmu ekonomi yang sifatnya menganalisis mengenai bagian kecil
dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Adapun isu pokok
yang dianalisis meliputi bagaimana caranya menggunakan
faktor produksi yang ada secara efisien supaya kemakmuran
masyarakat dapat dimaksimalkan.
Teori ekonomi makro merupakan salah satu bidang
dalam ilmu ekonomi yang menganalisis kegiatan perekonomian
secara menyeluruh. Makro ekonomi menganalisis ekonomi
secara keseluruhan, terutama mengenai inflasi, pertumbuhan
ekonomi, pengangguran, berbagai kebijakan perekonomian,
serta dampak atas beragam tindakan kebijakan pemerintah
(misalnya adanya perubahan tingkat subsidi dan pajak).
Latihan
1. Apa judul buku yang diterbikan oleh Adam Smith....
a) A Treatise on Political Economy
b) An Inquiri into the Nature and Causes of Wealth of
Nations
c) Elements Of Pure Economics
d) The Economics Consequences of The Peace
2. Yang bukan termasuk tokoh teori ekonomi klasik adalah....
a) Adam Smith
b) Leon Walras
c) Jean Baptiste Say
d) Alexander Graham Bell
3. Apa yang dimaksud dengan teori ekonomi mikro....
a) Suatu bidang dalam ilmu ekonomi yang sifatnya
menganalisis mengenai bagian kecil dari keseluruhan
kegiatan perekonomian.
b) Kenaikan suatu harga barang secara terus menerus dan
penurunan nilai mata uang.
c) Salah satu bidang dalam ilmu ekonomi yang
menganalisis kegiatan perekonomian secara
menyeluruh.
d) Perununan harga barang secara terus menerus dan
penurunan nilai mata uang.
4. Berikut ini yang termasuk permasalahan ekonomi makro
adalah...
a) Penetapan harga maksimum
b) Penetapan subsidi penjualan
c) Penetapan pajak penjualan
d) Masalah Pendapatan Nasional
5. Salah satu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis
kegiatan perekonomian secara menyeluruh merupakan
penjelasan dari....
a) Masalah pendapan nasional
b) Penetapan subsidi penjualan
c) Teori ekonomi makro
d) Teori ekonomi mikro
Evaluasi dan Soal – Soal
Evaluasi
Berilah tanda cek (√) pada kolom kanan sesuai penilaian.
Keterangan:
1. Sangat Tidak Setuju
2. Tidak setuju
3. Netral
4. Setuju
5. Sangat Setuju
No Aspek Evaluasi 12 345
1. Saya mengetahui perkembangan
teori ekonomi mikro.
2. Saya mengetahui perbedaan teori
ekonomi mikro dan ekonomi
makro.
3. Saya sudah dapat mengetahui
analisis ekonomi makro secara
keseluruhan.
4. Saya mengetahui permasalahan
ekonomi mikro dan makro.
5. Saya mengetahui contoh
ekonomi mikro dan makro.
Soal
1) Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro itu
seperti apa? Dan apa yang dimaksud dengan mikro
inividual dan makro agregatif ?
Jawaban:
Ekonomi mikro dan ekonomi makro itu 2 hal
yang bertentangan secara konten. Singkatnya ekonomi
makro adalah ilmu yang memfokuskan studynya pada
ekonomi secara menyeluruh atau total, sementara
ekonomi mikro adalah study yang menyoal unit ekonomi
secaa perorangan.
Yang dimaksud dengan mikro individual itu
artinya cabang ilmu ekonomi yang membahas aktvitas
ekonomi dalam lingkup sempit. Contohnya bisa dilihat
dari pengolahan keuangan di sebuah perusahaan atau
keuangan rumah tangga. Kemudian untuk makro yang
bersifat pengeluaran agregat adalah jumlah pengeluaran
untuk barang dan jasa dalam sebuah perekonomian.
Contohnya pengeluaran konsumsi, pngeluaran
pemerintah, dan pembelian oleh orang asing.
2) Apa dampak positif ekonomi mikro dan ekonomi makro
bagi masyarakat ?
Jawaban:
Dampaknya itu sendiri sebagai sumber informasi dan
bahan untuk mengambil keputusan bisnis.
3) Bagaimana ekonomi miko dapat memengaruhi bisnis ?
Jawaban:
Peran ekonomi mikro dalam bisnis dapat
membantu perusahaan dalam mengetahui kemauan dan
kebutuhan dari konsumen. Hal ini juga sangat
berpengaruh terhadap kemampuan poduk atau jasa yang
dapat bertahan di pasar.
4) Apa perbedaan pasar persainagn sempurna dengan pasar
persaingan momopolistik ?
Jawaban:
Secara umum, perbedaan utama antara pasar
persaingan sempurna dengan pasar persaingan
monopolistik adalah diferensial. Di pasar persaingan
monopolistik perusahaan mendiferensiasi produknya
dengan iklan atau strategi non harga lainnya, sebaliknya
di pasar persaingan sempurna tidak ada diferensiasi.
5) Tujuan perekonomian Indonesia untuk mensejahterakan
masyarakat! Mengapa didalam perekomonian itu masih
ada sebuah inflasi, apkah tujuannya sudah tercapai atau
bagaimana ?
Jawaban:
Karena uang yang beredar di masyarakat jumlahnya
lebih banyak daripada yang dibutukan oleh masyarakat.
Hal ini karena saat uang yang
beredar naik secara otomatis harga juga akan mengalami
kenaikan bahkan sampai 100%. Terus apakah tujuan
mensejehterakan masyarakat sudah tercapai ? Belum,
karena inflasi saat ini tidak stabil karena dilihat pada
tahun 2022 bulan maret, inflasi sudah rendah tapi pada
bulan-bulan berikutnya pasti ada banyak perubahan
karena harga komoditas baik energi maupun pangan
melonjak setelah perang Rusia-Ukhraina, perubahan
dalam kebijakan minyak goreng, serta kelonggaran
PPKM dan mungkin yang paling terasa itu datangnya
bulan Ramadhan.
DAFTAR PUSTAKA
Mai, Candra dan Fitria Amalia. 2011. Teori Ekonomi Mikro.
Jakarta : Esis
https://youtu.be/SOxtFy1PFr4
https://youtu.be/0-AqZQFFTYg
Glosarium :
Asumsi ekonomi klasik :
Deflasi :
Demand :
Equilibrium :
Gaji :
Hukum say :
Inflasi :
Investasi individu :
Invisible hands :
Konsumen irasional :
Konsumen rasional :
Money neutrality :
Penawaran :
Permintaan :
Self adjustment :
Supply :
Teori ekonomi mikro
BAB 3
TEORI PERMINTAAN
Deskripsi Materi
Teori permintaan uang merupakan bagian dari
pilihan alokasi sumber daya yang langka. Seluruh anggota
masyarakat hanya memiliki sumber daya terbatas yang
tersedia pada mereka dalam bentuk pendapatan sekarang dan
aktiva total yang terkumpul. Oleh karena itu mereka harus
membuat pilihan yang menyangkut alokasi mereka. Jika
mereka memilih lebih banyak konsumsi, mereka
harusmenyimpan lebih sedikit aktiva total. Jika mereka
memilih untuk menyimpan lebih banyak jenis aktiva yang
satu mereka harus menyimpan lebih sedikit aktiva yang lain.
Mereka harus menyeimbangkan terus menerus keuntungan
menyimpan yang satu lebih banyak terhadap kerugian
menyimpan yang lainlebih sedikit. Meletakkan
permasalahan dengan cara ini menimbulkan pertanyaan
mengapa orang-orang memilih untuk menyimpan saldo
uang. Uang biasanya tidak menghasilkan pendapatan yang
eksplisit, atau paling cepat, hanya tingkat hasil yang rendah
dibandingkan dengan hasil aktiva lain. Tetapi menyimpan
uang berarti mengorbankan sesuatu, kerugiannya adalah
kepuasan atau pendapatan yang dikorbankan dengan
menyimpan uang dan bukan menggunakan dana ini untuk
manfaat lain.
Kenyataan bahwa orang memilih untuk menyimpan
sejumlah tertentu saldo uang dengan biaya alternatif yang
menarik memberi kesan bahwa menyimpan uang pasti
menghasilkan semacam keuntungan terhadap individu itu.
Hal ini diakibatkan oleh kualitas uang akseptabilitasya yang
umum dalam pembayaran, likuiditasnya yang sempurna, dan
keamanannya dalam arti bahwa uang tidak menurun nilainya
(depresiasi) dilihat dari segi uang. Memang sebagaimana
akan kita lihat, sifat-sifat uang ini menimbulkan beberapa
alasan yang berbeda untuk menyimpan uang. Beberapa studi
yang menampilkan analisis jangka panjang dengan
pendekatan yang relatif tentang permintaan uang. Studi ini
diarahkan pada beberapa persoalan, yang pertama
menganalisis dalam perspektif jangka pendek maupun
jangka panjang tentang permintaan uang terutama uang
kuasi, yang didefenisikan sebagai aset moneter yang
memiliki likuiditas tinggi, namun secara langsung tidak
dapat berfungsi sebagai medium of exchange. Yang
termasuk dalam kategori uang kuasi adalah tabungan, giro,
dan deposito berjangka baik dalam bentuk rupiah maupun
dalam bentuk valuta asing. Disamping itu, studi ini juga akan
mengamati bagaimana perilaku masyarakat dalam
memegang uang kuasi. Mengamati stabilitas permintaan
uang kuasi ini sangat penting karena terkait dengan efektif
tidaknya kebijakan pemerintah, dalam hal ini Bank
Indonesia untuk menggunakan instrumen suku bunga dan
valuta asing sebagai instrumen kebijakan moneter.
B. Tujuan Kegiatan Belajar
1. Untuk mengetahui asal mula hukum permintaan.
2. Untuk mengetahui asumsi-asumsi hukum permintaan.
URAIAN MATERI
A. Asal Mula Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan
tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat
harga dengan jumlah barang yang diminta, atau merupakan
konsep yang menjelaskan bagaimana sifat-sifat hubungan antara
permintaan terhadap sesuatu barang dengan harganya. Hukum
permintaan ini berlaku dalam keadaan ceteris paribus, artinya
hukum permintaann tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-
faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap), faktor lain
selain faktor harga dianggap tidak berubah atau diasumsikan
tetap nilainya. Sehingga hukum permintaan dapat
diformulasikan sebagai berikut:
QD = f (X1) → QD = f (price)
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi jumlah
permintaan, diantaranya harga barang dan jasa itu sendiri, harga
barang dan jasa lain, pendapatan, selera, serta jumlah penduduk.
Namun, kita akan sulit memahami variabel tersebut dalam
waktu bersamaan.
Hukum permintaan berbunyi sebagai berikut: apabila harga
suatu barang dan jasa meningkat, jumlah barang yang diminta
akan menurun. Sebaliknya, apabila harga suatu barang dan jasa
menurun, jumlah barang yang diminta meningkat.
Dalam konteks ekonomi, permintaan merupakan sejumlah
barang atau jasa yang dibeli atau diminta pada suatu tingkat
harga dan waktu tertentu. Permintaan merepresentasikan
kebutuhan atau keinginan konsumen akan barang dan jasa yang
ingin dipenuhi.
Lantas, apa yang dimaksudkan dengan hukum permintaan?
Hukum permintaan adalah suatu kaidah yang menjelaskan
tentang hubungan negatif antara tingkat harga dengan jumlah
barang atau jasa yang diminta. Jika harga naik, maka jumlah
barang atau jasa yang diminta akan turun. Demikian pula
sebaliknya, jika harga turun, maka permintaan terhadap jumlah
barang atau jasa akan meningkat. Itulah bunyi dari hukum
permintaan yang berlaku asumsi cateris paribus, yang artinya
hukum tersebut berlaku apabila faktor-faktor selain harga tidak
mengalami perubahan atau dalam keadaan tetap. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi terjadinya cateris paribus, yaitu:
1. Jumlah produsen atau penjual tetap.
2. Penjual tidak memerlukan harga tunai.
3. Penjual tidak khawatir jika suatu saat harga mengalami
kenaikan.
4. Teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang atau
jasa tetap.
Sebagaimana telah menjadi ketetapan dalam hukum permintaan,
tingkat harga suatu barang atau jasa akan mempengaruhi tingkat
permintaan konsumen terhadap barang atau jasa tersebut. Ketika
harga naik, maka konsumen enggan untuk melakukan
pembelian, sehingga permintaan terhadap barang atau jasa
turun. Konsumen cenderung lebih memilih untuk mencari
barang atau jasa substitusi atau pengganti yang harganya lebih
murah.
Hukum permintaan tidak akan berlaku apabila faktor selain
harga mengalami perubahan. Sebagai contoh ketika menjelang
hari raya keagamaan, harga barang-barang komoditas dan harga
baju cenderung meningkat. Meski demikian, permintaan akan
barang-barang komoditas dan baju tetap saja tinggi. Hal ini
memang barang-barang tersebut dibutuhkan oleh konsumen.
Demikian pula untuk paket data internet, meski harganya
cenderung naik, tetapi permintaannya tetap tinggi sebab
dibutuhkan oleh konsumen.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Permintaan
Permintaan konsumen terhadap suatu barang ternyata
tidak hanya berhubungan erat dengan harga barang tersebut,
tetapi berhubungan erat pula dengan faktor lainnya. Menurut
Wijaya terdapat banyak faktor yang mempengaruhi permintaan
selain harga barang itu sendiri. Faktor-faktor selain harga barang
itu sendiri adalah selera atau preferensi konsumen, banyaknya
konsumen di pasar, pendapatan, harga barang lain yang
berhubungan dengan barang tersebut baik barang-barang
subtitusi maupun komplementer dan ekspektasi atau prakiraan
akan harga-harga dan pendapatan dimasa depan. Sedangkan
menurut Azzaino ada beberapa faktor yang mempengaruhi
permintaan suatu barang, yaitu selera, jumlah anggota rumah
tangga, tingkat pendapatan rumah tangga, tingkat pendapatan
keluarga, distribusi pendapatan antar keluarga-keluarga, harga
barang itu sendiri dan harga barang-barang lainnya sebagai
barang subtitusi. Selain itu menurut Soekirno besarnya
permintaan suatu barang dipengaruhi oleh jumlah penduduk,
tingkat pendapatan keluarga, cita rasa dan tingakat harga barang.
C. Kurva Permintaan
Kurva permintaan (demand curve) merupakan grafik
yang menggambarkan hubungan antara harga dengan jumlah
komoditas yang ingin dan dapat dibeli konsumen. Kurva ini
digunakan untuk memperkirakan perilaku dalam pasar
kompetitif dan seringkali digabung dengan kurva penawaran
untuk memperkirakan titik ekuilibrium (saat jumlah penawaran
dan permintaan sama). Kurva permintaan juga dapat diartikan
sebagai suatu kurva/garis yang memperlihatkan hubungan
antara berbagai jumlah barang yang diminta pada berbagai
tingkat harga (P) barang tersebut. Kurva permintaan selalu
berlereng negatif, artinya menurun dari kiri atas ke kanan bawah,
hal ini disebabkan hubungan variabel Price dengan variabel
Quantity berlawanan arah, dimana bila P bertambah (positif),
maka Qd berkurang (negatif) atau sebaliknya. Dengan demikian
kurva permintaan dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang
tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para
pembeli.
Fungsi permintaan (demand function) adalah persamaan
yang menunjukan hubungan antara jumlah suatu barang yang
diminta dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi
permintaan yaitu suatu kajian matematis yang digunakan untuk
menganalisis perilaku konsumen dan harga. fungsi permintaan
yang memperlihatkan keterkaitan antara variabel jumlah
permintaan dengan variabel-variabel atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Fungsi permintaan adalah hubungan
sistematis antara permintaan dengan faktor-faktor yang
memengaruhinya.
Secara spesifik, fungsi permintaa diatas dapat disederhanakan
dengan menggunakan teori permintaan, yaitumenggambarkan
pengaruh tingkat harga terhadap jumlah permintaan sebagai
berikut Qx = f (Px) atau Qx = a –bP. Tanda operasional negatif
(-) menunjukan bahwa antara tingkat harga dan permintaan
barang berhubungan negatif atau menunjukan arah yang
berlawanan.
a. Tingkat elastisitas permintaan Perhitungan koefisien
elastisitas permintaan mempunyai limakemungkinan hasil.
Lima kemungkinan hasil itu adalah sebagai berikut:
1. Permintaan elastis, situasi ini terjadi apabila nilai koefisien
elastisitas permintaan lebih besar dari satu. Ini terjadi apabila
persentase perubahan permintaan lebih besar dari persentase
perubahan harga.
2. Permintaan enelastis, situasi ini terjadi apabila nilai koefisien
elastisitas permintaan kurang dari satu. Ini terjadi bila persentase
perubahan permintaan lebih kecil dari persentase perubahan
harga.
3. Permintaan elastis uniter, situasi ini terjadi apabila nilai
koefisien elastisitas permintaan sama dengan satu. Ini terjadi
bila persentase perubahan permintaan sama dengan persentase
perubahan harga.
4. Permintaan elastis sempurna, situasi ini terjadi apabila nilai
koefisien elastisitas permintaan sama dengan tidak terhingga. Ini
terjadi bila jumlah permintaan tidak terbatas pada tingkat harga
tetap. Situasi seperti ini dapat kita temukan pada pasar BBM.
5. Permintaan inelastis sempurna, situasi ini terjadi apabila nilai
koefisien elastisitas permintaan sama dengan nol. Ini terjadi bila
jumlah permintaan selalu tetap pada tingkat harga berapapun.
b. Faktor Penentu Elastisitas Permintaan
1. Produk substitusi Semakin banyak produk pengganti
(substitusi), permintaan akan semakin elastis. Hal ini
dikarenakan konsumen dapat dengan mudah berpindah ke
produks ubstitusi jika terjadi kenaikan harga, sehingga
permintaan akan produk akan sangat sensitif terhadap perubahan
harga.
2. Prosentase pendapatan yang dibelanjakan Semakin tinggi
bagian pendapatan yang digunakan untuk membelanjakan
produk tersebut, maka permintaan semakin elastis. Produk yang
harganya mahal akan membebani konsumen ketika harganya
naik, sehingga konsumen akan mengurangi permintaannya.
Sebaliknya pada produk yang harganya murah.
3. Produk mewah versus kebutuhan Permintaan akan produk
kebutuhan cenderung tidak elastis, dimana konsumen sangat
membutuhkan produk tersebut dan mungkin sulit mencari
substitusinya. Akibatnya, kenaikan harga cenderung tidak
menurunkan permintaan. Sebaliknya, permintaan akan produk
mewah cenderung elastis, dimana barang mewah bukanlah
sebuah kebutuhan dan substitusinya lebih mudah dicari.
Akibatnya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan.
4. Jangka waktu permintaan dianalisis Semakin lama jangka
waktu permintaan dianalisis, semakin elastis permintaan akan
suatu produk. Dalam jangka pendek, kenaikan harga yang terjadi
di pasar mungkin belum disadari oleh konsumen, sehingga
mereka tetap membeli produk yang biasa dikonsumsi. Dalam
jangka panjang, konsumen telah menyadari kenaikan harga,
sehingga mereka akan pindah ke produk substitusi yang tersedia.
Selain itu, dalam jangka panjang kualitas dan desain produk juga
berubah, sehingga lebih mudah menyebabkan konsumen pindah
ke produk lain.
D. Asumsi-Asumsi Hukum Permintaan
Permintaan dengan harga memiliki hubungan yang
sangat erat karena kekuatan permintaan akan menentukan harga,
sebaliknya tingkat harga akan memengaruhi tingkat permintaan.
Naik turunnya harga akan berpengaruli terhadap naik turunnya
permintaan. Hukum permintaan menyatakan “Makin rendah
harga suatu barang, maka semakin banyak permintaan terhadap
barang tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi harga suatu barang,
maka semakin sedikit permintaan terhadap barang tersebut.”
Jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga tertentu
memilild hubungan yang sangat erat karena jumlah barang yang
ditawarkan dengan hargamemililti hubungan yang sejajar
(positif). Hukum penawaran menyatakan “Semakin tinggi harga
suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut yang akan
ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya semakin rendah harga
suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan.”
Permintaan untuk berbagai komoditas oleh perorangan biasanya
disebut sebagai hasil dari proses maksimalisasi kepuasan.
Penafsiran dari hubungan antara harga dan kuantitas yang
diminta dari barang yang diberi, memberi semua barang dan jasa
yang lain, pilihan pengaturan seperti inilah yang akan
memberikan kebahagiaan tertinggi bagi para konsumen.
Dalam analisis permintaan dianggap bahwa “permintaan suatu
barang terutama sangat dipengaruhi oleh tingkat harganya”.
Oleh sebab itu, dalam teori permintaan yang terutama dianalisis
adalah hubungan antara jumlah permintaan suatu barang dengan
harga barang tersebut, dengan asumsi bahwa “faktor-faktor” lain
tidak mengalami perubahan” atau ceteris paribus.
Bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas (jumlah)
barang yang diminta akan berkurang atau menurun, dengan
asumsi ceteris paribus berlaku. Munculah hukum permintaan,
yaitu makin tinggi harga suatu barang, makin sedikit jumlah
barang yang diminta, demikian sebaliknya, makin rendah harga
suatu barang makin banyak jumlah barang yang diminta.
Adanya kenaikan permintaan menyebabkan kenaikan harga
pada harga ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
Penurunan permintaan akan menyebabkan penurunan harga
ekuilibrium maupun kuantitas ekuilibrium.
Berdasarkan hipotesis hukum permintaan dapat diambil
kesimpulan, sebagai berikut :
1. Jika harga suatu barang naik, pembeli akan mencari barang
lama yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut.
Begitu juga sebaliknya, jika barang tersebut turun, konsumen
akan menambah pembelian terhadap barang tersebut.
2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumen
berkurang sehingga memaksa konsumen mengurangi
pembelian, terutama barang yang akan naik harganya.
3. Berikut diberilkan ilustrasi mengenai masalah permintaan.
Misalnya, pada kasus harga minyak goreng dibeli oleh individu
atau lembaga perusahaan untuk memasak atau proses produksi
pada rumah makan. Jika minyak goreng ditawarkan terlalu
tinggi, masyarakat akan mencari merek lain yang lebih murah
dan ditawarkan lebih rendah, hal tersebut akan banyak menarik
konsumen lain untuk membeli lebih banyak.
Rangkuman
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan
tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat
harga dengan jumlah barang yang diminta, atau merupakan
konsep yang menjelaskan bagaimana sifat-sifat hubungan antara
permintaan terhadap sesuatu barang dengan harganya. Hukum
permintaan ini berlaku dalam keadaan ceteris paribus, artinya
hukum permintaann tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-
faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap), faktor lain
selain faktor harga dianggap tidak berubah atau diasumsikan
tetap nilainya.
Pertanyaan Latihan
1. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi jumlah
permintaan!
a. Harga barang dan jasa itu sendiri, harga barang dan jasa lain,
pendapatan, selera, serta jumlah penduduk.
b. Jumlah Penduduk dan Jasa
c. Harga Barang
d. Pendapatan selera dan Harga Barang
2. Apa bunyi hukum Permintaan?
a. Terjadinya peningkatan jumlah barang dan jasa. Apabila
harga suatu barang akan naik, jumlah barang yang diminta
menurun.
b. Apabila harga suatu barang dan jasa meningkat, jumlah
barang yang diminta akan menurun. Sebaliknya, apabila harga
suatu barang dan jasa menurun, jumlah barang yang diminta
meningkat.
c. Terjadinya peningkatan jumlah barang dan jasa. Apabila
harga suatu barang akan tutun, jumlah barang yang diminta
meningkat.
d. Apabila harga suatu barang dan jasa menurun, jumlah barang
yang diminta akan meningkat. Sebaliknya, apabila harga suatu
barang dan jasa meningkat, jumlah barang yang diminta
menurun.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya cateris paribus
yaitu kecuali...
a. Jumlah produsen atau penjual tetap.
b. Penjual tidak memerlukan harga tunai.
c. Penjual tidak khawatir jika suatu saat harga mengalami
penurunan.
d. Teknologi yang digunakan untuk memproduksi barang atau
jasa tetap.
4. Istilah lain dari Kurva permintaan adalah...
a. Demand function
b. Variabel Quantity
c. Variabel Price
d. Demand curve
5. Faktor Penentu Elastisitas Permintaan yaitu...
a. Produk mewah versus kebutuhan
b. Permintaan elastis uniter
c. Permintaan elastis sempurna
d. Produk substitusi Semakin rendah
Evaluasi dan Soal-Soal
Beri tanda ceklis (√) pada kolom kanan sesuai penilaian.
Keterangan:
1. Setuju
2. Sangat Setuju
3. Tidak setuju
4. Sangat Tidak Setuju
5. Netral
Tabel 1. Aspek Evaluasi
No Aspek Evaluasi 12345
1 Saya mengetahui teori permintaan
2 Saya mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan
3 Saya mengetahui asal mula hukum
permintaan
4 Saya mengetahui asumsi-asumsi
hukum permintaan
Soal
1. Jelaskan pengerian Hukum Permintaan?
Jawaban:
Hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan
yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan
jumlah barang yang diminta, atau merupakan konsep
yang menjelaskan bagaimana sifat-sifat hubungan
antara permintaan terhadap sesuatu barang dengan
harganya.
2. Apa saja faktor yang dapat memengaruhi jumlah
permintaan?
Jawaban:
Harga barang dan jasa itu sendiri, harga barang dan
jasa lain, pendapatan, selera, serta jumlah penduduk.
3. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya cateris paribus !
Jawaban:
a. Jumlah produsen atau penjual tetap.
b. Penjual tidak memerlukan harga tunai.
c. Penjual tidak khawatir jika suatu saat harga
mengalami kenaikan.
d. Teknologi yang digunakan untuk memproduksi
barang atau jasa tetap.
4. Jelaskan Pengertian Kurva Permintaan?
Jawaban:
Kurva permintaan (demand curve) merupakan grafik
yang menggambarkan hubungan antara harga
dengan jumlah komoditas yang ingin dan dapat
dibeli konsumen.
5. Jelaskan fungsi Permintaan
Jawaban:
Fungsi permintaan yaitu suatu kajian matematis yang
digunakan untuk menganalisis perilaku konsumen
dan harga. fungsi permintaan yang memperlihatkan
keterkaitan antara variabel jumlah permintaan
dengan variabel-variabel atau faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Fungsi permintaan adalah
hubungan sistematis antara permintaan dengan
faktor-faktor yang memengaruhinya
DAFTAR PUSTAKA
https://e-journal.uajy.ac.id/
http://repository.uinbanten.ac.id/669/3/BAB%20II.pdf
http://repository.untag-sby.ac.id/8172/26/BAB%202.pdf
GLOSARIUM
Bab IV
TEORI PENAWARAN
A. Deskripsi Mater
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti
dari masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan
antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas sebagai alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Kata ekonomi
sendiri berasal dari kata Yunani, yakni (oikos) yang berarti
keluarga, rumah tangga dan (nomos), atau peraturan, aturan,
hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah
tangga atau manajemen rumah tangga. Secara umum, subyek
dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang
paling terkenal adalah Mikroekonomi vs Makroekonomi.
Beberapa menganggap bahwa ilmu ekonomi
dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan
penawaran. Akan tetapi hukum yang dikenal dengan
hukum penawaran dan permintaan memang merupakan
bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai
sistem pasar. Pertama kita perlu mengetahui apa saja
yang mempengaruhi penawaran komoditi tertentu
berikutnya baru kita dapat melihat bagaimana penawaran
bersama-sama menentukan harga serta bagaimana
sistem harga itu secara keseluruhan memungkinkan
sistem perekonomian bereaksi terhadap perubahan
penawaran. Penawaran membantu kita dalam memahami
keberhasilan sistem harga dan juga kegagalannya.
B. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
1. Untuk Mengetahui Teori Penawaran
2. Untuk Mengetahui Faktor-faktor Yang
Mempengaruhi Penawaran
3. Untuk Mengetahui Asal Mula Hukum Penawaran
4. Untuk Mengetahui Asumsi-Asumsi Hukum
Penawaran
5. Agar Mengetahui Kurva Penawaran
C. Uraian Materi
1. Teori Penawaran
Menurut Ahman (2009;98-99), penawaran diartikan
sebagai keseluruhan jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dalam berbagai kemungkinan harga yang
berlaku di pasar dalam satu periode tertentu. Dari
pengertian tersebut ada 2 (dua) variabel (besaran)
ekonomi, yaitu jumlah barang yang ditawarkan atau
akan dijual dan tingkat harga. Kedua variabel ini
memperlihatkan adanya hubungan satu sama lain.
Sedangkan variabel waktu diabaikan atau dianggap
konstan. Kedudukan variabel harga dalam konsep
penawaran adalah sebagai variabel yang mempengaruhi
jumlah barang yang ditawarkan, atau sering disebut
variabel bebas (independent variable). Sedangkan
jumlah barang yang ditawarkan sebagai variabel yang
dipengaruhi atau variabel terikat (dependent variable).
Sedangkan menurut Rahardja
(2008:32),penawaran adalah jumlah barang yang
produsen ingin tawarkan (jual) pada berbagai tingkat
harga selama satu periode tertentu. Dari kedua
pendapat diatas, dapat disi
Menurut Ahman (2009:99), penawaran dibedakan atas:
1) Penawaran individu adalah penawaran dari penjual
perseorangan akan suatu barang di pasar.
2) Penawaran pasar (kolektif) adalah penawaran dari
semua penjual yang ada di pasar akan suatu barang.
Perusahaan terlibat dalam produksi dan berasumsi
bahwa mereka melakukan hal itu untuk mendapatkan
laba. Sehingga perusahaan sukses mencetak laba karena
mereka mampu menjual produk melebihi biaya untuk
memproduksi. Penawaran tergantung pada potensi laba
sehingga cenderung bereaksi pada perubahan
penerimaan dan perubahan biaya produksi. Konsep dasar
dari fungsi penawaran untuk suatu produk, dapat
dinyatakan dalam bentuk hubungan antara kuantitas
yang ditawarkan (kuantitas penawaran) dan sekumpulan
faktor yang mempengaruhi penawaran dari produk itu.
Fungsi penawaran terjadi dari perilaku produsen yang
menginginkan keuntungan maksimum dengan kendala
biaya produksi tertentu (Ahman, 2009:88).
Gambar 1. Arus Kegiatan Ekonomi
Arus kegiatan ekonomi dalam melaksanakan kegiatan
ekonomi terdapat dua macam arus. Mengetahui pasar
valuta asing. Uang masuk bisa didapatkan dari
perolehan keuntungan hasil investasi penghasilan
pasif ataupun hasil penjualan. Kegiatan kelompok
pelaku ekonomi masyarakat luar negeri tersebut
membentuk sistem arus perputaran kegiatan ekonomi.
Arus kegiatan ekonomi tersebut berasal dari
masyarakat sebagai konsumen yang biasanya disebut
rumah tangga produksi rumah tangga perusahaan.
Globalisasi ekonomi adalah peningkatan integrasi
ekonomi saling ketergantungan ekonomi nasional
regional dan lokal diseluruh dunia melalui
intensifikasi pergerakan barang jasa teknologi dan
modal lintas batas.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
penawaran suatu produk diantaranya:
1. Harga barang itu sendiri
Hubungan ini bersifat positif, yaitu jika harga
barang naik, jumlah barang yang ditawarkan oleh
produsen bertambah. Sebaliknya, jika harga suatu
produk menurun, maka jumlah produk yang
ditawarkan juga ikut menurun. Tujuannya adalah
untuk meraih keuntungan yang lebih besar.
2. Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi dapat meningkatkan
kapasitas produk. Hal ini akan memengaruhi
besarnya jumlah barang yang ditawarkan dipasar.
Seorang pengrajin sepatu sebelum adanya mesin
dapat menghasilkan sepatu 250 pasang
seminggu, tetapi ketika menemukan mesin yang
dapat memproduksi sepatu 1.000 pasang dalam
seminggu, oleh karena itu, penawaran terhadap
sepatu pun bertambah.
3. Biaya input (faktor produksi)
Biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
dalam memperoleh faktor-faktor produksi
memengaruhi besarnya biaya produksi. Biaya
produksi akan naik jika harga faktor-faktor
produksi naik. Biaya produksi yang melebihi aset
penjualan akan menyebabkan kerugian. Hal ini
dapat menimbulkan jumlah barang yang
ditawarkan berkurang.
4. Adanya tingkat persaingan
Semakin tinggi persaingan suatu barang karena
semakin banyaknya produsen maka jumlah
penawaran pun semakin banyak.
5. Ekspektasi (harapan masa depan)
Ketika suatu barang langka dipasaran, produsen
mencoba menahan barang tersebut untuk tidak
ditawarkan kepasar dengan harapan harga naik
terus dan produsen akan mendapatkan laba yang
besar dari perbuatannya.
6. Harga barang substitusi dan komplementer
Apabila harga barang substitusi meningkat, maka
penawaran harga barang yang diamati akan turun.
Hal ini karena harga barang yang diamati menjadi
relatif lebih murah dibandingkan harga barang
substitusinya. Demikian sebaliknya. Sedangkan
jika harga suatu barang komplementer
meningkat, maka penawaran terhadap barang
yang diamati meningkat
3. Asal Mula Hukum penawaran
Hukum penawaran merupakan suatu pernyataan yang
menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga
suatu barang dan jumlah barang tersebut yang
ditawarkan para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan
bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan
barangnya apabila harganya tinggi dan bagaimana
pula keinginan untuk menawarkan barangnya tersebut
apabila harganya rendah. Berdasarkan dengan tingkat
harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran
berbunyi:
semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah
barang-barang yang bersedia ditawarkan.
Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin
sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
Sebagaimana konsep asli dari penemunya
Alfred Marshall, maka perbandingan lurus antara
harga terhadap penawaran itu disebut sebagai hukum
penawaran, yang dapat diartikan sebagai berikut:
Perbandingan lurus antara harga terhadap jumlah
barang yang ditawarkan, yaitu jika harga naik maka
penawaran akan meningkat, dan sebaliknya jika harga
turun maka penawaran juga akan turun dengan asumsi
ceteris paribus (Ahman, 2009;102). Ceteris paribus
adalah ungkapan latin yang berarti semua variabel
selain yang sedang dipelajari diasumsikan konstan.
Secara harfiah, ceteris peribus berarti hal-hal lain
dianggap sam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.
Gambar 2. Kurva Penawaran
Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa hubungan antara
harga dan kuantitas yang ditawarkan adalah searah (positif).
Konsekuensinya jika harga naik, kuantitas barang yang
ditawarkan semakin meningkat, dan sebaliknya. Hukum
penawaran menyatakan bahwa, jika semua hal dianggap sama,
ketika harga suatu barang meningkat maka jumlah
penawarannya akan meningkat. Jadi, kurva penawaran berslope
positif. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3. Kurva Penawaran Miring Positif
Diatas telah dijelaskan tentang hukum penawaran. Kadang-
kadang kita temui pula adanya kurva penawaran yang
mempunyai slope negatif. Contoh yang sering kita jumpai
adalah kurva penawaran akan tenaga kerja yang terbentuk
melengkung membalik (backward bending labour supply
curve). Misalnya saja, seorang pekerja dibayar berdasarkan
jumlah jam kerjanya. Tabel berikut menunjukkan jumlah jam
yang ingin ia gunakan untuk bekerja (penawaran tenaga kerja)
pada berbagai tingkat upah perjam yang berbeda-beda
(Rahardjan, 2008:36)
Upah per jam (Rp) Jumlah Jam Kerja Per
Minggu
2.000 4
4.000 12
8.000 20
12.000 24
14.000 25
16.000 23
18.000 20
Tabel 1. Penawaran Tenaga Kerja
Dari data diatas, dapat kita buat titik-titik antara kedua
variabel serta kemudian menghubungkan titik-titiknya yang
membentuk suatu garis. Pada tingkat upah yang rendah (Rp.
2.000.00, sampai Rp. 14.000,00) adalah normal, diperoleh
bentuk kurva penawaran yang positif. Bagi pekerja tadi, akan
memberikan manfaat dengan menambah jumlah jam kerja bila
tingkat upah naik pada saat itu. Pada tingkat upah yang lebih
tinggi dari Rp. 14.000,00 per jamnya, ia cenderung akan
mengurangi jumlah jam kerja yang ditawarkan untuk
menikmati hasil kerjanya yang diperoleh selama masa
sebelumnya, sedangkan pendapatan yang diterimanya tetap
atau bahkan masih bisa meningkat sedikit. Hal ini, wajar
karena pendapatannya sudah cukup tinggi, sehingga ia sudah
memiliki rumah dan vila yang bagus, mobil, dan barang-
barang konsumsi lain, yang kesemuanya membutuhkan waktu
lebih banyak untuk bisa menikmatinya. Dengan demikian,
bentuk kurva penawaran akan tenaga kerjanya akan
melengkung dan membaik kearah yang berlawanan, atau
kurvanya mempunyai kemiringan negatif. Contoh yang sering
dikemukakan seperti ilustrasi diatas adalah tarifnya sudah
tinggi (misalnya diatas Rp. 100,00 untuk sekali periksa
pasien), ia cenderung akan mengurangi jam prakteknya, dan
menambah leisure time-nya (Rahardja, 2008:37).
4. Asumsi-Asumsi Hukum Penawaran
Dengan asumsi faktor-faktor lain yang dianggap tetap
(ceteris paribus), analisis utama adalah: bahwa