The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Basic Air Intake & Exhaust System Manual Book

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by arkaresearch.development, 2021-12-24 00:50:55

Basic Air Intake & Exhaust System Manual Book

Basic Air Intake & Exhaust System Manual Book

Basic Air Intake & Exhaust System
Indikator Kerusakan Turbocharger

Gambar 71

Indikasi pertama masalah pada turbocharger biasanya berupa tenaga yang rendah atau asap
hitam yang keluar dari exhaust.

Gambar 72

Sering kali akar permasalahannya adalah hanya filter udara yang kotor yang menghambat suplai
udara. Pastikan untuk memeriksa sistem udara masuk sebelum menyatakan bahwa turbocharger
mengalami masalah.
Kurangnya Lubrication
Sebagai contoh, kurangnya lubrication dapat disebabkan oleh ketinggian permukaan oli yang
rendah, tekanan oli rendah, kualitas oli buruk, temperatur oli tinggi, dan sebagainya.
Kurangnya lubrication menimbulkan indikator seperti:
1. Warna biru dan oli yang masak di dalam bagian-bagian bearing
2. Aus adesif
3. Logam yang melemah
4. Hot side seal ring mengalami panas berlebihan, melemah, ambruk, aus dan kerusakan fisik.
5. Wheel menyentuh housing
6. Wheel kadang-kadang terpisah dari centre shaft

Page 51

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 73

Warna-warna biru dan oli yang terkarburisasi warna hitam merupakan bukti kurangnya suplai oli
(Gambar 73).

Gambar 74

Pengoperasian terus menerus tanpa suplai bahan bakar yang cukup membuat bushing mengalami
aus adesif dan dapat melemahkan centre shaft (Gambar 74).

Gambar 75

Akhirnya, shaft dapat patah (Gambar 75). Permukaan yang retak biasanya kasar dan berubah
warna karena panas. Sebuah magnet dapat digunakan untuk membuktikan apakah material centre
shaft ada pada turbine wheel, dan memastikan bahwa (friction weld) belum rusak.

Page 52

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 76

Aus adesif dan adanya warna biru (temper colour) pada centre shaft menunjukkan suplai oli yang
kurang dan pelepasan panas (Gambar 76).

Gambar 77

Satu journal bearing mengalami keausan di dalam centre housing karena temperatur yang terlalu
tinggi (Gambar 77).

Gambar 78

Keretakan harus diinspeksi dan diklasifikasi. Keretakan yang diperlihatkan di dalam Gambar 78
menunjukkan keretakan cepat, sekunder yang berasal di fillet dimana diameter berubah.

Page 53

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 79

Sisi lain keretakan (patahan) seperti diperlihatkan di dalam Gambar 79, menunjukkan perubahan
bentuk plastik dan warna biru (temper colour) – tanda-tanda pasti temperatur tinggi dan keretakan
yang disebabkannya.
Bila kerusakan yang disebabkannya menunjukkan terjadinya kekurangan lubrication, pertanyaan
yang harus dijawab adalah: “MENGAPA terjadi kekurangan lubrication?” Ada banyak penyebab
dasar, seperti permukaan oli yang rendah, cold startup (pengasutan dalam keadaan dingin),
penggunaan oli yang salah, lubang saluran yang terhambat, oli yang terkontaminasi dan
temperatur tinggi.
Bahan-bahan Abrasif di Dalam Bahan Pelumas
Kerusakan Abrasif
Material abrasif di dalam oli dapat merusak bearing, menyebabkan gerakan shaft berlebihan dan
menyebabkan kerusakan total. Tanda-tanda adanya bahan abrasif di dalam oli adalah sebagai
berikut:
1. Adanya goresan, luka atau alur-alur di dalam komponen-komponen berputar.
2. Terjadi sedikit penumpukan panas
3. Aus yang cepat
4. Kotoran menempel di dalam bearing
5. Aus berlebihan pada bearing dan gerakan centre shaft yang berlebihan
6. Wheel yang panas dan dingin bersentuhan dengan housing-nya
7. Seal ring bocor, ambruk, aus, dan lepas
8. Wheel kadang-kadang lepas dari centre shaft
Inspeksi yang cermat terhadap komponen-komponen internal menghasilkan fakta-fakta penting.

Gambar 80

Heat shield dan centre bearing pada turbo yang diperlihatkan pada Gambar 80 tertutup oleh lumpur
dan pernis, dan terjadi perubahan warna journal bearing. Oli yang ada tampak terkontaminasi oleh
karbon dan kotoran-kotoran kecil lain yang tidak tersaring. Tanda-tanda ini menunjukkan perlunya
memperoleh fakta tentang kualitas oli, seperti interval perawatan, filter, dan besarnya blowby.

Page 54

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 81

Hot side bearing yang diperlihatkan di dalam Gambar 81 mengalami aus yang sangat parah,
sedangkan cold side bearing tampak normal.

Gambar 82

Inspeksi yang lebih cermat yang diperlihatkan di dalam Gambar 82 menunjukkan bahwa seal ring
keluar dari slot-nya selama pemasangan. Ini dapat menjadi penyebab dasar, yang membiarkan
buangan panas dan karbon masuk dan menyebabkan aus abrasif.
Material asing yang berukuran besar dapat masuk selama assembly engine atau turbocharger,
selama repair pada saat lubrication system (sistem lubrication)an engine terbuka atau selama
kegiatan perawatan. Karena RPM turbocharger sangat tinggi, maka hanya dalam waktu singkat
kerusakan serius dapat terjadi, yang menimbulkan gerakan shaft dan membiarkan wheel
bersentuhan dengan housing. Kerusakan abrasif akan lebih parah pada permukaan journal bearing
bila dibandingkan dengan permukaan dalam karena clearance yang rapat dan gaya sentrifugal.
Karena identifikasi kotoran sering menjadi faktor kunci untuk menemukan penyebab dasar aus
abrasif, bilamana memungkinkan, bagian-bagian yang berslot harus diinspeksi dengan cermat
apakah ada partikel-partikel yang terperangkap, buang dan bersihkan dengan perlahan dan periksa
dengan sinar baik dan pembesaran.

Gambar 83

Kotoran-kotoran yang berukuran besar dan keras telah melukai dan menggores shaft bearing
(Gambar 83).

Page 55

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 84

Kerusakan abrasif lebih parah pada permukaan luar dibandingkan dengan permukaan dalam
(Gambar 84).

Gambar 85

Inspeksi umum menunjukkan terdapat luka abrasif (Gambar 85), dan dugaan awal adalah bahwa
pelanggan telah membiarkan kotoran masuk dan menyebabkan kerusakan.

Gambar 86

Hanya dengan menginspeksi permukaan luar dengan pembesaran (Gambar 86) partikel-partikel
abrasif dapat diidentifikasi seperti bentuk bundar, ukuran yang seragam, partikel-partikel keras
dengan warna biru (temper colour).
Temperatur Exhaust Tinggi
Perhatikan fakta-fakta temperatur exhaust tinggi:
 Kerusakan karena panas
 Aus pada bearing
 Wheel bersentuhan/kontak dengan housing
 Wheel terpisah dari centre shaft
Temperatur exhaust tinggi dapat mendorong panas untuk menembus centre housing pada
turbocharger dan merusak komponen-komponen berputar. Panas juga menyebabkan komponen-
komponen, seperti turbine housing dan centre housing teroksidasi dan mengalami kerusakan
bentuk.

Page 56

Basic Air Intake & Exhaust System

Indikator temperatur tinggi terdiri dari:
1. Kerusakan yang disebabkan oleh panas yang luar biasa/ekstrim.

a. Oli masak atau terkarburisasi
b. Oksidasi/pengkerakan komponen-komponen logam
c. Warna biru
d. Turbine seal ring ambruk
2. Bearing aus
3. Wheel bersentuhan/kontak dengan housing
4. Wheel kadang-kadang terpisah dari centre shaft.

Gambar 87

Pemeriksaan visual terhadap bagian luar turbocharger yang terkena temperatur yang luar biasa
tinggi biasanya memperlihatkan oksidasi ekstrim semua logam dan kontak roda dengan housing
(Gambar 87).

Gambar 88

Setelah dibongkar, komponen-komponen dalam seharusnya juga menunjukkan tanda-tanda
temperatur tinggi, seperti oli masak, heat shield yang teroksidasi dengan berat, warna biru dan aus
pada bearing.
Kerusakan yang disebabkan oleh Benda Asing
Bila benda-benda asing memasuki sebuah turbocharger, turbocharger tersebut akan rusak dengan
cepat dan parah. Ketidakseimbangan dapat lebih merusak bila dibandingkan dengan perubahan
fisik yang ditimbulkan oleh material asing.
Indikator kerusakan yang disebabkan oleh benda asing meliputi:
1. Baling-baling bengkok dan pecah, dimana biasanya semua baling-baling rusak.

a. Pada diameter dalam compressor wheel blade
b. Pada bagian luar turbine wheel blade
2. Centre shaft bengkok
3. Aus normal dan warna bearing (kecuali bahwa aus dapat miring jika centre shaft bengkok).
4. Wheel kadang-kadang terpisah dari shaft jika benda asing yang masuk berukuran besar.

Page 57

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 89 Gambar 90

Bila benda-benda asing memasuki turbine wheel, pinggiran luar baling-baling terpuntir dan patah
(Gambar 89 dan Gambar 90) bila baling-baling kecepatan tinggi tersebut menghantam benda-
benda yang tidak bergerak (walaupun kecil, material asing ringan akan terasa berat untuk baling-
baling kecepatan tinggi.

Gambar 91

Ketika material asing yang berukuran besar memasuki compressor wheel, pinggiran-pinggiran
dalam baling-balingnya terpuntir dan patah (Gambar 91).

Gambar 92

Material asing yang berukuran lebih kecil akan menyebabkan kerusakan yang tidak begitu parah
pada lokasi yang sama. Jejak-jejak kotoran yang disebabkan kerusakan menunjukkan bahwa
penggunaan setelah kerusakan telah terjadi (Gambar 92).

Kerusakan Karena Pematian dalam Keadaan Panas

Gambar 93

Page 58

Basic Air Intake & Exhaust System
Setelah pengoperasian dengan beban penuh, turbocharger memiliki temperatur maksimum dan
membutuhkan beberapa menit pengoperasian tanpa beban, pada kondisi idle, untuk membiarkan
oli pelumas membuang panas berlebihan.
Bila pematian panas terjadi (engine dimatikan dalam keadaan panas), panas dibiarkan memasuki
centre housing, mengkarburisasi sisa oli, dan kadang-kadang mengurangi kekuatan komponen-
komponen (Gambar 93).

Gambar 94

Hot side bearing mengalami aus abrasif halus oleh oli terkarburisasi dan permukaannya telah
tergores sehingga menunjukkan lapisan oli terkarburisasi baru (Gambar 94).

Gambar 95 Gambar 96

Jika oli masak menyebabkan bearing lengket pada centre shaft, RPM penuh dan aus berlebihan
akan terjadi pada permukaan luar (Gambar 95 dan Gambar 96).

Gambar 97

Bila bearing dilepas dari centre shaft setelah pematian panas (hot shutdown), titik-titik cooling
(quench dot) dan garis-garis melingkar biasanya ditemukan (Gambar 97) dimana oli sisa telah
menetes pada shaft yang panas melalui lubang-lubang saluran oli dan di sekitar bearing. Hot

Page 59

Basic Air Intake & Exhaust System

shutdown secara berulang-ulang biasanya menimbulkan beberapa titik-titik cooling (quench dot).
Titik-titik yang lebih baru akan lebih cerah dan titik-titik yang lama memucat karena aus.

Kerusakan Welding Inersia (Inertial Weld)

Gambar 98

Turbin wheel adalah batang friksi atau elektron yang dilas pada centre shaft. Jika selama proses
welding tersebut terjadi kesalahan, maka pelelehan dan perekatan yang baik tidak terjadi, seperti
tampak di dalam Gambar 98. Karena turbine wheel bersifat non-magnetis dan shaft bersifat
magnetis, maka magnet dapat digunakan untuk memeriksa kerusakan las.

Gambar 99

Kerusakan las adalah licin dan rata dengan sedikit logam shaft tersisa pada permukaan
patahan/retakan turbine wheel.(Gambar 99).

Gambar 100

Energi buang cukup untuk menjaga wheel yang patah tetap berputar hingga cukup kecil untuk
keluar dari turbocharger (Gambar 100).

Gambar 101

Page 60

Basic Air Intake & Exhaust System
Magnet menempel pada pecahan ini, yang menandakan bahwa shaft telah patah dan bahwa tidak
ada kegagalan welding (Gambar 101).

Gambar 102

Inspeksi visual dengan lampu yang baik menunjukkan warna biru dan logam shaft yang aus, yang
juga menunjukkan bahwa ini bukan kerusakan pada welding (Gambar 102).
Masalah Rancangan dan Material
Kesalahan dalam rancangan atau material dapat menyebabkan compressor wheel retak pada
kecepatan tinggi. Kerusakan ini diberi nama “wheel burst” karena kerusakan besar yang terjadi
pada saat wheel terpisah pada kecepatan tinggi. Wheel casting dapat memiliki inklusi (inclusion)
yang menimbulkan kelemahan lokal dan menyebabkan keretakan. Atau, ada kemungkinan bahwa
mereka yang merancang turbowheel mengabaikan beban siklus normal yang akan ditanggung oleh
turbo wheel tersebut.
Wheel Pecah

Gambar 103

Bila ditanya: “Apa yang menyebabkan compressor wheel ini pecah?” (Gambar 103), sebagian
besar jawabannya adalah “material asing”. Semua permukaan harus diperiksa dan semua pecahan
dikelompokkan sebelum memberikan pendapat.

Gambar 104

Pecahan paling besar harus dikaji dengan teliti. Bila dipegang tangan, akan sulit bagi kita untuk
melihat secara lengkap permukaan pecahan tersebut (Gambar 104). Permukaan tersebut harus
diperhatikan dengan cahaya dan pembesaran yang baik.

Page 61

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 105

Sekarang permukaan pecahan memperlihatkan dengan jelas sebuah bagian setengah lingkaran
yang lebih mulus dan lebih cerah pada sisi kanan bawah inti shaft (Gambar 105). Ini adalah
keretakan karena lelah (fatigue) dan menyebabkan wheel pecah karena gaya sentrifugal siklus.
Inclusion pada Casting
Walaupun tidak umum, ada kemungkinan mengalami inclusion, gas yang terperangkap atau
masalah-masalah casting lain yang menyebabkan terputusnya atau kelemahan di dalam sebuah
komponen logam. Karena tekanan yang berat di dalam komponen-komponen berputar sering
disebabkan oleh gaya sentrifugal dan kecepatan putar (RPM) tinggi, sebaiknya diperkirakan bahwa
kerusakan yang parah dapat timbul jika terjadi cacat pada casting.

Gambar 106

Inspeksi ringan dapat menyebabkan orang berpikir bahwa turbine wheel yang diperlihatkan di
dalam Gambar 106 telah mengalami kerusakan karena tumbukan/benturan.

Gambar 107

Tetapi, bila magnet digunakan untuk memeriksa kerusakan las (Gambar 107), magnet tertarik,
yang menunjukkan bahwa shaft telah patah, sebagai akibat dari beban berlebihan (overload).

Page 62

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 108

Pada saat masing-masing baling-baling yang patah diinspeksi, satu baling-baling mengalami patah
yang berbeda, dan lebih menarik dan harus dipelajari dengan penerangan yang baik dan
menggunakan kaca pembesar (Gambar 108).

Gambar 109

Cacat pada casting sekarang mudah dilihat, yang telah menyebabkan patahan fatigue pada
baling-baling (Gambar 109), yang menimbulkan kerusakan karena tumbukan/benturan lain, beban
berlebihan dan pecahnya centre shaft.
Masalah-masalah Turbocharger Lain

Gambar 110

Bila aluminium telah dilepas atau di bawah bagian dudukan mur (nut seat area) selama
penyeimbangan nose, maka aluminium sisa dapat muncul yang menyebabkan tekanan off-centre
shaft, membengkokkan shaft, dan menyebabkan wheel kontak dengan housing Gambar 110).

Gambar 111

Lubang-lubang saluran lubrication tidak dibor di dalam thrust plate yang diperlihatkan di dalam
Gambar 111 dan menyebabkan aus adesif yang cepat.

Page 63

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 112

Lubang-lubang saluran yang dibor dapat salah letak. Lubang-lubang saluran inlet oli yang tidak pas
di tengah yang diperlihatkan di dalam Gambar 112 menyebabkan lubrication marginal pada
bearing.

Gambar 113

Kadang-kadang wheel yang panas atau dingin dapat mengalami lepasnya satu baling-baling dan
hanya kerusakan ringan yang terjadi pada baling-baling yang lain (Gambar 113). Dugaan pertama
yang terlintas dalam pikiran adalah biasanya material asing telah masuk.

Gambar 114

Namun demikian, inspeksi yang lebih teliti memperlihatkan bahwa patahan karena fatigue pada
baling-baling telah terjadi, yang dimulai di tengah-tengah (lebih halus dan lebih rata) dan berakhir
mengarah ke bagian luar (lebih kasar dan berserat) (Gambar 114).
Workmanship

Gambar 115

Jika permukaan mur (nut) yang menahan compressor wheel tidak rata dan bersudut dengan ulir-
ulir, mur-mur ini dapat masuk ke dalam wheel aluminium dan menyebabkan gaya jepit berkurang
(Gambar 115).

Page 64

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 116

Bila lubang-lubang housing kasar dan bearing tidak berputar dengan bebas, kecepatan putar
(RPM) penuh dan aus yang berlebihan dapat terjadi pada sisi lain bearing (Gambar 116).

Gambar 117

Pemasangan shaft yang kasar ke dalam centre housing dapat menyebabkan kerusakan karena
tumbukan/benturan pada seal ring dan groove (Gambar 117), yang menimbulkan masalah
kebocoran oli.

Gambar 118

Penanganan kasar atau pembebanan sisi pada saat mengencangkan mur penahan dapat
membengkokkan centre shaft (Gambar 118), yang menyebabkan ketidakseimbangan, aus
berlebihan pada bearing dan wheel bersentuhan dengan housing.
3.1 PEMBONGKARAN TURBOCHARGER
Prosedur Pelepasan Turbocharger
Dimulai dengan:
 Melepaskan exhaust extension
 Melepaskan pre-cleaner
 Melepaskan muffler
 Melepaskan air-cleaner
CATATAN:
Pasang cap dan plug pada semua lubang untuk mencegah masuknya kotoran atau debu ke dalam
sistem. Kebersihan merupakan faktor yang penting. Sebelum melaksanakan prosedur pelepasan,
bagian luar komponen harus dibersihkan secara menyeluruh. Ini akan membantu mencegah
masuknya kotoran ke dalam komponen internal.

Page 65

Basic Air Intake & Exhaust System
Untuk mempermudah assembly, tandai semua perangkat selang, perangkat tube, wire harnesses
dan kabel untuk tujuan identifikasi.

Gambar 119

1. Lepaskan clamp (1) dan (2) dari assemble tube (3)
2. Lepaskan assemble tube (3) dari turbocharger (4)

Gambar 120

3. Lepaskan dua baut (5) yang menahan assemble selang (6) pada turbocharger (4).
4. Gerakkan assemble selang (6) menjauhi turbocharger (4).

Gambar 121

5. Lepaskan clamp (7) dari assemble tube (8)
6. Lepaskan assemble tube (8) dari turbocharger (4).

Page 66

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 122

7. Lepaskan assemble selang (9) dari turbocharger (4)
8. Lepaskan empat baut (bolt) (10) dan locknut yang menahan turbocharger (4)
9. Lepaskan turbocharger (4) dan gasket.
Prosedur Pembongkaran
Peralatan yang Diperlukan
 9S6363 Turbocharger Fixture Group
Mulai Dengan:
 Melepaskan turbocharger. Baca Pembongkaran dan Assembly, “Turbocharger - Pelepasan”.
CATATAN:
Jaga semua komponen tetap bersih dari kontaminasi. Kontaminasi dapat menyebabkan aus yang
cepat dan masa pakai komponen yang lebih pendek.

Gambar 123

1. Pasang turbocharger pada Tool (A).
2. Berikan tanda kesejajaran pada kedua housing dan assemble cartridge untuk penyejajaran

yang benar selama assembly.
3. Longgarkan clamp (3) dan lepaskan compressor housing (4) dari assemble cartridge (2).
4. Longgarkan clamp yang lainnya pada turbine housing (1) dan lepaskan assemble cartridge (2)

dari turbine housing.

Page 67

Basic Air Intake & Exhaust System
Prosedur Pembongkaran
Peralatan yang dibutuhkan
 Tool A 9S6363 Turbocharger Fixture group;
 Tool B 9S6343 Fixture assembly;
 Tool C 5S9566 T-wrench;
 Tool D 1P1861 retaining ring pliers.
Mulai Dengan:
 Melepaskan Turbocharger. Baca Pembongkaran dan Assembly, “Turbocharger – Pelepasan”.

Gambar 124

1. Pasang turbocharger (3) pada Tooling (A).
CATATAN:
Tandai kesejajaran ketiga turbocharger housing untuk tujuan pemasangan dan assembly.
2. Lepaskan empat baut (1) dan lockwasher.
3. Lepaskan keempat pelat, turbocharger gasget, compressor clamp assembly, dan compressor

cover (2).

Gambar 125

4. Lepaskan dua buah lock, dua buah pelat, dan empat buah baut (4) yang menahan cartridge
housing (5) pada turbine housing (6).

Page 68

Basic Air Intake & Exhaust System
5. Lepaskan cartridge housing (5).

Gambar 126

CATATAN:
Pada saat nut (mur) dibuka, jangan memberikan gaya menyamping pada shaft karena shaft dapat
bengkok.
6. Pasang assemble cartridge (8) pada Tool (B) sebagaimana diperlihatkan.
7. Gunakan Tool (C) dan soket dengan ukuran yang benar untuk melepas mur yang menahan

compressor wheel (9) pada shaft (7).
8. Tahan assemble cartridge (8) di dalam Tool (B). Angkat compressor wheel (9) dan putar

compressor wheel (9) secara bersamaan untuk melepas compressor wheel (9) dari shaft (7).

Gambar 127
9. Lepaskan assemble cartridge (8) dari shaft (7).

Gambar 128

10. Lepaskan bearing (10) dan ring (11) dari shaft (7)

Page 69

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 129

11. Lepaskan retaining ring (13) dari assemble housing (12) dengan Tool (D).

Gambar 130

12. Lepaskan insert (14), sleeve (15), dan deflector (16) dari assemble housing (12) sebagai satu
unit. Gunakan dua obeng untuk melepas unit tersebut, sebagaimana diperlihatkan.

Gambar 131

13. Lepaskan O-ring seal (17) dari insert (14).
14. Lepaskan sleeve (15) dari insert (14) dan deflector (16).
15. Lepaskan ring (18) dari sleeve (15).

Gambar 132

16. Lepaskan bearing (19) dari assemble housing (12).

Page 70

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 133

17. Balik assemble housing (12) ke sisi satunya.
18. Lepaskan shroud (20) dan gasket dari assemble housing (12).

3.2 INSPEKSI
Perawatan komponen-komponen secara salah selama pembongkaran dan assembly dapat
menyebabkan kerusakan turbocharger pada masa yang akan datang.
Inspeksi komponen-komponen apakah ada bagian-bagian yang cacat untuk memastikan bahwa
komponen-komponen tersebut dapat digunakan kembali.
Gunakan heavy duty carbon solvent (pelarut karbon dengan daya kerja berat), Magnus 763NF atau
suatu larutan yang serupa, untuk menguraikan karbon dari komponen-komponen. Sebuah tangki
pembersih yang berukuran kecil, tertutup dan dikocok dan larutan akan memberikan hasil yang
terbaik. Setelah karbon diuraikan, gunakan sikat keras, jenis sikat bulu dan buang semua partikel-
partikel kotor. Bersihkan semua lubang saluran yang dibor dengan udara bertekanan.
PERHATIAN:

Jangan menggunakan larutan soda, sikat kawat, atau roda kawat untuk membuang endapan
karbon dari komponen turbocharger.

Beberapa komponen dimana terdapat endapan karbon yang sulit dibuang dengan larutan dapat
dibersihkan dengan butiran-butiran kaca (glass beading). Gunakan butiran-butiran kaca yang
berukuran 80 sampai 150 mikron (ukuran 10) dengan tekanan udara 80 sampai 90 psi (550 sampai
620 kPa). Butiran-butiran kaca tersebut tidak boleh mengandung aluminium oksida.

Beberapa komponen turbocharger harus dihaluskan dengan Emery Polishing Paper 6V83 (Grade
4/0). Komponen-komponen turbocharger yang dibersihkan dengan butiran kaca atau dihaluskan
dengan Emery Polishing Paper harus dibersihkan di dalam suatu larutan sebelum di-assemble
kembali.
Oleskan oli pada komponen-komponen yang sudah bersih untuk mencegah korosi.

Assemble Turbine Wheel dan Shaft

Gambar 134

Page 71

Basic Air Intake & Exhaust System
Gunakan masking tape untuk melindungi shaft dan bearing journal pada saat membersihkan
komponen-komponen dengan menggunakan butiran kaca (Gambar 135).

Gambar 135 – Turbine wheel setelah dibersihkan

PERHATIAN:
Jangan membiarkan butiran-butiran kaca memukul bearing journal.
Endapan karbon harus dibersihkan dari seal ring groove sebelum seal ring side clearance dapat
diperiksa. Endapan karbon yang sulit dibuang dengan sikat bulu keras dapat dibersihkan dengan
sebuah metal oil seal ring atau dengan butiran kaca. Setelah karbon dibuang dari seal ring groove,
gosok dengan perlahan dinding samping groove dengan 6V83 Emery Polishing Paper.
Endapat pernis dan karbon yang tidak dapat dibersihkan dari shaft dengan pelarut karbon daya
kerja tinggi (heavy duty carbon solvent) dan sikat bulu dapat dibuang dengan menggunakan 3M
Company’s Scotch Brite General Purpose Pad No. 7447 (Tipe A, sangat halus). Sebelum Scrotch-
Brite Pad digunakan, oleskan oli bersih dan ringan pada permukaan shaft. Untuk hasil yang terbaik
dengan menggunakan Scotch-Brite Pad, putar assemble wheel dan shaft dalam ragum.
Setelah assemble wheel dan shaft dibersihkan, keringkan secara menyeluruh dengan udara bersih
dan bebas dari uap air. Berikan oli ringan pada bearing journal dan permukaan seal untuk
mencegah karat dan korosi.
Compressor Wheel

Gambar 136 – Compressor wheel setelah dibersihkan dengan butiran kaca

PERHATIAN:
Jangan menggunakan butiran kaca pada lubang compressor wheel atau permukaan dudukan
(mounting) di sekeliling lubang. Gunakan pita atau plug untuk melindungi daerah ini selama
menggunakan butiran kaca. Cuci secara menyeluruh compressor wheel di dalam pelarut setelah
dibersihkan dengan butiran kaca.

Page 72

Basic Air Intake & Exhaust System

Centre Housing

Gambar 137

Jika prosedur butiran kaca digunakan untuk membersihkan centre housing (Gambar 137), gunakan
sumbat yang memanjang masuk ke dalam bagian lubang sehingga menutupi seluruh panjang
lubang bearing.

Gambar 138

Untuk membuang sebagian endapan karbon pada bagian dalam centre housing, gunakan butiran-
butiran kaca melalui lubang balik oli pada dasar centre housing.
Buang endapan karbon dari rongga pembuangan (drain cavity) dengan sebuah pengikis karbon
(carbon scraper) (Gambar 138). Carbon scraper dapat terbuat dari baja lunak tebal 1,5 mm (0,06
inch).
PERHATIAN:
Jangan merakit turbocharger sebelum centre housing dibersihkan secara menyeluruh dengan
pelarut karbon berdaya kerja tinggi.

Gambar 139

Dimensi untuk membuat carbon scraper dari baja tebal 1,5 mm (0,06 inch) (Gambar 139).
Compressor Housing dan Turbine Housing
Setelah pembersihan, gunakan udara bertekanan untuk membuang material asing dari bagian
dalam housing.

Page 73

Basic Air Intake & Exhaust System

Prosedur Inspeksi
Assemble Turbine Wheel dan Shaft

1. Hub area Gambar 140
2. Blade
3. Oil Ring Groove
4. Bearing Journals
5. Threaded Area

Baling-baling
Assemble turbine wheel dan shaft yang mengalami keretakan pada bailing-balingnya atau baling-
balingnya patah tidak dapat digunakan kembali.
Assemble turbine wheel dan shaft dapat digunakan kembali jika baling-balingnya hanya sedikit
bengkok. Assemble turbine wheel dan shaft dengan baling-baling yang bengkok parah tidak dapat
digunakan kembali. Pastikan tidak ada keretakan pada baling-baling yang bengkok.

PERHATIAN:

Jangan meluruskan baling-baling yang bengkok.

Gambar 141

Turbine wheel mengalami keretakan di dalam satu baling-baling dan satu baling-baling patah
(Gambar 141). Jangan gunakan kembali turbine wheel ini.

Page 74

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 142

Turbine wheel mengalami bengkokan ringan pada baling-baling, dan tidak ada keretakan (Gambar
142). Turbine wheel ini dapat digunakan lagi.

Gambar 143

Turbine wheel mengalami bengkokan parah pada baling-balingnya (Gambar 143). Jangan
gunakan lagi.

Gambar 144

Turbine wheel mengalami kerusakan berat yang disebabkan oleh material asing (Gambar 144).
Jangan gunakan lagi.

Gambar 145

Page 75

Basic Air Intake & Exhaust System
Turbine wheel tercungkil sedikit dan dapat digunakan lagi setelah benjolan-benjolan
kecil/permukaan kasar dihilangkan. Gunakan kikir kecil atau Medium Emery Cloth (ampelas lenan
yang agak halus) untuk menghilangkan permukaan kasar tersebut (Gambar 145). Turbine wheel
ini dapat digunakan lagi.

Gambar 146

Baling-baling turbine memperlihatkan goresan ringan 360 derajat di sekeliling turbine wheel
(Gambar 146). Turbine wheel ini dapat digunakan lagi.

Gambar 147

Baling-baling turbine memperlihatkan goresan berat (Gambar 147). Jangan gunakan lagi turbine
wheel ini.
Permukaan Belakang Turbine Wheel

Gambar 148

Turbine wheel menunjukkan goresan/penggosokan permukaan belakang (Gambar 148). Jangan
gunakan lagi.

Page 76

Basic Air Intake & Exhaust System

Oil Seal Ring Groove
Sebelum groove (alur) diperiksa, endapan karbon harus dibuang terlebih dahulu. Gunakan
prosedur berikut ini untuk menemukan lebar seal ring groove.
1. Ukur lebar oil seal ring yang baru. Catat ukuran ini.
2. Pasang oil seal ring tersebut di dalam seal ring groove yang akan diukur. Ukur jarak bebas

(clearance) antara seal ring dan dinding samping groove dengan alat pengukur ketebalan
(feeler gauge).
3. Tambahkan dimensi ini pada dimensi untuk lebar seal ring. Ukuran ini akan menjadi lebar seal
ring groove.
Jika lebar seal ring groove lebih dari ukuran yang diberikan dibawah lebar seal ring groove
maksimum di dalam diagram spesifikasi aus, turbine wheel and shaft assembly tidak dapat
digunakan lagi.

Gambar 149

Seal ring groove mengalami aus pada dinding luar groove (Gambar 149). Jangan gunakan lagi
turbine wheel ini.
Beberapa assemble wheel dan shaft memiliki dua seal ring groove. Assemble wheel dan shaft
jenis ini dapat digunakan kembali jika aus pada cartboard groove (di sebelah turbine wheel) masih
dalam batas-batas spesifikasi aus, walaupun terjadi aus di dalam inboard groove. Gunakan oil seal
ring pada wheel and shaft assembly ini.
Jika aus pada outboard groove sudah melampaui batas spesifikasi aus, assemble wheel dan shaft
tidak dapat digunakan kembali.
CATATAN
Gunakan selalu Silicone Grease, sebagaimana ditetapkan oleh pabrik pembuat, di dalam seal ring
groove sebelum seal ring dipasang. Grease ini membantu seal ring mencegah kebocoran bila
turbocharger dioperasikan pertama kali.

Gambar 150

Inboard groove telah aus, tetapi lebar outboard groove masih dalam batas-batas spesifikasi
(Gambar 150). Turbine wheel ini dapat digunakan lagi.

Page 77

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 151

Terjadi aus terlalu banyak pada kedua seal ring groove (Gambar 151). Jangan gunakan lagi.

Gambar 152

Assemble wheel dan shaft mengalami kerusakan pada seal ring groove (Gambar 152). Jika
assemble wheel dan shaft memiliki dua buah seal ring groove, kedua groove tersebut harus bebas
dari kerusakan jika akan digunakan lagi. Jangan gunakan lagi.

Gambar 153

Assemble wheel dan shaft memperlihatkan erosi di dalam bagian hub pada shaft (Gambar 153).
Jangan gunakan lagi.

Page 78

Basic Air Intake & Exhaust System

Bearing Journal

Gambar 154

Bearing journal mengalami goresan yang dalam dan aus berlebihan (Gambar 154). Jangan
gunakan lagi.

Gambar 155

Bearing journal mengalami endapan logam dari bearing (Gambar 155). Jangan gunakan lagi.
Assemble wheel dan shaft yang menunjukkan goresan ringan atau bagian-bagian yang mengkilap
pada bearing journal dapat digunakan lagi setelah journal dipoles dan jika goresan tersebut masih
dalam batas-batas spesifikasi aus. Poles bearing journal dengan 6V83 Emery Polishing Paper.
Setelah bearing journal dipoles, ukur diameter masing-masing journal dengan menggunakan
mikrometer. Jika ukuran diameter tersebut kurang dari ukuran yang tercantum di dalam spesifikasi
diameter bearing journal minimum, assemble turbine wheel dan shaft tidak dapat digunakan lagi.

CATATAN
Beberapa bearing journal di dalam turbocharger yang telah dibangun kembali dapat memiliki
ukuran yang lebih kecil dari standar. Bearing pengganti untuk journal-journal ini harus memiliki
ukuran yang benar.

Gambar 156

Page 79

Basic Air Intake & Exhaust System
Bearing journal mengalami goresan ringan dan dapat digunakan lagi setelah dipoles dengan Emery
Pilishing Paper dan jika diameternya masih dalam batas spesifikasi (Gambar 156). Gunakan lagi
setelah dipoles.

Gambar 157

Bearing journal yang sama setelah dipoles (Gambar 157).

Gambar 158

Bearing journal mengalami satu goresan dalam. Bearing journal ini dapat digunakan lagi setelah
dipoles dan, jika diameternya masih dalam batas spesifikasi (Gambar 158). Gunakan lagi setelah
dipoles.
Bagian-bagian Shaft
Assemble wheel dan shaft yang mengalami perubahan warna, endapan karbon dan/atau endapan
pernis dapt digunakan lagi setelah dibersihkan.

Gambar 159

Shaft telah mengalami perubahan warna dan dapat digunakan lagi setelah dibersihkan (Gambar
159). Gunakan lagi setelah dibersihkan. Sebelum wheel and shaft assembly dipasang di dalam
turbocharger, bearing journal harus dipoles dengan Emery Polishing Paper, dan kemudian
dibersihkan di dalam pelarut yang baik.

Page 80

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 160

Shaft dibersihkan untuk mengembalikan warna semula, endapan karbon dan/atau endapan pernis
(Gambar 160). Gunakan lagi.

Gambar 161

Shaft memperlihatkan kerusakan dari compressor wheel yang telah berputar pada shaft (Gambar
161). Jangan gunakan lagi.

Gambar 162

Shaft telah mengalami kerusakan pada ulirnya, tetapi dapat dibuat dapat digunakan lagi dengan
menggunakan thread die. Gunakan lagi.
CATATAN:
Jangan gunakan assemble wheel dan shaft yang mengalami rusak parah pada ulir (thread)-nya.
Assemble wheel dan shaft yang memiliki thread, yang telah tertarik atau teregang, tidak boleh
digunakan lagi.

Page 81

Basic Air Intake & Exhaust System

Bengkokan Shaft

Gambar 163

Shaft bengkok lebih dari (0,05 mm) (0,002 inci) tetapi dapat digunakan lagi setelah shaft
diluruskan. Skala digunakan untuk tujuan ilustrasi saja. Jangan gunakan skala atau penggaris
untuk memeriksa shaft yang bengkok (Gambar 163). Gunakan lagi setelah shaft diluruskan.

Gambar 164

Cara Mengukurnya
Gunakan 5P-6518 Fixture Group (Gambar 164) dan prosedur berikut ini untuk mengukur
bengkokan di dalam wheel and shaft assembly.
1. Tempatkan wheel and shaft assembly di dalam 5P-6518 Fixture Group sehingga bearing

journal berada pada ”V”block.
CATATAN:
Lihat Formulir Petunjuk Khusus No. SMHS6998-01 untuk melihat petunjuk lengkap tentang
penggunaan 5P-6518 Fixture Group.
2. Tempatkan dial indicator di sebelah bagian yang berulir pada shaft. Setel dial indicator pada

nol.
3. Putar wheel and shaft assembly di dalam “V” block dari ujung shaft sebelah wheel.
CATATAN:

Page 82

Basic Air Intake & Exhaust System

Pada saat wheel and shaft assembly diputar, jangan mendorong wheel ke bawah atau ke samping.
Untuk hasil terbaik, gunakan jari satu jari tangan untuk memutar wheel.
4. Pada saat wheel and shaft assembly diputar, perhatikan dial indicator untuk mengetahui hasil

pembacaan indikator total (total indicator reading). Jika hasil pembacaan total menunjukkan
angka 0,05 mm (0,002) inch atau kurang, wheel and shaft assembly dapat digunakan lagi.
Cara Meluruskan
Jika hasil pembacaan total lebih dari (0,05 mm) (0,002 inch), berikan tanda dengan pensil pada
shaft pada hasil pembacaan indikator tertinggi dan gunakan prosedur berikut ini untuk meluruskan
shaft.
1. Lepaskan wheel and shaft assembly dari 5P-6518 Fixture Goroup. Pastikan tanda pada shaft
tersebut dapat terlihat.
2. Letakkan wheel and shaft assembly pada sepotong balok kayu lunak. Putar shaft hingga tanda
tersebut naik. Pukul secara lembut shaft di bagian bearing journal bawah dengan palu plastik
atau timbel.

Gambar 165

Pukul shaft secara lembut dengan palu plastik atau timbel. Shaft harus berada di atas potongan
kayu lunak, seperti diperlihatkan di dalam Gambar 165.
PERHATIAN:
Jangan meletakkan ujung shaft yang berulir pada meja logam atau permukaan keras lainnya pada
saat shaft ini dipukul. Permukaan keras ini dapat merusak ulir pada shaft.
3. Letakkan assemble wheel dan shaft di dalam 5P-6518 Fixture Group dan periksa lagi hasil

pembacaan indikator total. Jika hasil pembacaan indikator total lebih dari 0,05 mm (0,002 inch),
shaft harus diluruskan hingga hasil pembacaan indikator total sudah benar.
3.3 TURBOCHARGER - ASSEMBLY
Prosedur Assembly
CATATAN: Pastikan apakah semua komponen turbocharger sudah bersih dan bebas dari material
asing sebelum dipasang. Periksa semua komponen dan semua O-ring Seal apakah mengalami
aus atau kerusakan. Ganti komponen-komponen tersebut, jika perlu. Lumasi O-ring Seal sedikit
dengan bahan pelumas yang disekat.

Page 83

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 166

1. Letakkan shaft (7) dalam posisinya pada Tool (A). Pasang ring (11) dan bearing (10) di dalam
shaft (7), seperti diperlihatkan.

Gambar 167

2. Letakkan shroud (20) dalam posisinya pada shaft (7), seperti diperlihatkan.

Gambar 168

3. Letakkan gasket (21) dalam posisinya pada shroud (20). Pasang assemble housing (12) di
atas shaft (7).

Gambar 169

Page 84

Basic Air Intake & Exhaust System
4. Pasang bearing (19) di dalam assemble housing (12). Pastikan bahwa sisi perunggu pada

bearing (19) menghadap ke atas.

Gambar 170

5. Letakkan deflector (16) dalam posisinya di atas sleeve (15).
6. Pasang ring (18) di dalam groove pada sleeve (15). Dorong sleeve (15) ke dalam insert (14).
7. Pasang O-ring seal (17) pada insert (14).

Gambar 171

8. Pasang insert (14), deflector (16), dan sleeve (15) sebagai satu unit di dalam assemble housing
(12), seperti diperlihatkan.

Gambar 172

9. Pasang ring (18) di dalam groove di dalam assemble housing (12) dengan Tooling (B).
CATATAN:
Jangan memberikan gaya menyamping pada shaft pada saat mur (nut) yang menahan compressor
wheel dalam posisinya dikencangkan. Shaft dapat bengkok.

Page 85

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 173

10. Letakkan compressor wheel (9) dalam posisinya pada shaft (7).

Gambar 174

11. Pasang mur yang menahan compressor wheel (9) dalam posisinya. Kencangkan mur tersebut
sampai torsi 19 ± 22 Nm. (166 ± 15 lb in).

Gambar 175

12. Letakkan turbine housing (6) dalam posisinya pada Tooling (C).
13. Letakkan assemble cartridge (8) dalam posisinya di dalam turbine hoising (6).
CATATAN:
Pastikan bahwa tanda pada turbine housing (6) lurus dengan tanda pada assemble cartridge (8).
14. Oleskan 5P-3931 Anti-Seize Compound pada ulir-ulir baut yang menahan assemble cartridge

(8) pada turbine housing (6).

Page 86

Basic Air Intake & Exhaust System
15. Pasang dua buah lock, dua buah pelat dan empat baut (4) yang menahan assemble cartridge

(8) pada turbine housing (6).
16. Kencangkan baut-baut (4) sampai mencapai torsi 16 ± 1Nm (142 ± 9 lb in).
17. Bengkokkan lock di atas baut (4).

Gambar 176

18. Letakkan compressor housing (5) dalam posisinya pada assemble cartridge (8).
CATATAN: Pastikan tanda pada assemble cartridge (8) lurus dengan tanda pada cartridge
housing (5).
19. Oleskan 5P-3931 Anti-Seize Compound pada ulir baut-baut yang menahan compressor

housing (5) pada assemble cartridge (8).
20. Pasang keempat pelat, delapan baut, dan lock washer yang menahan compressor housing (5)

dalam posisinya.
21. Kencangkan kedelapan baut tersebut sampai torsi 6,8 Nm (60,2 lb in).
Peralatan Yang Dibutuhkan
 Tool A 9S6363 Turbocharger Fixture group.
CATATAN: Jaga semua komponen bebas dari kontaminasi. Kontaminasi dapat menyebabkan aus
yang cepat pada komponen dan memperpendek masa pakai komponen.

Gambar 177

1. Letakkan assemble cartridge (2) dalam posisinya pada turbine housing (1). Pastikan bahwa
tanda identifikasi sudah sejajar. Kencangkan penjepit (clamp) yang menahan assemble
cartridge (2) pada assemble turbine (1) sampai torsi 14 ± 1,1 Nm (125± 10 lb in).

Page 87

Basic Air Intake & Exhaust System

2. Letakkan compressor housing (4) dalam posisinya pada assemble cartridge (2). Pastikan
bahwa tanda identifikasi sudah sejajar. Kencangkan clamp (3) yang menahan compressor
housing (4) pada assemble cartridge (2) sampai torsi 14± 1,1 Nm. (125 ± 10 lb in).

3. Lepaskan turbocharger dari Tool (A).

Prosedur Pemasangan
CATATAN: Pastikan apakah semua komponen turbocharger sudah bersih dan bebas dari material
asing sebelum dipasang. Periksa semua komponen dan semua O-ring seal apakah mengalami aus
atau kerusakan. Ganti komponen-komponen tersebut, jika perlu. Lumasi O-ring seal sedikit dengan
bahan pelumas yang disekat.

Gambar 178

1. Posisikan turbocharger (4) dan Gasket baru.

2. Oleskan 5P-3931 Anti Seize Compound pada baut-baut (10). Pasang empat baut (10) dan
locknut yang menahan turbocharger (4). Kencangkan baut-baut (10) sampai torsi 55±5 Nm.
(40± 4 lb ft).

3. Pasang assemble selang (9) pada turbocharger (4).

Gambar 179

4. Pasang assemble tube (8) pada turbocharger (4).
5. Pasang clamp (7) pada assemble tube (8).

Page 88

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 180

6. Pasang assemble selang (6) pada turbocharger (4).
7. Pasang dua baut (5) yang menahan assemble selang (6) pada turbocharger (4).

Gambar 181

8. Pasang assemble tube (3) pada turbocharger (4).
9. Pasang clamp (1) dan (2) pada assemble tube (3).
Membersihkan Compressor Housing dan Compressor Wheel
Jika terdapat endapan oli atau kotoran pada compressor wheel, housing, atau connecting link,
komponen-komponen tersebut harus dibersihkan, jika tidak, kinerja maksimum (tekanan boost)
tidak dapat dijaga. Beberapa pabrik pembuat menyarankan agar komponen-komponen tersebut
dibersihkan setelah 50.000 mil (80.450 km) atau 1.000 jam pengoperasian.
Ketika menyervis komponen-komponen tersebut, compressor wheel harus diperiksa apakah
terdapat takikan dan benjolan-benjolan kecil. Jika komponen-komponen compressor diselimuti
sedikit oleh kotoran atau oli, lepaskan hanya compressor housing saja. Hati-hati agar tidak
merusak compressor wheel atau diffuser ketika melepas housing. Gunakan hanya pelarut
pembersih logam yang dianjurkan dan sikat bulu atau nilon lunak untuk mencuci komponen-
komponen tersebut Jangan menggunakan larutan soda, sikat kawat, benda-benda tajam atau
butiran kaca, karena bahan-bahan ini akan merusak komponen-komponen tersebut. Ini terutama
benar pada compressor wheel yang dapat kehilangan keseimbangannya.

Page 89

Basic Air Intake & Exhaust System
Pemeriksaan Toleransi

Gambar 182 - Memeriksa kelonggaran ujung turbine shaft dengan dial indicator.

Untuk mengetahui kondisi bearing dan/atau turbine shaft, beberapa pemeriksaan harus dilakukan.
Untuk memeriksa kelonggaran ujung (end play), pasang sebuah dial gauge sehingga dial pointer
berhenti pada ujung shaft sebelah compressor (Gambar 182). Ketika menggerakkan shaft bolak-
balik terhadap dial indicator pointer, gerakkan dial total yang ditunjukkan adalah kelonggaran ujung
(end play) total. Periksa spesifikasi pabrik pembuat untuk batas-batas toleransi.
Jika kelonggaran ujung (end play) kurang dari batas toleransi minimum, ini merupakan indikasi
adanya tumpukan karbon atau sisa oli. Jika kelonggaran ujung lebih dari batas toleransi
maksimum, bearing atau thrust bearing mengalami aus. Dalam kedua kasus, turbocharger harus
segera diservis.

Gambar 183 – Memeriksa jarak bebas radial (radial clearance)

Untuk memeriksa aus bearing dan shaft (radial clearance), lepaskan pipa balik oli (oil return line)
dan sebagai penggantinya, pasang sebuah dial gauge dengan extension melalui lubang yang
timbul dari pelepasan oil return line (Gambar 183). Extension tersebut harus melewati lubang
bearing dan berhenti pada turboshaft.
Dengan memberikan gaya yang sama pada kedua ujung shaft, gerakan shaft mengarah ke dan
menjauhi dial indicator pointer. Ketika menggerakkan shaft bolak-balik terhadap dial indicator
pointer, gerakan dial total yang ditunjukkan merupakan jarak bebas (clearance) bearing total. Jika
jarak bebas total yang ditunjukkan melampaui batas spesifikasi, turbocharger harus diservis.
Service turbocharger membutuhkan peralatan khusus dan biasanya dilaksanakan di tempat repair
khusus. Karena banyak jenis turbocharger yang digunakan, selalu baca pedoman service yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat untuk menyervis turbocharger.

Page 90

Basic Air Intake & Exhaust System

Memasang Turbocharger
Sebelum memasang turbocharger, periksa intake manifold dan exhaust manifold apakah terdapat
material asing yang lepas-lepas, seperti baut, lock washer, dan sebagainya. Sebelum meletakkan
turbocharger pada dudukannya, pastikan bahwa semua baut manifold diputar sesuai dengan
spesifikasi, flensa pemasangan (mounting flange) sudah bersih, dan gasket berada dalam posisi
yang benar.
Pasang semua baut persegi enam dengan jari tangan dengan menggunakan bahan pelumas anti
aus pada baut-baut pemasangan turbocharger. Longgarkan V-clamp yang mengikat turbine
housing dan compressor housing pada centre housing untuk menyejajarkan compressor outlet dan
turbine housing outlet; kemudian kencangkan baut-baut pemasangan dan V-clamp sampai torsi
yang dianjurkan.
Hubungkan turbocharger ke inlet manifold (atau aftercooler), oil inlet (lubang masuk oli), dan pipa
balik oli (oil return line). Ketika memasang oil return line, hindari bengkokan-bengkolan tajam dan
hindari sudut yang lebih dari 30 derajat dari vertikal. Jaga air intake cover untuk mencegah
masuknya material asing ke dalam turbocharger.

Prosedur Inspeksi Pembongkaran dan Assembly Exhaust system (Exhaust System)
Sebelum Pembongkaran

 Identifikasi dan temukan semua kebocoran exhaust terutama manifold seal dan sealing ring.
Periksa muffler.

 Tanyakan kepada operator atau pemilik mengenai laporan getaran. Hidupkan engine dan
periksa getaran.

 Periksa exhaust back pressure ( tekanan balik exhaust) untuk memastikan sistem tidak
terhambat.

 Periksa kebisingan berlebihan pada exhaust.

Pembongkaran
Manifold secara umum dapat dibersihkan dengan uap, namun demikian, bila terdapat endapan
karbon atau kerak, manifold harus dibersihkan dengan pasir atau butiran kaca pembersih. Ini
terutama penting pada engine yang dilengkapi dengan turbocharger untuk mencegah masuknya
kerak lepas-lepas dan kerusakan turbine yang diakibatkannya.

Pemeriksaan Manifold
Periksa manifold apakah ada keretakan. Dengan menggunakan penggaris, periksa permukaan
mounting apakah ada bengkokan. Jika bengkokan sudah cukup menghalangi penyekatan (sealing)
yang efektif, permukaan mounting tersebut harus dihaluskan atau ganti manifold. Periksa lubang-
lubang berulir apakah mengalami kerusakan ulir atau stood yang patah, dan periksa baut-baut stud
di dalam cylinder head apakah ada kerusakan ulir. Ketika memasang baut-baut stud yang baru,
gunakan bahan pelumas anti aus untuk mencegah korosi dan lengket.

Page 91

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 184

Untuk mencegah kerusakan pada engine, lepaskan semua endapan lepas-lepas dan bersihkan
debu (sisa) dari manifold, terutama pada saat turbocharger digunakan (Gambar 184).
Assembly
Setelah memeriksa permukaan cylinder head, pasang manifold gasket baru di atas baut-baut stud
atau pasang baut-baut stud sementara. Ketika sebuah multisectional manifold digunakan, pasang
centre section (bagian tengah) terlebih dahulu, tetapi jangan mengencangkan baut-baut.
Kemudian dorong masing-masing bagian ujung ke tampatnya atau pasang manifold di meja kerja
dan pasang sebagai satu unit.
Oleskan pelumas anti aus pada ulir-ulir stud atau baut-baut manifold dan kencangkan baut-baut
manifold sampai torsi yang ditetapkan, dan dengan urutan yang dianjurkan. Periksa Pedoman
Service jika washer khusus dibutuhkan pada baut-baut manifold. Pasang siku-siku exhause atau
connecting link pada turbine. Jika turbocharger tidak akan segera dipasang, tutup lubang exhaust.

Page 92

Basic Air Intake & Exhaust System

TOPIK 4
PENGETESAN TEKANAN

4.0 1U5470 ENGINE PRESSURE GROUP
Pendahuluan

Gambar 185

1U5470 Enggine Pressure Group adalah pengganti 6V3150 Engine pressure group dan 6V9450
Engine pressure group. Perangkat ini juga berfungsi sebagai pengganti untuk 4S6553 Enggine
Evaluation Test Group.
Komponen-komponen potongan dalam 6V3150 Engine pressure group dan 6V9450 Engine
pressure group masih diservis. Tetapi, komponen-komponen di dalam 4S6553 Engine Evaluation
Test Group tidak lagi diservis.
6V3150 Engine pressure group ataupun 6V9450 Engine pressure group dapat diperbarui sampai
status 1U5470 Engine pressure group. Baca topik yang berjudul Prosedur Untuk Pembaruan
(update) 6V3150 Engine pressure group atau 6V9450 Engine pressure group di dalam publikasi ini.
1U5470 Engine pressure group dapat digunakan untuk memeriksa kinerja diesel engine maupun
engine yang menggunakan gas alam, dan melakukan penyetelan pengoperasian pada engine-
engine yang menggunakan gas alam. Baca Pedoman Service untuk engine yang sedang diservis,
atau tetapan bahan bakar dan informasi yang berhubungan Microfiche Library, Formulir
SBFY1108, untuk mengetahui spesifikasi yang dibutuhkan.
Alat-alat ukur (gauge) di dalam 1U5470 Engine pressure group adalah instrumen tekanan
pengukur yang menunjukkan tekanan nisbi terhadap tekanan atmosfir sekitar. Instrumen jenis ini
akan menunjukkan angka NOL bila pressure port terbuka ke atmosfir.
Tekanan boost engine atau tekanan manifold adalah perbedaan antara tekanan atmosfir dan
tekanan di dalam engine intake manifold. 1U5469 pressure gauge dapat membaca boost secara
langsung dalam kPa dan inch Hg.
8T0839 Differential Pressure Gauge membaca langsung dalam kPa dan inch H2O. Semua alat ukur
lain dalam kelompok ini membaca langsung dalam satuan kPa dan psi.
Diagram dalam tutup rangka dapat digunakan untuk mengkonversikan satuan kPa atau psi menjadi
inHg (inch air raksa) sebagaimana diperlihatkan di dalam Fuel Setting and Related Information
Microfiche. Tidak ada kelonggaran untuk tekanan atmosfir yang dibutuhkan dalam informasi ini.

CATATAN: Bagian metrik alat ukur tekanan baru diarsir dengan warna kuning

Page 93

Basic Air Intake & Exhaust System
Komponen-komponen 1U5470 Engine pressure group

Gambar 186

1. 8T0841 Case 10. 8T0835 Union 1 (two)

2. SEES5677 Conversion Chart 11. 8T0452 Water Manometer (optional).
12. 8T0837 Straight Connector (six)1
3. 8T0846 Pressure Gauge 13. 8T0836 Elbow Fitting (six) 1
4. 8T0838 Bulkhead Fitting (eight)1 14. 8T0821 Tubing3, 16 m (52,5 ft).

5. 1U5469 Pressure Gauge (or optional 15. 6V6045 Accessories Case and

8T0840 Pressure Gauge). NEEG2061 Accessories Label. 1/8.

6. 8T0839 Differential Pressure Gauge.

7. 8T0848 Pressure Gauge (theree)
8. 8T3153 Foam Blok2

9. 6V6155 Packing Set Base.

18T0835 Union, 8T0836 Elbow Fitting, 8T0837 Straight Connector dan 8t0838 Bulkhead Fitting
dapat digunakan kembali. “Tube fitting untuk applikasi dalam rentang tekanan vakum sampai 1720
kPa (250 psi) dan temperatur berkisar dari -12˚C sampai 200˚C (10˚F sampai 400˚F).

2Opsional 8T3117 Foam Block dapat diposisikan di dalam tutup (lid) 8T0841 Case untuk menahan
optional 8T0452 Water manometer di dalam rangka dengan 1U5470 Engine pressure group.

38T0821 Tubing adalah suatu kumparan 16 m (52,5 ft) pipa nilon bening memungkinkan pengguna
melihat fluida di dalamnya sebelum dan selama digunakan.

6V6132 Cable Tie dapat digunakan untuk mengikat pipa ke engine sehingga tidak bersentuhan
dengan permukaan panas. Ikatan ini dapat digunakan kembali. Untuk melonggarkan ikatan, dorong
ke belakang pada tang dan tarik keluar pada strap.

SEES5677 Conversion Chart menggunakan satuan SI kPa sebagai satuan dasar pengukurannya.
Diagram tersebut telah dibulatkan ke ukuran praktis terdekat. Diagram tersebut juga
memungkinkan konversi dari kPa menjadi psi, inch Hg, mmHg, cmHg, inH2O, ftH2O, cmH2O, atm,
bar, dan kg/cm2. Diagram tersebut dicetak pada bahan yang tahan terhadap oli dan air.

Page 94

Basic Air Intake & Exhaust System
Aksesoris Pilihan
8T3047 Button (Finger Release)

Gambar 187

Gambar 188 – 8T3047 Button yang dipasang pada tool group.
8T3047 Button (1) menjepit pada bulkhead fitting seperti diperlihatkan. Pemasangan button ini
pada bulkhead fitting memungkinkan tubing dilepas tanpa membutuhkan alat. Untuk melepas
tubing dari sebuah fitting yang dilengkapi dengan sebuah button, tekan tombol tersebut, kemudian
tarik tubing keluar dari fitting.
Untuk pemasangan permanen, button dapat dilem pada fitting.
8T0452 Manometer

Gambar 189

8T0452 Manometer digunakan untuk membaca tekanan statis, vakum, atau tekanan diferensial
pada range 50 cmH2O – 0 – 50cmH2O (untuk range total 100 cmH2O).
Spesifikasi
Range Temperatur Pengoperasian:
-1˚C sampai 60˚C (30˚F sampai 140˚F) untuk differential pressure gauge.
-18˚C sampai 71˚C (0˚F sampai 160˚F) untuk semua gauge yang lain.

Page 95

Basic Air Intake & Exhaust System

Ketepatan Gauge
± 2 persen dari skala penuh untuk differential pressure gauge. SAE Grade A (± 1,5 sampai 1
persen dari skala penuh untuk semua gauge yang lain.
Range Vakum dan Tekanan:
100 kPa (15 psi) untuk differential pressure gauge, skala penuh untuk semua gauge yang lain
(vakum dibawah pembacaan paling rendah dan tekanan di atas skala penuh akan merusak
ketepatan semua gauge seperti itu).
Posisi Pengoperasian
Posisi tidak berpengaruh terhadap differential pressure gauge. Jika gauge tersebut telah disetel
secara mekanis pada NOL dalam posisi tes. Pada semua gauge yang lain, posisi tidak
berpengaruh terhadap ketepatan.
Media Tekanan
Differential pressure gauge – udara dan gas bersih saja (tidak ada zat air).
Semua gauge yang lain – udara, gas dan zat cair (oli, air, anti-freeze, bahan bakar, dsb.).
CATATAN: JANGAN menggunakan asam atau zat cair yang sangat korosif lainnya di dalam
gauge.
Ukuran: 390 mm x 310 mm x 190 mm (15,4” x 12,2” x 7,5”).
Bobot: 6,8 Kg (13,1 lbs).
Uraian Tentang Alat Ukur (Gauge)

Gambar 190

Differential Pressure Gauge
8T0839 Differential Pressure Gauge (1) dapat membaca perbedaan antara dua tekanan. Gauge ini
memiliki range 0 sampai 12 kPa (0 sampai 50 inH2O) dan memiliki range keakuratan dalam ± 0,25
kPa (± 1,0 inH2O).
8T0839 Differential Pressure Gauge memiliki dua buah inlet port. Kedua inlet port ini diidentifikasi
sebagai berikut:
*Satu port adalah untuk tekanan yang lebih tinggi dan diidentifikasi dengan kata TEKANAN.
*Port yang lain adalah untuk tekanan yang lebih rendah dan diidentifikasi dengan kata VACUUM.
Gauge ini akan menunjukkan perbedaan antara kedua tekanan tersebut.
Jika satu port dibiarkan terbuka ke arah atmosfir, gauge tersebut dapat digunakan untuk mengukur
perbedaan antara tekanan atmosfir dan tekanan pengetesan.

Page 96

Basic Air Intake & Exhaust System

Jika port TEKANAN (PRESSURE) dihubungkan, dan VACUUM port dibiarkan terbuka, gauge
tersebut dapat digunakan untuk membaca tekanan positif (seperti exhaust back pressure ( tekanan
balik exhaust) yang disebabkan oleh muffler).

Jika VACUUM port dihubungkan dan PRESSURE port dibiarkan terbuka ke arah atmosfir, vacuum
dapat dibaca (seperti hambatan inlet melalui sebuah air cleaner).

Jika kedua port dihubungkan ke tekanan positif (seperti tekanan pengaliran gas dan tekanan inlet
manifold pada turbocharged natural gas engine), gauge tersebut akan membaca perbedaan antara
kedua tekanan.

Gauge ini memiliki seketup penyetel nol (zero adjusting screw). Bila perlu, setel skerup tersebut
sehingga gauge membaca nol tanpa hubungan ke gauge fitting.

Pressure Gauge (Alat Ukur Tekanan)

8T0846 Pressure Gauge (2) dapat mengukur tekanan 0 sampai 1.000 kPa (0 sampai 145 psi).
Aplikasi umum untuk gauge ini adalah pengukuran tekana oli, dan tekanan cut-in, cut-out pada air
compressor (kompresor udara).

870848 Pressure Gauge (3) dapat digunakan untuk mengukur tekanan 0 sampai 400 kPa (0
sampai 58 psi).

Penggunaan umum untuk kedua gauge ini adalah pengukuran tekanan bahan bakar, tekanan
intake manifold pada turbocharged diesel engine, tekanan sistem pendingin dan penyeimbangan
tenaga pada diesel engine dalam aplikasi engine banyak (multiple engine application).

1U5469 pressure gauge (4) adalah alat pengukur tekanan yang dapat digunakan untuk mengukur
tekanan 0 sampai 200 kPa (0 sampai 60 inHg). Penggunaan umum untuk gauge ini adalah untuk
pengukuran tekanan intake manifold pada turbocharged diesel engine. Valve (5) membiarkan
pemilihan salah satu pressure port (6 atau 7).

Optional Compound Pressure Gauge

8T0840 Pressure Gauge adalah sebuah alat pengukur tekanan compound (compound pressure
gauge) yang dapat digunakan untuk mengukur tekanan 0 sampai 100 kPa (0 sampai 30 inHg) dan
vacuum 0 sampai 100 kPa (0 sampai –30 inHg). Penggunaan umum untuk gauge ini adalah
pengukuran tekanan intake manifold pada natural gas and gasoline engine (engine gas alam dan
bensin), dan penyeimbangan tenaga engine yang berbahan bakar gas alam dalam berbagai
aplikasi engine (multiple engine application).

Valve (bagian 1U5554 Panel Assembly tambahan) memungkinkan pemilihan satu dari dua
pressure port atau vacuum port yang juga merupakan bagian dari 1U5554 Panel Assembly.

CATATAN: 8T0840, 8T0846, 8T0848 dan 1U5469 gauge dilengkapi dengan bahan pelumas
glycerin. Bahan pelumas ini mengelilingi sepenuhnya semua komponen bergerak di dalam gauge
tersebut. Bahan pelumas glycerin ini meningkatkan keakuratan dan usia pakai gauge. Bahan
pelumas ini juga berfungsi untuk menghambat denyut tekanan input.

Hubungan Pressure Group ke Engine

1. 8T0836 Elbow Fitting dan 8T0837 Straight Connector adalah tube fitting yang dapat digunakan
kembali. Komponen ini dijabarkan di dalam topik yang berjudul Komponen-komponen 1U5470
Engine pressure group di dalam publikasi ini. Fitting-fitting ini dapat dipasang kedalam port NPT
berukuran 1/8” pada semua engine Caterpillar dengan menggunakan sebuah 7/16” box and
wrench, atau sebuah 7/16” open and wrench.

Page 97

Basic Air Intake & Exhaust System

Gambar 191

8T0837 Straight Connector dapat dipasang dengan menggunakan sebuah 7/64” hex wrench
jika akses ke port terbatas.
2. Untuk menghubungkan 8T0821 Tubing ke fitting manapun, dorong tubing sepenuhnya masuk
ke dalam fitting. Sebuah internal O-ring seal, dan sebuah internal slotted collet mechanism di
dalam bulkhead titting akan mengunci pada diameter luar tubing untuk menahan fitting. Ini
memberikan hubungan cepat dengan penyekatan (sealing) total.
PERINGATAN:
Pastikan bahwa tidak ada tekanan di dalam tubing sebelum dilepas dari fitting. Oli panas dapat
menyembur dan menyebabkan cidera pada orang.

Gambar 192

Untuk melepas tubing dari fitting, tekan pada collet dengan obeng (screwdriver), sambil menarik
keluar tubing.

Penggunaan Engine pressure group dengan Instrumen Pengetesan Lain

Gambar 193 Gambar 194

Page 98

Basic Air Intake & Exhaust System

1U5470 Engine pressure group (1) harus digunakan bersama 6V3121 Multitach Group dan 6V4060
Set Point Indicator (2), ketika memeriksa kinerja engine. (6V4060 Set Point indicator digunakan
hanya pada diesel engine saja).

Ruang telah disediakan di dalam 8T0841 Case untuk menyimpan 6V4060 Set Point indicator dan
komponen-komponen yang diperlukan 6V3121 Multitach Group (seperti 5P7366 Power Cable (3),
5P7362 Tach Cable (4), 6V2100 Multitach (5), 5P7360 Tach Generator (6), dan 1P7446 Rack
Contact Cable (7).

Untuk memperoleh keterangan mengenai penggunaan multitach group, baca Petunjuk Khusus
SEHS7807, yang berjudul Menggunakan 6V2100 Multitach Group dan 6V3121 Multitach Group.

Untuk memperoleh informasi mengenai penggunaan set point indicator, baca Petunjuk Khusus
SEHS7931 yang berjudul Menggunakan 6V4060 Enggine Set Point Indicator Group.

Penggunaan dan Perawatan 8T0452 Manometer

8T0452 Manometer dapat digunakan hanya untuk mengukur tekanan udara dan gas bersih saja.
Tidak ada media tekanan zat cair yang dapat digunakan pada manometer. Untuk memperoleh hasil
pengukuran yang akurat, Anda harus menggantung manometer dalam posisi vertikal.

CATATAN:

Manometer tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan di atas 345 kPa (50 psi) atau udara
vakum lebih tinggi dari –67 kPa (-20 inHg). Jika manometer diisi dengan air, maka manometer ini
harus dilindungi dari pembekuan air ketika temperatur mencapai 0˚C (32˚F) atau lebih rendah.

8T0452 Manometer dilengkapi dengan sebuah skala metrik baja fleksibel dan sebuah penyetelan
NOL geser (sliding ZERO adjustment). Manometer tersebut dapat diisi dengan air raksa atau air
suling. Sebotol bahan pembasah jenuh Fluorescein berwarna hijau digunakan pada unit ini.

CATATAN:

Manometer tidak dapat digunakan pada oli pengukur merah dengan berat jenis 0,826. Air raksa
atau air suling adalah satu-satunya media pengukur yang diperbolehkan.

Pengisian

Gunakan 0,946 L (1 quart) air suling, kemudian tambahkan 22,2 mL (0,75 oz) dari botol Dwyer A-
126 konsentrat warna hijau Fluorescein. Lepaskan tubing connector dari manometer dan
campurkan fluida tersebut sampai ketinggian permukaan menengah (mid-point level).

Kocok manometer untuk mengeluarkan gelembung udara. Geser skala sehingga tanda nol lurus
dengan meniscus pada kedua kolom fluida.

Untuk memperoleh hasil pembacaan dalam cm air raksa, isi dengan 13,6 SP.Gr. Air raksa yang
disaring tiga kali (triple distilled mercury). Bila manometer digunakan bersama air raksa, beberapa
perubahan warna vinyl tubing biasanya akan terjadi.

Pembacaan

Hubungkan manometer ke sumber tekanan, vacuum atau tekanan diferensial. Bila tekanan
diberikan, tambahkan jumlah sentimeter dimana satu kolom bergerak ke NAIK, sampai jumlah
pada kolom yang lain bergerak TURUN. Ini adalah hasil pembacaan tekanan. Jika pembacaannya
diharapkan dalam satuan pengukuran lain, gunakan diagram konversi.

Jika satu kolom harus bergerak lebih jauh dari kolom yang lain, karena terjadi variasi kecil dalam
tube I.D. atau karena tekanan yang diberikan, akurasi hasil pembacaan tekanan yang diperoleh
tidak terganggu.

Page 99

Basic Air Intake & Exhaust System

U-tube manometer adalah alat pengukur utama yang menunjukkan tekanan berdasarkan
perbedaan ketinggian dua kolom fluida. Kenyataan bahwa satu kolom bergerak lebih jauh dari
kolom yang lain tidak mempengaruhi ketepatan pembacaan.

Kedua sisi manometer harus berada pada ketinggian yang sama dan harus menunjukkan ke titik
NOL sebelum tekanan diukur. Perangkap pengaman tekanan (pressure safety trap) dalam bagian
atas kedua kolom manometer mencegah hilangnya fluida karena kenaikan tekanan, atau karena
tekanan melebihi range tekanan instrumen.

Jika fluida di dalam satu sisi manometer lebih tinggi dari fluida di dalam sisi lainnya, maka pressure
safety trap mungkin mengalami udara terkunci (air lock). Dengan memberikan sedikit tekanan
udara pada salah satu input port pada manometer tersebut, air lock tersebut biasanya akan lepas.
Jika air lock tersebut tidak lepas, geser sebuah kawat kecil atau instrumen serupa lainnya ke dalam
input pitting. Dorong ke bawah secara perlahan pada metal trap untuk melepas air lock. Lepaskan
kawat atau instrumen yang digunakan untuk mendorong pada trap tersebut.

Pembersihan

Cara terbaik melakukan pembersihan adalah dengan menggunakan sedikit sabun murni dan air.
Hindari sabun cair atau zat pelarut. Bilas secara menyeluruh dengan air bening untuk membuang
semua sabun. Keringkan secara sempurna sebelum diisi kembali dengan air raksa.

Pada saat manometer tidak digunakan, pasang plug di dalam 8T0837 Straight Connector (inlet
fitting). Ini akan membantu mencegah kehilangan fluida selama penyimpanan. Empat plug
digunakan pada masing-masing group.

Ketepatan dan Kalibrasi Gauge

8T0840 Pressure Gauge, 8T0846 Pressure Gauge, 8T0848 Pressure Gauge, dan 1U5469
Pressure Gauge

5P8558 Calibration Group dan 2D2825 Hydraulic Pump harus digunakan untuk mengkalibrasi alat-
alat pengukur ini setiap enam bulan, seperti yang diperlihatkan di dalam Service Quality Guide,
form SEBF3500 (Bulleting No. TC-1). Gunakan lima test point sebagai acuan untuk memeriksa
kalibrasi masing-masing gauge. Toleransi kalibrasi adalah sebagai berikut:

Ketepatan Gauge

Persentase

Gauge Range Ketepatan Ketepatan Toleransi Kalibrasi
8T0846 Skala yang Diterima
ST0840
Penuh

250 sampai 750 ± 10 kPa ± 18 kPa

A kPa 1,0 (± 1,4 psi) (± 2,2 psi)

(37 sampai 109 psi)

0 sampai 250 kPa ± 15 kPa ± 21 kPa
B (0 sampai 37 psi)
1,5 (± 2 psi) (± 2,8 psi)

750 sampai 1000 ± 15 kPa ± 21 kPa

C kPa 1,5 (± 2 psi) (± 2,8 psi)
(109 sampai 145

psi)

-50 sampai 50 kPa ± 2 kPa ± 8 kPa

A (-30 sampai –14 1,0 (± 6 inHg) (± 1,1 psi)
inHg) (± 0,3 psi)

(-15 sampai 7 psi)

Page 100


Click to View FlipBook Version