0
1 PRAKATA Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan tepat ` pada waktunya. Penulisan makalah yang berjudul “Tes Stanford-Binet” sebagai penuntasan tugas Intelegensi, Minat dan Bakat. Kelompok menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kekurangan- kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran pembaca akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan tugas makalah lebih lanjut. Makalah ini dapat kami selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama dosen kami yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan tugas makalah ini.
2 Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini bermanfaat. Medan, Februari 2023 Kelompok 9
3 DAFTAR ISI PRAKATA……………………………………………………….1 I. Sejarah Tes Standford Binet………………….4 II. Klasifikasi Taraf Intelegensi Binet………..12 III. Administrasi Tes Binet..……………………..19 IV. Materi Tes Binet………………………………..24 KESIMPULAN DAN SARAN……………………………….60 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………63 LAMPIRAN……………………………………………………64 URAIAN MATERI
4 A. Sejarah Perkembangan Tes Stanford-Binet Apa Itu Tes Binet ? Sesuai dengan penamaannya, tes ini dikembangkan oleh Alfred Binet yang merupakan seorang psikolog asal Perancis. Ia juga merupakan pencipta tes IQ yang praktis pertama kali. Bagaimana awal mula Alfred Binet mengembangkan Tes Ini? Pada awalnya, sekitar tahun 1905 Binet mendapatkan tugas dari pemerintah untuk mendeteksi anak-anak yang ternyata memiliki tingkat kecerdasan dibawah rata-rata. Alfred Binet berpendapat bahwa intelegensi dapat diukur melalui tugas yang menggunakan penalaran intelektual. Pemecahan masalah juga tidak tergantung pada keterampilan motorik atau keterampilan fisik seseorang.
5 Beberapa Prinsip Yang Mendasari Penyusunan Tes Ini Adalah: fungsi intelegensi umum pada seseorang, kecerdasan akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang, tingkat intelektual atau kecerdasan seseorang dapat diukur dengan memanfaatkan beberapa macam tugas. Dalam Menyelesaikan Tugas Yang Diberikan Kepadanya. Binet Tidak Bekerja Sendirian. Melainkan, Ia Bekerja Sama Dengan Theodore Simon Yang Merupakan Ahli Psikologi Di Perancis. Dalam Kerja Sama Ini, Keduanya Berhasil Menerbitkan Skala Binet-Simon Yang Pertama. Skala Ini Juga Dikenal Sebagai Skala 1905. Tes Stanford – Binet sendiri memiliki 30 tes dengan tingkat kesulitan semakin tinggi. Tes ini juga dirancang agar dapat mencakup tentang fungsi yang luas, yang dianggap Alfred
6 Binet sebagai komponen hakiki intelegensi. Tes ini bahkan dapat menarik banyak perhatian dari para psikolog di seluruh dunia. Skala Kecerdasan Stanford-Binet Edisi Keempat adalah serangkaian 15 subtes mencakup rentang usia 2 hingga 23 tahun. Skala ini menggunakan format skala titik yang serupa dengan skala Weschler. Edisi sebelumnya dari Skala Kecerdasan StanfordBinet, menggunakan format skala Rusia. Revisi terhadap skala Stanford-Binet yang diterbitkan pada tahun 1972, selain norma penilaiannya yang diperbaharui, sebenarnya dapat dikatakan hampir tidak berbeda dari edisi tahun 1960 sehingga revisi 1972 dapat dianggap sebagai semacam restandarisasi terhadap edisi 1960. Materi yang terdapat dalam Skala StanfordBinet berupa sebuah kotak berisi bermacam-
7 macam benda mainan tertentu yang akan disajikan pada anak-anak, dua buah buku kecil yang memuat cetakan kartu-kartu, sebuah buku catatan untuk mencatat jawaban dan skornya, dan sebuah manual/petunjuk pelaksanaan pemberian tes. Bagi setiap level usia terdapat pula tes pengganti yang setara, sehingga apabila suatu tes pada level usia tertentu tidak dapat digunakan karena suatu hal maka tes pengganti pun dapat dimanfaatkan. 1. Skala Kecerdasan Stanford-Binet 1937 dan 1960 Pada tahun 1937, setelah 21 tahun, Skala Kecerdasan Stanford[1]Binet 1916 direvisi. Dua formulir baru dirancang, Formulir L dan Formulir M. Revisi tahun 1937 diakui sebagai sebuah tonggak dalam kemajuan pengujian
8 intelijen individu. Skalanya distandarisasi dengan lebih baik dan ada lebih banyak tes kinerja di tingkat sebelumnya. Jenis tes yang baru lebih lazim di tingkat prasekolah dan orang dewasa. Skala 1937 mewakili peningkatan yang signifikan dibandingkan skala 1916 dan disambut dengan baik oleh banyak pengulas. Skala ditingkatkan secara statistik dan memiliki banyak aplikasi klinis. Mereka dipandang sebagai instrumen yang efisien untuk mendiagnosis keterbelakangan mental dan untuk mendapatkan wawasan tentang temperamen anak. Peninjau mencirikan Stanford-Binet 1937 sebagai penggabungan aspek wawancara klinis dengan penilaian objektif. Ketidakpuasan juga diungkapkan, seperti pada penekanan pada materi verbal, format skala usia, penempatan item,
9 penekanan pada memori hafalan, prosedur administrasi, data statistik yang tidak lengkap, penggunaan satu skor saja, pengukuran yang tidak memadai , ketidaksesuaian banyak item untuk orang dewasa, dan penerapan skala dalam situasi klinis. Namun terlepas dari kritik ini, skala 1937 sangat populer, menghasilkan koefisien validitas yang dapat diterima dan berfungsi sebagai standar untuk pengembangan tes lainnya. Meskipun bukan instrumen yang sempurna, namun berfungsi sebagai alat penting dalam pengaturan klinis dan pendidikan. 2. Skala Stanford-Binet 1960 : Formula LM Pada tahun 1960 muncul revisi baru. Dalam banyak hal, edisi tahun 1960 bukanlah suatu
10 revisi yang asli. Revisi dilakukan dengan memilih item terbaik dari Form L dan Form M dan menggabungkannya menjadi form baru. Dengan revisi tahun 1960, hanya satu formulir yang tersedia. Data validitas tidak disajikan dengan revisi; validitasnya bertumpu pada fakta bahwa jenis tes yang sama digunakan seperti pada skala 1937. IQ spesifik pada usia yang berbeda dalam Formulir LM menunjukkan kemampuan relatif yang hampir sama atau berdiri terlepas dari usia peserta ujian. Skala 1960 dikritik karena terlalu membebani materi verbal, karena tidak mengukur kemampuan kreatif, dan penempatan beberapa item yang tidak tepat. Namun, revisi tahun 1960 masih menghasilkan koefisien validitas yang dapat diterima dan tetap menjadi salah satu
11 instrumen standar untuk penilaian kecerdasan anak hingga tahun 1980- an. 3. Norma 1972 Norma yang direvisi untuk Formulir LM diterbitkan pada tahun 1973. Kelompok standarisasi untuk revisi terdiri dari sampel yang representatif dari 2.100 anak, dengan sekitar 100 subjek pada setiap tingkat tahun Stanford-Binet. Prosedur khusus, berdasarkan skor tes dari kelompok yang diberikan Tes Kemampuan Kognitif, digunakan untuk stratifikasi setiap sampel usia untuk memastikan representasi proporsional dari semua tingkat kemampuan. Berbeda dengan norma tahun 1960, yang tidak memasukkan orang bukan kulit putih dalam kelompok standardisasi, norma tahun 1972 berisi orang bukan kulit putih (termasuk
12 orang kulit hitam dan bermarga Spanyol) dan orang kulit putih. Namun, subjek dikeluarkan dari sampel normatif jika bahasa Inggris bukan bahasa utama yang digunakan di rumah. Perbedaan terbesar dalam nilai ujian antara norma tahun 1972 dan 1960 ditemukan di tingkat prasekolah. Untuk kinerja serupa, norma tahun 1972 menghasilkan IQ sekitar 10 poin lebih rendah daripada yang diberikan oleh norma tahun 1960. B. Klasifikasi Taraf Inteligensi Binet Dalam pandangan Binet, intelegensi berkembang hanya dari faktor umum atau kriteria tertentu (monogetik). Binet menyebutkan sangat memungkinkan untuk mengevaluasi perkembangan individu berdasarkan kriteria tertentu. kriteria ini bisa
13 dilihat dari kebiasaan dan kemampuan seseorang. Namun, tidak ada batasan jelas antara kriteria. Pada buku Azwar tahun 2006, disampaikan bahwa Binet tidak memiliki teori intelegensi tertentu, tetapi ia bekerja di bidang tes-tes yang menunjukkan sampel tingkah laku anak. Ada berbagai klasifikasi mengenai IQ anak, termasuk pada teori Binet memiliki klasifikasinya sendiri. Berikut tabel klasifikasi intelegensi Binet: 1. IQ 0-19 (Idiot)
14 Idiot (idiocy) adalah istilah yang diperuntukan bagi yang pikirannya berada pada tingkat terendah. Para ahli mengatakan kejadian anak idiot ini terjadi hanya sekali dari 2000 kelahiran. Biasanya anak yang mengalami hal ini akan dirawat oleh para ahli, karena anak dengan idiocy bukan lah tanggungan yang mudah bahkan bagi orangtuanya sekalipun 2. IQ 20-49 (Embicile) Anak dengan IQ 20-49 hampir sama dengan Idiot yang mana harus ditangani oleh ahli. Biasanya juga diletakkan di suatu Lembaga dimana mereka akan belajar bicara, makan sendiri, dan mempelajari beberapa aktivitas lain untuk dilakukan secara mandiri. 3. IQ 50-69 (Moron)
15 Orang dewasa dengan tingkatan IQ Moron, biasanya memiliki kecerdasan yang sama dengan anak berusia 7-10 tahun atau setara dengan kelas 3 sampai 6 SD. Mereka juga bisa menulis dan membaca sampai tingkat tertentu dan perhitungan sederhana. Selain itu emosi yang dimiliki cenderung normal namun tidak terkontrol. 4. IQ 70-79 (Inferior) Kecakapannya hampir sama dengan kelompok embicile, namun biasanya kelompok ini mempunyai kecakapan tertentu yang melebihi kecerdasannya, seperti pada bidang musik. Kelompok inferior termasuk kedalam kelompok yang dibawah orang normal namun di atas kelompok terbelakang. Bisa menjaga diri
16 sendiri dan melakukan beberapa tugastugas sekolah yang mudah. 5. IQ 80-89 (Bodoh) Kelompok ini umumnya sedikit lambat dalam menerima pelajaran di sekolah. Namun mereka tetap bisa menyelesaikan Pendidikan pada tingkat SD dan SMP sederajat. Namun akan kesulitan pada tingkat SMA/SMK/MA sederajat 6. IQ 90-109 (Normal/rata-rata) Kelompok yang memiliki presentase terbesar adalh kelompok rata-rata. Mereka memiliki IQ yang sedang, rata-rata, ataupun normal. 7. IQ 110-119 (Pandai)
17 Pada umumnya kelompok ini mampu menyelesaikan pendidikan sampai tingkat universitas. Jika kelompok ini disatukan dengan kelompok normal biasanya mereka akan menjadi kelompok pemimpin. 8. IQ 120-129 (Superior) Kelompok ini memiliki ciri lebih cakap dalam hal membaca, berhitunga, cepat memahami pelajaran, dan pengetahuannya lebih luas dibanding yang lain termasuk kelompok yang pandai. Selain itu ketahanan tubuhnya juga lebih baik dari orang normal. 9. IQ 130-139 (Sangat Superior) Kelompok ini hampir sama dengan kelompok superior namun lebih tinggi. Umumnya tidak ada perbedaan yang
18 mencolok antara kelompok superior dengan kelompok sangat superior. 10. IQ 140-179 (Gifted) Kelompok ini belum termasuk kedalam genius namun biasanya sangat mencolok. Biasanya memiliki bakat sejak kecil dan melebihi teman seusianya. Sebanyak 80% dari kelompok gifted mampu menyelesaikan perguruan tinggi dengan hasil yang memuaskan 11. IQ 180 Keatas (Genius) Kelompok ini bakat dan kemampuannya sudah terlihat sejak kecil. Seperti pada umur 4 tahun sudah mampu menguasai Bahasa asing. Meski mereka tidak menjalani sekolah forma, mereka tetap bisa memecahkan dan menemukan
19 jawaban untuk suatu masalah. Beberapa psikolog klinis berpendapat bahwa mereka akan mengalami beberapa masalah khusus pada perkembangan sosial dan emosinya. C.Administrasi Tes Stanford-Binet Pada tes Stanford-Binet, soal-soal tiap subtes disusun berdasarkan tingkat kesulitannya, dengan dua item yang kirakira memiliki tingkat kesulitan yang sama. Berikut merupakan administrasi Tes Stanford-Binet : 1. Adaptive Testing Semua peserta ujian diberikan subtes vocabulary terlebih dahulu, yang disebut dengan routing test. Performa pada subtes ini sesuai dengan usia kronologis peserta.
20 2. Basal Level and Ceiling Levels Basal level adalah dua level berurutan dimana 4 item dapat dilewati. Sedangkan ceiling level adalah dua level berurutan dimana 3 atau 4 item gagal. 3. Chronological Age Chronological age adalah usia kronologis anak yang diperoleh dari mengurangi tanggal lahir dengan tanggal pemeriksaan. Usia kronologis dicatat dalam bulan dan tahun, dengan 16 hari atau lebih dibulatkan ke bulan yang lebih tinggi. 4. Timing of Items Dari 15 subtes pada SB : FE, hanya Pattern Analysis saja yang menggunakan waktu ketika tes. Sedangkan subtes
21 lainnya menggunakan penilaian untuk memutuskan kapan melanjutkan ke item berikutnya 5. Scratch Paper Kertas coretan/ buram digunakan pada subtes Kuantitatif, Deret Bilangan (Number Series) dan Persamaan Bangunan (Equation Building). Kertas coretan/buram harus Physical Abilities Necessary dikumpulkan setelah ujian. 6. Physical Abilities Necessary Kemampuan pendengaran sangat diperlukan pada saat tes verbal, sedangkan kemampuan penglihatan diperlukan saat tes nonverbal berlangsung. Untuk anak dengan disabilitas fisik, tes diberikan
22 tanpa membebankan atau menyulitkan si anak. 7. Short forms Berbagai bentuk singkat disarankan dalam panduan untuk mengadministrasi dan menilai pada edisi keempat, termasuk empat subtes singkat tersusun dari vovabulary, bead memory, kuantitatif, dan pattern analysis 8. Content Area Scores Pada tes Stanford-Binet, terdapat empat skor area konten: Verbal Reasoning, Abstract Visual Reasoning, Quantitative Reasoning, dan Short-Term Memory. Karena skor area ini tidak didukung oleh analisis faktor, seharusnya tidak digunakan untuk sebagian besar tujuan interpretatif. Ke-
23 empat area ini harus digunakan untuk mendapatkan skor komposit agar mendapatkan skor faktor 9. Recommended Subtest Battery Pada usia 2 sampai 6 tahun, 8-subtest battery adalah subtest yang direkomendasikan. pada usia 7 tahun sampai 11 tahun, tes yang direkomendasikan adalah 10-subtest. Pada usia 12 matriks diganti menjadi menyalin dan pada usia 15 hubungan relasi diganti menjadi penalaran. 10. Profile Sheet Setelah skala diberi skor dan skor faktor dihitung, lembar profil dapat digunakan untuk merencanakan skor peserta. Lembar profil ini memiliki entril
24 untuk skor komposit , skor faktor, dan skor subtes. Lembar profil memberikan gambaran visual tentang pertunjukkan peserta ujian. D. Materi Tes Stanford Binet a. Vocabulary Subtes Kosakata berisi 46 item yang dibagi menjadi bagian kosakata gambar (item 1 sampai 14) dan subtes lisan bagian kosa kata (item 15 sampai 46). Rationale =Dasar pemikiran yang disajikan untuk WISC-R subtes Vocabulary umumnya berlaku untuk kosakata lisan bagian SB: FE (lihat halaman 151) . Pendidikan formal lebih kecil kemungkinannya menjadi pengaruh
25 untuk kosakata gambar daripada untuk kosa kata lisan. Pengalaman cenderung menjadi faktor yang utama berkontribusi terhadap pengembangan kosa kata prasekolah anakanak. Factor Analytic Finding = Subtes Vocabulary adalah ukuran yang baik dari g (64 persen dari variansnya dapat dikaitkan dengan g) . Subtes memiliki spesifisitas yang cukup atau memadai pada usia 2 , 10 , 1 2 , 13 , 1 6 , 1 7 , dan 18-23 untuk memungkinkan interpretasi spesifik dari fungsinya pada usia lain, di mana spesifisitasnya tidak memadai. subtes Vocabulary masih dapat diartikan sebagai ukuran verbal comprehension. Vocabulary memberikan kontribusi
26 substansial untuk Verbal. Faktor pemahaman pada semua umur (Mdn loading = .77) . Reliability and Correlation Highlights = Vocabulary adalah subtes yang dapat diandalkan (r.u = .87 ). Memiliki korelasi yang lebih tinggi dengan Comprehension (r = 0,7 3) dibandingkan dengan subtes lainnya. Serta berkorelasi tinggi dengan Composite score (r = 0,8 1). Administrative and Interpretive Considerations = Pertimbangan administratif dan interpretatif disajikan untuk subtes Kosakata WISC-R umumnya berlaku untuk SB: Subtes Vocabulary FE (lihat halaman 15 1). Namun, prosedur administrasi yang berbeda digunakan untuk bagian picture vocabulary dan oral vocabulary . b. Comprehension
27 Subtes Pemahaman berisi 42 item, 6 di antaranya membutuhkan respon menunjuk (item I sampai 6) dan 36 yang membutuhkan respon verbal (item 7 sampai 42). 6 item pertama mengukur pengetahuan tentang bagian-bagian tubuh. Item yang tersisa mencakup pemahaman tentang proses fisiologis dasar dan kebersihan, bahaya lingkungan, praktik masyarakat, dan kegiatan politik dan ekonomi . Item dengan demikian mengetuk pemahaman anak tentang keterampilan bertahan hidup, keterampilan sosial, ekonomi dan keterampilan politik. Subtes diberikan sepanjang segala usia dicakup oleh skala. Item adalah skor I atau O. Rationale = Alasan yang disajikan untuk WISC-R padassubtes pemahaman umumnya juga berlaku untuk SB:FE Subtes comprehension (lihat halaman 153). Selain
28 itu, pointing item melibatkan beberapa apresiasi yang tepat pada lokasi bagian tubuh. Item di tingkat atas dari subtes melibatkan pemahaman proses politik dan ekonomi, terutama peran pemerintah dalam masyarakat. Item tingkat atas ini memberikan wawasan dan pemahaman kepada individutentang bagaimana fungsi masyarakat mereka. Factor analytic findings = Subtes Pemahaman adalah ukuran yang baik dari g (56 persen dari variansnya dapat dikaitkan dengan g). Subtes memiliki spesifisitas yang cukup atau memadai untuk memungkinkan interpretasi spesifik dari fungsinya pada semua usia kecuali 5-6 dan 8-9. Pada usia yang spesifisitasnya kurang memadai, subtes Comprehension masih dapat diartikan sebagai ukuran verbal comprehension.
29 Comprehension berkontribusi secara substansial terhadap faktor Verbal comprehension pada sebagian besar usia, kecuali pada usia 17 tahun yang memberikan kontribusi sedang (Mdn loading = 0,68). Reliability and correlation highlight = Comprehension adalah subtes yang andal (rxx = 0,89). Comprehension lebih berkorelasi sangat tinggi dengan vocabulary dibandingkan dengan subtes lainnya (r = .73) . Comprehension berkorelasi cukup dengan Composite Score (r = .76) . Administrative and interpretive considerations = Pertimbangan administratif dan interpretatif yang disajikan untuk subtes Pemahaman WISC-R umumnya berlaku untuk subtes Pemahaman SB : FE c. Absurdities
30 Pertimbangan administratif dan interpretatif yang disajikan untuk subtes Comprehension WISC-R umumnya berlaku untuk subtes comprehension SB : FE (lihat Bab 7) . Pelajari dengan seksama "Panduan Umum Penilaian Uji Komprehensi" (Lampiran B) di SB: Panduan FE sehingga Anda akan mengetahui jawaban mana yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut. Contoh menunjukkan bahwa banyak tanggapan harus ditanyakan. Berbeda dengan WISC-R, di mana respons Pemahaman dapat diberi skor 2 , 1 , atau 0, SB: FE hanya menggunakan sistem dua poin - l atau O . Rationale = Subtes Absurdities berisi 32 item. Item I sampai 4 adalah dalam bentuk pilihan ganda dan membutuhkan respon menunjuk, sedangkan butir 5 sampai 32 membutuhkan verbal response. Pada item terakhir anak diminta untuk menyatakan keganjilan penting
31 dalam gambar. Subtes diberikan dari usia 2 hingga 14 tahun. Setiap item diberi skor I atau O. Factor analytic findings = Subtes Absurdities adalah ukuran yang baik dari g (52 persen dari variansnya mungkin dikaitkan dengan g). Subtes memiliki spesifisitas yang cukup atau memadai di semua tingkat usianya untuk memungkinkan interpretasi khusus dari fungsinya. Absurdities berkontribusi baik secara substansial atau cukup untuk faktor Pemahaman Verbal di semua level umurnya (Mdn loading = .50) . Absurdities juga sederhana memuat faktor Nonverbal Reasoning Visualization (Mdn loading = .44) . Reliability and correlational highlights = Absurdities adalah subtes yang andal (rx.:c =
32 .87) . Ini berkorelasi lebih tinggi dengan Vocabulary (r = 0,62) dan dengan Comprehension(r = 0,59) dibandingkan dengan subtes lainnya. Absurdities juga org cukup berkorelasi dengan Composite score (r = 0,72). Administrative and interpretive considerations = Soal I sampai dengan 4 mudah dinilai karena merupakan pilihan ganda item. Tanggapan untuk item 5 sampai 3 2 , bagaimanapun, mungkin ambigu. Buku item mencantumkan tanggapan khas yang dibutuhkan pertanyaan. Semua tanggapan harus dipelajari agar Anda tahu mana di antara mereka yang perlu ditanyakan dan mana yang lulus atau gagal. d. Verbal Relations
33 Subtes Verbal Relations berisi 18 item, masing-masing terdiri dari empat kata. Keempat kata tersebut memiliki kesamaan, tetapi tiga kata pertama juga memiliki satu karakteristik yang tidak dimiliki oleh kata keempat. Peserta ujian harus menyatakan apa yang benar tentang tiga kata pertama yang tidak benar untuk kata keempat. Subtes diberikan kepada remaja dan dewasa muda (usia 12 hingga 18-23). Rationale = Subtes Verbal relation berisi 18 item, masing-masing terdiri dari dari empat kata. Keempat kata itu mengandung sesuatu umum, tetapi tiga kata pertama juga memiliki satu karakteristik bahwa kata keempat tidak memiliki. Peserta ujian harus menyatakan apa yang benar tentang tiga kata pertama dan yang tidak benar dari kata keempat. Subtes
34 diberikan kepada remaja dan dewasa muda (usia 12 hingga 18-23). Factor analytic findings = Subtes Hubungan Verbal adalah pengukuran yang baik untuk (46% variansinya berkontribusi pada g). Subtes memiliki kekhususan yang memadai untuk memperlihatkan interpretasi spesifik terhadap fungsi subtes pada anak dari berbagai kalangan usia. Subtes Hubungan Verbal secara substansial berkontribusi pada faktor Komprehensif Verbal pada banyak kalangan usia anak (Mdn = .67). Reliability and correlational highlights = Hubungan Verbal adalah subtes yang reliabel (rxx = .91). Korelasinya tinggi dengan subtes Kosakata(r = .62) dan Skor Keseluruhan dibandingkan dengan subtes lainnya. e. Pattern Analysis
35 Subtes pattern analysis memuat 42 item. Item 1-6 meminta anak untuk menempatkan blok pada tempat yang benar di papan blok. Item selanjutnya memakai foto hitam putih 2D untuk membentuk desain. Item 7-24 ada model yang dibentuk oleh peneliti dan item 25-42 ada desain yang diperlihatkan pada gambar. Banyak ragam 1 blok dipakai pada item 7-10 sampai 9 blok dipakai pada item 39-42. Subtes diberikan berdasarkan skala umur. Item 7-42 diberikan batas waktu untuk menjawab. Item 7-18 dan 25-30 diberikan batas waktu masing-masing 30 detik; item 19- 24 dan 31-36 diberikan waktu 45 detik, item 37-38 diberikan waktu 60 detik; dan item 39- 42 diberikan waktu 90 detik. Item diberikan skor 1 atau 0. Rationale = Rasionalitas yang dideskripsikan untuk subtes Desain Blok WISC-R biasanya dapat dipakai banyak item subtes pattern analysis. Item pembentukan papan namun utamanya mengukur kemampuan motor visual, pengenalan, dan manipulasi bentuk.
36 Factor Analytic Findings = Pola analisis adalah ukak berkontribusi pada faktor penalaran/visualisasi Nonverbal di semua tingkat usia (Mdn loading = 66). Reliability and Correlational Highlights = Analisis pola adalah subtest yang dapat diandalkan (92). Ini berkorelasi lebih tinggi dengan Papper Folding and Cutting (r.60) dan Matrices dan Number Series (55) daripada dengan subtes lainnya. Ini sangat berkorelasi dengan skor komposit (r=74). Administrative and Interpretive Considerations = Pertimbangan administratif dan pertimbangan yang disajikan untuk WISC-R secara umum berlaku untuk analisis pola subtest. Mengenai analisis Pattern pemeriksa menafsirkan model pada item 7 sampai 25, sedangkan pada item 26 sampai 42 model ditampilkan melalui gambar. uran yang baik dari g (49 persen variasinya mungkin disebabkan oleh g). Analisis pola banyak Kemungkinan besar, model yang terbuat dari balok lebih mudah dihasilkan
37 daripada model yang diperlihatkan pada gambar. f. Copying Subtest penyalinan memiliki 28 hal yang dibagi menjadi dua bagian. Di bagian pertama (barang I sampai 12), sang anak memproduksi sebuah desain balok yang dibuat oleh penguji (menggunakan 3 atau 4 blok). Pada bagian kedua (nomor 13 sampai 28) anak itu mencetak gambar-gambar baris tercetak. Gambar-gambar itu membentuk garis lurus dari garis bujur hingga objek dan kubus persegi panjang. Gambar-gambar dibuat langsung dalam buku kecil catatan. Ini berlaku untuk usia 2 sampai 13 tahun. Item yang mencetak 1 atau 0. Tidak ada batas waktu untuk item. Rationale = Penyalinan bagian bawah melibatkan kemampuan motorik visual dan koordinasi tangan mata. Pengalaman sebelumnya dengan pensil dan kertas dapat berkontribusi pada kinerja yang lebih baik. Membangun sebuah menara kubus
38 membutuhkan ketangkasan psychomotor dan aktivitas berorientasi pada tujuan yang berkelanjutan. Anak itu harus mengingat petunjuk tersebut dan harus mengorganisasi, dengan langkah-langkah peralihan antara perbandingan dan penyesuaian (Wilson, 1978b, HLM 947). Factor Analytic Findings = Penyalinan adalah ukuran fain dari g (37 persen varians dapat dikaitkan dengan g). Subtes memiliki banyak atau cukup spesifcitya semua tingkat usia untuk memungkinkan penafsiran spesifik fungsi-fungsinya. Itu banyak berkontribusi pada faktor penalaran/visualisasi Nonverbal kecuali pada usia 12 dan 13 (Mdn loading =.52). Pada usia 12, bahasa ini memiliki faktor pemahaman lisan yang sangat penting, dan pada usia 13, bahasa ini memuat secara sederhana faktor penalaran/visualisasi Nonverbal. Reliability and Correlational Highlights = Menyalin adalah bagian yang dapat diandalkan (.87). Ini berkorelasi lebih tinggi
39 dengan analisis pola daripada dengan yang lain di bawah (50). Ini cukup berkorelasi dengan skor komposit (r=6). Administrative and Interpretive Considerations = Penyalinan sulit dilakukan, khususnya untuk item 13 sampai 28. Hal ini memiliki hingga 10 kriteria skor khusus yang berbeda. Anda akan perlu menelaah kriteria skor dengan cermat untuk menjadi mahir dalam mencetak skor subtest (tambahan di penuntun). Petunjuk yang diuraikan dalam pasal 14 untuk mengamati penampilan visual — motorik mance juga berguna untuk melaksanakan dan menafsirkan kinerja pada penyalinan bawah. g. Matrices Penyajian Matrices berisi 26 item yang dibuat antara konfigurasi empat digit (item 1 sampai 12) atau konfigurasi sembilan fgure (item 13 sampai 26). Tampilan item 1 to 12. Gambar binatang, orang, atau gambar geometris hanya menunjukkan angka 13 sampai 22;
40 Dan, butir 23 sampai 26 menunjukkan surat yang hanya berisi 1 sampai 22, yaitu barang pilihan ganda, sedangkan item 23 sampai 26 menuntut tanggapan tertulis. Rationale = The Matrices subtest melibatkan persepsi kemampuan penalaran. Penalaran analogi. Perhatian terhadap detail dan konsentrasi diperlukan untuk keberhasilan kinerja. Factor Analytic Findings = Subtest memiliki spesifikasi subtest yang cukup subtest pada semua tingkat usia untuk memungkinkan penafsiran spesifik dari fungsi-fungsinya itu berkontribusi secara substansial atau secara signifikan pada faktor penalaran/visualisasi Nonverbal di sebagian besar tingkat usia (Mdn loading=.60). Reliability and Correlational Highlights = Matrices adalah dasar yang dapat dihandalkan (90). Ini berkorelasi lebih tinggi dengan seri nomor (r -66) daripada dengan
41 sub lainnya tes. Ini sangat berkorelasi dengan komposit skor (r=78). Administrative and Interpretive Considerations = Matrices cukup sederhana untuk skor karena hanya ada satu respon yang benar untuk setiap item. Berbagai unsur yang ada memperlihatkan bahwa sub-tes bukanlah ukuran murni dari penalaran nonverbal atau kiasan baik bersifat stimuli maupun stimuli yang bermakna, dan empat benda terakhir menggunakan huruf. Pemeriksaan rutin mungkin sulit dilakukan karena stimulan itu sifatnya terperinci. h. Paper Folding and Cutting Paper Folding and Cutting berisi 18 item yang diperiksa oleh penguji pertama kali melihat urutan gambar yang menunjukkan selembar kertas dilipat dan dipotong dan kemudian harus memilih diagram yang menunjukkan bagaimana kertas yang dilipat dan dipotong akan terlihat terbuka. Benda-benda bervariasi dari satu lipatan dan satu potongan yang
42 sederhana hingga berbagai desain seperti serpihan salju yang dilipat ganda. Yang subtest mencakup usia 12 sampai 18-23 tahun. Rationale = Paper Folding and Cutting di bawah ini mencakup visualisasi, kemampuan spasial, integrasi kemampuan visual dan spasial, dan perhatian pada petunjuk visual. Kinerja yang sukses membutuhkan visualisasi dari apa yang dilipat dan dipotong papet akan terlihat seperti saya kertas tersebut membuka. Factor analytic Findings Paper Folding and Cutting subtest adalah ukuran g yang wajar (48 persen variasinya mungkin disebabkan oleh g). Subtest memiliki banyak spesifikasi subtest pada semua tingkat usia untuk memungkinkan penafsiran spesifik dari fungsi-fungsinya. Ini banyak berkontribusi pada faktor penalaran/visualisasi Nonverbal di semua tingkat usia (Mdn loading =.65), kecuali usia
43 12, di mana faktor ini memiliki daya tahan yang rendah. Reliability and Correlational Highlights Paper Folding and Cutting adalah subtest yang dapat dihandalkan (r= 94). Ini berkorelasi lebih tinggi dengan seri nomor (r61) dan analisis pola (r=.60) daripada dengan subtes lainnya. Ini sangat berkorelasi dengan skor komposit (r=.74). Administrative and Interpretive Considerations = Karena semua item berada dalam format multiple-choice, mencetak isceasy pada melipat kertas dan memotong subrest. Perhatikan bagaimana penyidik menanggapi item. Apakah dia memahami petunjuk? Apakah dia bingung dengan tugas itu? Apakah dia merasa tugas itu terlalu abstrak? Apakah ia tampaknya ditantang oleh tugas itu? Bagian bawah mungkin sangat sulit dalam mengidentifikasi individu dengan keterampilan visualisasi yang sangat baik i. Quantitative
44 Subtes kuantitatif terdiri dari 40 masalah yang melingkarkan konsep-konsep kuantitatif. Benda - benda awal khususnya mencakup pencocokan dan penambahan; Item yang kemudian melibatkan sub traksi, divisi, perkalian, dan aljabar. Solusi memerlukan pemahaman (atau penggunaan) keordinalitas, bahasa matematika, perbandingan, penggunaan ruang, campuran, minat, dan logika. Konten Item bervariasi, termasuk seluruh nomor, objek, uang, fraksi, dan ukuran. Rationale = Rasionale yang disajikan untuk tes aritmatika WISC-R secara umum berlaku untuk tes kuantitatif SB FE. Namun, keterampilan yang diperlukan oleh bendabenda kuantitatif sebelumnya lebih kecil kemungkinannya untuk bergantung pada pendidikan formal daripada keterampilan yang diperlukan untuk mengurangi aritmatika. Item 1 sampai 3 dan 6sampai 8 pada subtest kuantitatif membutuhkan anak untuk membuat diskriminatif secara
45 intelektual dan muncul untuk mengukur kemampuan verbal soning. Factor Analytic Findings = Subtest kuantitatif adalah ukuran g yang baik (60 persen variasinya mungkin disebabkan oleh g). Yang subtest memiliki spesifikasi subtest yang cukup atau memadai pada semua usia dalam skala, kecuali pada usia 6 dan 18-23, di mana kekhuatan tidak memadai untuk memberikan penjelasan spesifie mengenai fungsi-fungsinya. Subtes kuantitatif berkontribusi secara signifikan atau secara substansial pada faktor penalaran/visualisasi Nonverbal di semua tingkat usia (Mdn load ing=.54). Ini juga memiliki daya pandang sederhana pada faktor pemahaman Verbal (Mdn loading= 4). Reliability and Correlational Highlights Kuantitatif adalah subtest yang dapat diandalkan (r=.88). Ini berhubungan lebih tinggi dengan seri nomor (r=.67) dan bangunan persamaan (r=.61) daripada dengan
46 subtes lainnya. Ini sangat berkorelasi dengan komposit skor (r=.82). Administrative and Interpretive Considerations = Seperti pada subtes aritmatika WISC-R, sangat berguna untuk menentukan alasan bagi kegagalan anak melalui prosedur test -oflimits. Anda dapat mengatakan, misalnya, "mari kita lewati ini. Ceritakan bagaimana kau memecahkan masalah.Kegagalan dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai operasi ilmu hitung hitung, konseptualisasi yang tidak memadai terhadap masalah, ketidakefisienan sementara atau kecemasan, rendahnya rasio, kecerobohan, atau kombinasi faktor-faktor. j. Number Series Number series terdiri dari 26 item. Lima sampai tujuh angka disusun secara logis, dan pemeriksaan harus menunjukkan (secara lisan atau tertulis) dua angka mana yang
47 akan muncul berikutnya dalam seri ini. Umur pengganti 7 sampai 23 tahun. Rationale = Number series mencakup penalaran yang logis dan konsentrasi sewaktu menggunakan bilangan. Solusi yang benar dapat melibatkan trialand-error, kegigihan, dan/atau fleksibilitas. Langkah-langkah paling ringan analogi penalaran dengan materi kuantitatif. Factor Analytic Findings = Number series adalah subtest dengan ukuran g yang baik (62 persen dari variasinya dapat diobati dengan g). Number series banyak berkontribusi banyak pada faktor penalaran/visualisasi Nonverbal di semua tingkatan usianya, dengan pengecualian usia 7 tahun, dimana memuat beban yang rendah (Mdn loading=.64). Reliability and Correlational Highlights = Number series adalah sub uji yang handal (r= 90). Ini berkorelasi lebih tinggi dengan kuantitatif (r=.67) dan Matrices (r=.66)
48 daripada dengan subtes lainnya. Ini juga sangat berkorelasi dengan nilai komposit (r=.82). Administrative and Interpretive Considerations = Number series mudah untuk mendapatkan skor. Perhatikan bagaimana hasil pemeriksaan untuk menjawab item. Apakah tanggapan diberikan dengan cepat atau lambat? Apakah pemeriksa tampak percaya diri atau cemas? Bagaimana kegagalan ditangani? Apakah tampilan feksional dalam beralih dari dari naik ke turun seri? Equation Buildings Subtest bangunan persamaan yang digunakan untuk usia 12 sampai 18-23, memiliki 18 item. Setiap item terdiri dari rangkaian empat sampai lima angka yang diikuti oleh tiga sampai empat tanda. Angkaangka dan tanda-tanda harus diatur ulang untuk membuat kalimat nomor benar. Rationale = Subtest equation buildings melibatkan bekerja dengan hubungan antara
49 angka. Subtest ini melibatkan logika, fexibility, dan uji coba dan error. Tugasnya adalah untuk memanipulasi tanda-tanda matematika dari operasi dan angka sehingga membentuk persamaan yang valid. Factor Analytic Findings = Subtest equation buildings adalah ukuran yang wajar dari g (45 persen dari variasinya dapat dikaitkan dengan g). Subtest memiliki banyak subtest spesifik di semua tingkat usia untuk memungkinkan penafsiran spesifik fungsi-fungsinya. Gedung persamaan banyak berkontribusi pada secara signifikan pada pertimbangan Nonverbal/visualisasi tor di semua tingkat usia (Mdn loading=.58). Reliability and Correlational Highlights = equation buildings adalah subtest yang dapat dihandalkan (r= 9). Ini berkorelasi lebih tinggi dengan seri nomor (r=.64) dan kuantitatif (r= 61) daripada dengan subtes lainnya. Ini berhubungan secara moder dengan skor komposit (r=.74). Administrative And Interpretive Considerations= Equation buildings relatif mudah untuk mendapatkan skor. Akan tetapi,