a. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan.
b. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
c. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan data/informasi yang
diinginkan.
d. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan pengembangan bagi
guru dan pelaksana program.
e. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.
3. Siklus Pendampingan, Pengembangan Profesional, dan Evaluasi Program Pembelajaran dan
Kurikulum Operasional Sekolah
Pendampingan dilakukan oleh pimpinan sekolah (kepala sekolah atau guru yang memiliki
kewenangan) dan dunia kerja untuk melakukan pendampingan pada saat guru-guru
memfasilitasi pembelajaran/ bimbingan. Pendampingan dilakukan untuk membantu guru untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran/bimbingan dan atau membantu guru dalam mengatasi
kesulitan dalam memfasilitasi pembelajaran/ bimbingan kepada peserta didik. Pendampingan
yang dilakukan oleh pimpinan sekolah dapat menggunakan instrumen supervisi akademik atau
supervisi klinis sesuai dengan kebutuhan guru. Pendampingan oleh dunia kerja atau mitra
sekolah dilakukan oleh para ahli di bidangnya agar pembelajaran/bimbingan sesuai dengan
kebutuhan dengan dunia kerja.
Pengembangan profesional dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan guru
sesuai kebutuhan guru dan masukan dunia kerja dalam memfasilitasi pembelajaran/bimbingan
peserta didik. Pengembangan profesional dirancang sesuai dengan Rencana Pengembangan
Sekolah dan masukan dunia kerja serta dilaksanakan bersamaan dengan waktu pelaksanaan
pembelajaran/bimbingan atau berdasarkan pertimbangan hasil pendampingan dan evaluasi.
Pengembangan profesional dapat dilakukan melalui kegiatan kolektif guru atau peningkatan
kompetensi guru melalui pihak terkait.
Evaluasi atas program pembelajaran/bimbingan dilakukan secara bertahap dan
berkelanjutan dalam rangka perbaikan program pembelajaran/bimbingan dan kualitas
pembelajaran/bimbingan yang sesuai dengan tujuan dan kebutuhan dunia kerja. Evaluasi
program pembelajaran/bimbingan dilakukan setiap akhir pembelajaran/bimbingan (harian/blok)
dalam bentuk refleksi dan umpan balik dalam rangka perbaikan pembelajaran dan setiap akhir
semester atau akhir tahun dalam rangka perbaikan program pembelajaran dan atau kurikulum
operasional sekolah secara keseluruhan.
81
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
A. Pendampingan
1. Pendampingan Guru
1) Pendampingan oleh Pimpinan Sekolah atau Guru yang Diberi Kewenangan
Pendampingan oleh Pimpinan Sekolah atau Guru yang diberi kewenangan untuk
memberi bantuan profesional guru dalam mencapai tujuan pembelajaran/bimbingan
sesuai dengan Kurikulum Sekolah atau membantu guru dalam mengatasi kesulitan dalam
memfasilitasi pembelajaran/bimbingan peserta didik. Strategi pendampingan yang
digunakan adalah supervisi akademik dan supervisi klinis.
a. Supervisi Akademik
Supervisi akademik merupakan suatu proses pemberian layanan profesional yang
dilakukan oleh pimpinan sekolah atau guru yang diberi kewenangan, untuk
menguatkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran/bimbingan di sekolah,
sehingga dapat berkontribusi untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran/bimbingan kepada peserta didik. Melalui supervisi akademik, kepala
sekolah dapat merencanakan program pengembangan profesionalisme guru, sebagai
upaya meningkatkan kualitas proses pembelajaran/bimbingan. Kepala sekolah dapat
memastikan semua guru dibawah kepemimpinannya dapat melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya dengan baik, sehingga peserta didik dapat menerima layanan
pembelajaran/bimbingan yang terbaik.
Tujuan supervisi akademik dimaksudkan untuk:
a. Membantu guru meningkatkan kemampuan profesionalnya, yang mencakup
pengetahuan akademik, pengelolaan kelas, keterampilan proses
pembelajaran/bimbingan, dan dapat menggunakan semua kemampuannya ini
untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
b. Memeriksa atau memastikan proses pembelajaran/bimbingan di sekolah berjalan
sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan.
c. Mendorong guru meningkatkan kompetensinya, melaksanakan tugas
mengajarnya/bimbingan dengan lebih baik dengan menerapkan pengetahuan
dan keterampilannya, dan memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.
Melalui supervisi akademik, kepala sekolah atau guru yang diberi kewenangan dapat
melakukan refleksi terhadap pelaksanaan program pendidikan di sekolah. Kepala
sekolah dapat melakukkan penilaian unjuk kerja guru, untuk mengidentifikasi
kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran.Selain itu, melalui supervisi
akademik, informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan
pembelajaran/bimbingan dapat diketahui, sehingga program tindak lanjut untuk
82
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
pengembangan profesionalsime guru yangbersangkutan dapat dirancang. Dengan
demikian, diharapkan pada akhirnya supervisi akademik secara nyata merupakan
bagian dalam proses pengembangan profesionalsime guru untuk menyediakan dan
menyelenggarakan layanan belajar/bimbingan yang berkualitas bagi peserta
didiknya. Langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik meliputi:
a. merencanakan program supervisi guru;
b. melaksanakan supervisi;
c. menindaklanjuti hasil supervisi terhadap Guru dalam rangka peningkatan
profesionalisme Guru;
d. melaksanakan evaluasi supervisi Guru; dan
e. merencanakan dan menindaklanjuti hasil evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
tugas supervisi kepada Guru
b. Supervisi Klinis
Supervisi klinis merupakan bantuan pendampingan profesional yang dilakukan
secara sistematis kepada guru sesuai kebutuhan guru yang bersangkutan dengan
tujuan untuk membina keterampilan mengajarnya/bimbingan. Pendampingan ini
dilakukan dengan cara yang memungkinkan guru menemukan sendiri cara-cara
untuk memperbaiki kekurangannya sendiri. Dikatakan supervisi klinis karena
prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan kepada mencari sebab-sebab atau
kelemahan yang terjadi dalam proses pembelajaran/pembimbingan, dan kemudian
secara langsung pula diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau
kekurangan tersebut. Di dalam supervisi klinis cara “memberikan obatnya” dilakukan
setelah supervisor mengadakan pengamatan secara langsung terhadap cara guru
mengajar/membimbing dengan mengadakan “diskusi balikan” antara supervisor dan
guru yang bersangkutan. Yang dimaksud dengan “diskusi balikan” adalah diskusi
yang dilakukan segera setelah guru selesai mengajar/membimbing, dan bertujuan
untuk memperoleh balikan tentang kebaikan maupun kelemahan yang terdapat
selama guru mengajar/membimbing serta bagaimana usaha untuk memperbaikinya.
Supervisi klinis bertujuan untuk memperbaiki perilaku guru-guru dalam proses
pembelajaran/bimbingan, terutama yang kronis, secara aspek demi aspek yang
intensif, sehingga mereka dapat mengajar/membimbing dengan baik. Karakteristik
supervisi klinis yang membedakan dengan supervisi lainnya, yaitu sebagai berikut:
a. Pada dasarnya supervisor dan guru sederajat dan saling membantu dalam
meningkatkan kemampuan dan sikap keprofesionalannya.
b. Fokus supervisi klinis adalah pada perbaikan cara mengajar/membimbing bukan
mengubah kepribadian guru.
83
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
c. Balikan supervisi klinis didasarkan atas bukti pengamatan dan bukan atas
keputusan penilaian yang tidak didukung oleh bukti nyata.
d. Bersifat konstruktif dan memberi penguatan pada pola-pola dan tingkah laku
yang berhasil daripada mencela dan “menghukum” pola-pola tingkah laku yang
belum berhasil.
e. Tahapan supervisi klinis merupakan kontinuitas dan dibangun atas dasar
pengalaman masa lampau.
f. Supervisi klinis merupakan suatu proses memberi dan menerima yang dinamis
dimana supervisor dan guru merupakan teman sejawat di dalam mencari
pengertian bersama dalam proses pembelajaran/bimbingan.
g. Tiap guru mempunyai kebebasan dan tanggung jawab untuk mengemukakan
pokok-pokok persoalan, menganalisis cara mengajar/membimbing sendiri dan
mengembangkan gaya mengajar/membimbing.
h. Supervisor mempunyai kebebasan maupun tanggung jawab untuk menganalisis
dan mengevaluasi cara melakukan supervisi sebagaimana cara menganalisis
cara mengajar/membimbing guru.
i. Guru mempunyai prakarsa dan tanggung jawab dalam meningkatkan kompetensi
pedagogik yaitu kemampuan mengelola pembelajaran/bimbingan.
j. Supervisor dan guru bersifat terbuka dalam mengemukakan pendapat dan
dilandasi saling menghargai kedudukan masing-masing dan secara bersinergi
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran/bimbingan guru.
Supervisi klinis berlangsung dalam suatu proses yang berbentuk siklus dengan tiga
tahap yaitu (1) pertemuan awal, (2) tahap observasi kelas, (3) tahap pertemuan
balikan/evaluasi yang digambarkan sebagai berikut:
84
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
2. Pendampingan oleh Dunia Kerja
Pendampingan oleh dunia kerja dilaksanakan oleh para ahli di bidangnya bagi para guru untuk
meningkatkan profesional dan pemahamanannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
Pendampingan ini dimaksudkan sebagai upaya peningkatan link and match antara SMK
dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA). Bentuk pendampingan oleh dunia
kerja adalah sebagai berikut:
a. Pendampingan penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan IDUKA
Sebagaimana tujuan utama didirikannya SMK adalah menghasilkan tenaga-tenaga
kerja tingkat menengah yang kompeten di IDUKA. Dan untuk mencapai tujuan ini,
Sekolah Vokasi harus melibatkan IDUKA dalam pengembangan dan
penyelarasan kurikulum, juga dalam pelaksanaan proses pembelajaran menuju sekolah
vokasi unggulan. Kurikulum di Sekolah Vokasi harus bersifat dinamis dan relevan dengan
kondisi zaman. Kurikulum yang disediakan oleh kementerian tidak bersifat kaku dalam
penerapannya di sekolah, karena itu perlu dilakukan sinkronisasi dan validasi kurikulum
dengan IDUKA.
Kegiatan sinkronisasi dan validasi kurikulum kurikulum ini dilakukan untuk
mengembangkan, menyelaraskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi
pelaksanaan kurikulum secara sistematik, prosedural dan efektif. Sekolah Vokasi
Unggulan harus mampu mengembangkan kurikulum secara mandiri sehingga relevan
dengan kebutuhan zaman. Pilihan kurikulum yang dikembangkan dapat berupa
penambahan dan penyisipan dari kurikulum yang telah ada. Sekolah perlu mengundang
pihak IDUKA untuk memberi masukan dan menyelaraskan kurikulum yang telah
dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi terbaru di IDUKA. Kegiatan sinkronisasi
dan validasi kurikulum ini harus kontinu dilakukan setiap tahun untuk memastikan proses
pembelajaran yang diterapkan di Sekolah Vokasi relevan dan kontekstual dengan
perkembangan yang terjadi di IDUKA.
b. Pendampingan IDUKA dalam pengembangan Teaching Factory di SMK Negeri 2
Magelang
Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya pada era
revolusi industri 4.0, telah menuntut semua sektor untuk berkembang menyesuaikan
dengan perkembangan industri, mulai dari teknologi hingga budaya kerja yang diterapkan
di industri. Keberhasilan SMK dalam mencetak lulusan tenaga kerja tingkat menengah
yang memiliki keterampilan dan kemampuan bersaing di dunia industri sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor ketika peserta didik melewati proses pembelajaran di
sekolah. Dalam kerangka ini SMK Negeri 2 Magelang telah melaksanakan Progran TeFa
yang merupakan salah satu program Revitalisasi SMK.
85
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
Pembelajaran TeFa memiliki karateristik dan penekanan pada pembekalan para
peserta didik dengan kompetensi yang relevan dengan DUDI, karakter kewirausahaan
(technopreneurship) dengan melibatkan DUDI sebagai mitra utama. Sehingga, dalam
pelaksanaanya TeFa menuntut keterlibatan mutlak pihak industri. TeFa tidak hanya
sekadar pendekatan pedagogik yang menguntungkan pembelajaran siswa saja. Namun,
ini merupakan pendekatan yang menggabungkan belajar dan lingkungan kerja yang
realistis dan memunculkan pengalaman belajar yang relevan.
Program Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran di SMK berbasis
produksi/jasa yang mengacu kepada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan
dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Implementasi Teaching
Factory di SMK dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri
dan kompetensi yang dihasilkan oleh sekolah. Pelaksanaan Teaching Factory menuntut
keterlibatan mutlak pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil
pendidikan dari SMK. Dalam proses pendidikan di SMK, keterlibatan pihak industri dalam
proses pembelajaran sangatlah penting, karena perkembangan teknologi maupun proses
dalam produksi/jasa yang sangat pesat. Penerapan Teaching Factory di SMK akan
mendorong mekanisme kerja sama antar sekolah dan industri yang saling
menguntungkan, sehingga SMK akan selalu mengikuti perkembangan industri secara
otomatis (teknologi transfer, manajerial, pengembangan kurikulum, prakerin, dan
sebagainya. Ke depan akan dikembangkan program pembimbingan dunia industri pada
Kelas Industri/teaching industry yang mengacu pada produk industry tertentu hasil
kerjasama sekolah dengan pihak industri sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dikembangkan di SMKN 2 Magelang
B. Evaluasi
a. Desain Evaluasi Program Pembelajaran
1) Desain Evaluasi Program Pembelajaran Guru Setiap Tatap Muka
Evaluasi Program Pembelajaran Guru pada setiap akhir tatap muka dilakukan oleh guru
agar terjadi proses refleksi dan pemberian umpan balik yang berkemajuan secara terus
menerus. Strategi evaluasi dengan melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria
keberhasilan yang telah ditetapkan dalam rancangan pembelajaran/bimbingan. Guru
membuat catatan anekdotal selama proses pembelajaran/bimbingan yang menjadi bahan
untuk melakukan refleksi sehingga mendapatkan umpan balik perbaikan.
2) Desain Evaluasi Program Pembelajaran Guru Setiap Unit Belajar
Evaluasi Program Pembelajaran Guru pada setiap akhir blok atau unit belajar dilakukan
oleh guru agar dapat melakukan reviu proses pembelajaran/bimbingan dan tercapainya
tujuan pembelajaran/bimbingan. Guru dapat melakukan secara mandiri atau tim dalam
86
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
proses reviu dan pemberian umpan balik yang berkemajuan secara terus menerus.
Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut:
3) Desain Evaluasi Program Pembelajaran Guru Setiap Semester
Evaluasi Program Pembelajaran Guru pada setiap akhir semester dilakukan oleh guru
agar dapat melakukan reviu proses pembelajaran/bimbingan dan tercapainya tujuan
pembelajaran/bimbingan pada akhir semester. Guru dapat melakukan secara mandiri
atau tim dalam proses reviu dan pemberian umpan balik yang berkemajuan secara terus
menerus. Guru mereviu atas kontinum capaian belajar setiap blok dalam satu semester.
Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut:
4) Desain Evaluasi Program Pembelajaran Guru Setiap Tahun
Evaluasi Program Pembelajaran Guru pada setiap akhir tahun dilakukan oleh tim atas
semua pencapaian dan proses pembelajaran dan bagaimana hal tersebut berkontribusi
terhadap visi, misi, dan tujuan sekolah.Evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui
keberhasilan dalam pengorganisasian pembelajaran dan rancangan pembelajaran
apakah telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan serta dapat
berkontribusi terhadap pencapaian tujuan sekolah.
Data yang digunakan bersumber dari hasil asesmen pembelajaran/bimbingan peserta
didik, proyek peserta didik, refleksi pembelajaran/bimbingan oleh guru, rapot pendidikan,
survei kelulusan, hasil pendampingan guru oleh kepala sekolah dan dunia kerja, portofolio
peserta didik, kuesioner peserta didik, orang tua, dan data lain yang relevan.
b. Desain Evaluasi Kurikulum Operasional Sekolah
Evaluasi Kurikulum Operasional Sekolah dilakukan setiap 4 s.d. 5 tahun sekali
dilakukan oleh timdengan melibatkan seluruh stakeholders sekolah. Evaluasi ini dimaksudkan
untuk mengevalusi kekuatan dan relevansi pengorganisasian pembelajaran dan rancangan
pembelajaran dalam hubungannya,mengukur ketercapaian visi, misi, dan tujuan sekolah,
serta mengetahui perubahan terkini atas relevansi kurikulum operasional sekolah dengan
perkembangan dunia kerja.
Aspek yang ditinjau kembali meliputi alur pembelajaran, kompetensi utuh, sumber
materi bahan ajar, persepsi peserta didik, orang tua, dunia kerja, kompetensi SDM, program
sekolah, dan aspek lainnya yang relevan dengan perbaikan Kurikulum Operasional Sekolah.
Data yang digunakan bersumber dari hasil asesmen pembelajaran/bimbingan peserta
didik, proyek peserta didik, refleksi pembelajaran/bimbingan oleh guru, rapot pendidikan,
survei kelulusan, hasil pendampingan guru oleh kepala sekolah dan dunia kerja, portofolio
peserta didik, kuesioner peserta didik, orang tua, dan data lain yang relevan
87
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
C. Pengembangan Professional
Bahwa sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia industri terus bergerak
maju dan dinamis. SMK sebagai sekolah vokasi dituntut untuk selalu beradaptasi dengan
perubahan kebutuhan dunia kerja. Hal ini menuntut peningkatan kemampuan guru dalam
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
Oleh karena itu diperlukan program pengembangan profesional bagi guru untuk peningkatan
kompetensinya. Program pengembangan profesional yang difasilitasi oleh sekolah adalah
sebagai berikut:
1. Kegiatan Kolektif Guru
Pengembangan profesional guru melalui kegiatan kolektif guru dilaksanakan melalui
kegiatan MGMP/MGBK, Seminar, Lokakarya, dan kegiatan kolektif gurunya lainnya
sesuai dengan kebutuhan guru.
2. Magang Industri
Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di dunia usaha dan
industri sering berjalan lebih cepat daripada perkembangan Iptek yang ada di SMK itu
sendiri. Hal ini menyebabkan kompetensi keahlian yang diajarkan di SMK sering
mengalami kesenjangan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia
industri sehingga lulusan SMK belum siap bekerja saat mereka lulus. Pada
kenyataannya, masih terdapat guru SMK yang belum memiliki pengalaman magang di
dunia usaha dan industri sehingga kompetensi yang diajarkan ada yang belum sesuai
dengan kebutuhan kompetensi di dunia usaha dan industri itu sendiri. Padahal, magang
guru itu sangat banyak manfaatnya bagi guru apalagi bagi seorang guru produktif di SMK.
Bagi guru, salah satu cara untuk mengatasi kesenjangan itu, yakni dengan memberi
kesempatan pula kepada guru produktif di SMK untuk magang di dunia usaha dan
industri yang relevan dengan kompetensi yang diajarkan Magang guru dapat
meningkatkan relevansi kompetensi keahlian guru produktif dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang ada di dunia usaha dan dunia industri. Guru dapat
melihat secara nyata, tamatan seperti apa yang dicari, yang dibutuhkan oleh dunia usaha
dan dunia industri itu nantinya.
3. Program Sertifikasi Kompetensi
Dalam rangka Revitalisasi SMK, dilaksanakan sertifikasi keahlian bagi guru produktif dan
tenaga kependidikan di SMK. Sertifikasi keahlian dilakukan sebagai upaya peningkatkan
kualitas guru produktif dan tenaga kependidikan seperti laboran, teknisi, dan kepala
bengkel di SMK. Saat ini telah disusun Skema Sertifikasi Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI) Level 4 untuk menjawab tantangan zaman. Skema sertifikasi
merupakan persyaratan sertifikasi spesifik yang berkaitan dengan kategori profesi yang
88
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
ditetapkan dengan menggunakan standar dan aturan khusus yang sama, serta prosedur
yang sama. Sertifikasi, lanjut dia bertujuan untuk memastikan kompetensi guru dan
tenaga kependidikan yang telah didapat melalui proses pembelajaran baik formal,
nonformal, pelatihan kerja, ataupun pengalaman kerja. Dengan adanya skema ini
diharapkan terjadi kesetaraan dan kesamaan lebel kompetensi guru produktif dan tenaga
kependidikan di SMK.
4. Pelatihan Kompetensi Pedagogis dan Profesional
Sesuai dengan program revitalisasi SMK, peningkatan mutu SDM khususnya guru
menjadi prioritas dalam rangka memenuhi kebutuhan dunia kerja yang terus berkembang
dinamis. Peningkatan kompetensi guru, khususnya kompetensi pedagogis dan
profesional melalui pelatihan menjadi prioritas dalam pengembangan profesional guru di
SMK Negeri 2 Magelang.
5. Pelatihan upskilling dan reskilling
Dalam rangka meningkatkan kemampuan guru, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) membuat terobosan baru dengan program blended antara
Pendidikan Vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dengan meluncurkan
Program Upskilling dan Reskilling Guru SMK. Dengan
program Upskilling dan Reskilling Guru SMK ini Kemendikbud merancang kurikulum SMK
yang baru, yakni lebih sederhana dan sesuai dengan kebutuhan industri karena disusun
bersama industri. Dimana Program Upskilling adalah program untuk meningkatkan
kemampuan guru, sedangkan Reskilling adalah pelatihan kemampuan baru bagi para
guru SMK. Pelatihan ini akan menjadi prioritas untuk peningkatan SDM guru di SMK
Negeri 2 Magelang.
6. Benchmarking
Benchmarking atau studi banding merupakan salah satu cara untuk menemukan kunci
atau rahasia sukses dan kemudian mengadaptasi dan memperbaikinya agar dapat
diterapkan pada institusi yang melaksanakan benchmarking tersebut. Benchmarking
merupakan proses belajar yang berlangsung secara sistematis, terus menerus, dan
terbuka. Benchmarking dimaksudkan sebagai evaluasi diri secara kontinyu, dengan
membandingkan dirinya dengan institusi lain yang terbaik, sehingga lembaga tersebut
dapat mengidentifikasi, mengadopsi dan mengaplikasikan praktik-praktik yang lebih baik
secara signifikan. Dengan kata lain, praktik-praktik yang telah dilakukan oleh lembaga
terbaik tersebut digunakan sebagai patokan (benchmark atau patok duga) atau standar
kinerja normatif oleh lembaga pendidikan yang ingin memperbaikinya
89
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
7. In House Training (IHT)
Kegiatan IHT dilakukan minimal 2 kali dalam 1 tahun pelajaran, yaitu setiap awal
semester. IHT adalah cara untuk meningkatkan kompetensi guru utamanya untuk
kompetensi pedagogic dan professional serta untuk mempersiapkan administrasi
pembelajaran pada awal semester. Muatan IHT dapat berupa perubahan teknologi
komunikasi dan informasi, perubahan paradigma kurikulum, penyelarasan kurikulum
dengan dunia industry dan kebutuhan dunia industry.
90
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
Secara terperinci program kerja pengembangan keprofesian di SMKN 2 M
No Nama Program Tujuan Sas
1 Sertifikasi guru Menentukan kelayakan guru Guru PNS da
2 Magang industry dalam melaksanakan tugas mengikuti Dik
sebagai agen pembelajaran guru
dan mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Guru Produkt
(setiap kompe
Meningkatkan proses dan mutu keahlian 4 ora
hasil pendidikan dalam satu ta
pelajaran)
Meningkatkan martabat guru
Meningkatkan profesionalitas
guru
Guru dapat meningkatkan
relevansi kompetensi keahlian
guru produktif dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
yang ada di Iduka
Guru dapat melihat
secara nyata, tamatan seperti
apa yang dicari, yang
dibutuhkan oleh Iduka
Guru dapat menambah
91
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
Magelang adalah sebagai berikut:
saran Penyelenggara Waktu
an GTT yang LPTK penyelenggara sertifkasi Sesuai jadwal dari
klat Sertifikasi guru (PLPG) LPTK
tif Iduka yang sudah kerjasama ( Sesuai jadwal dari
etensi MoU ) dengan SMKN 2 masing-masing
ang guru Magelang kompetensi keahlian
ahun
No Nama Program Tujuan Sas
3 Pelatihan pengetahuan dan keterampilan
kompetensi
pedagogik dan yang mendukung guru produktif
professional
SMK untuk lebih aktual pada
saat mengajar dan memperoleh
gambaran bagaimana prosedur
kerja di Iduka
memastikan dan memelihara Guru Produkt
kompetensi yang telah didapat (setiap kompe
melalui proses pembelajaran keahlian 4 ora
baik formal, non formal, dalam satu ta
pelatihan kerja ataupun pelajaran)
pengalaman kerja
Karena dalam dunia kerja
kompetensi harus dipelihara,
bukan hanya pernah kompeten
tetapi kompeten dan terus tetap
kompeten
Bagi sekolah manfaat guru
yang telah lulus uji kompetensi
dapat meyakinkan kepada
pelanggan/orang tua bahwa
putra putrinya dididik oleh
92
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
saran Penyelenggara Waktu
tif LSP P1 SMK Negeri 2 Magelang Sesuai jadwal dari
etensi bekerja sama dengan LSP P3 masing-masing
ang guru kompetensi keahlian
ahun
No Nama Program Tujuan Sas
4 Studi banding
personel yang kompeten
Mengetahui mitra IDUKA yang Seluruh Guru
sesuai dengan kompetensi
SMK Negeri 2 Magelang.
Bagaimana proses menjalin
kemitraan dengan IDUKA
(bagaimana melaksanakan
komunikasi awal, MOU, dan
biaya yang diperlukan).
Pusat Pengembangan Karir
Siswa (PPKS)/ BKK terkait
pelaksanaan job fair dan proses
penyaluran ke IDUKA
5 Inovasi karya seni Guru dapat menemukan Guru Bahasa
dan pameran /menciptakan karya seni ( seni Guru Bahasa
sastra, pertunjukan ) dan dapat Guru Bahasa
6 Kewirausahaan dipublikasikan di masyarakat Guru Seni
meningkatkan Guru produkt
jumlah wirausahawan yang mapel PKK
berkualitas melalui bimbingan
yang tepat. Dimana
93
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
saran Penyelenggara Waktu
u Panitia SMK N 2 Magelang
Setelah Pandemi
selesai
a Indonesia Panitia Penyelenggara dari SMK Akhir semeter gasal
a Inggris
a Jawa N 2 Magelang atau genap
tif pengampu Panitia Penyelenggara dari SMK Akhir semeter gasal
N 2 Magelang bekerja dengan atau genap
tenaga profesional dari eksternal
No Nama Program Tujuan Sas
7 Seminar
melalui kewirausahaan, sumber
8 Lokakarya
daya manusia akan diberdayakan
sesuai kemampunya, dilatih serta
ditumbuhkembangkan supaya
menjadi wirausahawan berkualitas
tinggi
Dengan menjadi penyaji atau Seluruh Guru
mengikuti kegiatan seminar
diharapkan guru memperoleh
manfaat berupa perolehan angka
kredit guru dari karya tulis yang
disajikan dan juga dipublikasikan
dalam bentuk prosiding serta
yang utama adalah mampu
meningkatkan kualitas pendidikan
Indonesia melalui guru yang
melaksanakan pembelajaran
bermutu sesuai perkembangan di
era abad ke-21 ini
Mencari solusi atas suatu Seluruh Guru
permasalahan yang terjadi di
sekolah. Kegiatan ini dijadikan
94
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
saran Penyelenggara Waktu
u Panitia Penyelenggara dari SMK Agustus dan
N 2 Magelang September
u Panitia Penyelenggara dari SMK Sesuai jadal masing-
N 2 Magelang masing Ka. Unit
- Lokarkarya kurikulum
No Nama Program Tujuan Sas
9 Keterlibatan dalam agenda rutinan yang dilaksanakan
MGMP pada kurun waktu tertentu.
Melaksanakan pengembangan Seluruh Guru
10 In House Traing
(IHT) wawasan, pengetahuan dan
kompetensi, sehingga memilki
dedikasi yang tinggi.
Melakukan refleksi diri ke arah
pembentukan profil guru yang
yang professional
Sebagai sarana dalam
peningkatan
kompetensi guru
Sebagai sarana sharing
pengetahuan,
pengalaman ataupun informasi.
Meningkatkan kompetensi guru Seluruh guru
utamanya untuk kompetensi
pedagogic dan professional
Mempersiapkan administrasi
pembelajaran pada awal
semester
Menyampaikan perubahan
95
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
saran Penyelenggara Waktu
u Ketua MGMP masing-masing Sesuai jadal masing-
mata pelajaran masing MGMP mata
pelajaran
Panitia Penyelenggara dari SMK Di awal semester
N 2 Magelang gasal dan semester
genap
No Nama Program Tujuan Sas
paradigma kurikulum
Penyelarasan kurikulum
dengan dunia industry dan
kebutuhan dunia industry
96
KURIKULUM OPERASIONAL SMK N 2 MAGELANG
saran Penyelenggara Waktu
Lampiran 1. Capaian Pembelajaran
Bidang Keahlian CAPAIAN PEMBELAJARAN
Program Keahlian SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Mata Pelajaran : Teknologi Informasi
Waktu : Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim
: Dasar-Dasar Pengembangan Perangkat Lunak
dan Gim
: 216 Jam Pelajaran
A. Rasional
Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim adalah mata pelajaran yang berisi
kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian pengembangan perangkat
lunak dan teknologi game. Mata pelajaran ini dilengkapi dengan kemampuan memahami
kebutuhan dan keinginan pelanggan serta User Experience (UX) dalam proses desain
sebagai penerapan prinsip Customer Oriented.
Mata pelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim berfungsi
membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar
memiliki dasar yang kuat dalam mempelajari mata pelajaran-mata pelajaran pada
konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII. Lingkup materi mata pelajaran Dasar-dasar
Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim meliputi wawasan di bidang pengembangan
perangkat lunak, gim, dan pemrograman.
Peserta didik juga dibekali kemampuan melakukan proses pencarian pengetahuan
berkenaan dengan materi pelajaran, melalui berbagai aktivitas proses saintifik sebagaimana
dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan eksperimen ilmiah. Dengan demikian
peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan
nilai-nilai baru secara mandiri serta memahami dan menerapkan aspek digital consumer
behaviour.
Mata pelajaran ini berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada
bidang pengembangan perangkat lunak dan gim, meningkatkan lebih lanjut kemampuan
logika dan teknologi digital (computational thinking), yaitu suatu cara berpikir yang
memungkinkan
97
untuk menguraikan suatu masalah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan
sederhana, menemukan pola masalah, serta menyusun langkah-langkah solusi mengatasi
masalah sebagai implementasi customer oriented. Penguasaan kemampuan dasar-dasar
pengembangan perangkat lunak dan gim akan membiasakan peserta didik bernalar kritis
dalam menghadapi permasalahan, bekerja mandiri, serta kreatif dalam menemukan solusi
permasalahan kehidupan.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim bertujuan
membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard
skills dan soft skills) yang diarahkan untuk mengembangkan kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami proses bisnis di bidang industri pengembangan perangkat lunak dan gim;
2. Mampu mengembangkan wawasan tentang perkembangan teknologi dan isu-isu global
bidang perangkat lunak dan gim;
3. Memahami profesi dan kewirausahan (job profile dan technopreneurship) serta peluang
usaha di bidang industri perangkat lunak dan gim;
4. Memahami lingkup kerja bidang pengembangan perangkat lunak dan gim;
5. Memahami pemrograman terstruktur dan pemrograman berorientasi obyek.
C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim memiliki elemen
materi sebagai berikut: Proses bisnis di dunia kerja bidang perangkat lunak dan gim,
wawasan perkembangan dunia kerja bidang perangkat lunak dan gim, technopreneurship
dan job-profile di bidang industri perangkat lunak dan gim, orientasi pengembangan
perangkat lunak dan gim, pemrograman terstruktur, dan pemrograman berorientasi objek.
Pengembangan soft skills pada mata pelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat
Lunak dan Gim sangat penting sebagai pembekalan dasar di dalam membangun etos kerja,
meliputi komunikasi, critical thinking, kolaborasi, dan kreativitas. Mata Pelajaran Dasar-
dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim merupakan pondasi dalam pemodelan,
implementasi, dokumentasi serta testing perangkat lunak.
98
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan kepada lapangan kerja, jabatan kerja
yang dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi-konsentrasi keahlian yang dapat
dipelajari pada kelas XI dan XII. Untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi),
imajinasi, dan kreativitas dapat dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran antara lain
sebagai berikut:
1. Pembelajaran di kelas;
2. Pembelajaran di laboratorium;
3. Projek sederhana;
4. Berinteraksi dengan alumni yang sudah berkarir dan praktisi industri;
5. Berkunjung ke industri yang relevan;
6. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi wawasan dan soft skills membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%) dari
waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills yang lebih spesifik.
Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik
mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan pembelajaran dapat
menggunakan model pembelajaran berbasis projek (project-based learning), discovery
learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), atau inquiry learning
serta metode pembelajaran antara lain ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan
atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non-tes, aspek sikap melalui
observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar teman, dan
penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan studi
kasus. Pembelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim dapat
dilakukan dengan sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang
dipelajari.
Elemen dan deskripsi mata pelajaran Dasar-dasar Pengembangan Perangkat Lunak dan
Gim adalah sebagai berikut:
99
Elemen Deskripsi
Proses bisnis menyeluruh Meliputi perencanaan, analisis, desain,
bidang pengembangan implementasi, integrasi, pemeliharaan,
perangkat lunak dan gim pemasaran, dan distribusi perangkat lunak dan
gim termasuk di dalamnya adalah penerapan
budaya mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan Hidup (K3LH), manajemen
proyek, serta pemahaman terhadap kebutuhan
pelanggan, keinginan pelanggan, dan validasi
sesuai dengan user experience (UX).
Perkembangan dunia kerja Meliputi perkembangan teknologi pada
bidang perangkat lunak dan pengembangan perangkat lunak dan gim
gim termasuk penerapan industri 4.0 pada
manajemen pengembangan perangkat lunak dan
Profesi dan kewirausahan gim serta isu-isu penting bidang pengembangan
(job profile dan perangkat lunak dan gim. Contohnya dampak
technopreneurship) serta positif dan negatif gim, IoT, Cloud Computing,
peluang usaha di bidang Information Security, Personal Branding, HAKI
industri perangkat lunak dan (Hak Atas Kekayaan Intelektual) dan
gim pelanggaran HAKI.
Orientasi dasar
pengembangan perangkat Meliputi jenis-jenis profesi dan kewirausahan
lunak dan gim (job profile dan technopreneurship) serta peluang
usaha di bidang industri perangkat lunak dan
Pemrograman terstruktur gim.
Pemrograman berorientasi Meliputi kegiatan praktik singkat dengan
obyek menggunakan peralatan/teknologi di bidang
pengembangan perangkat lunak dan gim seperti
basis data, tools pengembangan perangkat
lunak, ragam sistem operasi, pengelolaan aset,
user interface (grafis, typography, warna, audio,
video, interaksi pengguna) dan prinsip dasar
algoritma pemrograman (varian dan invarian,
alur logika pemrograman, flowchart, dan teknik
dasar algoritma umum).
Meliputi konsep atau sudut pandang
pemrograman yang membagi-bagi program
berdasarkan fungsi atau prosedur yang
dibutuhkan program komputer, pengenalan
struktur data yang terdiri dari data statis (array
baik dimensi, panjang, tipe data, pengurutan)
dan data dinamis (list, stack), penggunaan tipe
data, struktur kontrol perulangan dan
percabangan.
Meliputi penggunaan prosedur dan fungsi, class,
obyek, method, package, access modifier,
enkapsulasi, interface, pewarisan, dan
polymorphism.
D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X SMK), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang tepat
mengenai program keahlian Pengembangan Perangkat Lunak dan
100
Gim melalui penguatan wawasan dunia kerja dan kewirausahaan serta penguasaan elemen-
elemen pembelajaran lainnya, sehingga dapat menumbuhkan passion serta vision yang dapat
memotivasi dalam merencanakan serta melaksanakan aktivitas belajar pada fase ini maupun fase
berikutnya.
Capaian pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran Dasar-dasar
Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim dapat diuraikan sebagai berikut:
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis menyeluruh
bidang pengembangan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
perangkat lunak dan gim mendeskripsikan proses perencanaan, analisis,
desain, implementasi, integrasi, pemeliharaan,
Perkembangan dunia kerja pemasaran, dan distribusi perangkat lunak dan
bidang perangkat lunak dan gim termasuk di dalamnya adalah penerapan
gim budaya mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan Hidup (K3LH), manajemen
Profesi dan kewirausahan proyek, serta pemahaman terhadap kebutuhan
(job profile dan pelanggan, keinginan pelanggan, dan validasi
technopreneurship) serta sesuai dengan user experience (UX)
peluang usaha di bidang
industri perangkat lunak dan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
gim menjelaskan perkembangan teknologi pada
pengembangan perangkat lunak dan gim,
Orientasi dasar termasuk penerapan industri 4.0 pada
pengembangan perangkat manajemen pengembangan perangkat lunak dan
lunak dan gim gim, serta menganalisis isu-isu penting bidang
pengembangan perangkat lunak dan gim antara
lain : dampak positif dan negatif gim, IoT, Cloud
Computing, Information Security, Personal
Branding, dan permasalahan terkait HAKI (Hak
Atas Kekayaan Intelektual).
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan jenis-jenis profesi dan kewirausahan
(job profile dan technopreneurship) serta peluang
usaha di bidang industri perangkat lunak dan
gim, untuk membangun vision dan passion,
dengan melaksanakan pembelajaran berbasis
proyek nyata sebagai simulasi proyek
kewirausahaan.
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menggunakan peralatan/teknologi di bidang
pengembangan perangkat lunak dan gim, seperti
basis data, tools pengembangan perangkat lunak,
ragam sistem operasi, penerapan pengelolaan aset
dan user interface (grafis, typography, warna,
audio, video, interaksi pengguna) dan
menerapkan prinsip dasar algoritma
pemrograman (varian dan invarian, alur logika
pemrograman, flowchart, dan teknik dasar
algoritma umum).
101
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemrograman terstruktur
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Pemrograman berorientasi melakukan pemrograman terstruktur, antara lain
obyek penerapan struktur data yang terdiri dari data
statis (array baik dimensi, panjang, tipe data,
pengurutan) dan data dinamis (list, stack),
penggunaan tipe data, struktur kontrol
perulangan dan percabangan pada proyek
pengembangan perangkat lunak sederhana dan
gim.
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
melakukan pemrograman berorientasi obyek
dengan menerapkan class, obyek, method, dan
package, membedakan berbagai macam access
modifier, menunjukkan enkapsulasi, interface,
pewarisan, dan polymorphism pada proyek
pengembangan perangkat lunak sederhana.
E. Referensi
1. Kepmenaker Nomor 610 Tahun 2012 tentang Penetapan Rancangan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Teknologi Informasi Bidang Manajemen
Layanan Teknologi Informasi.
2. Kepmenaker Nomor 118 Tahun 2014 tentang SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi,
Perekaman Suara dan Penerbitan Musik Area Kerja Video Editing.
3. Kepmenaker Nomor 282 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Informasi dan
Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas Pemrograman, Konsultasi Komputer dan
Kegiatan YBDI Bidang Software Development Subbidang Pemrograman.
Kepmenaker Nomor 301 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Aktivitas Profesional, Ilmiah dan
Teknis Golongan Pokok Aktivitas Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya Bidang Desain Grafis dan
Desain Komunikasi Visual.
102
Bidang Keahlian CAPAIAN PEMBELAJARAN
Program Keahlian SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Mata Pelajaran
Waktu : Bisnis Dan Manajemen
: Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
: Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan
Bisnis
: 216 Jam Pelajaran
B. Rasional
Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis adalah mata pelajaran yang
berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian pekerjaan kantor dan
layanan bisnis.
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berfungsi untuk
menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik
terhadap keahlian manajemen perkantoran dan layanan bisnis, melalui pemahaman tentang
proses bisnis di dunia kerja, memahami perkembangan teknologi dan isu-isu global di
industri, mengenali berbagai macam profesi dan okupasi kerja dan peluang usaha,
mengelola surat/dokumen berbasis digital, menggunakan peralatan dan aplikasi teknologi
perkantoran, mengelola sistem informasi dan melakukan komunikasi, serta memberikan
layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan pada bidang manajemen
perkantoran dan layanan bisnis. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan
keterampilan untuk pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII.
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berkontribusi
dalam menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai staf administrasi perkantoran
modern dan layanan bisnis yang berakhlak mulia, mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan
berinteraksi antar budaya, mampu bekerja dalam tim, memiliki kepekaan dan kepedulian
terhadap situasi dan lingkungan kerja, mampu mengelola informasi / gagasan dan
bertanggung jawab secara kreatif sesuai bidang pekerjaannya.
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berkontribusi
dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada
103
bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis, dan mengembangkan kapasitas
peserta didik dalam bernalar kritis, mandiri, dan kreatif dan adaptif. Peserta didik yang
memahami dasar-dasar manajemen perkantoran dan layanan bisnis diharapkan mampu
meningkatkan sikap dan karakter kebhinekaan global, menumbuhkan kemampuan berpikir
kritis, kreativitas, dan mandiri.
D. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis bertujuan
membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard
skills):
1. Memahami proses bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis di dunia kerja;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu - isu global dalam manajemen
perkantoran dan layanan bisnis;
3. Memahami profil entrepreneurship, job profile, peluang usaha dan pekerjaan/profesi
dalam bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis;
4. Menerapkan teknik dasar aktivitas perkantoran di bidang manajemen perkantoran dan
layanan bisnis;
5. Mengelola dokumen berbasis digital;
6. Menggunakan peralatan dan aplikasi teknologi perkantoran;
7. Mengelola sistem informasi dan komunikasi organisasi;
8. Memberikan layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan.
E. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis memiliki
kompetensi pengetahuan dasar manajemen perkantoran dan layanan bisnis, mulai dari
penerapan budaya kerja sesuai standar kerja perkantoran, pengelolaan dokumen berbasis
digital, profil entrepreneurship, peluang usaha dalam bidang perkantoran dan layanan
bisnis, pengelolaan sistem informasi dan pelaksanaan komunikasi, serta pemberian layanan
bisnis sesuai standar yang ditentukan. Untuk menumbuhkan passion (renjana) dan vision
(visi), imajinasi dan kreativitas serta meningkatkan kompetensi peserta didik, proses
pembelajaran dapat dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di dalam kelas;
2. Pembelajaran di tempat kerja;
3. Kegiatan berbasis projek;
4. Kunjungan industri;
104
7. Interaksi dengan alumni, guru tamu dari praktisi kantor/layanan bisnis;
8. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi dominan (sekitar 75%)
dari waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills yang lebih
spesifik.
Melalui penguatan soft skills diharapkan peserta didik memiliki passion dan vision yang kuat
sebagai modal memasuki dunia kerja pada jenis pekerjaan, antara lain: staf administrasi,
resepsionis, asisten arsiparis, layanan pelanggan, asisten sekretaris, dan sebagai tenaga
operator junior di bidang komputer/otomatisasi perkantoran.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek
(project - based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-
based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab,
diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi
dan tujuan pembelajaran. Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes,
aspek sikap melalui observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian
antar teman, dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk,
dan portofolio. Pembelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik elemen materi yang
dipelajari.
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis terdiri atas 8
elemen sebagai berikut:
Elemen Deskripsi
Proses bisnis manajemen Meliputi pemahaman proses bisnis di bidang
perkantoran dan layanan manajemen perkantoran dan layanan bisnis,
bisnis di dunia kerja tahapan fungsi manajemen (perencanaan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian) dalam lingkup pekerjaan kantor,
serta pengenalan rantai pasok (supply chain)
dalam layanan pengelolaan barang berbasis K3
industri dan 5R.
Perkembangan penerapan Meliputi pemahaman tentang paradigma
teknologi dan isu-isu global manajemen perkantoran modern, otomatisasi
dalam manajemen kantor, revolusi industri 4.0, budaya kerja, dan
perkantoran dan layanan Eco-Green (Ramah Lingkungan).
bisnis
Profil entrepreneur, job profile, Meliputi pemahaman tentang berbagai jenis
peluang usaha dan profesi dan pekerjaan, pelaku wirausaha/
pekerjaan/profesi dalam entrepreneur, peluang usaha dan bekerja di
bidang manajemen bidang manajemen perkantoran dan layanan
perkantoran dan layanan bisnis.
bisnis
105
Teknik dasar aktivitas Meliputi pemahaman tentang teknik pelayanan
perkantoran di bidang prima (excellence service), layanan pelanggan
manajemen perkantoran dan (customer service), serta prosedur dan instruksi
layanan bisnis kerja.
Dokumen berbasis digital
Meliputi pemahaman tentang dasar-dasar
Peralatan dan aplikasi prosedur penanganan dokumen, jenis
teknologi perkantoran peralatan pengelolaan dokumen, prosedur
penyimpanan dokumen berbasis digital sesuai
Sistem informasi dan sistem yang digunakan dunia kerja.
komunikasi organisasi
Meliputi pemahaman tentang jenis peralatan
Layanan bisnis dan logistik kantor, prosedur penggunaan peralatan kantor,
sesuai standar yang pemeliharaan peralatan kantor, aplikasi
ditentukan perangkat lunak, prosedur penggunaan
aplikasi perangkat lunak, prosedur mencetak
dokumen.
Meliputi pemahaman tentang jenis
informasi/data, prosedur penggunaan menu
home page, dasar-dasar komunikasi lisan,
tulis, dan komunikasi melalui media elektronik
serta prosedur penggunaan media komunikasi.
Meliputi pemahaman tentang konsep layanan
bisnis perkantoran, konsep logistik, jenis
dokumen logistik, layanan administrasi
dokumen pergudangan, transportasi, distribusi
dan delivery.
E. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran mengenai program
keahlian manajemen perkantoran dan layanan bisnis yang dipilihnya, sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
Selain itu pada akhir fase E pada aspek soft skills peserta didik akan mampu menerapkan
budaya kerja sesuai tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai standar
K3 dan 5R, mengembangkan kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan masalah dan
mencari solusi, konsisten dalam menerapkan budaya kerja dalam layanan bisnis.
Sedangkan pada aspek hard skills peserta didik mampu memahami elemen - elemen
kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
sebagai berikut:
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis manajemen Pada akhir fase E peserta didik mampu
perkantoran dan layanan menjelaskan proses bisnis di bidang
bisnis di dunia kerja manajemen perkantoran dan layanan bisnis,
tahapan fungsi manajemen (perencanaan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian) dalam lingkup pekerjaan kantor,
serta pengenalan rantai pasok (supply chain)
dalam layanan pengelolaan barang berbasis K3
industri dan 5R.
Perkembangan penerapan Pada akhir fase E peserta didik mampu
teknologi dan isu-isu global menjelaskan perkembangan manajemen
106
dalam manajemen perkantoran modern, otomatisasi kantor,
perkantoran dan layanan perkembangan revolusi industri 4.0 di bidang
bisnis perkantoran dan layanan bisnis, budaya kerja,
dan Eco-Green (Ramah Lingkungan).
Profil entrepreneur, job profile,
peluang usaha dan Pada akhir fase E peserta didik mampu
pekerjaan/profesi dalam menjelaskan berbagai jenis profesi dan
bidang manajemen pekerjaan, pelaku wirausaha/entrepreneur,
perkantoran dan layanan peluang usaha dan bekerja di bidang
bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis.
Teknik dasar aktivitas
perkantoran di bidang Pada akhir fase E peserta didik mampu
manajemen perkantoran dan menjelaskan teknik pelayanan prima
layanan bisnis (excellence service), layanan pelanggan
(customer service), serta prosedur dan instruksi
Dokumen berbasis digital kerja.
Peralatan dan aplikasi Pada akhir fase E peserta didik mampu
teknologi perkantoran menjelaskan dasar - dasar prosedur
penanganan dokumen, jenis peralatan
Sistem informasi dan pengelolaan dokumen, dan prosedur
komunikasi organisasi penyimpanan dokumen berbasis digital sesuai
sistem yang digunakan dunia kerja.
Layanan bisnis dan logistik
sesuai standar yang Pada akhir fase E peserta didik mampu
ditentukan mengidentifikasi jenis peralatan kantor,
penggunaan peralatan kantor, pemeliharaan
peralatan kantor, aplikasi perangkat lunak,
prosedur penggunaan aplikasi perangkat
lunak, dan prosedur mencetak dokumen.
Pada akhir fase E peserta didik mampu
memahami jenis informasi/data, prosedur
penggunaan menu home page, dasar - dasar
komunikasi lisan, tulis dan komunikasi melalui
media elektronik, serta prosedur penggunaan
media komunikasi.
Pada akhir fase E peserta didik mampu
memahami konsep layanan bisnis perkantoran,
konsep logistik, jenis dokumen logistik,
layanan administrasi dokumen pergudangan,
transportasi, distribusi dan delivery.
F. Referensi
1. Kepmenaker Nomor 183 Tahun 2016 tentang SKKNI No. 183 Tahun 2016 Kategori
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen
Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya Golongan Pokok Aktivitas Administrasi
Kantor, Aktivitas Penunjang Kantor dan Aktivitas Penunjang Usaha Lainnya Bidang
Administrasi Profesional.
2. Kepmenaker Nomor 234 Tahun 2020 tentang SKKNI Kategori Pendidikan
Golongan Pokok Pendidikan Bidang Soft Skills.
3. Kepmenakertrans Nomor 389 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis, Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen,
Golongan Konsultasi Manajemen, Sub Golongan, Konsultasi Manajemen Area Kerja
Pemasaran.
107
Kepmenaker RI Nomor 170 Tahun 2016 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan
Teknis Golongan Pokok Kegiatan Kantor Pusat dan Konsultasi Manajemen Bidang Manajemen
Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management).
108
Bidang keahlian CAPAIAN PEMBELAJARAN
Program Keahlian SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Mata Pelajaran
Waktu : Bisnis dan Manajemen
: Akuntansi dan Keuangan Lembaga
: Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
: 216 Jam
C. Rasional
Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah salah satu mata pelajaran yang
berisi kompetensi yang mendasari penguasaan Akuntansi dan keuangan lembaga untuk
profesi Teknisi Akuntansi Junior yaitu suatu proses yang diawali dengan membuat dokumen
keuangan, mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat
transaksi yang berhubungan dengan keuangan.
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berfungsi untuk
menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik dalam memahami proses bisnis di
dunia kerja, memahami perkembangan teknologi dan isu-isu global di industri, mengenali
berbagai macam profesi dan okupasi kerja dan peluang usaha, menerapkan aspek-aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH), memahami prinsip-prinsip
dan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar, serta memahami penggunaan aplikasi
pengolah angka/spreadsheet. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan
untuk pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII.
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berkontribusi dalam
menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai staf administrasi keuangan yang
berakhlak mulia, memiliki integritas yang tinggi, mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan
berinteraksi antar budaya, mampu bekerjasama dalam tim, memiliki kepekaan dan
kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, mampu mengelola informasi/ gagasan
dan bertanggung jawab secara kreatif sesuai bidang pekerjaannya, serta mampu mengelola
pekerjaan dengan manajemen waktu yang baik.
109
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berkontribusi dalam
membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang akuntansi dan keuangan lembaga,
dan mengembangkan kapasitas peserta didik dalam bernalar kritis, mandiri, kreatif dan
adaptif. Peserta didik yang memahami Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga
diharapkan mampu meningkatkan sikap dan karakter kebhinekaan global, menumbuhkan
kemampuan berpikir kritis, kreativitas dan mandiri.
F. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga bertujuan membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills):
1. Memahami proses bisnis di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
2. Memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global di
bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
3. Memahami profil entrepreneur, peluang pekerjaan/profesi dan peluang usaha di bidang
akuntansi dan keuangan lembaga;
4. Memahami lingkup kerja pada bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
5. Menerapkan aspek-aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
(K3LH);
6. Memahami etika profesi di bidang akuntansi dan keuangan lembaga;
7. Memahami prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar;
8. Memahami penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet.
G. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga memiliki kompetensi
pengetahuan dasar akuntansi dan keuangan Lembaga, mulai memahami aspek-aspek
keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH), etika profesi di bidang
Akuntansi dan Keuangan Lembaga, prinsip-prinsip dan konsep Akuntansi Dasar dan
Perbankan Dasar, serta penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet.
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah fondasi dari
program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang merupakan salah satu mata
pelajaran yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Adapun
karakteristiknya tersebut antara lain: mata pelajaran akuntansi membutuhkan nalar dan
pemikiran yang mendalam, mata pelajaran akuntansi merupakan mata pelajaran yang
110
hierarkis, dimana antara materi dari awal sampai akhir saling berhubungan dan berkaitan,
mata pelajaran akuntansi membutuhkan ketelitian, ketekunan dan kesabaran dalam
menyelesaikan materi pembelajaran.
Pembelajaran mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga dilakukan
melalui:
9. Pembelajaran di kelas;
10. Pembelajaran di laboratorium praktek dan manual;
11. Pembelajaran teaching factory;
12. Interaksi dengan alumni, guru tamu dan praktisi;
13. Kunjungan lapangan atau industri baik skala kecil maupun besar;
14. Pencarian informasi melalui media digital.
Tahap pembelajaran soft skills ini membutuhkan porsi waktu dominan (sekitar 75%) dari
alokasi waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills
sebagaimana tercantum pada elemen mata pelajaran. Melalui penguatan soft skills
diharapkan peserta didik memiliki passion dan vision yang kuat sebagai modal memasuki
dunia kerja pada jenis pekerjaan antara lain staf akuntansi, staf administrasi keuangan, staf
perpajakan, operator komputer akuntansi, teller, customer service bank, dan pekerjaan lain
yang relevan.
Proses pembelajaran dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
belajar. Model pembelajaran dapat menggunakan project-based learning, discovery
learning, inquiry learning, problem-based learning serta model-model pembelajaran lainnya
sesuai dengan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran dapat
berupa ceramah, diskusi, observasi, dan demonstrasi. Penilaian meliputi aspek
pengetahuan (tes dan non tes), sikap (observasi) dan keterampilan (proses, produk dan
portofolio).
Mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga terdiri atas 8 elemen yang
saling terkait satu sama lain,membentuk kesatuan utuh mata pelajaran Dasar-dasar
Akuntansi dan Keuangan Lembaga, delapan elemen tersebut sebagaimana tertera di
bawah ini.
Elemen Deskripsi
Proses bisnis di bidang Lingkup pembelajaran meliputi tahapan proses
Akuntansi dan Keuangan akuntansi secara menyeluruh baik akuntansi
Lembaga pada perusahaan jasa, perusahaan dagang,
dan perusahaan manufaktur antara lain
menerapkan prinsip praktik profesional dalam
bekerja, menerapkan praktik-praktik
111
kesehatan dan keselamatan di tempat kerja,
memproses entry jurnal, memproses buku
besar, menyusun laporan keuangan, serta
mengoperasikan paket program pengolah
angka/spreadsheet.
Perkembangan teknologi di Lingkup pembelajaran meliputi
industri dan dunia kerja serta perkembangan standar akuntansi mulai dari
isu-isu global di bidang pembukuan secara manual sampai kepada
Akuntansi dan Keuangan penggunaan teknologi sebagai alat bantu, serta
Lembaga mengikuti perkembangan aplikasi komputer
akuntansi yang banyak digunakan di dunia
industri dan dunia kerja.
Profil entrepreneur, peluang Lingkup pembelajaran meliputi: pengenalan
pekerjaan/profesi dan peluang jenis-jenis profesi Akuntansi sehingga mampu
usaha di bidang Akuntansi membaca peluang kerja akuntansi lulusan
dan Keuangan Lembaga SMK sebagai Level 2 KKNI Teknisi Akuntansi
Junior serta meningkat menjadi Level 4 KKNI
Teknisi Akuntansi Muda, dan mampu
menerapkan etika profesi akuntansi untuk
mendapatkan kepercayaan dari atasan
maupun kepuasan pengguna sehingga
menginspirasi dalam membangun passion,
vision dan bangga terhadap profesi akuntansi
serta mampu membaca peluang pasar dan
usaha, serta melakukan pembelajaran berbasis
projek nyata sebagai simulasi projek
kewirausahaan (entrepreneurship).
Lingkup kerja pada bidang Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan
Akuntansi dan Keuangan siklus akuntansi pada perusahaan jasa,
Lembaga dagang dan manufaktur, baik secara manual
maupun menggunakan aplikasi komputer
akuntansi.
Keselamatan, kesehatan kerja Lingkup pelajaran meliputi merapikan area
dan lingkungan hidup kerja, menyiapkan peralatan kerja,
(K3LH) menerapkan perilaku kerja saman di area
kerja, mengidentifikasi bahaya dan
pengendalian resiko yang mungkin terjadi,
menerapkan praktik-praktik kesehatan diri dan
keselamatan kerja serta penerapan budaya
kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat,
Rajin).
Etika profesi di bidang Lingkup pelajaran meliputi melakukan
Akuntansi dan Keuangan identifikasi pedoman, prosedur dan aturan
Lembaga yang berkaitan dengan industri jasa keuangan
dan profesi-profesi yang ada dalam industri
Prinsip-prinsip dan konsep jasa keuangan, melakukan pengecekan etika
Akuntansi Dasar dan profesi dalam bidang akuntansi dan keuangan
dalam pelaksanaan pekerjaan, melakukan
identifikasi kompetensi personal dalam bidang
akuntansi dan keuangan.
Lingkup pelajaran meliputi pengertian
akuntansi, tujuan pencatatan akuntansi,
112
Perbankan Dasar pihak-pihak yang membutuhkan informasi
akuntansi, prinsip-prinsip akuntansi serta
konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar.
113
Penggunaan aplikasi pengolah Lingkup pelajaran meliputi mengoperasikan paket
angka/spreadsheet program pengolah angka/spreadsheet, mengolah
data berdasarkan karakter, mengolah data
berdasarkan rumus, mengolah data menggunakan
fungsi, membuat format serta membuat diagram.
F. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran yang jelas tentang
materi Dasar-dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga yang mampu menumbuhkan
passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar. Selain itu
pada akhir fase E, peserta didik memahami aspek-aspek hard skills dan mampu
menerapkan elemen-elemen kompetensi dari mata pelajaran Dasar-dasar Akuntansi dan
Keuangan Lembaga serta soft skills yang menggambarkan profil peserta didik yang memiliki
integritas yang tinggi, gigih, berpikir kritis, konsisten, mampu berkomunikasi baik verbal
maupun nonverbal, berpenampilan menarik serta mampu mengelola pekerjaan dengan
manajemen waktu yang baik.
Elemen Capaian Pembelajaran
Proses bisnis di bidang
Akuntansi dan Keuangan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Lembaga menjelaskan tahapan proses akuntansi secara
menyeluruh baik akuntansi pada perusahaan
Perkembangan teknologi di jasa, perusahaan dagang, dan perusahaan
industri dan dunia kerja serta manufaktur antara lain menerapkan prinsip
isu-isu global di bidang praktik profesional dalam bekerja, menerapkan
Akuntansi dan Keuangan praktik-praktik kesehatan dan keselamatan di
Lembaga tempat kerja, memproses entry jurnal,
memproses buku besar, menyusun laporan
Profil entrepreneur, peluang keuangan, serta mengoperasikan paket
pekerjaan/profesi dan peluang program pengolah angka/spreadsheet.
usaha di bidang Akuntansi
dan Keuangan Lembaga Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan perkembangan standar akuntansi
mulai dari pembukuan secara manual sampai
kepada penggunaan teknologi sebagai alat
bantu, serta mengikuti perkembangan aplikasi
komputer akuntansi yang banyak digunakan di
dunia industri dan dunia kerja.
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan profesi Akuntansi lulusan SMK
untuk mendapatkan gambaran pekerjaan pada
Level 2 KKNI Teknisi Akuntansi Junior serta
meningkat menjadi Level 4 KKNI Teknisi
Akuntansi Muda sehingga terinspirasi untuk
mempelajari dengan tekun dan menumbuhkan
rasa ingin tahu untuk mengikuti pembelajaran,
menerapkan etika profesi akuntansi dengan
baik agar mendapatkan kepercayaan dari
atasan maupun kepuasan dari pengguna serta
mampu membaca peluang pasar dan usaha,
untuk membangun visi dan passion, serta
114
Lingkup kerja pada bidang melakukan pembelajaran berbasis projek nyata
Akuntansi dan Keuangan sebagai simulasi projek kewirausahaan
Lembaga (entrepreneurship).
Keselamatan dan Kesehatan Pada akhir fase E, peserta didik mampu
Kerja Lingkungan Hidup menjelaskan siklus akuntansi pada perusahaan
(K3LH) jasa, dagang dan manufaktur, baik secara
manual maupun menggunakan aplikasi
Etika profesi di bidang komputer akuntansi.
Akuntansi dan Keuangan
Lembaga Pada akhir fase E, peserta didik mampu
merapikan area kerja, menyiapkan dan cek
Prinsip-prinsip dan konsep peralatan kerja, menerapkan perilaku kerja
Akuntansi Dasar dan aman di area kerja, mengidentifikasi bahaya
Perbankan Dasar dan pengendalian resiko, menerapkan praktik-
praktik kesehatan diri dan keselamatan kerja,
Penggunaan aplikasi pengolah memahami upaya perlindungan kerja dengan
angka/ spreadsheet baik, sehingga selalu dalam keadaan selamat
dan sehat selama melakukan pekerjaannya di
tempat kerja serta penerapan budaya kerja
industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin).
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
melakukan identifikasi pedoman, prosedur dan
aturan yang berkaitan dengan industri jasa
keuangan dan profesi-profesi yang ada dalam
industri jasa keuangan, melakukan pengecekan
etika profesi dalam bidang akuntansi dan
keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan,
melakukan identifikasi kompetensi personal
dalam bidang akuntansi dan keuangan.
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan pengertian akuntansi, tujuan
pencatatan akuntansi, pihak-pihak yang
membutuhkan informasi akuntansi, prinsip-
prinsip akuntansi serta konsep Akuntansi
Dasar dan Perbankan Dasar.
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
mengoperasikan paket program pengolah
angka/spreadsheet, mengolah data
berdasarkan karakter, mengolah data
berdasarkan rumus, mengolah data
menggunakan fungsi, membuat format serta
membuat diagram.
G. Referensi
1. Kepmenakertrans Nomor 182 Tahun 2013 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan Akuntansi Golongan Jasa
Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa
Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi
Akuntansi.
2. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
115
3. Kepmenakertrans Nomor 347 Tahun 2014 tentang SKKNI Kategori Jasa Profesional,
Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan Akuntansi Golongan Jasa
Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Teknisi
Perpajakan, Teknisi Pelaksana Hak dan Kewajiban Perpajakan.
4. Standar Akuntansi keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik(SAK-ETAP) Ikatan
Akuntan Indonesia tahun 2009.
116
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Bidang Keahlian : Bisnis Dan Manajemen
Program Keahlian : Pemasaran
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Pemasaran
Waktu : 216 Jam Pelajaran
D. Rasional
Pemasaran merupakan bagian terpenting yang turut menentukan keberhasilan sebuah
bisnis. Pemasaran adalah proses berkomunikasi dengan pelanggan untuk membujuk
mereka agar membeli produk atau layanan yang dijual, sedemikian eratnya kaitan bisnis
dengan pemasaran, sehingga untuk memahami seluk-beluk bisnis dan pemasaran
diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu dasar-dasar bisnis dan
pemasaran (basic marketing).
Mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran merupakan mata pelajaran kejuruan terdiri atas
berbagai ilmu dasar sebagai pendukung dalam mempelajari mata pelajaran lain, berfungsi
membekali peserta didik dengan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap agar
memiliki dasar yang kuat dalam mempelajari mata pelajaran pada konsentrasi keahlian di
kelas XI dan XII.
Lingkup mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran meliputi pemahaman secara utuh dan
menyeluruh tentang prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan dalam bekerja,
menangani keadaan darurat dan mempertahankan standar penampilan pribadi,
berkomunikasi dengan target pelanggan offline maupun online, memiliki pengetahuan dasar
pemasaran barang dan jasa baik offline maupun online, melaksanakan pelayanan
pelanggan, mengidentifikasi perilaku konsumen dalam pembelian barang/jasa serta dapat
mewujudkan kepuasan pelanggan (customer satisfaction).
Masing-masing materi memuat a) soft skills, antara lain berpikir kritis dan pemecahan
masalah, kreativitas dan inovasi, serta kerjasama; b) hard skills, yaitu penguasaan
kompetensi spesifik sesuai dengan pekerjaan di dunia kerja; dan c) integritas, yaitu jujur,
pekerja keras, menginspirasi, sehat,
117
akhlak mulia, bertanggung-jawab, cinta Indonesia, keterampilan untuk hidup mandiri,
sebagai bagian di Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang
Maha Esa.
H. Tujuan
Tujuan belajar mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran adalah untuk membekali peserta
didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills) sebagai
berikut:
1. Memahami proses bisnis berbagai industri terkait bidang pemasaran;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi yang diterapkan dan isu-isu global
terkait dunia pemasaran;
3. Memahami wawasan pekerjaan/profesi, pelaku wirausaha (entrepreneur), dan peluang
usaha/bekerja di bidang pemasaran;
4. Memahami dan menerapkan teknik dasar proses pemasaran, berdasarkan prinsip
pelayanan prima dengan penuh percaya diri pada bidang pemasaran;
5. Mengenal praktik proses pemasaran yang diaplikasikan dalam dunia usaha dan jasa;
6. Melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan dan keamanan dalam bekerja,
menangani keadaan darurat dan mempertahankan standar penampilan pribadi;
7. Memahami aktivitas retail.
I. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran memiliki elemen materi sebagai berikut: proses
bisnis di bidang pemasaran, wawasan perkembangan bidang pemasaran, entrepreneurship
dan job profile di bidang pemasaran, teknik dasar proses pemasaran, prosedur keselamatan
dan kesehatan dalam bekerja, dasar-dasar pemasaran barang dan jasa, perilaku
konsumen, pelayanan pelanggan dan kepuasan pelanggan.
Pengembangan soft skills pada mata pelajaran Dasar-Dasar Pemasaran sangat penting
sebagai pembekalan dasar di dalam membangun etos kerja, meliputi: komunikasi, critical
thinking, kolaborasi, dan kreativitas. Mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran merupakan
fondasi dalam pemodelan, implementasi, dokumentasi ilmu dalam bidang pemasaran, dan
melayani pelanggan.
118
Pada awal pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja yang
dapat dimasuki setelah lulus, dan konsentrasi-konsentrasi keahlian yang dapat dipelajari
pada kelas XI dan XII, untuk menumbuhkan passion (renjana), vision (visi), imajinasi, dan
kreativitas melalui berbagai aktivitas antara lain sebagai berikut: kasir, wiraniaga, sales
executive, merchandiser, social media marketing, digital marketing staff, influencer, content
writer, public relation, entrepreneur dll, maka kegiatan pembelajaran dilaksanakan melalui:
15. Pembelajaran di kelas;
16. Pembelajaran di laboratorium/ruang praktik offline (toko) di sekolah;
17. Proyek sederhana;
18. Berinteraksi dengan alumnus atau praktisi industri;
19. Berkunjung pada industri yang relevan (ritel maupun e-Commerce/ marketplaces);
20. Pencarian informasi melalui media digital;
21. Seminar dunia pemasaran, workshop peningkatan kualitas dan pengembangan diri.
Tahapan internalisasi soft skills ini membutuhkan porsi waktu dominan (75%) dari alokasi
waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek hard skills sebagaimana
tercantum pada elemen mata pelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis projek
(project-based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis masalah (problem-
based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain ceramah, tanya jawab,
diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang dipilih berdasarkan karakteristik materi.
Penilaian meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, sikap melalui observasi,
catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar teman, dan penilaian diri serta
keterampilan melalui penilaian proses, produk, portofolio dan studi kasus. Pembelajaran
Dasar-dasar Pemasaran dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan
karakteristik elemen yang dipelajari.
Mata Pelajaran Dasar-Dasar Pemasaran terinci dalam unit kompetensi dan elemen mata
pelajaran sebagai berikut:
Elemen Deskripsi
Pengelolaan bisnis berbagai Lingkup pembelajaran meliputi pengenalan
industri di bidang pemasaran manajemen pemasaran secara menyeluruh
pada berbagai jenis usaha, antara lain
kesehatan, keselamatan dan keamanan bekerja
(K3B), lingkup pemasaran, pengetahuan
dasar pemasaran baik, melaksanakan
119
Perkembangan penerapan pelayanan pelanggan, mengidentifikasi perilaku
teknologi dalam pemasaran konsumen serta dapat mewujudkan kepuasan
serta isu-isu global terkait pelanggan (customer satisfaction).
dunia pemasaran
Lingkup pembelajaran meliputi:
Wawasan pekerjaan/profesi perkembangan pemasaran mulai dari
bidang pemasaran, serta konvensional sampai dengan penerapan
kewirausahaan di bidang teknologi modern, Industri 4.0, Internet of
pemasaran (entrepreneur), dan Things (IOT), Teknologi Digital dalam
peluang usaha di bidang pemasaran, isu - isu perkembangan yang
pemasaran muncul dan hilang ke depan terkait dengan
dunia pemasaran, seperti digital marketing, e-
Teknik dasar proses commerce dan akun - akun marketplace, media
pemasaran, berdasarkan sosial, dan sejenisnya.
prinsip pelayanan prima
dengan penuh percaya diri Lingkup pembelajaran meliputi: pekerjaan atau
pada bidang pemasaran profesi dalam bidang Pemasaran di masa
Prosedur Kesehatan, sekarang dan dimasa mendatang, serta
Keselamatan dan Keamanan kewirausahaan di bidang pemasaran yang
dalam Bekerja, menangani mampu membaca peluang pasar dan usaha,
keadaan darurat dan untuk membangun visi dan passion, serta
mempertahankan standar melakukan pembelajaran berbasis projek nyata
penampilan pribadi sebagai simulasi projek kewirausahaan.
Berkomunikasi dengan Target Lingkup pembelajaran meliputi konsep
Pelanggan pelayanan prima (excellent service), Pemilihan
segmen pasar, penetapan sasaran pasar, dan
Dasar dasar dalam pemasaran perencanaan promosi dan pemasaran.
barang dan jasa
Elemen ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dengan lingkup pembelajaran meliputi
prosedur kesehatan, keselamatan, dan
keamanan di tempat kerja, menangani keadaan
darurat dan mengantisipasi, mempertahankan
standar penampilan pribadi, serta memberikan
umpan balik mengenai kesehatan,
keselamatan, dan keamanan.
Elemen ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam berkomunikasi dengan target pelanggan
pada pelanggan online maupun offline. Pada
elemen ini, lebih menekankan keterampilan
proses dengan menggunakan prinsip dan
teknik komunikasi lisan yang baik
memperhatikan etiket dan etika komunikasi
serta dapat berkomunikasi efektif di tempat
kerja.
Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
proses dalam pemasaran sebuah bisnis yaitu
memahami konsep pemasaran. ruang lingkup
pemasaran, menganalisis pasar, menganalisis
STP Marketing (Segmenting, Targeting, dan
Positioning) baik offline maupun online agar
dapat membuat perencanaan pemasaran yang
tepat. Pada elemen ini, kegiatan belajar
mengajar memperhatikan pengembangan
pengetahuan, sikap, nilai serta keterampilan.
Ketiga unsur itu menyatu dalam satu individu
dan terampil dalam bentuk kreativitas.
120
Perilaku konsumen Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
tentang perilaku konsumen dalam pembelian
barang dan jasa, mengenali sinyal - sinyal
121
Pelayanan pelanggan calon pelanggan agar dapat menyusun rencana
Kepuasan pelanggan yang bisa dilakukan untuk
mengkomunikasikan produk dan merek usaha.
Pada elemen ini pendekatan pembelajaran
lebih menekankan pada cara belajar peserta
didik aktif yang mengembangkan keterampilan
proses yaitu dengan melibatkan keterampilan
keterampilan kognitif atau intelektual, manual,
dan sosial.
Elemen ini berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam melakukan komunikasi dengan
menerapkan konsep pelayanan prima dalam
melakukan pelayanan penjualan dan dapat
menggunakan peralatan dan perlengkapan
untuk produk barang yang sedang
dipromosikan. Pada elemen ini, lebih
menekankan keterampilan proses agar peserta
didik mampu memproses informasi sehingga
ditemukan hal-hal yang baru yang bermanfaat
baik berupa fakta, konsep, maupun
pengembangan sikap dan nilai.
Elemen ini, berhubungan dengan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan
dalam mewujudkan kepuasan pelanggan serta
mengatasi masalah komplain dari
pelanggan/konsumen. Pada elemen ini, lebih
menekankan keterampilan proses agar peserta
didik mampu memproses informasi sehingga
ditemukan hal-hal yang baru yang bermanfaat.
G. Capaian Pembelajaran
Rincian kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar Pemasaran menunjukkan tingkat
keluasan dan kedalaman materi pembelajaran serta mengacu pada capaian pembelajaran
terkait terdiri atas ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif sesuai dengan unsur sikap,
keterampilan umum, pengetahuan, dan keterampilan khusus.
Rincian materi tersebut merupakan gambaran mengenai pemasaran sehingga mampu
menumbuhkan passion dan vision untuk merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar.
pada aspek Hard skills peserta didik akan mampu memahami elemen-elemen kompetensi
pada mata pelajaran Dasar-Dasar Pemasaran sebagai berikut:
Elemen Capaian Pembelajaran
Pengelolaan bisnis berbagai Pada akhir fase E, peserta didik mampu
industri di bidang pemasaran menjelaskan proses bisnis dalam bidang
pemasaran secara menyeluruh pada berbagai
jenis usaha, antara lain Kesehatan,
Keselamatan dan Keamanan Bekerja (K3B),
lingkup pemasaran, pengetahuan
dasar pemasaran, melaksanakan pelayanan
pelanggan, Mengidentifikasi perilaku
122
Perkembangan penerapan konsumen serta dapat mewujudkan kepuasan
teknologi dalam pemasaran pelanggan (customer satisfaction).
serta isu-isu global terkait
dunia pemasaran Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan perkembangan pemasaran mulai
Wawasan pekerjaan/profesi dari konvensional sampai dengan penerapan
bidang pemasaran, serta teknologi modern, Industri 4.0, Internet of
kewirausahaan di bidang Things (IOT), Teknologi Digital dalam
pemasaran (entrepreneur), pemasaran, isu-isu perkembangan yang akan
dan peluang usaha di bidang muncul dan akan hilang ke depan terkait
pemasaran dengan dunia pemasaran, seperti digital
marketing, e-commerce, akun-akun
Teknik dasar proses marketplace, media sosial, dan sejenisnya.
pemasaran, berdasarkan
prinsip pelayanan prima Pada akhir fase E, peserta didik mampu
dengan penuh percaya diri mendeskripsikan pekerjaan atau profesi dalam
pada bidang pemasaran bidang pemasaran di masa sekarang dan masa
Prosedur Kesehatan, depan, dan kewirausahaan di bidang
Keselamatan dan Keamanan pemasaran, yang mampu membaca peluang
dalam Bekerja, menangani pasar dan usaha, untuk membangun visi dan
keadaan darurat dan passion, serta melakukan pembelajaran
mempertahankan standar berbasis projek nyata sebagai simulasi projek
penampilan pribadi kewirausahaan.
Berkomunikasi dengan Target Pada akhir fase E peserta didik mampu
Pelanggan menjelaskan lingkup pembelajaran meliputi
konsep pelayanan prima (excellence service),
Dasar-dasar dalam pemilihan segmen pasar, penetapan sasaran
pemasaran barang dan jasa pasar, perencanaan promosi, dan pemasaran.
Perilaku konsumen Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menerapkan prosedur kesehatan, keselamatan
Pelayanan Penjualan dan keamanan dalam bekerja secara konsisten,
menangani keadaan darurat dengan
memperhitungkan manajemen resiko,
menjaga Standar penampilan pribadi sesuai
dengan prosedur keamanan, keselamatan dan
kesehatan kerja.
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
berkomunikasi dengan efektif dan sesuai
dengan tata bahasa yang baik dan benar,
menunjukkan penampilan yang menarik,
berkesan, simpatik, dan penuh integritas.
Menguasai psikologis massa sehingga mampu
menguasai diri dan audiens sebagai calon
pelanggan.
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
berpikir kritis dalam memahami konsep dan
lingkup pemasaran, menganalisis pasar,
menganalisis STP marketing (Segmenting,
Targeting, dan Positioning), serta kreatif dalam
membuat perencanaan pemasaran baik offline
maupun online.
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
menjelaskan perilaku konsumen, mengenali
sinyal-sinyal calon pelanggan agar dapat
menyusun rencana yang bisa dilakukan
untuk mengkomunikasikan produk dan merek.
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
melakukan komunikasi aktif dan interaktif
123
dalam melaksanakan pelayanan penjualan
baik komunikasi verbal maupun nonverbal,
menerapkan konsep pelayanan prima dengan
perhatian yang detail,melaksanakan kerjasama
124