lain disebut dengan …. Setelah mempelajari pencegahan
A.Potensi bahaya kebakaran, peserta didik diharapakan mampu
B.Kecelakaan memahami kebakaran dan mencegah
C.Kebakaran terjadinya kebakaran, baik di sekolah maupun
D.Resiko di Industri
E. Cedera
2. Berikut ini yang bukan merupakan
sumber nyala api adalah ….
A. Rokok
B. Gesekan mekanis
C.Pemanasan berlebih
D.Reaksi enzim
E. Listrik statis
3. Di Indonesia jenis kebakaran dibedakan
menjadi … kelas
A.4
B. 5
C.6
D.7
A. 8
4. Media pemadam air tepat untuk
pemadaman kebakaran dengan jenis
material terbakar ….
A.Minyak
B. Listrik
C.Seng
D.Aluminium
E. kayu
5. Alat pemadam api ringan sebaiknya
dikontrol setiap … bulan sekali.
A.3
B. 4
C.5
D.6
E. 7
Dasar Hukum Penggunaan
PENDAHULUAN keselamatan yang digunakan oleh
Penggunaan alat pelindung diri pekerja untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuhnya dari kemungkinan
merupakan hak bagi setiap tenaga kerja dan adanya pemaparan potensi bahaya
merupakan tanggung jawab bagi perusahaan lingkungan kerja terhadap kecelakaan
untuk menyediakannya. Penggunaan alat dan penyakit akibat kerja. Sedangkan
pelindung diri telah diatur oleh pemerintah menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja
untuk melindungi hak-hak tenaga kerja. Alat DanTransmigrasinomor
pelindung diri merupakan metode PER.08/MEN/VII/2010 tentang alat
pengendalian bahaya yang paling akhir, pelindung diri, Alat Pelindung Diri
sehingga tidak secara sempurna mampu selanjutnya disingkat APD adalah suatu
melindungi tubuh tapi setidaknya mampu alat yang mempunyai kemampuan
meminimalisir tingkat keparahan yang untuk melindungi seseorang yang
mungkin terjadi fungsinya mengisolasi sebagian atau
seluruh tubuh dari potensi bahaya di
Gambar 6.1.Alat Pelindung Diri tempat kerja.
Sumber: http://mediak3.com/jenis-alat-pelindung-diri-k3-dan-fungsinya/
SementaraituSuma'mur
A. Definisi, Dasar Klasifikasi, Jenis Dan Fungsi menyampaiakan bahwa alat pelindung
Alat Pelindung Diri diri adalah alat-alat yang mampu
1. Definisi Alat Pelindung Diri memberikan perlindungan terhadap
Menurut Occupational Safety and bahaya-bahaya kecelakaan (Suma'mur,
Health Administration (OSHA) Personal 1991). Atau bisa juga disebut alat
Protective Equipment (PPE) atau alat kelengkapan yang wajib digunakan saat
pelindung diri (APD) didefinisikan bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja
sebagai alat yang digunakan untuk untuk menjaga keselamatan pekerja itu
melindungi pekerja dari luka atau sendiri dan orang di sekelilingnya.
penyakit yang diakibatkan oleh adanya
kontak dengan bahaya (hazards) di Dari berbagai definisi yang diatas
tempat kerja baik yang bersifat kimia, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
biologi, radiasi, fisik, elektrik maupun alat pelindung diri adalah alat yang wajib
mekanik digunakan tenaga kerja saat bekerja
Menurut Tarwaka Alat Pelindung Diri untuk melindungi diri dan mengurangi
(APD) ada la h sepera ng ka t ala t efek negatif daribahaya ditempat kerja.
2. Dasar Klasifikasi Alat Pelindung Diri
Alat pelindung diri wajib digunakan
oleh tenaga kerja. Alat-alat pelindung
diri yang digunakan harus disesuaikan
dengan potensi bahaya dan resiko
pekerjaan yang dihadapi sehingga
efektif melindungi tenaga kerja dari
berbagai bahaya yang mungkin terjadi.
Oleh karena itu alat pelindung diri
diklasifikasikan berdasarkan target
organ tubuh yang berpotensi terkena
bahaya atau timbulnya cedera. Potensi
bahayayangmungkinterjadiantaralain:
a. Mata alat pelindung diri berdasarkan
PER.08/MEN/VII/2010.
Potensi bahaya yang dapat a. Alat Pelindung Kepala
berpotensi mencederai mata antara
lain cipratan bahan kimia atau logam 1) Fungsi Alat pelindung kepala
cair, debu, katalis powder, proyektil, adalah alat pelindung yang
gas, uap dan radiasi berfungsi untuk melindungi kepala
dari benturan, terantuk, kejatuhan
b. Telinga atau terpukul benda tajam atau
benda keras yang melayang atau
Potensi bahaya yang mungkin meluncur di udara, terpapar oleh
terjadi pada telinga seperti suara radiasi panas, api, percikan bahan-
dengan tingkat kebisingan lebih dari bahan kimia, jasad renik (mikro
85 dB organisme) dan suhu yang ekstrim.
c. Kepala 2) Jenis alat pelindung kepala terdiri
dari helm pengaman ( safety
Potensi bahaya yang mungkin helmet), topi atau tudung kepala,
terjadi pada kepala seperti tertimpa penutup atau pengaman rambut,
benda jatuh, terbentur benda keras, dan lain-lain.
rambut yang terlilit akibat benda
berputar Gambar 6.2.Alat Pelindung Kepala
Sumber: https://katigaku.top/2018/12/06/fungsi-dan-jenis
d. Pernapasan
-alat-pelindung-diri/
Potensi bahaya yang mungkin
terjadi pada pernapasan seperti debu, b.A Alat Pelindung Mata dan Muka
uap, gas, kekurangan oksigen
Gambar 6.3. Alat Pelindung Mata dan Muka
e. Tubuh Sumber: http://healthsafetyprotection.com/wp-content/uploads
Potensi bahaya yang mungkin /2011/12/Alat-Pelindung-Mata-dan-Wajah.jpg
terjadi pada tubuh seperti temperatur
ekstrim, cuaca buruk, cipratan bahan
kimia atau logam cair, semburan dari
tekanan bocor dan penetrasi benda
tajam
f. Tangan dan Lengan
Potensi bahaya yang dapat
mencederai tangan dan lengan
diantaranya temperatur ekstrim,
benda tajam, tertimpa benda berat,
sengatan listrik, bahan kimia dan
infeksi kulit
g. Kaki
Potensi bahaya yang dapat
mencederai kaki, antara lain lantai
licin, lantai basah, benda tajam, benda
jatuh, cipratan bahan kimia, logam cair
dan abrasi
3. Fungsi dan Jenis Alat Pelindung Diri
Berikut ini adalah fungsi dan jenis
1) Fungsi alat pelindung mata dan d.AAlat Pelindung Pernapasan Beserta
muka adalah alat pelindung yang Perlengkapannya
berfungsi untuk melindungi mata
dan muka dari paparan bahan kimia Gambar 6.5. Alat Pelindung Pernapasan
berbahaya, paparan partikel- Sumber: http://electricalside.blogspot.com/2017/04/alat-alat-
partikel yang melayang di udara
dan di badan air, percikan benda- pelindung-diri-apd-1.html
benda kecil, panas, atau uap panas,
radiasigelombang 1) Fungsi alat pelindung pernapasan
elektromagnetik yang mengion beserta perlengkapannya adalah
maupun yang tidak mengion, alat pelindung yang berfungsi
pancaran cahaya, benturan atau untuk melindungi organ
pukulan benda keras atau benda pernapasan dengan cara
tajam. menyalurkan udara bersih dan
sehat dan/atau menyaring cemaran
2) Jenis Jenis alat pelindung mata dan bahan kimia, mikro-organisme,
muka terdiri dari kacamata partikel yang berupa debu, kabut
pengaman (spectacles), goggles, (aerosol), uap, asap, gas/ fume, dan
tameng muka (face shield), masker sebagainya.
selam, tameng muka dan kacamata
pengaman dalam kesatuan (full 2) J en is J en is a la t p e l i n du n g
face masker). pernapasan dan perlengkapannya
terdiri dari masker, respirator,
c. Alat Pelindung Telinga katrit, kanister, Re-breather, Airline
respirator, Continues Air Supply
Gambar 6.4. Alat Pelindung Telinga Machine=Air Hose Mask Respirator,
Sumber: http://electricalside.blogspot.com/2017/04/alat-alat- tangki selam dan regulator (Self-
pelindung-diri-apd-1.html Contained Underwater Breathing
Apparatus/ SCUBA), Self-Contained
1) Fungsi alat pelindung telinga Breathing Apparatus (SCBA), dan
adalah alat pelindung yang emergency breathing apparatus
berfungsi untuk melindungi alat
pendengaran terhadap kebisingan e.A Alat Pelindung Tangan
atau tekanan
Gambar 6.6. Alat Pelindung Tangan (Sumber: http://electricalsi
2) Jenis Jenis alat pelindung telinga de.blogspot.com/2017/04/alat-alat-pelindung-diri-apd-1.html)
terdiri dari sumbat telinga (ear
plug) dan penutup telinga (ear
muff).
1) Fungsi pelindung tangan (sarung kimia dan jasad renik, dan/atau
tangan) adalah alat pelindung yang bahaya binatang dan lain-lain.
berfungsi untuk melindungi tangan g.Pakaian Pelindung
dan jari-jari tangan dari pajanan api,
suhu panas, suhu dingin, radiasi Gambar 6.8. Pakaian Pelindung
elektromagnetik, radiasi mengion, Sumber: http://electricalside.blogspot.com/2017/04/alat-
arus listrik, bahan kimia, benturan,
pukulan dan tergores, terinfeksi zat alat-pelindung-diri-apd-1.html
patogen (virus, bakteri) dan jasad
renik. 1) Fungsi Pakaian pelindung berfungsi
untuk melindungi badan sebagian
2) Jenis pelindung tangan terdiri dari atau seluruh bagian badan dari
sarung tangan yang terbuat dari bahaya temperatur panas atau
logam, kulit, kain kanvas, kain atau dingin yang ekstrim, pajanan api
kain berpelapis, karet, dan sarung dan benda-benda panas, percikan
tangan yang tahan bahan kimia. bahan-bahan kimia, cairan dan
logam panas, uap panas, benturan
f. Alat Pelindung Kaki (impact) dengan mesin, peralatan
dan bahan, tergores, radiasi,
Gambar 6.7. Alat Pelindung Kaki b in a t a n g , m ik r o -o r g a n i s m e
Sumber: http://electricalside.blogspot.com/2017/04/alat- patogen dari manusia, binatang,
alat-pelindung-diri-apd-1.html tumbuhan dan lingkungan seperti
virus, bakteri dan jamur.
1) F un g si ala t pe l i nd u n g k ak i
berfungsi untuk melindungi kaki 2) Jenis pakaian pelindung terdiri dari
dari tertimpa atau berbenturan rompi (vests), celemek (apron/
dengan benda- benda berat, coveralls), Jacket, dan pakaian
tertusuk benda tajam, terkena pelindung yang menutupi sebagian
cairan panas atau dingin, uap panas, atau seluruh bagian badan.
terpajan suhu yang ekstrim, terkena
bahan kimia berbahaya dan jasad h. Alat Pelindung Jatuh Perorangan
renik, tergelincir.
Gambar6.9. SabukPengaman (Sumber: http://electricalside.
2) Jenis pelindung kaki berupa sepatu blogspot.com/2017/04/alat-alat-pelindung-diri-apd-1.html)
keselamatan pada pekerjaan
peleburan, pengecoran logam,
industri, kontruksi bangunan,
pekerjaan yang berpotensi bahaya
peledakan, bahaya listrik, tempat
kerja yang basah atau licin, bahan
1) Fungsi alat pelindung jatuh di atas air atau dipermukaan air agar
perorangan berfungsi membatasi terhindar dari bahaya tenggelam
gerak pekerja agar tidak masuk ke dan atau mengatur keterapungan
tempat yang mempunyai potensi (buoyancy) pengguna agar dapat
jatuh atau menjaga pekerja berada berada pada posisi tenggelam
pada posisi kerja yang diinginkan (negative buoyant) atau melayang
dalam keadaan miring maupun (neutral buoyant) di dalam air.
tergantung dan menahan serta
membatasi pekerja jatuh sehingga 2) Jenis pelampung terdiri dari jaket
tidak membentur lantai dasar. keselamatan (life jacket), rompi
keselamatan (life vest), rompi
2) J enis a la t p e l i n d u n g ja tu h pengatur keterapungan (Bouyancy
perorangan terdiri dari sabuk
pengaman tubuh ( harness) , Control Device)
karabiner, tali koneksi (lanyard), tali
pengaman (safety rope), alat B. Dasar Hukum Penggunaan Alat Pelindung
penjepit tali (rope clamp), alat
penurun (decender), alat penahan Diri
jatuh bergerak (mobile fall arrester),
dan lain-lain. Pemerintah telah membuat peraturan
yang menjadi dasar hukum untuk
i. Pelampung penggunaan alat pelindung diri, agar bisa
melindungi hak-hak tenaga kerja. Peraturan
Gambar 6.10. Pelampung tersebut antara lain:
Sumber: https://tokoonline88.com/jual-jaket-pelampung-cara-
aman-berada-di-air/ 1. Undang-undang No. 1 tahun 1970.
1) Fungsi pelampung berfungsi a. Pasal 3 ayat (1) butir f: Memberikan
melindungi penggunayang bekerja Alat-alat Perlindungan Diri pada para
pekerja.
b. Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus
d iw a j ib k a n m e n u n j u k k a n d a n
menjelaskan pada tiap tenaga kerja
baru tentang APD bagi Tenaga Kerja
yang bersangkutan
c. Pasal 12 butir b: Dengan peraturan
perundangan diatur kewajiban dan
atau hak tenaga kerja untuk memakai
APD yang diwajibkan.
d. Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan
menyediakan secara cuma-cuma APD
yang diwajibkan pada pekerja dan
orang lain yang memasuki tempat
kerja.
2. Permenakertrans No. Per. 01/Men/1981
a. Pasal 4 ayat ( 3) menyebutkan
kewajiban pengurus menyediakan
secara cuma-cuma APD yang
diwajibkan penggunaannya oleh
tenaga kerja yang berada dibawah
pimpinannya untuk mencegah berbahaya yang dapat menimbulkan
Penyakit Akibat Kerja (PAK). kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
3. Permenakertrans No. Per. 03/Men/1982 2. Dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan,
a. Pasal 2 menyebutkan memberikan diperdagangkan, diangkut atau disimpan
bahan atau barang yang dapat meledak,
nasehat mengenai perencanaan dan mudah terbakar, korosif, beracun,
pembuatan tempat kerja, pemilihan menimbulkan infeksi, bersuhu tinggi
alat pelindung diri yang diperlukan atau bersuhu rendah;
dan gizi serta penyelenggaraan
makanan ditempat kerja 3. Dikerjakan pembangunan, perbaikan,
4. Permenakertrans No. Per. 08/Men/2010 perawatan, pembersihan atau
pembongkaran rumah, gedung atau
a. Pasal 2 ayat (1) Pengusaha wajib bangunan lainnya termasuk bangunan
menyediakan APD bagi pekerja/buruh perairan, saluran atau terowongan di
di tempat kerja, ayat (2) APD harus bawah tanah dan sebagainya atau
sesuai dengan Standar Nasional dimana dilakukan pekerjaan persiapan;
Indonesia (SNI) atau standar yang
berlaku, ayat (3) APD wajib diberikan 4. D i l a k u k a n u s a h a p e r t a n i a n ,
oleh pengusaha secara cuma-cuma. perkebunan, pembukaan hutan,
pengerjaan hutan, pengolahan kayu atau
b. Pasal 3 Ayat (1) APD sebagaimana hasil hutan lainnya, peternakan,
dimaksud dalam Pasal 2 meliputi: perikanan dan lapangan kesehatan;
1) Pelindung kepala; 5. Dilakukan usaha pertambangan dan
pengolahan batu-batuan, gas, minyak,
2) Pelindung mata dan muka;
3) Pelindung telinga; panas bumi, atau mineral lainnya, baik di
4) Pelindung pernapasan beserta permukaan, di dalam bumi maupun di
perlengkapannya; dasar perairan;
5) Pelindung tangan; dan/atau 6. Dilakukan pengangkutan barang,
binatang atau manusia, baik di daratan,
6) Pelindung kaki. melalui terowongan, di permukaan air,
dalam air maupun di udara;
Ayat (2) Selain alat pelindung diri
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), 7. Dikerjakan bongkar muat barang
termasuk alat pelindung diri: pakaian muatan di kapal, perahu, dermaga, dok,
pelindung, alat pelindung jatuh stasiun, bandar udara dan gudang;
perorangan dan/atau, pelampung
8. Dilakukan penyelaman, pengambilan
C. Tempat Kerja Wajib Alat Pelindung Diri benda dan pekerjaan lain di dalam air;
Alat pelindung diri wajib disediakan oleh 9. Dilakukan pekerjaan pada ketinggian di
perusahaan, untuk melindungi tenaga atas permukaan tanah atau perairan;
kerjanya.Berdasarkan
PER.08/MEN/VII/2010 pasal 4 ayat 1, alat 10. Dilakukan pekerjaan di bawah tekanan
pelindung diri wajib digunakan ditempat udara atau suhu yang tinggi atau
rendah;
kerja dimana: 11. D i l a k u k a n p e k e r j a a n
1. D i b u a t , d i c o b a , d i p a k a i a t a u yangmengandung bahaya tertimbun
dipergunakan mesin, pesawat, alat tanah, kejatuhan, terkena pelantingan
perkakas, peralatan atau instalasi yang benda, terjatuh atau terperosok,
hanyut atau terpelanting;
12. Dilakukan pekerjaan dalam ruang pengaman) tidak boleh dilepas dari
terbatas tangki, sumur atau lubang; topi.
13. Terdapat atau menyebar suhu, 5) Bila rusak, helm pengaman
kelembaban, debu, kotoran, api, asap, dan/atau system suspensi harus
gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau diganti.
radiasi, suara atau getaran;
6) He lm p e l i n d u n g ya ng a kan
14. D i l a k u k a n p e m b u a n g a n a t a u dip e r guna k a n sa a t be k e rja
pemusnahan sampah atau limbah; mengikuti standar ANSI Z89-11986
15. Dilakukan pemancaran, penyiaran b.C Cara Penggunaan
atau penerimaan telekomunikasi
radio, radar, televisi, atau telepon; 1) Pilihlah helm dengan ukuran yang
sesuai dengan kepala pemakainya
16. Dilakukan pendidikan, pembinaan,
percobaan, penyelidikan atau riset 2) Gunakan helm pelindung sesuai
yang menggunakan alat teknis; dengan potensi bahaya yang
dihadapi.
17. Dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan,
disimpan, dibagi-bagikan atau 3) Pastikan kondisi helm pelindung
disalurkan listrik, gas, minyak atau air; dalam keadaan baik dan siap pakai
dan
2. Kacamata (Spectacles/Goggles)
18. Diselenggarakan rekreasi yang
memakai peralatan, instalasi listrik a. Spesifikasi
atau mekanik.
1) Tahan terhadap api
D. Spesifikasi dan Cara Penggunaan Alat
2) Tahan terhadap lemparan atau
Pelindung Diri percikan benda kecil
1. Alat Pelindung Kepala 3) Lensa tidak boleh mempunyai efek
distorsi
a. Spesifikasi
4) M a m p u m e n a h a n r a d i a s i
1) Pelindung kepala yang dirancang gelombang elektromagnetik pada
untuk mengurangi bahaya kejutan gelombang panjang tertentu
listrik harus dikenakan oleh pekerja
saat berada dekat konduktor listrik b.C Cara Pemakaian
yang dapat mengenai kepala.
1) Pilihlah kacamata yang sesuai
2) Area hard hat (wajib menggunakan dengan ukuran small, medium atau
helm pengaman tertentu) termasuk large.
lapangan eksplorasi dan produksi,
ruang mesin, dermaga, dll. 2) Buka kacamata, lekatkan bagian
tengah kacamata pada punggung
3) P e r m u k a a n lu a r d a r i h e lm hidung
pengaman tidak boleh dilem, dibor,
dipotong, rusak atau dimodifikasi 3) Tempelkan lensa kacamata, kaitkan
dengan cara apapun yang dapat kacamata pada daun telinga
mempengaruhi kesatuan
strukturnya. 4) Usahakan agar mata dan sekitarnya
be n a r -be na r t e r tu tup o le h
4) Sistem suspensi (plastik penyangga kacamata
yang berada di dalam helm
3. Tameng Muka (Face Shield)
a. Spesifikasi
1) Tahan api
12. Dilakukan pekerjaan dalam ruang pengaman) tidak boleh dilepas dari
terbatas tangki, sumur atau lubang; topi.
13. Terdapat atau men y e b a r suhu, 5) B i la r u s a k , h e lm p e n g a m a n
kelembaban, debu, kotoran, api, asap, dan/atau system suspensi harus
gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau diganti.
radiasi, suara atau getaran;
6) H e l m p e l i n d u n g y a n g a k a n
14. D i l a k u k a n p e m b u a n g a n a t a u dipergunakan saat bekerja
pemusnahan sampah atau limbah; mengikuti standar ANSI Z89-11986
15. Dilakukan pemancaran, penyiaran atau b.C Cara Penggunaan
penerimaan telekomunikasi radio,
radar, televisi, atau telepon; 1) Pilihlah helm dengan ukuran yang
sesuai dengan kepala pemakainya
16. Dilakukan pendidikan, pembinaan,
percobaan, penyelidikan atau riset 2) Gunakan helm pelindung sesuai
yang menggunakan alat teknis; dengan potensi bahaya yang
dihadapi.
17. Dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan,
disimpan, dibagi- bagikan atau 3) Pastikan kondisi helm pelindung
disalurkan listrik, gas, minyak atau air; dalam keadaan baik dan siap pakai
dan
2. Kacamata (Spectacles/Goggles)
18. D i s e l e n g ga r a k a n rekreasi yang
memakai peralatan, instalasi listrik a. Spesifikasi
atau mekanik.
1) Tahan terhadap api
D. Spesifikasi dan Cara Penggunaan Alat
2) Tahan terhadap lemparan atau
Pelindung Diri percikan benda kecil
1. Alat Pelindung Kepala 3) Lensa tidak boleh mempunyai efek
distorsi
a. Spesifikasi
4) M a m p u m e n a h a n r a d i a s i
1) Pelindung kepala yang dirancang gelombang elektromagnetik pada
untuk mengurangi bahaya kejutan gelombang panjang tertentu
listrik harus dikenakan oleh pekerja
saat berada dekat konduktor listrik b.C Cara Pemakaian
yang dapat mengenai kepala.
1) Pilihlah kacamata yang sesuai
2) Area hard hat (wajib menggunakan dengan ukuran small, medium atau
helm pengaman tertentu) termasuk large.
lapangan eksplorasi dan produksi,
ruang mesin, dermaga, dll. 2) Buka kacamata, lekatkan bagian
tengah kacamata pada punggung
3) P e r m u k a a n l u a r d a r i h e l m hidung
pengaman tidak boleh dilem, dibor,
dipotong, rusak atau dimodifikasi 3) Tempelkan lensa kacamata, kaitkan
dengan cara apapun yang dapat kacamata pada daun telinga
mempengaruhi kesatuan
strukturnya. 4) Usahakan agar mata dan sekitarnya
benar-benar tertutup oleh
4) Sistem suspensi (plastik penyangga kacamata
yang berada di dalam helm
3. Tameng Muka (Face Shield)
a. Spesifikasi
1) Tahan api
2) Terbuat dari bahan gelas atau gelas b.C Cara Penggunaan
yang dicampur dengan laminasi
aluminium yang bila pecah tidak 1) Memilih ukuran masker yang sesuai
menimbulkan bagian-bagian yang dengan ukuran anthropometri
tajam tubuh pemakai, misalnya: panjang
muka, lebar muka, lebar mulut,
3) Terbuat dari bahan plastik dengan panjang tulang hidung, tonjolan
bahan dasar selulosa asetat, akrilik, hidung.
polikarbonat atau all digikol
2) Periksa lebih dahulu, apakah
karbonat respirator dalam keadaan baik,
tidak rusak, dan komponenya masih
b.C Cara Pemakaian dalam keadaan baik.
1) Pilih ukuran penutup muka sesuai 3) Jika terdapat komponen yang tidak
dengan besarnya lingkar kepala berfungsi, maka perlu diganti lebih
dahulu dengan yang baru dan baik.
(small, medium, large)
4) Pilih jenis filter atau catridge atau
2) Periksa bagian luar dan bagian canister yang sesuai dengan
penutup muka, apakah sesuai kontaminanya.
dengan spesifikasinya, apakah
tudungdalam keadaan yang baik, 5) Pasang filter atau catridge atau
tidak rusak dan bersih canister dengan seksama, agar tidak
terjadi kebocoran.
3) Kedorkan klep pengatur untuk
mempererat kedudukan topi 6) Singkirkan rambut yang menutupi
pengaman, tudung atau penutup bagian muka, potong jenggot
rambut. sependek mungkin.
4) Pakai topi pengaman (tudung atau 7) Pasang atau kenakan gigi palsu, bila
penutup rambut eratkan dikepala pekerja menggunakan gigi palsu
sehingga terasa pas dengan cara pakailah respirator dengan cara
mengatur klep pengatur yang sesuai dengan petunjuk
operasional yang ada pada setiap
5) Atur posisi penutup muka sehingga respirator.
menutup seluruh permukaan wajah
8) Gerakan kepala, untuk memastikan
6) Kencangkan kembali klep pengatur. bahwa tidak akan terjadi kebocoran
apabila pekerja bekerja sambil
4. Masker dan Alat Pelindung Pernapasan bergerak.
a. Spesifikasi 5. Sumbat telinga (Ear Plug)
1) Tentukan jenis masker dan jenis a. Spesifikasi
respirator yang sesuai dengan
kebutuhan pekerjaan berdasarkan 1) Sumbat telinga yang baik dapat
jenis dan kadar bahan pencemar menahan atau mengabsorbsi bunyi
yang ada serta dievaluasi tingkat atau suara dengan frekuensi
bahayanya tertentu saja, sedangkan bunyi atau
suara dengan frekuensi untuk
2) Bahanmaskerbisaterbuatdarikain, pembicaraan tidak terganggu.
plastik ataupun kertas, bisa sekali
sekali pakai ataupun digunakan 2) Biasanya terbuat dari karet, plastik,
berkali-kali lilin atau kapas
3) Bahan filter respirator bisa terbuat
dari plastik dan karet
3) Harus mampu mereduksi suara ukurannya sesuai dengan diameter
frekuensi tinggi (4000 dba) yang atau lebar daun telinga
masuk lubang telinga
2) Pastikan bahwa posisi cup penutup
b.C Cara Pemakaian benar-benar melingkupi daun
telinga baik kiri maupun kanan,
1) Pilih ear plug yang terbuat dari sesuaikan dengan pengatur
bahan yang bias menyesuaikan panjang pendeknya pengikat
dengan bentuk telinga. Biasanya kepala (head band)
terbuat darikaretatauplastik lunak
3) Gerak-gerakkan kepala keatas dan
2) Pilih bentuk dan ukuran yang sesuai ke bawah, samping, kesamping kiri
dengan bentuk dan ukuran dari dan kesampimg kanan, buka dan
seluruh telinga si pemakai tutup mulut, untuk memastikan
bahwa sumbat telinga terpakai
3) Cek sumbat telinga apakah secara secara sempurna
fisik dalam keadaan baik dan bersih
7. Alat Pelindung Kaki
4) Tarik daun telinga ke belakang,
kemudian masukkan sumbat a. Spesifikasi
telinga ke lubang telinga, hingga
benar-benar menutup seluruh 1) Pelindung kaki harus dikenakan
lubang telinga oleh pekerja saat bekerja di area
dimana terdapat bahaya cedera
5) Gerak-gerakkan kepala keatas dan kakiyang disebabkan karena benda
ke bawah, samping, kesamping kiri jatuh atau menggelinding atau
dan kesampimg kanan, buka dan benda yang menembus sol, serta
tutup mulut, untuk memastikan area dimana kaki pekerja terpapar
bahwa sumbat telinga terpakai oleh potensi bahaya listrik.
secara sempurna
2) Saat bereaksi pada tumpahan atau
6. Penutup Telinga (Ear Muf) buangan zat-zat yang berbahaya,
sepatu yang tahan pada bahan
a. Spesifikasi kimia harus dikenakan.
1) penutup telinga terdiri atas 3) Sepatu keselamatan harus tersedia
sepasang cup dan sebuah sabuk dalam jenis yang sangat beragam
kepala (head band) dengan berbagai keistimewaan
termasuk baja pelindung jari, sol
2) Cup berisi cairan atau busa (foam) tahan oli, pelindung kaki dan bahan
yang berfungsi untuk menyerap yang tidak menimbulkan percikan
suara yang frekuensinya tinggi api.
3) Pada umumnya penutup telinga 4) Semua sepatu pelindung kaki akan
mampu mereduksi suarafrekuensi mengikuti ANSI Z41-1991 atau
2.800 – 4.000 hz sebesar 35 – 45 Standar Nasional Indonesia.
dba
b.C Cara Pemakaian
4) Tutup telinga harus meeduksi suara
yang masuk ke lubang telinga 1) Pilihlan alat pelindung kaki sesuai
minimal sebesar x – 85 dba dengan potensi bahaya dihadapi
perja
b.C Cara Pemakaian
2) Kenakan pelindung kaki dengan
1) P ilih p e n ut u p t el in g a yang
ukuran pas kerutan, ujung lengan baju panjang
pekerja harus bermanset, dan
3) Bila memiliki rekat, rekatkan bagian lengan sarung tangan
pengatnya, bila menggunakan tali berada didalam manset atau
maka ikatkan bentuk simpul didalam kerutan. Tidak disarankan
memasukkan ujung lengan baju
8. Alat Pelindung Tangan (Hand Gloves) panjang ke dalam sarung tangan.
a. Spesifikasi 9. Pakaian Pelindung
1) Harus sesuai antara potensi bahaya a. Spesifikasi
dan bahan sarung tangan yang
dikenakan pekerja 1) Pakaian pelindung dari kulit untuk
tenaga kerja yang mengerjakan
2) Sarungtangankulitataubertelapak pengelasan
kulit saat bekerja menangani tali
kawat. 2) Pakaian pelindung untuk pemadam
kebakaran
3) Sarung tangan kanvas tepat
digunakan saat menangani pipa. 3) Pakaian pelindung untuk pekerja
yang terpajan radiasi tidak mengion
4) Sarung tangan butyl, nitrile atau
karet neoprene saat menangani 4) Pakaian pelindung untuk pekerja
asam, soda api, abu soda, calcium yang terpajan radiasi mengion
chloride, dll.
5) Pakaian pelindung terbuat dari
5) S a r u n g ta n g a n k a r e t te pa t plastik, untuk tenaga kerja yang
d ig u n a k a n s a a t m e la k u k a n bekerja kontak dengan bahan kimia
pekerjaan listrik.
b.FFaktor penentu untuk pakaian
6) Sarung tangan tahan panas saat pelindung terhadap bahan kimia
menangani. selang uap atau
peralatan panas. 1) Potensi bahaya yang terkait dengan
bahan kimia yang mungkin akan
7) Sarung tangan tahan Hydrocarbon, ditemui (contoh : korosif, racun atau
seperti sarung tangan nitrile saat reaksi alergi).
menggunakan minyak tanah,
mineral spirit, cairan pelarut 2) Lama dan karakteristik kontak yang
standar, atau alat pembersih lain mungkin terjadi (contoh: berapa
lama kontak terjadi dan bagaimana
b.C Cara Pemakaian terjadinya).
1) Pilih jenis alat pelindung tangan 3) Bagian tubuh yang mungkin
yang sesuai dengan potensi bahaya terkena (tangan, kaki, lengan, dada,
wajah, dl1)
2) Pilih sarung tangan yang sesuai
dengan ukuran tangan penakai 4) K a r a k ter is t ik da ya tem bu s ,
degradasi dan penetrasi dari kain.
3) Masukkan tangan yang bagian
pergelangan tangannnya 5) Sifat fisik dari kain pelindung
bermanset atau berkerut, ujung- (kelenturan, ketahanan terhadap
ujung lengan baju pekerja masuk tusukan dan goresan, berat,
kedalam manset atau kerutan perlindungan, suhu, dll).
sarung tangan, kemudian manset
dikancingkan dan dirapikan 6) Dapat dibuang (sekali pakai) atau
tidak dapat dibuang (pemakaian
4) Sarung tangan tanpa manset atau berulang-ulang)
c. Cara Pemakaian sedekat mungkin dibawah
permukaan tempat bekerja dengan
1) Pilih jenis pakaian pelindung yang praktis. Tapi tidak lebih dari 7.5
sesuai dengan potensi bahaya yang meter dibawah tempat kerja
dihadapi
E. Syarat Penentuan, Pemeliharaan, dan
2) Pilih ukuran yang sesuai dengan Penyimpanan Alat Pelindung Diri
ukuran tubuh pemakainya
1. Syarat Penentuan Alat Pelindung Diri
3) Cek keadaan fisiknya, apakah dalam
keadaan rusak dan lengkap Menurut pendapat Tarwaka (2008),
komponen-komponenya alat pelindung diri yang baik harus
memenuhi persyaratan berikut ini:
4) Kenakan pakaian pelindung dan
kancingkan dengan seksama a. Alat pelindung diri harus mampu
memberikan perlindungan efektif
5) Gerak-gerakkan anggota badan, pada pekerja atas potensi bahaya yang
untuk memastikan apakah pakaian dihadapi di tempat kerja.
pelindung terpa ka i denga n
nyaman. b. Alat pelindung diri mempunyai berat
yang seringan mungkin, nyaman
10. Jaring Pengaman dipakai dan tidak merupakan beban
tambahan bagi pemakainya.
a. Spesifikasi
c. Bentuk cukup menarik, sehingga
1) Ukuran lubang tidak lebih dari 15 pekerja tidak malu memakainya.
cm kali 15 cm.
d. Tidak menimbulkan gangguan kepada
2) Jaring pengaman harus memenuhi pemakainya, baik karena jenis
standar kinerja yang telah disetujui, bahayanya maupun kenyamanan
yaitu ketahanan benturan dalam pemakaian.
minimum 17.500 foot pounds
sesuai ketentuan yang dinyatakan e. Mudah untuk dipakai dan dilepas
oleh pabrik dan harus memiliki kembali.
label bukti pengujian. Tepi tali-tali
harus memiliki kekuatan minimum f. Tidak mengganggu penglihatan,
dapat menahan beban sebesar pendengaran dan pernapasan serta
2.270 kg gangguan kesehatan lainnya pada
waktu dipakai dalam waktu yang cukup
b.C Cara Penggunaan lama.
1) Jaring pengaman harus disediakan g. Tidak mengurangi persepsi sensori
bila tempat bekerja berada di da la m m en er im a ta n da - ta n da
ketinggian 7.5 meter (atau lebih) peringatan.
dari atas tanah, air atau permukaan
lain dimana penggunaan anjungan h. Suku cadang alat pelindung diri yang
kerja dengan pagar pengaman atau bersangkutan cukup tersedia di
tangga, perancah, lantai sementara, pasaran.
tali pengaman atau tali penolong
tidak mungkin digunakan. i. Mudah disimpan dan dipelihara pada
saat tidak digunakan
2) J a r i n g p e n g a m a n h a r u s
dibentangkan 2.4 meter lebih dari j. Alat pelindung diri yang dipilih harus
tepi permukaan kerja dimana sesuai standar yang ditetapkan.
pekerja berada dan harus dipasang
Sedangkan menurut Balai Hiperkes,
persyaratannya meliputi:
a. Alat Pelindung Diri (APD) harus dapat tangan, kain/kulit/karet dan lain-lain.
memberikan perlindungan yang
adekuat terhadap bahaya yang spesifik c. Penggantian cartirgde atau canister
atau bahaya-bahaya yang dihadapi pada respirator setelah dipakai
oleh tenaga kerja. beberapa kali.
b. Berat alatnya hendaknya seringan d. Untuk penyimpanan APD diperlukan
mungkin, dan alat tersebut tidak adanya beberapa syarat yaitu:
menyebabkan rasa ketidaknyamanan
yang berlebihan. 1) Tempat penyimpanan yang bebas
dari debu, kotoran, dan tidak terlalu
c. Alat harus dapat dipakai secara lembab, serta terhindar dari gigitan
fleksibel. binatang.
d.Bentuknya harus cukup menarik. 2) P e n y i m p a n a n h a r u s d i a t u r
sedemikian rupa sehingga mudah
e. Alat pelindung tahan untuk pemakaian diambil dan dijangkau oleh pekerja
yang lama. dan diupayakan disimpan di almari
khusus alat pelindung diri
f. Alat tidak menimbulkan bahaya-
bahaya tambahan bagi pemakainya, Perawatan dan pemeliharaan Alat
yang dikarenakan bentuknya yang pelindung diri seperti yang tertulis
tidak tepat atau karena salah dalam dalam prosedur pengendalian alat
penggunaanya. pelindung diri meliputi:
g. Alat pelindung harus memenuhi a. Alat Pelindung Kepala, penyediaan
standar yang telah ada. tempat penyimpanan untuk pelindung
kepala merupakan bagian penting,
h. Alat tersebut tidak membatasi gerakan agar mudah dalam penggunaan.
dan presepsi sensoris pemakainya. Dengan adanya tempat penyimpanan
maka inventarisasi pelindung kepala
i. Suku cadangnya mudah didapat guna lebih mudah dilakukan. Tempat
mempermudah pemeliharaannya penyimpanan harus selalu dalam
keadaan bersih, kering dan teratur.
2. Pemeliharaan dan Penyimpanan Alat Gunakan lemari rak dan berpintu untuk
Pelindung Diri menjaga alat pelindung kepala tetap
dalam keadaan tersusun rapi dan
Alat pelindung diri (APD) yang ada bersih, Bersihkan bagian-bagian
harus dirawat dengan baik untuk penutup dengan cairan pembersih dan
mencapai masa pemakaian yang pastikan pengikat leher dalam
maksimal da r i APD ya ng telah keadaan baik dan kencang.
dipersyaratkan, maka tenaga kerja dan
manajemen wajib memelihara alat b. Alat Pelindung Mata, penyediaan
pelindung diri yang telah disediakan. tempat pnyimpanan untuk pelindung
Secara garis besar menurut Tarwaka, mata merupakan bagian penting,
perawatan alat pelindung diri dapat karena memudahkan inventarisasi
dilakukan dengan cara: pelindung mata dan mudah dijangkau
saat dibutuhkan oleh karyawan.
a. Penjemuran di panas matahari untuk Jagalah agar tempat penyimpanan
menghilangkan bau dan mencegah selalu dalam keadaan bersih, kering
tumbuhnya jamur dan bakteri. dan teratur. Gunakan lemari rak dan
b. Pencucian dengan air sabun untuk
plindung diri seperti helm, kacamata,
earplug yang terbuat dari karet, sarung
berpintu untuk menjaga alat pelindung persediaan udara atau oksigen
mata dalam keadaan tersusun rapi dan masih mencukupi. Klep-klep,
bersih, bersihkan secara rutin bagian regulator dan komponen-
lensa dengan kain lembut dan pastikan komponen lainnya perlu juga dicek
freme serta pengikat dalam keadaan secara berkala. Jika tidak berfungsi
baik serta kencang. Bila lensa mulai harus segera diganti dengan yang
buram, sebaiknya segera ganti dengan baru dalam kondisi bersih dan
yang baru kering, dalam almari rak yang
berpintu
c. Alat Pelindung Pernafasan
d. Alat Pelindung Tangan terbagi menjadi
1) Masker untuk yang sekali pakai 2 (dua). Pelindung tangan sekali pakai
(disposal) bisa langsung dibuang (disposal) bisa dibersihkan dulu dan
ditempat yang sudah disediakan
oleh perusahaan. Sedangkan untuk langsung dibuang ditempat yang
masker yang bisa digunakam lebih sudah ditentukan oleh perusahaan.
dari sekali, sebaiknya dibagikan Ada pula pelindung tangan yang bisa
secara personal, tidak digunakan dipakai berkali-kali yang harus dijaga
secara bergsantian. Bisa dicuci atau kebersihannya dengan dicuci. Selain
diber s ih k a n s es u a i den g a n itu ada beberapa jenis pelindung
keterangan penggunaan produk. tangan yang harus dicuci dan
Disimpan dalam kondisi kering, disterilkan sebelum digunakan
diberi label nama atau kode lainnya kembali, namun pelindung tangan
agar tidak tertukar dalam yang diproses kembali dengan
penggunaannya. disterilkan sebaiknya tidak dipakai
ulang lebih dari 3 ( tiga) kali,
2) Respirator disimpan Agar respirator pemprosesan berulang akan
dapat berfungsi dengan baik dan memperbesar terjadinya lubang pada
benar serta dapat digunakan pelindung tangan, oleh karena itu
dalam waktu yang relatif lama, setiap kali pencucian dilakukan
makarespiratorperlu pemilihan terhadap pelindung tangan
pemeliharaan atau perawatan yang bocor atau pelindung tangan
secara teratur, sebagai berikut: yang telah diproses untuk ketiga
setiap kali setelah dipakai, kalinya harus dibuang karena tidak
respirator harus dibersihkan layak pakai. Pelindung tangan
(dicuci) kemudian dikeringkan, disimpan ditempat yang kering dan
apabila suatu respirator terpaksa bersih
digunakan oleh orang lain, maka
harus dicucihamakan (disterilkan) e.BBaju Pelindung, setiap kali pencucian
terlebih dahulu, beri tanda setiap baju pelindung yang kotor harus
respirator dengan nama diberitahukan kepada petugas
pemakainya. Setelah respirator pencucian meliputi bahan, jenis, dan
bersih dan kering, simpan dalam cara melakukan pembersihannya.
loker yang bersih, kering dan Baju pelindung tidak boleh dibawa ke
tertutup. tangki- tangki atau luar tempat kerja, tempat
silinder-silinder udara atau penyimpanan berupa lemari dan
oksigen harus dicek secara gantungan harus d i s e d i a k a n u n t
berkala, untuk mengetahui bahwa u k m e n c e g a h pencemaran dari
pakaian pribadi, baju pelindung harus
segera dibersihkan
apabila terkena kotoran. Baju padat dalam wadah atau container
pelindung disimpan dalam kondisi terbuka.
kering dan bersih, bisa dilipat ataupun
digantung. Periksa selalu kondisi baju (belum ada)
pelindung, ganti yang baru bila
kondisinya sudah tidak layak pakai
atau terjadi kerusakan yang tidak
dapat diperbaiki.
f. Alat Pelindung Kaki harus selalu
diper iks a nom or , uk ura n da n
kualitasnya. Tempat penyimpanan
berupa lema r i da n ra k ha rus
disediakan, pelindung kaki harus
segera dibersihkan apabila terkena
kotoran, dan disimpan dalam kondisi
bersih dan kering, bila perlu gunakan
gel sepatu untuk mengurangi
kelembapan sehingga terhindar dari
jamuran
g. Alat Pelindung Telinga harus selalu
berada di lokasi dengan tingkat
kebisingan tinggi, pemeliharaan dan
pengujian fungsi secara rutin harus
selalu dilakukan untuk memberikan
perlindungan yang berhasil guna
terhadap kondisi kerja yang
menimbulkan gangguan pada fungsi
pendengaran, bila ear muft sudah
longgar segera diganti dengan yang
baru, untuk meyakinkan reabilitas
pelindung telinga harus selalu
diperiksa secara teratur. Baik sebelum
setiap pembersihan, selama dan
setelah setiap pembersihan.
Pelindung telinga disimpan pada
tempat yang bersih dan kering.
h. Sabuk Pengaman Sebelum digunakan
kedua sabuk dan tali harus diperiksa
untuk memastikan bahwa tidak ada
benang kelim yang putus, sobekan dan
karatan, sabuk pengaman harus
disimpan dalam keadaan tergantung
pada tempat kering dan bersirkulasi
udara yang baik, tali pengikat harus
disimpan dalam keadaan tergulung
(belum ada) cedera. Jenis alat pelindung diri antara lain:
alat pelindung kepala, alat pelindung mata dan
muka, alat pelindung telinga, alat pelindung
tangan, alat pelindung kaki, pakaian pelindung,
alat pelindung jatuh perorangan, pelampung.
Setelah mempelajari materi tentang alat Alat pelindung diri yang baik harus
pelindung diri, kerjakan soal berikut ini! memenuhi persyaratan berikut ini: alat
1. Jelaskan yang dimaksud dengan alat pelindung diri harus mampu memberikan
pelindung diri perlindungan efektif pada pekerja atas potensi
bahaya yang dihadapi di tempat kerja; alat
2. Sebutkan 8 potensi bahaya yang pelindung diri mempunyai berat yang seringan
mungkin timbul berkaitan dengan organ mungkin, nyaman dipakai dan tidak merupakan
tubuh tenaga kerja
beban tambahan bagi pemakainya; bentuk
3. Sebutkan jenis alat pelindung diri cukup menarik, sehingga pekerja tidak malu
berdasarkan PER.08/MEN/VII/2010. memakainya; tidak menimbulkan gangguan
4. Sebutkan tempat kerja wajib alat kepada pemakainya, baik karena jenis
bahannya maupun kenyamanan dalam
pelindung diri
pemakaian; mudah untuk dipakai dan dilepas
5. J e l a s k a n s p e s i f i k a s i d a n c a r a kembali; tidak mengganggu penglihatan,
penggunaan alat pelindung diri berikut pendengaran dan pernapasan serta gangguan
ini! kesehatan lainnya pada waktu dipakai dalam
waktu yang cukup lama; tidak mengurangi
a. Alat pelindung kepala
b.Ear plug persepsi sensoridalammenerima tanda-tanda
peringatan; suku cadang alat pelindung diri
yang bersangkutan cukup tersedia di pasaran;
mudah disimpan dan dipelihara pada saat tidak
digunakan; alat pelindung diri yang dipilih
Menurut Occupational Safety and Health harus sesuai standar yang ditetapkan.
Administration (OSHA) Personal Protective
Equipment (PPE) atau alat pelindung diri (APD)
didefinisikan sebagai alat yang digunakan
untuk melindungi pekerja dari luka atau
penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak Pilihlah jawaban yang paling tepat!
dengan bahaya (hazards) di tempat kerja baik 1. S u a t u a l a t y a n g m e m p u n y a i
kemampuan untuk melindungi
yang bersifat kimia, biologi, radiasi, fisik,
seseorang yang fungsinya mengisolasi
elektrik maupun mekanik
sebagian atau seluruh tubuh dari
Alat pelindung diri wajib digunakan oleh potensi bahaya di tempat kerja disebut
tenaga kerja. Alat-alat pelindung diri yang dengan ….
digunakan harus disesuaikan dengan potensi
A. Peralatan kerja
bahaya dan resiko pekerjaan yang dihadapi
sehingga efektif melindungi tenaga kerja dari B. Peralatan kerja berat
berbagai bahaya yang mungkin terjadi. Oleh C.Peralatan pembantu kerja
karena itu alat pelindung diri diklasifikasikan D.Peralatan pelindung diri
berdasarkan target organ tubuh yang
E. Peralatan pendukung diri
berpotensi terkena bahaya atau timbulnya
2. Berikut ini yang merupakan dasar agar supaya pemahaman Anda lebih maksimal
pengelompokan alat pelindung diri untuk bab ini dan bab selanjutnya karena
adalah …. saling keterkaitan. Sehingga Anda lebih siap
A. Target jam kerja dalam memasuki dunia industri.
B. Target organ tubuh
C. Target anggaran
D.Target pekerjaan
E. Target keterampilan
3. Berikut ini yang bukan merupakan alat
pelindung diri adalah ….
A. Cutter
B. Helmet
C.Googles
D.Masker
E. Respirator
4. Berikut ini adalah dasar hukum yang
berkaitan dengan alat pelindung diri ….
A.PER.07/MEN/VI/2009
B.PER.08/MEN/VII/2010
C.PER.09/MEN/VIII/2011
D.PER.10/MEN/IX/2012
E. PER.11/MEN/X/2013
5. Jenis alat pelindung diri yang mampu
mencegah tenaga kerja tergelincir saat
bekerja adalah ….
A. Masker
B. Face shield
C. Safety shoes
D.Ear muff
E. Spectacles
Setelah mempelajari bab ke enam ini,
Anda tentu menjadi paham tentang alat
pelindung diri. Dari semua materi yang sudah
dijelaskan pada bab ini, mana yang menurut
Anda paling sulit dipahami? Coba Anda
diskusikan dengan teman maupun guru Anda,
Jenis Lingkungan Kerja,
Sasaran Dan Ruang Lingkup
Kesehatan Lingkungan
Jenis Program Kesehatan Kerja
Dan Sasaran Kesehatan
Lingkungan Kerja
Standar Dan Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Industri
PENDAHULUAN penyakit-penyakit umum.
Industri perhotelan adalah segala macam Notoatmodjo menyatakan bahwa
bentuk usaha yang berhubungan dengan kesehatan kerja adalah merupakan aplikasi
penyediaan akomodasi dalam penginapan, kesehatan masyarakat di dalam suatu
makanan serta minuman dan berbagai jenis tempat kerja (perusahaan, pabrik, kantor,
jasa lainnya yang saling berhubungan dan dan sebagainya) dan yang menjadi pasien
bentuk pelayanannya ditujukan untuk dari kesehatan kerja ialah masyarakat
masyarakat, baik yang menggunakan fasilitas pekerja dan masyarakat sekitar perusahan
penginapan atau yang hanya sekedar tersebut. Ciri pokoknya adalah preventif
menggunakan jasa atau produksi tertentu dari (pencegahan penyakit) dan promotif
hotel tersebut. Hotel sebagai salah satu (peningkatan kesehatan). Oleh sebab itu,
industri dibidang pariwisata, harus terjaga dalam kesehatan kerja pedomannya ialah:
kebersihan dan kesehatan lingkungannya. “penyakit dan kecelakaan akibat kerja
Tidak hanya dibagian yang ditempati tamu tapi dapat dicegah”. Dari aspek ekonomi,
juga lingkungan kerjanya. Kondisi lingkungan penyelenggaraan kesehatan kerja bagi
kerja yang bersih dan rapi serta suasana kerja s u a t u p e r u s a h a a n a d a la h s a n g a t
yang menyenangkan memberikan perasaan menguntungkan karena tujuan akhir dari
nyaman dan tenang bagi tenaga kerja, tidak kesehatan kerja ialah meningkatkan
hanya itu lingkungan kerja yang bersih juga produktifitas seoptimal mungkin.
memberikan dampak yang baik bagi kesehatan Pengertian Kesehatan Kerja menurut
serta mencegah terjadinya kecelakaan kerja. joint ILO/WHO Committee 1995 ialah
A. Konsep Kesehatan Lingkungan Kerja penyelenggaraan dan pemeliharaan
Kesehatan merupakan hal yang sangat derajat setinggi-tingginya dari kesehatan
penting, dengan kondisi kesehatan yang fisik, mental dan sosial tenaga kerja di
baik, berbagai aktifitas dapat dilaksanakan. semua pekerjaan, pencegahan gangguan
Begitu pula dengan tenaga kerja, ketika kesehatan tenaga kerja yang disebabkan
kesehatannya terjamin maka tenaga kerja kondisi kerjanya, perlindungan tenaga kerja
tersebut mampu melakukan tugas dan terhadap resiko faktor-faktor yang
tanggung jawabnya dengan sebaik mengganggu kesehatan, penempatan dan
mungkin. Namun demikian kesehatan juga pemeliharaan tenaga kerja di lingkungan
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan kerja sesuai kemampuan fisik dan
kerjanya. Oleh karena itu kesehatan psikologisnya.
lingkungan kerja memiliki nilai yang Sedangkan pengertian kesehatan
penting dalam dunia industri. lingkungan menurut World Health
Kesehatan kerja menurut Suma'mur Organization ( WHO) adalah suatu
didefinisikan sebagai spesialisasi dalam
ilmu kesehatan/kedokteran beserta keseimbangan ekologi yang harus ada
prakteknya, agar masyarakat pekerja antara manusia dan lingkungan agar dapat
memperoleh derajat kesehatan setinggi- menjamin keadaan sehat dari manusia.
tingginya, baik fisik atau mental maupun Menurut Himpunan Ahli Kesehatan
sosial dengan usaha-usaha preventif dan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan
kuratifterhadap penyakit- l ing kung a n a da la h sua tu kondis i
penyakit/gangguan-gangguan kesehatan lingkungan yang mampu menopang
yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan keseimbangan ekologi yang dinamis antara
dan lingkungan kerja serta terhadap manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia. Gambar 7.1. Lingkungan Kerja Fisik
Sumber: http://rahmah-daniar-n4hy.blogspot.com/2014/05/tata-ruang-
Sedangkan lingkungan kerja menurut
Bambang (1991), merupakan salah satu kantor-pengertian-tujuan.html
faktor yang mempengaruhi kinerja seorang
pegawai. Seorang pegawai yang bekerja di Yang dapat dijabarkan sebagai berikut:
lingkungan kerja yang mendukung dia
untuk bekerja secara optimal akan a. Faktor Lingkungan Fisik
menghasilkan kinerja yang baik sebaliknya
jika seorang pegawai bekerja dalam Faktor lingkungan fisik adalah
lingkungan kerja yang tidak memadai dan lingkungan yang berada disekitar
tidak mendukung untuk bekerja secara pekerja itu sndiri. Kondisi di
optimal akan membuat pegawai yang lingkungan kerja dapat mempengaruhi
bersangkutan menjadi malas, cepat lelah kepuasan kerja karyawan yang
sehingga kinerja pegawai tersebut akan meliputi:
rendah.
1) Rencana Ruang Kerja
Lingkungan kerja adalah sesuatu yang
ada disekitar para pekerja dan yang Meliputi kesesuaian pengaturan
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan dan tata letak peralatan kerja, hal
tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito, ini berpengaruh besar terhadap
1992:25). Selanjutnya menurut kenyamanan dan tampilan kerja
Sedarmayati (2001:1) lingkungan kerja karyawan.
merupakan kseluruhan alat perkakas dan
bahan yang dihadapi, l ingkungan 2) Rancangan Pekerjaan
sekitarnya dimana seseorang bekerja,
metode kerjanya, serta pengaturan Meliputi peralatan kerja dan
kerjanya baik sebagai perseorangan prosedur kerja atau metode kerja,
maupun sebagai kelompok peralatan kerja yang tidak sesuai
d e n g a n pe k e r ja a n n y a a k a n
Dari beberapa pendapat di atas maka mempengaruhi kesehatan hasil
dapat disimpulkan bahwa kesehatan kerja karywan.
lingkungan kerja adalah lingkungan kerja
merupakan segala upaya yang dilakukan 3) Kondisi Lingkungan Kerja
untuk menekan efek negatif dari segala
sesuatu yang ada disekitar tenaga kerja Penerangan dan kebisingan
pada saat bekerja, baik berbentuk fisik atau sangat berhubungan dengan
non fisik dan secara langsung atau tidak kenyamanan para pekerja dalam
langsung, yang dapat mempengaruhi bekerja. Sirkulasi udara, suhu
dirinya dan pekerjaannya pada saat bekerja. ruangan dan penerangan yang
sesuai sangat mempengaruhi
B. Jenis Lingkungan Kerja, Sasaran dan Ruang kondisi seseorang dalam
menjalankan TUGASnya.
Lingkup Kesehatan Lingkungan
4) T i n g k a t Vi sua l P ri v a cy dan
1. Jenis Lingkungan Kerja Acoustical Privacy
Menurut Suwatno dan Priansa yang
dikutip oleh hariyanto secara umum
lingkungan kerja terdiri dari lingkungan
kerja fisik dan lingkungan kerja psikis.
Dalam t ingkat pekerjaan cara orang-orang dalam bekerja,
tertentu membutuhkan tempat misalnya perubahan lingkungan
kerja yang dapat memberi privasi kerja seperti perubahan jenis
bagi karyawannya. Yang dimaksud pekerjaan, perubahan organisasi,
privasi disini adalah sebagai dan pergantian pemimpin
“keleluasan pribadi“ terhadap hal- perusahaan.
hal yang menyangkut dirinya dan 5) Perselisihan Antara Pribadi dan
kelompoknya. Sedangkan Kelompok
acoustical privasi berhubungan
dengan pendengaran. Hal ini terjadi apabila kedua
belah pihak mempunyai tujuan
b.F Faktor Lingkungan Psikis yang sama dan bersaing untuk
mencapai tujuan tersebut
Faktor lingkungan psikis adalah hal- Perselisihan ini dapat berdampak
hal yang menyangkut dengan negatif yaitu terjadinya peselisihan
hubungan sosial dan keorganisasian. dalam berkomunikasi, kurangnya
Kondisi psikis yang mempengaruhi kekompakan dan kerjasama.
kepuasan kerja karyawan, seperti: Sedangkan dampak positifnya
adalah adanya usaha positif untuk
1) Pekerjaan yang Berlebihan mengatasi perselisihan ditempat
kerja, diantaranya: persaingan,
Pekerjaan yang berlebihan masalah status dan perbedaan
dengan waktu yang terbatas atau antara individu.
mendesak dalam penyelesaian
suatu pekerjaan akan menimbulkan Gambar 7.2. Lingkungan Kerja Psikis
penekanan dan ketegangan Sumber: https://www.finansialku.com/beradaptasi-di-tempat-
terhadap karyawan, sehingga hasil
yang didapat kurang maksimal. kerja-baru-agar-disukai-rekan-kerja/
2) Sistem Pengawasan yang Buruk Lingkungan kerja fisik maupun
psikis memiliki kedudukan yang sama
Sistem pengawasan yang buruk pentingnya dalam sebuah organisasi,
dan tidak efisien dapat kedua lingkungan kerja ini tidak bisa
menimbulkan ketidak puasaan dipisahkan. Apabila sebuah
lainnya, seperti ketidak stabilan perusahaan hanya mengutamakan
suasana politik dan kurangnya satu jenis lingkungan kerja saja, tidak
umpan balik prestasi kerja. akan tercipta lingkungan kerja yang
baik, dan lingkungan kerja yang kurang
3) Frustasi baik dapat menyebabkan tenaga kerja
tidak bekerja dengan optimal sehingga
Frustasi dapat berdampak pada
terhambatnya usaha pencapaian
tujuan, misalnya harapan
perusahaan tidak sesuai dengan
harapan karyawan, apa bila hal ini
berlangsung terus menerus akan
m en im bu lk a n fr u s ta s i ba g i
karyawan.
4) Perubahan-Perubahan Ddalam
Segala Bentuk
Perubahan yang terjadi dalam
pekerjaaan akan mempengaruhi
perusahaan tersebut mengalami 1) P r e p l a c e m e n t p h y s i c a l
penurunan produktivitas kerja. examinations (pem er ik saan
jasmani prapenempatan).
2. Sasaran Kesehatan Lingkungan
2) Periodic physical examination for all
Menurut Pasal 22 ayat (2) UU key personne l (pemeriksaan
23 / 1992 , Kesehatan lingkungan jasmani secara berkala untuk
dilaksanakan terhadap tempat umum, personalia).
lingkungan pemukiman, lingkungan
kerja, angkutan umum, dan lingkungan 3) V ol u nt a ry p eri o d i c phy s ic al
lainnya. Sehingga dapat dijabarkan
bahwa sasaran dari pelaksanaan examination for all key personnel
kesehatan lingkungan terdiri dari (pemeriksaan jasmani secara
berkala secara sukarela untuk
a. Tempat umum : hotel, terminal, pasar, semua personalia).
pertokoan, dan usaha-usaha yang
sejenis 4) A well-equipped and staffed medical
dispensary (klinik medis yang
b.Lingkungan pemukiman : rumah mempunyai staf dan perlengkapan
tinggal, asrama atau yang sejenis yang baik).
c. Lingkungan kerja : perkantoran, 5) Availability of trained industrial
kawasan industri atau yang sejenis
hygienists and medical personnel
d. Angkutan umum : kendaraan darat, laut (tersedianya personalia medis dan
dan udara yang digunakan untuk ahli higienis industry yang terlatih).
umum
6) Systematic and preventive attention
e. Lingkungan lainnya: misalnya yang
bersifat khusus seperti lingkungan devoyed to industrial stresses and
yang berada dalam keadaan darurat, strains (perhatian yang sistematis
bencana perpindahan penduduk dan preventif yang dicurahkan
secara besar - besaran, reaktor atau pada tekanan dan ketegangan
tempat yang bersifat khusus. industrial).
Sedangkan bila dilihat dari ruang 7) Periodic and systematic inspection
lingkupnya terdiri dari: penyehatan air
dan udara, pengamanan limbah padat, of previsions for propersanitation
limbah cair, limbah gas, radiasi dan (pemeriksaan-pemeriksaan berkala
kebisingan, pengendalian vektor dan sistematis atas ketentuan
penyakit, dan penyehatan atau untuk sanitasi yang tepat)
pengamanan lainnya.
b.Mental Health
C. Jenis Program Kesehatan Kerja dan Sasaran
Kesehatan secara mental dapat
Kesehatan Lingkungan Kerja dikategorikan seperti berikut ini:
1. Jenis Program Kesehatan Kerja 1) Availability of psychiatric specialist
and instructions (tersedianya
Menurut Flippo, program kesehatan penyuluhan kejiwaan dan
kerja dibedakan menjadi dua, yaitu psikiater).
physical health, dan mental health.
2) C o o p e r a t i o n w i t h o u t s i d e
a. Physical Health
psychiatric specialist and
Kesehatan secara fisik dapat instructions (kerjasama dengan
dikategorikan seperti berikut ini: spesialis dan lembaga-lembaga
psikiater dari luar organisasi).
3) Education of company personnel 2) Lingkungan kerja industri meliputi:
concerning the nature and a) Industri dengan Usaha Besar
adalah usaha ekonomi produktif
importance of the mental health yang dilakukan oleh badan
problem (pendidikan personalia usaha dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan
sehubungan dengan hakikat dan tahunan lebih besar dari usaha
pentingnya kesehatan mental). menengah, yang meliputi usaha
nasional milik Negara atau
4) Development and maintenance of swasta, usaha patungan, dan
usaha asing yang melakukan
aproper human relations program kegiatanekonomi diIndonesia.
(pengembangan dan pemeliharaan
program hubungan kemanusiaan b) I n d u s t r i d e n g a n U s a h a
yang tepat). M e n e n g a h a d a la h u s a h a
ekonomi produktif yang berdiri
2. Sasaran Kesehatan Lingkungan Kerja sendiri, yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan
Berdasarkan unadang-undang No 70 usaha yang bukan merupakan
Sasaran kesehatan lingkungan kerja anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki,
dibedakan menjadi dua bagian yaitu: dikuasai, atau menjadi bagian
baik langsung maupun tidak
1) Lingkungan Kerja Perkantoran langsung dengan usaha kecil
atau usaha besar dengan jumlah
Perkantoran adalah bangunan kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan.
yang berfungsi sebagai tempat
karyawan melakukan kegiatan c) Industri dengan Usaha Kecil
perkantoran baik yang bertingkat adalah usaha ekonomi produktif
maupun tidak bertingkat. Sasaran yang berdiri sendiri, yang
kesehatan lingkungan kerja dilakukan oleh orang
perkantoran disusun dalam sistem perorangan atau badan usaha
manajemen keselamatan dan yang bukan merupakan anak
kesehatan Kerja Perkantoran yang perusahaan atau bukan cabang
selanjutnya disingkat SMK3 perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian
Perkantoran adalah bagian dari baik langsung maupun tidak
sis te m ma najemen ge dung langsung dari usaha menengah
perkantoran secara keseluruhan atau usaha besar yang
dalam rangka pengendalian risiko memenuhi kriteria usaha kecil
yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanyatempatkerja d) Industri dengan Usaha Mikro
yang aman, efisien dan produktif. adalah usaha produktif milik
orang perorangan dan/atau
2) Lingkungan Kerja Industri badan usaha perorangan yang
memenuhi kriteria usaha mikro.
Kesehatan Lingkungan Kerja
Industri adalah upaya pencegahan
penyakit dan/atau gangguan
kesehatan dari faktor risiko
lingkungan kerja industri yang
terdiri dari faktor bahaya fisik,
kimia, biologi, ergonomi, dan
sanitasi untuk mewujudkan
kualitas lingkungan kerja industri
yang sehat.
D. Standar dan Persyaratan Kesehatan bahan kimia yang terabsorpsi, hasil
metabolisme (metabolit) bahan kimia
Lingkungan Kerja Industri yang terabsorpsi, atau efek yang
ditimbulkan oleh bahan kimia tersebut
1. Standar Kesehatan Lingkungan Kerja yang digunakan untuk mengevaluasi
Indutri, berdasarkan Undang-Undang pajanan biologi dan potensi risiko
terdiri dari: kesehatan pekerja.
a. Nilai Ambang Batas Lingkungan Kerja c. Standar Baku Mutu Kesehatan
Industri Lingkungan (SBMKL)
Nilai ambang batas lingkungan Standar Baku Mutu Kesehatan
kerja industri faktor fisik/kimia adalah Lingkungan (SBMKL) merupakan
intensitas/konsentrasi rata-rata konsentrasi/ kadar dari setiap
pajanan bahaya fisik/kimia yang dapat parameter media lingkungan yang
diterima oleh hampir semua pekerja ditetapkan dalam rangka perlindungan
tanpa mengakibatkan gangguan kesehatan pekerja sesuai satuannya
kesehatan atau penyakit dalam berupa angka minimal yang
pekerjaan sehari-hari untuk waktu diperlukan, atau maksimal atau kisaran
tidak melebihi 8 jam perhari dan 40 yang diperbolehkan, bergantung pada
jam perminggu, yang terdiri dari TWA karakteristik parameter. Media
(Time Weighted Average), STEL (Short lingkungan yang dimaksud meliputi
TermExposure Limit), dan Ceilin media air, udara, tanah, pangan, sarana
dan bangunan, serta vektor dan
TWA (Time Weighted Average) binatang pembawa penyakit.
adalah nilai pajanan atau intensitas
rata-rata tertimbang waktu di tempat 2. Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
kerja yang dapat diterima oleh hampir Industri
semua pekerja tanpa mengakibatkan
gangguan kesehatan atau penyakit, Persyaratan kesehatan lingkungan
dalam pekerjaan sehari-hari untuk kerja industri didasarkan pada Peraturan
waktu tidak melebihi 8 jam perhari dan Menteri Kesehatan No. 70 Tahun 2016
40 jam perminggu. tentang Standar Kesehatan Lingkungan
Kerja Industri
STEL (Short Term Exposure Limit)
adalah nilai pajanan rata-rata tertinggi a. Persyaratan faktor fisik, yang terdiri
d a la m w a k t u 1 5 m e n i t y a n g dari:
diperkenankan dan tidak boleh terjadi
lebih dari 4 kali, dengan periode antar 1) Persyaratan Faktor Pencahayaan
pajanan minimal 60 menit selama
pekerja melakukan pekerjaannya 2) Persyaratan Pencahayaan Dalam
dalam 8 jam kerja perhari. Sedangkan Gedung Industri
ceiling adalah nilai pajanan atau
intensitas factor bahaya ditempat 3) Persyaratan Pencahayaan Di Luar
kerja yang tidak boleh dilampaui Gedung Industri
selama jam kerja.
4) Pedoman Persyaratan Penggunaan
b. Indikator Pajanan Biologi Pencahayaan
Indikator Pajanan Biologi (IPB) atau 5) Persyaratan Pajanan Getaran
Biological Exposure Indices (BEI) Seluruh Tubuh dalam Periode 24
merupakan nilai acuan konsentrasi Jam dengan Crest Factor ≤ 9
6) Persyaratan Radiasi Radio dan
Gelombang Mikro (30 Hz – 300 GHz) 1. Persyaratan Kesehatan Lingkungan dan
Bangunan Hotel
7) Persyaratan Radiasi Laser
a. Umum
b.Persyaratan faktor biologi
1) Lingkungan dan bangunan hotel
P e r s y a r a t a n fa k t o r b io lo g i selalu dalam keadaan bersih
merupakan nilai maksimal bakteri dan
jamur yang terdapat di udara ruang 2) L ing ku ng a n da n k ons t ru ks i
kantor industri bangunanhotel tidak
memungkinkan sebagai tempat
c. Persyaratan penanganan beban bersarang dan berkembang
manual biaknya serangga dan bintang
pengerat
Penangnan beban manual adalah
setiap aktivitas pengangkutan atau 3) Bangunan hotel harus kuat, utuh
pemindahan beban oleh satu atau dan dapat mencegah penularan
lebih pekerja secara manual, termasuk penyakit serta kecelakaan
mengangkat meletakkan mendorong
menarik atau membawa beban b.Tata Ruang
Persyaratan penangangan beban Pembagian ruang hotel harus ditata
manual merupakan hal-hal atau dan dipergunakan sesuai dengan
kondisi yang harus dipenuhi oleh fungsinya, serta memenuhi
setiap tempat kerja dalam rangka persyaratan kesehatan.
mencegah atau mengurangi risiko
terjadinya cedera pada tulang c. Kontruksi
belakang ataupun bagian tubuh lain
akibat aktivitas penanganan beban 1) Lantai
manual
a) Terbuat dari bahan yang kuat,
d. Persyaratan kesehatan pada media kedap air, permukaan rata, tidak
lingkungan licin dan mudah dibersihkan.
1) Media Air b) Lantai yang kontak dengan air
harus mempunyai kemiringan
2) Media Tanah yang cukup (2 – 3 persen) ke
arah saluran pembuangan air
3) Media Pangan limbah.
4) Sarana dan Bangunan 2) Dinding
5) Vektor dan Binatang Pembawa a) Permukaan dinding sebelah
Penyakit dalam harus mudah dibersihkan.
E. Persyaratan Kesehatan Hotel b) Permukaan dinding yang selalu
terkena percikan air harus
Selain harus mengacu pada persyaratan terbuat dari bahan yang kuat
kesehatan lingkungan kerja dibidang dan kedap air.
industri, hotel juga harus memenuhi
persyaratan kesehatan hotel. Persyaratan 3) Ventilasi
Kesehatan Hotel telah diatur tersendiri
dalam Permenkes RI No. 80/ Menkes/ Per/ a) Ventilasi dapat menjamin
II/ 1990, yang meliputi kesehatan peredaran udara didalamkamar
lingkungan dan bangunan hotel, kamar atau / ruang dengan baik.
ruang, dan fasilitas sanitasi.
b) Bila ventilasi alam tidak
memenuhi persyaratan harus
dilengkapi dengan ventilasi 2. Persyaratan Kesehatan Kamar / Ruang
mekanis. Hotel
4) Atap a. Umum
Tidakbocor dan tidak Setiap kamar / ruang hotel harus:
memungkinkan terjadinya
genangan air. 1) Selalu dalam keadaan bersih.
5) Langit – langit 2) Tersedia tempat sampah yang
cukup.
a) Mudah dibersihkan.
3) Bebas dari gangguan serangga dan
b) Tinggi minimal 2, 5 meter dari tikus.
lantai.
4) Udara di dalam kamar/ruang harus
6) Pintu memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
Dapat mencegah masuknya
serangga, tikus dan binatang a) Tidak berbau (terutama untuk
pengganggu lain. H2S dan amoniak ).
7) Pencahayaan b) Tidak berdebu atau berasap /
berasap (kadar debu kurang dari
Di dalam lingkungan hotel dan 0,26 mg / m3).
di setiap kamar / ruang harus
tersedia sarana pencahayaan c) Mempunyai suhu 18 – 28 derajat
dengan intensitas berdasarkan Celcius.
fungsi kamar. Sebagaimana terlihat
dari tabel berikut ini d) Mempunyai kelembaban 40 – 70
%.
No Fungsi Kamar / Hotel Intensitas Cahaya Keterangan
e) Tidak terdapat kuman alpha
1. Tidur Kurang dari 5 streptococcous haemoliticus dan
kuman pathogen.
f) Kadar gas beracun tidak melebihi
nilai ambang batas
2. Relaks Minimal 30
No. Jenis Kegiatan Tingkat Kebisingan Keterangan
3. Bercakap – cakap Minimal 60 Secara
keselurahaan
4. Membaca Lebih dari 100 1. Tidur Kurang dari 40
tidak 2. Kantor Kurang dari 75
3. Dapur Kurang dari 80 Maksimal
menyebabkan pemaparan
silau 8 jam
Untuk kegiatan yang Lebih dari 200 4. Pertunjukan Kurang dari 90
5. memerlukan sedikit Lebih dari 300
Lebih dari 500
ketelitian
Untuk kegiatan dengan
6. resiko kecelakaan
yang tinggi
Untuk kegiatan yang
7. memerlukan ketelitian
yang tinggi
Tabel 7.1 Intensitas Cahaya Berdasarkan Aktivitas Tabel 7.2 Tingkat Kebisingan Berdasarkan Jenis Kegiatan
Sumber : Permenkes RI No 80 Tahun 1990 Sumber: Permenkes RI No 80 Tahun 1990
b.Khusus 3) Ruang Pengelolaan Makanan dan
Minuman
1) Kamar Tidur
Harus mempunyai persyaratan
a) Dinding, pintu dan jendela kamar kesehatan sesuai dengan
tidur yang tembus pandang ketentuan Perundang – undangan
harus dilengkapi dengan tirai yang berlaku.
yang tidak tembus sinar dari
luar. 4) Ruang Cuci
b) Perbandingan jumlah tempat Tidakmemungkinkan
tidur “Single” (untuk satu orang tercampurnya lena bersih dan
dengan luas lantai kamar tidur, kotor.
sebagaimana tercantum dalam
tabel berikut : 5) Gudang
No. Jumlah Tempat Tidur Luas Lantai Minimal ( m2 ) a) Gudang untuk menyimpan bahan
1. 1 4,5 makanan, bahan berbahaya, alat
kantor, alat rumah tangga, dll
2. 2 8 harus terpisah.
3. 3 12 b) Gudang untuk menyimpan bahan
makanan dan bahan berbahaya
4. 4 17 harus memenuhi persyaratan
kesehatan sesuai dengan
5. 5 20 peraturan perundang –
undangan yang berlaku.
Setiap penambahan tempat
tidur harus ditambah 5 m2 c) Dilengkapi rak – rak dengan
tinggi minimal 20 cm dari lantai
Tabel 7.3 Perbandingan Jumlah Tempat Tidur Dengan Luas Lantai Minimal dan tangga serta peralatan lain
Sumber: Permenkes RI No 80 Tahun 1990 sesuai dengan kebutuhan.
2) Ruang Istirahat Karyawan 3. Persyaratan Kesehatan Fasilitas Hotel
a) Ruang karyawan wanita harus a. Penyediaan air
terpisah dengan ruang
karyawan pria. 1) Tersedia air dengan kualitas sesuai
dengan ketentuan peraturan
b) Tersedia lemari (locker) yang perundang – undangan yang
aman untuk penyimpanan berlaku.
pakaian karyawan sesuai
dengan kebutuhan. 2) Kapasitas air harus memenuhi
persyaratan yang berlaku.
c) Dilengkapi dengan kamar mandi,
jamban dan peturasaan yang 3) Air tersedia pada setiap tempat
terpisah antara pria dan wanita. kegiatan secara berkesinambungan
d) Perbandingan jumlah karyawan 4) Distribusi air di hotel harus
dengan jumlah kamar mandi, menggunakan sistem perpipaan
jumlah jamban dan jumlah dan mengalir dengan tekanan
peturasaan. positif serta terhindar dari cemaran
silang.
b.Pembuangan Air Limbah
1) SPAL harus menggunakan sistem
tertutup, kedap air, dan air dapat dibu k a a ta u ditu tu p ta n pa
mengalir dengan lancar. mengotori tangan.
2) Tiap air limbah harus diolah 3) Mudah diisi dan dikosongkan.
sehingga mutu effluent sesuai
dengan ketentuan perundangan 4) Jumlah dan volume tempat sampah
yang berlaku. disesuaikan dengan produksi
sampah yang dihasilkan pad setiap
c. Toilet dan Kamar Mandi tempat kegiatan.
1) Di dalam toilet harus tersedia 5) Sampah dari setiap ruangan harus
jamban, peturasan, dan tempat cuci dibuang setiap hari.
tangan.
6) Harus tersedia TPS.
2) Harus selalu dalam keadaan bersih.
7) TPS harus terletak di tempat yang
3) Lantai terbuat dari bahan yang kuat, mudah dijangkau oleh kendaraan
kedap air, tidak licin, dan mudah pengangkut sampah dan minimal
dibersihkan. setiap 3 kali 24 jam harus
dikosongkan.
4) Dilengkapi dengan penahan bau
(bowl atau leher angsa). e. Peralatan Pencegah Masuknya
Serangga
5) Letaknya tidak berhubungan
langsung (harus terdapat ruang 1) Sarana penyimpanan air harus
antara) dengan tempat tertutupdan bebas jentik nyamuk.
pengelolaan makanan, kamar tamu,
dan kamar tidur. 2) Pada titik tembus pipa dengan
dinding harus rapat.
6) Toiletwanitaharus terpisah dengan
toilet pria. 3) Setiap bangunan hotel harus
dilengkapi dengan alat yang dapat
7) Toilet tenaga kerja harus terpisah mencegah masuknya serangga dan
dengan toilet pengunjung. tikus.
8) Tersedia kaca rias, tempat sampah, Menjaga Semangat Di Tempat Kerja
tempat abu rokok, tissue,
gantungan baju, pengharum
ruangan, ember, dan alat pengering
tangan.
9) Harus dilengkapi dengan tanda – Berikut ini merupakan cara untuk menjaga
tanda sanitasi yang berisi pesan semangat dalam bekerja
mengenaikebersihan/kesehatan. 1. Tekankanlah dalam hati jika bekerja ini
10) S e t ia p k a m a r t id u r h a r u s merupakan bagian dari Ibadah
dilengkapi dengan kamar mandi Yang pertama ini sangatlah penting
dan jamban. untuk menjad pribadi yang lebih baik lagi,
d.Tempat Sampah yakni tentang menekankan jika bekerja
1) Harus terbuat dari bahan yang kuat, merupakan bagian dari ibadah yang harus
cukup ringan, tahan karat, kedap air dijaga dan dijalani. Ketika anda sudah
dan mempunyai permukaan halus menekankan bekerja itu bagian dari ibadah,
bagian dalamnya. maka rasa ikhlas dalam bekerja akan
muncul. Hal ini secara tidak langsung akan
2) Mempunyai tutup yang mudah mendorong menjalankan sebuah pekerjaan
dengan sepenuh hati, selain hasilnya juga (belum ada)
akan lebih maksimal lagi.
Setelah mempelajari tentang kesehatan
2. Jalinlah hubungan baik dengan karyawan lingkungan kerja, kerjakanlah soal-soal berikut
lain ditempat kerja ini!
Menjalin hubungan baik antar rekan 1. Jelaskan yang dimaksud dengan
kerja ini tidak sulit. Cobalah untuk saling kesehatan lingkungan kerja!
menghormati, dan ingat untuk memisahkan
antara persaingan ditempat kerja dengan 2. Jelaskan jenis lingkungan kerja!
hubungan di tempat kerja. Selain akan 3. Jelaskan mengapa perselisihan ptibadi
membuka sebuah persaingan yang sehat,
hal ini juga akan menjalin hubungan baik ditempat kerja mempengaruhi kinerja
antara anda dengan karyawan lainya. tenaga kerja!
4. Jelaskan sasaran kesehatan lingkungan!
3. Jangan sampai terjebak disuasana yang 5. Jelaskan persyaratan kesehatan kerja
monoton lingkungan industry!
Ingat ketika bekerja tidak ada salahnya Kesehatan lingkungan kerja adalah
jika anda sekedar jalan-jalan disekeliling lingkungan kerja merupakan segala upaya
untuk sekedar menyapa rekan kerja. Jangan yang dilakukan untuk menekan efek negatif
sampai hanya diam saja dan terjebak dari segala sesuatu yang ada disekitar tenaga
disuasana monoton yang akan membuat kerja pada saat bekerja, baik berbentuk fisik
malas. Walaupun pekerjaan menumpuk, atau non fisik dan secara langsung atau tidak
cobalah untuk memecahkan suasana. langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya
Selain akan membuat semangat, anda juga dan pekerjaannya pada saat bekerja. Secara
akan disenangi karyawan lain karena bisa umum lingkungan kerja terdiri dari lingkungan
mencairkan suasana. kerja fisik dan lingkungan kerja psikis.
Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap
4. Manfaatkan waktu luangmu untuk tempat umum, lingkungan pemukiman,
merefresh otak lingkungan kerja, angkutan umum, dan
lingkungan lainnya. Sehingga dapat dijabarkan
Nah yang terakhir adalah tentang bahwa sasaran dari pelaksanaan kesehatan
memanfaatkan waktu luang untuk lingkungan terdiri dari
merefresh kembali otak. Misalnya saja
ketika sedang istirahat siang jangan hanya 1. Tempat umum : hotel, terminal, pasar,
diam dan makan siang saja, apalagi malah pertokoan, dan usaha-usaha yang
melanjutkan sisa pekerjaan. Cobalah untuk sejenis
sekedar merefresh otak dengan mencari
kegiatan yang menyangkan seperti ke 2. Lingkungan pemukiman : rumah tinggal,
kantin bareng teman atau sekedar bermain asrama atau yang sejenis
game bareng rekan kerja.
3. Lingkungan kerja : perkantoran, kawasan
Sedangkan waktu luang saat libur,
sebaiknya manfaatkanlah untuk merefresh
otak dengan sekedar jalan-jalan atau piknik
kemana yang anda suka. Hal ini akan
membuat anda semangat kembali dalam
menghadapi pekerjaan.
Sumber: https://www.piknikdong.com/4-tips-sederhana-tapi-sangat-ampuh-
menjaga-semangat-ditempat-kerja.html
industri atau yang sejenis C. Kerja kelompok
4. Angkutan umum : kendaraan darat, laut D. Prinsip kerja
dan udara yang digunakan untuk umum E. Kesehatan kerja
5. Lingkungan lainnya: misalnya yang 3. Berikut ini yang merupakan jenis
bersifat khusus seperti lingkungan yang lingkungan kerja adalah….
berada dalam keadaan darurat, bencana A.Lingkungan maya dan nyata
perpindahan penduduk secara besar - B. Lingkungan alami dan buatan
besaran, reaktor atau tempat yang C.Lingkungan fisik dan psikologis
bersifat khusus. D.Lingkungan umum dan khusus
Sedangkan bila dilihat dari ruang E. Lingkungan kesehatan dan industri
lingkupnya terdiri dari: penyehatan air dan
udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, 4. Berikut ini merupakan faktor fisik tidak
limbah gas, radiasi dan kebisingan, mempengaruhi kepuasan kerja
peng enda l ia n vektor penya kit, da n karyawan adalah ….
penyehatan atau pengamanan lainnya. A. Rencana ruang kerja
Sasaran kesehatan lingkungan kerja dibedakan B. Rancangan pekerjaan
menjadi dua bagian yaitu: lingkungan kerja C. Kondisi lingkungan kerja
perkantoran dan lingkungan kerja industri.
Kesehatan lingkungan kerja perhotelan sendiri D. Beban kerja tinggi
telah diatur dalam Permenkes RI No. 80/ E. Tingkat visual privacy
Menkes/ Per/ II/ 1990, yang meliputi
kesehatan lingkungan dan bangunan hotel, 5. Kesehatan lingkungan kerja industri
kamar atau ruang, dan fasilitas sanitasi. diperkuat dengan adanya peraturan ….
A.PMK Nomor 50 tahun 2016
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
B. PMK Nomor 60 tahun 2016
1. suatu keseimbangan ekologi yang harus C.PMK Nomor 70 tahun 2016
ada antara manusia dan lingkungan agar D.PMK Nomor 80 tahun 2016
dapat menjamin keadaan sehat dari
manusia disebut dengan …. E. PMK Nomor 90 tahun 2016
A.Lingkungan Kerja
B. Kesehatan Lingkungan
C.Keseimbangan lingkungan
D.Pelestarian lingkungan
E. Peranan lingkungan
2. Sesuatu yang ada disekitar para pekerja
dan yang mempengaruhi dirinya dalam
m enj ala nka n tu g as-tuga s ya ng
dibebankan disebut dengan ….
A.Lingkungan kerja
B. Fenomena kerja
PENDAHULUAN pencemaran atau polutan disuatu
Kegiatan pariwisata tergantung dari lingkungan. Banyak kegiatan manusia
interaksi antara wisatawan dengan objek yang menghasilkan limbah antara lain
wisata yang didukung dengan sarana dan kegiatan industri, transportasi, rumah
prasarana pariwisata. Berbagai upaya tangga dan kegiatan lainnya.
dilakukan untuk meningkatkan kunjungan
wisatawanke objek wisata,yangsalahsatunya c. Stokes (1991) menjelaskan 4 jenis
adalah pembangunan dan pengembangan limbah yaitu:
industri pariwisata. Pembangunan dan
pengembangan industry pariwisata selain 1) Limbah infeksius: adalah limbah
m e m b e rik a n p e nga ruh pos it if ju ga y a n g m a m p u m e n im b u lk a n
memberikan dampak negatif terutama dalam penyakit
kaitannya dengan lingkungan hidup, yang
salah satunya adalah limbah. 2) Limbah berbahaya: adalah limbah
A. Definisi, karakteristik Dan Klasifikasi yang membahayakna manusia dan
Limbah lingkungannya
Gambar 8.1. Sampah Di Area Wisata 3) Limbah toksik: limbah yang mampu
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20160521180342 menimbulkan efek toksik
-269-132441/sampah-masih-jadi-pekerjaan-besar-untuk-pariwisata
4) Limbahmedik:adalahsetiaplimbah
1. Definisi Limbah padat yang terjadi saat penegakan
Berikut ini merupakan limbah dia gnosis, pe ra wa tan a ta u
pengimunisasian manusia maupun
menurut beberapa ahli: hewan
a. Berdasarkan Keputusan Menperindag
d. Menurut Susilowarno (2007) limbah
RI No. 231/ Mpp/ Kep/ 7/ 1997 Pasal 1, merupakan sisa atau hasil sampingan
limbah adalah bahan / barang sisa atau dari kegiatan programsi manusia
bekas dari suatu kegiatan atau proses dalam upaya memenuhi kebutuhan
produksi yang fungsinya sudah hidupnya. Pembungan limbah yang
berubah dari aslinya, kecuali yang tidak diolah terlebih dulu sebelum
dapat dimakan oleh manusia atau dibuang ke dalam lingkungan akan
hewan. menyebabkan polusi.
b. Menurut pendapat Karmana (2007)
limbah adalah sisa atau sampah suatu e. Menurut Deden Abdurahman, limbah
proses yang dapat menjadi bahan adalah buangan yang dihasilkan dari
suatu proses produksi, baik industri
maupun domestik (rumah tangga),
yang kehadirannya pada saat tertentu
tidak dikehendaki lingkungan karena
menurunkan kualitas lingkungan.
Dari berbagai definisi di atas maka
dapat disimpulkan bahwa limbah adalah
sisa proses produksi, yang memerlukan
pengelolaan agar tidak merusak
lingkungan. Jadi limbah industri
pariwisata adalah sisa proses produksi
dibidang industri pariwisata.
2. Karakteristik Limbah hotel, selain ke empat karakteristik di
atas masih ada karakteristik lainnya,
Gambar 8.2. Limbah Industri yang terdiri dari:
Sumber: https://nusantaranews.co/kebijakan-pengelolaan-limbah-
industri-tengah-digodok/ a. Senyawa fisik seperti mengandung
padatan, berwarna
Karakteristik dari limbah secara
umum meliputi: b. Senyawa kimia organik mengandung
a. Berukuran mikro karbohidrat, minyak dan lemak,
protein, unsur surfactant antara
Partikel-partikel penyusun limbah detergen dan sabun
berukuran mikro sehingga bersifat
kasat mata dan sulit untuk dideteksi. c. S e n y a w a k i m i a n o n o r g a n i k
b.Bersifat dinamis mengandung alkalinity, Khloride,
Nitrogen, Phospor, Sulfur
Limbah bersifat dinamis artinya
limbah tidak diam di suatu tempat, d. Unsur Biologi, mengandung protista
namun selalu bergerak dan berubah dan virus
sesuai kondisi lingkungannya.
c. Berdampak luas 3. Klasifikasi Limbah
Penyebaran limbah dapat Berikut ini merupakan jenis-jenis limbah
menjangkau wilayah yang luas karena
ukurannya yang kecil/mikro sehingga a. Jenis –jenis limbah berdasarkan
mudah menyebar dan tidak mudah wujudnya:
terdeteksi secara langsung. Selain itu,
dampak dari limbah tidak hanya 1) Limbah Padat,
tertuju pada satu faktor, namun juga
akan mempengaruhi faktor-faktor Limbah padat atau yang sering
lainnya. disebut sampah merupakan limbah
d.Berdampak jangka panjang yang berwujud padat dan biasanya
bersifat kering serta tidak dapat
P e m a s a la h a n / d a m p a k y a n g berpindah/menyebar jika tidak ada
ditimbulkan limbah tidak dapat diatasi yang memindahkannya. Limbah
dalam waktu yang singkat, namun padat ini termasuk limbah yang
membutuhkan waktu yang panjang paling sering ditemukan di
bahkan diperlukan kerjasama antar lingkungan, seperti sisa makanan,
generasi untuk mengatasinya. sampah plastik, pecahan kaca,
kertas bekas dan lain sebagainya.
Sedangkan karakteristik limbah
2) Limbah Cair
Limbah cair merupakan sisa dari
suatu kegiatan yang berwujud cair
dan bercampur dengan bahan-
bahan buangan lainnya yang larut
ke dalam air. Contoh limbah cair
yaitu air sabun bekas cucian, sisa
pewarna kain, air tinja dan lain
sebagainya.
3) Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang
berwujud gas terdiri dari berbagai
ma ca m senya wa kimia da n 4) Limbah Pertambangan
memanfaatkan udara sebagai
medianya sehingga dapat Limbah pertambangan
menyebar dengan mudah dalam merupakan limbah yang dihasilkan
wilayah yang luas. Contoh limbah dari kegiatan pertambangan.
cair yaitu karbon monoksida (CO),
nitrogen oksida (NOx), sulfur oksida 5) Limbah Pariwisata
(SOx), freon, dan lain sebagainya.
Limbah pariwisata merupakan
4) Limbah Suara limbah yang berasal dari daerah
pariwisata, seperti asap kendaraan
Limbah suara merupakan limbah dan oli yang dibuang kapal atau
berupa gelombang bunyi yang speedboat di kawasan wisata
merambat di udara dan bahari.
menimbulkan gangguan. Contoh
limbah suara yaitu suara-suara 6) Limbah Medis
bising yang dihasilkan kendaraan
bermotor, mesin-mesin pabrik dan Limbah medis merukan limbah
lain sebagainya. yang dihasilkan dari kegiatan
medis, seperti jarum-jarum suntik
b.Jenis limbah bedasarkan sumbernya: bekas di rumah sakit, zat-zat kimia
obat dan lain sebagainya.
1) Limbah Domestik
c.Jenis Limbah Berdasarkan Senyawanya
Limbah domestik atau limbah
rumah tangga merupakan limbah 1) Limbah Organik
yang dihasilkan dari kegiatan
rumah tangga atau pemukiman Limbah organik merupakan
penduduk, pasar dan rumah makan. limbah yang meengandung unsur
Contoh limbah domestik yaitu sisa- karbon atau berasal dari makhluk
sisa makanan, air sabun bekas h id u p d a n b e r s i fa t m u d a h
cucian dan lain sebagainya. membusuk/terurai oleh aktivitas
mikroorganisme baik aerob
2) Limbah Industri maupun anaerob. Limbah organik
ini sangat mudah ditemui dalam
Limbah industri merupakan kehidupan sehari-hari, seperti sisa
limbah yang dihasilkan dari makanan, kotoran hewan, kulit
kegiatan industri yang wujudnya buah, sayur busuk, dan lain
tergantung dari apa yang sebagainya.
diproduksi industri tersebut,
seperti asap mesin pabrik atau 2) Limbah Anorganik
cairan buangan dari suatu pabrik.
Limbah anorganik merupakan
3) Limbah Pertanian limbah yang tidak dapat atau sulit
membusuk/terurai secara alami
Limbah pertanian merupakan oleh mikroorganisme pengurai
limbah yang dihasilkan dari contoh limbah anorganik yaitu
kegiatan pertanian maupun plastik, kaca, logam, baja, dan lain
kegiatan perkebunan, seperti sebagainya.
jerami, sisa-sisa daun, kayu-kayu
kecil dan lain sebagainya. 3) Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun)
Limbah B3 merupakan limbah
yang berasal dari kegiatan manusia.
Limbah ini mengandung senyawa 2. Mudah terbakar (Flammable)
kimia dan beracun sehingga sangat Limbah mudah terbaka karena
berbahaya bagi makhluk hidup adanya kontak dengan udara, api atau
terutama manusia. bahan lainnya meskipun dalam suhu dan
B. Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun tekanan standar. Contoh limbah yang
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan mudah terbakar adalah cat, tinta, dan
Beracun) berdasarkan Undang-Undang No. pembaersih logam.
32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan 3. Beracun
Pengelolaan Lingkungan Hidup, merupakan Limbah beracun karena mengandung
zat, energi, dan/atau komponen lain yang bahan pencemar yang bersifat racun
karena sifat, konsentrasi dan/atau bagi makhluk hidup sehingga dapat
jumlahnya, baik secara langsung maupun menyebabkan keracunan, sakit bahkan
tidak langsung, dapat mencemarkan, kematian. Contoh limbah beracun adalah
merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat buangan pestisida dan pupuk kimia
membahayakan l ingkungan hidup, lainnya pada kegiatan pertanian.
kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya. Limbah B3 4. Menyebabkan Infeksi
memiliki karakteristik meliputi:
Limbah dapat menyebabkan infeksi
karena mengandung kuman penyakit.
Salah satu contoh limbah yang dapat
menyebabkan infeksi adalah jarum
suntik yang digunakan berulang kali
dapat menimbulkan infeksi bahkan
dapat menularkan penyakit.
5. Berbahaya (Harmful)
Gambar 8.3. Limbah B3 Limbah berbahaya merupakan
Sumber: https://badungkab.go.id/instansi/dislhk/baca-artikel/288/5- limbah (padat, cair atau gas) yang dapat
Barang-Limbah-B3-di-Sekitar-Kita.html menyeba bka n ba ha ya terha da p
kesehatan sampai pada tingkat tertentu
1. Mudah Meledak (Explosive) melalui kontak inhalasi ataupun oral.
Limbah mudah meledak pada suhu 6. Berbahaya bagi lingkungan (Dangerous
250C dan tekanan 760 mmHg. Pada
kondisi tersebut limbah akan meledak to Environmen)
dan menghasilkan gas dengan suhu dan
tekanan tinggi dan dapat dengan cepat Limbah berbahaya bagi lingkungan
merusak lingkungan sekitarnya. Contoh m er u pa k a n l im ba h ya n g da pa t
dari limbah yang mudah meledak adalah menyebabkan kerusakan pada
limbah laboratorium (asam prikat) dan lingkungan dan ekosistem.
limbah bahan peledak seperti pada
pertambangan batu bara. 7. Besifat Korosif (Corrosive)
Contoh limbah bersifat korosif
adalah cairan aki mobil yang dapat
menyebabkan pengkaratan pada besi
dan baja.
C. Dampak Limbah kandungan Misalnya,memengaruhi
perkembangan otak janin, sehingga
Gambar 8.4. Dampak Limbah memiliki kemungkinan mengalami
Sumber: http://rankannauli.com/regulator-pembangunan-jangan-lengah ADHD atau lebih dikenal dengan
-pada-limbah-slag-yang-mematikan-warga.html sebutan hiperaktif.
Limbah yang tidak dikelola dengan baik, b. Limbah Tempat Pembuangan Akhir
memberikan banyak banyak dampak
negatif, antara lain: Tidak hanya bau tidak sedap,
1. Bagi Kesehatan tempat pembuangan sampah ini juga
memiliki efek jangka panjang, antara
a. Limbah Udara lain:
Limbah udara dapat menyebabkan
1) Berpotensi memicu beberapa jenis
polusi udara. Asap dan partikulat kanker, kecacatan janin, bayi lahir
merupakan dua jenis limbah udara prematur, atau bayi lahir dengan
yang dapat membahayakan kesehatan. berat badan yang kurang. Akan
Terutama partikulat, karena bentuknya tetapi, lokasi tempat tinggal bukan
yang berupa partikel halus, sehingga satu-satunya faktor yang bisa
sulit terlihat oleh mata telanjang. menjadi penyebab. Hingga kini
Tanpa kita sadari, partikulat dapat masih belum dapat dipastikan
terhirup dan menimbulkan penyakit apakah kondisi-kondisi tersebut
yang berbahaya.Partikulat berasal dari berkaitan dengan kimia beracun
knalpot mesin diesel, pembakaran yang terdapat di tempat
kayu, dan pembangkit listrik tenaga pembuangan akhir.
batu bara. Sedangkan limbah asap
umumnya berasal dari kendaraan- 2) Pencemaran air yang disebabkan
kendaraan kecil. Limbah asap atau oleh limbah tempat pembuangan
partikulat dalam polusi udara ini dapat akhir dapat berdampak buruk
menyebabkan berbagai dampak terhadap kesehatan. Penduduk
terhadap kesehatan, seperti: yang tinggal di sekitar tempat
1) Gangguan paru-paru, serangan pembuangan akhir berisiko terkena
p e n y a k i t h e p a t i t is , k o le r a ,
jantung, gagal jantung, dan stroke. giardiasis, dan blue baby syndrome
Penyakit-penyakit ini banyak (methemoglobinemia), akibat
ditemui di daerah dengan tingkat mengonsumsi air yang tercemar.
polusi udara yang tinggi. Bahkan beberapa zat, seperti
2) P a d a w a n i t a h a m i l , b i s a benzene, yang diketahui bersifat
membahayakan janin dalam karsinogenik atau dapat
menyebabkan kanker, juga bisa
mencemari air di sekitar lokasi
tempat pembuangan akhir.
c. Limbah pada air
Air limbah adalah air yang sudah
tercemar antropogenik. Limbah yang
mencemari air dapat berasal dari
kotoran manusia, pembuangan tangki
septik, pembuangan limbah pabrik, air
buangan dari sisa pencucian, dan
masih banyak lagi. Air yang sudah keracunan. Jika hal ini terjadi maka akan
terkontaminasi dengan limbah ini bisa terjadi perubahaan ekosistem perairan
menimbulkan berbagai penyakit, yang menjebabkan terganggunya
seperti: keseimbangan ekosistem secara
keseluruhan. Limbah padat yang
1) Diare, apabila mengonsumsi air dibuang ke sungai dalam jumlah yang
yang tercemar bakteri atau parasit. banyak dapat menyumbat aliran air
Diare yang parah bisa berujung sungai dan menyebabkan banjir.
pada kematian.
2) Penyakit methemoglobinemia atau
b l u e b a b y s y n d r o m e , b i l a D. Penangan Limbah
mengonsumsi air minum yang 1. Penanganan Limbah Cair
tercemar nitrat, atau tinggi akan
kandungan nitrat. Metode da n ta ha pa n proses
pengolahan limbah cair yang telah
3) Penyakit infeksi, seperti hepatitis A, dikembangkan sangat beragam. Limbah
kolera, dan giardiasis, bila cair dengan kandungan polutan yang
mengonsumsi air yang berbeda kemungkinan akan
terkontaminasi bakteri dan virus. membutuhkan proses pengolahan yang
4) Penyakit ginjal, penyakit hati, dan berbeda pula. Proses - proses
risiko bayi lahir cacat. p e n g o la h a n t e r s e b u t d a p a t d i
Baik terlihat atau tidak terlihat, aplikasikan secara keseluruhan, berupa
kombinasi beberapa proses atau hanya
limbah tetap memiliki dampak salah satu. Proses pengolahan tersebut
buruk bagi kesehatan. Mungkin saja juga dapat dimodifikasi sesuai dengan
tidak dirasakan segera, namun akan kebutuhan atau faktor finansial. Berikut
menimbulkan efek negatif dalam ini merupakan tahapan penanganan
jangka panjang. Guna mengurangi limbah cair
atau bahkan menghilangkan
a. P e n g o l a h a n P r i m e r ( P r im a r y
ancaman bahaya dari limbah,
diperlukan pengolahan limbah Treatment)
yang baik dan kesadaran untuk Tahap pengolahan primer limbah
menjaga kebersihan lingkungan. cair sebagian besar adalah berupa
2. Bagi Lingkungan proses pengolahan secara fisika.
Selain berdampak negatif bagi 1) Penyaringan (Screening) Pertama,
manusia, limbah juga berdampak negatif limbah yang mengalir melalui
bagi lingkungan. Dampak negatif yang saluran pembuangan disaring
paling terlihat jelas adalah rusaknya menggunakan jeruji saring. Metode
lingkungan sehingga menurunkan nilai ini disebut penyaringan. Metode
estetika lingkungan atau dengan kata penyaringan merupakan cara yang
lain lingkungan menjadi tidak enak efisien dan murah untuk
dipandang. menyisihkan bahan-bahan padat
berukuran besar dari air limbah.
Limbah berupa cairan yang masuk ke
dalam sistem drainase atau sungai akan 2) Pengolahan Awal (Pretreatment)
mengakibatkan pencemaran air. Apabila Kedua, limbah yang telah disaring
hal ini sudah terjadi maka akan banyak kemudian disalurkan kesuatu
organisme seperti ikan akan mati tangki atau bak yang berfungsi
untuk memisahkan pasir dan cair yang telah mengalami proses
partikel padat teruspensi lain yang pengolahan primer tersebut dapat
berukuran relatif besar. Tangki ini langsung dibuang kelingkungan
dalam bahasa inggris disebut grit (perairan). Namun, bila limbah
chamber dan cara kerjanya adalah tersebutjuga mengandungpolutan
dengan memperlambat aliran yang lain yang sulit dihilangkan
limbah sehingga partikel – partikel melalui proses tersebut, misalnya
pasir jatuh ke dasar tangki agen penyebab penyakit atau
sementara air limbah terus senyawa organik dan anorganik
dialirkan untuk proses selanjutnya. terlarut, maka limbah tersebut
perlu disalurkan ke proses
3) Pengendapan Setelah melalui pengolahan selanjutnya.
tahap pengolahan awal, limbah cair
akan dialirkan ke tangki atau bak b. Pengolahan Sekunder (Secondary
pengendapan.Metode
pengendapan adalah metode Treatment)
pengolahan utama dan yang paling
banyak digunakan pada proses Tahap pengolahan sekunder
pengolahan primer limbah cair. Di merupakan proses pengolahan secara
tangki pengendapan, limbah cair biologis, yaitu dengan melibatkan
didiamkan agar partikel – partikel mikroorganisme yang dapat mengurai/
padat yang tersuspensi dalam air mendegra da s i ba ha n orga nik.
limbah dapat mengendap ke dasar Mikroorganisme yang digunakan
tangki. Enadapn partikel tersebut umumnya adalah bakteri aerob.
akan membentuk lumpur yang Terdapat tiga metode pengolahan
kemudian akan dipisahkan dari air secara biologis yang umum digunakan
limbah ke saluran lain untuk diolah yaitu metode penyaringan dengan
lebih lanjut. Selain metode tetesan (trickling filter), metode
pengendapan, dikenal juga metode lumpur aktif (activated sludge), dan
pengapungan (Floation). metode kolam perlakuan (treatment
4) Pengapungan (Floation) Metode ini ponds / lagoons).
efektif digunakan untuk 1) Metode Trickling Filter pada metode
menyingkirkan polutan berupa ini, bakteri aerob yang digunakan
minyak atau lemak. Proses untuk mendegradasi bahan organik
pengapungan dilakukan dengan melekat dan tumbuh pada suatu
menggunakan alat yang dapat lapisan media kasar, biasanya
menghasilkan gelembung- berupa serpihan batu atau plastik,
gelembung udara berukuran kecil dengan dengan ketebalan ± 1 – 3 m.
(± 30 – 120 mikron). Gelembung limbahcairkemudian
udara tersebut akan membawa disemprotkan ke permukaan media
partikel –partikel minyak dan lemak dan dibiarkan merembes melewati
ke permukaan air limbah sehingga media tersebut. Selama proses
kemudian dapat disingkirkan. Bila perembesan, bahan organik yang
limbah cair hanya mengandung terkandung dalam limbah akan
polutan yang telah dapat didegradasi oleh bakteri aerob.
disingkirkan melalui proses Setelah merembes sampai ke dasar
pengolahan primer, maka limbah lapisan media, limbah akan
menetes ke suatu wadah
penampung dan kemudian berfotosintesis menghasilkan
disalurkan ke tangki pengendapan. ok s ig e n. O k sig e n t e r s e b ut
Dalam tangki pengendapan, limbah kemudian digunakan oleh bakteri
k em ba l i m en g a la m i pr os es aerountukproses
pengendapan untuk memisahkan penguraian/ degradasi bahan
partikel padat tersuspensi dan organik dalam limbah. Pada metode
mikroorganisme dari air limbah. ini, terkadang kolam juga diaerasi.
Endapan yang terbentuk akan Selama proses degradasi di kolam,
mengalami proses pengolahan limbah juga akan mengalami proses
limbah lebih lanjut, sedangkan air pengendapan. Setelah limbah
limbah akan dibuang ke lingkungan terdegradasi dan terbentuk
a t a u d i s a lu r k a n k e p r o s e s endapan didasar kolam, air limbah
pengolahan selanjutnya jika masih dapat disalurka untuk dibuang ke
diperlukan lingkungan atau diolahlebih lanjut.
2) Metode Activated Sludge pada c. P e n g o la h a n T e r s ie r ( T e r t iary
metode activated sludge atau
Treatment)
lumpur aktif, limbah cair disalurkan
ke sebuah tangki dan didalamnya Pengolahan tersier dilakukan jika
limbah dicampur dengan lumpur setelah pengolahan primer dan
yang kaya akan bakteri aerob. sekunder masih terdapat zat tertentu
Proses degradasi berlangsung dalam limbah cair yang dapat
didalam tangki tersebut selama berbahaya bagi lingkungan atau
beberapa jam, dibantu dengan masyarakat. Pengolahan tersier
pemberian gelembung udara aerasi bersifat khusus, artinya pengolahan ini
(pemberian oksigen). Aerasi dapat disesuaikan dengan kandungan zat
mempercepat kerja bakteri dalam yang tersisa dalam limbah cair / air
mendegradasi limbah. Selanjutnya, limbah. Umunya zat yang tidak dapat
limbah disalurkan ke tangki dihilangkan sepenuhnya melalui
pengendapan untuk mengalami proses pengolahan primer maupun
proses pengendapan, sementara sekunder adalah zat-zat anorganik
lumpur yang mengandung bakteri terlarut, seperti nitrat, fosfat, dan
disalurkan kembali ke tangki aerasi. garam- garaman. Pengolahan tersier
Seperti pada metode trickling filter, sering disebut juga pengolahan
limbah yang telah melalui proses lanjutan ( advanced treatment).
ini dapat dibuang ke lingkungan
atau diproses lebih lanjut jika masih Pengolahan ini meliputi berbagai
dperlukan. rangkaian proses kimia dan fisika.
Contoh metode pengolahan tersier
3) Metode Treatment ponds/ Lagoons yang dapat digunakan adalah metode
saringan pasir, saringan multimedia,
Metode treatment ponds/lagoons precoal filter, microstaining, vacum
atau kolam perlakuan merupakan filter, penyerapan dengan karbon aktif,
metode yang murah namun pengurangan besi dan mangan, dan
prosesnya berlangsung relatif o s m o s i s b o la k - b a l ik . M e t o d e
lambat. Pada metode ini, limbah pengolahan tersier jarang
cair ditempatkan dalam kolam- diaplikasikan pada fasilitas
kolam terbuka. Algae yang tumbuh pengolahan limbah. Hal ini disebabkan
dipermukaan kolam akan bia ya ya ng diper lu kan untu k
melakukan proses pengolahan tersier Gambar 8.5. Penanganan Limbah Cair
cenderung tinggi sehingga tidak Sumber: https://www.slideshare.net/hasyanabilahfathan9
ekonomis.
/pengolahan-limbah-27908924
d.Desinfeksi (Desinfection)
2. Penanganan Limbahpadat
Desinfeksi atau pembunuhan kuman
bertujuan untuk membunuh atau a. Penimbunan Terbuka
mengurangi mikroorganisme patogen
yang ada dalam limbah cair. Meknisme Terdapat dua cara penimbunan
desinfeksi dapat secara kimia, yaitu sampah yang umum dikenal, yaitu
dengan menambahkan senyawa/zat metode penimbunan terbuka (open
tertentu, atau dengan perlakuan fisik. dumping) dan metode sanitary landfill.
Dalam menentukan senyawa untuk Pada metode penimbunan terbuka. Di
membunuh mikroorganisme, terdapat lahan penimbunan terbuka, berbagai
beberapa hal yang perlu diperhatikan, hama dan kuman penyebab penyakit
yaitu: daya racun zat , waktu kontak dapat berkembang biak. Gas metan
yang diperlukan, efektivitas zat, kadar yang dihasilkan oleh pembusukan
dosis yang digunakan, tidak boleh sampah organik dapat menyebar ke
bersifat toksik terhadap manusia dan udara sekitar dan menimbulkan bau
hewan, tahan terhadap air, biayanya busuk serta mudah terbakar. Cairan
murah. Contoh mekanisme desinfeksi yang tercampur dengansampah dapat
pada limbah cair adalah penambahan merembes ke tanah dan mencemari
klorin (klorinasi), penyinaran dengan tanah serta air.
ultraviolet (UV), atau dengan ozon
(Oз). Proses desinfeksi pada limbah b.Sanitary Landfill
cair biasanya dilakukan setelah proses Pada metode sanitary landfill,
pengolahan limbah selesai, yaitu sampah ditimbun dalam lubang yang
setelah pengolahan primer, sekunder dialasi iapisan lempung dan lembaran
atau tersier, sebelum limbah dibuang plastik untuk mencegah perembesan
ke lingkungan. limbah ke tanah. Pada landfill yang
lebih modern lagi, biasanya dibuat
e.Pengolahan Lumpur (Slude Treatment) sistem Iapisan ganda (plastik –
lempung– plastik –lempung)dan pipa-
Setiap tahap pengolahan limbah cair, pipa saluran untuk mengumpulkan
baik primer, sekunder, maupun tersier, cairan serta gas metan yang terbentuk
akan menghasilkan endapan polutan dari proses pembusukan sampah. Gas
berupa lumpur. Lumpur tersebut tidak tersebut kemudian dapat digunakan
dapat dibuang secara langsung, untuk menghasilkan listrik.
melainkan pelu diolah lebih lanjut.
Endapan lumpur hasil pengolahan c. Insinerasi
limbah biasanya akan diolah dengan
cara diurai/dicerna secara aerob Insinerasi adalah pembakaran
( anaerob digestion) , kemudian
disalurkan ke beberapa alternatif,
yaitu dibuang ke laut atau ke lahan
pembuangan (landfill), dijadikan
p u p u k k o m p o s , a t a u d ib a k a r
(incinerated).
sampah/limbah padat menggunakan menjadi bahan baru dengan tujuan
suatu alat yang disebut insinerator. mencegah adanya sampah yang
Kelebihan dari proses insinerasi sebenarnya dapat menjadi sesuatu
adalah volume sampah berkurang yang berguna, mengurangi
sangat banyak (bisa mencapai 90 %). penggunaan bahan baku yang baru,
S e la in i t u , p r o s e s in s in e r a s i mengurangi penggunaan energi,
menghasilkan panas yang dapat mengurangi polusi, kerusakan lahan,
dimanfaatkan untuk menghasilkan dan emisi gas rumah kaca jika
listrik atau untuk pemanas ruangan. d ib a n d in g k a n d e n g a n p r o s e s
pembuatan barang baru. Daur ulang
Gambar 8.6. Penanganan Limbah Padat adalah salah satu strategi pengelolaan
Sumber: http://hutamabayuaji.blogspot.com/2013/02/ sampah padat yang terdiri atas
penaganan-limbah-padat.html kegiatan pemilahan, pengumpulan,
pemrosesan, pendistribusian dan
d.Pembuatan Kompos pembuatan produk / material bekas
Pembuatan kompos padat dan cair pakai, dan komponen utama dalam
manajemen sampah modern dan
metode ini adalah dengan mengolah bagian ketiga adalam proses hierarki
sampah organic seperti sayuran, daun- sampah 3R (Reuse, Reduce, and
daun kering, kotoran hewan melalui Recycle).
proses penguraian oleh mikro
organisme tertentu. Pembuatan Gambar 8.7. Penanganan Limbah Gas
kompos adalah salah satu cara terbaik Sumber: http://narkoo.blogspot.com/2014/11/mesin-alat-
dalam penanganan sampah organic.
Berdasarkan bentuknya kompos ada pengolahan-limbah-gas.html
yang berbentuk padat dan cair.
Pembuatannya dapat dilakukan 3. Penanganan Limbah Gas
dengan menggunakan kultur Pengolah limbah gas secara teknis
mikroorganisme, yakni menggunakan
kompos yang sudah jadi dan bisa dilakukan dengan menambahkan alat
didapatkan di pasaran seperti EMA bantu yang dapat mengurangi
e fe c t i f m ic r o o r g a n is m . E M A pencemaran udara. Pencemaran udara
merupakan kultur campuran sebenarnya dapat berasal dari limbah
mikroorganisme yang dapat berupa gas atau materi partikulat yang
meningkatkan degaradasi limbah atau terbawah bersama gas tersebut. Berikut
sampah organik. akan dijelaskan beberapa cara
e. Daur Ulang
Daur ulang adalah proses untuk
menjadikan suatu bahan bekas
menangani pencemaran udara oleh digunakan tergantung pada sifat
limbah gas dan materi partikulat yang gas buangan yang keluar dari
terbawah bersamanya. proses industri, apakah berdebu
banyak, apakah bersifat asam, atau
a. Mengontrol Emisi Gas Buang bersifat alkalis dan lain sebagainya
Gas-gas buang seperti sulfur 2) Pengendap Siklon Pengendap
oksida, nitrogen oksida, karbon Siklon atau Cyclone Separators
monoksida, dan hidrokarbon dapat
dikontrol pengeluarannya melalui adalah pengedap debu / abu yang
beberapa metode. Gas sulfur oksida ikut dalam gas buangan atau udara
dapat dihilangkan dari udara hasil dalam ruang pabrik yang berdebu.
pembakaran bahan bakar dengan cara Prinsip kerja pengendap siklon
desulfurisasi menggunakan filter adalah pemanfaatan gaya
basah (wet scrubber). Gas nitrogen sentrifugal dari udara / gas buangan
oksida dapat dikurangi dari hasil yang sengaja dihembuskan melalui
pembakaran kendaraan bermotor tepi dinding tabung siklon sehingga
dengan cara menurunkan suhu partikel yang relatif “berat” akan
pembakaran. Produksi gas karbon jatuh ke bawah. Ukuran partikel /
monoksida dan hidrokarbon dari hasil debu / abu yang bisa diendapkan
pembakaran kendaraan bermotor oleh siklon adalah antara 5 u – 40 u.
da pa t dik u r a n g i den g a n c a r a Makin besar ukuran debu makin
memasang alat pengubah katalitik cepatpartikeltersebutdiendapkan.
(catalytic converter) untuk
menyempurnakan pembakaran. · 3) Filter Basah Nama lain dari filter
Selain cara-cara yang disebutkan basah adalah scrubbers atau Wet
diatas, emisi gas buang juga dapat Collectors. Prinsip kerja filter basah
dikurangi dengan kegiatan
pembakaran bahan bakar atau mulai adalah membersihkan udara yang
menggunakan sumber bahan bakar kotor dengan cara menyemprotkan
a l t e r n a t i f y a n g le b ih s e d ik i t air dari bagian atas alt, sedangkan
menghasilkan gas buang yang udara yang kotor dari bagian bawah
merupakan polutan. alat. Pada saat udara yang berdebu
kontak dengan air, maka debu akan
b. Menghilangkan Materi Partikulat Dari ikut semprotkan air turun ke bawah.
Udara Pembuangan Untuk mendapatkan hasil yang
lebih baik dapat juga prinsip kerja
1) F i l t e r U d a r a F i l t e r u d a r a pengendap siklon dan filter basah
dimaksudkan untuk yang ikut diga bungka n menja di sa tu.
keluar pada cerobong atau stack, Penggabungan kedua macam
agar tidak ikut terlepas ke prinsipkerja tersebut
lingkungan sehingga hanya udara menghasilkan suatu alat
bersih yang saja yang keluar dari penangkap debu yang dinamakan.
cerobong. Filter udara yang
dipasang ini harus secara tetap 4) Pegendap Sistem Gravitasi Alat
diamati (dikontrol), kalau sudah pengendap ini hanya digunakan
jenuh (sudah penuh dengan abu/ untuk membersihkan udara kotor
debu) harus segera diganti dengan yang ukuran partikelnya relatif
yang baru. Jenis filter udara yang cukup besar, sekitar 50 u atau lebih.
Cara kerja alat ini sederhana sekali,
yaitu dengan mengalirkan udara 2. Pengelolaan Limbah B3
yang kotor ke dalam alat yang
dibuat sedemikian rupa sehingga Gambar 8.8. Penanganan Limbah B3
pada waktu terjadi perubahan Sumber: https://www.kompasiana.com/arif.rachman/
kecepatan secara tiba-tiba (speed 551b496c813311687f9de5fc/pengolahan-limbah-b3
drop), zarah akan jatuh terkumpul di
-bahan-berbahaya-dan-beracun
bawah akibat gaya beratnya sendiri
(gravitasi). Kecepatan Limbah Bahan Berbahaya dan
pengendapan tergantung pada Beracun (B3) tidak dapat begitu saja
dimensi alatnya. ditimbun, dibakar atau dibuang ke
lingkungan, karena mengandung bahan
5) Pengendap Elektrostatik Alat yang dapat membahayakan manusia dan
pengendap elektrostatik digunakan makhluk hidup lain. Limbah ini
untuk membersihkan udara yang memerlukan cara penanganan yang
kotor dalam jumlah (volume) yang lebih khusus dibanding limbah yang
relatif besar dan pengotor bukan B3. Limbah B3 perlu diolah, baik
udaranya adalah aerosol atau uap secara fisik, biologi, maupun kimia
air. Alat ini dapat membersihkan sehingga menjadi tidak berbahaya atau
udara secara cepat dan udara yang berkurang daya racunnya. Setelah diolah
keluar dari alat ini sudah relatif limbah B3 masih memerlukan metode
bersih. Alat pengendap pembuangan yang khusus untuk
elektrostatik ini menggunakan arus mencegah resiko terjadi pencemaran.
searah (DC) yang mempunyai Beberapa metode penanganan limbah
tegangan antara 25 – 100 kv. Alat B3 yang umumnya diterapkan adalah
pengendap ini berupa tabung sebagai berikut.
silinder di mana dindingnya diberi a.Metode pengolahan secara kimia, fisik
muatan positif, sedangkan di
tengah ada sebuah kawat yang dan biologi.
merupakan pusat silinder, sejajar Proses pengolahan limbah B3 dapat
dinding tabung, diberi muatan
nega t i f . Ada nya perbeda a n dilakukan secara kimia, fisik, atau
tegangan yang cukup besar akan biologi. Proses pengolahan limbah B3
menimbulkan corona discharga di secara kimia atau fisik yang umumnya
daerah sekitar pusat silinder. Hal ini dila kukan ada la h stabilis asi/
menyebabkan udara kotor seolah – solidifikasi. stabilisasi/ solidifikasi
olah mengalami ionisasi. Kotoran adalah proses pengubahan bentuk
u d a r a m e n j a d i io n n e g a t i f fis ik da n sifa t kim ia deng an
sedangkan udara bersih menjadi
ion positif dan masing-masing akan
menuju ke elektroda yang sesuai.
Kotoran yang menjadi ion negatif
akan ditarik oleh dinding tabung
sedangkan udara bersih akan
berada di tengah-tengah silinder
dan kemudian terhembus keluar
menambahkan bahan peningkat atau well injection) Salah satu cara
senyawa pereaksi tertentu untuk
m em perkecil a ta u m em ba ta s i membuang limbah B3 agar tidak
pelarutan, pergerakan, atau membahayakan manusia adalah
penyebaran daya racun limbah, dengan cara memompakan limbah
sebelum dibuang. Contoh bahan yang tersebut melalui pipa kelapisan
dapat digunakan untuk proses batuan yang dalam, di bawah
stabilisasi/solidifikasi adalah semen, lapisan-lapisan air tanah dangkal
kapur (CaOH2), dan bahan maupun air tanah dalam. Secara
termoplastik. Metode insinerasi teori, limbah B3 ini akan
(pembakaran) dapat diterapkan untuk ter per a ng k a p dila pis a n i tu
memperkecil volume B3 namun saat sehingga tidak akan mencemari
mela kuka n pemba ka ra n perlu ta n a h m a u pu n a i r . N a m u n ,
dilakukan pengontrolan ketat agar gas sebenarnya tetap ada kemungkinan
beracun hasil pembakaran tidak terjadinya kebocoran atau korosi
mencemari udara. pipa atau pecahnya lapisan batuan
akibat gempa sehingga limbah
Proses pengolahan limbah B3 merembes kelapisan tanah.
secara biologi yang telah cukup
berkembang saat ini dikenal dengan 2) Kolam penyimpanan (surface
istilah bioremediasi dan impoundments) limbah B3 cair
viktoremediasi. Bioremediasi adalah
penggunaanbakteri dan dapat ditampung pada kolam-
mikroorganisme lain untuk kolam yang memang dibuat untuk
mendegradasi/ mengurai limbah B3, limbah B3. Kolam-kolam ini dilapisi
sedangkan Vitoremediasi adalah lapisan pelindung yang dapat
penggunaan tumbuhan untuk mencegah perembesan limbah.
mengabsorbsi dan mengakumulasi Ketika air limbah menguap,
bahan-bahan beracun dari tanah. senyawa B3 akan terkosentrasi dan
Kedua proses ini sangat bermanfaat mengendap di dasar. Kelemahan
dalam mengatasi pencemaran oleh metode ini adalah memakan lahan
limbah B3 dan biaya yang diperlukan karena limbah akan semakin
lebih muran dibandingkan dengan tertimbun dalam kolam, ada
metode Kimia atau Fisik. Namun, kemungkinan kebocoran lapisan
proses ini juga masih memiliki pelindung, dan ikut menguapnya
kelemahan. Proses Bioremediasi dan senyawa B3 bersama air limbah
Vitoremediasi merupakan proses sehingga mencemari udara.
alami sehingga membutuhkan waktu
yang relatif lama untuk membersihkan 3) Landfill untuk limbah B3 (secure
limbah B3, terutama dalam skala besar. landfils) limbah B3 dapat ditimbun
Selain itu, karena menggunakan
makhluk hidup, proses ini pada landfill, namun harus
dikhawatirkan dapat membawa pengamanan tinggi. Pada metode
senyawa-senyawa beracun ke dalam pembuangan secure landfills,
rantai makanan di ekosistem. limbah B3 ditempatkan dalam drum
atau tong-tong, kemudian dikubur
b.Metode Pembuangan Limbah B3 dalam landfill yang didesain khusus
untuk mencegah pencemaran
1) Sumur dalam/ Sumur Injeksi (deep limbah B3. Landffill ini harus
dilengkapi peralatan monitoring
yang lengkap untuk mengontrol
kondisi limbah B3 dan harus selalu Plastik biodegradable Plastik sendiri
dipantau. Metode ini jika merupakan material yang terhitung baru, mulai
diterapkan dengan benar dapat digunakan pada tahun 1930-an. Namun
menjadi cara penanganan limbah penggunaan material plastik sendiri terus
B3 yang efektif. Namun, metode meningkat tajam pada tahun 90-an dan terus
secure landfill merupakan metode meningkat hingga ratusan juta ton per tahun.
yang memliki biaya operasi tinggi, Dan saat ini hampir semua produk yang
masih ada kemungkinan terjadi beredar di pasaran dijual menggunakan
kebocoran, dan tidak memberikan material plastik.
solusi jangka panjang karena
limbah akan semakinmenumpuk. Coba lihat sekeliling Anda, berapa
banyak plastik yang digunakan untuk
Gambar 8.9. Indahnya Lingkungan Bebas Polusi mengemas makanan? Untuk satu porsi soto
Sumber: http://www.apakabardunia.com/2010/04/ ayam yang Anda beli misalnya, penjual akan
giethoorn-sebuah-desa-unik-dan-bebas.html menggunakan plastik untuk membungkus
kuah soto; isi soto seperti bihun, kol, toge, dan
PLASTIK BIODEGREDABLE ayam; jeruk nipis; dan sambal. Untuk satu porsi
Plastik, adalah material yang sehari-hari soto ayam, menggunakan 4 buah plastik aneka
kita gunakan dan temukan di sekitar kita. ukuran. Sangat banyak bukan? Atau saat Anda
Material plastik dipilih karena dianggap mengadakan pesta menggunakan peralatan
sebagai material yang relatif kuat, ringan, makan sekali pakai, bayangkan berapa banyak
tahan air, mudah ditemukan dan dijual dengan sampah plastik yang dihasilkan?
harga yang murah. Lalu apalagi yang kurang
dari plastik? Satu hal yang kurang dari plastiik, Tapi tak perlu gusar, Anda bisa mulai
yaitu sulit terurai di alam sehingga membantu mengurangi konsumsi sampah kok.
mengakibatkan pencemaran lingkungan Kurangi penggunaan plastik dengan membawa
karena menurunnya kualitas air dan tanah. makanan dan minuman menggunakan botol
Plastik sulit diurai di alam sehingga minum dan tempat makan. Selain lebih bersih,
mengakibatkan pencemaran lingkungan. akan lebihsehatjuga tentunya. Selain itu,Anda
juga bisa menggunakan plastik biodegradable
yang terbuat dari senyawa dalam tanaman
maupun hewan.
Plastik Biodegradable berbeda dengan
plastik pada umumnya yang dibuat dari bahan
dasar minyak bumi seperti petroleum, gas alam
dan batu bara. Plastik biodegradable ini
terbuat dari selulosa, kolagen, protein, lipid,
ataupun chitosan yang diambil dari ekstraksi
tanaman dan hewan. Plastik biodegradable ini
berbahan dasar tepung, seperti tepung
singkong, kentang, dan beras, yang dapat
diurai oleh alam menjadi CO2 dan biomassa
lainnya dengan bantuan mikroorganisme.
Sebagai perbandingan, plastik biasa
membutuhkan waktu sekitar 50-100 tahun
untuk terurai oleh alam. Sementara plastik
biodegradable ini dapat terurai lebih cepat.
Untuk sebuah kantong plastik misalnya, dapet Kerjakan soal berikut ini secara mandiri!
terurai dalam hitungan bulan, tergantung dari 1. Jelaskan yang dimaksud dengan limbah
material dasar yang digunakan. Namun
penggunaan plastik biodegradable masih industri pariwisata!
sangat jarang menyebabkan harganya relatif 2. Sebutkan jenis limbah berdasarkan
mahal dibanding plastik konvensional.
Memang membutuhkan kerja sama dengan wujudnya!
banyak pihak, termasuk kesadaran masyarakat 3. Sebutkan upaya yang bisa dilakukan untuk
u n t u k m e n j a g a l in g k u n g a n d n e g a n
mengurangi penggunaan plastik mencegah pencemaran!
konvensional.plastik biodegradable 4. Bagaimanakan cara penanganan limbah cair
5. Jelaskan karakteristik limbah B3
Beberapa produk yang dibuat dari material
plastik biodegradable yang umum ditemui Limbah adalah bahan / barang sisa atau
antara lain kantong plastik sampah dan bekas dari suatu kegiatan atau proses produksi
peralatan makan sekali pakai. Selain itu masih yang fungsinya sudah berubah dari aslinya,
banyak produk plastik solid yang dapat kecuali yang dapat dimakan oleh manusia atau
digunakan berulang kali namun dengan hewan. Karakteristik dari limbah secara umum
material biodegradable seperti piring, gelas, meliputi: berukuran mikro, bersifat dinamis,
sendok, garpu, dll. berdampak luas, berdampak jangka panjang
Beberapa negara maju mulai menggunakan Sedangkan karakteristik limbah hotel,
plastik biodegradable ini untuk menggantikan selain ke empat karakteristik di atas masih ada
plastik konvensional. Karena mereka sadar, karakteristik lainnya, yang terdiri dari:
pelestarian lingkungan harus dilakukan senyawa fisik seperti mengandung padatan,
bersama-sama, dimulai dari sekarang. berwarna; senyawa kimia organik
Meskipun demikian, penggunaan plastik mengandung karbohidrat, minyak dan lemak,
memang harus dihindari karena plastik protein, unsur surfactant antara detergen dan
biodegradable tetap tidak bisa diurai di laut, s a bun; s enya wa kim ia non org a nik
dan mengganggu ekosistem laut. Lalu mengandung alkalinity, Khloride, Nitrogen,
bagaimana dengan Anda? Apakah sudah mulai Phospor, Sulfur; unsur Biologi, mengandung
beralih ke plastik biodegradable? protista dan virus. Jenis-jenis limbah
diklasifikasikan berdasarkan:
Jaga bumi sekarang, untuk anak cucu kita di
masa depan. 1. Jenis – jenis limbah berdasarkan
wujudnya:
Sumber: https://www.ruparupa.com/blog/apa-sih-plastik-biodegradable/ a. Limbah padat
b. Limbah cair
(belum ada) c. Limbah gas
d. Limbah suara
2.Jenis limbah bedasarkan sumbernya:
a. Limbah domestik
b. Limbah industri
c. Limbah pertanian
d. Limbah pertambangan Pilihlah jawaban yang paling tepat
e. Limbah pariwisata 1. Sisa atau sampah suatu proses yang dapat
menjadi bahan pencemaran atau polutan
f. Limbah medis disuatu lingkungan disebut dengan ….
A. Zat berbahaya
3.Jenis limbah berdasarkan senyawanya
B. Limbah
a. Limbah organik
C. Bahan berbahaya
b. Limbah anorganik
D. Sampah
c. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) E. Pembuangan
Limbah yang tidak dikelola dengan baik, 2. Berikut ini yang bukan merupakan
memberikan banyak banyak dampak negatif, karakteristik limbah adalah….
antara lain: A. Bersifat statis
1. Bagi Kesehatan: gangguan paru-paru, B. Bersifat dinamis
serangan jantung, gagal jantung, dan
stroke. Penyakit-penyakit ini banyak C. Berukuran mikro
ditemui di daerah dengan tingkat polusi
udara yang tinggi, berisiko terkena D. Dampaknya luas
penyakit hepatitis, kolera, giardiasis, dan
blue baby syndrome E. Dampaknya jangka panjang
(methemoglobinemia), akibat
mengonsumsi air yang tercemar. Bahkan 3. Senyawa kimia organik mengandung
beberapa zat, seperti benzene, yang karbohidrat, minyak dan lemak, protein,
diketahui bersifat karsinogenik atau unsur surfactant antara detergen dan
dapat menyebabkan kanker, juga bisa sabun, merupakan karakteristik limbah ….
mencemari air di sekitar lokasi tempat A. Hotel
pembuangan akhir.
B. Pertanian
2. Bagi Lingkungan: selain berdampak
negatif bagi manusia, limbah juga C. Medis
berdampak negatif bagi lingkungan.
Dampak negatif yang paling terlihat jelas D. Pertambangan
adalah rusaknya lingkungan sehingga
menurunkan nilai estetika lingkungan E. Pariwisata
atau dengan kata lain lingkungan
menjadi tidak enak dipandang. 4. Berikut ini yang bukan merupakan jenis
limbah berdasarkan wujudnya adalah ….
A. Limbah gas
B. Limbah padat
C. Limbah cair
D. Limbah suara
E. Limbah medis
5. Berikut ini yang merupakan contoh limbah
medis adalah ….
A. Pupuk
B. Baterei
C. Tinta
D. Jarum
E. Tissue
Setelah mempelajari bab ke delapan ini,
Anda tentu menjadi lebih paham tentang
Limbah dari industri pariwisata. Dari semua
materi yang sudah dijelaskan pada bab ini,
mana yang menurut Anda paling sulit
dipahami? Coba Anda diskusikan dengan
teman maupun guru Anda, agar supaya
pemahaman Anda lebihmaksimal untuk babini
dan bab selanjutnya karena saling keterkaitan.