The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by thoriqul, 2022-07-22 07:13:23

KM Pendidikan Pancasila SMP VII

KM Pendidikan Pancasila SMP VII

Penerbit nerbit Bumi Aksara
erbit Bumi Bumi Aksara

Aksar

erbit BumiPPKn
Bumi Aksara
SMP/MTs KeQlasSVmaIIrt Quiz

Bab I Bab II Bab III Bab IV

Penerbit i
erbit Bumi

Aksar
Pendidikan Pancasila
erbit Bumi
SMP/MTs Kelas VIIBumi Aksara

Penulis : Tri Handito
Editor : Devy Amania
Desain Kover : Irfan Hoerudin
Layouter : Juliana Sari
Sumber Gambar Kover : https://bit.ly/3JlEHDf
Dicetak oleh BA Printing
Diterbitkan oleh PT Bumi Aksara
Jl. Sawo Raya No. 18
Rawamangun, Jakarta Timur - 13220

Hak cipta dilindungi undang-undang.
Dilarang memperbanyak buku ini sebagian atau seluruhnya, dalam bentuk
dan dengan cara apa pun, baik secara mekanis maupun elektronis, termasuk
fotokopi, rekaman, dan lain-lain tanpa izin tertulis dari penerbit.

ii Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
Prakata
erbit Bumi
Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikanBumi Aksara
kekuatan dan petunjuk-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan penyusunan
buku Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII ini. Buku ini disusun berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/H/KR/2022 tentang
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar,
dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka.

Buku ini memuat empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun 1945), Bhinneka
Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan mempelajari
empat pilar kebangsaan tersebut, siswa diharapkan dapat memahami sejarah lahirnya
Pancasila dan kedudukannya sebagai dasar negara, memahami norma dan aturan,
serta hak dan kewajiban sebagai warga negara. Selain itu, siswa juga diharapkan dapat
memahami keberagaman dan perubahan yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat
untuk menjaga kesatuan NKRI dan kerukunan bangsa.

Pembahasan dalam buku ini disusun dengan gaya bahasa yang sederhana,
komunikatif, dan mudah dipahami sehingga dapat membantu siswa mendapatkan
informasi yang dibutuhkan mengenai berbagai hal yang ingin diketahui. Pola penyajian
buku ini lebih menekankan pada pendekatan inkuiri sehingga siswa selalu dimotivasi
untuk aktif berpikir dan dilibatkan untuk memperoleh pengalaman belajar secara
langsung melalui keterampilan proses dan sikap ilmiah.

Guna memudahkan siswa dalam mempelajari materi yang ada, pada setiap bab
dilengkapi dengan Peta Konsep, Kata Kunci, Tugas, Tokoh, Wawasan Kewarganegaraan,
Literasi Digital, Soal Tantangan, Rangkuman, Refleksi, Uji Kompetensi, Soal AKM,
dan Proyek. Selain itu, terdapat soal evaluasi di setiap semester. Buku ini juga dilengkapi
dengan Glosarium, Daftar Pustaka, dan Indeks. Setelah mempelajari buku ini, siswa
dapat memiliki pengetahuan, keterampilan, dan mampu berpikir kritis dan analitis,
dapat menghargai pendapat orang lain, serta mampu bersaing di lingkungan global.

Akhir kata, Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang turut
membantu penerbitan buku ini. Penulis mengharapkan saran dari pembaca untuk
perbaikan buku ini di masa yang akan datang.

.
Penulis

Prakata iii
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
Capaian Pembelajaran

Elemen Capaian Pembelajaran
erbit Bumi Peserta didik mampu menganalisis kronologis lahirnya Pancasila;
Bumi AksaraPancasilamengkaji fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bangsa, serta mengenal Pancasila sebagai ideologi
Undang-Undang Dasar Negara negara. Peserta didik memahami implementasi Pancasila dalam
Republik Indonesia Tahun 1945 kehidupan bernegara dari masa ke masa. Peserta didik mampu
Bhinneka Tunggal Ika mengidentifikasi hubungan Pancasila dengan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia; serta melaksanakan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik mengidentifikasi
kontribusi Pancasila sebagai pandangan hidup dalam menyelesaikan
persoalan lokal dan global dengan menggunakan sudut pandang
Pancasila.
Peserta didik memahami periodisasi pemberlakuan dan perubahan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
memahami Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 sebagai sumber hukum tertinggi. Peserta didik memahami
bentuk pemerintahan yang berlaku dalam kerangka Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Peserta didik memahami peraturan perundang-
undangan dan tata urutannya; mematuhi pentingnya norma dan aturan,
menyeimbangkan hak dan kewajiban warga negara.
Peserta didik mampu mengidentifikasi keberagaman suku, agama, ras
dan antargolongan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, dan mampu
menerima keragaman dan perubahan budaya sebagai suatu kenyataan
yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat, dan menanggapi secara
proporsional terhadap kondisi yang ada di lingkungan sesuai dengan
peran dan kebutuhan yang ada di masyarakat. Peserta didik memahami
urgensi pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya; menunjukkan
contoh pelestarian nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya. Peserta
didik menumbuhkan sikap tanggung jawab dan berperan aktif dalam
menjaga dan melestarikan praktik nilai tradisi, kearifan lokal dan budaya
dalam masyarakat global.
Penerbit
erbit Bumi
iv Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

ElemenAksar
Negara Kesatuan Republik Indonesia Capaian Pembelajaran
Peserta didik mampu mengidentifikasi wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia sebagai satu kesatuan utuh dan wawasan nusantara
dalam konteks Negara Kesatuan Republik Indonesia; peserta didik turut
menjaga keutuhan wilayah NKRI. Peserta didik mampu menunjukkan
perwujudan demokrasi yang didasari oleh nilai-nilai Pancasila serta
menunjukkan contoh serta praktik kemerdekaan berpendapat warga
negara dalam era keterbukaan informasi. Peserta didik mampu
mengidentifikasi sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan, tugas,
wewenang, dan hubungan antarlembaga-lembaga negara, hubungan
negara dengan warga negara baik di bidang politik, ekonomi, sosial, dan
budaya maupun pertahanan dan keamanan. Peserta didik menyusun
laporan singkat tentang sistem pemerintahan Indonesia, kedudukan,
tugas, wewenang, dan hubungan antarlembaga-lembaga negara,
hubungan negara dengan warga negara.
erbit Bumi
Bumi Aksara

Penerbit v
erbit Bumi
Capaian Pembelajaran

Aksar
Profil Pelajar Pancasila

erbit BumiProfil Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Bumi AksaraPelajar Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak
Pancasila mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut
dalam kehidupannya sehari-hari.
Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
1. Akhlak beragama 4. Akhlak kepada alam
2. Akhlak pribadi 5. Akhlak bernegara
3. Akhlak kepada manusia

Berkebinekaan Global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya,
dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan
budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen kunci kebinekaan global
1. Mengenal dan menghargai budaya
2. Kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama
3. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan

Bergotong Royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong royong yaitu kemampuan
untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan sukarela agar kegiatan
yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah, dan ringan.
Elemen kunci bergotong royong
1. Kolaborasi
2. Kepedulian
3. Berbagi

Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen kunci mandiri
1. Kesadaran akan diri
2. Situasi yang dihadapi serta regulasi diri

Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi, baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Elemen kunci bernalar kritis
1. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan
2. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran
3. Merefleksi pemikiran dan proses berpikir
4. Mengambil keputusan

Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna,
bermanfaat, dan berdampak.
Elemen kunci kreatif
1. Menghasilkan gagasan yang orisinal
2. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal
Penerbit
erbit Bumi
vi Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
Kelengkapan Buku

Bab Perumusan dan

I Penetapan Pancasila
sebagai Dasar Negara
erbit Bumi
Bumi Aksara
Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara dilakukan Tujuan Pembelajaran
oleh para pendiri negara. Dalam proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara diwarnai berbagai Hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai oleh
perbedaan pendapat di antara para tokoh. Hal tersebut terjadi karena para tokoh berasal dari berbagai suku bangsa, siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
golongan, agama, jenis kelamin, dan aliran politik. Namun, dengan arti penting nilai Ketuhanan, gotong royong,
kekeluargaan, komitmen kebangsaan, berani dalam kebenaran, berpikir kritis dan kreatif, serta memiliki sifat visioner, Peta Konsep
akhirnya tercapai kesepakatan untuk menetapkan Pancasila sebagai dasar negara. Menerangkan alur materi yang disajikan pada
bab yang bersangkutan dengan tujuannya agar
Tujuan Pembelajaran siswa dapat mudah memahami materi yang
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, kalian diharapkan mampu: akan disajikan.
1. menganalisis proses perumusan sampai penetapan Pancasila sebagai dasar negara;
2. mengidentifikasi berbagai keteladanan pendiri negara dalam perumusan sampai penetapan Pancasila sebagai

dasar negara;
3. mengidentifikasi arti penting kerja sama dari berbagai sudut pandang;
4. menganalisis bentuk-bentuk kerja sama dalam kehidupan di masyarakat.

Sumber: https://bit.ly/3vyTWmx

Kata KunciPenerbit Kata Kunci Peta Konsep
erbit Bumi Kata-kata yang menjadi inti
BPUPK pada materi yang akan dipelajari Karakteristik Daerah
Gotong royong sehingga memudahkan siswa dalam Kerangka NKRI
Kerja sama dalam mempelajari bab yang
Keteladanan akan dibahas. Keberagaman atau
Komitmen kebangsaan Kemajemukan Indonesia
Smart Learning
Smart Learning Memuat situs-situs di terdiri atas
internet yang berhubungan
Pindai QR Code berikut. dengan materi yang dibahas Budaya Asli Pengaruh
dan dapat menambah Indonesia Budaya Asing
Sumber: https://bit.ly/3J5qj1w wawasan pengetahuan
siswa terhadap materi yang Ada Karakteristik yang
Catatlah hal-hal penting apa disampaikan. Berbeda-beda
saja yang kalian dapat dan
buatlah kesimpulan.

Kelengkapan Buku vii

TugasAksar
Berisi sarana untuk melatih diri dan menunjang Tugas 1.1

pencapaian hasil belajar yang optimal pada Pulau Saipan merupakan basis pertahanan utama Jepang. Sebanyak 32.000 pasukan Negara Matahari Terbit ini
setiap bab dalam bentuk diskusi, pengamatan, membangun strong hold di pulau yang menjadi bagian dari Kepulauan Mariana. Apa pendapat kalian tentang kekalahan
kunjungan, dan kegiatan lainnya yang dilakukan Jepang di Pulau Saipan? Apa akibat kekalahan tersebut terhadap perjuangan di Indonesia? Tuliskan pendapat kalian
dalam selembar kertas dan kumpulkan hasilnya kepada guru.
secara individu atau kelompok.

Soal Tantangan

Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dilepaskan dari peristiwa kekalahan Jepang pada Perang
Asia Timur Raya menjelang tahun 1945. Pada saat Jepang menyerah, terjadilah berbagai peristiwa dalam revolusi
Indonesia, yaitu proklamasi kemerdekaan Indonesia, perumusan dan penetapan dasar negara, serta konstitusi negara
Indonesia.

Jawablah pertanyaan berikut!
1. BPUPK dan PPKI memiliki fungsi yang berbeda. Akan tetapi, konsep tersebut berubah secara mendasar dalam

praktiknya karena keberanian dan kreativitas para pemimpin bangsa Indonesia. Menurut kalian, mengapa dalam
praktiknya fungsi BPUPK dan PPKI berbeda?
2. Pembentukan BPUPK di tiga wilayah pemerintahan Jepang yang mengerucut menjadi PPKI membuktikan bahwa
para pemimpin bangsa telah melepaskan identitas dan ego kewilayahan untuk kepentingan yang lebih besar. Jika
para pemimpin bangsa tidak melepaskan identitas dan ego kewilayahan, apakah kepentingan yang lebih besar
tersebut akan dicapainya? Jelaskan pendapat kalian!
3. Piagam Jakarta merupakan rancangan Pembukaan UUD 1945. Analisislah perbedaan isi naskah Piagam Jakarta
dengan sila-sila Pancasila yang tertuang dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945!
erbit Bumi Soal Tantangan
Bumi Aksara Soal yang menguji siswa untuk berpikir tingkat
tinggi secara kreatif.

Tokoh Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito

Sumber: https://bit.ly/3BVVzgr

Tokoh Siti Sukaptinah lahir di Yogyakarta pada 28 Desember 1907. Beliau adalah anak seorang abdi dalem
Memuat profil seseorang yang pemikiran bernama R. Sastrawecana. Semasa sekolah di HIS Keputran yang didirikan Sultan Hamengkubuwono
atau karyanya memengaruhi jalannya sebuah VII, beliau aktif di Siswapraja Wanita Muhammadiyah (cikal bakal Aisyiyah). Setelah lulus dari HIS,
peristiwa penting dan berpengaruh dalam Sukaptinah melanjutkan ke MULO Ngupasan dan aktif di Jong Java. Pada 1924 beliau pindah ke Taman Guru,
Taman Siswa, sampai dengan lulus tahun 1926. Beliau diajar langsung oleh Ki Hadjar Dewantara dan istri. Pada 1929,
perkembangan ilmu pengetahuan. beliau menikah dengan Sunaryo Mangunpuspito, laki-laki yang dikenalnya ketika sama-sama menjadi aktivis Jong Java.
Di dalam sejarah gerakan perempuan, Siti Sukaptinah dikenal sebagai aktivis organisasi perempuan pada masa
kolonial. Beliau adalah anggota kelompok nasionalis Islam Jong Islaminten Bond Dames Afdeling (JIBDA) dengan latar
belakang pendidikan nasionalis. Beliau juga aktif di dalam Kongres Perempuan Indonesia I pada 1928. Sukaptinah,
merupakan aktivis Jong Islaminten Bond yang juga berpartispasi aktif dalam Kongres Perempuan I–IV dengan
memberikan arti penting melalui ranah politik. Beliau juga pernah duduk di parlemen Semarang sebagai wakil
perempuan dengan pemikiran politiknya tentang pentingnya perempuan secara tegas memperjuangkan hak pilih
dan keterwakilan perempuan di parlemen.

Sumber: https://bit.ly/3jcDmE2, https://bit.ly/30w4lnv

? Wawasan Kewarganegaraan Wawasan Kewarganegaraan
Memuat informasi tambahan yang
Radjiman Wedyodiningrat merupakan sosok yang terlibat dalam pergerakan nasional melawan penjajah. Ia pernah berkaitan dengan materi bab yang
menjadi Ketua Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) yang merancang cikal bakal konstitusi bersangkutan dengan tujuan agar siswa
Indonesia. Selain dikenal sebagai tokoh politik, Radjiman juga adalah dokter lulusan Sekolah Dokter Djawa atau School memeroleh wawasan yang luas mengenai
tot Opleiding Van Indicshe Artsen (STOVIA) pada Desember 1898. Kariernya sebagai tenaga medis dimulai ketika menjadi materi yang dibahas.
pegawai Centraal Burgerlijke Ziekeninrichting (sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo). Ssetahun setelah ia lulus,
Radjiman bekerja sebagai petugas bedah mayat.

Sejak Mei 1899 sampai 1901, ia ditugaskan oleh pemerintah kolonial untuk melayani masyarakat di beberapa
daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahun 1903, ia ditarik pulang ke Batavia dan ditugaskan menjadi Assistant
Leraar (Asisten dosen) di almamaternya. Selain membantu dosen, ia juga kembali sekolah untuk meraih gelar Indische-
Arts guna meningkatkan keterampilan dan kualifikasi kedokterannya. Di STOVIA, sebagaimana siswa lainnya, Radjiman
mendapatkan pengalaman luar biasa yang sangat berguna dalam gerak perjuangannya. Dan hal ini terjadi juga pada diri
Radjiman yang tumbuh menjadi pelajar cerdas dan kritis. Apalagi Radjiman saat itu sudah memiliki pengalaman lapangan
dengan melihat kesulitan rakyat di daerah. Hal-hal ini yang mendorong Radjiman untuk semakin giat menolong rakyat.
Penerbit
erbit Bumi
Rangkuman Rangkuman
Berisi ringkasan materi yang terdapat
dalam setiap akhir bab dengan tujuan agar 1. Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya berdampak pada situasi politik Indonesia. Jepang
siswa lebih mudah mempelajari garis besar kemudian memberi janji kemerdekaan yang diwujudkan melalui pembentukan BPUPK dan PPKI.
materi pada bab yang sudah dipelajari.
2. Dari berbagai pendapat atau prinsip-prinsip mengenai fundamen kenegaraan yang dike­mukakan oleh
para anggota BPUPK, pandangan Mohammad Yamin, Supomo, dan Soekarno lebih mendekati apa
yang diminta oleh K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat, yaitu mengenai konsep yang sistematis tentang
dasar negara Indonesia.

viii Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar Refleksi Diri

Refleksi Diri A. Berikan tanda centang (√) pada kotak yang kalian anggap sesuai! Setelah mempelajari dan mengerjakan tugas-tugas
Sarana evaluasi diri bagi siswa untuk me- pada bab ini, bagaimanakah penguasaan kalian terhadap materi-materi berikut?
nilai pemahamannya terhadap materi dari
No. Materi Tidak Kurang Menguasai
bab yang dipelajari. Menguasai Menguasai
1. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
2. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

B. Dari materi-materi dalam bab ini bagian mana yang paling kalian sukai? Mengapa?
C. Apa yang kalian lakukan jika tidak menguasai, kurang menguasai, atau menguasai materi?
D. Karakter Profil Pelajar Pancasila apa yang timbul dalam diri kalian?
erbit Bumi
Uji KompetensiBumi Aksara dampak kekalahan Jepang dalam Perang Asia Uji Kompetensi
Timur Raya bagi situasi politik dalam negeri Sarana untuk mengetahui tingkat
A. Pilihlah jawaban yang benar! Jepang adalah .... pemahaman siswa terhadap materi
A. jatuhnya Kabinet Perdana Menteri Tojo pelajaran tiap bab.
1. Untuk merealisasikan isi Deklarasi Koiso, kemu­ B. Jepang menyerah tanpa syarat kepada
dian dibentuklah BPUPK dan PPKI. Istilah
BPUPK dalam bahasa Jepang adalah …. Sekutu
A. Kaityoo C. dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan
B. Haoekoe Kaityoo
C. Dokuritsu Zyunbi Iinkai Nagasaki
D. Dokuritsu Zyunbi Cosakai D. penyerangan pangkalan angkatan laut AS di

2. Kekalahan Jepang dalam Perang Asia Timur Pearl Harbour
Raya sangat berdampak bagi dalam negeri Jepang
dan bagi negara-negara jajahan Jepang. Salah satu

Soal AKM Soal AKM
Soal untuk mengukur tingkat literasi
membaca atau numerasi sebagai hasil Memanfaatkan Musik untuk Menyebarkan
Nilai-Nilai Pancasila ke Generasi Milenial
belajar kognitif siswa.
Suara.com - Nilai-nilai Pancasila memang harus ditanamkan kepada setiap orang sejak dini. Namun agar nilai-nilai
itu diterima lebih mudah ke kaum milenial, caranya pun harus sesuai zaman.

“Dulu orang mengenal Pancasila dengan doktrin seperti hafalan dan pelajaran konstitusi. Tapi kalau
diajarkan seperti itu lagi, generasi milenial bisa tidur,” ujar Plt Sektretaris Utama Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila (BPIP), Dr Karjono.

BPIP kemudian menggelar acara bertajuk Bedah Musik Kebangsaan sebagai Sosialisasi Nilai-Nilai Pancasila Lewat Musik
2021. Acara yang digelar di Auditorium Andi Hakim Nasution IPB University, Bogor pada 13 Oktober lalu ini
juga terselenggara atas kerja sama dengan Indonesia Care dan Sinergy Foundation.

Selain musik, mensosialisasikan Pancasila juga dapat dilakukan dengan sejumlah hal. Misalnya, dengan kuliner,
kesenian, atau film. Medium dianggap lebih mudah untuk diterima oleh milenial.

“Lewat bedah musik ini, ada beberapa hal yang diharapkan kepada para pemuda, yakni, ingat Pancasila
sebagai perjanjian bangsa, ingat Bhineka Tunggal Ika, ingat NKRI, dan ingat UUD 1945. Intinya ini harus kita
pegang teguh,” imbuh Karjono.
Penerbit
erbit Bumi
Proyek Proyek
Kegiatan yang memungkinkan siswa untuk
Kegiatan Pertama belajar melakukan penelitian dengan
Majalah dinding adalah salah satu jenis media komunikasi massa tulis paling sederhana yang disajikan dengan cara dipampang menggunakan kemampuan, minat,
pada dinding atau sejenisnya. Prinsip majalah tercermin lewat penyajiannya, baik yang berwujud tulisan, gambar, atau pengalaman, dan bakat yang dimilikinya.
kombinasi dari keduanya. Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut.
1. Buatlah kelompok di antara teman sekelas kalian dengan jumlah anggota masing-masing kelompok paling banyak lima

siswa.
2. Tugas masing-masing kelompok adalah membuat majalah dinding yang berisi kisah teladan dalam kehidupan sehari-

hari yang berhubungan dengan nilai Pancasila.
3. Carilah gambar, artikel, karikatur, dan informasi yang relevan dengan isi majalah dinding. Kalian dapat mencarinya

dari majalah, surat kabar, atau sumber berita internet. Jangan lupa untuk mencatat dan mencantumkan sumber kisah
teladan dalam majalah dinding hasil karya kalian.
4. Tempelkan dalam kertas karton. Warna, bentuk, dan desain tata letak (lay out) sesuai dengan kreativitas kalian.
5. Beri keterangan yang singkat dan jelas mengenai nilai keteladanan yang terdapat dalam majalah dinding hasil karya
kalian.
6. Majalah dinding yang kalian buat harus memenuhi unsur informatif, komunikatif, dan kreatif.

Kelengkapan Buku ix

Penilaian Akhir Semester I Aksar

Pilihlah jawaban yang benar! 2. Anggota BPUPK terdiri atas berbagai golongan Penilaian Akhir Semester
masyarakat. Golongan masyarakat berikut yang Sarana untuk mengetahui tingkat pema-
1. Untuk merealisasikan janji kemerdekaan kepada bukan merupakan anggota BPUPK adalah …. haman siswa terhadap materi pelajaran
Indonesia, pemerintah Jepang kemud­ ian memben- A. golongan Islam dan birokrat dalam satu semester.
tuk BPUPK dan PPKI. Pernyataan berikut yang B. golongan serikat pekerja dan petani
tidak sesuai dengan BPUPK adalah …. C. golongan pergerakan dan peranakan
A. BPUPK mulai bekerja secara resmi pada 29 D. golongan wakil kerajaan dan kepala jawatan
Mei 1945
B. BPUPK dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu 3. Tokoh Indonesia berikut yang menjadi ketua
Zyunbi Iinkai muda BPUPK adalah ….
C. BPUPK bertugas menyelidiki hal-hal yang A. R.P. Suroso
berhubungan Indonesia yang merdeka B. Laksamana Maeda
D. BPUPK merupakan lembaga yang di­bentuk
sebagai tindak lanjut dari isi Deklarasi Koiso
erbit Bumi
Bumi Aksara Glosarium Glosarium
Definisi istilah penting yang terdapat
aliran kepercayaan disintegrasi
dalam buku yang disertai dengan paham yang mengakui adanya Tuhan Yang
penjelasannya dan disusun secara keadaan tidak bersatu padu, keadaan terpecah
Maha Esa, tetapi tidak termasuk atau tidak belah, hilangnya keutuhan atau persatuan,
alfabetis. berdasarkan ajaran salah satu dari keenam perpecahan
agama yang resmi (Islam, Katolik, Kristen
Protestan, Hindu, Buddha, dan Konghucu) deklarasi

daerah pernyataan ringkas dan jelas tentang suatu hal

bagian permukaan bumi dalam kaitannya egaliter
dengan keadaan alam dan sebagainya yang
khusus bersifat sama, sederajat

Daftar Pustaka Daftar Pustaka
Daftar yang mencantumkan judul buku
Adlhiyati, Z., & Achmad, A. 2019. Melacak Keadilan dalam Regulasi Poligami: Kajian Filsafat Keadilan Aristoteles, dan nama pengarang yang disusun secara
Thomas Aquinas, dan John Rawls. Undang: Jurnal Hukum, 2(2), 409–431. alfabetis yang dijadikan rujukan dalam
pembahasan materi buku ini.
Anwar, S. 2016. Teori Pertingkatan Norma dalam Usul Fikih. Asy-Syir'ah: Jurnal Ilmu Syari'ah dan Hukum,
50(1), 141–167.

Asshiddiqie, Jimly. 2011. Membudayakan nilai-nilai Pancasila dan kaedah-kaedah Undang-Undang Dasar negara RI
tahun 1945. Prosiding Kongres Pancasila III, 129–158.

Darmodiharjo, Darji dan Shidarta. 2014. Pokok-pokok Filsafat Hukum, Apa dan Bagaimana Filsafat Hukum
Indonesia (Edisi Revisi). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dinora, Aloysius G. 2019. Aristoteles Socrates Plato Sebuah Biografi. Yogyakarta: Penerbit Sociality.
Penerbit
erbit Bumi Indeks

Indeks A C
Kumpulan istilah penting, nama orang,
dan nama peristiwa yang disajikan secara adat istiadat 28, 34, 67, 116, 120, 136, 155, 166 cultural 33, 59, 68, 127
aturan 42, 62, 63, 64, 65, 66, 80, 83, 86, 96 Chuo Sangi In 12, 30, 84
alfabetis dan disertai dengan nomor
halaman dengan tujuan memudahkan siswa B D

mencari kata di dalam buku. bangsa 3, 6, 7, 8, 11, 14, 15, 17, 18, 19, 21, 22, daerah 12, 29, 39, 40, 46, 64, 84, 88, 92, 116, 120,
23, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 39, 40, 81, 87, 122, 126, 127, 128, 129, 130, 131, 135, 155,
89, 95, 96, 115, 116, 117, 118, 119, 120, 122, 157, 158, 159, 162, 163, 164, 165, 166, 168,
123, 124, 125, 126, 127, 138, 139, 140, 141, 169, 170
142, 143, 155, 157, 158, 159, 164, 165, 166,
169, 170

x Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
Daftar Isi
erbit Bumi
Prakata .................................................................................................................. iiiBumi Aksara
Capaian Pembelajaran............................................................................................ iv
Profil Pelajar Pancasila........................................................................................... vi
Kelengkapan Buku................................................................................................. vii

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara ................... 1
A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.............................................. 4
B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara ............................................... 17
C. Semangat dan Komitmen Pendiri Negara dalam Perumusan dan
Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara ............................................... 21
D. Kerja Sama dalam Hidup Bermasyarakat ................................................. 33
E. Arti Penting Kerja Sama dari Berbagai Sudut Pandang............................. 35
F. Bentuk-Bentuk Kerja Sama dalam Kehidupan di Masyarakat................... 41
Rangkuman ..................................................................................................... 47
Uji Kompetensi ............................................................................................... 49

Bab II Norma, Keadilan, dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 55
A. Manusia, Masyarakat, dan Norma............................................................ 57
B. Pengertian dan Jenis-Jenis Norma............................................................. 61
C. Norma dan Keadilan................................................................................. 68
D. Perilaku Sesuai dengan Norma ................................................................. 73
E. Hak dan Kewajiban .................................................................................. 80
F. Perumusan dan Pengesahan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 ............................................................................................... 83
G. Hubungan antara Pancasila dengan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan Amandemen UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945................................................................................................ 90
H. Keteladanan............................................................................................... 95
Rangkuman ..................................................................................................... 99
Uji Kompetensi ............................................................................................... 101

Daftar Isi xi
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
Penilaian Akhir Semester I..................................................................................... 107
Bab III Bhinneka Tunggal Ika............................................................................. 113erbit Bumi
A. Makna Bhinneka Tunggal Ika................................................................... 115Bumi Aksara
B. Identitas Nasional Bangsa Indonesia......................................................... 119
C. Keberagaman Bangsa Indonesia ................................................................ 123
D. Memaknai Keberagaman Bangsa Indonesia dalam Bingkai Bhinneka
Tunggal Ika............................................................................................... 138
Rangkuman ..................................................................................................... 144
Uji Kompetensi ............................................................................................... 146
Bab IV Karakteristik Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia ................................................................................................ 153
A. Negara Kesatuan Republik Indonesia....................................................... 156
B. Karakteristik Daerah................................................................................. 162
C. Mempertahankan Persatuan dan Kesatuan Indonesia............................... 169
Rangkuman ..................................................................................................... 172
Uji Kompetensi ............................................................................................... 174
Penilaian Akhir Semester II ................................................................................... 180
Glosarium .............................................................................................................. 186
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 189
Indeks .................................................................................................................... 191

xii Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
Bab Perumusan dan
erbit Bumi
I Penetapan PancasilaBumi Aksara
sebagai Dasar Negara

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia. Perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara dilakukan
oleh para pendiri negara. Dalam proses perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara diwarnai berbagai
perbedaan pendapat di antara para tokoh. Hal tersebut terjadi karena para tokoh berasal dari berbagai suku bangsa,
golongan, agama, jenis kelamin, dan aliran politik. Namun, dengan arti penting nilai Ketuhanan, gotong royong,
kekeluargaan, komitmen kebangsaan, berani dalam kebenaran, berpikir kritis dan kreatif, serta memiliki sifat visioner,
akhirnya tercapai kesepakatan untuk menetapkan Pancasila sebagai dasar negara.

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi dalam bab ini, kalian diharapkan mampu:
1. menganalisis proses perumusan sampai penetapan Pancasila sebagai dasar negara;
2. mengidentifikasi berbagai keteladanan pendiri negara dalam perumusan sampai penetapan Pancasila sebagai

dasar negara;
3. mengidentifikasi arti penting kerja sama dari berbagai sudut pandang;
4. menganalisis bentuk-bentuk kerja sama dalam kehidupan di masyarakat.

Sumber: https://bit.ly/3vyTWmx
Penerbit
erbit Bumi

Peta Konsep Aksar

Perumusan dan Penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara

membahas tentang

erbit BumiPerumusan Rancangan Rumusan dibahas Pengesahan Pancasila
Bumi AksaraDasar Negara Piagam Jakarta dalam sebagai Dasar Negara

diawali dengan hasil terjadi dalam

Kekalahan Jepang dalam Pembentukan Panitia Sidang Pertama PPKI
Perang Asia Timur Raya Sembilan
salah satu keputusan
janji kemerdekaan menemukan
Pengesahan UUD 1945
Pembentukan BPUPK dan Pesan Sejarah dengan beberapa
PPKI
sebagai keteladanan perubahan mendasar,
Sidang BPUPK di mana terdapat rumusan
Semangat dan Komitmen
menemukan para Pendiri Negara Pancasila di dalam
Pembukaan UUD 1945
Kata Kunci menerapkan
menemukan
BPUPK Nilai-Nilai Pancasila
Penerbit Gotong royong
erbit Bumi Kerja sama Keteladanan Pancasila
Komitmen kebangsaan Piagam Jakarta
Masyarakat PPKI

2 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
Kalian tentu tahu pondasi, bukan? Pondasi atau fundamen adalah
dasar bangunan yang kuat. Sebelum membangun sebuah bangunan,
seperti tempat tinggal, gedung, dan sebagainya, terlebih dahulu dibuat
pondasi yang benar-benar kuat. Pondasi yang kuat akan menjadi dasar
kekuatan bagi bangunan di atasnya.
Indonesia, ibarat sebuah bangunan besar yang menjadi ruang hidup
bagi rakyatnya dengan segala keberagaman yang ada di dalamnya.
Seperti halnya pada saat mendirikan sebuah bangunan maka untuk
menopang bangunan yang besar diperlukan pondasi atau fundamen
yang sangat kuat. Pondasi negara atau dasar negara diperlukan sebagai
landasan atau dasar bernegara dan bermasyarakat. Jadi, yang dilakukan
oleh para pendiri bangsa sebelum mendeklarasikan berdirinya negara
Indonesia adalah merancang, merumuskan, dan menetapkan dasar
negara Indonesia sebagai pondasi negara Indonesia.
erbit Bumi
Bumi Aksara

Penerbit
erbit Bumi
Sumber: https://bit.ly/3BX2ZzU

Gambar 1.1 Suasana sidang pertama PPKI (18 Agustus 1945)

Pada bab ini, kalian akan menganalisis proses perancangan, pe­
rumusan, dan penetapan dasar negara Indonesia yang dilakukan
oleh dua lembaga, yaitu BPUPK dan PPKI. Kalian akan diajak
untuk mencermati dan menganalisis berbagai dinamika yang terjadi
dalam proses tersebut serta mengidentifikasi berbagai keteladanan
dan penerapan kerja sama dari peristiwa bersejarah perancangan,
perumusan, dan penetapan dasar negara Indonesia.

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 3

Aksar
A. Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara
erbit Bumi
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dilepaskanBumi Aksara
dari peristiwa kekalahan Jepang pada Perang Asia Timur Raya
menjelang tahun 1945. Pendudukan Jepang memiliki arti penting dalam
revolusi Indonesia. Pada saat Jepang menyerah, terjadilah berbagai
peristiwa dalam revolusi Indonesia, yaitu proklamasi kemerdekaan
Indonesia, peristiwa perumusan dan penetapan dasar negara, serta
konstitusi negara Indonesia.

1. Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan (BPUPK)

Fase penjajahan Jepang di Indonesia ditandai dengan dimulainya
penyerbuan Jepang ke Indonesia pada 10 Januari 1942. Pada akhir
Februari 1942, militer Jepang menghancurkan armada gabungan
Belanda, Inggris, Australia, dan Amerika dalam pertempuran di
Laut Jawa. Pada 8 Maret 1942, pihak Belanda di Jawa menyerah dan
Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborgh ditawan oleh pihak Jepang.
Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan Belanda dan digantikan oleh
kekuasaan Jepang selama lebih kurang 3,5 tahun.

Sumber: https://bit.ly/3FSLYcR

Gambar 1.2 Suasana Belanda mengakui kekalahan dan menyerahkan kekuasaan Indonesia
kepada Jepang

Pada saat menduduki Indonesia, Jepang membagi wilayah Indonesia
menjadi tiga wilayah pemerintahan, yaitu sebagai berikut.
4 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
a. Pemerintahan Militer Angkatan Darat ke-25 (Tentara Malaya dan
Kedua Puluh Lima) dengan wilayah kekuasaan meliputi Sumatraerbit Bumi
dengan pusat pemerintahan di Bukittinggi.Bumi Aksara

b. Pemerintahan Militer Angkatan Darat ke-16 (Tentara Keenam Sumber: https://bit.ly/3jeAiHv
Belas) dengan wilayah kekuasaan meliputi Jawa dan Madura
dengan pusat pemerintahan di Jakarta. Gambar 1.3 Perdana Menteri Koiso

c. Pemerintahan Militer Angkatan Laut II (Armada Selatan Kedua)
dengan wilayah kekuasaan meliputi Sulawesi, Kalimantan, dan
Maluku dengan pusat pemerintahan di Makassar.

Kebijakan yang diberlakukan di tiga wilayah tersebut berbeda-beda.
Jawa dianggap politiknya lebih maju, tetapi secara ekonomi kurang
penting karena sumber daya utamanya adalah manusia. Hal tersebut
berlainan dengan wilayah lainnya, yang menjadikan sumber daya alam
sebagai sumber daya unggulan.
Kekuatan militer Jepang di Asia lambat laun menjadi lemah.
Pada Februari 1944, pasukan Amerika berhasil mengusir Jepang dari
Kwajalein di Kepulauan Marshall. Pada bulan Juli, Jepang kehilangan
pangkalan angkatan lautnya di Saipan (Kepulauan Mariana). Kekalahan-
kekalahan Jepang tersebut berdampak buruk pada situasi politik
dalam negeri Jepang. Pada 22 Juli 1944, Kabinet Perdana Menteri
Hideki Tojo jatuh dan digantikan Perdana Menteri Kuniaki Koiso.
Salah satu kebijakan strategis Perdana Menteri Koiso adalah tetap
mempertahankan pengaruh Jepang di negara-negara yang dikuasainya.
Dalam rangka mewujudkan kebijakan tersebut, Perdana Menteri Koiso
berpidato di depan sidang parlemen Jepang pada 7 September 1944
yang isi pidatonya adalah memberi “janji kemerdekaan di kemudian
hari” kepada Indonesia (Jepang memberi nama To Indo atau Hindia
Timur). Pidato tersebut kemudian dikenal dengan Deklarasi Koiso.
Namun, format kemerdekaan yang dijanjikan Koiso belum jelas,
apakah meliputi seluruh wilayah Indonesia atau hanya sebagian wilayah
saja.
Penerbit
erbit BumiTugas 1.1

Pulau Saipan merupakan basis pertahanan utama Jepang. Sebanyak 32.000 pasukan Negara Matahari Terbit ini
membangun strong hold di pulau yang menjadi bagian dari Kepulauan Mariana. Apa pendapat kalian tentang kekalahan
Jepang di Pulau Saipan? Apa akibat kekalahan tersebut terhadap perjuangan di Indonesia? Tuliskan pendapat kalian
dalam selembar kertas dan kumpulkan hasilnya kepada guru.

Rancangan awal pemerintahan Koiso untuk kemerdekaan
Indonesia adalah bahwa kemerdekaan tersebut akan diberikan melalui
dua tahap. Pertama, melalui Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPK) yang dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu
Junbi Cosakai. Kedua, mendirikan Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 5

Aksar
Iinkai. Dalam konsep rancangan pemerintahan Jepang, dua lembaga
tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Wewenang BPUPK hanyaerbit Bumi
sebatas melakukan upaya penyelidikan kemerdekaan. Adapun PPKIBumi Aksara
memiliki kewenangan untuk menyusun, merancang, dan menetapkan
UUD. Akan tetapi, konsep ini ternyata berubah secara mendasar dalam
praktiknya karena keberanian dan kreativitas para pemimpin bangsa
Indonesia masa itu yang berhasil menerobos batas-batas formalitas
yang telah ditetapkan pemerintah Jepang.

BPUPK (sebagaimana rancangan “janji kemerdekaan” Jepang)
dibentuk di tiga wilayah pemerintahan. BPUPK wilayah Jawa dan
Madura dibentuk pada 29 April 1945 dengan K.R.T. Radjiman
Wedyodiningrat sebagai ketuanya. BPUPK wilayah Sumatra baru
dibentuk pada 25 Juli 1945 dengan Muhammad Sjafei sebagai ketuanya.
Adapun BPUPK di wilayah timur (Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku)
belum sempat dibentuk.

? Wawasan Kewarganegaraan

Radjiman Wedyodiningrat merupakan sosok yang terlibat dalam pergerakan nasional melawan penjajah. Ia pernah
menjadi Ketua Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) yang merancang cikal bakal konstitusi
Indonesia. Selain dikenal sebagai tokoh politik, Radjiman juga adalah dokter lulusan Sekolah Dokter Djawa atau School
tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA) pada Desember 1898. Kariernya sebagai tenaga medis dimulai ketika menjadi
pegawai Centraal Burgerlijke Ziekeninrichting (sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo). Setahun setelah ia lulus,
Radjiman bekerja sebagai petugas bedah mayat.

Sejak Mei 1899 sampai 1901, ia ditugaskan oleh pemerintah kolonial untuk melayani masyarakat di beberapa
daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pada tahun 1903, ia ditarik pulang ke Batavia dan ditugaskan menjadi Assistant
Leraar (Asisten Dosen) di almamaternya. Selain membantu dosen, ia juga kembali sekolah untuk meraih gelar Indische-
Arts guna meningkatkan keterampilan dan kualifikasi kedokterannya. Di STOVIA, sebagaimana siswa lainnya, Radjiman
mendapatkan pengalaman luar biasa yang sangat berguna dalam gerak perjuangannya. Dan hal ini terjadi juga pada diri
Radjiman yang tumbuh menjadi pelajar cerdas dan kritis. Apalagi Radjiman saat itu sudah memiliki pengalaman lapangan
dengan melihat kesulitan rakyat di daerah. Hal-hal ini yang mendorong Radjiman untuk semakin giat menolong rakyat.

Tugas 1.2

Pemerintah kolonial menugaskan Radjiman Wedyodiningrat untuk melayani masyarakat di daerah Jawa karena latar
belakangnya sebagai lulusan sekolah kedokteran. Setelah mendapat pengalaman di lapangan membuat beliau terdorong
untuk menolong rakyat Indonesia. Carilah informasi mengenai bentuk perjuangan yang dilakukan Radjiman Wedyodiningrat.
Kalian dapat mencarinya di buku atau internet. Kerjakan bersama teman sebangku kalian dan presentasikan hasilnya di
depan kelas secara bergantian dengan kelompok lainnya.

Dokumen dan peristiwa perumusan dan penetapan dasar negara
serta konstitusi negara (UUD 1945) yang kalian kenal sampai saat ini
adalah produk dari BPUPK wilayah Jawa dan Madura. BPUPK wilayah
Sumatra tidak melahirkan dokumen penting karena pembentukannya
terlambat menjelang kekalahan Jepang. Adapun BPUPK wilayah timur
sama sekali tidak menghasilkan dokumen karena memang belum
sempat dibentuk.

6 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
Jadi, terlihat di sini bahwa BPUPK (tanpa kata Indonesia) yang Smart Learning
dibentuk Jepang belum merepresentasikan (mewakili) wilayaherbit Bumi
Indonesia secara keseluruhan, melainkan merupakan representasi dariBumi AksaraInformasi mengenai sejarah
tiga pembagian wilayah di Indonesia. Lalu, bagaimana dengan PPKI peringatan hari lahir Pancasila
sebagai kelanjutan dari BPUPK? Mengapa ada nama Indonesia dalam dapat kalian pindai melalui QR
lembaga PPKI? Keanggotaan PPKI tidak hanya mewakili wilayah Jawa Code berikut.
dan Madura saja, melainkan juga menyertakan perwakilan dari wilayah
Sumatra dan wilayah timur Indonesia. Jadi, komposisi anggota PPKI Sumber: https://bit.ly/3J2qjPX
merepresentasikan seluruh komponen bangsa Indonesia.
Peristiwa tersebut menggambarkan telah terjadi pergulatan yang Jawablah pertanyaan berikut
cukup dinamis dalam revolusi Indonesia. Pembentukan BPUPK berdasarkan QR Code.
di tiga wilayah pemerintahan Jepang yang kemudian mengerucut 1. Siapa pengawal Soekarno
menjadi PPKI membuktikan bahwa para tokoh pemimpin bangsa telah
menemukan kebenaran historis untuk menjelmakan diri menjadi satu dan keluarganya?
wadah bangsa Indonesia. Kebenaran historis ini setidaknya dilandasi 2. Apa nama buku yang
oleh dua hal, yaitu sebagai berikut.
a. Komposisi anggota PPKI yang menampung seluruh perwakilan berisi kumpulan pidato
Soekarno?
komponen bangsa Indonesia adalah sebuah keberanian yang luar 3. Kapan peringatan hari lahir
biasa. Keberanian dan kreativitas para pemimpin bangsa Indonesia Pancasila pertama kali di­
masa itu yang berhasil menerobos batas-batas formalitas yang sel­ enggarakan?
telah ditetapkan pemerintah Jepang.
b. Para pemimpin bangsa pada masa itu telah melepaskan identitas
dan ego kewilayahannya untuk kepentingan yang lebih besar,
yaitu kemerdekaan Indonesia. Terlihat nuansa komitmen kebang­
saan yang begitu kental dalam peristiwa ini.
Dari penjelasan di atas mengenai latar belakang pembentukan
BPUPK dan PPKI, dapat disimpulkan bahwa tugas mulia dua lembaga
tersebut adalah membuat pondasi yang kuat untuk Indonesia, dengan
segala kebinnekaan (keberagaman) yang ada di dalamnya. Pondasi yang
dimaksud adalah pondasi dasar negara (ideologi negara) dan kon­sti­tusi
negara (UUD).

2. Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan
Kemerdekaan (BPUPK)

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa BPUPK yang memiliki
dokumen lengkap adalah BPUPK untuk wilayah Jawa-Madura.
Namun, dokumen yang dihasilkan oleh BPUPK Jawa-Madura ini
menjadi materi utama dalam pembahasan pada sidang PPKI, karena
PPKI adalah lembaga yang merepresentasikan perwakilan seluruh
komponen bangsa Indonesia.
Jumlah anggota BPUPK pada awalnya adalah 63 orang. Pada
perkembangannya, anggota BPUPK berjumlah 69 orang. Meskipun
BPUPK ini untuk wilayah Jawa-Madura saja, tetapi Pulau Jawa
Penerbit
erbit Bumi 7
Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Aksar
Tugas 1.3 merupakan pusat pergerakan dan tempat tinggal para tokoh politik serta
tokoh pergerakan dari seluruh Indonesia, hal tersebut berakibat pada
Keanggotaan BPUPK diklasi­fi­ka­ komposisi keanggotaan BPUPK yang mencerminkan keberagaman
sikan ke dalam lima golongan. etnis (suku bangsa) dan agama yang ada di tanah air. Secara garis besar,
Jelaskan lima golongan tersebut keanggotaan BPUPK diklasifikasikan ke dalam lima golongan, yaitu
dalam bentuk makalah. Kalian sebagai berikut.
dapat mencari informasi di a. Golongan pergerakan (lintas etnis dan agama).
buku atau internet. Kerjakan b. Golongan Islam.
secara berkelompok dengan c. Golongan birokrat (kepala jawatan).
jumlah anggota empat orang. d. Wakil kerajaan (kooti) dan pangreh praja (residen, wakil residen,
Diskusikan hasilnya dengan
kelompok lain. bupati, walikota).
e. Golongan peranakan atau keturunan, yang terdiri atas 4 orang

ketur­ unan Tionghoa, 1 orang keturunan Arab, dan 1 orang ketu-
runan Belanda.
erbit Bumi
Bumi Aksara
Tokoh Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito

Sumber: https://bit.ly/3BVVzgr

Siti Sukaptinah lahir di Yogyakarta pada 28 Desember 1907. Beliau adalah anak seorang abdi dalem
bernama R. Sastrawecana. Semasa sekolah di HIS Keputran yang didirikan Sultan Hamengkubuwono VII,
beliau aktif di Siswapraja Wanita Muhammadiyah (cikal bakal Aisyiyah). Setelah lulus dari HIS, Sukaptinah
melanjutkan ke MULO Ngupasan dan aktif di Jong Java. Pada 1924 beliau pindah ke Taman Guru, Taman
Siswa, sampai dengan lulus tahun 1926. Beliau diajarkan langsung oleh Ki Hadjar Dewantara dan istri. Pada 1929,
beliau menikah dengan Sunaryo Mangunpuspito, laki-laki yang dikenalnya ketika sama-sama menjadi aktivis Jong Java.
Di dalam sejarah gerakan perempuan, Siti Sukaptinah dikenal sebagai aktivis organisasi perempuan pada masa
kolonial. Beliau adalah anggota kelompok nasionalis Islam Jong Islaminten Bond Dames Afdeling (JIBDA) dengan latar
belakang pendidikan nasionalis. Beliau juga aktif di dalam Kongres Perempuan Indonesia I pada 1928. Sukaptinah,
merupakan aktivis Jong Islaminten Bond yang juga berpartispasi aktif dalam Kongres Perempuan I–IV dengan
memberikan arti penting melalui ranah politik. Beliau juga pernah duduk di parlemen Semarang sebagai wakil
perempuan dengan pemikiran politiknya tentang pentingnya perempuan secara tegas memperjuangkan hak pilih
dan keterwakilan perempuan di parlemen.

Sumber: https://bit.ly/3jcDmE2, https://bit.ly/30w4lnv
Penerbit
erbit Bumi
Tugas 1.4 Tidak semua anggota BPUPK laki-laki. Terdapat dua perem­
puan yang menjadi anggota BPUPK, yaitu Ny. Maria Ulfa Santoso
Carilah informasi mengenai dan Ny. R.S.S. Sunaryo Mangunpuspito. Kalian dapat melihat ke­
anggota BPUPK di wilayah anggotaan BPUPK walaupun hanya di lingkup Jawa Madura saja,
Sumatra, Jawa Madura, dan tetapi komposisinya begitu beragam etnis, agama, golongan dalam
Timur. Kalian dapat mencari­ masyarakat, dan keberagaman gender. Adapun susunan kepengurusan
nya di buku atau internet dan BPUPK adalah sebagai berikut.
kerjakan di buku tugas kalian. Ketua (Kaityoo): Dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
Ketua Muda (Haoekoe Kaityoo):
1. Itibangase Tosio Tekisan (anggota luar biasa, bangsa Jepang).
2. R.P. Suroso (merangkap kepala tata usaha).

8 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
Dalam menjalankan tugasnya, BPUPK mengadakan sidang
sebanyak dua kali, yaitu sidang pertama tanggal 29 Mei–1 Juni 1945erbit Bumi
untuk membahas rancangan dasar negara dan sidang kedua pada 10–16Bumi Aksara
Juli 1945 untuk membahas rancangan Undang-Undang Dasar. Ketua Sumber: https://bit.ly/3BYC0UY, https://bit.
BPUPK, K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat ketika membuka sidang ly/2XrZiU8
pertama tanggal 29 Mei 1945 menyatakan dengan tegas bahwa masalah
pokok yang dibahas dalam sidang BPUPK adalah “Apakah dasar dari Gambar 1.4 Dr. K.R.T. Radjiman
negara yang akan kalian bentuk itu?”. Untuk menanggapi pidato K.R.T. Wedyodiningrat (atas) dan Raden
Radjiman Wedyodiningrat tersebut, anggota-anggota BPUPK lainnya Pandji Suroso (bawah)
kemudian mengemukakan pandangannya. Terdapat banyak anggota
BPUPKI yang mengemukakan pandangannya mengenai dasar negara Tugas 1.5
Indonesia. Dari pandangan-pandangan yang dikemukakan, terdapat
beberapa hal yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Pandangan- Carilah informasi mengenai
pandangan para tokoh BPUPK yang berkaitan dengan nilai-nilai hasil dari sidang pertama dan
Pancasila adalah sebagai berikut. kedua BPUPK. Kalian dapat
a. Mengenai pentingnya nilai Ketuhanan sebagai fundamen mencarinya di buku atau
internet. Presentasikan hasilnya
ke­negaraan dikemukakan oleh Mohammad Yamin, Wiranata­ di depan kelas secara bergantian
kusuma, Surio, Susanto Tirtoprodjo, Dasaad, Agus Salim, Abdul­ dengan siswa lainnya.
rachim Pratalykrama, Abdul Kadir, K.H. Sanusi, Ki Bagus Hadi­
kusumo, Supomo, dan Moh. Hatta.
b. Mengenai pentingnya nilai kemanusiaan dikemukakan oleh
Radjiman Wedyodiningrat, Mohammad Yamin, Wiratanakusuma,
Wurjan­ingrat, Susanto Tirtoprodjo, Wongsonagoro, Supomo,
Liem Kun Hian, dan Ki Bagus Hadikusumo.
c. Pentingnya nilai persatuan dikemukakan oleh Mohammad Yamin,
Sosrodiningrat, Wiranatakusuma, Wurjaningrat, Surio dan
Susanto Tirtoprodjo, Abdulrachim Pratalykrama dan Sukiman,
Abdul Kadir, Supomo, Dahler, serta Ki Bagus Hadikusumo.
d. Pentingnya nilai demokrasi permusyawaratan dikemukakan
oleh Mohammad Yamin, Wurjaningrat, Susanto Tirtoprodjo,
Abdulrachim Pratalykrama, Ki Bagus Hadikusumo, dan Supomo.
e. Pentingnya nilai keadilan atau kesejahteraan sosial dikemukakan
oleh Mohammad Yamin, Surio, Abdulrachim Pratalykrama,
Abdul Kadir, Supomo, dan Ki Bagus Hadikusumo.

Berbagai pendapat atau prinsip-prinsip mengenai fundamen
kenegaraan yang dikemukakan oleh para anggota BPUPK tersebut
ternyata belum ada yang merumuskan secara sistematis dan menye­
luruh sebagai suatu dasar negara seperti yang dikehendaki oleh K.R.T.
Radjiman Wedyodiningrat. Barangkali pandangan Mohammad Yamin,
Supomo, dan Soekarno lebih mendekati apa yang diminta oleh K.R.T.
Radjiman Wedyodiningrat. Pandangan Mohammad Yamin, Supomo,
dan Soekarno mengenai dasar negara adalah sebagai berikut.
Penerbit
erbit Bumi 9
Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Aksar
a. Mohammad Yamin
erbit Bumi
Pandangan Mr. Mohammad Yamin mengenai dasar negara disampaikanBumi Aksara
dalam sidang pertama BPUPK pada tanggal 29 Mei 1945 secara lisan dan
tertulis. Usulan dasar negara secara lisan (pidato), yaitu sebagai berikut.
1) Peri Kebangsaan.
2) Peri Kemanusiaan.
3) Peri Ketuhanan.
4) Peri Kerakyatan.
5) Kesejahteraan Rakyat.
Setelah selesai menyampaikan pidatonya, Mr. Mohammad Yamin
juga menyerahkan secara tertulis rancangan UUD yang di dalamnya
memuat lima rumusan dasar negara, yaitu sebagai berikut.
1) Ketuhanan Yang Maha Esa.
2) Kebangsaan persatuan Indonesia.
3) Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab.
4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam per­

musyawaratan/perwakilan.
5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

? Wawasan Kewarganegaraan

Mohammad Yamin lahir pada tanggal 24 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatra Barat.
Yamin merupakan pahlawan nasional, budayawan, dan aktivis hukum terkenal di
Indonesia. M. Yamin memiliki pendidikan yang lengkap. Pendidikannya dimulai ketika ia
bersekolah di Hollands Inlandsche School (HIS). Ia juga mendapat pendidikan di sekolah
guru. M. Yamin juga mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Pertanian Bogor,
Sekolah Dokter Hewan Bogor, AMS, hingga sekolah kehakiman (Recht Hogeschool) Jakarta.

M. Yamin termasuk salah satu pakar hukum dan juga merupakan penyair
terkemuka angkatan Pujangga Baru. Ia banyak menghasilkan karya tulis pada dekade
1920 yang sebagian dari karyanya menggunakan bahasa Melayu. Karya-karya tulis M.
Yamin diterbitkan dalam jurnal Jong Sumatra. Ia juga merupakan salah satu pelopor
puisi modern. M. Yamin banyak menulis buku sejarah dan sastra yang cukup di kenal,
yaitu Gajah Mada (1945), Sejarah Peperangan Diponegoro, Tan Malaka (1945), Tanah Sumber: https://bit.ly/3DV4z6d
Air (1922), Indonesia Tumpah Darah (1928), Ken Arok dan Ken Dedes (1934), Revolusi
Amerika (1951).

M. Yamin juga merupakan anggota BPUPK dan anggota Panitia Sembilan yang berhasil merumuskan Piagam Jakarta.
Piagam Jakarta ini merupakan cikal bakal dan merupakan dasar dari terbentuknya UUD 1945 dan Pancasila. Tercatat M.
Yamin juga pernah diangkat sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Setelah Indonesia merdeka, Yamin banyak duduk di jabatan-jabatan penting negara, di antaranya adalah menjadi
anggota DPR sejak tahun 1950; Menteri Kehakiman (1951–1952); Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan
(1953–1955); Menteri Urusan Sosial dan Budaya (1959–1960); Ketua Dewan Perancang Nasional (1962); dan Ketua
Dewan Pengawas IKBN Antara (1961–1962).

M. Yamin wafat pada tanggal 17 Oktober 1962 di Jakarta dan dimakamkan di Desa Talawi, Kabupaten Sawahlunto,
Sumatra Barat. Ia wafat ketika menjabat sebagai Menteri Penerangan. M. Yamin dianugerahi gelar Pahlawan Nasional
pada tahun 1973 sesuai dengan SK Presiden RI No. 088/TK/1973.

Sumber: https://bit.ly/2Z5oRep

10 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
b. Supomo
erbit Bumi Sumber: https://bit.ly/30BfpQq
Pandangan Mr. Supomo mengenai dasar negara disampaikan dalamBumi Aksara
sidang pertama BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Mr. Supomo menge­­ Gambar 1.5 Supomo
muk­ ak­ an tiga paham atau teori tentang negara, yaitu sebagai berikut.
Smart Learning
1) Teori Individualisme
Negara merupakan masyarakat hukum yang disusun berdasarkan Pindai QR Code berikut.
atas kontrak (perjanjian) antara seluruh individu dalam masyarakat.
Paham ini merupakan induk dari liberalisme dan kapitalisme. Sumber: https://bit.ly/3Hu78y6

2) Teori Golongan (Kelas) Catatlah hal-hal penting apa
Negara merupakan alat dari golongan (kelas) yang kuat untuk saja yang kalian dapat dan
menguasai golongan (kelas) yang lemah. Teori ini dianut oleh buatlah kesimpulan.
negara-negara yang berhaluan sosialis-komunis.
Sumber: https://bit.ly/3aL9Dxl
3) Teori Integralistik
Menurut teori integralistik, keberadaan negara adalah untuk Gambar 1.6 Soekarno

menj­amin kepentingan masyarakat seluruhnya. Artinya, semua
golongan menyatu sebagai masyarakat organis. Tugas utama
negara adalah menjamin keselamatan hidup bangsa seluruhnya
sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

Menurut Supomo, dari ketiga teori tersebut yang sesuai dengan
kondisi dan sifat asli bangsa Indonesia adalah teori integralistik.
Prinsip-prinsip Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah,
dan keadilan/kesejahteraan hanya disebutkan secara tersirat dalam
uraiannya mengenai negara integralistik.

c. Soekarno

Pandangan Soekarno mengenai dasar negara disampaikan dalam sidang
pertama BPUPK pada tanggal 1 Juni 1945. Soekarno mengemukakan
lima asas yang akan dijadikan sebagai dasar negara (philosophische grondslag).
Lima asas tersebut menurut Ir. Soekarno atas petunjuk teman beliau
yang seorang ahli bahasa, kemudian diberi nama Pancasila. Lima asas
tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kebangsaan Indonesia.
2) Internasionalisme atau peri kemanusiaan.
3) Mufakat atau demokrasi.
4) Kesejahteraan sosial.
5) Ketuhanan yang berkebudayaan.

Lima asas (Pancasila) tersebut dapat diperas menjadi tiga asas
(Trisila), yaitu sebagai berikut.
1) Sosio nasionalisme.
2) Sosio demokrasi.
3) Ketuhanan.
Penerbit
erbit Bumi
Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 11

Aksar
Tugas 1.6 Tiga asas (Trisila) tersebut dapat diperas lagi menjadi satu asas
(Ekasila), yaitu gotong royong. Gotong royong merupakan sebuah
1. Bentuklah kelompok ber­ prinsip yang telah lama hidup dan berkembang di Nusantara.
anggotakan 4–5 orang.
3. Piagam Jakarta
2. Kemudian, diskusikan
dalam kelompok tentang Sebagai langkah tindak lanjut menanggapi berbagai pandangan dan
usulan dari Mohammad usulan mengenai dasar negara yang dikemukakan oleh para anggota
Yamin, Mr. Supomo, dan BPUPK, pada masa akhir sidang pertama Ketua BPUPK kemudian
Ir. Soekarno. membentuk sebuah panitia kecil yang dipimpin oleh Ir. Soekarno.
Panitia kecil ini dikenal dengan Panitia Delapan karena anggotanya
3. Presentasikan hasil diskusi berjumlah delapan orang. Anggota Panitia Delapan adalah Ir. Soekarno,
kelompok di depan kelas Moh. Hatta, Mohammad Yamin, A.A. Maramis, M. Sutardjo
agar mendapat tanggapan Kartohadikusumo, Otto Iskandar Dinata (golongan kebangsaan), Ki
dari kelompok lain. Bagus Hadikusumo, dan K.H. Wachid Hasjim (golongan Islam).
erbit Bumi Panitia Delapan memiliki dua tugas penting. Pertama, menyusun
Bumi Aksara rumusan dasar negara yang dapat disetujui oleh semua pihak dan
golongan. Materi utama yang dibahas oleh panitia kecil tersebut adalah
pidato Ir. Soekarno ditambah usulan dari anggota BPUPK yang lain.
Kedua, mengumpulkan berbagai usulan dari para anggota BPUPK yang
akan dibahas pada masa sidang berikutnya (sidang kedua BPUPK
tanggal 10–17 Juli 1945).
Ir. Soekarno dalam kedudukannya sebagai ketua panitia kecil,
kemudian melakukan berbagai inisiatif di luar kerangka formalitas
BPUPK. Inisiatif yang diambil Ir. Soekarno tersebut dilakukan pada
masa reses (masa di luar masa sidang). Beberapa inisiatif yang dilakukan
Ir. Soekarno adalah sebagai berikut.
a. Ir. Soekarno memanfaatkan masa persidangan ke-8 Chuo Sangi In

(Dewan Pertimbangan Pusat) pada 18–21 Juni 1945 untuk meng­
ad­akan pertemuan membahas berbagai hal yang berhu­bunga­­n
dengan tugas-tugas panitia kecil. Sebanyak 47 orang diundang
untuk hadir dalam pertemuan tersebut. Undangan sebanyak 47
orang tersebut terdiri atas 32 anggota Chuo Sangi In yang merangkap
anggota BPUPK ditambah 15 anggota BPUPK yang bukan
anggota Chuo Sangi In yang tinggal di Jakarta. Namun, ternyata
yang dapat hadir hanya 38 orang saja. Beberapa hal yang berhasil
diformulasikan dalam pertemuan ini adalah sebagai berikut.
1) Indonesia merdeka secepatnya.
2) Dasar negara.
3) Bentuk negara Uni atau Federasi.
4) Daerah negara Indonesia.
5) Badan perwakilan rakyat.
6) Badan penasihat.
Penerbit
erbit Bumi
12 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
7) Bentuk negara dan kepala negara.
8) Pembelaan.erbit Bumi
9) Keuangan.Bumi Aksara

? Wawasan Kewarganegaraan

Sekilas Mengenai Chuo Sangi In
Pada 5 September 1943, Kumaikici Harada, Panglima Tertinggi (Saiko Shikikian) Jepang, mengeluarkan Osamu Seirei
(semacam Undang-undang) Nomor 36 dan 37 mengenai pembentukan Chuo Sangi In (Dewan Pertimbangan Pusat) dan
Chuo Sangi Kai (Dewan Pertimbangan Karesidenan). Pembentukan ini juga diiringi dengan kewajiban melibatkan tokoh-
tokoh Indonesia sebagai penasihat dan pelaksana ke dalam organisasi pemerintah secara resmi. Chuo Sangi In bertugas
mengajukan usul kepada pemerintah serta menjawab pertanyaan pemerintah mengenai soal-soal politik. Chuo Sangi In
juga berwenang menyarankan tindakan yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Militer.

Secara umum, badan ini mirip dengan Volksraad (Dewan Perwakilan Rakyat) pada masa pendudukan Belanda
sebelumnya. Hanya saja, Chuo Sangi In tidak berwenang menentukan pemerintahan Indonesia secara utuh. Pada waktu
itu, penentuan dan kendali utama pemerintahan Indonesia harus atas persetujuan pemerintah pusat di Tokyo.

Pada sidang pertama Chuo Sangi In pada 17 Oktober 1943, Ir. Soekarno dilantik sebagai ketua dengan didampingi
dua orang wakil ketua, yaitu R.M.A.A. Kusumo Utoyo dan Dr. dr. Buntaran Martoatmojo. Anggota Chuo Sangi In terdiri
atas 23 orang yang diangkat Saiko Shikikan (panglima tertinggi), 2 orang dipilih Chuo Sangi Kai dan Tokubetsu Shi Sangi
Kai (Dewan Pertimbangan Kotapraja), dan 2 orang diusulkan oleh kooti dan koci (Solo dan Yogyakarta). Pada tanggal 10
September 1944, anggota Chuo Sangi In ditambah dari 23 orang ditambah menjadi 28 orang. Pada tanggal 7 November
1944, anggota keseluruhan ditambah lagi menjadi 60 orang. Beberapa anggota Chuo Sangi In, antara lain Ir. Soekarno,
R.M.A.A. Kusumo Utoyo, Dr. dr. Buntaran Martoatmojo, R. Abikusno Cokrosuyoso, R. Margono Joyodikusumo, Mr. R. W.
Sumanang, Mr. R. Sujono, R. Gatot Mangkuprojo, Moh. Yamin, Mr. J. Latuharhary, Abdurrahman Baswedan, dan seorang
berkebangsaan Cina, Yap Cwan Bing.

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu tanpa syarat, tidak ada usulan dari Saikho Sikikan untuk kepentingan Perang
Pasifik. Atas dasar itu maka Chuo Sangi In dibubarkan tanpa ada pernyataan resmi.

Jejak sejarah Gedung Chuo Sangi In dapat dilihat sampai saat ini. Gedung Chuo Sangi In di Jakarta sebelumnya
merupakan gedung Volksraad pada tahun 1925. Saat ini, gedung tersebut lebih dikenal sebagai Gedung Pancasila yang
terletak di kompleks Kementerian Luar Negeri dan merupakan tempat bersejarah yang menjadi saksi lahirnya Pancasila.

Sumber: https://bit.ly/3E904Fl, https://bit.ly/3lR1RZd, https://bit.ly/3DOapWO

b. Pada 22 Juni 1945, Ir. Soekarno mengambil inisiatif informal
untuk membentuk panitia kecil dengan jumlah anggota sebanyak
sembilan orang tokoh. Sembilan orang tokoh tersebut adalah Ir.
Soekarno (sebagai ketua), Moh. Hatta, Mohammad Yamin, A.A.
Maramis, Subardjo, K.H. Wachid Hasjim, K.H. Kahar Muzakir,
H. Agus Salim, dan R. Abikusno Cokrosuyoso. Panitia kecil
ini kemudian dikenal dengan Panitia Sembilan. Tugas Panitia
Sembilan adalah merumuskan Pancasila sebagai dasar negara dalam
suatu rancangan pembukaan hukum dasar (preambule konstitusi)
yang juga dipersiapkan sebagai rancangan teks proklamasi.

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 13
Penerbit
erbit Bumi

Aksar

erbit Bumi
Bumi Aksara
Sumber: https://bit.ly/3n5aMWq

Gambar 1.7 Panitia Sembilan

Pembentukan Panitia Sembilan oleh Ir. Soekarno merupakan
sebuah terobosan yang dilatarbelakangi oleh dua alasan, yaitu sebagai
berikut.
a. Ir. Soekarno sadar bahwa persatuan bangsa Indonesia menjadi

kata kunci yang sangat penting dalam upaya untuk mewujudkan
kemerdekaan Indonesia. Pada kenyataannya, masih ada pihak-
pihak dalam tubuh BPUPK yang kurang setuju dengan konsep
Pancasila 1 Juni 1945. Oleh karena itu, Ir. Soekarno ingin
membuka ruang diskusi yang ditindaklanjuti dengan penyusunan
rumusan yang dapat diterima oleh semua pihak.
b. Ir. Soekarno melihat bahwa formalitas yang cenderung resmi dan
kaku sengaja dilakukan oleh pihak Jepang karena pihak Jepang
ingin memperlambat proses kemerdekaan Indonesia. Berdasarkan
rancangan Jepang, tugas BPUPK hanyalah sebatas melakukan

14 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
penyelidikan mengenai persiapan kemerdekaan Indonesia. Ada­
pun kewenangan untuk menyusun dan menetapkan UUD berada
pada PPKI. Sikap Jepang harus disikapi secara cerdas dengan usaha
mempercepat kemerdekaan dengan mengurangi risiko sekecil
mungkin. Sikap cerdas dan cepat tersebut terlihat dari upaya Ir.
Soekarno yang didukung oleh tokoh pendiri bangsa yang lain
untuk melakukan inisiatif loncatan langkah cerdas dalam tubuh
BPUPK sehingga BPUPK kemudian melampaui kewenangan
yang telah ditetapkan oleh Jepang. Selain berhasil merumuskan
hukum dasar (UUD), ternyata BPUPK melalui panitia informal,
yaitu Panitia Sembilan telah berhasil merumuskan dasar negara
Indonesia.
erbit Bumi
Bumi Aksara
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia,
inisiatif Ir. Soekarno yang berupa pembentukan
Panitia Sembilan menjadi sebuah peristiwa penting
yang bersejarah. Pada 22 Juni 1945, rancangan
preambule (pembukaan) hukum dasar hasil diskusi
dan kompromi para anggota Panitia Sembilan
kemudian ditandatangani oleh semua anggota. Oleh
Ir. Sukarno rancangan pembukaan tersebut diberi
nama Mukaddimah, oleh Mohammad Yamin disebut
Piagam Jakarta, dan oleh Sukiman Wiryosanjoyo
disebut Gentlemen’s Agreement.

Coba kalian cermati isi rumusan Piagam Jakarta
tersebut! Pada alinea terakhir rumusan Piagam Jakarta
terdapat rumusan tentang dasar negara. Rumusan
dasar negara tersebut merupakan hasil kompromi
dan konsensus para tokoh Panitia Sembilan. Hasil
kompromi dan konsensus tersebut adalah penyem­
purnaan terhadap urutan dan redaksional rumusan
Pancasila versi 1 Juni 1945 (usulan Ir. Soekarno).
Penyempurnaan tersebut terjadi dalam hal-hal sebagai
berikut.
Penerbit
erbit Bumi
a. Prinsip Ketuhanan dipindah dari sila terakhir
(sila kelima) menjadi sila pertama dengan ditam­
bah anak kalimat sebanyak tujuh kata, yaitu
“dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluk-pemeluknya.” Menurut Moh.
Hatta perubahan ini adalah perubahan prinsip Sumber: https://bit.ly/3lPQBw8
Ketuhanan dari posisi pengunci (di sila kelima)
Gambar 1.8 Naskah Piagam Jakarta

menjadi posisi pembuka (sila kesatu). Dengan perubahan ini
maka fundamen moral menjadi landasan dari fundamen politik,
yaitu negara dan politik mendapat dasar moral yang kuat, yaitu
dasar Ketuhanan.

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 15

Aksar
b. Prinsip internasionalisme atau peri kemanusiaan tetap dipo­si­si­
kan pada sila kedua dengan perubahan redaksi menjadi Keman­ u­erbit Bumi
siaan yang adil dan beradab.Bumi Aksara

c. Prinsip kebangsaan Indonesia, selain berubah posisi dari sila
pertama menjadi sila ketiga juga mengalami perubahan redaksi
menjadi Persatuan Indonesia.

d. Prinsip mufakat atau demokrasi, selain berubah posisi dari sila
ketiga menjadi sila keempat juga mengalami perubahan redaksi
menjadi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan.

e. Prinsip kesejahteraan sosial, selain mengalami perubahan posisi
dari sila keempat menjadi sila kelima juga berubah redaksinya
menjadi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sumber: https://bit.ly/3G2tOoK

Gambar 1.9 Suasana rapat pembahasan Piagam Jakarta

Rumusan Piagam Jakarta sebagai hasil kerja dari Panitia Sembilan
dan berbagai usulan yang dihimpun selama pertemuan di Panitia
Sembilan kemudian dilaporkan dan didiskusikan pada sidang BPUPK
yang kedua (10–17 Juli 1945). Pada sidang BPUPK kedua tanggal 10
Juli 1945, Ir. Soekarno meminta maaf atas inisiatifnya membentuk
panitia kecil (Panitia Sembilan) yang dilakukan di luar batas formalitas
dan tidak sesuai prosedur dalam BPUPK dengan alasan sebagaimana
yang sudah disampaikan pada penjelasan sebelumnya. Sidang BPUPK
kemudian menerima hasil kerja Panitia Sembilan sebagai rancangan
pembukaan hukum dasar (pembukaan UUD).
Dinamika yang terjadi dalam BPUPK adalah bahwa hasil ru­
musan Piagam Jakarta menimbulkan perdebatan yang tajam terkait
pencantuman “tujuh kata” sebagai anak kalimat dari sila Ketuhanan
16 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
(Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya) dengan segala ketentuan turunannya. Perdebatan tersebut
bukan hanya datang dari golongan kebangsaan, tetapi juga ada variasi
pandangan di kalangan golongan Islam sendiri. Namun demikian, hasil
rumusan Piagam Jakarta tersebut tetap bertahan sampai dengan akhir
masa persidangan BPUPK yang kedua (17 Juli 1945).

Soal Tantangan

Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara tidak dapat dilepaskan dari peristiwa kekalahan Jepang pada Perang
Asia Timur Raya menjelang tahun 1945. Pada saat Jepang menyerah, terjadilah berbagai peristiwa dalam revolusi
Indonesia, yaitu proklamasi kemerdekaan Indonesia, perumusan dan penetapan dasar negara, serta konstitusi negara
Indonesia.
Jawablah pertanyaan berikut!
1. BPUPK dan PPKI memiliki fungsi yang berbeda. Akan tetapi, konsep tersebut berubah secara mendasar dalam

praktiknya karena keberanian dan kreativitas para pemimpin bangsa Indonesia. Menurut kalian, mengapa dalam
praktiknya fungsi BPUPK dan PPKI berbeda?
2. Pembentukan BPUPK di tiga wilayah pemerintahan Jepang yang mengerucut menjadi PPKI membuktikan bahwa
para pemimpin bangsa telah melepaskan identitas dan ego kewilayahan untuk kepentingan yang lebih besar. Jika
para pemimpin bangsa tidak melepaskan identitas dan ego kewilayahan, apakah kepentingan yang lebih besar
tersebut akan dicapainya? Jelaskan pendapat kalian!
3. Piagam Jakarta merupakan rancangan Pembukaan UUD 1945. Analisislah perbedaan isi naskah Piagam Jakarta
dengan sila-sila Pancasila yang tertuang dalam pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945!
erbit Bumi
Bumi Aksara
B. Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Setelah BPUPK dianggap selesai menjalankan tugasnya, selanjutnya
dibentuklah PPKI. PPKI bertugas mempercepat upaya persiapan
terakhir bagi pembentukan pemerintahan Indonesia merdeka. Bagai­
mana proses pembentukan PPKI? Apa saja dinamika kebangsaan yang
terjadi di dalamnya? Simaklah materi berikut.
Penerbit
erbit Bumi
1. Pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Sumber: https://bit.ly/3n4bKlz
Indonesia (PPKI)
Gambar 1.10 Hisaichi Terauchi
Pada 7 Agustus 1945, BPUPK dibubarkan. Selanjutnya, pemerintah
Jepang menyetujui rencana pembentukan PPKI serta nama-nama
yang diusulkan sebagai anggota PPKI. Pada penjelasan sebelumnya
telah dipaparkan bahwa PPKI telah menemukan kebenaran historis
sebagai wakil dari seluruh komponen bangsa Indonesia, di mana hal
tersebut di luar kerangka yang direncanakan oleh pemerintah Jepang.
Realisasi pembentukan PPKI terjadi pada 12 Agustus 1945 atas inisiatif
para tokoh pemimpin bangsa Indonesia, setelah Ir. Soekarno dan Moh.
Hatta menghadap Jenderal Hisaichi Terauchi, Marsekal Jepang yang
berkedudukan di Saigon (Vietnam).

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 17

Aksar
Tugas 1.7 PPKI dipimpin oleh Ir. Soekarno dan Moh Hatta, serta K.R.T.
Radjiman Wedyodiningrat sebagai wakil ketua. Keanggotaan PPKI
Bentuklah kelompok ber­ang­ pada awalnya berjumlah 21 orang yang mewakili wilayah Indonesia.
gotakan lima orang. Caril­ah Anggota PPKI kemudian mengalami penambahan sebanyak 6 orang
informasi dari berbagai sum- tokoh setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (18 Agustus 1945).
ber tentang anggota PPKI. Dilihat dari latar belakang golongan, dari 21 anggota PPKI, 12
Darimana saja asal mereka? di antaranya dapat digolongkan sebagai para pemimpin golongan
Apakah keanggotaan PPKI kebangsaan generasi tua. Selanjutnya, 9 lainnya terdiri atas 2 wakil
mencerminkan keterwakilan pangreh praja, 3 dari kesultanan (kesultanan Yogyakarta, Surakarta,
rakyat Indonesia? Diskusikan dan Bugis), 2 dari organisasi Islam (NU dan Muhammadiyah), 1 orang
dalam kelompok dan pre­ wakil PETA, dan 1 orang keturunan Tionghoa. Dilihat dari latar
sentasikan hasilnya di depan belakang perwakilan wilayah maka komposisi anggota PPKI adalah
kelas. sebagai berikut.
a. Wakil dari Pulau Jawa-Madura sebanyak 13 orang (termasuk 1

orang keturunan Tionghoa).
b. Wakil dari wilayah Sumatra sebanyak 3 orang.
c. Wakil dari wilayah Indonesia Timur sebanyak 5 orang (terdiri

atas 2 orang asal Sulawesi, 1 orang asal Kalimantan, 1 orang asal
Sunda Kecil atau Bali-Nusa Tenggara, dan 1 orang asal Maluku).

Dalam sejarah pembentukan negara Indonesia, PPKI memiliki
kedudukan yang sangat penting. Kedudukan dan fungsi penting PPKI
adalah sebagai berikut.
a. Mewakili seluruh bangsa Indonesia. Hal tersebut terlihat dari

komposisi anggota PPKI seperti yang telah dijelaskan se­belumnya.
b. Sebagai pembentuk negara (yang men­yusun negara RI setelah

proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945).
c. Sebagai badan yang berwenang melet­akk­ an dasar negara.
erbit Bumi
Bumi Aksara

Penerbit
erbit Bumi
Sumber: https://bit.ly/3pkcsxR

Gambar 1.11 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

18 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
2. Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia Smart Learning
(PPKI)erbit Bumi
Bumi Aksara Informasi mengenai Ki Bagus
Pada pemaparan mengenai rumusan Piagam Jakarta telah dijelaskan Hadikusumo ketua Pengurus
bahwa terjadi perdebatan yang cukup tajam mengenai pencantuman Besar Muhammadiyah tahun
“tujuh kata” sebagai anak kalimat dari sila Ketuhanan (Ketuhanan 1944–1953 dapat kalian pindai
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya) melalui QR Code berikut.
dengan segala ketentuan turunannya. Perdebatan inilah yang menjadi
suasana kebatinan yang mewarnai sidang PPKI. Sumber: https://bit.ly/34Ar0kv
Sidang pertama PPKI dilaksanakan pada 18 Agustus 1945. Hasil
sidang pertama PPKI adalah sebagai berikut. Jawablah pertanyaan berikut
a. Menetapkan Presiden dan Wakil Presiden, yaitu Ir. Soekarno dan berdasarkan QR Code.
1. Mengapa rakyat Indonesia
Mohammad Hatta.
b. Menetapkan dan mengesahkan naskah Piagam Jakarta sebagai melakukan protes atas
aturan yang dibuat
Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 de­ Jepang?
ngan beberapa perubahan. Perubahan tersebut antara lain peru­ 2. Siapa orang yang paling
bahan pada sila pertama Pancasila dalam Piagam Jakarta, yaitu bersemangat mengingin-
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi kan kalimat “Ketuhanan
pemeluk-pemeluknya” diganti secara mufakat menjadi “Ketuh­ an­ dengan kewajiban men-
an Yang Maha Esa”. Terkait dengan perubahan ini, Moh. Hatta jalankan syariat Islam bagi
memiliki peran yang cukup besar. Pada pagi hari menjelang sidang pemeluk-pemeluknya”
pertama PPKI, Moh. Hatta melakukan pendekatan dengan tokoh- tercantum dalam Pembu-
tokoh Islam agar bersedia mengganti sila “Ketuhanan dengan kaan UUD Negara Republik
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” Indonesia?
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa” dengan alasan demi menj­aga 3. Apa yang membuat hati Ki
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang begitu beragam. Bagus Hadikusumo luluh
Di sinilah, letak kebesaran jiwa para pemimpin bangsa di awal dan menerima keputusan
kemerdekaan Indonesia dan kalian wajib menghormatinya. dasar negara Indonesia
c. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang me­ adalah Pancasila?
rupakan badan pembantu presiden.

Dari uraian tentang sejarah perumusan dan penetapan Pancasila,
terlihat bahwa setiap fase atau tahap melibatkan partisipasi berbagai
unsur dan golongan. Oleh karena itu, Pancasila benar-benar merupakan
karya bersama para pendiri bangsa. Meski demikian, tidak dapat di­
pungkiri bahwa dalam karya bersama itu ada individu-individu yang
memainkan peranan penting.
Pancasila sejak 18 Agustus 1945 menjadi dasar filsafat negara
(philosophische grondslag), pandangan hidup (weltanschaung) bangsa, dan
ideologi negara Indonesia. Meskipun UUD sejak proklamasi mengalami
beberapa kali pergantian dan perubahan, tetapi di dalam pembukaan
semua konstitusi itu selalu menegaskan bahwa negara Indonesia
merdeka harus disusun berdasarkan Pancasila. Coba kalian cermati
rumusan Pancasila dalam berbagai konstitusi di Indonesia berikut ini.
Penerbit
erbit Bumi
Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 19

Aksar
Tabel Rumusan Pancasila

Rumusan Pancasila dalam UUD Rumusan Pancasila dalam Rumusan Pancasila dalam UUDS
1945 Konstitusi Republik Indonesia 1950

Serikat (RIS) 1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan
1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan 2. Peri kemanusiaan. Beradab.
3. Kebangsaan. 3. Persatuan Indonesia.
Beradab. 4. Kerakyatan. 4. Kedaulatan rakyat.
3. Persatuan Indonesia. 5. Keadilan sosial. 5. Keadilan sosial.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
erbit Bumi
Bumi Aksara
Dari tabel di atas terlihat bahwa dalam rangkaian perubahan
konstitusi di Indonesia, rumusan redaksional Pancasila memang
mengalami beberapa kali perubahan. Meskipun susunan redaksional
Pancasila mengalami perubahan, tetapi prinsip-prinsip pokok
(kandungan nilai) setiap sila Pancasila tidak berubah.

Penerbit
erbit Bumi
Sumber: https://bit.ly/2Z2fFHQ

Gambar 1.12 Lambang negara Burung Garuda dan sila-sila dalam Pancasila

20 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
Hasil sidang pertama PPKI tanggal 18 Agustus 1945 telah mene­
tapkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusierbit Bumi
negara. Rumusan Pancasila sebagaimana terdapat dalam PembukaanBumi Aksara
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjadi rumusan
final Pancasila. Dengan demikian, rumusan final Pancasila bukanlah
rumusan Pancasila versi 1 Juni 1945 atau 22 Juni 1945, melainkan
versi 18 Agustus 1945. Rumusan final Pancasila ini mendapatkan
pengukuhan setelah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang mengembalikan
Indonesia ke UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Berdasarkan Lembaran Negara RI Nomor 75 Tahun 1959, rumusan
Pancasila dalam Dekrit Presiden itu sama dengan rumusan yang
terdapat dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang ditetapkan 18 Agustus 1945 dengan sedikit perubahan pada
rumusan sila keempat, yaitu kalimat “permusyawaratan-perwakilan”
diubah menjadi “permusyawaratan/perwakilan”, sesuai dengan yang
terdaftar dalam Berita Republik Indonesia Tahun II Nomor 7.

Soal Tantangan

Setelah BPUPK dianggap selesai menjalankan tugasnya, selanjutnya dibentuklah PPKI. PPKI bertugas mempercepat
upaya persiapan terakhir bagi pembentukan pemerintahan Indonesia merdeka. BPUPK dibubarkan pada tanggal
7 Agustus 1945 dan pemerintah Jepang menyetujui rencana pembentukan PPKI.
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Salah satu hasil persidangan pertama PPKI adalah menetapkan dan mengesahkan naskah Piagam Jakarta sebagai

Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia dengan beberapa perubahan pada sila pertama Pancasila. Jika sila
pertama Pancasila tidak mengalami perubahan, apa yang akan terjadi saat ini? Jelaskan analisis kalian!
2. Pembentukan Komite Nasional Indonesia pusat sebagai badan pembantu presiden. Jelaskan mengenai pembentukan
Komite Nasional Indonesia!
3. Perumusan dan penetapan Pancasila setiap tahapnya melibatkan berbagai unsur dan golongan. Sebutkan unsur-
unsur dan golongan dalam perumusan dan penetapan Pancasila!

C. Semangat dan Komitmen Pendiri Negara dalam Perumusan
dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara

Peristiwa dalam konteks sejarah bersifat einmalig (bersifat unik dan
hanya sekali terjadi, tidak akan berulang kembali. Manusia yang
hidup setelah peristiwa tersebut terjadi harus mampu mempelajari
atau menelitinya, kemudian merumuskan makna atau arti peristiwa
tersebut dalam kehidupannya.
Dengan demikian, dalam hubungannya dengan peristiwa
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara, kalian sebagai
generasi penerus bangsa harus mampu mempelajari dan meneliti

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 21
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
peristiwa tersebut untuk menemukan makna atau pesan moral yang
terkandung di dalamnya. Lalu, apa pentingnya makna di balik peristiwa
bersejarah tersebut? Pesan-pesan sejarah berfungsi untuk pembentukan
dan pengembangan menjadi warga bangsa yang arif dan bermartabat.
Pesan-pesan terkandung dari sebuah peristiwa sejarah yang sudah terjadi
dapat dijadikan rambu-rambu dalam menghadapi kehidupan sekarang
dan bahkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk merencanakan
kehidupan pada masa yang akan datang.

Pesan-pesan sejarah dalam peristiwa perumusan
dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara dapat
kalian ambil dari semangat yang terkandung di dalam
peristiwa tersebut serta komitmen kebangsaan dari
para tokoh yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Kedua hal tersebut, semangat dan komitmen
kebangsaan dapat kalian jadikan teladan untuk
wahana pembentukan dan pengembangan generasi
penerus bangsa yang arif dan bermartabat.
erbit Bumi
Bumi Aksara
Teladan adalah sesuatu yang berhubungan
dengan perbuatan, sifat, atau tingkah laku yang patut
ditiru atau baik untuk dicontoh. Teladan tersebut
diwujudkan dalam berbagai sikap positif dalam
kehidupan sehari-hari, dalam kaitannya dengan
Sumber: https://bit.ly/3nhALKd

Gambar 1.13 Generasi penerus bangsa kehidupan spiritual (dalam hubungannya dengan

Tuhan Yang Maha Esa), dalam kehidupan bernegara
(dalam hubungannya dengan kenegaraan dan tata pemerintahan),
kehidupan bermasyarakat (dalam hubungan sosial dengan sesama
manusia), serta dalam menjalin hubungan harmonis dengan alam sekitar
dan lingkungan. Berikut keteladanan yang terdapat dalam peristiwa
perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.

Penerbit
erbit Bumi
Sumber: https://bit.ly/3lVWoR2 1. Religius

Gambar 1.14 Susanto Tirtoprodjo Nuansa religius kental terasa dalam proses perumusan dan pengesahan
merupakan salah satu tokoh yang Pancasila. Hal tersebut dapat dilihat dari apa yang disampaikan para
mengemukakan arti penting nilai tokoh BPUPK mengenai usulan tentang dasar negara serta hasil
Ketuhanan rumusan mengenai dasar negara Indonesia (Piagam Jakarta dan rumusan
Pancasila).
a. Beberapa tokoh BPUPK mengemukakan tentang arti penting nilai

Ketuhanan sebagai fundamen kenegaraan. Tokoh yang menge­
mukakan antara lain Mohammad Yamin, Wiranatakusuma,
Surio, Susanto Tirtoprodjo, Dasaad, Agus Salim, Abdulr­achim
Pratalykrama, Abdul Kadir, K.H. Sanusi, Ki Bagus Hadikusumo,
Supomo, dan Moh. Hatta.

22 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
b. Di dalam Pembukaan UUD 1945 yang ditetapkan oleh PPKI Tugas 1.8
pada 18 Agustus 1945 menegaskan bahwa kemerdekaan yang
diperjuangkan oleh bangsa Indonesia merupakan rahmat Allah Menurut kalian, mengapa nilai
Yang Maha Kuasa. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat Ketuhanan begitu penting
kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa dibalik segala daya dan upaya sehingga menjadi landasan di
manusia. dalam kehidupan bernegara?
Kemukakan jawaban kalian
c. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa ditempatkan pada posisi sila di depan kelas dan berikan
pertama menjadikan sila Ketuhanan menjadi posisi pembuka (sila kesempatan guru serta teman-
pertama). Dengan demikian, fundamen moral menjadi landasan teman kalian menanggapinya.
dari fundamen politik, yaitu negara dan politik mendapat dasar
moral yang kuat, yaitu dasar Ketuhanan.
erbit Bumi
Bumi Aksara
2. Gotong Royong

Makna gotong royong secara leksikal (makna di dalam kamus) adalah
bekerja bersama-sama (tolong-menolong, bantu-membantu). Ir.
Soekarno dalam pidato di sidang pertama BPUPK pada 1 Juni 1945
pernah menyinggung mengenai gotong royong sebagai manifestasi dari
“Indonesia yang tulen”. Sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya,
bahwa gotong royong adalah Ekasila, yang merupakan dasar dari semua
sila dalam Pancasila versi usulan Ir. Soekarno.

? Wawasan Kewarganegaraan

Berikut merupakan pidato Ir. Soekarno mengenai gotong royong yang disampaikan pada tanggal 1 Juni 1945.
Gotong royong adalah faham yang dinamis, lebih dinamis dari kekeluargaan, Saudara-saudara! Kekeluargaan adalah

satu faham yang statis, tetapi gotong-royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan
anggota yang terhormat Soekardjo satu karyo, satu gawe. Marilah kita menyelesaikan karyo, gawe, pekerjaan, amal
ini, bersama-sama! Gotong royong adalah pembantingan-tulang bersama, pemerasan-keringat bersama, perjoangan
bantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Holopis-
kuntul-baris buat kepentingan bersama!

Sumber: https://bit.ly/3CfSbgN
Penerbit
erbit Bumi
Di dalam gotong royong, semua orang apapun latar belakang
pribadinya (suku, agama atau kepercayaan yang diyakini, jenis
kelamin, aliran politik, golongan dalam masyarakat, dan sebagainya)
semua bekerja sama, saling menghormati dan menghargai untuk sama-
sama berjuang secara harmonis mewujudkan suatu tujuan bersama.
Tujuan bersama yang diperjuangkan adalah tujuan yang berdimensi
kebahagiaan semua pihak, bukan kebahagiaan dan kepentingan salah
satu pihak. Situasi dan kondisi inilah yang dicita-citakan oleh Ir.
Soekarno terwujud di Indonesia.
Selain dari isi pidato Ir. Soekarno mengenai gotong royong, kalian
juga bisa melihat secara tersirat nilai gotong royong di dalam proses
perumusan dan pengesahan Pancasila. Coba kalian cermati lagi latar

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 23

Aksar belakang suku, agama, aliran politik, jenis kelamin,
dan pendidikan para anggota BPUPK dan PPKI!
Ternyata, mereka memiliki latar belakang yang
berbeda-beda. Namun, semua perbedaan tersebut
bukan menjadi penghalang utama semangat mereka
untuk mendirikan negara Indonesia. Selain itu, nilai
gotong royong juga terlihat pada saat perdebatan
mengenai isi sila pertama Piagam Jakarta. Walaupun
terjadi perdebatan yang cukup tajam, tetapi hal
tersebut dapat diselesaikan dengan pikiran yang jenih
dan kebesaran hati semua pihak demi kemerdekaan
Indonesia dan kelangsungan hidup negara Indonesia
dengan segala keberagaman yang ada di dalamnya.
erbit Bumi
Bumi AksaraSumber: https://bit.ly/3G7csaj
Dari penjelasan singkat mengenai nilai gotong
Gambar 1.15 Perumusan dan pengesahan Pancasila royong, dapat disimpulkan mengenai indikator
dilakukan secara gotong royong gotong royong, yaitu sebagai berikut.

a. Sifat murah hati (welas asih) terhadap sesama.

b. Semangat tolong-menolong.

c. Saling menghormati.

d. Ada tujuan bersama yang diwujudkan.

Nilai gotong royong berikut indikator dan tujuannya sebagaimana
dijelaskan di atas tidaklah berada dalam ruang hampa, tetapi dapat
kalian temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kalian juga dapat menjadi
salah satu pelaku dari perwujudan nilai gotong royong tersebut. Sebagai
contoh, ketika lingkungan tempat tinggal kalian mengadakan kerja
bakti, kegiatan bakti sosial, menghias kelas atau sekolah pada saat
perayaan kemerdekaan Indonesia, dan sebagainya.

Penerbit
erbit Bumi
Sumber: https://bit.ly/3E1HRsY

Gambar 1.16 Kerja bakti merupakan perwujudan nilai gotong royong

24 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
? Wawasan Kewarganegaraan

Beberapa daerah di Indonesia memiliki kearifan lokal yang ternyata merupakan aktualisasi nilai gotong royong. Tradisi
sekaligus kearifan lokal tersebut adalah tradisi Rambu Solo’ di Toraja (tradisi upacara pemakaman), tradisi Marakka’
Bola di Sulawesi Selatan (tradisi gotong royong memindahkan sebuah rumah dari satu tempat ke tempat lainnya agar
terhindar dari bencana dan malapetaka), tradisi Marsialapari di Mandailing Sumatra Utara (tradisi ini dapat dilaksanakan
ketika memasuki masa menanam dan memanen padi), tradisi Sinoman di Jawa (biasanya dilakukan oleh para pemuda
pada saat ada acara pernikahan atau perayaan lainnya), dan tradisi Nganggung di Kabupaten Bangka (aktivitas yang
mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan tolong-menolong dalam suatu desa).

Sumber: Romanti (2020)
erbit Bumi
Bumi Aksara
3. Kekeluargaan Tugas 1.9

Kekeluargaan berasal dari kata dasar keluarga. Keluarga secara sempit Tuliskan mengenai aktualisasi
diartikan sebagai ibu dan bapak beserta anak-anaknya. Keluarga (perwujudan) gotong royong
dalam pengertian tersebut menunjukkan adanya ciri-ciri ikatan yang pernah kalian temui di
darah atau keturunan. Dalam arti luas, keluarga diartikan sebagai lingkungan sekitar! Menurut
satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat. Adapun kalian, apakah aktualisasi
pengertian dari kekeluargaan adalah suatu sifat serta kondisi yang gotong royong yang kalian
menunjukkan sifat seperti halnya keluarga. temui sesuai dengan indikator
nilai gotong royong seperti
Nilai kekeluargaan dalam konteks ini tentu bukan sebatas hubungan yang sudah dijelaskan? Apa
seorang anak dengan orang tuanya atau hubungan antarkerabat saja. manfaat yang kalian rasakan
Namun, lebih luas lagi, yaitu suasana dan kondisi yang menunjukkan dari terbentuknya nilai gotong
sifat seperti halnya keluarga yang penuh dengan kedamaian, saling royong tersebut? Kerjakan
menjaga dan menghormati, saling membantu, dan saling menjaga di buku tugas kalian dan
hubungan yang harmonis. Suasana kekeluargaan terbentuk tidak hanya presentasikan di depan kelas
karena ada ikatan darah atau kekerabatan. Namun, dapat disebabkan secara bergantian dengan siswa
oleh banyak hal. lainnya.

Sebagai contoh terkait kekeluargaan di dalam perumusan dan
penetapan Pancasila sebagai dasar negara, suasana kekeluargaan tampak
ketika para tokoh pendiri bangsa saling berdiskusi meru­mus­kan
dasar negara dan konstitusi negara. Dalam diskusi tersebut terdapat
banyak perdebatan yang disebabkan oleh perbedaan sudut pandang.
Sebagaimana kalian ketahui, terdapat beragam usulan rumusan
mengenai dasar negara Indonesia. Namun, karena adanya semangat
yang sama yang diliputi semangat kekeluargaan untuk memperjuangkan
berdirinya negara Indonesia maka diskusi dan perdebatan para tokoh
tersebut akhirnya menghasilkan rumusan Pancasila yang kalian kenal
sampai saat ini.

Para tokoh pendiri negara Indonesia memiliki pandangan mengenai
makna nilai kekeluargaan dalam konteks bernegara Indonesa. Ir.
Soekarno memberikan pengertian kekeluargaan sebagai semangat
gotong royong. Adapun Moh. Hatta memandang kekeluargaan secara
etis sebagai interaksi sosial dan kegiatan produksi dalam kehidupan
Penerbit
erbit Bumi
Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 25

Aksar
desa yang bersifat tolong-menolong antarsesama. Walaupun kedua
pandangan tersebut memiliki perbedaan sudut pandang, tetapi
setidaknya kalian dapat menyimpulkan bahwa nilai kekeluargaan
memiliki karakteristik yang sama dengan nilai gotong royong. Di dalam
aktualisasi nilai gotong royong akan ditemukan suasana kekeluargaan
yang begitu kuat.

Di dalam kehidupan sehari-hari, kalian tentu pernah merasakan
suasana kekeluargaan. Suasana tersebut kalian rasakan ketika kalian
berada di rumah bersama keluarga kalian. Namun, kalian juga tentu
pernah merasakan suasana kekeluargaan di luar lingkup keluarga
kalian. Contohnya adalah suasana kekeluargaan di kelas kalian, suasana
kekeluargaan dalam organisasi yang kalian ikuti (OSIS, pramuka,
karang taruna, dan sebagainya), suasana kekeluargaan dalam kelompok
belajar, dan sebagainya.
erbit Bumi
Bumi Aksara
Sumber: https://bit.ly/3pnrO4W 4. Komitmen Kebangsaan

Gambar 1.17 Suasana kekeluargaan Komitmen berarti tanggung jawab. Adapun kebangsaan berarti
dalam kegiatan pramuka kesadaran diri sebagai warga dari suatu negara. Dengan demikian,
komitmen kebangsaan atau tanggung jawab kebangsaan dapat diartikan
Tugas 1.10 sebagai tanggung jawab secara sadar dari setiap diri pribadi kalian
sebagai warga dari negara Indonesia. Dalam wujud nyata, komitmen
Menurut kalian, apa yang mem- kebangsaan akan tampak dalam pola sikap, pola tindak, dan pola
buat suasana kekeluargaan itu berpikir yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas
terbentuk dan apa manfaat kepentingan pribadi dan kelompoknya.
yang kalian rasakan dari terben-
tuknya suasana kekeluargaan Di dalam proses perumusan dan pengesahan Pancasila jelas terasa
tersebut? komitmen kebangsaan dari para tokoh pendiri negara. Mereka berasal
dari berbagai latar belakang suku, agama, golongan, aliran politik, dan
latar belakang pendidikan. Namun, mereka menempatkan kepentingan
yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara Indonesia yang
dicita-citakan bersama, di atas kepentingan dan ego pribadi atau ego
kelompok masing-masing. Hasilnya dapat kalian rasakan sampai saat
ini, sebuah rumusan filosofis Pancasila yang dapat merangkul semua
keberagaman yang terdapat di dalam bangsa Indonesia.

Pada masa kini, komitmen kebangsaan kalian diuji dengan
datangnya kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) yang
begitu pesat. Wujud dari kemajuan Iptek adalah adanya fenomena
globalisasi dan fenomena Revolusi Industri 4.0 yang tentunya akan
terus melaju seiring perkembangan zaman.
Pada ranah negara-bangsa (nation-state), globalisasi menarik (pull away)
sebagian dari kedaulatan negara-bangsa dan komunitas lokal untuk
diserahkan ke otoritas (dunia maya) global. Di sini, negara-bangsa akan
berhadapan dengan berbagai masalah global, seperti isu perdagangan
bebas, terorisme, human trafficking (perdagangan manusia), dan global
warming (pemanasan global). Salah satu contoh yang sangat nyata adalah
Penerbit
erbit Bumi
26 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
sejak awal tahun 2020, negara kalian sedang diuji oleh pandemi global, Smart Learning
yaitu pandemi Covid-19. Semua bidang kehidupan terdampak oleh
pandemi tersebut. Setiap negara di dunia, termasuk Indonesia diuji Informasi mengenai Pancasila
kemampuan dan ketahanan nasionalnya untuk mengatasi pandemi di tengah era globalisasi dapat
Covid-19. kalian pindai melalui QR Code
berikut.

erbit Bumi Sumber: https://bit.ly/3gm2DK3
Bumi Aksara
Sumber: https://bit.ly/3FhZeqB Jawablah pertanyaan berikut
berdasarkan QR Code.
Gambar 1.18 Indonesia diuji pandemi Covid-19 1. M e n g a p a ke t a h a n a n

ideologi Pancasila diuji
ketika dunia masuk pada
era globalisasi?
2. Sebutkan tantangan yang
dihadapi saat ini dalam hal
Pancasila!
3. Bagaimana Pancasila di
masa yang akan datang
menurut Juan?

? Wawasan Kewarganegaraan

Berikut beberapa hal yang dapat kalian lakukan untuk menanggulangi masalah perdagangan anak dan perempuan.

1. Memberi Pengetahuan
Untuk dapat mencegah masalah ini, perlu diadakan penyuluhan dan sosialisasi masalah kepada masyarakat.

Dengan sosialisasi secara terus-menerus, masyarakat akan mengetahui bahayanya masalah ini, dan bagaimana
solusinya. Pendidikan diberikan kepada seluruh elemen masyarakat, baik masyarakat menengah ke atas sampai
masyarakat kelas bawah pun diberikan pendidikan.

2. Memberitahu Orang Lain
Ketika kalian telah mengetahui masalah ini dan bagaimana solusinya, tetapi tidak memberitahu orang lain,

permasalahan ini tidak akan selesai. Sebagai orang yang telah mengetahuinya maka menjadi kewajiban kalian
untuk menyampaikan apa yang terjadi pada orang lain, khususnya yang kalian anggap berpotensi mengalami
perdagangan manusia.

3. Berperan Aktif untuk Mencegah
Setelah mengetahui dan mencoba memberitahu orang lain, kalian juga dapat berperan aktif untuk

menanggulangi permasalahan ini. Berperan aktif tersebut dapat dilakukan dengan cara melaporkan kasus yang
kalian ketahui kepada yang berwajib. Kalian juga dapat mengarahkan anak, keponakan, atau anak muda lain yang
gemar beraktivitas di situs jejaring sosial untuk lebih berhati-hati dalam berteman.

Sumber: https://bit.ly/3DZZklx (dengan pengubahan)
Penerbit
erbit Bumi
Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 27

Aksar 5. Persatuan dan Kesatuan

Persatuan secara leksikal (arti kamus) berarti
gabungan (ikatan, kumpulan, dan sebagainya)
beberapa bagian yang sudah bersatu. Adapun
kesatuan menunjukkan sifat tunggal. Dalam konteks
bangsa Indonesia, persatuan bermakna ikatan atau
kumpulan keberagaman bangsa Indonesia dengan
berbagai latar belakang suku, agama, keyakinan,
adat istiadat, budaya, golongan masyarakat, aliran
politik, dan sebagainya. Adapun kesatuan bermakna
sifat tunggal dari ikatan keberagaman bangsa
Indonesia tersebut. Sifat tunggal tersebut adalah
erbit Bumi
Bumi Aksara
Sumber: https://bit.ly/3E2x9m7 Indonesia. Jadi, berbagai keberagaman dalam bangsa
Indonesia tetap berkembang lestari sesuai dengan
Gambar 1.19 Keberagaman dalam bingkai Indonesia karakteristik masing-masing, tetapi pada hakikatnya
keberagaman tersebut berada dalam satu bingkai
keluarga besar bangsa Indonesia.

Tugas 1.11 Sebagai daya ikat dari persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
adalah adanya nilai gotong royong dan nilai kekeluargaan yang
Buatlah rumusan analisis hu­ merupakan nilai yang memang sudah tumbuh dalam kehidupan sehari-
bungan antara nilai persatuan hari bangsa Indonesia serta adanya komitmen kebangsaan yang kuat
dan kesatuan bangsa dengan untuk tetap menjaga dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik
nilai gotong royong, nilai Indonesia.
kekeluargaan, dan komitmen Peristiwa bersejarah sebelum proklamasi kemerdekaan yang
kebangsaan. Presentasikan menjadi penegas bangsa Indonesia untuk bersatu adalah Sumpah
hasil rumusan analisis kalian Pemuda 1928. Pada saat itu, para pemuda Indonesia sudah menyadari
di depan kelas dan berikan betul bahwa realitas bangsa Indonesia adalah realitas keberagaman.
kesempatan siswa lainnya Oleh karena itu, mereka berikrar untuk satu nusa (satu tanah air),
mem­berikan tanggapannya. satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Jiwa dan semangat
Sumpah Pemuda masih begitu terasa pada proses perumusan Pancasila.
Coba kalian amati latar belakang masing-masing tokoh BPUPK!
Penerbit
erbit Bumi
Mereka ternyata berasal dari berbagai latar belakang suku, agama,
golongan, dan aliran politik. Namun, semua perbedaan tersebut
tidak menjadi penghalang untuk berhasil dirumuskannya Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Tidaklah berlebihan jika dikatakan
bahwa keberagaman bangsa Indonesia adalah karunia terbesar Tuhan
Yang Maha Esa, yang menjadi modal bersama untuk mengikatkan
diri dalam satu ikatan keluarga besar bangsa Indonesia.

6. Berani dalam Kebenaran

Kalian tentu pernah mendengar slogan atau quote “berani karena benar,
takut karena salah”. Slogan atau quote tersebut mengandung makna
prinsip bertindak dalam kebenaran. Orang yang berani adalah orang
yang memiliki kemantapan hati dan rasa percaya diri yang besar

28 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dan tantangan. Keberanian itu Tugas 1.12
hendaknya diaktualisasikan dalam jalan kebenaran atau kelurusan hatierbit Bumi
dan kejujuran.Bumi Aksara Pernahkan kalian melihat
atau mendengar kisah heroik
Prinsip berani dalam kebenaran di dalam peristiwa perumusan dan seseorang yang bertindak
penetapan Pancasila terlihat dari tindakan para bapak bangsa untuk dan bersikap berani dalam
berani mengambil segala risiko memperjuangan berdirinya negara memperjuangkan kebenaran?
Indonesia. Sebagai contoh, pidato Ir. Soekarno yang begitu heroik Jika pernah, ceritakanlah di
dalam sidang BPUPK dengan menyerukan kemerdekaan Indonesia depan kelas dan hal berharga
di tengah-tengah pengawasan opsir-opsir balatentara Jepang yang apa yang kalian dapatkan dari
bersenjatakan bayonet. Hal tersebut mengandung risiko yang sangat cerita tersebut?
besar dan memerlukan keberanian yang besar pula. Demikian pula
dengan tokoh-tokoh lain, seperti Mohammad Yamin, Moh. Hatta, dan Tugas 1.13
sebagainya. Sebagian dari mereka pernah merasakan pahitnya hidup
di daerah pembuangan pada masa penjajahan Belanda. Menurut kalian, sudahkan
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keberanian (sikap kalian memiliki pola pikir
dan tindakan berani) akan menemukan maknanya apabila diwujud­ kritis dan kreatif? Jika sudah,
kan dalam jalan kebenaran, keadilan, dan kejujuran. Seperti halnya bagaimana kalian menerapkan
para tokoh pendiri negara yang dengan gagah berani mengambil risiko pola pikir kritis dan kreatif?
demi mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Mereka telah merumuskan Jika belum, apa kesulitan dan
sebuah kebenaran hakiki sebagai landasan perjuangan, yaitu bahwa tantangan yang kalian rasakan?
kemerdekaan adalah hak segala bangsa yang harus diperjuangkan. Ceritakan penilaian pribadi
kalian di depan kelas secara ber­
7. Berpikir Kritis dan Kreatif gantian dengan siswa lainnya.

Para tokoh pendiri bangsa memberikan usulan mengenai dasar negara,
merumuskan Piagam Jakarta, dan melakukan diskusi serta perdebatan
mendalam yang akhirnya menghasilkan rumusan Pancasila. Jadi, para
bapak bangsa adalah sosok yang memiliki pemikiran kritis dan kreatif.
Pemikiran kritis adalah pemikiran yang tajam dalam analisis.
Orang yang berpikir kritis adalah orang yang mampu memproses
dan merefleksi gagasan serta pemikiran sebagai dasar pengambilan
keputusan. Adapun orang yang kreatif adalah orang yang mampu
menghasilkan karya, gagasan, dan tindakan yang orisinal. Orang yang
kreatif akan memiliki pola pikir kritis karena gagasan, karya, dan
tindakan orisinal yang dihasilkan adalah buah dari pemikiran kritis.
Pemikiran kritis dan tindakan kreatif para bapak bangsa dalam proses
perumusan Pancasila, yaitu sebagai berikut.
a. Perubahan komposisi anggota BPUPK dan PPKI yang menga­

komodir berbagai komponen yang mewakili masyarakat Indo-
nesia. Hal ini adalah gagasan orisinil para bapak bangsa yang di-
dasari oleh pemikiran kritis terhadap realitas keberagaman bangsa
Indonesia.
b. Berbagai usulan mengenai dasar negara yang dikemukakan para
anggota BPUPK adalah hasil pemikiran yang tidak saja bersifat
kritis, tetapi juga filosofis karena mengandung makna yang dalam.
Penerbit
erbit Bumi
Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 29

Aksar
c. Rumusan sila-sila Pancasila adalah hasil pemikiran yang kritis
dan filosofis. Betapa tidak, lima sila Pancasila tersebut memilikierbit Bumi
hubungan saling timbal balik dan mengandung makna yang begituBumi Aksara
mendalam. Selain itu, sila-sila Pancasila adalah hasil pemikiran
kritis terhadap nilai-nilai asli bangsa Indonesia yang digali dari
bumi Indonesia.

d. Kreativitas para bapak bangsa terlihat pada saat melakukan tero-
bosan di luar batas formalitas yang resmi dan kaku yang telah di-
tentukan oleh pemerintah Jepang. Sebagaimana sudah dijelaskan
pada materi sebelumnya, terobosan tersebut adalah memanfaat-
kan masa persidangan ke-8 Chuo Sangi In untuk membahas ber-
bagai hal tentang negara Indonesia yang nantinya akan berdiri
serta terobosan untuk pembentukan Panitia Sembilan.

Kalian harus mampu meneladani nilai berpikir kritis dan kreatif
untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kalian. Dengan
memiliki nalar kritis maka kalian akan mampu memperoleh dan mem­
proses informasi serta gagasan, menganalisis dan mengevaluasi (menilai)
penalaran, merefleksi (merenungkan) pemikiran, dan me­lakukan
pengambilan keputusan yang tepat. Dengan pola pikir yang kreatif
maka kalian akan mampu menghasilkan tindakan, gagasan, dan karya
yang orisinal. Kedua hal tersebut, berpikir kritis dan kreatif, memiliki
kaitan yang erat. Kreativitas terjadi ketika kalian memiliki nalar atau
pola pikir kritis.

8. Visioner

Orang yang visioner adalah orang yang memiliki pandangan atau
wawasan ke masa depan. Disahkannya Pancasila yang dapat bertahan
sampai saat ini merupakan bukti nyata bahwa para pendiri negara
adalah sosok yang visioner. Mereka memiliki pandangan jauh ke
depan melampaui zamannya. Apa yang mereka pikirkan dan mereka
bahas pada saat sidang BPUPK dan PPKI tidaklah sebatas situasi dan
kondisi saat itu. Namun, mereka memikirkan bagaimana merancang
dan menyusun dasar negara (serta konsitusi negara) yang tahan banting
dan selalu selaras dengan perkembangan zaman. Akhirnya, para
pendiri negara berhasil menyusun bersama rumusan Pancasila yang
singkat (hanya lima sila), tetapi begitu filosofis sesuai dengan realitas
bangsa Indonesia yang beragam serta bersifat fleksibel (selalu dapat
menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman).
Bukti lain bahwa Pancasila merupakan rumusan yang visioner
adalah Pancasila mampu menjadi titik temu, titik tumpu, dan titik
tuju bagi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan titik temu yang
mempersatukan keberagaman. Hal ini berarti Pancasila sesuai dengan
realitas (kenyataan) bangsa Indonesia yang beragam. Pancasila
merupakan titik tumpu yang menjadi dasar ideologi, norma,

30 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
dan kebijakan negara. Hal ini berarti Pancasila memenuhi syarat
dimensi ideal sebuah ideologi. Pancasila juga merupakan titik tuju
yang memberi orientasi kenegaraan dan kebangsaan Indonesia. Hal
ini berarti Pancasila menjadi paradigma kehidupan berbangsa dan
bernegara yang harus bisa diwujudkan secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari.

erbit Bumi Titik Temu Titik Tumpu
Bumi AksaraMempersatukan Mendasari
ideologi,
keberagaman norma, dan
bangsa Indonesia kebijakan
negara
Titik Tuju

Menjadi orientasi
kehidupan kenegaraan

dan kebangsaan

Sumber: Dokumen penerbit

Gambar 1.20 Pancasila sebagai titik temu-titik tumpu-titik tuju

Kalian perlu meneladani pemikiran visioner para bapak bangsa.
Pribadi yang visioner adalah pribadi yang memiliki wawasan jauh ke
depan, mampu menyiasati masa depan, dan berani mengambil risiko
menghadapi masa depan yang penuh tantangan. Peristiwa sejarah
pada masa lalu dapat menjadi salah satu panduan bagi kalian untuk
menyiasati masa depan dan membuat berbagai rencana yang sistematis
untuk menghadapi berbagai potensi tantangan yang mungkin akan
ditemui.

? Wawasan Kewarganegaraan

Pancasila, Soekarno, dan Keteladanan
Oleh: Ali Usman

Setiap kali memasuki bulan Juni, kita diingatkan oleh sejarah penting tentang kelahiran Pancasila. Soekarno, ketika
menyampaikan amanat di depan Kongres Rakyat Jawa Timur pada 24 September 1955 di Surabaya mengemukakan
kesan keterlibatannya dalam perumusan Pancasila secara reflektif dan medalam membuat para hadirin terharu.

Saudara-saudara, jikalau aku meninggal dunia nanti, ini hanya Tuhan yang mengetahui, dan tidak bisa dielakkan
semua orang, jikalau ditanya oleh malaikat: “Hai Soekarno, tatkala engkau hidup di dunia, engkau telah mengerjakan
beberapa pekerjaan. Pekerjaan yang paling engkau cintai? Pekerjaan apa yang paling engkau kagumi? Pekerjaan
apa yang paling engkau ucapkan syukur kepada Allah SWT?” Moga-moga, saudara-saudara, aku bisa menjawab…
“Tatkala aku hidup di dunia ini, aku telah ikut membentuk Negara Republik Indonesia. Aku telah ikut membentuk
satu wadah bagi masyarakat Indonesia”.
Penerbit
erbit Bumi
Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 31

Aksar
Soekarno, yang menurut pengakuannya telah terlibat dalam gelanggang perjuangan kemerdekaan sejak usia 18
tahun mampu mencerap pengetahuan di luar pengetahuan mainstream, seperti yang terlihat dalam sidang BPUPK,erbit Bumi
ketika tokoh-tokoh lain mengajukan konsep ideologi negara yang bercorak modern—negara Islam dan atau negaraBumi Aksara
integralistik (Soepomo)—Soekarno justru mengajukan konsep Pancasila sebagai ideologi negara pada sidang BPUPK
pertama tanggal 1 Juni 1945. Pancasila, menurut Soekarno, bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia, tetapi sudah
menyejarah ratusan tahun silam.

Itulah sebabnya, Soekarno menolak predikat yang diberikan oleh Prof. Mr. Notonagoro saat pengukuhan Doctor
Honoris Causa di UGM sebagai ‘pencipta Pancasila’, tetapi ia lebih setuju sebagai ‘penggali Pancasila’.
“Aku bukan pencipta Pancasila. Pancasila diciptakan oleh bangsa Indonesia sendiri. Aku hanya menggali Pancasila

daripada buminya bangsa Indonesia. Pancasila terbenam di dalam bumi bangsa Indonesia 350 tahun lamanya.
Aku gali kembali dan aku persembahkan Pancasila ini di atas persada bangsa Indonesia kembali”.

Sumber: https://bit.ly/3nvcYH1

Tugas 1.14

Setelah membaca Wawasan Kewarganegaraan di atas, jawablah pertanyaan berikut di buku tugas kalian.
1. Menurut kalian apa yang menjadi dasar Soekarno menolak diberi predikat sebagai pencipta Pancasila?
2. Apa yang dimaksud dengan pernyataan Soekarno bahwa Pancasila bukanlah hal baru bagi masyarakat Indonesia,

tetapi sudah menyejarah ratusan tahun silam?
3. Soekarno telah terlibat dalam gelanggang perjuangan kemerdekaan sejak usia 18 tahun. Nilai keteladanan apa

yang dapat kalian temukan dari hal tersebut?

Demikianlah beberapa keteladanan yang dapat diambil dari
peristiwa bersejarah perumusan dan penetapan Pancasila sebagai
dasar negara. Dalam konteks pendidikan karakter, pembangunan
karakter khususnya untuk generasi penerus bangsa dapat dilakukan
melalui kisah-kisah keteladanan. Penting bagi kalian sebagai generasi
penerus bangsa untuk dapat melakukan penghayatan terhadap kisah
keteladanan tersebut, tidak sekedar dihafal dalam ruang kelas belaka.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peristiwa bersejarah yang
hanya sekali terjadi akan selalu hidup melalui kandungan nilai dan
keteladanan yang terkandung di dalamnya.

Soal Tantangan

Sejarah dalam peristiwa perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara memiliki beberapa keteladanan,
yaitu religius, gotong royong, kekeluargaan, komitmen kebangsaan, persatuan dan kesatuan, berani dalam kebenaran,
berpikir kritis dan kreatif, serta visioner.
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Proses perumusan dan pengesahan Pancasila dilatarbelakangi suku, agama, aliran politik, jenis kelamin, dan

pendidikan yang berbeda-beda. Akan tetapi, hal tersebut bukan menjadi penghalang utama semangat mereka
untuk mendirikan negara Indonesia. Menurut pendapat kalian, apa yang menyebabkan mereka dapat mendirikan
negara Indonesia dengan latar belakang yang berbeda?

32 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII
Penerbit
erbit Bumi

Aksar
2. Suasana kekeluargaan dirasakan dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara. Suasana
kekeluargaan juga dapat dirasakan melalui organisasi seperti OSIS, pramuka, dan sebagainya. Menurut pendapat
kalian, suasana kekeluargaan saat perumusan dan penetapan Pancasila dengan suasana kekeluargaan organisasi
memiliki perbedaan atau tidak?

3. Para pendiri bangsa memiliki pandangan visioner yang dibuktikan dengan menjadikan Pancasila sebagai titik temu,
titik tumpu, dan titik tuju bagi bangsa Indonesia. Jika para pendiri bangsa tidak memiliki pandangan visioner, apa
kemungkinan yang akan terjadi? Jelaskan pendapat kalian.

erbit Bumi
Bumi Aksara
D. Kerja Sama dalam Hidup Bermasyarakat

Untuk menelaah makna kerja sama, kalian perlu mengingat kembali
materi sebelumnya mengenai gotong royong. Pembahasan gotong
royong dalam masyarakat tidak terlepas dari latar belakang yang
berbeda (suku, agama, jenis kelamin, aliran politik, dan golongan
politik dalam masyarakat) untuk bekerja sama, saling menghormati
dan menghargai, dan sama-sama berjuang mewujudkan tujuan bersama.

Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk
individu sekaligus makhluk sosial yang biasa disebut
monodualis. Sifat monodualis berarti dua sifat tunggal
dalam diri manusia. Sebagai makhluk individu,
manusia hidup sendiri atau sebagai pribadi yang
berdiri sendiri. Namun, di sisi lain manusia adalah
makhluk sosial yang selalu memerlukan bantuan
dan keberadaan orang lain. Dalam kehidupan sehari-
hari, setiap pribadi manusia adalah pribadi yang bio
social cultural yang berarti pribadi manusia yang tidak
dapat mengabaikan (bersifat masa bodoh) terhadap
orang lain. Hal ini diperkuat lagi oleh pendapat
PenerbitAristoteles yang mengatakan bahwa manusia adalah
erbit Bumimakhluk zoon politicon. Secara harfiah, zoon politiconSumber: https://bit.ly/2ZaJqFN
berarti hewan yang bermasyarakat. Aristoteles
menyatakan bahwa manusia tidak ada bedanya Gambar 1.21 Manusia dapat hidup bermasyarakat dengan
sesamanya

dengan hewan jika hanya hidup sendiri, sekedar mewujudkan naluri
makan, minum, menyalurkan hasrat keturunan, dan menghasilkan
keturunan. Hal membedakan antara manusia dengan hewan adalah
manusia dapat bermasyarakat dengan sesamanya sehingga menjadikan
kehidupan di dunia lebih harmonis. Jadi, melalui istilah zoon politicon
ini Aristoteles ingin menerangkan bahwa manusia dikodratkan untuk
hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain secara beradab.

Manusia sebagai makhluk sosial akan hidup membentuk suatu
kesatuan kolektif yang lazim disebut masyarakat. Di dalam masyarakat
itulah manusia akan mengembangkan kehidupan dan penghidupannya.

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 33

Aksar
Apa yang dimaksud dengan masyarakat? Masyarakat dalam bahasa
Inggris disebut society, yang berasal dari kata Latin, socius, yang berarti
kawan. Istilah masyarakat sendiri berasal dari akar kata dalam bahasa
Arab, musyaroka yang berarti saling bergaul. Pengertian masyarakat
secara lebih komprehensif adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi (saling bergaul) menurut suatu sistem adat istiadat tertentu
yang bersifat kontinyu (terus-menerus) dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama. Untuk lebih jelasnya, perhatikan skema pengertian
masyarakat berikut.

Saling berinteraksi
erbit Bumi
Bumi AksaraMasyarakat Kesatuan Berdasarkan sistem adat istidat tertentu
hidup Bersifat terus-menerus

manusia

Terikat oleh rasa identitas bersama

Sumber: Dokumen penerbit

Gambar 1.22 Skema pengertian masyarakat

Dari pengertian dan skema tentang masyarakat
di atas, dapat kalian lihat bahwa salah satu unsur
penting suatu kesatuan hidup manusia dapat disebut
sebagai masyarakat adalah adanya interaksi. Interaksi
adalah kemampuan individu untuk melakukan
hubungan sosial dengan individu lain atau kelompok
lain. Contoh bentuk interaksi antara lain menegur
ketika bertemu orang lain, menanyakan kabar
melalui telepon, berjabat tangan, mengobrol,
Penerbit atau interaksi secara negatif (menyimpang) seperti
erbit Bumi bertengkar, berkelahi, meledek, dan sebagainya.
Interaksi dalam kehidupan masyarakat merupakan
Sumber: https://bit.ly/3niVcGM kunci dari kehidupan sosial karena tanpa interaksi
maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Gambar 1.23 Contoh bentuk interaksi dalam kehidupan
sehari-hari

Dengan demikian, kata kunci yang menjadi indikator terjadinya
pergaulan hidup di dalam kehidupan masyarakat adalah adanya
interaksi antaranggota masyarakat.

Bentuk interaksi sosial yang pokok adalah kerja sama. Mengapa
kerja sama dikatakan sebagai bentuk interaksi yang pokok? Kerja sama
dikatakan sebagai bentuk interaksi yang pokok karena bentuk dan
pola-pola kerja sama dapat dijumpai pada semua kelompok masyarakat
di manapun berada. Atau dengan kata lain, tidak ada masyarakat

34 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII

Aksar
yang individu-individu atau kelompok-kelompok di dalamnya tidak Tugas 1.15
melakukan kerja sama, terlepas dari apakah kerja sama tersebut
berakibat positif maupun negatif. Selain kerja sama, kalian juga
Kerja sama terjadi ketika terdapat beberapa orang yang melaku­kan mengenal kompetisi atau
usaha bersama untuk mencapai tujuan bersama. Di dalam teori sosiologi persaingan. Menurut kalian,
terdapat beberapa bentuk kerja sama (cooperation), yaitu sebagai berikut. apa perbedaan antara kerja
1. Kerja sama spontan (spontaneous cooperation), yaitu kerja sama yang sama dengan persaingan?
Jelaskan dengan disertai
bersifat spontan atau tidak direncanakan terlebih dahulu. contoh sederhana yang dapat
2. Kerja sama langsung (direct cooperation), yaitu kerja sama yang me­ ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari kalian. Kerjakan
rupak­ an hasil dari perintah atasan atau penguasa. dalam buku tugas kalian dan
3. Kerja sama kontrak (contractual cooperation), yaitu kerja sama atas presentasikan di depan kelas.

dasar tertentu.
4. Kerja sama tradisional (traditional cooperation), yaitu bentuk kerja

sama sebagai bagian atau unsur dari sistem sosial.
erbit Bumi
Bumi Aksara
Soal Tantangan

Sebagai makhluk individu, manusia hidup sendiri atau sebagai pribadi yang berdiri sendiri. Namun, di sisi lain manusia
adalah makhluk sosial yang selalu memerlukan bantuan dan keberadaan orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari,
setiap pribadi manusia adalah pribadi yang bio social cultural yang berarti pribadi manusia yang tidak bisa mengabaikan
(bersifat masa bodoh) terhadap orang lain.

Jawablah pertanyaan berikut!
1. Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial. Menurut pendapat kalian, sifat

manusia apa yang mendominasi antara sebagai makhluk sosial atau makhluk individu?
2. Interaksi dalam kehidupan masyarakat merupakan kunci dari kehidupan sosial. Analisislah makna pernyataan

tersebut!
3. Bentuk kerja sama terdiri atas kerja sama spontan, kerja sama langsung, kerja sama kontrak, dan kerja sama

tradisional. Sebutkan contoh nyata dari bentuk kerja sama tersebut serta diberikan keterangan dari masing-masing
contoh!

Penerbit
erbit Bumi
E. Arti Penting Kerja Sama dari Berbagai Sudut Pandang

Pada materi sebelumnya telah dijelaskan bahwa kerja sama merupakan
gejala universal atau gejala umum yang terjadi dalam semua kelompok
masyarakat di manapun berada. Kerja sama akan terjadi apabila ada
usaha bersama antara orang-perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama. Tidak semua kerja sama
itu baik. Adapula kerja sama yang tidak baik. Kerja sama yang tidak
baik inilah yang harus kalian hindari karena dapat menimbulkan
konflik dan perpecahan dalam masyarakat. Kerja sama yang harus
dikembangkan adalah kerja sama karena sebab yang baik, dilakukan

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 35

Aksar
secara baik, dan untuk tujuan yang baik pula. Berikut akan dijelaskan
mengenai arti penting kerja sama dalam kehidupan masyarakat.erbit Bumi
Silahkan cermati dengan baik.Bumi Aksara

Sumber: https://bit.ly/30JCAI9

Gambar 1.24 Kerja sama yang baik perlu dikembangkan

1. Manfaat Kerja Sama dalam Masyarakat

Kerja sama memiliki manfaat yang amat sangat penting dalam kehidup­
an masyarakat. Hubungan kerja sama yang baik dapat menciptakan
kehidupan masyarakat yang harmonis. Mengapa demikian? Karena
dalam kerja sama, orang-orang yang terlibat di dalam kerja sama saling
bahu-membahu berupaya mewujudkan tujuan yang ingin diwujud-
kan. Suasana psikologis yang terbangun apabila kerja sama dalam
masyarakat berjalan dengan baik adalah terbentuknya rasa solidaritas,
rasa keterikatan, dan saling memiliki satu sama lain dalam masyarakat.
Banyak manfaat yang diperoleh dari kerja sama. Manfaat tersebut
adalah sebagai berikut.
a. Mempererat Ikatan Persaudaraan
Kerja sama yang baik akan membuat setiap individu saling berinteraksi
dan saling membantu dalam memecahkan persoalan-persoalan untuk
mencapai tujuannya, baik kerja sama kelompok atau individu. Karena
hal tersebut maka terjalin komunikasi yang baik, rasa solidaritas, rasa
sosial, rasa toleransi, dan ikatan persaudaraan yang kuat sehingga dapat
mempererat perjalinan (ikatan). Contohnya adalah aktivitas outbound,
aktivitas ini dapat membuat kekuatan memori, koordinasi tim, dan
solidaritas antar anggota terjalin. Kegiatan pokok dalam aktivitas ini
adalah kerja sama agar menjadi kuat serta kokoh.

36 Pendidikan Pancasila SMP/MTs Kelas VII
Penerbit
erbit Bumi

Tokoh Aksar Ida Saparida

Sumber: https://bit.ly/3ncUJpA

Ida Saparida atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Ida, terpilih menjadi salah satu pahlawan Disney
Conservation Club (DCF) 2019. Bu Ida adalah ketua perajin program mata pencaharian berkelanjutan
yang tinggal di sebuah desa terpencil di Kabupaten Kayong Utara, sebuah daerah di zona penyangga
Taman Nasional Gunung Palung. Sampai saat ini, ada 50 pahlawan konservasi dari 50 negara di seluruh dunia
yang ditunjuk oleh DCF. Bu Ida telah menginspirasi kesadaran budaya, pembangunan berkelanjutan, konservasi satwa
liar melalui kerajinan tangan, dan keterampilan menggunakan Pandanus amaryllifolius atau biasa dikenal sebagai
tanaman pandan wangi. Bu Ida behasil menggalang kerja sama para perajin dan komunitas lainnya untuk menjaga
flora dan fauna hutan dengan menggunakan tanaman pandan wangi.
Perjalanan Ida bermula pada Agustus 2011, ketika program konservasi orangutan Gunung Palung (Gunung Palung
Orangutan Conservation Program/GPOCP) mengadakan sebuah pertemuan mengenai program mata pencaharian
berkelanjutan di desanya untuk membahas pengembangan produk para perajin, jaringan, dan keterampilan manajemen
bisnis. Pada 2019, program mata pencaharian berkelanjutan yang dicanangkan GPOCP berhasil meraih pengakuan di
tingkat lokal yang dapat memengaruhi pemerintah daerah terkait pembangunan berkelanjutan. Ida secara resmi telah
ditunjuk oleh Bupati Kayong Utara sebagai anggota Dewan Kesenian Nasional Daerah (Dekranasda) Kayong Utara.
Kegigihan Bu Ida dan kekuatan kerja sama yang telah Bu Ida jalin dengan berbagai pihak ternyata bermanfaat
tidak hanya untuk Bu Ida sendiri, tetapi juga bermanfaat bagi para kesejahteraan perajin lain dan juga bagi pelestarian
lingkungan.

Sumber: https://bit.ly/3E0VGrL
erbit Bumi
Bumi Aksara
b. Menumbuhkan Semangat Persatuan dan Kesatuan
Kerja sama memiliki hubungan timbal balik dengan semangat persatuan
dan kesatuan. Di satu sisi, kerja sama dapat menumbuhkan semangat
persatuan pada diri setiap individu yang terlibat di dalamnya. Di sisi
lain, supaya setiap kegiatan dalam kerja sama dapat berjalan baik maka
semangat persatuan dan kesatuan harus selalu dipupuk dan dijunjung
tinggi.

Penerbit
erbit Bumi
c. Pekerjaan Lebih Cepat Terselesaikan dan Lebih Ringan

Dengan kerja sama maka masalah yang sulit dan berat Sumber: https://bit.ly/3nbuShH
akan cepat terselesaikan dan lebih ringan karena
tidak hanya mengandalkan satu individu saja untuk Gambar 1.25 Solidaritas adalah suasana psikologis dalam
menyelesaikan pekerjaan. Dengan bekerja sama kerja sama
maka para individu bersatu dan saling mendukung
satu sama lain sehingga pekerjaan akan lebih cepat
terselesaikan dan lebih cepat membuahkan hasil.
Ada satu hal yang perlu diwaspadai, yaitu jangan
sampai kalian terjerumus ke dalam bentuk-bentuk
kerja sama yang negatif. Kerja sama negatif adalah
bentuk tindakan yang menyimpang. Penyimpangan
perilaku dapat terjadi pada orang-orang yang
memiliki kesadaran rendah dalam bersikap.

Bab I Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara 37


Click to View FlipBook Version