The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan SMA Negeri 1 Mojo, 2021-03-31 00:03:51

PR Sejarah Indo. 10A Ed. 2019

PR Sejarah Indo. 10A Ed. 2019

oleh:
1. Ringo Rahata
2. Muhamad Muchlis
3. Melkisedek Bagas Fenetiruma

Daftar Isi

Bab 1
Bab 2
Bab 3

Bab I

Manusia dan Sejarah

Daftar Isi

A. Manusia dan Kesadaran Sejarah

• Hakikat Sejarah
• Kedudukan Manusia dalam Sejarah
• Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah

B. Kehidupan Manusia dalam Perubahan dan Keberlanjutan

• Kehidupan Manusia dalam Dimensi Waktu
• Perubahan dan Keberlanjutan dalam Sejarah

C. Berpikir dengan Perspektif Sejarah

• Konsep Kronologis
• Konsep Diakronik
• Konsep Sinkronik
• Konsep Kausalitas
• Konsep Periodisasi

Hakikat Sejarah

Sejarah sebagai Sartono Kartodirdjo
peristiwa menyatakan setiap
peristiwa selalu memiliki
pengaruh besar bagi
kehidupan manusia.

Sejarah sebagai Merupakan hasil
kisah rekonstruksi atau upaya
menghadirkan kembali
peristiwa masa lalu
melalui berbagai media.

Kesimpulan apa yang Anda peroleh dari penjelasan tersebut?

Kedudukan Manusia dalam Sejarah

Objek Manusia merupakan aktor sentral dalam kajian
Sejarah sejarah. Sejarah adalah kisah tentang manusia
Subjek dalam kaitannya dengan ruang dan waktu.
Sejarah Manusia berkontribusi dalam penelitian dan
penulisan sejarah. Kisah sejarah tidak mungkin
hadir tanpa adanya manusia yang meneliti
peristiwa tersebut.

Konsep Ruang dan Waktu dalam Sejarah

Dimensi ruang dan waktu dapat menunjukkan peristiwa sejarah sebagai
peristiwa yang khas dan unik. Kajian sejarah akan selalu terbatas pada tempat
dan waktu tertentu.

Konsep ruang Tempat terjadinya suatu peristiwa.
Cakupan pembahasan.

Sejarah Kajian Sejarah Sejarah
Kota Berdasarkan Perdesaan

Ruang

Sejarah
Lokal

Konsep Waktu Menandai sebuah
dalam Sejarah peristiwa bersifat

unik.
Menerangkan kapan

terjadinya sebuah
peristiwa.

Menjadi pembeda
antara sejarah dan

mitos.
Menandai kondisi

suatu zaman.

Kehidupan Manusia dalam Dimensi Waktu

Konsep waktu menjadi Perubahan Menurut Kuntowijoyo,
kunci dalam memahami konsep waktu dalam
sejarah dibagi menjadi
dinamika kehidupan
manusia. empat unsur.

Kesinambungan Konsep Perkembangan
Waktu
Carilah penjelasan
Pengulangan selengkap-lengkapnya
terkait keempat unsur
tersebut!

Perubahan dan Keberlanjutan dalam Sejarah

Kehidupan manusia senantiasa diwarnai • Menyebabkan
dengan perubahan dan keberlanjutan. kerusakan dan koban
Perhatikan contoh berikut! jiwa.

Perubahan • Menandai kekalahan
Jepang dalam Perang
Pasifik.

Keberlanjutan • Mengubah situasi politik
di wilayah jajahan Jepang.
Ledakan bom atom di
Jepang pada 1945 • Munculnya gerakan
kemerdekaan di berbagai
wilayah termasuk
Indonesia.

Konsep Kronologis

Perhatikan Kunjungan Indonesia
bagan berikut! tokoh-tokoh merdeka
bangsa Peristiwa
Indonesia ke Rengasdengklok
Dalat,
Vietnam

Pembentukan Kronologi dalam sejarah berarti urutan
BPUPKI waktu dari sejumlah peristiwa atau
kejadian. Oleh karena itu, peristiwa
sejarah harus disusun berdasarkan urutan
waktu kejadiannya.

Konsep Diakronik

Konsep Setiap peristiwa berkembang berdasarkan waktu.
Diakronik Suatu peristiwa tidak hadir sebagai peristiwa
tunggal dan pasti memiliki hubungan dengan
peristiwa sebelumnya.
Konsep diakronik memandang peristiwa sejarah
mengalami perkembangan dan bergerak
sepanjang masa. Diakronik mengutamakan
memanjangnya dimensi waktu dengan sedikit
keluasan ruang.

Konsep Sinkronik

Menurut Kuntowijoyo, sejarah akan menjadi
sinkronik jika bersentuhan dengan ilmu sosial
seperti antropologi, sosiologi, ekonomi, dan politik.

Saat sejarah ditulis dengan pendekatan ilmu sosial,
sejarah tidak hanya memanjang dalam waktu
tetapi juga meluas dalam ruang.

Konsep sinkronik menyebabkan karya sejarah
semakin kaya.

Konsep Kausalitas (Sebab Akibat)

Setiap peristiwa memiliki latar belakang yang menjadi pemicunya. Sejarawan
Suhartono dalam buku Teori dan Metodologi Sejarah menyatakan bahwa dalam
peristiwa sejarah terdapat sebab umum (general cause) dan sebab khusus (direct
cause). Sebab khusus ini sering disebut sebagai pemicu (trigger).

Konsep kausalitas menurut Suhartono

Multikausal atau Seleksi kausal
kemajemukan sebab

Menunjukkan sebab tidak hanya Menyeleksi banyak sebab menurut
tunggal, tetapi terdiri atas banyak hierarki tertinggi berupa sebab

sebab. utama (ultimate cause) atau prima
kausa dari sekian banyak sebab.

Konsep Periodisasi

Perodisasi merupakan pembabakan waktu yang diterapkan
dalam kajian sejarah. Contoh periodisasi dapat Anda amati
dalam tabel berikut.

Periodisasi Sejarah Indonesia menurut M.C. Ricklefs

Tahun (Masehi) Periode
1200 Lahirnya zaman modern
1630-1800 Perjuangan merebut hegemoni
1800-1910 Pembentukan negara jajahan
1900-1942 Munculnya konsepsi Indonesia
1942-1950 Runtuhnya negara jajahan
1950-2008 Indonesia merdeka

Daftar Isi

Masa Praaksara
Manusia Purba
Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Perkembangan Kehidupan Masa Praaksara
Hasil dan Nilai Kebudayaan Masa Praaksara

Masa Praaksara Definisi
Masa
 Dalam bahasa Inggris, masa praaksara Praaksara
disebut prehistory.
Pre: sebelum
History: sejarah
Jadi, prehistory berarti sebelum masa
sejarah.

 Masa praaksara juga disebut
masa ”nirleka”.
Nir: tidak ada
Leka: tulisan
Jadi, masa nirleka atau praaksara berarti
masa pada saat manusia belum
mengenal tulisan.

Periodisasi Masa Periodisasi
Praaksara Masa
Praaksara
Berdasarkan
Geologi Berdasarkan
Arkeologi
Mengacu pada umur
lapisan bumi. Mengacu pada
teknologi purba hasil
• Zaman
Arkeozoikum/Azoikum temuan penelitian
arkeologi.
• Zaman Paleozoikum
• Zaman Mesozoikum • Zaman Paleolitikum
• Zaman • Zaman Mesolitikum
• Zaman Neolitikum
Neozoikum/Kenozoikum • Zaman Megalitikum
• Zaman Logam

Manusia Purba

Lokasi Penemuan Manusia Purba di Indonesia

Trinil Flores
Sangiran Wajak

Wilayah Indonesia diperkirakan menjadi tempat hunian manusia purba.
Beberapa daerah di Indonesia yang menjadi tempat hunian manusia purba
antara lain Sangiran, Trinil, Wajak, dan Flores.

Manusia purba yang ditemukan di Indonesia terdiri
atas beberapa jenis. Jenis-jenis manusia purba tersebut
yaitu :

 Meganthropus;

 Pithecanthropus; dan

 Homo sapiens.

Meganthropus

 Fosil yang ditemukan berupa fragmen rahang bawah Fosil Meganthropus
sebelah kanan, rahang atas sebelah kiri, dan gigi lepas. pertama kali ditemukan
oleh von Koenigswald pada
 Dari hasil penemuan fosil tersebut, diperkirakan 1941 di Desa Sangiran
bahwa manusia jenis ini memiliki ukuran sangat sekitar lembah Sungai
besar atau raksasa. Oleh karena itu, fosil ini Bengawan Solo.
dinamakan Meganthropus palaeojavanicus. Meganthropus merupakan
jenis manusia purba paling
 Meganthropus palaeojavanicus diperkirakan hidup tua.
pada 1–2 juta tahun lalu. Fragmen fosil Meganthropus
yang ditemukan masih sangat sedikit.

Pithecanthropus

Beberapa jenis Pithecanthropus yang ditemukan • Pithecanthropus
di Indonesia yaitu Pithecanthropus mojokertensis merupakan jenis
dan Pithecanthropus erectus. manusia purba yang
paling banyak
ditemukan di Indonesia.

• Sisa-sisa kehidupan
Pithecanthropus dapat
ditemukan di Mojokerto,
Kedungbrubus, Trinil,
Sangiran,
Sambungmacan, dan
Ngandong.

Pithecanthropus mojokertensis

 Pithecanthropus mojokertensis merupakan manusia
purba jenis Pithecanthropus tertua yang ditemukan di
Indonesia. Pithecanthropus mojokertensis ditemukan
oleh von Koenigswald di Mojokerto tahun 1936 pada
lapisan pleistosen bawah ini hidup sekira 2,5–1,25 juta
tahun lalu.

 Fosil Pithecanthropus mojokertensis yang berhasil
ditemukan berupa tengkorak anak-anak, atap tengkorak,
rahang atas, rahang bawah, dan gigi lepas. Berdasarkan
temuan tersebut, ciri-ciri fisik Pithecanthropus
mojokertensis diperkirakan yaitu tulang pipi kuat,
berbadan tegap, tonjolan kening tebal, otot-otot
tengkuk kukuh, muka menonjol ke depan, dan volume
otak 650–1.000 cc.

Pithecanthropus erectus atau Homo erectus

Pithecanthropus erectus
memiliki daerah persebaran
paling luas. Pada 1890 Eugene
Dubois berhasil menemukan
beberapa fosil Pithecanthropus
erectus di Kedungbrubus, Trinil,
dan Ngawi.

 Pada saat ini nama ilmiah Pithecanthropus erectus adalah Homo erectus.
Para ahli paleoantropologi menduga bahwa Homo erectus berasal dari Afrika.
Homo erectus bermigrasi selama masa pleistosen sekira 2 juta tahun lalu

 Ciri fisik Pithecanthropus erectus atau Homo erectus yaitu badan tegap,
hidung lebar, dagu tidak ada, alat pengunyah kuat, berat badan 80–100 kg,
tinggi badan 160–180 cm, terdapat tonjolan kening pada dahi, tulang
tengkorak berbentuk lonjong, volume otak 750–1.000 cc, dan muka
didominasi oleh bagian rahang yang menonjol.

Homo sapiens

Homo sapiens artinya
manusia cerdas. Tingkat
kecerdasan Homo sapiens
salah satunya disebabkan
volume otaknya yang jauh
lebih besar daripada jenis
manusia purba sebelumnya.

• Homo sapiens diperkirakan memiliki ciri-ciri fisik antara lain tengkorak
besar, volume otak diperkirakan 1.650 cc, muka datar dan lebar, akar
hidung lebar, bagian mulut menonjol sedikit, dahi agak miring, di atas
rongga mata ada busur kening yang nyata, langit-langit mulut besar dan
dalam, rahang bawah masif, gigi besar-besar, serta tinggi badan sekira
173 cm.

• Jenis-jenis Homo sapiens yang ditemukan di Indonesia yaitu Homo
wajakensis, Homo soloensis, dan Homo floresiensis.

Homo wajakensis

 Homo wajakensis (manusia dari Wajak) ditemukan di
lembah Sungai Brantas, Wajak, Tulungagung, Jawa
Timur. Fosil Homo wajakensis ditemukan pada lapisan
pleistosen atas oleh Eugene Dubois pada 1889. Manusia
purba ini diperkirakan hidup pada 40–25 ribu tahun lalu.

 Von Koenigswald mengategorikan Homo wajakensis
dalam jenis Homo sapiens (manusia cerdas) karena
sudah mengenal upacara penguburan.

Homo soloensis

 Fosil Homo soloensis pertama kali ditemukan oleh von
Koenigswald pada 1931–1934 di daerah Ngandong, di tepi Sungai
Bengawan Solo. Selain itu, fosil Homo soloensis ditemukan di
Sambungmacan dan Ngawi.

 Manusia purba Homo soloensis diperkirakan hidup pada 900–200
ribu tahun lalu.

Homo floresiensis

 Homo floresiensis ditemukan oleh para ilmuwan dari
Australia pada 2003 dalam ekskavasi di gua Liang Bua,
Flores. Manusia purba ini hidup di Kepulauan Flores
sekira 18.000 tahun lalu.

 Menurut tim ilmuwan yang menemukan fosil tersebut,
Homo floresiensis merupakan keturunan spesies Homo
erectus yang hidup di Asia Tenggara sekira 1 juta tahun
lalu. Akibat proses seleksi alam, tubuh mereka
berevolusi menjadi bentuk lebih kecil.

 Dalam jurnal ilmiah Nature, para ilmuwan menjelaskan
Homo floresiensis sebagai spesies baru manusia.
Sementara itu, menurut Teuku Jacob, Homo floresiensis
bukan merupakan spesies baru, melainkan nenek
moyang dari orang-orang Katai di Flores yang
menderita penyakit microcephalia, yaitu bertengkorak
kecil dan berotak kecil.

Ada empat teori yang Nenek moyang bangsa
menjelaskan tentang asal- Indonesia juga dapat
usul nenek moyang bangsa dijelaskan dengan migrasi
Indonesia yaitu: ras Melanesia/ras Negroid
dan Austronesia/ras
 Teori Yunan; Mongoloid. Bangsa-bangsa
yang bermigrasi ke wilayah
 Teori Nusantara; kepulauan Nusantara yaitu:

 Teori Out of Africa; dan  Bangsa Melanesia;

 Teori Out of Taiwan  Bangsa Proto Melayu; dan

 Bangsa Deutro Melayu.

 Dasar dari teori Yunan adalah hasil temuan Teori
teknologi dan persamaan bahasa. Berdasarkan Yunan
penemuan kapak tua di wilayah Nusantara, bentuk
kapak tersebut memiliki kesamaan dengan temuan Salah satu tokoh
kapak di wilayah Asia Tengah. yang mendukung
teori ini adalah
 Dari segi kebahasaan, bahasa Melayu yang Mohammad Ali.
berkembang di Nusantara memiliki kesamaan Menurut
dengan bahasa Champa yang berkembang di Mohammad Ali,
Kamboja. Persamaan ini memunculkan dugaan bangsa Indonesia
bahwa penduduk di Kamboja berasal dari Daratan berasal dari daerah
Yunan. Mongol. Teori ini
juga disetujui oleh
R.H. Geldern dan
J.H.C. Kern.

 Teori ini menyatakan nenek moyang bangsa-bangsa Teori
di Nusantara merupakan bangsa Melayu. Orang Nusantara
Melayu bukan berasal dari luar, orang Melayu
merupakan keturunan dari Homo soloensis dan Menurut teori
Homo wajakensis. Nusantara, bangsa
Indonesia berasal
 Dalam teori ini juga dijelaskan bahwa terdapat dari wilayah
perbedaan bahasa antara bahasa Austronesia yang Indonesia sendiri.
berkembang di Nusantara dengan bahasa Indo- Teori ini didukung
oleh Muhammad
Eropa yang berkembang di Asia Tengah. Yamin, Gory’s Keraf,
dan J. Crawford.

Teori Out
of Africa

 Teori Out of Africa merupakan teori yang didasarkan Teori Out of Africa
pada penelitian DNA. Penelitian Ingman juga dikemukakan oleh
menunjukkan tidak adanya gen manusia yang ahli genetika asal
bercampur dengan gen spesies manusia purba. Amerika Serikat,
Max Ingman.
 Teori Out of Africa menjelaskan manusia Afrika Menurut
bermigrasi sekira 50.000 hingga 70.000 tahun silam. penelitiannya,
Wilayah tujuan migrasi tersebut adalah Asia Barat manusia modern
dan melewati dua jalur. Pertama, jalur yang berasal dari Afrika
mengarah ke Sungai Nil, melintasi Semenanjung antara kurun waktu
Sinai, dan ke utara. Kedua, jalur yang bermula dari 100–200 ribu tahun
Afrika kemudian melewati Laut Merah. lalu.

Teori Out
of Taiwan

 Menurut teori Out of Taiwan manusia di kepulauan Teori Out of Taiwan
Nusantara berasal dari Taiwan. Melalui pendekatan dikemukakan oleh
linguistik, didapatkan kesimpulan bahwa Peter Bellwood dan
keseluruhan bahasa yang digunakan oleh suku-suku Robert Blust. Teori
di kepulauan Nusantara memiliki rumpun sama, ini didukung oleh
yaitu rumpun Austronesia. Harry Truman
Simanjuntak.Teori
 Dengan kata lain, akar dari keseluruhan cabang Out of Taiwan
bahasa yang digunakan oleh leluhur di Nusantara merupakan
berasal dari rumpun Austronesia di Formosa atau pertentangan dari
Taiwan. teori i Yunan.

 Bangsa Melanesia/Papua Melanosoide termasuk Bangsa
rumpun Veddoid-Austroloid yang memiliki ciri-ciri Melanesia
fisik antara lain kulit kehitam-hitaman, badan kekar,
rambut keriting, mulut lebar, dan hidung mancung. Bangsa Melanesia
Kebudayaan bangsa Melanesia/Papua Melanosoide berasal dari Teluk
digolongkan dalam budaya mesolitikum. Tonkin. Fakta
tentang asal bangsa
 Keturunan bangsa Melanesia saat ini antara lain ini didasarkan pada
penduduk di pedalaman Malaya, penduduk Aeta di penelitian terhadap
pedalaman Filipina, suku Sakai di Siak, serta orang- benda-benda
orang Papua dan Kepulauan Melanesia. peninggalan seperti
pebble dan kapak
pendek. Benda-
benda tersebut
ditemukan di
Pegunungan Bacson
di daerah Hoabinh.

 Bangsa Proto Melayu memiliki ciri fisik antara lain Bangsa Proto
kulit sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, Melayu
serta bentuk mulut dan hidung sedang.
Bangsa Proto
 Kebudayaan Proto Melayu termasuk kebudayaan batu Melayu mulai
muda (neolitikum). Kebudayaan kapak persegi dibawa bermigrasi ke
oleh bangsa Proto Melayu melalui jalur barat, wilayah Nusantara
sedangkan kebudayaan kapak lonjong melalui jalur sekira tahun 2000
timur. sebelum Masehi.
Bangsa Proto
 Keturunan bangsa Proto Melayu antara lain suku Toraja, Melayu termasuk
Sasak, Dayak, Nias, Batak, dan Kubu. rumpun ras
Mongoloid dari
daerah Yunan.

 Bangsa Deutro Melayu memiliki ciri fisik yang tidak Bangsa
jauh berbeda dengan mayoritas penduduk Indonesia Deutro
saat ini. Proses migrasi bangsa Deutro Melayu di Melayu
kepulauan Nusantara dilakukan melewati jalur barat,
yaitu daerah Semenanjung Malaka, Sumatra, kemudian Bangsa Deutro
menyebar ke beberapa wilayah di Nusantara. Melayu bermigrasi
ke wilayah
 Bangsa Deutro Melayu membawa kebudayaan Nusantara pada 500
logam.Keturunan bangsa Deutro Melayu di Indonesia sebelum Masehi.
antara lain suku Aceh, Minangkabau, Jawa, Bali, Bugis, Bangsa Melayu
dan Makassar. Muda merupakan
hasil percampuran
antara bangsa Proto
Melayu dan bangsa
Arya.

Masa Berburu dan
Mengumpulkan Makanan

Masa Bercocok Tanam dan
Beternak

Masa Perundagian

 Manusia purba hidup secara berkelompok meskipun Masa Berburu
dalam jumlah relatif kecil sekira 10–15 orang. Mereka hidup dan
secara berpindah-pindah (nomaden), dan tinggal di gua- Mengumpulkan
gua karang sekitar sungai, danau, atau pantai. Makanan

 Sebagian besar hasil kebudayaan peninggalan masa Masa berburu dan
berburu dan mengumpulkan makanan berupa alat-alat mengumpulkan
batu yang masih sederhana. Beberapa peralatan tersebut makanan
yaitu kapak perimbas, kapak genggam, kapak penetak, dan merupakan tahap
alat-alat serpih (flakes). awal kehidupan
manusia. Pada masa
ini manusia
menghabiskan 90%
waktu hidupnya
dengan berburu dan
mengumpulkan
makanan.

 Diperkirakan telah muncul sistem masyarakat yang Masa Bercocok
dipimpin oleh seorang kepala suku. Pemilihan kepala suku Tanam dan
biasanya dilakukan dengan menggunakan sistem primus Beternak
interpares, yaitu orang yang utama atau paling
berpengaruh. Pada masa ini
manusia sudah
 Manusia berhasil membuat perlengkapan pertanian dan menetap di suatu
perkakas rumah tangga yang memiliki permukaan halus wilayah. Manusia
dan tajam. Benda-benda tersebut yaitu beliung persegi, memenuhi
mata panah, kapak lonjong, gurdi dan pisau, perhiasan, kebutuhan dari
serta gerabah. hasil bercocok
tanam. Pola
 Manusia mulai mengenal aktivitas ekonomi perdagangan kehidupan bercocok
dengan sistem barter. tanam
menunjukkan
manusia pada masa
ini sudah dapat
menguasai
lingkungan alam.

 Masyarakat mulai membentuk kelompok lebih besar Masa
dengan penguasaan terhadap sebuah wilayah. Perundagian
Kelompok masyarakat tersebut dipimpin oleh
seorang kepala suku terpandang yang bergelar datu Masa perundagian
atau datuk. merupakan masa
dengan tingkat
 Muncul golongan undagi dalam masyarakat. Mereka kebudayaan
dapat membuat barang-barang logam yang indah tertinggi pada masa
sebagai simbol status sosial. Barang-barang yang praaksara. Pada
dihasilkan antara lain nekara, moko, kapak corong, masa perundagian
bejana perunggu, dan arca perunggu. masyarakat sudah
mampu membuat
peralatan dari
perunggu dan
mengenal sistem
pembagian kerja
berdasarkan
kemampuan tiap-
tiap individu.

Penemuan Teknologi Sistem Kepercayaan Nilai Kebudayaan
Sederhana Masa Praaksara
Jenis Kepercayaan
Penemuan Api Kreativitas
Penguburan Jenazah
Peralatan Batu dan Benda-Benda Menjaga
Tulang Lingkungan Alam
Pemujaan
Teknik Pembuatan Alat- Hubungan Sosial
Alat Batu yang Harmonis

Pembuatan Tempat
Tinggal

Pengolahan Logam

 Pada awalnya pembuatan api dilakukan dengan cara Penemuan
membenturkan batu api dan menggosokkan kayu. Api
Percikan api yang dihasilkan diarahkan pada
dedaunan kering kemudian diperbesar dengan Beberapa peneliti
menambahkan kayu bakar. memperkirakan
penemuan api
 Pada masa bercocok tanam manusia menggunakan terjadi pada periode
api untuk membuka hutan. Mereka menebang kehidupan manusia
pohon-pohon berukuran besar lalu membakarnya purba jenis Homo
(slash and burn) agar lahan menjadi bersih dan erectus. Mereka
mudah ditanami. menggunakan api
untuk mengolah
makanan,
menghangatkan
badan, menerangi
ruangan, dan
mengusir binatang
buas.

 Kebudayaan Pacitan identik dengan alat-alat batu berupa Peralatan dari
kapak perimbas (chooper). Tempat penemuan tradisi Batu dan
kapak perimbas antara lain Pacitan, Jawa Timur; Lahat, Tulang
Sumatra Selatan; Awangbangkal, Kalimantan Selatan;
Sukabumi, Jawa Barat; dan Gombong, Jawa Tengah. Kebudayaan yang
mengembangkan
peralatan dari batu
dan tulang di
Indonesia terbagi
menjadi dua yaitu
budaya Pacitan dan
budaya Ngandong.

Kebudayaan Ngandong identik dengan peralatan yang
terbuat dari tulang, tanduk, dan duri ikan. Oleh karena itu,
kebudayaan Ngandong disebut kebudayaan tulang.

 Teknik pemangkasan dilakukan dengan cara memangkas Teknik
batu menggunakan martil batu untuk memperoleh bentuk Pembuatan
permukaan yang tajam dan bagian pegangan. Alat-Alat Batu

 Teknik levallois adalah teknik pembuatan alat serpih batu Teknik pembuatan
yang menghasilkan dataran pukul berfaset atau alat-alat batu yang
berbidang-bidang. Di Indonesia penggunaan teknik digunakan pada
levallois ditemukan pada peninggalan alat-alat serpih dari masa praaksara
kebudayaan Pacitan. yaitu teknik
pemangkasan,
 Teknik upam adalah teknik mengasah batu untuk teknik levallois,
mendapatkan alat-alat berbentuk halus. Alat yang dan teknik upam.
digunakan untuk mengasah biasanya berasal dari jenis
batuan andesit.

 Kjokkenmoddinger berasal Pembuatan
dari bahasa Denmark, yang Tempat
berarti sampah-sampah Tinggal
dapur. Kjokkenmoddinger
merupakan timbunan atau Tempat tinggal
tumpukan fosil kulit mulai dikenal
kerang dan siput yang manusia purba
menggunung. Berbagai setelah hidup secara
peninggalan manusia menetap. Tempat
purba ditemukan di sekitar tinggal manusia
kjokkenmoddinger seperti pada masa
kapak genggam dari zaman praaksara berkaitan
paleolitikum. erat dengan
penemuan
Abris sous roche adalah Kjokkenmoddinger
gua yang menyerupai dan Abris Sous
ceruk pada batu karang. Roche.
Gua-gua ini pernah
dijadikan tempat tinggal
manusia purba karena
berfungsi sebagai tempat
perlindungan dari cuaca
dan binatang buas.

 Masyarakat pada masa praaksara mengenal dua teknik Pengolahan
pengolahan logam perunggu, yaitu teknik a cire perdue Logam
dan bivalve.
Teknik pengolahan
 Teknik a cire perdue disebut teknik cetak lilin karena logam yang
model dari tanah liat yang akan dicetak dilapisi lilin. berkembang di
Teknik a cire perdue digunakan untuk membuat benda- Indonesia berasal
benda perunggu yang memiliki bentuk dan hiasan rumit. dari kebudayaan
Dongson yang
 Teknik bivalve disebut juga teknik setangkup karena dibawa oleh bangsa
menggunakan dua keping cetakan yang terbuat dari batu. Deutro Melayu.
Cetakan ini dapat dipakai berkali-kali sesuai kebutuhan. Sebagian besar
peralatan logam
terbuat dari
perunggu berupa
campuran antara
timah dan tembaga.

Sistem Kepercayaan

Animisme Dinamisme Totemisme  Kepercayaan
manusia purba
Kepercayaan Kepercayaan Kepercayaan mulai muncul
bahwa roh bahwa benda- terhadap sejak masa
nenek moyang benda tertentu binatang- berburu dan
akan selalu seperti batu binatang mengumpulkan
mengawasi tertentu makanan
dan pohon sebagai tingkat lanjut.
dan besar Pada zaman
melindungi lambang nenek megalitikum
mempunyai moyang. muncul
mereka. kekuatan gaib kepercayaan
yang
mendorong
masyarakat
melakukan
pemujaan
terhadap roh
leluhur.

Penguburan primer atau penguburan langsung Penguburan
Jenazah
• Dalam sistem penguburan ini, mayat hanya dikubur sekali
dalam tanah atau dalam sebuah wadah seperti kendi gerabah Selain melakukan
atau peti batu. berbagai ritual atau
pemujaan terhadap
Penguburan sekunder atau penguburan tidak roh nenek moyang,
langsung masyarakat
mengenal sistem
• Dalam sistem ini mayat dikubur langsung dalam tanah tanpa penguburan bagi
upacara penguburan. Setelah mayat menjadi kerangka, orang meninggal.
kuburnya digali dan kerangka diambil untuk dibersihkan Sistem penguburan
kemudian diletakkan dalam wadah berupa tempayan atau pada masa ini yaitu
sarkofagus dan dikubur kembali disertai upacara penguburan. penguburan primer
dan sekunder.

 Benda-benda pemujaan berkaitan dengan kepercayaan Benda-Benda
masyarakat terkait roh nenek moyang, kekuatan benda- Pemujaan
benda gaib, dan kekuatan alam.
Seiring munculnya
 Benda-benda pemujaan mulai muncul pada zaman kepercayaan,
megalitikum. Oleh karena itu, benda-benda pemujaan masyarakat pada
pada masa ini berukuran besar. Benda-benda tersebut masa praaksara
yaitu menhir, dolmen, sarkofagus, punden berundak, dan membuat benda-
kubur batu. benda yang
digunakan untuk
ritual pemujaan
terhadap roh nenek
moyang.


Click to View FlipBook Version