The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by arkaresearch.development, 2021-12-21 19:56:04

Trades Tool Manual Book

Trades Tool Manual Book

Trades Tool

 Millsaw file (Gambar 76) memiliki bentuk umum serupa dengan flat file, tetapi merupakan
single cut dan tidak terlalu tebal. File ini umumnya digunakan untuk draw filing, pengikiran
pada mesin bubut, dan untuk menajamkan gergaji kayu. File yang digunakan untuk
menajamkan gergaji memiliki salah satu atau kedua sisinya berbentuk bulat.

 Square file (Gambar 77) memiliki bagian berbentuk persegi dan biasanya ditiruskan. File
ini digunakan untuk mengikir lubang-lubang persegi atau empat persegi panjang dan di
mana pun dengan bentuk dan ukurannya yang cocok untuk digunakan.

 Three-square file (Gambar 78) memiliki bentuk segitiga sama sisi dengan sudut-sudut
yang sedikit tajam, dan jenis ini biasanya tirus. File ini memiliki gerigi dengan double-cut
dan tidak boleh disamakan dengan triangular saw file, yang memiliki single-cut teeth dan
sudut-sudut yang bulat. Penggunaan file ini termasuk untuk mengikir sudut-sudut yang
tajam dan sudut-sudut internal 60 dejarat atau lebih.

 Round file (Gambar 79) bentuknya bulat, memiliki spiral-cut teeth, dan biasanya
berbentuk tirus. File ini digunakan untuk memperbesar lubang-lubang bulat, mengikir fillet,
dsb.

 Half-round file (Gambar 80) memiliki satu permukaan berbentuk rata dan permukaan di
belakang berbentuk melengkung. File ini digunakan untuk mengikir lubang-lubang bulat
dan lengkungan-kengkungan berbentuk cekung. Pilihlah selalu file berbentuk bulat atau
setengah bulat sedekat mungkin dengan ukuran lengkungan yang dikikir untuk
menghindari terjadinya kerutan dalam pekerjaan.

 Lathe file (gambar tidak diperlihatkan) memiliki gerigi yang dipotong pada sudut yang
panjang, yang menciptakan pemotongan secara cepat dan memungkinkan file
membersihkan dirinya sendiri, sehingga menghasilkan hasil kikiran yang halus ketika
dilakukan dengan pengikiran dengan file jenis ini. File ini memiliki bagian pinggir yang
aman dan hanya tersedia dalam ukuran 12 inci dan 14 inci.

„Belly‟ pada File

Gambar 81 – Memperlihatkan belly pada file

Kebanyakan file dibuat dengan permukaan yang sedikit melengkung (cembung) di sepanjang
file (Lihat Gambar 81).
Hal ini diperlukan untuk:

 memungkinkan distorsi yang mungkin terjadi selama proses pengerasan
 memungkinkan file memotong lebih bebas
 memungkinkan sejumlah „rock‟ saat file didorong pada bidang pekerjaan ketika

menghasilkan permukaan yang rata
 mempermudah pembuangan bagian-bagian yang tinggi di permukaan yang dikikir

Page 50

Trades Tool

Menggunakan File

Gambar 82 – Cara berdiri dan tinggi bidang pekerjaan yang benar

Apabila file yang benar telah dipilih maka hasil pengikiran yang diperoleh akan bergantung
pada cara penggunaan file yang benar, yaitu posisi bekerja, cara berdiri, dan cara memegang
dan mengendalikan file (Gambar 82).
Tinggi Benda Kerja
Untuk pengikiran biasa permukaan yang dikikir haruslah setinggi siku (tinggi siku orang yang
mengerjakannya ketika berdiri), lengan atas vertical, dan lengan bawah horizontal.
Ketinggian ini memungkinkan lengan bawah berada dalam keadaan sejajar dengan file,
sehingga memberikan kendali yang lebih baik dan tidak terlalu menyebabkan kelelahan.

Untuk pekerjaan pengikiran yang lebih berat, benda kerja harus diturunkan agar lebih banyak
tekanan dapat diberikan pada permukaan.
Metode Pengikiran
Kedua metode menggunakan file untuk memperoleh permukaan yang rata dikenal dengan
istilah cross filing dan draw filing.
Cross Filing

Gambar 83 – Posisi file saat melakukan pengikiran dengan metode cross filing

File digerakkan menyilang sepanjang benda kerja (Gambar 83). Jika mungkin, semua
permukaan harus terkena file. Arah pengikiran harus diganti-ganti setiap beberapa waktu untuk
mendapatkan permukaan yang rata dan halus. Karena arah file yang menyilang, file dapat
memotong dengan lebih mudah
Cara berdiri dengan benar adalah penting ketika melakukan pengikiran. Kaki kiri harus
ditempatkan ke depan dan sejajar dengan arah pengikiran, kaki kanan di tempatkan di

Page 51

Trades Tool

belakang. Posisi berdiri harus nyaman dan bobot badan harus seimbang di kedua kaki (Lihat
Gambar 82).
Cengkeraman pada file harus benar. Handle file harus dipegang oleh tangan kanan dengan ibu
jari pada bagian atas dan jari-jari lainnya di sekeliling handle.

Gambar 84 – Cengkeraman tangan untuk pengikiran berat

Untuk pengikiran berat, bagian telapak tangan kiri ditempatkan di dekat titik ujung file dengan
jari-jari dibengkokkan di sekeliling ujung file tetapi tidak mencengkeramnya (Lihat Gambar 84.).

Gambar 85 – Cengkeraman yang benar untuk pengikiran ringan

Untuk pengikiran ringan, tangan kiri dapat ditempatkan seperti ditunjukkan pada Gambar 85.

Gambar 86 – Cengkeraman yang benar untuk permukaan
yang luas atau bagian pinggir yang panjang dan sempit

Untuk mengikir di sepanjang permukaan, yang terkadang ditujukan untuk pengikiran panjang,
cara pengikiran seperti pada gambar (Gambar 86) sangat memuaskan untuk digunakan.

Page 52

Trades Tool

Pendorongan file yang benar dan seimbang juga sangat penting. Disarankan lengan kanan
selalu didekatkan ke tubuh, dan file itu diseimbangkan setiap waktu untuk menyiapkan
permukaan yang rata. Jika diberikan tekanan yang sama terus ketika mendorongkan file, mulai
dari awal hingga file melewati benda, maka file akan jatuh ketika sudah melewati benda,
sehingga tidak akan diperoleh hasil yang rata.
Untuk mengatasi ini dan mengusahakan file tetap seimbang pada akhir pendorongan file,
tekanan pada ujung file harus dikurangi secara bertahap dan tekanan pada handle ditambah.
Sehingga akhirnya diperoleh gerakan yang santai. Meskipun stroke dilakukan oleh lengan,
tubuh jangan diam saja. Rata-rata pergerakan tubuh dimulai saat mulai stroke, tetapi seiring
dengan jalannya sroke, pergerakan tangan akan bergerak lebih cepat dan lebih lebih jauh
daripada badan. Dalam hal ini penekanan ditransfer secara bertahap dari ujung file ke handle.
Pergerakan tubuh membantu perpindahan tekanan secara bertahap ini.

Kecepatan Pengikiran

Pengikiran sebaiknya dilakukan dengan santai, dengan stroke yang tetap: sekitar 50 stroke per
minute sudah cukup baik. Lebih banyak logam yang dapat diganti dengan mengikir pada
kecepatan yang tepat daripada jika kecepatannya terlalu cepat, karena file kurang dapat
melakukan penekanan, tetapi malahan slip, merusak gigi file, dan mengkilapkan permukaan
benda kerja
Jika logamnya terlalu keras, atau permukaannnya terlalu luas, biasanya gerakan perlu
perlambat untuk memaksa file melakukan penekanan. Jika logamnya lunak atau permukaannya
terlalu sempit, kecenderungan pengikiran haruslah diringankan, gerak cepat dengan sedikit
tekanan, untuk mencegah kerusakan pinggirannya oleh gigi-gigi file.
Draw-Filing

Gambar 87 – Draw Filing

Draw filing lebih merupakan metode pengikiran finishing dan bukannya untuk mendapatkan
pemakanan yang efisien. File harus digenggam diantara ibu jari dan jari-jari dengan kedua
tangan (Gambar 87). Jari-jari di letakkan di sekitar pertengahan file pada benda kerja untuk
menjaga keseimbangan dan untuk mengarahkan tekanan sesuai keinginan. Ibu jari mendorong
file dan jari-jari lain menyeretnya kembali.
File harus ditempatkan pada sudut 90 derajat dari arah gerakan sehingga pemotongan terjadi
ketika file didorong ke depan. Haruslah berhati-hati agar menggunakan tekanan yang seragam
dan hindari menggoyang-goyangkan file. Draw-filing tidak boleh dilakukan dalam jangka waktu
yang lama karena hanya sedikit logam yg terbuang. Kecembungan permukaan file dapat juga
mempengaruhi kedataran permukaan yang dihasilkan.
Cara Mengurangi Pinning
Saat melakukan pengikiran, partikel-partikel logam sering terjepit di antara mata potong. Hal ini
dikenal dengan istilah pinning dan menimbulkan goresan-goresan yang dalam pada permukaan
bidang yang dikikir.
File grooves harus dijaga agar tetap bersih dan gunakan sedikit kapur atau cutting compound.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi pinning. Pengecualian, pengikiran besi tuang, jangan
menggunakan apa pun, karena tidak terjadi pinning.

Page 53

Perawatan Trades Tool

Gambar 88 – File Brush

Gambar 89 – Membersihkan pin dengan sepotong logam lunak

Sangat penting menjaga alur-alur file tetap bersih karena file yang kotor akan bekerja seperti
file tumpul. Pembuangan kotoran file biasa menggunakan file brush (Gambar 88), bersihkan
searah dengan alur file. Jika partikel logam itu agak besar, dapat dihilangkan dengan sepotong
logam lunak. (Gambar 89).

Usia pakai file dapat diperpanjang dengan memilih jenis file yang benar dan menyimpan serta
menggunakannya dengan cara yang benar. Penerapan hal-hal berikut akan sangat membantu:

 Buang kekasaran pada permukaan cetakan dan tempaan dengan melakukan chipping
menggunakan flat chisel, sisi file lama atau wheel grinding.

 Jika mungkin, sediakan file lain untuk pengikiran permukaan luas pada kuningan, perunggu, dan
besi cor, dimana ketajaman mata file sangat menentukan disini, tetapi hindari penggunaan
pada permukaan sempit. File bekas pengikiran kuningan yang sudah tumpul masih dapat
digunakan pada pengikiran baja seperti dalam keadaan masih baru.

 Jangan menggunakan file yang memiliki pola gerigi yang kasar untuk mengikir
permukaan yang sempit.

 File tidak boleh dibiarkan tergelincir karena file yang tergelincir akan mengakibatkan gerigi
file menjadi aus. Menggosok permukaan benda kerja dengan tangan ketika mengikir besi
tuang akan memperparah kerusakan. Tekanan yang memadai harus diaplikasikan agar
file bekerja dengan baik.

 Tidak ada tekanan pada saat melakukan gerakan balik/mundur.

 File, ketika digunakan dan disimpan, hindarkan kontak dengan file atau tool-tool lain.

Tindakan Pencegahan untuk Keselamatan
 Jangan sekali-sekali menggunakan file tanpa handle.

 Pastikan handle tidak rusak dan terpasang dengan aman.

 Gunakanlah file dengan hati-hati, sehingga tidak ada kemungkinan file lepas dari
handlenya.

 Jari yang diletakkan melebihi handle file dapat terluka oleh sudut benda kerja ataupun
oleh ragum.

Page 54

Trades Tool

1.39 HACKSAW

Gambar 90 – Hacksaw

Hacksaw 9S1741 berukuran panjang 400 mm dan lebar 112 mm dapat disetel untuk blade
berukuran 200 mm, 250 mm atau 300 mm. Bagian saw body menyerupai huruf C berukuran
sempit dengan handle yang di-slot pada bagian ujungnya. Saw body terbuat dari dua bagian
sehingga panjangnya dapat disetel, dan handlenya memiliki pegangan dari plastik untuk
pegangan yang nyaman.
Blade harus dipasang dengan gigi mengarah ke bawah dan sudutnya ke arah depan untuk
mendapatkan pemotongan yang baik. Wing nut di bawah handle mengeratkan dan
melonggarkan blade. Hacksaw digunakan untuk memotong plat baja lunak, pipa, nut dan bolt, dan
berbagai jenis logam yang tidak dikeraskan. Pin segi empat memungkinkan blade diposisikan
sejajar dengan saw body, atau tegak lurus dengan saw body jika digunakan untuk memotong
benda panjang.
Rangka Hacksaw

Gambar 91 – Rangka hacksaw berbentuk pipa

Gambar 92 – Rangka teleskopik oval

Gambar 93 – Handle pada saw

Rangka hacksaw menahan berbagai jenis blade yang berbeda dan haruslah berhati-hati saat
memilih dan menggunakan blade yang sesuai (Lihat Gambar 91, Gambar 92 dan Gambar 93).

Page 55

Trades Tool

Pemilihan Hacksaw Blade

Gambar 94 – Gerigi hacksaw blade per inci

Tembaga, kuningan, Pipa tipis, logam lembaran
pipa sedang; gunakan tipis; gunakan 32 gigi per inci.
24 gigi per inci.

Besi, baja lunak, rel; Baja perkakas, pipa besi, besi
gunakan 14 gigi per inci siku; gunakan 18 gigi per inci

Gambar 95 – Penggunaan blade yang dianjurkan

Hacksaw blade dibuat dengan berbagai jumlah teeth per inchi. Delapan belas teeth per inchi
adalah jumlah yang terbaik untuk penggunaan umum, tetapi tidak ada blade serba guna.

CATATAN:

Fine-pitch blade digunakan untuk pipa dan material tipis dan coarse-pit blade lebih efisien pada bagian
yang padat atau tebal. (Lihat Gambar 94 dan Gambar 95.

Di tangan orang yang tidak berpengalaman, lebih banyak hacksaw blade yang rusak
dibandingkan dengan yang aus. Penting untuk memilih blade dan menggunakannya dengan
benar.

1.40 OIL CAN

Gambar 96 – Oil Can (Oiler Pump)

Oil can 1B7763 tingginya kira-kira 300 mm dan berdiameter 87mm. Oil can ini berulir
diujungnya dimana tutup dan pompa dapat dibongkar pasang dengan mudah.
Oil can digunakan untuk memberi pelumasan seperti oli, dan juga dapat digunakan untuk
pemberian fuel dan solvent. Terdapat banyak bentuk dan ukuran oil can untuk digunakan pada
daerah-daerah tertentu.

Page 56

Trades Tool

TOPIK 3
SPECIAL TOOLS

3.0 TORQUE WRENCH

Gambar 97-Torque Wrench

Torque wrench memiliki handle, dial, dan drive untuk socket. Handle terbuat dari tabung logam
dan sampai pada perbatasan dial. Dial menunjukkan jumlah torsi ketika bolt dikencangkan.
Kebanyakan satuan yang digunakan adalah newton meter (Nm) dan pound feet (lb-ft).Torque
wrench berukuran kecil memiliki besaran dalam pound inches, newton-centimeters (Ncm) dan
(lb-in).

Dial ini berhubungan secara mekanikal dengan drive socket di belakangnya untuk menunjukkan
torque yang ditentukan. Besar drive tergantung pada torque maksimum yang akan diukur.
Torque wrench digunakan untuk mengencangkan nut dan bolt hingga pada standar tertentu.
Torsi yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada bolt dan parts, keausan, atau
kerusakan pada besi tuangan. Torsi yang terlalu kecil dapat menyebabkan kebocoran atau
mengakibatkan part benar-benar longgar.

Jangkauan penggunaan torque tergantung pada ukuran drive dan socket, dan torque maksimum
yang dapat dibaca di dial. Socket atau adaptor dihubungkan ke torque wrench dan bolt
kemudian dapat dikencangkan hingga standar tertentu. Beberapa dial memiliki dua needle.
Kedua needle tersebut bergerak ketika torque wrench digunakan, tetapi satu needle tetap
berada pada titik torsi maksimum sementara needle lainnya kembali ke angka nol ketika torsi
tidak digunakan. Beberapa torque wrench memiliki lampu yang menyala bila torque-nya sudah
tercapai

3.1 TORQUE MULTIPLIERS

Gambar 98-Torque Multiplier

CATATAN:

Dibutuhkan Satu torque wrench, satu torque multiplier, dan satu track bolt untuk:
- memperagakan dan menjelaskan bagian-bagian dan penggunaan torque multiplier
- memperagakan cara menghubungkannya pada bolt dan cara menghubungkan torque wrench pada

torque multiplier
- membahas prosedur-prosedur perawatan dan petunjuk-petunjuk keselamatan yang benar

Page 57

Trades Tool

Kebanyakan torque multiplier memiliki handle berbentuk bulat dengan multiplier attachment
pada bagian head. Di dalam head ini terdapat planetary gear atau reduction gear. Sebuah drive
unit pada satu sisi dan satu socket pada sisi lainnya juga berada di head. Socket atau extension
dihubungkan ke drive unit. Socket pada sisi lainnya digunakan untuk unit penggerak pada
torque wrench. Sejumlah multiplier memiliki clutch yang memberikan gerakan ratchet pada
multiplier. Sebuah tabel yang memberikan informasi mengenai input torsi dan nilai-nilai output
terdapat pada handle torque multiplier.
Klasifikasi torque multiplier diukur berdasarkan ukuran socket, besar drive unit, dan rasio input
dan output. Torque multiplier digunakan untuk meningkatkan torsi di atas kapasitas torque
wrench dan di atas kemampuan manusia. Torque multiplier digunakan dengan torque wrench.
Sebuah socket diletakkan pada torque multiplier yang kemudian dipasang pada bolt. Torque
wrench kemudian dihubungkan pada torque multiplier. Mereka ditarik pada arah yang
berlawanan. Biasanya, torque multiplier ditahan di tempat tanpa bergerak sementara torque
wrench digerakkan. Karena torsi input dilipatgandakan, maka torque multiplier sulit ditahan.
Handle torque multiplier dapat diletakkan pada mesin atau tanah agar tidak bergerak.
3.2 TORQUE TESTER

Gambar 99- Torque Tester

Ada berbagai macam jenis torque tester. Salah satunya adalah yang mempunyai dial besar dan
mempunyai stand. Pada tester ini terdapat satu drive unit di bagian bawah dan di tengah
penyangga. Drive unit dihubungkan dengan chain yang mempunyai ukuran yang berbeda
sehingga berbagai ukuran torque wrench yang berbeda dapat diperiksa. Satuan pada dial adalah
dalam pount-feet (lb-ft) atau pounds-inches (lb-in) dan newton meters (Nm) atau newton
centimetres (Ncm).
Torque tester digunakan untuk memeriksa akurasi torque wrench. Disini disambungkan adaptor
untuk menyesuaikan ukuran drive unit pada torque wrench. Tariklah torque wrench jangan didorong.
Periksalah torque yang terukur pada tester dan pada torque wrench. Apabila kesalahan akurasi
torque wrench lebih besar dari +2% bawalah ke service centre untuk diperbaiki. Torque wrench
jenis click hanya boleh memiliki kesalahan 4-6%.
Hal-hal untuk Diperhatikan

 Mengencangkan fastener secara berlebihan dapat merusak gasket dan ulir.
 Pabrik memberikan rincian mengenai nilai-nilai torsi untuk jenis fastener tertentu. Hal ini

dimaksudkan untuk memastikan agar fastener tidak dikencangkan secara berlebihan atau
terlalu kurang.
 Besar torque diukur dalam pound-feet (lb-ft) atau Newton-meter (Nm) adalah besar gaya
puntiran yang dikenakan pada fastener oleh torque wrench.
 Foot-pound adalah besar gaya puntiran pada sebuah shaft yang diakibatkan oleh gaya
sebesar satu pound yang bekerja pada ujung terluar lever yang panjangnya satu feet. Harga
torque 100 lb-ft akan sama dengan 100 lb berat yang ditempatkan diujung lever sepanjang
satu feet.

Page 58

Trades Tool

 Satu Newton-meter diartikan sebagai besar puntiran yang dikenakan pada shaft dari
sebuah lever sepanjang satu meter dengan gaya sebesar satu Newton yang kenakan
pada bagian terluar lever. Harga torque 100 Nm akan sama dengan penerapan 100 Newton
gaya dari ujung lever sepanjang 1-meter.

 Satu lb-ft sama dengan 1,35 Nm.
Informasi Lain
Torque Wrench

 Torque wrench digunakan untuk memberikan torque sebesar tertentu pada fastener.
 Ada berbagai metode yang digunakan pada torque wrench untuk menunjukkan bahwa

torsi yang benar telah diperoleh. Beberapa metode memberikan sinyal yang dapat
didengar misalnya bunyi click atau beep, ada pula yang memberikan sinyal dalam bentuk
visual seperti lampu yang menyala atau pin yang bergerak atau click out.
 Pastikan bahwa ulir dalam keadaan bersih sebelum mengencangkan fastener sesuai
dengan torsi yang telah ditentukan. Friksi apa pun akan memberikan hasil bacaan yang
tidak akurat dan akan mempengaruhi kekuatan kompresif saat fastener diaplikasikan
pada komponen.
 Pastikan agar selalu berhati-hati saat menggunakan torque wrench. Ini adalah instrumen
presisi yang akan kehilangan kalibrasinya apabila tidak dirawat dengan benar.
Torque Angle Gauge
 Torque angle gauge digunakan untuk memastikan kekencangan yang merata pada
fastener suatu komponen. Tool ini dikalibrasikan berdasarkan derajat.
 Mengencangkan fastener berdasarkan derajat dan bukan berdasarkan torsi akan
menghilangkan kesalahan yang diakibatkan oleh friksi di dalam ulir.
Torque to Yield (Torque and Turn)
 Beberapa fastener dirancang untuk sengaja dikencangkan secara berlebihan. Bolt-bolt ini
dikenal dengan istilah “torque to yield” bolt. Fastener dikencangkan sesuai dengan torsi
tertentu dengan torque wrench, kemudian torque angle gauge diputar pada tingkat derajat
tertentu.
 Ketika dikencangkan, fastener ini diregangkan melampaui batas elastisnya. Sehingga
ketika dilepas, fastener ini harus diganti dengan fastener yang baru.
 Memeriksa spesifikasi untuk torque angle gauge.

Gambar 100-Periksa nilai spesifikasi torque

Tentukan nilai torsi yang benar untuk bolt dan fastener yang Anda gunakan. Ini bisa dalam
satuan foot-pounds (lb-ft) atau Newton meters (Nm). Periksalah juga spesifikasi torque angle
untuk bolt atau fastener.

Page 59

Trades Tool

 Mengencangkan bolt

Gambar 101 – Mengencangkan bolt sesuai dengan spesifikasi torque

 Memasang torque angle gauge

Gambar 102

Gambar 102 – Pasang torque angle gauge pada bagian head bolt, dan kemudian letakkan
torque wrench di bagian atas torque angle gauge.

 Torque sesuai dengan spesifikasi torque

Gambar 103-Torque Wrench

Putar torque wrench sesuai dengan spesifikasi torque untuk bolt dan apabila komponen
memerlukan bolt atau fastener dalam jumlah yang banyak, pastikan untuk mengencangkannya
pada nilai torsi dan sudut torsi yang sama.

3.3 WHEEL BRACE
Dua jenis wheel brace diperlihatkan dalam Gambar 104. Brace (a) memiliki sebuah socket pada
satu ujung untuk dipasang dengan wheel nut berukuran tertentu dan sebuah lever pada ujung
lainnya untuk melepaskan hubcap atau trim rim. Jenis wheel brace ini merupakan bagian
komponen yang umum terdapat pada perangkat tool mobil.

Gambar 104 – Dua jenis wheel brace

Page 60

Trades Tool

Cross wheel brace dalam gambar (b) memiliki empat socket sehingga memungkinkan wheel
brace ini untuk digunakan pada empat wheel nut atau bolt yang berukuran berbeda.
Impact wrench yang disetel pada torsi yang benar digunakan di bengkel di mana terdapat
penggantian roda dalam jumlah banyak.
3.4 PIPE WRENCH

Gambar 105 – Pipe Wrench

Ukuran pipe wrench ditentukan oleh panjang shanknya. Wrench ini mempunyai nut adjusting
dan bukannya adjusting screw, jaw-nya bersudut 90 derajat terhadap shanknya. Jaw ini
mempunyai gerigi yang nantinya akan mencengkeram pipa. Adjustable jaw-nya dapat
dilonggarkan dengan mudah, dan membantu dalam pencengkeraman pipa saat tekanan
diberikan pada handle.
Wrench ini didesain hanya untuk digunakan pada pipa, dan sebaiknya jangan digunakan pada
fastener yang hexagonal. Eratkanlah selalu jaw-nya dengan baik pada pipa sebelum wrench itu
diputar. JANGAN gunakan extension pada wrench untuk melipatgandakan kekuatan. Bukaan
jaw haruslah menghadap pengguna saat menarik wrench.
Perawatan
Jagalah kebersihan pipe wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala terhadap jaw teeth untuk mengetahui apakah dalam keadaan aus atau tumpul yang
berlebihan dan perbaiki kondisi teeth atau gantilah wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi
seperti ini.
3.5 TOOL FILTER STRAP WRENCH/FILTER STRAP TOOL

Gambar 106 – Filter Strap Wrench

Tool filter strap wrench terdiri dari base, yang dibuat melengkung untuk disesuaikan dengan
bentuk filter, rotating retaining pin yang terletak di dalam base dan sabuk nilon berukuran 600
mm x 50 mm. Retaining pin memiliki sebuah slot dimana ujung sabuk bisa dimasukkan
melaluinya dan dua lubang penggerak berukuran ½ inci persegi untuk ratchet.
Wrench digunakan untuk melepaskan dan memasang fuel filter dan oil filter jenis spin on.
Wrench ini mampu mengaplikasikan torsi tinggi pada filter berukuran besar tanpa menyebabkan
penyok pada tabung filter. Bersihkanlah grease dan oli yang berlebihan dari filter untuk
mencegah agar wrench tidak tergelincir. Jagalah tangan anda dari posisi yang dapat membuat
anda terluka, yang dapat terjadi apabila wrench tiba-tiba slip.

Page 61

Trades Tool

Perawatan
Jagalah kebersihan filter strap wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap strap untuk mengetahui apakah ada yang sobek atau terdapat bagian-
bagian yang lemah dan gantilah filter strap wrench apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.
3.6 CHAIN WRENCH

Gambar 107 – Chain Wrench

Chain wrench terdiri dari shank baja dengan chain yang dipasang secara permanen pada
bagian head wrench. Chain memiliki pin-pin kecil di setiap sambungan yang dapat dimasukkan
dengan pas di dalam kaitan pada bagian head wrench. Dengan memasukkan kaitan di celah-
celah pin itu, maka panjang chain dapat disesuaikan. Biasanya disertakan pula dalam grup ini
sebuah baja extension yang dapat dikeluar-masukkan pada handle wrench ini untuk menambah
power torque.
Tool ini digunakan untuk melepaskan dan memasang threaded crown, yang digunakan untuk
menahan head pada hydraulic cylinder. Tool ini dapat juga digunakan pada pipa berulir
berdiameter besar. Selalu setel chain sesuai dengan posisi sekencang mungkin ketika
memasang crown atau pipa. Pastikan wrench berada pada sudut 90 derajat dengan crown atau
pipa sebelum menggunakan tenaga untuk mencegah agar chain wrench tidak tergelincir. Selalu
topang diri Anda untuk memastikan agar tidak jatuh apabila wrench tergelincir. Apabila
menggunakan extension, berhati-hatilah untuk memastikan bahwa extension tersebut tidak
terlepas dari wrench.

Perawatan
Jagalah kebersihan chain wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan pada
slot teeth dan chain pin untuk memastikan bahwa slot teeth dan chain pin tidak rusak atau
bengkok sebelum digunakan.
3.7 SLEDGE WRENCH

Gambar 108 – Sledge Wrench

Sledge wrench memiliki box end dengan duabelas hex yang bentuknya sangat mirip dengan
standard box end wrench. Ujung wrench yang satunya memiliki bagian head yang dapat dipukul
dengan keras (heavy striking head). Shank pada wrench ini berukuran panjang kira-kira
setengah panjang standard box end wrench dan lebih berat serta dapat menahan pukulan yang
lebih keras. Wrench ini digunakan untuk melonggarkan dan mengencangkan nut dan bolt
berukuran besar dalam aplikasi-aplikasi yang memerlukan torsi yang sangat kuat.

Page 62

Trades Tool

Sledge wrench sebaiknya tidak digunakan pada pengencangan dimana dibutuhkan setting
torque yang spesifik. Pemakaian umumnya adalah melonggarkan atau mengencangkan pin-pin
yang sulit pada tractor-scrapers yang besar. Jangan pakai extension pada sledge wrench.
Yakinkan bahwa wrench terpasang dengan aman pada nut atau bolt sehingga tidak akan
terlempar saat dipukul dengan hammer. Gunakan selalu safety glasses saat menggunakan
wrench ini, karena banyak serpihan logam kecil yang pecah dan terlempar baik dari hammer
maupun dari wrench.
Perawatan
Jagalah kebersihan sledge wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan pada
box end untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah wrench
apabila ditemukan kondisi seperti ini. Periksalah striking head apakah telah terbentuk “jamur”
dan ratakan bagian yang berlebihan dengan gerinda sebelum menggunakannya.
3.38 SLEDGE SOCKET WRENCH

Gambar 109 – Sledge Socket Wrench
Bentuk sledge socket wrench serupa dengan standard ratchet, namun striking head
menggantikan handlenya dan tidak ada gerakan ratchet. Terdapat juga lubang lubang
penggerak persegi di bagian belakang head sledge socket wrench dimana terdapat directional
lever pada standard ratchet. Sledge socket wrench juga memiliki sebuah lubang di dalam drive
lug dimana pada standard ratchet terdapat spring loaded steel ball. Ukuran paling umum adalah
drive 1” A.F.
Wrench ini digunakan ketika diperlukan torsi yang tinggi untuk melonggarkan atau
mengencangkan nut atau bolt berukuran besar. Wrench dapat digunakan dalam aplikasi apa
pun di tempat dimana torque multiplier tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk
melakukannya atau tidak tersedia.
Wrench ini tidak dapat digunakan untuk menyetel nut atau bolt sesuai dengan nilai-nilai torsi
yang spesifik. Pastikan lock pin dan retaining ring dipasang dengan benar dan bahwa wrench
diletakkan tegak lurus dengan nut atau bolt.
Jangan menggunakan standard socket atau power socket dengan wrench jenis ini. Tool ini
terlalu keras dan dapat rusak. Gunakan selalu impact socket. Apabila digunakan extension di
antara drive lug dan socket, pasanglah extension berukuran panjang di dalam lubang drive di
bagian belakang head dan mintalah seorang helper untuk memegangnya saat mempersiapkan
wrench. Jangan menggunakan extension pada handle wrench.
Perawatan
Jagalah kebersihan sledge socket wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan
pemeriksaan secara berkala pada drive lug dan lubang retaining pin dan wrench apabila
ditemukan keausan yang berlebihan.

Page 63

Trades Tool

3.39 SPANNER WRENCH/”C” SPANNER

Gambar 110-Spanner Wrench/ C Spanner

Spanner wrench permanen menyerupai box end wrench tunggal besar dengan setengah dari
box dipotong.
Pada akhir gripping jaw terdapat sebuah drive pin yang dimasukkan ke dalam drive hole pada
spanner nut. Adjustable Spanner wrench serupa dengan fixed Spanner wrench, kecuali tool ini
memiliki dua bagian, yaitu handle dan jaw.
Jaw memiliki serangkaian lubang, yang memungkinkan spanner untuk disetel. Sebuah nut dan
bolt berfungsi sebagai pivot point di antara handle dan jaw, dilepaskan dan dipasang dalam
lubang-lubang jaw yang berbeda untuk mengubah ukuran wrench.
Spanner wrench digunakan untuk melepaskan dan memasang spanner nut, cylinder rod head
pada hydraulic cylinder, sprocket retaining nut pada beberapa mesin, dsb.
Pastikan bahwa drive pin terpasang dengan kuat pada lubang drive pin di nut yang mau dibuka,
dan wrench ini tidak miring (tegak lurus terhadap benda).
Periksa lubang drive pin pada nut dari keausan dan kerusakan, dan tetaplah berhati-hati jangan
sampai wrench ini slip karena hal ini dapat terjadi kapan saja.
JANGAN memukul wrench dengan hammer, gunakanlah extension. Penyalahgunaan tool ini
dapat menyebabkan kerusakan pada tool atau kemungkinan terjadinya cidera apabila wrench
ini terlepas dari fastener.

Perawatan
Jagalah kebersihan spanner wrench/ C spanner, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan
pemeriksaan secara berkala pada drive pin untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang
berlebihan dan gantilah jaw atau wrench apabila ditemukan kondisi seperti ini.
3.40 TURBULAR SPANNER WRENCH/TUBE SPROCKET

Gambar 111 – Tubular Spanner Wrench

Kebanyakan tubular spanner wrenches mirip dengan socket standard atau deep well socket
yang tidak mempunyai gigi internal, melainkan gigi-gigi luar yang jarang ditepinya. Tubular
spanner biasanya mempunyai lubang yang menembus sisinya sebagai tempat memasukkan

Page 64

Trades Tool

pinch bar atau lubang segi empat untuk drive ratchet. Wrench tubular spanner biasanya
digunakan untuk membuka dan memasang nut bercelah pada ujung shaft, tetapi dapat juga
digunakan pada berbagai keperluan yang dirasa lebih cocok dari spanner wrench type plat.
Pastikan wrench teeth terpasang aman pada nut dan wrench tidak miring. JANGAN memukul
wrench atau menggunakan handle yang panjang untuk meningkatkan pengungkitan. JANGAN
menggunakan power impact wrench. Tool ini tidak dirancang untuk jenis penggunaan ini dan
dapat patah atau rusak saat digunakan secara berulang-ulang.
Berhati-hatilah saat menggunakan tubular spanners pada nut yang aus, dan berhati-hatilah
selalu dari kemungkinan wrench ini slip dari fastener.
Perawatan
Jagalah kebersihan tubular spanner wrench , bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan
pemeriksaan secara berkala pada wrench teeth untuk mengetahui apakah terdapat keausan
yang berlebihan dan gantilah wrench apabila ditemukan kondisi seperti ini.
3.41 HAND IMPACT WRENCH

Gambar 112 – Hand Impact Wrench

Hand impact wrench mirip dengan ratchet besar dengan drive lug memanjang ke luar pada
masing-masing sisi bagian head. Bedanya dengan ratchet, di sini tidak ada penggantian arah
putaran lever. Arah pemutaran dapat diganti dengan membalikkan wrench ini dan
menggunakan drive lug di sebelahnya. Wrench ini terutama cocok digunakan di field dimana
tidak terdapat energi listrik dan udara bertekanan seperti di shop.
Hand impact wrench bermanfaat untuk mengubah cutting edge. Pastikan sprocket terpasang
aman pada nut atau head bolt dan tidak berada dalam posisi miring karena dapat tergelincir
sehingga menyebabkan kerusakan pada tool atau kemungkinan cidera.
Selalu gunakan impact rated socket dengan tool ini, jangan menggunakan standard atau power
rated socket. Tool ini lebih keras dan rapuh serta akan patah atau rusak apabila digunakan
secara berulang-ulang. Pastikan socket dipasang dengan benar pada drive lug dengan lock pin
dan retaining ring.
Perawatan
Jagalah kebersihan hand impact wrench , bersihkan dari kotoran dan oli. Bongkarlah bagian-
bagian secara berkala, periksa dan lumasi mekanisme ratchet, dan gantilah bagian-bagian
yang aus atau rusak.

Page 65

Trades Tool

3.42 TRACK BOLT SOCKET

Gambar 113 – Track Bolt Socket

Track bolt socket serupa dengan socket standard, kecuali dinding-dindingnya lebih tebal dan
socket berwarna hitam. Akan tetapi, tidak semua socket hitam diklasifikasikan sebagai tool
impact rated; beberapa di antaranya adalah power socket.
Snap-On tool memiliki Snap-On part number yang mempunyai tanda “P” yang merupakan
kependekan dari power sockets dan “IM” kependekan impact socket. Socket part number
Caterpillar akan ditunjukkan pada Tool Guide dan tertera tingkat kekerasannya.
Socket ini digunakan untuk melepaskan dan mengganti bolt-bolt track dengan impact wrench,
tetapi dapat digunakan dalam aplikasi apa pun apabila memungkinkan. Aplikasi-aplikasi khusus
dicantumkan dalam Tool Guide.
Track bolt socket juga tersedia untuk bolt-bolt dengan head yang sudah aus. Pastikan lock pin
dan retaining ring dipasang dengan benar. Jangan memutar socket terlalu cepat.
Hal ini dapat menyebabkan socket terpelanting dari wrench sehingga mengakibatkan
kemungkian terjadinya cidera. Safety glasses atau goggle harus digunakan ketika
menggunakan impact tool untuk mengantisipasi apabila patah.
Perawatan
Jagalah kebersihan Track bolt socket , bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap drive lug hole dan socket teeth untuk mengetahui apakah terdapat
keausan yang berlebihan dan gantilah socket apabila ditemukan kondisi seperti ini.
3.43 TRACK SHOE WRENCH

Gambar 114 – Track Shoe Wrench

Track shoe wrench pada dasarnya terbuat dari shank baja tempaan dengan slot di ujungnya
yang berukuran kira-kira setengah kali tebal wrench. Panjang handlenya tergantung dari ukuran
slot untuk memberikan pengungkitan yang cukup saat pemberian high torque.
Wrench ini digunakan untuk menahan Track bolt nut ketika melepas dan memasang Track
Shoe. Pastikan wrench terpasang dengan kuat pada nut. JANGAN memukul wrench dengan
hammer atau menggunakan extension untuk meningkatkan pengungkitan.
Hal ini dapat mengakibatkan wrench terlepas dari nut sehingga menyebabkan kerusakan pada
tool atau kemungkinan terjadinya cidera. JANGAN menarik atau mendorong wrench. Pasanglah
wrench pada nut dan letakkan Handle pada Track link sehingga impact wrench benar-benar
menggerakkan bolt.

Page 66

Trades Tool

Perawatan
Jagalah kebersihan Track shoe wrench ; bersihkan dari kotoran dan oli.
3.44 DRAIN PLUG TOOL

Gambar 115 –Drain Plug Tool

Sliding “T” Wrench 5S9566 terdiri dari stationary drive lug dan head yang dilengkapi dengan
lubang di dalamnya, untuk menampung sliding steel bar. Drive Extension 5S9567 ½” A.F. sama
dengan extension standard dan berukuran panjang 250 mm. Drain Plug Socket 5S9568 mirip
dengan drive adaptor dan memiliki internal drive lug hole berukuran ½” A.F. dan external drive
lug hole berukuran 3/4” A.F. Drain Plug Socket 5S9569 memiliki drive lug hole berukuran ½”
A.F. di kedua ujung dengan hex drive lug berukuran 1” A.F pada satu ujung dan hex drive lug
berukuran 1 1/4 “ A.F pada ujung lainnya.
Drain Plug Wrench 1S2475 terdiri dari sepotong shank persegi berukuran ¾” A.F. dengan
lengkungan berukuran 90 derajat pada masing-masing bagian ujung. Satu ujung berukuran
lebih pendek dari ujung lainnya, tetapi keduanya dapat dimasukkan ke dalam internal drain plug
berukuran ¾” A.F. Kesemua tool ini, kecuali square drive wrench 1S2475 dapat digunakan
bersama untuk mendapatkan kombinasi yang cocok untuk penggunaan tertentu.
Box end atau combination wrench dapat juga digunakan dengan Hex Socket 5S9596 di daerah-
daerah sempit. Pastikan drive lug terpasang dengan aman di dalam drain plug hole. Jangan
menggunakan drain plug socket dengan impact wrench.
Socket jenis ini lebih keras dan lebih rapuh dibandingkan dengan impact tool dan akan patah
atau rusak apabila digunakan secara berulang-ulang. TARIKLAH selalu drain plug wrench.
JANGAN MENDORONGNYA. Apabila wrench harus didorong, doronglah dengan telapak
tangan dalam keadaan terbuka. JANGAN memukul wrench dengan hammer. Hal ini akan
menyebabkan kerusakan pada tool dan kemungkinan dapat menyebabkan terjadinya cidera
apabila wrench tergelincir dari plug.

Perawatan
Jagalah kebersihan drain plug tool; bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap drain plug tool untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang
berlebihan dan gantilah tool apabila ditemukan kondisi seperti ini.
3.45 GOVERNOR SEALING TOOL

Gambar 116 –Governor Sealing Tool

Cramping tool memiliki sebuah handle yang lurus dan juga sebuah handle yang melengkung
yang bentuknya sangat mirip dengan handle yang terdapat pada gunting kebun atau tool untuk
melubangi kertas. Bagian nose dari cramping tool memiliki steel slug berbentuk bullet dengan

Page 67

Trades Tool

takikan rata berukuran besar di dalamnya yang bergeser ke dalam body handle yang
melengkung ketika handle ditekan.
Segelnya terbuat dari timah dengan ukuran diameter 15 mm dengan triangular tab dengan
panjang 12 mm dan dibengkokkan dengan sudut 90 derajat. Kawat segelnya terbuat dari
seutas kawat berdiameter kecil yang di lilitkan sama panjang. Semua komponen ini terdapat
dalam Governor Sealing Tool Group 5P1660.
Tool group ini digunakan untuk memasang segel pada governor dan turbocharger assemblies
agar setting yang dilakukan tidak bisa dirobah secara sembarangan. Jika pemasangannya
tepat, kawat ini dapat dilepas dari bolt tanpa merusak segel. Segel ini mengidentifikasikan
dealer terakhir yang memperbaiki unit itu, dimana setelan dari pabrik sudah dirubah. Pastikan
batu segel terpasang dengan baik sebelum diklem untuk mencegahnya terlempar saat
pemasangan.
Perawatan
Jagalah kebersihan governor sealing tool, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap tool penjepit untuk mengetahui apakah tool berfungsi dengan benar
dan gantilah tool apabila tidak berfungsi dengan baik.
3.46 SLEDGE HAMMER

Gambar 117 – Sledge Hammer

Sledge hammer terbuat dari baja tempaan dan terdiri dari blok baja berukuran empat persegi
panjang dengan handle yang panjang. Sledge hammer memiliki mata seperti ball peen atau
claw hammer untuk mengamankan handle. Handle berukuran panjang kira-kira 750 mm dan
dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh kenyamanan secara merata ketika
dipegang pada saat memukul dengan bagian ujung head.
Sledge hammer digunakan untuk melakukan pemukulan yang berat dalam aplikasi-aplikasi
dimana hammer standard tidak cukup kuat untuk melakukannya. Contoh-contoh aplikasi adalah:
memasang Track assembly, melepaskan Track master pin dan sprocket jika pulling-tool-nya
tidak ada, dan pengaturan posisi komponen-komponen berat selama assembly.
Hati-hatilah dalam memukul benda agar tidak mengenai handle, karena akan menyebabkan
Handle rusak. Pakailah safety glass jika menggunakan Sledge Hammer.
Perawatan
Jagalah kebersihan sledge hammer, bersihkan dari kotoran dan oli. Ratakan permukaan logam
yang sudah berbentuk jamur dengan gerinda. Periksalah selalu head hammer apakah longgar
sebelum digunakan dan bila perlu kencangkan. Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap
Handle untuk mengetahui apakah ada yang terbelah atau apakah terdapat kerusakan lainnya
dan gantilah sledge hammer apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.

Page 68

Trades Tool

3.47 HAND SAW

Gambar 118 – Hand Saw

Kebanyakan hand saw memiliki ukuran panjang dengan kisaran antara 600 mm hingga 900 mm.
Blade dari gergaji terbuat dari lembar baja tipis dengan lebar kira-kira 75 mm pada bagian ujung
dan 150 mm ke arah handle. Di seluruh bagian bawah terdapat gerigi kecil yang berfungsi
untuk memotong.
Handle dipasang pada bagian ujung blade besar dan memiliki lubang yang berfungsi sebagai
tempat pegangan tangan. Perhatikan cara membedakan antara gerigi untuk merobek dan gerigi
untuk memotong. Hand saw digunakan untuk memotong segala jenis kayu. Aplikasi untuk
workshop umumnya adalah untuk membangun peti-peti pengiriman atau untuk memotong
bagian-bagian penopang.
3.48 CLAMP

Gambar 119 – Clamp

G clamp memiliki ukuran yang berbeda-beda dari 25 mm hingga lebih dari 300 mm. G clamp
diberi nama karena bentuk badannya seperti huruf G dan terbuat dari baja tuang atau tempaan.
Sebuah screw pengencang terdapat pada bagian ujung clamp body dan dapat diputar untuk
melonggarkan atau mengencangkan benda-benda yang dijepit di antara screw dan bidang rata
di ujung clamp body lainnya.

Bagian kecil dan rata pada ujung screw pengencang mencegah agar benda yang dijepit tidak
rusak. Penggunaan utama G clamp adalah untuk menahan benda-benda secara bersama-
sama ketika diikat atau dibentuk, mengamankan benda-benda pada meja saat dikerjakan
dengan mesin, dan memberikan pegangan yang dapat dicengkram untuk meningkatkan safety.

3.49 METAL SHEARS/TIN SNIPS

Gambar 120 – Metal Shears (Tin-Snips)

Page 69

Trades Tool

Kedua tool ini pada dasarnya merupakan gunting besar yang digunakan untuk memotong
lembaran logam. Metal shears dirancang khusus untuk tiga tujuan yang berbeda yaitu
pemotongan lurus, kiri, atau kanan. Pemotongan lurus memiliki handle plastik berwarna kuning;
pemotongan kanan memiliki handle berwarna hijau; dan pemotongan kiri memiliki handle
berwarna merah.
Metal shears berukuran panjang kira-kira 250 mm dengan blade melengkung berukuran 50
mm sementara tin snip memiliki ukuran panjang kira-kira 175 mm dan blade berukuran 37 mm,
ukuran panjang 250 mm dengan blade 60 mm, atau blade berukuran panjang 300 mm
dengan blade 75 mm.
Blade untuk tin snip berbentuk lurus. Metal shears dan tin snip digunakan untuk memotong
lembaran logam. Kedua jenis pemotong ini dapat digunakan untuk memotong lingkaran, radius,
lengkungan, atau pemotongan-pemotongan yang tidak beraturan. Metal shears adalah tool
untuk pemakaian yang lebih khusus sementara tin snip adalah untuk penggunaan umum.
3.50 GREASE GUN DAN CARTRIDGE GREASE

Gambar 121 – Grease Gun dan Cartridge Grease

Grease gun terdiri dari tabung berukuran panjang 300 mm dan diameter 62 mm dengan flexible
nozzle serta handle berukuran 300 mm yang menggerakkan pump assembly. Flexible nozzle
terdiri dari selang karet berukuran 200 mm dengan fitting tekanan pada bagian ujung dan
dihubungkan ke pipa baja berdiameter kecil 100 mm yang memanjang dari bagian head gun.
Grease cartridge berdiameter 57 mm dan panjang 9 inci dan dimasukkan ke dalam tabung.
Grease gun ini digunakan untuk perawatan pada semua model mesin dan workshop tool
lainnya.
3.51 SUCTION GUN

Gambar 122 – Suction Gun

Tool ini terdiri dari laras berukuran panjang 300 mm dan berdiameter 62 mm dengan handle
berbentuk T pada satu ujung dan flexible hose berukuran 300 mm pada ujung lainnya. Dengan
memasukkan hose ke dalam oli dan menariknya kembali pada handle T, oli akan terhisap
masuk ke dalam gun.
Untuk mengeluarkan oli dari gun, cukup mendorong Handle ke dalam. Suction gun digunakan
untuk membuang oil dari filter housing pada machine, dan dapat juga digunakan untuk

Page 70

Trades Tool

membuang oil transmission, differential dan komponen-komponen lainnya pada semua jenis
machine.
3.52 PRY BAR

Gambar 123 – Pry Bar

Pry Bar 4F5166 terbuat dari shank baja berukuran tebal 25 mm dan panjang 750 mm dengan
chisel point pada satu ujung dan sebuah pengait setengah lingkaran pada ujung lainnya. Pry
bar ini dapat digunakan dalam aplikasi-aplikasi dimana ruang kerja terbatas.
Ujung chisel tumpul ini digunakan untuk pemakaian umum dan ujung pengaitnya digunakan jika
dibutuhkan kekuatan yang besar untuk memindahkan benda pada jarak pendek. Peningkatan
gaya pada ujung pengait ini sekitar 30 berbanding 1.
Pinch bar

Gambar 124 – Pinch Bar

Pinch bar 9S1309 terbuat dari shank baja bersisi enam berukuran tebal 25 mm dan panjang
500 mm. Bagian ujung dari shank berbentuk runcing tajam dan ujung lainnya berbentuk seperti
bagian yang tirus pada cold chisel besar. Pinch bar dapat digunakan untuk kebanyakan aplikasi
umum atau di tempat dimana terlalu sempit untuk menggunakan pry bar.
Crowfoot bar

Gambar 125 – Crowfoot Bar

Crowfoot bar 5F4764 terbuat dari shank baja bundar berukuran diameter 14 mm dan panjang
400 mm. Bagian shank memiliki ujung runcing panjang dan pada ujung lainnya terdapat ujung
pengungkit berukuran panjang 25 mm dan lebar 12 mm yang tegak lurus pada shank pada bar.
Crowfoot bar dapat digunakan untuk mengungkit benda-benda di tempat sempit/terbatas
dengan ujung pengungkit dan mensejajarkan lubang bolt pada bagian-bagian komponen
dengan ujung yang runcing saat assembly

Page 71

Trades Tool

Crowbar

Gambar 126 – Crowbar

Crowbar yang lazim memiliki ukuran panjang kira-kira 750 mm dan terbuat dari shank baja
bersegi enam dengan tebal 25 mm. Di bagian ujung shank meruncing hingga pada prying blade
berbentuk wedge yang melengkung pada sudut 20 derajat pada shank.

Bagian ujung yang lainnya melengkung dalam bentuk setengah lingkaran dengan diameter kira-
kira 125 mm. Ujung bengkokan ini juga berbetuk plat runcing dan mempunyai celah berbentuk
huruf V di tengahnya yang berguna untuk mencabut paku. Crowbar dapat digunakan untuk
semua pengungkitan pada area yang cukup. Ujung lengkung yang besar sangat cocok untuk
mengungkit object yang besar dan mencabut paku yang besar.

3.53 TAP

Gambar 127 – Taper, Plug dan Bottom Tap

Bentuk ulir dari tap mirip seperti bolt atau screw machine dengan empat celah besar pada
ulirnya yang dipotong memanjang dengan perbandingan jarak yang sama terhadap
diameternya. Diantara setiap celah berbaris pemotong ulir yang pendek-pendek. Diatas ulir ada
shank pendek dengan drive lug segi empat di ujung atasnya. Ujung bagian berulir dibuat sedikit
bertirus sehingga dapat lebih mudah memulai penguliran ke dalam lubang, penguliran pertama
digunakan pemotong dangkal lalu kemudian berangsur-angsur digunakan pemotong yang lebih
dalam sampai diperoleh kedalaman yang diinginkan.
Tap digunakan untuk membuat ulir di lubang hasil pengeboran atau untuk memperbaiki thread yang
rusak. Ketika melakukan tapping pada lubang tembus, taper tap dapat digunakan dari awal hingga
akhir dengan satu kali operasi. Namun saat tapping pada lubang buntu dimana uliran tidak dituntut
agar sampai pada dasar lubang, taper tap digunakan lebih dahulu kemudian diikuti dengan plug tap.
Pada tapping lubang buntu yang diinginkan ulirnya sampai ke dasar, gunakan taper tap terlebih
dahulu, kemudian plug tap dan terakhir bottom tap.

Semua jenis tap ini dapat digunakan untuk memperbaiki thread yang rusak, tetapi disarankan
untuk menggunakan tap yang paling tirus yang mungkin dapat dipakai untuk mencegah rusak
atau patahnya thread. JANGAN pernah gunakan tap untuk memperbaiki thread yang rusak
pada benda yang dikeraskan. Jangan pernah memberikan gaya yang terlalu besar pada handle
tap.

Semua kondisi di atas dapat menyebabkan tap pecah sehingga menimbulkan kemungkinan
adanya cidera. Jangan menggunakan tap dengan gerigi yang sudah patah atau rusak. Jagalah
kebersihan tap dalam keadaan terlumasi dengan baik dengan cutting fluid atau oli guna

Page 72

Trades Tool

mengurangi kemungkinan tap patah. Gunakan safety glasses apabila menggunakan udara
bertekanan untuk membersihkan serpihan-serpihan dari lubang setelah melakukan tapping.
Perawatan
Usahakan untuk menjaga agar taper, plug dan bottom tap dalam keadaan bersih; bersihkan
dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap tap untuk mengetahui
apakah tap sudah sangat tumpul atau apakah gerigi patah, dan gantilah tap apabila ditemukan
kondisi-kondisi seperti ini.

3.54 TAP WRENCH

Gambar 128 – Tap Wrench

Tap wrench memiliki ukuran yang berbeda-beda, tetapi ukuran panjang yang paling umum
berkisar antara 150 mm hingga 400 mm.

Tap wrench memiliki bentuk yang mirip dengan sepotong shank baja berdiameter kecil dengan
rectangular vice kecil di bagian tengah dengan ukuran kira-kira 1/8 dari panjang wrench. Bagian
rectangular vice terdiri dari dua locking jaw dari baja dengan slot berbentuk V untuk
mencengkeram head tap.

Salah satu dari jaw ini tidak bergerak dan yang lainnya dapat disetel dengan memutar handle
yang dapat digerakkan. Kedua ujung handle berbentuk knurled untuk memberikan pegangan
yang kuat ketika mengencangkan wrench/spanner.
Tap wrench digunakan untuk memegang tap saat menggunakan hand tap.

Perawatan
Jagalah kebersihan tap wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala terhadap wrench untuk memastikan bahwa tap wrench menahan tap dengan kuat.
Apabila locking jaw rusak atau mengalami keausan secara berlebihan, atau wrench tidak bisa
menahan tap dengan aman, gantilah tool tersebut.
Hal-hal untuk Diperhatikan

 Ada tiga jenis thread tap yang berbeda: starting, intermediate, dan finishing.
 Starting tap mempunyai ujung yang sangat taper, sehingga sering disebut sebagai “taper tap”.

Hal ini memungkinkan tap memotong semakin dalam secara berangsur-angsur. Ini dapat
digunakan untuk memotong ulir dalam pengerjaan sedikit-demi sedikit untuk
memudahkan penembusan pada benda yang cukup tipis. Ini juga digunakan untuk
pemotongan pertama pada lubang buntu.
 Intermediate tap, atau second tap, digunakan untuk pemotongan kedua pada lubang
buntu. Ini mempunyai bagian taper yang lebih sedikit daripada tapered tap, yang
memungkinkan penguliran lebih lengkap hingga ke bawah.
 Finishing tap, atau bottom tap, atau plug tap, dirancang untuk memotong ulir terbawah
pada lubang buntu. Ini hampir tidak mempunyai bagian taper sehingga pemotongan ulir dapat
menjangkau bagian terbawah lubang.

Page 73

Trades Tool

 Gunakan thread cutting compound pada thread tap. Ini akan menjaga cutting edge pada
tap tetap tajam, sehingga memungkinkan tool ini digunakan berulang-ulang.

 Ketika membuat ulir baru, pastikan bahwa tap tegak lurus pada bidang yang dikerjakan.
Hal ini akan membantu mengarahkan gerigi untuk memotong secara tegak lurus pada
shank.

 Saat memotong atau memperbaiki ulir, sekali tap mulai memotong, putar kembali seperempat
putaran; lalu potong lagi seperempat putaran selanjutnya. Lanjutkan sampai ulir terpotong.
Gerakan itu membersihkan dan memotong gigi dan memberikan penyelesaian yang lebih
baik.

 Setelah ulir selesai dipotong dan tap dilepaskan, bersihkan ulir baru dengan air duster.
 Jangan menggunakan impact wrench pada tap.
 Berlatihlah menggunakan tap wrench pada potongan logam yang tidak terpakai sebelum

mencoba melakukannya pada benda kerja yang sesungguhnya.
 Pilihlah tap yang benar

Gambar 129 - Pilihlah ukuran yang benar

Pilihlah jenis dan ukuran tap yang benar yang Anda perlukan untuk memperbaiki ulir, baik
dalam satuan metric maupun inchi.
 Tentukan ukuran ulir

Gambar 130 – Ukur menggunakan thread pitch gauge

Gunakan thread pitch gauge untuk memastikan bahwa ukuran bolt atau stud cocok untuk
lubang yang rusak.

Page 74

Trades Tool

 Taper, Intermediate atau bottoming

Gambar 131 – Pilih jenis tap yang sesuai

Pilihlah ukuran dan jenis tap yang sesuai: starting,Intermediate atau finishing tap.
 Pasang tap pada tap wrench

Gambar 132 – Pilih tap wrench yang sesuai

Pilihlah apakah wrench dengan handle T (Gambar 132) atau tap wrench yang dipegang,
dan pasanglah bagian ujung persegi tap shank ke dalam chuck pada wrench dan
kemudian kencangkan chuck.

 Berikan thread cutting compound

Gambar 133 – Gunakan thread cutting compound

Gunakan sedikit thread cutting compound pada cutting teeth pada tap. Posisikan tap di
dalam lubang yang rusak, dengan memastikan bahwa tap tegak lurus pada lubang dan
tidak dalam keadaan miring.

 Putarlah tap clockwise

Gambar 134 – Putar tap clockwise

Page 75

Trades Tool

Putar tap clockwise dengan pelan, hati-hati dan terus-menerus hingga mencapai dasar,
atau telah menembus benda yang diulir. Hal ini akan terasa bagi anda jika sudah tembus,
tap membuang metal dari dalam lubang, dan membuat ulir-ulir.
 Lepaskan tap dengan diputar counter clockwise

Gambar 135 – Putar wrench counter clockwise untuk melepasnya

Untuk melepaskan tap, putarlah wrench counter clockwise dan keluarkan dari lubang.
Bersihkan serpihan atau partikel-partikel dari cutting thread dan tap flute sebelum Anda
melepaskannya dari wrench.
 Bersihkan lubang dan lakukan pengetesan

Gambar 136 – Periksalah thread yang baru

Bersihkan serpihan atau partikel-partikel dari lubang yang telah Anda perbaiki. Kemudian
lakukan pengetesan bagian yang diperbaiki dengan menggunakan screw atau bolt
berukuran sesuai dan kencangkanlah dengan tangan.

3.55 RE-THREADING DIE

Gambar 137 – Re-threading Die

Threading die sangat mirip dengan re-treading die, kecuali adanya celah di salah satu sisinya
dengan screw pengatur yang digunakan untuk membuka dan menutupdie sebagai pengancing
di dudukannya. Gigi pemotongnya agak berbentuk taper.
Re-Threading die umumnya terbuat dari shank baja bersegi enam yang terdiri dari berbagai
ukuran, tetapi semuanya memiliki ukuran tebal 12 mm. Die memliki enam baris cutting teeth
yang tersusun dalam bentuk lingkaran yang dilengkapi dengan sebuah lubang bundar besar
atau flute di antara masing-masing baris gerigi.
Bentuk segi enam dari re- threading die memungkinkan penggunaan box end wrench ataupun
ratchet dan socket. Threading die bentuknya bulat dan harus digunakan dengan die wrench. Re-
Threading die digunakan untuk memperbaiki ulir luar yang rusak.

Page 76

Trades Tool

Meskipun dapat digunakan untuk pemotongan awal, hal ini tidak disarankan untuk dilakukan karena
gig-gigi potongnya tidak sekeras Threading die. Re-Threading dies sebaiknya JANGAN PERNAH
digunakan pada ulir yang diperkeras, karena akan merusak die dan akan menghancurkan gigi-
giginya.
Fastener yang dikeraskan dengan ulir yang rusak harus diganti. Pastikan bahwa die tetap
dilumasi dengan baik menggunakan cutting fluid atau oli guna mencegah keausan atau
kerusakan.
Pastikan bahwa die tegak lurus dengan lubang yang akan diulir untuk menghindari kesalahan
penguliran. Jangan pernah menggunakan re-threading die pada ulir yang diperkeras, ataupun
memberikan gaya yang berlebihan bila die susah masuk. Kondisi demikian dapat mengakibatkan
die menjadi patah dan dapat menimbulkan cidera. Jangan pernah menggunakan die yang rusak
atau giginya patah.
Perawatan
Jagalah kebersihan re-threading die, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala terhadap die untuk mengetahui apakah terdapat gerigi yang tumpul, rusak atau
patah, dan gantilah die apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.
3.56 DIE WRENCH

Gambar 138 – Die Wrench

Die wrench tampaknya mirip dengan tap wrench, tetapi tengahnya bulat dan bukannya segi
empat dan kedua Handlenya tetap. Die wrench yang paling umum mempunyai satu atau tiga
screw pengunci di bagian bundaran tengahnya yang berguna untuk mencengkam die di dalam
wrench. Semua threading die dalam satu set akan mempunyai diameter luar yang sama
sehingga untuk itu hanya dibutuhkan satu die wrench saja untuk semuanya. Die wrench
digunakan untuk memberikan pemegangan dan kontrol saat melakukan pemotongan ulir.
Perawatan
Jagalah kebersihan die wrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala terhadap wrench untuk memastikan bahwa die wrench menahan die dengan kuat.
Apabila screw berada dalam keadaaan aus yang berlebihan atau rusak, gantilah dengan yang
baru.
Hal-hal untuk Diperhatikan

 Die adalah tool untuk mengerjakan logam yang digunakan untuk memperbaiki atau
memotong ulir luar pada fastener.

 Die dipasang dalam tool yang disebut “die stock”. Die stock memberikan tenaga
pengungkitan untuk memutar die pada ulir baru. Die stock menempatkan die di tempatnya
dengan menggunakan thumb screw yang sesuai dengan lekukan di bagian pinggir luar
die.

 Die memiliki bagian atas dan bawah. Bagian bawah memiliki ulir yang taper untuk
mengarahkan ulir ke dalam die.

 Gunakan thread cutting compound pada die. Bahan ini akan menjaga bagian cutting edge
pada die tetap tajam sehingga memungkinkan die untuk digunakan secara berulang-
ulang.

Page 77

Trades Tool

 Apabila membuat ulir yang baru pada bolt atau stud, pastikan bagian atas shank tegak
lurus. Hal ini akan membantu mengarahkan gerigi die tegak lurus pada shank.

 Pastikan die tegak lurus dengan shaft pada bolt atau stud pada awal proses pembuatan
ulir drat.

 Pada pemotongan ataupun penguliran perbaikan, sekali die sudah melakukan
pemotongan sebesar seperempat putaran, balikkan seperempat putaran. Lalu potong
seperempat putaran selanjutnya dan balikkan lagi ¼ putaran. Hal ini akan memberikan
aksi pembersihan geram-geram dan akanmenghasilkan penyelesaian yang lebih baik.

 Setelah ulir terbentuk dan die dilepaskan, bersihkan ulir yang baru dengan wire brush. Hal
ini akan membuang bagian-bagian pinggir yang tajam dan serpihan-serpihan yang tersisa
dari ulir yang baru.

 Jangan menggunakan wrench untuk mengencangkan die locating thumbscrews.
 Tentukan ukuran ulir drat

Gambar 139 – Gunakan thread pitch gauge

Gunakan thread pitch gauge untuk memastikan bahwa ukuran bolt atau stud benar. Ukuran
ini harus sesuai dengan ulir dimana bolt tersebut akan masuk.

 Pilihlah die yang benar

Gambar 140 – Pilihlah die yang benar

Pilihlah ukuran dan jenis tap dan perangkat die yang benar, hal ini mencakup satuan ukuran
metric atau inchi.

 Pasanglah die pada die stock.

Gambar 141- Pasang die pada die stock

Page 78

Trades Tool

Pasanglah die ke dalam die stock dengan menggunakan locating screw pada stock untuk
menghubungkan lubang pada die dan menempatkannya ke dalam tempatnya.

 Gunakan thread cutting compound

Gambar 142 – Gunakan thread cutting compound

Gunakan sedikit thread cutting compound pada ulir yang sudah terbuka atau rusak. Apabila
bolt atau stud merupakan item yang terpisah, tahanlah secara tegak lurus di dalam sebuah
vice. Pastikan vice dilengkapi dengan soft jaw sehingga Anda tidak merusak ulir lebih jauh.
Lalu kencangkan vice sehingga bolt berada dalam posisi tegak lurus.

 Putarlah die stock clockwise

Gambar 143

Putarlah die stock clockwise dengan perlahan dan hati-hati di atas bolt yang rusak. Pastikan
agar tekanan tetap vertikal di atas bolt. Anda akan merasakan bahwa die melepaskan
logam dari bolt. Lanjutkan memutar die sampai mencapai kedalaman yang sesuai.

 Lepaskan die conter clockwise

Gambar 144 – Lepaskan die

Untuk melepaskan die, putarlah die stock conter clockwise dan menjauh dari bolt. Bersihkan
serpihan atau partikel-partikel sisa dalam die.

Page 79

Trades Tool

 Bersihkan dan lakukan pengetesan

Gambar 145 – Periksalah thread yang baru

Page 80

Trades Tool

Gambar 146

Gunakan kain lap dan kemudian brush kawat untuk membersihkan compound dan partikel-
partikel logam dari ulir sebelum Anda melepaskannya dari vice. Lakukan pengetesan
dengan menggunakan nut berukuran sesuai dan kencangkan dengan tangan sampai ke
bagian bawah bolt atau shank.
Apabila hasil perbaikan bagus, lepaslah die dari die stock, bersihkan keduanya dan
simpanlah dengan aman.
3.57 REAMERS
Reaming menghasilkan lubang-lubang yang memiliki tingkat akurasi, kebulatan, kesejajaran
dan hasil akhir yang tinggi.
Pengoperasian dapat dilaksanakan pada bench, menggunakan hand reamer, atau dapat
dilakukan dengan mesin bubut atau mesin bor dengan penggunaan seperti machine reamer
(hand reamer dapat digunakan dalam mesin bubut apabila tidak tersedia machine reamer).

Gambar 147 – Reamer

Reamer adalah tool yang agak mirip dengan tap, namun reamer berukuran lebih panjang dan
tidak memiliki baris-baris cutting teeth. Reamer memiliki groove-groove yang dibentuk di antara
bagian sisi pemotong yang tajam dan lurus yang disebut flute.
Tidak seperti pekerjaan ulir pada suatu tap, flute sebuah reamer melakukan tindakan
pengikisan yang membuang material dalam jumlah kecil untuk memperoleh ukuran yang akurat
dan hasil akhir permukaan yang halus. Reamer yang paling umum memiliki flute lurus dengan
bagian ujung runcing berukuran sangat kecil yang memungkinkan reamer dimulai di dalam
lubang.
Banyaknya flute berkisar dari 4 hingga 16 dan ditentukan oleh ukuran reamer. Banyak jenis
reamer dari jenis yang berbeda tersedia, misalnya: spiral, flute, taper, expansion, dsb. Reamer
digunakan untuk menyempurnakan ukuran dan menyelesaikan lubang ketika diperlukan tingkat
akurasi yang tinggi.
Aplikasi paling umum di shop adalah re-sizing lubang-lubang transmission pada machine-
machine tua dan re-sizing lubang-lubang pada special tool.
Tapered reamer dapat digunakan untuk lubang-lubang chamfer untuk memudahkan
pemasangan komponen-komponen yang berdekatan. Pastikan lubang dibor tidak kekecilan
sebelum menggunakan reamer

Page 81

Trades Tool

Hand Reamer

Gambar 148/149 – Hand reamer

Hand reamer (Gambar 148/149) adalah tool pemotong yang memotong ke arah kanan dengan
flute spiral mengarah ke kiri. Ujung pemotong hand reamer digerinda dengan ujung taper agar
reamer mudah masuk ke dalam lubang. Reamer dioperasikan dengan menggunakan tap
wrench pada shank yang berujung persegi.

Adjustable Hand Reamer

Gambar 150 – Adjustable Hand reamer

Sesuai dengan namanya, adjustable hand reamer dapat disetel sesuai dengan diameter yang
diinginkan (Gambar 150). Tool ini sangat bermanfaat dalam pekerjaan workshop pada saat
suatu komponen perlu dibor dengan ukuran yang tidak standard, misalnya reamer ½ inci dapat
disetel dari 15/32 inci hingga 17/32 inci (12 hingga 13,5 mm).
Machine Reamer

Gambar 151 – Machine Reamer

Machine reamer (Gambar 151) juga merupakan tool yang memotong ke arah kanan dengan
flute spiral mengarah ke kiri. Machine reamer memiliki bevel lead bersudut 45 derajat, dan
sebuah morse taper shank.
Chucking Reamer

Gambar 152 – Chucking Reamer

Chucking reamer (Gambar 152) juga merupakan tool yang memotong ke arah kanan dengan
flute spiral mengarah ke kiri dan memiliki bevel lead bersudut 45 derajat. Chucking reamer
dirancang untuk digunakan dalam drill press, mesin bubut dan mesin-mesin otomatis.

Page 82

Trades Tool

Taper Pin Reamer

Gambar 153 – Taper Pin Reamer

Taper pin reamer (Gambar 153) memiliki taper ¼ inci per feet dan dirancang untuk
menyempurnakan lubang-lubang untuk taper pin standard. Hasil terbaik dapat diperoleh apabila
lubang yang akan disempurnakan dengan reamer dibor seperseribu inci lebih kecil
dibandingkan dengan diameter kecil lubang reamer yang sudah selesai. Bagian ujung masing-
masing reamer akan dimasukkan ke dalam lubang yang disempurnakan dengan reamer
berdasarkan ukuran terkecil berikutnya.

Bridge Reamer

Gambar 154 – Bridge reamer taper shank

Bridge reamer (Gambar 154) dirancang khusus untuk menyempurnakan lubang paku keling
dan lubang-lubang bolt dalam pekerjaan struktur besi dan baja. Bagian ujung pemotong flute
diruncingkan agar memungkinkan reamer masuk ke dalam lubang yang tidak lurus, sehingga
memudahkan pekerjaan reaming.
Morse Taper Socket Reamer

Gambar 155 – Morse taper socket reamer: Roughing (Kiri) Finishing (Kanan)

Morse taper socket reamer (Gambar 155) adalah tool yang memotong ke arah kanan dengan
flute spiral mengarah ke kiri. Tool yang tersedia adalah dari jenis roughing dan finishing.
Shell Reamer

Gambar 156 – Shell reamer

Shell reamer (Gambar 156) adalah reamer pendek, panjangnya sekitar dua kali diameternya,
dan dibuat dalam ukuran 1 inci hingga 2½ inci, dengan lubang driving yang taper dan driving
slot memungkinkannya dipasangkan pada shank yang sesuai untuk pengerjaan machine
reaming. Mata potongnya sama seperti machine reamer dan alur-alurnya bersebelahan
membentuk bulatan yang rata.

Adjustable Machine Reamer

Memiliki banyak jenis blade , ada reamer dua-mata-potong untuk machine reaming, umumnya
untuk aplikasi produksi yang banyak. Berikut ini ada tiga dari banyak desain akan digambarkan

Page 83

Trades Tool

Gambar 157- Adjustable Machine Reamer

Ukuran Lubang yang Benar
Ukuran bagian yang diganti oleh reamer dari lubang harus tepat maka permukaan hasil
pengeboran juga harus bagus. Untuk penyempurnaan lubang yang dilakukan oleh machine
reamer, 0,15 hingga 0,25 mm (0,006 hingga 0,010 inci) untuk reamer diatas 10 mm (3/8 inci
hingga 1 inci) umumnya cukup memuaskan.
Untuk ukuran-ukuran ini, khususnya untuk ukuran yang lebih besar, jumlah pengurangan yang
diperlukan ditentukan oleh faktor-faktor seperti material, feed, hasil akhir yang diperlukan,
kedalaman lubang dan kapasitas pemotongan reamer.
Untuk hand-reaming, toleransi yang diizinkan jauh lebih kecil dan toleransi nominal adalah
0,075 hingga 0,15 mm (0,003 hingga 0,006 inci).
Menghindari Getaran
Getaran pada reamer harus dihilangkan untuk memperoleh hasil terbaik dalam penyelesaian
dan ukuran, meskipun geometri reamer dapat mengurangi kemungkinan terjadinya getaran.
Kurangnya kekerasan dalam jig atau holder pada mesin, jarak yang berlebihan di antara holder
dan bidang yang dikerjakan, akan menimbulkan getaran. Material yang dipotong juga akan
mempengaruhi getaran. Beberapa cara untuk mengurangi getaran termasuk: mengurangi
kecepatan, meningkatkan kekerasan holder tool, men-chamfer pinggiran lubang menggunakan
piloted reamer, mengurangi sudut dan jarak.
Memilih Kecepatan dan Feed
Kecepatan dan feed untuk reamer diatur oleh hasil akhir yang diharapkan, material, kekerasan
pemasangan, cutting fluid, dsb.
Umumnya, feed adalah dua hingga tiga kali, dan kecepatan adalah dua pertiga hingga tiga
perempat kecepatan bor dengan diameter yang sama.
Ketika diperlukan toleransi yang kecil dan hasil akhir yang baik, diperlukan kecepatan yang jauh
lebih lambat dari biasanya.
Jumlah feed yang diperlukan akan bervariasi tergantung pada material yang akan dipotong.
Starting point yang baik adalah antara 0,025 dan 0,10 mm (0,001 dan 0,004 inci) per gerigi per
putaran.
Feed yang terlalu lambat dapat mengakibatkan glazing, keausan yang berlebihan, dan kadang-
kadang getaran. Gerakan terlalu cepat cenderung mengurangi akurasi lubang dan dapat
mengurangi kualitas kehalusan permukaan.

Page 84

Trades Tool

Direkomendasikan untuk menggunakan Feed yang tercepat untuk mendapatkan penyelesaian
dan ketepatan yang diinginkan
Menghindari Gerakan Membalik
Reamer dirancang untuk menembus lubang: jangan pernah membalikkan rotasi reamer,
meskipun hanya untuk mencabutnya dari benda kerja.
Perawatan
Jagalah kebersihan reamer, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala terhadap reamer untuk mengetahui apakah terdapat flute yang tumpul atau rusak dan
perbaikilah atau gantilah apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.
3.59 THREADED INSERT

Gambar 158 – Threaded Insert

Threaded insert memiliki bentuk seperti pipa kecil pendek dengan ulir dalam dan luar. Bagian
luar insert memiliki empat groove yang berjarak sama di sekeliling diameter mulai dari atas ke
bawah. Di bagian atas masing-masing alur terdapat pin baja kecil kira-kira seperempat panjang
insert yang disebut key, yang mengikat insert kedalam lubang..
Threaded insert digunakan untuk mengganti ulir yang rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.
Insert ini dapat digunakan pada jenis material yang cukup lunak untuk di-bor dan di-tap.
Hal-hal penting yang dilakukan dalam memasang insert adalah mengebor, mengetap, dan
menyesuaikan lubang ukuran yang benar, lalu memasukkan insert key dengan driving tool yang
merupakan salah satu tool kelengkapan master kit. Insert ini sangat berguna untuk
menyelamatkan part yang biayanya akan mahal jika diganti.
Perawatan
Jagalah kebersihan kotak tool kit dan tool, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan
pemeriksaan secara berkala pada tool untuk mengetahui apakah terdapat bagian-bagian yang
sudah tumpul atau rusak dan perbaiki atau bila perlu gantilah apabila ditemukan kondisi-kondisi
seperti ini.
3.60 HELI-COIL INSERT

Gambar 159 – Heli-Coil Insert

Heli-coil insert pada dasarnya adalah gulungan logam berbentuk ulir yang memiliki fungsi dan
tujuan yang sama dengan threaded insert. Threaded insert menyerupai pipa kecil dengan

Page 85

Trades Tool

dilengkapi ulir dalam dan luar, sedangkan heli-coil insert lebih mirip pegas yang dililit dengan
rapat dan bentuknya tidak padat seperti threaded insert. Ujung atas ulir heli-coil bengkok ke
tengah agar menjadi pengait ketika heli-coil dimasukkan ke dalam lubang. Heli-coil insert hanya
digunakan untuk aplikasi khusus saja. Untuk tujuan umum, threaded insert dianjurkan untuk
digunakan karena item ini tidak membutuhkan penggunaan tool terlalu banyak dan agak lebih
mudah dipasang.
Pada item yang mahal seperti cylinder head, sebaiknya digunakan Heli-coil karena lebih sedikit
logam yang terbuang dalam proses pengeboran, dengan demikian part tidak akan menjadi lemah.
Jika helicoil telah dipasang dan ulir-ulir pemegangnya menjadi rusak, maka threaded insert
dapat digunakan karena Heli-coil memerlukan pemegang thread yang lebih besar.

Perawatan
Jagalah kebersihan kotak tool kit dan tool, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan
pemeriksaan secara berkala pada tool untuk mengetahui apakah sudah sangat tumpul atau
rusak, dan bila perlu perbaiki atau gantilah.
3.61 EASY OUT ATAU SCREW EXTRACTOR

Gambar 160 – Easy-Out

Easy-out mirip seperti mata bor yang ditaperkan di bagian ujung. Bagian atas tool memiliki drive
lug persegi yang dapat diputar dengan wrench/spanner. Ujung dari tool ini taper berulir spiral
sangat besar dan ditajamkan untuk menggigit kedalam fastener rusak yang ingin dibuka. Easy-
out dibuat dari shank baja tool berdiameter kecil.
Easy-out hanya digunakan untuk melepaskan stud, screw, dan bolt-bolt yang patah. Tool ini
tidak dirancang untuk jenis penggunaan lainnya. Pukullah easy-out sedikit untuk
menempatkannya pada posisinya. JANGAN memukulnya dengan keras. Tool ini telah
diperkeras dan dapat rusak apabila digunakan secara berlebihan. Safety glasses harus
digunakan saat menggunakan tool ini untuk berjaga-jaga apabila easy-out patah.
Perawatan
Jagalah kebersihan easy-out, bersihkan dari kotoran dan oli. Gantilah tool apabila ulir sudah
tumpul dan tidak mencengkeram dengan semestinya.
Menggunakan easy out
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

 Fastener dapat patah karena beberapa alasan misalnya over tightening, over stressing,
fatigue, dan usia pakai yang sudah lama.

 Apabila fastener patah di dekat permukaan, diperlukan screw extractor untuk
mengeluarkannya.

 Ada dua jenis screw extractor yang umum ditemukan. Jenis yang satu memiliki ulir kiri
(reverse thread) dan yang lain memiliki flute lurus.

 Fastener perlu dibor sebelum screw extractor dapat dimasukkan.
 Gunakanlah selalu ukuran mata bor sesuai yang direkomendasikan dalam screw extractor

instructions. Jika kurang yakin, tanyakan supervisor anda.

Page 86

Trades Tool

 Apabila fastener sudah berkarat sehingga tidak bisa dikeluarkan, gunakan penetrating
fluid pada ulir dan tunggulah beberapa saat sebelum mencoba melonggarkannya.

 Terkadang fastener dapat lebih mudah dilepaskan dengan pemberian panas di sekitarnya.
Minta supervisor anda untuk mendemonstrasikan hal ini.

 Ketika memasang stud pengganti gunakan coating yang dianjurkan. Hal ini bisa saja
berupa thread locking atau anti-seize compound. Ikutilah petunjuk-petunjuk dari pabrik
pembuat mengenai aplikasi dan cara penggunaan compound.

 Gunakan jam dan drive nut untuk memasang stud pengganti.
 Pilihlah tool yang benar untuk pekerjaan.

Gambar 161- Bukalah Extractor Kit
Bukalah kotak perangkat screw extractor Anda dan pelajarilah petunjuk-petunjuk yang ada.
Identifikasi dan pilihlah bor berukuran yang benar serta screw extractor yang diperlukan
untuk mengeluarkan bolt yang patah.

 Centre punch

Gambar 162 – Tandai dengan tepat
Dengan menggunakan center punch, tandailah tepat di bagian tengah bolt yang patah untuk
memulai pengeboran dengan bor listrik.

 Membuat lubang

Gambar 163- Mengebor pada screw

Buatlah lubang melalui bagian tengah bolt. Lakukan pengeboran hanya sesuai dengan
kedalaman yang ditentukan berdasarkan petunjuk-petunjuk dari screw extractor Anda.

Page 87

Trades Tool

 Memilih ukuran

Gambar 164 – Gunakan screw extractor yang sesuai dengan lubang

Pastikan Anda menggunakan screw extractor yang benar – yaitu yang sesuai dengan drill
bit yang Anda gunakan.

 Putarlah conter clockwise

Gambar 165 – Putar screw extractor conter clockwise

Karena screw extractor memiliki ulir kiri, Anda harus ingat untuk memutarnya pada arah
conter clockwise.

 Gunakan tap wrench

Gambar 166- Gunakan tap wrench

Gunakan tap wrench dan putarlah screw extractor ke dalam lubang. Ulir kiri akan
mendorong extractor ke dalam lubang sampai bolt atau stud yang patah dipaksa untuk
berputar. Lanjutkan memutarnya sampai stud terlepas.

Page 88

Trades Tool

3.62 STUD REMOVER

Gambar 167 – Stud Remover

Rangkaian stud remover terdiri dari empat bagian: collet, sleeve, bolt, dan washer. Collet mirip
seperti pipa pendek yang berukuran panjang kira-kira 62 mm dan diameter 25 mm.
Salah satu ujung collet berbentuk lonceng dan memiliki empat slot yang dipotong di dalamnya
yang memungkinkan collet untuk ditekan dengan kencang di sekeliling stud. Bagian ujung ini
juga memiliki ulir dalam dimana stud diputar. Bagian ujung lainnya dari collet tidak runcing dan
memiliki ulir dalam dimana bolt diputar.
Sleeve menyerupai pipa pendek dengan satu ujung tertutup, kecuali untuk lubang kecil dimana
sebuah bolt dipasang. Bagian atas sleeve memiliki dua bagian rata atau sebuah segi enam
sehingga sleeve dapat dicengkeram dengan wrench. Stud remover digunakan untuk
melepaskan dan mengganti stud dan tidak dirancang untuk tujuan-tujuan lain.
Perawatan
Jagalah kebersihan stud remover, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara
berkala pada collet untuk mengetahui apakah terdapat ulir drat yang patah atau rusak dan
gantilah apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.
3.63 PULLING TOOLS
Di dalam workshop terdapat banyak komponen yang dilepaskan dengan menggunakan puller
yang digunakan untuk melepaskan item-item seperti gear, bearing dan sleeve.
Puller, Dua atau Tiga Jaw

Gambar 168 – Puller dengan Tiga Jaw

Puller dengan tiga jaw memiliki jarak yang sama. Masing-masing arm dipasang pada suatu
bagian logam, yang digunakan untuk menghubungkan arm dengan bagian di tengah.
Bagian tengah ini dikenal sebagai ”ear.” Engsel pada kedua ujung ear dihubungkan ke arm dan
bagian tengah. Screw (forcing screw) menekan melalui bagian tengah ini.
Sebuah head segi empat di ujung luar forcing screw memungkinkannya dapat diputar dengan
menggunakan wrench/spanner. Ujung lainnya dari forcing screw biasanya memiliki ujung kecil.
Bagian ujung kecil ini menahan forcing screw tetap berada di tengah shaft selama operasi. Jaw
pada puller melengkung di bagian ujung agar dapat mencengkeram komponen dengan lebih

Page 89

Trades Tool

baik. Kedua ujung beberapa jaw melengkung di bagian ujung agar jaw memiliki bidang aplikasi
yang lebih luas.

Puller diklasifikasikan berdasarkan jangkauan dan jaraknya. Jangkauan (reach) adalah jarak
dimana forcing screw dapat dipanjangkan dari atas ke bawah. Bentangan (spread) adalah
jarak dimana jaw dapat melebar dan masih dapat menahan komponen. Puller dengan dua atau
tiga jaw dapat digunakan untuk menarik komponen dari suatu shaft atau menarik komponen
dari suatu counter bore apabila sudah ditekan di tempatnya. Jaw pada puller dapat diputar
sehingga dapat digunakan untuk aplikasi puller di bagian dalam atau luar. Untuk memasang
puller untuk menarik suatu komponen dari shaft, letakkan jaw dari puller di bawah sisi
komponen yang akan ditarik.

Spacer biasanya diletakkan di antara ujung forcing screw dan shaft. Spacer mencegah agar
shaft tidak rusak oleh forcing screw. Putarlah forcing screw sampai permukaan jaw yang dapat
dicengkeram berada pada posisi yang kencang dengan komponen yang akan ditarik. Letakkan
wrench pada square drive pada forcing screw dan putarlah searah dengan jarum jam. Saat
forcing screw diputar, puller akan menarik gear dari shaft.

Pada semua aplikasi puller, pastikan untuk menggunakan safety glasses. Pastikan untuk
menggunakan puller dengan jangkauan dan jarak yang cukup. Jarak yang terlalu kecil dapat
menyebabkan jaw terlepas dari komponen dan menyebabkan kerusakan pada tool atau
komponen yang sedang ditarik atau bahkan bisa menimbulkan cidera kepada pengguna.
Jangkauan harus sama atau lebih besar dibandingkan ukuran bidang yang dikerjakan. Jarak
harus sama atau lebih besar dibandingkan lebar komponen yang ditarik.
Untuk puller dengan forcing screw, diameter forcing screw harus lebih besar dibandingkan
dengan setengah diameter shaft benda kerja. Pastikan agar jaw berada dalam posisinya untuk
melakukan penarikan lurus.

Perawatan

Jagalah kebersihan puller dari kotoran dan oli. Jagalah kebersihan ulir pada forcing screw agar
bebas dari kotoran dan lindungilah bagian ujung jaw dan pada square drive screw (forcing
screw). Gantilah jaw apabila sudah aus. Periksalah semua nut dan bolt yang menghubungkan
jaw dengan ear. Apabila tool tidak digunakan, simpanlah di tempat penyimpanan.

Step Plate

Gambar 169 – Step Plate

Step plate adalah sepotong baja kecil yang berbentuk cylinder. Cylinder memiliki step di
sekelilingnya. Bagian head memiliki diameter lebih besar dibandingkan dengan diameter
badannya. Di bagian tengah permukaan head terdapat sebuah lubang kecil. Lubang ini adalah
untuk tempat ujung forcing screw. Step plate memiliki ukuran diameter yang bermacam-macam
sesuai dengan aplikasinya. Step plate digunakan di antara shaft dan forcing screw pada puller.
Step plate dapat digunakan pada shaft yang berlubang. Bagian body dari step plate masuk ke
dalam lubang shaft.
Bagian head step plate harus berukuran lebih besar dibandingkan diameter bagian dalam
lubang shaft agar bagian head tersebut dapat bertumpu pada bagian ujung shaft. Hal ini

Page 90

Trades Tool

memungkinkan forcing screw mendorong bagian head tersebut dan menarik komponen dari
shaft. Pada shaft yang kuat, step plate dapat digunakan sebagai perlindungan bagi shaft atau
sebagai spacer.

Centring Plate

Gambar 170 – Centring Plate

Centring plate adalah cylinder kecil dari baja, yang biasanya memiliki machine center kecil di
satu sisi dan lubang kecil di sisi lainnya. Lubang digunakan untuk menahan ujung forcing screw.
Tinggi centring plate biasanya lebih kecil dibandingkan dengan diameternya. Centring plate
harus berukuran lebih kecil dibandingkan dengan shaft agar komponen dapat masuk.

Centring plate digunakan untuk melindungi shaft dari kerusakan yang disebabkan oleh ujung
forcing screw. Centring plate juga memastikan forcing screw tetap berada di tengah shaft.
Centring plate diletakkan di antara forcing screw dan shaft. Bagian ujung forcing screw
diletakkan di dalam lubang di bagian belakang centring plate. Puller kemudian dikencangkan
untuk menjaga agar centring plate berada pada posisinya.

Menggunakan Puller dengan Dua Jaw

Hal-hal untuk Diperhatikan

 Gear puller dan bearing puller dirancang untuk banyak sekali aplikasi. Tujuan utamanya
adalah melepaskan komponen seperti gear, pulley atau bearing dari shaft, atau untuk
melepaskan shaft dari bagian dalam lubang. Biasanya komponen-komponen ini telah
tertekan erat/ terikat kuat kedalam shaft, atau kedalam lubang, sehingga dibutuhkan
tekanan yang cukup untuk melepaskannya.

 Gear puller memiliki berbagai ukuran dan bentuk, yang semuanya dirancang untuk
aplikasi-aplikasi tertentu. Gear puller terdiri dari tiga bagian utama:
- Jaw
- Cross Arm
- Forcing Screw

 Biasanya terdapat dua sampai tiga jaw pada puller. Jaw-jaw tersebut dirancang untuk
bekerja dengan baik di bagian luar pulley atau di dalam.

 Forcing screw adalah screw panjang, dan berulir halus yang diaplikasikan pada bagian
tengah shaft. Ketika forcing screw diputar, forcing screw ini berusaha mendorong shaft
melalui komponen yang di keluarkan dengan menggunakan tenaga besar.

 Cross arm menghubungkan jaw dengan forcing screw. Ada kira-kira dua, tiga, atau empat
arm. Apabila cross arm memiliki empat arm, maka tiga arm akan berjarak 120 derajat.
Arm keempat akan diposisikan dengan jarak 180 derajat dari satu arm. Hal ini untuk
memungkinkan cross arm digunakan sebagai puller dengan dua arm atau tiga arm.

Page 91

Trades Tool

 Komponen-komponen Puller

Gambar 171 – Gear puller

Periksalah gear puller yang telah Anda pilih untuk dikerjakan. Identifikasi jaw – mungkin
terdapat dua atau tiga arm, dan arm ini harus pas dengan komponen yang akan dilepaskan.
Cross arm memungkinkan Anda menyetel diameter jaw.

Gambar 172

Forcing screw harus dapat masuk dengan pas pada komponen yang Anda lepaskan.
Terakhir, pilihlah wrench dengan ukuran yang benar untuk memasang nut pada ujung
forcing screw.

 Menyetel dan memasang puller

Gambar 173- Mengatur dan memasang jaw

Atur jaw dan cross arm pada puller sehingga jaw dan arm dapat masuk dengan kencang di
sekeliling komponen yang akan dilepaskan. Arm pada jaw harus menarik komponen dengan
kisaran sudut 90 derajat.

 Memposisikan forcing Screw

Gambar 174- Mengatur forcing screw

Page 92

Trades Tool

Gunakan wrench yang benar untuk mendorong forcing screw sehingga menyentuh shaft.
Periksalah apakah ujung forcing screw berada di tengah shaft. Jika tidak, atur jaw dan cross
arm sampai bagian ujung tersebut berada di tengah shaft.

 Mengencangkan forcing screw

Gambar 175- Mengencangkan forcing screw

Kencangkan forcing screw dengan perlahan hati hati kedalam shaft. Pastikan bahwa puller
tidak akan tergelincir dari bagian tengah atau dari pulley. Bila perlu, setel kembali puller.

 Lepaskan pulley

Gambar 176 – Lepaskan pulley

Apabila forcing screw dan puller jaw tetap berada dalam posisi yang benar, kencangkan
forcing screw dan tarik komponen dari shaft.
Slide Hammer Puller

Gambar 177 – Slide Hammer Puller

Slide hammer puller adalah shank logam dengan sebuah handle di salah satu ujungnya dan
sebuah attachment untuk memegang part di ujung lainnya. Attachment dapat dilepas sehingga
dapat diganti dengan attachment lain. Di antara handle dan pemegang attachment, terdapat
hammer berat yang dapat diluncurkan sepanjang shaft. Ujung luncuran hammer berbentuk
kerucut, yang akan mengontrol pengaturan attachment, dan sebuah bola yang berada di dekat
handle di dekat ujung shaft. Kerucut dipasangkan pada shaft dan dapat diputar untuk membuka
dan menutup jaw- attachment.
Slide hammer puller tersedia dalam banyak ukuran. Kelompok-kelompok ukuran adalah sesuai
dengan bobot hammer dan panjang shaft. Panjang puller standard adalah 750 mm dan bobot

Page 93

Trades Tool

hammer adalah 1,125 hingga 2,25 kg. Slide hammer puller digunakan untuk membuka
komponen yang telah ditekan kedalam lubang. Slide hammer dibutuhkan jika tidak ada
permukaan yang bisa digunakan untuk penekanan balik bagi forcing screw. Hammer berat
memberikan gaya yang dibutuhkan untuk menarik part keluar dari lubang..
Jaw yang dapat diputar, dapat digunakan untuk menarik bagian-bagian komponen keluar dari
shaft meskipun ada permukaan yang dapat didorong. Pulling attachment diletakkan dalam
posisinya dan kemudian hammer dipukulkan dengan cepat pada ball stop. Ball stop mengirim
gaya dari hammer ke pemegang attachment dan part akan terlepas.

Perawatan

Besihkan kotoran dan oli dari puller. Carilah apakah terdapat keausan pada perlengkapan
penarik dan gantilah apabila sudah terlalu aus. Oleskan oli pada shaft untuk meningkatkan
gerakan hammer dan untuk menjaga agar shaft berada dalam kondisi yang baik. Setelah
selesai menggunakan tool, simpanlah di tempat penyimpanan.
Bearing Cup Puller

Gambar 178 – Bearing Cup Puller

Bearing cup puller mirip dengan puller dua jaw namun jaw pada bearing cup puller ditahan
dengan aman oleh adjusting screw. Jaw di sini menahan di dua tempat bukannya menahan
ditepian dengan engsel-engsel. Jaw dari bearing cup puller dapat bergerak keluar dan kedalam
sepanjang rod. Jaw dihubungkan melalui celah pada brace ke bawah ujung jaw. Brace, atau cross
block, adalah sebuah balok logam dengan dua celah untuk tempat jaw. Forcing scew menembus
bagian tengah cross block.

Lubang penyetel untuk bolt jaw memberikan tiga posisi penyetelan yang berbeda. Jangkauan
puller dapat diubah apabila Anda menggunakan ukuran jaw yang berbeda. Bearing cup puller
digunakan untuk melepaskan/mengeluarkan komponen-komponen dari lubang dan di tempat-
tempat dengan ruang terbatas dimana puller lain tidak dapat digunakan. Bearing cup puller
melepaskan komponen-komponen, yang telah ditekan dalam posisinya.

Puller dipasang setelah jaw disetel sesuai dengan part. Adjusting screw diputar untuk menahan
jaw di tempatnya dan step plate atau centring plate digunakan sebagai permukaan kontak untuk
forcing screw. Putarlah forcing screw sampai permukaan jaw yang dicengkeram terpasang kuat
pada komponen. Pasang wrench/spanner pada drive unit dan putarlah clockwise. Saat forcing
screw diputar, bearing cup puller akan menarik bearing atau komponennya.
Untuk semua aplikasi puller, gunakan selalu safety glasses. Pastikan untuk menggunakan
puller dengan daya jangkau dan jarak yang benar. Jarak yang terlalu kecil dapat menyebabkan
jaw terlepas dari komponen dan menyebabkan kerusakan pada tool atau komponen atau
bahkan menimbulkan kemungkinan terjadinya cidera terhadap operator. Jangakuan harus
sama atau lebih besar dibandingkan dengan ukuran komponen yang akan ditarik. Jarak harus

Page 94

Trades Tool

disetel sehingga jaw dapat mencengkeram dengan pas. Pastikan bahwa jaw berada dalam
posisi yang baik untuk penarikan secara lurus.

Perawatan

Bersihkan puller dari kotoran dan oli. Carilah apakah terdapat keausan yang berlebihan pada
bagian-bagian ujung jaw dan pada drive unit dari forcing screw. Gantilah jaw apabila sudah
terlalu aus demi penggunaan yang aman. Periksalah nut dan bolt apakah aus. Setelah Anda
selesai memeriksa puller, simpanlah di tempat penyimpanan.

Bearing Puller Attachment

Gambar 179 – Bearing Puller Attachment

Bearing pulling attachment terdiri dari dua bagian, yang dihubungkan oleh dua bolt. Kedua
bagian ini memiliki bentuk setengah lingkaran dengan bagian tengahnya dibuat lebih tipis.
Bagian pinggir yang tipis ini dipasang di bawah bearing dan disetel peletakannya oleh dua bolt.
Setiap bagian memiliki lubang yang digunakan untuk memasang push puller.

Attachment juga memiliki groove di dalamnya sehingga puller dengan dua jaw dapat
dihubungkan. Bearing pulling attachment memiliki banyak ukuran sesuai dengan diameter
bearing terbesar, yang dapat dilepaskan dengan aman. Bearing pulling attachment digunakan
untuk melepaskan/mengeluarkan bearing, yang telah ditekan masuk di dalam shaft. Attachment
ini harus digunakan dengan sejumlah puller lainnya, baik puller dengan dua atau tiga jaw atau
dengan push puller.

Bearing pulling attachment ditempatkan pada posisinya di bawah bearing dan disetel agar
dapat terpasang dengan pas. Puller dengan dua atau tiga jaw kemudian dihubungkan untuk
menarik bearing dari shaft. Apabila push puller digunakan, pasanglah arm dari push puller pada
bearing pulling attachment sebelum dihubungkan ke cross block pada push puller. Untuk
semua aplikasi puller, selalu gunakan safety glasses. Pastikan untuk menggunakan bearing
pulling attachment dengan diameter yang cukup untuk bearing.
Bentangan (spread) puller harus disetel sehingga arm berada pada posisi tegak lurus dengan
komponen yang akan ditarik. Pastikan bahwa bagian-bagian ujung arm dipasang dengan aman
pada bearing pulling attachment. Untuk push puller, diameter puller shaft harus paling sedikit
setengah dari diameter shaft yang akan ditarik. Pastikan bahwa bolt-bolt, yang digunakan untuk
penyetelan telah mengencangkan attachment pada bearing sebelum Anda mulai menariknya.
Perawatan
Jagalah kebersihan attachment dari kotoran dan oli. Carilah apakah ada bagian-bagian pinggir
permukaan bagian dalam yang aus. Setelah Anda selesai melakukan pemeriksaan pada
perkakas, simpanlah di tempat penyimpanan yang aman.

Page 95

Trades Tool

Lip Type Seal Puller

Gambar 180 – Lip Type Seal Puller

Lip type seal puller memiliki bentuk yang serupa dengan slide hammer puller tanpa cone dan
arm attachment. Hammer pada lip type seal puller diluncurkan dari stoper pada handle ke
stoper berikutnya yang berjarak 2/3 panjang shank ke bawah. Bagian ujung shaft berbentuk
runcing. Bagian ujung puller memiliki ulir, yang digunakan untuk mengikat seal. Berat hammer
biasanya berkisar antara 1,125 hingga 2,25 kg. Panjang shaft dapat berkisar antara 600 mm
hingga 900 mm.
Lip type seal puller digunakan untuk menarik lip type seal, yang telah ditekan masuk ke
posisinya. Untuk melepaskan seal, posisikan dua lubang dengan center punch dengan jarak
180 derajat di dalam metal case di sekeliling seal. Lalu tempatkan ujung screw puller ke dalam
satu lubang. Putarlah puller shaft clockwise sampai bagian ujung mengikat metal case.
Gunakan slide hammer untuk memukul stoper. Kencangkan kembali ujung screw bila perlu.
Lakukan prosedur ini untuk setiap lubang sampai seal terlepas.
Untuk semua aplikasi puller, selalu gunakan safety glasses. Pastikan untuk menahan puller
agar tetap lurus dan siap. Tahanlah puller menjauh dari badan Anda ketika memukulkan
hammer pada stoper. Berhati-hatilah agar bagian yang runcing tidak terlepas dari lubang dan
merusak tool atau menimbulkan cidera pada operator.
Perawatan
Jagalah kebersihan puller dari kotoran dan oli. Carilah apakah ada bagian ujung yang aus dan
gantilah apabila terlalu aus untuk digunakan secara aman. Lumasilah shaft dengan oli untuk
meningkatkan gerakan hammer dan jagalah agar shaft berada dalam kondisi yang baik.
Setelah Anda selesai memeriksa tool, simpanlah di tempat penyimpanan yang aman.
Push Puller

Gambar 181 – Push Puller

Push puller terdiri dari forcing screw dan dua arm yang dapat digerakkan dan sebuah cross
block. Arm dihubungkan pada cross block oleh sebuah nut melalui ulir pada ujung kedua arm.
Empat pelat kecil yang memiliki lubang-lubang untuk arm digunakan untuk memastikan agar
arm berada dalam posisinya dalam cross block. Nut dapat dilonggarkan sehingga bentangan
(spread) puller dapat diubah. Forcing screw melewati bagian tengah cross block.
Sebuah drive persegi berada pada satu ujung forcing screw dan ujung lainnya memiliki bagian
yang runcing. Arm mempunyai ujung yang berulir untuk memasang tool tambahan yang harus
digunakan bersama push puller.

Page 96

Trades Tool

Untuk mengubah jangkauan puller, adaptor dapat ditambahkan pada bagian-bagian ujung arm.
Sebuah forcing nut pada forcing screw diputar untuk melepaskan screw keatas dan kebawah.
Push puller diklasifikasikan sesuai dengan bentangannya (spread). Push puller dapat
digunakan untuk melepaskan komponen-komponen, yang telah ditekan masuk pada shaft atau
ke dalam lubang. Dengan attachment yang benar, push puller dapat melepaskan bearing race
yang sulit dikeluarkan, retainer atau oil seal. Push puller dapat mendorong atau menarik suatu
komponen.

Untuk menarik part, nut penekan harus diletakkan di antara cross block dan part yang akan
ditarik. Puller dapat dihubungkan ke part dengan menggunakan adaptor ataupun attachment.
Sebuah centring plate diletakkan diantara ujung forcing screw dan shaft. Nut pendorong lalu
diputar dengan menggunakan wrench pada drive unit di ujungnya.

Untuk semua aplikasi puller, gunakan selalu safety glasses. Pastikan untuk menggunakan
puller dengan jangkauan dan jarak yang benar. Jangkauan harus sama atau lebih besar
dibandingkan ukuran komponen yang akan ditarik. Jarak harus disesuaikan sehingga arm
berada pada sudut 90 derajat (tegak lurus) dengan komponen.

Pastikan bahwa bagian-bagian ujung arm tertahan dengan aman pada komponen. Ketika
menggunakan jenis puller ini dengan forcing screw, diameter forcing screw harus lebih besar
dibandingkan setengah diameter shaft yang akan ditarik.

Perawatan

Jagalah kebersihan puller dari kotoran dan oli. Perhatikan bagian-bagian ujung arm, forcing nut
dan drive unit apakah ada yang aus. Periksalah semua bolt dan nut apakah ada yang aus.
Setelah selesai memeriksa tool ini, simpanlah di tempat penyimpanan yang aman.

Ratchet Wrench

Gambar 182 – Ratchet Wrench

Ratchet wrench yang digunakan dengan push puller, memiliki head dengan socket khusus.
Socket ini dibuat pas dengan forcing nut pada forcing screw. Ratchet wrench bukanlah socket
wrench yang mempunyai socket dengan berbagai ukuran. Soket pada ratchet wrench dibuat
sedemikian rupa sehingga forcing screw dapat sesuai dengan socket kemudian socket
terpasang sesuai dengan forcing nut.

Wrench jenis ini memiliki ukuran-ukuran yang berbeda sesuai dengan ukuran push puller.
Ratchet wrench digunakan untuk memutar forcing nut pada push puller. Ratchet wrench
ditempatkan pada posisinya sebelum arm dihubungkan apabila komponen akan ditarik dari
shaft. Ratchet ditempatkan pada posisinya sehingga forcing screw melewati lubang di dalam
socket dan kemudian ke forcing nut. Ketika ratchet wrench diputar, drive unit di bagian ujung
forcing screw harus ditahan oleh wrench.

Page 97

Trades Tool

Hand Hydraulic Pump

Gambar 183 –Hand Hydraulic Pump

Hand hydraulic pump terdiri dari cylinder, handle, valve handle, pressure gauge, oil reservoir,
hose, filter dan vent plug. Kebanyakan cylinder hydraulic pump dan oil reservoir berada dalam
satu tempat dalam case. Handle memiliki sebuah engsel di bagian ujungnya, yang dihubungkan
pada case. Engsel memungkinkan handle bergerak ke atas dan ke bawah. Gerakan ke atas
dan ke bawah pada handle menyebabkan piston bergerak ke dalam dan keluar. Piston
dihubungkan pada jarak pendek dari ujung handle yang berengsel.

Valve handle dihubungkan pada sebuah valve, yang mengendalikan arah aliran di dalam hose.
Valve handle memiliki tiga posisi aliran. Pressure gauge dihubungkan pada sistem sehingga
operator mengetahui tekanan dalam hose. Hand hydraulic pump dapat memiliki lebih dari satu
tingkat kecepatan travel. Hand hydraulic pump dapat digunakan saat hydraulic power supply
tidak tersedia.

Hydraulic puller adalah contoh dari aplikasi untuk hand hydraulic pump. Untuk menggunakan
hand hydraulic pump, reservoir tank harus diisi dengan oli. Hose harus dipasang dengan
kencang dan selector handle valve harus berada dalam posisi yang benar. Sebelum pompa
dioperasikan, pastikan bahwa vent plug pada filler cap telah dibuka untuk mencegah kavitasi di
dalam sistem. Hose harus dihubungkan ke tool yang dioperasikan secara hydraulic. Handle
kemudian digerakkan ke atas dan ke bawah untuk memompa oli ke hydraulic tool.

Keselamatan

Pastikan menggunakan safety glasses ketika menggunakan pompa. Periksalah hose apakah
ada yang rusak sebelum digunakan, dan pastikan sambungannya kencang untuk mencegah
kebocoran oli. Pompa tidak akan berfungsi apabila selector Handle valve berada dalam posisi
tidak mengalir (no flow position). Apabila pressure gauge tidak beroperasi, jangan
menggunakan pompa hydraulic tangan. Pastikan bahwa ukuran pompa sesuai dengan ukuran
tool hydraulic yang akan digunakan. Pastikan hose dan coupling bebas dari debu, yang akan
menyebabkan tekanan naik. Jangan menggunakan hose dan fitting dengan tekanan rendah
karena kebanyakan pompa memiliki relief valve bertekanan tinggi.

Perawatan

Jagalah kebersihan pompa dari kotoran dan oli. Periksalah semua fastener untuk memastikan
bahwa semuanya dalam keadaan kencang dan periksalah reservoir apakah ada kerusakan.
Penyetelan tekanan maksimum pada pompa hydraulic ringan dapat diperiksa ketika operasi
relief valve dirasakan saat pompa digunakan; jarum pada pressure gauge harus berada dalam
kisaran tekanan pompa. Untuk menaikkan setelan relief valve, putarlah adjusting screw
clockwise. Apabila pompa memiliki lebih dari satu kecepatan, shim yang ditambahkan pada
sequence valve akan meningkatkan penyetelan sesuai dengan kecepatan yang akan berubah.

Page 98

Trades Tool

Electric Hydraulic Pump

Gambar 184 –Electric Hidraulic Pump

Pompa hydraulic listrik (electric hydraulic pump) terdiri dari motor dan control assembly, brush
assembly, remote control assembly, pompa dan control valve assembly, reservoir, hose,
pressure gauge, filler cap dan vent plug. Valve handle digunakan untuk mengendalikan arah
aliran oli di dalam hose. Valve handle memiliki tiga posisi aliran. Pressure gauge dihubungkan
ke sistem sehingga operator akan mengetahui berapa tekanan yang ada didalam hose outlet.
Pompa hydraulic listrik tersedia dalam beberapa travel speed. Sumber listrik untuk pompa-
pompa Caterpillar berkisar dari 115 volt atau 230 volt.

Pompa hydraulic listrik dapat digunakan ketika diperlukan kecepatan dan operasi tenaga
hydraulic yang mudah dan outlet listrik tersedia. Puller hydraulic adalah contoh dari aplikasi
untuk pompa hydraulic listrik. Untuk menggunakan pompa, reservoir harus diisi dengan oli dan
plug listrik dipasang ke dalam outlet.

Hose harus terpasang dengan kencang pada pompa dan pada tool hydraulic. Selector valve
handle harus berada dalam posisinya untuk memperoleh aliran oli yang benar. Sebelum
mengoperasikan pompa, pastikan bahwa vent plug pada filler cap telah dibuka untuk mencegah
kavitasi di dalam sistem.

Remote control lever dioperasikan untuk mengalirkan oli melalui hose. Pompa hydraulic listrik
beroperasi jauh lebih cepat dibandingkan dengan pompa hydraulic tangan.

Keselamatan

Gunakan selalu Safety glasses ketika pompa hydraulic listrik digunakan. Hose harus
dihubungkan dengan kencang guna mencegah kebocoran pada oli. Periksalah hose apakah
ada yang rusak. Kerusakan fisik pada hose adalah masalah keselamatan utama. Pompa tidak
akan berfungsi apabila selector valve berada dalam posisi tidak mengalir. Apabila pressure
gauge tidak berfungsi, jangan menggunakan pompa. Pastikan bahwa ukuran pompa sesuai
dengan ukuran untuk aplikasinya.

Perawatan

Jagalah kebersihan pompa dari semua kotoran dan oli. Periksalah kabel listrik apakah ada yang
rusak. Periksalah semua fastener untu memastikan bahwa fastener tersebut terpasangan
dengan kencang dan periksalah reservoir apakah ada yang rusak. Periksalah operasi mekanis
unit remote control.

Hydraulic Puller

Gambar 185 – Hydraulic Puller

Page 99


Click to View FlipBook Version