Buku Panduan Penyusunan
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Outcome Based Education (OBE)
Fakultas Teknik
Universitas Bengkulu
2022
1 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
KATA PENGANTAR
Modernisasi dan globalisasi adalah fenomena kemajuan zaman
yang tidak terelakkan. Fenomena ini berdampak pada banyak aspek
kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan. Pendidikan sendiri memiliki
beberapa jenjang, salah satunya adalah jenjang pendidikan tinggi. UU No
12 (2012) tentang pendidikan tinggi pada pasal 4 menyatakan bahwa
pendidikan tinggi memiliki tiga fungsi utama. Pertama, berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kedua, berfungsi untuk mengembangkan sivitas akademika yang inovatif,
responsif, kreatif, terampil, berdaya saing dan kooperatif melalui
pelaksanaan Tridharma. Ketiga, berfungsi untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora.
Untuk mengimbangi kemajuan zaman dan menjaga keefektivan
fungsi pendidikan tinggi, maka terjadi pembaharuan dalam kurikulum
dunia pendidikan tinggi. Hal ini lazim dilakukan selama tidak menyimpang
UU pendidikan tinggi yang telah ditetapkan.
Dalam dunia pendidikan tinggi terdapat beberapa kurikulum yang
digunakan diberbagai belahan dunia. Salah satu kurikulum yang berlaku
di dunia internasional adalah OBE (Outcome Based Education). Menurut
Purwaningsih (2020), Dewi, Setiadi dan Merta (2021) OBE adalah
pendekatan pendidikan yang berorientasi pada hasil (outcome). Outcome
adalah pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill) yang benar-benar
harus dapat diukur (concretely measurable), sehingga standar kompetensi
lulusan (SKL) dalam capaian pembelajaran lulusan (CPL) dapat tercapai.
Untuk dapat mencapai CPL disusunlah Rencana Pembelajaran Semester
(RPS) yang berisikan detil program yang harus dilaksanakan setiap mata
kuliah dalam satu semester.
2 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
Pengaplikasian kurikulum OBE dalam dunia pendidikan
berpengaruh dalam penyusunan RPS, yang mana RPS OBE memiliki
format tersendiri dan cenderung berbeda dengan format RPS lainnya.
Fenomena ini ternyata menyulitkan bagi sebagian dosen dalam
lingkungan Universitas Bengkulu, terutama Fakultas Teknik. Oleh karena
itu disusunlah Buku Panduan Penyusunan RPS OBE fakultas Teknik
Universitas Bengkulu untuk membantu kalangan dosen dalam
penyusunan RPS OBE. Buku panduan ini ditulis dengan sistematis, dimulai
dari penjabaran tentang kurikulum, kurikulum OBE hingga masuk dalam
tahap penyusunan RPS OBE. Dalam buku ini ini terdapat contoh
penyusunan RPS OBE yang dapat pula diakses secara online melalui link
http://online.anyflip.com/biyuq/ywae/mobile/ atau melalui link
https://www.canva.com/design/DAFNqVRnAe4/yB1eZN1TnriI2S0HXn
ms7Q/view?utm_content=DAFNqVRnAe4&utm_campaign=designshare
&utm_medium=link2&utm_source=sharebutton.
Meskipun telah berusaha maksimal, penulis sangat menyadari
bahwa buku ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
terbuka terhadap kritik dan saran yang akan berguna dalam perbaikan di
masa depan.
Bengkulu, 27 September 2022
Dwi Rina Utami, S.T., M. Arch
3 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI… ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR…..................................................................................... v
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
A. KURIKULUM… .................................................................................. 1
1. Definisi Kurikulum.....................................................................................2
2. Fungsi Kurikulum .......................................................................3
3. Landasan Umum Kurikulum..................................................................3
4. Dokumen Kurikulum ............................................................................... 6
B. KURIKULUM OUTCOME BASED EDUCATION (OBE)............................... 9
1. Definisi Outcome Based Education (OBE)...........................................10
2. Prinsip Penerapan Outcome Based Education (OBE)..................11
3. Paradigma Outcome Based Education (OBE).....................................12
C. PENYUSUNAN RPS OBE................................................................................13
1. Definisi Rencana Pembelajaran Semester (RPS)..........................15
2. Unsur-unsur Rencana Pembelajaran Semester (RPS)...............16
3. Perbedaan RPS dan RPS OBE ................................................................28
4. Format RPS OBE ........................................................................................29
5. Contoh RPS OBE ........................................................................................38
PENUTUP..................................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA….................................................................................. 62
4 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kurikulum dengan Pendekataan OBE.................................................13
Gambar 2. Rumusan CPL ............................................................................... 17
Gambar 3. Tahapan Perumusan CPL..........................................................................18
Gambar 4. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)… ........................................ 20
Gambar 5. Penyusunan CPMK dan Sub CPMK… .......................................... 21
Gambar 6. Taksonomi Pengetahuan/Cognitive (C) ..................................... 22
Gambar 7. Taksonomi Sifat/ Affective (A)............................................................... 23
Gambar 8. Taksonomi Psikomotorik/Psychomotor (P)… ............................23
5 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik Universitas Bengkulu
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jenjang Kualifikasi KKNI ........................................................................18
Tabel 2. Tingkat Kedalaman dan Keluasan Materi Pembelajaran……. 25
Tabel 3. Bentuk Pembelajaran dan Estimasi Waktu....................................26
1 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
KURIKULUM
UN
2 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
A. KURIKULUM
Dalam perjalanannya, kurikulum di Indonesia telah mengalami
beberapa tahapan perkembangan, dimulai dari sistem kurikulum
teacher centered dimana dosen sebagai sumber pengetahuan dan
buku sebagai sumber belajar utama. Selain itu terdapat pula
sistem kurikulum student active learning dimana terjadi diskusi
dan tanya jawab atau interaksi aktif antara guru-siswa, siswa-
siswa. Terdapat pula sistem kurikulum student centered learning
dimana terjadi kolaborasi, projek Bersama, yang mengedepankan
konstruksi pengetahuan. Perubahan kurikulum lumrah terjadi
karena menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan
zaman. Sebelum melangkah lebih jauh, pada bab ini akan
dijelaskan definisi kurikulum dan landasan umum kurikulum.
1. Definisi Kurikulum
Menurut Permendikbud Nomor 3 (2020) tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tinggi.
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah
pendidikan menengah yang mencakup program diploma,
program sarjana, program magister, program doktor, dan
program profesi, serta program spesialis, yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan
kebudayaan bangsa Indonesia.
Menurut UU Nomor, 12 (2012) tentang Pendidikan Tinggi
Pasal 35 ayat 2, kurikulum pendidikan tinggi dikembangkan
oleh setiap Perguruan Tinggi dengan mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Tinggi (SN-PT) untuk setiap Program
3 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual,
akhlak mulia, dan keterampilan.
Secara garis besar kurikulum terdiri dari capaian
pembelajaran, bahan kajian, proses pembelajaran, untuk
mecapai dan penilaian. Menurut Perspes Nomor. 8 (2012)
tentang kerangka kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan
secara rinci diatur dalam standar nasional perguruan tinggi
(SN-Dikti), pengembangan kurikulum sampai saat ini mengacu
pada tiga aspek, antara lain:
Perancangan kurikulum
Perancangan pembelajaran
Evaluasi program pembelajaran
2. Fungsi Kurikulum
Menurut Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan. (2014) kurikulum
memiliki beberapa fungsi, antara lain:
Sumber kebijakan manajemen pendidikan tinggi untuk
menentukan arah penyelenggaraanpendidikannya
Filosofi yang akan mewarnai terbentuknya masyarakat
daniklim akademik
Patron atau pola pembelajaran, yang
mencerminkanbahankajian, cara penyampaian dan
penilaian pembelajaran
Atmosfer atau iklim yang terbentuk dari hasil interaksi
manajerial PT dalam mencapai tujuan pembelajarannya
Rujukan kualitas dari proses penjaminan mutu
Ukuran keberhasilan Perguruan Tinggi dalam
menghasilkan lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat.
4 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
Dari penjelasan tersebut diketahu bahwa kurikulum bukan
hanya sebagai suatu dokumen saja, namun merupakan suatu
rangkaian prosesyangsangat krusial dalam pendidikan.
3. Landasan Umum Kurikulum
Menurut Junaidi, Aris., dkk. (2020) dalam mendesain
kurikulum perguruan tinggi, diperlukan beberapa landasan
pokok yaitu landasan filosofis, sosiologis, psikologis, historis
dan yuridis.
Landasan filosifis adalah landasan yang berkaitan dengan
hakikat dari filsafat dan juga pendidikan. Filsafat atau
pandangan hidup dalam dunia pendidikan bertujuan untuk
memberikan arah bagi peserta didik dalam belajar.
Menurut Ornstein & Hunkins (2014), landasan filosofis
memberikan pedoman secara filosofis pada tahap
perancangan, pelaksanaan, dan peningkatan kualitas
pendidikan.
Landasan sosiologis adalah landasan pengembangan
kurikulum yang terkait dengan nilai-nilai dalam masyarakat,
berperan dalam transformasi sosial ke arah yang lebih baik,
berperan dalam memahami keunikan individu, masyarakat
dan daerah serta wawasan masyarakat majemuk.
Menurut Ornstein & Hunkins (2014) landasan sosiologis
menjadikan kurikulum sebagai perangkat pendidikan yang
terdiri dari tujuan, materi, kegiatan belajar dan lingkungan
belajar yang positif bagi perolehan pengalaman pembelajar
yang relevan dengan perkembangan personal dan sosial
pembelajar.
Landasan psikologis adalah landasan yang berasal dari
psikologi yang meliputi kajian tentang apa dan bagaimana
perkembangan peserta didik, serta bagaimana peserta didik
5 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
belajar. Ilmu psikologi mempelajari bagaimana individu
mampu menerima stimulus atau rangsangan dari luar untuk
mengubah dirinya menuju kedewasaan hidup. Ada tiga macam
pendekatan yang digunakan dalam psikologi pendidikan yaitu
pendekatan secara kognitif, behavioristik, dan humanistik.
Landasan psikologis mengembangkan kurikulum agar mampu
mendorong secara terus-menerus keingintahuan mahasiswa
dan dapat memotivasi belajar sepanjang hayat. Menurut Zais
(1976) Landasan psikologis dapat menyusun kurikulum yang
mampu mengoptimalkan pengembangan potensi mahasiswa
menjadi manusia yang diinginkan.
Landasan historis adalah landasan kurikulum yang mampu
memfasilitasi mahasiswa belajar sesuai dengan zamannya;
kurikulum yang mampu mewariskan nilai budaya dan sejarah
keemasan bangsa-bangsa masa lalu, dan mentransformasikan
dalam era di mana dia sedang belajar; kurikulum yang mampu
mempersiapkan mahasiswa agar dapat hidup lebih baik di
abad 21, memiliki peran aktif di era industri 4.0, serta mampu
membaca tanda-tanda perkembangannya.
Landasan yuridis, adalah landasan hukum yang menjadi dasar
atau rujukan pada tahapan perancangan, pengembangan,
pelaksanaan, dan evaluasi, serta sistem penjaminan mutu
perguruan tinggi yang akan menjamin pelaksanaan kurikulum
dan tercapainya tujuan kurikulum. Diantaranya adalah
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Peraturan Menteri Riset, Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor. 5 tahun 2020, tentang Akreditasi
Program Studi dan Perguruan Tinggi, Peraturan Menteri
6 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor. 7 Tahun 2020 tentang
Pendirian Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri,
dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi
Swasta. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor. 22 tahun 2020, tentang Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
4. Dokumen Kurikulum
Dalam menyusun kurikulum terdapat beberapa dokumen
standar dalam penilaian akereditasi, antara lain:
Identitas Program Studi
Menuliskan identitas Program Studi meliputi: Nama
Perguruan Tinggi, Fakultas, Prodi, Akreditasi, Jenjang
Pendidikan, Gelar Lulusan, Visi dan Misi.
Evaluasi Kurikulum dan Tracer Study
Menjelaskan hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum yang
telah dan sedang berjalan, dengan menyajikan mekanisme
hasil evaluasi kurikulum. Analisis kebutuhan berdasarkan
ke butuhan pemangku kepentingan dari hasil tracer study.
Landasan Perancangan dan Pengembangan
Kurikulum
Landasan filosofis, landasan sosiologis, landasan
psikologis, landasan yuridis, dan lain-lain. IV. Rumusan
Visi, Misi, Tujuan, Strategi, dan University Value.
Rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang
dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL)
CPL terdiri dari aspek sikap, dan Keterampilan Umum
minimal diadopsi dari SN-Dikti, serta aspek Pengetahuan,
7 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
dan Keterampilan Khusus dirumuskan mengacu pada
deskriptor KKNI sesuai dengan jenjangnya.
Penetapan Bahan Kajian
Berdasarkan CPL dan/atau menggunakan Body of
Knowledge suatu Program Studi, yang kemudian
digunakan untuk pembentukan mata kuliah baru, dan
evaluasi serta rekonstruksi terhadap mata kuliah lama
atau sedang berjalan.
Pembentukan Mata Kuliah (MK) dan Penentuan Bobot
SKS
Menjelaskan mekanisme pembentukan mata kuliah
berdasarkan CPL (beserta turunannya di level MK) dan
bahan kajian, serta penetapan bobot sks nya.
Matriks dan Peta Kurikulum
Menggambarkan organisasi mata kuliah atau peta
kurikulum dalam struktur yang logis dan sistematis sesuai
dengan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi.
Distribusi mata kuliah disusun dalam rangkaian semester
selama masa studi lulusan Program Studi.
Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
RPS disusun dari hasil rancangan pembelajaran, dituliskan
lengkap untuk semua mata kuliah pada Program Studi,
disertai perangkat pembelajaran lainnya diantaranya:
rencana tugas, instrumen penilaian dalam bentuk rubrik
dan/atau portofolio, bahan ajar, dan lain-lain.
Rencana Implementasi Hak Belajar Maksimum 3
Semester di Luar Prodi
Hal ini merupakan implementasi kebijakan “Merdeka
Belajar– Kampus Merdeka” yang dinyatakan dalam
penetapan belajar di luar Prodi di PT yang sama, belajar di
8 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
Prodi yang sama di luar PT, belajar di Prodi yang berbeda
di luar PT, dan belajar di luar PT.
Manajemen dan Mekanisme Pelaksanaan Kurikulum
Rencana pelaksanaan kurikulum dan perangkat Sistem
Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di perguruan tinggi
masing-masing yang terkait dengan pelaksanaan
kurikulum.
9 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
KURIKULUM
OUTCOME BASED EDUCATION
(OBE)
10 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
B. KURIKULUM OUTCOME BASED EDUCATION (OBE)
Menurut Rao (2020) OBE merupakan model pembelajaran yang
diinisiasi William G. Spady pada tahun 1990-an untuk
mengarahkan pendidikan formal fokus pada apa yang siswa
pelajari bukan pada apa yang guru ajarkan. Konsep ini terinspirasi
dari teori John Piaget yang menyatakan bahwa “pada prinsipnya
tujuan pendidikan adalah menciptakan orang yang mampu
melakukan sesuatu secara kreatif, inventif, juga discover”. Artinya,
kemampuan seseorang peserta didik tersebut dalam pendidikan
harus terukur, hal ini yang kemudian dikenal dengan learning
outcome. Oleh karena itu, pada bab ini akan dipaparkan tinjauan
umum tentang OBE.
1. Definisi Outcome-Based Education (OBE)
Menurut Purwaningsih (2020), Dewi, Setiadi dan Merta
(2021) OBE adalah pendekatan pendidikan yang berorientasi
pada hasil. Selaras dengan Lebih jauh, Shaheen (2019)
menyatakan OBE adalah pendekatan berbasis kinerja untuk
pengembangan kurikulum, pembelajaran yang berorientasi
pada masa depan.
Menurut Wang (2013) OBE berorientasi pada learning
outcome/capaian pembelajaran. Yang selaras dengan
pernyataan Rao (2020) “Outcomes are the abilities the students
acquire at the end of a learning experience”.
Terdapat perbedaan antara outcome dan input. Outcome
adalah pengetahuan (knowledge) dan keahlian (skill) yang
benar-benar harus dapat diukur (concretely measurable).
Sedangkan Input adalah beberapa jam pelajaran dilakukan
atau textbook apa yang digunakan.
11 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
2. Prinsip Penerapan OBE
Prinsip OBE berfokus pada capaian pembelajaran sehingga
kurikulum didesain mengacu pada capaian pembelajaran. Oleh
karena itu, siswa dilibatkan secara mendalam dalam setiap
pembelajaran sehingga perguruan tinggi perlu memfasilitasi
kesempatan belajar yang luas untuk mencapai hasil terbaik.
Menurut Prihantoro (2020) OBE fokus pada pembelajaran
siswa dengan beberapa cara, antara lain:
Menyuguhkan pernyataan hasil belajar tentang apa yang
ingin diketahui, dipahami atau dilakukan oleh siswa
Menyediakan kegiatan belajar yang akan membantu
siswa mencapai hasil belajar
Menilai sejauh mana siswa memenuhi hasil belajar
melalui penggunaan kriteria penilaian
Menurut Wahyudi dan Wibowo (2018) penerapan OBE dapat
dilakukan dengan memahami struktur tujuan pembelajaran,
capaian pembelajaran lulusan, dan capaian pembelajaran
mata kuliah dalam silabus. Dosen melaksanakan dan memilih
strategi pengajaran berdasarkan capaian pembelajaran mata
kuliah. Dosen mendesain asesmen yang sesuai dan melakukan
pengukuran ketercapaiannya dengan capaian pembelajaran
lulusan dan capaian pembelajaran mata kuliah. Terakhir,
dosen melakukan analisis terhadap proses belajar mengajar.
Adapun dokumen yang harus disiapkan antara lain Rencana
Pembelajaran Semester (RPS) dan silabus.
3. Cakupan OBE
Menurut Martini, Made., dkk. (2022) dalam sistem pendidikan,
setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi perhatian yaitu
input, proses, dan output. Oleh karena itu, dalam
12 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
pengembangan dan pelaksanaannya, paradgima OBE memiliki
siklus dengan cakupan dan fungsi tertentu. Siklus tersebut
terdiri dari tiga tahapan, antara lain:
Outcome Based Curriculum (OBC)
Pengembangan kurikulum yang didasarkan pada profil
dan Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL). CPL ini
kemudian diturunkan bahan kajian (body of knowledge),
pembentukan mata kuliah beserta bobot sks nya, peta
kurikulum, desain pembelajaran yang dinyatakan dalam
bentuk Rencana Pembelajaran Semester (RPS),
mengembangkan bahan ajar, serta mengembangkan
instrumen penilaian dan evaluasi.
Outcome Based Learning and Teaching (OBLT)
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang didefinisikan
sebagai interaksi dalam kegiatan belajar antara dosen,
mahasiswa, dan sumber belajar. Salah satu prinsip
penting OBLT adalah ketepatan pemilihan bentuk dan
metode pembelajaran yang akan dilakukan oleh
mahasiswa wajib mengacu dan sesuai dengan CPL.
Bentuk pembelajaran termasuk, bentuk pembelajaran di
luar prodi atau kampus.
Outcome Based Assessment and Evaluation (OBAE),
Pendekatan penilaian dan evaluasi yang dilakukan pada
pencapaian CPL dalam rangka untuk peningkatan
kualitas pembelajaran yang berkelanjutan. Penilaian
dilakukan pada proses pembelajaran dan pada hasil
pencapaian CPL. Demikian juga evaluasi kurikulum
dilakukan pada pencapaian CPL Program Studi, dan
hasilnya digunakan untuk perbaikan berkelanjutan.
13 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
Gambar 1. Kurikulum OBE
Dari penjelasan tentang OBE diatas, ditemukan bahwa OBE dan
kurikulum yang sedang berlaku saat ini yaitu KKNI dan SN- Dikti
sama-sama berorientasi pada capaian pembelajaran. Oleh karena itu
dapat disimpuklan bahwa kurikulum KKNI dan SN-Dikti sebenarnya
juga sudah menggunakan pendekatan OBE. Perbedaan terletak pada
kurikulum OBE yang berlaku secara global sedangkan KKNI hanya
berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, untuk keperluan akreditasi
internasional kurikulum OBE dapat menjadi salah satu langkah
alternatif yang bisa diadopsi perguruan tinggi di Indonesia.
14 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
PENYUSUNAN
RPS OBE
15 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
C. PENYUSUNAN RPS OBE
Dalam penyusunan matriks organisasi mata kuliah dan peta
kurikulum, Rencana Pembelajaran Semester (RPS) termasuk
dalam perangkat pembelajaran yang merupakan turunan dari
organiasi mata kuliah, sehingga RPS menjadi bagian dalam isi
dokumen kurikulum. Oleh karena itu, pada bab ini akan dijelaskan
definisi RPS, unsur-unsur RPS dan panduan penyusunan RPS.
1. Definisi Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Menurut Permendikbud Nomor. 3 (2020) Pasal 12 Ayat (1)
perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata
kuliah disajikan dalam bentuk Rencana Pembelajaran
Semester (RPS) atau istilah lainnya. Selaras dengan hal
tersebut, menurut Permendikbud Nomor. 3 (2020) Pasal 12
Ayat (1) menyatakan bahwa RPS ditetapkan dan
dikembangkan oleh Dosen secara mandiri atau bersama dalam
kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan dan/atau
teknologi dalam Program Studi.
Dalam Permendikbud tersebut dijelaskan pula bahwa RPS
atau istilah lain adalah dokumen program pembelajaran yang
dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kemampuan sesuai CPL yang telah ditetapkan, sehingga harus
dapat dijalankan oleh mahasiswa pada setiap tahapan belajar
pada mata kuliah terkait. Lebih jauh, beliau menjelaskan
beberapa prinsip RPS yaitu menitikberatkan pada bagaimana
memandu mahasiswa untuk belajar agar memiliki
kemampuan sesuai dengan CPL lulusan yang dibebankan pada
mata kuliah, bukan pada kepentingan kegiatan dosen
mengajar. Oleh karena itu, pembelajaran yang dirancang
16 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
dalam RPS adalah pembelajaran yang berpusat pada
mahasiswa Student Centered Learning (SCL).
2. Unsur-unsur Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Menurut Permendikbud Nomor 3 (2020) Pasal 12 Ayat (2)
terdapat beberapa komponen standar dalam menyusun RPS,
antara lain:
a) Nama program studi, nama dan kode mata kuliah,
semester, sks, nama dosen pengampu
Nama program studi sesuai dengan yang tercantum dalam izin
pembukaan/ pendirian/ operasional/akreditasi program studi
yang dikeluarkan oleh Kementerian. Nama dan kode, semester,
sks mata kuliah/modul Harus sesuai dengan rancangan
kurikulum yang ditetapkan. Nama dosen pengampu dapat diisi
lebih dari satu orang bila pembelajaran dilakukan oleh suatu
tim pengampu (team teaching), atau kelas parallel.
b) Capaian pembelajaran
Menurut Perpres Nomor. 8 (2012) tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia, capaian pembelajaran adalah
kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan,
sikap, keterampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman
kerja. Capaian pembelajaran lulusan (CPL) dirumuskan oleh
program studi ber- 22 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
dasarkan hasil penelusuran lulusan, masukan pemangku
kepentingan, asosiasi profesi, konsorsium keilmuan,
kecenderungan perkembangan keilmuan/keahlian ke depan,
dan dari hasil evaluasi kurikulum. Berikut adalah gambar
rumusan CPL:
17 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
Gambar 2. Rumusan Capaian Pembelajaran lulusan (CPL)
Rumusan CPL disarankan untuk memuat kemampuan yang
diperlukan dalam era industri 4.0 tentang literasi data, literasi
teknologi, literasi manusia, kemampuan memandang tanda-
tanda perkembangannya, keterampilan abad 21 yang
menumbuhkan HOTS (high order thinking skills), meliputi
Communication, Collaboration, Critical thinking, Creative
thinking, Computational logic, Compassion dan Civic
responsibility), pemahaman ilmu untuk diamalkan bagi
kemaslahatan bersama secara lokal, nasional, dan global,
capaian pembelajaran dan kompetensi tambahan yang dapat
dicapai di luar prodi.
Menurut Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat
Pembelajaran dan Kemahasiswaan (2014) Kerangka
18 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) memberikan parameter
ukur berupa jenjang kualifikasi dari jenjang 1 terendah sampai
jenjang 9 tertinggi. Setiap jenjang KKNI bersepadan dengan
level Capaian Pembelajaran (CP) program studi pada jenjang
tertentu, Penyetaraan capaian pembelajaran melalui
pendidikan dengan jenjang KKNI. Penyetaraan capaian
pembelajaran yang dihasilkan melalui pendidikan dengan
jenjang kualifikasi pada KKNI dapat dilihat pada tabel dibawah
ini:
Tabel 1. Jenjang Kualifikasi KKNI
No Lulusan Jenjang
1 Pendidikan dasar (SMP) 1
2 Pendidikan menengah (SMA) 2
3 Diploma 1 3
4 Diploma 2 4
5 Diploma 3 5
6 Diploma 4, Sarjana Terapan, Sarjana (S1) 6
7 Profesi 7
8 Magister (S2), Magister Terapan, Spesialis 8
9 Doktor (S3), Doktor Spesialis, Sub Spesialis 9
Berikut adalah tahapan penyusunan capaian pembelajaran
lulusan:
Penetapan profil lulusan Profil lulusan
Penetapan profil lulusan Profil lulusan adalah peran yang
dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian atau
bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studinya.
Profil dapat ditetapkan berdasarkan hasil kajian terhadap
kebutuhan pasar kerja yang dibutuhkan pemerintah dan
dunia usaha maupun industri, serta kebutuhan dalam
19 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seyogyanya profil lulusan program studi disusun oleh
kelompok program studi (prodi) sejenis, sehingga terjadi
kesepakatan yang dapat diterima dan dijadikan rujukan
secara nasional. Lulusan prodi untuk dapat menjalankan
peran-peran yang dinyatakan dalam profil tersebut
diperlukan kemampuan yang dinyatakan dalam rumusan
CPL.
Penetapan kemampuan yang diturunkan dari profil
Pada tahap ini perlu melibatkan pemangku kepentingan
yang dapat memberikan kontribusi untuk memperoleh
konvergensi dan konektivitas antara institusi pendidikan
dengan pemangku kepentingan yang akan menggunakan
hasil didik, dan hal ini dapat menjamin Panduan
Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi 23 mutu
lulusan.
Gambar 3. Tahapan Perumusan CPL
Menurut Permendikbud Nomor 3 (2020) tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, penetapan standar kompetensi
lulusan (SKL) harus mencakup empat unsur untuk
menjadikannya sebagai capaian pembelajaran lulusan (CPL),
20 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
yakni unsur sikap (S), pengetahuan(P), keterampilan umum
(KU), dan keterampilan khusus(KK). Unsur S dan KU tercantum
dalam SN-Dikti sedangkan unsur KK dan P dirumuskan oleh
program studi atau KKNI.
Gambar 4. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Pengetahuan merupakan penguasaan konsep, teori, metode,
dan falsafah bidang ilmu tertentu secara sistematis yang
diperoleh melalui penalaran dalam proses pembelajaran,
pengalaman bekerja mahasiswa, penelitian/pengabdian
kepada masyarakat. Sikap merupakan perilaku benar dan
berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai
dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan
21 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
sosial melalui proses pembelajaran, pengalaman bekerja
mahasiswa, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat.
Keterampilan umum adalah keterampilan yang wajib dimiliki
oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan
kemampuan lulusan sesuai tingkat program dan jenis
pendidikan tinggi.
Keterampilan Khusus merupakan kemampuan kerja khusus
yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang
keilmuan program studi.
c) Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap
pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran
lulusan
CPL yang dibebankan pada mata kuliah masih bersifat umum
terhadap mata kuliah, oleh karena perlu diturunkan menjadi
capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) atau sering
disebut courses learning outcomes. Menurut Bin (2015) CPMK
diturunkan lagi menjadi beberapa sub capaian pembelajaran
mata kuliah (Sub-CPMK) atau sering disebut lesson learning
outcomes.
CPMK merupakan kemampuan yang dicapai mahasiswa di
akhir semester. CPMK maupun Sub-CPMK bersifat dapat
diamati, dapat diukur dan dinilai, lebih spesifik terhadap mata
kuliah, serta dapat didemonstrasikan oleh mahasiswa pada
tiap tahapan belajar dan secara kumulatif menggambarkan
pencapaian CPL yang dibebankan pada mata kuliah. Adapun
turunan CPL dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
22 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
Gambar 5. Penyusunan CPMK dan Sub CPMK
Rumusan Sub-CPMK yang baik memiliki sifat specific,
measureable, achievable, realistic, dan time bound (SMART).
Specific artinya rumusan harus jelas, menggunakan istilah
yang spesifik menggambarkan kemampuan: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan 40 Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi yang diinginkan, menggunakan kata kerja
tindakan nyata (concrete verbs).
Measurable artinya rumusan harus mempunyai target hasil
belajar mahasiswa yang dapat diukur, sehingga dapat
ditentukan kapan hal tersebut dapat dicapai oleh mahasiswa.
Achievable artinya rumusan menyatakan kemampuan yang
dapat dicapai oleh mahasiswa. Realistic artinya rumusan
menyatakan kemampuan yang realistis untuk dapat dicapai
oleh mahasiswa. Time-bound artinya rumusan menyatakan
23 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
kemampuan yang dapat dicapai oleh mahasiswa dalam waktu
cukup dan wajar sesuai bobot sks nya.
Dalam kurikulum OBE tepatnya pada penyusunan Sub-CPMK
digunakan kata kerja yang merupakan turunan dari
taksonomi Bloom yang terdiri dari pengetahuan (cognitive),
sifat (affective), dan psikomotor (psychomotor).
Gambar 6. Taksonomi Pengetahuan/Cognitive (C)
Gambar 7. Taksonomi Sifat/ Affective (A)
24 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
Gambar 8. Taksonomi Psikomotorik/Psychomotor (P)
d) Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan
dicapai
Materi pembelajaran merupakan rincian dari sebuah bahan
kajian atau beberapa bahan kajian yang dimiliki oleh mata
kuliah terkait. Bahan kajian dapat berasal dari berbagai
cabang/ ranting/bagian dari bidang keilmuan atau bidang
keahlian yang dikembangkan oleh program studi. Materi
pembelajaran dapat disajikan dalam bentuk buku ajar, modul
ajar, diktat, petunjuk praktikum, modul tutorial, buku
referensi, monograf, podcast, video, dan bentuk-bentuk
sumber belajar lain yang setara.
Materi pembelajaran sedianya oleh dosen atau tim dosen
selalu diperbaharui sesuai dengan perkembangan IPTEK.
Materi pembelajaran dirancang dan disusun dengan
memperhatikan keluasan dan kedalaman yang diatur oleh
standar isi pada SN-Dikti.
25 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
Tabel 2. Tingkat Kedalaman dan Keluasan Materi
Pembelajaran
No Lulusan Tingkat Kedalaman dan Keluasan
Program Materi
1 Diploma Menguasai konsep umum,
Satu pengetahuan, operasional lengkap
2 Diploma Menguasai prinsip dasar
Dua pengetahuan dan keterampilan pada
bidang keahlian tertentu
3 Diploma Menguasai konsep teoritis bidang
Tiga pengetahuan dan keterampilan
tertentu secara umum
4 Sarjana dan Menguasai konsep teoritis bidang
sarjana pengetahuan dan keterampilan
terapan tertentu secara umum dan konsep
teoritis bagian khusus dalam bidang
pengetahuan dan keterampilan
tersebut secara mendalam
5 Profesi Menguasai teori aplikasi bidang
pengetahuan dan keterampilan
tertentu
6 Magister, Menguasai teori dan teori aplikasi
magister bidang pengetahuan tertentu
terapan dan
spesialis
7 Doctor, Menguasai profil keilmuan bidang
doctor pengetahuan dan bidang
terapan dan keterampilan tertentu
sub spesialis
e) Bentuk Pembelajaran dan Metode Pembelajaran
Bentuk pembelajaran berupa: kuliah, responsi, tutorial,
seminar atau yang setara, praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian/riset, membangun
masyarakat/KKN tematik, pertukaran mahasiswa,
magang/praktek kerja, asistensi me- 46 Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi ngajar, proyek kemanusiaan, kegiatan
26 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
wirausaha, studi/proyek independen, dan/atau bentuk
pembelajaran lain yang setara.
Metode pembelajaran berupa: diskusi kelompok, simulasi,
studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran
kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran
berbasis masalah, atau metode pembelajaran lain, yang dapat
secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan. Pada bentuk pembelajaran terikat
ketentuan estimasi waktu belajar mahasiswa yang kemudian
dinyatakan dengan bobot sks. Satu sks setara dengan waktu
belajar 170 menit.
f) Perhitungan SKS dan ekuivalensinya
Menurut Permendikbud Nomor 3 (2020) SKS adalah takaran
waktu kegiatan belajar yang dibebankan pada mahasiswa per
minggu per semester dalam proses pembelajaran melalui
berbagai bentuk pembelajaran atau besarnya pengakuan atas
keberhasilan usaha mahasiswa dalam mengikuti kegiatan
kurikuler di suatu program studi. Berikut adalah tabel yang
menggambarkan penegertian 1 SKS dalam bentuk
pembelajaran.
Tabel 3. Bentuk Pembelajaran dan Estimasi Waktu
Pengertian 1 SKS dalam bentuk Menit Jam
170 2,83
pembelajaran
A Kuliah, responsi, tutorial
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
proses penugasan mandiri
belajar terstruktur
50 menit 60 menit/ 60 menit
/minggu/ minggu/ /minggu/
semester semester semester
27 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
B Seminar atau bentuk pembelajran lain
yang sejenis
Kegiatan Kegiatan mandiri
proses
belajar
100 menit 70 menit /minggu 170 2,83
/minggu/ /semester
semester
C Praktikum, praktikum studio, praktik 170 2,83
bengkel, praktik lapangan, paraktik kerja,
praktik penelitian, perancangan, atau
pengembangan, pelatihan militer,
pertukaran pelajar, magang, wirausaha,
dan atau pengabdian kepada masyarakat
Bentuk pembelajaran dapat dilakukan di dalam program
studi dan di luar program studi
Bentuk pembelajaran dapat diimplementasi (bentuk
kegiatan belajar MB-KM)
g) Pengalaman belajar mahasiswa dalam bentuk tugas
Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam
deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama
satu semester. Bentuk kegiatan belajar mahasiswa yang
dinyatakan dalam tugas-tugas agar mahasiswa mampu
mencapai kemampuan yang diharapkan di setiap tahapan
pembelajaran. Proses ini termasuk di dalamnya kegiatan
penilaian proses dan penilaian hasil belajar.
h) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian
Penilaian mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif,
akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi.
Kriteria menunjuk pada standar keberhasilan mahasiswa
dalam sebuah tahapan pembelajaran, sedangkan indikator
28 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
merupakan unsur-unsur yang menunjukkan kualitas kinerja
mahasiswa. Bobot penilaian merupakan ukuran dalam persen
(%) yang menunjukkan persentase penilaian keberhasilan
satu tahap belajar terhadap nilai keberhasilan keseluruhan
dalam mata kuliah.
Pada kurikulum OBE terdapat tiga kategori penilaian yaitu
penilaian partisipatif (Affective), penilaian proyek
(Psychomotoric) dan penilaian pengetahuan (Cognitive).
Penilaian partisipatif mengacu pada observasi keaktifan
mahasiswa, salah satunya adalah kehadiran (Case Method).
Penilaian proyek mengacu pada laporan hasil proyek yang
dikerjakan mahasiwa (Project Based Learning). Penilaian
pengetahuan mengacu pada tugas mandiri, tugas kelompok,
ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS).
Untuk penilaian partisipatif (A) dan penilaian proyek (P)
berbobot minimal 50% atau lebih dari total nilai, sedangkan
penilaian pengetahuan (C) berbobot maksimal 50% atau lebih
kecil.
i) Daftar referensi yang digunakan
Berisi buku, jurnal, artikel atau bentuk lainnya yang dapat
digunakan sebagai sumber belajar dalam pembelajaran mata
kuliah.
3. Perbedaan RPS dan RPS OBE
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan paradigma atau
pendekatan OBE sangat sesuai dengan SN-Dikti dari mulai
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum karena sama-
sama berfokus pada pencapaian CPL. Meski begitu terdapat beberapa
perbedaan terutama dalam menyusun perangkat pembelajaran, salah
29 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
satunya adalah RPS. Jika dibandingkan RPS OBE berisikan indikator
pembelajaran yang lebih rinci dari RPS sebelumnya, antara lain:
1. RPS OBE dilengkapi dengan kolom korelasi CPMK dan sub-
CPMK
2. RPS OBE dilengkapi dengan kolom rencana evaluasi (aktivitas
partisipatif, hasil proyek, dan pengetahuan)
3. RPS OBE dilengkapi dengan kolom aktivitas mahasiswa
4. RPS OBE dilengkapi dengan kolom portofolio penilaian dan
evaluasi ketercapaian CPL
5. RPS OBE dilengkapi dengan kolom ketercapaian CPL pada
mata kuliah
4. Format RPS OBE
Menurut Tim Penyusun Draf Pengembangan Kurikulum Program
Studi Universitas Bengkulu Tahun 2021 (2022) dalam menyusun
template RPS, Universitas Bengkulu memadukan prinsip-prinsip
pemenuhan penyusunan RPS dari Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020,
Panduan Penyusunan KPT tahun 2020; Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI), 17 Buku Panduan Indikator Kinerja Utama
Perguruan Tinggi Negeri 2021 khususnya IKU 7: Kelas yang Kolaboratif
dan Partisipatif dengan penggunaan case method dan team-based
project/project based learning dalam pembelajaran; dan prinsip-prinsip
pemenuhan CPL sesuai kurikulum berbasis Outcome Based Education
(OBE) yang menuntut adanya OBC, OBLT, dan OBA.
Untuk itu, dihasilkan template RPS yang bisa digunakan oleh para
dosen selingkung Universitas Bengkulu. Template RPS dan contoh RPS
berbasis MB-KM, IKU, dan OBE dapat diunduh pada tautan berikut:
https://bit.ly/TemplateRPSUnibBerbasisOBE. Adapun contoh RPS OBE
tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:
30 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
31 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
32 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
33 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
34 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
35 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu
36 Buku Panduan Penyusunan RPS OBE
Fakultas Teknik universitas Bengkulu