The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dwisunisma, 2021-04-05 16:11:18

likuiditas

likuiditas

ANALISIS LAPORAN
KEUANGAN

MANFAAT ANALISA LAPORAN
KEUANGAN

1. dSaepbaatgadiigsutannadkaarnusnetbuakgai
perbandingan terutama
dengan para pesaing

2. mBeerngguentaahuunitukkekuatan
dpaenruksaehleamaanhdaanri sisi
keuangan

LIKUIDITAS, SOLVABILITAS
RENTABILITAS dan aktivitas

Likuiditas:

adalah kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban finansialnya
yg segera harus dipenuhi.

Suatu perusahaan mempunyai
“kekuatan membayar” belum
tentu dapat memenuhi segala

kewajiban finansialnya.

Likuiditas badan usaha dapat
diketahui dengan cara
membandingkan jumlah AKTIVA
LANCAR dg UTANG LANCAR. Hasil
perbandingan tersebut disebut dg
“Current Ratio” atau “Working
capital Ratio”

Secara umum dapat dikatakan
Current Ratio kurang dari 2 : 1
(200 %) dianggap kurang baik.

NB: 2 rupiah harta lancar dapat menutupi 1 rupiah utang lancar.
Atau tiap Rp.1 hutang lancar dapat dijamin dengan Rp.2
harta/aktiva lancar

Apabila suatu perusahaan menetapkan bahwa
“Current Ratio” yg harus dipertahankan adalah 3 : 1
atau 300 %, ini berarti bahwa setiap utang lancar
sebesar Rp 1 harus dijamin dengan aktiva lancar Rp 3
atau dijamin dengan “net working capital” Rp 2.
Dengan demikian, maka ratio modal kerja dengan
utang lancar adalah 2 : 1 (karena modal kerja tak lain
adalah kelebihan aktiva lancar di atas utang lancar).

Pertanyaan :

Apabila perusahaan suatu saat mempunyai
modal kerja neto (net working capital)
sebesar Rp 10.000,- Berapakah utang
lancar maksimal yg harus dipunyai
perusahaan ? Dg asumsi perusahaan tetap
mempertahankan current ratio 300 %
NWC = CA – CL = 10.000 → (1)

CA : CL = 3 : 1 → (2) CA = 3 CL
(2) → (1): 3CL – CL = 10.000 → 2CL =10.000

CL = 5.000
CA = 15.000

Neraca

Harta Lancar Rp 15.000,- Utang Lancar Rp 5.000,-

Net Working Capital Rp 10.000

Jadi utang lancar maksimal sebesar Rp 5.000,-

Current Ratio = 15.000/5.000 x 100 %

= 300 % (3 :1)

Jika utang lancar perusahaan
tersebut Rp 6.000,- sedangkan
modal kerjanya adalah Rp 10.000,-
Berapakah “Current Ratio”nya DAN
“Working Capital Ratio”?
CR = ?
NWC = CA – CL → CA = NWC + CL
CA = 10.000 + 6.000 → 16.000
CR = 16.000 : 6.000 → 266,67%
WCR = 10.000 : 6.000 → 166,67%

JAWAB :

Neraca

Harta Lancar Rp 16.000,- Utang Lancar Rp 6.000,-

Modal Kerja Rp 10.000,-

Current Ratio = 16.000/6.000 x 100 %
= 267 %

Untuk mendapatkan kepastian yg lebih besar
seringlah kita mengukur tingkat likuiditas
suatu perusahaan selain current ratio,
dilengkapi dengan menggunakan “Quick ratio”
atau “Acid test ratio” sbg alat pengukurnya.
Dalam hal ini kita hanya mengambil elemen
aktiva lancar yg mempunyai tingkat likuiditas
tinggi untuk dibandingkan dg current liabilities.
Seperti : Kas, Efek dan piutang elemen
persediaan tidak diperhitungkan, karena
persediaan merupakan harta lancar yg paling
tidak lancar.

Rumus – rumus Ratio Keuangan

◼ RASIO LIKUIDITAS

◼ Aktiva Lancar

◼ Current ratio = --------------------- x 100 %.

◼ Hutang Lancar

◼ Kas + Efek x 100 %.
= ---------------------

Hutang Lancar
◼ Cash ratio





◼ Aktiva Lancar - Persediaan

◼ Acid test ratio / = ---------------------------------- x 100 %.

◼ Quick Ratio Hutang Lancar



◼ Aktiva Lancar - Persediaan

◼ Working Capital = ----------------------------------- x 100 %.

◼ to Total Assets Ratio Total Aktiva

Secara umum dapat dikatakan

“Quick ratio” atau “Acid Test Ratio”

kurang dari 1 : 1 atau 100 %
dianggap kurang baik.

Tingkat Likuiditas suatu perusahaan
dapat dipertinggi dengan jalan sbb :

◼ Dengan utang lancar tertentu, diusahakan
untuk menambah aktiva lancar.

◼ Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan
untuk mengurangi utang lancar.

◼ Dengan mengurangi jumlah utang lancar
bersama-sama dg mengurangi aktiva lancar,
dimana penurunan aktiva lancar harus lebih
kecil dari penurunan utang lancar.

Dengan Cara :

◼ Menjual Aktiva tetap secara tunai.
◼ Adanya setoran modal pemilik berupa

kas atau elemen aktiva lancar lainnya.
◼ Adanya pinjaman (utang) jangka

panjang.

KASUS :

Pada akhir tahun 2007 suatu perusahaan mempunyai aktiva
lancar sejumlah Rp 600.000.000,- dan utang lancar
Rp 200.000.000,-
a. Apabila perusahaan ingin membeli inventory secara kredit
supaya current ratio tidak kurang dari 250 % berapa jumlah
inventory yg dapat dibiayai dengan utang lancar ?

b. Kalau kita ingin mencapai CR = 400 % berapa jumlah kas
yang dapat digunakan untuk membayar utang lancar ?

◼ Misalkan persediaan yang akan dibeli secara
kredit : x → current ratio 250%

◼ 600 + x = 2,5
◼ 200 + x 1
◼ 600 + x = 500 + 2,5x
◼ 600 – 500 = 2,5 x – x
◼ 1,5 x = 100 → x = Rp.66.666.667
◼ Jadi persediaan yang dapat dibeli secara

kredit dengan mempertahankan current
ratio sebesar 250% adalah Rp.66.666.667,-

◼ 600-x=4
◼ 200-x=1
◼ 600-x=800-4x
◼ -x+4x=800-600
◼ 3x=200
◼ X=200/3=Rp 66.666.667

◼ Jadi jml kas yg dapat dibayarkan utk
membayar utang lancar dgn rasio
400% adalah Rp. 66.666.667 .

Pembahasan :
a. persediaan maximal yg bisa dibeli

◼ Misalkan persediaan/inventory yg akan dibeli = x
◼ 600 + x = 2,5 → 600 + x = 500 + 2,5x
◼ 200 + x 1
◼ 100 = 1,5 x → x = 100 = 66,67
◼ 1,5

◼ Persediaan yg bisa dibeli untuk mempertahankan
current ratio 250%, adalah Rp.66.666.667.

Pembahasan :
b. kas yang bisa dibayarkan untuk
mempertahankan ratio 400%

◼ Misalkan kas yang harus dibayar = x
◼ 600 – x = 4
◼ 200 – x = 1

◼ 600 – x = 800 – 4x

◼ -x + 4x = 800 – 600

◼ 3x = 200

◼ X = 66,7

◼ Jadi, kas yg bs dibayarkan untuk mencapai
current ratio 400 % adalah Rp 66.666.667

JAWAB (a) :

Jumlah inventory yang akan dibeli = X

600.000.000 + X 2,5
----------------------- = ----
200.000.000 + X 1

(600.000 + X) : (200.000 + X) = 2,5 : 1
600.000 + X = 500.000 + 2,5 X
100.000 = 1,5 X ---------→ X = Rp 66.667

JAWAB (b) :

Diasumsikan jumlah kas yang dibayarkan = X

600.000.000 – X 4
------------------------- = -------------
200.000.000 – X 1

600.000 – X) : (200.000 – X) = 4 : 1
600.000 - X) = 800.000 – 4 X

3 X = 200.000
X = 66.667


Click to View FlipBook Version