UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2002
TENTANG HAK CIPTA
PASAL 72
KETENTUAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN
1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
Ciptaan atau memberika izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
satu bulan dan denda paling sedikit Rp.1.000.000.000 (satu juta rupiah), atau pidana
paling lama tujuh bulan dan/atau denda paling banyak Rp.5.000.000.000 (lima miliar
rupiah).
2. Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan,
atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau
Hak Terkait sebagaimana dimaksud paa ayat satu, dipidana dengan pidana penjara
paling lama lima tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta
rupiah)
Panduan Penggunaan E-Modul
Kurikulum 2013 bertujuan menciptakan insan yang memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan sehingga dapat menjadi pribadi yang inovatif, produktif, kreatif dan afektif. Anda dituntut
mampu berpikir kritis dan konstruktif serta menemukan alternatif pemecahan masalah. Melalui e-modul
akuntansi perbankan syariah kelas XI semester 1 ini, kemampuan tersebut akan Anda raih. Anda akan siap
menghadapi permasalahan yang ada di masyarakat dan mampu menyelesaikannya dengan baik.
Ada tiga aspek yang terdapat dalam Rubrik ini berisi informasi tentang artikel yang
tujuan pembelajaran menurut kurikulum membahas sesuai dengan materi. Rubrik ini akan
2013. Pertama, pengetahuan yang harus memberi motivasi agar Anda terlibat aktif dalam
Anda pahami. Kedua, ketrampilan yang pencarian pengetahuan.
harus Anda kuasai.Ketiga, sikap budi pekerti
yang harus Anda implementasikan. Ketiga Merdeka Teknologi
faktor tersebut harus terintegrasi dalam
proses pembelajaran. Rubrik ini berisi informasi yang berkaitan
dengan aplikasi teknologi informasi dan
Apersepsi komunikasi sesuai dengan materi yang Anda
pelajari. Kegiatan pada rubrik ini akan mengajak
Mengawali pembelajaran yang dekat dengan anda terbiasa dengan pemanfaatan teknologi
kehidupan sehari-hari. Anda harus mengetahui dan informasi dan komunikasi.
memahami keterkaitan materi dengan kenyataan
kehidupan sehari-hari. Foto apersepsi menjadi Tugas
visualisasi yang nyata antara materi yang akan Anda
pelajari dengan peristiwa dalam kehidupan sehari-
hari.
Pendalaman Materi individu dan kelompok untuk tujuan tersebut.
Rubrik ini berisi pemaparan materi yang Penguatan Nilai-Nilai Karakter
merupakan penjabaran dari Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar sehingga dapat tercapainya tujuan Rubrik ini berisi nilai-nilai karakter yang
pembelajaran. Materi dijelaskan secara sistematis mengajak Anda menambah nilai-nilai positif
dengan bahasa yang mudah dimengerti. Rubrik ini melalui proses pembelajaran sesuai dengan
akan menuntun Anda dalam memahami materi secara materi. Rubrik ini mendorong Anda membiasakan
jelas, benar dan menyenangkan. berperilaku positif dalam kehidupan sehari-hari.
Rubrik ini mengajak Anda membuka situs Semester
internet dan youtube yang berkaitan dengan materi.
Gunakan fitur ini secara bijak agar wawasan Anda
kian bertambah luas dan menambah pemahaman
Anda terkait materi yang disajikan.
Panduan Teknis Penggunaan E-Modul
Pengguna Laptop/Notebook Pengguna Android/iPhone
Ikon thumbnails berfungsi Ikon thumbnails berfungsi
melihat halaman yang ada melihat halaman yang ada
pada e-modul pada e-modul
Ikon table of contents Ikon table of contents
adalah daftar isi e-modul adalah daftar isi e-modul
Ikon zoom berfungsi Ikon go berfungsi
memperbesar tampilan e-
modul membuka halaman e-
modul (atau dapat
mengusap layar android)
Ikon search berfungsi Ikon zoom berfungsi
mencari kata atau kalimat memperbesar tampilan e-
dalam e-modul modul (atau dapat tap dua
kali layar android)
Ikon sound berfungsi Ikon sound berfungsi
menghidupkan atau menghidupkan atau
mematikan suara e-modul mematikan suara e-modul
Ikon select text berfungsi Ikon more berisi ikon
menyalin kalimat yang search, share, social share,
dipilih auto flip dan select text
Prakata
Selamat datang di kelas XI! Pada kelas XI ini Anda akan belajar akuntansi perbankan syariah,
setelah kelas X Anda mempelajari dasar perbankan. Pada pembelajaran ini Anda diajak mengenal
akuntansi perbankan syariah, persamaan dasar akuntansi perbankan syariah, dan produk simpanan
dalam perbankan syariah. E-modul ini dapat Anda jadikan bahan ajar yang interaktif sesuai era
pendidikan abad 21, Anda dapat belajar dengan e-modul ini secara cerdas, kreatif, dan
menyenangkan.
E-Modul ini disusun sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37
Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun
2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah. Penyusunan e-modul ini mengadopsi Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Buku yang Digunakan oleh Satuan Pendidikan.
Pada e-modul ini terdapat beberapa informasi pendukung yang dapat memperluas wawasan
Anda. Pada awal bab terdapat apersepsi yang mengajak untuk mengenalkan materi. Penyajian materi
dalam e-modul ini berbasis kontekstual. E-modul ini dilengkapi dengan tautan dari laman internet
dan youtube sehingga memudahkan Anda untuk memahami materi. Soal-soal yang disajikan
berkategori high order thinking skills sehingga mampu melatih analisis dan daya nalar Anda.
Semoga e-modul ini dapat memudahkan Anda dalam mengkonstruk pengetahuan dan
ketrampilan Anda.
Surabaya, Januari 2021
SUNAR, S.Pd
vi
Daftar Isi
Panduan Penggunaan E-Modul......................................................................... iv
Prakata ................................................................................................................. vi
Daftar Isi ............................................................................................................. vii
BAB 1 Perbedaan Akuntansi Perbankan Syariah dan
Akuntansi Keuangan...................................................................
1
A. Sejarah Ilmu Akuntansi .......................................................... 2
B. Akuntansi Perbankan Syariah ................................................ 4
C. Akuntansi Keuangan .............................................................. 8
D. Perbedaan Akuntansi Syariah dan
10
Akuntansi Keuangan .............................................................
E. Akad dan Transaksi Pada Bank 11
17
Syariah.................................................................................... 18
Tugas ............................................................................................ 18
Uji Kompetensi.............................................................................. 18
Unjuk Diri...................................................................................... 18
Penilaian Harian 1 .........................................................................
Penilaian Harian 2 .........................................................................
BAB 2 Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan Syariah................... 19
A. Bank Syariah .......................................................................... 20
B. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan Syariah.................... 22
Tugas ............................................................................................ 26
Uji Kompetensi.............................................................................. 26
Unjuk Diri...................................................................................... 26
Penilaian Harian 1 ......................................................................... 27
Penilaian Harian 2 ......................................................................... 27
BAB 3 Mekanisme Debit Kredit Akuntansi Perbankan
Syariah..........................................................................................
28
A. Konsep Debit Kredit............................................................... 29
B. Mekanisme Debit Kredit ........................................................ 29
C. Ilustrasi Mekanisme Debit Kredit .......................................... 30
Tugas ............................................................................................ 38
Uji Kompetensi.............................................................................. 39
Unjuk Diri...................................................................................... 40
Penilaian Harian 1 ......................................................................... 40
Penilaian Harian 2 ......................................................................... 40
BAB 4 Akuntansi Tabungan Syariah................................................... 41
A. Konsep Tabungan Perbankan Syariah.................................... 42
B. Landasan Hukum Syariah ...................................................... 43
C. Tabungan Wadiah .................................................................. 43
D. Tabungan Mudhrabah ............................................................ 46
Tugas ............................................................................................ 49
vii
Uji Kompetensi ............................................................................. 51
Unjuk Diri ..................................................................................... 51
Penilaian Harian 1 ......................................................................... 52
Penilaian Harian 2 ......................................................................... 52
BAB 5 Akuntansi Giro Syariah............................................................. 53
A. Konsep Giro Perbankan Syariah ............................................ 54
B. Landasan Hukum Syariah ...................................................... 54
C. Giro Wadiah ........................................................................... 55
D. Giro Mudharabah ................................................................... 58
Tugas ............................................................................................ 62
Uji Kompetensi ............................................................................. 63
Unjuk Diri ..................................................................................... 63
Penilaian Harian 1 ......................................................................... 64
Penilaian Harian 2 ......................................................................... 64
BAB 6 Akuntansi Deposito Syariah...................................................... 65
A. Konsep Deposito .................................................................... 66
B. Landasan Hukum Syariah ...................................................... 67
C. Transaksi Deposito................................................................. 68
Tugas ..................................................................................................71
Uji Kompetensi ..................................................................................72
Unjuk Diri ..........................................................................................73
Penilaian Harian 1 ..............................................................................73
Penilaian Harian 2 ..............................................................................73
Penilaian Akhir Semester 1.....................................................................................74
Glosarium .................................................................................................................75
Daftar Pustaka .........................................................................................................77
Profil Penulis ............................................................................................................78
viii
Bab Perbedaan Akuntansi Perbankan Syariah
dan Akuntansi Keuangan Konvensional
1
Kompetensi Inti Dunia perbankan di Indonesia semakin
berkembang dan mampu meningkatkan
perkembangan perekonomian di Indonesia.
Tahukah Anda jika perbankan di Indonesia terbagi
menjadi dua yaitu perbankan konvensional dan
syariah? Contoh badan perbankan konvensional
yaitu Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BTN. Contoh
badan perbankan syariah yaitu Bank Muamalat,
Bank BTN Syariah, Bank BNI Syariah. Maka apa
perbedaan akuntansi keuangan konvensional dan
perbankan syariah? Bagaimanakah sejarah
akuntansi keuangan konvensional dan akuntansi
perbankan syariah? Anda dapat mempelajari pada
bab 1 ini.
3.1Memahami perbedaan akuntansi Sumber:https://makassar.tribunnews.com/2017/04/26
perbankan syariah dengan akuntansi
keuangan Berdasarkan indikator pencapaian kompeten di
samping, maka rumusan tujuan pembelajarannya
4.2Menafsirkan perbedaan akuntansi antara lain :
perbankan syariah dengan akuntansi Siswa diharapkan mampu menganalisis ilmu
keuangan akuntansi dan perbedaan akuntansi perbankan
syariah dengan akuntansi keuangan dengan jujur
3.1.1Menganalisis ilmu akuntansi dan percaya diri, serta siswa diharapkan mampu
3.1.2Menganalisis perbedaan akuntansi menyimpulkan ilmu akuntansi dan perbedaan
akuntansi perbankan syariah dengan akuntansi
perbankan syariah dengan akuntansi keuangan dengan teliti dan cermat sehingga
keuangan mampu diaplikasikan dalam dunia kerja sebagai
4.1.1Menyimpulkan ilmu akuntansi akuntan.
4.1.2Menyimpulkan perbedaan akuntansi
perbankan syariah dengan akuntansi
keuangan
A. Sejarah Ilmu Akuntansi
Sejarah ilmu akuntansi konvensional diawali dengan penemuan catatan yang ditemukan di Babilonia
pada tahun 3600 SM dengan bukti catatan sederhana pada batu dan kulit kayu. Pada tahun 3600 SM
akuntansi hanya sebagai alat pencatatan dan belum dapat disebut sebagai ilmu akuntansi karena sistem
pencatatan yang belum sistematis dan kurang lengkap. Bukti catatan sederhana pada tahun 3600 SM tidak
hanya ditemukan di Babilonia namun ditemukan juga di Kerajaan Mesir Kuno dan Yunani. Pada tahun
1494, seorang ahli matematika yang berasal dari Italia atau yang dikenal sebagai bapak akuntansi bernama
Lucas Pacioli telah menyusun buku yang berjudul “Summa de Arithmetica Geometría Proportioni et
Proportionalita “ berisi cara-cara pembukuan dengan sistem berpasangan (double entry system). Buku yang
disusun oleh Luca Pacioli menjadi tonggak sejarah dalam perkembangan akuntansi.
Pada saat Revolusi Industri di Inggris tahun 1776 menimbulkan efek positif terhadap perkembangan
akuntansi yaitu dengan mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,
akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah. Perkembangan akuntansi berikutnya pada
tahun 1845 ditandai dengan adanya undang-undang perusahaan yang mengatur tentang organisasi dan
status perusahaan dalam kemungkinan perusahaan membayar utang, meminjam uang, dan mengeluarkan
saham.
Pada abad ke 19 tepatnya pada tahun 1920 adanya perkembangan sistem akuntansi yaitu sistem
kontinental (Belanda) dan sistem anglo saxon (Amerika Serikat). Perkembangan akuntansi di dunia sangat
pesat sehingga perlu adanya badan yang menetapkan standar akuntansi, sehingga akuntansi di dunia
seragam. Tahun 1933 didirikannya badan American Accounting Association (AAA) sebagai badan pertama
yang mengatur sistem akuntansi secara internasional.
Sejarah ilmu akuntansi syariah dimulai dengan bukti dua peradaban besar, yakni bangsa Romawi dan
bangsa Persia. Pada saat itu telah digunakan akuntansi dalam bentuk perhitungan barang dagangan oleh
para pedagang, dari sejak pergi berdagang hingga pulang kembali. Perhitungan dilakukan untuk mengetahui
perubahan-perubahan, untung dan rugi. Telah menjadi tradisi bahwa bangsa Arab melakukan dua kali
perjalanan khalifah perdagangan yaitu musim dingin dengan tujuan perdagangan ke Yaman dan musim
panas dengan tujuan ke Asyam (sekarang Syiria, Lebanon, Jordania, dan Israel). Perdagangan tersebut pada
akhirnya berkembang hingga ke Eropa terutama setelah penaklukan Mekah. Penyebaran Islam
menyebabkan penggunaan angka arab (adanya angka nol) meluas ke berbagai wilayah didunia. Muhammad
bin Musa Al Khawarizmi adalah orang yang menemukan angka 0 (nol) yang hingga kini dipergunakan.
Pada abad ke-7 tepatnya masa Rasulullah, praktik akuntansi mulai berkembang setelah ada perintah Allah
melalui Al-Quran untuk mencatat transaksi tidak tunai (Al-Baqarah: 282) sehingga mendorong umat
manusia peduli terhadap pencatatan transaksi di kalangan umat, selain itu muncul pula kewajiban untuk
membayar zakat (Al-Maidah: 10). Membayar zakat juga telah mendorong pemerintah Islam membuat
laporan keuangan periodik baitul maal (rumah untuk mengumpulkan harta) sesuai denganketentuan zakat,
sehingga peran akuntan sangat penting dalam pengambilan keputusan terkait dengan kekayaan pemerintah
dan pedagang.
Perkembangan pemerintah Islam hingga Timur Tengah, Asia, dan Afrika di zaman Umar bin Khathab
(584-664 M) telah meningkatkan penerimaan dan pengeluaran negara. Para sahabat merekomendasikan
perlunya pencatatan untuk pertanggungjawaban penerimaan dan pengeluaran negara. Akhirnya Umar bin
Khathab mendirikan lembaga yang bernama Ad-Diwan (dawwana = tulisan). Perkembangan akuntansi
syariah selanjutnya pada zaman Khilafah Bani Umayah (661-750 M) yaitu ditandai dengan adanya uang
yang digunakan dalam kegiatan transaksi. Perkembangan akuntansi syariah terakhir dan membawa evolusi
tertinggi yaitu pada zaman Khilafah Bani Abbasiyah (775-785 M) dengan memiliki banyak kelebihan
dibandingkan yang lain dalam pengembangan akuntansi secara umum dan buku-buku akuntansisecara
khusus serta telah adanya sistem auditing. Pada saat itu, masyarakat Islam menggunakan dua belas
buku akuntansi khusus (Specialized Accounting Books). Akuntansi syariah lebih dulu ada sebelum
munculnya buku Luca Pacioli yaitu “Summa de Arithmetica Geometría Proportioni et Proportionalita “
dengan adanya bukti manuskrip yang ditulis oleh Abdulah bin Muhamad bin Kayah Al Mazindarani pada
tahun 1363 M. Manuskrip tersebut berjudul “Risalah Falakiyah Kitab As Siqayat”.
Perkembangan akuntansi di Indonesia dimulai sejak tahun 1642, namun jejak yang jelas baru ditemui
pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang
mencolok baru muncul setelah undang-undang mengenai tanam paksa yang dihapuskan tahun 1870. Pada
zaman penjajahan Belanda perusahaan dan masyarakat Indonesia menggunakan akuntansi sistemtata
buku, kemudian pada zaman penjajahan Jepang tepatnya pada tahun 1960 Indonesia beralih menggunakan
akuntansi sistem anglo saxon (Amerika). Setelah kemerdekaan RI, pemerintah mengirimkan putra-putri
penerus bangsa untuk belajar akuntansi keluar negeri. Jurusan akuntansi di Indonesia pertama kali dibuka
oleh Universitas Indonesia pada tahun 1952 dan langkah ini diikuti oleh perguruan tinggi lainnya.
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) yang berdiri pada 23 Desember 1957. Perkembangannya IAI merupakan badan yang mengeluarkan
kebijakan tentang prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku di Indonesia.
B. Akuntansi Perbankan Syariah
1. Pengertian Akuntansi Perbankan Syariah
Akuntansi tidak sekadar kumpulan angka, tetapi menyajikan informasi data yang relevan sebagai
pedoman pengambilan keputusan. Pengertian akuntansi perbankan syariah berdasarkan penggalan kata
yang ada yaitu akuntansi dan syariah.
Akuntansi menurut American Accounting Association (AAA) adalah proses mengidentifikasi,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi yang menjadi pengambilan keputusan.
Syariah merupakan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT agar dapat dipatuhi oleh
manusia-manusia yang ada di dunia ini berdasarkan Al-Qur‟an dan Hadist.
Terdapat beberapa pengertian mengenai akuntansi syariah antara lain:
Toshikabu Hayashi
Akuntansi syariah adalah ilmu akuntansi yang memiliki konsep pada hukum syariah yang sudah
ditetapkan oleh Allah SWT.
Adnan M Akhyar
Akuntansi syariah merupakan akuntansi yang memiliki tujuan untuk membantu pencapaian keadilan
sosial ekonomi dengan konsep memiliki kewajiban penuh kepada Allah SWT, masyarakat, dan
individu dalam menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi.
Karim
Akuntansi syariah merupakan ilmu akuntansi dengan menggunakan landasan-landasan nilai, etika,
serta syariah islam.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan akuntansi syariah adalah proses mengidentifikasi,
mengelompokkan data transaksi yang didasarkan oleh
prinsip-prinsip syariah.
Perbankan syariah diatur oleh dua kepatuhan yaitu, kepatuhan
syariah yang dituangkan dalam fatwa Dewan Syariah Nasional
(DSN) dan kepatuhan operasional yang dituangkan dalam
peraturan Bank Indonesia.
2. Pendorong Munculnya Akuntansi Islam
Pendorong munculnya akuntansi Islam didorong oleh
berbagai hal seperti:
a. Meningkatnya religiusitas masyarakat.
b. Kebangkitan umat islam khususnya kaum terpelajar
yang merasakan kekurangan dalam kapitalisme barat.
c. Meningkatnya tuntutan kepada etika dan tanggung jawab sosial yang selama ini tampak diabaikan
oleh akuntansi konvensional.
d. Mengantisipasi tuntutan masyarakat khususnya mengenai penekanan pada keadilan, kebenaran,
dan kejujuran yang tidak diperoleh pada akuntansi konvensional.
e. Kebutuhan akan sistem akuntansi dalam lembaga bisnis syariah seperti bank, asuransi, pasar
modal, trading, dan lain-lain.
f. Kebutuhan yang semakin besar pada norma perhitungan zakat degan menggunakan norma
akuntansi yang sudah mapan sebagai dasar perhitungan.
g. Kebutuhan akan pencatatan, pertanggungjawaban, dan pengawasan harta umat misalnya dalam
Baitul Maal atau kekayaan milik umat Islam atau organisasi.
3. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan Akuntansi Perbankan Syariah
Pada dasarnya dalam setiap sistem akuntansi memiliki tujuan tertentu, begitu juga akuntansi
perbankan syariah. Menurut Kusmawati (2005) tujuan akuntansi perbankan syariah tak hanya
sebagai perhitungan zakat saja namun juga didampingi dengan tujuan-tujuan lainnya yang tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Lantas apa saja tujuan akuntansi perbankan syariah
yang lain? Tujuan akuntansi perbankan syariah yang lain sebagai berikut:
Perlindungan harta
Para ahli-ahli mengutip pada ayat dalam Al-Qur‟an yaitu “faktubuhu” yang memiliki arti
“tuliskanlah”. Hal ini menjelaskan bahwa ketika menuliskan mengenai uang dan harta
merupakan kebutuhan agar dapat menjaga harta tersebut sertaa menghindari dan
menghilangkan rasa keragu-raguan. Peranan akuntansi tak hanya digunakan untuk memelihara
harta benda yang kita miliki saja, namun juga dipergunakan agar dapat dihitung dengan akurat.
Tugas dari akuntan sebagai pengelola yang bertanggung jawab dalam transaksi-transaksi yang
dicatatnya, baik hal buruk maupun hal baik.
Eksistensi pencatatan ketika terdapat perselisihan
Pencatatan transaksi keuangan pada harta benda yang dimiliki merupakan sebuah tujuan agar
dapat memberikan kesaksian yang nyata dan kuat bila terjadi perselisihan pada transaksi atau
harta sehingga perselisihan sebisa mungkin dapat dihindari.
Membantu mengambil keputusan
Para ahli berpendapat dengan tidak adanya data-data yang lengkap dalam catatan keuangan
maka dapat membuat pelaku bisnis mengalami kesulitan dalam mengungkapkan laporan
secara tepat ketika mengambil sebuah keputusan yang bijak. Mengambil sebuah keputusan
dalam akuntansi didasarkan pada penyajian laporan keuangan yang bermanfaat bagi para
pemakai laporan keuangan.
Menentukan dan menghitung hak-hak berserikat
Seluruh kegiatan perbankan syariah diawal dengan akad denga jenis perserikatan di antara
modal dengan keahlian, modal dengan modal, kehalian dengan keahlian, dan modal dengan
naa baik. Dara-dasar dari akuntansi yang diatur oleh akuntansi syariah antara lain adalah
memastikan bila hak yang berserikat tentunya akan mendapatkan hasil yang sudah disepakati
bersama sebelumnya.
Menentukan hasil usaha yang akan dizakatkan
Perhitungan zakat didasarkan pada hasil yang kita dapatkan baik dalam keuntungan maupun
kerugian. Dasar tersebut akan membantu dalam perhitungan jumlah zakat yang harus
dikeluarkan atas harta yang kita miliki.
Menentukan imbalan, sanksi, dan balasan
Akuntansi syariah juga memiliki fungsi untuk dapat memberikan fasilitas pada perhitungan
imbalan setelah terjadinya transaksi yang dilakukan. Balasan dan sanksi yang didapatkanbila
terjadi penyelewengan atau kecurangan. Adanya akuntansi syariah dapat dijadikan sebagai
pertanggungjawaban atas penggunaan sumber daya ekonomi serta penyajian laporan
keuangan.
b. Manfaat Akuntansi Perbankan Syariah
Tahukah Anda selain memiliki tujuan, akuntansi perbankan syariah juga memiliki manfaat.
Menurut Anda apa saja manfaat tersebut? Yuk, mari kita simak bersama!
Memberi pemahaman dan kesadaran bahwa Al-Qur‟an merupakan kitab suci yang memang
benar-benar diturunkan oleh Allah SWT melalaui Nabi Muhammad SAW.
Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah dan Nabi Muhammad.
Menegakkan perintah Allah dan sunnah Nabi Muhammad untuk menggapai surga.
Sarana untuk berjihad menegakkan kebenaran.
Menumbuhkembangkan ekonomi berbasis Islam di Indonesia.
4. Prinsip Akuntansi Perbankan Syariah
Akuntansi perbankan syariah memiliki tiga prinsip dalam menjalankan prosedur akuntansi, hal ini
berpedoman pada Surah Al-Baqarah ayat 282. Simaklah prinsip akuntansi perbankan syariah dengan
seksama dibawah ini :
Prinsip Pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban dapat diartikan
sebagai keharusan dalam
bertanggungjawab, atau menanggung
akibat dari perilaku yang dilakukan.
Implikasi pada bisnis dan akuntansi
merupakan individu yang terlibat
langsung dalam bisnis yang dilakukan dan
diamanatkan. Bentuk dari prinsip
pertanggungjawaban ini tersaji dalam
laporan keuangan.
Prinsip Keadilan
Prinsip keadilan tak hanya merupakan
nilai yang penting pada kehidupan sosial dan bisnis, namin juga sebagai nilai yang harus dimiliki
dalam diri seorang manusia. Kata keadilan dalam konteks aplikasi akuntansi mengandung dua
pengertian, yaitu: pertama, adalah berkaitan dengan praktik moral yang merupakan faktor yang
dominan. Kedua, kata bersifat lebih fundamental (dan tetap berpijak pada nilai-nilai etika/syariah).
Prinsip Kebenaran
Akuntansi syariah berpedoman dalam kebenaran. Sebagai contoh misalnya, dalam akuntansi kita
selalu dihadapkan pada masalah pengakuan, dan pelaporan. Aktivitas ini akan dapat dilakukan
dengan baik apabila dilandaskan pada nilai kebenaran. Kebenaran ini dapat diciptakan keadilan
dalam mengakui, mengukur, dan melaporkan transaksi-transaksi ekonomi.
C. Akuntansi Keuangan
1. Pengertian Akuntansi Keuangan
Akuntansi sebagai bahasa bisnis. Pernyataan tersebut terkait dengan fungsi akuntansi yang
memberikan informasi kondisi keuangan suatu perusahaan kepada pemakai informasi akuntansi. Ilmu
akuntansi terbagi menjadi beberapa sub bagian yang masing-masingnya berbeda satu sama lain. Salah
satu ilmu akuntansi yaitu akuntansi keuangan. Terdapat pengertian akuntansi keuangan menurut para
ahli, antara lain:
Kieso & Weygant
Akuntansi keuangan merupakan serangkaian proses yang berujung pada penyusunan laporan
keuangan dengan tujuan memberikan informasi keuangan kepada pemakai informasi baik internal
maupun eksternal.
Warren Reeve Fess
Akuntansi keuangan merupakan pencatatan dan pelaporan data serta kegiatan ekonomiperusahaan
yang berguna bagi pemakai informasi akuntansi seperti pemilik (owner), kreditor, lembaga
pemerintahan dan masyarakat umum.
Sugiarto
Akuntansi keuangan merupakan bidang dalam akuntansi yang berfokus pada penyiapan laporan
keuangan pada suatu perusahaan yang dilakukan secara bertahap. Laporan digunakan sebagai
bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pemegang saham atau investor.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan akuntansi keuangan merupakan bagian dari akuntansi
dengan tujuan utama menyajikan data transaksi keuangan pada satu periode dan membuat laporan
keuangan untuk disajikan kepada pemakai informasi akuntansi baik secara internal maupun
eksternal perusahaan.
2. Fungsi Akuntansi Keuangan
Setelah kalian memahami pengertian dari akuntansi keuangan, selanjutnya kalian akanmempelajari
fungsi dari akuntansi keuangan. Apa sih sebenarnya fungsi dari akuntansi keuangan itu? Mari kita simak
dengan seksama!
Fungsi dari akuntansi keuangan antara lain:
Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.
Memproses data menjadi informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal.
Mengatur data-data yang ada ke dalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan oleh
perusahaan.
Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu orgnisasi atau perusahaan terjaga.
3. Tujuan Akuntansi Keuangan
Tujuan akuntansi keuangan terbagi menjadi tiga yaitu tujuan umum, tujuan khusus dan tujuan
kualitatif.
Tujuan umum
a. Memberikan informasi keuangan yang bisa dipercaya meliputi tentang sumber-sumber
ekonomi, seperti aset, piutang, hutang, pendapatan serta modal pada periode tertentu.
b. Memberikan informasi yang bisa dipercaya tentang perubahan pada sumber ekonomi bersih
suatu perusahaan.
c. Memberikan informasi akuntansi bagi pemakai informasi, khususnya bagi pihak eksternal
sebagai pengambilan keputusan. Contohnya pembayaran pajak yang harus dibayarkan kepada
negara.
d. Memberikan informasi tentang perubahan tentang sumber-sumber ekonomi, seperti aset,
piutang, hutang, pendapatan serta modal pada periode tertentu.
e. Mengungkap informasi lain berkaitan dengan laporan keuangan yang relevan.
Tujuan khusus
Tujuan khusus akuntansi keuangan yaitu untuk menyajikan informasi berupa laporan yang memuat
posisi keuangan, laba/rugi dan perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai dengan Prinsip
Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Tujuan kualitatif
a. Relevan, artinya laporan keuangan berguna dan sesuai dengan tujuan secara langsung bagi
pemakai informasi akuntansi.
b. Daya uji, keakuratan dan kebenaran laporan keuangan harus dapat diuji validitasnya oleh pihak
independen melalui pengukuran akuntansi.
c. Dapat dipahami, laporan keuangan yang berupa kumpulan angka dan akun perlu disajikan
dengan istilah bahasa yang sederhana sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh pengguna
informasi akuntansi.
d. Netral, laporan keuangan disusun untuk kepentingan semua pihak artinya laporna keuangan
tidak memihak kepada siapapun dalam menerbitkan laporan keuangan.
e. Tepat waktu, laporan keuangan haus disajikan secara tepat waktu sesuai dengan periode
akuntansi yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan.
f. Daya banding, laporan keuangan perusahaan dapat dibandingkan dengan perusahaan sejenis
yang lain pada periode yang sama atau laporan keuangan dapat dibandingkan dengan laporan
keuangan perusahaan pada periode akuntansi sebelumnya.
g. Nilai prediksi, laporan keuangan mampu memprediksi kinerja perusahaan pada periode
selanjutnya atau masa depan dengan strategi yang telah disusun oleh pihak manajemen
4. Prinsip Akuntansi Keuangan
Prinsip dasar akuntansi keuangan sebagai dasar atau pedoman pengembangan prosedur akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun laporan keuangan. Di Indonesia, prinsip akuntansi dirumuskan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Prinsip dasar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam menyusun
laporan keuangan sebagai berikut:
a. Prinsip Biaya Historis
Prinsip biaya historis menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat harta, utang,
modal, pendapatan dan beban. Pemakai informasi akuntansi memilih menggunakan biaya historis
karena dapat dipercaya (objektif).
b. Prinsip Entitas Ekonomi
Prinsip ini menyatakan bahwa kekayaan perusahaan harus dipisahkan dengan kekayaan pemilik
perusahaan. Akuntansi memisahkan dan membedakan pencatatan transaksi baik kekayaan maupun
kewajiban perusahaan dengan pemiliknya.
c. Prinsip Pengakuan Pendapatan
Prinsip ini berkaitan dengan aliran masuk harta (aktiva) yang timbul dari penyerahan barang
dan jasa oleh unit usaha selama satu periode akuntansi. Transaksi pendapatan akan dicatat dalam
laporan keuangan.
d. Prinsip Mempertemukan
Prinsip ini akan mempertemukan antara biaya dan pendapatan yang timbul. Oleh karena itu biaya
harus dipertemukan dengan pendapatan, pembebanan biaya tergantung pada saat pengakuan
pendapatan.
e. Prinsip Pengungkapan Penuh
Laporan keuangan harus menyajikan laporan keuangan secara lengkap. Informasi yang disajikan
hendaknya dapat dipahami oleh pemakai informasi akuntansi.
D. Perbedaan Akuntansi Syariah dan Akuntansi Keuangan Konvensional
Kaidah-kaidah akuntansi syariah memiliki karakteristik khusus yang membedakan dengan akuntansi
keuangan konvensional. Kaidah akuntansi syariah harus sesuai dengan prinsip-prinsip islami. Perhatikan
tabel perbedaan akuntansi syariah dan akuntansi keuangan konvensional dibawah ini, jika belum
memahami silahkan berdiskusi dengan guru atau teman Anda.
No. Pokok-Pokok Akuntansi Perbankan Syariah Akuntansi Keuangan Konvensional
Pengaturan
1. Konsep modal Konsep modal pokok berdasarkan Konsep modal pokok belum
nilai tukar yang berlaku, dengan ditentukan sehingga sering terjadi
tujuan melindungi modal pokok dari perbedaan pendapat dalam
No. Pokok-Pokok Akuntansi Perbankan Syariah Akuntansi Keuangan Konvensional
Pengaturan
segi kemampuan produksi di masa menentukan nilai/harga untuk
yang akan datang melindungi modal pokok
2. Basis a. Menerapkan akrual basis untuk a. Menerapkan akrual basis untuk
akuntansi transaksi aset, kewajiban, ekuitas, transaksi aset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan, dan beban tetapi pendapatan dan beban
untuk bagi hasil menggunakan
basis kas
b. Mata uang (emas, perak, dll) bukan b. Mata uang kertas digunakan dalam
tujuan segalanya,melainkan hanya transaksi entitas usaha (pengukur
sebagai perantara untuk nilai transaksi)
melakukan pengukuran dan
penentuan nila/
harga
c. Laba dari sumber haram tidak boeh c. Laba dari sumber yang haram dapat
dibagi untuk mitra usaha dan dibagikan kepada pemilik
tidak boleh dicampurkan perusahaan
pada modal pokok
3. Pengguna Stakeholders (termasuk pembayar Stakeholders
informasi infaq, zakat, dan kepatuhan syariah)
4. Tujuan Memberikan infornasi tentang Memberikan informasi tentang
laporan kinerja, posisi keuangan, perubahan kinerja, posisi keuangan, dan
keuangan posisi keuangan dan kepatuhan perubahan posisi keuangan
terhadap syariah
5. Transaksi Halal dan thoyib Sesuai hukum positif negara yang
bank berlaku/ duniawi
E. Akad dan Transaksi Pada Bank Syariah
Akad pada perbankan syariah merupakan kesepakatan perjanjian antara nasabah dengan bank syariah
yang memuat hak dan kewajiban untuk masing-masing pihak (nasabah dan bank syariah) sesuai prinsip
syariah yang dilakukan sebelum melakukan transaksi. Berdasarkan pengertian akad diatas, sudah pahamkah
Anda terkait akad itu? Jika Anda masih kesulitan memahami berdiskusilah bersama teman atau guru Anda
dan pastikan Anda memahami pengertian akad pada bank syariah. Pada sub bab ini Anda akan memahami
akad dan contoh transaksi yang ada pada bank syariah. Akad yang ada pada bank syariah
sangatlah banyak tergantung pada produk yang dihasilkan oleh bank syariah, antara lain: salam, istishna‟,
mudharabah, musyarakah, murabahah, wadiah, wakalah, ijarah, kafalah, hawalah, rahn, dan qard.
Pada sub bab ini Anda akan memahami transaksi akad murabahah, mudharabah, musyarakah, dan ijarah.
1. Akad Murabahah
Akad berupa jual beli dimana harga dan keuntungan disepakati antara penjual dan pembeli. Jenis dan
jumlah barang dijelaskan dengan rinci. Barang diserahkan setelah akad jual beli dan pembayaran barang
dilakukan secara tunai atau angsuran/cicilan.
Berikut contoh transaksi jual beli dengan akad murabahah antara PT Indo Express dan Bank Permata
Syariah:
Tanggal akad 03 Juni 2020
Objek jual beli : Sepeda Motor Honda Beat
Harga tunai : Rp. 15.000.000
Harga angsur 24 bulan : Rp. 20.000.000
Uang muka : Rp. 5.000.000
Penghitungan angsuran:
Harga jual tunai : Rp. 15.000.000
Uang muka : Rp. 5.000.000
Pembiayaan bank : Rp. 10.000.000 (harga tunai- uang muka)
Margin murabahah :Rp. 5.000.000 (harga angsur- harga tunai)
Total harga jual dasar angsuran
= Pembiayaan bank + Margin murabahah
= Rp. 10.000.0000 + Rp. 5.000.000
= Rp. 15.000.000
Perhitungan angsuran
Angsuran per bulan = harga jual dasar angsuran/jatuh tempo angsuran
= Rp. 15.000.000/ 24
= Rp. 625.000
Margin per bulan = margin murabahah/jatuh tempo angsuran
= Rp. 5.000.000/ 24
= Rp. 208.333,33
Jurnal pencatatan angsuran tiap bulan yang dicatat oleh Bank Permata Syariah
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
03/07/2020 Piutang murabahah 625.000 -
Pendapatan margin murabahah - 625.000
Berdasarkan contoh transaksi antara PT Indo Express dan Bank Permata Syariah dapat disimpulkan
bahwa PT Indo Express memiliki kewajiban mengangsur setiap bulan sebesar Rp. 625.000, termasuk
didalamnya unsur margin murabahah per bulan sebesar Rp. 208.333,33. Transaksi pembayaran angsuran
setiap bulan dicatat oleh bank pada jurnal dengan piutang murabahah dan pendapatan marginmurabahah.
2. Akad Mudharabah
Akad kerjasama antara bank dengan nasabah selaku pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana
(mudharib) yang mempunyai keahlian atau ketrampilan untuk mengelola suatu usaha yang produktif
dan halal. Akad mudharabah memiliki ciri di akhir transaksi adanya pembagian bagi hasil (apabila
adanya keuntungan usaha yang dijalankan) yang disepakati antara bank syariah dan nasabah dengan
ketentuan yang telah disepakati. Kerugian pada saat pengelolaan usaha ditanggung oleh pemilik dana
(shahibul maal).
Berikut contoh transaksi akad mudhrabah antara CV Global Medika dan Bank Permata Syariah:
Pada tanggal 01 Januari 2020 Bank Permata Syariah bersyirkah dengan CV Global Medika dengan akad
mudharabah untuk pengembangan produk masker. Bank Permata Syariah menyetorkan modal sesuai
kebutuhan CV Global Medika sebesar Rp. 100.000.000 dengan perjanjian bagi hasil di awal akad
sebesar 30:70 (Bank Permata Syariah: CV Global Medika) dari laba kotor usaha. Laba kotor yang
dihasilkan CV Global Medika pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 200.000.000.
Penghitungan bagi hasil:
Bank Permata Syariah
= 30% x Rp. 200.000.000
= Rp. 60.000.000
CV Global Medika
= 70% x Rp. 200.000.000
= Rp. 140.000.000
Jurnal pencatatan pengakuan bagi hasil yang dicatat oleh Bank Permata Syariah
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
31/12/2020 Piutang bagi hasil 60.000.000 -
Pendapatan bagi hasil - 60.000.000
Jurnal pencatatan penerimaan bagi hasil yang dicatat oleh Bank Permata Syariah
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
31/12/2020 Kas 60.000.000 -
Piutang bagi hasil - 60.000.000
Berdasarkan transaksi di atas bagi hasil yang diterima oleh bank sebesar Rp. 60.000.000,
pencatatan atas bagi hasil bank yaitu saat pengakuan bagi hasil dan penerimaan bagi hasil.
3. Akad Musyarakah
Akad kerja sama antara dua pihak atau lebih (bank syariah dengan nasabah) untuk suatu usaha tertentu
dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan
risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatan. Apakah kalian
telah memahami perbedaan antara akad musyarah dan mudharabah? Perhatikan tabel perbedaan antara
akad musyarakah dan mudharabah.
No. Akad Musyarakah Akad Mudharabah
1. Modal disetor kedua belah pihak (bank syariah Modal disetor oleh pemilik dana (shahibul
dengan mitra usaha) maal)
2. Kerugian ditanggung kedua belah pihak (bank Kerugian ditanggung oleh pemilik dana
syariah dengan mitra usaha) sesuai dengan (shahibul maal)
kesepakatan di awal akad
Persamaan antara akad musyarakah dan mudharabah adalah dalam pencatatan jurnal. Berikut contoh
transaksi akad musyarakah antara PT Merah Putih dan Bank Permata Syariah:
a. Usaha Mengalami Kerugian
Pada tanggal 01 Januari 2020 Bank Permata Syariah bersyirkah dengan PT Merah Putih dengan
akad musyarakah untuk pengembangan produk ternak lele. Bank Permata Syariah menyetorkan
modal sebesar Rp. 300.000.000 dan PT Merah Putih sebesar Rp. 100.000.000. Pada akhir periode
akuntansi PT Merah Putih mengalami kerugian dalam menjalankan usaha sebesar Rp. 40.000.000.
Penghitungan kerugian:
Bank Permata Syariah
= (modal bank/total modal) x kerugian
= (300/400) x Rp. 40.000.000
= Rp. 30.000.000
PT Merah Putih
= (modal PT/total modal) x kerugian
= (100/400) x Rp. 40.000.000
= Rp. 10.000.000
Jurnal pencatatan kerugian yang dicatat oleh Bank Permata Syariah
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
31/12/2020 Kerugian musyarakah 30.000.000 -
Investasi musyarakah - 30.000.000
b. Usaha Mengalami Keuntungan
Pada tanggal 01 Januari 2020 Bank Permata Syariah bersyirkah dengan PT Merah Putih dengan akad
musyarakah untuk pengembangan produk ternak lele. Bank Permata Syariah menyetorkan modal
sebesar Rp. 300.000.000 dan PT Merah Putih sebesar Rp. 100.000.000 dengan rasio bagi hasil di
awal akad yaitu 40:60 (Bank Permata Syariah: PT Merah Putih). Laba kotor yang dihasilkan PT
Merah Putih pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp. 300.000.000.
Penghitungan bagi hasil:
Bank Permata Syariah
= 40% x Rp. 300.000.000
= Rp. 120.000.000
PT Merah Putih
= 60% x Rp. 300.000.000
= Rp. 180.000.000
Jurnal pencatatan pengakuan bagi hasil yang dicatat oleh Bank Permata Syariah
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
31/12/2020 Piutang bagi hasil 120.000.000 -
Pendapatan bagi hasil - 120.000.000
Jurnal pencatatan penerimaan bagi hasil yang dicatat oleh Bank Permata Syariah
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
31/12/2020 Kas 120.000.000 -
Piutang bagi hasil - 120.000.000
4. Akad Ijarah
Akad sewa menyewa barang antara kedua belah pihak untuk memperoleh manfaat atas barang yang
disewa. Akad sewa yang terjadi antara bank syariah (pemilik barang) dengan nasabah (penyewa) dengan
cicilan sewa yang sudah termasuk cicilan pokok harga barang sehingga pada akhir masa perjanjian,
penyewa dapat membeli barang tersebut dengan sisa harga yang kecil atau diberikan saja oleh bank.
Berikut contoh transaksi akad ijarah antara PD Sakti dan Bank Permata Syariah:
Pada tanggal 02 Juli 2020, Bank Permata Syariah menandatangani akad ijarah muntahiyah bi tamlik
dengan PD Sakti untuk menyewakan sepeda motor beat. Cost dari sepeda motor beat sebesar Rp.
15.000.000. Biaya sewa yang disepakati adalah sebesar Rp. 500.000 per bulan (pendapatan ijarah
bank).dengan masa akad 10 bulan. Sepeda motor beat memiliki nilai sisa diakhir akad sebesar 20%
dari cost.
Perhitungan beban penyusutan atas sepeda motor
= (cost - estimasi nilai sisa) / umur akad
= (Rp. 15.000.000 – (20% x Rp. 15.000.000) / 10
= Rp. 12.000.000 / 10
= Rp. 1.200.000 per bulan
Jurnal pencatatan penerimaan ujrah ijarah yang dicatat oleh Bank Permata Syariah
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
02/08/2020 Kas 500.000 -
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
Pendapatan ijarah - 500.000
Berdasarkan transaksi di atas bank menerima angsuran dari penyewaan aset berupa sepeda motor
sebesar Rp. 500.000 setiap bulan.
QR Code Web QR Code YouTube
SCAN ME PLEASE! SCAN ME PLEASE!
https://www.youtube.com/watch?v=FFbYcbVEk
hI
Independensi
Sri Mulyani merupakan menteri keuangan di era pemerintahan Joko Widodo. Prestasi Sri Mulyani
sebelum dan ketika menjadi menteri keuangan sangatlah banyak antara lain Menteri Keuangan Terbaik se-
Asia Pasifik, Menteri Terbaik Di Dunia, Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), Pejabat
Eksekutif Tertinggi Di Bank Dunia. Prestasi Sri Mulyani tidak hanya di dapat hanya karena lulusan S2 dan
S3 di Amerika, menurut beliau seorang akuntan yang ingin dipercaya oleh publik harus memiliki dan
mengimplementasikan etika profesi akuntansi salah satunya yaitu independensi.
Etika independensi berarti jujur, tidak mudah dipengaruhi dan tidak memihak pihak manapun
(objektif). Maka tak aneh jika prestasi Sri Mulyani sangat banyak karena sikap independensi bukan? Dari
sinilah Anda dapat mengambil pelajaran terkait independensi dari seorang Sri Mulyani.
Sudahkah Anda memiliki sikap independensi? Seorang yang bebas dari pengaruh buruk dan tidak
dikendalikan orang lain. Jadilah seorang independen agar dipercaya dan disegani oleh orang lain .
Tugas
Mendiskusikan Solusi atas Penipuan dan Penggelapan Bank “Syariah Mandiri”
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang atau disesuaikan dengan jumlah peserta didik
2. Setiap kelompok menganalisis kasus dan menjawab pertanyaan berdasarkan kasus yang tersaji
3. Kerjakan dalam kertas/ ms. excel dan kumpulkan kepada Bapak/ Ibu Guru.
Penipuan dan Penggelapan Bank “Syariah Mandiri”
Bank Syariah Mandiri (BSM) melaporkan dua pegawainya AA dan FSD ke Polda Metro Jaya pada
November 2014 lalu. Keduanya berdasarkan temuan audit internal dan juga implementasi Good Corporate
Governance (GCG) melakukan tindakan tercela yakni penggelapan yang. "Atas pelaporan
ini BSM sepenuhnya menyerahkan pemeriksaan dan penanganan kasus kepada pihak Polda. Kedua mantan
pegawai BSM telah ditangkap Polda Metro Jaya pada 23 Desember 2014. Terhadappegawai yang terbukti
melanggar ketentuan internal, kami telah mengambil tindakan tegas sesuai ketentuan yang berlaku, mulai
pencopotan jabatan, skorsing, sampai pada pemutusan hubungan kerja," jelas Vice President BSM Iskandar,
Selasa (3/2/2015). Iskandar menegaskan, pihaknya tidak pernah menutup-nutupi apa yang terjadi di
internal. Begitu ada penyimpangan yang terindikasi pidana segera dilaporkan ke pihak berwajib. "Kami
tidak akan pernah menutup-nutupi kasus yang terjadi di internal. Secepatnya akan kami tindak dan laporkan
kepada pihak berwenang di bidang hukum dan hal ini menjadi kewajiban kami sebagai pihak yang taat asas
hukum," jelas Iskandar. "Kami tetap konsisten dan serius untuk mencegah dan mengungkap upaya
kejahatan yang dapat merusak industri perbankan nasional. Hal ini untuk menjaga kepercayaan dan
melindungi kepentingan nasabah," tambahnya. BSM juga mengapresiasi kerjasama yang dilakukan
kepolisian denga tegas dan selalu membantu penegakan hukum di institusi perbankan dalam rangka
melindungi dan mengayomi masyarakat, dalam hal ini mengungkap dan mencegah upaya kejahatan yang
dapat merusak industri perbankan nasional. Sebelumnya dua orang oknum pegawai Bank Syariah Mandiri
ditangkap penyidik Subdit Fiskal, Moneter dan Devisa (Fismondev) atas dugaan penipuan dan
penggelapan. Kedua tersangka bekerjasama dengan pihak lain untuk mencairkan SKBDN (Surat Kredit
Berdokumen Dalam Negeri) hingga pihak bank dirugikan Rp 75 miliar. Dua tersangka oknum bank
diinisialkan AA, 42 tahun selaku Manajer Marketing BSM Kantor Cabang Gatot Subroto dan FSD, 38
tahun selaku Trade Spesialist Officer Kantor Pusat Bank Syariat Mandiri. Keduanya ditahan per 23
Desember 2014. "Kedua tersangka melakukan kejahatan perbankan sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Perbankan Syariah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul saat
jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/2). Selain AA dan FSD, polisi juga menangkap
tersangka ID (42) dan RS (37). AA ditangkap di Casa Cardin, Daan Mogot dan RS ditangkap di rumahnya
di Pesona Nuansa Permai, Cimanggis, Depok. Keduanya ditangkappada tanggal 19 Januari 2015 dan
ditetapkan sebagai tersangka, lantas ditahan per 20 Januari 2015. "Kedua orang ini bekerjasama dengan
oknum pegawai bank untuk melakukan pembobolan hingga negara
dirugikan sebesar Rp 75 miliar. Dua orang ini dikenakan Pasal 263 KUHP, 372 KUHP dan 378 KUHP
tentang pemalsuan dokumen, penggelapan dan penipuan," ungkapnya
Sumber:https://news.detik.com/berita/d-2821619/bank-syariah-mandiri-pecat-pegawai-yang-gelapkan-
dana-rp-75-m
Berdasarkan berita tersebut, jawablah pertanyaan berikut!
1. Apa informasi yang dapat diperoleh dari berita tersebut?
2. Adakah dampak dari penggelapan, pemalsuan dokumen dan penipuan terhadap kinerja Bank Syariah
Mandiri?
3. Menurut Anda bagaimanakah solusi yang tepat untuk meminimalisi penggelapan, pemalsuan
dokumen dan penipuan dalam dunia perbankan syariah?
CLICK ME
CLICK ME
Akuntansi perbankan syariah dan akuntansi keuangan konvensional memiliki banyak bidang yang
berkaitan dengan profesi spesialis akuntansi. Pengelompokkan profesi akuntansi berdasarkan organisasi
tempat kerja akuntan. Profesi sebagai akuntan semakin banyak mengikuti dengan perkembangan ilmu
akuntansi. Profesi akuntan dalam akuntansi syariah dan akuntansi konvensional antara lain akuntansi
internal, akuntansi publik, akuntan pendidik dan akuntan pemerintah. Berdasarkan profesi akuntan
yang ada, manakah profesi yang sesuai dengan keahlian Anda? Silahkan Anda presentasikan profesiakuntan
yang Anda pilih dan diskusikan bersama teman dan guru Anda!
CLICK ME
CLICK ME
CLICK ME
CLICK ME
Bab Persamaan Dasar Akuntansi
Perbankan Syariah
2
Kompetensi Inti Amatilah benda-benda yang ada di daerah
rumah Anda! Bagi sebah organisasi atau badan,
semua benda dan bangunan tersebut termasuk
harta. Sebagai harta, perubahan nilai peralatan
dan bangunan akan dicatat dalam laporan
keuangan. Pencatatan laporan keuangan dalam
akuntansi perbankan syariah harusmemperhatikan
prinsip keseimbangan, kebenaran, keadilan dan
pertanggungjawaban. Pencatatan persamaan
dasar akuntansi sangat penting untuk mengetahui
kondisi keuangan selama satu periode. Bagaimana
mekanisme pencatatan persamaan dasar
akuntansi? Anda dapat mempelajari pada bab 2 ini.
3.1Memahami persamaan dasar Gambar 2.1 Semua harta yang dimilki suatu organisasi
akuntansi perbankan syariah dasar harus tetap dicatat dalam persamaan
4.2Menyusun persamaan dasar akuntansi
akuntansi perbankan syariah Sumber:http://koperasisyariah212.co.id/blog/tag/kom
unitas/page/19/
Berdasarkan indikator pencapaian kompeten di
samping, maka rumusan tujuan pembelajarannya
antara lain :
Siswa diharapkan mampu menganalisis konsep
perbankan syariah dan persamaan dasar akuntansi
perbankan syariah dengan jujur dan percaya diri,
serta siswa diharapkan mampu membuat persamaan
dasar akuntansi perbankan syariah dengan teliti dan
cermat sehingga mampu diaplikasikan dalam dunia
kerja sebagai akuntan.
A. Bank Syariah
Perbankan adalah badan usaha yang kegiatannya yaitu menghimpun dana dalam bentuk simpanan,
menyalurkan dana dalam bentuk pinjaman/ kredit, dan memberikan jasa bank lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat. Lembaga perbankan di Indonesia terbagi menjadi dua yaitu bank
konvensional dan bank syariah, perbedaan antara dua bank tersebut terletak pada prinsipnya. Banksyariah
menerapkan sistem bagi hasil, sedangkan bamk konvensional menerapkan sistem bunga. Apakah bank
syariah hanya merapkan sistem bagi hasil saja dalam operasinya? Yuk mari kita simak penjelasan bank
syariah dibawah ini.
1. Konsep Bank Syariah
Menurut UU Perbankan Syariah No.21 Tahun 2008 menyatakan bahwa perbankan syariah adalah
segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup
kelembagaan, kegiatan usaha, dan proses dalam melaksanakan usahanya. Prinsip perbankan syariah
mengacu kepada ketentuan Al-Qur‟an dan Hadist sehingga sesuai dengan syariah dan hukumIslam.
Bank syariah dalam kegiatannya tidak membebankan dan membayar bunga kepada nasabah. Imbalan
yang diterima oleh bank maupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad (perjanjian)
antara nasabah dan bank.
2. Tujuan Bank Syariah
Menurut Handbook of Islamic Banking, tujuan dasar dari perbankan syariah adalah menyediakan
fasilitas keuangan dengan cara mengupayakan instrumen-instrumen keuangan yang sesuai dengan
ketentuan dan norma syariah. Tujuan lain dari perbankan syariah yaitu mengarahkan kegiatan
ekonomi umat untuk bermuamalat secara islam, meningkatkan kualitas hidup umat dengan
membuka peluang usaha, dan menjaga stabilitas ekonomi serta moneter.
3. Fungsi Bank Syariah
Bank syariah memiliki fungsi yang berbeda dengan bank konvensional. Fungsi bank syariah
secara umum terbagi menjadi dua, yaitu fungsi tamwil dan fungsi maal. Fungsi tamwil bank syariah
terwujud melalui fungsi investasi, investor sebagai investasi, dan jasa keuangan. Adapun fungsi maal
diwujudkan melalui fungsi sosial.
a. Manajer Investasi
Bank syariah berperan dalam pengelolaan dana yang dihimpun dari nasabah. Bank syariah
berkewajiban mengelola dana yang terhimpun dengan hati-hati, profesional, dan transparan.
b. Investor
Penghimpunan dana bank syariah berupa wadiah yad dhamanah, mudharabah mutlaqah, ayau
dana lain (modal sendiri dan lainnya) kemudian dikumpulkan menjadi satu dalam bentuk
pooling dana.
c. Jasa Keuangan
Bank syariah berfungsi dalam memberikan layanan berupa transfer, Real Time Gross Settlement
(RTGS), kliring, inkaso, dll. Hal ini sama dengan perbankan konvensional, namun perbankan
syariah tetap memperhatikan prinsip-prinsip syariah.
d. Fungsi Sosial
Pelayanan sosial perbankan syariah selain menyalurkan dan menerima dana zakat, infaq, dan
sedekah (ZIS) juga memberikan pelayanan melalui dana qardh (pinjaman kebajikan). Dana
qardh murni berdasarkan tujuan sosial atau tolong menolong. Mekanisme dana qardh yaitu bank
syariah memberikan pinjaman uanga tanpa meminta imbalan dalam bentuk apapun, contohnya
pinjaman talangan haji, pinjaman kartu kredit syariah, pinjaman kepada pengusaha kecil, dan
pinjaman kepada pengurus bank.
4. Karakteristik Bank Syariah
Aktivitas bank syariah seluruhnya berdasarkan syariah islam, mari kita simak bersama karakteristik
bank syariah seperti dibawah ini.
a. Produktif, artinya ekonomi islam memandang bahwa semua aktivitas ekonomi harus produktif
sehingga kegiatannya lebih ditekankan pada ekonomi riil. Bunga bank merupakan pendapatan
yang tidak produktif sehingga dilarang dalam aktivitas perbankan syariah.
b. Tidak ekspoitatif, artinya kegiatan ekonomi
tidak boleh ditujukan demi keuntungan satu
pihak dengan mengorbankan pihak lain
(sama-sama untung).
c. Tidak spekulatif, hal ini dianggap sebagai
perjudian dan dapat mengakibatkan orang
yang melakukannya terancam kemiskinan
serta menyebabkan uang atau barang yang
dispekulasikan menjadi tidak bermanfaat.
d. Keadilan, artinya tidak boleh ada transaksi
ekonomi yang merugikan pihak-pihak yang
terlibat, baik secara langsung maupun tidak
langsung.
e. Anti riba, riba merupakan tambahan yang
ditetapkan dalam perjanjian atas suatu barang yang dipinjam ketika barang dikembalikan.
Pemiliki berharap bahwa ia bisa meraih keuntungan dari transaksi pinjam-meminjam tersebut.
B. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan Syariah
Pencatatan persamaan dasar akuntansi harus memperhatikan prinsip keseimbangan, artinya sisi kanan dan
sisi kiri persamaan dasar akuntansi harus seimbang. Jumlah harta/aktiva harus seimbang dengan jumlah
utang/liabilitas dan modal/ekuitas. Bagaimana proses pencatatan persamaan dasar akuntansi perbankan
syariah? Simak dan pelajari materi berikut!
1. Konsep Persamaan Dasar Akuntansi
Persamaan dasar akuntansi adalah
sistematika pencatatan yang menggambarkan
suatu hubungan yang ada diperusahaan, yaitu
pengaruh transaksi terhadap posisi keuangan
perusahaan yang meliputi harta, utang dan
ekuitas. Persamaan dasar akuntansi juga
merupakan keseimbangan dari dua sisi yaitu
sisi kiri (aktiva) dan sisi kanan (pasiva),
sehingga perubahan yang timbul karenaadanya
transaksi keuangan akan selalu dipertahankan.
2. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan Syariah
a. Pengelompokkan Akun
Transaksi yang terjadi setiap hari sangatlah banyak dan kompleks dalam kegiatan usaha, baik
jenis maupun jumlahnya. Makin besar perusahaan semakin kompleks transaksi keuangannya.
Akun adalah kumpulan catatan transaksi keuangan atau sumber daya yang dimiliki perusahaan
secara spesifik, seperti harta, utang, modal, pendapatan, dan beban. Akun digunakan untuk
mencatat data yang muncul akibat adanya transaksi. Akun memberikan informasi penting
perusahaan seperti jumlah tagihan, jumlah beban, jumlah pendapatan, dll.
Pengelompokkan akun-akun merupakan tahap awal dalam pencatatan akuntansi. Akun terbagi
menjadi dua yaitu riil dan nominal.
Akun Riil
Akun riil dicatat pada neraca. Akun riil dikelompokkan menjadi tiga yaitu harta (aset), utang
(liabilitas), dan modal (ekuitas).
Akun harta (aktiva/ aset) adalah sumber daya ekonomi suatu perusahaan yang
bermanfaat pada masa sekarang dan masa depan. Harta menunjukkan jumlah kekayaan
suatu perusahaan. Harta terdiri dari harta tetap (gedung, peralatan, alatproduksi, dan
kendaraan), harta lancar (kas, perlengkapan, piutang, dan beban dibayar dimuka), harta
tidak berwujud (hak paten, hak cipta, franchise, dan goodwill), investasi jangka panjang
(saham, deposito, dan surat berharga pasar uang).
Akun utang (liabilitas/kewajiban) merupakan kewajiban perusahaan kepada pihak lain
yang timbul akibat transaksi pada masa lalu. Utang dibedakan menjadi utang jangka
pendek (pelunasan jatuh tempo kurang dari satu tahun) dan utang jangka panjang
(pelunasan jatuh tempo lebih dari satu tahun). Utang jangka pendek meliputi wesel
bayar, utang dagang, utang usaha, beban yang masih hatus dibayar, pendapatan diterima
dimuka, kewajiban wadiah, dan kewajiban distribusi bagi hasil. Utang jangka panjang
meliputi utang hipotek, utang obligasi, utang bank.
Dana syirkah temporer adalah investasi tidak terikat oleh pihak ketiga yang dititipkan
kepada bank untuk dikelola tanpa ikatan dari penitip sesuai dengan syariah, contohnya
yaitu tabungan mudharabah, giro mudharabah, dan deposito mudharabah. Akun dana
syirkah temporer tidak dapat digolongkan dalam modal karena memiliki jatuh tempo.
Akun modal (ekuitas) merupakan hak pemilik perusahaan atas kekayaan perusahaan.
Akun Nominal
Akun nominal merupakan akun yang tercatat dalam laporan laba/rugi. Akun nominal
dibedakan menjadi akun pendapatan dan akun beban.
Akun pendapatan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan
kegiatan usaha atau di luar usaha. Pendapatan dibagi menjadi dua yaitu pendapatan
usaha dan pendapatan diluar usaha. Pendapatan dalam usaha contohnya yaitu
pendapatan operasional bank dan pendapatan diluar usaha meliputi pendapatan sewa.
Pendapatan pada persamaan dasar akuntansi akan masuk pada akun modal.
Akun beban merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Contoh beban yaitu beban sewa,
beban telepon, beban listrik, beban gaji, beban lain-lain, beban zakat,dll. Beban pada
persamaan dasar akuntansi akan masuk pada akun modal
Mari kita simak bersama bagaimana rumus pencatatan persamaan dasar akuntansi perbankan syariah!
Harta = Utang + Dana Syirkah Temporer + Modal
Amati tabel persamaan dasar akuntansi dibawah ini beserta dengan contoh soal!
Pada 01 Desember 2021 Tuan Rudi membuka bank syariah dengan nama “Bank BPP Syariah.
Transaksi yang terjadi pada Bank BPP Syariah selama bulan Desember 2021 sebagai berikut:
Maret 01 Tuan Rudi menyetorkan uang pribadinya sebagai modal sebesar Rp. 200.000.000
04 Membayar sewa tempat usaha untuk satu tahun sebesar Rp. 20.000.000
08 Ny. Ziva membuka tabungan wadiah sebesar Rp. 10.000.000
11 Membeli tambahan komputer 2 buah secara tunai sebesar Rp. 20.000.000
14 Tn. Romli membuka deposito mudharabah sebesar Rp. 15.000.000
20 Membeli pensil dan kertas secara kredit sebesar Rp. 500.000 yang akan dibayarkan
akhir bulan
22 Menerima pendapatan jual beli dengan akad murabahah Rp. 50.000.000
31 Membayar gaji karyawan bank Rp. 15.000.000
31 Membayar lunas utang perlengkapan tanggal 20
31 Menerima bagi hasil mudharabah Rp. 30.000.000
31 Menerima bagi hasil musyarakah Rp. 20.000.000
31 Membayar bagi hasil kepada nasabah mudharabah Rp. 10.000.000
JAWABAN:
Harta = Utang + Dana Syirkah Temporer + Modal
Balance/ Seimbang
Setelah kalian memahami penyusunan persamaan dasar akuntansi perbankan syariah, output dari
penyusunan persamaan dasar akuntansi adalah laporan keuangan. Amatilah tabel perbedaan laporan
keuangan akuntansi konvensional dan akuntansi perbankan syariah dibawah ini.
No. Akuntansi Perbankan Syariah Akuntansi Keuangan Konvensional
1. Laporan laba/rugi Laporan laba/rugi
2. Laporan perubahan ekuitas Laporan perubahan ekuitas
3. Laporan posisi keuangan Laporan posisi keuangan
4. Laporan arus kas Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan
6. Laporan penerimaan dan penyaluran zakat
7. Laporan penerimaan dan penyaluran dana kebajikan
QR Code Web QR Code YouTube
SCAN ME PLEASE! SCAN ME PLEASE!
https://www.youtube.com/watch?v=UfkTQJFLXY
Jujur
Anda harus mengerjakan persamaan dasar akuntansi secara jujur. Kejujuran adalah hal terpenting dalam
proses akuntansi. Kejujuran dalam akuntansi berarti seseorang harus melaporkan apa adanya sesuai transaksi
yang terjadi. Berperilaku jujur merupakan caa yang dilakukan untuk membiasakan pribadi Anda berpikir,
bersikap, dan bertindak sesuai dengan ajaran agama. Pada bab 1 Anda telah memahami arti independensi dan
pada bab 2 Anda sebagai calon akuntan syariah harus memiliki nilai jujur karena seluruh tindakan kita akan
tercatat dalam amal perbuatan dan akan dipertanggungjawabkan dihadapan Tuhan.
Tugas
Praktik Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan Syariah
Persamaan dasar akuntansi berfungsi untuk mengetahui perubahan harta, utang, dana syirkah temporer, dan
modal dalam setiap transaksi. Persamaan dasar akuntansi berguna bagi berbagai jenis pelaku usaha. Anda
dapat mempraktikan persamaan dasar akuntansi untuk mengetahui perubahan setiap harta, utang, dana
syirkah temporer, dan modal.
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang atau disesuaikan dengan jumlah peserta didik
2. Setiap kelompok mencari contoh transaksi keuangan perbankan syariah melalui media internet
3. Bersama kelompok Anda dapat membuat persamaan dasar akuntansi
4. Kerjakan dalam kertas/ ms. excel dan kumpulkan kepada Bapak/ Ibu Guru.
CLICK ME
CLICK ME
Mencatat Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan Syariah
Pada 01 April 2021 Bu Aminah membuka Bank Aman Syariah. Transaksi yang terjadi pada Bank Aman
Syariah selama bulan April 2021 sebagai berikut:
April 01 Bu Aminah menyetorkan modal pribadi sebesar Rp. 75.000.000, dan menambah modal
dengan utang bank sebesar Rp. 25.000.0000
02 Membayar sewa untuk masa satu tahun sebesar Rp. 35.000.000
05 Membeli mesin money counter satu buah Rp 10.000.000 secara kredit
08 Membeli perlengkapan secara kredit sebesar Rp. 7.000.000 dibayar akhir bulan
14 Ny. Menir menabung di Bank Aman Syariah dengan akad wadiah sebesar Rp. 10.000.000
18 Pak Santoso menabung di Bank Aman Syariah dengan akad mudharabah sebesar Rp. 20.000.000
24 Ny. Menir menarik tabungan sebesar Rp. 2.000.000
28 Membayar gaji karyawan bank sebesar Rp. 20.000.000
30 Membayar hutang tanggal 08
30 Membayar listrik dan telepon sebesar Rp. 1.500.000
CLICK ME
Penilaian Harian 2 CLICK ME
Kunci Jawaban CLICK ME
CLICK ME
CLICK ME
Bab Mekanisme Debit Kredit Akuntansi
3 Perbankan Syariah
Kompetensi Inti Ilmu berhitung matematika dimulai dengan
rumus berpasangan, yaitu sebelah kiri sama
dengan sebelah kanan seperti 4=1+3 sehingga
3=4-1 atau 1=4-3 sehingga hasilnya seimbang.
Prinsip keseimbangan juga berlaku pada
akuntansi. Kiri dan kanan dalam akuntansi disebut
debit dan kredit. Anda telah mempelajari prinsip
keseimbangan pada bab persamaan dasar
akuntansi bukan? Bab ini Anda akan belajar
mekanisme debit kredit. Bagaimana mekanisme
pencatatan debit kredit? Anda dapat mempelajari
pada bab 3 ini.
Gambar 3.1 Transaksi menerima setoran nasabah
Sumber:https://images.app.goo.gl/wMDLa2k17ymzccG
s6
3.1Memahami mekanisme debit kredit Berdasarkan indikator pencapaian kompeten di
akuntansi perbankan syariah samping, maka rumusan tujuan pembelajarannya
antara lain :
4.2Menyusun mekanisme debit kredit Siswa diharapkan mampu menganalisismekanisme
akuntansi perbankan syariah debit kredit akuntansi perbankan syariah dengan
jujur dan percaya diri, serta siswa diharapkan
3.1.1Menganalisis mekanisme debit mampu membuat mekanisme debit kredit
kredit akuntansi perbankan syariah akuntansi perbankan syariah dengan teliti dan
cermat sehingga mampu diaplikasikan dalam dunia
4.1.1Membuat mekanisme debit kredit kerja sebagai akuntan.
akuntansi perbankan syariah
A. Konsep Debit Kredit
Pada dasarnya, akuntansi telah mengenal konsep
pencatatan berpasangan sejak lama. Aplikasi sistem
pencatatan berpasangan di akuntansi diwujudkan dalam
penerapan mekanisme debit dan kredit. Setiap transaksi
dalam akuntansi sistem berpasangan apabila debit terisi
maka kredit juga terisi dengan jumlah nominal yang sama,
sehingga hasilnya seimbang atau balance. Tahukah kamu
apa debit dan kredit?
Debit berasal dari bahasa latin yaitu debere. Debit
sebagai catatan pada pos pembukuan yang menambah nilai
aktiva atau mengurangi jumlah kewajiban. Adapun kredit
berasal dari bahasa latin yaitu credere yang artinya
kepercayaan. Mekanisme debit dan kredit yaitu
menganalisis sebuah transaksi yang berkaitan dengan akun mana yang akan masuk sisi debit dan sisi kredit
dan sisi keduanya harus terisi. Penulisan akun posisi debit dan kredit berbeda, akun sisi kredit lebih menjorok
ke kanan daripada penulisan akun sisi debit. Simak dan pahami mekanisme debit kredit dibawah ini untuk
menambah pemahaman Anda.
B. Mekanisme Debit Kredit
Kalian telah mempelajari penggolongan akun (aktiva, kewajiban, dana syirkah temporer, ekuitas,
pendapatan, dan beban) pada bab persamaan dasar akuntansi. Pemahaman tentang penggolongan akun sangat
penting dalam bab mekanisme debit kredit agar kalian dapat memahami alur akuntansi perbankan
syariah dengan mudah. Mekanisme debit kredit dalam akuntansi perbankan syariah dapat dijelaskan pada
tabel dibawah ini.
Jenis Akun Penambahan Pengurangan Saldo Normal
Aktiva Debit Kredit Debit
Kewajiban Kredit Debit kredit
Modal Kredit Debit Kredit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Beban Debit Kredit Debit
Penjelasan tabel:
Kolom penambahan berarti terjadinya transaksi yang menambah saldo akun, kolom pengurangan berarti
terjadinya transaksi yang mengurangi saldo akun. Kolom saldo normal menunjukkan posisi sesungguhnya
akun tanpa adanya transaksi berkurang atau bertambah. Sehingga jika disederhanakan akan membentuk pola
persamaan dasar akuntansi atau penggolongan akun sesuai saldo normal, perhatikan tabel dibawah ini.
Aktiva Beban = Kewajiban Ekuitas Pendapatan
Saldo Normal
Debit Kredit
C. Ilustrasi Mekanisme Debit Kredit
Transaksi merupakan peristiwa atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan. Setiap transaksi akan
mempengaruhi sisi debit dan kredit dengan akun-akun. Pada sub bab ini kalian akan memahami dan
menganalisis mekanisme debit kredit melalui ilustrasi sebuah transaksi.
1. Transaksi Penyetoran Modal
Pada 1 Januari 2021 Pak Dino menyetor uang sebesar Rp. 100.000.000 sebagai modal awal Bank New
Syariah.
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
01/01/2021 Kas 100.000.000 -
Modal awal - 100.000.000
Analisis transaksi:
Transaksi modal awal menyebabkan akun kas pada aktiva bertambah sehingga sisi yang terisi adalah
debit. Pada akun modal juga bertambah , karena bertambah maka sisi yang terisi adalah kredit. Sehingga
sisi debit dan kredit balance Rp. 100.000.000 dengan akun yang benar.
2. Transaksi Pembayaran Beban-Beban Perusahaan (Beban Gaji, Beban Listrik, Beban Sewa,
Beban Telepon, Beban Zakat, Beban Pajak, Dll)
Pada tanggal 02 Januari 2021 Bank New Syariah membayar sewa bangunan secara tunai sebesar Rp.
20.000.000 untuk masa satu tahun.
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
02/01/2021 Beban sewa 20.000.000 -
Kas - 20.000.000
Analisis transaksi:
Transaksi pembayaran beban menyebabkan akun beban sewa bertambah sehingga sisi yang tersisi
adalah debit. Pada akun kas berkurang, karena dibayar secara tunai dan mengakibatkan berkurangnya
kas bank. Akun kas berkurang sisi yang terisi adalah kredit. Sehingga sisi debit dan kredit balance Rp.
20.000.000 dengan akun yang benar.
3. Transaksi Penyetoran Akad Wadiah
Pada tanggal 04 Januari Bu Meyca menabung dengan akad wadiah sebesar Rp. 15.000.000.
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
04/01/2021 Kas 15.000.000 -
Kewajiban tabungan wadiah- - 15.000.000
Ny. Meyca
Analisis transaksi:
Transaksi penerimaan tabungan akad wadiah dari nasabah akan menambah dan mendebit kas bank. Pada
sisi kredit adalah akun kewajiban yang bertambah, akun kewajiban tabungan wadiah, karena bank
memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana tersebut kepada nasabah. Pada prinsip wadiah dana
hanya sebagai titipan bukan dana investasi (mudharabah). . Sehingga sisi debit dan kredit balance Rp.
15.000.000 dengan akun yang benar.
4. Transaksi Penyetoran Akad Mudharabah
Pada tanggal 05 Januari Pak Salam menabung dengan akad mudharabah sebesar Rp. 7.000.000.
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
05/01/2021 Kas 7.000.000 -
Dana syirkah temporer - 7.000.000
mudharabah-Tn. Salam
Analisis transaksi:
Transaksi penerimaan tabungan akad mudharabah dari nasabah akan menambah dan mendebit kas bank.
Pada sisi kredit adalah akun kewajiban yang bertambah, akun dana syirkah temporer mudharabah.
Sehingga sisi debit dan kredit balance Rp. 7.000.000 dengan akun yang benar.
5. Transaksi Pengambilan Dana Akad Wadiah
Pada tanggal 07 Januari Bu Meyca mengambil uang di mesin ATM sebesar Rp. 2.000.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
07/01/2021 Kewajiban tabungan wadiah-Ny. 2.000.000 -
Meyca
Kas - 2.000.000
Analisis transaksi:
Transaksi pengambilan dana tabungan akad wadiah dari nasabah akan mendebit akun kewajiban
tabungan wadiah, karena kewajiban bank untuk mengembalikan dana berkurang. Sisi kredit adalah akun
kas karena nasabah mengurangi kas bank dengan mengambil dana. Sehingga sisi debit dan kredit
balance Rp. 15.000.000 dengan akun yang benar.
6. Transaksi Pembelian Tunai
Pada tanggal 13 Januari Bank New Syariah membeli peralatan sebesar Rp. 25.000.000 secara tunai.
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
13/01/2021 Peralatan 25.000.000 -
Kas - 25.000.000
Analisis transaksi:
Transaksi pembelian secara tunai akan mempengaruhi akun aktiva bertambah dan berkurang.
Pembelian peralatan tunai akan menambah peralatan bank dicatat sebelah debit dan membayar Rp.
25.000.000 karena tunai maka kas bank berkurang, sehingga berkurangnya kas dicatat disisi kredit.
7. Transaksi Penyerahan Aset Murabahah
Pada tanggal 15 Januari nasabah membeli peralatan yang dibeli oleh bank tanggal 13 secara kredit dan
diangsur selama 5 bulan dengan margin pendapatan sesuai dengan kesepakatan akad yaitu sebesar Rp.
200.000 dan peralatan dinilai sesuai dengan harga perolehan.
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
15/01/2021 Piutang murabahah 25.200.000 -
Peralatan murabahah - 25.000.000
Pendapatan margin murabahah 200.000
Analisis transaksi:
Transaksi penyerahan aset murabahah yang dibeli oleh nasabah secara angsuran akan menambah
piutang bagi bank (debit), penyerahan peralatan maka mengurangi/ menghilangkan aset yang telah dibeli
oleh bank maka dicatat pada posisi kredit. Pendapatan margin yang disepakati oleh nasabah dan
pihak bank akan menambah pendapatan bagi bank, maka penambahan pendapatan dicatat pada sisi
kredit.
8. Transaksi Pembelian Kredit
Pada tanggal 17 Januari Bank New Syariah membeli perlengkapan sebesar Rp. 5.000.000 secara
kredit.
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
17/01/2021 Peralatan 5.000.000 -
Utang - 5.000.000
Analisis transaksi:
Transaksi pembelian secara kredit akan mempengaruhi bertambahnya akun aktiva dan utang . Pembelian
perlengkapan secara kredit akan menambah perlengkapan bank dicatat sebelah debit, karena transaksi
pembelian secara kredit akan mempengaruhi bertambahnya utang bank dan dicatat pada sisi kredit.
9. Transaksi Pembiayaan Mudharabah
Pada tanggal 19 Januari Bank New Syariah memberikan pembiayaan dengan akad mudharabah kepada
Pak Amir selaku mitra bisnis sebesar Rp. 30.000.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
19/01/2021 Investasi mudharabah-Tn.Amir 30.000.000 -
Kas - 30.000.000
Analisis transaksi:
Transaksi pembiayaan mudharabah merupakan produk perbankan syariah kepada mitra bisnis. Investasi
mudharabah termasuk dalam aktiva sehingga jika bertambah maka mempengaruhi sisi debit. Pada sisi
kredit adalah akun kas, karena bank mengeluarkan Rp. 30.000.000 untuk pembiayaan kepadamitra
bisnis.
10. Transaksi Pembiayaan Musyarakah
Pada tanggal 21 Januari Bank New Syariah memberikan pembiayaan dengan akad musyarakah kepada
Pak Sam selaku mitra bisnis sebesar Rp. 10.000.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
21/01/2021 Investasi musyarakah-Tn.Amir 10.000.000 -
Kas - 10.000.000
Analisis transaksi:
Transaksi pembiayaan mudharabah merupakan produk perbankan syariah kepada mitra bisnis. Investasi
musyarakah termasuk dalam aktiva sehingga jika bertambah maka mempengaruhi sisi debit. Pada sisi
kredit adalah akun kas, karena bank mengeluarkan Rp. 30.000.000 untuk pembiayaan kepadamitra
bisnis.
11. Transaksi Pengakuan Pendapatan Investasi Musyarakah dan Mudharabah
Pada tanggal 25 Januari Bank New Syariah mengakui pendapatan bagi hasil dari Pak Amir atas investasi
tanggal 21 sebesar Rp. 500.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
21/01/2021 Piutang bagi hasil 500.000 -
Pendapatan bagi hasil- Tn. - 500.000
Amir
Analisis transaksi:
Transaksi pengakuan bagi hasil adalah transaksi yang masih mengakui suatu bagi hasil namun belum
diterima bagi hasilnya secara langsung. Bank syariah harus mencatat pengakuan sebelum menerima bagi
hasil atas investasi tersebut. Jurnal ini berlaku pada akad mudharabah dan musyarakah.
12. Transaksi Penerimaan Piutang Akad Mudharabah dan Musyarakah
Pada tanggal 25 Januari Bank New Syariah menerima piutang pendapatan bagi hasil musyarakah dari
Pak Amir sebesar Rp. 500.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
25/01/2021 Kas 500.000 -
Pendapatan bagi hasil - 500.000
mudharabah-Tn. Amir
Analisis transaksi:
Transaksi penerimaan piutang mudharabah dan musyarakah merupakan transaksi yang menambah kas
bank dan pendapatan bagi hasil. Pendapatan apabila bertambah maka sisi yang berpengaruh sebelah
kredit. Jurnal ini berlaku pada akad mudharabah dan musyarakah.
13. Transaksi Pembayaran Utang Beban
Pada tanggal 27 Januari Bank New Syariah membayar gaji karyawan bulan lalu yang belum dibayarkan
sebesar Rp. 2.000.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
27/01/2021 Utang gaji 2.000.000 -
Kas - 2.000.000
Analisis transaksi:
Transaksi pembayaran utang beban adalah pembayaran beban yang telah kita nkmati pada periode
sebelumnya namun perusahaan belum membayar sejumlah pengorbanan sebagai timbal balik. Gaji
karyawan yang dibayarkan akan mendebit akun utang gaji (berkurang) dan kas pada sisi kredit
(berkurang)
14. Transaksi Penerimaan Infak
Pada tanggal 29 Januari diterima infak sebesar Rp. 200.000 dari pegawai bank
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
29/01/2021 Kas 200.000 -
Kewajiban infak - 200.000
Analisis transaksi:
Transaksi penerimaan infak hanya ada dalam perbankan syariah. Kas bank bertambah karena titipan
dana infak dari pegawai dan sisi kredit akun kewajiban karena kewajiban pembayaran infak bertambah
15. Transaksi Penyerahan Infak
Pada tanggal 30 Januari infak diserahkan kepada pengelola dana sebesar Rp. 200.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
29/01/2021 Kewajiban infak 200.000 -
Kas - 200.000
Analisis transaksi:
Transaksi penyerahan infak berkebalikan dengan transaksi penerimaan infak. Kas yang diterimaa saat
penerimaan diserahkan kepada pengelola dan mengakibatkan kas berkurang serta kewajiban telah
diserahkan sehingga mengurangi kewajiban
16. Transaksi Pembayaran Bagi Hasil
Pada tanggal 31 Januari Bank New Syariah membayar bagi hasil kepada nasabah sebesar Rp. 500.000
Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
31/01/2021 Kewajiban distribusi bagi hasil 500.000 -
Kas - 500.000
Analisis transaksi:
Transaksi membayar bagi hasil kepada nasabah akan mengurangi kas bank (kredit) dan mengurangi
kewajiban bank dalam membayar kewajiban bagi hasil kepada nasabah.
Amati tabel jurnal mekanisme debit kredit dibawah ini beserta dengan contoh soal!
Transaksi yang terjadi pada Bank Bukopin Syariah selama bulan Maret 2021 sebagai berikut:
Maret 01 Tuan Rudi menyetorkan uang pribadinya sebagai modal sebesar Rp. 200.000.000
04 Membayar sewa gedung untuk satu tahun sebesar Rp. 20.000.000
08 Ny. Ziva membuka giro wadiah sebesar Rp. 10.000.000
11 Membeli peralatan secara tunai sebesar Rp. 10.000.000
14 Tn. Romli membuka tabungan mudharabah sebesar Rp. 15.000.000
20 Memberikan pembiayaan mudharabah kepada mitra bisnis sebesar Rp. 40.000.000
31 Menerima piutang pendapatan bagi hasil musyarakah dari nasabah sebesar Rp.
500.000
31 Membayar infak kepada BAZNAZ sebesar Rp. 300.000
31 Membayar pajak sebesar Rp. 750.000
Jurnal: Bank Bukopin Syariah Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
Jurnal 200.000 -
Tanggal -
Maret 01 Per 31 Maret 2021 200.000
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan
Kas
Modal
(menyetorkan modal awal)
04 Beban sewa 20.000 -
Kas - 20.000
(membayar sewa gedung)
08 Kas 10.000 -
Kewajiban giro wadiah-Ny.Ziva - 10.000
(pembukaan rekening giro wadiah Ny. Ziva)
11 Peralatan 10.000 -
Kas - 10.000
(pembelian peralatan secara tunai)
14 Kas 15.000 -
Dana syirkah temporer- - 15.000
tab.mudharabah Tn. Romli
(pembukaan rekening tab. Mudharabah Tn. Romli)
20 Investasi mudharabah 40.000 -
Kas - 40.000
(pemb. mudharabah kpd nasabah)
31 Kas 500 -
Pendapatan bagi hasil mudharabah - 500
(menerima pendapatan bagi hasil)
Tanggal Bank Bukopin Syariah Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
31 Jurnal 300 -
-
Per 31 Maret 2021 300
(dalam ribuan rupiah)
Keterangan
Kewajiban infak
Kas
(membayar kewajiban infak)
31 Beban pajak 750 -
Kas - 750
(membayar pajak)
https://www.youtube.com/channel/UCXLyz3iMom2Ko3laAi
D_jTw
QR Code YouTube QR Code Web
SCAN ME PLEASE! SCAN ME PLEASE!
https://www.youtube.com/watch?v=AOCWY2C
Konsisten
Anda harus mengerjakan bab mekanisme debit kredit dengan konsisten. Konsisten adalah hal terpenting
dalam proses akuntansi. Konsisten dalam akuntansi berarti seseorang harus mencatat dan melaporkan akun-
akun dari periode ke periode dengan sama sehingga menghasilkan sikap konsisten. Apakah Anda telah
memiliki sikap konsisten? Konsisten dalam kehidupan sehari-hari dapat terlihat dari hal-hal yang Anda
lakukan dengan tujuan positif. Kegiatan yang dilakukan dengan sikap konsisten akan membuahkan hasil
yang luar biasa. Sikap konsisten dapat dilatih dari hal-hal yang terkecil hingga terbesar. Silahkan Anda
membuat jadwal dan skala prioritas untuk harian, bulanan dan tahunan agar Anda tahu target Anda. Jika
Anda belum memiliki sikap konsisten maka mulailah hari ini, karena tidak ada kata untuk terlambat.
Semangat!
Tugas
Mekanisme Debit Kredit Akuntansi Perbankan Syariah
Mekanisme debit kredit berfungsi untuk menganalisis setiap transaksi untuk dilakukan penjurnalan hingga
pelaporan pada akun aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban sehingga sesuai dengan tujuan
akuntansi sebagai pengambilan keputusan. Silahkan kerjakan tugas ini dengan ketentuan:
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang atau disesuaikan dengan jumlah peserta didik
2. Setiap kelompok mengerjakan tabel dibawah ini dengan memberikan jawaban benar atau salah
dengan disertai alasan dalam memilih jawaban benar atau salah
3. Kerjakan dalam kertas/ bantuan komputer dan kumpulkan kepada Bapak/ Ibu Guru.
No. Pernyatan Benar atau Salah Alasan
1. Bank syariah mendistribusikan bagi
hasil mudharabah kepada deposannya.
Atas transaksi tersebut, akun distribusi
bagi hasil didebit dan kewajiban bagi
hasil dikredit.
2. Bank syariah membeli kendaraan secara
tunai. Atas transaksi tersebut akun yang
berpengaruh yaitu kendaraan akan
didebit dan kas dikredit.
3. Bank syariah membayar gaji karyawan
bulan lalu. Atas transaksi tersebut beban
gaji akan didebit dan kas dikredit
4.. Bank syariah menerbitkan saham baru.
Atas transaksi tersebut akun yang
berpengaruh kas akan didebit dan
ekuitas saham dikredit
5. Bank syariah membayarkan pembiayaan
musyarakah. Atas transaksi tersebut
No. Pernyatan Benar atau Salah Alasan
pembiayaan musyarakah akan didebit
dan kas dikredit
6. Bank syariah membayarkan pembiayaan
mudharabah kepada mitra bisnisnya.Atas
transaksi tersebut pembiayaan
mudharabah akan didebit dan kas
dikredit
7. Nasabah menabung di bank syariah
dengan akad wadiah. Atas transaksi
tersebut bank syariah mencatat kas
didebit dan dana syirkah temporer
dikredit
8. Bank syariah membayar kewajiban
pajak. Atas transaksi tersebut kewajiban
pajak didebit dan kas dikredit
9. Nasabah menarik tabungan wadiah. Atas
transaksi tersebut bank syariah mencatat
kas dikredit dan tabungan wadiah
dikredit
10. Bank syariah membayarkan pembiayaan
mudharabah kepada mitra bisnisnya.Atas
transaksi tersebut pembiayaan
mudharabah akan didebit dan kas
dikredit
11. Bank syariah membayar infaq. Atas
transaksi tersebut kewajiban infak
didebit dan kas dikredit
12. Bank menerima piutang pendapatan
musyarakah. Atas transaksi tersebut kas
didebit dan pendapatan piutang dikredit
13. Bank syariah menerima pembukaan
tabungan mudharabah. Atas transaksi
tersebut kas didebit dan kewajiban
mudharabah dikredit
14. Bank syariah memberikan pembiayaan
dengan akad mudharabah. Atas transaksi
tersebut kas didebit dan investasi
mudharabah dikredit
15. Bank syariah mengakui pendapatan
investasi musyarakah. Atas transaksi
tersebut piutang bagi hasil musyarakah
didebit dan pendapatan bagi hasil
dikredit
CLICK ME
Kunci Jawaban CLICK ME
CLICK ME
Mencatat Mekanisme Debit Kredit Perbankan Syariah
Berikut adalah transaksi yang terjadi pada Bank Bumi Syariah selama bulan Juli 2021 sebagai
berikut:
Juli 01 Bu Aminah menyetorkan modal pribadi sebesar Rp. 100.000.000, dan menambah modal
dengan utang bank sebesar Rp. 20.000.0000
03 Membayar sewa untuk masa satu tahun sebesar Rp. 15.000.000
04 Membeli peralatan sebesar Rp 40.000.000 dibayar tunai sebesar Rp. 25.000.000, sisanya akan
dilunasi akhir bulan
08 Diterima tabungan wadiah Pak Salamun Rp. 9.000.000
10 Memberikan pembiayaan dengan akad mudharabah kepada Bu Gigi Rp. 60.000.000
15 Diterima tabungan mudharabah Pak Firman Rp. 20.000.000
19 Pak Salamun menarik tabungan wadiah miliknya sebesar Rp. 2.700.000
21 Diterima piutang pendapatan bagi hasil musyarakah sebesar Rp. 50.000.000
25 Diterima infak dari karyawan sebesar Rp. 600.000
30 Membayar listrik sebesar Rp. 2.500.000
30 Membayar infak kepada lembaga BAZNAZ sebesar Rp. 600.000
31 Melunasi utang tanggal 04
31 Membayar gaji karyawan sebesar Rp. 16.000.000
CLICK ME
CLICK ME
CLICK ME
CLICK ME
CLICK ME
Bab Akuntansi Tabungan Syariah
4
Kompetensi Inti Dunia perbankan di Indonesia semakin
berkembang dan mampu meningkatkan
perkembangan perekonomian di Indonesia. Anda
telah mempelajari konsep, karakteristik, prinsip,
dan aktivitas bank syariah pada bab sebelumnya.
Aktivitas bank syariah salah satunya adalah
menghimpun dana dengan melakukan tabungan
sesuai dengan prisip syariah. Tahukah kalian
contoh dari perbankan syariah? Contoh badan
perbankan syariah yaitu Bank Muamalat, BankBTN
Syariah, Bank BNI Syariah. Silahkan Anda dapat
mempelajari tabungan pada bank syariah bab 4 ini.
Gambar 4.1 Pegawai bank syariah yang sedang
3.1Memahami pencatatan transaksi melayani nasabah yang akan
tabungan pada bank syariah membuka rekening tabungan
Sumber:https://img.mysharing.co/htttp:/mysharing.co/
4.1Mencatat transaksi tabungan pada wp-content/uploads//2014/11/BSM1.jpg
perbankan syariah
Berdasarkan indikator pencapaian kompeten di
3.1.1Menganalisis konsep tabungan samping, maka rumusan tujuan pembelajarannya
perbankan syariah akad wadiah antara lain :
Siswa diharapkan mampu menganalisis konsep
3.1.2Menganalisis konsep tabungan tabungan perbankan syariah akad wadiah dan
perbankan syariah akad mudharabah mudharabah dengan jujur dan percaya diri. Siswa
juga diharapkan mampu membuat jurnal tabungan
4.1.1Menjurnal tabungan perbankan perbankan syariah akad wadiah dan mudharabah
syariah akad wadiah serta mengevaluasi manfaat tabungan perbankan
syariah dengan teliti dan cermat sehingga mampu
4.1.2 Menjurnal tabungan perbankan diaplikasikan dalam dunia kerja sebagai akuntan.
syariah akad mudharabah
4.1.3 Mengevaluasi manfaat tabungan
perbankan syariah
A. Konsep Tabungan Perbankan Syariah
Pengertian tabungan menurut UU Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah menyebutkan bahwa
tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau akad mudharabah yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menuurut syarat dan ketentuan, tidakdapat ditarik
melalui bilyet/giro, cek atau alat lain yang dipersamakan dengan itu. Umumnya, bank akan memberikan buku
tabungan yang berisi informasi seluruh transaksi yang kalian lakukan dan kartu ATM. Tabungan dalam
perbankan syariah dibagi menjadi dua yaitu menggunakan akad wadiah dan akad mudharabah dengan
pembagian bonus sesuai nisbah bagi hasil.
Apa perbedaan tabungan wadiah dan tabungan mudharabah? Tabungan wadiah (titipan) yaitu nasabah
menyimpan uang pada bank hanya untuk sekadar menitipkan, sedangkan tabungan mudharabah yaitu akad
kerjasama antara pihak bank dan nasabah. Mekanisme tabungan wadiah dan mudharabah mengacu pada
ketentuan yang telah difatwakan oleh DSN MUI. Penghimpunan dana pada perbankan syariah terdiri dari
tabungan syariah, giro syariah, dan deposito syariah. Kalian akan mempelajari giro syariah dan deposito
syariah pada bab selanjutnya. Mari kita simak bersama tabungan wadiah dan tabungan mudharabah pada
perbankan syariah dibawah ini.
B. Landasan Hukum Syariah
Tabungan dalam perbankan syariah diatur dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama
Indonesia, Al-Qur‟an serta hadist riwayat Nabi Muhammad saw. Simaklah landasan hukum syariah yang
mengatur tabungan dalam perbankan syariah di bawah ini:
1. Al-Qur‟an
Allah SWT mengatur hal-hal yang berkenaan dengan
tabungan, walaupun secara umum dalam Al-Qur‟an.
Firman Allah SWT dalam Q. S. Al-Ma‟idah/5:2:
“dan tolong-menolonglah dalam dalam (mengerjakan)
kebajikan. ”
2. Al-Hadist
Hadist Nabi Muhammad saw Riwayat Ibnu Abbas
“Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan
harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan
kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi
lautan dan tidak menuruni lembah serta tidak
membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu
dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung
risikonya. Persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau membenarkan”(HR.
Thabrani dari Ibnu Abbas)
Hadist Nabi Muhammad saw Riwayat Ibnu Majah
“Nabi bersabda, ada tiga hal yang mengandung berkah yaitu jual beli tidak secara tunai,
muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah
tangga (bukan untuk dijual)” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)
3. Ketentuan Dewan Syariah Nasional MUI
Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 02/DSN-MUI/IV/2000 mengatur tentang tabungan yang
menyatkan bahwa tabungan terbagi menjadi tabungan wadiah dan mudharabah
C. Tabungan Wadiah
Kata wadiah berasal dari bahasa arab, yaitu al-wadi’ah yang artinya sebagai titipan murni dari satu pihak
ke pihak lainnya. Adapun kaitannya dengan perbankan syariah, wadiah merupakan titipan murni dari seorang
atau sekelompok ke pihak bank. Ada beberapa istilah dalam akah wadiah, antara lain:
1. Muwadi‟ adalah pemilik barang (uang) atau penitip barang (uang) atau nasabah.
2. Mustauda‟ adalah pihak yang menyimpan barang (uang) atau pihak bank.