DRAPING 1
Rahayu Purnama S.Pd, M.Pd
Ahmad Yahya Kahfi
D3 Tata Busana 2020
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
DRAPING 1
Kata
Pengantar
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan Paper ini. Saya
berharap Paper ini dapat menjadi pedoman bagi
pembaca maupun saya sendiri, sehingga dapat
dipergunakan sebagai pengingat atau penambah
pengetahuan dalam pendidikan khususnya di
bidang Tata Busana.
Dalam penyusunan Paper ini saya selaku penulis
berterima kasih kepada Ibu Rahayu Purnama
S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
Draping 1 yang telah mengajarkan serta
membimbing kami untuk menciptakan suatu
karya dengan teknik draping hingga terwujudnya
Paper ini. Saya juga ingin berterima kasih kepada
Ibu Yeni Sesnawati S.Pd, M.T selaku pembimbing
akademik, lalu kepada orang tua saya yang telah
mendukung serta selalu menyemangati saya
dalam pembelajaran selama ini, dan tidak lupa
juga kepada teman-teman yang telah membantu
dan memberikan masukan kepada saya hingga
terciptanya karya serta paper ini.
Pada akhirnya, saya selaku penulis menyadari
bahwa Paper ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saya harapkan para
pembaca untuk memberikan masukan dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan
Paper ini.
Jakarta, 20 Desember 2021
Ahmad Yahya Kahfi
Table of ContentsDRAPING 1
i Cover
i Identity
ii Kata Pengantar
iii Table of Contents
01 BAB I Pendahuluan
02 Pengertian Draping
03 Perbedaan Pola Konstruksi dengan Draping
04 Kelebihan dan Perlengkapan Draping
05 BAB II Pembahasan
06 Pemasangan Bodyline Dress Form
07 Pembuatan Pola Dasar Badan
08 Pembuatan Pola Princess
09 Pembuatan Pola Yoke
10 Inspirasi Draping Tanpa Potongan 1
11 Pembuatan Cowlneck
12 Inspirasi Draping Tanpa Potongan 2
13 Pembuatan Rok Normal
14 Pembuatan Rok Kurang dari Normal
15 Pembuatan Rok Lebih dari Normal
16 Pembuatan Rok Lipit
17 Inspirasi Draping Tanpa Potongan 3
18 Pembuatan Kerah
19 Pembuatan Rok Pias
20 BAB III Penutup
21 Kesimpulan
22 Back Cover
BAB I
pendahuluan
DRAPING • DRAPING • DRAPING
DRAPING 1
Pengertian
Draping
Menurut Helen Joseph-Armstrong
(2008) Draping is a unique method for
creating designs without the aid of a
pattern or measurements “Draping
adalah metode unik untuk
menciptakan atau mengkreasikan
disain tanpa bantuan sebuah pola atau
ukuran”.
Ernawati (2008) membuat pola
dengan teknik draping adalah
membuat pola sesuai dengan ukuran
dan bentuk badan seorang model,
untuk mempermudah prosedur
pembuatan pola, model dapat diganti
dengan dress form atau boneka jahit
yang ukurannya sama atau mendekati
ukuran model.
Sedangkan menurut Agustin Rinartati
(2004) pola dengan teknik draping
adalah salah satu teknik pembuatan
pola untuk mewujudkan suatu busana
yang dikerjakan secara langsung di
badan boneka (3 dimensi).
DRAPING 1
Pola berdasarkan teknik pembuatannya dibagi Perbedaan Pola
menjadi dua macam, yaitu : Konstruksi dengan Draping
Teknik pembuatan pola dengan teknik draping
atau memulir, yaitu pola dengan teknik memulir
langsung di atas badan si pemakai atau
tiruannya ( dress form, dummy atau pas pop ).
Teknik pembuatan pola dengan konstruksi atau
flat pattern, merupakan pembuatan pola di atas
kertas yang berupa dua dimensi.
Perbedaan pembuatan pola teknik draping dan
pembuatan pola teknik konstruksi adalah :
No. Penggunaan Teknik Draping Teknik Konstruksi
1 Bahan Kain Belacu Kertas Pola
2 Tempat Dress form/manekin Meja datar
3 Bentuk Tiga dimensi Dua dimensi
4 Hasil pola Pola dasar Pola dasar
Pola siap pakai sesuai Untuk membuat pola
desain busana sesuai desain harus
membuat pecah pola
Lebih singkat, karena berdasarkan pola dasar
pola lansung dapat di atas
5 Waktu dipakai Lebih lama, karna dua
Memerlukan lebih kali kerja
sedikit ukuran
6 Ukuran Memerlukan banyak
ukuran
DRAPING 1
Kelebihan dan
Perlengkapan Draping
Pembuatan pola secara draping memiliki kelebihan dibandingkan pola
dasar konstruksi, diantaranya:
1.Tidak memerlukan tempat yang datar untuk membuat pola karena
pembuatan pola draping dilakukan dengan posisi berdiri dan pada
boneka jahit / dress form
2.Tidak memerlukan alat ukur seperti berbagai macam penggaris, dll.
3.Tidak memerlukan rumus-rumus yang rumit dalam pembuatan pola.
4.Tidak memerlukan berbagai macam ukuran badan
5.Tidak memerlukan pecah pola untuk membuat pola masing-masing
desain
6.Karena pola dibuat langsung pada badan, pola yang dihasilkan relatif
lebih fit dibandingkan dengan pola konstruksi.
Perlengkapan yang biasa digunakan saat proses pembuatan pola draping:
1.Dress form/paspop, digunakan untuk membuat pola,
2.Pita kecil, digunakan untuk membuat garis-garis badan (body line) dan
juga garis model suatu busana pada dress form,
3.Pita ukur, digunakan untuk mengambil ukuran yang diinginkan,
4.Jarum pentul, digunakan untuk menyematkan kain yang akan di
draping,
5.Bantalan jarum, digunakan pada pergelangan lengan untuk
menyimpan dan menahan jarum pentul agar tetao pada tempatnya,
6.Jarum tangan, digunakan untuk menjelujur garis-garis hias pola,
7.Penggaris, digunakan untuk memperbaiki garis-garis hias pola,
8.Gunting kain, digunakan untuk memotong kain untuk menciptakan
model ataupun kampuh,
9.Pensil kaca/kapur jahit, digunakan untuk memberi tanda dan
memindahkan tanda-tanda pola,
10. Karbon jait dan rader, digunakan untuk mengkutip maupun
memindahkan garis pola,
11. Kain Blacu, digunakan untuk membuat pola langsung sesuai design
yang diinginkan pada dress form.
DRAPING 1
Perlengkapan Draping
BAB II
pembahasan
DRAPING • DRAPING • DRAPING
BODY LINEb o d y
line
DRAPING 1
BODY LINE
1.Letakkan dan pin pita pada antara lekukkan leher
dengan bahu dilanjut hingga bagian bahu
terendah lalu biarkan jatuh pita tersebut secara
natural untuk menentukan garis lekukkan pada
bagian sisi.
2.Menentukan titik rendah garis leher pada bagian
muka, pin pita pada titik tersebut lalu buatlah pita
tersebut menjadi garis tengah muka kemudian di
pin pada bagian bawah dress form.
3. Menentukan titik rendah garis leher pada bagian belakang, kemudian
ukur 10 cm kebawah lalu ukurlah lebar punggung dress form untuk
menentukan garis vertikal tengah belakang, selanjutnya pin pita dari titik
rendah leher belakang lalu buatlah pita tersebut menjadi garis tengah
belakang kemudian di pin pada bagian bawah dreess form.
4. Jika sudah dapat 3 titik yaitu titik bahu tertinggi, garis terendah leher
muka dan juga belakang, selanjutnya membuat garis leher dengan cara
pita di pin mengelilingin bentuk leher dress form.
5. Membuat garis lingkar badan, pita mengelilingi lingkar badan melalui
bust yang terlihat paling menonjol hingga bagian belakang lalu di pin dan
diperiksa kembali hingga pita sudah rapih mengelilingi lingkar badan.
6. Membuat garis lingkar pinggang, pita mengelilingi lingkar pinggang
dengan melihat lekukkan pinggang yang terkecil kemudian di pin.
DRAPING 1
BODY LINE
7. Membuat garis lingkar panggul, mengukur dahulu
dari garis lingkar pinggang kebawa sekitar 18 cm
(tinggi panggul) kemudian pita di pin mengelilingi
lingkar panggul, usahakan garis lingkar panggul
sudah sesuai mengelilingi dengan ukuran tinggi
panggul 18 cm.
8. Menentukan garis princess muka, ukur telebih dahulu
panjang bahu hingga mendapatkan titik tengahnya
(1/2 p.bahu) lalu pin pita pada titik tersebut; kemudian dilanjutkan pita
hingga bertemu titik bust (bust yang paling menonjol) lalu pin pita pada
titik tersebut; selanjutnya pita di pin pada garis lingkar pinggang dengan
cara mengukur 1/3 dari 1/4 lingkar pinggang (1 sisi pada bagian depan)
lalu pin pita pada titik tersebut; kemudian dilanjut menentukan titik
princess pada bagian lingkar panggul dengan cara yang sama seperti
titik pada lingkar pinggang yaitu mengukur 1/3 dari 1/4 lingkar pinggang
lalu pita di pin pada titik tersebut kemudian dilanjut kan hingga bagian
bawah dress form.
9. Menentukan garis princess belakang, caranya sama seperti princess
bagian depan, hanya saja berbeda pada bagian lingkar badan,
menentukannya dengan cara mengukur pada garis lingkar badan dari
garis tengah belakang hingga garis sisi kemudian dibagi dua dan
dapatlah titik princess, lalu pin pita dan selanjutnya laukan hal yang sama
seperti pada bagian muka.
DRAPING 1
BODY LINE
10.Membuat lingkar kerung lengan, mengukur pada garis sisi dari bahu
terendah hingga ke bawah sekitar 15 cm, kemudian beri garis horizontal
kurang lebih 3 cm lalu dilanjutkan dengan menggambar lingkar kerung
lengan pada dress form dengan menggunakan kapur jahit/pensil kaca,
lalu pin pita sesuai dengan garis yang sudah digambar mengelilingi garis
kerung lengan.
11.Terakhir, seluruh pita dilem dengan melihat juga kerapihan garis ada tiap
bagiannya.
POLA DASARp o l a
dasar
DRAPING 1
POLA DASAR
1.Pastikan dressform sudah terpasang bodyline
untuk mempermudah pembuatan pola blus
dengan teknik draping
2.Siapkan kain blacu, jarum pentul, gunting kain
serta kapur jahit
3.Mengukur panjang kain dengan cara mengukur
dressform dari bagian tengah bahu ke garis
pinggang dengan melalui titik dada
4.Mengukur lebar untuk kain dengan cara mengukur dari garis tengah
muka ke bagian sisi pas di bawah garis kerung lengan melalui titik dada
5.Gunting kain sesuai dengan ukurang yang sudah didapat dengan
ditambahkan kampuh
6.Letakkan kain tersebut pada garis tengah muka dengan pentul dan berik
kampuh pada bagian tengah muka dan juga pinggang sekitar 2-3 cm
7.Rapihkan arah serat ke bagian sisi kemudian pentulkan bagian sisi atas
(dibawah kerung lengan) dan sisi bawah (diatas garis pinggang)
8.Pentulkan juga pada bagian bahu terendah dan juga tertinggi dengan
merapihkan arah serat kainnya
9.Bentuk kerung leher dengan cara dicekris vertikal terlebih
dahulu agar mempermudah pembentukan garis leher
10.Membuat kupnat bahu dan juga pinggang dengan
memperhatikan kerapihannya
DRAPING 1
POLA DASAR
11.Memotong bentuk bagian pinggang, sisi, kerung lengan dan juga bahu
dengan memberi kampuh 1-2 cm
12.Kemudian tandakkan semua garis pola bagian depan dengan
menggunakan kapur jahit
13.Untuk pembuatan pola dasar belakang, lakukan cara yang sama dengan
pola depan hingga langkah ke sembilan
14.Kemudian membuat kupnat bahu dan juga pinggang, caranya sama
dengan pola depan hanya saja kupnat belakang pada bagian bahu hanya
sepanjang 6-7 cm
15.Lalu memotong bentuk bagian pinggang, sisi, kerung lengan dan juga
bahu dengan memberi kampuh 1-2 cm
16.Terakhir, jahit semua bagian pola hingga selesai
Pp Oo Ll Aa Pp Rr IiNnCc Ee Ss Ss
DRAPING 1
POLA PRINCESS
1.Mengukur panjang kain untuk TM, mengukur dari titik bahu tertinggi ke
garis pinggang dengan melalui titik dada
2.Untuk lebar kain yang dibutuh untuk muka ada 2 bagian; perta-
ma mengukur lebar kain untuk bagian TM, ukur dari titik tengah
garis leher tengah muka hingga garis princess untuk bagian 1;
kedua mengukur lebar kain untuk bagian SM, ukur dari bust
point hingga sisi pada garis l.badan dress form
3.Gunting kain sesuai dengan ukuran yang sudah didapat dengan
ditambahkan kampuh 2-3 cm
4.Meletakkan kain bagian 1 pada garis tengah muka dengan
pentul dan beri kampuh pada bagian tengah muka dan juga garis
pinggang princess sekitar 2-3 cm; rapihkan arah serat horizontal
kemudian pentul dan potong pas pada garis princess dan diberi kampuh
2-3 cm; lakukan yang sama pada bagian SM
5.Menggambar garis desain sesuai keinginan dan diberi
kampuh
6.Mengukur panjang kain untuk TB, mengukur dari titik
bahu tertinggi ke garis pinggang
7.Untuk lebar kain yang dibutuhkan untuk belakang ada 2
bagi; pertama mengukur lebar kain untuk bagian TB, ukur
dari titik tengah garis leher belakang hingga garis princess
untuk bagian 1; kedua mengukur lebar kain untuk bagian
SB, ukur dari garis princess hingga sisi pada garis l.badan
dress form
DRAPING 1
POLA PRINCESS
8.Gunting kain sesuai dengan ukuran yang sudah didapat dengan
ditambahkan kampuh 2-3 cm
9.Meletakkan kain bagian 1 pada garis tengah belakang dengan pentul dan
beri kampuh pada bagian tengah belakang dan juga garis pinggang
sekitar 2-3 cm; rapihkan arah serat horizontal kemudian pentul dan
potong pas pada garis princess dan diberi kampuh 2-3cm; lakukan yang
sama pada bagian SB
10.Menggambar garis desain sesuai keinginan dan diberi kampuh
11.Terakhir, jahit semua bagian pola hingga selesai
POLA YOKEp o l a
yoke
DRAPING 1
YOKE
1.Menentukan garis yoke muka dan belakang, pin
pita pada dress form sesuai dengan bentuk yang
diinginkan untuk garis hias yoke
2.Mengukur kebutuhan kain untuk yoke muka dan
belakang, ukur dari bahu tertinggi hingga titik
terendah garis hias yoke kemudian sekeliling kain
ditambah 1,5-2 cm untuk kampuh
3.Memotong kain untuk yoke, potong kain untuk
yoke muka pada lipatan kain sedangkan untuk
yoke belakang dipotong pada ujung kain dengan
ditambah kampus 2-3 cm pada garis TB
4. Pembuatan yoke muka, tentukan tengah kain lalu di letakkan pada garis
tengah muka lalu pin sekeliling yoke dimulai dari leher, bahu, kerung
lengan hingga garis yoke
5. Potong sisa kain untuk dijadikan kampuh pada sekeliling bagian pola
yoke, lalu diberi tanda sekeliling pola pas pada garis pola dengan
menggunakan kapur jahit
6. Mengukur kebutuhan kain untuk badan muka, ukur panjang badan dari
titik tertinggi yoke hingga garis pinggang, lalu untuk lebarnya diukur dari
sisi kiri hingga sisi kanan dengan melalui bust point
Memotong kain untuk badan muka, sebelum memotong kain, ukuran
lebar badan depan dikalikan 2 terlebih dahulu karena desain yoke kali ini
untuk bagian badannya akan ada aksen kerutan, setelah ukuran dikalikan
DRAPING 1
YOKE
2 kemudian potong kain sesuai dengan ukuran yang sudah ditemukan,
kain yang dipotong pada lipatan kain agar mempermudah pemotongan
kain
7.Pembuatan pola kerutan badan, tentukan titik tengah kain lalu pin kain
pada garis TM, selanjutnya pin juga ujung kain pada garis sisi dan diberi
kampuh 2-3 cm, usahakan arah serat kain tetap horizontal; buatlah
kerutan pada yoke dan pinggang sesuai desain yang diinginkan, lalu
kerutan tersebut dijahit jelujur agar mempermudah penjahitan nantinya,
setelah itu potong sisa kain dengan ditambah kampuh 2-3 cm
8.Lakukan hal yang sama pada setiap sisinya
9.Setelah semua sudah selesai, berikan tanda garis pola dengan
menggunakan kapur jahit
10.Terakhir, jahit semua bagian pola hingga selesai
DRAPINGd r a p i n g
INSPIRASIi n s p i r a s i
DRAPING 1
INDSRPAIRPAINSGI 1
DRAPING 1
INDSRPAIRPAINSGI 1
1.Mempersiapkan kain, siapkan kain batik 3 m dan satin polos dengan
panjang 100 cm dan lebar 50 cm
2.Memulai draping, sematkan dan bentuklah setengah hati pada dada
sebelah kiri, sisa kain batik pada tengah muka dijadikan satu kerutan
dengan di lilit oleh kain satin yang di pin pada bagian bawah dada
bagian kanan
3.Selanjutnya arahkan satin polos kebagian bahu dan
dilanjut kebagian belakang dengan ujung sisa satin
polos ke bagian sisi kanan dan kiri (rapihkan detail
kerutannya)
4.Sematkan kain batik pada bagian sisi kanan kemudian
lipat kain batik tersebut lumayan banyak kemudian pin
kembali sisa kain batik tersebut di sebelah pin
sebelumnya; lakukan hal yang sama pada bagian sisi
satunya
5.Kemudian tarik bagian panjang TB 1/2 dari panjang sisa rok
buatlah detail kerutan pada bagian sisi kiri dengan perlahan
dan memperhatikan kerapihan detail lipatan
6.Sematkan sisa kain batik ke bagian TM (perhatikan detail
kerutan dan juga kerapihannya)
7.Untuk menutupi sisa kain dari sisi kiri buatlah detail lipatan
yang ada pada sisi kanan muka dengan memberi pin tiap
detainya ke bagian TM
DRAPING 1
INDSRPAIRPAINSGI 1
POp Lo Al a CcOo Ww lLnNeEcCk K
DRAPING 1
COWLNECK
1.Mengukur kebutuhan kain, ukur dari titik bahu
tertinggi hingga garis pinggang dan juga lebar
badan muka di garis l.badan
2.Pemotongan kain, lipat kain dengan
menyerong untuk mengambil arah serat
serong, panjang dan lebar kain usahakan
berukuran lebih dari ukuran yang sudah
ditentukan, kemudian potong sesuai dengan
sisa kain hingga berbentuk segitiga, lalu cari
menentukan tengah kmaiennepnatduakaanrah serong kemudian beri tanda
untuk mempermudah pembuatan cowlneck
3.Pembuatan cowlneck, letakkan kain pada garis TM sesuai dengan
tanda yang sebelumnya telah diberikan kemudian di pin pada bagian
tengah muka di garis pinggang, usahakan menyisakan untuk bagian
bahu; bentuklah cowlneck sesuai dengan desain yang diinginkan;
setelah cowlneck terbentuk, pin kain pada bagian sisi dari bawah
kerung lengan hingga garis pinggang (perhatikan arah serat);
potong sisa kain pada bagian pinggang, sisi hingga bahu
dengan menyisakan kampuh sekitar 2-3 cm
4.Pembuatan kupnat, buatlah kupnat searah garis
princess hingga busana membentuk dress form
DRAPING 1
COWLNECK
5.Pembuatan pola belakang, potong kain seperti membuat pola dasar
badan bagian belakang kemudian pin tiap bagiannya; potong garis
leher dengan bentuk V atau backless (di sesuaikan dengan desain)
6.Pemberian tanda, berilah tanda pada seluruh garis pola yang sudah di
sesuaikan dengan desain yang diinginkan dengan menggunakan
kapur jahit
7.Terakhir, jahit semua bagian pola hingga selesai
DRAPINGd r a p i n g
INSPIRASIi n s p i r a s i
DRAPING 1
INDSRPAIRPAINSGI 11
DRAPING 1
INDSRPAIRPAINSGI 11
1.Mempersiapkan kain, siapkan kain songket 1 m dan satin polos 2 potong
( 50x50 cm dan 1,5 m)
2.Memulai draping, sematkan dan bentukkan lancip kain songket untuk
menutupi bagian dada kanan, pin pada bagian TM, pinggang dan sisi
Sematkan kain satin polos dimulai dari bagian belakang dengan
ditambah detail lipatan pada bagian sisi kanan dilanjut hingga bagian
bahu lalu di pin
3.Sematkan kain satin polos yang lainnya di mulai dari bagian tengah
belakang hingga titik princess belakang kiri dengan ditambah detail
lipatan dan dilanjut ke bahu lalu di pin
4.Pin satin polos pada bagian titik princess kiri muka lalu lilit kain satin
polong hingga bagian sisi kanan; selanjutnya satin polos di pin hingga ke
titik kupnat muka kiri lalu dirapihkan hingga bagian bawah roknya
5.Bentuklah kain songket untuk bagian roknya dengan mengikuti sisa
potongan satin polos yang ada pada garis kupnat; kemudian bagian
bawah songket dilipat serong untuk membentuk split/belahan pada rok
DRAPING 1
INDSRPAIRPAINSGI 11
RrOo Kk Nn Oo Rr Mm aAlL
DRAPING 1
ROK NORMAL
1.Pastikan dressform sudah terpasang bodyline untuk
mempermudah pembuatan pola rok dengan teknik draping
2.Siapkan kain blacu, jarum pentul, gunting kain serta kapur jahit
3.Mengukur lingkar panggul untuk mendapatkan lebar kain
yang akan dipakai, dan jangan lupa untuk menambahkan
kampuh sekitar 2-3 cm
4.Kemudian ukur pula panjang rok yang ingin dibuat dengan cara
mengukur dari garis pinggang ke bawah menyesuaikan panjang yang
diinginkan
5.Letakkan dua sisi kain blacu pada bagian tengah belakang dengan
memberikan kampuh 2-3 cm lalu dipentul, pastikan kain tersebut arah
seratnya rata dan tidak melintir
6.Pentul kain pada bagian tengah muka dan juga bagian sisi kanan dan kiri
7.Ukur dari tengah muka ke bagian arah sisi 1/10 l.pinggang, dan dapat
menghasilkan ukuran untuk tanda kupnat
8.Buat kupnat sesuai dengan ukuran yang tersisa di kain
blacu tersebut
9.Lakukan yang sama dengan membuat kupnat belakang
10.Terakhir tandakan semua garis pola dengan
menggunakan kapur jahit, lalu jahit semua bagian pola
sesuai dengan garis pola hingga selesai
DRAPING 1
ROK NORMAL
RrOo Kk Kk Uu Rr Aa Nn Gg
Dd Aa Rr Ii NnOo Rr Mm Aa Ll
DRAPING 1
DRAORKI KNUORRAMNAGL
1.Persiapan kain, persiapkan terlebih dahulu kain dengan lebar 150
cm dan panjang kurang lebih 100 cm
2.Letakkan lebar kain pada bagian garis TB dengan memberi
kampuh dahulu 2-3 cm lalu pin kain pada bagian pinggang
hingga panggul
3.Menggeser kain, geser/pelintir sedikit demi sedikit
arah serat kain dan pin tepat di garis pannggul,
untuk mempermudah pembutan kain pada bagian
garis pinggang digunting sedikit demi sedikit juga
dengan menyisakan kampuh 2 cm; lakukan cara ini
hingga bertemu garis TB dari sisi yang lainnya
(pastikan gelombang bawah kain tidak terlalu banyak); jika
sudah sampai hingga garis TB di sisi yang lainnya, kain
tersebut di pin pada bagian pinggang dan panggul, kemudia
potong kain dengan menyisakan 2-3 cm kampus pas pada
garis TB
4. Menentukan panjang rok, ukur dari garis pinggang
hingga panjang yang ingin di buat untuk rok kurang
dari normal ini lalu tandakan panjang rok tersebut
dengan pin atau kapur jahit (lakukan cara ini dengan
mengelilingi rok tersebut)
5. Beri tanda tiap garis pola dengan menggunakan
kapur jahit
6. Terakhir, jahit seluruh bagian pola hingga selesai
DRAPING 1
DRAORKI KNUORRAMNAGL
Rr Oo Kk Ll Ee bBiIHh
Dd Aa Rr Ii NnOo Rr Mm Aa Ll
DRAPING 1
DROAKRILNEOBRIIMH AL
1. Persiapan kain, persiapkan terlebih dahulu kain dengan
lebar 150 cm dan panjang kurang lebih 100 cm
2. Letakkan lebar kain pada bagian garis TB dengan
memberi kampuh dahulu 2-3 cm lalu pin kain pada
bagian pinggang hingga panggul
Menggeser kain, geser/pelintir arah serat kain dan pin
tepat di garis pannggul, untuk mempermudah pembutan
kain pada bagian garis pinggang digunting sedikit demi
sedikit juga dengan menyisakan kampuh 2 cm; lakukan
cara ini hingga bertemu garis TB dari sisi yang lainnya
(pastikan gelombang bawah kain tidak terlalu banyak); jika sudah
sampai hingga garis TB di sisi yang lainnya, kain tersebut di pin
pada bagian pinggang dan panggul, kemudia potong kain dengan
menyisakan 2-3 cm kampus pas pada garis TB
4.Menentukan panjang rok, ukur dari garis pinggang
hingga panjang yang ingin di buat untuk rok kurang
dari normal ini lalu tandakan panjang rok tersebut
dengan pin atau kapur jahit (lakukan cara ini dengan
mengelilingi rok tersebut)
5.Beri tanda tiap garis pola dengan menggunakan
kapur jahit
6.Terakhir, jahit seluruh bagian pola hingga selesai
DRAPING 1
RDOAKRILNEOBRIIMH AL
RrOo Kk Dd Rr Aa Pp Ee rRyY
DRAPING 1
ROK DRAPERY
1.Mempersiapkan kain, siapkan kain serong dengan lebar dan panjang 150
cm, lipatan serong dibuat menjadi 2 segitiga dengan ukuran yang
berbeda seperti gambar dibawah ini
2.Peletakkan kain, beri tanda titik tengah pada kain serong yang sudah
tersedia, kemudian pin titik tengah tersebut pada bagian sisi dan pin juga
bagian TM dan TB dengan sedikit rongga untuk mempermudah proses
draping rok drapery muka; lepas pin yang ada di bagian sisi kemudia
cubit sedikit demi sedikit agar lipatan drapery terlihat cantik lalu pin
lipatan cubitan tersebut pada titik TM dan TB; lakukan langkah
sebelumnya untuk menciptakan jumlah lipatan drapery yang diinginkan
3.Selanjutnya gunting sisa kain pada garis TM dan TB dengan menyisakan
kampuh 2-3 cm; dan gunting pula bagian bawah rok dengan mengukur
terlebih dahulu panjang rok yang diinginkan dari pinggang hingga bawah
4.Lakukan langkah dari awal untuk membuat pola rok drapery pada sisi
lainnya
5.Setelah seluruk rok drapery sudah selesai, beri tanda tiap garis pola dan
juga lipatan-lipatan drapery kemudian lepas semua drapingan
Terakhir, jahit seluruh bagian garis pola hingga selesai
DRAPING 1
ROK DRAPERY
DRAPING 1
ROK DRAPERY
ROK LIPITr o k l i p i t
DRAPING 1
ROK LIPIT
1.Menyiapkan kain, potong kain kotak-kotak dengan ukuran lebar 150 cm
dan panjang menyesuaikan keinginan untuk panjang rok
2.Memulai draping, dimulai dari bagian muka sisi kiri (dilebihkan 2-3 cm
untuk kampuh) di pin pas garis sisi kanan dari garis pinggang hingga
panggul, kemudian buatlah kupnat pada titik kupnat dress form, dilanjut
hingga titik kupnat yang lainnya kemudian mulailah membuat lipit
3.Membuat lipit, buatlah lipitan kain kotak dari titik kupnat
muka kiri, kedalam 10 kotak (lipat kain 5 kotak bertemu
dengan 5 kotak) kemudian beri jarak 3 kotak untuk
memulai lipitan selanjutnya, lakukan langkah ini hingga
ke bagian sisi kiri lalu dan potong kain dengan
menyisakan kampuh 2-3 cm
4.Membuat lipit belakang, buatlah lipit
belakang mengikuti langkah pembuatan
lipit depan hanya saja pada bagian garis
panggul kotak bertambah satu, lakukan langkah ini hingga
bagian belakang selesai
5.Membuat rok layer, siapkan kain dan lebih kan kain sekitar
2 cm untuk kampuh pada sisi kanan dan kiri; kemudian
tempelkan kain sisi satunya ke titik kupnat muka kiri;
setelah itu dari garis pinggang turun 4cm kemudian buat
garis menyerong ke arah tengah muka
6.Terakhir, membuat ban pinggang sesuai dengan lingkar
pinggang dan ditambahkan lidah sekita 2-3 cm
DRAPING 1
ROK LIPIT