C. Menemukan akarnya
Ada yang mengungkapkan bahwa yang kita miliki dan
rasakan saat ini, adalah hasil dari apa yang telah kita
lakukan lima tahun yang lalu.
Kadang kita berpikir dan merenungkan tentang
keadaan kita saat ini. Misalkan mengapa keadaan ekonomi
saya saat ini seperti ini? Mengapa aku belum juga punya
pacar? Mengapa pernikahanku selalu berujung kandas di
tengah jalan? Dan ribuan pertanyaan yang pernah
menghampiri pikiran kita.
Kata bijak diatas memang sesuai dan benar adanya
bahwa keadaan kita saat ini tentunya sangat bergantung
pada apa yang telah dilakukan di masa lalu. Apa yang kita
miliki saat ini itu sesuai dengan kerja keras dari usaha kita
di masa lalu. Artinya untuk menjawab beberapa
pertanyaan diatas, caranya adalah dengan intropeksi dan
merenungkan masa lalu. Tentunya merenungkan masa lalu
bukan berarti menahan kita untuk melaju ke masa depan,
namun itu sebagaicermin yang bisa memberikan
pencerahan untuk melangkah di masa depan dengan lebih
baik.
Ini salah satu metode yang bisa digunakan untuk
menemukan akar akan sesuatu yang kita sebut
permasalahan yang menimpa kehidupan kita. Dengan
merenungi masa lalu tentunya kita bisa temukan kira-kira
--Life isn’t a movie-- 99
apa yang telah kita lakukan di masa lampau terutama
terhadap orang lain. Perlakuan kita terhadap orang lain
cenderung bersifat kausalitas kedalam kehidupan kita.
Artinya jika kita pernah berbuat jahat tehadap orang lain,
maka hal jahat-pun sering akan menimpa kehidupan kita.
Salah satu contoh saat ini kita sedang di sakiti oleh
pasangan kita, dan coba flash back kebalakang biasanya itu
kita pernah menghianati pasangan kita di masa lampau.
Dari hasil pencarian akar masalah tersebut, langkah
selanjutnya adalah coba seleseikan. Apabila misalnya orang
yang pernah kita sakiti itu masih hidup, maka minta
maaflah. Namun jika sudah meninggal, maka doakanlah
semoga dialam sana bisa diberikan ketenangan.
Apabila sudah mengetahui hukum tersebut dan
benar-benar merasakan juga menyadarinya, langkah
selanjutnya adalah memperbaiki sikap kita saat ini supaya
tidak ada penyesalan di masa yang akan datang. Hari ini,
besok hari akan jadi hari kemarin, maka maksimalkanlah
hari ini karena waktu tidak bisa di ulang. Meski punya
uang banyak namun masa lalu akan tetap menjadi kenagan
dan masa depan masih tak dapat diprediksikan. Hidup
adalah disini dan saat ini, maka nikmati dan maksimalkan
dengan baik agar tak ada penyesalan dan demi sebuah
tujuan hidup di masa depan.
--Life isn’t a movie--
TENTANG PENULIS
Asep Koswara, lahir di Cisewu - Garut,
03 September 1990. Ia menamatkan
sekolah dasar di kampung kelahirannya
yaitu di SDN Pamalayan III, kemudian
melanjutkan pendidikannya ke MTS N 1
Cisewu, setelah itu, ia melanjutkan
pendidikannya ke MAN Cisewu.
Sekarang dia sedang menempuh jenjang
pendidikan tingginya di jurusan bahasa dan sastra inggris,
konsentrasi linguistik, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Karya-karya yang pernah ditulisnya antara lain:
anthology puisi “Go tell into Heaven”, anthology puisi
bersama “Rona jiwa yang memudar”. Buku-bukunya:
“Mind-Maps of English Grammar”, “Ekspresi jiwa
Mahasiswa” “Mengapa harus bahasa Inggris?”, “Imajinasi:
Rahasia Pemikir Besar”, “ada rasa yang tertinggal di mesjid
bawah tanah”, “how to learn englih”, “tuhan dan tukang
cukur” – juga beberapa artikel dan essay lainnya yang
pernah terbit di beberapa Surat kabar dan majalah.
Buku yang ada ditangan anda ini merupakan buah
dari aktifitas dan kecintaanya terhadap dunia motivasi dan
pengembangan diri. Untuk kritik dan saran serta konsultasi,
penulis bisa dihubungi di 0817614014 atau email
[email protected]
--Life isn’t a movie--
SUMBER BACAAN:
Bakhtiar, Amsal. 2007. Filsafat Agama. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Russel, Bertrand, et all. 2003. Mind Power. Terj. Bandung:
Nuansa Cendekia
Michalco, Michael. 2001. Permainan Berpikir. Terj.
Bandung: KAIFA
Ayan, Jordan, E. 2002. Bengkel Kreatifitas. Terj. Bandung:
KAIFA
Siler, Todd. 2001. Berfikir ala Einstein. Terj. Bandung:
KAIFA
Wah, Sheh Seow. 2002. Chinese Wisdom on Life and
Management. Terj. Jakarta: Gramedia
Rhidwan, Erward. 2011. The power of pretending.
Referensi Sukses. Com
Hill, Napoleon. 2003. Think and Grow Rich. Jakarta: Ufuk
press
Mustaqim, Khusni. 2011. Memandang Dunia. Yogyakarta:
http://berpikirbeda.blogspot.com
--Life isn’t a movie--
Hendrick, Gay. Dkk. 2002. The Corporate Mystic.
Bandung: Kaifa
Losier, Michael J. 2007. Low Attraction. Jakarta: Ufuk
Press
Frank, Debby. 2007. Cosmic Ordering. Jakarta: PT. Insan
Suci
Pasiak, Taufiq. 2006. Manajemen Kecerdasan. Bandung:
PT. Mizan Media Utama
Alston, John. 2006. Masalah Bukan Masalah. Bandung: PT.
Mizan Media Utama
Hernowo. 2004. Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza.
Bandung: Kaifa
Loehr, Jim. 2005. Terampil Mengelola Energi Bukan
Waktu. Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta
Koswara, Asep. 2011. Imajnasi: Rahasia Pemikir Besar.
Bandung: Allegiance Publishing
Marpaung, Parlindungan. 2007. Fulfilling Life. Bandung:
MQ PUBLISHING
Dweck, Carol S. 2006. The New Psychology of Succes.
Terj. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta
Munadi, Imam. 2007. Super Muslim. Jakarta: PT Mizan
Publika
http://dukeamienerev.blogspot.com
--Life isn’t a movie--