1 TRAMPIL MICARA BASA JAWA Ketrampilan bahasa Jawa tiap orang berbeda beda. Namun seiring waktu berjalan pengaruh globalisasi mengakibatkan dampak yang sangat serius terhadap perkembangan penggunaan bahasa Jawa dalam kehidupan masyarakat utamanya masyarakat suku Jawa. Hal ini terlihat dengan enggannya para generasi muda dalam berbicara dalam berbagai kehidupan memakai Bahasa Jawa. Mereka merasa nyaman dan terbiasa menggunakan Bahasa Indonesia. Mereka beralasan bahwa Bahasa Jawa sangat sulit dipelajari karena mempunyai ragam tingkat tutur bahasa Jawa yang cukup banyak. Atas dasar itulah, penulis berusaha menyusun buku ini sebagai bahan acuan utamnya untuk generasi muda dalam melestarikan Bahasa Jawa jangan sampai punah. Intinya dalam berkomunikasi dengan orang lain ketika menggunakan bahasa Jawa mempunyai aturan – aturan atau kaidahkaidah yang harus dijunjung tinggi. Aturan-aturan menggunakan bahasa Jawa ini sering di sebut dengan unggah ungguh basa, undha usuk, tingkat tutur atau speech level. Dalam bahasa Jawa mempunyai cukup banyak unggah-ungguh atau tingkat tutur, yaitu ngoko lugu, ngoko andhap antya-basa, ngoko andhap basaantya, wedha-krama, mudha-krama, kramantara, madya-ngoko, madya-krama, madyantara, dan krama inggil di samping itu masih ada basa kedhaton atau bagongan, krama desa dan basa kasar. Namun secara umum yang biasa digunakan adalah basa ngoko dan basa krama. Adapun penjelasan lengkapnya adalah sebagai berikut : 1. Basa ngoko Bahasa ini digunakan ketika berbicara dengan orang yang sudah akrab, yang keberadaanya sering dijumpai dikehidupan sehari-hari. Bahasa ini dibagi menjadi 2, a. Basa ngoko lugu Bahasa ini digunakan ketika berbicara dengan orang yang sudah akrab, sering berjumpa sepeerti orang tua kepada anaknya, atau yang sebaya umurnya maupun orang yang lebih tua kepada yang lebih muda umurnya namun tidak memiliki kedudukan maupun derajad yang tinggi, atau atasan terhadap bawahan. Bahasa ini lebih sering digunakan karena lebih mudah
2 diterapkan dalam kehidupan sehari hari baik lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Contoh : Berbicara dengan teman bermain Eko, kowe mau bengi sida lunga nonton film menyang bioskop ora?” (Eko, kamu tadi malam jadi pergi melihat film ke bioskop tidak?”) Berbicara dengan teman namun membicarakan dirinya sendiri (orang pertama;saya) “Wah Jon, aku nggawa dhuwite mung sethithik” (“Wah Jon, saya membawa membawa uangnya hanya sedikit”) Berbicara dengan orang yang lebih tua yang tidak memiliki kedudukan atau derajad yang tinggi Pak Joko, mau esuk, Sudarto karo adhine padha dolanan ing ngisor wit pelem. (Tadi pagi, Sudarto dengan adiknya bermain di bawah pohon mangga.) b. Basa Ngoko Alus Bahasa ini digunakan ketika berbicara dengan orang yang sudah akrab, yang sebaya umurnya atau kepada orang yang lebih tua umurnya namun memiliki kedudukan, atau derajat yang tinggi sehingga harus dihormati. Atau kepada teman akrab tetapi membicarakan orang tua atau orang yang yang mempunyai kedudukan atau derajad yang tinggi pula. Contoh berbicara dengan orang tua, teman kantor dll. Agar lebih jelas dalam memahami, basa ngoko alus ini memiliki ciri sebagai berikut ; 1. Penggunaan kalimatnya campuran antara bahasa krama alus dengan bahasa ngoko lugu /kasar. 2. Kata-kata yang dibahasa krama aluskan umumnya adalah bentuk kata kerja (tembung kriya), kata benda ( tembung aran), kata sifat ( tembung kaanan) maupun saat menyebut orang kedua ‘kamu’ maka diganti panjenengan atau njenengan Hal tersebut di atas dapat dicontohkan sebagai berikut : Tembung Kriya :Ibuku saiki arep sare Tembung Aran : Daleme simbahku apik banget Tembung Kahanan : Bapak duka amarga aku ngrusakake hp Tembung Sesulih ( kowe ) : “ Panjenengan sida tindak jam pira mau?”
3 3. Sedangkan kata-kata yang menggunakan bahasa ngoko lugu umumnya yang menunjukkan kata pelengkap, keterangan waktu maupun keterangan tempat. Contoh : Ibuku saiki isih mirsani tv ana ing kamar Kata yang bergaris tebal di atas adalah contoh kata pelengkap, artinya kata kata tersebut bukan kata kerja,kata sifat maupun kata benda. Jadi saat diucapkan tidak perlu diganti bahasa krama. Berikut ini kami sajikan contoh penerapan basa Ngoko Alus berdasarkan siapa yang dihadapi saat berbicara Contoh : Berbicara dengan orang tua “Bu, mau bengi bapak ngasta tas, yen aku nggawa buku ” (Bu, tadi malam bapak membawa apa?”) Kata ngasta, merupakan bentuk kata kerja, karena yang membawa adalah orang tua atau orang yang harus dihormati maka kata tersebut harus diubah ke dalam bahasa krama. Berbeda dengan kata nggawa, meskipun bentuk kata kerja namun karena yang melakukannya adalah orang pertama (aku) maka tidak perlu diubah ke dalam bahasa krama alus. “Pak, kapan panjenengan sida mundhut laptope?” (“Pak, lapan kamu jadi membeli laptopnya?”) Kata panjenengan merupakan kata pengganti orang kedua maka harus di ubah ke dalam bahasa krama alus, begitu juga kata mundhut,ini adalah bentuk kata kerja yang dilakukan orang kedua dimana orang tersebut keberadaannya dihormati. Berbicara dengan teman akrab membicarakan orang tua yang mempunyai kedudukan atau derajat yang tinggi sehingga harus dihormati. “Yan, mau bu guru karo garwane tindak saka daleme jam telu sore nitih bus, aku weruh ing dalan” (“Yan, tadi bu guru dengan suaminya pergi dari rumahnya jam tiga sore naik bus, aku melihat di jalan) Kata tindak dan nitih adalah bentuk kata kerja yang dilakukan oleh orang yang dihormati atau mempunyai derajad yang tinggi, begitu
4 juga kata garwane dan daleme adalah bentuk kata benda yang dimiliki/dipunyai oleh bu guru atau orang yang dihormati maka kedua kata tersebut otomatis harus menggunakan bahasa krama alus. Contoh Ilustrasi Percakapan Berbahasa Ngoko dan Terjemahannya 1. Basa Ngoko Lugu (Ilustrasi : Dalam suatu perjalanan Andi bertemu dengan Asih temannya sekolah dulu) Andi : Kowe arep lunga menyang ngendi Sih?” Asih : He, Ndi aku arep tuku bakso kanggo adhiku” Andi : Ok, saiki kabarmu pie suwi ora tahu ketemu!” Asih : “Kabarku apik, kowe kepriye? Andi : Alhamdulillah apik, saiki kowe manggon nang ngendi? Asih : Aku nang Purworejo, ayo dolan ana ing omahku!” Andi : “Ya nuwun saiki aku gek duwe prelu arep ngeterake simbahku gerah!” Asih : Oalah, simmbahmu gerah apa?” Andi : “Gerah padharan, wis telung dina iki “ Asih : “Ya muga enggal dhangan ya” Andi : “Ya nuwun dongane Andi : “Kamu maua pergi ke mana Sih”! Asih : “He, Ndi saya mau beli bakso buat adhik saya” Andi : “Ok, sekarang kabar kamu bagaimana lama tidak terlihat !” Asih : “Kabar saya baik, kamu bagaimana? Andi : “Alhamdulillah baik sekarang kamu tinggal di mana?” Asih : “aku di Purworejo, ayo main ke rumahku”! Andi : “Ya terima kasih sekarang aku lagi punya perlu mau antar eyang saya sakit” Asih : O alah eyang kamu sakit apa?” Andi : “Sakit perut, sudah 3 hari ini” Asih : Ya semoga segera sembuh Andi : “Ya terima kasih doanya” 2. Ngoko Alus ( Ilustrasi : Saat pulang sekolah Amir dan Anton sedang asyik mengobrolkan guru sekolahnya yang baru )
5 Amir : Ton, mulih sekolah mlaku wae ya?” Terjemahan : Amir : Ton, pulang seolah jalan saja ya?” Anton : Ya mlaku wong awake dhewe lungane ora nggawa pit” Amir :“Sip, mengko tak kandhani kowe mesthi durung ngerti? Anton : Arep ngandhani apa ta, ko ketoke penting banget” Amir :”Kelas ku mau diwulang guru anyar lho” Anton :”Lha Asmane sapa jur mucal apa ta? Amir :“Asmane Pak Bastian, mucal Basa Jawa” Anton : “Lha Pak Bas ki daleme ngendi? Amir :”Wah nek daleme aku ora ngerti sing cetha wonge apik ora galak” Anton :”Wah selak pengin weruh aku Mir. Amir :“Sabar…sabar Ton Ton” Anton : Ya jalan orang kita sendiri perginya tidak membawa sepeda” Amir :“Sip, nanti saya beri tahu kamu pasti belum tahu? Anton :“Mau beri tahu apa , kelihatannya penting sekali” Amir :“ Kelas ku tadi diajar guru baru lo” Anton :”La namanya siapa terus ngajar apa ? Amir :“Namanya Pak Bastian, mengajar Bahasa Jawa” Anton : “La Pak Bas tu rumahnya mana ?” Amir : “ Wah kalau rumahnya aku tidak tahu yang jelas orangnya baik tidak galak”. Anton : “Wah segera pengin lihat aku Mir!” Amir :“Sabar…sabar Ton Ton “ 2. Basa Krama Bahasa ini digunakan ketika berbicara dengan orang yang sebaya umurnya, atau lebih tua umurnya, atau kepada orang yang mempunyai kedudukan atau derajad yang tinggi dilingkungannya sehingga harus dihormati. Bahasa ini dibagi menjadi 2: a. Krama lugu Bahasa ini digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih muda umurnya namun tetap dihormati, ketika berbicara dengan orang yang lebih tua umurnya atau yang muda umurnya namun membicarakan
6 dirinya sendiri (pihak pertama) tetapi sama sama menghormati, maupun membicarakan orang lain yang muda umurnya (pihak ketiga) ketika berhadapan dengan orang yang lebih tua umurnya yang sama-sama dihormati. Bahasa ini juga dikenal dengan nama krama madya. Madya artinya tengah, maksudnya bahasa ini bisa diterapkan oleh semua kalangan masyarakat Jawa, kebanyakan yang mempunyai derajad atau kedudukan yang sedang, tidak terlalu tinggi. Contoh Berbicara dengan yang muda umurnya Sampeyan sampun nedha dereng mas? ( Kamu sudah makan belum mas?) Wau siyang sampeyan badhe kesah dhateng pundi? (Tadi siang kamu mau pergi kemana?) Berbicara dengan orang tua tetapi membicarakan pihak kedua (orang yang muda umurnya) Bapak, wau Ratna tumbas buku ing wandenipun Siti (Bapak, tadi Ratna membeli buku di warungnya Siti) Budhe, kanca kula wau wangsulipun numpak bus (Budhe, temanku tadi pulangnya naik bus) Berbicara dengan orang tua, namun membicarakan pihak pertama (saya) Pak Guru mripat kula sakit, samenika kula boten saged sumerep. (Pak Guru mata saya sakit, sekarang tidak bisa melihat) Bu, sasampunipun tangi tilem mangke dalu, kula badhe ningali film ing bioskop. (Bu, sesudah bangun tidur nanti malam, saya akan menonton film di bioskop) Berbicara dengan orang yang dihormati namun membicarakan nama barang hewan Pak mendanipun ingkang werninipun cemeng sampun mlebet kandhang. (Pak kambingnya yang warnanya hitam sudah masuk kandang) Wau dalu listrikipun pejah dangu sanget. (Tadi malam listriknya mati lama sekali) b. Krama Alus Bahasa ini digunakan ketika berbicara dengan orang tua, dengan orang yang lebih tua umurnya atau yang lebih muda umurnya tetapi mempunyai kedudukan atau derajad yang tinggi sehingga orang tersebut
7 harus dihormati. Bahasa ini juga disebut bahasa krama inggil, karena bahasa ini oleh mayarakat Jawa sering digunakan dalam acara-acara resmi misalnya rapat, acara pawiwahan atau pernikahan, syukuran, khitanan, lelayu atau kematian dll. Bahasa ini tampak begitu halus dan enak didengarkan karena di dalamnya mengandung nilai-nilai kesantunan, adanya rasa saling menghargai dan menghormati antara pemakai dengan orang yang diajak berbicara. Oleh karena itu dalam penggunaan bahasa ini lebih sulit dibandingkan bahasa yang lain. Agar lebih jelas, berikut ini beberapa contoh penerapan bahasa krama alus : Berbicara dengan orang tua maupun orang yang lebih tua “Pak, panjenengan badhe sare jam pinten mangke dalu?” (Pak, kamu mau tidur jam berapa nanti malam) Budhe, panjenengan ngendika menapa wau kaliyan adhik kula? (Budhe, kamu bicara apa tadi dengan adhikku?) Berbicara dengan orang yang lebih muda umurnya tetapi sudah memiliki kedudukan/derajad sehingga harus dihormati Pak guru panjenengan wau rawuh boten, ngasta menapa menika? (Pak Guru kamu tadi datang tidak, membawa apa itu?) Pak Lurah, asma panjenengan sinten, dalemipun pundi? (Pak Lurah namamu siapa dan rumahnya mana? Berbicara dengan orang yang lebih tua, namun membicarakan pihak ketiga atau orang yang mempunyai kehormatan / kedudukan yang tinggi sehingga harus dihormati. “Pak, simbah samenika gerah sagedipun namung dhahar saha ngunjuk kemawon”. (“Pak, simbah sekarang sakit bisanya hanya makan dan minum saja”) “Bu Siti, wau Pak Dono ngendika menawi panjenengan dipunaturi rawuh wonten ing dalemipun mangke sonten”. (Bu Siti, tadi pak Dono berkata kalau kamu disuruh datang ke rumahnya nanti sore) Berbicara saat acara resmi, rapat, pawiwahan, sukuran, khitanan dsb.
8 Dhumateng Gusti Allah ingkang sampun maringi nugraha asih miwah kanikmatan dhumateng kula saha panjenengan sedaya. (Kepada Allah SWT yang sudah memberi keselamatan, kasih sayang dan kenikmatan kepada kita semua ) Sinareng sampun kacawisaken pasugatan ing ngarsa panjenengan sedaya, keparenga dhahar saha ngunjuk kanthi sekeca (Berhubung sudah disediakan suguhan di depan kalian semua silahkan dimakan dan minum dengan tenang/santai Contoh Ilustrasi Percakapan Berbahasa Krama dan Terjemahannya 1. Basa Krama Lugu/ Krama Madya (Ilustrasi : Aisah sedang menjelaskan kepada Ibunya mengenai alasanya pulang sekolah sampai sore ) Ibu :”Aisah, coba ibu tak mundut priksa kenang apa kowe kok mulih sekolah sore banget?” Aisah :”Nuwun sewu bu kula terangka rumiyin nggih?” Aisah :”Wau niku kanca kula ingkang namanipun Siti wangsul sareng kula “ Ibu : “Terus Siti ngapa?” Aisah :”Lha nalika wonten margi piyambakipun dhawah ngantos tatutatu” Ibu : Ko bisa tiba apa sebabe?” Aisah :”Mripatipun Siti menika sakit, lajeng kangge ningali boten cetha Bu”! Ibu :“Sing lara mripate, banjur tiba? Ibu : “Coba terangna Aisyah!” Aisyah :”Amargi boten saged ningali margi, piyambake lajeng nubruk bu” Ibu :” Nubruk apa? Aisyah : “Nubruk sepedha ingkang dipun parkir wonten pinggir margi. Kanca kula lajeng dhawah sanjange raosipun ngantos kesakitan”! Ibu : “ O, ngono ta, terus ?” Aisyah : Nggih bu “ Aisyah : “ Lajeng kula bekta dhateng griya sakit , piyambakipun dipunlebetaken IGD Bu” Ibu : O, ya wis yen ngono” Terjemahan : Ibu :”Aisah, coba ibu maun tanya mengapa kamu ko pulang sekolah sore sekali?” Aisah :”Maaf bu, saya jelaskan dulu ya?”
9 Aisah :”Tadi itu teman saya yang namanya Siti pulang bersama saya “ Ibu : “Terus Siti, kenapa?” Aisah :”La saat di jalan dia jatuh sampai luka luka” Ibu : Ko bisa jatuh apa sebabnya?” Aisah :”Matanya Siti itu sakit, kemudian untuk melihat tidak jelas Bu”! Ibu :“Yang sakit matanya, kemudian jatuh ?” Ibu : “Coba terangkan Aisyah!” Aisyah :”Karena tidak bisa melihat jalan, dia kemudian menabrak Bu” Ibu :” Nabrak apa? Aisyah : “Menabrak sepedha yang diparkir di jalan. Teman saya kemudian jatuh katanya rasanya sakit sekali” Ibu : “ O, begitu ta terus ?” Aisyah : “Ya bu “ Aisyah : “Kemudian saya bawa ke RS dia dimasukkan ke IGD Bu” Ibu : “O,ya sudah kalu begitu” 2. Basa Krama Alus/ Krama Inggil ( Ilustrasi : Ketika Wahyu yang sedang bertamu ke rumah Pak Lurah) Wahyu : “Kula Nuwun Pak Lurah” Pak Lurah:”Mangga mas mlebet mriki?” Wahyu : O nggih Pak”. Nuwun sewu menapa leres menika dalemipun pak Lurah? Pak Lurah: Nggih Mas leres, sampeyan sinten ? Wahyu : O,nggih kula putranipun Pak Yusuf. : Nuwun sewu Pak wau nalika kula kesah, kula sumerep dompet panjenengan dhawah ing margi. Pak Lurah : O, nggih mas dompet kula pancen ical wau siyang. Kula taksih madosi dereng pinanggih. Wahyu : Panjenengan samenika boten prelu madosi malih, sampun kula panggihaken kok. Pak Lurah:“Wah, Alhamdulillah nuwun sanget nggih mas“ Terjemahan : Wahyu : “Permisi Pak Lurah” Pak Lurah:”Silahkan masuk sini mas?” Wahyu : O iya Pak”. Mohon maaf apa benar ini rumahnya Pak Lurah? Pak Lurah: Iya mas bener, kamu siapa ? Wahyu : O,ya saya anaknya Pak Yusuf, mohon maaf pak
10 ketika saya pergi saya melihat dompet kamu jatuh di jalan . Pak Lurah : O, ya mas dompet saya memang hilangtadi siyang. Saya masih mencari belum ketemu Wahyu : Kamu sekarang tidak perlu mencari lagi bapak,sudah saya temukan kok Pak Lurah: “Wah, Alhamdulillah terima kasih sekali ya Mas” Contoh penerapan bahasa di atas kelihatannya sulit, namun apabila bahasa Jawa ini sering dipakai dalam kehidupan sehari hari lama kelamaan proses belajar bahasa Jawa makin mudah dan tanpa terasa kita akan lancar berbicara menggunakannya. Selaian berlatih berbicara dan mengenal kosa kata baru, dalam bahasa Jawa setiap berbicara harus memperhatikan siapa yang diajak berbicara, membicarakan siapa dan apa yang dibicarakan. Karena dengan mengetahui hal hal tersebut, bisa mempermudah menggunakan ragam bahasa sesuai dengan tempatnya. Sebagai contoh saat berbincang-bincang dengan teman sebaya atau anak kecil kita menggunakan bahasa ngoko saja cukup, namun ketika kita membicarakan orang tua maka kepadanya kita menggunakan bahasa krama. Begitu sebaliknya. Selain hal tersebut terkadang kita tidak menyadari hal yang dirasa kecil namun sebenarnya mempunyai peran vital terhadap kalimat yang disampaikan. Kita tentu menyadari bahwa dalam berbicara, itu terbentuk dari kumpulan kata kata yang dirangkai menjadi satu, menjadi sekumpulan kalimat yang bisa dipahami. Maka di dalam penyusunan kalimat tersebut, dibutuhkan kata penghubung yang fungsinya adalah untuk menyempurnakan kalimat yang diucapkan, sehingga kalimat itu lebih menarik dan mudah dimengerti. Berikut ini adalah penjelasannya; 1. Kata sambung atau Konjungsi Kata sambung atau kata penghubung mempunyai tugas menghubungkan dua satuan lingual. Satuan lingual yang dimaksud adalah
11 klausa, frasa dan kata. Dalam bahasa Jawa konjungsi dibedakan menjadi beberapa macam. Adapun daftarnya adalah sebagai berikut : No Konjungsi Ngoko Krama Arti 1 Koordinatif apa dene menapa dene dan juga Banjur lajeng kemudian, terus Ewadene ewadene walaupun demikian ewa semono ewa semanten walaupun demikian jebul prayata ternyata karo kaliyan dengan lan saha dan nanging ananging tetapi terus lajeng terus 2 Subordinatif ( penanda hubungan waktu) bareng sareng ketika lagi, isih taksih, saweg sedang, masih nalika nalika ketika sadurunge saderengipun sebelumnya sasuwene sadangune selama 3 Subordinatif (penanda hubungan sebab) amarga amargi karena awit awit sebab awit saka awit saking sebab dari jalaran jalaran sebab, karena 4 Subordinatif (penanda hubungan keakibatan) dadi dados jadi mula pramila maka mulane mila saking menika maka dari itu
12 nganti ngantos sampai 5 Subordinatif (penanda hubungan syarat) angger uger jika menawa menawi jika, kalau yen menawi jika, kalau umpama umpami seandainya 6 Subordinatif (penanda hubungan pengaharapan) amrih amrih agar kareben kareben biar supaya supados supaya 7 Subordinatif (penanda hubungan cara) kanthi kanthi dengan sarana sarana dengan sinambi sinambi sambil 8 Subordinatif (penanda hubungan perkecualian) kejaba kejawi selain 9 Subordinatif (penanda hubungan kegunaan) kanggo kangge, kagem untuk 10 Korelatif (penanda hubungan perlawanan) sanajan sinaosa meskipun 11 Korelatif (penanda hubungan pertingkatan) sangsaya sangsaya semakin kamangka kamangka padahal Selain kata sambung di atas dalam kalimat itu juga sering dilengkapi dengan keterangan waktu atau pronomina demonstrarif, yang fungsinya sebagai penanda bahwa sebuah kegiatan atau aktivitas sudah dilaksanakan atau akan dilaksanakan. Adapun perincian tentang keterangan waktu adalah sebagai berikut : Keterangan Waktu Ngoko Krama Arti Dekat mengko mangke nanti saiki samenika
13 Sekarang samengko samangke saat ini Agak jauh sesuk benjing Besuk sesuke benjingipun Besuknya suk emben mbenjing emben besuk lusa Agak dekat mau wau tadi Agak jauh wingi kala wingi, kepengker kemarin wingine winginipun kemarinnya wingenane wingenanipun kemarinnya ndhek emben kala meben kemarin lusa Cukup jauh dhisik rumiyin dulu Jangka waktu tertentu seprana seprika sejak dahulu seprene sepriki sampai sekarang Dekat semene semanten sekian ini Agak jauh semono semanten sekian itu MENGENAL ANGKA Angka Basa Ngoko Basa Krama Arti 1 siji satunggal satu 2 loro kalih dua 3 telu tiga tiga 4 papat sekawan empat 5 lima gangsal lima 6 enem enem enam 7 pitu pitu tujuh 8 wolu wolu delapan 9 sanga sanga sembilan 10 sepuluh sedasa sepuluh 11 sewelas sewelas sebelas
14 12 rolas kalih welas dua belas 13 telulas tiga welas tiga belas 14 patbelas sekawan welas empat belas 20 rongpuluh kalih dasa dua puluh 21 selikur selikur dua puluh satu 22. rolikur kalih likur dua puluh dua 23 telulikur tiga likur dua puluh tiga 24 patlikur sekawan likur dua puluh empat 25 selawe selangkung dua puluh lima 26 nemlikur nemlikur dua puluh enam 27 pitulikur pitulikur dua puluh tujuh 30 telung puluh tigang dasa tiga puluh 31 telung puluh siji tigang dasa setunggal tiga puluh satu 35 telung puluh lima tigang dasa gangsal tiga puluh lima 36 telung puluh enem tigang dasa enem tiga puluh enam 40 patang puluh sekawan dasa empat puluh 50 seket seket lima puluh 55 seket lima seket gangsal lima puluh lima 60 sewidak enem dasa enam puluh 70 pitungpuluh pitung dasa tuju puluh 71 pitung puluh siji pitung dasa tuju puluh satu 80 wolung puluh wolung dasa delapan puluh 90 sangang puluh sangang dasa sembilan puluh 100 satus setunggal atus seratus 101 satus siji satus setunggal seratus satu 120 satus rong puluh satus kalih dasa seratus duapul 200 rong atus kalih atus dua ratus 300 telung atus tigang atus tiga ratus 400 patang atus sekawan atus empat ratus 500 limang atus gangsal atus lima ratus 600 enem atus enem atus enam ratus 1000 sewu setunggal ewu seribu 1021 sewu siji` setunggal ewu seribu dua puluh Selikur satu
15 ANGGOTA BADAN Ngoko Krama Madya Krama Inggil Arti awak badan salira badan, tubuh alis alis imba alis ati manah penggalih hati bathuk bathuk palarapan dahi brengos rawis gumbala kumis cangkem lisan tutuk mulut cengel cengel griwa tengkuk getih rah, erah rah, erah darah githok githok griwa tengkuk gulu gulu jangga leher irung irung grana hidung kuping kuping talingan telinga lambe tutuk lathi bibir mripat mripat paningal, soca mata pipi pipi pangarasan pipi rambut rambut ritma rambut sirah sirah mustaka kepala tangan tangan asta tangan untu waos waja gigi weteng weteng padharan perut
16 DAFTAR KOSA KATA BAHASA NGOKO, KRAMA MADYA DAN KRAMA INGGIL Ngoko Krama Madya Krama Inggil Arti abot awrat awrat berat adoh tebih tebih jauh ngadoh nebih nebih menjauh kadohan ketebihan ketebihan kejauahan adeg adeg jumeneng berdiri ngadeg ngadeg jumeneng berdiri adol sade sade jual ngedol nyade nyade menjual adu adu aben menyabung ngedu ngaben ngaben menyabung adus adus siram mandi padusan padusan siraman tempat mandi adhem asrep asrep dingin kadhemen kasrepen kasrepen kedinginan adhem panas asrep benter asrep benter dingin panas adhep ajeng ajeng hadap madhep majeng majeng menghadap adhep-adhepan ajeng-ajengan ajeng-ajengan berhadap2 an adhi adhi rayi adik adus adus siram mandi ngedusi ngedusi nyirami memandikan agama agami agami agama age-age enggal-enggal enggal-enggal cepat aji aos aos nilai ngajeni ngaosi ngaosi menghargai
17 aju ajeng ajeng maju maju majeng majeng maju ngajokake majengaken majengaken memajukan ayake mbok menawi mbok menawi mungkin ayo mangga mangga silahkan akeh kathah kathah banyak akeh-akehe kathah-kathahipun kathah-kathahipun umumnya kakehan kekathahen kekathahen terlalu banyak ngakehi ngathahi ngathahi memperbanyak akon aken dhawuh suruh kongkon kengken dhawuh, utus suruh kongkonan kengkenan utusan suruhan aku kula kula saya ngaku ngaken ngaken mengaku ngakoni ngakeni ngakeni mengaku ala awon awon jelek piala piawon piawon kejelekan ngala-ala ngawon-ngawon ngawon-ngawon menjelek2 kan alang pambeng pambeng rintangan,halangan alangan pambeng pambeng rintangan, halangan alas wana wana hutan ali-ali sesupe sesupe cincin alis alis imba alis amarga amargi amargi karena, sebab amba, jembar wiyar wiyar luas ngambakake miyaraken miyaraken memperluas ambu ambet ambet bau ambung ambun aras cium ngambung ngambung ngaras mencium ampir ampir pinarak singgah ana wonten wonten ada
18 nganakake ngawontenaken ngawontenaken mengadakan kahanan kawontenan kawontenan keadaan anak anak, lare putra anak manak gadhah lare babaran bersalin anak-anak anak-anak peputra beranak andel pitados pitados percaya piandel kapitadosan kapitadosan kepercayaan anom,enom enem timur muda antarane antawis antawis antara anti antos antos tunggu nganti ngantos ngantos sampai anut, (manut) tumut dherek turut/ ikut angger uger uger asalkan angon angen angen mengembala pangon pangen pangen pengembala anyang,enyang awis awis tawar ngenyang ngawis ngawis menawar anyar enggal enggal baru apa menapa punapa apa apal apal apal hafal apik,becik sae sae baik apura apunten apunten maaf ngapura ngapunten ngapunten memaafkan aran,jeneng nama asma nama aran wasta wasta nama (barang) ngarani mastani mastani dinamai,disebut arang awis awis jarang arep ajeng ajeng akan arep, doyan purun kersa mau ngarep ngajeng ngajeng depan
19 ngarepan ngajengan ngajengan di bagian depan asor awon andhap rendah kasoran kawon kadhapan kalah ngasor ngawon ngawon mengalah asu segawon segawon anjing ati manah penggalih hati ati-ati atos-atos atos-atos hati-hati ngati-ngati ngatos-atos natos-atos berhati-hati awak badan salira badan, tubuh awan siyang siyang siang kawanen kesiyangan kesiyangan kesiangan ayo (su)mangga sumawi mari, silahkan bae,wae kemawon kemawon saja, hanya bacut lajeng lajeng terlanjur kebacut kelajeng kelajeng terlanjur bayi, bayen nglairaken babaran melahirkan bakal badhe badhe akan (m)bako sata sata tembakau baku baken baken baku, resmi bali wangsul kondur kembali bola-bali wongsal-wangsul wongsal-wangsul berkali-kali kembali balung balung tosan tulang banda banda besta borgol banjir bena bena banjir banjur lajeng lajeng kemudian banget banget banget sanget kebangetan kesangetan kesangetan keterlaluan bantal bantal kajang bantal bantalan bantalan kajangan bantalan banyu toya toya air
20 bapa, bapak bapa, bapak rama ayah bareng sareng sareng bersama bebarengan sesarengan sesarengan bersama (datang) barep, mbarep pambajeng pambajeng sulung bata banon banon bata batin batos batos batin mbatin mbatos mbatos mbatin kebatinan kebatosan kebatosan kebatinan batur rencang abdi pembantu mbaturi ngrencangi ngrencangi menemani bathik serat serat batik bathuk bathuk palarapan dahi bebed bebed nyamping jarik(untukpria) bebedan bebedan nyampingan memakai jarik bebek kambangan kambangan itik beda benten benten beda ben, kareben kajengipun kersanipun biar bengi dalu dalu malam kewengen kedalon kedalon kemalaman beras wos, uwos wos, uwos beras besuk, sesuk benjing benjing besok becik sae sae baik mbeciki misaeni misaeni berbuat baik kabecikan kesaenan kesaenan kebaikan biyen rumiyin rumiyin dahulu bisa saged saged bisa bobot awrat wawrat berat bodho cubluk cubluk bodoh bojo semah, kanca estri garwa suami istri bokong bokong pocong pantat
21 bocah lare lare anak brengos rawis gumbala kumis bubar bibar bibar selesai bubrah, rusak bibrah, risak bibrah, risak rusak budhal,mangkat bidhal bidhal berangkat bungah bingah bingah gembira mbungahi mbingahi mbingahi riang, sukacita buri wingking wingking belakang buru bujeng bujeng kejar mburu mbujeng mbujeng mengejar beburu bebujeng mbebujeng berburu butuh betah betah butuh mbutuhake mbetahaken mbetahaken membutuhkan kebutuhan kabetahan kabetahan kebutuhan buwang buca l bucal membuang bebuwang bebucal bebucal buang air besar cangkem lesan tutuk mulut cedhak, cerak caket caket dekat cekel cepeng asta pegang nyekel nyepeng ngasta memegang celathu wicanten ngendika berbicara cendhek andhap andhap pendek, rendah cilik alit alit kecil coba cobi cobi coba nyoba nyobi nyobi mencoba pacoban pacoban pacoban cobaan, ujian carita cariyos cariyos cerita cocog jumbuh jumbuh cocok cukup cekap cekap cukup kecukupan kecekapan kecekapan kecukupan
22 cukur cukur paras cukur cumbana cumbana saresmi senggama dadi dados dados menjadi dumadi dumados dumados jadi kedadean kedadosan kedadosan kejadian dagang gramen gramen dagang dalan radinan margi jalan dandan dandos busana berhias ndandani ndandosi mbusanani merias dawa panjang panjang panjang deleh suka paring taruh, letak ndelehake nyukakaken maringaken meletakkan ndeleng ningali mirsani melihat desa dhusun dhusun desa padesan padhusunan padhusunan pedesaan dhayoh tamu tamu tamu dhemen remen remen senang dhemenan remenan remenan kesenangan dhewe piyambak piyambak sendiri dheweke piyambakipun panjenenganipun dia dhisik rumiyin rumiyin dahulu dhuwit arta arta uang dhuwur inggil inggil atas di dipun dipun di dina dinten dinten hari padinan padintenan padintenan harian dluwang dlancang dlancang kertas dodot dodot kampuh kain doyan purun kersa mau dol, adol sade sade jual ngedol nyade nyade menjual
23 dol tinuku sade tinumbas sade tinumbas jual beli dolan dolan,sanjan ameng-ameng main-main dolanan dolanan ameng-amengan bermain-main dudu sanes sanes bukan dulur dherek dherek saudara sedulur sedherek sedherek saudara paseduluran pasedherekan pasedherekan persaudaraan durung dereng dereng belum sadurunge saderengipun saderengipun sebelumnya edan ewah ewah gila kedanan kedanan kesengsem tergila-gila eling emut emut ingat kelingan kemutan kemutan teringat ngeling-eling ngemut-emut ngemut-emut mengingat-ingat ngelingi ngemuti ngemuti mengingat endhog tigan tigan telur entek telas telas habis gedhe ageng ageng besar gentenan gantosan gantosan bergantian godhong ron ron daun gegodhongan ron-ronan ron-ronan daun-daun golek pados pados cari nggoleki madosi madosi mencari goroh dora dora berbohong gugah gigah wungu bangun guna gina gina berguna gumun eram eram penasaran nggunakake ngginakaken ngginakaken menggunakan gunem ginem ngendika bicara guneman gineman gineman berbicara gunung redi redi gunung
24 pegunungan pareden pareden pegunungan guyu gujeng gujeng tawa ngguyu gumujeng gumujeng tertawa nggeguyu gegujeng gegujeng menertawakan idu idu kecoh ludah ijol lintu lintu tukar iki menika punika ini iku menika punika itu ilang ical ical hilang kelangan kecalan kecalan kehilangan ilo, pengilo ilo, pengilon peningalan cermin imbuh imbet tanduk tambah(makan) inep sipeng sipeng inap nginep nyipeng nyare menginap inten sela sela intan ingu ingah ingah peliharaan ingon-ingon ingah-ingahan ingah-ingahan hewan peliharaan ngingu ngingah ngingah memelihara iring iring, ngirng ndherek mengiring irung irung grana hidung isih taksih taksih masih isin lingsem lingsem malu ngisin-ngisinake nglelingsemaken nglelingsemaken memalukan ngisin-ngisini nglelingsemi nglelingsemi memalukan iwak ulam ulam ikan jaba jawi jawi luar njaba njawi njawi di luar kejaba kajawi kajawi kecuali jaga jagi jagi jaga jago sawung sawung sawung njagokake nyawungaken nyawungaken menjagokan
25 jagong lungguh lenggah duduk jagongan lungguhan lenggahan duduk-duduk jaluk nyuwun nyuwun minta jam jam, pukul jam, pukul jam, pukul jamu jampi loloh, usada jamu njamponi njampini ngusadani menjamui jaran kapal turangga, kuda kuda jarik sinjang nyamping kain panjang jati jatos jatos jati kayu jati kajeng jatos kajeng jatos kayu yati sejati sejatos sejatos sejati jawa jawi jawi jawa njawani njaweni njaweni seperti jawa jeneng nama asma nama jenggot jenggot gumbala janggut jero lebet lebet dalam menjero mlebet mlebet masuk ke dlm jeruk jeram jeram jeruk joged joged beksa nari njoged njoged beksan menari jupuk pendhet mundhut ambil njupuk mendhet mundhut mengambil njejupuk memendhet memendhet mencuri kabeh sedaya sedaya semua kaji, ngaos ngaos ngaos mengaji pengajian pengaosan pengaosan pengajian munggah kaji minggah kaji minggah kaji munggah kaji kakang kakang kangmas, raka kakak kalah kawon kawon kalah ngalah ngawon ngawon mengalah kali lepen lepen sungai
26 kalung kalung sangsangan kalung kambil krambil krambil kelapa kanca kanca kanca teman kandha criyos, matur ngendika berkata kapan benjing menapa benjing menapa kapan karep kajeng kersa kehendak kekarepan kekajengan kekajengan kemauan kari kantun kantun tinggal, sisa karo kaliyan kaliyan dengan kathok sruwal lancingan celana ke kaping kaping ke kebo maesa maesa kerbau kembang sekar sekar bunga kemul singeb singeb selimut kena kenging kenging boleh kene, oleh pikantuk kepareng boleh ngenani ngengingi ngengingi mengenai kene riki riki sini mengkene makaten makaten begini, begitu kepriye kados pundi kados pundi bagaimana kepung kepang kepang kelilingi kerep asring asring sering keris duwung wangkingan keris kesusu kesesa kesesa terburu- buru kesuwen kedangon kedangon kelamaan ketara, ketok ketingal ketingal kelihatan ngetarani ngetingali ngetingali memperlihatkan diri kira kinten kinten kira kira-kira kinten-kinten kinten-kinten kira-kira ngira ngnten nginten mengira kirim kintun kintun kirim
27 ngirim ngintun ngintun mengirim klambi rasukan ageman pakaian klasa gelaran gelaran tikar kleru lepat, klentu lepat, klentu salah klumpuk klempak klempak kumpul nglumpuk nglempak nglempak berkumpul kowe sampeyan panjenengan kamu kramas jamas jamas keramas krasa kraos kraos merasa krasan kraos kraos betah (tinggal) kubur petak sare kubur kuburan pesareyan pesareyan kuburan ngubur metak nyarekaken mengubur kudu kedah kedah harus Laku mlampah tindak jalan, laku kelako kelampahan kelampahan berjalan nglakoni nglampahi nindakaken menjalani mlaku mlampah tindak berjalan mlaku-mlaku mlampah-mlampah tindak-tindak jalan-jalan lali supe supe lupa kelalen kesupen kalimengan terlupa lambe lambe lathi bibir lanang jaler kakung laki-laki lara sakit gerah sakit nglarani nyakiti nggerahi menyakiti kelara-lara kesakit-sakit kesakit-sakit sakit hati kelaran kesakitan kesakitan kesakitan lelara sesakit sesakit penyakit ani nyakiti nyakiti menyakiti larang awis awis mahal lawang konten, kori konten, kori pintu lawas lami lami lama
28 lek, melek melek wungu terjaga lek-lekan lek-lekan wungon berjaga lemah siti siti tanah lemari lemantun lemantun almari lembut lembat lembat lembut lelembut lelembat lelembut roh halus lemu lema lema gemuk leren kendel kendel istirahat nglereni ngendeli ngendeli mengistirahatkan liru lintu lintu tukar liwat langkung miyos lewat keliwat kelangkung kelangkung kelewat lor ler ler utara ngalor ngaler ngaler ke utara loro kalih kalih dua karo-karone kalih-kalihipun kalih-kalihipun dua-duanya sakloron kekalih kekalih berdua lulang (wa)cucal (wa)cucal kulit lumrah limrah limrah biasa lunga kesah tindak pergi lelungan kesahan tindakan bepergian lungguh lungguh lenggah duduk nglungguhi nglungguhi nglungguhi menduduki kalungguhan kalungguhan kalenggahan kedudukan luput lepat lepat salah kaluputan kalepatan kalepatan kesalahan luwe luwe luwe lapar luwih langkung langkung lebih kaluwihan kelangkungan kelangkungan kelebihan linuwih linangkung linangkung luar biasa madu maben maben madu
29 maling pandung pandung pencuri kemalingan kepandungan kepandungan kecurian mandheg kendel kendel berhenti maneh malih malih lagi mangan nedha dhahar makan manuk peksi peksi burung mangkene makaten makaten demikian mari mantun dhangan sembuh marekake mantunaken dhanganaken menyembuhkan mata mriapat soca, paningal mata mati pejah, tilar donya seda meninggal mateni mejahi nyedani membunuh mau wau wau tadi mawa mawi mawi dengan mawa –mawa mawi-mawi mawi tergantung mayit jisim layon mayat melu tumut ndherek ikut menang mimpang mimpang menang menawa menawi menawi kalau menjangan sangsam sangsam rusa mentas nembe nembe baru menyang dhateng dhateng ke meteng wawrat mbobot hamil mor, amor kempal kempal kumpul mori monten monten kafan mot, amot wrat wrat muat momot ngewrat ngewrat memuat muga-muga mugi-mugi mugi-mugi semoga mula mila mila maka mudhun mandhap mandhap turun munggah minggah minggah naik
30 mundhak mindhak mindhak tambah mung namung namung hanya mungguh menggah menggah mengenai mungsuh mengsah mengsah musuh mungsuhan mengsahan mengsahan bermusuhan murah mirah mirah murah kemurahn kemirahan kemirahan terlalu murah muring muring duka marah nagara negari negari negara nesu srengen duka marah nesoni nyrengeni dukani memaharahi ngelak ngelak salit haus ngelu ngelu puyeng pusing ngenger ngenger ngabdi mengabdi ngerti ngertos priksa, pirsa mengerti,tahu pangerten pangertosan pangertosan pengertian nom, enom enem timur muda obah ebah ebah bergerak obong. besmi, besem besmi, besem bakar kobong kabesmi, kabesem kabesmi, kabesem terbakar kobongan kabesmen kabesmen kebakaran oleh angsal angsal dapat oleh-oleh angsal-angsal angsal-angsal oleh-oleh oleh angsal kepareng boleh omah griya dalem rumah omah-omah emah-emah krama, palakrama nikah pomahan pekawisan pekawisan pekarangan ombe inum unjuk minum ngombe nginum ngunjuk minum omong ginem ngendika berbicara omong-omongan gineman ngendikan mengobrol
31 opah epah epah upah ngopahi ngepahi ngepahi memberi upah ompong ompong dhaut tanggal (gigi) ora boten boten tidak ora-orane boten-botenipun botenipun setidaknya owah ewah ewah berubah ngowahi ngewahi ngewahi meruba padha sami sami sama madhani nyameni nyameni menyamai padhang pajar pajar terang pepadhang pepajar pepajar penerangan paido, maido paiben, maiben paiben, maiben tidak percaya pajeg paos paos pajak majegi maosi maosi memajaki panah jemparing jemparing panah manah njemparing njemparing manah panas banter benter panas panasan benteran benteran tempat panas pangan tedha dhahar makan mangan nedha dhahar makan panganan tetedhan dhaharan makanan papat sekawan sekawan empat prapatan prasekawan prasekawan perempatan paran purug purug ranta marakake murungaken murugaken menyebabkan mareni murugi murugi mendekati pari pantun pantun padi pasa siyam siyam puasa masani nyiyami nyiyami berpuasa untuk pasar peken peken pasar pati patos patos begitu
32 payu pajeng pajeng laku mayoni majengi majengi membuat laku payung payung songsong payung mayungi manyungi nyongsongi memanyungi payungan payungan songsongan pakai payung pedhang pedhang sabet pedang medhang medhang nyabet memedang pek pendhet pundhut petik ngepek mendhet mundhut memetik pekarangan pekawisan pekawisan pekarangan pendhapa pendhapi pendhapi rumah depan pijet pijet petek pijat mijeti mijeti meteki memijat pikir manah penggalih pikir mikir manah menggalih berpikir pikiran manahan penggalihan pikiran ping kaping kaping kali pipi pipi pangarasan pipi pira pinten pinten berapa piranti pirantos pirantos alat pitaya, percaya pitados pitados percaya mitayani mitadosi mitadosi bisa dipercaya pinitaya pinitados pinitados dipercaya pitik ayam ayam ayam prakara prekawis prekawis masalah mrekarakake mrekawisaken mrekawisaken mempermasalahkan prayoga prayogi prayogi baik, patut mrayogakake mrayogekaken mrayogekaken menyarankan prihatin prihatos prihatos prihatin mrihatinke mrihatosaken mrihatosaken memprihatinkan pring deling deling bambu
33 priyayi priyantun priyantun bangsawan putih pethak pethak putih putu putu wayah cucu rada radi radi agak rasa raos raos rasa rata radin radin rata raup raup suryan cuci muka rebut rebat rebat rebutan ngrebut ngrebat ngrebat merebut rega regi regi harga rembug rembag rembag musyawarah ngrembug ngrembag ngrembag membahas reged reged reged kotor rekasa rekaos rekaos susah, prihatin rokok, udud ses ses rokok rono, mrono mriku mriku pergi ke sana rubed ribed ribed repot rubuh rebah rebah roboh rungu pireng pidhanget dengar keprungu kapireng kapireng terdengar krungu mireng midhanget mendengar ngrungokake mirengaken midhangetaken mendengarkan rupa rupi rupi rupa rupa-rupa rupi-rupi rupi-rupi rupa-rupa rusak risak risak rusak rusuh resah resah rusuh ngrusuhi ngresahi ngresahi mengganggu sabuk sabuk paningset sabuk saguh sagah sagah sanggup nyaguhi nyagahi nyagahi menyanggupi saiki samenika samenika sekarang
34 saka saking saking saking salin gantos gantos ganti baju nyalini nggantosi nggantosi mengganti solan-salin gontas-gantos gontas-gantos tiap kali ganti sambung sambet sambet sambung sesambungan sesambetan sesambetan berhubungan samubarng samukawis samukawis segala sesuatu sangga sanggi sanggi angkat nyangga nyanggi nyanggi menyangga sapa sinten sinten siapa sapi lembu lembu sapi sarwa sarwi sarwi serba sasi wulan wulan bulan sasen-sasen wewulanan wewulanan berbulan bulan sawah sabin sabin sawah sawah pesawahan pesabinan pesabinan pesawahan sebut sebat sebat sebut nyebut nyebat nyebat menyebut sedhela sekedhap sekedhap sebentar sedheng, (cukup) cekap cekap cukup sedhengan cekapan sekapan cukupan sega sekul sekul nasi segara seganten seganten laut seje sanes sanes lain sembeleh pragat pragat menyembelih semono semanten semanten begitu sendhok sendhok lantaran sendok seneng remen remen suka, senang nyenengake ngremenaken ngremenaken menyenangkan separo sepalih sepalih setengah maro malih malih membagi dua sejak dahulu
35 seprene sepriki sepriki sampai skrg seru sora sora keras sesuk benjing benjing besuk sesuk esuk benjing- enjing benjing-enjing besuk pagi sethithik sekedhik sekedhik sedikit sida siyos siyos jadi silih sambut, ampil pundhut pinjam nyilih nyambut, mundhut ngampil meminjam nyuwun ngampil sing ingkang ingkang yang slamet wilujeng sugeng selamat, sehat slametan wilujengan sugengan selamatan sok asring asring kadang sore sonten sonten sore sronto srantos srantos sabar srengeni srengeni duka marah nyrengeni nyrengeni ndukani memarahi srengenge srengenge surya matahari suguh segah sugata jamuan suguhan segahan pasugatan jamuan nyuguh nyegah nyugata menjamu suket rumput rumput rumput sumurup sumerep priksa tahu supaya \supados supados supaya swara swanten swante suara swanten suwe dangu dangu lama tari tari beksan tari tamba jampi usada obat tampa tampi tampi terima tangga tanggi tanggi tetangga tangga teparo tanggi sepalih tanggi tepalih para tetangga tanggung tanggel tanggel tanggung
36 tanggung jawab tanggel jawab tanggel jawab tanggung jwb tangi tangi wungu bangun teka dhateng rawuh datang katekan kedhatengan karawuhan kedatangan temu panggih panggih jumpa ketemu pinanggih pinanggih bertemu tepung tepang tepang kenal tetepungan tetepangan tetepangan berkenalan terus lajeng lajeng terus tiba dhawah dhawah jatuh tilik tuwi sowan, seba berkunjung tonton tingal priksa lihat tontonan tetingalan tetingalan pertunjukan tuku tumbas mundhut `beli nukokake numbasaken mundhutaken membelikan tulis serat serat tulis nulisake nyerataken nyerataken menuliskan tumbak waos watangan tombak tuna tuna tuni rugi turu tilem sare tidur ` turunan tileman sareyan berbaring tuwa sepuh sepuh tuwa udan jawah jawah hujan kudanan kejawahan kejawahan kehujanan urip gesang gesang hidup kauripan pagesangan pagesangan kehidupan untu waos waja gigi wani wantun wantun berani waneni wantunaken wantunaken memberanikan wareg tuwuk tuwuk kenyang watu sela sela batu
37 wedang inuman unjukan minuman medang nginum ngunjuk minum wedhus menda menda kambing wutuh wetah wetah utuh
38 Ucapan Selamat Basa Krama Arti Sugeng enjing Sugeng siyang Sugeng sonten Sugeng dalu Sugeng sare Sugeng kendel Sugeng dhahar Sugeng rawuh Sugeng tanggap warsa Sugeng ambal warsa Sugeng tindak Sugeng riyadi Sugeng mangayubagya Sugeng makarya Sugeng ngayahi jejibahan Sugeng nglahabi Sugeng ngunjuk Sugeng mirsani Sugeng midhangetaken Sugeng nampi piwucal Sugeng nyekseni Sugeng ngresepi Sugeng pepanggihan malih Sugeng nyawang kaendahan alam Selamat pagi Selamat siang Selamat sore Selamat malam Selamat tidur Selamat istirahat Selamat makan Selamat datang Selamat ulang tahun Selamat ulang tahun Selamat jalan,bepergian Selamat hari raya Idul Fitri Selamat berbahagia Selamat bekerja Selamat melaksanakan tugas Selamat menikmati Selamat minum Selamat menonton Selamat mendengarkan Selamat menerima pelajaran Selamat menyaksikan Selamat menghayati,merasakan Selamat berjumpa lagi Selamat memandang keindahan alam
39 PERCAKAPAN MENGGUNAKAN BAHASA JAWA Agar lebih mudah dalam memahami dan trampil berbahasa Jawa, berikut ini adalah contoh penerapannya dalam bentuk percakapan-percakapan sehari-hari. A. Basa ngoko lugu I. Pergi Bermain (Lunga Dolan) + : Jon, kowe arep lunga menyang ngendi mengko? _ : Aku ora duwe acara, arep apa? + : Melu aku wae ya? _ : Lunga menyang ngendi? + : Menyang Purworejo dolanan futsal tanding karo SMA N 1 _ : Wah aku gelem yen futsal, aku seneng soale. + : Apik, aku ngejak Dono, Edo, Ian, Eko kabeh padha gelem. _ : Apa mung kuwi, lho pemain cadhangane ana ora? + : Dak kira wis cukup, kancakancane dhewe wis padha trampil babagan olahraga futsal. _ : Ya, nanging yen bisa tambahi siji + : Yo wis manut, miturutmu sapa sing bakal nggabung ing tim ? _ : Andi, kancaku SMP biyen. + : Yowis, kabari kanca-kanca mengko mangkat bareng jam 3 ._ : OK Terjemahan: Jon, kamu mau pergi kemana nanti? Aku tidak punya acara, mau apa? Ikut saya aja ya? Pergi ke mana? Ke Purworejo bermain futsal melawan SMA N 1 Wah saya mau kalau futsal, saya senang soalnya. Baik, saya ajak Dono, Edo, Ian Eko semua mau. Apa hanya itu, lho pemain cadangannya ada tidak? Saya kira cukup, semua teman kita sudah trampil mengenai bermain futsal. Ya, tapi kalau bisa tambah satu Ya sudah nurut, menurutmu siapa yang akan nggabung di tim? Andi, temanku SMP dulu
40 Ya sudah kabari temen temen nanti berangkat jam 3 ok 2. Belajar bersama (Sinau bareng) + : Adin,kowe mau bisa nggarap wulangan basa Jawa ora? - : Aku ora bisa nggarap, soale angel banget, kowe entuk biji pira? + : Padha yen ngono, bijiku ngisin-ngisinilah ora luwes - : Kamangka sesuk sing entuk biji elek bakal nindakake remidi + : Miturutmu kepriye apike? - :Apike awake dhewe kudu sinau bareng, ngawekani mbok menawa soale angel + : ya bener awake dhewe kudu sinau bareng, aku mengko ngomongi kanca-kanca. - : Ya kena, nanging aja akeh akeh, cukup bocah lima wae. + : Ya gampang, banjur arep ditindakake ing ngendi? - : Ing omahmu wae kepriye bisa ta? + : Wah aja ing omahku, mengko mundhak dirusuhi adhi-adhiku sing isih cilik-cilik. + : Ya bener pancen, yowis menyang omahku wae piye? nanging omahku mung prasaja. - : ora dadi perkara, sing pokok sinaune bisa lancar. Kancakanca mesthi padha satujuk + :ya, sesuk kanca-kanca dikabari Terjemahan: Adin, kamu tadi bisa mengerjakan pelajaran bahasa Jawa tidak Aku tidak bisa mengerjakan, soal?lnya susah sekali, kamu dapat nilai berapa? Sama kalau begitu, nilaiku memalukan lah tidaka pantas Padahal besuk yang nilainya jelek bakal melaksanakan remidi Menurutmu bagaimana baiknya Baiknya kita harus belajar bersama, mengantisipasi kalu soalnya sulit. Ya benar kita harus belajar bersama, nanti aku memberitahu teman-teman Ya bisa tapi jangan banyak-banyak, cukup anak lima saja. Ya mudah, terus mau dilaksanakan dimana? Di rumahmu saja bagiamana bisakan? Wah jangan di rumahku, nanti bisa diganggu adhik-adhikku yang masih kecil-kecil Ya bener memang, ya udah di rumahku saja bagaimana? Tapi rumahku hanya sederhana Tidak jadi masalah, yang penting belajarnya bisa lancar. Temanteman pasti setuju. Ya besuk teman-teman dikabari
41 3. Menanyakan Kabar ( Takon kabar ) Tinus :”Dadik piye kabare, suwi ora tau ketok?” Dadik :”kabarku apik, yen kabarmu piye?” Tinus :”O, ya syukur yen ngono, kabarku ya apik” Dadik :”Saiki kowe kerja menyang ngendi Nus?” Tinus :”Aku kerja ing kantor pos, yen kowe kepriye kerjamu lancer ta? Dadik :”Kantor pos ngendi ?”Ya, kerjaku lancar. Tinus :”Kantor pos Purwodadi, apa isih kerja dadi sales kowe?” Dadik :”Ya, aku isih dadi sales,oya, apa kowe isih sa’kantor karo Asih ?” Tinus :”Ora, dheweke wis metu nalika duwe bojo, saiki sing nyambud gawe bareng aku Dina, kancane dhewe ing SMP biyen. Dadik :”O, dakkira isih bareng kerjane. Wah, Dina ya kerja nang kantor pos ta?” Tinus :”Iya bener, nanging Dina durung suwe kerjane, kirakira telung sasian. Dadik :”Wah suwi ora tau pethuk kanca-kanca lawas ki”\ Tinus : “Apa pengin dolan menyang omahe Dina, ayo…” Dadik :”Ya pengin wae, saiki ya sela, ayo yen dolan” Terjemahan: Dadik bagaimana kabarnya, lama tidak pernah kelihatan?” Kabar saya baik, kalau kabar kamu bagaimana? O, ya syukur kalau begitu, kabar saya juga baik Sekarang kamu kerja dimana Nus? Saya kerja di kantor pos kalau kamu bagaimana kerja kamu, lancarkan? Kantor pos mana? Ya, kerja saya lancar. Kantor pos Purwodadi, apa masih kerja jadi sales kamu Ya, saya masih jadi sales, oya apa kamu masih satu kantor dengan Asih? Tidak, dia sudah keluar ketika mempunyai suami, sekarang yang bekerja bersama saya Dina, teman kita di SMP dulu O, saya kira masih bersama kerjanya. Wah, Dina juga kerja di kantor pos ta? Iya benar, tetapi Dina belum lama kerjanya, kira-kira tiga bulanan. Wah lama tidak pernah ketemu teman-teman lama ni? Apa mau bermain ke rumahnya Dina, ayo… Ya mau saja, sekarang juga longgar, ayo kalau main
42 4. Membeli burung ( Tuku manuk) A : Jon, manukmu poksai isih urip ora ? B :Isih, saiki malah kerep ngoceh sawise dak pakani jangkrik. A : Duwe apa wae saiki? B :Duwe cucak rawa, kutilang, trocokan lan kakak tua, lha wekmu kepriye manuke padha urip ta? A :Wah kok tambah akeh nggonmu, yen manukku malah padha mati. B Wadhuh apes temen ta, kok bisa mati iki kepriye? A :Iya wingi dipangan ula, entek kabeh tanpa turah. B :Wah sesuk maneh kudu dijaga luwih ngati-ati kuwi, aja nganti kedadean maneh. A :Ya bener, saiki aku arep tuku manuk, kowe bisa ngancani ora? B :Bisa, arep tuku menyang ngendi? Apa Pasar Ngasem ing Jogja? A :Wah yen pasar Ngasem adoh banget kuwi, kepriye yen ing Pasar Wates? B :Bisa, yowis jam pira arep lungane? A : Ya jam sepuluh (10.00) mengko lungane, kepiye? B : Yoh Terjemahan: Jon, burungmu poksai masih hidup tidak? Masih, sekarang malah sering berkicau. setelah ku beri makan jangkrik Punya apa saja sekarang? Punya cucak rawa, kutilang, trocokan, dan kakak tua, lha punyamu bagaimana burungnya semua hidup kan? Wah kok tambah banyak punyamu, kalau burungku malah semua mati. Wadhuh celaka sekali, kok bisa mati itu bagaimana? Iya, kemarin dimakan ular, habis semua, tiada sisa. Wah lain kali harus dijaga lebih hati hati itu, jangan sampai kejadian lagi. Ya benar, sekarang aku mau membeli burung, kamu bisa nemani tidak? Bisa mau beli di mana? Apa Pasar Ngasem ing Jogja? Wah kalau Pasar Ngasem jauh sekali itu, bagaimana kalau di pasar Wates?
43 Bisa, ya sudah jam berapa mau perginya? Ya jam sepuluh nanti perginya, bagaimana? Iya B. Basa Ngoko Alus 1. Pergi ke kantor (tindak menyang kantor) A : “Mengko tindake saka dalem jam pira pak Eko?” B : “aku jam 9 esuk Pak, lha panjenengan arep tindak jam pira Pak Oki?” A : O, aku ya padha jam 9an,prayogane apa mengko bareng wae Pak? B : Ya kena , nanging Pak Harto uga arep bareng aku. Panjenengan kira-kira kepriye? A : “Lho’Pak Harto arep tindak ngendi ya, ora kaya biasane bareng njenengan? B :”Iya bener, mau dheweke ngendika menawa ibune gerah A :Ibune Pak Harto gerah apa Pak?banjur dirawat ing ngendi Pak? B :”Ngendikane mau gerah padharane, mung nang dalem wae kok. A : O, ngono ta ya muga muga wae ibune Pak Harto enggal mari. O,ya aku tak pamit sik. B : Amin, iya Pak mengko njenengan ngasta mobile ya? A : “Iya Pak, sugeng siyang, nuwun” B : “Sugeng siyang, ya padhapadha “ Terjemahan: “Nanti berangkat dari rumah jam berapa Pak Eko?” “Saya jam 9 pagi Pak, lha kamu akan berangkat jam berapa Pak Oki?” O, saya juga sama jam 9an, sebaiknya apa nanti bersama aja Pak? Ya bisa, tetapi Pak Harto juga mau bersama saya, kamu kira kira bagaimana? Lho, Pak Harto mau berangkat ke mana ya. Tidak seperti biasanya bersama kamu? Iya benar, tadi dia berkata kalau ibunya sakit. Ibunya Pak harto sakit apa Pak? Lantas dirawat di mana Pak? Katanya tadi sakit perut, hanya di rumah saja kok. O, begitu ta, ya semoga saja ibunya Pak Harto segera sembuh, O, ya saya mau pamit dulu. Amin, iya pak, nanti kamu membawa mobilnya ya? Iya Pak, selamat siang, makasih”.
44 Selamat siang, ya sama-sama. 2. Membeli bakso (Tuku Bakso) A :”Yuli, mrene ibu arep ngendika B :”iya bu, ibu arep ngendika apa, kok sajak wigati banget. A :”Bapak mau kondur jam pira?” B :”Kondur jam 3 sore bu, nitih bus”. A :”Lho kok nitih bus, mau esuk ngasta montor ta?” B :”Bener bu, sebab montore bapak rusak, dadi ditinggal ing bengkel? A :O, ngono ta. Saiki bapak isih apa? B :Arep mundhut bakso bu kagem simbah kakung. A : Apa simbah durung dhahar? B :Simbah wis dhahar mau awan, mung padharane krasa gerah banjur nyuwun bakso. A :Apa simbah kersa bakso?yowis nek kersa kowe wae rana pundhutke kagem simbah !” B : Iya bu, ibu arep maringi dhuwit pira? A : Rp.25.000. Bapak mengko sisan pundhutke kacang kagem kanca mirsani bal balan mengko bengi. B : “Wah cocog banget, ok bu siap. A : Ya kana, ati-ati Terjemahan: “Yuli, kesini ibu mau ngomong. “Iya bu, ibu mau berkata apa, kok kelihatanya penting banget. Bapak tadi pulang jam berapa? Pulang jam 3 sore bu, naik bus. “Lho kok naik bus, tadi pagi membawa sepeda motor kan? Benar bu, karena sepeda motornya rusak jadi ditinggal di bengkel. O, begitu ta, sekarang bapak masih apa ? Mau membeli bakso bu untuk kakek. Apa kakek belum makan? Kakek sudah makan tadi siang, tapi perutnya terasasakit kemudian minta bakso. Apa kakek mau bakso? Ya sudah kalau mau kamu saja sana belikan untuk kakek!” Iya bu, ibu mau memberi uang berapa? Rp.25.000. bapak nanti sekalian dibelikan kacang untuk teman nonton sepak bola nanti malam
45 “Wah cocok banget, ok bu siap. Ya sana, hati-hati C. Basa Krama Dalam praktiknya berbicara menggunakan bahasa krama baik bahasa krama lugu (krama madya) dengan krama alus(krama inggil) keberadaanya tidak bisa dipisahkan, biasanya kedua jenis bahasa krama ini ser ing digunakan bersamaan. Untuk itu di bawah ini disajikan contoh contoh percakapan menggunakan bahasa krama dan bahasa ngoko lengkap dengan terjemahannya. 1. MENERIMA TILPUN (NAMPA TILPUN) A. Hallo sugeng siyang Hallo sugeng siyang ( Hallo selamat siang) B. “Sugeng siyang mas, ngapurane apa bener iki nomere Pak Sahar?” :“Sugeng siyang mas, nuwun sewu badhe nyuwun pirsa menapa leres menika nomeripun Pak Sahar?” (Selamat Siang mas, maaf apa benar ini nomernya Pak Sahar ) A : “Ya bener pak, njaluk ngapura iki sapa ya?” “Nggih leres pak, nuwun sewu menika sinten nggih?” (Ya benar pak, maaf ini siapa ya?”) B : Aku Harja,kancamu mbiyen nalika isih sinau bareng-bareng sinau ing Yogyakarta :”Kula Harjo, kanca panjenengan panjenengan rumiyin nalika taksih sarengsareng sinau wonten Yogyakarta” (Saya Harjo teman kamu dulu ketika masih belajar bersama sama di Yogayakarta”) A : O, ya ya aku kelingan saiki, Pak Harjo sing omahe ing Bantul?” :“O, nggih nggih kula kemutan samenika, Pak Harjo ingkang pidalem wonten ing Bantul?” (O, ya ya saya ingat sekarang, pak Harjo yang rumahnya di Bantul?”) B :”Ya, bener pak, kepriye kabarmu saiki apik ta?” :“Nggih leres pak, Kados pundi kabar panjenengan samenika, taksih sugeng ta?”
46 (Ya benar pak, bagaimana kabar kamu sekarang masih sehat kan?”) A :“Alhamdulillah pak Harjo aku sakulawarga slamet, kowe kepriye Pak?” :Alhamdulillah pak Harjo kula sakulawarga taksih pinaringan wilujeng, panjenengan kados pundi pak? (Alhamdulillah Pak Harjo saya sekeluarga masih dalam keadaan sehat, bagaimana dengan kamu, Pak?”) B :“Semono uga aku pak, alhamdulillah aku sakulawarga apik-apik wae” :“Semanten ugi kula pak, alhamdulillah kula sakulawarga sae-sae kemawon” ( Begitu juga dengan saya Pak, Alhamdulillah saya sekeluarga baik-baik saja ) A :”Wah suwi banget ora tahu ketemu sliramu, duwe anak pira saiki?” Wah dangu sanget boten nate pinanggih panjenengan, kagungan putran pinten samenika?” (Wah sudah lama sekali tidap pernah bertemu kamu, punya anak berapa sekarang?”) B : “Ya, Pak kurang luwih sepuluh taun ora tau ketemu, saiki aku duwe anak telu pak” :”Nggih pak, kirang langkung sedasa taun boten nate pinanggih, samenika kula gadhah lare tiga pak, panjenengan pinten?” (Ya pak, kurang lebih sudah sepuluh tahun tidak pernah bertemu, sekarang apu mempunyai anak tiga) A : “Anak ku isih loro Pak, saiki bojoku isih meteng”. :”Anak kula taksih kalih Pak, samenika kanca estri kula taksih mbobot. (“Anak saya masih dua Pak, sekarang istriku masih hamil”) B : Wah kebeneren yen ngono, melu seneng Pak?” :“Wah kasinggihan menawi menawi makaten , ndherek bingah Pak”. ( “Wah kebetulan kalau begitu, ikut senang pak” ) A : Ya, matur nuwun Pak” Nggih matur nuwun pak. (Ya terima kasih Pak”) B. : “Menawa ana wektu rada longgar, aku jaluk supaya dolan menyang omahku, Pak!” Menawi wonten wekdal radi sela, kula aturi ameng ameng dhateng griya kula pak?” (“Kalau ada waktu longgar, saya minta supaya bermain ke rumah saya!”) A : “Ya, Pak mengko yen ana wektu aku dolan menyang omahmu :”Nggih Pak, mangke menawi wonten wekdal kula sanjan dhateng dalem panjenengan”