PT. Prasasta Apta Tara
Prasasta Learning Centre
Manual Book
Drive Lines
DOCUMENT NO.
This document is the property of PT PRASASTA APTA TARA. Making copies is prohibited without
authorized permission from Research & Development Division. Only authorized copies can be
used as working references.
Catatan Revisi Uraian Singkat Revisi Dipersiapkan Diperiksa Disetujui
Rev. Tanggal
Oleh Oleh Oleh
Drive Lines
DAFTAR ISI
TOPIK 1 KOMPONEN KOMPONEN DAN CARA KERJA ..................................................................... 4
1.0 FUNGSI .................................................................................................................................... 4
1.1 JENIS-JENIS ............................................................................................................................ 4
1.2 UNIVERSAL JOINT .................................................................................................................. 7
1.3 PELUMASAN.......................................................................................................................... 10
1.4 SLIP JOINT............................................................................................................................. 12
1.5 CENTRE SUPPORT BEARING .............................................................................................. 12
1.6 RANCANGAN DRIVESHAFT.................................................................................................. 13
1.7 DRIVESHAFT PHASING ........................................................................................................ 15
1.8 INSPEKSI DRIVESHAFT - PENDAHULUAN .......................................................................... 16
1.9 IDENTIFIKASI MASALAH / PROBLEM DIAGNOSIS............................................................... 22
1.10 CHAIN DRIVE......................................................................................................................... 30
1.11 RODA-RODA (WHEEL) UNTUK CHAIN DRIVE...................................................................... 32
TOPIK 2 PELEPASAN DAN PEMASANGAN DRIVE SHAFT.............................................................. 36
2.0 KOMPONEN-KOMPONEN YANG DISERVIS......................................................................... 36
2.1 QUICK DISCONNECT ONE-PIECE DRIVE SHAFT................................................................ 36
2.2 QUICK DISCONNECT MULTIPLE PIECE TYPE..................................................................... 41
2.3 MODEL COMPANION FLANGE ONE-PIECE ......................................................................... 50
2.4 MODEL COMPANION FLANGE TWO PIECE......................................................................... 53
2.5 MULTIPLE-PIECE DRIVESHAFT ........................................................................................... 56
TOPIK 3 MENGGANTI UNIVERSAL JOINT DI DALAM DRIVE SHAFT.............................................. 57
3.0 MEMBONGKAR UNIVERSAL JOINT...................................................................................... 57
3.1 MERAKIT UNIVERSAL JOINT................................................................................................ 61
TOPIK 4 MENGGANTI CENTER BEARING DI DALAM DRIVE SHAFT.............................................. 70
4.0 MEMBONGKAR CENTER BEARING ..................................................................................... 70
Page 3
Drive Lines
TOPIK 1
KOMPONEN KOMPONEN DAN CARA KERJA
1.0 FUNGSI
Driveline di dalam kendaraan berat manapun terdiri dari satu atau lebih Driveshaft. Driveshaft ini
mentransmisi gerakan putar melalui sudut tetap atau sudut variabel sambil membiarkan terjadi
perubahan kompensasi dengan memanjang.
Salah satu komponen yang paling umum digunakan untuk mentransmisi tenaga antara transmisi dan
driving axle pada kendaraan berat adalah Driveshaft (propeller shaft atau tail shaft).
Ini adalah rakitan (assembly) yang terdiri dari satu atau lebih universal joint yang menggunakan
konstruksi solid atau tabung (tube).
Driveshaft harus dirancang untuk:
1. Mentransmisi torsi melalui suatu sudut
2. Berputar / rotate pada kecepatan yang diperlukan
3. Memberikan aliran torsi yang lancar / smooth, tidak terputus
4. Berubah panjang ketika beroperasi
5. Berubah sudut ketika beroperasi
6. Bekerja di luar kecepatan kritis
7. Bebas getaran / Free vibration
Driveshaft harus mentransmisi torsi dan transmisi ke driving axle melalui perubahan sudut/angle dan
panjang/length yang konstan. Driveshaft harus mampu mentransmisi torsi gear rendah maksimum yang
ditimbulkan oleh engine ratio dan transmission ratio, dan menahan setiap beban kejut/shock yang
mungkin timbul.
Driveshaft juga harus mampu berputar pada kecepatan maksimum yang diperlukan untuk operasi
kendaraan. Kecuali bila overdrive pada kecepatan maksimum yang diperlukan untuk operasi
kendaraan. Kecuali adalah kecepatan engine normal. Jika overdrive ratio dipasang, kecepatan
Driveshaft ditingkatkan berdasarkan overdrive ratio.
1.1 JENIS-JENIS
Kendaraan berat menggunakan kombinasi tiga jenis shaft, tergantung dari susunan transmisi dan
driving axle-nya. Untuk semua tujuan praktek, jenis-jenis Driveshaft ini dapat digolongkan sebagai two
joint and shaft assembly, permanent joint and shaft assembly, and short-coupled joint assembly.
Masing-masing assembly ini terdiri dari komponen-komponen yang sama seperti Yoke, universal joint
dan shaft, dan komponen-komponen tersebut dapat digunakan dalam berbagai kombinasi Driveline.
Page 4
Drive Lines
Two joint and Shaft assembly (Driveshaft)
Gambar 1
Two joint and shaft assembly terdiri dari dua buah universal joint (Gambar 1), sebuah slip joint dan
sebuah shaft (atau tube) section. Komponen-komponen tersebut kadang-kadang disebut sebagai two
piece Driveshaft dan digunakan di dalam setiap Driveline dimana terjadi fluktuasi sudut dan panjang.
Komponen-komponen tersebut dapat digunakan sendiri sebagai Driveline yang lengkap atau sebagai
komponen akhir sebuah multiple section Driveline (Driveline banyak bagian).
Single two joint and shaft assembly sering digunakan pada kendaraan penggerak tunggal dengan alas
roda pendek (short wheelbase single-drive vehicle). Driveline mentransmisi torsi dari gearbox output
shaft ke pinion pada final drive assembly di dalam rear axle yang, pada gilirannya, dipasang pada
suspensi belakang (rear suspension).
Jika suspensi bekerja, axle naik dan turun secara terus menerus dalam bentuk lengkungan (arc) yang
ber-pivot pada front spring eye atau torque arm mounting.
Gambar 2
Seperti diperlihatkan pada Gambar 2, lengkungan ini menyebabkan rear axle juga bergerak maju dan
mundur yang kemudian mengubah sudut pinion. Bagian depan pinion juga didorong ke atas selama
akselerasi dan ke bawah selama pengereman (breaking).
Walaupun adanya berbagai gerakan tersebut, Driveshaft harus mentransmisi torsi secara terus
menerus dan lancar. Driveshaft yang digunakan dalam situasi ini terdiri dari dua buah universal joint dan
sebuah slip joint untuk mengakomodasi perubahan panjang. Satu universal joint dipasang pada satu
ujung shaft dan yang lain dipasang pada slip joint yang biasanya terletak pada ujung transmisi pada
Driveshaft.
Page 5
Drive Lines
Permanent joint and Shaft assembly (Center Bearing Shaft)
Gambar 3
Permanent joint and shaft assembly (atau jackshaft) pada dasarnya adalah memberi
sambungan (extension member) sebuah Driveline (Gambar 3).
Permanent joint dan shaft assembly digunakan semata-mata untuk menambah panjang Driveline
dimana, karena kecepatan putar dan panjang Driveline total, single two joint dan shaft assembly, satu
ujung jenis Driveshaft ini selalu dihubungkan ke, dan ditopang oleh, output shaft pada gearbox atau
transfer case, sedangkan ujung yang lain ditopang oleh center support (atau midship center) bearing.
Gambar 4
Seperti diperlihatkan pada Gambar 4, jenis Driveshaft ini terdiri dari sebuah single fixed universal joint
dan sebuah splined stubshaft yang dipasang melalui center support bearing untuk dihubungkan dengan
universal joint pada Driveshaft berikutnya.
Page 6
Drive Lines
Short-coupled joint assembly
Gambar 5
Short-coupled joint assembly (atau Yoke shaft) digunakan jika terjadi kekurangan ruangan, seperti
antara gearbox dan transfer case. Seperti diperlihatkan pada Gambar 5, short-coupled joint assembly
mirip dengan two joint and shaft assembly kecuali bahwa bagian tubing tidak digunakan.
1.2 UNIVERSAL JOINT
Cara kerja
Gambar 6 – Prinsip kerja dasar sebuah cross universal joint
Fungsi universal joint adalah menghubungkan dua buah shaft sambil memungkinkan gerakan putar dan
torsi dari satu shaft untuk ditransmisi ke shaft yang lain, walaupun kedua shaft tersebut mungkin berada
pada sudut yang berbeda dengan yang lainnya dan berada pada bidang yang berbeda.
Page 7
Drive Lines
Sebagian besar universal joint yang digunakan pada kendaraan-kendaraan berat adalah Cardan joint,
Hookes joint atau Cross joint. Prinsip dasar pengoperasian jenis universal joint ini diperlihatkan pada
Gambar 6.
Shaft A dibentuk ke dalam sebuah fork (Yoke) pada ujungnya, dan berputar di dalam fork ini adalah
potongan vertikal cross C. Oleh karena itu, cross tersebut dapat berputar (pivot) di sekeliling aksis X-X
terhadap shaft A. Shaft B yang lain juga dibentuk ke dalam fork tetapi tegak lurus terhadap fork pada
shaft A.
Ber-pivot di dalam fork ini adalah potongan horisontal cross C. Oleh karena itu, cross ini juga berputar di
sekeliling sumbu Y-Y terhadap shaft B. Jika shaft A dapat berputar di sekeliling cross pada sumbu X-X
dan shaft B dapat juga berputar di sekeliling cross pada sumbu Y-Y, ini memungkinkan shaft A ber-pivot
pada sudut berapapun terhadap shaft B.
Gambar 7
Universal joint jenis cross memiliki satu keunggulan utama. Jika input shaft berputar pada kecepatan
konstan mutlak, kecepatan output shaft tidak akan konstan, tetapi akan lebih cepat pada dua titik
selama setiap putaran, dan lebih lambat pada dua titik selama setiap putaran.
Besaran variasi kecepatan tergantung dari sudut antara kedua shaft dan akan nol jika sudut tersebut
nol. Variasi ini diperlihatkan dalam bentuk grafik pada Gambar 7.
Gambar 8
Variasi kecepatan putar dari universal joint jenis single cross dibatalkan bila universal joint jenis second
cross digunakan. Second universal joint ini dipasang pada ujung lain Driveshaft dan Yoke untuk kedua
universal joint tersebut berada dalam fase yang sama satu sama lain (lurus dan paralel).
Page 8
Drive Lines
Konstruksi
Gambar 9
Seperti diperlihatkan pada Gambar 9, universal joint jenis cross terdiri dari sebuah cross atau spider
dengan empat buah bearing journal, dimana empat needle roller bearing dipasang.
Gambar 10
Bearing journal ini (Gambar 10) menahan beban yang sangat tinggi untuk ukurannya sambil berosilasi
pada kecepatan tinggi.
Page 9
Drive Lines
Gambar 11
Bearing-bearing disekat secara terpisah untuk menahan bahan pelumas dan mencegah masuknya
kontaminan. Universal joint bearing dikandung oleh fork pada Driveshaft Yoke, dan oleh fork pada
transmisi atau driving axle Yoke. “Companion flange” sering digunakan sebagai pengganti transmisi dan
driving axle Yoke.
1.3 PELUMASAN
Gambar 12 – Bagian cross assembly
Heavy-duty universal joint memiliki lubang saluran oli yang dibor menyilang dan groove pada ujung
trunnion untuk memungkinkan pelumasan needle bearing yang mudah. Satu atau dua grease fitting
memungkinkan U-joint dapat dilumasi.
Page 10
Drive Lines
Yang dipasang ke dalam bagian tengah masing-masing trunnion (proyeksi cylinder pada masing-
masing sisi) pada beberapa U-joint adalah sebuah Stand pipe (suatu jenis check valve), yang
mencegah aliran balik bahan pelumas cair yang panas yang ditimbulkan selama pengoperasian.
Bila universal joint tidak beroperasi, satu atau lebih ujung cross akan naik (Gambar 12). Tanpa Stand
pipe, bahan pelumas akan mengalir keluar dari lubang saluran atas dan trunnion, yang menyebabkan
startup kering sebagian. Stand pipe memastikan pelumasan trunnion dan needle bearing setiap kali
universal joint dioperasikan. U-joint lain memiliki check valve karet di dalam masing-masing cross yang
melaksanakan fungsi yang sama.
Jenis-jenis
Gambar 13
Universal joint dihubungkan ke Yoke dengan berbagai cara. Gambar 13 memperlihatkan empat metode
yang paling umum untuk menghubungkan U-joint dengan round bearing cup.
Yoke yang ujungnya berbentuk setengah lingkaran (half round end Yoke) dihubungkan ke U-joint
dengan bearing strap atau U-bolt. Yoke yang ujungnya berbentuk lingkaran penuh (full round end Yoke)
menggunakan snap ring atau bearing plate untuk memasang joint di dalam lubang Yoke.
Gambar 14
Universal joint jenis bersayap seperti diperlihatkan pada Gambar 14 adalah jenis yang paling umum
digunakan dalam aplikasi pengangkutan tanah (earth moving application).
Page 11
Drive Lines
1.4 SLIP JOINT
Gambar 15
Fungsi slip joint adalah untuk memungkinkan Driveshaft mengubah panjang sambil berputar dan
mentransmisi beban torsi. Seperti diperlihatkan pada Gambar 15, slip joint terdiri dari sebuah male
splined tube shaft (stub) shaft dan sebuah female splined slip Yoke (sleeve).
Cap yang berulir digunakan untuk menahan seal bahan pelumas (lubricant seal). Karena sliding spline
harus menopang Driveshaft dan mampu meluncur/bergeser di bawah beban torsi penuh, maka spline
yang keras dan halus digunakan untuk memberikan kekuatan dan resistensi terhadap aus.
Beberapa slip joint stub shaft (male section) diberikan bahan anti friksi. Bahan ini adalah bahan teflon
(TM) dimana bagian yang dipasak dicelup selama pembuatan.
Keunggulan perawatan ini adalah bahwa friksi splined berkurang pada saat beban pada splined
meningkat yang menyebabkan masa pakai splined menjadi lebih lama. Perawatan ini umumnya dikenal
sebagai Glidecote (TM).
Slip joint lain dilumasi dengan gemuk melalui sebuah grease neeple seperti diperlihat-kan pada Gambar
15.
1.5 CENTRE SUPPORT BEARING
Gambar 16
Center support bearing (Gambar 16) digunakan bila jarak antara transmisi (atau transmisi tambahan)
dan rear axle terlalu jauh untuk dijangkau dengan sebuah single Driveshaft. Center Support bearing
dihubungkan ke frame dan mensejajarkan kedua Driveshaft penghubung. Bearing ini juga menyerap
guncangan getaran yang ditimbulkan di dalam frame atau Driveline.
Page 12
Drive Lines
Center support bearing terdiri dari sebuah bracket baja cap (stamped steel bracket) yang digunakan
untuk mensejajarkan dan mengikat bearing pada frame. Sebuah dudukan karet (rubber mount) di dalam
bracket mengelilingi bearing (Gambar 17).
Bearing yang disekat menopang dua connecting Driveshaft (Driveshaft penghubung), sedangkan
dudukan bearing karet sintetis (synthetic rubber bearing mount) menyerap guncangan getaran. Center
support biasanya dijumpai pada Driveshaft lebih dari 60” (150cm). Center support disebut juga sebagai
hanger bearing.
1.6 RANCANGAN DRIVESHAFT
Ada dua jenis dasar rancangan Driveline yang mentransmisi torsi ke roda-roda; yaitu:
1. Jenis parallel joint (sambungan paralel)
2. Jenis Non-parallel atau broken back
Gambar 18 – Rancangan Parallel Joint Drive Line
Dalam jenis paralel, semua flensa (flange) dan Yoke di dalam Driveline sejajar satu sama lain dengan
sudut kerja joint A dan B pada shaft sama dan berhadapan, yaitu, jika transmission main shaft center
line diturunkan empat derajat dari bidang horisontal, center line pada bagian depan center pinion harus
naik empat derajat.
Page 13
Drive Lines
Gambar 19 – Driveshaft jenis “Non-parallel”; Sudut “A” dan “B” adalah sama
Pada instalasi jenis non-parallel (broken back), sudut kerja joint pada A dan B adalah sama, namun
demikian, flange/Yoke tidak sejajar, yaitu jika flange atau Yoke diturunkan 3 derajat dari bidang
horisontal, sedangkan axle pinion flange dinaikkan 12 derajat, sudut kerja (A&B) Driveshaft ini harus
sama untuk shaft agar bekerja lancar.
Sudut-sudut Kerja Driveshaft Universal joint
Universal joint memiliki sudut maksimum dimana joint ini mampu mentransmisi torsi dengan lancar;
sudut ini tergantung dari sebagian dari ukuran dan rancangan joint.
Melampaui sudut kerja maksimum yang dianjurkan akan sangat mengurangi masa pakai universal joint.
Sudut-sudut besar yang dipadukan dengan rpm tinggi merupakan kombinasi terburuk, yang dapat
mengakibatkan masa pakai universal joint menjadi lebih pendek karena getaran berlebihan dan fluktuasi
kecepatan yang tidak merata.
Secara ideal, sudut kerja pada masing-masing ujung Driveshaft harus sama atau dalam satu derajat
antara satu sama lain, memiliki sudut kerja maksimum 3 derajat dan sekurang-kurangnya sudut kerja
setengah derajat.
Kecepatan putar (RPM) Driveshaft merupakan faktor utama dalam menentukan sudut kerja maksimum
yang diperbolehkan. Baca tabel di bawah ini.
Kecepatan Putar (RPM) Sudut Kerja Maksimum
Driveshaft
1500 11º30’
2000 8º40’
2500
3000 7º
3500 5º50’
4000
4500 5º
5000 4º15’
3º40’
3º15’
Dengan sudut-sudut kerja yang sama, driving shaft (shaft penggerak) dan driven shaft (shaft yang
digerakkan) akan berputar pada kecepatan yang konstan dan sama.
Jika sudut-sudut kerja dua universal joint yang berhadapan berubah-ubah lebih dari satu derajat,
Driveshaft tersebut tidak akan berputar dengan lancar, dan akan terjadi getaran yang berlebihan.
Sudut-sudut menjadi lebih besar jika suspensi kendaraan melentur untuk melintasi rintangan, ini terjadi
pada kecepatan rendah, sehingga bukan merupakan masalah besar kecuali bila sudut-sudut Drive Line
untuk dimulai.
Page 14
Drive Lines
1.7 DRIVESHAFT PHASING
Gambar 20 – Driveshaft akan menambah dan mengurangi
kecepatan setelah masing-masing putaran
Heavy-duty universal joint memiliki karakteristik yang unik. Karena heavy-duty universal joint selalu
bekerja pada suatu sudut, mereka tidak mentransmisi torsi yang konstan atau berputar pada kecepatan
yang seragam selama putaran 360 derajatnya (Gambar 20).
Gambar 21 – Dua buah universal joint berada pada fase yang sama akan
menghilangkan fluktuasi kecepatan di dalam Driveshaft.
Pada drive Yoke yang bekerja pada RPM konstan, Driveshaft akan menambah dan mengurangi
kecepatan setelah setiap putaran.
Untuk mengatasi fluktuasi kecepatan Driveshaft ini, dua buah universal joint digunakan dan ditempatkan
dalam fase yang sama (in-phase) (Gambar 21).
Gambar 22 – Sebuah Driveshaft berada dalam fase yang sama ketika lug
pada tube Yoke dan slip Yoke lurus satu sama lain.
Bila berada dalam fase yang sama (in-phase), slip Yoke lug dan tube Yoke lug lurus (Gambar 22).
Biasanya, ini adalah kondisi yang ideal dan memberikan putaran shaft yang lancar.
Harus ada sebuah anak panah pelurus/penyejajar (alignment arrow) yang dicap pada slip Yoke dan
pada tube shaft untuk memastikan phasing yang tepat ketika merakit komponen-komponen ini. Jika
tanda alignment tidak ada, tanda-tanda tersebut dapat ditambahkan sebelum pembongkaran shaft
untuk memastikan perakitan kembali yang tepat.
Page 15
Drive Lines
1.8 INSPEKSI DRIVESHAFT - PENDAHULUAN
Driveshaft harus diinspeksi dengan cermat sesuai dengan interval penyervisan yang dianjurkan pabrik
pembuat kendaraan yang asli.
Sebelum menginspeksi Driveshaft, semua beban harus dilepaskan dari joint, yaitu kendaraan harus
berada di permukaan yang rata, transmisi harus dalam posisi netral (kecuali transmisi manual) dan rem
parkir harus lepas.
Pastikan roda-roda diganjal untuk mencegah agar kendaraan tidak meluncur.
CATATAN: Prosedur berikut ini harus dilaksanakan sebelum pelumasan universal joint atau slip
member. Penambahan bahan pelumas dapat menutupi kelonggaran di dalam sebuah komponen yang
mulai menunjukkan aus dan perlu diganti.
Sambungan-sambungan Ujung (End fitting)
Gambar 23
Inspeksi secara visual semua input mur atau baut penahan sambungan ujung input dan output untuk
mengetahui apakah terdapat celah antara permukaan-permukaan hubung (mating surface). Jika
terdapat celah, baca pedoman penyervisan dan pemeliharaan transmisi, axle atau transfer case yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat untuk memperoleh spesifikasi fastener yang tepat. Periksa semua
sambungan ujung (end fitting) input dan output apakah terdapat kelonggaran atau bagian belakang
yang patah. Pegang end fitting dengan kedua tangan. Usahakan menggerakkannya secara vertikal dan
horisontal untuk merasakan kelonggaran (Gambar 23).
Seharusnya tidak terjadi gerakan di dalam end fitting terhadap output shaft atau pun input shaft ke
mana end fitting tersebut dihubungkan. Jika terjadi kelonggaran, baca pedoman penyervisan dan
pemeliharaan transmisi, axle atau transfer case yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat untuk
memperoleh spesifikasi end fitting yang tepat.
Page 16
Drive Lines
Gambar 24
Jika end fitting sudah kencang, periksa apakah terjadi kelonggaran radial berlebihan pada transmission
output shaft dan axle input dan output shaft spline terhadap end fitting.
Pegang end fitting dengan kedua tangan, putar dari kiri ke kanan, dengan merasakan kelonggaran atau
selip balik (Gambar 24). Jika terjadi kelonggaran radial, end fitting atau input shaft atau output shaft
mungkin perlu diganti.
Inspeksi secara visual untuk mengetahui apakah penahan bearing (bearing retainer) rusak atau strap
yang tercetak (stamped strap), baut-baut bearing retainer atau baut-baut strap yang longgar, baut-baut
atau mur companion flange yang longgar, spring tab atau baut-baut spring tap yang longgar atau hilang,
tang pada end fitting yang rusak, snap ring yang rusak atau lepas, dan bearing cap yang berputar.
Jika salah satu situasi ini terjadi, penggantian komponen perlu dilakukan. Baca tujuan pembelajaran
untuk prosedur pelepasan dan pemasangan.
Universal joint – Umum
Gambar 25
Periksa apakah terdapat kelonggaran yang berlebihan pada ujung-ujung universal bearing cup
assembly dan trunnion. Pegang inboard Yoke pada Driveshaft dengan kedua tangan. Coba
menggerakkan Yoke ke arah vertikal dan horisontal (Gambar 25). Gerakan yang terjadi seharusnya
kurang dari 0,006 inci (0,15mm) di dalam universal joint kit terhadap inboard Yoke atau outboard Yoke.
Jika kelonggaran lebih dari 0,006 inci (0,15mm), universal joint kit harus diganti. Inspeksi secara visual
semua universal joint kit di dalam Driveshaft assembly.
Jenis-jenis Universal joint yang Dapat Dilumasi Kembali
Page 17
Drive Lines
Gambar 26 – Model yang dapat dilumasi kembali
Periksa apakah semua grease nipple fitting masih ada. Grease nipple fitting seharusnya tidak
hilang/lepas, longgar atau patah (Gambar 26). Jika grease nipple fitting longgar, kencangkan sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Jika grease nipple fitting patah, ganti grease nipple fitting dan kencangkan sesuai dengan spesifikasi
yang disyaratkan. Jika grease nipple fitting hilang/lepas, seluruh universal joint kit perlu diganti. Baca
bagian pelepasan dan pemasangan di dalam manual ini untuk mengetahui prosedur penggantian yang
benar.
Universal joint yang Dilumasi Secara Permanen
Model Plug
Gambar 27 – Model Plug yang Dilumasi Secara Permanen
Universal joint kit model plug yang dilumasi secara permanen tidak dilengkapi dengan grease nipple
fitting. Universal joint kit jenis ini hanya dilengkapi dengan sebuah plug. Pastikan plug tidak hilang/lepas,
longgar atau patah (Gambar 27). Jika plug longgar, kencangkan sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan. Jika plug hilang atau patah, seluruh universal joint kit perlu diganti.
Model Bentuk Jaring (Net-Formed)
Page 18
Drive Lines
Gambar 28 – Model bentuk jaring yang dilumasi secara permanen
Net-formed universal joint tidak dilengkapi dengan grease nipple fitting atau plug dan tidak dapat
dilumasi kembali (Gambar 28).
Slip joint Assembly
Gambar 29
Periksa slip member assembly apakah mengalami kelonggaran yang berlebihan. Gunakan sebuah dial
indicator, pegang tubing di dekat slip member dengan kedua tangan dan coba gerakkan ke arah vertikal
ke atas dan ke bawah terhadap permukaan tanah (Gambar 29). Seharusnya terdapat kelonggaran
terbatas di dalam slip member assembly.
Jika kelonggaran lebih dari 0,012 in (0,30mm) atau lebih besar seperti ditunjukkan oleh dial indicator,
penggantian slip member assembly perlu dilakukan. Baca bagian pelepasan dan pemasangan di dalam
pedoman penyervisan untuk mengetahui prosedur penggantian yang benar.
Model yang Dapat Dilumasi Kembali
Page 19
Drive Lines
Gambar 30
Untuk rancangan inboard slip Yoke assembly dan outboard slip Yoke assembly, periksa untuk
memastikan bahwa slip Yoke welch plug tidak longgar, periksa untuk memastikan bahwa slip Yoke
welch plug tidak longgar, hilang atau rusak (Gambar 30).
Jika salah satu dari situasi ini terjadi, penggantian slip Yoke dan penyeimbangan kembali (rebalancing)
Driveshaft perlu dilakukan.
Gambar 31
Inspeksi secara visual untuk mengetahui apakah grease nipple fitting masih ada, jika memungkinkan,
pada slip Yoke, (Gambar 31). Grease nipple fitting tidak boleh hilang, longgar atau patah.
Jika grease nipple fitting longgar, kencangkan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Jika grease
nipple fitting hilang atau patah, slip member perlu diganti.
Jika slip member assembly berada dalam batas-batas yang dapat diterima, pasang grease nipple fitting
yang baru dan kencangkan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Jangan lupa melumasi
sepenuhnya slip member assembly dengan bahan pelumas yang dianjurkan.
Page 20
Drive Lines
Gambar 32
Periksa slip Yoke seal (Gambar 32). Pastikan seal dipasang dengan benar pada slip Yoke dan tidak
longgar atau rusak.
Jika salah satu situasi ini terjadi, penggantian slip member assembly perlu dilakukan.
Model yang Dilumasi Secara Permanen
Gambar 33
Periksa Yoke shaft boot atau seal can (Gambar 33). Pastikan boot atau seal can dipasang dengan
benar pada Yoke shaft dan tube sleeve dan tidak ada kerusakan atau kelonggaran yang terjadi.
Inspeksi secara visual boot atau seal apakah sobek dan berlubang. Inspeksi boot clamp apakah
mengalami kerusakan.
Jika salah satu situasi ini terjadi, penggantian slip member assembly perlu dilakukan.
Tubing
Periksa Driveshaft apakah bengkok atau pipa-pipa melengkung/bengkok. Jika salah satu situasi ini
terjadi, penggantian seluruh Driveshaft assembly atau tube perlu dilakukan. Pastikan tidak terdapat
tumpukan kotoran pada Driveshaft. Jika terdapat tumpukan kotoran, maka tumpukan tersebut harus
dibuang dengan hati-hati agar tidak merusak Driveshaft.
Center Bearing
Page 21
Drive Lines
Gambar 34
Inspeksi secara visual semua center bearing, end-fitting midship nut untuk mengetahui apakah terdapat
celah antara permukaan-permukaan hubung (mating surfaces) (Gambar 34).
Gambar 35
Inspeksi baut-baut center bearing bracket apakah longgar (Gambar 35).
1.9 IDENTIFIKASI MASALAH / PROBLEM DIAGNOSIS
Page 22
Drive Lines
Masalah Getaran / Vibration – Penyebab Yang Mungkin & Tindakan Perbaikan
Getaran Umum / General Vibration
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan Yang Dapat Dilakukan
Torsi pada cap screw yang menahan
bearing plate tidak cukup. Retensi torque bearing sesuai dengan spesifikasi.
Universal joint aus
Sudut universal joint yang bekerja secara Ganti Universal joint kit.
terus menerus terlalu besar
Kurangi sudut kerja terus menerus universal joint
Sudut-sudut universal joint tidak sama Ganjal (dengan shim) komponen-komponen drive train
untuk menyamakan sudut-sudut universal joint
Keseimbangan dan kelurusan Driveshaft. Luruskan dan seimbangkan
Driveshaft tube rusak Kencangkan dan seimbangkan atau ganti tube
Runout pada drive support shaft dan driven
support shaft Periksa pedoman pabrik pembuat mengenai transmisi
atau axle. Ganti shaft bearing.
Kelonggaran u-joint yang berlebihan untuk Pasang two piece Driveshaft dengan shaft support
kecepatan dan panjang pengoperasian. bearing.
Luruskan dan seimbangkan
Dudukan Diameter Luar longgar pada slip Periksa kelenturan u-joint apakah longgar.
spline Retensi torque bearing sesuai dengan spesifikasi.
Driveshaft terlalu panjang untuk kecepatan Ganti
– beroperasi dalam kondisi kritis
Pasang two piece Driveshaft dengan shaft support
Bobot Driveshaft tidak kompatibel dengan bearing.
engine- dudukan transmisi Gunakan tube yang memiliki diameter lebih besar.
Driveshaft Yoke phasing Pasang two piece Driveshaft dengan shaft support
bearing.
Perbaiki skema dudukan power plant
Baca pedoman pemeliharaan O.E.M. atau tanda
panah kesejajaran pada slip Yoke dan male slip shaft
untuk mengetahui Yoke phasing yang benar.
Gear Rendah Bergetar / Low Gear Shudder
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Reaksi beban secondary couple pada shaft Kurangi sudut-sudut kerja terus-menerus universal joint.
support bearing. Ganjal komponen-komponen drivetrain untuk
menyamakan sudut-sudut U-joint.
Baca pedoman pemeliharaan O.E.M. atau tanda panah
kesejajaran pada slip Yoke dan mail slip shaft untuk
mengetahui Yoke phasing yang benar.
Jika two piece – 3JT drive shaft. Setel panjang shaft
sampai 50-50 atau 40-60 split.
Posisikan kembali shaft support bearing.
Getaran Dalam Rentang Kecepatan Pendek Dibawah Full Drive atau Full Coast
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Page 23
Drive Lines
Eksitasi Torsional / Torsional Excitation Kurangi running angle universal joint.
Tambahkan shim komponen-komponen drivetrain untuk
menyamakan sudut-sudut U-joint.
Getaran / Vibration Dibawah Kondisi Beban Ringan
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Inertia Excitation Kurangi running angle universal joint.
Aus Tidak Normal – Penyebab Yang Mungkin dan Tindakan Perbaikan
Spline Galling Selip
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Kontaminasi (Abrasi) Periksa komponen-komponen. Jika masih dapat
digunakan, bersihkan dan lumasi kembali sesuai
Lapisan pelumas rusak dengan spesifikasi pelumasan. Jika tidak dapat
digunakan kembali, ganti.
Member yang bekerja dalam posisi Lumasi U-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
sambungan/ panjangan (extended) pembuat.
mengalami slip. Gunakan Gemuk temperatur tinggi (Hi-Temp grease)
Panjang pengikatan male spline head Periksa komponen-komponen. Jika masih dapat
terlalu panjang untuk aplikasi. digunakan, bersihkan dan lumasi sesuai dengan
Beban torsi berlebihan untuk universal joint spesifikasi pelumasan. Jika tidak dapat digunakan,
dan ukuran drive shaft. ganti.
Tambah panjang drive shaft assembly.
Posisikan slip spline head ke arah U-joint.
Periksa apakah male slip member dengan spline yang
lebih panjang.
Rancangan tidak memadai untuk aplikasi.
Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
memiliki kapasitas lebih tinggi.
Diameter Luar Slip Spline Aus Pada Bagian-bagiannya dan pada 180º
`Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Slip member bekerja dalam posisi sangat Tambah panjang drive shaft assembly. Posisikan slip
dipanjangkan. spline head menghadap U-joint.
Dudukan diameter luar longgar berlebihan. Jika aus normal, ganti.
Periksa apakah male slip member memiliki spline yang
Panjang ikatan male spline head terlalu lebih panjang.
pendek untuk aplikasi. Rancangan tidak sesuai untuk aplikasi.
Frettage (Juga: False Brinelling, Oksidasi Aus, Oksidasi friksi/gesekan,
dan Chafting Fatigue)
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Kontaminasi (Abrasi) Lumasi Universal joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
Page 24
Drive Lines pembuat.Periksa komponen-komponen. Jika masih
dapat digunakan, bersihkan dan lumasi kembali sesuai
Lapisan pelumas rusak dengan spesifikasi pelumasan. Jika tidak dapat
digunakan kembali, ganti komponen tersebut. Jika
Tidak ada sudut kerja universal joint terjadi aus normal, ganti komponen-komponen
Shaft panjang dengan u-joint thrust fit tersebut.
longgar dan tidak seimbang Lumasi Universal joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.Gunakan Hi-Temp grease (Gemuk temperatur
Roller lock tinggi).Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
Roller skewing (miring) memiliki kapasitas lebih tinggi.Periksa komponen-
Torsi universal joint berlebihan pada mur komponen. Jika masih dapat digunakan, bersihkan
penahan (retaining nut) – roller menjepit komponen tersebut dan lumasi sesuai dengan
(pinching roller) spesifikasi pelumasan. Jika tidak dapat digunakan
kembali, ganti komponen-komponen tersebut.
Sejajarkan kembali untuk sudut kerja minimum 1º.
Pasang two piece drive shaft dengan shaft support
bearing.
Luruskan dan seimbangkan.
Periksa kecenderungan lenturan universal joint untuk
longgar.
Retensi torque bearing sesuai dengan spesifikasi.
Defleksi Yoke dibawah beban. Gunakan joint yang lebih
besar.
Ganti.
Defleksi Yoke dibawah beban. Gunakan joint yang lebih
besar.
Ganti roller lock assembly.
Ganti.
Retensi torque bearing sesuai dengan spesifikasi.
Macet, Patah dan Kerusakan – Penyebab yang Mungkin dan Tindakan Perbaikan
Kerusakan Universal joint berupa Mileage Rendah
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Kekurangan pelumasan Lumasi universal joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Pelumasan awal tidak cukup Lumasi universal joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Kualitas gemuk (grease) tidak memadai Lumasi universal joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
untuk aplikasi. pembuat.
Gunakan HI-Temp. Grease
Siklus pelumasan kembali tidak memadai Lumasi universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
untuk lingkungan aplikasi. pembuat.
Tidak melumasi dengan tepat. Lumasi universal joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Dudukan cacat atau aus Jika kitnya baru, ganti seal. Jika digunakan, ganti kit
lengkap.
Pengoperasian terus menerus pada sudut Kurangi sudut-sudut kerja terus menerus universal joint.
tinggi – kecepatan tinggi
Beban kerja terus menerus berlebihan Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
memiliki kapasitas lebih tinggi.
End galling (aus bagian ujung) pada cross Lumasi universal joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
Page 25
Drive Lines
Macet, Patah dan Kerusakan – Penyebab yang Mungkin dan Tindakan Perbaikan
trunnion dan bearing cup pembuat.
Kurangi sudut-sudut kerja terus menerus universal joint.
Gunakan Hi-Temp. Grease.
Periksa kecenderungan fleksibilitas universal joint. Jika
masih lengket, terikat atau macet, ganti universal joint
kit. Jika masih lengket, terikat atau macet, periksa Yoke
untuk mengetahui jarak rentang (span), kepersegian
lug, kesejajaran lubang silang, dan sebagainya. Ganti
jika perlu.
Torsi universal- bolt pada mur penahan Kencangkan retensi bearing sesuai dengan spesifikasi.
berlebihan – roller menjepit (pinching
roller).
Kerusakan Universal-Joint Berulang-ulang
Penyebab yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Kekurangan pelumasan Lumasi universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Pelumasan awal kurang Lumasi universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Kualitas gemuk (grease) tidak memadai Lumasi universal joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
untuk aplikasi. pembuat.
Gunakan HI-Temp. Grease
Siklus pelumasan kembali tidak memadai Lumasi universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
untuk lingkungan aplikasi. pembuat.
Tidak melumasi dengan benar. Lumasi universal joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Seal cacat atau aus Jika kit-nya baru, ganti seal. Jika digunakan, ganti kit
lengkap.
Kerusakan bentuk Yoke karena kegagalan Defleksi Yoke dibawah beban. Gunakan joint yang lebih
awal. besar.
Ganti Yoke jika mengalami kerusakan bentuk
Pengoperasian terus menerus pada sudut Kurangi sudut kerja terus menerus universal joint.
tinggi – kecepatan tinggi
Beban kerja terus menerus berlebihan Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
memiliki kapasitas lebih tinggi.
Lumasi universal joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Kurangi sudut-sudut kerja terus menerus universal-
joint.
End galling (aus ujung) pada cross trunnion Gunakan Hi-Temp. Grease.
dan bearing cup Periksa kecenderungan kelenturan universal-joint. Jika
lengket, terikat atau macet, ganti universal joint kit. Jika
masih lengket, terikat atau macet, periksa Yoke untuk
mengetahui jarak rentang (span), kepersegian lug,
kesejajaran lubang silang, dan sebagainya. Ganti jika
perlu.
End Galling (aus ujung) pada Cross Trunnion dan Bearing cup
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Pengoperasian terus menerus pada Kurangi sudut kerja terus menerus universal-joint.
sudut tinggi – kecepatan tinggi
Kontaminasi (Abrasi) Lumasi Universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
Page 26
Drive Lines
Lapisan pelumas rusak pembuat.
Thrust fit berlebihan Periksa komponen-komponen. Jika masih dapat
Kesejajaran lubang silang Yoke digunakan, bersihkan dan lumasi kembali sesuai
Kepersegian permukaan Yoke lug. dengan spesifikasi pelumasan. Jika tidak dapat
digunakan lagi, ganti komponen tersebut.
Jika terjadi aus normal, ganti komponen-komponen
tersebut.
Lumasi Universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Gunakan HI-Temp grease (Gemuk temperatur tinggi).
Periksa kecenderungan kelenturan Universal-Joint. Jika
lengket, terikat atau macet, ganti Universal-Joint kit.
Jika masih lengket, terikat atau macet, periksa Yoke,
untuk mengetahui jarak rentang, kepersegian lug,
kesejajaran lubang silang, dan sebagainya. Ganti jika
perlu.
Periksa kecenderungan kelenturan Universal-Joint. Jika
lengket, terikat atau macet, ganti Universal-Joint kit.
Jika masih lengket, terikat atau macet, periksa Yoke,
untuk mengetahui jarak rentang, kepersegian lug,
kesejajaran lubang silang, dan sebagainya. Ganti jika
perlu.
Periksa kecenderungan kelenturan Universal-Joint. Jika
lengket, terikat atau macet, ganti Universal-Joint kit.
Jika masih lengket, terikat atau macet, periksa Yoke,
untuk mengetahui jarak rentang, kepersegian lug,
kesejajaran lubang silang, dan sebagainya. Ganti jika
perlu.
Diameter Luar Lingkaran Bearing Macet di Dalam Lubang Silang Yoke
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Korosi Frettage karena Yoke bekerja di Tidak perlu perbaikan segera. Bahan pelumas anti
bawah beban. macet (anti-seize lubricant) pada diameter luar bearing
akan membantu pada tahap awal.
Penyebab Yang Mungkin Slip Spline Macet
Kekurangan pelumasan
Tindakan Perbaikan
Pelumasan awal tidak cukup
Kualitas gemuk (grease) tidak memadai Lumasi universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
untuk aplikasi. pembuat.
Lumasi universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Lumasi universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Siklus pelumasan kembali tidak memadai Lumasi universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
untuk lingkungan aplikasi. pembuat.
Tidak melumasi dengan tepat. Lumasi universal-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
Kontaminasi (Abrasi) pembuat.
Lapisan pelumas rusak Periksa komponen-komponen. Jika masih dapat
digunakan, bersihkan dan lumasi kembali sesuai
dengan spesifikasi pelumasan. Jika tidak dapat
digunakan kembali, ganti.
Lumasi U-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Gunakan Gemuk temperatur tinggi (Hi-Temp grease)
Page 27
Drive Lines
Slip Spline Macet
Periksa komponen-komponen. Jika masih dapat
digunakan, bersihkan dan lumasi sesuai dengan
spesifikasi pelumasan. Jika tidak dapat digunakan,
ganti.
Lumasi U-joint sesuai dengan spesifikasi pabrik
pembuat.
Gunakan gemuk temperatur tinggi (Hi-Temp grease)
Ganti dengan Universal-Joint dan drive shaft yang
Galling (Aus adesif) memiliki kapasitas lebih tinggi.
Periksa komponen-komponen. Jika masih dapat
digunakan, bersihkan dan lumasi sesuai dengan
spesifikasi pelumasan. Jika tidak dapat digunakan,
ganti.
Slip member bekerja dalam posisi sangat Tambah panjang drive shaft assembly. Posisikan slip
dipanjangkan. spline head menghadap ke U-joint.
Beban torsi berlebihan untuk universal-joint Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
dan ukuran drive shaft. memiliki kapasitas lebih tinggi.
Slip Spline Shaft atau Tube Patah dalam Torsi
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Beban torsi berlebihan untuk ukuran Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
universal-joint dan drive shaft. memiliki kapasitas lebih tinggi.
Gunakan tube dengan diameter yang lebih besar.
Perlakuan panas untuk slip spline shaft Ganti
neck tidak sempurna
Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
Radius pada slip spline shaft neck runout memiliki kapasitas lebih tinggi.
tidak memadai – stress riser. Rancangan tidak memadai untuk aplikasi.
Ukuran tube tidak memadai Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
memiliki kapasitas lebih tinggi.
Gunakan tube dengan diameter yang lebih besar.
Komponen cacat atau aus Ganti.
Shaft Patah dalam Bengkokan
`Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Drive shaft terlalu panjang untuk kecepatan Pasang two piece drive shaft dengan shaft support
operasi bearing.
Gunakan tube dengan diameter yang lebih besar.
Bengkok karena lelah yang diakibatkan Kurangi sudut-sudut kerja terus menerus Universal-
oleh beban secondary couple. Joint.
Tube Terbelah Dalam Pengelasan Seam Longitudinal
`Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Komponen cacat atau aus Ganti
Lingkaran Tube Rusak Pada Bagian Las
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Beban torsi berlebihan untuk ukuran Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
universal-joint dan drive shaft memiliki kapasitas lebih tinggi.
Page 28
Drive Lines
Las lingkaran rusak/cacat Gunakan tube dengan diameter yang lebih besar.
Beban penyeimbangan terlalu dekat Ganti
dengan las lingkaran. Ganti
Beban keseimbangan terletak di bagian
puncak bagian weld Yoke lug Ganti
Yoke Patah di dalam Hub
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Beban torsi berlebihan untuk ukuran Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
universal-joint dan drive shaft memiliki kapasitas lebih tinggi.
Gunakan tube dengan diameter yang lebih besar.
Bengkok karena lelah yang diakibatkan Kurangi sudut-sudut kerja terus menerus Universal-
oleh secondary couple. Joint.
Hub dan radius tidak memadai untuk Keterbatasan rancangan karena persyaratan axle atau
aplikasi transmission shaft.
Yoke Patah Pada Ujung Kuping (Ear Tip)
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Tempaan atau tuangan cacat. Ganti
Interferensi Yoke lug hilang pada gerakan Kurangi sudut-sudut kerja terus menerus Universal-
naik turun dan pantulan penuh. Joint.
Gunakan Yoke dengan sudut yang lebar.
Panjang dan slip untuk shaft tidak tepat Periksa panjang yang terpasang. Setel panjang drive
shaft untuk memberikan kondisi yang tepat.
Silang (Cross) atau Cup Patah
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Beban torsi berlebihan untuk ukuran Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
universal-joint dan drive shaft memiliki kapasitas lebih tinggi.
Needle Roller Ter-brinelling ke dalam Cup dan Cross Trunnion
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Beban torsi berlebihan untuk ukuran Ganti dengan universal joint dan drive shaft yang
universal-joint dan drive shaft memiliki kapasitas lebih tinggi.
Kerusakan Shaft Support Bearing
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Kekurangan pelumasan Jika aus normal, ganti.
Pelumasan awal tidak memadai Ganti.
Seal cacat atau aus Jika aus normal, ganti
Kontaminasi (Abrasi) Jika aus normal, ganti
Komponen cacat atau aus Jika aus normal, ganti
Kerusakan Isolator Karet Shaft Support (Penopang Shaft)
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Shaft Support Bearing tidak sejajar – Sejajarkan kembali mounting bracket ke frame cross
interferensi dengan slinger member (member silang rangka) dan hilangkan
interferensi.
Page 29
Drive Lines
Transmission Extension Belt Housing dan Clutch Housing Rusak
Penyebab Yang Mungkin Tindakan Perbaikan
Universal-Joint aus Ganti Universal-Joint kit
Sudut kerja terus menerus universal-joint Kurangi sudut-sudut kerja terus menerus Universal-
terlalu besar Joint.
Sudut-sudut universal-joint tidak sama Ganjal (dengan shim) komponen-komponen drivetrain
untuk menyamakan sudut-sudut universal-joint.
Keseimbangan dan kesejajaran drive shaft Luruskan dan seimbangkan
Drive shaft tube rusak Luruskan dan seimbangkan atau ganti tube.
Runout pada drive support shaft dan driven Baca pedoman pabrik pembuat untuk transmisi atau
support shaft. axle. Ganti shaft bearing.
Pasang two piece drive shaft dengan shaft support
Kelonggaran berlebihan pada universal- bearing.
joint untuk kecepatan dan panjang Luruskan dan seimbangkan.
pengoperasian. Periksa kecenderungan kelenturan universal-joint,
apakah longgar.
Kencangkan retensi bearing sesuai dengan spesifikasi.
Dudukan diameter luar longgar Ganti
Drive shaft terlalu panjang untuk kecepatan Pasang two piece drive shaft dengan shaft support
– beroperasi dalam keadaan kritis. bearing.
Gunakan tube dengan diameter yang lebih besar.
Berat drive shaft tidak kompatibel dengan Pasang two piece drive shaft dengan shaft support
engine - transmission mounting (dudukan bearing.
transmisi). Perbaiki skema dudukan power plant (power plant
mounting).
Baca pedoman pemeliharaan O.E.M. atau tanda panah
Drive shaft Yoke mengalami phasing. kesejajaran pada slip Yoke dan male slip shaft untuk
mengetahui Yoke phasing yang benar.
1.10 CHAIN DRIVE
Umum
Chain tersedia dari jenis yang paling kecil untuk tujuan instrumen, beberapa di antaranya terbuat dari
bahan plastik, sampai dengan versi helaian banyak (multi-strand) yang mampu mentransmisi ribuan
kilowatt.
Keunggulan:
1. Tidak selip, oleh karena itu torsi tinggi dapat ditransmisi.
2. Hubungan yang sinkron antara drive shaft dan drivenshaft. Ini berarti bahwa tidak ada slip.
3. Tidak ada tegangan slack-side. Oleh karena itu, tidak ada pembebanan yang parah para
bearing; tenaga yang ditransmisi tergantung dari tegangan awal di dalam chain dan ratio
yang besar driver sprocket terhadap driven sprocket dapat dicapai di dalam ruang yang lebih
kecil.
4. Chain berfungsi sebagai alat yang mudah untuk menggerakkan beberapa shaft dari satu
sumber tenaga, dari sisi manapun pada chain.
5. Chain drive dapat digunakan dalam kondisi temperatur tinggi.
Kelemahan:
1. Pada kecepatan yang sama, chain drive mengeluarkan bunyi bising, kecuali bila bentuk
rantai khusus yang tidak berbunyi bising digunakan. Bunyi bising rantai terutama disebabkan
oleh pulsasi didalam alat penggerak (drive) yang disebabkan oleh efek poligon, yaitu
akselerasi (percepatan) dan deselerasi (pelambatan) sedikit pada rantai pada saat melewati
gigi-gigi sprocket.
Page 30
Drive Lines
2. Untuk kinerja yang memuaskan, pada kecepatan sedang sampai tinggi, rantai (chain) harus
ditutup dan dilumasi. Untuk aplikasi kecepatan tinggi, ini menuntut biaya yang tinggi karena
tutup (selubung) harus kedap oli, seperti motor grader.
3. Chain bersifat tidak elastis dan, oleh karena itu, tidak selalu sesuai untuk beban yang
berdenyut. Kecuali bila tindakan pencegahan kecelakaan dilakukan, backlash (selip balik)
dapat menjadi Kelemahan.
4. Aus pada sambungan chain (rantai), yang menimbulkan efek terhadap pemanjangan chain,
jika dibawa terlalu jauh, menuntut penggantian sprocket dan chain.
5. Lebih dari komentar yang sangat umum ini, dapat dikatakan bahwa chain, selain dari
kegunaan khusus chain untuk mentransmisi tenaga, chain juga dapat digunakan dalam
berbagai cara untuk mencapai gerakan mekanis.
Precision Roller Chain
Jenis chain yang diterima secara umum yang digunakan untuk mentransmisi tenaga adalah precision
roller chain. Precision roller chain disebut demikian karena komponen-komponennya dibuat untuk
toleransi halus, tetapi umumnya disebut sebagai roller chain.
Gambar 36 – Komponen-komponen Chain
Roller chain (Gambar 36) pada dasarnya terdiri dari sambungan-sambungan dalam dan luar yang
dipasang secara bergantian. Sambungan dalam (inner link) terdiri dari dua buah pelat samping yang
terbuat dari baja yang ditahan dengan kuat dengan bush baja keras.
Roller baja keras (hardened steel roller) yang dipasang pada masing-masing bush antara pelat-pelat
bebas berputar pada bush. Sambungan luar terdiri dari dua buah pelat samping yang terbuat dari baja
yang ditahan satu sama lain dengan kuat dengan menggunakan dua buah pin baja keras.
Pada saat dirakit, pin-pin tersebut dipakukan pada satu pelat samping dan kemudian melewati satu
bush pada masing-masing sisi dua buah inner link yang berdekatan. Pelat sisi yang lainnya ditekan
pada ujung-ujung pin dan ujung-ujung pin di-rivet (dipakukan dengan paku keling).
Roller chain digolongkan berdasarkan:
1) Pitch – jarak pusat gigi-gigi yang berdekatan. Berdasarkan ukuran pin, pitch untuk rantai (chain)
standar adalah 9,5, 12, 7, 15,9, 19 dan 25,4 mm. Chain (rantai) dengan ukuran pitch 31,8, 38,1,
44,5, 50,8, 63,5 dan 76,2 mm juga tersedia.
Page 31
Drive Lines
Gambar 37
2) Lebar – rantai-rantai (chain) dengan pitch pendek dibuat dengan satu lebar, dua lebar dan tiga
lebar (yang dikenal dengan single, duplex dan triplex). (Gambar 37). Seperti diharapkan, beban
yang ditahan oleh triplex chain adalah sekitar tiga kali beban yang ditahan oleh sebuah single
chain.
1.11 RODA-RODA (WHEEL) UNTUK CHAIN DRIVE
Roda-roda chain (chain wheel) sering disebut sprocket atau sprocket wheel. Wheel yang digunakan
pada precision roller chain memiliki gigi-gigi yang dibuat dengan mesin dan kisaran gigi standarnya
adalah 17, 19, 21, 23, 25, 38, 57, 76, 95 dan 114.
namun demikian, wheel dengan jumlah gigi berapapun dapat dibuat untuk aplikasi khusus. Wheel yang
memiliki gigi sampai 29 disebut pinion, sedangkan wheel yang memiliki 30 gigi atau lebih disebut wheel.
Perhatikan bahwa, pitch pada sebuah wheel berarti jarak kordal (chordal distance) antara gigi-gigi,
identik dengan chain pitch.
Cara Kerja
Keefektifan sebuah chain drive tergantung dari pemasangan, pengoperasian dan pemeliharaan yang
benar. Karena chain dibuat untuk meredam banyak guncangan (ingat chain drive pada sepeda motor),
faktor-faktor yang mempengaruhi masa pakai dan kinerja chain adalah:
Pemilihan chain dan chain wheel yang benar untuk mentransmisi tenaga dan kecepatan
yang dibutuhkan.
Pemasangan yang benar dalam hal tegangan dan kesejajaran chain.
Pelumasan dan pemeliharaan jangka panjang yang benar.
Namun demikian, banyak kesalahan terjadi dalam pemasangan chain. Kenyataan bahwa chain tampak
mengikat dua buah shaft dengan berhasil dapat menyembunyikan terjadinya kondisi terlalu kencang
atau terlalu longgar, yang menyebabkan tekanan berlebihan pada komponen, getaran, bunyi bising dan
kerusakan akibat kelelahan (fatigue).
Chain sprocket/wheel mungkin tidak dapat disejajarkan, yang juga menyebabkan bunyi bising, aus
berlebihan, atau kerusakan dini pada chain dan juga dapat menyebabkan chain men-“steer-off”
sprocket/wheel.
Kesejajaran Chain
Pastikan bahwa shaft ditopang dengan benar di dalam bearing. Shaft, bearing dan pondasi harus
sesuai untuk menjaga kelurusan awal dan tidak mendefleksi secara berlebihan di bawah beban. Wheel
harus disusun dekat dengan bearing.
Page 32
Drive Lines
Gambar 38 – Cara mensejajarkan Chain
Kesejajaran yang tepat shaft memastikan distribusi beban yang merata di seluruh lebar chain dan
sangat membantu memaksimalkan masa pakai chain. Gambar 38 mengilustrasikan metode penjajaran
chain yang disetujui.
Penggaris lurus memastikan bahwa chain wheel berada pada bidang yang sama dan pemeriksaan spirit
level untuk shaft memastikan bahwa shaft sejajar secara horisontal. Pemeriksaan visual, setelah chain
dipasang, juga menunjukkan ketidaksejajaran jika lajur chain terpuntir.
Penegangan Chain
Gambar 39 – Metode Penegangan Chain
Tegangan chain yang benar membantu mencegah agar chain tidak melenceng (tidak lepas dari
kesejajaran) dari wheel dan, untuk gerakan balik, mengurangi backlash (selip balik). Ketika digunakan,
chain aus dan memanjang, sehingga penyetelan tegangan perlu dilakukan.
Metode yang disukai untuk Menegangkan chain adalah memindahkan posisi salah satu shaft (Gambar
39).
Jika shaft tidak mungkin digerakkan, sebuah idler wheel yang dapat disetel yang berikatan dengan sisi
chain yang tidak memiliki beban dianjurkan.
Umumnya:
Idler harus memiliki jumlah gigi yang sama dengan pinion.
Page 33
Drive Lines
Idler harus dipasang sedemikian rupa sehingga sekurang-kurangnya tiga gigi berikatan
dengan chain.
Ukuran dan kecepatan idler harus sesuai dengan spesifikasi pabrik pembuat.
Gambar 40 – Penyetelan Tegangan Chain
Chain harus disetel agar, seperti diperlihatkan pada Gambar 40, satu sisi chain drive kencang dan sisi
lain dapat digerakkan sejauh A, dimana:
Gerakan Total (A)mm = Jarak Pusat (b) mm
Faktor beban
gerakan total (a)mm =jarak pusat (b) mm per faktor beban.
Faktor beban adalah 25 untuk gerakan “mulus” dan 50 untuk gerakan yang berbeban guncangan.
Jika drive system vertikal, gerakan total A harus setengah dari chain pitch.
Penggantian Chain
Jika chain aus, chain akan bertambah panjang karena jarak bebas yang meningkat dalam banyak
permukaan. Perubahan panjang dalam chain ini digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui apakah
chain sudah harus diganti.
Petunjuk yang baik adalah dengan membandingkan panjang chain yang aus dengan panjang yang
semestinya, yaitu jumlah sambungan dikalikan dengan pitch. Jika chain yang sudah aus telah
bertambah 2%, maka chain ini harus diganti.
Jika tidak ada alat atau cara yang tersedia untuk menyetel tegangan chain, maka chain harus diganti
bila panjangnya sudah bertambah 1%.
Pelumasan Chain / Chain Lubrication
Page 34
Drive Lines
Gambar 41 – Metode Pelumasan Chain
Ada empat metode dasar pelumasan chain drive: manual, dripfeed, bath lubricant dan oil stream.
Metode pelumasan yang digunakan ditentukan oleh aplikasi drive, tetapi pada dasarnya, pada saat
kecepatan atau tenaga yang ditransmisi meningkat, metode pelumasan juga harus lebih baik.
Hubungan antara tenaga dan kecepatan yang ditransmisi serta metode pelumasan diperlihatkan pada
Gambar 41.
Page 35
Drive Lines
TOPIK 2
PELEPASAN DAN PEMASANGAN DRIVE SHAFT
2.0 KOMPONEN-KOMPONEN YANG DISERVIS
Komponen-komponen berikut ini biasanya dapat diservis:
1) Universal joint kit
2) Boot kit
3) Quick Disconnect™ end Yoke
4) S.A.E., DIN dan Flange Yoke jenis T
5) S.A.E., DIN dan Companion flange jenis T
6) Bearing retainer dan baut-baut atau stamped strap dan baut-baut
7) Spring tab dan baut-baut
8) Center bearing assembly
9) Grease nipple fitting
2.1 QUICK DISCONNECT ONE-PIECE DRIVE SHAFT
Pelepasan
Gambar 42
Menandai Drive shaft (“Phasing Marks”)
1. Menandai semua komponen-komponen hubung (mating component) pada sebuah drive shaft,
penting untuk dilakukan, seperti diperlihatkan pada Gambar 42 di atas. Tandai drive shaft
dengan menggunakan sebuah marking stick, paint marker atau alat-alat penanda lain yang
dapat dibaca. Selain itu, pastikan untuk menandai semua posisi bearing, posisi spline, letak
shaft dan semua bearing retainer. Ini bertujuan untuk memastikan perakitan kembali drive shaft
ke dalam kendaraan, di dalam posisi aslinya.
Memposisikan Support strap
2. Dengan bekerja dari ujung belakang, topang drive shaft dengan support strap, seperti
diperlihatkan pada Gambar 42.
Hubungkan support strap ke frame rail atau beberapa bagian struktur kendaraan. JANGAN
menghubungkan support strap ke saluran-saluran bahan bakar, saluran-saluran oli, saluran-
Page 36
Drive Lines
saluran rem, atau kabel. JANGAN membelit saluran-saluran bahan bakar, saluran-saluran oli,
saluran-saluran rem, atau kabel di dalam support strap.
Melepaskan Hubungan Drive shaft
Gambar 43
3. Pastikan terlebih dulu bahwa support strap ditempatkan seperti diperlihatkan pada Gambar 43.
Lepaskan bearing retainer atau stamped strap dan baut-baut di ujung belakang. Buang baut-
baut tersebut.
Buang stamped strap (jika memungkinkan).
Gambar 44 – Bearing retainer
Bearing retainer DAPAT digunakan kembali jika tidak mengalami kerusakan. Jika rusak, ganti.
Stamped strap TIDAK DAPAT digunakan kembali.
Gambar 45 – Stamped strap
Page 37
Drive Lines
Gambar 46
4. Bearing cup assembly mungkin perlu diangkat dari dudukannya dengan memukul-mukul Yoke
atau bearing cup dengan sebuah palu yang permukaannya lunak. Setelah bearing cup assembly
lepas, turunkan drive shaft hingga kedua bearing assembly tidak menutupi lubang silang end
Yoke yang terbuka. Biarkan drive shaft duduk pada support strap.
Melepas Drive shaft
5. Pastikan support strap kedua berada di tempatnya seperti diperlihatkan pada Gambar 43.
Lepaskan bearing retainer atau stamped strap dan baut-baut di ujung depan. Buang baut-baut
tersebut.
6. Bearing cup assembly mungkin perlu diangkat dari dudukannya dengan memukul-mukul pada
Yoke atau bearing cup dengan hammer yang permukaannya lunak (palu lunak). Setelah drive
shaft bebas, lepaskan drive shaft dari support strap dan bawa ke meja kerja. Pastikan mengikuti
langkah-langkah inspeksi end Yoke.
Inspeksi End Yoke
7. Periksa semua end Yoke apakah longgar. Pegang end Yoke dengan kedua tangan. Usahakan
menggerakkannya secara vertikal dan horisontal untuk merasakan kelonggaran. TIDAK BOLEH
ada kelonggaran di dalam end Yoke terhadap input shaft atau output shaft dimana end Yoke
dihubungkan.
Jika terdapat kelonggaran, end Yoke perlu diganti. Baca pedoman penyervisan dan
pemeliharaan transmisi, axle atau transfer case yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat untuk
mengetahui prosedur pelepasan.
8. Inspeksi secara visual semua mur atau baut penahan end Yoke apakah terdapat celah antara
permukaan-permukaannya yang bertemu.
9. Inspeksi semua permukaan lubang silang end Yoke dan ulir-ulir lubang baut apakah terdapat
kerusakan. Jika ulir-ulir lubang baut sudah rusak, maka Yoke harus diganti.
Page 38
Drive Lines
Gambar 47
Baca pedoman penyervisan dan pemeliharaan transmisi, axle, atau transfer case yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat untuk mengetahui prosedur pelepasan.
Permukaan logam yang mengelupas atau berkarat (fretting) pada lubang-lubang silang Yoke
yang terbuka dapat dihilangkan dengan kikir bergigi halus dan/atau kain ampelas.
Gambar 48
Inspeksi lubang-lubang silang end Yoke apakah mengalami kerusakan bentuk dengan
menggunakan spicer alignment bar yang tepat. Geser alignment bar melalui kedua lubang silang
secara bersamaan. Jika alignment bar tidak akan melewati kedua lubang silang secara
bersamaan, maka lubang-lubang tersebut sudah mengalami kerusakan bentuk dan end Yoke
harus diganti.
Baca pedoman penyervisan dan pemeliharaan transmisi, axle atau transfer case yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat untuk mengetahui prosedur pelepasan.
Memasang (Quick Disconnect One-Piece Drive shaft)
Memposisikan Support strap
1. Posisikan support strap untuk memastikan bahwa drive shaft akan ditopang dengan benar.
Memasang Drive shaft
2. Tempatkan drive shaft di dalam support strap. Pastikan drive shaft sudah ditempatkan kembali
dalam orientasi aslinya.
Page 39
Drive Lines
Gambar 49
3. Dengan bekerja dari ujung depan, gunakan sebuah palu lunak untuk memukul universal joint ke
dalam end Yoke. Pastikan untuk mensejajarkan universal joint di dalam end Yoke, sesuai
dengan tanda-tanda phasing yang dibuat selama pelepasan untuk memastikan orientasi drive
shaft asli.
Gambar 50
4. Pasang bearing retainer atau stamped strap baru atau baut-baut baru. Kencangkan baut-baut
tersebut secara merata dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Periksa untuk
memastikan bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya di dalam Yoke ear. Baca
spesifikasi baut. Baut-baut harus dikencangkan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
5. Pastikan bahwa support strap kedua sudah berada di posisinya. Mungkin Anda perlu
menurunkan slip member assembly untuk memungkinkan jarak bebas (clearance) untuk
memasang drive shaft ke dalam rear end Yoke.
Gunakan sebuah palu lunak untuk memukul universal joint ke dalam rear end Yoke. Pastikan
bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya dan benar. Baca peringatan mengenai
bearing cup assembly yang didudukkan secara tidak benar.
6. Ulangi langkah 4
7. Lepaskan semua support strap
8. Lumasi kembali sepenuhnya semua universal joint dan slip member assembly (jika slip member
assembly dapat dilumasi kembali) seperti diuraikan di dalam bagian pelumasan manual ini.
Page 40
Drive Lines
2.2 QUICK DISCONNECT MULTIPLE PIECE TYPE
Pelepasan
Gambar 51
CATATAN:
Ketika bekerja dengan multiple piece drive shaft, Anda mungkin perlu melepas seluruh Driveline
assembly. Bekerjalah dari bagian ujung belakang ke arah depan. Drive shaft akan perlu dilepaskan
terlebih dulu untuk memungkinkan adanya ruang bebas (clearance) untuk pelepasan coupling shaft.
Bekerjalah pada hanya satu sambungan. Pastikan untuk memposisikan dengan benar support strap
seperti diperlihatkan pada Gambar 51 di atas.
Menandai Drive shaft (“Phasing Marks”)
1. Menandai semua komponen-komponen yang berhubungan pada sebuah drive shaft perlu
dilakukan. Tandai drive shaft dengan sebuah marking stick, paint marker atau alat-alat penanda
lain yang dapat dilihat. Selain itu, pastikan untuk menandai semua posisi bearing, posisi spline,
letak shaft dan semua bearing retainer. Ini untuk memastikan pemasangan kembali drive shaft
secara tepat ke dalam kendaraan, di dalam posisi aslinya.
Memposisikan Support strap
2. Dengan bekerja dari ujung belakang, topang drive shaft di bagian belakang, pada slip member,
di belakang center bearing end fitting, dan di depan center bearing, dengan support strap.
Hubungkan support strap ke frame rail atau bagian struktur kendaraan. JANGAN
menghubungkan support strap ke saluran bahan bakar, saluran oli, saluran rem, atau kabel.
JANGAN membelit saluran-saluran bahan bakar, saluran oli, saluran rem, atau kabel di dalam
support strap.
Melepas Drive shaft
Gambar 52
3. Pastikan terlebih dulu bahwa support strap diposisikan di tempatnya seperti diperlihatkan pada
Gambar 52. Lepaskan bearing retainer atau stamped strap dan baut-baut di bagian ujung
belakang. Buang baut-baut dan stamped strap.
Page 41
Drive Lines
Gambar 53 – Bearing retainer
Bearing retainer DAPAT digunakan kembali jika tidak mengalami kerusakan. Jika rusak, ganti.
Gambar 54 – Stamped strap
Stamped strap TIDAK DAPAT digunakan kembali. Buang/apkirkan baut-baut.
Melepas Drive shaft
Gambar 55
4. Mungkin Anda perlu mengangkat bearing cup assembly dari dudukannya dengan memukul-
mukul pada Yoke atau bearing cup dengan menggunakan palu lunak.
Setelah bearing cup bebas, turunkan drive shaft hingga kedua bearing assembly lepas dari
lubang-lubang silang Yoke yang terbuka. Biarkan drive shaft duduk pada support strap.
5. Pastikan support strap kedua sudah di tempatnya seperti diperlihatkan pada Gambar 51.
Lepaskan bearing retainer atau stamped strap dan baut-baut di center bearing position Yoke.
Buang baut-baut. Buang stamped strap jika memungkinkan.
6. Anda mungkin perlu melepas bearing cup assembly dari dudukannya dengan memukul-mukul
pada Yoke atau bearing cup dengan menggunakan palu lunak. Setelah drive shaft lepas,
turunkan drive shaft hingga kedua bearing assembly lepas dari lubang-lubang silang Yoke yang
membuka.
Page 42
Drive Lines
Biarkan drive shaft duduk pada support strap. Lepaskan drive shaft dari support strap dan bawa
ke meja kerja. Pastikan Anda mengikuti prosedur inspeksi end Yoke.
Melepas Coupling shaft
Gambar 56
7. Posisikan support strap ke tiga seperti diperlihatkan pada Gambar 51. Lepaskan center bearing
bracket bolt dan biarkan shaft duduk pada support strap.
8. Pastikan support strap ke empat diposisikan di tempatnya seperti diperlihatkan pada Gambar 51.
Lepaskan bearing retainer atau stamped strap dan baut-baut pada center bearing position Yoke
berikutnya. Buang baut-baut. Buang stamped strap (jika memungkinkan).
9. Anda mungkin perlu mengangkat bearing cup assembly dari dudukannya dengan memukul-
mukul pada Yoke atau bearing cup dengan menggunakan palu lunak. Setelah coupling shaft
bebas, lepaskan dari support strap dan bawa ke meja kerja. Pastikan Anda mengikuti prosedur
inspeksi end Yoke.
10. Untuk Driveline assembly yang memiliki lebih dari dua buah coupling shaft, ulangi langkah 7
sampai 9 jika perlu. Tempatkan support strap pada coupling shaft tambahan seperti diuraikan
sebelumnya.
Melepas Final Coupling shaft
11. Pastikan bahwa final support strap sudah di tempatnya seperti diperlihatkan pada Gambar 51.
Lepaskan bearing retainer atau stamped strap dan baut-baut pada ujung depan. Baca
spesifikasi baut. Buang stamped strap (jika memungkinkan).
12. Anda mungkin perlu mengangkat bearing cup assembly dari dudukannya dengan memukul-
mukul pada Yoke atau bearing cup dengan menggunakan palu lunak. Setelah final coupling
shaft lepas/bebas, lepaskan dari support strap dan bawa ke meja kerja. Pastikan Anda mengikuti
prosedur inspeksi end Yoke.
Menginspeksi End Yoke
13. Periksa end Yoke apakah longgar. Pegang end Yoke dengan kedua tangan. Coba
menggerakkannya secara vertikal dan horisontal untuk merasakan kelonggaran. TIDAK BOLEH
ada kelonggaran di dalam end Yoke terhadap input shaft atau output shaft dimana input shaft
atau output shaft tersebut dihubungkan.
Jika terdapat kelonggaran, end Yoke perlu diganti. Baca pedoman penyervisan dan
pemeliharaan transmisi, axle atau transfer case yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat alat untuk
mengetahui prosedur pelepasan.
14. Inspeksi secara visual mur-mur atau baut-baut penahan end Yoke apakah terdapat celah antara
permukaan-permukaan hubung (mating surface).
Page 43
Drive Lines
15. Inspeksi semua permukaan lubang silang end Yoke dan ulir-ulir lubang baut apakah mengalami
kerusakan. Jika ulir-ulir lubang baut sudah rusak, Yoke harus diganti. Baca pedoman
penyervisan dan pemeliharaan transmisi, axle atau transfer case yang dikeluarkan oleh pabrik
pembuat alat untuk mengetahui prosedur pelepasan.
Gambar 57
Logam-logam yang naik atau fretting pada lubang-lubang silang Yoke yang terbuka dapat
dihilangkan dengan kikir bergigi halus dan/atau kain ampelas.
Gambar 58
16. Inspeksi lubang-lubang silang end Yoke, apakah mengalami kerusakan bentuk dengan
menggunakan spicer alignment bar yang tepat. Geser alignment bar melalui kedua lubang silang
tersebut secara bersamaan. Jika alignment bar tidak melewati kedua lubang silang tersebut
secara bersamaan, maka lubang-lubang silang tersebut telah mengalami kerusakan bentuk dan
Yoke harus diganti.
Page 44
Drive Lines
Memasang (Quick Disconnect Two-Piece Drive shaft)
Gambar 59
Memposisikan Support strap
1. Posisikan support strap seperti diilustrasikan pada Gambar di atas untuk memastikan bahwa
drive shaft akan ditopang dengan benar pada slip member, di belakang center bearing and fitting
(sambungan ujung center bearing), dan di depan center bearing, dengan support strap.
Hubungkan support strap ke frame rail atau sebagian bagian struktur kendaraan.
JANGAN menghubungkan support strap ke saluran-saluran pembakaran, saluran-saluran oli,
saluran-saluran rem atau kabel.
JANGAN membelit saluran-saluran bahan bakar, saluran-saluran oli, saluran-saluran rem atau
kabel di dalam support strap.
Memasang Coupling shaft
2. Tempatkan coupling shaft di dalam support strap pertama dan kedua. Pastikan coupling shaft
ditempatkan kembali dalam orientasinya semula.
3. Dengan bekerja dari ujung depan, gunakan sebuah palu lunak untuk memukul universal joint ke
dalam front end Yoke.
4. Pastikan untuk mensejajarkan universal joint di dalam front end Yoke, dengan mempaskan
tanda-tanda phasing yang dibuat selama pelepasan untuk memastikan bahwa drive shaft
dipasang kembali dalam orientasinya semula.
5. Pasang bearing retainer atau stamped strap yang baru dan baut-baut baru. Kencangkan baut-
baut tersebut secara merata dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Periksa untuk
memastikan bahwa bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya di dalam Yoke ear.
Baut-baut harus dikencangkan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Gambar 60
Page 45
Drive Lines
6. Pastikan support strap ke-dua sudah berada di posisinya. Angkat center bearing ke center
bearing bracket pada member silang (cross member) frame. Pasang baut-baut center bearing
bracket yang sesuai, sesuai dengan anjuran pabrik pembuat kendaraan. Kencangkan baut-baut
sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan oleh pabrik pembuat kendaraan.
Memasang Drive shaft
7. Pastikan support strap ke-tiga dan ke-empat sudah berada di posisinya, seperti diperlihatkan
pada Gambar 59. Tempatkan drive shaft di dalam support strap. Pastikan drive shaft
ditempatkan kembali dalam orientasinya yang asli.
Model Yoke Posisi Tengah (Center Position Yoke)
Gambar 61
8. Dengan bekerja dari ujung belakang, gunakan palu lunak untuk memukul universal joint ke
dalam rear end Yoke. Pastikan untuk mensejajarkan universal joint di dalam rear end Yoke,
dengan mempaskan tanda-tanda phasing yang dibuat selama pelepasan untuk memastikan
orientasi drive shaft yang asli.
Gambar 62
9. Pasang bearing retainer atau stamped strap baru dan baut-baut baru. Kencangkan baut-baut
tersebut secara merasa dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Periksa untuk
memastikan bahwa bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya di dalam Yoke ear.
10. Slip member assembly mungkin perlu diturunkan untuk membuat ruang bebas (clearance) untuk
memasang Driveshaft ke dalam center bearing end Yoke. Gunakan sebuah palu lunak untuk
memukul (tap) universal joint ke dalam center bearing end Yoke, dengan mencocokkan tanda-
tanda phasing yang dibuat selama pelepasan untuk memastikan orientasi Driveshaft asli.
11. Pasang bearing retainer atau stamped strap baru dan baut-baut baru. Kencangkan baut-baut
tersebut secara merata dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Periksa untuk
memastikan bahwa bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya di dalam Yoke ear.
Page 46
Drive Lines
12. Lumasi kembali secara menyeluruh semua universal joint dan slip member assembly (jika slip
member assembly dapat dilumasi kembali) seperti diuraikan di dalam bagian pelumasan manual
ini.
13. Lepaskan SEMUA support strap. Model Outboard Slip.
14. Arahkan slip Yoke ke slip midship stub shaft, sambil memastikan bahwa tanda-tanda phasing
yang dibuat selama pelepasan sudah lurus.
15. Dengan menggunakan palu lunak, pukul universal joint ke dalam rear end Yoke, dengan
mempaskan tanda-tanda phasing yang dibuat selama pelepasan untuk memastikan orientasi
Driveshaft yang asli.
16. Pasang bearing retainer atau stamped strap baru dan baut-baut baru. Kencangkan baut-baut
tersebut secara merata dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Periksa untuk
memastikan bahwa bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya di dalam Yoke ear.
Baut-baut harus dikencangkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
17. Lepaskan SEMUA support strap
18. Lumasi kembali secara menyeluruh semua universal joint dan slip member assembly (jika slip
member assembly dapat dilumasi kembali) seperti diuraikan di dalam bagian pelumasan manual
ini.
Memasang Quick Disconnect Multiple-Piece Driveshaft
Gambar 63
Memposisikan Support strap
Posisikan support strap seperti diilustrasikan pada Gambar 63 di atas untuk memastikan bahwa
Driveshaft akan ditopang dengan benar pada slip member, di belakang center bearing end fitting
(sambungan ujung bearing tengah) dan di depan center bearing dengan support strap.
Hubungkan support strap ke frame rail atau sebagian struktur kendaraan. JANGAN
menghubungkan support strap ke saluran-saluran bahan bakar, saluran-saluran oli, saluran-
saluran rem, atau kabel. JANGAN membelit saluran-saluran bahan bakar, saluran-saluran oli,
saluran-saluran rem, atau kabel di dalam support strap.
1. Ketika bekerja dengan multiple-piece Driveshaft, mulailah dari bagian depan untuk memasang
semua coupling shaft.
Memasang Final Coupling shaft
2. Tempatkan final coupling shaft di dalam support strap. Pastikan coupling shaft ditempatkan
kembali dalam orientasi aslinya.
3. Dengan bekerja dari ujung depan, gunakan sebuah palu lunak untuk memukul universal joint
ke dalam front end Yoke. Pastikan untuk mensejajarkan universal joint di dalam front end
Yoke, dengan mempaskan tanda-tanda phasing yang dibuat selama pelepasan untuk
memastikan bahwa Driveshaft dipasang kembali dalam orientasi aslinya.
4. Pasang bearing retainer atau stamped strap yang baru dan baut-baut baru. Kencangkan baut-
baut tersebut secara merata dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Periksa untuk
memastikan bahwa bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya di dalam Yoke ear.
Page 47
Drive Lines
Baut-baut harus dikencangkan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Gambar 64
Pastikan support strap ke-dua sudah berada di posisinya seperti diperlihatkan pada Gambar 64.
Angkat center bearing ke center bearing bracket pada member silang (cross member) frame.
Pasang baut-baut center bearing bracket sesuai dengan anjuran pabrik pembuat kendaraan.
Kencangkan baut-baut sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan oleh pabrik pembuat
kendaraan.
Memasang Coupling shaft
7. Pastikan support strap ke-tiga dan ke-empat sudah berada di posisinya seperti diperlihatkan
pada Gambar 63. Tempatkan coupling shaft di dalam support strap. Pastikan coupling shaft
ditempatkan kembali dalam orientasi aslinya.
8. Gunakan palu lunak untuk memukul universal joint ke dalam center bearing end Yoke. Pastikan
mensejajarkan universal joint di dalam center bearing end Yoke, dengan mempaskan tanda-
tanda phasing yang dibuat selama pelepasan untuk memastikan bahwa Driveshaft dipasang
kembali dalam orientasi aslinya.
9. Pasang bearing retainer atau stamped strap baru dan baut-baut baru. Kencangkan baut-baut
tersebut secara merata dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Periksa untuk
memastikan bahwa bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya di dalam Yoke ear.
Baut-baut harus dikencangkan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
10. Pastikan support strap ke-empat sudah berada di posisinya seperti diilustrasikan pada Gambar
Angkat center bearing ke center bearing bracket pada member silang (cross member) frame.
Pasang baut-baut center bearing bracket sesuai dengan anjuran pabrik pembuat kendaraan.
Kencangkan baut-baut sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh pabrik pembuat
kendaraan.
11. Ulangi langkah 7 sampai 10 jika perlu untuk memasang coupling shaft yang lain.
Memasang Driveshaft
12. Pastikan support strap ke-lima dan ke-enam sudah berada di posisinya seperti diilustrasikan
pada Gambar 63. Tempatkan Driveshaft di dalam support strap. Pastikan Driveshaft
ditempatkan kembali dalam orientasinya yang asli.
Page 48
Drive Lines
Model Yoke Posisi Tengah (Center Position Yoke)
Gambar 65
13. Dengan bekerja dari ujung belakang, gunakan sebuah palu lunak untuk memukul (tap) universal
joint ke dalam rear end Yoke. Pastikan untuk mensejajarkan universal joint di dalam rear end
Yoke, dengan mempaskan tanda-tanda phasing yang dibuat selama pelepasan untuk
memastikan orientasi Driveshaft asli.
Gambar 66
14. Pasang bearing retainer atau stamped strap baru dan baut-baut baru. Kencangkan baut-baut
tersebut secara merata dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Periksa untuk
memastikan bahwa bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya di dalam Yoke ear.
15. Slip member assembly mungkin perlu diturunkan untuk membuat ruang bebas (clearance) untuk
memasang Driveshaft ke dalam center bearing end Yoke. Gunakan palu lunak untuk memukul
universal joint ke dalam center bearing end Yoke, dengan mempaskan tanda-tanda phasing
yang dibuat selama pelepasan untuk memastikan orientasi Driveshaft yang asli.
16. Pasang bearing retainer atau stamped strap yang baru dan baut-baut baru. Kencangkan baut-
baut tersebut secara merata dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Periksa untuk
memastikan bahwa bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya di dalam Yoke ear.
17. Lumasi kembali secara menyeluruh semua universal joint dan slips member assembly (jika slip
member assembly dapat dilumasi kembali) seperti diuraikan di dalam bagian pelumasan manual
ini.
18. Lepaskan semua support strap.
Page 49
Drive Lines
Model Outboard Slip
19. Arahkan slip Yoke ke midship stub shaft, dengan memastikan tanda-tanda phasing yang dibuat
selama pelepasan sudah lurus.
20. Dengan menggunakan palu lunak untuk memukul universal joint ke dalam rear end Yoke.
Paskan tanda-tanda phasing yang dibuat selama pelepasan untuk memastikan orientasi
Driveshaft yang asli.
21. Pasang bearing retainer atau stamped strap baru dan baut-baut baru. Kencangkan baut-baut
tersebut secara merata dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan. Periksa untuk
memastikan bearing cup assembly sudah didudukkan sepenuhnya di dalam Yoke ear.
Baut-baut harus dikencangkan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
22. Lumasi kembali secara menyeluruh semua universal joint dan slip member assembly (jika slip
member assembly dapat dilumasi kembali) seperti diuraikan di dalam bagian pelumasan manual
ini.
23. Lepaskan semua support strap.
2.3 MODEL COMPANION FLANGE ONE-PIECE
Pelepasan
Gambar 67
Menandai Driveshaft (“Tanda Phasing”)
1. Dianjurkan untuk menandai semua komponen-komponen hubung pada sebuah Driveshaft,
seperti diilustrasikan pada Gambar 67 di atas. Tandai Driveshaft dengan sebuah markingstick,
paint marker atau alat-alat penanda lain yang dapat dibaca. Selain itu, pastikan untuk menandai
semua posisi bearing, posisi spline, dan letak shaft. Ini bertujuan untuk memastikan perakitan
kembali Driveshaft secara tepat ke dalam kendaraan, dalam posisi aslinya.
Memposisikan Support strap
2. Dengan bekerja dari ujung belakang, topang Driveshaft dengan support strap, seperti
diilustrasikan pada Gambar 67.
Hubungkan support strap ke frame rail atau bagian struktur kendaraan. JANGAN
menghubungkan support strap ke saluran-saluran bahan bakar, saluran-saluran oli, saluran-
saluran rem, atau kabel. JANGAN membelit saluran-saluran bahan bakar, saluran-saluran oli,
saluran-saluran rem, atau kabel di dalam support strap.
Page 50