PORTOFOLIO MIKROBIOLOGI
NAMA : Vitrani
NIM : 190202017
SEMESTER : IV
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Saya panjatkan atas kehadirat Allah swt. Karena atas berkat rahmat serta karunia-
Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan tugas portofolio ini dengan tepat waktu. Dan tak lupa pula kita
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita
dari alam kegelapan menuju alam yang terang menderang seperti yang sekarang ini.
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Saya Bapak Ahmad Yani, S.Pd.,M.Pd., selaku
dosen pengampu mata kuliah Mikrobiologi, atas bimbingan dan arahan yang diberikan sehingga Saya dapat
merampungkan portofolio Saya, serta teman-teman mahasiswa yang telah mendukung Saya dari segi materi
maupun non materi. Fortopolio ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Mikrobiologi.
Saya menyadari tugas portofolio Saya ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu Saya dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang dimaksudkan untuk menyempurnakan portopolio Saya yang
selanjutkan. Saya sangat berharap portofolio Saya ini bermanfaat bagi para pembaca maupun Saya pribadi
sebagai penulis.
Terima kasih.
Sengkang, 30 Juni 2021
Penulis.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
PENDAHULUAN.................................................................................................................. 1
Analisis artikel 1..................................................................................................................... 2
Analisis artikel 2..................................................................................................................... 21
Analisis artikel 3..................................................................................................................... 24
Analisis artikel 4..................................................................................................................... 27
Analisis artikel 5..................................................................................................................... 30
Refleksi Diri Tentang Analisisa Artikel................................................................................. 32
Identitas Makalah................................................................................................................... 33
Naskah Makalah..................................................................................................................... 34
Power Point............................................................................................................................. 55
Refleksi Diri Tentang Makalah............................................................................................... 70
Identitas Praktikum................................................................................................................. 71
Metode Dan Hasil Praktikum.................................................................................................. 72
Vidio Praktikum (Screenshot) ................................................................................................ 76
Refleksi Diri Tentang Praktikum............................................................................................. 77
Refeleksi Diri Akhir Semester................................................................................................. 78
ii
PENDAHULUAN
Secara etimologi, portofolio berasal dari dua kata, yaitu port (singkatan dari report) yang berarti
laporan dan folio yang berarti penuh atau lengkap. Jadi portofolio berarti laporan lengkap segala aktivitas
seseorang yang dilakukannya. Secara umum portofolio merupakan kumpulan dokumen seseorang ,
kelompok, lembaga, organisasi, perusahaan atau sejenisnya yang bertujuan untuk mendokumentasikan
perkembangan suatu proses dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Gronlund (1998:159) portofolio mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa yang
tergantung pada keluasan tujuan. Apa yang harus tersurat, tergantung pada subjek dan tujuan penggunaan
portofolio. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan kemajuan belajarnya dan
dapat dikomunikasikan kepada siswa, orang tua serta pihak lain yang tertarik berkepentingan.
Penilaian portofolio merupakan metode penilaian berkesinambungan dengan berbagai kumpulan
informasi atau dokumentasi hasil pekerjaan seseorangyang diambil selama proses pembelajaran dalam
kurun waktu tertentu dan disimpan pada suatu bendel secara sistematis dan terorganisir.Penilaian ini
dianggap sebagian peneliti pendidikan adalah penilaian alternatif di dunia modern dan jauh lebih reliable
dan valid daripada penilaian baku.Model portofolio assessment cocok digunakan untuk mata pelajaran yang
bersifat menuntut outputpembelajaran siswa dari segi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Aspek yang
diukur dalam penilaian portofolio adalah tiga domain perkembangan psikologi anak yaitu kognitif, afektif
dan psikomotorik.Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil pekerjaan peserta
didik, dan (3) profil perkembangan peserta didik.Fungsi penilaian portofolio adalah sebagai alat untuk
mengetahui kemajuan kompetensi yang telah dicapai peserta didik dan mendiagnosis kesulitan belajar
peserta didik, memberikan umpan balik untuk kepentingan perbaikan dan penyempurnaan KBM.
Mikrobiologi adalah salah satu cabang dari disiplin ilmu biologi yang mengkaji makhluk hidup
(organisme) berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Objek kajiannya adalah
semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik,
protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan, walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya dapat
dianggap sebagai makhluk hidup.
Mikrobiologi setara dengan zoologi dan botani, karena ruang lingkup mikrobia mencakup berbagai
macam mikrobia dan aspek-aspek biologi, di antaranya fisiologi mikrobia, ekologi mikrobia, sistematika
mikrobia, dan mikrobiologi lingkungan. Dalam dunia medis, mikrobiologi merupakan penyimpangan dari
keadaan normal yang terjadi dalam struktur atau fungsi tubuh, serta timbulnya perubahan berupa adanya
gejala di dalam tubuh.
Tujuan dari portofolio mikrobiologi ini adalah untuk mengetahui kemajuan dan wawasan
mahasiswa dalam mempelajari materi mikrobiologi. Portofolio ini dibuat dalam beberapa bagian, yang
setiap bagiannya akan membantu mahasiswa dalam menyelesaikan dan mengolah materi yang dipelajari.
1
Link jurnal:
1. https://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink/article/view/763/702
2. https://jurnal.uns.ac.id/prosbi/article/view/5908
3. http://jurnal.pendidikanbiologiukaw.ac.id/index.php/JIBUKAW/article/view/37
n Judul Nama Mengapa Tujuan Metode Desktipsi hasil kesimpulan Biogbligarifi
o penelitian penulis dilakukan penelitia penelitian yang penulis
penelitian
n diperolah
1. Akumulasi Radiansyah Lichenes (lumut Untuk Metode Berdasarkan Dari Agustina S.
Timbal (pb) Hadi kerak) mengetah Purposive hasil penelitian 2009.
dan Chandra merupakan ui faktor Sampling. penelitian yang telah Peranan
Keanekarag gabungan antara yang di tiga yang dilakukan dilakukan Ruang
aman Jenis fungi dan alga mempeng taman pada Taman dapat Terbuka
Lichenes Di sehingga secara aruhi yaitu Beringin, disimpulka Hijau taman
Taman morfologi dan akumulasi Taman Taman Ahmad n bahwa: Beringin
Kota fisiologi kandunga Beringin, Yani, dan Jenis Medan
Medan merupakan satu n timbal Taman Taman Bunga Lichenes Sebagai
kesatuan. Lumut (Pb) dan Ahmad Teladan yang Penyimpan
ini hidup secara jenis-jenis Yani, dan tentang ditemukan Carbon
epifit pada Lichenes Taman akumulasi di ketiga Untuk
pohonpohonan, yang ada Bunga timbal (Pb) taman Kota Mengurangi
di atas tanah di taman Teladan. pada tubuh Medan, Pencemaran
terutama di Kota thalus sebanyak Udara. Tesis
daerah sekitar Medan. Lichenes tiga jenis Sekolah
kutub utara, di dengan jarak dari suku Pasca
atas batu cadas, yang berbeda Physciacea Sarjana
di tepi pantai yaitu 0 – 5 e dengan Universitas
atau meter, 5 – 10 tipe tubuh Sumatera
gununggunung meter, dan 10 thalus Utara.
yang tinggi. – 15 meter Cructose. Medan.
Tumbuhan ini dari jalan yang Jenis-jenis Bargagli, R.,
tergolong berdekatan tersebut D’Amato,
tumbuhan dengan ketiga Dirinaria dan Iosco. F.
perintis yang ikut taman picta, P. 1987.
berperan dalam tersebut. Dirinaria Lichen
pembentukan Dengan aplanata, Biomonitorin
tanah. Tumbuhan akumulasi dan Pixine g of Metals
ini bersifat timbal (Pb) cocoes. in the San
endolitik karena tertinggi Kendaraan Rossore
dapat masuk ditemukan bermotor Park:
pada bagian pada Pixine yang Contrast
pinggir batu cocoes yang memiliki With
(Yurnaliza, 2002). berjarak 0 – 5 pengaruh Previous
Lichenes dapat meter dari terbesar Pine Deedle
tumbuh baik pada jalan yang terhadap Data. J.
2
kondisi-kondisi berdekatan akumulasi Environment
lingkungan yang dengan ketiga kandungan al
sangat ekstrim taman timbal (Pb) Monitoring
dari gurun pasir tersebut dan di ketiga and
sampai Antartika pada jarak 10 lokasi Assessment.
yang mempunyai – 15 meter penelitian 9(3): 285-
temperatur di Dirinaria picta adalah 294.
bawah 00C. di Taman mobil Boonpragob,
Perbedaan Beringin dan pribadi dan K. Using
geografis Dirinaria becak lichen as
menghasilkan aplanata pada bermotor bioindicator
banyak sekali Taman Ahmad (betor). of air
variasi dari Yani. Persamaan pollution
tumbuhan regresi Department
tersebut. yang of Biology,
Lichenes terkenal diperoleh Ramkhamha
dari kepekaannya dari becak eng
akan kondisi alam bermotor University
tempat hidupnya, (Betor) [Online]
apabila terdapat yaitu Y = (- Tersedia:
gas polusi maka 0,059) + http://infofil
Lichenes tidak 0,000157x e.pcd.go.th/a
dapat tumbuh dan mobil ir/31_Lichen
dan berkembang pribadi Aci
dengan dengan Y= dDep.pdf, [7
semestinya (-0,059) + Desember
(Hawksworth, 0,0009428x 2008] BPS
1984). di Taman Kota Medan.
Pertumbuhan Beringin, 2010. Medan
sektor industri selanjutnya Dalam Angka
dan transportasi mobil 2010. Badan
yang semakin pribadi Pusat
meningkat di Kota dengan Y = Statistik Kota
Medan dan 0,011 + Medan.
kawasan 0,0001501x Medan.
sekitarnya di Taman Dahlan, E.N.
berpotensi Ahmad 1992. Hutan
sebagai sumber Yani, dan Kota; Untuk
dampak terhadap becak pengelolaan
penurunan bermotor dan
kualitas (betor) di Peningkatan
lingkungan hidup Taman Kualitas
terutama Bunga Lingkungan
terjadinya Teladan Hidup. PT.
akumulasi dengan Y = Enka
polutan di udara (-0,099) + Parahayanga
khususnya Timbal 0,000535x. n. Jakarta.
(Pb). Goldmisth Parameter Fardiaz, S.
3
dan Hexter (1982) fisika yang 1992. Polusi
dalam Dahlan mempenga Air dan
(1992) ruhi Udara.
menyatakan pertambah Diterbitkan
bahwa kendaraan an dalam
bermotor akumulasi Kerjasama
merupakan timbal (Pb) Dengan
sumber utama Pb di ketiga Pusat Antar
yang mencemari lokasi Universitas
udara di daerah penelitian Pangan dan
perkotaan. adalah Gizi Institut
Diperkirakan suhu, Pertanian
sekitar 60 sampai kelembaba Bogor.
70% partikel Pb di n dan Penerbit
udara perkotaan intensitas Kanisius.
berasal dari cahaya. Galun, M.
kendaraan Persamaan and R.
bermotor regresi Ronen. 2000.
(Krishnayya dan yang Interaction
Bedi (1989) dalam diperoleh of Lichenes
Dahlan 1992), dari suhu and
dan kurang lebih Y= (-0,059) Pollutants, In
75% Pb yang + 0,002x di Galun (Ed).
ditambahkan Taman Handbook of
pada bahan bakar Beringin, Lichenology.
minyak akan kemudian Vol III. CRC
diemisikan kelembaba Press.
kembali ke n dengan Florida.
atmosfir (O’neil, Y= 0,011 + Nursal,
1993). 0,0003243x Firdaus, dan
Akumulasi Pb dan Basori :
pada Parmelia intensitas Akumulasi
physodes cahaya Timbal Pada
menurun secara dengan Y= Talus
proporsional 0,011 + Lichenes
pada jarak yang 0,0009387x Hale, E. M.
semakin jauh dari di Taman 1961. Lichen
jalan raya Ahmad HandBook.
(Deruelle (1981) Yani, SMITHSONIA
dalam Kovacs, sedangkan N
1992). Hasil di Taman INSTITUTION
penelitian Bunga . WASH, D.C.
Deruelle (1981) Teladan Hawksworth,
juga yaitu suhu D.L. 1984.
menunjukkan dengan Y = The Lichen-
bahwa pada jarak (-0,099) + Forming
15 m dari jalan 0,005x dan Fungi.
raya akumulasi Pb kelembaba Chapman
4
ditemukan n dengan Y and Hall
sebanyak 1002 = (-0,099) + Publishers.
μgg-1 berat 0,0001543x New York.
kering, sedangkan . Nasution, J.
pada jarak 600 m 2011.
dari jalan raya Keanekaraga
akumulasi Pb man Jenis
hanya 65 μgg-1 Lichenes di
berat kering Hutan
Lichenes juga Lindung Aek
dapat digunakan NauliParapat
sebagai indikator Kabupaten
terhadap Simalungun
berbagai polutan Sumatera
diantaranya SO2, Utara.
NO2, HF, Agrobio
Chlorida, O3, (Jurnal
Peroksi asetat, Pertanian
Logam berat, dan Biologi)
Isotop radioaktif, UMA, Vol.3
pupuk, pestisida, No.2 Nov
dan herbisida 2011; Hal.
(Kovacs, 1992). 87-93.
Jenis-jenis Medan Kirk,
Lichenes PM, Cannon,
mempunyai P.F, Minter,
tingkat sensitifitas D.W,
yang berbeda Stalpers J.A,.
terhadap bahan 2008. Kamus
pencemar. Ada dari 10 Fungi
yang bersifat (Ed)
sensitif dan ada Wallingford
pula yang bersifat CABI. hlm
toleran. Kisaran 214. Kovacs,
toleransi Lichenes M. 1992.
terhadap SO2 Biological
ternyata cukup Indicators in
tinggi. Lecanora Environment
conizoides masih al Protection.
dapat hidup pada Ellis
konsentrasi SO2 Horwood.
150μgm-3. Pada New York.
konsentrasi SO2 Kozaks, J.H.
lebih dari 170 1993. Air
μgm-3 tidak ada Quality
lagi jenis Lichenes Standars In
yang bisa hidup. Indonesia.
Lecanora EMDI
5
conizaeoides Project. 30:
ditemukan pada 65-70.
kulit batang O’Neill, P.
pohon yang 1993.
dikoloni oleh alga Environment
apabila al Chemistry.
konsentrasi SO2 2nd
125 μgm-3. Usnea ed.Chapman
ceratina dapat & Hall.
ditemui pada London.
pohon yang sama Phillips, R.
apabila 1990.
konsentrasi SO2 Grasses,
35 μgm-3 dan Ferns,
Usnea florida Mosses &
dapat ditemukan Lichenes.
apabila Oxford
konsentrasi SO2 University
30 μgm-3 (Galun Press.
dan Ronen (1995) Sipman, H.
dalam Galun, 2003. Key to
2000). Untuk the lichen
dapat genera of
memprediksi Bogor,
lebih awal Cibodas and
kemungkinan Singapore.
dampak yang http://www.
dapat bgbm.org/sip
ditimbulkan oleh man/keys/Ja
polutan Pb di vagenera.ht
masa yang akan m. (Januari
datang terhadap 2009)
kehidupan, perlu Siregar, E. B.
dilakukan M. 2005.
monitoring Pencemaran
terhadap Udara,
keberadaannya Respon
sebagai bahan Tanaman
pencemar dan
(polutan) di Pengaruhnya
udara. Pada
Pencemaran Manusia.
udara merupakan Karya Ilmiah.
harga yang harus Fakultas
dibayar mahal Pertanian
akibat dari Sumatera
mobilitas yang Utara.
tinggi seiring Soedomo, M.
6
dengan 2001.
pembangunan Kumpulan
suatu kota yang Karya Ilmiah
berkembang Pencemaran
pesat dewasa ini. Udara. ITB
Khususnya dalam Bandung.
industri dan Yurnaliza,
teknologi, serta 2002.
meningkatnya Lichenes
jumlah kendaraan (Karakteristik
bermotor yang , Klasifikasi
menggunakan Dan
bahan bakar fosil Kegunaan).
(minyak) 2002
menyebabkan digitized by
udara yang kita USU digital
hirup di sekitar library
kita menjadi Universitas
tercemar oleh Sumatera
gasgas buangan Utara.
hasil
pembakaran.
Kehadiran bahan
atau zat asing di
dalam udara
dalam waktu
yang cukup lama
akan dapat
mengganggu
kehidupan
manusia, hewan,
dan tumbuhan.
2. Identifikasi Efri Roziaty Udara merupakan Penelitian Metode Berdasarkan Berdasarka Friedel, A.,
Lumut salah satu faktor ini yang penelitian ini n Oheimb, G.,
Kerak abiotik yang bertujuan digunakan ditemukan penelitian Dengler, &
(Lichen) Di merupakan untuk dalam sekitar lokasi yang telah Hardditle, W.
Area kompenen utama mengiden penelitian penelitian,spe dilakukan (2006).
Kampus dalam proses tifikasi ini adalah sies yang dapat Species
Universitas kehidupan. dan deskriptif secara umum diambil diversity and
Muhamma Namun seiring mengetah eksploratif ditemukan ada kesimpulan species
diyah dengan ui jenis – dengan dalam seluruh sebagai composition
Surakarta meningkatnya jenis teknik stasiun berikut : a. of epiphytic
aktifitas manusia lichen di survei. pengambilan Persentase bryophytes
terutama di kampus Teknik sampel adalah lichen yang and lichens -
daerah perkotaan Universita pengambila spesies didapat a
yang pada s n sample Dirinaria spp., paling comparison
penduduknya Muhamm adalah Lecidella tinggi di of managed
kualitas udara adiyah purpossive elaeochroma, stasiun 4 and
7
telah mengalami Surakarta. sampling, Arthonia yaitu unmanaged
perubahan. Udara dilanjutkan illicina, A. Pemukima beech
yang dahulu segar dengan rubrocincta, n 1 (Ds. forests in NE
tak terpolusi identifikasi dan Graphis Gonilan) Germany.
sekarang ini spesimen spp. Dari 48.3 % dan Feddes
menjadi kering secara keempat terendah Repertorium
dan kotor. morfologi jumlah spesies 16.3 % di , 172-185.
Perubahan dan tersebut stasiun Gerhardt, A.
lingkungan kimiawi. hanya 5(Pemukim (2009).
khususnya Dirinaria spp an 2 sekitar ENVIRONME
kualitas udara yang memiliki lapangan NTAL
umumnya sebaran thalus bola Ds. MONITORIN
disebabkan paling banyak Gonilan). G vol 1.
karena dalam setiap Diameter Paris, France:
pencemaran pohon inang. koloni EOLSS.
udara, yaitu Lichen yang lichen yang Muzayyinah.
masuknya zat – ditemukan ada paling (2005).
zat pencemar 2 jenis tipe rendah Kenekaraga
(berbentuk gas – thalus yaitu yaitu 4.6 man
gas dan partikel crustose cm berada Tumbuhan
kecil/aerosol) ke (thalus kerak) di stasiun 1 Tak
dalam udara. dan foliose (Kampus 1) Berpembulu
Masuknya zat (thalus seperti dan yang h. Surakarta,
pencemar ke berdaun). tertinggi Jawa
dalam udara Famili dari 5.3 cm di Tengah:
dapat terjadi Dirinaria spp Pemukima Universitas
secara alamiah, adalah n 2 (sekitar Negeri
misalnya karena Physciaceae. lapangan Sebelas
asap (emisi gas Secara umum, bola Ds. Maret
buang). Gas – gas dalam famili Gonilan). b. Surakarta.
buangan ini ini terdapat 3 Spesies Panjaitan, D.
utamanya genus yang lichen yang M.,
disebabkan oleh seringkali di temui Fitmawati, &
transportasi, hidup bersama berasal dari Martina, A.
industri, sampah, yaitu Genus genus (xxxx).
proses Dirinaria, Dirinaria Kenakeraga
dekomposisi atau Physcia dan yaitu man Lichen
pun pembakaran Pyxine. Dirinaria Sebagai
baik pembakaran Karakteristik picta dan Bioindikator
industri dan ketiga genus D. Pencemaran
domestik. Di tersebut applanata; Udara di
udara terdapat hampir sama Physcia; Kota Pekan
komponen variasi dan saling Xanthomen Baru Riau.
uap air dan berdekatan doza; Pekanbaru,
karbondioksida satu dengan Pyxine Riau: FMIPA
(CO2). Variasi ini yang lain. cocoes. Universitas
dipengaruhi juga Terkadang Sedikitnya Riau. Rindita.
oleh faktor cuaca masih jumlah (2014).
8
dan suhu udara. terdapat lichen yang Analisis
Konsentrasi CO2 kebingungan ditemui Populasi
di udara selalu untuk mengindika Liken Makro
sekitar 0.03 %. membedakann sikan Epifitik
Konsentrasi CO2 ya secara bahwa di Sebagai
dapat mengalami morfologi daerah Bioindikator
perubahan, (Tabel 4.1) tersebut Kualitas
daerah yang (Rindita, 2014) sudah Udara di
berada di sekitar Adapun terjadi Kota Bogor,
kawasan industri karakteristik pencemara Jawa Barat.
memiliki nilai CO2 dari lichen ini n udara. Bogor:
yang tinggi adalah thalus Sekolah
karena kawasan lichen Pascasarjana
tersebut termasuk tipe Institut
menghasilkan foliose. Pertanian
CO2 dari proses Permukaan Bogor.
pembakaran yang atas thalus Rosenterter,
intensitasnya berwarna R., Bowker,
cukup tinggi. hijau keabuan, M., &
Daerah putih ke Belnap, J.
perkebunan dan abuan, (2007). A
persawahan berbentuk Field Guide
memiliki nilai CO2 tidak teratur. to Biological
yang cukup Morfologi Soil Crusts of
rendah karena thalus Western US
terjadi cenderung Dryland -
penyerapan CO2 membundar. Common
oleh tumbuhan Subsrat Lichen and
cukup tinggi tempat Bryophytes .
untuk tumbuh US Denver,
pemenuhan biasanya kulit Colorado:
proses batang pohon, Green
fotosintesis . kayu, batu Canyon
Beberapa gas – yang bersifat Research
gas yang terdapat asam atau Station.
dalam udara lumut. Sihotang, S.
bersih (Tabel 1) Physciaceae R., &
dinyatakan dalam adalah famili Assomadi, A.
ppm. Akan tetapi yang memiliki F. (xxxx).
di alam tidak thalus foliose Pemetaan
pernah berbentuk Distribusi
ditemukan udara orbicular Konsentrasi
yang bersih yang dantersebar Karbondioksi
terbebas dari tidak da (CO2) dari
polutan. beraturan. Konsentrasi
Polutan udara Lobus atas dan Kendaraan
yang mencakup bawah Bermotor di
90 % dari corticate dan Kampus ITS
9
keseluruhan lapisan bawah Surabaya .
polutan, dapat berwarna Surabaya: ITS
dibedakan gelap ataupun . Wijaya, A.
menjadi lima hitam. (xxxx).
kelompok berikut Thalus lichen Penggunaan
ini : a. Karbon Lecidella Tumbuhan
monoksida (CO) elaeochroma Sebagai
b. Nitrogen ini termasuk bioindikator
oksida (NOx) c. memiliki jenis Dalam
Hidrokarbon (HC) thalus Pemantauan
d. Sulfur dioksida crustose Pencemaran
(SOx) e. Partikulat (kerak). Thalus Udara.
Di daerah tebal Surabaya:
perkotaan, berukuran ITS.
dimana sumber sekitar lebih
polutan tertinggi dar 0.5 mm. 10
berasal dari permukaan
sektor berwarna
transportasi kuning atau
dimana hampir kuning
sekitar 60 % keabuan
dihasilkan dari hingga hitam,
karbon hijau,
monoksida (CO) permukaan
dan sekitar 15 % agak halus.
adalah Lichen jenis ini
hidrokarbon (HC). memiliki tipe
Sedangkan, thalus
sumber – sumber crustose,
polutan lainnya permukaan
adalah sektor thalus
industri, berwarna
pembuangan putih, pucat
limbah dan lain – keabu an atau
lain (Fardiaz, berwarna
1992)(Kansri krem atau
Boonpragob, bahkan hitam.
2003). Hidup di kulit
Mempertimbangk pohon
an dampaknya (Muzayyinah,
pada ekonomi, 2005). Lichen
kesehatan, dan dari Famili
lingkungan, Graphidae
pencemaran memiliki
udara merupakan karakteristik
masalah khas yaitu
lingkungan yang berbentuk
sangat mendesak askokarp
untuk ditangani. linier,
Oleh karena itu elongate, tidak
diperlukan sistem teratur,
pemantauan memanjang
tingkat atau
pencemaran berbentuk
udara untuk unik
mencegah (Panjaitan,
terjadinya Fitmawati, &
pencemaran Martina, xxxx).
udara lebih jauh Walapun
(IAEMS). jumlah
Pemantauan ditemukan
kualitas udara Famili
ambien di Physciaceae
Indonesia telah yang hidup di
dilakukan dengan hampir
berbagai cara. keseluruhan
Salah satu di stasiun akan
antaranya adalah tetapi banyak
dengan ditemukan
mengoperasikan thalus yang
jaringan rusak. Hal ini
pemantau dimungkinkan
kontinu otomatis karena pada
di 10 kota sejak saat
tahun 2000 yang dilangsungkan
memantau penelitian
konsentrasi CO, yaitu pada
debu (Partikulat), musim
SOx, dan NOx. kemarau.
Namun, Lichen yang
pemantauan diambil
kualitas udara sampelnya di 5
ambien dengan stasiun di
cara ini sekitar
memerlukan kawasan
biaya investasi, kampus
operasional, dan Universitas
perawatan yang Muhammadiy
tinggi. Di samping ah Surakarta
itu secara menunjukkan
keseluruhan bahwa
kendala dalam persentase
pemantauan yang tertinggi
kualitas udara terdapat di
ambien antara kawasan
lain adalah pemukiman di
11
terbatasnya alat sekitar
pemantau dan lapangan bola
dana serta Jalan Pabelan.
terfokusnya Di kawasan
pengamatan pada tersebut
jalan raya masing banyak
sehingga ditumbuhi
pengambilan oleh berbagai
sampel tidak jenis pohon.
mewakili Pohon yang
lingkungan secara mendominasi
keseluruhan. adalah jenis
pohon
3. Keanekarag Hetkandra Camplong Penelitian purposive ketapang yaitu Berdasark Armstrong,
merupakan salah ini sampling Terminalia an hasil R.A.
aman Madjeni, satu daerah di bertujuan catappa. penelitian &
pinggiran kota untuk Pohon yang yang Bradwell,
Lumut Arnold Ch Kupang yang mengetah didiami oleh dilakukan T.
memiliki udara ui spesies lichen di Taman ,
Kerak Hendrik, lembab dan keanekar tersebut Wisata 2010
sejuk agaman merupakan Alam :
(liken) Novi I Bullu . Hal ini lumut pohon Camplong Growth of
karena kerak berkayu maka crustose
Sebagai vegetasi (liken) dengan dapat lichens. A
yang tumbuh sebagai karakteristik disimpulk review
Bioindikato dan dilindungi bioindikat kulit kayu yang an .
oleh pemerintah or keras. sebagai Geografisk
r sebagai kawasan pencemar berikut. : a
Taman Wisata an undara Berdasarkan Lumut Annaler,
Pencemara Alam. Taman di taman penelitian dik Kerak ( 92A (1):
Nasional ini wisata etahui Liken 3
n Udara di dikenal dengan alam bahwa di ) yang –
nama Taman camplong kawasan ditemuka 17
Taman Wisata Alam kabupate TWA n di .
Camplong
Wisata terdapat 7
jenis
Alam liken
seperti pada
Camplong Tabel 1.
Jenis-jenis
Kabupaten tersebut
yaitu
Kupang Parmelia
sulcata,
Haematomm
a
accolens,
Graphis sp,
12
Camplong yang n kupang. Caloplaca Taman Atabay
berada di hutan chrysodeta, Wisata ,
Camplong, Desa Opegrapha Alam M
Camplong, atra, Camplong .
Kecamatan Hafellia ada 7 M,
Fatuleu, levieri, jenis Kekillioğlu
Kabupaten dan antara A,
Kupang. Lepraria lain &
Taman Wisata sp. Parmelia Arslan M.
Alam Camplong Pada Tabel sulcata, 2011.
ini merupakan 1 di Haemato Heavy
jalur penghubung ketahui mma metal
antara Kota Liken accolens, accumulati
Kupang yang Graphis ons of
dengan ditemukan S Allium cepa
Kabupaten Timor dengan p L.
Tengah Selatan jumlah , as a
(TTS), Timor terbanyak Caloplaca bioindicator
Tengah Utara dalam chrysodet for air
(TTU), Malaka, penelitian ini a pollution in
dan adalah , Ereğli,
daerah Parmelia Opegraph Turkey.
perbatasan Timor sulcata a atra Afr. J.
Leste. Karena dengan , Agric. Res.
C jumlah Hafellia 6(30):6432
amplong ditemui levieri -
merupakan jalur 29 kali. , 6439.
penghubung Pryanka Lepraria Blagnytė R,
antara Kota (2014) juga . &
Kupang dan menemukan Tingkat Paliulis D.
beberapa bahwa liken kepadata 2010.
kabupaten maka dari family n lalu Research
te parmeliacea lintas into heavy
ntunya ada juga paling berpengar metals
berbagai macam banyak uh pollution of
kendaraan yang ditemukan di terhadap atmospher
melintas setiap 3 taman keanekar e applying
hari mulai dari kota di agaman moss as
kendaraan Jakarta liken bioindicator
bermotor hingga Selatan. . Pada :a
truk Jenis yang stasiun 1 literature
- paling transek review.
truk besar. sedikit 1 yang Environ.
Seiring dengan ditemukan berdekata Res., Eng.
perkembangan adalah n dengan Manage
jaman, kendaraan Haematomm jalan .
yang melintas a umum 4(54):26
pun semakin accolens ditemuka -
13
bertambah dan dan n jumlah 33.
hal ini tentunya Hafellia liken Baron, G.
berpengaruh levieri lebih (1999).
pada udara di yang ditemui sedikit Understand
sekitar Tama sebanyak 5 dibanding ing
n Wisata Alam kali. kan liken
Camplong. Umumnya dengan s
K Liken transek 2 , Richmond
ita dapat ditemui pada dan Publishing
mengetahui pepohonan transek 3 Co., Slough
dampak adanya besar yakni 19 Boonprago
pencemar seperti liken b, K. 2003.
an udara di pohon asam , transek Using
daerah ini jawa 2 Liken
dengan (Tamarindus sebanyak s as
mengamati indica), 23 Bioindicator
perkembangan beringin(Fics liken of
dan jenis sp) dan airpollution
Lumut Kerak ( dan transek 3 Conti
liken pulai(Alstoni yang letak ,
) a scholaris). semakin M
(Pratiwi, 2006) Jenis tipe kedalam .
. talus yang memiliki E
Tumbuhan telah ditemukan jumlah &
banyak diteliti dalam 28. Cecchetti
untuk digunakan penelitian ini G. 2000.
sebagai yaitu 2 tipe Biological
bioindikator talus monitoring:
pencemaran crustose dan liken
udara, tidak foliose. s as
hanya Hasil ini bioindicator
liken menyerupai s of
namun juga dengan air pollution
tumbuhan penelitian assessmen
seperti lain di t
bawang Indonesia, –
merah (Atabay Pryanka a review.
dkk, 2011), pinus (2014) dan Environme
Aleppo (Robles Sofyan ntall
dkk, 2003) dan (2017) Pollution
lumut daun dalam 114 : 47
(Blagnytė dan penelitianny -
Paliulis 2010). a mengenai 492
Liken liken Campbell,
merupak sebagai N.A.,
an salah satu bioindikator Reece,
kelompok juga J.B.,
organisme yang menemukan &
14
masih jarang hanya 2 tipe Mitchell,
diteliti di talus L.G.
Indonesia, jika liken (2003).
dibandingkan yaitu Biologi.Jilid
dengan crustose dan 2. Edisi
negara foliose. Kelima.
- Dapat Alih
negara diduga Bahasa
A bahwa : Wasmen.
merika utara dan liken Jakarta:
Thailand yang dengan 2 Penerbit
dengan tipe Erlangga.
menggunakan talus ini Furi, A.
liken memang R
sebagai model sesuai &
untuk penentuan dengan Roziaty
polusi udara kondisi iklim ,
(Rindita, 2014). di Indonesia. E.
Liken Pengamatan . 2016.
merupakan yang Eksplorasi
satu dilakukan di liken
diantara tiga stasiun, di
beberapa liken sepanjang
organisme dengan tipe jalan raya
yang talus soloTawan
dapat crustose gmangu
di terlihat dan
jadikan dominan kawasan
sebagai atau lebih hutan
indikator biologis banyak sekipan
pencemaran ditemukan karanganya
udara. dibanding r
L ka jawa
iken n tengah
dapat digunakan liken .
sebagai ber 12
indik talus hlm.
ator pencemaran foliose http://eprint
udara karena . s.ums.ac.id
sensitif Hal ini /43008/1/N
itas yang tinggi diduga ASKAH%2
terhadap udara karena liken 0PUBLIKA
yang tercemar dengan SI
, tipe talus .
penyebaran crustose Krebs CK.
secara lebih muda 2002.
geografi h Ecological
s tumbuh Methodo
15
sangat dan sesuai logy
luas, dengan . Ed ke
di iklim di -
temukan Pulau Timor 2. New
melimpah, . York:
bentuk morfologi Liken Harper &
umumnya crustose Row
tidak berubah diketahui Publisher.
dalam waktu memiliki Loopi S,
yang pertumbuha Ivanov D,
panjang, n lebih &
dan tidak lambat Boccardi R.
adanya dibandingka 2002.
lapisan kutikula n liken Biodiversity
membuat foliose, of Epiphytic
liken walaupun Liken
melalui liken s and Air
permukaan talus crustose Pollution in
secara mampu the Town of
langsung mampu bertahan Siena
untuk pada (Central
menyerap gas berbagai Italy).
dan polutan variasi Environme
- kondisi ntal
polutan lainnya. lingkungan Pollution
Hampir sebagian (Amstrong 116 : 123
liken dan -
sang Bradwell, 128
at se 2010). Ludwig
nsitif terhadap L ,
gas sulfur iken J
dioksida (SO crustose .
2 merupakan A,
) dan gas liken &
- yang paling Reynolds
gas resisten ,
buangan lain dari diban J
kendaraan dingkan .
bermotor dengan F. 1988.
(Sofyan, 2017). liken dengan Statistical
Penggunaan tipe talus Ecology: A
liken lainnya Primer on
sebagai ( Methods
bioindikator lebih Boonpragoo and
efisien dibanding b Computing
mesin , .
karena lebih 2003) Singapore:
murah dan tidak . John Wiley
16
membutuhkan Hal and Sons.
penanganan ini Lutgens, F.
khusus (Loopi di K.
dkk, 2002). karena &
P kan Tarbuck
enelitian liken ,
ini crustose J
bertujuan hanya . 1982.
untuk sedikit The
memperoleh mengalami Atmospher
data kehilangan e. An
jumlah ke air, Introduction
limpahan spesies liken to
l ini Meteorolog
iken ber y
yang dikaitkan sifat erat . Prentinc
dengan melekat Hall Inc.,
kualitas udara pada Englewood
dari beberapa substrat Cliffs New
lokasi nya Jersey
berbeda di Taman dan Muzayyina
Wisata Alam liken ini h. (2005).
Camplong memiliki Keanekara
. talus gaman
bertipe Tumbuhan
homoiomero Tak
us Berpembul
(Baron, uh.
1999) Surakarta,
Jawa
Tengah:
Universitas
Negeri
Sebelas
Maret
Surakarta.
Odum,
E.P. 1994.
Dasar
-
dasar
Ekologi
. Edisi
Ke
-
3.Gadjah
Mada.
University
17
Press,
Yogyakarta
.
Pratiwi,
E.P. 2006.
Kajian
Lumut
Kerak
Sebagai
Bioindik
ator
Kualitas
Udara.
Institut
Pertanian
Bogor
(Skripsi)
Pryanka,
A. 2014.
Keanekara
gaman
Lumut
Kerak Tiga
Taman
Kota Di
Jakarta
Selatan
Sebagai
Bioindikator
Pencemara
n Udara.
Institut
Pertanian
Bogor
(Skripsi)
Rindita.
2014.
Analisis
Populasi
Liken
Makro
Epifitik
Sebagai
Bioindikator
Kualitas
Udara Di
Kota
Bogor,
18
Jawa Barat
.
Institut
Pertanian
Bogor
(Tesis)
Robles,
C.,Greff,S.,
Pasqualini,
V.,Garzino,
S.,
Bousquet-
Mélou,
Fernandez,
C.,
Korboulews
ky,N.,Boni,
G. 2003.
Phenols
and
flavonoids
in Aleppo
pine
needles as
bioindicator
s of air
pollution.
J. Environ.
Qual.
32:2265-
2271.
Sofyan, N.
2017.
Keanekara
gaman
Lumut
Kerak
Sebagai
Bioindikator
Kualitas
Udara Di
Kawasan
Industri
Citeureup
Dan Hutan
Penelitian
Dramaga.
. Institut
19
Pertanian
Bogor
(Skripsi)
20
Link jurnal:
1. https://jurnal.uns.ac.id/ecosmart/article/view/29594
2. http://jurnalmahasiswa.uma.ac.id/index.php/jibioma/article/view/145
Jurnal 1
JUDUL Pengaruh Jumlah Inokulum terhadap Waktu Fermentasi pada Pembuatan Yoghurt
PENELITIAN dari Susu Sapi
Nugroho Santoso dan Dr. Margono, S.T., M.T.
NAMA
PENULIS Susu merupakan bahan makanan yang istimewa karena mengandung berbagai zat
yang dibutuhkan untuk manusia diantaranya laktosa, protein, lemak, mineral dan
MENGAPA vitamin. Susu mudah rusak oleh mikroorganisme, karena merupakan media
DILAKUKAN pertumbuhan yang sangat baik bagi bakteri dan dapat menjadi sarana potensial
PENELITIAN bagi penyebaran bakteri patogen. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
pengolahan dan pengawetan, antara lain dengan fermentasi susu menjadi yoghurt.
TUJUAN Produk hasil olahan ini merupakan hasil pemeraman susu yang mempunyai cita
PENELITIAN rasa yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus thermophillus.
METODE Sementara itu susu sapi mempunyai kandungan laktosa cukup tinggi yang dapat
PENELITIAN menimbulkan masalah bagi masyarakat yang menderita Lactosa intolerance yaitu
keadaan dimana usus tidak dapat mencerna dan menyerap laktosa secara
DESKRIPSI sempurna. Laktosa yang tidak terurai akan tertinggal di permukaan usus halus dan
HASIL YANG menyerap banyak air sehingga menimbulkan diare. Lactobacillus bulgaricus dan
DIPEROLEH Streptococcus thermophillus merupakan bakteri asam laktat yang dapat mengubah
laktosa dalam susu menjadi asam laktat, sehingga susu tersebut lebih mudah
dicerna oleh lambung. Lactobacillus bulgaricus yang digunakan sebagai inokulum
yoghurt menghasilkan 2% berat asam laktat per volume susu. Temperatur optimum
pada suhu 42oC dan tetap tumbuh dan hidup pada suhu 45oC atau lebih.
Streptococcus thermophillus adalah satu-satunya spesies yang digunakan secara
luas sebagai inokulum beberapa keju termasuk mozzarella dan yoghurt, bakteri
asam laktat termasuk bakteri termofilik yang tumbuh optimal pada suhu diatas
45oC. Pembuatan yoghurt dalam penelitian ini menggunakan susu sapi dengan
konsentrasi inokulum yang berbeda-beda, sehingga dapat diketahui pengaruhnya
terhadap mutu kimia dan mutu mikrobiologi pada yoghurt dari susu sapi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah inokulum dan waktu
fermentasi terhadap mutu kimia dan mutu mikrobiologi pada yoghurt
Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Proses Teknik Kimia Fakultas Teknik
dan Laboratorium Kimia Pangan dan Biokimia Fakultas Pertanian Universitas
Sebelas Maret. Materi yang digunakan adalah susu sapi segar, bubuk skim, serta
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus sebagai
inokulum.
semakin tinggi konsentrasi inokulum maka semakin tinggi juga pH dari waktu ke
waktu. Hal tersebut juga berlaku terhadap pengamatan pada suhu 40oC dan 45oC,
memiliki kecenderungan yang sama
Hal ini terjadi karena jumlah inokulum semakin tinggi menyebabkan semakin aktif
bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus dalam
menfermentasi laktosa menjadi asam laktat, sehingga menyebabkan pH turun.
Menurut Standar Nasional Indonesia pH standar pada pembuatan yoghurt berkisar
antara 4 – 4,5. Dan jika dilihat dari data penelitian, pH pada suhu 45oC dengan
21
KESIMPULAN konsentrasi inokulum sebesar 10% memiliki nilai pH yang sesuai dengan standar
pada jam ke-9 dari waktu inkubasi.
BIOBLIGRAFI Kadar asam laktat tertinggi (1,41%) dihasilkan oleh yoghurt dengan konsentrasi
PENULIS inokulum 10% dan pada suhu 45oC. Sedangkan kadar asam laktat terendah (0,6%)
dihasilkan oleh yoghurt dengan konsentrasi inokulum 5% dan pada suhu 37oC.
Hal ini menunjukkan bahwa konsentrasi inokulum yang dimasukkan dan suhu
inkubasi mempengaruhi kadar asam laktat pada yoghurt. Semakin tinggi
konsentrasi inokulum dan suhu inkubasi maka semakin tinggi juga kadar asam
laktat pada yoghurt.
bakteri asam laktat semakin meningkat seiring bertambahnya waktu inkubasi.
Selain itu semakin tinggi konsentrasi inokulum yoghurt yang ditambahkan,
semakin tinggi pula jumlah bakteri asam laktatnya. Hal ini berlaku juga pada
pengamatan suhu 40 dan 45oC. Meningkatnya total bakteri asam laktat di dalam
produk fermentasi dapat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi dalam susu terutama
kadar laktosa, sehingga pertumbuhan bakteri asam laktat optimal.
Semakin tinggi penambahan inokulum semakin tinggi kadar asam laktat pada
yoghurt. Namun sebaliknya, semakin tinggi penambahan inokulum, semakin
rendah pH pada yoghurt.Jika diinginkan hasil yang sesuai Standar Nasional
Indonesia terutama dilihat dari kadar asam laktat dan pH, maka pembuatan yoghurt
dengan konsentrasi inokulum 10%, suhu 45oC, dan waktu inkubasi + 9 jam adalah
yang paling sesuai.
SANTOSO, Nugroho, et al. Pengaruh Jumlah Inokulum terhadap Waktu Fermentasi pada
Pembuatan Yoghurt dari Susu Sapi. Prosiding SNTK Eco-SMART, 1.1.
Jurnal 2
JUDUL Isolasi Bakteri Asam Laktat dari Usus Sapi (Bos taurus) serta Kemampuannya
PENELITIAN dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli dan Shigella sp
Lulu Fatma Dewi, Sartini dan Rahmiati
NAMA
PENULIs Sapi potong adalah sapi yang diperlihara sebagai penghasil daging, sehingga
sering disebut sebagai sapi pedaging. Sapi potong di Indonesia merupakan salah satu
MENGAPA jenis ternak yang menjadi sumber utama pemenuhan kebutuhan daging setelah
DILAKUKAN ayam. Hal tersebut bisa dilihat dari konsumsi daging ayam 64%, daging sapi 19%
PENELITIAN dan daging babi 9% (Hastang dan Asnawi, 2014). Seiring dengan meningkatnya
jumlah penduduk di Indonesia, maka kebutuhan daging di Indonesia tiap tahun
mengalami peningkatan. Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas ternak
dengan memperbaiki pakan ternak menggunakan mikroorganisme seperti probiotik
(Anastiawan, 2014).
Keberadaan bakteri asam laktat dalam saluran pencernaan penting untuk
menjaga keseimbangan ekosistem mikroflora dalam usus. Bakteri-bakteri tersebut
menunjukkan aktivitas penghambatan terhadap bakteri patogen. Mikroflora yang
digolongkan sebagai probiotik adalah Bakteri Asam Laktat (BAL) yang dapat
memproduksi asam laktat terutama dari golongan Lactobacillus dan Bifidobacteria.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa BAL mampu menekan jumlah bakteri
patogen penyebab gangguan pencernaan, mampu membentuk koloni, sehingga
menjaga keseimbangan bakteri yang menguntungkan dalam usus dan meningkatkan
kekebalan tubuh (Santoso, dkk., 2013). Berdasarkan hal tersebut diatas, maka perlu
dilakukan penelitian untuk mengeksplorasi BAL yang terdapat di dalam usus sapi
22
TUJUAN (Bos taurus) dan kemampuannya menghambat pertumbuhan Eschericia coli dan
PENELITIAN Shigella dysentriae.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri asam laktat (BAL)
METODE yang berasal dari usus sapi (Bos taurus) dalam menghambat pertumbuhan Eschericia
PENELITIAN coli dan Shigella sp.
Penelitian ini menggunakan metode difusi cakram dan analisis data secara
DESKRIPSI deskriptif.
HASIL YANG Dari hasil isolasi diperoleh 2 isolasi bakteri asam laktat yang berbeda yaitu sp1 dan
DIPEROLEH sp2 dengan karakteristik yaitu pada sp1 bentuknya bulat, berwarna kuning,
elevasinya cembung, tepinya rata dan permukaannya halus. Sedangkan sp2
KESIMPULAN memiliki karakteristik yaitu bentuknya bulat, warnanya putih susu, elevasi
cembung, tepinya rata dan permukaannya halus. kedua isolat bakteri asam laktat
BIOBLIGRAFI merupakan kelompok bakteri gram positif dengan bentuk sel bakteru batang
PENULISAN (basil). Ibrahim, dkk. (2015) menyatakan bahwa pengamatan mikroskopis terhadap
isolat bakteri asam laktat dari buah mangga bersifat Gram positif ditandai dengan
terbentuknya warna ungu pada sel bakteri. Pengamatan secara mikroskopis
terhadap bakteri Gram positif ditandai dengan terbentuknya warna ungu pada sel
bakteri. diketahui aktivitas antimikroba isolat sp1. dan sp2. Terhadap Eschericia
coli dan Shigella sp. memiliki nilai yang bervariasi. Nilai zona hambat terbesar
terhadap E. coli ditunjukkan oleh sp2. yaitu 8,9 mm. Sedangkan nilai zona hambat
terbesar terhadap Shigella sp. ditunjukkan oleh sp2. yaitu sebesar 8 mm.
BAL umumnya menghasilkan sejumlah besar asam laktat, asam asetat dan etanol
serta sejumlah kecil asam organik lainnya dari fermentasi substrat energi
karbohidrat. Senyawa organik inilah yang diketahui merupakan senyawa
antimikroba yang penting.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ditemukan 2 jenis isolate
bakteri asam laktat dari usus sapi yaitu sp1. dan sp2. Nilai zona hambat terbesar
dalam menghambat bakteri Eschericia coli dan Shigella sp. ditunjukkan oleh isolat
bakteri sp2. dengan rata-rata diameter zona hambat sebesar 8,9 mm dan sebesar 8,0
mm.
DEWI, Lulu Fatma; SARTINI, Sartini; RAHMIATI, Rahmiati. Isolasi Bakteri Asam
Laktat dari Usus Sapi (Bos taurus) serta Kemampuannya dalam Menghambat
Pertumbuhan Bakteri Eschericia coli dan Shigella sp. Jurnal Ilmiah Biologi UMA
(JIBIOMA), 2019, 1.1: 21-27.
23
Link jurnal:
1. http://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/hms/article/view/429
2. http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/biosfer/article/view/4083
Jurnal 1
JUDUL IDENTIFIKASI JAMUR KONTAMINAN UDARA DI RUANG INTENSIVE
PENELITIAN CARE UNIT (ICU) RSD IDAMAN BANJARBARU TAHUN 2018
NAMA Muhammad Fajariyanoor , Noor Muthmainah , Rahmiati
PENULIS
Infeksi nosokomial disebut juga dengan infeksi rumah sakit yaitu infeksi yang
MENGAPA didapat dalam waktu 72 jam ketika seseorang berada di rumah sakit. Semua
DILAKUKAN mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, dan parasit dapat menjadi penyebab
PENELITIAN terjadinya infeksi nosokomial. Beberapa jenis jamur yang sering ditemui pada udara
dalam ruangan dan dapat bedampak bagi kesehatan manusia adalah Alternaria,
TUJUAN Aspergillus, Cladosporium, Penicilum, dan Stachybotrys.
PENELITIAN Salah satu ruangan yang beresiko untuk terjadinya infeksi nosokomial adalah rung
ICU. Pasien-pasien yang dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) mempunyai
METODE daya tahan tubuh yang rendah sehingga mudah terkena infeksi. Selain itu,
PENELITIAN pemasangan infus dan pemasangan kateter yang lama lebih dari 3 hari dapat
meningkatkan resiko terjadinya infeksi nosokomial.
DESKRIPSI Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nevi Novianty Rachman tentang
HASIL YANG jamur kontaminan udara di ruang pulih pasca operasi Caesar RSUD Ulin
DIPEROLEH Banjarmasin didapatkan 3 jenis jamur kontaminan udara yang tumbuh pada media
SDA (+) yaitu Rhizopus sp. (57,15%), Penicillium sp. (28,57%), dan Candida
albicans (14,28%). Jamur-jamur tersebut merupakan jenis jamur saprofit dan jamur
oportunistik yang dapat menimbulkan penyakit mikosis pada individu dengan
penurunan daya tahan tubuh. RSD Idaman Banjarbaru merupakan rumah sakit baru
tipe C, di mana pada rumah sakit tersebut terdapat ruangan ICU. Dari data rekam
medik ruang ICU RSD Idaman Banjarbaru didapatkan data bahwa rumah sakit
tersebut rata-rata melayani 32 pasien setiap bulannya. Tidak ada pensterilan khusus
di uang ICU RSD Idaman barjarbaru. Pembersihan ruangan hanya dilakukan
dengan cara mengepel lantai menggunakan larutan Supramox setiap harinya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis jamur kontaminan udara di
ruang ICU RSD Idaman Banjarbaru.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode open plate selama 15
menit di lima titik di ruang ICU, dimana 4 titik di masing-masing sudut dan satu
titik di tengah ruangan
dikerahui bahwa hasil pemeriksaan identifikasi jamur kontaminan udara di ruang
ICU RSD Idaman Banjarbaru diperoleh 1 jenis jamur yaitu Aspergillus niger. Hasil
dari penelitian ini memiliki kemiripan dengan penelitian lain yang dilakukan di
ruang NICU RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung periode Juni 2015 dan
di ruang ICU rumah sakit Universitas Pelotas di Brazil periode November 2016.
Pada penelitian ini dan kedua penelitian tersebut sama-sama ditemukan jamur dari
genus Aspergillus sp. Pada penelitian yang dilakukan di ruang NICU RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Bandarlampung ditemukan satu spesies jamur lain yaitu Rhizopus
sp. yang merupakan spesies jamur terbanyak yang didapatkan dari penelitian
24
KESIMPULAN tersebut. Pada penelitian yang dilakukan di ruang ICU rumah sakit Universitas
Pelotas di Brazil selain ditemukan jamur dari genus Aspergillus sp. juga ditemukan
BIOBLIGRAFI jamur dari genus lain diantaranya adalah Penicillium sp., Cladosporium sp.,
PENULIS Fusarium sp., Paecelomyces sp., Curvularia sp., Alternaria sp., Zygomycetes dan
mycelium steril.
Adanya jamur kontaminan udara dapat berdampak pada pasien dan petugas medis
yang berada di ruangan tersebut. Pasien yang berada di ruang ICU merupakan
pasien dengan keadaan sistem imunitas tubuh yang rendah sehingga akan lebih
mudah untuk terjadinya infeksi nosokomial, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Infeksi yang terjadi pada pasien tersebut dapat memperberat penyakit
yang diderita pasien di ruang ICU. Petugas medis dengan sistem imunitas tubuh
yang menurun juga beresiko untuk mengalami infeksi sehingga berdampak buruk
pada produktivitas kerja dari tenaga medis tersebut.
Simpulan dari penelitian identifikasi jamur kontaminan udara di ruang ICU RSD
Idaman Banjarbaru tahun 2018 diperoleh 1 jenis jamur kontamian udara yaitu
Aspergillus niger. Pengendalian dari sumber kontaminasi lebih disarankan daripada
melakukan tindakan desinfeksi pada ruangan karena akan membuat kuman lebih
kebal pada desinfektan. Kebersihan harus diperhatikan supaya tidak meningkatkan
mikroorganisme yang lepas ke udara.
Fajariyanoor, M., Muthmainah, N., & Rahmiati, R. (2019). Identifikasi Jamur
Kontaminan Udara di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Idaman Banjarbaru
Tahun 2018. Homeostasis, 2(1), 67-72.
Jurnal 2 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI JAMUR ENTOMOPATOGEN SEBAGAI
JUDUL KANDIDAT BIOINSEKTISIDA LALAT RUMAH (MUSCADOMESTICA)
PENELITIAN Nofita Septiana, Emantis Rosa, Christina Nugroho Ekowati
NAMA
Lalat rumah (M. domestica) merupakan vektor mekanik berbagai penyakit oleh
PENULIS mikroba patogen antara lainSalmonella penyebab demam tifoid, Shigella
penyebab disentri, dan E. coli penyebab diare. Pengendalian M.
MENGAPA domesticaumumnya menggunakan insektisida sintetis, namun menimbulkan
DILAKUKAN resistensi dan berdampak buruk bagi lingkungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan
PENELITIAN pengendalian alternatif berupa pengendalian biologi menggunakan isolat jamur
entomopatogen sebagai bioinsektisida.
Lalat rumah (Muscadomestica) memiliki kisaran tempat hidup yang luas (Astuti
& Pradani, 2010; Ihsan, 2016). M. domestica mempunyai siklus hidup singkat dan
daya reproduksi tinggi sehingga populasinya dapat meningkat dengan pesat
(Astuti & Pradani, 2010). Tingginya jumlah populasi M. domestica dapat
mempengaruhi higienitas dan nilai estetika lingkungan (Masyhuda, Hestiningsih,
& Rahadian, 2017). Hal ini karena M. domestica berperan sebagai vektor
mekanik lebih dari 100 penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen
diantaranya Salmonella, Shigella, Campylobacter, Escherichia, Enterococcus,
Chlamydia. Penyakit yang umum ditimbulkan yaitu demam tifoid, diare, dan
disentri (Hastutiek & Fitri, 2013). Oleh sebab itu, perlu dilakukan pengendalian
populasi M. domestica untuk mencegah penyebaran penyakit. Pengendalian yang
umum dilakukan secara kimiawi dengan insektisida sintetis, namun penggunaan
25
TUJUAN bahan kimia dalam dosis tertentu dapat menimbulkan resistensi dan menyisakan
PENELITIAN residu yang mencemari lingkungan (Ardiansyah & Mahajoeno, 2002).
Berdasarkan informasi tersebut, perlu dilakukan pengendalian alternatif berupa
METODE pengendalian biologi yang tidak menimbulkan resistensi dan ramah lingkungan.
PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk bagaimana konsentrasi jamur Entomopatogen
sebagai bioinsektisida lalat rumah (Muscadomestica)
DESKRIPSI Isolasi jamur dilakukan dengan metode Moistchamber dengan cara larva M.
HASIL YANG domestica yang telah mati diletakkan di atas tisu basah dalam cawan steril
DIPEROLEH kemudian diinkubasi selama 7 hari pada suhu 25-28oC (Reddy, Antwi, Shrestha,
& Kuriwada, 2016).
KESIMPULAN Berdasarkan hasil isolasi, diperoleh lima isolat jamur entomopatogen dengan
BIOGBLIGRAFI kode IL1, IL2, IL3, IL4, dan IL5. Berdasarkan hasil pengamatan makroskopis,
warna koloniisolat IL1 yaitu kuning kecokelatan. Bentuk koloninya tersebar pada
PENULIS cawan berisi media PDA. Isolat IL2 memiliki koloni berwarna hijau dengan
bagian tepi kekuningan. Semakin tua umur koloni jamur, maka warnanya semakin
hijau gelap. Isolat IL3 memiliki ciri-ciri maksrokopis yaitu koloni terdiri atas
filamen-filamen berwarna putih seperti kapas dengan tepi yang halus dan rata.
Isolat IL4 koloninya berwarna hijau ke abu-abuan dengan bagian tepi berwarna
putih. Isolat IL5 berwarna hitam dengan bagian tepi berwarna putih. Permukaan
koloninya kasar dan menyebar pada media PDA
Berdasarkan hasil identifikasi, diperoleh 5 jenis isolat jamur entomopatogen yaitu
Aspergillussp. 1, Aspergillussp. 2, Geotrichumsp., Penicilliumsp., dan
Aspergillussp. 3
Septiana, N., Rosa, E., & Ekowati, C. N. (2019). Isolasi dan Identifikasi Jamur
Entomopatogen Sebagai Kandidat Bioinsektisida Lalat Rumah
(Muscadomestica). Biosfer: Jurnal Tadris Biologi, 10(1), 87-94.
26
Link jurnal:
1. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm/article/view/18673
2. http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/simbiosis/article/view/1416
Jurnal 1
JUDUL HUBUNGAN HIGIENE SANITASI DENGAN KUALITAS MIKROBIOLOGIS
PENELITIAN PADA MAKANAN GADO-GADO DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA
SEMARANG
NAMA
PENULIS Tuti Yuniatun, Martini, Susiana Purwantisari, Sri Yuliawati
MENGAPA Foodborne disease adalah penyakit pada manusia yang disebabkan karena
DILAKUKAN mengkonsumsi makanan atau minuman yang tercemar bakteri patogen.
PENELITIAN Salah satu makanan yang banyak dijual di Kecamatan Tembalang adalah gado-
gado.Gado-gado terbuat dari aneka sayuran seperti kubis, tauge, kacang panjang,
TUJUAN mentimun, selada dan tomat yang dicampur dengan sambal kacang. Kemudian
PENELITIAN ditambah bahan pelengkap berupa kentang rebus, telur rebus, lontong dan kerupuk.
Gado-gado merupakan makanan yang berair dan disajikan pada kisaran suhu 5-
METODE 60oC yang merupakan “temperature danger zone”pada makanan sehingga
PENELITIAN berpotensi terjadi kontaminasi oleh mikroba.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara higiene sanitasi
DESKRIPSI dan kualitas mikrobiologi gado-gado di Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
HASIL YANG Rancangan penelitian ini termasuk analitik observasional dengan pendekatan secara
DIPEROLEH cross sectional.Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan
pengujian sampel di laboratorium. Teknik sampling dalam penelitian ini
KESIMPULAN menggunakan sampling jenuh sehingga populasi dan sampel dalam penelitian
sebanyak 36 gado-gado yang diuji kualitas mikrobiologinya di laboratorium,
BIOBLIGRAFI sedangkan responden sebanyak 36 penjual gado-gado yang diwawancarai dan
PENULIS diobservasi higiene sanitasinya saat mengolah gado-gado.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap higiene sanitasi penjual,
diperoleh hasil bahwa sebagian besar (88,9%) kondisi kesehatan penjual termasuk
kategori baik, sebagian besar (66,7%) praktik higiene penjual termasuk kategori
kurang baik, dan sebagian besar (77,8%) sanitasi tempat penjualan termasuk
kategori kurang baik. Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kualitas
mikrobiologis gado-gado didapatkan bahwa sebagian besar gado-gado (88,9%)
tidak memenuhi syarat.
Simpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara praktik
higiene penjual dan sanitasi tempat penjualan dengan kualitas mikrobiologis gado-
gado di Kecamatan Tembalang.Sedangkan tidak ada hubungan yang bermakna
antara kondisi kesehatan penjual dengan kualitas mikrobiologis gadogado di
Kecamatan Tembalang
Yuniatun, T., Martini, M., Purwantisari, S., & Yuliawati, S. (2017). Hubungan
Higiene Sanitasi Dengan Kualitas Mikrobiologis Pada Makanan Gado-Gado Di
Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat
(Undip), 5(4), 491-499.
27
Jurnal 2
JUDUL ISOLASI KAPANG SELULOLITIK DARI TANAH HUTAN JATI KARE
PENELITIAN KABUPATEN MADIUN SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN MODUL
MIKROBIOLOGI SMA KELAS XII
NAMA
PENULIS Nur Widya Ulfa
MENGAPA Sumber belajar adalah bahan yang dignakan khusus dalam program penunjang
DILAKUKAN proses pembelajaran peserta didik dan guru. Beragam jenis dan sumber bahan ajar
PENELITIAN yang dapat digunakan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Sumber belajar
dapat berupa media cetak maupun media elektronik. Salah satu contoh sumber
TUJUAN belajar dalam bentuk media cetak adalah modul. Salah satu modul yang dapat
PENELITIAN diterapkan dan dapat meningkatkan keingintahuan serta pemahaman secara mandiri
untuk siswa adalah modul berbasis riset. Modul berbasis riset umumnya
METODE memberikan informasi dan data berdasarkan hasil penelitian. Modul berbasis riset
PENELITIAN memiliki keuggulan yang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berlatih
dalam melakukan sebuah pengamatan, belajar merumuskan hipotesis,
DESKRIPSI mengumpulkan dan menganalisis data, serta menyimpulkan. Modul yang berbasis
HASIL YANG riset memiliki beberapa manfaat lebih yaitu konten modul yang lebih baik karena
DIPEROLEH berdasar dari penelitian dan mampu memberikan penguatan skill dalam
meningkatnya ruang keterlibatan peserta didik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat modul sebagai sumber belajar bagi
peserta didik dengan materi isolasi kapang selulolitik dari tanah hutan jati kare.
Dalam penelitian ini merupakan sebuah penelitian yang menerapkan model
kualitatif deskriptif. Penggunaan 2 validator ahli merupakan seuatu bentuk
peningkatan kualitas modul yang baik agar modul cocok untuk digunakan dalam
proses belajar mengajar. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Isolasi dan karakterisasi kapang yang berasal dari hutan jati
kare Kab. Madiun.
Modul Bioteknologi berbasis riset merupakan bahan ajar yang peneliti susun dengan
tujuan membentuk karakter dalam peserta didik yang berjiwa seorang saintis
(ilmuwan). Modul berbasis riset memuat perpaduan teori dan kegiatan penelitian,
sehingga siswa dapat memahami secara konkrit penerapan konsep yang dipelajari.
Untuk mengukur kelayakan, validitas, dan keefektifan sebuah bahan ajar (modul),
peneliti menyusun instrumen penelitian (lembar validasi) lembar validasi digunakan
validator ahli guna memberikan kritik, saran dan assessment terhadap modul yang
dikembangkan. Adapun validator ahli assessment modul bioteknologi adalah guru
biologi SMA dan 2 dosen ahli Universitas PGRI Madiun (UNIPMA). Modul
mikrobiologi lingkungan berbasis riset penelitian disusun berdasarkan hasil
penelitian isolasi dan karakterisasi kapang yang telah tumbuh. Modul Mikrobiologi
lingkungan telah di validasi oleh validator ahli yang berasal dari guru biologi SMA
dan Dosen Pendidikan Biologi UNIPMA. Validasi dengan validator dilakukan
dengan tujuan sebagai ukuran kelayakan, keefektifan dalam penggunaan modul
untuk peserta didik tingkat menengah atas supaya modul tersebut efisen serta dapat
meningkatkan tingkat pemahaman siswa. Selain itu modul tersebut juga layak
sebagai bahan ajar supaya siswa dapat belajar secara mandiri. Hasil dari validasi
modul yang telah dilakukan oleh validator berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa
persentase kelayakan modul dari validator 1 dan validator 2 adalah sehigga
berdasaran tingkat kriteria modul mikrobiologi lingkungan termasuk kriteria layak
dengan revisi. Berdasarkan assessment dari validator 1 dan validator 2, maka modul
mikrobiologi lingkungan tersebut perlu dilakuan adanya revisi guna memenuhi
28
KESIMPULAN ukuran kelayakan yang akan digunakan oleh siswa kelas XII pada materi
mikrobiologi khususnya dalam pemanfaatan dan perawatan lingkungan.
BIOBLIGRAFI Modul mikrobiologi lingkungan tersebut perlu dilakuan adanya revisi guna
PENULIS memenuhi ukuran kelayakan yang akan digunakan oleh siswa kelas XII pada materi
mikrobiologi khususnya dalam pemanfaatan dan perawatan lingkungan.
Ulfa, N. W., & Pujiati, P. (2020, February). ISOLASI KAPANG SELULOLITIK
DARI TANAH HUTAN JATI KARE KABUPATEN MADIUN SEBAGAI
BAHAN PEMBUATAN MODUL MIKROBIOLOGI SMA KELAS XII.
In Prosiding Seminar Nasional SIMBIOSIS (Vol. 4).
29
Link jurnal:
1. https://smujo.id/biodiv/article/view/6373
RESEARCH Profiling indigenous lead-reducing bacteria from Tempe Lake, South Sulawesi,
TITLE Indonesia as bioremediation agents
AHMAD YANI, MOHAMAD AMIN, FATCHUR ROHMAN1, ENDANG
WRITER`S SUARSINI, WIRA EKA PUTRA.
NAME Contamination in the natural environment through anthropogenic activities
releases many toxic elements and compounds in quantities that exceed the carrying
WHY capacity (Jan et al. 2015; Anyanwu et al. 2018; Sowmya and Mohamed 2017). The
RESEARCH toxic chemicals released tend to be accumulated in the living organism, the abiotic
factor, and the ecosystem chain (Ali et al. 2019). Furthermore, the contamination
RESEARCH of metalloid compounds in the water affects the reduction of the quality (Gafur et
OBJECTIVES al. 2018), changes the balance of ecosystems, damages the aquatic organism (Igiri
RESEARCH et al. 2018), and destroys ecological landscapes as well as decreases biodiversity
(Bello et al. 2018). Heavy metal pollution from anthropogenic activities in
METHODS freshwater, especially in lakes, has increased in several countries such as Taihu,
China (Li et al. 2018), Poyang in China (Jiang et al. 2019), and Habbaniyah Al-
DESCRIPTION Anbar in Iraq (Khazaal et al. 2019). Similar phenomena were observed in
OF THE Indonesia, especially in Tempe Lake, allegedly contaminated by heavy metals
RESULTS (Pance et al. 2014). Communities living on the coast usually depend on Lake
Tempe for their livelihoods, such as fishing, farming, and various daily activities.
(Yani et al. 2019). Sanitation and household and municipal waste with the results
of day-to-day operations, tend to be drained into rivers and eventually flow into
the lake (Haerunnisa et al. 2015). The water quality test results of the Tempe Lake
reported by the Wajo District Regional Environment Agency indicated that some
physicochemical parameters had exceeded the maximum threshold. In contrast,
heavy metals exceeded standards for cadmium, copper, and zinc (Pance et al.
2014). Besides, the booming Eichhornia crassipes population in Lake Tempe is a
biological indicator that heavy metals are contaminants of the aquatic
environment. Primarily, lead is one of the metalloid compounds that often pollute
the environment, especially waters.
This study aims to evaluate the content of native lead-reducing bacteria as
bioremediation agents.
The reduction test to Pb was measured using Atomic Absorption Spectrometry
(AAS), and the research data were analyzed using One-Way ANOVA with the
Duncan advanced method.
The results of isolated bacteria were reduced to Pb and became candidates for
bioremediation agents. The leadreduction test was characterized by decreasing the
concentration with the initial at 7.475 ppm based on the lead medium enrichment.
The results from the Tempe Lake are shown in Figure 3. This figure showed that
the four isolated native bacteria may reduce lead levels to 3.488 ppm after been
were tested for seven days. From the statistical analysis, the whole isolate showed
a significant difference in the reduction of Pb content in the water samples. There
was a statistically significant difference between groups as determined by One
Way ANOVA (F = 10.362, P = 0.023). During the seven days, the Pb content
decreased from 6,908 to 3,854 mg/L (treatment with isolate A), 7,333 to 4,727
mg/L (treatment with isolate B), 6,690 to 3,809 mg/L (treatment with isolate C),
6,380 to 3,488 mg/L (isolate D treatment). Of the four bacteria tested, there were
30
CONCLUSION differences in the lead-reducing ability of each isolate based on Duncan's
continuous testing (Table 2). the presence of sample groups covering different
AUTHOR`S subgroups (notations). By isolating A, there was a decrease in the strongest Pb
BIOBLIGRAPHY metal on day 7, which was not significantly different from day 5. However, it was
significantly different from the other days. Isolate B showed that the most
significant reduction of heavy metal Pb occurred on day seven but was not
significantly different from day 5. Furthermore, days 7 and 5 were significantly
different from the others. In isolate C, the most significant reduction in Pb heavy
metal levels occurred on day one but was not significantly different from day 5.
However, the decrease in metal content on day 1 was significantly different from
the other days. Isolate D showed the most significant decrease in Pb levels on the
first day and was essentially independent on the other days. Further test results
showed that isolate D had the best ability to reduce Pb and was not significantly
different from other treatments except for B. Following the results of the
effectiveness of each isolate in reducing Pb levels of heavy metals, Isolate D was
determined to have a percentage with the highest levels of reducing metal levels
(Figure 4). Isolate D had the highest percent degradation efficiency of lead
(53.35%) compared to others. It is believed that the differences influence the
ability of each strain to reduce Pb in the mechanism and knowledge of each
bacterium to detoxify heavy metals.
In conclusion, four isolates were obtained from the Tempe Lake water. However,
among the four strains, only one isolate had the highest potency for reducing Pb
(Isolate D) with the degradation of 53.35%. The most potent bacterial species
based on the 16s rDNA gene analysis had a 99% similarity to C. testosteroni strain
S-2 of the Neighbor-Joining phylogenetic tree with 1000 bootstraps. Therefore, it
is reasonable to conclude that C. testosteroni strain S-2 in Tempe Lake reduces
heavy metals lead as a bioremediation agent. However, further investigations on a
molecular basis should be conducted to empirically demonstrate the C. testosteroni
strain S-2 reduction of the lead.
YANI, A., AMIN, M., Rohman, F., SUARSINI, E., & PUTRA, W. E. (2020). Profiling
indigenous lead-reducing bacteria from Tempe Lake, South Sulawesi, Indonesia as
bioremediation agents. Biodiversitas Journal of Biological Diversity, 21(10).
31
Refleksi Diri tentang Analisis Artikel
Dalam pembelajaran Mikrobiologi ini, saya mendapatkan beberapa tugas salah satunya yaitu
menganalisis artikel. Selama ini saya menganalisis artikel sebanyak 10, diantaranya mengenai materi lumut
kerak, bakteri, dan jamur. pertama kali saya menganalisis artikel, saya mendapatkan banyak kesulitan
diantaranya ketika saya melakukan penyusunan terhadap artikel tersebut, karena itu pengalaman pertama
saya menganalisis artikel maka analisis yang saya lakukan itu tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Namun, dengan adanya kejadian tersebut saya dapat mengitropeksi diri untuk membuat analisis artikel saya
menjadi lebih baik kedepannya. Dan alhamdulillah analisis artikel yang saya lakukan setelahnya bisa lebih
baik dari sebelumnya.
Dengan menganalisis jurnal ini sangat membantu saya dalam mengingat dan mengkspor materi
pembelajaran yang diajarkan selama dikelas. Selain itu dengan menganalisis artikel saya mendapatkan
banyak pembelajaran yang belum sempat saya dapatkan didalam kelas, tentang penelitian-penelitian yang
dilakukan oleh orang lain dan hal tersebut dapat menambah wawasan saya. Dalam menganalisis artikel ini,
sangat membantu saya dalam mengingat dan merefleksikan diri apa saja yang telah saya pelajari selama
dikelas. Semoga dengan menganalisis artikel ini dapat bermanfaat untuk diri saya pribadi dan membantu
saya dalam mengembangan wawasan saya kedepannya.
32
MAKALAH
GOLONGAN JAMUR, VIRUS, DAN GENETIKA
MIKROBA
DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 6
1. RESKI HAMDIAH (190202031)
2. VITRANI (190202017)
3. AUDYA SYAHRA (190202007)
PENDIDIKAN BIOLOGI IV
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
TAHUN AJARAN 2020/2021
33
RINGKASAN
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup
eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap
molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan
istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi.
Virus adalah kata lain untuk racun. Virus merupakan parasit berukuran
mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat
bereproduksi di dalam material hidup dengan memanfaatkan sel makhluk
hidup. Coronavirus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi
sendiri.
Genetika mikroba adalah bidang subjek dalam mikrobiologi dan rekayasa
genetika . Genetika mikroba mempelajari mikroorganisme untuk tujuan yang
berbeda. Mikroorganisme yang diamati adalah bakteri, dan archaea. Beberapa
jamur dan protozoa juga menjadi subjek yang digunakan untuk studi di bidang
ini.
34
DAFTAR ISI
RINGKASAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
A. GOLONGAN JAMUR
B. VIRUS
C. GENETIKA MIKROBA
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
35
BAB I
PENDAHULUAN
Kata jamur berasal dari kata latin yakni fungi. Jamur (fungi) bereproduksi
secara aseksual yang menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi.
Sedangkan dengan cara seksual pada zigospora, askospora, dan basidiospora.
Jamur (fungi) hidup di tempat-tempat yang lembap, air laut, air tawar, tempat
yang asam dan bersimbosis dengan ganggang hingga kemudian membentuk
lumut (lichenes).
Menurut Gandjar (2006) jamur atau fungi adalah sel eukariotik yang tidak
memiliki klorofil, tumbuh sebagai hifa, memiliki dinding sel yang
mengandung kitin, bersifat heterotrof, menyerap nutrien melalui dinding
selnya, mengekskresikan enzim ekstraselular ke lingkungan melalui spora, dan
melakukan reproduksi secara seksual dan aseksual. Sementara menurut
Campbell (2003) Fungi adalah eukariota, dan sebagian besarnya merupakan
eukariota multiseluler.
Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan,
fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya
ditinjau dari caranya memperoleh makanan, organisasi struktural,
pertumbuhan dan cara bereproduksi.
GOLONGAN JAMUR, VIRUS, DAN
GENETIKA MIKROBA
Golongan jamur Virus Genetika mikroba
- Peranan positif dan negatif - Sifat-sifat virus - Variasi genetik yang
- Gejala-gejala penyakit disebabkan oleh mutasi
jamur terhadap lingkungan
- Morfologi jamur karena virus - Kecepatan mutasi
- Klasifikasi jamur - Daur hidup virus
- Khamir pemeriksaan kapang - Perusakan sel oleh virus
kontaminan pada makanan
36
BAB II
ISI
A. Golongan Jamur
1. Peranan Positif dan Negatif Jamur Terhadap Lingkungan
a. Peranan Positif
1) Sebagai Dekomposer
Coba bayangkan kalau sampah-sampah organik yang dibuang
ke tanah tidak bisa diurai. Pasti akan menumpuk dan bau bukan?
Untungnya ada beberapa jenis jamur yang dapat berfungsi sebagai
dekomposer. Jamur-jamur tersebut dapat menguraikan sisa-sisa
tumbuhan, bangkai hewan dan bahan-bahan organik lainnya, dan
hasil penguraianya dikembalikan ke tanah sehingga dapat
menyuburkan tanah. Salah satunya adalah jamur Pilobolus.
2) Membantu Proses Fermentasi
Kita pasti sudah sering mendengar tentang proses fermentasi.
Fermentasi adalah proses mengubah karbohidrat dalam bahan
makanan menjadi asam organik dengan menggunakan
mikroorganisme. Dalam industri fermentasi, keberadaan jamur
sangat menentukan keberhasilan produk. Salah satu jamurnya
berasal dari ragi yaitu Saccaromyces ceriviceae. Contoh hasil
fermentasi adalah: bir, roti, tape, tempe, dll.
3) Sebagai Obat
Walau ada beberapa jamur yang menyebabkan penyakit,
ternyata ada juga jamur yang bisa dijadikan obat. Salah satunya
adalah Ganoderma lucidum. Jamur ini disebut juga ling zhi
37
berkhasiat sebagai obat herbal antidiabetes, antihipertensi,
antialergi, antioksidan, antihepatitis, analgesik, anti-HIV, serta
perlindungan terhadap liver, ginjal, hemoroid atau wasir,
antitumor, dan sistem imunitas (kekebalan tubuh). Selain itu juga
ada jamur Penicillium notatum yang dibuat menjadi obat antibiotik
yaitu penisilin yang berguna untuk obat alergi.
Jamur-jamur yang digunakan sebagai obat.
4) Sumber Makanan Bagi Manusia
Jamur juga bisa digunakan untuk makanan. Beragam olahan
makanan yang terbuat dari jamur, contohnya kita bisa menemukan
jamur di dalam sup atau bahkan sebagai keripik. Jamur-jamur yang
biasanya dijadikan sebagai makanan adalah Auricularia
polytricha (jamur kuping), Volvariella volvaceae (jamur
merang), dan Pleurotes (jamur tiram).
b. Peranan Negatif
1) Dapat Menghasilkan Racun yang Berbahaya Bagi Makhluk Hidup
Jenis jamur Aspergillus flavus dapat menghasilkan beberapa
senyawa yang disebut dengan Aflatoksin. Salah satu Aflatoksin,
yaitu Aflatoksin B1 memiliki sifat karsinogenik dan dapat
menyebabkan kanker. Aflatoksin ini dapat kita temui di biji-bijian
yang berminyak dan memiliki karbohidrat tinggi. Selain itu, dapat
juga menyebabkan penyakit pernapasan Aspergillosis.
38
2) Menjadi Hama Tumbuhan dan Penyakit pada Hewan
Jamur Ustilago maydis dapat menjadi parasit pada tanaman
jagung. Ustilago maydis umumnya menyerang tongkol jagung
dengan masuk ke dalam biji dan menyebabkan pembengkakan
serta terbentuknya kelenjar. Pembengkakan akan mengakibatkan
bagian jagung rusak dan kelenjarnya pecah sehingga
spora Ustilago maydis dapat menyebar. Selain Ustilago
maydis, ada jamur-jamur lain yang dapat menyebabkan penyakit
pada hewan seperti Malassezia sp, dermatofit (Ringworm),dll atau
pada tumbuhan seperti Phytophtthora infestans, Alternaris
brassicae, dll.
39
3) Membawa Penyakit pada Manusia
Penyebab panu adalah jamur Tricophyton Sp. Selain itu, masih
ada beberapa penyakit pada manusia yang disebabkan oleh jamur,
seperti kurap (Microsporum Sp.), infeksi vagina (Candida
albicans), penyakit kaki atlet (Epiclermophyton floocosum).
4) Dapat Menurunkan Kualitas Makanan dan Bahan-Bahan Lainnya
Bila kita mempunyai makanan, ada baiknya kita mengeceknya
terlebih dahulu sebelum dimakan. Jika makanannya sudah ada
bagian yang menghitam, berwarna putih atau biru, sebaiknya
makanan itu dibuang. Jika sudah terkena jamur, makanan atau
benda-benda lain yang akan kita gunakan, ada kemungkinan akan
termakan, terkena kulit, atau sporanya akan terhirup dan akibatnya
bisa berbahaya.
40
2. Morfologi Jamur
Tubuh jamur tersusun atas komponen dasar yang disebut Hifa. Hifa
membentuk jaringan yang disebut Miselium. Miselium menyusun jalinan-
jalinan semu membentuk tubuh buah. Hifa sendiri adalah struktur
menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini
menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding
melintang atau septa. Septa memiiliki pori besar yang cukup untuk
dilewati ribosom, mitokondria, dan inti sel yang mengalir dari sel ke sel.
Namun demikian, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali
yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang
bersifat prasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang
merupakan organ penyerap makanan dari substrat, haustoria dapat
menembus jaringan substrat.
3. Klasifikasi Jamur
Berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya jamur dibagi
menjadi 4 divisi, yaitu:
a. DIVISI ZYGOMYCOTA
Zygomycotina disebut juga sebagai the coenocytic true fungi.
Jenis jamur yang terkenal dari kelompok ini adalah jamur hitam pada
roti (black bread mold) atau Rhizopus sp. Divisi Zygomycotina
memiliki anggota yang hampir semuanya hidup pada habitat darat,
kebanyakan hidup sebagai saprofit. Tubuhnya bersel banyak,
berbentuk benang (hifa) yang tidak bersekat, dan tidak menghasilkan
spora yang berflagella. Reproduksi Zygomycotina terjadi secara
aseksual dan seksual.
Pada reproduksi seksual, jamur ini menghasilkan zigospora.
Sedangkan reproduksi aseksualnya dengan perkecambahan (germinasi)
spora. Spora tersebut tersimpan di dalam sporangium (kotak spora).
Jika spora matang, sporangium akan pecah, sehingga spora menyebar
terbawa angin. Apabila spora tersebut jatuh di tempat yang sesuai,
maka spora akan tumbuh menjadi hifa baru. Zygomycotina memiliki
beberapa jenis yang mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
41
Beberapa diantaranya merupakan jamur pada makanan. Jenis-jenis
jamur tersebut antara lain:
Rhizophus stolonifera: Jamur ini tampak sebagai benang-benang
berwarna putih, memiliki rizoid dan stolon. Merupakan saprofit
yang hidup pada bungkil kedelai dan bermanfaat dalam pembuatan
tempe.
Rhizophus nigricans: Jamur ini dapat menghasilkan asam fumarat.
Mucor mucedo: Jamur ini hidup secara saprofit. Sering dijumpai
pada roti, sisa-sisa makanan dan kotoran ternak. Miselium jamur
ini berkembang di dalam substrat. Memiliki sporangium yang
dilengkapi oleh sporangiofor.
b. DIVISI ASCOMYCOTA
Ascomycotina disebut juga sebagai the sac fungi. Merupakan
fungi yang reproduksi seksualnya dengan membuat askospora di dalam
askus (ascus = sac atau kantung atau pundi-pundi). Askus adalah
semacam sporangium yang menghasilkan askospora. Beberapa askus
biasanya mengelompok dan berkumpul membentuk tubuh buah yang
disebut askorkarp atau askoma. Askomata dapat berbentuk mangkok,
botol, atau seperti balon).
Hifa dari Ascomycotina umumnya monokariotik (uninukleat atau
memiliki inti tunggal) dan sel-sel yang dipisahkan oleh septa
sederhana. Jadi, askus merupakan struktur umum yang dimiliki oleh
anggota Divisi Ascomycotina. Tubuhnya ada yang berupa uniseluler
dan ada pula yang multiseluler. Hidup sebagai saprofi t dan parasit.
Beberapa jenis diantaranya dapat juga bersimbiosis dengan makhluk
hidup ganggang hijau-biru dan ganggang hijau bersel satu membentuk
lumut kerak.
42
Siklus hidup Ascomycotina dimulai dari askospora yang tumbuh
menjadi benang (hifa) yang bercabang-cabang. Kemudian, salah satu
dari beberapa sel pada ujung hifa berdiferensiasi menjadi askogonium,
yang ukurannya lebih lebar dari hifa biasa. Sedangkan ujung hifa yang
lainnya membentuk Anteridium. Anteridium dan Askogonium tersebut
letaknya berdekatan dan memiliki sejumlah inti yang haploid. Berikut
adalah beberapa contoh jamur anggota Divisi Ascomycotina:
Saccharomyces cerevisiae: Merupakan jamur mikroskopis, bersel
tunggal dan tidak memiliki badan buah, sering disebut sebagai ragi,
khamir, atau yeast. Dalam kehidupan manusia, S. cerevisiae
dimanfaatkan dalam pembuatan roti, tape, peuyeum, minuman
anggur, bir, dan sake. Proses yang terjadi dalam pembuatan
makanan tersebut adalah fermentasi.
Penicillium spp: Sebagai saprofit pada substrat yang banyak
mengandung gula, seperti nasi, roti, dan buah yang telah ranum.
Pada substrat gula tersebut, jamur ini tampak seperti noda biru atau
kehijauan. Kedua jenis jamur ini biasa dimanfaatkan dalam
memberti cita rasa atau mengharumkan keju.
c. DIVISI BASIDMYCOTA
Divisi Basidiomycota beranggotakan sekitar 25.000 spesies.
Jamur ini mudah dikenal karena umumnya memiliki tubuh buah
seperti payung. Walaupun sebagian jamur divisi ini dapat dikonsumsi,
beberapa jamur dapat pula mematikan. Beberapa jenis Basidiomycota
lainnya juga dapat membahayakan tumbuhan, misalnya menyebabkan
kematian pada tanaman ladang. Contoh Basidiomycotina :
Volvariella Volvacea
Auricularia Polytricha
Puccinia Graminis
Amanita Phalloides
Agaricus Campertis
Lycoperdon
Lentinus Edodes
Ezobasidium Vexans
43
d. DIVISI DEUTEROMYCOTA
Siklus hidup deuteomycota, pada cara reproduksi aseksual
dengan menghasilkan konidia atau menghasilkan hifa khusus yang
disebut konidiofor.Jamur ini bersifat saprofit dibanyak jenis materi
organic, sebagai parasit pada tanaman tingkat tinggi dan perusak
tanaman budidaya dan tanaman hias. Jamur ini juga menyebabkan
penyakit pada manusia, yaitu dermatokinosis (kurap dan panu) dan
menimbulkan pelapukan pada kayu. Contoh jamur ini adalah monilia
sitophila yaitu jamur oncom. Sering digunakan untuk pembuatan
oncom dari bungkil kacang. Monilia juga dapat tumbuh dari roti, sisa-
sisa makanan. Contoh jamur Divisi Deuteromycota:
Aspergillus: Merupakan jamur yang hidup pada medium dengan
derajat keasaman dan kandungan gula tinggi.
Epidermophyton dan Mycosporium: Kedua jenis jamur ini
merupakan parasit pada manusia. Epidermophyton menyebabkan
penyakit kaki pada atlit, sedangkan Mycosporium penyebab
penyakit kurap.
Fusarium, Verticellium, dan Cercos: Ketiga jenis jamur ini
merupakan parasit pada tumbuhan. Jamur ini jika tidak dibasmi
dengan fungisida dapat merugikan tumbuhan yang diserangnya.
4. khamir Pemeriksaan Kapang Kontaminan pada Makanan
Kapang merupakan cendawan yang bersifat multiseluler dan tumbuh
membentuk filamen bercabang yang disebut hifa. Tiap sel memiliki inti /
nuklei yang identik dan tumbuh dalam koloni sebagai satu organisme.
Khamir ialah cendawan bersel tunggal yang berwarna putih, sedangkan
kapang dapat berwarna hijau, oranye, hitam, coklat, pink, atau ungu.
Kapang cenderung untuk tumbuh di daerah yang gelap dan lembab,
sedangkan khamir dapat ditemukan di berbagai tempat pada kulit,
pencernaan hewan, buah beri dan tanaman. Kapang dan khamir mampu
beradaptasi dengan baik di lingkungan dan dapat tumbuh di berbagai suhu
dan pH. Terdapat sekitar 1000 spesies kapang dan 1500 spesies khamir di
dunia. Kapang bereproduksi secara aseksual ataupun seksual melalui
spora, sedangkan khamir tumbuh melalui mitosis atau pembelahan.
Kapang dan khamir merupakan penyebab pembusukan makanan.
Beberapa kapang menghasilkan mikotoksin yang mampu menyebabkan
keracunan tingkat akut atau kronis. Penyebaran kapang khamir yang
44
begitu luas menjadikan enumerasi kapang khamir sebagai parameter
penting untuk HACCP.
45
B. Virus
1. Sifat-Sifat Virus
Virus memiliki karakteristik makhluk hidup dan benda tak hidup.
Karakteristik virus yang merupakan kharakteristik makhluk hidup
mencakup kemampuan untuk bereproduksi dan kemampuan untuk
bermutasi. Tetapi virus hanya bisa bereporduski dengan menginveksi sel
induk yang hidup, dan tidak bisa memperbanyak diri sendiri. Sebagian
besar virus hanya mengandung satu jenis asam nukleat: DNA atau RNA,
tapi tidak keduanya. Dalam melakukan reproduksi, virus menggunakan sel
inang untuk meperbanyak RNA dan DNA virus.
Karakteristik virus yang merupakan karakteristik benda yang tidak
hidup adalah virus tidak memiliki sel, tidak memiliki organ sel seperti
sitoplasma atau organel seluler, dan tidak melakukan metabolisme sendiri
dan oleh karena itu harus melakukan replikasi menggunakan kemampuan
metabolisme sel inang.
Virus bisa menginfeksi hewan, tumbuhan, dan bahkan mikroorganisme
lainnya. Virus yang menginveksi bakteri disebut bakteriophage. Contoh
virus yang menginveksi manusia adalah virus flu. Influenza atau flu
mengakibatkan suhu tubuh naik dan hidung meler, dan disebabkan oleh
virus dari jenis virus Orthomyxoviridae.
Sifat-sifat virus secara umum, yaitu:
- Berukuran sangat kecil (mikroskopik)
- Dapat mereprodiksi atau memperbanyak diri
- Dapat mengalami mutasi
- Tidak memiliki sel dan organ yang biasa terdapat pada sel
- Memiliki salah satu dari DNA atau RNA
- Hanya dapat berkembang pada organisme hidup tertentu.
2. Gejala-Gejala Penyakit Karena Virus
Penyakit yang disebabkan virus memang sangat banyak, beberapa
yang kerap terjadi di sekitar kita antara lain:
a. Flu
Flu lebih mudah menjangkiti manusia pada musim penghujan
karena kondisi lembap membuat virus menyebar dengan lebih baik.
Gejala yang umum dirasakan saat terkena flu adalah penderita
mengalami demam, sakit kepala, mual bahkan hingga muntah, serta
disertai dengan nyeri otot dan kelelahan amat sangat.
46
b. Pilek
Penyakit pilek punya gejala yang lebih ringan dari flu, meski
kadang orang rancu menyamakan keduanya. Saat terkena pilek, gejala
yang muncul berupa bersin-bersin, hidung tersumbat, batuk, hingga
radang tenggorokan. Pilek lebih mudah menyerang anak-anak di
bawah 6 tahun karena daya tahan tubuh mereka belum sempurna.
c. Cacar air
Penyakit cacar air sering dialami anak-anak kecil hingga berusia 15
tahun, meski tidak menutup kemungkinan orang dewasa juga bisa
terkena penyakit ini. Gejala cacar air yang biasa muncul antara lain
demam, mual, badan lemas, hilang nafsu makan, kepala pusing, hingga
nyeri otot. Selain itu, pada kulit timbul ruam merah yang makin lama
menyebar ke seluruh tubuh. Ruam merah ini makin lama makin
menonjol, berisi air, dan kemudian pecah lalu kering.
d. Demam berdarah dengue
Demam Berdarah dengue atau DBD disebabkan virus dengue yang
dibawa nyamuk. Gejala awal DBD melibatkan demam tinggi, serta
adanya nyeri otot dan sendi. Selain itu, biasanya muncul ruam dan
muntah-muntah serta sakit perut parah.
e. Rabies
Penyakit rabies timbul akibat gigitan hewan yang terinfeksi virus
rabies seperti anjing, kucing, hingga kelelawar. Gejala yang biasa
diderita adalah munculnya demam, kelelahan, sakit kepala,
kebingungan, halusinasi, hingga kelumpuhan.
3. Daur Hidup Virus
Secara garis besar, virus meyebar melalui dua daur, yaitu daur litik
(siklus litik) dan daur lisogenik (siklus lisogenik). Daur litik adalah siklus
reproduksi atau replikasi genom virus, yang pada akhirnya akan
menyebabkan kematian bagi sel inang tempat virus hidup. Virus hanya
dapat melakukan replikasi pada siklus ini atau dengan kata lain disebut
dengan virus virulen. Pada daur litik terdiri dari lima tahap sebagai
berikut:
a. Tahap Absorbsi
Pada tahap ini, bagian ujung ekor virus (reseptor) menempel pada
dinding sel bakteri. Proses penempelan ini hanya terjadi pada virus
47