M4 : KEWASPADAAN DINI
BPSDM SulSel
❑ Kewaspadaan Dini Dalam Gar Hanneg;
❑ Deteksi dan Peringatan Dini
dalam Siskamnas;
❑ Deteksi dan Peringatan Dini dalam
Gar OTDA;
❑ Pelaporan (5W+1H).
LATAR BELAKANG
BPSDM SulSel
SISTEM PERTAHANAN NEGARA :
Pertahanan negara Indonesia diselenggarakan dalam suatu sistem pertahanan
semesta.
BENTUK PERTAHANAN :
Bentuk pertahanan yang dikembangkan melibatkan seluruh warga negara, wilayah,
segenap sumber daya dan sarana prasarana nasional, yang dipersiapkan secara dini
oleh Pemerintah, serta diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan
berlanjut. Sistem pertahanan semesta mengintegrasikan pertahanan militer dan
pertahanan nirmiliter.
PEMBERDAYAAN PERTAHANAN NIRMILITER :
Pemberdayaan pertahanan nirmiliter diselenggarakan dengan meningkatkan
kapasitas, sinergisme dan peran K/L di luar bidang pertahanan sebagai Unsur Utama
dalam menghadapi ancaman nonmiliter sesuai bentuk dan sifat ancaman, didukung
K/L lainnya sesuai tugas dan fungsinya sebagai Unsur Lain Kekuatan Bangsa. TNI
sebagai Unsur Lain Kekuatan Bangsa dipersiapkan secara terpadu untuk mendukung
K/L dan Pemda dalam pertahanan nirmiliter.
POSTUR PERTAHANAN NIRMILITER
BPSDM SulSel
UNSUR UTAMA :
Unsur Utama pertahanan nirmiliter dilaksanakan oleh K/L sebagai leading sector dalam
rangka pengelolaan dan penyelenggaraan pertahanan nirmiliter sesuai dengan sifat dan
bentuk ancaman yang dihadapi. Unsur Utama disusun dalam bentuk kekuatan,
kemampuan, dan gelar.
KEKUATAN :
Kekuatan Unsur Utama yang disiapkan oleh K/L disesuaikan ancaman nonmiliter yang
dihadapi dan bersinergi dengan seluruh kekuatan bangsa lainnya. Unsur Utama menjadi
kekuatan utama dalam menghadapi ancaman nonmiliter, sekaligus menjamin sinergisme
antara pertahanan militer dan nirmiliter dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
KEMAMPUAN :
Pengembangan kemampuan Unsur Utama K/L pada pertahanan nirmiliter diarahkan pada
kemampuan kewaspadaan dini, kemampuan bela negara, kemampuan diplomasi,
kemampuan iptek, kemampuan ekonomi, kemampuan sosial, kemampuan moral dan
kemampuan dukungan penyelenggaraan pertahanan negara.
KEMAMPUAN KEWASPADAAN DINI
BPSDM SulSel
KEMAMPUAN KEWASPADAAN DINI :
Kemampuan kewaspadaan dini dikembangkan untuk mendukung sinergisme
penyelenggaraan pertahanan militer dan pertahanan nirmiliter secara optimal, sehingga
terwujud kepekaan, kesiagaan, dan antisipasi setiap warga negara dalam menghadapi
potensi ancaman. Di sisi lain, kewaspadaan dini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai
dampak ideologi, politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang bisa menjadi ancaman bagi
kedaulatan, keutuhan NKRI dan keselamatan bangsa.
(Buku Putih Pertahanan Indonesia 2015)
KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT :
Kewaspadaan dini masyarakat adalah kondisi kepekaan, kesiagaan dan antisipasi
masyarakat dalam menghadapi potensi dan indikasi timbuinya bencana, baik bencana
perang, bencana alam, maupun bencana karena ulah manusia.
(Permendagri No : 12/ 2006 tentang Kewaspadaan Dini Masyarakat di Daerah)
KELEMBAGAAN KEWASPADAAN DINI
BPSDM SulSel
FORUM KEWASPADAAN DINI MASYARAKAT :
Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat yang selanjutnya disingkat FKDM adalah wadah bagi
elemen masyarakat yang dibentuk dalam rangka menjaga dan memelihara kewaspadaan
dinI masyarakat.
KOMUNITAS INTELIJEN DAERAH :
Komunitas Intelijen Daerah yang selanjutnya disebut Kominda adalah forum komunikasi
dan koordinasi unsur Intelijen dan unsur pimpinan daerah di provinsi dan
(Permendagri No : 11 /2006 tentang Komunitas Intelijen Daerah)
kabupaten/kota.
BPSDM SulSel IMPLEMENTASI
KEWASPADAAN DINI
PELAPORAN :
1. Laporan Informasi dibuat apabila ada kejadian tertentu atau kejadian khusus.
2. Hanya menyampaikan fakta kejadian saja serta menggunakan data yang akurat.
3. Menggunakan daftar penilaian atau neraca penilaian (Letter Figure System).
4. Dengan formulasi : 5W 1H .
PENYAMPAIAN PELAPORAN :
1. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).
2. Komunitas Intelijen Daerah (Kominda).
3. Pejabat/Aparat yang berwewenang.
FORMULASI LAPORAN
BPSDM SulSel MEMUAT UNSUR :
WHEN (KAPAN/BILAMA) KEGIATAN/KEJADIAN/PERISTIWA TERJADI
WHAT (APA) KEGIATAN/KEJADIAN/PERISTIWA TERJADI
WHERE (DIMANA) KEGIATAN/KEJADIAN/PERISTIWA TERJADI
WHO (SIAPA) YANG MELAKUKAN KEGIATAN/PERBUATAN/TINDAKAN
WHY (MENGAPA) KEGIATAN/KEJADIAN/PERISTIWA BISA TERJADI
PENYAMPAIAN PELAPORAN :
1. Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM).
2. Komunitas Intelijen Daerah (Kominda).
3. Pejabat/Aparat yang berwewenang.
Penilaian Sumber Penilaian Informasi
A = Di percaya sepenuhnya. Sumber keterangan diberi nilai A bila ia dapat di 1 = Dibenarkan oleh sumber lain. Keterangan dinilai 1 (satu) bila isinya di
percaya sepenuhnya serta sanggup dan siap sedia memberikan keterangan- benarkan / di tegaskan oleh informasi sebelumnya atau informasi yang diterima
dari sumber lain, sehingga tidak di sangsikan lagi kebenaranya.
keterBanPgSaDnM kSeublSenealrannya. Sumber tersebut banyak pengalaman dan
mengetahui benar-benar latar belakang mengenai jenis keterangan yang di
laporkan.
B = Biasanya dapat di percaya. Sumber keterangan di beri nilai B bila ia di 2 = Sangat mungkin benar. Keterangan di beri nilai 2 (dua) bila keterangan
percaya dan siap sedia memberi keterangan-keterangan tambahan atas tersebut sangat boleh jadi benar.
keterangan yang telah di laporkan. Sumber tersebut telah di ketahui
identitasnya.
C = Agak dapat di percaya. Sumber keterangan dapat di nilai C bila ia sedia 3 = Mungkin benar. Keterangan diberi nilai 3 (tiga) bila keterangan tersebut
tetapi tak sanggup memberikan keterangan tambahan. isinya mungkin benar atau bisa jadi benar.
D = Biasanya tidak dapat di percaya. Sumber keterangan di beri nilai D bila ia 4 = Kebenaran di ragukan. Keterangan diberi nilai 4 (empat) bila isinya
sanggup memberikan informasi, tetapi ada kemungkinan isinya menyesatkan. disangsikan kebenaranya.
E = Tak dapat di percaya. Sumber keterangan di beri nilai E bila sumber 5 = Tak mungkin benar. Keterangan di beri nilai 5 (lima) bila isinya sudah dapat
tersebut belum dikenal dan dipandang tidak mencukupi syarat di percaya. dipastikan tidak benar dan tidak mungkin benar.
F = Kepercayaan tak dapat dinilai. Sumber keterangan dapat dinilai F bila ia 6 = Kebenaran tak dapat di nilai. Keterangan di beri nilai 6 (enam) bila isinya
dikenal dan tidak ada dasar yang cukup untuk menentukan tingkat tak dapat ditentukan benar atau tidaknya.
kepercayaanya.
Intelligence as a
Science
BKOPPSSTDUMCK SulSel RAHASIA
DARI : _ LAPORAN INFORMASI _
KEPADA : NOMOR : R / 01/ LAPIN / VIII / 2015
BIDANG :
PERIHAL : ARJUNA
SUMBER : YTH. BIMA
NILAI : KEAMANAN
PERAMPOKAN NASABAH BANK
SDRI. YUYUN (Kary. Berkah Mart)
B-2
I. FAKTA-FAKTA.
1. Pada tanggal 20 Agustus 2015 di Raya Bogor KM 35,5 (depan gerai waralaba Berkah Mart) telah terjadi perampokan oleh sekawanan perampokan bersenjata api terhadap Sdr.
Asmun, 35 tahun, pekerjaan swasta (pedagang mobil), alamat Jl. Raya Tapos no. (?) Kota Depok. Korban merupakan nasabah Bank BNI 46 Cabang Depok yang baru saja menarik
dana tunai sebesar Rp. 1.500.000.000,- . Kawanan perampok sebelumnya telah mengikuti korban dengan menggunakan 2 (dua) sepeda motor, sampai di lokasi kejadian tiba-tiba
kawanan tersebut menyalip kendaraan korban dan menghentikannya. Sesaat setelah berhasil menghentikan kendaraan korban, seorang perampok menondongkan senjata laras
pendek (type ?) dan memaksa korban untuk menyerahkan seluruh uang yang dibawanya. Merupakan Unsur Utama Keterangan (UUK).
2. Sebelum kejadian ini, beberapa nasabah Bank BNI 1946 dari beberapa cabang di Jabodetabek telah mengalami hal serupa. Diduga kawanan ini merupakan pemain lama yang
berasal dari luar Jabodetabek dan merupakan bagian dari upaya pengumpulan dana kelompok-kelompok radikal yang saat ini beraktivitas di kawasan Bukit Soeharto Komplek Poso.
Merupakan Persoalan Intelijen Lainnya (PIL).
II. PENDAPAT PELAPOR.
1. Kawanan perampok akan terus mengincar korbannya yang nerupakan nasabah bank dengan jumlah penarikan dana yang besar.
2. Aksi tersebut akan terusdilakukan dalam rangka mendanai aktivitas radikalisme di tanah air.
Depok, 20 Agustus 2015
RAHASIA PELAPOR
IntelligAeRnJcUeNAas a
Science
Fakta-fakta dalam laporan informasi
harusBPSDMSulSel memuat unsur2 SIABIDIBAME atau 5W+1H sbb:
● Who (SI) :
Siapa yang terlibat dalam kejadian tersebut ?
● What (A) :
Apa peristiwa,kejadian, persoalan yang terjadi ?
● When (BI) : Bilamana waktu kejadiannya ?
● Where (DI) : Dimana tempat kejadiannya ?
● How (BA) : Bagaimana kejadiannya ?
● Why (ME) : Mengapa bisa terjadi ?
Intelligence as a
Science
1. Tentukan Sumber dan Nilai Tingkat Kepercayaan Sumber :
BPSDM SulSel a. Sumber
= Sekretaris LPS Bapak Samsu Adi Nugroho
b. Tingkat Kepercayaan = A2
2. Cari Si, A, Di, Ba dan Me dari kronologis kejadian :
Siapa = Lembaga Penjamin Simpan (LPS)
Apa = menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan Workshop Regional dan Konferensi
Internasional IADI APRC ke 15 yang dihadiri 70 delegasi dari 30 negara dengan
tema ‘Peningkatan Peran Lembaga Penjamin Simpnanan melalui Aktivitas
Resolusi”.
Bilamana = 17 – 20 Juli 2017
Dimana = Yogyakarta
Bagaimana= Menggelar pertemuan membahas isu mengenai transformasi organisasi
penjamin simpanan di 3 lokasi, yaitu Hyatt Regency Hotel, Hotel Tentrem dan
The Alana Yogyakarta.
Mengapa = LPS sudah menjadi anggota aktif International Association of Deposit
Insures (IADI) sejak tahun 2005.
BPSDM Sulsel
BPSDM SulSel