6. Usus Kecil
Gambar 2.12 Flora Normal Usus Kecil (Lactobacillus sp)
Usus kecil bagian atas (atau usus dua belas jari) mengandung beberapa
bakteri. Di antara yang ada, sebagian besar adalah kokus dan basilus gram positif.
Di dalam jejunum atau usus halus kosong (bagian kedua usus kecil, di antara usus
dua belas jari dan ileum atau usus halus gelung) kadang kala dijumpai spesies-
spesies enterokokus, laktobasilus, dan difteroid. Khamir Candida albicans dapat
juga dijumpai pada bagian usus kecil ini. Pada bagian usus kecil yang jatuh
(ileum), mikrobiota mulai menyerupai yang dijumpai pada usus besar. Bakteri
anaerobik dan enterobakteri mulai nampak dalam jumlah besar.
7. Usus Besar
Gambar 2.13 Flora Normal Usus Besar (Bacteroides fragilis)
Di dalam tubuh manusia, kolon atau usus besar, mengandung populasi
mikrobe yang terbanyak. Telah diperkirakan bahwa jumlah mikroorganisme di
dalam spesimen tinja adalah kurang lebih 1012 organisme per gram. Basilus gram
negatif anaerobik yang ada meliputi spesies Bacteroides (B. fragilis, B.
melaninogenicus, B. oralis) dan Fusobacterium.Basilus gram positif diwakili oleh
spesies-spesies Clostridium serta spesies-spesies Lactobacillus. Flora saluran
pencernaan berperan dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen empedu dan asam
empedu, absorpsi zat makanan serta antagonis mikroba patogen.
29
8. Uretra
Gambar 2.14 Flora Normal Uretra (Mycobacterium sp)
Pada orang sehat, ginjal, ureter (saluran dari ginjal ke kandung kemih), dan
kandung kemih bebas dari mikroorganisme, namun bakteri pada umunya
dijumpai pada uretra (saluran dari kandung kemih ke luar) bagian bawah baik
pada pria maupun wanita. Tetapi jumlahnya berkurang di dekat kandung kemih,
agaknya disebabkan efek antibakterial yang dilancarkan oleh selaput lendir uretra
dan seringnya epitelium terbilas oleh air seni. Ciri populasi ini berubah menurut
variasi daur haid. Penghuni utama vagina dewasa adalah laktobasilus yang toleran
terhadap asam. Bakteri ini mengubah glikogen yang dihasilkan epi telium vagina,
da n di dalam proses tesebut menghasilkan asam. Penumpukan glikogen pada
dinding vagina disebakan oleh kegiatan indung telur; hal ini tidak dijumpai
sebelum masa akil balig ataupun setelah menopause (mati haid). Sebagai akibat
perombakan glikogen, maka pH di dalam vagina terpelihara pada sekitar 4.4
sampai 4,6.
Mikrooganisme yang mampu berkembang baik pada pH rendah ini dijumpai
di dalam vagina dan mencakup enterokokus, Candida albicans , dan sejumlah
besar bakteri anaerobik. Sistem urinari dan genital secara anatomis terletak
berdekatan, suatu penyakit yang menginfeksi satu sistem akan mempengaruhi
siste m yang lain khususnya pada laki-laki. Saluran urin bagian atas dan kantong
urine steril dalam keadaan normal. Saluran uretra mengandung mikroorganisme
seperti Streptococcus, Bacteriodes, Mycobacterium, Neisseria dan enterik.
Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan pada urin merupakan
kontaminasi dari flora normal yang terdapat pada kulit. Keberadaan bakteri dalam
urine belum dapat disimpulkan sebagai penyakit saluran urine kecuali jumlah
30
mikroorganisme di dalam urine melebihi 105 sel/ml
(universitasmuhammadiyahyogyakarta.ac.id).
9. Mata
Gambar 2.15 Flora Normal Mata (Corynebacterium xerosis)
Mikroorganisme konjungtiva terutama adalah difteroid (Corynebacterium
xerosis), S.epidermidis dan streptokukus non hemolitik. Neiseria dan basil gram
negatif yang menyerupai spesies Haemophilus (Moraxella) seringkali juga ada.
Flora konjungtiva dalam keadaan normal dikendalikan oleh aliran air mata, yang
mengandung lisozim.
10. Telinga
Gambar 2.16 Flora Normal Telinga (Pseudomonas aeruginosa)
Flora liang telinga luar biasanya merupakan gambaran flora kulit. Dapat
dijumpai Streptococcus pneumonia, batang gram negatif termasuk Pseudomonas
aeruginosa, Staphylococcus aureus dan kadang-kadang Mycobacterias aprofit.
Telinga bagian tengah dan dalam biasanya steril.
31
11. Bakteri di Darah dan Jaringan
Gambar 2.17 Flora Normal Darah
Pada keadaan normal darah dan jaringan adalah steril. Kadang-kadang
karena manipulasi sederhana seperti mengunyah, menyikat gigi, ekstraksi gigi,
flora komensal dari mulut dapat masuk ke jaringan atau darah. Dalam keadaan
normal mikroorganisme tersebut segera dimusnahkan oleh sistem kekebalan
tubuh. Hal seperti itu dapat terjadi pula dengan flora faring, saluran cerna dan
saluran kemih. Pada keadaan abnormal seperti adanya katup jantung abnormal,
atau protesa lain, bakteremia di atas dapat mengarah pada pembentukan koloni
dan infeksi.
12. Vagina
Gambar 2.18 Flora Normal Vagina (Doderlein bacillus)
Vagina tidak memiliki mekanisme pembersihan alami (cleansing
mechanism). Kehidupan mikroorganisme di lokasi ini tidak ada hambatan dan
merupakan area yang subur bagi pertumbuhan mikroorganisme komensal.
Selama masa reproduksi, sejak masa pubertas sampai menupouse, epitel vagina
mengandung glikogen karena aktivitas estrogen. Doderlein bacillus
(laktobasillus) berkoloni di vagina, memetabolisasi glikogen tersebut dengan
hasil disamping berupa asam laktat. Asam laktat menimbulkan suasana asam di
32
vagina (sekitar 5), dan bersama produk lain akan menyebabkan hambatan bagi
kolonisasi bakteri selain Doderlein basilus.
Keadaan tersebut menyebabkan seleksi sejumlah bakteri streptococcus
dan difteroid. Vagina normal mengandung 108 per ml. Mikroorganisme tidak
akan mampu bertahan hidup pada keadaan tersebut kecuali penyebab penyakit
STD (sexual transmitted diseases).
H. Cara Masuk Mikroba ke Dalam Tubuh Melalui Saluran Pernafasan
Mikroba dapat masuk kedalam saluran pernapasan melalui berbagai cara,
diantaranya bersin, kontak dengan penderita, dan udara. Mengenai saluran
pernafasan, saluran pernapasan ini bisa dibagi menjadi dua yaitu saluran pernapasan
atas dan juga saluran pernapasan bawah. Saluran pernapasan atas dimulai dari
saluran hidung hingga faring. Ujung atas saluran berhubungan langsung dengan
udara, sedangkan ujung bawah saluran pernapasan mempunyai permukaan yang
luas dengan dinding yang sangat tipis yang berhubungan erat dengan pembuluh
darah.Walaupun mempunyai sistem pertahanan tersendiri pada saluran pernapasan,
namun saluran pernapasan ini juga rentan terhadap berbagai macam penyakit,
misalnya saja yang sering kita kenal sebagai infeksi saluran pernapasan.
Saluran pernapasan merupakan jalan termudah bagi mikroorganisme
infeksius. Mikroorganisme terhirup melalui hidung atau mulut dalam bentuk
partikel debu. Saluran pernafasan sering terinfeksi patogen, karena kontak langsung
dengan lingkungan dan secara terus menerus terpapar oleh mikroorganisme yang
terdapat dalam udara yang dihirup. Beberapa mikroorganisme sangat virulen dapat
menyebabkan infeksi, minimal pada orang yang rentan. Lingkungan saluran
pernafasan yang lembab dan hangat, merupakan tempat yang ideal untuk
pertumbuhan mikroorganisme. Saluran pernapasan bagian bawah sering terbebas
dari mikroorganisme karena adanya lendir dan silia.
33
Gambar 2.19 Silia yang ada pada saluran pernapasan yang menyebabkan
saluran pernapasan bagian bawah sering terbebas dari mikroorganisme
Penyebab infeksi pada saluran pernafasan bisa bermacam-macam dan salah
satunya adalah bakteri. Ada berbagai macam bakteri yang bisa menyebabkan
infeksi pada saluran pernapasan. Bakteri-bakteri ini bisa menular melalui berbagai
cara seperti melalui udara, droplet, air, dan lain-lain. Terdapat beberapa bakteri
penyebab infeksi saluran pernapasan, diantaranya Streptococcus pneumoniae,
Mycobacterium tuberculosis, Haemophilus influenzae, Corynebacterium
diphtheriae, dan Bordetella pertussis.
I. Cara Masuk Mikroba ke Dalam Tubuh Melalui Pencernaan
Mikroorganisme dapat memasuki saluran pencernaan melalui bahan
makanan atau minuman dan melalui jari–jari tangan yang terkontaminasi
mikroorganisme pathogen. Mayoritas mikroorganisme tersebut akan dihancurkan
oleh asam klorida (HCL) dan enzim – enzim di lambung, atau oleh empedu dan
enzim di usus halus. Mikroorganisme yang bertahan dapat menimbulkan penyakit.
Misalnya, demam tifoid, disentri amoeba, hepatitis A, dan kolera. Patogen ini
selanjutnya dikeluarkan malalui feses dan dapat ditransmisikan ke inang lainnya
melalui air, makanan, atau jari – jari tangan yang terkontaminasi.
Gambar 2.20 Sistem Pencernaan
34
J. Cara Masuk Mikroba melalui Saluran Genitouriner
Sistem genitouriner merupakan sistem yang terdiri dari sistem urinarius dan
sistem genitalia. Dimana sistem urinarius dibagi menjadi traktus urinarius bagian
atas dan bagian bawah. Traktus urinarius bagian atas terdiri dari ginjal, pelvis
renalis dan ureter, sedangkan traktus urinarius bagian bawah terdiri dari vesika
urinaria dan uretra. Untuk sistem genitalia eksterna pada pria dan wanita berbeda,
pada pria terdiri dari penis, testis dan skrotum; sedangkan wanita berupa vagina,
uterus dan ovarium. Mikroba dapat masuk kedalam saluran geitouriner melalui
berbagai cara, diantaranya melalui jalur asenden, desenden, dan limfatik.
Menurut Departemen Farmakologi dan Terapeutik (2007) infeksi saluran
kemih adalah sebuah kondisi medis umum yang mengakibatkan angka morbiditas
dan mortalitas yang signifikan. 50 - 60% dari wanita akan mengalami ISK
setidaknya satu kali dalam hidup mereka. Mencapai 10% dari wanita menopause
mengalami sekali ISK setiap tahun. Sedangkan pria memiliki insidensi ISK yang
jauh lebih rendah (5 per 10.000 per tahun).
35
BAB III KESIMPULAN
1. Pemindahakan DNA pada bakteri terjadi melalui 3 tahap yaitu konjugasi,
tranformasi, dan transduksi.
2. Ras dan species mempengaruhi seberapa kuat makhluk hidup mampu menangkis
beberapa penyakit. Adanya pengaruh ras terhadap kekebalan dibuktikan dengan
hasil statistik yang mengatakan bahwa orang berkulit berwarna lebih peka
terhadap penyakit TB dari pada kulit putih. Sedangkan, adanya pengaruh species
terhadap kekebalan dibuktikan dengan suatu penelitian dimana penyakit lepra dan
gonorea secara alam hanya terdapat pada manusia dan tidak ditemukan pada
hewan, selain itu penyakit tetanus yang terdapat pada manusia tidak terdapat pada
burung.
3. Pertahanan mekanis dilakukan oleh rambut dan silia. Sedangkan, pertahanan
kimiawi dilakukan oleh cairan sekret yang dihasilkan oleh kulit dan membrane
mukosa.
4. Pada umumnya, mekanisme system kekebalan tubuh digolongkan menjadi 2
yaitu, pertahanan nonspesifik dan pertahanan spesifik.
5. Flora normal tubuh manusia berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya
digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu : mikroorganisme tetap/normal
(resident/indigenous) dan mikroorganisme sementara (transient flora).
6. Kekhususan Mikroorganisme yang secara tetap terdapat pada permukaan tubuh
bersifat komensal. Pertumbuhan pada bagian tubuh tertentu bergantung pada
faktorfaktor biologis seperti suhu,pH, kelembapan dan ada tidaknya nutrisi
tertentu serta zat-zat penghambat. Keberadaan flora tersebut tidak mutlak
dibutuhkan untuk kehidupan karena hewan yang dibebaskan (steril) dari flora
tersebut, tetap bisa hidup.
Mekanisme bakteri dalam menentukan kekhususan pada hostnya yaitu :
• Tropisme jaringan
• Spesifik kepatuhan
• Pembentukan Biofilm
36
7. Flora normal biasanya ditemukan di bagian-bagian tubuh manusia yang kontak
langsung dengan lingkungan misalnya kulit, hidung, mulut, usus, saluran
urogenital, mata, dan telinga.
8. Mikroba dapat masuk kedalam saluran pernapasan melalui berbagai cara,
diantaranya bersin, kontak dengan penderita, dan udara.
9. Mikroba dapat masuk kedalam saluran pencernaan melalui berbagai cara,
diantaranya melalui bahan makanan atau minuman dan melalui jari–jari tangan
yang terkontaminasi mikroorganisme pathogen.
10. Mikroba dapat masuk kedalam saluran geitouriner melalui berbagai cara,
diantaranya melalui jalur asenden, desenden, dan limfatik.
37
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro, 1990. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan.
Michael J. Pelczar, Jr. dan E.C.S Chan,2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi.Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jawetz, Melnick, dan Adelbergs, 2005. Mikrobiologi Kedokteran (Medical
Microbiology).Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
38
Kumpulan Pertanyaan:
1) Pertanyaan kelompok 1 ( Dewi Sartika )
Faktor apa yang dapat mempengaruhi kehadiran flora normal tersebut pada
tubuh manusia?
Jawab:
Faktor yang dapat mempengaruhi kehadiran flora normal pada manusia terdiri
atas empat yaitu:
• Nutrisi yang biasa disebut dengan gizi . nutrisi merupakan subtansi
organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem
tubuh.
• Kebersihan seseorang dilihat dari bagaimana seseorang tersebut
membersihkan tubuhnya atau berapa seringnya tubuhnya dibersihkan.
• Kondisi hidup artinya bagaimana kondisi hidup seseorang terhadap
lingkungannya, apakah mereka hidup bersih atau tidak.
• Penerapan prinsip-prinsip kesehatan dapat dilakukan dengan cara
memakai masker, mencuci tangan dengan air bersih dengan menggunakan
sabun, dan menjaga jarak.
2) Pertanyaan kelompok 10 ( Nurul Hikmah Fajar )
Penggolongan flora normal terbagi menjadi dua yaitu mikroorganisme
tetap/normal dan mikroorganisme sementara. Sebutkan masing-masing contoh
dari kedua jenis flora normal tersebut?
Jawab:
Seperti yang telah tercantum dalam ppt kami, adapun contoh dari mikroorganisme
tetap yaitu Streptococus viridans, Streptococcus faecalis, Pityrosporum ovale,
Candida albicans, sedangkan contoh dari mikroorganisme sementara yaitu
Escheria Coli, Clostridium sp., Giardia lamblia, virus norwalk, dan Hepatitis A.
39
3) Pertanyaan kelompok 5 ( Nurindah Sari ) :
Saluran manakah yang paling mudah bakteri masuki dalam tubuh kita dan
apa penyebabnya?
Jawab:
Menurut kelompok kami, saluran tubuh manusia yang paling mudah dimasuki
bakteri adalah saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Hal itu disebabkan,
karena melalui saluran itu bakteri langsung masuk ke dalam tubuh. Dengan
sistem pernapasan, setiap hari kita menghirup udara dimana pun dan kapanpun
yang kemungkinan bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh bersama dengan udara
yang kita hirup. Seperti halnya dengan sistem pencernaan , bakteri dapat masuk
bersama makanan yang kita komsumsi.
4) Pertanyaan kelompok 2 ( Dian Ramadhani ) :
Jelaskan mekanisme bakteri dalam menentukan kekhususan pada hostnya?
Jawab:
Mekanisme bakteri dalam menentukan kekhususan pada hostnya:
1. Tropisme jaringan adalah bakteri preferensi atau kesukaan bakteri pada
jaringan tertentu untuk pertumbuhannya. Salah satu penjelasan untuk
jaringan tropisme ini adalah bahwa tuan rumah atau host menyediakan
nutrisi penting untuk faktor pertumbuhan bakteri, selain itu kesesuaian
akan oksigen,pH, dan suhu juga merupakan faktor penting yang untuk
pertumbuhan juga dapat dijadikan faktor kekhususan.
2. Spesifik kepatuhan. Kebanyakan bakteri dapat menjajah suatu jaringan
tertentu yang melibatkan interaksi kimia yang saling melengkapi antara
dua permukaan. Pada biokimia, kepatuhan melibatkan interaksi antara
komponen permukaan bakteri (ligan atau adhesins) dan molekul
reseptor sel inang. Komponen bakteri yang menyediakan molekul
adhesins adalah bagian dari kapssul, fimbriae, atau dinding sel mereka.
Reseptor pada sel manusia atau jaringan molekul glikoprotein biasanya
terletak pda host permukaan sel atau jaringan. Khusus kepatuhan
melibatkan interaksi kimia yang saling melengkapi antara sel inang dan
permukaan bakteri.
40
3. Pembentukan biofilm. Biofilm adalah kumpulan sel mikrorganisme,
khususnya bakteri, yang melekat di suatu permukaan dan diselimuti oleh
pelekat karbohidrat yang dikeluarkan oleh bakteri. Biofilm terbentuk
karena mikroorganisme cenderung menciptakan lingkungan mikro dan
relung (niche) mereka sendiri. Biofilm memerangkap nutrisi untuk
pertumbuhan populasi mikroorganisme dan membantu mencegah
lepasnya sel-sel dari permukaan pada sistem yang mengalir .
5) Pertanyaan kelompok 6 ( Reski Hamdiah ) :
Bagaimana cara kerja sistem kekebalan tubuh, jika ada virus atau bakteri
yang masuk ke dalam tubuh kita?
Jawab:
Mikroorganisme dan zat-zat asing yang menyerang tubuh disebut antigen. Saat
antigen terdeteksi, serangkaian respon imun atau sistem kekebalan tubuh akan
terjadi untuk melindungi tubuh dari terinfeksi. Pada proses tersebut, beberapa
macam sel bekerja sama untuk mengenali antigen dan memberikan respon. Sel-
sel ini kemudian merangsang limfosit B untuk menghasilkan antibodi. Antibodi
adalah protein yang didesain khusus untuk menempel pada antigen tersebut.
setelah it, sel T mencari antigen yang telah ditumpangi untuk
menghancurkannya. Sel T juga membantu memberikan sinyal pada sel lain
seperti fagosit untuk melakukan tugasnya. Begitu dihasilkan antibodi akan
berada dalam tubuh seseorang selama beberapa waktu sehingga apabila antigen
kembali maka antibodi sudah siap untuk menetralkan racun yang dihasilkan oleh
organisme dan mengaktifkan sekelompok protein yang disebut dengan
komplemen.
41
C) Power Point
Slide 1
Slide 2
Slide 3
Slide 4
Slide 5
Slide 6
Slide 7
Slide 8
45
Slide 9
Slide 10
Slide 11
Slide 12
47
Slide 13
Slide 14
Slide 15
Slide 16
Slide 17
Slide 18
Slide 19
D) Refleksi Diri Tentang Makalah
Dari makalah yang dibuat oleh kelompok saya, materi yang paling menarik bagi saya
yaitu materi tentang cara masuk mikroba ke dalam tubuh. Mikroba atau bakteri dapat masuk
ke dalam tubuh melalui 4 cara yaitu saluran pernafasan, saluran pencernaan, saluran geitoriner,
dan melalui kulit. Menurut saya, hasil dari pembelajaran materi tersebut sangat berguna dalam
kehidupan sehari-hari. Mengapa? karena dari pemahan konsep materi tersebut menyadarkan
saya untuk memelihara dan memperhatikan kesehatan tubuh serta mencegah bakteri buruk
untuk masuk ke dalam tubuh yang dapat merugikan kesehatan . Misalnya memperhatikan apa
yang saya konsumsi dan menjaga kebersihan diri, Selain itu juga, materi yang saya pahami
yaitu penggolongan flora normal, kekhususan flora normal, dan macam-macam flora normal
yang ada di dalam tubuh.
Dari seluruh materi yang dijelaskan pada makalah kelompok saya, yang sulit saya
pahami yaitu pada materi pemindahan DNA pada bakteri dan mekanisme kekebalan tubuh. Hal
tersebut termasuk dalam kesalahan kami dalam menyusun materi karena tidak menjelaskannya
secara lebih detail dan juga kurangnya sumber yang kami gunakan sehingga saya sebagai
pemateri pun juga kurang mengerti dengan materi tersebut.
Mengenai penyusunan makalah, saya sebagai penyusun mendapatkan beberapa kendala
saat menyusun makalah yaitu saya sangat kesulitan dalam mencari sumber materi dari buku.
Kebanyakan sumber materi dari makalah yang kelompok saya susun berasal dari blog.
Saya menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan pada makalah yang kami susun.
Tetapi dari kekurangan tersebut saya bisa mendapatkan banyak pelajaran yang tentunya bisa
memberikan gambaran bagi saya apabila menyusun makalah selanjutnya sehingga makalah
yang saya buat kedepannya dapat lebih baik dari makalah sebelumnya.
PRAKTIKUM WFH
A) Identitas Praktikum
PRAKTIKUM WFH
Pembuatan Medium Pertumbuhan Mikroba PDA (Potato
Dextrose Agar)
DISUSUN OLEH:
NAMA : RANI SENGKA
NIM : 190202029
DOSEN PENGAMPU : AHMAD YANI, S. Pd., M. Pd.
PENDIDIKAN BIOLOGI 4
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
2021
B) Metode dan Hasil Praktikum
(1) Metode Praktikum
Metode yan digunakan pada praktikum ini yaitu metode eksperimen, dimana
dilakukan suatu percobaan pembuatan media PDA, kemudian mengamati prosesnya
dan mencatat hasil percobaan tersebut
(2) Metode Pembuatan Media PDA
• Alat
1. Kompor
2. Panci
3. Sendok Pengaduk
4. Saringan teh
5. Wadah steril (5 buah)
6. Cotton bud
7. Pisau
8. Handphone
9. Sabun
• Bahan
1. 300 gram kentang
2. 20 gram agar-agar
3. 20 gram gula pasir
4. 5 gram ekstrak ragi
5. 1 liter air
• Prosedur Pembuatan
1. Pertama, kupas semua kentang kemudian potong menjadi dadu.
2. Kedua, kentang yang sudah dipotong tadi direbus dengan volume air sebanyak 1
liter selama 30 menit.
3. Ketiga, saringlah air rebusan kentang tersebut.
4. Keempat, haluskan ragi kemudian masak hingga mendidih.
5. Kelima, saringlah ekstrak ragi tersebut.
6. Keenam, masak kembali semua bahan dengan volume 1 liter hingga mendidih.
7. Ketujuh, masukkanlah adona tersebut ke dalam semua wadah dan tunggu hingga
membeku.
(3) Metode Penumbuhan Mikroba
Apabila agar-agar tersebut telah beku, maka berikanlah perlakuan pada masing-
masing medium dengan perlakuan yang berbeda. Berikut perlakuan yang diberikan pada
kelima media.
1. Perlakuan pertama, tangan yang belum dicuci digosokkan pada medium A.
2. Perlakuan kedua, tangan dicuci terlebih dahulu lalu selanjutnya tangan tersebut
digosokkan pada medium B.
3. Perlakuan ketiga, cotton bud yang steril digoreskan pada mulut bagian dalam
kemudian digosokkan pada medium C.
4. Perlakuan keempat, cotton bud steril diberikan sedikit sabun kemudian digoreskan
pada mulut bagian dalam setelah itu digosokkan pada medium D.
5. Perlakuan kelima, medium E tidak diberikan perlakuan apapun karena dijadikan
sebagai control.
Setelah masing-masing media diberikan perlakuan maka langkah selanjutnya yaitu
menyimpan kelima media tersebut ditempat yang lembab selama 5-7 hari.
(4) Hasil Praktikum
Berdasarkan hasil inkubasi kelima media PDA selama 5 hari menunjukkan bahwa terdapat
koloni jamur yang tumbuh pada setiap media buatan tersebut. Berikut tabel data hasil
penelitian pertumbuhan jamur.
Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Jamur
No Media Gambar Media Hasil Pengamatan
1 Media A Terdapat koloni jamur
berwarna putih yang
teksturnya seperti kapas,
selain itu juga terdapat koloni
jamur berwarna jingga dan
hijau yang bentuknya tidak
beraturan
2 Media B Terdapat koloni jamur yang
teksturnya seperti serat-serat
kapas, berwarna putih, dan
berbentuk lingkaran
3 Media C Terdapat koloni jamur yang
teksturnya seperti kapas
berwarna putih, tersebar
cdengan bentuk yang tidak
beraturan
4 Media D Terdapat koloni jamur
5 Media E dengan ukuran yang besar
yang teksturnya seperti kapas
dan berwarna putih, selain itu
juga terdapat koloni bakteri
dengan ciri yang sama namun
berukuran kecil
Terdapat koloni jamur
berwarna putih dengan
tekstur yang juga seperti
kapas, selain itu juga terdapat
pula koloni jamur berwarna
jingga tersebar banyak
dengan ukuran yang kecil.
Dari data hasil pengamatan pertumbuhan bakteri pada tabel 1 menunjukkan bahwa
pertumbuhan jamur dari kelima media tersebut berbeda. Media yang paling banyak
ditumbuhi oleh koloni jamur yaitu media A dan media E. Media A banyak ditumbuhi jamur
dikarenakan keadaan telapak tangan yang masih dalam keadaan kotor menjadikan keadaan
telapak tangan tersebut menjadi tidak steril sehingga banyak bakteri yang menempel pada
media setelah telapak tangan diusapkan. Lain halnya dengan media E, meskipun tidak
diberikan perlakuan apapun, bakteri jamur dapat tetap tumbuh. Hal tersebut dikarenakan,
pada saat proses pembuatan kurang steril sehingga aliran udara dapat masuk yang membuat
koloni jamur bisa tumbuh.
C) Video Praktikum
D) Refleksi Diri Tentang Praktikum
Pada saat praktikum WFH, jenis praktikum yang saya pilih adalah praktikum
pembuatan media pertumbuhan mikroba PDA (Potato Dextrose Agar) karena menurut saya
alat dan bahan yang digunakan dapat dicari dan ditemukan diarea sekitar, selain mudah
ditemkan harga dari bahan-bahan yang digunakan pun sangat terjangkau. Media PDA itu
sendiri merupakan medium yang dibuat dengan menggunakan bahan alami yang direbus dan
bahan sintetik dari kandungan glukosa sehingga PDA termasuk medium semi alamiah. PDA
ini termasuk medium dengan konsistensi padat karena dicampur dengan agar-agar. Medium ini
termasuk umum yang dapat digunakan untuk menumbuhkan semua mikroba. Bahan alami
media ini adalah kentang dan bahan kimianya adalah gula dan agar-agar.
Dari kegiatan praktikum WFH yang saya lakukan, saya pun dapat memahami
bagaimana prosedur pembuatan medium pertumbuhan mikroba serta bagaimana jamur dapat
tumbuh pada medium tersebut. Selain itu, yang saya pahami dari praktium tersebut yaitu
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur pada media. Adapun faktor-
faktornya yaitu, faktor lingkungan, faktor suhu, dan faktor nutrisi dalam media tersebut.
Kendala yang saya alami pada saat praktikum yaitu pada saat menentukan berat kentang
yang diperlukan. Karena saya tidak memiliki timbangan, maka berat kentang hanya saya
perkirakan saja. Selain itu, pada proses pengerjaan pun kurang steril. Kendala lainnya yaitu
saya masih belum bisa mengidentifikasi jenis jamur apa saja yang tumbuh pada media yang
telah dibuat.
REFLEKSI DIRI TENTANG AKHIR SEMESTER
Selama 1 semester ini, ada beberapa materi yang sudah cukup saya pahami, seperti
pengertian mikrobiologi, sejarah mikrobiologi, bagaimana peranan mikrobiologi dalam
beberapa bidang, bagaimana morfologi dari bakteri dan virus, apa perbedaan bakteri gram
positif dan bakteri gram negative, bagaimana mikroba masuk ke dalam tubuh, yang mana saja
termasuk ke dalam flora normal dalam tubuh, bagaimana teknik isolasi bakteri baik dari
lingkungan atau pun dari air, dan bagaimana fase pertumbuhan bakteri. Secara pribadi, saya
sangat sulit dalam memahami mata kuliah ini karena kemampuan berfikir ilmiah saya yang
masih kurang. Bisa dilihat dari kemampuan saya dalam menganalisis artikel ilmiah, dan juga
dalam keaktifan pada proses pembelajaran.
Meskipun sulit bagi saya, tetapi dengan mata kuliah mikrobiologi ini ada banyak
pengetahuan baru yang saya ketahui yang tentunya bisa saya manfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya mengenai keanekaragaman mikroorganisme, baik yang merugikan dan
menguntungkan. Pemahaman mikroorganisme yang menguntungkan dapat memberikan saya
pengetahuan baru mengenai bagaimana proses mikroorganisme tersebut dimanfaatkan
contohnya dalam pembuatan makanan seperti tempe, yougurt, kecap, dan lain sebagainya.
Sedangkan, dari pemahaman mikroorganisme yang merugikan dapat menyadarkan saya untuk
menanamkan karakter berupa sikap dan perilaku hidup sehat sehingga dapat terhindar dari
mikroorganisme yang dapat merugikan. Selain itu, tugas-tugas yang telah diberikan pada mata
kuliah ini secara langsung mendorong dan memotivasi saya untuk selalu mengembangkan
kemampuan berfikir ilmiah saya. Maka, harapan saya kedepannya apa yang saya dapatkan
dalam mata kuliah ini dapat saya manfaatkan sebaik mungkin dalam pembuatan skripsi
nantinya.