The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sepp.idealiz, 2015-08-24 00:19:21

LIFE ISN

LIFE ISN

belajar dengan baik melalui melukis, menggambar,
menonton film, ilustrasi, pemetaan dan visualisasi.

Adapun pekerjaan yang menuntut memiliki
kecerdasan ini adalah pelukis, pengukir, arsitek. Sedangkan
contoh dari tokoh-tokohnya adalah Hijjaz Kasturi. Minoru
Yamasaki, Alexander Thomson Alexander, Pablo Picasso,
Leonardo Da Vinci.

4. Bodily-kinesthetic intelligence (Kecerdasan gerak
tubuh)

Seseorang yang mempunyai kecerdasan ini pandai
menggunakan seluruh tubuh untuk mengungkapkan pikiran
dan perasaan. Mereka mempunyai keahlian fisik khusus,
seperti keseimbangan, koordinasi, kelincahan, kekuatan,
fleksibilitas dan kecepatan, serta kemampuan taktis.
Mereka suka sekali kegiatan di luar ruangan, anak-anak
dengan kecerdasan ini, cara belajarnya melalui sensasi
tubuh dan dapat belajar dengan baik melalui pengalaman
langsung, seperti drama, tari, dan bermain peran.

Adapun jenis profesi yang sesuai dengan kecerdasan
ini adalah Atlit, pemain bola, peninju, penari, pelakon,
tentara, polisi. Sedangkan contoh tokoh-tokohnya seperti
Nicole David, Michael Jordan, David Beckham, Shazlin
Zulkifli, Muhammad Ali, Rosyam Noor, Jackie Chan, Shah
Rukh Khan.

--Life isn’t a movie--

5. Musical intelligence (Kecerdasan musikal)

Seseorang yang mempunyai kecerdasan musik ini,
mereka sering mengacu pada deteksi, identifikasi,
perubahan dan kemampuan untuk mengekspresikan musik.
Contohnya mencakup ritme, pitch, melodi atau sensitivitas
suara . Mereka juga biasanya punya suara yang bagus dan
dapat dengan mudah mengidentifikasi apakah iramanya
tepat atau tidak.

Sikap dari mereka sangat sensitif, mampu bekerja
sambil mendengarkan musik, mereka pandai memainkan
alat musik dan dapat mengingat lagu baru dengan mudah.
Orang-orang dengan kecerdasan ini berpikir melalui
melodi dan irama , mereka dapat belajar dengan baik
melalui menulis, menyanyi, dan mengarang lagu lirik, dan
improvisasi.

Adapun contoh profesinya adalah komposer,
penyanyi, penggubah lagu, pemain musik. Sedangkan
tokoh-tokohnya adalah Adnan Abu Hassan, Ajai, M. Nasir,
Yasin, Kitaro, Mozart, P. Ramlee, Siti Nurhaliza, Misha
Omar, Beethoven.

6. Interpersonal intelligence (Kecerdasan
interpersonal)

--Life isn’t a movie--

Seseorang yang mempunyai kecerdasan ini, ia sadar
dan mampu membedakan antara emosi orang lain, niat,
motivasi dan kemampuan indrawi. Ini merupakan sebuah
ekspresi wajah, suara dan gerakan kepekaan, untuk
mengidentifikasi hubungan yang berbeda dengan sindiran –
sindiran dan disamping itu juga mempunyai kemampuan
untuk menyarankan tanggapan yang sesuai.

Kebanyakan mereka biasanya lebih memilih
organisasi-organisasi dan berpartisipasi pada permainan
olahraga olahraga kelompok seperti basket, dan sepak
bola. Orang – orang ini merasa sangat nyaman di tengah
keramaian, mereka biasanya para pemimpin kelompok.
Dalam kategori teori kecerdasan majemuk ini dapat belajar
dengan baik melalui negosiasi, kerja kelompok, kegiatan
tim, berdebat dan berbagi.

Adapun contoh profesi yang sesuai dengan
kecerdasan ini adalah Ahli politik, Peniaga, Pengacara,
Usahawan. Sedangkan contoh orang-orangnya adalah
Donald Trump, David Letterman, Aznil Hj. Nawawi.

7. Intrapersonal intelligence (Kecerdasan
Intrapersonal),

Seseorang yang cerdas secara intrapersonal lebih
mengacu pada pengetahuan diri, dan mengukur pada
kapasitas yang tepat untuk bertindak secara bijaksana.
Mereka biasanya sering bisa menyadari batin, emosi, niat,

--Life isn’t a movie--

motivasi, temperamen, dan keinginan, serta kemampuan
untuk disiplin diri, pengetahuan diri dan harga diri.

Cerdas dan kesadaran diri yang kuat biasanya
mampu mempertahankan buku harian atau kebiasaan tidur
control diri, memahami kekuatan dan kelemahan; sering
mundur untuk merencanakan tujuan hidup. Seseorang
dalam kategori ini belajar terbaik mendalam melalui
refleksi diri, menulis jurnal, penelitian. Bagi mereka,
lingkungan belajar yang ideal bagi mereka mungkin
sendirian atau mandiri.

Adapun contoh profesinya adalah Pengarang,
Penyajak, Ahli falsafah, Ahli Motivasi, Pakar Kaunseling,
Ahli Psikologi. Contoh orang-orangnya adalah H.M Tuah
Iskandar, Dr. Fadzilah Kamsah, Albert Ellis, Willaim
Glasser, Jean Piaget, Howard Gardner.

8. Naturalist intelligence (Kecerdasan natural)

Orang – orang yang mempunyai kecerdasan ini,
biasanya pandai mengamati alam, mengidentifikasi
kapasitas fenomena alam, tetapi juga bisa berhubungan
baik dengan alam. Mereka dapat belajar dengan baik
melalui pengamatan, membandingkan, klasifikasi,
menemukan tangan dan pengalaman dari alam.

--Life isn’t a movie--

Salahsatunya mampu mengenali, menyusun dan
mengkategorikan pelbagai jenis flora dan fauna.

Adapun jenis profesi yang berhubungan dengan
kecerdasan ini adalah Petani, Ahli botani, Ahli biologi,
Perancang Bandar, Geologist. Dan contoh dari orang-
orangnya adalah Louis Agassiz, David Starr Jordan, Edward
D. Cope, Charles Darwin.

9. Spiritual intelligence (kecerdasan rohani)

--Life isn’t a movie--

BAB III

CARA BERTINDAK

Dalam dua bab diatas kita sudah mengetahui
dengan jelas; dalam bab pertama kita mengetahui landasan
mengapa kita hidup di dunia ini dan pada bab kedua kita
juga mengetahui begitu dahsyatnya potensi yang
tersembunyi dalam diri kita itu. So, setelah kita tahu itu,
apa yang selanjutnya bisa kita lakukan?

Dalam kedua bab diatas penjelasannya bersifat
informasi dan sedikit sentuhan praktik. Namun dalam bab
3 ini akan di fokuskan bagaimana kita memaksimalkan
potensi diri yang ada demi mencapai apa yang diinginkan
dan harapanjadi lebih baik di masa yang akan datang.
Pengetahuan hanya sebatas konsep-konsep saja tidak ada
artinya tanpa adanya praktik langsung. Praktik yang bisa
dilakuka bisa disesuaikan dengan potensi yang ada dan
mana yang lebih dominan. Namun dalam bab ini hanya
akan dibahas secara umum saja; cara secara umum yang
bisa mengarahkan kita pada cara hidup yang sesuai dengan
potensi manusia.

Dari jutaan buku motivasi yang pernah terbit di
dunia ini semuanya mungkin hampir sama. Trik dan tips

--Life isn’t a movie--

yang diberikan untuk menjadi orang berhasil dan sukses
tidak akan beda jauh. Naun ingat, semua itu is nothing
jika tidak ada aksi nyata dalam bentuk perbuatan. Kalau
hanya belajar teori tanpa praktik, di pastikan tidak
mungkin apa yang diinginkan bisa didapatkan. Adapun
sebelum hal tersebut dicapai haruslah dilaksanakan secara
bertahap dan integral tidak hanya sebagian saja.

Kunci sukses itu simpelnya ada tiga; saya pikirkan,
saya rasakan dan saya lakukan. Namun kebanyakan orang
hanya sampai rasakan saja dan masalah action itu jarang
sekali yang mau melaksanakanny. Semua isi dalam buku
ini-pun akan tiada artinya apabila tidak ada action yang
nyata. Karena perjalanan spuluh kilometer dimulai dari
satu langkah kaki. Maka pelajari dan aplikasikan segera apa
yang ada dalam buku ini jika anda menginginkan apa yang
anda inginkan datang dengan segera.

Dalam pembahasan bab ini akan dibahas sebuah
hierarki bagaimana kita bisa sukses. Hierarki tersebut
tentunya disusun secara sistematis dan harus dilakukan
secara holistis dan integral. Jika yang dilakukan hanya
sebagian, akan dipastikan apa yang anda harapkan tidak
mungkin bisa anda dapatka. Hierarki ini sebetulnya sudah
sering disebutkan oleh para penulis lain, namun
kebanyakan yang ditemukan secara tersirat. Maka disini
penulis mencoba menggambarkannya agar mempermudah
apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai sebuah
tujuan. Namun ini masih hanya pandangan subjectif

--Life isn’t a movie--

empiris yang penulis dapatkan dan mungkin anda
mempunyai gambaran dan cara sendiri.

Hasil
Doa
Action
Pretending
Keyakinan
Hasrat

A. Hasrat Keinginan (dream)
Hasrat keinginan yang kuat mempunyai cara tersendiri

untuk menjelma menjadi sebuah kenyataan
_Stephen Covey

Ada yang mengatakan bahwa hidup berawal dari
mimpi. Setujukah anda? Tentunya tanya terlebih dahulu,
mimpi seperti apa dan dalam konteks seperti apa?

Ada dua pengertian yang sering kita temui
menafsirkan kata ‘mimpi’ tersebut terutama dalam bahasa
Indonesia karena kata mimpi sendiri merupakan bahasa
Indonesia. Mimpi yang pertama artinya adalah bunga

--Life isn’t a movie--

mimpi, yaitu sebuah proses mental yang terjadi pada saat
seseorang tidur. Dan yang kedua mimpi dalam artian
identik dengan harapan ataupun ambisi yang ingin digapai.
Yang pertama arti dari mimpi lebih bersifat pasif sedangkan
yang kedua bersifat aktif atau dinamis.

Dalam menafsirkan dalam maslah ini tentunya yang
dipakai adalah pengertian dari yang kedua. Mimpi lebih
identik terhadap ambisi dan hasrat. Yang kemudian
biasanya ditambahkan kahiran –an, apa impian-mu?

Hasrat atau impian ini sebetulnya hal yang dasar
yang harus dimiliki dan diperkuat oleh setiap individu jika
ia menghendaki kehidupan lebih baik dan kesuksesan.
Seperti yang pernah Stephen Covey katakana bahwa
impian yang kuat akan mempunyai cara tersendiri untuk
mewujudkannya. Jadi mulai sekarang tentukan apa
keinginan dan hasrat terbesar anda?

Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan
impian atau hasrat kita adalah harus lebih di spesipikan.
Hindai untuk menentukan impian yang terlalu general atau
umum. Misalnya: “saya ingin sukses”, ini sebuah hasrat
atau mpian yang salah, karena ini terlalu umum. Sukses
dibidang apa? Misalnya sukses “jadi direktur perusahaan
rook atau jadi artis Indonesian idol” dll. Hasrat atau
impian yang spesifik akan memudahkan kita untuk
menyusun cara dan jalan untuk mencapai itu. Misalkan
“saya ingin jadi dokter”, maka cara yang akan kita tempuh

--Life isn’t a movie--

sebagai syarat untuk mencapai itu adalah kita harus masuk
fakultas kedokteran.

Kita tahu bahwa tentunya mempunyai berbagai
macam keinginan dalam hidupnya. Namun padahal
sebetulnya hanya satu keinginan manusia itu yaitu ingin
bahagia, damai dan sejahtra. Namun caranya saja yang
berbeda.

Masalah yang masiif sering terjadi dalam prilaku
manusia adalah sulitnya menentukan impian dan focus
pada bagaimana untuk menggapainya. Karena terlalu
banyak keinginan dan hasrat yang menghinggapi
pikirannya, yang terjadi adalah tidak ada satupun yang
dapat diraihnya. Itulah kebanyakan yang terjadi. Jadi
pemanajemenan atau-pun pembatasan keinginan adalah
hal terbaik agar kita tidak terjebak dalam kebingungan.

Sala satu cara yang bisa dilakukan adalah tuliskan
keinginan yang ingin kita capai dalam sebuah kertas,
tuliskan sebanyak 100 keinginan dari mulai yang termudah
sampai hal yang tersulit. Setel;ah semuanya tertulis dalam
kertas tersebut coba untuk di klasifikasikan, mana yang bisa
dicapai dalam jangka pendek dan mana yang jangka
panjang. Setelah dibagi dua; jangka pendek dan jangka
panjang, klasifikasikan kembali 5 dari kedua bagian itu,
mana yang lebih penting dan menjadi hasrat terbesar anda.
Dan setelah itu barulah anda atur strateginya.

Apabila tidak dengan cara itu, maka kita akan masih
kebimbangan dan kebingungan apa sebetulnya yang kita

--Life isn’t a movie--

inginkan. Kita hanya akan berjalan seperti air mengalir dan
sperti balon yang lepas ke udara tanpa arah dan tujuan.
Hasrat dan keinginan merupakan tujuan yang jelas dalam
hidup ini agar hidup lebih bermakna dan terarah. Cobalah
untuk bisa bersifat focus pada apa-apa yang menjadi
keinginan dan impian kita sebenarnya. Jika hanya
keinginan tanpa ada kejelasan itu hanya angan-angan saja,
atau mungkin mimpi di siang bolooong kaleeee..

B. Keyakinan (believe)

Sedikit keraguan adalah batu penghambat keinginan dan
impian anda, maka yakinlah..!!

Hal selanjutnya yang harus kita lakukan adalah kita
harus percaya bahwa apa yang kita inginkan itu bisa kita
dapatkan. Keyakinan tersebut akan menjelma untuk
membuktikan bahwa apa yang dinginkan itu pasti akan
jadi kenyataan. Dengan kata lain sebuah harapan atau
hasrat akan jadi kenyataan apabila diperkuat oleh
keyakinan dalam diri kita.

Keyakinan sebetulnya berhubungan dengan masalah
hati. Hati yang kuat dan positive pasti bisa memberikan
kekuatan untuk bisa meyakini, dan tidak ada hal mustahil
bagi tuhan untuk memberikan apa yang kita inginkan.

--Life isn’t a movie--

Semakin kita percaya maka semakin mudah sesuatu itu
didapatkan.

Salah satu contoh sepasang kekasih mereka dilanda
jatuh cinta dan mensyaratkan diantara mereka untuk saling
percaya. Apabila diantara mereka sudah saling percaya
maka apapun yang terjadi tidak akan memisahkan mereka
karena mereka sudah saling percaya, keinginan mereka
untuk hidup bersama-pun bisa terlaksana. Banyak diantara
pasangan yang berpisah itu lebih disebabkan pada
kurangnya kepercayaan dan keyakinan terhadap
pasangannya. Sehingga munculah pikiran-pikiran negative
dan lalu berdampak ada ketidaknyamanan hubungan
sehingga jalan terbaik yang harus ditempuh adalah
berpisah.

Begitupun keyakinan kita pada tuhan. Banyak
diantara kita yang mengaku pada tuhan namun belum
yakin sepenuhnya pada adanya dan kekuatan tuhan.
Makanya banyak diantara kita yang masih merasakan
kegalauan atau mungkin meninggalkan perintah tuhan,
hanya karena mereka belum yakin sepenuhnya kalau tuhan
bisa memberikan apa yang kita inginkan.

Namun salah satu dari sifat tuhan adalah bahwa ia
akan memberikan apa yang kita butuhkan terlebih dahulu
daripada apa yang kita inginkan. Faktanya apa yang
disediakan di alam ini ini, itu lebih banyak apa yang
sebetulnya kita butuhkan. Misalnya manusia adalah mahluk
yang bernafas dan butuh oksigen untuk terus tetap

--Life isn’t a movie--

bernafas, maka tuhankan lebih banyak oksigen di dunia ini.
Setelah itu misalkan air, karena sebagian besar tubuh
manusia itu air dan sangat lebih banyak membutuhkan air
dari pada makanan lain, maka tuhan menciptakan banyak
air daripada darat dalam ini.

Lalu bagaimana agar tuhan mengabulkan apa yang
kita inginkan. Caranya adalah bagaimana merubah
keinginan itu menjadi sebuah kebutuhan; maka caranya
adalah dengan cara memperkuat keyakinan dan
meluruskan niat bahwa kita menginginkan hal tertentu itu
bukan untuk kesombongan.

Sesuatu bisa terjadi apabila hal tersebut diyakini.
Salah satu contoh seseorang yang meyakini bahwa hari
rabu adalah hari sial, maka apapun yang dia kerjakan pada
hari itu pasti akan gagal. Selain itu seseorang yang meyakini
bahwa dia akan gagal dalam test ujian, maka hal tersebut
akan direspon alam untuk mewujudkan apa yang
diyakininya itu. Maka hati-hatilah pada apa yang diyakini
secara fundamental.

Keyakinan yang harus dirubah ini berhubungan
dengan apa yang disebut dengan mindset. Mindset adalah
sebuah pola keyakinan yang tertanam dalam pikiran dan
hati. Apabila sesuatu kepercayaan sudah tertanam secara
pundamental maka akan berakibat pada hasil yang
mempengaruhi hidupnya. Salah satu contoh apbila
seseorang beranggapan bahwa anak seorang petani itu

--Life isn’t a movie--

tidak akan mungkin bisa sukses maka hal tersebutpun akan
terjadi pada dirinya.

Mindset inilah yang berbahaya dan perlu diperbaiki.
Perbaikan mindset bisa dilakukan oleh ilmu yang namanya
NLP (neuro linguistic programming). Tujuannya adalah
untuk menyeting ulang kepercayaan yang sudah menjadi
keyakinan mendalam atau mindset. Dengan NLP dilakukan
perubahan itu dengan cara pemberian sugesti bahasa
terhadap orang tersebut.

Bicara sukses adalah bicara mindset. Apabila
seseorang mempunyai mindset bahwa setiap orang bisa
sukses dan saya tidak peduli latar belakang apa, namun
saya bisa sukses, saya bisa mencapai apa yang menjadi
hasrat keinginan saya. Maka ini menjadi langkah untuk
menjalankan langkah pertama yaitu hasrat keinginan
menjadi kenyataan seperti apa yang kita inginkan.

Satu hal yang selalu menjadi penghambat adalah
adanya keragu-raguan. Ini hal berbahaya karena keragu-
raguan adalah penghancur dari apa yang sudah inginkan
dan harapkan. Impian akan tidak berarti apa-apa jika
terselip di hati kita rasa ragu. Maka tetap jaga keyakinan,
hilangkan keraguan, yakin pasti bisa. Pada saat saya buka
beranda facebook ada sebuah kata mutiara yang di tulis
seseorang. Kata-kata tersebut sangat cocok dalam
pembahasan ini “Sesuatu tidak akan jadi kenyataan apabila
kita tak myakinkannya”

--Life isn’t a movie--

C. Pretending

Menjadi sesuatu atau meraih impian, adalah masalah
menjadikan mental kita sebagai impian itu

_Edward Rhidwan

Ketika kita sudah menjalani dua bagian diatas yaitu
hasrat keinginan dan keyakinan, apa langkah selanjutnya?
Apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkan hasrat
besar itu?

Disini penulis akan mencoba membahas tentang the
pretending power, yaitu bagaimana kekuatan berpura-pura
bisa mewujudkan impian anda. Sebetulnya hal ini
merupakan dasar pada sebuah action yang akan dibahas
pada bagian selanjutnya. The pretending sendiri sebetulnya
tidak beda jauh daripada sugesti diri dan hokum
kepantasan yang harus ditanamkan dalam mental kita.

Mengapa harus berpura-pura? Oke, mungkin timbul
pertanyaan tersebut dalam benak anda. Untuk analogi dan
contohnya mungkin ada diantara anda yang suka menulis
atau berambisi untuk menjadi seorang penulis hebat dan
terkenal. Anda begitu giat ntuk membayar dan
mewujudkan semua itu; banyak belajar baik dari segi
langkah-langkah menulisnya, atau juga intentitas dan
kuantitas tulisannya juga di perbanyak. Mencoba mengirim

--Life isn’t a movie--

banyak naskah ke surat kabar ataupun ke penerbit, namun
hasil yang ada hanyalah penolakan dan penolakan.

Tapi anda-pun tak putus apa akan hal itu. Anda
belajar kembali coba mempelajari berbagai tulisan dari
para penulis sukses. Trik dan tips dalam menulisnnya-pun
sudah coba anda dalami. Kemudian tanpa putus asa juga
anda berani mengirim kembali naskah anda ke penerbit
kembali. Namun ternyata hasilnya tetap saja. mengapa
seperti itu? Apa yang salah sebetulnya?

“Mental kepantasan” ya, itulah yang salah
kebanyakan yang gagal seperti itu disebabkan karena
mental yang dibangun bukanlah sebagai penulis yang
sukses. Yang harus dipelajari, bukan hanya bagaimana pola
penulisan orang-orang sukses, namun juga
bagaimanapenulis sukses itu bersikap.

Menjadi sesuatu atau meraih impian adalah masalah
menjadikan mental kita sebagai impian itu. Disini peran the
pretending jelas adalah bagaimana kita menempatkan diri
kita pada posisi itu, meski dengan cara berpura-pura.
Apakah salah apabila anda berpura-pura? Ini adalah hal
satu-satunya bisa dilakukan karena jika anda menempatkan
diri sebagai penulis asli dan beneran, berarti anda sudah
meraihnya. Untuk apa berpura-pura jika anda sudah
meraihnya.

The pretending ini bisa dikatakan sebagai sebuah zat
perangsang menjadikan anda seperti apa yang anda
inginkan. Dengan menempatkan diri pada mental posisi

--Life isn’t a movie--

yang anda inginkan akan merangsang pikiran anda untuk
bersikap seperti kita sudah mendapatkannya dan suatu
jalan untuk mewujudkannya. Maka dengan mudah dan
dalam waktu yang tidak lama anda-pun akan
mendapatkannya.

Kalau menurut pak Mario Teguh ini hampir sama
dengan hokum kepantasan. Jika kita menginginkan
menjadi orang kaya maka rubah dan pantaskanlah diri kita
untuk menerima kekayaan tersebut. Rezeki kekayaan tuhan
itu terlalu berharga apabila harus diberikan kepada
hambanya yang mental looser, banyak mengeluh dan tidak
berjiwa besar. Perbaiki mental anda agar anda pantas
untuk menjadi penerima rizki kasih sayang tuhan. Ingat jika
kita percaya sepenuhnya pada tuhan, mintalah dan tidak
ada yang tidak mungkin untuknya. Dia bisa memunculkan
rizki dengan cara yang mudah dan diapun bisa
menghilangkannya dengan sekejap mata.

D. Action

Perjalanan seribu mil dimulai dari satu langkah kaki

_Konfusius

Poin action ini adalah point terpenting yang selalu
dilupakan sebagai harga yang harus dibayar. Entah apa dan
mengapa kadang banyak dari kita yang enggan melakukan

--Life isn’t a movie--

action ini atau kalaupun mau sering hanya setengah jalan
dan setengah-setengah dalam tindakannya.

Kalau kita renungi secara mendalam, meskipun
hasrat keinginan kita kuat, keyakinan kita kuat pretending
yang luar biasa tidak aka nada artinya tanpa action yang
nyata yang dimulai. Action merupakan sebuah praktek
dinamis yang menjadi hokum terpenting dalam menggapai
hasrat impian. Jika tidak ada action apa bedanya anda
dengan pemimpi, pembual ataupun pembohong.
Kesuksesan itu hanya sebatas dipikirkan dan dirasakan saja
tanpa langkah nyata dilakukan.

Dalam bukunya Napoleon Hill dikatakan bahwa
seindah apapun strategi yang dibuat tidak akan ada artinya
sama sekali tanpa ada tindakan yang nyata. Action atau
tindakan nyata ini tentunya haruslah tindakan yang sesuai
dengan rasio jalan kita menggapai apa yang diinginkan
jangan sampai melencengdari hal itu.

Keinginan atau hasrat diibaratkan sebagai puncak
gunung yang ingin dicapai dan menjadi kenyataan.
Tentunya untuk mencapai puncak itu, kita perlu mendaki
jalan yang panjang. Jalan yang ditempuh pula tentunya
tidak se-mulus yang dibayangkan ada batu terjal yang
menghadang dan mungkin halangan lain seperti binatang
buas kelelahan dan yang lainnya. dan tidak jarang ada
yang memutuskan untuk berhenti atau kembali
membatalkan hasrat keinginannya itu untuk mencapai
puncak gunung tersebut.

--Life isn’t a movie--

Dalam hidup kita pun demikian. Dalam setiap
perjalanan untuk mencapai apa yang kita inginkan,
pastinya begitu banyak masalah, halangan dan rintangan.
Namun hal itu tak perlu khawatir tentunya apabila kita
sudah memperkuat ketiga tingkatan sebelumnya. Kita akan
enjoy dengan perjalan kita karena yakin di puncak akan
lebih indah dan batdu terjal di jalan adalah harga yang
harus dibayar dan ditempuh untuk mencapai puncak
tersebut.

Ada banyak jalan menuju roma. Sering mungkin kita
mendengar ungkapan tersebut. dan inipun tidak jauh untuk
menempuh dan mendapatkan yang kita inginkan dan
dijadikan sebagai strategi. Untuk mencapai puncak gunung
tentunya banyak jalan yang bisa ditempuh; mungkin dari
arah timur, barat, selatan atau utara. Dan caranyapun
mungkin bisa dengan cara darat atau melalui pesawat
udara. Selain itu juga apakah ingin sampai ke puncak itu
dengan cepat atau sanati saja. jelas apabila ingin cepat
sampai ke puncak gunung tersebut kita harus lari. Namun
resikonya kita bisa tersandung apabila kita lari, atau juga
kita tidak bisa menikmati pemandangan sepanjang jalan
kesana.

Tak perlu lari sebetulnya untuk kita bisa mencapai
puncak. Cukup dengan menjaga intensitas sebagai bukti ke-
komitmenan kita. Dan hal ini yang sebetulnya sanagt sulit
untuk diterapkan. Misalkan seseorang yang berhasrat ingin
menjadi penulis handal tentunya seharusnya setiap hari ia
harus secara konsisten menulis, namun apabila komitment

--Life isn’t a movie--

keingnan kita tidak kuat akan sulit untuk mewujudkannya.
Semua itu karena diantara kita masih belum bisa mengatur
emosi dalam diri. Sehingga gelora hasrat yang ada hanya
musim-musiman, kadang hari ini kita semangat untuk
melakukan sesuatu secara consistent namun di hari
berikutnya berubah lagi.

Bagaimana cara mengatur emosi yang baik agar
tetap konsisten? Akan dibahas pada bab-bab selanjutnya
mengenai emotional quotient.

Jelaslah bahwa yang namanya action adalah hal
terpenting yang harus dilaksanakan. Apabila tidak mau
dibilang sebagai pembuat ataupun pemimpi maka marilah
segera lakukan apa yang sudah menjadi keinginan yang
sudah diyakini dan dipura-purakan itu disini dan saat ini
juga. Seperti yang dikatakan As Gym mulai dari diri sendiri,
mulai dari hal terkecil, dan mulai dari saat ini juga.

E. Doa

Tugas saya adalah melakukan hal yang benar, dan
selanjutnya ditangan tuhan

_Martin Luther King. Jr

Pada bagian ini akan dijelaskan apa yang harus
dilakukan setelah melakukan action. Yang harus dilakukan
setelah action atau bertindak adalah kita serahkan kepada
tuhan (kalau anda punya tuhan). Kita hanya bisa

--Life isn’t a movie--

melakukan hal terbaik dan tentunya harus benar dan
selebihnya setelah itu kita menunggu hasil dan respon dari
tuhan.

Berdoa merupakan proses spiritual yang sebetulnya
bisa dilakukan pada saat dan berbarengan dengan action
yang kita lakukan. Doa merupakan hal pendamping agar
action kita terus berjalan sesuai arah tujuan dan tidak
melenceng dari jalur tersebut. kekuatan doa sungguh
sangat luar biasa bagi mereka yang percaya akan kekuasaan
dan kewenangan tuhan.

Sebaiknya doa itu dilakukan setelah atau
berbarengan dengan action, daripada sebelum action yang
tidak diikuti dengan action tersebut. dalam al-qur’an
misalnya tuhan tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika
ia tidak berusaha merubahnya. Artinya percuma banyak
doa yang dipanjatkan apabila tidak ada action yang
dilakukan karena tuhan-pun tidak akn memberikan yang
diinginkan jika tanpa adanya usaha.

Lakukanlah harga yang harus ditempuh dari impian
kita secara maksimal dan benar. Dan stelah itu serahkan
semuanya pada tuhan. Tuhan juga akan melihat proses
yang kita laukan dan bukan hasil-juga satu lagi bukan
hanya doa. Proses menentukan hasil apabila dilakukan
dengan cara sadar, ikhlas dan jangan lupa dibarengi
dengan doa.

Banyak doa yang biasa digunakan oleh manusia
namun secara bijak berdoalah untuk menjadi dan bukan

--Life isn’t a movie--

memiliki karena pemilik itu adalah tuhan. Berdoalah untuk
menjadi pribadi yang bijak, kuat dan tangguh dalam setiap
menghadapi masalah yang menimpa. Janganlah meminta
sesuatu seperti meminta motor, mobil atau uang. Hal-hal
materi seperti itu hanyalah effek daripada mental
kepribadian kita.

Apabila kualitas kepribadian kita baik, ramah suka
bershodakoh bukan hal sulit untuk tuhan untuk
memberikan materi yang tentunya dengan jalan lain yang
kadang tidak disangka. Tuhan tidak pernah memberikan
uang secara langsung pada hambanya, namun dengan jalan
manusia lain. Maka menjaga hubungan secara horizontal
dengan sesame manusia yang lain adalah hal yang wajib.
Itulah kunci untuk mendapatkan kekayaan secara materi.

Doa selanjutnya yang harus dipanjatkan adalah
ketika kita mendapatkan hasil sekecil apapun itu. Bersyukur
atas apa yang sudah didapatkan merupakan kunci kebaikan
tuhan untuk menambah rezeki lain yang kita inginkan.
Namun jika sebaliknya, tentunya adzab tuhan sangat pedih
yang ada bukan ditambah rezeki tapi malah dikurangi.
Coba kita renungi rasa syukur kita yang sering yang pernah
kita panjatkan sering ataukah jarang?

Kebanyakan dari manusia terutama yang mengaku
bertuhan. Ada yang ngaku muslim namun masih sering
meninggalkan shalat, ada yang ngaku Kristen namun jarang
pergi ke gereja. Namun ketika mendapatkn musibah, sering
merengek-rengek kepada tuhan “ya tuhan mengapa kau

--Life isn’t a movie--

berikan cobaan seberat ini? Berikanlah hamba
kemudahan”, padahal ketika mereka mendapatkan
kesenangan sering lupa dan merasa bahwa tak ada campur
tangan tuhan dalam kesuksesannya itu. Apakah tidak
kasihan pada tuhan? Ia hanya didatangi ketika hambanya
mendapatkan kesenangan saja, sedangkan ketika mendapat
kebahasiaan tuhan ditinggalkannya.

F. Hasil

As you saw, so you shall reap (ketika kau menanam, maka
kau juga akan memanennya)

Ya, hidup ini mempunyai hokum karma; apa yang
kita lakukan akan menghasilkan hal yang sama. Jika yang
kita lakukan adalah hal kejahatan, maka effeknya-pun
bukanlah hal yang baik namun hal yang jahat pula.
Begitupun dengan kebaikan yang kita lakukan, maka
responnya-pun kebaikan pula.

Kenapa seperti itu? Karena antara manusia dan alam
mempunyai hubungan yang sangat erat. Apa yang
dilakukan manusia atau diberikan pada alam maka alam-
pun akan meresponnya bahkan dengan enrgi yang lebih
besar. Hati-hati dengan pikiran dan perbuatan yang kita
lakukan, karena jika kita berpikir dan melakukan hal yang
jelek, maka alampun akan meresponnya dengan hal jelek
pula. Pembahasan tentang hubungan alam dan manusia

--Life isn’t a movie--

akan dibahas lebih jauh pada bab selanjutnya mengenai
low attraction dan cosmic ordering.

Kuncinya adalah pikirkan dan lakukan hal yang
baik. Maka setting kembali apa yang menjadi hasrat
keinginan dan keyakinan kita. Jangan sampai apa yang kita
inginkan itu bukanlah yang baik untuk kita raih dan
mempunyai effek yang merugikan orang lain. Coba
renungi kembali dan apabila memang salah dan tidak tepat
untuk kita raih, maka ganti dengan keinginan lain dengan
pertimbangan effek apabila hasil itu kita dapatkan.

Intruksi selanjutnya adalah untuk tidak terlalu focus
pada hasil namun proses harus paling penting di
perhatikan. Apabila kita berfokus pada hasil dan kurang
memperhatikan proses yang terjadi adalah kegagalan.
Apabila jalannya tidak ditempung dengan proses yang baik
dan jalan yang tetap seimbang, maka akan dapat
dimungkinkan hasil itu tidak akan didapatkan. Hasil akan
didapatkan dan dirsakan dengan indah apabila kita sudah
membayar prosesnya. Maka nikmati proses yang ada dan
yakin hasil yang maksimal tidak akan memberikan hasil
yang mengecewakan. Tak ada kata menyesal untuk sebuah
proses yang dilakukan dengan baik dan benar.

Adapun ketika kita sudah merasa melakukan proses
dengan benar, baik dan bahkan maksimal. Maka langkah
yang harus dilakukan adalah coba kaji ulang kembali dari
mulai, hasrat keinginan, keyakinan, pretending dan juga
actionnya. Bisa saja ada kesalahan diantara kesemua proses

--Life isn’t a movie--

hierarki tersebut. dan kalaulah tidak ada namun tetap kita
mengalami kegagalan, janganlah berkecil hati krena
kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Dalam
sebuah kegagalan tersimpan benih-benih kesuksesan yang
sebenarnya.

Kegagalan bukan dijadikan untuk batu sandungan
yang menahan kita dan bahkan membuat kita menyerah,
namun itu untuk membuat kita lebih bijak. Belajarlah dari
kegagalan baik kegagalan kita sendiri maupun kegagalan
oang lain. Hanya orang yang bodoh yang mau melakukan
kesalahan yang sama meski melakukan kegagalan yang
pernah orang lain lakukan. Hidup ini penuh makna apabila
kita merenungkan dan mau berfikir akan semua yang
terjadi sekecil apapun itu. Segala sesuatu mengandung
sejuta hikmah apabila kita mau menangkapnya untuk
menjadikan diri kita lebih baik di masa yang akan datang.

--Life isn’t a movie--

--Life isn’t a movie--

BAB IV
FASILITAS DAN HUKUM

PENDUKUNG

A. Low Attraction
Segala sesuatu yang anda pancarkan lewat pikiran,
perasaan, citraan mental dan tutur kata anda akan

didatangkan kembali kedalam kehidupan anda
_Catherine Ponder

Apakah itu low attraction, apakah anda pernah
dengar istilah itu sebelumnya? Low attraction sering juga
disebut dengan hokum ketertarikan. Ya mungkin sudah
mulai tergambar apa itu ketertarikan. Setiap hari, setiap
jam atau mungkin setiap menit saat kita melihat sesuatu
saat kita memikirkan sesuatu tiba-tiba kita tertarik pada
suatu hal. Pernahkah anda bertanya mengapa anda tertarik
terhadap hal tersebut.

--Life isn’t a movie--

Low attraction sebetulnya lebih mendalami tentang
hokum ketertarikan yang ada dan terjadi dalam setiap
tingkah laku dan fenomena yang terjadi dala kehidupan
manusia. Ada satu buku khusus yang membahas tentang
hokum ketertarikan, buku tersebut sudah diterjemaahkan
kedalam bahasa Indonesia. Judul bukunya sama low
attraction karya Michael J Losier, dalam buku tersebut
diungkap secara mendalam tentang hokum ketertarikan
yang terjadi.

Di definisikan bahwa pengertian low attraction itu
sendiri adalah segala sesuatu yang dipikirkan dengan
segenap perhatian, energy dan konsentrasi pikiran baik
positive ataupun negative akan datang kedalam
kehidupan. Mungkin kita pernah mengucapkan kata-kata
seperti ini kebetulan, sudah ditakdirkan, datang begitu saja,
nasib mujur, karma, itu semua menunjukan bahwa anda
percaya pada adanya hokum ketertarikan. Namun
permasalahnya bagaimana agar apa yang kita inginkan itu
bisa direspon dengan hal yang lebih baik sehingga kita bisa
mendapatkan apa yang diinginkan tersebut.

Dalam hokum ketertarikan sebetulnya tidak beda
jauh dengan hokum kausalitas dimana apa yang kita
berikan kepada alam akan sesuai dengan apa yang kita
dapatkan dari alam. Hokum alam mengajarkan kepada
kita bahwa setiap tindakan, selalu ada reaksi yang
menentang dan mendukung. Hal tersebut dipersingkat
menjadi sebuah analogi yang berbunyi tak ada sesuatu
yang terjadi tanpa sengaja karena tidak ada sesuatu yang

--Life isn’t a movie--

terjadi tanpa sebab. Sebuah kejadian adalah dampak dari
sebuah sebab dan kejadian itu sendiri merupakan sebab
dari kejadian.

Begitupun dengan masalah-masala yang terjadi saat
ini, tu adalah sebab dari tindakan-tindakan kita di masa
lampau. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah
bagaimana kita mengetahui konsekuensi-konsekuensi setiap
gerak-gerik perlakuan yang kita lakukan. Hal tersebut bisa
membantu agar dalam menjalani hidup itu hati-hati dan
bisa mengaturnya secara lebih baik.

Jangan pernah sekali-sekali mengharapkan sesuatu
yang tak anda inginkan dan jangan pernah menginginkan
sesuatu yang tak pernah anda harapkan. Karena jika itu
terjadi sebetulnya anda telah menginginkan sesuatu yang
buruk untuk datang kedalam kehidupan anda. Kenapa
seperti itu? Karena pikiran anda itu layaknya sebuah
magnet yang bisa menarik apapun dari alam.

Pilihan yang ditariknya ada dua; pertama hal
positive dan yang kedua adalah negative. Tentu anda tahu
mana yang anda harus pilih. Namun dalam hukup
ketertarikan ini hasil yang positive atau negative itu
muncul, di dahului oleh apa dan bagaimana getaran yang
kita pancarkan dari dalam diri.

Pernahkah anda suatu ketika merasakan sebuah
getaran tentram saat dekat dengan seseorang, atau bahkan
sebaliknya? Ya setiap manusia yang hidup tentunya ia
memiliki ras dan perasaan. Setiap detik, setiap menit atau

--Life isn’t a movie--

bahkan saat ini juga saat anda membaca buku ini muncul
getaran dari dalam diri anda apakah itu positive ataukah
negative.

Getaran negative contohnya kesendirian, amarah,
kekecewaan, kebingungan, stress dan yang lainnya.
sedangkan getaran positive biasanya tentang kebahagiaan,
cinta, kesenangan, kemakmuran, kasih saying dan yang
lainnya. disinilah letak hokum ketertarikan itu ada karena
apa yang ada disekitar kita atau alam akan bereaksi secara
hokum fisika. Setiap getaran yang kita pancarkan akan
direspon dan disesuaikan oleh alam sekitar bahkan dalam
jumlah yang lebih banyak.

Bisa dilihat misalnya ada seseorang yang pergi ke
tempat kerja dengan wajah yang murung dan kelihatan
malas. Biasanya bisa di pastikan dia akan mendapatkan
respon yang negative misalnya mengalami kesialan
dimarahin bos atau yang lainnya. maka selalu pancarkan
getaran positive, kendalikan emosi dan keadaan anda.
Kenapa seperti itu? Karena alam bersifat netral hanya tak
peduli itu negative atau positive, alam akan tetap
meresponnnya. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah
dengan selalu berfikir positive dan pancarkan dengan
senyuman.

B. Cosmic ordering

--Life isn’t a movie--

Semua yang kita miliki adalah hasil dari apa yang kita
pikirkan

_Budha

Berbicara cosmic ordering sebetulnya tidak beda
jauh dari membicarakan low attraction. Perbedaannya
hanya terletak pada cara; cara dalam cosmic orderingbisa
dilakukan secara aktif yaitu terserah kita sendiri secara
spesifik untuk mendapatkan apa yang menjadi impian dan
cita-cita.

Pengertian cosmic ordering itu sendiri tidak beda
jauh dari pengertian secara literal kata per kata. ‘cosmic’
yang artingya kosmos/alam dan ‘ordering’ adalah
permintaan. Secara keseluruhan cosmic ordering adalah
sebuah permintaan yang dikirim kepada kosmos. Dengan
cara apa permintaan itu dikirim?

Seperti yang sudah dibahas pada pembahasan
sebelumnya bahwa antara manusia dan alam atau kosmos,
itu mempunyai hubungan yang sangat kuat. Apa yang kita
pikirkan, bayangkan dan kerjakan itu akan direspon oleh
alam. Dalam cosmic ordering disini adalah proses sadar
pada perbuatan kita sebagai dikirim kepada alam semesta.
Tentunya pesan yang kita kirim haruslah mendapat
serangkaian proses kualifikasi tertentu apa yang kita
harapkan itu bisa kita dapatkan.

Adapun carayang bisa digunakan dalam proses
pengiriman tersebut sebetulnya tidak ada cara khusus.

--Life isn’t a movie--

Semuanya tergantung apa yang kita sukai; bisa dengan
mendengarkan music, bermeditasi atau mungkin
menuliskannya dalam sebuah kertas. Namun yang lebih
penting adalah proses metal yang lebih focus dan spesifik
tanpa adanya keraguan.

Tentunya alam butuh waktu untuk merespon apa
yang dipesan tersebut. alam perlu menyesuaikan juga
dengan keyakinan si pengirimnya. Salah satu contoh:
apabila seorang tukang pos disuruh mengirim surat,
sedangkan si pengirim suratnya ragu tentang alamat tujuan
dari surat itu, mungkin si tukang pos juga akan
mempertimbangkan kembali. Biasanya sering terjadi
masalah setelah seseorang mengirimkan pesan
keinginannya kepada alam. Masalah yang sering terjadi
adalah dihinggapi rasa-rasa dengan getaran negative
mempertimbangkan kembali pesan keinginannya tersebut.
misalnya setelah pesan itu disamapaikannya apda alam,
muncul sedikit keraguan bahwa kayannya dia tidak akan
mendapatkannya dengan beberapa alasan tertentu yang
belum terjadi. Dari rasa keraguan itulah alam tidak akan
merespon dan mewujudkan keinginannya tersebut.

Keyakinan yang kuat adalah kuncinya karena
pikiran manusia itu bekerja seperti magnet. Apabila kita
sudah yakin tanpa ada sedikit keraguan, maka cosmic
ordering itu akan samapai pada tujuannya dan menjelma
menjadi kenyataan seperti yang diinginkan. Itulah yang
menjadi sebab mengapa banyak orang yang tidak

--Life isn’t a movie--

mendapatkan apa yang dinginannya; yaitu terselip
keraguan dalam hatinya.

Dialam ini ada yang namanya energy dan energy itu
sifatnya kekal. Sesuai dengan hokum kekekalan energy
bahwa energy tidak bisa diciftakan dan juga tidak di
musnahkan. Energy yang menyebar dialam ini begitu
banyak dan bahkan dikatakan bahwa ala mini adalah
energy. Namun seperti yang dikatakan dalam kepercayaan
china segala sesuatu yang ada didunia ini semuanya bersifat
fasif sebelum hal tersebut diyakini. Begitupun energy,
energy akan berubah sesuai kepercayaan yang kemudian
menghasilkan getaran-getaran tertentu. Salah satu contoh
orang yang sedang marah, murung dan mengeluh tentunya
getaran yang dipancarkannya adalah getaran negative.
Maka kita sangat perlu untuk berhati-hati dalam setiap
getaran yang ada baik yang muncul dari dalam diri sendiri
ataupun yang dipancarkan orang lain.

Hidup ini adalah bagaimana bisa mengatur laju dari
energy itu. Tentunya dalam hidup kita ada banya arus
energy atau bahan badai energy yang menimpa hidup kita.
Dan agar kita tetap bisa jalan di koridor yang benar maka
caranya adalah bahwa kita harus bisa menyelaraskan dan
mengatur setiap energy yang ada. bagaimana
hubungannya dengan cosmic ordering?

Ya dalam pengiriman pesan yang kita lakukan pula
seharusnya tetap dalam proses pengontrolan dan
pemantauan. Siapa tahu saja pesan yang kita pikirkan itu

--Life isn’t a movie--

hanya setengah jalan dan tidak sampai pada tempat
tujuan. Caranya adalah tetap jaga kesadaran, mintalah
sesuatu pada kosmos dalam keadaan sadar. Jangan hanya
meminta tanpa adanya perhatian follow up lebih lanjut.

C. Imajinasi

"I believe that imagination is stronger than knowledge”

_Robert Fulgham

Mendengar kata imajinasi, mungkin bukan sesuatu
yang asing lagi di telinga kita. Di sekolah, kampus, tempat-
tempat seminar, televise, koran, majalah dan yang lainnya
kata itu sering kita temukan. Namun masalahnya apakah
kita benar-benar tahu apa arti dan manfaat yang
sebetulnya dari kata imajinasi itu.

Apa itu Imajinasi? Imajinasi, adalah sesuatu yang
abstrack atau tidak nyata. Imajinasi tak dapat tersentuh
oleh panca indra kita baik itu penglihatan, pendengaran,
perasa, peraba, dan penciuman kita.

Imajinasi itu ibarat sebuah mimpi yang tak pernah
secara nyata dapat dibuktikan. Imajinasi memberikan
berbagai macam efek pada diri kita diantaranya dalam
menggapai impian, memandangi dunia ini, bahkan dalam
mencari solusi sebuah permaslahan.

Imajinasi sangat penting karena imajinasilah yang
mendorong dunia modern untuk semakin

--Life isn’t a movie--

mengembangkan kreatifitas dalam aspek guna untuk
memudahkan perjalanan hidup ini.

Perkembangan tekhnologi yang semakin canggih,
semua itu berasal dari produk dari imajinasi yang tinggi
juga. Kalau dianalogikan produk imajinasi itu bagaikan
anak panah dibawah ini:

Lihat keempat ujung panah berwarna putih.
Bagaimana apabila warna ujung panah itu diganti menjadi
warna hitam dan latarnya berwarna putih? Saat kita
mengimajinasikan itu apakah bentuk anak panah dan
background akan mempunyai gambaran yang sama
dengan sebelumnya? Perasaan anda terhadap ujung anak
panah itu merupakan produk dari pada imajinasi anda.

Jadi apabila imajinasi kita kuat maka bukan tidak
mungkin segala hal yang dianggap tidak penting itu bisa
menjadi batu loncatan untuk kita yang memiliki tingkat
imajinasi yang tinggi.

Para tokoh pemikir besar dunia banyak yang
mengatakan tentang dahsyatnya imajinasi. Salah satu
contoh siapa yang tidak kenal Albert Einstein, seorang
tokoh terkenal dalam dunia pengetahuan. Dia mengatakan
bahwa “Imagination is more important than knowledge.

--Life isn’t a movie--

For knowledge is limited, whereas imagination embraces
the entire world, stimulating progress, giving birth to
evolution”.

Kata Einstein Imajinasi itu lebih penting daripada
ilmu Pengetahuan. Kenapa bisa seperti itu? Menurutnya
bahwa pengetahuan itu bersipat terbatas, sedangkan
imajinasi bisa mencakup seluruh dunia (entire the world),
mendorong perubahan, dan melahirkan kemajuan.

Dari pernyataan tersebut kita bisa tahu bahwa
ternyata berimajinasi itu lebih penting daripada
mengamalkan atau melakukan sesuatu dengan ilmu pasti.
Disini bukan berarti bahwa ilmu pasti tidak penting, dan
tidak berguna, namun imajinasi merupakan sesuatu hal
yang bisa menjadi pemicu ataupun solusi permasalahan
ataupun ke stagnanan ilmu pengetahuan. Imajinasi juga
sering dilakukan sebagai proses mencari gagasan.

Dibawah ini saya akan mengutip sebuah cerita fable
anak-anak di Eropa timur, yang terjemaahannya saya kutip
dari buku permainan otak 2001.

Cuaca semakin dingin dan poho-pohon menjadi
beraneka warna, warna merah dan kuning bersinar seakan
daun-daun merengkuh cahaya mentari musim gugur dan
menebarkannya perlahan. Sawah-sawah dipenuhi
tumpukan labu keemasan dan coklat kemerahan, serta
pepohonan yang berubah apel-apel merah yang begitu
harum sampai-sampai Anda dapat mencium sarinya.

--Life isn’t a movie--

Pakaian si pengemis yang bertelanjang kaki itu telah
robek-robek, rambutnya semrawut. Dia dapat mencium
aroma daging panggang dari dapur penduduk dan
terbitlah air liurnya- dia belum makan sejak dua hari yang
lalu. Putus asa, dia membuat api unggun kecil dipinggiran
desa, meletakan pancinnya diatas api, dan menaruh sebuah
batu didalam panci. “seandainya,” pikirnya, “batu ini
dapat dimasak menjadi sup yang lejat.” Dia duduk diatas
sebuah kotak, lalu membayangkan dirinya benar-benar
sedang memasak sup.

Beberapa penduduk yang penasaran keluar dari
rumahnya masing-masing dan berkumpul disekitar api.
Mereka menanyakan apa yang sedang dimasaknya, lalu dia
member tahu mereka tentang batu ajaib yang bisa dibuat
sup yang sangat lezat. “Sup batu ini akan menjadi lebih
enak bila dicampur bunga es”, begitu katanya. Para
penduduk terkagum-kagum dengan sup ini dan mulai
berkomentar tentang aromanya yang wangi. Si pengemis
mengundang mereka untuk makan bersama. Para
penduduk yang bersemangat itu mengatakan bahwa
mereka akan membawa makanan untuk melengkapi
hidangan sup itu.

Mereka kembali membawa sayuran, buah, kalkun,
daging, telur, dan sosis. “Sekarang marilah berdoa,” kata
pendeta desa. Si pengemis berpikir, “saya berdoa supaya
makanan ini tidak menjadi dingin sebelum dia selesei
berdoa,” lalu si pengemis itu makan. Dia memakan segala
yang terhidang, seakan-akan tidak ada hari esok. Dia

--Life isn’t a movie--

memecahkan empat butir telur dengan ujung pisaunya dan
memakannya dengan irisan daging goreng. Dia mengiris
dua potong kalkun, memasukan daging kedalam mulutnya,
lalu menambahkan kentang rebus dan kacang polong- lalu
memotong sebongkah roti mentega dan melahapnya. Dia
tidak menyadari bahwa para penduduk menghirup supnya
bermangkok-mangkok selagi dia melahap segala yang ada
di depannya termasuk separo kue stroberi.

Setelah selesai, dia terduduk selama beberapa saat,
seolah tercenung. Lalu, dia bangkit, memungut batunya
dan pergi. Dia sama sekali tidak menoleh kebelakang.

Dari cerita diatas kita bisa lihat bagaimana si
Pengemis dengan melakukan imajinasi dia bisa
membayangkan sesuatu yang kemudian menjadi nyata,
meski yang terjadi hanyalah berbentuk ilusi. Kenapa yang
timbul adalah ilusi? Kita harus tahu bahwa segala sesuatu
perlu pengorbanan dan dunia ini mempunyai hukum
universal, yang mana seperti itu tidak dibenarkan oleh akal
sehat dan pandangan orang pada umumnya.

Apa yang terjadi dalam cerita tersebut memang
masih perlu dipertanyakan kembali, karena itu hanya
sebuah cerita namun ini sudah bisa menunjukan bahwa
imajinasi sangat berperan dalam masalah hidup kita, meski
tak secepat itu.

Ada dua hal pertanyaan yang bisa gunakan untuk
bagaimana agar imajinasi anda bisa menjadi solusi di dalam
setiap permasalahan hidup anda, baik masalah bisnis,

--Life isn’t a movie--

rumah tanga, percintaan dll. Pertanyaan tersebut adalah
“Bagaimana jika” dan “seandainya”

D. Intuisi

Hal yang sangat bernilai adalah intuisi

_Albert Einstein

Pernah dengar kata intuisi? Apa itu intuisi? Intusi
adalah karunia yang diberikan tuhan kepada manusia sejak
lahir. Semua manusia mempunyainnya. Intuisi bisa disebut
dengan naluri dan ada juga yang menyebutnya bakat,
yaitu sesuatu yang bisa disempurnakan dengan cara
melatihnya.

Dalam kamus sendiri intuisi didepinisikan sebagai
“mengetahui sesuatu tanpa perlu ada usaha untuk
menalarkannya”

Intuisi biasanya sering kita gunakan untuk membuat
sebuah keputusan pribadi, melacak lokasi suatu
permasalahan, ataupun mencari gagasan tertentu untuk
dilaksanakan sebagai implementasi rencana yang sudah
dibuat. Intuisi adalah sebuah tingkat tinggi yang dimiliki
seseorang.

Apa yang menyebabkan intuisi dianggap penting
bahkan albert Einstein mengatakan itu lebih bernilai dari
ilmu pengetahuan. Intuisi merupakan sebuah tanda yang
jelas saat kita berhubungan dengan sisi spiritual kita sendiri

--Life isn’t a movie--

yang paling dalam. Hubungan tersebut adalah hubungan
dengan kalbu.

Apabila intuisi into muncul maka kita secara tidak
disadari sudah memelihara hubungan dengan kalbu
tersebut. dan jika tidak maka kita harus mencoba
menggalinya kembali dengan banyak melakukan praktik
spiritual seperti bermeditasi atau menyendiri. Intuisi bukan
sesuatu yang bisa dipelajari dari dalam buku, namun kita
harus menemukannya dari cara berlatih.

Intuisi bisa dijadikan sebagai fasilitas untuk mencapai
tujuan yang kita inginkan. Pikiran yang penuh intuisi akan
menunjukan kepada pikiran yang penuh logika tentang
jalan mana yang selanjutnya harus ditempuh untuk
mencapai tujuan. Artinya dengan mengkombinasikan
antara intuisi dan logika akan menghasilkan suatu hal yang
luar biasa. Jangan terlalu berfokusc pada action yang
dilakukan hanya atas dasar logika saja, karena logika
manusia itu terbatas sedangkan ituisi itu tidak.

Saat ini intuisi sudah menjadi hal yang luar biasa
dikembangkan. Menurut Andrew Weil kemajuan yang
hebat dalam pemahaman manusia tentang alam semesta
tercipta dengan benar-benar memanfaatkan ituisi digaris
depan ilmu pengetahuan, bukan hanya berjalan-jalan
dengan cerdk di jalan yang telah sering dilalui orang lain.
Disini menunjukan bahwa intuisi sudah banyak digunakan
untuk menjadi solusi dalam kestagnanan perjalanan hidup
manusia.

--Life isn’t a movie--

Sebagai sebuah anugrah yang alami, maka intuisi
perlu untu dipupuk dan dilatih. Bagaimana caranya? Satu
hal yang menghambat perkembangan dan ketajaman
intiusi adalah rasa takut. Rasa takut selalu akan
memberikan bayangan negative terhadap masa depan.
Maka ketika rasa takut ini muncul tidak jarang orang yang
memutuskan untuk berhenti memutuskan hasrat
keinginannya. Salah satu contoh yang biasa terjadi, ketika
kita punyai keinginan untuk membuka sebuah toko
perhiasan, lalu intuisi kita pun meyakini bahwa kita bisa
menjalankan itu dan segera untuk memulainnya, namun
ketika muncul rasa takut maka hasrat itu hilang.

Kecaman yang biasa muncul dalam diri juga harus
disingkirkan. Kadang kita sering mengecam diri kita bodoh,
itu adalah sebuah hal yang menghalangi pertumbuhan
ketajaman intuisi juga. Ketakutan yang paling dominan
pada diri manusia adalah ketakutan pada sesuatu yang
tidak atau belum diketahuinya. Apabila kita mengikuti rasa
takut itu, artinya kita menutup jendela pengetahuan intiusi.
Tapi ketika kita membantahnya artinya kita membuka
jendela dan menerima kekuatan kreatif alam semesta yang
bersemayam dalam sel-sel tubuh kita. Kita lebih suka diam
pada zona yang segala sesuatunya sudah pasti. Padahal
dengan membuka inituisi, kita bisa mengeksplor hal baru
dan bisa jadi penemuan pengetahuan baru. Einstein sendiri
mengatakan “jangan pernah kehilangan rasa ingin tahu
yang murni”. Ini artinya bahwa intuisi begitu penting dan
bisa dijadikan sarana mencapai apa yang kita inginkan
dlam hidup ini.

--Life isn’t a movie--

Intuisi itu sendiri berada di ruang kosong pikiran
manusia. Kadang kita merasa bahwa pikiran kita begitu
padat dengan fakta-fakta dan informasi tertentu sehingga
tidak ada ruang kosong. Padahal ketika sudah tahu caranya
menemukan ruang kosong itu, begitu banyak ruang kosong
yang ada disbanding yang diisi oleh fakta-fakta. Salah satu
cara yang bisa dilakukan secara formal untuk menemukan
ruang kosong tempat bersemayam intuisi itu, cara tersebut
adalah dengan cara meditasi misalnya. Dengan meditasi
kita akan menemukannya. Juga mungkin ada cara lain
yang bisa digunakan yang penting kita bisa menenangkan
pikiran sehingga rilek dan jauh dari berbagai macam
pikiran yang menghinggapi.

Kata Annie Dillard “ruang kosong itulah kuncinya.
Ruang kosong adalah tempat bersemayamnya sebuah jiwa,
lintang dan bujurnya sungguh sangat bersahaja dan bersih
sehingga si jiwa dapat menemukan dirinya sendiri seperti
orang buta yang baru mendapat penglihatannya kembali.

--Life isn’t a movie--

BAB V

KIAT MENGHADAPI MASALAH

A. Masalah bukan masalah

Masalah itu biasa, bersikaplah dewasa..!!

_Lloyd Thaxton

Pernah liat orang yang sedang sedih, murung,
gundah, galau? Pernahkah anda mengalami kegagalan
dalam hidup? Ya semua orang pasti pernah merasakan hal-
hal seperti itu. Apakah itu sebuah masalah? Kebanyakan
orang menganggap itu adalah sebagai masalah.

Kadang banyak orang yang frusatasi akan setiap
permasalahan yang menempuh hidupnya, bakan ada yang
enggan untuk bangkit menjalani hidup melanjutkannya.
Gilanya lagi ada yang lebih memilih mengakhiri hidupnya
dengan cara bunuh diri dir el kereta atau gantung diri.
Ironis..!! mengapa sampai mengambil tindakan yang
konyol seperti itu?

Permasalahannya adalah bahwa orang-orang
terkadang sangat siap dan berambisi untuk mencapai

--Life isn’t a movie--

kesuksesan, namun mereka tidak mempunyai mental yang
kuat untu menerima konsekuensi kegagalan. Satu hal dasar
yang perlu dipahami dan disadari adalah bahwa yang
namanya masalah itu semua orang pasti mengalaminya
tanpa terkecuali. Kalau semua orang pasti mengala itu
artinya bahwa masalah adalah hal yang biasa. Jadi ketika
kita sudah sadar dan mengetahui bahwa masalah itu
adalah hal biasa, mengapa harus frustasi? Bersikaplah
dewasa..!!

Tuhan tidak akan memuluskan perjalannan hidup
kita tanpa adanya batu sandungan untuk mengui sebarapa
pantas kita mencapai puncak yang kita inginkan itu.
Dengan banyak gagal misalnya, sebetulnya tuhan
mempunyai tujuan lain apabila kita merenungkannya.
Seseorang yang hidupnya jarang ada masalah, ia akan
cenderung mempunyai sifat sombong. Berbeda dengan ia
yang pernah bermacam kesalahan dan kegagalan, tentu
mentalnya akan terbangun dan lebih kuat dan pantas
untuk mencapai puncak yang diharapkannya.

Di sebuah acaranya, Mario Teguh mengatakan
lakukanlah banyak kesalahan yang sama agar kita bisa
mempunyai pengalaman dan cara untuk menghadapi
masalah yang baru. Terutama bagi anak-anak muda yang
usianya dibawah 32 tahun, lakukan banyak kesalah untuk
sebuah kebijakan dimasa tua. Kesalahan dan masalah
adalah sebuah metode yang bisa meningkatkan harga dan
kemampuan diri di masa yang akan datang.

--Life isn’t a movie--

So, ketika sudah menyadari bahwa masalah adalah
hal yang biasa, maka jalanilah hidup ini dengan maksimal
untuk selalu melakukan yang terbaik. Hidup ini hanya satu
kali. Hari ini, dua hari kedepan akan menjadi hari kemarin.
Lakukan secara maksimal dan jangan sampai kita menyesal
karena tidak melakukannya dengan baik. Ingat tidak ada
waktu yang bisa kembali. Meski jutaan dolar, ribuan
milyar, tidak akan bisa membeli hari kemarin. Hari
kemarin hanya akan jadi kenangan dan masa depan adalah
harapan.

Tak usah menyesali apa yang terjadi dimasa lalu,
juga tak usah membimbangkan masa depan. Hidup ini
adalah disini dan saat ini. Masa depan tidak ada yang tahu,
namun kebaikan saat ini adalah investasi kebaikan dimasa
depan. Hidup ini untuk dinikmati enjoy dan jalani dengan
penuh keikhlasan. Masalah hanya duri-duri yang ada
dijalanan yang bisa kita hindari atau melapisi kaki dengan
alas yang tebal.

Kunci untuk menjadi dewasa menghadapi masalah
adalah dengan mengendalikan hati. Pastinya respon awal
terhadap suatu masalah adalah sakit hati, terluka, kecewa
ataupun yang lainnya. apabila kita tidak bisa
mengendalikan hati, bisa saja kita melampiaskan semua itu
pada orang lain dengan memarahinya atau mencaci dan
menghinanya. Tapi ingat masalah baru akan muncul;
bukannya menyeleseikan masalah, namun hanya akan
menambah maslah baru.

--Life isn’t a movie--

Kekuatan untuk mengendalikan gejolak hati, akan
merangsang pikiran dan hati kita untuk segera melupakan
rasa sakit itu meski tidak sepenuhnya. Karena yang
namanya lubang dihati, itu bagaikan lubang bekas paku
yang meskipun sudah dicabut, namun tetap akan
meninggalkan bekas. Namun dengan mengendalikannya
luka-luka itu akan tertutup kembali oleh pikiran-pikiran
positive seperti keyakinan bahwa masalah itu biasa, ada
kehidupan yang lebih indah yang harus masih aku jalani.

Ungkapan lain mengatakan bahwa trouble is
temporary, pride is forever. Masalah itu hanya sementara
sedangkan kebanggaan/kesenangan itu selamanya. Ya,
ungkapan itu sedikit benar juga. Coba bayangkan lebih
banyak mana dalam kehidupan kita sehat atau sakit?
Tentunya kesehatan akan lebih kita dapatkan daripada
sakit yang hanya sementara saja. hal inipun seharusnya
menjaikan kita mahluk yang bersyukur pada nikmat tuhan,
namun banyak diantara manusia yang ketika sehat, mereka
lupa pada nikmat yang telah tuhan berikan kepadanya.

Ada satu doa yang paling mujarab dan pasti di
kabulkan oleh tuhan, kata ustadz Yusup Mansur adalah
“Alhamdulillah”. Ya ungkapan syukur. Syukur adalah doa
paling hebat terutama dalam islam. Dalam al-qur’an juga
Allah berjanji barang siapa yang bersyukur, maka
nikmatnyapun akan ditambah. Namun sebaliknya barang
siapa yang lupa dan kufur, maka adzab siksanya sangat
pedih.

--Life isn’t a movie--

Orang yang sudah mengerti seperti itu, tentunya
akan memandang sebuah masalah atau cobaan dari sudut
pandang positive dan selalu berprasangka baik kepada
tuhan. Bahkan dalam keadaan sakit-pun bukan keluhan
yang dia samapikan namunrasa syukur. Sala satu contoh
ketika mendapatkan masalah sakit gigi misalnya, ia masih
tetap bersyukur karena ia punya gigi. Coba kalau tidak
punya gigi, mungkin tidak akan sakit gigi.

Selalu pandang semua masalah dari hal positive,
karena pasti tersimpan hikmah dibalik itu ntuk menjadikan
anda lebih baik. Ingatlah bahwa setiap orang pasti
mengalami masalah dan itu artinya masalah adalah
semuanya, itu artinya masalah itu biasa.

B. Masalah hanya tentang persepsi

Tanpa kita sadari kebanyakan masalah datang dari cara
kita menanggapi peristiwa

_Taufiq Pasiak

Masalah adalah suatu hal yang biasa-da bahkan
lebih jauh lagi sebetulnya permasalahan itu tidak ada yang
ada adalah persepsi individu terhadap sesuatu yang tidak
sesuai. Artinya masalah hanya sekedar sebuah persepsi
yang sudah terbentuk secara cultural dan terbentuk
menjadi mind-set yang mengakar.

--Life isn’t a movie--

Kalaulah sesuatu yang tidak sesuai dengan yangf kita
inginkan itu kita pandang secara positive, maka tidak aka
nada yang namanya masalah. Anggap saja itu hanya
merupakan sebuah sebab dari cara kita yang salah dan
mensyarakan kita untuk meninjau kembali tentang apa
yang telah kita lakukan.

Suatu ungkapan bijak mengatakan bahwa
permasalahannya bukan sebarapa banyak rintangan dan
masalah yang menimpa, namun sejauh mana respon dari
dalam diri kita. Segala sesuatu yang disebut masalah
bukanlah untuk diratapi, dan menyalahkan banyak pihak
sebagai pelampiasan namun seberapa bisa kita memandang
masalah tersebut dari sudut pandang positive dan
menyeleseikannya dengan cara yang bijak dan dewasa.
Karena ingat masalah itu adalah hal yang biasa, maka
bersikaplah dewasa,

Ada sebuah cerita dahulu kala ada seorang raja yang
suatu ketika ia memutuskan untuk menyamar dan datang
ke pelosok daerah untuk meninjau aktivitas dan
permasalahan rakyatnya. Dia berjalan sendiri hanya
dengan berjalan kaki- dan saat dia mau melewati daerah
kampung ia merasakan kakinya begitu sakit karena jalan
yang sungguh tidak rata dan jelek.

Akhirnya sang raja-pun kembali ke istana. Keesokan
harinya ia memerintahkan seluruh staf kerajaan untuk
mencari kulit sapi dan digunakan untuk menutupi jalan-
jalan yang tidak rata yang ada di pelosok negerinya

--Life isn’t a movie--

tersebut. namun tiba-tiba ada seorang staf kerajaan yang
usul, “maaf raja, sebetulnya raja tidak usah mencari banyak
kulit sapi untuk menutupi jalan-jalan itu, karena sebetulnya
yang diperlukan hanyalah sepotong kulit sapi untuk
menutupi telapak kai saja”. dan konon dari sanalah awal
mula adanya sandal di dunia ini.

Dari cerita diatas kiranya menghadirkan hikmah
untuk kita bahwa seberapa besar masalah yang ada, itu
tidaklah menjadi masalah. Yang harus kita lakukan
bukanlah menambal semua permasalahan yang ada,
namun yang harus kita lakukan adalah bagaimana kita
menambal hati ini agar mempunyai kekuatan mental meski
sebesar apapun masalah yang menimpa dalam hidup.
Artinya masalah hanya sebagai perbedaan persepsi yang
apabila hati kita sudah ditambal dengan kekuatan yang
kuat, maka tak aka nada yang namanya masalah dan
menjadi penghambat dalam kehidupan kita.

Bahkan yang lebih parah lagi dari hasil pandangan
kita terhadap apa yang dianggap masalah itu, bisa
menghadirkan masalah-masalah yang lebih besar. Semua
itu kadang tidak kita sadari bahwa kita sedang
menciptakan sebuah masalah yang baru. Intinya persepsi
terhadap sesuatu yang dianggap masalah itu yang harus
dirubah. Anggap saja apa yang disebut masalah itu hanya
sebagai proses syarat mendapatkan apa yang kita
harapkan. Hal itu adalah sebuah harga yang harus dibayar
demi kesuksesan yang dikehendaki.

--Life isn’t a movie-- 97

Karena masalah adalah hanya sekedar perbedaan
persepsi, maka masalahpun sifatnya akan berubah-ubah
dan bukan merupakan sebuah kebenaran. Kenapa seperti
itu? Karena yang namanya persepsi tentulah bersifat
subjective. Artinya masalah hanya ekspresi dari sebuah
respon dari dalam diri akan sesuatu yang dianggap belum
atau tidak siap kita untuk menghadapinya. Apabila
seseorang yang mempunyai mental hebat, tentunya
melihat sesuatu bukan dianggap sebagai masalah karena
masalah hanya ketakutan kita akan sesuatu yang tidak
diinginkan.

Sebaliknya seseorang yang mempunyai mental
lemah akan memandang sekecil apapun sesuatu yang
menimpa dirinya yang dia tidak siap untuk
menanggapinya, ia akan memandang hal itu sebagai
masalah. Disini yang diperlukan adalah mental karena
seperti yang disebutkan diatas sebesar apapun yang kita
angap itu sebagai masalah, bukanlah hal yang penting. Hal
yang paling penting adalah meningkatkan mental kita
untuk memandang segala sesuatu yang menghambat bukan
sebagai masalah, tapi sebagai keindahan yang tertunda.

Hidup ini memang perlu dinikmati, suka ataupun
duka. Dan kuncinya adalah kekuatan mental; banyak
orang yang mengeluh karena keadaannya yang tidak
seperti yang dia inginkan. Padahal hal itu bukan untuk
disesali dan diratapi namun untuk direnungkan dan
dinikmati sambil evaluasi diri.

--Life isn’t a movie--


Click to View FlipBook Version