The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Rencana Induk Pengembangan Universitas Bakti Tunas Husada

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by saefulamin, 2022-04-22 10:07:47

RIP BTH

Rencana Induk Pengembangan Universitas Bakti Tunas Husada

d. Identifikasi Kekuatan (Strength)
1) Memiliki reputasi yang baik dalam persepsi publik, terutama dalam aspek
employability dari para lulusan, jumlah peminat yang terus meningkat dan
beberapa kali mendapatkan hibah kompetitif.
2) Memiliki sistem tata kelola yang baik, otonom, partisipatif, dan akuntabel (audit
internal dan eksternal yang rutin dan telah menerapkan perencanaan dan
penganggaran yang terbuka dan partisipatif)
3) Melakukan implementasi SPMI dan SPME yang baik dan konsisten.
4) Memiliki lahan pengembangan yang cukup luas (4,9 hektar) atas nama Yayasan
BTH
5) Memiliki sarana penunjang dan fasilitas pendukung Tridharma Perguruan Tinggi
yang cukup lengkap
6) Memiliki rasio dosen dan mahasiswa yang termasuk memadai
7) Memiliki sistem pengelolaan SDM sudah cukup baik, berjalan efektif, serta
berbasis kinerja.
8) Memiliki luaran pendidikan yang berdaya saing nasional (rata-rata tingkat
kelulusan ujikomnas lebih dari 90% untuk program studi vokasi).
9) Telah memiliki Sistem Informasi Manajemen yang terintegrasi dan terus
dioptimalisasikan secara bertahap dan berkelanjutan
10) Memiliki budaya organisasi yang baik terutama pelaksanaan 7 (tujuh) nilai-nilai
dasar BTH

e. Identifikasi Kelemahan (Weakness)
1) SDM dosen dengan kualifikasi Doktor dan/atau memiliki jabatan akademik
Lektor Kepala masih kurang dari 20%.
2) Produktivitas luaran dosen dalam Tridharma Perguruan Tinggi dan capaian
terhadap Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi masih rendah
3) Belum memiliki Program Studi yang terkreditasi unggul dan/atau terakreditasi
lembaga internasional
4) 90% lebih sumber penerimaan masih bertumpu dari mahasiswa
5) Belum memiliki kurikulum yang sesuai kebutuhan DUDI dan
mengimplementasikan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 50

6) Capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan internasional masih rendah.
7) Masih rendahnya inovasi pembelajaran yang dilaksanakan dosen dan

mahasiswa.
8) Unit cost mahasiswa prodi kesehatan relatif mahal, khususnya yang

berhubungan biaya praktek klinik.
9) Umur ekonomis sebagian besar perangkat keras (hardware) IT sudah habis,

termasuk penunjang pembelajaran.
10) Masih lemahnya sistem pengelolaan perencanaan karir, studi pelacakan lulusan

dan pemberdayaan alumni untuk menunjang pencapaian visi Universitas

3.2 Lingkungan Eksternal

1. Kondisi Demografis Priangan Timur

Wilayah Priangan Timur meliputi 6 (enam) kota/kabupaten yaitu Kota Tasikmalaya,

Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan

Kabupaten Pangandaran. Kondisi demografis sampai dengan tahun 2021 di wilayah

Priangan Timur digambarkan pada Tabel 3.3.

Tabel 3. 3 Kondisi Demografis dan Usia Sekolah Wilayah Priangan Timur

No Pemerintah Daerah Jumlah Penduduk Penduduk Penduduk
Penduduk Usia 5-9 Usia 10-14 Usia 15-19

tahun tahun tahun

1. Kota Tasikmalaya 723.931 55.781 60.807 61.394

2. Kabupaten Tasikmalaya 1.883.733 138.616 151.215 159.858

3. Kabupaten Garut 2.604.787 223.461 235.309 249.374

4. Kabupaten Ciamis 1.430.262 93.458 105.323 112.282

5. Kota Banjar 203.417 14.344 15.405 16.694

6. Kabupaten Pangandaran 428.242 31.932 33.783 31.532

Jumlah 7.274.372 557.592 601.842 631.134

Sumber: BPS (2022)

Berdasarkan Tabel 3.3 dijelaskan bahwa ada 557.592 orang anak usia 5-9 tahun di

wilayah Priangan Timur yang 15 tahun ke depan akan memasuki jenjang pendidikan

tinggi. Dalam proyeksi 10 (sepuluh) tahun ke depan, sekitar 601.842 orang remaja yang

akan memasuki jenjang pendidikan tinggi. Terakhir dalam 5 (lima) tahun ke depan,
Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 51

sekitar 631.134 orang remaja akan memasuki jenjang pendidikan tinggi. Jadi dalam

proyeksi keseluruhan berarti sekitar 1.790.568 orang anak usia sekolah di wilayah

Priangan Timur.

Tahun 2021, BPS mencatat Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi di Jawa

Barat mencapai 25,83%. Jika dalam 5 (lima) tahun ke depan, APK Perguruan Tinggi

diasumsikan rata-rata naik menjadi 27% maka sekitar 170.406 orang yang akan

melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Jika dalam 10 (sepuluh) tahun ke depan, APK

diasumsikan naik menjadi 30%, maka sekitar 180.553 orang yang akan melanjutkan ke

jenjang perguruan tinggi. Terakhir dalam proyeksi 15 tahun ke depan, jika diasumsikan

APK Perguruan Tinggi rata-rata naik menjadi 35%, maka sekitar 195.157 orang yang

akan berpeluang menjadi calon mahasiswa baru di perguruan tinggi di masa yang akan

datang di wilayah Priangan Timur.

2. Statistik Pendidikan Menengah di Priangan Timur

Tabel 3.12 menggambarkan distribusi sekolah menengah (SMA/MA/SMK) beserta

dengan jumlah siswanya yang ada di wilayah Priangan Timur sampai dengan Tahun

2021.

Tabel 3. 4 Distribusi SMA/MA/SMK dan Jumlah Siswa di Wilayah Priangan Timur

No Pemerintah Daerah SMA/MA Jumlah Siswa SMK Jumlah
SMA/MA Siswa SMK

1. Kota Tasikmalaya 65 21.543 50 20.599

2. Kabupaten Tasikmalaya 168 41.783 136 44.333

3. Kabupaten Garut 263 73.382 177 62.986

4. Kabupaten Ciamis 59 19.119 70 22.648

5. Kota Banjar 14 4.561 17 8.277

6. Kabupaten Pangandaran 24 7.349 31 10.491

Jumlah 593 167.737 481 169.334

Sumber: BPS (2022)

Berdasarkan Tabel 3.12. dijelaskan bahwa sekitar 1.074 SMA/MA/SMK di wilayah

Priangan Timur dengan jumlah total peserta didik sekitar 337.701 orang. Berdasarkan

data ini, jika diasumsikan APK Perguruan Tinggi mencapai 26% maka sekitar 87.802

orang dalam 3 (tiga) tahun ke depan yang berpeluang menjadi calon mahasiswa baru.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 52

Dengan perkataan lain sekitar 29.267 orang setiap tahunnya yang lulus dari jenjang

pendidikan menengah di seluruh wilayah Priangan Timur yang berpeluang melanjutkan

ke jenjang perguruan tinggi.

3. Statistik Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Priangan Timur

Tabel 3.5. dan 3.6 menggambarkan beberapa indikator kesejahteraan sosial dan

ekonomi masyarakat di wilayah Priangan Timur sebagai salah satu gambaran peluang

dan ancaman dalam memproyeksikan strategi pengembangan ke depan.

Tabel 3. 5 Indikator Makro Kesejahteraan Sosial & Ekonomi Masyarakat Kota Tasikmalaya

No Indikator Makro Kesos dan Ekonomi Tahun Tahun

Kota Tasikmalaya 2019 2021

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (basis point) 71,51 73,31

2. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) 9,03 8,61

3. Paritas Daya Beli (juta/tahun) 9,497 10,41

4. PDRB (berlaku) (Rp miliar) 18.317 15.981

5. Inflasi (%) 3,28 1,17

6. Laju Pertumbuhan PDRB (%) 5,02 3,74

7. Indeks Gini 0,39

8. Angka Kemiskinan (%) 11,60 13,13

9. Pengangguran Terbuka (%) 6,50 7,66

Sumber: BPS (2022)

Tabel 3. 6 Indikator Makro Kesejahteraan Sosial & Ekonomi Masyarakat Kab. Tasikmalaya

No Indikator Makro Kesos dan Ekonomi Tahun Tahun
Kabupaten Tasikmalaya 2019 2021

1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (basis point) 65,00 65,90

2. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (tahun) 7,17 7,13

3. PDRB (berlaku) (Rp miliar) 24.346

4. Laju Pertumbuhan PDRB (%) 5,70 3,43

5. Indeks Gini 0,34

6. Angka Kemiskinan (%) 91,12 11,15

7. Pengangguran Terbuka (%) 6,00 7,12

Sumber: BPS (2022)

Berdasarkan gambaran indikator makro kesejahteraan sosial dan ekonomi 2 (dua)

daerah otonom yaitu Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, dapat diambil beberapa

kesimpulan umum, yaitu: (1) dalam 3 tahun terjadi trend peningkatan Indeks

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 53

Pembangunan Manusia (IPM) dan secara umum di seluruh Provinsi Jawa Barat juga

demikian kondisinya; (2) ada kecenderungan PDRB, angka kemiskinan dan tingkat

pengangguran terbuka juga meningkat dan fenomena ini berlaku di seluruh

kota/kabupaten se-Jawa Barat bahkan se-Indonesia karena terjadinya pandemi Covid-

19 dalam 2 (dua) tahun terakhir. Kondisi ini merupakan dampak langsung dari resesi

ekonomi global termasuk terjadi di Indonesia sendiri yaitu pada kuartal IV tahun 2020

terjadi pertumbuhan ekonomi -2,19% dan kuartal I Tahun 2021 yang masih mencapai -

0,74%.

4. Gambaran Kompetitor di Priangan Timur

Tabel 3. 7 Distribusi PTS di Priangan Timur Berdasarkan Jumlah Prodi dan Mahasiswa

No Universitas Tahun Jumlah Prodi S2 Prodi Jumlah
Berdiri Prodi yang mahasiswa
sama

1 UNIGA 1998 30 2 5 7.819

2 UMTAS 2014 13 0 1 2.213

3 UBK 2019 21 0 2 4.197

4 UNCIP 2021 7 0 2 660

5 UNIGAL CIAMIS 1995 37 2 0 10.263

6 UNPERTAS 2014 10 0 1 4.675

7 UN. AL-MASOEM 2019 11 0 2 824

8 UNIVERSITAS BSI 2018 44 0 0 31.684

9 UNSIL 2014 30 6 0 14.694

10 BTH UNIVERSITY 2021 9 0 - 1.534

Sumber: PDDIKTI (Semester Genap, 2020)

Tabel 3. 8 8Distribusi PTS di Priangan Timur Berdasarkan AIPT dan Akreditasi Prodi
STATUS AKREDITASI

No Universitas AIPT (A) (B) (C) Blm
Unggul Baik Sekali Baik Akreditasi

1 UNIGA B 0 15 13 2
2 UMTAS BAIK 0 9 40
3 UBK 0 9 84
4 UNCIP C 0 0 25
-

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 54

STATUS AKREDITASI

No Universitas AIPT (A) (B) (C) Blm
Unggul Baik Sekali Baik Akreditasi

5 UNIGAL CIAMIS B 0 24 2 11

6 UNPERTAS 0 0 0 10 0

7 UN. AL-MASOEM BAIK 0 1 73
8 UNIVERSITAS BSI B 2 26 15 1
9 UNSIL B 0 23 6 1

10 BTH UNIVERSITY B 0 4 14

Sumber: PDDIKTI (Semester Genap, 2020)

Tabel 3. 9 Distribusi PTS di Priangan Timur Berdasarkan Kondisi Dosen

Jumlah Doktor, Gubes dan

No Universitas Jumlah Dosen Rasio Lektor Kepala
Tetap D/M % S3 GB % LK

1 UNIGA 202 0,03 12,9 0 3,0

2 UMTAS 97 0,04 3,1 0 0,0

3 UBK 178 0,04 5,1 0 0,0

4 UNCIP 19 0,03 0,0 0 5,3

5 UNIGAL CIAMIS 251 0,02 11,6 0 2,8

6 UNPERTAS 71 0,02 2,8 0 2,8

7 UN. AL-MASOEM 57 0,07 1,8 0 1,8
8 UNIVERSITAS BSI 1138 0,04 1,6 0 0,5
9 UNSIL 365 0,02 15,3 4 13,4

10 BTH UNIVERSITY 59 0,04 13,6 0 6,8

Sumber: PDDIKTI (Semester Genap, 2020)

Berdasarkan tabel 3.7, 3.8 dan 3.9, dapat disimpulkan bahwa eksistensi kompetitor

yang secara langsung memiliki kesamaan prodi paling banyak dengan Universitas BTH

adalah Universitas Garut (UNIGA) yaitu 5 (lima) prodi, namun jika dilihat dari status

akreditasi baik AIPT maupun Program Studinya relatif masih sebanding. Jika dilihat dari
kualitas SDM dosen tetapnya, Universitas BTH lebih unggul dibandingkan dengan PTS

lainnya dibandingkan universitas swasta lainnya di wilayah Priangan Timur (kecuali

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 55

UNSIL sebagai PTN) yang ditunjukkan dengan persentase tertinggi pada kriteria dosen
dengan kualifikasi akademik S3 dan berjabatan akademik Lektor Kepala.
5. Isu-isu Strategis Lainnya di Wilayah Priangan Timur
a. Dimulainya pembangunan jalan tol Getaci (Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap) pada

tahun 2021 dan diproyeksikan mulai beroperasi pada tahun 2025 berpotensi
meningkatkan mobilitas barang dan jasa dari Jakarta, Bandung, Purwokerto,
Banyumas, Yogyakarta, dan Solo ke Kota Tasikmalaya. Dengan perkiraan waktu
tempuh hanya 1,5 jam dari Bandung dan 3-3,5 jam dari Jakarta akan dapat menjadi
daya tarik bagi pelajar SMA/MA/SMK yang ada di Kabupaten Bandung dan
Kabupaten Garut khususnya untuk kuliah di Kota Tasikmalaya jika ada perguruan
tinggi yang khas dan berkualitas.
b. Penetapan Bandara Lanud Wiriadinata sebagai bandara komersial dan telah
diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir Februari 2019 yang lalu, berpotensi
meningkatkan mobilitas pebisnis dari Jakarta ke Kota Tasikmalaya. Sampai sebelum
pandemi, bandara ini hanya melayani rute Tasikmalaya-Halim Perdanakusumah
Jakarta (Pulang Pergi) dengan biaya yang relatif sangat terjangkau. Seiring dengan
telah dibukanya Bandara Internasional Yogyakarta maka ke depan kemungkinan juga
akan dibuka rute perjalanan Tasikmalaya-Yogyakarta dan Tasikmalaya-Solo.
c. Semakin kondusifnya iklim investasi di Kota Tasikmalaya terbukti mulai tahun 2021
sedang dibangun 2 (dua) rumah sakit besar yaitu 1 (satu) unit Rumah Sakit Khusus
(jantung) dan 1 (satu) unit Rumah Sakit Umum Hermina yang akan berpotensi
meningkatkan serapan lulusan dari program studi ilmu Kesehatan Universitas BTH.
Apalagi jika sesuai dengan RPJP dan RPJMD yang telah ditetapkan khususnya di
Kabupaten Tasikmalaya sedang dan akan dibangun setidaknya 4 (empat) rumah
sakit umum baru yang tersebar di wilayah Tasikmalaya Utara, Selatan, Timur, dan
Tengah. Pembangunan beberapa rumah sakit umum baru juga terkonfirmasi sedang
banyak dilakukan di Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis, dan Kabupaten
Garut.
d. Keputusan Sidang Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat yang menyetujui usulan
Gubernur Jawa Barat terhadap pemekaran Daerah Otonom Baru di wilayah Priangan
Timur yaitu rencana pembentukan Kabupaten Tasikmalaya Selatan dan Kabupaten

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 56

Garut Utara. Pemekaran wilayah ini tentu akan memacu pertumbuhan ekonomi di
wilayah sekitar sebagai dampak akhirnya adalah semakin meningkatnya
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dan mendorong peningkatan daya
beli dan Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi.
e. Pemerintah Provinsi Jawa Barat rutin menyediakan beasiswa Jabar Future Leader
untuk seluruh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta
dan juga hibah pendanaan untuk berbagai inovasi di berbagai sektor yang terbuka
untuk umum, termasuk bisa diakses oleh LPPM perguruan tinggi manapun di wilayah
Provinsi Jawa Barat.
6. Kebijakan Pemerintah di Bidang Pendidikan Tinggi
a. Penetapan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka melalui Surat Edaran
Nomor 1 Tahun 2020 dan ditindaklanjuti dengan terbitnya Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 74/P/2021 tentang
Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program Kampus Merdeka.
b. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
754/P/2020 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi Negeri dan
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
dan kemudian disempurnakan dengan penerbitan SK Mendikbud Nomor 3/M/2021
tentang Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi dan dilanjutkan dengan terbitnya
SK Mendibud yang di dalamnya termasuk isu implementasi MBKM dan digitalisasi
pendidikan tinggi.
c. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik
Indonesia Nomor 55/O/2022 tentang Peta Proses Bisnis Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi
d. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 2021 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau.
e. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2021 tentang Penamaan Program Studi pada Perguruan Tinggi.
f. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2018 tentang Perguruan Tinggi Luar Negeri

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 57

g. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
1 Tahun 2017 tentang Pembukaan, Perubahan, Penutupan Program Studi Di Luar
Kampus Utama Perguruan Tinggi

h. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor
51 Tahun 2018 yang kemudian disempurnakan dalam Permendikbudristek Nomor 7
Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri,
dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta, dimana di
dalamnya ada peluang bagi PTS menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ dan
PSDKU).

7. Kerjasama Eksternal
Tabel 3.10 mengambarkan kerjasama eksternal antara Universitas BTH dengan

berbagai institusi baik pemerintahan, pelayanan kesehatan/fasilitas Kesehatan lainnya,
perguruan tinggi baik di dalam maupun di luar negeri, serta dunia usaha dan industri,
baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Tabel 3. 10 Kerjasama Eksternal Universitas BTH dengan Berbagai Institusi Tahun 2022

Level

No Institusi Mitra Lokal Nasio Inter- Status Ruang
Kerjasama nal nasional Lingkup

1. Perguruan Tinggi - 14 • Tridharma PT
7 aktif • Implementasi

MBKM

Fasyankes (Rumah Sakit, 74 6 - aktif Tridharma PT
2. Puskesmas, Apotek,

Laboratorium, Optik, dll)

3. Pemda dan instansi 11 1 - aktif Tridharma PT
pemerintahan lainnya

4. Dunia Usaha Dunia Industri 5 5 • Pemagangan
• Penyediaan
5. Masyarakat/Komunitas 3 - - aktif instruktur dan

dosen praktisi
• Sertifikasi

- aktif Tridharma PT

6. Organisasi Profesi 12 - aktif Tridharma PT

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 58

8. Isu Strategis Nasional Lainnya
a. Terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 tentang
Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024 sebagai salah satu
terobosan untuk melakukan percepatan penumbuhan dan rasio kewirausahaan di
Indonesia. Sampai tahun 2021, jumlah wirausahawan di Indonesia baru mencapai
3,47% dan ditargetkan pada akhir tahun 2024 tumbuh menjadi 3,95%. Sebagai
konsekuensi atas lahirnya Perpres ini, maka di tingkat nasional telah dibentuk
Komite Pengembangan Kewirausahaan Nasional.
b. Sampai dengan tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat 1 sebagai 10 negara
dengan pengguna e-commerce tertinggi di dunia. Omzet ekonomi digital Indonesia
mencapai Rp 638 triliun dalam setahun. Potensi industri e-commerce di Indonesia
berdasarkan data dari analist Ernst & Young mencapai pertumbuhan nilai penjualan
bisnis online di Indonesia setiap tahun mengalami peningkatan 40%. Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia (2021) memprediksikan ekonomi digital Indonesia
tumbuh hingga 8 kali lipat di tahun 2030 dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun.
E-commerce akan memerankan peran yang sangat besar, yaitu 34% atau setara
dengan Rp1.900 triliun. Pada tahun 2030 B2B (business-to-business) juga akan
tumbuh dengan besaran 13% atau setara dengan Rp763 triliun, health-tech akan
menjadi Rp471,6 triliun atau 8% dari pertumbuhan. Produk Domestik Bruto (PDB)
Indonesia akan tumbuh dari Rp 15.400 triliun menjadi Rp 24.000 triliun pada tahun
2030. Indonesia akan mempunyai GDP besar lebih dari 55% daripada GDP digital
ASEAN, jumlahnya kira-kira Rp 323 triliun dan akan tumbuh menjadi Rp 417 triliun
pada tahun 2030.
c. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020 yang dirilis BPS diketahui bahwa
persentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Indonesia mencapai 70,72%.
Hasil Sensus Penduduk 2020 juga mencatat mayoritas penduduk Indonesia saat ini
didominasi oleh Generasi Z dan Generasi Milenial. Proporsi Generasi Z sebanyak
27,94% dan Generasi Milenial sebanyak 25,87% dari total populasi. Dari sisi
demografi, seluruh Generasi X dan Generasi Milenial merupakan penduduk yang
berada pada kelompok usia produktif pada 2020, sedangkan Generasi Z terdiri dari
penduduk usia belum produktif dan produktif.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 59

d. ITB sebagai salah satu PTN BH pernah menerima hibah pembangunan fasilitas
Gedung Science and Technopark (STP) dari PT Astra Internasional. Fasilitas
pendidikan di ITB tersebut memiliki bangunan 6 (enam) lantai dengan luas
bangunan total 4.007,02 m2 dan telah dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan
riset, pendidikan serta program inkubator industri yang memfasilitasi
pembinaan pelaku bisnis rintisan. Gedung hasil kolaborasi swasta ini berkonsep
green building ramah energi dilengkapi dengan ruang serba guna, ruang kantor
koperasi, co-working space hingga private space. Aktivitas pada gedung ini
diharapkan mampu menjadi penghubung antara para inovator kampus sebelum
terjun ke dunia industri, sekaligus tempat bertemunya para peneliti, inovator,
dan industri untuk menghasilkan berbagai inovasi.

9. Identifikasi Peluang (Opportunity)
Berdasarkan analisis lingkungan eksternal di atas, ada beberapa faktor yang dapat

diidentifikasi sebagai peluang bagi Universitas BTH, antara lain:
a) Kondisi demografis di Indonesia dan khususnya di wilayah Priangan Timur

menunjukkan bahwa komposisi penduduk didominasi Generasi Milenial dan
Generasi Z.
b) Adanya kecenderungan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di semua
wilayah Priangan Timur dari tahun ke tahun, yang salah satunya juga ditandai
dengan peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi.
c) Belum ada satu pun PTS di Wilayah Priangan Timur baik Universitas, Institut,
Sekolah Tinggi, Politeknik, maupun Akademi yang sudah Terakreditasi Unggul BAN
PT.
d) Baru ada 2 (dua) PTS di wilayah Priangan Timur yang menyelenggarakan Program
Pascasarjana (S2).
e) Rencana pembangunan jalan tol GETACI, jalur kereta cepat, dan pembukaan bandar
udara Lanud Wiriadinata berpeluang meningkatkan mobilitas orang dan jasa dari
Jakarta, Garut, dan wilayah Jawa Tengah Selatan ke Kota Tasikmalaya.
f) Rencana Pemekaran Wilayah Kabupaten Tasikmalaya Selatan dan Garut Utara juga
berpotensi melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah
Kabupaten Tasikmalaya dan Garut.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 60

g) Lahirnya kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memungkinkan
implementasi kurikulum pendidikan tinggi yang terstandarisasi, berfokus pada
kebutuhan dunia usaha dunia industri serta masyarakat, dapat dilaksanakan secara
fleksibel, serta dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama perguruan tinggi.

h) Adanya MoU dengan beberapa universitas di dalam dan luar negeri yang bereputasi
baik dan maju dan kerjasama dengan DUDI pada level nasional

i) Adanya MoU kerjasama Yayasan BTH dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk
pendanaan

j) Adanya kebijakan-kebijakan strategis yang dikeluarkan pemerintah yang sangat
kondusif untuk pengembangan kewirausahaan dan pertumbuhan ekosistem
ekonomi digital.

k) Adanya peluang berbagai hibah baik yang disediakan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah atau bahkan sektor swasta yang dapat diakses oleh perguruan
tinggi, termasuk pemanfaatan dana CSR dari beberapa perusahaan swasta.

10. Identifikasi Ancaman (Threat)
a) Selama masa pandemi Covid-19, tingkat kemiskinan dan pengangguran terbuka di
wilayah Priangan Timur cenderung meningkat dan terkonfirmasi dengan adanya
penurunan PDRB di seluruh wilayah Priangan Timur dan penurunan daya beli
masyarakat.
b) Tingkat pengenalan Generasi Z terhadap keberadaan prodi-prodi baru masih
rendah, termasuk pemahaman tentang masa depan karir pascalulus dari prodi-prodi
baru tersebut.
c) Keberadaan PTS kompetitor yang menyelenggarakan lebih dari 2 (dua) prodi yang
sama dengan Universitas BTH dan PTS kompetitor yang menyelenggarakan prodi
dalam rumpun ilmu yang hampir mirip namun sudah mendapatkan pengenalan yang
baik di publik.
d) Keberadaan beberapa Perguruan Tinggi Luar Negeri yang diberikan izin beroperasi
di Indonesia dan mampu menyediakan layanan pendidikan jarak jauh serta MOOCs
dengan biaya yang relatif terjangkau oleh kelas menengah.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 61

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 62

BAB IV
TUJUAN STRATEGIS DAN ARAH PENGEMBANGAN

4.1 Skenario Pengembangan
Setelah melakukan identifikasi faktor internal dan eksternal, tahapan berikutnya

adalah melakukan analisis SWOT. Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan dengan
melibatkan 5 (lima) narasumber utama yang juga pemangku kepentingan utama yaitu dari
unsur badan penyelenggara (Ketua Pengurus dan Pembina Yayasan BTH), unsur pelaksana
akademik yaitu (Rektor dan perwakilan Dekan) serta unsur pengawas akademik yaitu
Ketua Senat Akademik Universitas BTH, ternyata didapatkan bahwa posisi Universitas BTH
ada di kuadran I seperti tampak pada Gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Posisi Universitas BTH dalam Analisis SWOT
Hasil analisis SWOT ini sama dengan hasil analisis SWOT yang dilakukan Tim
Transformasi saat akan memulai proses pengusulan perubahan bentuk dari STIKes menjadi
Universitas BTH ke Kemdikbudristek Oktober 2021 yang lalu. Dengan demikian skenario
pengembangan Universitas BTH ke depan yang direkomendasikan adalah Strategi Agresif
atau dikenal pula dengan Grow and Build yang di dalamnya terdiri dari penetrasi pasar,
pengembangan pasar, pengembangan produk, serta menggunakan strategi integratif.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 63

Berdasarkan hasil evaluasi diri yang sudah dilakukan secara komprehensif dengan
memperhitungkan berbagai potensi sumber daya yang dimiliki Universitas BTH saat ini
sebagai baseline dan dengan berbagai upaya untuk mencoba memotret berbagai peluang
di masa depan, maka dalam 20 – 25 tahun ke depan UNIVERSITAS BTH akan tetap fokus
pada upaya pencapaian berbagai indikator sebagai THE SMART TEACHING UNIVERSITY
yaitu universitas yang fokus pada upaya menghasilkan lulusan sarjana dan diploma yang
sesuai dengan kebutuhan masa mendatang dengan basis pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi sebagai faktor keunggulannya (fasilitas pembelajaran yang modern, hi-
tech, serbadigital, pemanfaatan AI, VR/AR bahkan metaverse). Dalam proses 20 – 25 tahun
ke depan, secara bertahap dan berkelanjutan akan mendorong lahirnya program studi
pascasarjana yang feasible dan compatible terhadap kebutuhan pasar masa depan dan
linear dengan pertumbuhan jumlah dosen S3 yang dimiliki program studi.

Dengan demikian visi 20 tahun Universitas BTH “Menjadi Universitas yang Unggul dan
Inovatif di Bidang Kesehatan, Teknologi, Bisnis serta Berdaya Saing Global” ditempatkan
dalam konteks sebagai The Smart Teaching University. Berdasarkan rumusan visi
tersebut ada (tiga) kata kunci (keyword) yang harus ditetapkan indikator pencapaiannya
ditampikan dalam Gambar 4.2.

Unggul Inovatif Berdaya Saing Global

• Terakreditasi Unggul BAN • Memiliki BTH Technopark • Sekurang-kurangnya ada 2

PT dan Business Incubation Program Studi yang

• 60% Prodi Terakreditasi Center yang menjadi cikal Terakreditasi Lembaga

Unggul LAM bakal lahirnya berbagai Internasional

• Unggul dalam Tata Kelola inovasi dosen dan • Ada mahasiswa asing (1-

SDM mahasiswanya 2%) yang kuliah di BTH

• Unggul dalam employability • Berkarakter adaptif, • Melaksanakan aktivitas

lulusannya inovatif dan kolaboratif student exchange secara

serta memiliki etos kerja rutin

profesional-Islami (jati diri • Memiliki Program Studi
khas BTH)
yang menyelenggarakan

Kelas Internasional

Gambar 4.2. Kata kunci (keyword) indikator pencapaian visi Universitas BTH

Adapun gambaran strategi pengembangan Universitas BTH berdasarkan hasil analisis

SWOT di atas adalah sebagai berikut:

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 64

MATRIKS SWOT DAN

KEKUATAN

Memiliki reputasi yang baik dala
dalam aspek employability lulus
jumlah mahasiswa yang stabil
Memiliki sistem tata kelola yang
akuntabel (audit internal dan eks
menerapkan sistem perencanaa
kinerja serta SOTK yang mewad
panjang Universitas BTH)
Melakukan implementasi SPMI d
konsisten
Memiliki lahan pengembangan y
Yayasan BTH sebagai badan pen
Memiliki sarana dan fasilitas pen
cukup lengkap
Memiliki rasio dosen mahasiswa
17,55 dengan catatan prodi baru
atau 1:22,6 dengan prodi existing
Memiliki sistem pengelolaan SD
efektif, dan berbasis kinerja
Memiliki luaran pendidikan yang
rata kelulusan ujikom lebih dari 9
vokasi)
Telah memiliki Sistem Informasi
dan terus dioptimalisasikan seca
Memiliki budaya organisasi yang
7 nilai dasar

Rencana

N PILIHAN STRATEGI

KELEMAHAN

am persepsi publik terutama SDM Dosen Tetap berkualifikasi Doktor dan/atau Lektor Kepala
san, raihan prestasi institusi dan masih kurang dari 20%

g baik, otonom, partisipatif dan Produktivitas luaran dosen dalam Tridharma Perguruan Tinggi
sternal yang rutin dan telah serta capaian sesuai Indikator Kinerja Utama perguruan tinggi
an yang terbuka dan berbasis masih rendah
dahi kepentingan visi jangka Belum memiliki Program Studi yang terakreditasi Unggul dan/atau
terakreditasi lembaga internasional
dan SPME yang baik dan
90% sumber penerimaan masih bergantung dari mahasiswa
yang cukup luas atas nama
nyelenggara Belum memiliki kurikulum yang memungkinkan implementasi
nunjang Tridharma PT yang MBKM
Capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan internasional
a yang termasuk memadai (1 : masih rendah
u masih tidak ada mahasiswa Unit cost di Prodi Kesehatan relatif mahal, khususnya terkait biaya
g saat ini) praktek klinik
DM yang sudah cukup baik,
Sarana laboratorium untuk prodi baru belum tersedia dan umur
g berdaya saing nasional (rata- ekonomis sebagian besar perangkat keras IT termasuk untuk
90% setiap tahunnya untuk prodi penunjang pembelajaran sudah habis
Masih sedikinya produk inovatif dalam lingkup Tridharma PT yang
i Manajemen yang terintegrasi dihasilkan dosen dan mahasiswa
ara berkelanjutan
g kuat terutama pengembangan Masih lemahnya sistem pengelolaan perencanaan karir lulusan,
studi pelacakan, dan pemberdayaan alumni dalam upaya
pencapaian visi Universitas

a Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 65

PELUANG (1) Rebranding strategy
marketing Universitas
Baru ada 2 PTS di Priangan Timur yang ekspektasi Generasi Z
menyelenggarakan Program Pascasarjana
Rencana pembangunan jalan tol GETACI (2) Penguatan impleme
Governance melalui p
Rencana pemekaran wilayah Kabupaten Tasikmalaya organisasi sesuai tuntu
Selatan dan Garut Utara
Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan (3) Pembangunan BTH B
kebijakan lainnya di bidang pendidikan tinggi yang sebagai dasar strateg
memungkinkan pengembangan universitas (PJJ, PSDKU, kewirausahaan nasiona
dll)
Sudah adanya MoU kerjasama dengan berbagai (4) Penataan infrastruktur
institusi perguruan tinggi di tingkat nasional dan generation-friendly, n
internasional dan kerjasama dengan dunia usaha dan internet yang tinggi (B
industri pada level nasional) BTH Covention Center,
Adanya MoU kerjasama Yayasan BTH dengan BSI
dalam pendanaan (5) Penguatan kelembagaa
Lahirnya kebijakan strategis pemerintah dalam tingkat Yayasan, Univ
pengembangan kewirausahaan nasional Studi, UPT dan Bag
Adanya berbagai hibah yang disediakan pemerintah sistem informasi yang t
pusat, pemerintah provinsi dan swasta untuk
• pengembangan perguruan tinggi (6) Akselerasi Akreditasi 5
AIPT Unggul (versi LA
Internasional (ISO 21
Internasional

(7) Penguatan kerjasama
daerah, dan masyarak
negeri dalam upaya
internasionalisasi progr

(8) Pembukaan/penambah
dan S2) sesuai marke
depan

(9) Pengembangan Progra
Utama (PSDKU) jika su
Unggul

Rencana

dan penetapan kebijakan (1) Implementasi MBKM dengan memanfaatkan jejaring
s BTH yang berfokus pada kerjasama di tingkat nasional dan internasional dan
penerapan kurikulum yang fleksibel
entasi Good University
penataan SOTK dan budaya (2) Akselerasi produksi Doktor baik melalui pemanfaatan
utan masa depan beasiswa dari pemerintah maupun dari Yayasan
Business Incubation Center
gi pengembangan ekosistem (3) Pembukaan Program Studi Pascasarjana (S2) untuk
al percepatan dosen LK ke Guru Besar

kampus yang lebih modern, Z (4) Optimalisasi pelaksanaan detasering dosen untuk
nyaman, dengan kecepatan akselerasi Lektor Kepala dengan memanfaatkan
BTH Gym and Sport Center, jejaring kerjasama antar universitas atau fasilitasi
BTH Technopark dll) dari Kemdikbudristek (program magang dosen dll)
an SPMI dan budaya mutu di
versitas, Fakultas, Program (5) Pembangunan Laboratorium yang Terintegrasi
gian melalui pengembangan khususnya bagi prodi eksakta (Farmasi, Teknologi
terintegrasi. Pangan dan Teknologi Laboratorium Medis) sebagai
5 (lima) Program Studi dan dasar pengembangan Halal Center di kemudian hari
AM dan BAN PT), Sertifikasi dan pengembangan produk-produk inovatif dosen dan
1001:2018), dan Akreditasi mahasiswa yang berpotensi HaKI dengan
memanfaatkan jejaring kerjasama dengan DUDI
a dengan DUDI, pemerintah
kat serta universitas di luar (6) Penguatan kerjasama dengan BSI atau pihak ketiga
lainnya (investor) dalam strategi pendanaan
implementasi MBKM dan pembangunan fasilitas Universitas yang profit-
ram studi making termasuk dalam penyediaan modal kerja bagi
han Program Studi baru (S1 mahasiswa yang memiliki business plan yang feasible
et signal dan tuntutan masa
(7) Kolaborasi dengan pihak ketiga (investor) dalam
am Studi Di Luar Kampus pemanfaatan lahan untuk pengembangan profit center
udah ada Prodi Terakreditasi misalnya pembangunan Convention Hall,
pengembangan klinik/apotek/layanan laboratorium
klinik/optik di desa/kecamatan, dan lain-lain

(8) Penguatan kolaborasi dengan PTN dalam upaya
pembinaan prestasi mahasiswa

(9) Digitalisasi dan modernisasi fasilitas penunjang
pembelajaran di kelas dan di lingkungan kampus

a Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 66

KEKUATAN

Memiliki reputasi yang baik dala
dalam aspek employability lulus
jumlah mahasiswa yang stabil
Memiliki sistem tata kelola yang
akuntabel (audit internal dan eks
menerapkan sistem perencanaa
kinerja serta SOTK yang mewad
panjang Universitas BTH)
Melakukan implementasi SPMI d
konsisten
Memiliki lahan pengembangan y
Yayasan BTH sebagai badan pen

Memiliki sarana dan fasilitas pen
cukup lengkap
Memiliki rasio dosen mahasiswa
17,55 dengan catatan prodi baru
atau 1:22,6 dengan prodi existing
Memiliki sistem pengelolaan SD
efektif, dan berbasis kinerja
Memiliki luaran pendidikan yang
rata kelulusan ujikom lebih dari 9
vokasi)
Telah memiliki Sistem Informasi
dan terus dioptimalisasikan seca

Memiliki budaya organisasi yang
7 nilai dasar

Rencana

(10) Rasionalisasi unit cost mahasiswa untuk semua prodi
kesehatan sehingga dapat dibuat sistem Uang Kuliah
Tunggal (UKT) di kemudian hari

(11) Pembentukan dan penguatan kelembagaan Pusat
Karir dan Pelacakan Alumni yang berbasis aplikasi IT
sehingga bisa diakses oleh semua alumni

am persepsi publik terutama KELEMAHAN
san, raihan prestasi institusi dan
SDM Dosen Tetap berkualifikasi Doktor dan/atau Lektor Kepala
g baik, otonom, partisipatif dan masih kurang dari 20%
sternal yang rutin dan telah
an yang terbuka dan berbasis Produktivitas luaran dosen dalam Tridharma Perguruan Tinggi
dahi kepentingan visi jangka serta capaian sesuai Indikator Kinerja Utama perguruan tinggi
masih rendah
dan SPME yang baik dan Belum memiliki Program Studi yang terakreditasi Unggul dan/atau
terakreditasi lembaga internasional
yang cukup luas atas nama
nyelenggara 90% sumber penerimaan masih bergantung dari mahasiswa
nunjang Tridharma PT yang
Belum memiliki kurikulum yang memungkinkan implementasi
a yang termasuk memadai (1 : MBKM
u masih tidak ada mahasiswa Capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan internasional
g saat ini) masih rendah
DM yang sudah cukup baik, Unit cost di Prodi Kesehatan relatif mahal, khususnya terkait biaya
praktek klinik
g berdaya saing nasional (rata-
90% setiap tahunnya untuk prodi Sarana laboratorium untuk prodi baru belum tersedia dan umur
ekonomis sebagian besar perangkat keras IT termasuk untuk
i Manajemen yang terintegrasi penunjang pembelajaran sudah habis
ara berkelanjutan Masih sedikinya produk inovatif dalam lingkup Tridharma PT yang
g kuat terutama pengembangan dihasilkan dosen dan mahasiswa

Masih lemahnya sistem pengelolaan perencanaan karir lulusan,
studi pelacakan, dan pemberdayaan alumni dalam upaya
pencapaian visi Universitas

a Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 67

ANCAMAN (1) Penguatan sistem peng
pada kinerja fungsion
Dalam 2 tahun terakhir, tingkat kemiskinan dan system bagi semua peg
pengangguran terbuka di Priangan Timur cenderung
meningkat yang berdampak pada penurunan daya beli (2) Rasionalisasi pembiaya
masyarakat bisa ditetapkan UKT y
Tingkat pengenalan masyarakat, khususnya generasi Z silang antara mahasisw
terhadap keberadaan prodi-prodi baru di Universitas tidak mampu (yang bis
BTH masih rendah
Keberadaan PTS kompetitor yang memiliki kesamaan (3) Penerapan flexible lea
prodi lebih dari 2, menyediakan jaminan kerja, biaya untuk kelas ekstensi da
kuliah lebih murah, atau menawarkan gaji bagi dosen
lebih besar (4) Pengembangan Pendid
Keberadan PT Luar Negeri yang menyelenggarakan Humaniora jika sudah T
sistem pembelajaran MOOCs atau PJJ dengan biaya
lebih murah (5) Penguatan jejaring alu
captive market BTH

Rencana

gelolaan SDM yang berfokus (1) Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
nal bagi dosen atau merit program di setiap unit dengan penerapan sistem
gawai Yayasan pengawasan internal yang berkelanjutan
aan di semua prodi sehingga
yang memungkinkan subsidi (2) Penerapan sistem reward and punishment bagi
wa dari keluarga mampu dan pegawai dalam rangka peningkatan efektivitas
sa dibiayai KIP Kuliah)
arning dan blended learning (3) Restrukturisasi tenaga kependidikan dan pegawai
an karyawan penunjang lainnya melalui sistem alih daya di PT BTH
dikan Jarak Jauh bagi Prodi
Terakreditasi Unggul (4) Pengalokasian dana abadi dalam penganggaran
umni untuk mengoptimalkan sebagai contingency plan terhadap kondisi ekonomi
yang tak menentu

(5) Penutupan prodi yang tidak produktif

a Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 68

4.2 Tujuan Strategis dan Arah Pengembangan
Berikut ini gambaran tujuan strategis dan arah pengembangan dalam setiap tahapan

pengembangan Universitas BTH 20 tahun ke depan:

2039-2042 Fase Growth: Mewujudkan Univ

BTH sebagai perguruan tinggi yang unggul
inovatif dan berdaya saing global serta
memperoleh rekognisi internasional

2035-2038 Tahap Excellence : Meningkatkan

mutu dan kinerja akademik melalui pemenuhan
berbagai standar internasional

2031-2034 Tahap Steadiness: Memenuhi standar keunggulan

akademik pada tingkat nasional dengan dukungan sumber daya
yang berkualitas dan modern

2027-2030 Tahap Improvement : Meningkatkan standar mutu tri dharma dan

tata kelola dengan fokus pada pengembangan keunggulan akademik, peningkatan
kualitas SDM, serta modernisasi asset dan fasilitas

2023-2026 Tahap Konsolidasi dan Rebranding : Memperkuat landasan bagi pengelolaan

Universitas BTH dalam bidang Pendidikan penelitian dan pengabdian serta bidang SDM, kelembagaan
dan sarana pendukung

Gambar 4. 2 Tujuan strategis & arah pengembangan Universitas BTH 20 tahun ke depan
Berdasarkan skenario dan strategi pengembangan yang telah diidentifikasi di atas,

maka secara lebih rinci dituangkan dalam tujuan strategis dan arah pengembangan
sebagai berikut:
1. Pengembangan Tahap I (Periode Tahun 2023 s.d 2026)

Pengembangan Tahap I diberi nama Tahap Konsolidasi dan Rebranding. Tujuan
strategis tahap ini adalah untuk memperkuat landasan bagi pengelolaan Universitas
BTH dalam Tridharma Perguruan Tinggi serta bidang SDM, kelembagaan dan sarana
pendukung akademik. Penamaan tersebut didasarkan pada argumentasi bahwa
Universitas BTH sebagai universitas yang baru hasil perubahan bentuk dari Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan yang telah beroperasi selama hampir 17 tahun tentunya

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 69

membutuhkan strategi khusus dalam melakukan konsolidasi organisasi khususnya
budaya organisasi dan mindset yang selama ini melekat erat dengan tradisi orang-
orang kesehatan yang cenderung rigid, tertib, patuh pada SOP, dan rendah dalam
berimprovisasi menjadi lebih open-minded, fleksibel, adaptif, agile, dan penuh
kreativitas. Disamping karena tuntutan akibat perubahan lingkungan eksternal, namun
juga karena secara internal kini hadir prodi-prodi nonkesehatan (humaniora) yang
menuntut perubahan mindset dari fixed mindset menjadi growth-mindset yang lebih
mendorong upaya penciptaan ekosistem entrepreneurship di lingkungan Universitas
BTH. Konsolidasi ini tentu diaktualisasikan dalam bentuk penataan dan pengelolaan
SDM yang lebih memperhatikan kebutuhan masa depan dan capaian visi Universitas
BTH, restrukturisasi pegawai, penerapan merit system, dan penegakkan reward dan
punishment yang berbasis kinerja, adil dan proporsional.

Selain itu, BTH yang selama 29 tahun sejak Akper dikenal publik sebagai kampus
kesehatan membutuhkan strategi rebranding dan marketing yang baru, inovatif, dan
berkelanjutan, khususnya bagi para calon mahasiswa yang didominasi Generasi Z
khususnya di wilayah Priangan Timur agar tercipta image bahwa Universitas BTH
adalah Universitas yang mengerti, memahami, dan sesuai ekspektasi Generasi Z yang
berkarakter phydigital, hypercustomized, kompetitif, weconomist, realistis, mandiri dan
fear of missing out. Tentu saja branding ini tidak terkait aspek-aspek yang bersifat
simbolis dan advertisment, namun juga berkaitan dengan citra yang dibangun dari
fasilitas kampus yang ada, capaian kinerja kelembagaan, spirit kepemimpinan
transformatif, sikap dan budaya organisasi yang tumbuh dan berkembang di Universitas
BTH, karakteristik dosen dan tenaga kependidikannya terutama dalam memberikan
layanan, serta suasana psikologis lainnya yang diciptakan serta dikreasikan sehingga
menghasilkan atmosfer akademis yang sesuai dengan ekspektasi Generasi Z dan
Generasi Alfa (Post-Z) yang akan menjadi calon customer di masa depan.

Adapun target strategis dari Tahap Konsolidasi dan Rebranding Universitas BTH
ini adalah:
a. Diimplementasikannya Good University Governance, terutama dalam pembangunan

sistem penataan dan pengelolaan SDM yang terintegrasi, pengembangan organisasi,
peningkatan akuntabilitas, serta internalisasi nilai-nilai dasar dan budaya organisasi.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 70

b. Ditetapkannya kebijakan, blueprint dan roadmap Branding Universitas BTH dalam
jangka pendek, menengah dan panjang.

c. Tercapainya jumlah mahasiswa Universitas BTH meningkat dari tahun ke tahun
dimana pada tahun 2026 sekurang-kurangnya terdapat 3.500 orang mahasiswa;

d. Diimplementasikannya pembelajaran mahasiswa di luar program studi (saat ini
disebut MBKM) secara bertahap dan berkelanjutan melalui optimalisasi kerjasama
Universitas BTH dengan DUDI.

e. Dilaksanakannya pengembangan berbagai inovasi pendidikan/pembelajaran
berbasis pemanfaatan TIK

f. Dicapainya Akreditasi Institusi Pendidikan Tinggi BAIK SEKALI untuk Universitas
BTH.

g. Dicapainya Akreditasi UNGGUL untuk Program Studi Farmasi (S1) UNGGUL, BAIK
SEKALI untuk 4 (empat) Program Studi Ilmu Kesehatan, dan BAIK/BAIK SEKALI untuk
Prodi Baru lainnya.

h. Dilaksanakannya upgrading D3 Analis Kesehatan menjadi D4 Teknologi
Laboratorium Medis

i. Direalisasikannya pembukaan Prodi S2 Farmasi
j. Bertambahnya dosen tetap dengan kualifikasi S3, Lektor Kepala dan Guru Besar
k. Dibentuknya fondasi (building block) sistem SDM teritegrasi (HR Integrated System)

yang mengacu pada nilai dasar dan budaya organisasi serta visi dan misi Universitas
BTH.
l. Tersedianya fasilitas penunjang pembelajaran yang modern bagi mahasiswa baik di
ruang kelas maupun di lingkungan kampus.
m. Dilaksanakannya pengembangan Sistem Informasi Manajemen Perguruan Tinggi
yang terintegrasi, dengan prioritas utama pada pengembangan Sistem Informasi
SDM yang terintegrasi.
n. Dibangunnya Ruang Kelas Baru dan Pusat Inkubasi Bisnis BTH.
o. Ditetapkannya Rencana Induk Penelitian dan peningkatan kompetensi dosen dalam
riset serta menghasilkan luaran riset berpotensi paten/HaKI
p. Ditetapkannya peta jalan Pengabdian kepada Masyarakat dan peningkatan luaran
pengabdian masyarakat yang berpotensi hak cipta/HaKI

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 71

q. Ditetapkannya Pengembangan Sistem Kredit Prestasi Mahasiswa sebagai strategi
peningkatan softskills lulusan

r. Meningkatnya kerjasama kemitraan Universitas BTH dengan Dunia Usaha/Industri
Strategis, lembaga pemerintah, komunitas, NGO, pers/media, dan perguruan tinggi
bereputasi nasional dan internasional baik di dalam maupun di luar negeri.

s. Meningkatnya pendapatan Universitas di luar BOP/UKT dari mahasiswa dari
kegiatan eksisting yang telah berjalan selama ini.

2. Pengembangan Tahap II (Periode Tahun 2027 s.d 2030)
Pengembangan Tahap II diberi nama Tahap Improvement. Tujuan strategis pada

tahap ini adalah untuk meningkatkan standar mutu penyelenggaraan Tridharma
Perguruan Tinggi dan tata kelola dengan fokus pada pengembangan keunggulan
akademik, peningkatan kualitas SDM, serta modernisasi asset dan fasilitas pendukung
lainnya. Penamaan tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa untuk melakukan
konsolidasi dan rebranding sebagai universitas baru tidak cukup hanya 4 (empat) tahun
sehingga tahapan konsolidasi dan rebranding ini masih relevan untuk diteruskan pada
4 tahun berikutnya dengan berbagai peningkatan, perbaikan, dan penyempurnaan
indikator capaian kinerja dari tahapan sebelumnya. Dengan demikian Tahap II ini dapat
dikatakan sebagai Tahap Pemantapan Konsolidasi dan Rebranding. Dalam 4 tahun
kedua, Universitas BTH mulai melakukan berbagai akselerasi untuk mencapai indikator
Unggul sesuai visi yang telah ditetapkan, khususnya dalam pengembangan SDM,
fasilitas penunjang, dan implementasi MBKM. Sebagai The Smart Teaching University,
pada fase ini Universitas BTH harus lebih fokus memosisikan diri sebagai pusat
pembelajaran yang modern, futuristis dan berbasis digital. Tuntutan modernisasi
fasilitas penunjang pembelajaran dan digitalisasi seluruh layanan pendidikan dan
pembelajaran menjadi tema penting dalam penetapan Rencana Strategis 4 tahunan.

Selain modernisasi fasilitas penunjang pembelajaran, fokus pada tahap ini adalah
percepatan penambahan jumlah dosen dengan kualifikasi Doktor (S3), penambahan
dosen dengan Jabatan Akademik Lektor Kepala dan Guru Besar, sehingga diharapkan
pada akhir tahap II ini Universitas BTH sekurang-kurangnya sudah memiliki 15% dosen
dengan kualifikasi S3, 6 orang Lektor Kepala, dan 2-3 orang Guru Besar. Program

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 72

akselerasi ini menjadi sangat penting perannya sebagai fondasi menuju tahapan
selanjutnya yaitu tahap percepatan kualitas. Tentu saja konsekuensi dari percepatan
jabatan akademik ini berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas dosen baik
dalam aspek pembelajaran, penelitian dan publikasi ilmiah serta pengabdian kepada
masyarakat.

Selain fokus pada penciptaan lingkungan pembelajaran yang modern, tahap ini juga
fokus pada pengembangan budaya riset dan inovasi serta penerapan pendekatan
komprehensif baik aspek teknologi, bisnis dan kesehatan melalui penguatan keterkaitan
antardisiplin ilmu (multidisipliner dan transdisipliner). Pengembangan budaya riset dan
inovasi juga diarahkan untuk menguatkan iklim entrepreneurship di kalangan sivitas
akademika Universitas BTH.

Adapun target strategis dari Tahap Improvement Universitas BTH ini adalah:
a. Meningkatnya jumlah mahasiswa Universitas BTH, pada Tahun 2030 sekurang-

kurangnya terdapat 5.000 orang mahasiswa;
b. Dijalankannya kebijakan SDM di bidang Talent Acquitation dalam membangun

SDM unggul di Universitas BTH
c. Dicapainya Akreditasi UNGGUL untuk Universitas BTH.
d. Dilaksanakannya upgrading Prodi D3 Keperawatan menjadi Profesi Ners
e. Dicapainya Akreditasi UNGGUL untuk 4 Prodi Kesehatan atau untuk Prodi Baru

bisa Terakreditasi BAIK SEKALI.
f. Bertambahnya jumlah dosen S3, Lektor Kepala, dan penambahan Guru Besar.
g. Dicapainya Akreditasi Internasional bagi Prodi Farmasi (S1).
h. Diimplementasikannya pembelajaran di luar program studi (saat ini disebut

MBKM) di semua program studi yang ada di Universitas BTH.
i. Diimplementasikannya berbagai inovasi pembelajaran yang berpotensi paten dan

komersial
j. Dilaksanakannya percepatan penyediaan fasilitas penunjang pembelajaran yang

modern bagi mahasiswa baik di ruang kelas maupun di lingkungan kampus.
k. Dilaksanakannya Pembangunan Laboratorium Terpadu.
l. Terimplementasikannya Rencana Induk Penelitian dan peningkatan kompetensi

dosen dalam riset serta menghasilkan luaran riset berpotensi paten/HaKI

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 73

m. Diimplementasikannya Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat dan
peningkatan luaran pengabdian masyarakat yang berpotensi hak cipta/HaKI

n. Diimplementasikannya pembinaan kemahasiswaan dan peningkatan capaian
prestasi kemahasiswaan baik di tingkat nasional

o. Diimplementasikannya pengembangan Sistem Informasi Manajemen Perguruan
Tinggi yang terintegrasi

p. Bertambahnya kerjasama kemitraan Universitas BTH dengan Dunia
Usaha/Industri Strategis, lembaga pemerintah, komunitas, NGO, pers/media, dan
perguruan tinggi bereputasi nasional dan internasional baik di dalam maupun di
luar negeri.

q. Meningkatnya pendapatan Universitas di luar BOP/UKT dari mahasiswa dari
berbagai kegiatan pengembangan lainnya.

3. Pengembangan Tahap III (Periode Tahun 2031 s.d 2034)
Pengembangan Tahap III diberi nama Tahap Steadiness. Tujuan strategis pada tahap
ini adalah untuk memenuhi standar keunggulan akademik pada tingkat nasional dengan
dukungan sumber daya yang berkualitas dan berbasis pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi. Penamaan tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa setelah
melakukan tahap konsolidasi dan rebranding secara terencana, terarah, dan terukur,
maka pada tahapan ini diharapkan dapat melakukan pemtanapan upaya meraih
capaian-capaian kinerja berbasis peningkatan mutu penyelenggaraan Tridharma
Perguruan Tinggi yang bukan saja berdaya saing nasional, namun juga sudah berdaya
saing global. Pada tahapan ini beberapa prodi lain harus didorong untuk bisa
Terakreditasi “Unggul” dan untuk beberapa Prodi yang baru bisa Terakreditasi “Baik
Sekali”. Karena sudah terakreditasi Baik Sekali, maka pada momentum ini tepat kiranya
Universitas BTH juga memikirkan untuk mulai menambah Program Studi baru sesuai
dengan kebutuhan saat itu, namun penguatannya adalah pada Bidang Teknologi dan
Bisnis. Keberadaan Program Studi Kewirausahaan dan Bisnis Digital yang mulai
menerima mahasiswa baru Tahun Akademik 2022/2023 harus dapat dikembangkan lagi
dengan menghadirkan prodi-prodi baru. Demikian halnya kehadiran Prodi Teknologi
Pangan (2021) dan Informatika Medis (2026) juga perlu pengembangan tahap

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 74

berikutnya dengan menambah prodi-prodi dalam lingkup teknologi informasi sehingga
pada tahapan ini dapat terwujud pengembangan organisasi Universitas menjadi 4
Fakultas yang terdiri dari Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Farmasi, Fakultas
Teknologi, serta Fakultas Ekonomika dan Bisnis.
Pada Tahap Steadiness ini, selain percepatan pemenuhan berbagai standar mutu dalam
lingkup Tridharma Perguruan Tinggi, juga masih dilakukan percepatan dalam
peningkatan kualifikasi dan jabatan akademik dosen sehingga agenda penataan SDM
terus mendapatkan momentumnya untuk dilakukan berbagai perbaikan dan
penyempurnaan. Digitalisasi pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat di semua Program Studi dan Unit Pengelola Program Studi juga terus
dilakukan secara berkelanjutan dan pada tahap ini maka Universitas BTH diharapkan
sudah memiliki Server Center tersendiri sehingga pemanfaatan Internet of Things,
Artificial Intelligence, dan Big Data dalam manajemen pendidikan tinggi bisa mulai
diaplikasikan.
Untuk menunjang semua capaian kinerja tersebut maka tentu dibutuhkan sarana
pendukung yang memadai di antaranya pembangunan Laboratorium Terpadu harus
dilanjutkan dalam upaya meningkatkan produktivitas dosen dan mahasiswa dalam
riset, publikasi ilmiah, dan upaya penciptaan berbagai inovasi lainnya yang berkontribusi
bagi pengembangan ekosistem entrepreneurship di lingkungan Universitas BTH. Selain
Laboratorium Terpadu, pada tahapan ini juga diharapkan sudah dimulainya penyusunan
Detail Engineering Design (DED) BTH Convention Center dan BTH Technopark sudah
selesai. Dengan demikian tahap ini menjadi sangat krusial peranannya bagi
keberlanjutan agenda dan program strategis di tahap selanjutnya. Dengan telah
selesainya pembangunan Pusat Inkubasi Bisnis, maka Universitas BTH diharapkan
dapat melakukan berbagai upaya penguatan sistem pengelolaan Tridharma Perguruan
Tinggi yang terintegrasi yang mampu secara efektif dan efisien mengelola berbagai aset
pengetahuan, agenda riset, inovasi dan kekayaan intelektual, talenta serta kinerja SDM,
pembinaan kewirausahaan, komersialisasi inovasi, inkubator teknologi dan bisnis serta
pendanaan abadi dengan melibatkan Yayasan, alumni dan dunia usaha dan industri.

Adapun target stategis dari Tahap Steadiness Universitas BTH ini adalah:

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 75

a. Meningkatnya jumlah mahasiswa Universitas BTH, Tahun 2034 sekurang-kurangnya
terdapat 7.500 orang mahasiswa.

b. Diimplementasikannya pembelajaran di luar program studi (saat ini disebut MBKM)
pada seluruh program studi melalui strategi optimalisasi kerjasama dengan DUDI di
tingkat nasional.

c. Meningkatnya capaian prestasi mahasiswa di tingkat nasional dan internasional
serta terlaksananya pelaksanaan program pertukaran mahasiswa antar PT mitra di
dalam dan luar negeri.

d. Diselenggarakannya reakreditasi untuk tingkat Institusi Perguruan Tinggi bisa
mencapai hasil UNGGUL.

e. Dicapainya Akreditasi UNGGUL untuk 4 Prodi dan untuk Prodi Baru bisa Terakreditasi
BAIK SEKALI.

f. Bertambahnya 3 Prodi yang Terakreditasi Lembaga Akreditasi Internasional.
g. Dibentuknya Fakultas baru (Fakultas Teknologi dan Fakultas Bisnis) dengan

penambahan beberapa prodi baru
h. Dioptimalisasikannya implementasi kebijakan employee engagement di Universitas

BTH.
i. Bertambahnya jumlah dosen S3, Lektor Kepala dan Guru Besar di Universitas BTH.
j. Dilaksanakannya pengembangan Smart Campus melalui integrasi seluruh sistem

informasi.
k. Diwujudkannya modernisasi fasilitas penunjang pembelajaran di ruang kelas dalam

perwujudan Smart Campus.
l. Dilaksanakannya pembangunan Laboratorium Terpadu tahap lanjutan dan

pembangunan Convention Hall.
m. Diimplementasikannya peningkatan Standar Mutu Penelitian di Universitas BTH

berbasis kolaborasi dengan DUDI/lembaga riset lain di tingkat nasional
n. Diimplementasikannya peningkatan Standar Mutu Pengabdian kepada Masyarakat

di Universitas BTH berbasis kolaborasi dengan DUDI/lembaga riset lain di tingkat
nasional

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 76

o. Bertambahnya kerjasama kemitraan dengan Dunia Usaha/Industri Strategis,
lembaga pemerintah, komunitas, NGO, pers/media, dan perguruan tinggi bereputasi
nasional dan internasional baik di dalam maupun di luar negeri.

p. Meningkatnya pendapatan Universitas di luar BOP/UKT dari mahasiswa dari
berbagai kegiatan microcredential, pelatihan, dan komersialisasi hasil riset.

4. Pengembangan Tahap IV (Periode Tahun 2035 s.d 2038)
Pengembangan Tahap IV diberi nama Tahap Excellence. Tujuan strategis dari

tahap ini adalah untuk meningkatkan mutu dan kinerja akademik melalui pemenuhan
berbagai standar internasional. Penamaan tersebut didasarkan pada pemikiran bahwa
setelah melakukan beberapa upaya pemenuhan berbagai standar mutu di tingkat
nasional, maka sudah saatnya Universitas BTH juga melakukan strategi-strategi
pemantapan sebagai upaya mempersiapkan diri untuk mendapatkan pengakuan
internasional melalui akreditasi internasional atau bahkan turut serta mencoba
melakukan pemeringkatan perguruan tinggi di tingkat internasional (QS World Ranking,
Times Higher Education (THE) World University, 4ICU, Webometrics, dan lain
sebagainya). Untuk mendapatkan pengakuan internasional tentu Universitas BTH harus
menerapkan strategi agresif dalam melakukan berbagai kolaborasi baik dengan
perguruan tinggi di luar negeri maupun dengan perusahaan-perusahaan multinasional.
Dalam tahapan ini Universitas BTH terus melakukan berbagai terobosan inovatif dalam
penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Sivitas akademika Universitas BTH
diharapkan sudah memiliki exponential mindset dan culture of creativity yang tinggi
sebagai dasar untuk memproduksi berbagai inovasi khas BTH.

Pada Tahap Excellence ini, Universitas BTH diharapkan dapat terus meningkatkan
jumlah mahasiswanya (student body), percepatan dosen dengan kualifikasi akademik
S3 (Doktor), penambahan dosen dengan jabatan akademik Lektor Kepala dan Guru
Besar, memantapkan jejaring kerjasama dengan seluruh dunia usaha dan industri serta
perguruan tinggi luar negeri untuk melakukan berbagai kerjasama internasional dalam
pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat termasuk
pertukaran mahasiswa dan dosen, memantapkan capaian Akreditasi Unggul baik untuk
tingkat institusi maupun penambahan program studi yang mendapatkan Akreditasi

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 77

Unggul, meningkatkan capaian berbagai prestasi akademik maupun nonakademik yang
dicapai sivitas akademikanya, baik di tingkat nasional maupun internasional, serta
penambahan prodi-prodi baru baik S1 maupun S2 sesuai kebutuhan pasar. Beberapa
Program Studi Universitas BTH juga harus sudah mulai menyusun blueprint pembukaan
Kelas/Program Internasional sebagai salah satu persiapan di tahap berikutnya. Selain
itu, pada tahap pemantapan ini juga selain optimalisasi BTH Data Center juga sudah
harus dimulai upaya integrasi semua sistem yang ada sehingga tahapan ini menjadi
fondasi terakhir bagi implementasi Smart Campus di tahapan berikutnya.

Dalam bidang infrastruktur, pada tahap ini diharapkan BTH sudah memiliki
Convention Hall yang representatif untuk penyelenggaraan berbagai kegiatan akademik
dan nonakademik baik yang diselenggarakan untuk tingkat lokal, nasional bahkan
internasional. Adapun pembangunan BTH Technopark sudah dimulai tahap inisiasi
sehingga menjadi satu konsep ikonik yang dimiliki oleh BTH University. Demikian pula
Laboratorium Terpadu dan Ruang Kelas Baru pun telah selesai dibangun sebagai dasar
bagi penambahan student body dari semua program studi baik yang existing maupun
prodi-prodi yang baru.

Adapun target strategis dari Tahap Excellence Universitas BTH ini adalah:
a. Meningkatnya jumlah mahasiswa Universitas BTH, pada akhir Tahun 2038

sekurang-kurangnya terdapat 9.000 orang mahasiswa;
b. Dicapainya reakreditasi UNGGUL untuk tingkat Universitas BTH.
c. Dicapainya akreditasi UNGGUL untuk 5 (lima) Prodi dan BAIK SEKALI untuk Prodi

Baru.
d. Dicapainya Akreditasi Internasional untuk 2 (dua) Prodi.
e. Bertambahnya jumlah dosen tetap S3, Lektor Kepala dan Guru Besar Universitas

BTH.
f. Diimplementasikannya secara penuh manajemen SDM terintegrasi (HR Integrated

System)
g. Diwujudkannya modernisasi fasilitas penunjang pembelajaran di ruang kelas dalam

perwujudan Smart Campus
h. Dilaksanakannya pembangunan BTH Technopark dan Pembangunan Blok Fakultas

Teknologi Universitas BTH

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 78

i. Diwujudkannya berbagai inovasi pembelajaran dengan pemanfaatan teknologi
kecerdasan buatan, internet of things, pendekatan human-machine learning, dan
pemanfaatan big data.

j. Dicapainya peningkatan Standar Mutu Penelitian Dosen dan pelaksanakan riset
kolaboratif dengan industri/lembaga internasional

k. Dicapainya peningkatan Standar Mutu Pengabdian kepada Masyarakat dan
pelaksanaan kolaborasi community service dengan pemanfaatan CSR Industri
Nasional dan/atau lembaga internasional

l. Meningkatnya capaian prestasi kemahasiswaan di tingkakt internasional dan
optimalisasi pelaksanaan pertukaran mahasiswa antar PT mitra di luar negeri.

m. Diimplementasikannya Smart Campus.

5. Pengembangan Tahap V (Periode Tahun 2039 s.d 2042)
Pengembangan Tahap V diberi nama Tahap Growth. Tujuan strategis dari tahap

ini adalah untuk mewujudkan Universitas BTH sebagai perguruan tinggi yang unggul
inovatif dan berdaya saing global serta memperoleh rekognisi internasional. Penamaan
tersebut didasarkan pada rasionalisasi bahwa setelah melakukan beberapa upaya
pemantapan di tahap sebelumnya, maka pada tahap ini Universitas BTH feasible untuk
dikatakan UNGGUL dalam berbagai aspek, baik SDM, budaya kerja, tata telola,
infrastruktur, teknologi, iklim riset, publikasi dan inovasi, serta kerjasama institusional.
Setidaknya selain telah Terakreditasi Unggul BAN PT, Universitas BTH juga sudah dapat
bersaing dalam pemeringkatan internasional berdasarkan QS World Ranking, Times
Higher Education (THE) World University, 4ICU, Webometrics, dan lain sebagainya).
Pada tahapan ini, seluruh sivitas akademika Universitas BTH diharapkan lebih
memantapkan dan meningkatkan lagi strategi perwujudkan iklim inovasi dan ekosistem
entrepreneurship-nya dengan fondasi penguatan exponential mindset dan culture of
creativity yang tinggi.

Pada Tahap Growth ini, Universitas BTH naik kelas sebagai Universitas Kelas
Nasional yang Unggul, Inovatif dan Berdaya Saing Global, dan karena itu selain
bertambah jumlah mahasiswanya juga rasio keketatannya juga terus meningkat.
Kolaborasi antara Universitas BTH dengan para pemangku kepentingan benar-benar

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 79

diwujudkan dalam pendekatan pentaheliks dengan BTH Technopark sebagai episenter
inovasinya.

Pada tahap Excellency ini, karena beberapa Prodi sudah Terakreditasi Unggul maka
dapat dikembangkan Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU) dan Pendidikan
Jarak Jauh (PJJ) khususnya untuk prodi-prodi humaniora dan terapan sehingga
kebermanfaatan Universitas BTH bisa dirasakan oleh banyak kalangan. PJJ sangat
potensial dilakukan dengan dukungan Data Center dan Integrated Information System
yang dilakukan pada tahap sebelumnya mengikuti jejak Universitas Terbuka yang
terlebih dahulu sudah unggul di bidang itu. Positioning Universitas BTH sebagai
Universitas Papan Tengah dengan biaya yang dapat terjangkau semua kalangan sudah
mulai bisa diwujudkan dengan fondasi TIK yang kokoh dan efektif. Pada tahap ini juga
sudah mulai diciptakan kolaborasi yang sifatnya mutualistis antara Universitas BTH
dengan alumni, perusahaan swasta, dan lembaga profit center lainnya dalam upaya
memperkuat iklim kewirausahaan yang sudah tumbuh dan berkembang di lingkungan
Universitas BTH.

Dalam bidang infrastruktur, pada tahap ini diharapkan BTH sudah memiliki
Convention Hall yang representatif, pembangunan BTH Technopark tahap lanjutan dan
keberadaan Laboratorium Terpadu yang kemudian dapat dikomersialisasikan dan
diorientasikan menjadi Pusat Halal (Halal Center) untuk wilayah Priangan Timur,
Ciayumajakuning dan Jawa Tengah Selatan.

Adapun target strategis dari Tahap Growth Universitas BTH ini adalah:
a. Meningkatnya jumlah mahasiswa Universitas BTH, pada akhir Tahun 2042

sekurang-kurangnya terdapat 12.000 orang mahasiswa, termasuk 1-2% di
antaranya mahasiswa dari luar negeri;
b. Dicapainya reakreditasi untuk tingkat Institusi Perguruan Tinggi bisa mencapai
hasil UNGGUL.
c. Dicapainya Akreditasi UNGGUL untuk sebagian besar Program Studi dan untuk
Prodi Baru bisa Terakreditasi BAIK SEKALI.
d. Bertambahnya 3 Prodi yang Terakreditasi Lembaga Akreditasi Internasional
e. Bertambahnya jumlah dosen S3, Lektor Kepala dan Guru Besar Universitas BTH.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 80

f. Dimilikinya SDM Universitas yang Unggul minimal di tingkat Jawa Barat dan
Banten (lingkup kerja LLDIKTI Wilayah IV)

g. Diimplementasikannya Smart Campus dan penyelenggaraan Pendidikan Jarak
Jauh (PJJ) untuk Prodi tertentu.

h. Diwujudkannya pengembangan Program Studi Di luar Kampus Utama (PSDKU)
i. Dibangunnya Halal Center
j. Dilaksanakannya program-program pemanfaatan Pusat Inkubasi Bisnis dan BTH

Technopark dalam mengembangkan berbagai inovasi yang berdaya saing nasional
dan global.
k. Diselenggarakannya agenda rutin riset kolaboratif dengan industri/lembaga
internasional
l. Diselenggarakannya kolaborasi dalam pelaksanaan community service dengan
pemanfaatan CSR Industri Nasional dan/atau lembaga internasional
m. Meningkatnya capaian prestasi mahasiswa tingkat internasional dan
terselenggaranya berbagai event kemahasiswaan tingkat internasional.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 81

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 82

BAB V
STRATEGI PENGEMBANGAN

Angka Partisipasi Kasar (APK) di perguruan tinggi dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Fakta ini menunjukkan bahwa pascaperubahan STIKes menjadi Universitas, Universitas BTH
memiliki kesempatan untuk dapat berkontribusi lebih luas lagi untuk menyediakan layanan
pendidikan tinggi yang berkualitas. Sebagai universitas produk dari transformasi kelembagaan
dari Sekolah Tinggi, Universitas BTH akan meningkatkan penerimaan jumlah mahasiswa baru
dari tahun ke tahun sebagai misi utama perluasan dan peningkatan akses pendidikan tinggi bagi
seluruh lapisan masyarakat yang tentu disertai dengan peningkatan mutu secara berkelanjutan.
Bahkan salah satu tujuan utama penyelenggaraan pendidikan di Universitas BTH adalah untuk
menghasilkan lulusan yang unggul, inovatif, dan berdaya saing global. Visi BTH Unggul adalah
BTH yang memiliki Akreditasi Unggul yang didukung oleh tata kelola SDM yang unggul pula. Visi
BTH Inovatif adalah ekosistem lingkungan kampus Universitas BTH yang dapat merangsang
kreativitas dan lahirnya gagasan-gagasan inovatif dari sivitas akademikanya dan berkontribusi
pada penciptaan ekosistem kewirausahaan dan menjadi bagian dari sistem inovasi nasional.
Visi BTH Berdaya Saing Global adalah lulusan BTH yang memiliki competitive excelleces untuk
bisa diterima sebagai bagian dari masyarakat global karena diakui oleh lembaga akreditasi
internasional. Untuk mencapai visi tersebut, maka Rencana Induk Pengembangan ini diharapkan
dapat memberikan arah yang lebih jelas sekaligus strategi untuk mencapainya.

Berikut ini dijelaskan Strategi Pengembangan yang lebih rinci dalam setiap tahapan
pengembangan sesuai dengan target strategis yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya
yang meliputi 5 (lima) aspek pengembangan yaitu: (1) Pendidikan dan Kemahasiswaan, (2)
Penelitian, (3) Pengabdian kepada Masyarakat, (3) Tata Kelola, Kelembagaan dan Kerjasama,
(4) Sumber Daya Manusia, (5) Sarana Pendukung Akademik dan Manajemen. Khusus untuk
pengembangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi akan dilengkapi dengan blueprint
pengembangan yang lebih detail sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Induk
Pengembangan ini yang disusun dengan memperhatikan pertimbangan dan pemikiran dari para
pakar di bidang informatika, ilmu komputer, sains data, dan sistem informasi.

Rencana Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 83

5.1 Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan

No Target Strategis Tahap I Tahap II

(2023 – 2026) (2027 – 2030)

A. Bertambahnya jumlah  3.500 orang  5.000 orang

mahasiswa 1. Menetapkan kebijakan 1. Mengembangkan dan

Universitas BTH branding dan marketing mengoptimalkan sistem
yang inovatif, terarah, rekrutmen mahasiswa

terencana dan terukur baru serta melaksanakan

2. Mengembangkan dan promosi universitas

mengoptimalkan sistem secara massif

rekrutmen mahasiswa baru 2. Sosialisasi publik terkait

serta melaksanakan penerapan KIP Kuliah di

promosi universitas secara Universitas BTH

massif 3. Meningkatkan akses

3. Melakukan restrukturisasi calon mahasiswa

biaya kuliah yang ada di terhadap berbagai

setiap Program Studi beasiswa dari beberapa

sehingga pada Prodi mitra strategis

tertentu memungkinkan Universitas BTH

menerima mahasiswa jalur 4. Meningkatkan jumlah

KIP-Kuliah mahasiswa kelas transfer

4. Menetapkan kebijakan dan menerapkan flexible

Uang Kuliah Tunggal and blended learning

dengan sistem 5. Memberlakukan

pembayaran yang fleksibel. kebijakan Uang Kuliah

5. Meningkatkan akses calon Tunggal (UKT) untuk

mahasiswa terhadap semua program studi

berbagai beasiswa dari

beberapa mitra strategis

Universitas BTH

6. Meningkatkan jumlah

mahasiswa dari kelas

transfer dan menerapkan

Rencana I

STRATEGI PENGEMBANGAN

Tahap III Tahap IV Tahap V
(2031 – 2034) (2035 – 2038) (2039 – 2042)

 7.500 orang  9.000 orang  12.000 orang
1. Mengembangkan dan 1. Mengembangkan dan 1. Mengembangkan dan

mengoptimalkan sistem mengoptimalkan sistem mengoptimalkan sistem

rekrutmen mahasiswa baru rekrutmen mahasiswa baru rekrutmen mahasiswa baru
serta melaksanakan serta melaksanakan serta melaksanakan
promosi universitas secara promosi universitas secara promosi universitas secara
massif massif massif
2. Sosialisasi publik terkait 2. Sosialisasi terkait 2. Sosialisasi publik terkait
penerapan KIP Kuliah di penerapan KIP Kuliah di penerapan KIP Kuliah di
Universitas BTH Universitas BTH Universitas BTH
3. Meningkatkan akses calon 3. Meningkatkan akses calon 3. Meningkatkan akses calon
mahasiswa terhadap mahasiswa terhadap mahasiswa terhadap
berbagai beasiswa dari berbagai beasiswa dari berbagai beasiswa dari
beberapa mitra strategis beberapa mitra strategis beberapa mitra strategis

Universitas BTH Universitas BTH Universitas BTH
4. Meningkatkan jumlah 4. Meningkatkan jumlah 4. Meningkatkan jumlah

mahasiswa kelas transfer mahasiswa kelas transfer mahasiswa kelas transfer
dan menerapkan flexible dan menerapkan flexible dan menerapkan flexible
and blended learning and blended learning and blended learning
5. Penambahan Prodi Baru di 5. Implementasi, monitoring 5. Implementasi, monitoring
bidang ilmu ekonomi- dan evaluasi pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan
bisnis dan teknologi sesuai Program Studi Di luar Program Studi Di luar
dengan kebutuhan pasar Kampus Utama (PSDKU) Kampus Utama (PSDKU)
6. Pengembangan Program bagi Prodi Ilmu Sosial yang bagi Prodi Ilmu Sosial yang

Studi Di luar Kampus telah Terakreditasi Unggul telah Terakreditasi Unggul
Utama (PSDKU) bagi Prodi 6. Implementasi, monitoring 6. Implementasi, monitoring
Ilmu Sosial yang telah
Terakreditasi Unggul dan evaluasi pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan
7. Pengembangan Pendidikan Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Jarak Jauh
Jarak Jauh (PJJ) bagi Prodi (PJJ) bagi Prodi Ilmu Sosial (PJJ) bagi Prodi Ilmu Sosial

Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 84

No Target Strategis Tahap I Tahap II
(2023 – 2026) (2027 – 2030)

flexible and blended
learning

B. Diimplementasikannya 1. Menyusun berbagai 1. Implementasi

pembelajaran di luar peraturan dan pembelajaran di luar

prodi (saat ini disebut pedoman/panduan prodi (saat ini disebut
MBKM) melalui akademik terkait MBKM) di semua
optimalisasi pembelajaran di luar prodi program studi dengan
kerjasama dengan (saat ini disebut MBKM) di memanfaatkan
DUDI tingkat universitas dan kerjasama DUDI/institusi
fakultas tingkat wilayah

2. Menyusun standar mutu 2. Monitoring dan evaluasi

untuk pelaksanaan pelaksanaan

pembelajaran di luar prodi pembelajaran di luar

(saat ini disebut MBKM) di prodi (saat ini disebut

tingkat universitas dan MBKM) di semua prodi

fakultas

3. Implementasi pembelajaran

di luar prodi (saat ini

disebut MBKM) di

beberapa prodi

Rencana I

STRATEGI PENGEMBANGAN

Tahap III Tahap IV Tahap V
(2031 – 2034) (2035 – 2038) (2039 – 2042)

Ilmu Sosial yang telah yang telah Terakreditasi yang telah Terakreditasi
Unggul
Terakreditasi Unggul Unggul 7. Optimalisasi
penyelenggaraan Kelas
8. Inisiasi Penyelenggaraan 7. Optimalisasi Internasional (double
degree) pada Prodi yang
Kelas Internasional (double penyelenggaraan Kelas Terakreditasi Unggul

degree) pada Prodi yang Internasional (double 1. Optimalisasi implementasi
pembelajaran di luar prodi
Terakreditasi Unggul degree) pada Prodi yang (saat ini disebut MBKM)di
semua program studi
Terakreditasi Unggul dengan memanfaatkan
kerjasama DUDI/institusi
1. Optimalisasi implementasi 1. Optimalisasi implementasi tingkat global/internasional

pembelajaran di luar prodi pembelajaran di luar prodi 2. Monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pembelajaran
(saat ini disebut MBKM) di (saat ini disebut MBKM) di di luar prodi (saat ini
disebut MBKM) di semua
semua program studi semua program studi prodi

dengan memanfaatkan dengan memanfaatkan

kerjasama DUDI/institusi kerjasama DUDI/institusi

tingkat nasional multinasional

2. Monitoring dan evaluasi 2. Monitoring dan evaluasi

pelaksanaan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran

di luar prodi (saat ini di luar prodi (saat ini

disebut MBKM) di semua disebut MBKM) di semua

prodi prodi

Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 85

No Target Strategis Tahap I Tahap II
C. Terbentuknya sistem (2023 – 2026) (2027 – 2030)

pembinaan 1. Menyusun kebijakan 1. Implementasi pembinaan
kemahasiswaan pembinaan kemahasiswaan berbasis
berorientasi prestasi kemahasiswaan berbasis capaian kredit prestasi
akademik dan capaian kredit prestasi (SKP) baik dalam bidang
nonakademik baik di (SKP) baik dalam bidang akademik maupun
tingkat nasional akademik maupun nonakademik
maupun internasional nonakademik
untuk peningkatan 2. Melakukan talent
daya saing di dunia 2. Melaksanakan penguatan mapping dan talent
kerja kelembagaan Pusat Karir pooling untuk mahasiswa
dan Tracer Study melalui berprestasi
pelaksanaan berbagai
kegiatan pelatihan 3. Melaksanakan pelatihan
softskills persiapan softskills berjenjang
sebagai persiapan
memasuki dunia kerja
memasuki dunia kerja
4. Menyelenggarakan

kegiatan BTH Job
Expo/Fair secara periodik
kerjasama dengan DUDI
kelas lokal

D. Dikembangkannya 1. Optimalisasi pemanfaatan 1. Produksi berbagai

berbagai inovasi Learning Management content video
pembelajaran karya System oleh dosen pembelajaran dosen di
dosen dan mahasiswa
2. Produksi berbagai content semua program studi dan
video pembelajaran dosen inovasi pembelajaran

di semua program studi lainnya yang berpotensi

3. Penerapan blended/hybrid paten dan komersial

learning bagi kelas transfer

Rencana I

STRATEGI PENGEMBANGAN

Tahap III Tahap IV Tahap V
(2031 – 2034) (2035 – 2038) (2039 – 2042)

1. Implementasi pembinaan 1. Implementasi pembinaan 1. Implementasi pembinaan
kemahasiswaan berbasis
kemahasiswaan berbasis kemahasiswaan berbasis capaian kredit prestasi
(SKP) baik dalam bidang
capaian kredit prestasi capaian kredit prestasi akademik maupun
nonakademik
(SKP) baik dalam bidang (SKP) baik dalam bidang
2. Melakukan talent mapping
akademik maupun akademik maupun dan talent pooling untuk
mahasiswa berprestasi
nonakademik nonakademik
3. Melaksanakan pelatihan
2. Optimalisasi talent 2. Melakukan talent mapping softskills berjenjang
sebagai persiapan
mapping dan talent dan talent pooling untuk memasuki dunia kerja

pooling untuk mahasiswa mahasiswa berprestasi 4. Menyelenggarakan
kegiatan BTH Job
berprestasi 3. Melaksanakan pelatihan Expo/Fair secara periodik
kerjasama dengan DUDI
3. Melaksanakan pelatihan softskills berjenjang multinasional-internasional

softskills berjenjang sebagai persiapan 5. Optimalisasi pelaksanaan
pertukaran mahasiswa
sebagai persiapan memasuki dunia kerja antar PT mitra di luar
negeri secara berkelanjutan
memasuki dunia kerja 4. Menyelenggarakan
1. Digitalisasi layanan
4. Menyelenggarakan kegiatan BTH Job Expo/Fair pendidikan dan
pembelajaran di
kegiatan BTH Job secara periodik melalui Universitas BTH

Expo/Fair secara periodik kerjasama dengan DUDI 2. Optimalisasi pemanfaatan
metaverse dalam
kerjasama dengan DUDI kelas nasional- pembelajaran

kelas lokal-nasional multinasional

5. Melaksanakan pertukaran 5. Pelaksanaan pertukaran

mahasiswa antar PT mitra mahasiswa antar PT mitra

di dalam negeri secara dalam dan luar negeri

berkelanjutan secara berkelanjutan

1. Inisiasi produk inovasi 1. Optimalisasi produksi

pembelajaran yang inovasi pembelajaran yang

berfokus pada berfokus pada

pemanfaatan IoT, VR/AR, pemanfaatan IoT, VR/AR,

kecerdasan buatan kecerdasan buatan

(artificial intelligence), dan (artificial intelligence), dan

metaverse metaverse

Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 86

No Target Strategis Tahap I Tahap II
(2023 – 2026) (2027 – 2030)

2. Optimalisasi
implementasi
blended/hybrid learning
bagi kelas transfer

E. Terbentuknya 1. Membentuk tim penyusun 1. Implementasi kurikulum
Kurikulum dan pengembang institusional di semua
Institusional tingkat kurikulum institusional program studi
Universitas BTH tingkat universitas (Etos
Kerja Profesional Islami 2. Monitoring dan evaluasi
BTH) yang akan implementasi kurikulum
diberlakukan di semua institusional
program studi dan menjadi
ciri khas lulusan

Universitas BTH
2. Menyusun perangkat

pembelajaran untuk
persiapan implementasi
kurikulum institusional
3. Melaksanakan pelatihan
untuk tim dosen pengampu
mata kuliah dalam ruang
lingkup kurikulum
institusional Universitas
BTH

4. Implementasi Kurikulum
Institusional

Rencana I

STRATEGI PENGEMBANGAN Tahap IV Tahap V
(2035 – 2038) (2039 – 2042)
Tahap III
(2031 – 2034) Optimalisasi penggunaan
LMS untuk
2. Penggunaan LMS untuk 2. penyelenggaraan
penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan Jarak Jauh Prodi Sosial
Prodi Sosial

Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 87

5.2 Bidang Penelitian

No Target Strategis Tahap I Tahap II
A. Terlaksananya (2023 – 2026) (2027 – 2030)

kegiatan penelitian 1. Menguatkan peran
berdasarkan Rencana kelembagaan LPPM
Induk Penelitian yang dalam pencapaian
mengarah pada standar mutu dan IKU
pencapaian Indikator Perguruan Tinggi
Kinerja Utama (IKU)
Perguruan Tinggi 2. Menyusun Rencana
Induk Penelitian di
tingkat universitas dan
fakultas.

3. Meningkatkan
kompetensi dosen

dalam riset dan
publikasi ilmiah
4. Meningkatkan kompetensi
dosen dalam produksi
karya akademik berpotensi
paten/hak cipta
5. Melakukan pendampingan
dosen potensial dalam
riset dan publikasi ilmiah di
jurnal internasional
6. Menyediakan insentif yang
kompetitif untuk dosen
terproduktif dalam
publikasi ilmiah di jurnal
internasional bereputasi

Rencana I

STRATEGI PENGEMBANGAN Tahap IV Tahap V
Tahap III (2035 – 2038) (2039 – 2042)

(2031 – 2034)

Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 88

No Target Strategis Tahap I Tahap II
B. Terlaksananya (2023 – 2026) (2027 – 2030)

kegiatan penelitian 1. Meningkatkan
unggulan perguruan produk inovatif hasil
tinggi berdasarkan penelitian dosen
Rencana Induk yang dapat dijadikan
Penelitian dan produk unggulan
mengarah pada perguruan tinggi
pencapaian Indikator
Kinerja Utama (IKU) 2. Meningkatkan kinerja
Perguruan Tinggi penelitian dosen
pada bidang
C. Terlaksananya publikasi pada
kegiatan penelitian tingkat internasional
unggulan perguruan
tinggi melalui 3. Meningkatkan peran
peningkatan berbagai dan fungsi dari pusat
standar mutu
penelitian inkubator bisnis
4. Meningkatkan

kerjasama dengan
DUDI dalam hal
kolaborasi riset

Rencana I

STRATEGI PENGEMBANGAN Tahap IV Tahap V
Tahap III (2035 – 2038) (2039 – 2042)

(2031 – 2034)

1. Meningkatkan mutu
kinerja penelitian pada
tingkat nasional

2. Optimalisasi
digitalisasi manajemen
penelitian di
universitas

3. Meningkatkan produk
inovasi penelitian yang
didukung oleh peran
laboratorium riset
terpadu

4. Meningkatkan jumlah

Induk Pengembangan (RIP) | 2023-2042 | Universitas Bakti Tunas Husada | Halaman 89


Click to View FlipBook Version