The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini berisi materi serta hasil praktik saya pada mata kuliah yang saya ampu. Tujuan menciptakan buku ini sendiri untuk memenuhi penilaian Ujian Akhir Semester saya pada mata kuliah Embroidery (Hiasan Sulaman) di Universitas Negeri Jakarta. Harapannya, semoga dengan adanya buku ini dapat menambahkan wawasan bagi saya serta para pembaca. Sangat diharapkan kritik dan sarannya untuk kebaikan buku saya kedepannya.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by yahya.kahfi, 2022-08-30 12:46:25

E-Book PAPER Embroidery

Buku ini berisi materi serta hasil praktik saya pada mata kuliah yang saya ampu. Tujuan menciptakan buku ini sendiri untuk memenuhi penilaian Ujian Akhir Semester saya pada mata kuliah Embroidery (Hiasan Sulaman) di Universitas Negeri Jakarta. Harapannya, semoga dengan adanya buku ini dapat menambahkan wawasan bagi saya serta para pembaca. Sangat diharapkan kritik dan sarannya untuk kebaikan buku saya kedepannya.

Keywords: PAPER, Embroidery, UNJ, Universitas Negeri Jakarta, Buku Embroidery, Sulaman, Materi Sulaman, Buku Tentang Sulaman

EMBROIDERY

Dr. Wesnina, M.Sn.

Ahmad Yahya Kahfi
1509520056

D3 Tata Busana 2020
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta



EMBROIDERY

Kata
Pengantar

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan Paper ini. Saya
berharap Paper ini dapat menjadi pedoman bagi
pembaca maupun saya sendiri, sehingga dapat
dipergunakan sebagai pengingat atau penambah
pengetahuan dalam pendidikan khususnya di
bidang Tata Busana.

Dalam penyusunan Paper ini saya selaku penulis
berterima kasih kepada Ibu Dr. Wesnina, M.Sn.
selaku dosen pengampu mata kuliah Embroidery
yang telah mengajarkan serta membimbing kami
untuk menciptakan suatu karya sulam-menyulam
hingga terwujudnya Paper ini. Saya juga ingin
berterima kasih kepada Ibu Yeni Sesnawati S.Pd,
M.T selaku pembimbing akademik, lalu kepada
orang tua saya yang telah mendukung serta
selalu menyemangati saya dalam pembelajaran
selama ini, dan tidak lupa juga kepada teman-
teman yang telah membantu dan memberikan
masukan kepada saya hingga terciptanya karya
serta paper ini.

Pada akhirnya, saya selaku penulis menyadari
bahwa Paper ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya harapkan para
pembaca untuk memberikan masukan dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Paper ini.

Jakarta, 26 Desember 2021

Ahmad Yahya Kahfi

Table of ContentsEMBROIDERY

i Cover
i Identity
ii Kata Pengantar
iii Daftar Isi
01 BAB 1 Pendahuluan
02 Latar Belakang
03 BAB II Pembahasan
04 Definisi Embroidery
05 Ragam Hias
06 Stilasi
07 Pola Hias
08 Penempatan Hiasan
09 Macam Tusuk Hias
10 Definisi Sulaman
11 Sulaman Putih
12 Sulaman Berwarna
13 Sulaman Tenun Bagi/Renggang
14 Sulaman Motif Teratur
15 Penerapan Sulaman Menjadi Produk
16 BAB III Penutup
17 Kesimpulan
18 Back Cover

BAB I
pendahuluan

• EMBROIDERY • EMBROIDERY •

EMBROIDERY

pendahuluan

Mata kuliah Embroidery merupakan
mata kuliah khusus yang harus
dipelajari oleh mahasiswa program
studi tata busana. Dengan
mempelajari embroidery, kita bisa
menciptakan ragam hias yang dapat
di aplikasikan pada ciptaan busana
kita ataupun produk yang akan kita
ciptakan. Ilmu yang di dapat setelah
menguasai mata kuliah ini sangat
berguna dan dapat diterapkan
dalam mencipkan suatu busana
yang terdapat hiasan aksen
sulaman maupun di busana
langsung ataupun pada produk
fashion.

Selama mengambil mata kuliah
embroidery, mahasiswa diberikan
materi dan tidak pula tugas yang
berhubungan dengan materi yang
diberikan. Tugas-tugas tersebut
akan menjadi lebih bermanfaat jika
disusun dan dijadikan sebuah paper.
Selain sebagai tugas mengikuti
Ujian Akhir Semester ini, paper
embroidery dapat dijadikan sebagai
panduan dan arsip yang suatu hari
nanti bagi mahasiswa bahkan
oranglain.

BAB II
pembahasan

• EMBROIDERY • EMBROIDERY •

EMBROIDERYe m b r o i d e r y

EMBROIDERY

EMBROIDERY

Embroidery adalah memberi hiasan pada kain
yang telah ditenun dengan cara menusuk
menggunakan jarum. Emboridery atau sulaman,
merupakan suatu seni reka bentuk kreatif
menggunakan tangan atau mesin. Menurut
Nugraha (2011) bahwa seni sulam (Embroidery)
adalah keluwesan dan kebebasan ruang gerak
dan keandalan penyulam dapat diperoleh setelah
melalui proses ketekunan dan ketelitian yang luar
biasa.

Pengetahuan akan komposisi warna juga menentukan hasil karya
sebuah seni sulam dengan memperhatikan warna-warna kain dan
warna-warna benang. Dengan tersematnya sulaman pada kain, maka
akan menambah keindahan dan kemewahan pada benda tersebut. Dari
tangan – tangan yang kreatif akan dihasilkan suatu bentuk karya yang
memiliki nilai estetika yang tinggi dengan harga jual yang tinggi pula.

RAGAM HIASr a g a m
hias

EMBROIDERY

RAGAM HIAS

Ragam hias adalah karya seni rupa dari penggambaran bentuk
imajinasi, pikiran, dan kreativitas seniman yang dituangkan dalam
bentuk gambar dekoratif baik itu berupa flora (tumbuhan), fauna
(binatang), dan figuratif (objek manusia). Adapun motif dari ragam
hias itu dapat dijabarkan sebagai berikut:

Ragam hias flora merupakan ragam hias yang menggunakan
bentuk flora (tumbuhan) sebagai objek motif ragam hias flora
sebagai bentuk. Penggambaran Ragam hias flora dalam seni
ornamen dilakukan dengan berbagai cara baik natural maupun
stilisasi sesuai dengan konsep yang dimiliki senimannya.

Ragam hias fauna merupakan ragam hias yang menggunakan
bentuk Fauna (hewan) sebagai objek motif ragam hiasnya.
Penggambaran fauna dalam ornamen sebagian besar merupakan
hasil gubahan atau stilisasi, jarang berupa binatang secara natural,
tapi hasil gubahan tersebut masih mudah dikenali bentuk dan jenis
binatang yang digubah, dalam visualisasinya bentuk binatang
terkadang hanya diambil pada bagian tertentu (tidak sepenuhnya)
dan dikombinasikan dengan motif lain.

Ragam hias figuratif (figur manusia) merupakan bentuk ragam hias
yang menggunakan objek manusia yang digambar dengan
mendapatkan penggayaan bentuk. Manusia sebagai salah satu
objek dalam penciptaan motif ornamen mempunyai beberapa unsur,
baik secara terpisah maupun menyatu.

EMBROIDERY

GAMBHAIARSRFALGOARMA

Tampak Depan Tampak Samping Tampak Atas

EMBROIDERY

GAMBHAIARSRFAAGUANMA

Tampak Depan Tampak Samping Tampak Atas

EMBROIDERY

GAHIMABSAFRIGRUARGAATMIF

Tampak Depan Tampak Samping Tampak Atas

STILASIs t i l a s i

EMBROIDERY

STILASI

Stilasi adalah teknik mengubah bentuk asli dari sumber atau
dengan melihat objek dari berbagai arah dengan penggayaan dan
dapat dibuat menjadi bermacam-macam bentuk baru yang bersifat
dekoratif, namun ciri khas bentuk aslinya masih terlihat.

Stilasi bentuk-bentuk alam seperti stilasi buah-buahan, stilasi daun,
stilasi bunga, stilasi manusia, stilasi binatang, dan stilasi bentuk-
bentuk alam lainnya. Selain itu, stilasi juga dapat dilakukan pada
berbagai ragam hias yang sudah ada baik ragam hias naturalis,
geometris maupun ragam hias dekoratif.

POLA HIASp o l a
hias

EMBROIDERY

POLA HIAS

Pola ragam hias adalah hasil susunan dari aturan tertentu dalam
bentuk dan komposisi tertentu. Bentuk ragam hias umumnya
memiliki pola atau susunan yang diulang-ulang. Pada bentuk ragam
hias yang lain, pola yang ditampilkan dapat berupa pola ragam hias
yang teratur, terukur, dan memiliki keseimbangan.

Pola ragam hias ini bermacam-macam jenis polanya, diantaranya:
a. Pola Hias Serak
b. Pola Hias Berdiri
c. Pola Hias Bergantung
d. Pola Hias Berjalan
e. Pola Hias Memanjat
f. Pola Hias Beranting

EMBROIDERY

A. POLA HIAS SERAK

Pola hias serak atau tabur merupakan suatu bentuk pola hias yang
diperoleh dengan cara mengulang-ulang pola hias yang
ditempatkan pada interval yang teratur pada interval tertentu. Pola
serak biasanya pola kecil, penempatan pola bisa menuju satu arah,
dua arah atau semua arah.

EMBROIDERY

B. POLA HIAS BERDIRI

Pola hias berdiri merupakan pola hias yang disusun motifnya pada
bagian bawah lebih berat (besar) dan bagian atas lebih ringan.

EMBROIDERY

C. POLA HIAS BERGANTUNG

Pola hias bergantung merupakan sebaliknya dari pola hias berdiri,
motifnya pada bagian atas yang lebih berat (besar) dan bagian
bawah lebih ringan.

EMBROIDERY

D. POLA HIAS BERJALAN

Pola hias berjalan merupakan motif hiasannya disusun agak
condong menyamping sehingga motifnya tampak berjalan atau
saling berkejaran. Bentuk motif ini dapat diulang ke sebelah kanan
atau ke kiri bahkan menyerong.

EMBROIDERY

E. POLA HIAS MEMANJAT

Pola hias memanjat merupakan motif dari bentuk pinggiran yang
disusun seperti memanjat ke atas. Motif pada bagian bawah lebih
berat dari motif pada bagian puncak lebih ringan.

EMBROIDERY

F. POLA HIAS BERANTING

Pola hias beranting merupakan pengembangan dari pola hias serak,
pada pola beranting motif hiasnya antara motif dengan yang
lainnya saling berhubungan (ada garis penghubung). Garis yang
menghubungkan motifnya dapat berupa garis vertikal, horizontal
atau diagonal. Motif pada pola beranting ini dapat diulang ke bagian
atas, bawah, kiri atau kanan.

PENEMPATANp e n e m p a t a n
HIASANh i a s a n

EMBROIDERY

PENHEIAMSPAANTAN

Penempatan hiasan pada bidang adalah menempatkan hiasan pada
berbagai bentuk bidang misalnya bidang persegi panjang, persegi,
segitiga, lingkaran, oval, segi lima, segi enam atau segi delapan.

Penempatan hiasan untuk bidang segi empat berbeda dengan
penempatan untuk bidang berbentuk bundar atau oval. Di samping itu
ukuran suatu motif hias harus disesuaikan pula dengan bidang yang
akan dihias.

Sebelum memberikan ragam hias tertentu pada suatu benda atau
bidang yang perlu diingat bahwa ragam hias boleh merusak struktur dari
benda atau bidang tersebut. Kemudian letak atau posisi ragam hias dan
bidang yang akan dihias harus ada kesatuan dan keharmonisan.

Macam-macam penempatan pola hias, diantaranya:
a. Penempatan Hiasan Pusat
b. Penempatan Hiasan Tengah
c. Penempatan Hiasan Tepi
d. Penempatan Hiasan Pinggir

EMBROIDERY

AH. IPAESNAENMPPUASTAATN

Hiasan pusat adalah hiasan yang terletak dipusat sebuah busana.
Hiasan pusat merupakan pola hiasan yang ditempatkan pada tengah–
tengah suatu bidang. Motif hias hendaknya menyebar atau menutup
semua latar belakang bidangnya.
Hiasan ini dibuat memancar yang berarti penempatan motif pada
permukaan benda bertolak fokus menuju keluar, seperti pancaran sinar
atau cahaya.

EMBROIDERY

HBI.APSEANNEMTEPNAGTAANH

Hiasan ditengah adalah hiasan yang terletak antara pusat dan pinggir
atau tepi. Hiasan tengah ini banyak digunakan untuk menghias lenan
rumah tangga dan benda buatan dari pada untuk menghias busana.

EMBROIDERY

C.HPIEANSEAMNPTAETPAI N

Hiasan tepi disebut juga hiasan pinggir, merupakan pola hiasan yang
membentuk batas pada suatu bidang.Hiasan batas pada umumnya
ditempatkan pada sekeliling tepi bidang, baik bidangberbentuk bundar,
oval, segi empat dan sebagainya.

EMBROIDERY

EMBROIDERY

DH.IAPSEANENMPPINAGTGAIRN

Hiasan pinggir adalah hiasan yang diletakkan pada bagian paling luar
atau sudut, baik tampak simetris atau asimetris sesuai dengan
kebutuhan atau dengan bentuk busana. Hiasan sudut merupakan motif
hias yang ditempatkan pada sudut suatu bidang. Penempatan motif
pada sudut benda dengan tujuan menghidupkan sudut benda tersebut
dan tidak dapat diletakan pada bidang lingkaran.

EMBROIDERY

PENEDMESPAAITNAHNIASSEALNURUH

TUSUK HIASt u s u k h i a s

EMBROIDERY

TUSUK HIAS

Membuat ragam hias sulaman berwarna menggunakan berbagai macam
tusuk hias. Tusuk hias adalah tusuk-tusuk yang dapat digunakan untuk
membuat dan menyelesaikan ragam hias sulaman.
Adapun macam-macam tusuk hias yang dapat digunakan yaitu:

a. Tusuk Jelujur
Merupakan jenis tusuk hias yang mendasar. Tusuk jelujur ini dipakai untuk garis
pinggiran bentuk sulaman.

b. Tikam Jejak
Tusuk ini memiliki sifat tusuk yang kuat. Hasil setikannya hampir sama dengan setikan
mesin jahit

c. TusukTangkai
Bentuk tusuk tangkai dibuat dengan tusukan miring. Tusuk ini untuk membuat sulaman
seperti batan, tangkai dan sirip daun.

d. Tusuk Holbein
Tusuk holben dikerjakan pada kain yang mudah dihitung benang pakannya maupun
benang lungsinnya. Setiap baris tusuk hoben harus dikerjakan dua kali atau bolak balik.

e. Tusuk Feston
Tusuk ini sering digunakan untuk menyelesaikan pinggiran kain agar tidak bertiras atau
untuk menyelesaikan lubang kancing.

f. Tusuk Pipih
Hasil dari tusuk hias ini berupa setikan pipih hingga menghiasi ruang atau bentuk yang
diinginkan. Tusuk ini ada turunannya yaitu; pipih membujur, melintang dan miring.

g. Tusuk Rantai
Bentuk tusuk hias ini berupa rantai sehingga dikatakan tusuk rantai.

h. Tusuk Flanel
Tusuk ini lebih banyak digunakan pada penyelesaian kelim pakaian namun tusuk ini
termasuk dalam tusuk hias karena banyak digunakan pada sulaman.

i. Tusuk Silang
salah satu jenis sulaman yang memakai jahitan benang yang bersilangan (membentuk
huruf X) di atas kain tenunan sejajar.

EMBROIDERY

TUSUK HIAS

SULAMANs u l a m a n

EMBROIDERY

SULAMAN

Sulam biasa disebut juga dengan bordir, adalah hiasan yang dibuat di
permukaan kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang.
Pada umumnya sulaman dengan benang menggunakan beberapa jenis
tusuk dasar seperti tusuk, jelujur, tikam jejak, silang, flanel, feston,
rantai,melekat benang, batang, dan sebagainya. Kain yang biasa
digunakan untuk menyulam terbagi menjadi 2 bagian yaitu kain dengan
tenunan rapat dan tenunan renggang.

Perbedaan antara kain tenunan rapat dengan tenunan renggang:
Jenis kain dengan tenunan rapat sering dijumpai untuk mengaplikasikan
ragam hias sulaman. Kain dengan tenunan rapat ini serat atau helaian
benang pada tenunan kainnya tidak dapat terhitung dengan hanya
menggunakan mata. Sedangkan jenis kain dengan tenunan renggang
sebaliknya, jenis tenunan ini serat atau helaian benangnya dapat
dengan mudah terlihat dan dihitung dengan hanya menggunakan mata,
jadi tidak perlu alat lain untuk melihat atau menghitung serat kain jenis
tenunan ini.

EMBROIDERY

SULAMAN

Berdasarkan desain dan variasinya sulaman dibagi menjadi 2 jenis yaitu
sulaman putih dan sulaman berwarna. Sulaman putih ini pada
prinsipnya dapat dibedakan mejadi beberapa jenis. Sulaman yang
dimaksud diantaranya berupa sulaman inggris, sulaman perancis,
sulaman richelieu, dan sulaman bayangan. Sedangkan sulaman
berwarna adalah teknik menghias dengan menggunakan kain dasar dan
beberapa jenis benang yang bervariasi. Sulaman berwarna
dikelompokkan berdasarkan jenis kain yang digunakan, yaitu teknik
menghias yang menggunakan jenis kain rapat (tenunan rapat), kain
strimin (tenunan bagi/renggang), kain bercorak teratur seperti korak
maupun polkadot, dan teknik lekapan.

Sulaman Putih 3.Sulaman Lekapan Tenunan Renggang/Bagi
1.Sulaman Inggris a. Sulaman Lekapan Inkrustasi 1.Tusuk Silang Biasa
2.Sulaman Perancis b. Sulaman Lekapan Aplikasi 2.Tusuk Silang Asisi
3.Sulaman Richelieu c. Sulaman Lekapan Bahan Sama 3.Tusuk Silang Tapiseri
4.Sulaman Bayangan 4.Terawang Hardanger
4.Sulaman Melekatkan 5.Terawang Punto Tirato
Sulaman Berwarna a. Sulaman Melekatkan Benang 6.Terawang Punto Tagliato
1.Sulaman Fantasi b. Sulaman Melekatkan Biku
2.Sulaman Bebas c. Sulaman Melekatkan Bisban Motif Teratur
d. Sulaman Melekatkan Manik 1.Menghias Corak
2.Merubah Corak
3. Smock

SULAMANs u l a m a n
PUTIHp u t i h

EMBROIDERY

SULAMAN PUTIH

1. SULAMAN INGGRIS

Sulaman Inggris termasuk ke dalam jenis
sulaman putih yang memiliki ciri khas yaitu
ringgit dan motif sulaman berlubang. desain
hiasan sulaman inggris secara keseluruhan
dapat dibedakan ke dalam bentuk bulat,
bentuk bulat panjang, bentuk tetes air dan
juga bentuk ringgit.

2. SULAMAN PERANCIS

Sulaman Perancis termasuk kedalam
salah satu jenis sulaman putih yang
timbul, karena motifnya diisi dengan
tusuk rantai hingga bentuknya cembung.
Sulaman ini umumnya banyak diterapkan
pada blus di bagian dada, kemeja
biasanya di saku dan pakaian anak.

EMBROIDERY

SULAMAN PUTIH

3. SULAMAN RICHELIEU

Sulaman Richelieu merupakan bentuk variasi
dari sulaman putih yang memiliki sifat
berlubang dan mempunyai penghubung
untuk tiap tepi ragam. Penghubung tiap
ragam hias pada sulaman richelieu ini
disebut brides atau tren yang juga
menambah indahnya ragam.

4. SULAMAN BAYANGAN

Sulaman Bayangan merupakan jenis sulaman yang dapat diterapkan
pada blus, kebaya, selendang dan kerudung. Karena pada sulaman
ini hanya bayangannya aja yang
berfungsi sebagai hiasan maka
kain yang dipilih hendaknya
berupa kain yang tembus pandang
seperti paris atau sifon.

SULAMANs u l a m a n
BERWARNAb e r w a r n a

EMBROIDERY

SULAMAN BERWARNA

1. SULAMAN FANTASI

Sulaman fantasi merupakan jenis sulaman
yang pengerjaannya tidak terikat oleh suatu
aturan tertentu, dalam arti berbagai variasi
tusuk hias dapat dipergunakan untuk
menghasilkan sulaman fantasi. Meski dapat
mempergunakan bermacammacam tusuk
hias dan warna benang, sulaman fantasi
dibatasi penggunaannya dengan tiga
macam warna benang hias dan tiga macam
tusuk hias.

2. SULAMAN BEBAS

Sulaman bebas yaitu sulaman yang
digunakan untuk menghias pakaian
ataupun hiasan dinding. Menggunakan
berbagai macam teknik menghias
dengan bahan dan tusuk hias yang
disesuaikan dengan teknik menghias
kain tersebut. Biasanya ragam hias
sulaman bebas mempunyai tema atau
topik.

EMBROIDERY

SULAMAN BERWARNA

3. SULAMAN LEKAPAN
A. INKRUSTASI

Inkrustasi merupakan jenis sulaman yang
pengerjaannya hampir sama seperti
sulaman aplikasi. Sulaman inkrustasi
seperti halnya sulaman aplikasi ditandai
dengan adanya secamping kain yang
dilekapkan sebagai motif hiasnya.
Perbedaannya dengan aplikasi, kain
pelekap yang digunakan pada sulaman
inkrustasi berupa kain yang tipis atau
tembus terang, seperti voal atau tile.

B. APLIKASI

Sulaman aplikasi adalah jenis sulaman yang
hiasannya diperoleh dengan cara
melekapkan secamping kain yang dibentuk
menurut motif yang diinginkan pada kain
lain sebagai hiasan dengan menggunakan
tusuk hias. Kain pelekap yang digunakan
dapat berupa kain polos atau kain bermotif
bunga, bintik atau kotak. Kain pelekap
ditempatkan pada bagian baik kain yang
dihias.

EMBROIDERY

SULAMAN BERWARNA

C. PADA BAHAN YANG SAMA

Sulaman lekapan pada bahan yang sama merupakan jenis sulaman
yang diperoleh dengan cara menempelkan kain yang sama seperti
kain yang dipakai untuk dasar menghias yang dibentuk menurut
motif yang telah ditentukan pada kain utama. Teknik dari lekapan ini
serupa seperti sulaman aplikasi hanya saja sulaman ini
mengharuskan memakai kain yang sama seperti bahan dasarnya
dan harus memperhatikan arah serat kain tersebut.

EMBROIDERY

SULAMAN BERWARNA

4. SULAMAN MELEKATKAN
A. BENANG

Melekatkan benang yaitu sulaman yang ragam hiasnya dibentuk dari

benang sulam yang kasar yang ditempelkan secara kontinue atau

terus menerus tidak

terputus-putus pada

permukaan kain dengan

tusuk hias. Benang

dibentuk menjadi ragam

hias pada permukaan kain

dan dijahitkan dengan

tusuk balut atau silang.

B. BIKU

Melekatkan biku yaitu

menempelkan biku pada

kain dengan menggunakan

tusuk yang dapat

melekatkan biku tersebut

seperti tusuk flannel, silang,

atau rantai

EMBROIDERY

SULAMAN BERWARNA

C. BISBAN

Melekatkan bisban seperti halnya melekatkan biku, hanya saja tusuk
yang dipakai lebih bervariasi lagi. Tusuk yang dapat digunakan
seperti tusuk flannel, silang, turunan silang, tusuk rantai terbuka
maupun tertutup, dll.

D. MANIK

Melekatkan manik yaitu dengan menggunakan manik atau payet
dilekatkan pada kain yang akan dihias. Melekatkan manik ini biasa
diaplikasikan pada busana kebaya ataupun gaun pesta.

SULAMANs u l a m a n
TENUN BAGIt e n u n
bagi

EMBROIDERY

SULAMAN TENUN BAGI

1. SILANG BIASA

Teknik tusuk silang dikenal pada sulaman dengan cara mengisi kotak
tenunan dengan tusuk silang. Sulaman tusuk silang harus dikerjakan
pada kain yang jelas tenunannya, dimana tenunan itu membentuk
kotak-kotak kecil seperti pada kain strimin. Sulaman ini
menggunakan tusuk holben dengan sangat memperhatikan
perhitungan serat kain strimin.

EMBROIDERY

SULAMAN TENUN BAGI

2. SILANG ASISI

Sulaman Asisi merupakan antara tusuk silang dengan tusuk holbein.
Ciri khas dari sulaman asisi ini adalah pada batas motif dikerjakan
dengan tusuk holbein. Dengan demikian pada sulaman asisi
menggunakan dua tusuk hias yaitu tusuk silang dengan tusuk
holbein. Warna benang yang digunakan hanya dua warna yang
merupakan kombinasi warna tua dan muda dari satu warna.

EMBROIDERY

SULAMAN TENUN BAGI

3. SILANG TAPISERI

sulaman silang tapiseri sebenarnya gabungan dari sulaman tusuk
sialng biasa dengan tusuk silang asisi, bagian motif dan
backgroundnya di selesaikan dengan tusuk silang/holbein.


Click to View FlipBook Version