UJI HIPOTESIS KORELATIF
ROH HASTUTI P
Uji Pearson Product Moment
• Digunakan untuk uji variable numerik-
numerik berdistribusi normal
Uji Pearson Product Moment
Tabel r
Uji Pearson Product Moment
• Peneliti ingin mengetahui korelasi antara skor
depresi dengan skor ansietas
• Rumusan masalah
•“Apakah terdapat korelasi antara skor depresi
dengan skor ansietas ?”
• Hipotesis?
No Langkah Jawaban
1 Idenfikasi variabel dan skala
Variabel depresi (numerik) dan ansietas
pengukuran
2 Jenis hipotesis (numerik)
3 Kesimpulan
4 Analisis Korelatif
Korelatif numerik
Bila paling tidak salah satu variabel normal
dan syarat linearitas terpenuhi Korelasi
Pearson
Bila kedua variabel tidak normal, lakukan
transformasi. Uji hipotesis yang digunakan
tergantung pada hasil transformasi
Bila kedua variabel tidak normal dan syarat
linearitas terpenuhi Korelasi spearman
Bila syarat linearitas tidak terpenuhi, jangan
lakukan uji korelasi. Pertimbangkan untuk
menggunakan uji komparatif dengan terlebih
dahulu melakukan kategorisasi variabel
Langkah SPSS Uji Pearson Product Moment
• Import data pearson
• Uji Normalitas
• Uji asumsi linearitas
• Uji pearson
Out Put Uji Normalitas
• Pada uji Test of Normality baik skor ansietas maupun
depresi mempunyai nilai p>0,05 sehingga disimpulkan
dua kelompok data berdistribusi normal
Asumsi Linearitas
Dapat diartikan sifat hubungan yang linear antar variabel, artinya
setiap perubahan yang terjadi pada satu variabel akan diikuti
perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel lainnya
Asumsi linearitas dicek dengan cara membuat grafik scatter
atau test of linearity yaitu membandingkan nilai signifikansi
dengan 0,05
Langkah membuat grafik scatterplot :
• GraphLegacy Dialogs scatter/Dot
• Pilih Simple Scatter Define
• Masukkan skor ansiaetas ke sumbu x
• Masukkan skor depresi ke sumbu y
• Klik OK
GraphLegacy Dialogs
Scatter/Dot
Pilih Simple Scatter Define
*Masukkan skor ansiaetas ke sumbu x
*Masukkan skor depresi ke sumbu y
*Klik OK
Output Asumsi Linearitas Grafik
Scatterplot
• Berdasarkan grafik scatter terlihat bahwa titik-titik plot data
membentuk garis lurus dari kiri bawah naik ke kanan atas, hal ini
menunjukkan adanya hubungan antara depresi dan ansietas
bersifat linear positif
• Dengan demikian uji korelasi pearson dapat dilakukan
Asumsi Linearitas dengan Test of
Linearity
• Analyze Compare Means Means
• Masukkan variabel depresi ke kotak Dependent List
• Masukkan variabel ansietas ke kotak Independent
List
• Klik options
• Pada bagian Statistics for First Layer pilih Test of
Linearity
• Klik Continue Ok
Output uji asumsi linieritas
• Kesimpulan ?
• P> 0.05
Langkah Uji Pearson Product Moment
• Analyze Correlate Bivariate
• Masukkan variabel depresi dan ansietas ke dalam
kotak variables
• Pilih uji Pearson pada kotak Correlation Coeficients
• Pilih Two Tailed pada Test of Significance (karena
hipotesis dua arah )
• Klik OK
Output Uji Pearson Product Moment
Interpretasi
Interpretasi Hasil Uji Pearson
Product Moment
• Hasil uji pearson menunjukkan p= 0,000 yang
menunjukkan bahwa korelasi antara skor depresi
dan ansietas bermakna.
• Nilai korelasi Pearson sebesar 0,836 menunjukkan
korelasi positif dengan kekuatan korelasi sangat kuat
• INGAT !!!
Penyajian Data Uji Pearson Product Moment
• Penyajian tabel hasil analisis korelasi Pearson
yang lengkap terdiri dari :
1) koefisien korelasi (r),
2)jumlah subjek dan
3)nilai p
Penyajian Data Uji Pearson Product Moment
SPEARMAN RANK
Uji Spearman Rank
• Digunakan untuk uji hipotesis korelatif skala data
Numerik-Numerik berdistribusi tidak normal
• Rumus :
Uji Spearman Rank
Interpretasi :
zh < zt = Ho diterima,
Ha ditolak
zh ≥ zt = Ho ditolak, Ha
diterima
Uji Spearman Rank
• Peneliti ingin mengetahui korelasi antara skor
keluhan somatik dengan skor masalah sosial
• Rumusan masalah (pertanyaan peneliti) :
•“Apakah tedapat korelasi antara skor keluhan
somatik dengan skor masalah sosial ?”
• Hipotesis?
No Langkah Jawaban
1 Idenfikasi variabel dan skala
Variabel skor keluhan somatik (numerik) dan
pengukuran
2 Jenis hipotesis skor masalah sosial (numerik)
3 Kesimpulan
4 Analisis Korelatif
Korelatif numerik
Bila paling tidak salah satu variabel normal dan
syarat linearitas terpenuhi Korelasi Pearson
Bila kedua variabel tidak normal, lakukan
transformasi. Uji hipotesis yang digunakan
tergantung pada hasil transformasi
Bila kedua variabel tidak normal dan syarat
linearitas terpenuhi Korelasi spearman
Bila syarat linearitas tidak terpenuhi, jangan
lakukan uji korelasi. Pertimbangkan untuk
menggunakan uji komparatif dengan terlebih
dahulu melakukan kategorisasi variabel
Langkah SPSS Spearman Rank
• Import data Spearman rank
• Uji normalitas
• Uji transformasi
• Uji Asumsi Linearitas
• Uji Spearman
Out Put Uji Normalitas
• Pada bagian Test of Normality terlihat bahwa nilai
significancy untuk semua variabel adalah p<0,05,
sehingga dapat disimpulkan mempunyai distribusi
tidak normal.
• Lakukan transformasi data
Output Transformasi Data
Dari hasil tranformasi data disimpulkan bahwa distribusi
data tidak normal, sehingga uji hipotesis yang dilakukan
adalah uji korelasi Spearman
Output Uji Asumsi Linearitas
• Berdasarkan grafik scatter hubungan antar variable adalah linear,
dengan demikian dapat dilakukan uji korelasi Spearman
Langkah SPSS Uji Spearman Rank
• Import data Spearman ke dalam SPSS
• Analyze Correlate Bivariate
• Masukkan variabel keluhan somatik dan
masalah sosial ke dalam Test Variables
• Pilih uji Spearman pada kotak Correlation
Coefficients
• Pilih Two tailed pada Test of Significance
• Klik OK
Output Uji Spearman Rank
Interpretasi Hasil Spearmen Rank
• Nilai significancy yang diperoleh adalah p= 0,000
yang menunjukkan bahwa korelasi antara skor
keluhan somatik dan masalah sosial bermakna
• Nilai korelasi Spearman sebesar 0,731 menunjukkan
korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang kuat
Penyajian Data Spearman Rank
• Suatu tabel yang lengkap terdiri atas :
1) koefisien korelasi (r),
2) jumlah subjek dan
3) nilai p
Penyajian Data Spaerman Rank
GAMMA
Uji Gamma
Digunakan untuk uji hipotesis korelatif variabel ordinal-
ordinal (tabel BxK)
Rumus :
Uji Gamma
Interpretasi :
zh < zt = Ho diterima,
Ha ditolak
zh ≥ zt = Ho ditolak, Ha
diterima