The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by luthfimubarak83, 2022-06-18 05:57:57

TRY OUT UP

BANK SOAL UP 2022

Keywords: PPG PAI DALJAB 2022

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
(3) Pembelajaran berbasis tema, yaitu pembelajaran terpadu yang memadukan kurikulum di bawah tema

besar sehingga peserta didik dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu. Melalui
pembelajaran tematik dapat mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna bagi peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik,
peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya; dan
(4) Pemadatan kurikulum, yaitu pemberian materi kepada peserta didik yaitu terhadap kompetensi
materi yang belum diketahui oleh peserta didik.

Kisi-Kisi No 112 Disajikan deskripsi tentang konsep dasar PTK, mahasiswa dapat mengambil
kesimpulan tentang pengertian, ciri, tujuan, dan manfaat PTK
Target Jawaban

Ada tiga perinsip dasar yang menjadi ciri PTK, yaitu:
1) adanya pratisipasi dari peneliti dalam suatu program kegiatan;
2) adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan;

dan
3) adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan.

PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, untuk meningkatkan
kemantapan rasional dari tindakan-tinakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman
terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki dimana praktek-praktek pembelajaran
dilaksanakan.

PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelas.
Tujuan utama PTK adalah memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di kelas dan meningkatkan
kegiatan nyata guru dalam kegiatan pengembangan profesinya

Tujuan PTK
a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam

interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan
menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru. Mutu pembelajaran dapat dilihat dari
meningkatnya hasil belajar siswa, baik yang bersifat akademis yang tertuang dalam nilai ulangan
harian (formatif), ulangan tengah semester (sub-sumatif) dan ulangan akhir semester (sumatif)
maupun yang bersifat nonakademis, seperti motifasi, perhatian, aktivitas, minatt, dan lain sebagainya.
b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus mengingat masyarakat
berkembang secara cepat.
c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran.
d. Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru,
mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya.
e. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran
yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi belajar siswa.
f. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
g. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif
dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
h. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran di
samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukkan untuk
meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya.

Pendapat dari Mc Niff (1992) menegaskan bahwa dasar utama dilaksanakannya penelitian ini adalah
untuk perbaikan; yang harus dimaknai dalam konteks proses belajar khususnya, implementasi program
sekolah umumnya; dengan sudut tinjauan yang lebih dititik beratkan pada sisi pengembangan staf. Borg
(1986) menyebutkan secara eksplisit bahwa tujuan utama classroom action research ialah
pengembangan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai
permasalahan pembelajaran aktual yang dihadapinya di kelas

Page 97 of 107

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Tumbuhnya budaya meneliti yang merupakan dampak dari pelaksanaan tindakan secara
berkesinambungan memberi manfaat pada munculnya inovasi pendidikan, karena para guru semakin
diberdayakan untuk mengambil berbagai prakarsa professional secara mandiri. Sikap mandiri tersebut
akan memicu lahirnya “percaya diri” untuk mencoba hal-hal yang baru yang diduga dapat menuju
perbaikan sistem pembelajaran. Sikap ingin selalu mencoba akan memicu peningkatan kinerja dan
profesionalisme seorang guru secara berkesinambungan.

487. Dibawah ini adalah ciri-ciri Penelitian Tindakan kelas adalah: ….
a. adanya pratisipasi dari peneliti dalam suatu program kegiatan;
b. adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian
tindakan; .
c. adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan;
d. Jawaban a, b dan c benar.

488. Pola perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi secara bertahap dan terus-menerus merupakan
karakteristik PTK dalam hal….
a. Pengumpulan data
b. Menganalisis masalah
c. Mencapai tujuan
d. Menentukan ruang lingkup

489. Merenungkan kembali tindakan perbaikan dan dampaknya serta mencari jalan keluar untuk tindak
lanjut PTK merupakan…
a. Analisis
b. Refleksi
c. Observasi
d. Diskusi

490. Latar belakang, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian harus menjadi bagian dari PTK khususnya
pada bagian….
a. Kesimpulan
b. Prosedur penelitian
c. Pendahuluan
d. Metodologi penelitian

Kisi-Kisi No 113 Disajikan deskripsi tentang permasalahan pembelajaran, mahasiswa dapat
menentukan rumusan masalah PTK

491. Rumusan masalah dalam PTK berikut, yang mana paling tepat disebut sebagai rumusan masalah
PTK?
a. Apakah pengaruh permainan peran dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI SMA Negeri 2
Boyolali?
b. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan melalui
metode tanya jawab dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI IPA 2?
c. Mengapa siswa SMA Negeri 2 Boyolali selalu menjadi juara dalam berbagai perlombaan
nasional?
d. Bagaimana cara menggunakan alat peraga yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah?

492. Acuan dalam merumuskan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah ….
a. Rumusan hendaknya ditulis jelas, tanpa makna ganda dan umumnya ditulis dalam kalimat tanya
b. Rumusan hendaknya mennjkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan bungannya dengan
variable lain.
c. Rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik
d. Jawaban a, b dan c benar

493. Rumusan masalah dalam PTK berikut, yang manakah diantaranya yang salah untuk disebut sebagai
rumusan masalah PTK
a. Bagaimanakah aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 4 Danau Panggang saat mengikuti
pembelajaran yang dalam perancangannya menggunakan task analysis?

Page 98 of 107

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
b. Bagaimanakah pengelolaan pembelajaran yang dilakukan guru saat melaksanakan pembelajaran

yang dalam perancangannya menggunakan task analysis?
c. Apakah penggunaan task analysis dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas VII

SMP Negeri 4 Danau Panggang?
d. Penggunaan task analysis dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas VII SMP

Negeri 4 Danau Panggang.

Kisi-Kisi No 114 Disajikan deskripsi tentang masalah pembelajaran, mahasiswa dapat
menentukan tindakan solusi yang sesuai dalam PTK

494. Jika ada rumusan masalah “ Apakah kemampuan mengajar guru mata pelajaran PAI dapat
ditingkatkan melalui keikutsertaan mereka dalam pelatihan guru mata pelajaran?”
Maka hipotesa tindakan yang paling tepat adalah…
a. ......?
b. ……?
c. Kemampuan mengajar guru mata pelajaran PAI dapat ditingkatkan melalui keikutsertaan
mereka dalam pelatihan guru mata pelajaran.
d. ……………………………..

Kisi-Kisi No 115 Disajikan deskripsi tetang kegiatan PTK,mahasiswa mampu mengidentifikasi
langkah-langkah PTK yang sistematik
Target jawaban

Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
1. Identifikasi dan perumusan masalah penelitian tindakan kelas harus terlihat bahwa masalah

diidentifikasi secara kolaborasi
2. Susunan organisasi tim penelitian tindakan kelas adalah anggota penuh tim penelitian termasuk

didalamnya kolaborator.
3. Implementasi tindakan intervensi, peneliti bertindak sebagai aktor utama dan kolaborator terlibat

dalam pengumpulan data untuk cross checking, dan bersamasama melakukan refleksi sebelum dan
sesudah pembelajaran.
4. Laporan hasil penelitian, secara formal guru yang berperan sebagai mitra tim peneliti (kolaborator)
sekaligus tim dalam penyusunan laporan.

495. Di bawah ini adalah Langkah-langkah dalam Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas….?
a. Identifikasi dan perumusan masalah penelitian tindakan kelas harus terlihat bahwa masalah
diidentifikasi secara kolaborasi
b. Susunan organisasi tim penelitian tindakan kelas adalah anggota penuh tim penelitian termasuk
didalamnya kolaborator.
c. Implementasi tindakan intervensi, peneliti bertindak sebagai aktor utama dan kolaborator
terlibat dalam pengumpulan data untuk cross checking, dan bersamasama melakukan refleksi
sebelum dan sesudah pembelajaran
d. Laporan hasil penelitian, secara formal guru yang berperan sebagai mitra tim peneliti
(kolaborator) sekaligus tim dalam penyusunan laporan
e. Jawaban a, b c dan d benar.

496. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilakukan dalam Penelitian tindakan Kelas
….?
a. perencanaan , pelaksanaan , pengamatan , dan refleksi
b. Identifikasi masalah, perumsan masalah,penysnan proposal, riset..
c. Planning, acting, inteviwing,reflecting.
d. Planning,g observing, acting, refleksi

,

Page 99 of 107

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
Kisi-Kisi No 116 Disajikan deskripsi tentang alur penyusunan proposal PTK, mahasiswa dapat

menentukan langkah-langkah penyusunan proposal PTK
Target jawaban

Suatu proposal penelitian tindakan kelas, memberikan rancangan yang cukup jelas dan akurat tentang
judul, masalah, kajian teori, hipotesis. Pengembangan instrumen, analisis data, teknik peloporan.
Substansi secara umum, sistematika proposal penelitian tindakan kelas terdiri dari komponen-komponen
berikut:
(1) judul,
(2) latar belakang masalah,
(3) identifikasi masalah,
(4) pembatasan dan perumusan masalah,
(5) cara pemecahan masalah,
(6) tujuan tindakan,
(7) manfaat tindakan,
(8) krangka konseptual dan hipotesis tindakan,
(9) metode penelitian. Metode penelitian mencakup unsur-unsur: (a) subjek dan objek penelitian, (b)

rancangan penelitian, yang mencakup: perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi, perencanaan
ulang, dst, (c) instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data, (d) analisis data dan kriteria
keberhasilan

497. Penyusunan sistematika proposal penelitian tindakan kelas terdiri dari komponen-komponen yang
benar adalah sbb:
a. (1) judul, (2) latar belakang masalah, (3) kerangka konseptual dan hipotesis tindakan (4)
identifikasi masalah, (5) pembatasan dan perumusan masalah, (6) cara pemecahan masalah, (7)
tujuan tindakan, (8) manfaat tindakan, ,( 9). ). metode penelitian
b. (1) judul,( 2)pembatasan dan perumusan masalah, (3) latar belakang masalah, (4) identifikasi
masalah, (5) cara pemecahan masalah, (6) tujuan tindakan, (7) manfaat tindakan, (8) krangka
konseptual dan hipotesis tindakan,( 9). ). metode penelitian
c. (1) judul, (2) identifikasi masalah, (3) latar belakang masalah, (4) pembatasan dan perumusan
masalah, (5) cara pemecahan masalah, (6) tujuan tindakan, (7) manfaat tindakan, (8) krangka
konseptual dan hipotesis tindakan,( 9). ). metode penelitian
d. (1) judul, (2) latar belakang masalah, (3) identifikasi masalah, (4) pembatasan dan perumusan
masalah, (5) cara pemecahan masalah, (6) tujuan tindakan, (7) manfaat tindakan, (8) krangka
konseptual dan hipotesis tindakan,( 9). ). metode penelitian

Kisi-Kisi No 117 Disajikan deskripsi tentang kasus pembelajaran sebagai data dan
informasi,mahasiswa dapat menentukan teknik pengumpulan data yang tepat dalam PTK
498. Agar dapat menyusun hipotesis tindakan dengan tepat, Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan.
Salah satu kegiatan itu adalah pengkajian teoretik di bidang pembelajaran/pendidikan.Pernyataan
tersebut merupakan kegiatan PTK pada langkah ...
a. Merumuskan masalah
b. Mengidentifikasi masalah
c. Merancang PTK dengan mengajukan hipotesis tindakan
d. Menyusun proposal penelitian
499. Mengetahui proses tindakan, pengaruh tindakan (yang disengaja dan tak sengaja), (c) keadaan dan
kendala tindakan, (d) bagaimana keadaan dan kendala tersebut menghambat atau mempermudah
tindakan dan pengaruhnya merupakan kegiatan PTK pada langkah ….
a. Refleksi
b. Observasi
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan

Page 100 of 107

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
500. Model rancangan PTK terletak pada alur pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hal ini sekaligus

menjadi penanda atau ciri khusus yang membedakan PTK dengan jenis penelitian lain. Adapun alur
penelitian tindakan yang dimaksud adalah ….
a. Observasi -- refleksi -- perencanaan -- pelaksanaan tindakan
b. Refleksi -- perencanaan -- pelaksanaan tindakan -- observasi
c. Perencanaan -- observasi -- pelaksanaan tindakan -- refleksi
d. Perencanaan -- pelaksanaan tindakan -- observasi -- refleksi
501. Rumusan masalah dalam PTK berikut, yang mana paling tepat disebut sebagai rumusan masalah
PTK?
a. Apakah pengaruh permainan peran dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI SMA Negeri 2

Boyolali?
b. Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam mengajukan pertanyaan melalui

metode tanya jawab dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI IPA 2?
c. Mengapa siswa SMA Negeri 2 Boyolali selalu menjadi juara dalam berbagai perlombaan

nasional?
d. Bagaimana cara menggunakan alat peraga yang berasal dari lingkungan sekitar sekolah?
502. Dalam Penelitian tindakan kelas, masalah yang diteliti berasal dari ....
a. Kerisauan guru akan kinerjanya di kelas yang diajar
b. Keriasauan pendidik akan mutu pendidikan
c. Keinginan untuk membantu guru
d. Kepedulian peneliti akan kinerja guru
503. Di bawah ini adalah prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas (PTK) menurut Suharsimi Arikunto,
kecuali….
a. Kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja
b. Kegiatan yang direkayasa
c. Perencanaan
d. Upaya empiris dan sistematis
504. Pola perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi secara bertahap dan terus-menerus merupakan
karakteristik PTK dalam hal….
a. Pengumpulan data
b. Menganalisis masalah
c. Mencapai tujuan
d. Menentukan ruang lingkup
505. Peran guru dalam PTK adalah sebagai…
a. Guru
b. Peneliti
c. Guru dan Peneliti
d. Objek Penelitian
506. Berikut ini kegiatan PTK pada tahap pertengahan tindakan, kecuali….
a. Pelaksanaan tindakan
b. Observasi dan intepretasi
c. Diskusi balikan
d. Analisis data
507. Tujuan PTK adalah…
a. Perbaikan KBM
b. Menyusun teori baru
c. Memperbaiki teori
d. Menyusun generalisasi
508. Merenungkan kembali tindakan perbaikan dan dampaknya serta mencari jalan keluar untuk tindak
lanjut PTK merupakan…
a. Analisis
b. Refleksi
c. Observasi
d. Diskusi

Page 101 of 107

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
509. Latar belakang, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian harus menjadi bagian dari PTK khususnya

pada bagian….
a. Kesimpulan
b. Prosedur penelitian
c. Pendahuluan
d. Metodologi penelitian
510. Persiapan awal dalam PTK adalah…
a. Menyiapkan cara wawancara
b. Membuat analisis kelayakan hipotesis
c. Membuat rencana (perbaikan) pembelajaran dan skenarionya
d. Menyiapkan fasilitas dan sarana
511. Proposal penelitian dalam PTK adalah….
a. Usulan untuk mendapatkan dana penelitian
b. Uraian tentang komponen-komponen yang harus dilakukan guru
c. Uraian projek penelitian pendidikan
d. Perencanaan sistematik untuk melaksanakan PTK
512. Berikut ini langkah-langkah dalam tahap perencanaan tindakan dalam PTK, kecuali…
a. Formulasi solusi dalam bentuk hipotesis tindakan
b. Analisis kelaikan hipotesis tindakan
c. Persiapan tindakan
d. Observasi dan inperetasi.

Kisi-Kisi No 118 Disajikan deskripsi tentang data dan informasi pembelajaran, mahasiswa dapat
mengidentifikasi teknik pengolahan dan analisis data

Target jawaban Kisi-Kisi No 117 dan 118
Bagaimana teknik analisis data dalam PTK sangat tergantung pada data yang terkumpul. Seperti

halnya penelitian jenis lain, data dalam PTK dapat dikumpulkan dengan menggunakan berbagai
instrumen penelitian (alat monitoring), seperti: catatan harian, lapangan, berkala, lembar observasi;
pedoman wawancara; lembar angket/kuesioner, soal prestasi; lembar masukan peserta didik (refleksi
tindakan); tugas portofolio; dokumen; lembar penilaian unjuk kerja, instrumen perekam gambar/suara
(video); dan lain-lain. Semua instrumen tersebut harus dipersiapkan secara baik dan matang sebelum kita
mulai melakukan PTK.

Analisis data difokuskan pada sasaran/variabel/objek yang akan diperbaiki/ diting-katkan,
misalnya tentang kesiapan peserta didik dalam mengikuti pelajaran, frekuensi dan kualitas pertanyaan,
cara menjawab dan penalarannya, kualitas kerjasama kelompok, aktivitas, partisipasi, motivasi, minat,
konsep diri, berpikir kritis, kreativitas, kemandirian, dan lain-lain. Data dapat berupa angka maupun non-
angka (kalimat atau kata-kata), yang dapat dianalisis deskriptif dan sajian visual yang menggambarkan
bahwa tindakan yang dilakukan dapat menimbulkan adanya perbaikan, peningkatan, dan atau perubahan
ke arah yang lebih baik jika dibandingkan keadaan sebelumnya.

Pada umumnya analisis kualitatif terhadap data PTK dapat dilakukan dengan tahap-tahap:
menyeleksi, menyederhanakan, mengklasifikasi, memfokuskan, mengorga-nisasi (mengaitkan
gejala secara sistematis dan logis), membuat abstraksi atas kesim-pulan makna hasil analisis.
Model analisis kualitatif yang terkenal adalah model Miles & Hubberman (1992: 20) yang meliputi :
reduksi data (memilah data penting, relevan, dan bermakna dari data yang tidak berguna), sajian
deskriptif (narasi, visual gambar, tabel) dengan alur sajian yang sistematis dan logis, penyimpulan dari
hasil yg disajikan (dampak PTK dan efektivitasnya).

Banyak teknik yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dalam penelitian tindakan
kelas. Penggunaan setiap teknik tentu saja ditentukan oleh sifat dasar data yang akan dikumpulkannya.
Teknik-teknik yang dimaksud disajikan berikut ini.
1. Catatan Anekdot Catatan anekdot adalah riwayat tertulis, deskriptif, longitudinal tentang apa yang

dikatakan atau dilakukan perseorangan dalam kelas Anda dalam suatu jangka waktu. Deskripsi akurat
ditekankan untuk meenghasilkan gambaran umum yang layak untuk keperluan penjelasan dan
penafsiran. Deskripsi tersebut biasanya mencakup konteks dan peristiwa yang terjadi sebelum dan

Page 102 of 107

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
sesudah peristiwa yang gayut dengan persoalan yang diteliti. Metode ini dapat diterapkan pada
kelompok dan individu.
2. Catatan Lapangan Teknik ini sejenis dengan catatan anekdot, tetapi mencakup kesan dan penafsiran
subjektif. Deskripsi boleh mencakup referensi misalnya pelajaran yang lebih baik, perilaku kurang
perhatian, pertengkaran picik, kecerobohan, yang tidak disadari oleh guru atau pimpinan terkait.
Seperti halnya catatan anekdot, perhatian diarahkan pada persoalan yang dianggap menarik
3. Analisis Dokumen Gambaran tentang persoalan, sekolah atau bagian sekolah, kantor atau bagian
kantor, dapat dikonstruksi dengan menggunakan berbagai dokumen: surat, memo untuk staf, edaran
untuk orangtua atau karyawan, memo guru atau pejabat, papan pengumuman guru, papan
pengumuman siswa, pekerjaan siswa yang dipamerkan, tes formal dan informal, publikasi siswa atau
karyawan, kebijaksanaan, dan/atau peraturan. Dokumen-dokumen ini dapat memberikan informasi
yang berguna untuk berbagai persoalan.
4. Catatan Harian Catatan harian adalah riwayat pribadi yang dilakukan secara teratur seputar topik
yang diminati atau yang diperhatikan. Catatan harian mungkin memuat observasi, perasaan, reaksi,
penafsiran, refleksi, dugaan, hipotesis, dan penjelasan. Persoalan mungkin berkisar dari riwayat
tentang pekerjaan siswa atau karyawan individual sampai pemantauan diri tentang perubahan dalam
metode mengajar atau metode pengawasan. Siswa atau karyawan dapat didorong untuk membuat
catatan harian tentang topik yang sama untuk memperoleh perspektif alternatif.
5. Portfolio Teknik ini digunakan untuk membuat koleksi bahan yang disusun dengan tujuan tertentu.
Portfolio mungkin memuat hal-hal seperti tambatan rapat staf yang gayut dengan sejarah suatu
persoalan yang diteliti, korespondensi yang berkaitan dengan kemajuan dan perilaku subyek penelitian,
kliping korespodensi dan surat kabar yang berkaitan dengan persoalan di mana lembaga tempat
penelitian menjadi pusat perhatian khalayak ramai, dan/atau tambatan rapat staf yang relevan;
singkatnya dokumen apa pun yang relevan dengan persoalan yang diteliti dapat dimuat.
6. Angket Angket terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis yang memerlukan jawaban tertulis.
Pertanyaan ada dua macam.
a) Terbuka: meminta informasi atau pendapat dengan kata-kata responden sendiri. Pertanyaan macam

ini berguna bagi tahap-tahap eksplorasi, tetapi dapat menghasilkan jawaban jawaban yang sulit
untuk disatukan. Jumlah angket yang dikembalikan mungkin juga sangat rendah.
b) Tertutup atau pilihan ganda: meminta responden untuk memilih kalimat atau deskripsi yang paling
dekat dengan pendapat, perasan, penilaian, atau posisi mereka. Pertanyaan pernyataan harus secara
cermat diungkapkan dan tujuannya harus jelas dan tidak taksa (bermakna ganda). Mengujicobakan
pertanyaan dengan teman atau cuplikan (sample) kecil responden akan meningkatkan kualitasnya.
Membatasi lingkup topik yang dicakup merupakan cara yang bermanfaat untuk meningkatkan
jumlah angket yang kembali dan kualitas informasi yang diperoleh.

7. Wawancara. Teknik ini memungkinkan meningkatnya fleksibilitas dari pada angket, dan oleh sebab
itu berguna untuk persoalan-persoalan yang sedang dijajagi daripada yang secara jelas dibatasi dari
awal. Wawancara ada beberapa macam/cara yaitu:
a) Tak terencana: misalnya, omong-omong informal di antara para pelaku penelitian atau antara
pelaku penelitian dan subyek penelitian.
b) Terencana tetapi tak terstruktur: Satu atau dua pertanyaan pembukaan dari pewancara, tetapi
setelah itu pewancara memberikan kesempatan bagi responden untuk memilih apa yang akan
dibicarakan. Pewancara boleh mengajukan pertanyaan untuk menggali atau memperjelas.
c) Terstruktur: Pewancara telah menyusun serentetan pertanyaan yang akan diajukan dan
mengendalikan percakapan sesuai dengan arah pertanyaanpertanyaan

8. Metode Sosiometrik Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah individu-individu disukai atau
saling menyukai. Pertanyaan-pertanyaan sering diajukan dengan niat untuk mengetahui dengan siapa
subyek tertentu ingin bekerja sama, atau berhubungan dalam suatu kegiatan bersama. Pertanyaan juga
mungkin berusaha mengungkapkan dengan siapa subyek tertentu tidak suka bekerja sama atau
berhubungan. Hasilnya biasanya diungkapkan dengan diagram pada sosiogram, seperti pada Gambar
di bawah, yang mencatat hubungan seluruh kelompok.

Page 103 of 107

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
513. Metode dalam pengolahan data di PTK ini digunakan untuk mengetahui apakah individu-individu

disukai atau saling menyukai.….?
a. Catatan Lapangan ….
b. Portfolio.
c. Wawancara
d. Metode Sosiometrik.
514. Dibawah ini meupakan Kegiatan untuk menganalisis data PTK kecuali….?
a. Pengolahan dan penyajian data ….
b. Mendeskripsikan data.
c. Menganalisis data
d. Menguji hipotesis.
e. Menerapkan hipotesis

Kisi-Kisi No 119 Disajikan deskripsi tentang konsep dasar KTI, mahasiswa dapat mengambil
kesimpulan tentang pengertian, ciri, tujuan, dan manfaat KTI

Target Jawaban
Karya tulis ilmiah adalah tulisan yang disusun berdasarkan fakta atau analisa, disajikan dengan
menggunakan bahasa baku dan memberikan informasi yang bersifat obyektif dan rasional

Ciri utama dari sebuah karya tulis ilmiyah adalah obyektivitas. Obyektivitas berarti melihat sesuatu,
baik itu fakta ataupun masalah secara jernih dan jujur, tanpa menunjukkan keberpihakan. Hal ini penting
sehingga pembaca mendapatkan informasi yang utuh dan tidak terjebak pada kepentingan tertentu.
Obyektivitas isi tulisan mencerminkan posisi penulis dalam menjelaskan sebuah persoalan atau
mendeskripsikan fakta.

Dengan menjunjung tinggi prinsip obyektivitas bukan berarti penulis tidak boleh memiliki posisi dalam
melihat sebuah masalah. Sejauh data, fakta dan analisa dilakukan secara jujur dan rasional, penulis dapat
menjelaskan penilaiannya disertai dengan argumen-argumen yang kuat. Di samping itu, penulis juga
harus mampu membuktikan bahwa analisa dan argumen yang dikemukakannya adalah benar-benar
merupakan hasil pemikiran penulis. Di sini penulis harus memperhatikan sebuah prinsip lain, yaitu
orisinalitas. Orisinalitas atau keaslian sebuah tulisan dapat dilihat dari persoalan yang diajukan dan
analisa yang dilakukan. Penulis yang memiliki integritas hanya akan mengemukakan persoalan yang
dirumuskannya sendiri dan melakukan analisa dengan argumen yang disusun sendiri. Tentu keduanya
dibantu oleh referensi yang memadai, tetapi logika tulisan atau alur berfikir tulisan murni dimiliki oleh
penulis.

Karakteristik Karya Ilmiah
Untuk memahami lebih mendalam tentang karya tulis ilmiah, setidaknya kita perlu memahami
karakteristik penulisannya. Dengan memahami hal ini, dapat memberikan bekal bagi kita untuk dapat
membedakannya dengan karya tulis lainnya, diantaranya adalah:
1. Karya ilmiah adalah tulisan yang disusun secara sistemaits, logis dan rasional yang didukung oleh

fakta, yaitu berupa fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dengan mengikuti
metodologi penulisan ilmiah yang benar.
2. Karya ilmiah menerapkan teori-teori yang dilandasi oleh hasil pengamatan, penelitian dan/atau
pemikiran yang mendalam.
3. Karya ilmiah dapat merekomendasikan pemecahan masalah dengan berbagai cara atau metode sesuai
dengan masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian, biasanya menggunakan deduksi atau
induksi.

Tujuan Karya Ilmiah
 Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan

ilmiah yang sistematis dan metodologis.

Page 104 of 107

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
 Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu

pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam
bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
 Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara
sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.
 Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh
pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
 Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:
 Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
 Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
 Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
 Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
 Memperoleh kepuasan intelektual;
 Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
 Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
……………………………….
515. Pengertian Karya Tulis Ilmiah adalah ….

a. ….
b. tulisan yang disusun berdasarkan fakta atau analisa, disajikan dengan menggunakan bahasa

baku dan memberikan informasi yang bersifat obyektif dan rasional
c. …..
d. …..
516. Dibawah ini yang merupakan 2 ciri utama dari Karya Tulis Ilmiah adalah ….
a. Objektivias dan orisinilitas.
b. …..
c. …..
d. …..
517. Dibawah ini adalah karakteristik Karya Tulis Ilmiah untuk membedakan dengan tulisan-tulisan
lainnya, yaitu ….
a. Karya ilmiah adalah tulisan yang disusun secara sistemaits, logis dan rasional yang didukung

oleh fakta, yaitu berupa fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah dengan
mengikuti metodologi penulisan ilmiah yang benar.
b. Karya ilmiah menerapkan teori-teori yang dilandasi oleh hasil pengamatan, penelitian dan/atau
pemikiran yang mendalam.
c. Karya ilmiah dapat merekomendasikan pemecahan masalah dengan berbagai cara atau metode
sesuai dengan masalah yang menjadi pokok bahasan penelitian, biasanya menggunakan deduksi
atau induksi.
d. Sema jawaban benar

Kisi-Kisi No 120 Disajikan deskripsi tentang ragam KTI, mahasiswa mampu menentukan ragam
bentuk KTI

Target Jawaban:
Karya ilmiah dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, namun pada prinsipnya, semua karya tulis ilmiah
itu sama yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Yang membedakan hanyalah materi, susunan, tujuan serta
panjang pendeknya karya tulis ilmiah. Adanya perbedaan ini karena disesuaikan dengan kebutuhan, dan
keperluannya, diantaranya:
1. Makalah

Makalah adalah sebuah karya tulis yang dibuat untuk keperluan presentasi maupun diskusi.
a. Biasanya makalah menyajikan sebuah topik dari sudut pandang tertentu yang ditawarkan oleh

penulis.

Page 105 of 107

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
b. Makalah yang baik memiliki struktur dan alur berpikir yang sistematis dan rasional, serta ditulis

dengan standar bahasa yang baku dan mengikuti pedoman penulisan karya ilmiah.
c. Panjang makalah biasanya berkisar antara 10 – 50 halaman, bergantung pada keluasan tema yang

dibahas dan kepentingan penulisannya.
d. makalah yang baik juga dilengkapi dengan daftar referensi yang memadai dari sumber-sumber

yang otoritatif.
e. Penulis makalah harus selektif dalam menentukan sumber tulisannya, karena di samping isi,

kualitas makalah juga dapat dilihat dari kualitas sumber-sumber rujukan (referensi)-nya.

2. Artikel Jurnal Ilmiah,
Artikel dapat ditulis untuk berbagai kepentingan publikasi.
a. Sebuah tulisan di koran atau majalah populer, misalnya, disebut artikel, tetapi tidak dapat
dikategorikan sebagai karya tulis ilmiah.
b. Artikel ilmiah biasanya dimuat oleh jurnal-jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga
yang memiliki otoritas akademik, seperti universitas ataupun lembaga riset.
c. Sebuah artikel yang diterbitkan oleh jurnal ilmiah biasanya telah melewati proses review yang
cukup panjang. Review dilakukan oleh editor dan editor ahli baik menyangkut isi maupun teknik
penulisan.
d. jurnal yang dianggap baik atau otoritatif biasanya sangat selektif dalam menentukan artikel yang
akan diterbitkan.
e. Sama seperti makalah, artikel jurnal biasanya memuat sebuah topik tertentu yang dibahas menurut
sebuah sudut pandang yang ditawarkan oleh penulis.
f. Tema yang disajikan oleh artikel harus relevan dengan disiplin ilmu yang dipilih oleh jurnal
tersebut. Misalnya artikel tentang metode pengajaran matematika dimuat oleh jurnal yang relevan
dengan pengajaran matematika.
g. Artikel jurnal biasanya merupakan hasil penelitian yang dipublikasikan untuk diketahui kalangan
akademis.

3. Buku akademik
a. Buku adalah sarana seseorang untuk mengekspresikan pikirannya secara elaboratif.
b. Berbeda dengan makalah dan artikel jurnal yang dibatasi oleh jumlah kata ataupun halaman, buku
tidak membatasi penulis untuk mengemukakan ide dan gagasannya.
c. Tidak ada jumlah halaman yang membatasi sebuah buku, kecuali faktor-faktor non akademik
semisal ukuran, berat dan harga. Bahkan jika penulis memerlukan ruang yang sangat luas untuk
mengekspresikan ide atau pendapatnya mengenai satu hal, ia bisa menulis buku dalam beberapa
jilid.
d. Sebagai sebuah karya akademik, buku harus memenuhi kriteria penulisan karya akademik seperti
yang telah disebutkan di atas. Buku yang tidak memenuhi kriteria penulisan karya ilmiah tidak
layak untuk disebut sebagai sebuah karya akademik. Oleh karena itu, penulis sebuah karya
akademik harus memperhatikan apakah buku yang dirujuknya merupakan karya akademik atau
tidak. Di sinilah kehatia-hatian dan kejelian penulis diperlukan dalam mencari sumber-sumber
referensi.

4. Review buku/artikel
a. Review adalah pembahasan tentang sebuah hasil karya akademik.
b. Biasanya karya-karya akademik yang telah dipublikasikan dibahas oleh akademisi-akademisi yang
lain untuk mengapresiasi atau mengkritik karya yang telah dihasilkan.
c. Review terhadap karya akademik biasanya disajikan secara akademik pula dan diterbitkan di
jurnal-jurnal ilmiah.
d. Review ini biasanya memberikan penilaian sebuah karya akademik dengan membandingkannya
dengan karya-karya sejenis lain, atau mengkontekstualisasikannya pada kondisi tertentu. Hal ini
dapat membantu pembaca untuk memiliki pandangan lebih tajam dan kritis.

Page 106 of 107

Kisi-Kisi Soal UP_2019_Encar_PPGPAI_LPTK_UINSGD
5. Laporan penelitian

a. Laporan penelitian adalah karya ilmiah yang disusun untuk mengungkapan sebuah proses
penelitian dari awal hingga akhir.

b. Pada laporan disebutkan latar belakan masalah, persoalan yang diteliti, metode yang digunakan,
data yang diambil, kerangka teori atau kerangka berfikir yang ditawarkan, serta temuan yang
dihasilkan.

c. Semua itu disusun secara sistematis dan logis sehingga mampu meyakinkan pembaca bahwa
penelitian tersebut benar-benar dilakukan secara obyektif, dengan metodologi yang memastikan
akurasi data dan pengolahannya, serta menghasilkan temuan yang
signifikan. Sebagai sebuah tulisan akademik, laporan penelitian harus dibuat dengan
memperhatikan aturan penulisan karya ilmiah.

518. Di bawah ini yang merupakan bentuk dari Karya Tulis Ilmiah adalah ….
a. Makalah, jurnal ilmiah, buku akademik, review/artikel, laporan penelitian.
b. Makalah, kliping, Jurnal ilmiah;buk akademik, laporan penelitian.
c. Makalah, jurnal ilmiah, resensi buku, review/artikel, laporan penelitian
d. Makalah, jurnal ilmiah, buku akademik, review/artikel, novel.

519. Artikel ilmiah yang biasanya dimuat oleh jurnal-jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh lembaga-
lembaga yang memiliki otoritas akademik, seperti universitas ataupun lembaga riset adalah…
a. jurnal ilmiah,
b. buku akademik.
c. review/artikel,
d. laporan penelitian

520. Pada jenis buku penulis tidak membatasi untuk mengemukakan ide dan gagasannya. Buku harus
memenuhi kriteria penulisan karya akademik. Buku ini juga sarana seseorang untuk
mengekspresikan pikirannya secara elaboratif …Buku yang dimaksud adalah
a. Buku jurnal ilmiah,
b. Buku akademik.
c. Buku breview/artikel,
d. Buku laporan penelitian

Page 107 of 107


Click to View FlipBook Version