Ucap salah satu perempuan yang bernama mikayla Anastasia
“Eh iya “ jawab ku
Seperti biasa aku dan nadhifa ke kantin untuk membeli makanan,
Berbincang bincang, dan yah akhirnya kami kembali ke kelas masing-
masing.
Hari kelulusan ku telah tiba, aku dan nadhifa datang ke sekolah untuk
mengambil ijazah SMP semua siswa datang dengan baju kebaya modern
dan dengan riasan wajah yang menurut ku cukup tebal(?)
Sedangkan aku dengan nadhifa? Kami datang dengan riasan natural.
Dimasa SMP nadifa dan aku bisa dibilang sebagai 'jejeran orang orang
terpintar' di sekolah. Karena itu aku mungkin bisa lompat kelas
dengannya hihihi.
Setelah 1minggu berlalu dari acara kelulusan ku, ibu mendaftarkan ku
ke SMA negeri yang tak jauh dari desa kami. Nadhifa? dia bersekolah di
kota entah apa nama sekolahnya tapi yang pasti nadhifa dan aku aku
tetap melakukan kegiatan yaitu setiap hari Minggu datang ke
perpustakaan desa.
Hari-hari silih berganti waktu terasa begitu cepat ya sebenarnya bukan
waktu yang begitu cepat, Tapi aku yang loncat kelas membuat waktu
terasa begitu cepat, lagipula mereka semua menerimaku. Kini aku duduk
di bangku kelas 2 SMA , kelas ku? kelas 'ELITE' iya Eleven ipa Twoe bukan
aku yang membuatnya tapi kami sekelas yang membuat nya. Tahun ini
aku udah akan ulangan kenaikan kelas, tapi itu masih 2minggu lagi,
sebenarnya itu waktu yang pendek karena minggu ini ada olimpiade IPA
nasional, tapi aku akan terus berjuang demi meraih cita cita ku! Cita cita
ku akan ku kejar sampai aku mewujudkan nya!!. Semua yang aku
dapatkan juga atas bantuan ibuk dan bapak. Semangat untuk kalian
yang masih dalam proses meraih mimpi dan juga diriku!!.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 98
PERSAHABATAN – M. Rafly
Aku bukanlah orang yang PERFECT tapi aku berusaha untuk
jadi yang TERBAIK buat semua orang :)
Pagi-pagi sekali Widya sudah ada di sekolah,dia melihat ke
sekeliling sekolah. Sepertinya dia belum
datang yang dimaksud adalah Santi(sahabatnya),
batinnya.tiba-tiba saja ada yang membuatnya
kaget.ternyata dia Santi sahabat baiknya Widya.
"Tumben jam segini udah dateng" Santi bertanya kepada
sahabatnya itu.
"Emang biasanya saya dateng jam berapa?"Ya biasanya kan
kamu datengnya udah aku.
"lya nih kepagian datengnya,tapi kamu juga tumben
datengnya agak telat? Kan saya dateng pagi
mau cerita sama kamu."
"Cerita apa emang?"
Tapi pembicaraan mereka pun terhenti karena bel masuk
sudah berbunyi mereka bicara saat lama
sampai tidak terasa sudah masuk.
"Widya ayo kita ke kelas,udah masuk nih?"
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 99
"Yuk, nanti pulang sekolah saya ke rumah kamu ya.Saya
mau cerita banyak sama kamu"
"Ok"
Tidak terasa bel pulang pun berbunyi, Santi dan Widya
langsung pulang bersama.Mereka menuju
rumah Santi.tiba dirumah santi.Widya pun bercerita tentang
cowok yang dia suka.
"Santi tau ga sih saya tuh suka banget sama dia"
"Oh, tapi ya Widya, kamu jangan terlalu suka sama dia.Biar
kalo dia gak suka sama kamu, kamunya
gak terlalu sakit hati"
"lya tenang aja Santi, saya ga akan suka banget kok sama
dia,sekarang kamu dong yang cerita
tentang cowok yang kamu suka"
liya,gini ya dia aku tuh suka sama Rangga, itu loh yg kelas
XI ipa 2, aku tuh udah suka dia dari SMP"
"Oh, terus dianya gimana sama kamu"
"Dulu waktu SMP aku sama dia pernah deket, tapi ada yang
menghasut dia kalo aku ini cewek gak
baik, tapi aku gak tau yang memfitnah aku itu siapa"
"Oh, tenang nanti saya bantuin deh, biar kamu bisa jadian
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 100
sama dia"
"Tapi gimana caranya Widya?Dia kan udah ilfel sama aku,
gara-gara ada yang bilang kalo aku ini
cewek gak baik"
"Tenang aja saya bakal ngejelasin ke dia kalo omongan yang
dia denger itu gak bener, tenang aja
Santi"
"Makasih ya Widya,kamu memang sahabat terbaik yang aku
punya"
"Sama-sama,itu gunanya sahabat"
mereka pun akhirnya berpelukan
'Sahabat sejati akan selalu ada didekat sahabat ,ketika
sahabat itu dalam keadaan suka maupun
dukaAku bukanlah orang yang PERFECT tapi aku
berusaha untuk jadi yang TERBAIK buat semua
orang :)
Pagi-pagi sekali Widya sudah ada di sekolah,dia melihat
ke sekeliling sekolah. Sepertinya dia belum
datang.yang dimaksud adalah Santi(sahabatnya),
batinnya.tiba-tiba saja ada yang membuatnya
kaget.ternyata dia Santi sahabat baiknya Widya.
"Tumben jam segini udah dateng" Santi bertanya kepada
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 101
sahabatnya itu.
"Emang biasanya saya dateng jam berapa?"Ya biasanya kan
kamu datengnya udah aku.
"Iya nih kepagian datengnya,tapi kamu juga tumben
datengnya agak telat? Kan saya dateng pagi
mau cerita sama kamu."
"Cerita apa emang?"
Tapi pembicaraan mereka pun terhenti karena bel masuk
sudah berbunyi mereka bicara saat lama
sampai tidak terasa sudah masuk.
"Widya ayo kita ke kelas,udah masuk nih?"
"Yuk, nanti pulang sekolah saya ke rumah kamu ya.Saya
mau cerita banyak sama kamu"
"Ok"
Tidak terasa bel pulang pun berbunyi, Santi dan Widya
langsung pulang bersama.Mereka menuju
rumah Santi.tiba dirumah santi.Widya pun bercerita
tentang cowok yang dia suka.
"Santi tau ga sih saya tuh suka banget sama dia"
"Oh, tapi ya Widya, kamu jangan terlalu suka sama
dia.Biar kalo dia gak suka sama kamu, kamunya
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 102
gak terlalu sakit hati"
"lya tenang aja Santi, saya ga akan suka banget kok
sama dia,sekarang kamu dong yang cerita
tentang cowok yang kamu suka"
Iiya,gini ya dia aku tuh suka sama Rangga, itu loh yg kelas
XI ipa 2, aku tuh udah suka dia dari SMP"
"Oh, terus dianya gimana sama kamu"
"Dulu waktu SMP aku sama dia pernah deket, tapi ada
yang menghasut dia kalo aku ini cewek gak
baik, tapi aku gak tau yang memfitnah aku itu siapa"
"Oh, tenang nanti saya bantuin deh, biar kamu bisa jadian
sama dia"
"Tapi gimana caranya Widya?Dia kan udah ilfel sama
aku, gara-gara ada yang bilang kalo aku ini
cewek gak baik"
"Tenang aja saya bakal ngejelasin ke dia kalo omongan
yang dia denger itu gak bener, tenang aja
Santi"
"Makasih ya Widya,kamu memang sahabat terbaik yang aku
punya"
"Sama-sama,itu gunanya sahabat"
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 103
mereka pun akhirnya berpelukan
'Sahabat sejati akan selalu ada didekat sahabat ,ketika
sahabat itu dalam keadaan suka maupun
duka
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 104
PERSAHABATAN
hadi as'ari
DISEBUAH KOTA TERDAPAT 4 KAWAN YANG TIDAK PERNAH BISA
DIPISAH KAN YAITU IAN, ZAFRAN, RIANI DAN GALIH. MEREKA ADALAH KAWAN
SEJAK SEKOLAH DASAR DAN MEREKA TIDAK PERNA BISA DI PISA, SAMPAI
SAMPAI MEREKA TIDAK PERNAH LUPA BERTEMU DIKAFE SAAT MALAM
MINGGU SELAMA 8 TAHUN, TIDAK ADA YG TIDAK DATANG.
DI SAAT MALAM MINGGU MEREKA DATANG KE KAFE DAN MEREKA
MAKAN SAMBIL BERBINCANG BINCANG ZAFRAN BERKATA; APAKAH KALIAN
TIDAK BOSAN DENGAN KITA , AKU INGIN KITA UNTUK TIDAK BERTEMU
SELAMA 2 BULAN NANTI AKU AKAN BERITAHU KALIAN KITA AKAN
BERTEMU DIMANA DAN AKU UDAH MERENCANAKAN HAL YANG TIDAK
BISA KALIAN LUPAKAN SEUMUR HIDUP DAN TIDAK ADA YG BOLEH
BERKOMUNIKASI SELAMA 2 BULAN,OKE KATA ZAFRAN DAN MEREKA
SEMUA SETUJU.
MEREKA PUN AKHIR NYA BERTEMU DI STASIUN KERETA,
SETELAH ITU 4 KAWAN ITU PUN BERKUMPUL DAN SIAP UNTUK PERGI
BER PETUALANG MEKAPUN SUDAH DIDALAM KERETA MEREKA INGIN
MENUJU KE KOTA MALANG SAAT DI MALANG, ZAFRAN
MENGANTARKAN MEREKA KE GUNUNG ARJUNA.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 105
DISANA MEREKA BERPETUALANG MEREKA PUN MULAI
MENGENDAKI. BERKRENDAKI DI GUNUNG ARJUNA BUKAN HAL YANG
MUDAH DISANA MEREKA HARUS MELEWATI SUNGAI , JALAN YANG
CURAM DAN TEBING TEBING UNTUK SAMPAI KE PUNCAK .
KATA IAN ; KITA HARUS BERISTIRAHAT DULU BESOK KITA AKAN
MELANJUT KAN NYA KATA RIANI; IYA BETUL KITA AKAN MELANJUT KAN
NYA BESOK. AKHIR NYA PAGI PUN DATANG MERAK BERSIAP SIAP
UNTUK MELANJUT KAN PERJALANAN SAAT PERJALANAN KAKI GALIH
TERTUSUK OLEH PAKU KATA GALIH; TOOOOLOOONGGG. SAMBIL
MENJERIT KESAKITAN IAN PUN DATANG UNTUK MENOLONG. KATA
GALIH; MAKASIH IAN . IAN PUN MEMBALAS; IYA SAMA SAMA
MEREKA PU MENEMUKAN TELAGA YANG SANGAT CANTIK DAN
MEMUKAU MEREKA PUN BERHENTI SEJENAK DAN SEKALIAN
MENGOBATI LUKA GALIH.KATA RIANI ; AYO KITA MELANJUTKAN
PERJALANAN . ZAFRAN ; IYA RIANI KAU BENAR AYO KAWAN KITA
MALANJUT KAN PERJALANAN . IAN DAN GALIH PUN MENGANGGUKAN
KEPALA
MEREKAPUN SUDAH SANGAT DEKAT DENGAN PUNCAK.MEREKA
PUN BERTEMU DENGAN PENDAKI LAIN ZAFRAN ; HALLO MAS APAKAH
DIATAS TIDAK APA APA DI KENDAKI . GAK PAPA MAS KATA PENDAKI
LAIN. ZAFRAN ; MAKASIH YA MAS
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 106
AKHIR NYA MEREKAPUN MULAI BERKENDAKI DI PUNCAK. KATA
IAN ; AYO KAWAN KITA HAMPIR SAMPAI .BALAS KAWAN KAWAN ; YA .
SAYANG IAN SUDAH AKAN SAMPAI DI PUNCAK SETELAH ITU IAN PUN
TERKENA BATU BESAR DAN NYAWANYA HAMPIR TIDAK TERSELAMAT
MEREKA PUN MEMBUAT NAFAS BUATAN UNTUK IAN , IAN PUN
SELAMAT DAN TERBANGUN.
MEREKAPUN MELANJUT KAN DAN MEREKA SEMUA SUDAH
BERADA DI PUNCAK
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 107
Sahabat yang sebenarnya
Bagus setyoaji Prabowo - VIIJ
Aku bersahabat dengan lima anak. Nama mereka Tita, Hilda,
Eliza, Rora dan Dwi. Tapi mereka selalu menganggapku bukan siapa-
siapa. Saat kami sedang berkumpul, aku selalu berusaha bertanya. Aku
masih belum jelas dengan penjelasan guru. “ salah sendiri kamutidak
jelas buktinya kami jelas.”Aku selalu berusaha agar dianggap ada oleh
mereka . aku sering melihat sahabat lain, yaitu: Dira, Ira , Rania, Keysa
dan Afrida sangat serin bermmain bersama menyukai satu sama lain.
Tidak suka mengejek satu sama lain dan banyak kelebihan persahatan
yang mereka miliki.
Aku terus bertanya kenapa sahabatku tidak seperti itu? padahal
kami sama-sama pintar, kami sama-sama berumur sebelas tahun. Namun
kami tetap saja dikatakan berbeda. Tita dan lainnya suka berkata kasar,
tidak menyukai anak yang lama berpikir dan lain-lain. Dia hanya
menyukai anak yang banyak kelebihan.Sementara Dira dan lainnya mau
menerima satu sama lain. Dengan kelebihan dan kekurangan mereka.
Jika ada anak yang memiliki banyak kekurangab dari kelebihan, mereka
akan berusaha menerima serta menggali lebih dalam kelebihan anak itu.
Hari ini pelajaran IPA tentang menguji zat makanan. “minggu
depan akan ada praktek . untuk kelompoknya bisa membuat sendiri.
Masing-masing kelompok berisi sepulh orang. Tapi jangan hanya
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 10
perempuan atau laki-laki saja, harus campur.” Kata bu Citra. Semua anak
sibuk mencari kelompok. Aku mendekat kepada Tita. Namun dia sudah
memiliki lima anggota baru. “Tit aku sama kamu kan?” tanyaku. “kok
kamu mencari pasangan lain bukannya kita berjanji akan terus bersama.”
“Tapi aku bosan sama kamu terus. Ya aku ambil mereka deh.
Kelompokku sudah pas” jawab Tita cuek. Aku dengan perasaan kesal
meninggalkan kelompok Tita.
“Vina, kamu belum dapat kelompok?satu kelompok sama kita
yuk?”sahut Dira. Aku mengangguk senang“ Nah, sekarang sudah pas
anggotanya.” Aku memandang teman satu kelompokku. Ada Dira, Ira,
Rania, Keysa, Afrida, aku, Zulfa, vivi, Derildan Firman. Yang tersisa
laki-lakinya tinggal dua, maka anggota kami yang laki-laki ada dua saja.
Sepanjang kami berunding, tak kutemukan kesedihan. Usul
atau pertanyaan yang kulontarkan selalu dihargai. Tidak seperti sat
bersama Titayang selalu diacuhkan aatau malah dianggap hanya tikus
berkeliaran saja,
“nanti siapa yang bagian membawa tomat, kentang dan apel?
Tanyaku semua sudah mendapat bagian . masing-masing anak dua. Jadi,
bahannya ada dua puluh ditambah tiga. Kalau tidak mau, biar aku saja”
tawarku.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 109
Tiba-tiba Dira mengusulkan sesuatu. ‘Kalau begitu siapa yang
merasa mampu?begini saja vin, kamu membawa tomat, aku kentang dan
siapa yang membawa apel? Keysa mengacungkan tangan. “ ya sudah,
brarti sudah selesai ya? Sekarang kta kerjakan sama-sama tugas dari bu
Citra ajak Dira.
Bu Citra sudah keluar karena pelajaran sudah selesai. Sekarang
masih ada waktu setengah jam karena bu Diah guru yang mengajar seni
budaya tidak masuk. Kata bu Tri wali kami “jika tidak ada guru boleh
melakukan aktivitas asalkan tidak boleh ramai. Aku senang karena
waktuku jadi indah karena mereka semua. Waktu istirahat kami bermain
tebak-tebakan atau bermain kartu. Yang menang selalu saja Deril atau
Firman. Yang lain selalu tercoret kapur yang sudah dihaluskan. Satu kali
permaian jika kalah kami akan dicoret kapur yang dibawa vivi.
Seminggu kemudian, bu Citra memasuki kelas. “praktek akan
dimulai. Kalian harus. Kalian harus meneteskan betadin satu tetes saja ke
semua barang kalian. Jika warnanya berubah menjadi biru tua berarti
berkarbohidrat, harus ada yang membuat laporan. Silahkan kalian
mulai!”
Rania akan membuat laporan. Kami semua memprediksi
mengandung zat apa makanan itu. Aku bagian meneteskan. Ternyata
bahan yang kami bawa banyak mengandung karbohidrat. Salah satu
bawaan kami adalah kacang tanah. Karena kacang tanahnya masih
banyak, kami bisa mempres\diksikan sambil memakan kacanag tanah.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 110
Sungguh, hal ini pertama kali terjadi dalam hidupku/ selama
aku bersama Tita hanya dianggap sebagai sampah yang dibuang kesungai
dan mencemarkan sungainya. Karena Deril dan Firman kocak kami bisa
sering-sering tertawa. Lima menit kemudian hasil laporan dikumpulkan.
Kalian tunggu sepuluh menit untuk ibu cek . Jika benar semua, kelompok
itu menang. Sekarang kalian bebas bisa memakan camilan yang kalian
bawa.” Kami bermain kartu sambil memakan kacang tanah. Anehnya
sekarang aku yang menang berturut-turut.
Sepuluh menit kemudian, bu Citra memannggil. Ana-anak ada
tiga pemenang disini. Pemenang ketiga dirai oleh kelompok Regina”
teriak Bu Citra. Kelompok regina melonjak-lonjak senang. “juara kedua
diraih oleh kelompok Jihan!” lagi-lagi kelompok Jihan melonjak-lonjak.
“dan juara pertama diraih oleh kelompok Deril” kami saling bertos ria.
“selamat kepada para pemenang. Jam bu citra sudah habis. Sekali lagi
selamat.
Istirahat kali ini aku sendirian. Bukan karena mereka yang
meminta tapi aku sendiri. Aku ingin merenungkan diri. Kok bisa aku
sedekat itu dengan mereka? Tiba-tiba mantan sahabatku datang. Vina,
kami minta selama ini kami tidak menghiraukanmu. Aku juga sudah
mengizinkanmu keluar dari persahabatan kita. Kami rela. Kata Tita.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 111
“Tita, Hilda, Eliza, Rora, kita ini memang sahabat. Walaupun
kalian sudah menganggapku bukan sahabat, tali persaudaraan kita harus
tetap utuh. Aku memaafkan kalian,” jawabku. Setelah berterima
kasihTita dan temannya pergi. Di kelas aku kembali bermain dengan
mereka. Kini aku menemukan sahabatku yang sebenarnya. ´
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 112
Tentang Mimpi
Melisky Pi2u – 7A
Hari ini aku akan wisuda untuk yang kedua kalinya. Ya, aku akan
segera lulus S2. Seluruh anggota keluarga intiku hadir untuk
menyaksikan wisudaku. Tak lupa sahabatku yang selalu mendukungku
juga hadir. Raut wajah gembira terlihat jelas dalam wajah mereka.
Seusai acara selesai, kami pulang ke rumah. Ibu dan ayahku terlihat
sangat senang. mereka berkali-kali memelukku dan mengucapkan
selamat untukku. “Selamat ya nak, akhirnya tak lama lagi mimpimu akan
segera terwujud.” ucap ibu sembari mencium keningku. “Ibu sangat
bangga bisa memiliki anak yang cerdas, berbakti, dan baik hati seperti
kamu.” Aku menangis mengingat perjuangan kedua orang tuaku. Sudah
saatnya aku membalas jasa kedua orang tuaku. “Semoga mimpimu nanti
dapat membantu banyak orang.” ucap ayah. “Nara, pesan ayah untukmu
adalah bahagialah selalu, cintai tanah air tempat dimana kamu tumbuh
besar. Dimana pun kamu berada, ingatlah negri pertiwi.” Aku memang
diajarkan untuk selalu mencintai tanah air. Ayah selalu menanamkan
sifat nasionalisme dalam diriku.
Nanti malam akan ada pesta kecil-kecilan untuk merayakan
kelulusanku. Entah dimana pestanya akan diadakan. Semua yang
merencanakan pestanya adalah Elin, sahabatku. Kami sudah bersahabat
selama 12 tahun. “El, nanti siapa saja yang datang.” tanyaku pada Elin.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 113
“Tidak banyak. Hanya kamu, keluargamu, aku, dan lima teman dekat
kita.” jawabnya. Kita berdua sedang bersantai di halaman rumahku. Aku
hanya mengangguk lalu pergi untuk mengambil segelas air dingin.
Ternyata diam-diam Elin mengikutiku dari belakang. “Hei kenapa kau
membututiku?” tanyaku pada Elin. Ia hanya senyum-senyum tidak jelas.
“Nar, kamu nantinya mau kerja dimana?” tanya Elin. “Ya pokoknya
masih di Bandung, El. Kasihan ayah sama ibu, di rumah berdua doang.
Apalagi mbak Galuh sama mas Hendra udah menikah dan sudah punya
rumah masing-masing. “Kalau begitu, kamu bisa bantuin aku kan?” Elin
sudah biasa meminta bantuan kepadaku, dan begitu juga sebaliknya.
Sebagai sahabat kami selalu ada disaat susah dan senang. “Tentu saja,
apa yang bisa kubantu?” senyum lebar merekah di bibirnya. Dengan
malu-malu ia mengatakan sesuatu padaku. “Aku ingin membuka toko
kue. Bisakah kau membantuku untuk memulai usaha ini?” aku sedikit
terkejut dengan apa yang Elin katakana, karena sebelumnya ia tak
memiliki minat pada bidang kuliner. “Wah, jujur aku sedikit terkejut.
Baiklah, aku aka nmembantumu.. Semoga usaha yang akan kamu mulai
bisa sukses.” aku memeluk Elin sembari memberikan semangat
untuknya.
********
Tempat pesta ini lebih indah dari yang aku bayangkan. Terdapat
lampu-lampu kecil yang mengelilingi seisi ruangan, lalu ada bunga-
bunga yang menghiasi meja makan, di sebelah meja makan ada air
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 114
mancur yang cukup besar, dan ada lilin-lilin kecil di sekeliling air
mancur. Aku sangat bahagia dapat melihat ini semua. Terlebih lagi, aku
bersama dengan orang-orang yang sangat aku sayang.
“Bagaimana? Apakah tempatnya indah?” tanya ibu sembari melihat
sekeliling. “Sangat indah.”
Setelah acara makan-makan, kami semua pulang ke rumah masing-
masing. Semuanya beristirahat karena sudah hampir larut malam. Aku
pergi ke balkon kamarku sembari menatap langit yang dihiasi ribuan
bintang dan satu rembulan. Tanpa kusadari, tiba-tiba aku tersenyum.
Cahaya bintang dan bulan dan bintang yang begitu terang seakan
mendeskripsikan suasana hatiku saat ini.
Perjalananku untuk menggapai cita-cita akhirnya tinggal sedikit lagi.
Cita-citaku adalah menjadi seorang psikolog. Menjadi psikolog bukanlah
hal yang mudah. Banyak hal yang harus dilalui agar menjadi seorang
psikolog. Dengan keadaan ekonomi yang terbatas, aku bekerja keras agar
mendapatkan beasiswa. Aku pernah kewalahan dan hampir menyerah,
namun sahabatku selalu memberi dukungan dan semangat untukku agar
tidak menyerah. Mimpiku untuk menjadi psikolog bermula ketika aku
masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Saat itu sahabatku yang bernama
Kila mengalami depresi berat. Ia sampai pernah bilang “Aku ingin bunuh
diri. Aku sudah tidak kuat.” Kata-kata itulah yang membuatku ingin
menjadi psikolog. Aku ingin anak-anak maupun orang dewasa di negri
ini memiliki keyakinan dan kepercayaan diri untuk menggapai mimpi
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 115
mereka di negri pertiwi. Kondisi mental mereka mempengaruhi masa
depan mereka, jadi aku ingin mereka memiliki kondisi mental yang
sehat, sehingga mereka dapat merajut mimpi di dunia pertiwi.
Semua ada prosesnya. Tetaplah berusaha menggapai mimpi meskipun
harus jatuh berkali-kali. Jangan takut untuk bermimpi. Seberat apapun
prosesnya, jalanilah. Sukses yang sebenarnya terlahir dari kerja keras.
Jangan mudah untuk menyerah, karena menyerah hanya akan
membuatmu semakin jauh dari mimpi.
Cintailah negri pertiwi, tempat dimana kita lahir dan tumbuh besar.
Dimanapun kita berada, kita harus tetap mengingat negri pertiwi. Mari
kita harumkan nama bangsa Indonesia.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 116
TETAP SEMANGAT
Kala sang surya memancarkan sinarnya, kilau embun membasahi
rerumputan, tampak indah berkelip dan kejauhan. Sejuknya udara
dinginnya angin. memberi kesejukan pada setiap hati yang gundah tak
bersuara. Inilah aku... Namaku Liza, lahir di kota udang yakni kota
Sidoarjo. Di saat diriku ada, aku memberi kebahagiaan dengan tingkah
laku yang menggemaskan. lucu. dan menjengkelkan.
Saat itu, aku dan orang tua berpindah ke wilayah Kediri. Karena
suatu pekerjaan sehingga harus berpindah ke wilayah Kediri. Yang
berdomisili di Kecamatan Ngasem. Saat diriku berusia 2 tahun, aku ingin
bersekolah. Dan orang tuaku berpikir masih belum waktunya dan usiaku
pun masih kurang. Akhirnya orang tnaku menjelaskan kepada diriku.
Dan saat aku berusia 3 tahun, aku disekolahkan.
Hari, minggu, bulan, dan tahun siih berganti tak terasa waktu cepat
berlalu. Kita sekeluarga tinggal di sebuah kontrakan kecil dan sederhana.
Dan saat itu lahirlah adikku bernama Vian. Aku, adik dan orang tua
berbahagia meski hidup tidak berkecukupan, asalkan kita tetap bersama
- sama.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 117
Saatku berusia 6 tahun... Aku sekolah di sebuah Madrasah
Ibtidaiyah, di sini aku belajar, bermain dan berprestasi. Aku pun
mengikuti lomba. di antara sekian banyak yang dilombakan melukis dan
menggambar adalah bidang favoritku. Nilaiku juga bagus. Sehingga
suatu hari setelah diriku lulus dan Sekolah Dasar. aku diterima di SMPN
1 Ngasem.
Di sini aku yang kecil mulai beranjak remaja dan dewasa. Mulai
mengerti dan belajar dengan kehidupan yang kujalani kini. Suka, duka,
canda dan tawa ku lalui bersama dengan orang tua, teman dan sahabat.
Sekolahku adalah sekolah favorit selalu terbaik dalam setiap kejuaraan
atau lomba apapun.
Disini ku memiliki banyak sekali teman - teman baik, ya meski ada
yang tidak suka denganku. Oh iya, aku memiliki sahabat baik yang
bernama Zahra Yasmin dan Zona. Kita
sering berjalan - jalan kesana dan kemari, curhat, suka, duka, canda,
tawa, jahil bersama -sama yang terpenting kita bahagia.
Hingga suatu hari, saat aku kelas 2 SMP terjadilah suatu masalah
dalam hidupku. Hingga akhirnva kembali ke tempat kelahiranku yaitu
Sidoarjo. Betapa hatiku terenyuh, kecewa. dan bercampur - campur rasa
sedihnya. Ku berpisah dengan sahabat - sahabat baik dan teman -
temanku. Walau bagaimana pun di situlah diriku tumbuli besar hingga
kini.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 118
Akhirnya diriku mengajak bertemu di suatu tempat. Di situlah kita
saling tangis karena teipisah jarak olehku. Tangis yang begitu tak kuasa
di tahan, hingga akhirnya keluarlah air mata. Di situ kita bersama saling
menyemangati dan saling mengerti. Dan zona pun berkata, "sudahlah.
jangan sedih lagi. Di mana pun kita berada tidak akan terpisahkan. yang
penting tetap komunikasi dan saling memberi kabar"
Zahra berkata. "kelak saat kita dewasa toh juga bisa bertemu lagi
kan". Aku. "iya terima kasih sahabat kalian memang sahabat terbaikku".
Kita saling berpelukan tuk melepas semua rindu dan duka Hingga
akhirnya ku berpamit dan berkata. "jaga diri kalian baik - baik ya."
Mereka pun serentak menjawab. "iya kau pun juga begitu."
Kita sekeluarga kembali ke Sidoarjo. dan diriku bersekolah di
SMPN 3 Krian. Dan aku memulai lagi dari awal, beradaptasi dengan
teman - teman dan guru Meski pun diriku baru masuk dari sekolahan itu
semua teman dan guru sangat baik dan ramah Aku pun semangat
belajar, dan diriku banyak sekali belajar Hingga ku berubah menjadi
pribadi yang lebih baik lagi.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 119
Pada suatu hari. Indonesia mengalami suatu musibah yaitu
pandemi COVID-19. Penyakit ini memang tidak terlihat tetapi sangat
mematikan. Karenanya semua aktivitas luar dihentikan, wilayah Sidoarjo
pun terbilang zona merah, banyak yang terkena penyakit ini. Kita tidak
diperbolehkan belajar tatap muka. hanya diperbolehkan belajar daring.
Harapanku semoga pandenu atau wabah ini cepat berlalu, sehingga kita
bisa bersekolah lagi Karena sudah rindu dengan suasana sekolah dan
juga teman – teman, Bapak / lbu guru.
Dari berbagai hal yang terjadi, aku selalu berharap dan berdo’a semoga
kedepannya Allah SWT, selalu memberi jalan dan kemudahan dalam
setiap langkahku hingga tercapailah cita - cita seperti halnya aku adalah
semangat orang tuaku, mereka juga semangatku.
Dalam hidup ini ada 3 hal yang tidak boleh hilang yaitu harapan,
keikhlasan dan semangat karena Tuhan selalu mempunyai rencana yang
lebih baik atau besar dari mimpi, kita tidak tau apa yang akan terjadi
hari esok karena itu kita harus lklilas, sabar dan tetap semangat.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 120
YOU ARE THE BEST
Faizha Wahyu s
Dia Theresa gadis bermata coklat,rambut panjang dan seorang
yang pengertian dan
ceria. Reisyana gadis berambut pirang,kulit putih Langsat yang
diikuti pipi chubby
yang makin terlihat lucu. Serta loavine gadis bule bermata hijau
rambut kuning yang
sudah lama berada di Indonesia yang juga menjadi teman
Theresa dan reisyana ,
yang juga terkadang baik namun terkadang juga ada penyakit
hati.
(Drrttttt Bunyi hp Theresa)
Theresa: "ya ada apa rei?"
Reisyana: "res temenin ke toko buku Deket sekolahan dong.
Hehehe"
Theresa: "astaga kamu gatau sekarang jam berapa? Dirumah mu
gak ada jam rei?
Gila banget kamu"
Reisyana: bentar doang gak lama kok plisee. Kan toko bukunya
juga gak jauh nanti
kita jalan kaki aja biar sekalian olahraga. Hehehe"
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 121
Theresa: "yaaa bentar nanti aku kerumah mu aku mau siap siap
dulu."
Reisyana: "eeehhh gausah aku udah di depan rumah kamu
hehehe"
Theresa: "ishhh kamu tuh yaa bentar aku siap siap dulu"
(finished the call)
"Ma Theresa pamit ya mau pergi ke toko buku depan sama
reisyana" pamit Theresa
kepada ibunya. "Iya hati hati ya kalian jangan keluyuran nanti
langsung pulang." Ujar
ibu Theresa. "Syiappp!" Ujar Theresa dan reisyanana bersamaan.
Keduanya pun
terkekeh.
Theresa dan reisyana pun pergi menuju tempat yang akan
mereka tuju. "rei kita ajak
loavive yuk makin rame kan makin seru." Ujar Theresa
memecahkan keheningan.
"Haisshh kamu kan tau dia orangnya seperti apa. Udah pelit,
terus kalau bicara gak
enak,judes juga kayak Mak Lampir" ketus reisyana. Theresa
mendengar itu pun hanya
bisa geleng-geleng kepala dan kemudian memegang pundak
reisyana. "Kamu kan tau
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 122
rei , setiap orang mempunyai kepribadian dan sifat yang berbeda
beda. Gak mungkin
juga seseorang gak punya perilaku buruk. Kita ini bukan manusia
yang sempurna.
Berapa kali coba aku bilang ke kamu. Kita bisa kok ubah perilaku
loavine menjadi
yang lebih baik tapi itu semua butuh proses." Ujar Theresa yang
berusaha membuat
reisyana mengerti. "Iya aku paham. Tapi setiap kali aku ketemu
dia pasti ujung-
ujungnya ribut apalagi kalau dia di sini bareng kita." Ujar reisyana
lagi. "Kamu mungkin
yang ngajak ribut wkwkwk" ujar Theresa menggoda reisyana.
"Ehhh mana ada dia tuh
yang suka bikin ribut sama aku" ujar reisyana sambil buang muka.
"Heheh iya cuma
bercanda rei. Ayo cepetan ntar tambah malam". "Oke"
Setelah Theresa menemani reisyana ke toko buku , mereka
memutuskan pulang
kerumah masing masing. "res pulang dulu ya makasih udah
ditemenin hehehe". "Oke
besok kita berangkat ke sekolah kek biasanya ya byee". "Yoi"
(Keesokan harinya...)
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 123
"Abang Theresa nanti berangkat sama reisyana jadi Abang
berangkat sendiri aja.".
"Oh oke nanti pulang nya Abang jemput seperti biasa ya res".
"Syiapp". Yap dia rvan
kakak laki laki dari seorang Theresa. Seseorang yang penyayang
terhadap seorang
adik nya. (Skipp)
"Haii rei yuk kita berangkat nanti telat". "Iya ehh itu angkotnya yuk
kita cuss". Seperti
biasa mereka mengobrol sambil canda tawa ria di dalam angkot.
Itulah mereka
Theresa dan reisyana sepasang sahabat yang akrab dari SD
hingga SMA. Bahkan tidak heran teman teman Theresa dan
reisyana selalu hafal dengan mereka ya
walaupun mereka tidak kenal. Karena dimana ada Theresa pasti
ada reisyana dan
begitupun sebaliknya.
(Setiba di sekolah... )
Theresa dan reisyana turun dari angkot dan segera bergegas
menuju ke kelas. Tapi
saat akan menuju gerbang sekolah mereka melihat loavine.
Theresa pun menyapa
nya. "Haii loavine ayo kita ke kelas bersama". "Ohh hai it's ok"
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 124
ujar loavine yang
kemudian menatap tajam ke arah reisyana. "Apa lu? Liat liat mau
ribut ma gw?" Ujar
reisyana. "What? Me see you? Jangan fitnah you!". Mereka pun
mulai ribut dan
Theresa yang melihat itu langsung melerai pertikaian mereka.
"Stopppp! Udah deh
jangan berantem ayo kita masuk kelas.". "Sok gaya sekali you
pada me. Udah cabe
cabean yiuhh!" Ketus loavine kepada reisyana. "Jangan ngajak
ribut lu! Gausah
mancing." Ujar reisyana yang tidak terima. "Udah ya jangan ribut
ini lingkungan
sekolah jangan sampai kita kena hukuman gara gara masalah
sepele. Paham?
Loavine juga jangan mancing reisyana. Kamu juga rei tolong di
tahan emosi nya ingat
kita mau sekolah bukan mau cari ribut" ujar Theresa menjelaskan.
Akhirnya
pertengkaran sudah sedikit mereda.
Kebetulan theresa,reisyana dan loavine sekelas jadi mereka bisa
berangkat menuju
kelas bersama. Setelah mereka masuk ke dalam kelas seperti
biasa para murid
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 125
menunggu waktu masuknya jam pembelajaran.
Saat pembelajaran berlangsung guru membicarakan tentang nilai
tertinggi semester
ini di kelas tersebut. "Oke murid murid semua. Ibu akan
membacakan nilai tertinggi
dikelas ini. Dimohon semua murid tidak perlu kecil hati. jika
diantara kalian ada yang
merasa tidak puas dalam nilai kalian , kalian bisa memperbaiki
nya untuk semester
berikutnya. Kalian paham?". "Paham bu!!!" Teriak murid murid
serempak. "Baik nilai
tertinggi dikelas ini di dapatkan oleh Theresa alzinka zenandra.
Untuk tersebut
dipersilahkan maju ke depan kelas untuk mendapatkan hadiah
yang telah disediakan
oleh pihak sekolah." Bahagia bukan main yang dirasakan oleh
Theresa dia tak sangka bahwa dia dapat mendapatkan nilai
tertinggi dikelasnya. Semua teman teman
Theresa senang termasuk reisyana.namun tidak dengan loavine.
"Selamat ya nak
kamu mendapatkan hasil yang memuaskan. Ibu bangga sama
kamu. Pertahankan."
Ujar ibu guru. "Baik Bu terima kasih." Ujar Theresa. Setelah
mengambil hadiah dan
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 126
juga trophy Theresa kembali duduk dan memeluk sahabat nya
Theresa. "Selamat ya
res kamu juara kelas lagi. Emang the best deh kamu". Melihat
Theresa mendapatkan
nilai tertinggi di kelas nya , loavine tidak terima. "Mohon maaf Bu ,
apakah satu kelas
hanya Theresa yang mendapatkan nilai tertinggi di kelas ini Bu?"
Tanya loavine. "Hei
loavine kamu bicara apa? Kamu iri dengan sahabatku? Apakah
sopan berbicara
seperti itu?" Tanya reisyana. Loavine pun hanya memberikan
tatapan tajam kepada
reisyana. "Iya satu kelas hanya satu orang. Oh iya nilai mu jauh di
bawah rata rata
loavine perbaiki supaya bisa lebih baik." Mendengar itu pun
Theresa merasa tidak
enak hati kepada loavine. Di sisi lain loavine malu karena dia
merasa di banding
bandingkan dengan Theresa. "^was aja kamu res , aku bakal
bales kamu" batin
loavine.
Setelah pelajaran usai Theresa dan reisyana bergegas pulang.
"Haii loavine yuk
bareng pulang nya." Ajak Theresa. "No. Saya bisa pulang sendiri"
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 127
loavine buang muka
kemudian meninggalkan Theresa dan reisyana. "Huhh dasar Mak
lampir". Theresa
menarik tangan reisyana. "Udah biarin gausay nyari gara gara".
Reisyana pun
mengangguk.
"Eh aku udah dijemput Abang ku , aku duluan ya. Kamu gak papa
aku tinggal sendiri?
Atau kamu bareng aku ?" Tanya Theresa penuh kawahtir. " Ehh
gausah gak papa
kamu duluan aja habis ini pasti ada angkot yang lewat." Ujar
reisyana. "Ohh oke kalau
udah sampai rumah kabarin aku ya!"
Setelah sampai di rumah Theresa segera membersihkan tubuh
dan segera makan
siang. Tiba tiba handphone nya berbunyi.
Reisyana: "aku udah sampai rumah , kamu lagi apa sekarang?"
Theresa: "iya aku juga , ini aku lagi makan siang"
Reisyana: "oh oke deh , lanjutin aja makannya"
(Read)
Malamnya seperti biasa Theresa dan reisyana kerja kelompok
bersama. Kali ini
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 128
mereka belajar dirumah Theresa. "Ehh res kamu tau nggak aku
dapat kabar dari
mamaku kalau loavine masuk rumah sakit. Katanya sih kena
kanker." Ujar reisyana.
"Ahgg serius? Kamu gak bohong? Astaga kasian banget. Ayo kita
ke sana tugas ini
biar aku kerjain besok disekolah. Aku khawatir banget. Tapi
perasaan tadi waktu di
sekolah dia gak apa apa?" Ujar Theresa panik. "Aku juga gatau
katanya sih tadi dia
ditemukan dikamar udah keadaan pingsan. Tapi kamu serius mau
ninggalin tugas
ini?" Tanya reiysana. "Iya lah udah ayo kita pergi sekarang biar
Abang ku yang anterin.
Kamu tau rumah sakit mana kan?". "Iya tau yaudah ayo."
Setelah tiba di rumah sakit Theresa dan reisyana mencari ruang
yang merawat
loavine. Setelah mereka berhasil menemukan ruangan nya
mereka segera mengetok
pintu pelan dan benar saja loavine dalam keadaan belum
sadarkan diri. "Permsii Tante
saya teman eh saa hab at nya loavine , bagaimana dengan
keadaan nya?" Tanya
Theresa. "Eh iya nak , keadaan nya kritis nak hiks...hiks...hiks
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 129
kata dokter
kemungkinan dia hidup sangat kecil. Hiks...hiks...hiks..." Ujar ibu
loavine dengan Isak
tangis nya. Theresa dan reisyana pun kaget dan syok.
"Maaa....mama.... Aku di....ma...na?" Terdengar suara seorang
yang lemah. "Sayang
kamu di rumah sakit. Ada yang sakit? Mana yang sakit? Biar
mama panggil dokter."
Ujar ibu loavine cemas. "Ngg...ak... Ehh ada kalian? Reisyana...
Aku mau minta maaf
soal kelakuan buruk ku. Terutama kamu Theresa.... Aku yang
tadinya ingin bales
dendam sama kamu tapi sekarang malah aku yang sekarang
sekarat...". Ujar nya
lemas. "Kamu bicara apa? Kita udah maafin. Yang penting
sembuh dulu ya. Kita disini
buat kamu". Ujar Theresa dan reisyana mengangguk. "Makasih
sekarang aku bisa
tenang. Akkhh ....akhhhh. sakitttt _ ". Ibu loavine Theresa dan
reisyana panik. "Lov kenapa!!!! Lov kuat ya kita disini" ujar
reisyana. Ibu loavine yang panik menangis
histeris. "Dokter!! Dokter!!". Dokter pun memeriksa loavine dan
semua yang ada di
kamar itu di persilahkan keluar.
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 130
5 menit kemudian.
"Maaf Bu anak ibu tidak bisa kami selamatkan. Kami sudah
melakukan yang terbaik
untuk anak ibu. Kami mohon maaf". Ibu loavine syok dan tidak
bisa menahan air mata.
Begitupun dengan Theresa dan reisyana.
10 tahun berlalu....
Theresa dan reisyana sudah menikah. "Res udah 10 tahun
loavine ninggalin kita. Aku
rindu banget sama dia. Ya walaupun dia pernah jahatin kita". " Iya
rei rindu banget
aku. Hari itu tidak akan pernah aku lupain seumur hidup". Di saat
itu mereka berziarah
ke makan loavine. "Semoga tenang lov. Kita disini merindukan
kamu. You are the
best."
S M P N e g e r i 3 K r i a n | 131