The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E Modul akuntansi perbankan syariah kelas XI,

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sunarwalangsanget, 2022-09-15 01:52:09

E Modul akuntansi perbankan syariah kelas XI,

E Modul akuntansi perbankan syariah kelas XI,

Akad wadiah dalam perbankan syariah berkembang sesuai dengan dinamika pasar. Prinsip yang diterapkan

dalam akad ini yaitu wadiah amanah dan wadiah dharmanah. Apa perbedaan antara wadiah amanah dan

wadiah dharmanah? Yuk kita simak bersama.

Wadiah amanah harta titipan milik nasabah tidak boleh dimanfaatkan oleh pihak bank, uang/barang hanya

bersifat sebagai titipan. Apabila terjadi kerusakan atau kehilangan barang/uang maka pihak yang

dititipi/bank tidak bertanggung jawab atas penggantian atau hal apapun. Segala jenis kerusakan atau

kehilangan menjadi tanggung jawab pemilik atau penitip uang atau barang, sedangkan wadiah dharmanah

harta titipan milik nasabah yang boleh dimanfaatkan oleh pihak bank sehingga pihak bank bertanggung

jawab penuh atas keutuhan harta atau barang milik nasabah. Keuntungan yang diperoleh oleh pengelola

uang/ bank dalam akad wadiah menjadi sepenuhnya hak pihak bank. Pemilik uang atau nasabah tidak

memiliki hak atas keuntungan pengelolaan dana tersebut. Umumnya, pihak bank akan memberikan bonus

secara sukarela kepada nasabah. Bonus dalam Islam masih halal dan masih diperbolehkan asal tidak

merugikan salah satu pihak dan dilakukan dengan ikhlas. Silahkan Anda dapat lebih memahami akad wadiah

melalui contoh transaksi dibawah ini.

1) Transaksi Penerimaan Setoran Tabungan Wadiah

Pada tanggal 20 Mei 2021 Bank Amanah Syariah menerima setoran tunai dari Tuan Mahda sebesar Rp.

15.000.000 untuk setoran tabungan wadiah.

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

20/05/2021 Kas 15.000.000 -

Kewajiban tabungan wadiah- - 15.000.000

Tn. Mahda

(diterima setoran tabungan wadiah Tn. Mahda)

Analisis:

Setoran tabungan wadiah telah diterima sehingga dapat diakui nominalnya Rp, 15.000.000.

2) Transaksi Penarikan Dana Tabungan Wadiah Oleh Nasabah

Pada tanggal 26 Mei 2021 Tuan Mahda melakukan penarikan dana tabungan wadiah sebesar Rp.

2.000.000 melalui ATM.

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

26/05/2021 Kewajiban tabungan wadiah-Tn. 2.000.000 -

Mahda

Kas - 2.000.000

(penarikan tabungan wadiah Tn. Mahda)

Analisis:

Penarikan yang dilakukan Tuan Mahda diakui sebesar nominal yang ditarik sebesar Rp. 2.000.000.

3) Transaksi Transfer Ke Rekening Lain Dengan Bank Yang Berbeda

Pada tanggal 29 Mei Tuan Mahda melakukan transfer ke rekening Tuan Laode pada Bank Bumi

Mandiri sebesar Rp. 2.700.000.

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

29/05/2021 Kewajiban tabungan wadiah-Tn. 2.700.000 -

Mahda

Giro Bank Indonesia - 2.700.000

(transfer tabungan wadiah Tn. Mahda ke rekening Tuan Laode di Bank Bumi Mandiri)

Analisis:

Transaksi antar bank dilakukan dengan mekanisme kliring sebesar nilai yang ditransfer Rp. 2.700.000,

misalnya lembaga kliringnya adalah Bank Indonesia.

4) Transaksi Beban Administrasi Bank

Pada tanggal 31 Mei Bank Amanah Syariah mengenakan beban administrasi ke rekening Tuan Mahda

sebesar Rp. 10.000

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

29/05/2021 Kewajiban tabungan wadiah-Tn. 10.000 -

Mahda

Pendapatan administrasi bank - 10.000

(beban administrasi ke rekening Tn. Mahda)

Analisis:

Beban administrasi yang dibebankan ke rekening nasabah akan mengurangi saldo tabungan sehingga

mengurangi kewajiban bank (D), menambah pendapatan administrasi bank (K)

5) Transaksi Pemberian Bonus Tabungan Wadiah

Pada tanggal 31 Mei Bank Amanah Syariah memberikan bonus atas rekening tabungan wadiah Tuan

Mahda sebesar Rp. 25.000

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

31/05/2021 Beban bonus wadiah 25.000 -

Kas - 25.000

(pembayaran bonus kepada Tn. Mahda)

Analisis:

Bonus yang diberikan kepada nasabah tabungan wadiah menambah beban bonus wadiah.

Perhitungan Bonus Tabungan Wadiah
Laporan posisi keuangan Bank Nur Syariah
1) Kewajiban tabungan wadiah sebesar Rp. 500.000.000
2) Dana syirkah temporer

a. Tabungan mudharabah sebesar Rp. 700.000.000
b. Deposito mudharabah sebesar Rp. 800.0000.000
3) Bonus yang akan dibayarkan kepada nasabah dengan tabungan wadiah sebesar Rp.
50.000.000
4) Lukman memiliki tabungan wadiah sebesar Rp. 25.000.000

Perhitungan:
= (Tabungan wadiah Lukman: kewajiban tabungan wadiah) x bonus bagi hasil nasabah
= (Rp.25.000.000 : Rp. 500.000.000) x Rp. 50.000.000
= Rp. 2.500.000
Ingat!
Bonus hanya diberikan kepada nasabah dengan akad wadiah saja.

D. Tabungan Mudharabah

Akad mudharabah diartikan sebagai
perjanjian kerja sama antara shohibul mal
(nasabah/penyedia dana) dengan mudharib(pihak
bank/pengelola). Kerja sama ini pihak nasabah
100% menyediakan modal atau uang, sedangkan
pihak bank bertindak sebagai pengelola. Apabila
usaha yang dilakukan dari kerjasama membawa
hasil maka akan dibagi
berdasarkan perjanjian dan akad. Bagi hasil yang
biasanya dihitung berdasarkan persentase ini
disebut dengan nisbah. Kebangkrutan atau
kelalaian yang diakibatkan oleh pengelola maka harus ditanggung pengelola dan nasabah sebagai penyedia
dana mendapatkan dananya kembali secara utuh, jika kebangkrutan atau kelalaian dikarenakan faktor yang
tidak disengaja maka kerugian ditanggung pemilik modal/nasabah.

Akad mudharabah dibagi menjadi dua, yaitu mudharabah muthlaqa dan mudharabah muqayyadah. Akad
mudharabah muthlaqa adalah pemilik dana/nasabah memberikan kebebasan kepada pengelola mengenai
usaha yang akan dijalankan. Akad mudharabah muqayyadah adalah pemilik dana/nasabah memberikan batas
kepada pengelola antara lain tempat, cara dan objek investasi. Silahkan Anda dapat lebih memahami akad
mudharabah melalui contoh transaksi dibawah ini.

1) Transaksi Penerimaan Setoran Tabungan Mudharabah

Pada tanggal 20 Mei 2021 Bank Amanah Syariah menerima setoran tunai dari Tuan Yahya sebesar

Rp. 35.000.000 untuk setoran tabungan mudharabah.

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

20/05/2021 Kas 35.000.000 -

Dana syirkah temporer - 35.000.000

mudharabah-Tn. Yahya

(diterima setoran tabungan mudharabah Tn. Yahya)

Analisis transaksi:

Telah diterima uang tunai untuk tabunngan mudharabah sehingga dapat diakui sebagai tabungan

mudharabah.

2) Transaksi Pengakuan Bagi Hasil

Pada tanggal 31 Mei 2021 Bank Amanah Syariah memperhitungkan bagi hasil bagian nasabah Tuan

Yahya adalah Rp. 150.000.

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

31/05/2021 Distribusi bagi hasil mudharabah 150.000 -

Kewajiban bagi hasil mudharabah - 150.000

(bagi hasil tabungan mudharabah Tuan Yahya yang belum dibagi)

Analisis transaksi:

Bagi hasil yang sudah diperhitungkan dan telah jatuh tempo tetapi belum diserahkan kepada nasabah

sehingga disajikan sebagai kewajiban bank

3) Transaksi Realisasi Bagi Hasil Kepada Nasabah

Pada tanggal 01 Juni 2021 Bank Amanah Syariah merealisasikan pembayaran bagi hasil tabungan

Tuan Yahya sebesar Rp. 150.000 dengan pajak penghasilan 10%.

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

01/06/2021 Kewajiban bagi hasil mudharabah 150.000 -

Kas - 135.000

Kewajiban pajak penghasilan 15.000

(dibayar bagi hasil tabungan mudharabah Tuan Yahya)

Analisis transaksi:

Realisasi pembayaran bagi hasil kepada nasabah, dibukukan sebagai beban bagi hasil. Kasus ini telah

dibukukan sebagai beban bagi hasil pada transaksi 2, maka kemudian diakui sebagai pelunasan bagi

hasil yang belum dibagi.

4) Transaksi Pembayaran Penarikan Tabungan Mudharabah

Pada tanggl 05 Juni 2021 Tuan Yahya melakukan penarikan tabungan mudharabah melalui teller bank

sebesar Rp. 4.000.000.

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

05/06/2021 Dana syirkah temporer 4.000.000 -

mudharabah-Tn. Yahya

Kas - 4.000.000

(dibayar penarikan tabungan mudharabah Tuan Yahya)

Analisis transaksi:

Penarikan tabungan mudharabah diakui sebagai pengurangan saldo tabungan mudharabah.

Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah
Bank Nur Syariah mendapatkan pendapatan operasional tahun 2020 sebesar Rp. 50.000.000.
Dana yang dihimpun adalah sebagai berikut:
1. Dana syirkah temporer tabungan mudharabah Rp. 200.000.000, diantara dana tersebut

terdapat dana syirkah temporer milik Pak Anang sebesar Rp. 20.000.000
2. Deposito mudharabah Rp. 600.000.000
3. Nisbah bagi hasil antara bank syariah dan nasabah 40:60

Hitunglah bagi hasil untuk Pak Anang!

Bagi hasil untuk porsi tabungan mudharabah
= (saldo tabungan mudharabah/ saldo mudharabah seluruh nasabah) x pendapatan bank yang

dibagi hasilkan
= (Rp. 200.000.000/ Rp. 800.000.000) x Rp. 50.000.000
= Rp. 12.500.000

Bagian nasabah 60%
= 60% x Rp. 12.500.000
= Rp. 7.500.000

Bagian bank 40%
= 40% x Rp. 12.500.000
= Rp. 5.000.000

Bagi hasil untuk Pak Anang
= (Rp. 20.000.000/ Rp. 200.000.000) x Rp. 7.500.000
= Rp. 750.000

QR Code Web QR Code YouTube

SCAN ME PLEASE! SCAN ME PLEASE!

https://www.youtube.com/watch?v=AOCWY2C

Teliti
Diperlukan ketelitian dalam memahami dan mengerjakan bab tabungan perbankan syariah ini. Kalian
wajib memahami perbedaan dari tabungan wadiah dan mudharabah serta jenisnya. Sikap teliti dimulai
saat kalian menganalisis transaksi hingga membuat jurnal. Sikap teliti akan menghindarkan kalian dari
risiko kesalahan dan ketidakwajaran dalam jurnal tabungan. Sikap teliti dapat Anda terapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Biasakan bersikap teliti dalam mengerjakan sesuatu agar hasilnya optimal,
sehingga Anda dapat merasakannya di masa depan.

Tugas

Tabungan Perbankan Syariah

Tabungan merupakan simpanan uang di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat
tertentu. Anda dapat mempraktikan tabungan perbankan syariah berupa tabungan wadiah danmudharabah
sehingga Anda mampu memahami perbedaan, penyusunan jurnal tabungan wadiah dan tabungan
mudharabah.

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang atau disesuaikan dengan jumlah peserta didik
2. Bersama kelompok Anda mengerjakan tabel dibawah ini
3. Kerjakan dalam kertas/ ms. excel dan kumpulkan kepada Bapak/ Ibu Guru.

No. Pernyatan Benar atau Salah Alasan

1. Bank syariah akan mengakui tabungan
dengan akad mudharabah sebagai dana
syirkah temporer

2. Apabila nasabah menarik dana tabungan
wadiah, bank syariah akan mendebit
kewajiban tabungan wadiah dan
mengkredit kas

3. Pada tabungan muharabah, nasabah
mempunyai hak bagi hasil sesuai rasio
bagi hasil yang disepakati pada awal
akad tabungan mudharabah

4. Apabila nasabah menyetor dana
tabungan dengan akad mudharabah,
bank syariah akan mendebit kas dan
mengkredit kewajiban tabungan
mudharabah

5. Pada tabungan dengan akad wadiah,
bank akan mengakui sebagai kewajiban
tabungan wadiah

6. Tabungan di bank syariah terbagi
menjadi akad wadiah dan akad
mudharabah

7. Kewajiban bagi hasil yang dibayarkan
bank syariah kepada nasabahnya akan
mempengaruhi kewajiban bagi hasil dan
kas bank

8. Pada tabungan dengan akad wadiah,
nasabah akan mendapatkan bonus yang
besarnya disepakati pada awal akad
tabungan

9. Kewajiban bagi hasil tabungan
mudharabah wajib diberikan kepada
nasabah meskipun bank mengalami
kerugian

10. Bagi hasil yang dibayarkan bank syariah
kepada nasabah tabungan wadiah akan
diakui oleh bank syariah sebagai beban
bagi hasil

11. Bank syariah akan melaporkan tabungan
wadiah dan tabungan mudharabah di
laporan posisi keuangan sebagai
kewajiban jangka pendek

12. Dana syirkah temporer dapat digunakan
untuk mencatat akun tabungan
mudharabah dan tabungan wadiah

13. Bagi hasil pada tabungan mudharabah
dapat berdasarkan pada hasil pendapatan
operasional, laba kotor, dan laba
operasional bank syariah

14. Apabila nasabah tabungan wadiah akan
melakukan transfer di bank yang
berbeda maka bank akan mencatat
kewajiban tabungan wadiah di debit dan

No. Pernyatan Benar atau Salah Alasan
kas dikredit

15. Apabila bagi hasil mudharabah
berdasarkan pendapatan utama bank,
nasabah pasti akan mendapat bagi hasil
dan tidak mungkin akan menanggung
risiko kerugian bank syariah.

CLICK ME

CLICK ME
CLICK ME

Mencatat Tabungan Perbankan Syariah

Berikut adalah transaksi yang terjadi pada Bank Mandiri Syariah selama bulan Maret 2021 sebagai
berikut:
A. SOAL TABUNGAN WADIAH
Maret 05 Bu Siti membuka rekening tabungan dan menyetorkan dana sebesar Rp. 12.000.000

10 Bu Siti menarik dana di ATM sebesar Rp. 4.500.000
17 Bu Siti menarik dana di ATM sebesar Rp. 2.000.000
25 Bu Siti meyetor dana sebesar Rp. 2.500.000
27 Bu Siti menarik dana di ATM sebesar Rp. 500.000
31 Rekening tabungan Bu Siti dikenakan biaya administrasi sebesar Rp. 30.000
31 Pendistribusian bonus ke rekening tabungan Bu Siti sebesar Rp. 100.000

B. SOAL TABUNGAN MUDHARABAH
Maret 12 Pak Zilki membuka rekening tabungan dan menyetorkan dana sebesar Rp. 10.000.000

16 Pak Zilki menarik dana di ATM sebesar Rp. 500.000
21 Pak Zilki menarik dana di ATM sebesar Rp. 3.000.000
26 Pak Zilki meyetor dana sebesar Rp. 6.500.000

30 Pak Zilki menarik dana di ATM sebesar Rp. 100.000
31 Pendistribusian bagi hasil ke rekening tabungan Pak Zilki sebesar Rp. 200.000

CLICK ME

CLICK ME
CLICK ME

CLICK ME
CLICK ME

Bab Akuntansi Giro Syariah

5

Kompetensi Inti Setelah Anda mempelajari tabungan pada
bab sebelumnya, pada bab ini Anda akan
mempelajari giro pada bank syariah. Tahukah
Anda perbedaan antara giro dan tabungan?
Penarikan dana pada giro dapat menggunakan
cek/bilyet giro, sedangkan untuk tabungan
penarikan tidak bisa menggunakan cek/bilyet giro.
Perbedaan apa lagi antara giro dan tabungan?
Bagaimana menghitung giro pada bank syariah?
Mari kita simak bersama pada bab ini.

3.1.1 Menganalisis konsep giro perbankan Gambar 5.1 Giro
syariah akad wadiah Sumber:https://bagikansurat.blogspot.com/2019/10/co

3.1.2 Menganalisis konsep giro perbankan ntoh-surat-permohonan-penerbitan
syariah akad mudharabah buku.html

4.1.1Membuat jurnal transaksi giro Berdasarkan indikator pencapaian kompeten di
perbankan syariah akad wadiah samping, maka rumusan tujuan pembelajarannya
antara lain :
4.1.2Membuat jurnal transaksi giro Siswa diharapkan mampu menganalisis konsep giro
perbankan syariah akad mudharabah perbankan syariah akad wadiah dan mudharabah
dengan jujur dan percaya diri. Siswa juga
diharapkan mampu membuat jurnal transaksi giro
perbankan syariah akad wadiah dan mudharabah
dengan teliti dan cermat sehingga mampu
diaplikasikan dalam dunia kerja sebagai akuntan.

A. Konsep Giro Perbankan Syariah

Produk-produk perbankan syariah yang termasuk dalam penghimpunan dana selain tabungan adalah giro.
Giro merupakan simpanan pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan syarat
penarikannya hanya bisa dilakukan menggunakan bilyet giro atau cek. Giro dalam perbankan syariah telah
diatur dalam pasal 1 angka 23 UU Nonor 21 Tahun 2008 dan fatwa DSN MUI No. 01/DSN-MUI/IV/2000.
Giro memiliki prinsip yang sama dalam tabungan. Masih ingatkah Anda prinsip apa saja pada bab tabungan?
Ya, giro memiliki prinsip yaitu giro wadiah dan giro mudharabah.

B. Landasan Hukum Syariah

Giro dalam perbankan syariah diatur dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Al-
Qur‟an serta hadist riwayat Nabi Muhammad saw. Simaklah landasan hukum syariah yang mengatur giro
dalam perbankan syariah di bawah ini:
1. Al-Qur‟an

Allah SWT mengatur hal-hal yang berkenaan dengan giro, walaupun secara umum dalam Al-Qur‟an.
Firman Allah SWT dalam Q. S. An-Nisa dan Al-Baqarah.

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat (titipan) kepada yang berhak
menerimanya” (Q. S. An-Nisa: 58)

“Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai menunaikan
amanahnya (utang) dan hendak ia berkata kepada Allah” (Q.S. Al-Baqarah: 283)

2. Al-Hadist
 Hadist Nabi Muhammad saw Riwayat Abu Daud
“Rasulullah saw bersabda, sampaikanlah amanah (tunaikan) amanat kepada orang yang telah
mengkhianati” (HR. Abu Daud)

3. Ketentuan Dewan Syariah Nasional MUI
Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 01/DSN-MUI/IV/2000 mengatur tentang giro yang

menyatakan bahwa giro terbagi menjadi giro wadiah dan mudharabah

C. Giro Wadiah

Kata wadiah berasal dari bahasa arab, yaitu al-wadi’ah

yang artinya sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak

lainnya. Adapun kaitannya dengan perbankan syariah,

wadiah merupakan titipan murni dari seorang atau

sekelompok ke pihak bank. Penerima titipan (bank syariah)

dalam transaksi wadiah mendapatkan fasilitas yaitu meminta

ujrah (imbalan) atas penitipan barang/uang tersebut dan

memberikan bonus kepada penitip (nasabah) dari hasil

pemanfaatan barang/uang titipan. Bonus yang diberikan

penerima titipan (bank) kepada nasabah tidak

boleh diperjanjikan dan besaran bonus disesuaikan dengan

kebijakan bank sesuai dengan kesepakatan persentase. IAH.pdf
Pengakuan bonus dalam transaksi wadiah adalah sebagai

berikut:

1. Pemberian bonus kepada nasabah diakui sebagai beban

pada saat terjadinya transaksi

2. Penerimaan bonus dari penempatan dana pada bank syariah lain diakui sebagai pendapatan pada saat

kas diterima

3. Penerimaan bonus dari penempatan dana syariah pada bank sentral diakui sebagai pendapatan pada saat

kas diterima

4. Penerimaan bonus dari penempatan dana pada bank non syariah diakui sebagai pendapatan dana qardhul

hasan pada saat kas diterima

Silahkan Anda dapat lebih memahami giro dengan prinsip wadiah melalui contoh transaksi dibawah ini.

1) Transaksi Penerimaan Setoran Giro
Pada tanggal 06 Oktober 2020 Pak Nino membuka giro wadiah sebesar Rp. 15.000.000 di Bank
Amanah Syariah

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

06/10/2020 Kas 15.000.000 -

Kewajiban giro wadiah- Tn. - 15.000.000

Nino

Analisis transaksi:

Transaksi penerimaan setoran awal giro menambah kas (debit) bank dan menambah kewajiban berupa

giro wadiah (kredit).

2) Transaksi Penarikan Giro

Pada tanggal 10 Oktober Pak Nino menarik giro sebesar Rp. 1.500.000

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

10/10/2020 Kewajiban giro wadiah- Tn. 1.500.000 -

Nino

Kas - 1.500.000

Analisis transaksi:

Transaksi penarikan giro mengurangi kewajiban bank (debit) dan mengurangi kas (kredit) bank.

Transaksi ini merupakan kebalikan dari transaksi penerimaan giro.

3) Transaksi Transfer

Pada tanggal 15 Oktober Pak Nino melakukan transfer ke rekening Bu Tina di Bank Amanah Syariah

Cabang Bali sebesar Rp. 500.000

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

10/10/2020 Kewajiban giro wadiah- Tn. 500.000 -

Nino

Bank Indonesia - 500.000

Analisis transaksi:

Transaksi transfer ke rekening bank berbeda akan mengurangi saldo kewajiban giro dan mempengaruhi

akun Bank Indonesia dalam mengirimkan dana giro

4) Transaksi Pemindahbukuan

Pada tanggal 21 Oktober Pak Nino melakukan pemindahbukuan dari rekening gironya sebesar Rp.

7.000.000 untuk dibuatkan rekening giro mudharabah dengan nisbah

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

21/10/2020 Kewajiban giro wadiah- Tn. 7.000.000 -

Nino

Dana syirkah temporer- giro - 7.000.000

mudharabah Tn. Nino

Analisis transaksi:

Transaksi pemindahbukuan dari rekening giro wadiah ke rekening giro mudharabah akan mengurangi

saldo giro nasabah (debit) dan menambah saldo rekening baru akibat pemindahbukuan yaitu akun dana

syirkah temporer (kredit).

5) Transaksi Pembayaran Bonus

Pada tanggal 31 Oktober 2020 bank membagikan bonus ke rekening giro Pak Nino sebesar Rp. 875.000

dengan pengenaan pajak sebesar 10%

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

31/10/2020 Beban administrasi-bonus 875.000 -

wadiah Tn. Nino

Kewajiban giro wadiah-Tn. - 787.500

Nino

Bank Indonesia 87.500

Analisis transaksi:

Transaksi pembayaran bonus yang diberikan oleh bank kepada nasabah akan menambah beban (debit)

bagi bank dan menambah saldo giro wadiah nasabah (kredit). Pembebanan pajak ditanggung oleh nasabah

dan menambah akun Bank Indonesia (kredit).

6) Transaksi Pembebanan Biaya Administrasi

Pada tanggal 31 Oktober 2020 bank membebankan biaya administrasi ke rekening giro Pak Nino sebesar

Rp. 15.000

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

31/10/2020 Kas 15.000 -

Pendapatan lain-lain - 15.000

Analisis transaksi:

Transaksi pembebanan administrasi kepada nasabah akan menambah kas (debit) bank dan menambah

pula akun pendapatan (kredit) yang diakui sebagai pendapatan lain-lain.

Perhitungan Bonus Giro Wadiah
Laporan posisi keuangan Bank Nur Syariah
1) Kewajiban giro wadiah sebesar Rp. 500.000.000
2) Dana syirkah temporer

c. Tabungan mudharabah sebesar Rp. 700.000.000
d. Deposito mudharabah sebesar Rp. 800.0000.000
3) Bonus yang akan dibayarkan kepada nasabah dengan giro wadiah sebesar Rp. 5.000.000
4) Lukman memiliki giro wadiah sebesar Rp. 25.000.000

Perhitungan:
= (Giro wadiah Lukman: kewajiban giro wadiah) x bonus bagi hasil nasabah
= (Rp. 25.000.000 : Rp. 500.000.000) x Rp. 5.000.000
= Rp. 250.000
Ingat!
Bonus hanya diberikan kepada nasabah dengan akad wadiah saja.

D. Giro Mudharabah

Giro mudharabah adalah giro yang dijalankan
berdasarkan akad mudharabah. Mudharabah
memiliki dua bentuk yaitu mudharabah mutlaqah
dan mudharabah muqayadah. Perbedaan antara
keduanya yaitu terletak pada ada atau tidaknya
persyaratan yang diberikan pemili dana kepada
bank dalam mengelola hartanya. Prinsip giro
mudharabah sama dengan prinsip tabugan
mudharabah. Masih ingatkah Anda?
Simaklah beberapa ketentuan umum giro
mudharabah dibawah ini:
1. Nasabah bertindak sebagai shahibul maal (pemilik dana) dan bank bertindak sebagai mudharib (pengelola

dana). Bank dapat mengelola harta nasabah asalkan tidak bertentangan dengan prinsipsyariah
2. Modal harus tunai
3. Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam bentuk akad

pembukaan rekening
4. Bank menutup biaya operasional giro dengan menggunakan nisbah yang menjadi haknya

5. Bank tidak diperkenankan mengurangi nisbah tanpa persetujuan nasabah

Silahkan Anda dapat lebih memahami giro dengan prinsip mudharabah melalui contoh transaksi dibawah

ini.

1) Transaksi Penerimaan Setoran Giro
Pada tanggal 03 Oktober 2020 Pak Gito membuka giro mudharabah sebesar Rp. 30.000.000 di Bank

BTN Syariah Surabaya

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

03/10/2020 Kas 30.000.000 -

Dana syirkah temporer- giro - 30.000.000
mudharabahTn. Gito

Analisis transaksi:
Transaksi penerimaan setoran awal giro menambah kas (debit) bank dan menambah kewajiban berupa

dana syirkah temporer (kredit).

2) Transaksi Penarikan Giro
Pada tanggal 07 Oktober Pak Gito menarik giro sebesar Rp. 3.500.000

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

07/10/2020 Dana syirkah temporer- giro 3.500.000 -
mudharabahTn. Gito

Kas - 3.500.000

Analisis transaksi:

Transaksi penarikan giro mengurangi kewajiban bank (debit) dan mengurangi kas (kredit) bank.

Transaksi ini merupakan kebalikan dari transaksi penerimaan giro.

3) Transaksi Transfer
Pada tanggal 15 Oktober Pak Gito melakukan transfer ke rekening Ibu Melisa di bank BTN Syariah

cabang kota Semarang sebesar Rp. 10.000.000

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

15/10/2020 Dana syirkah temporer- giro 10.000.000 -
mudharabah Tn. Nino

Bank Indonesia - 10.000.000

Analisis transaksi:
Transaksi transfer ke rekening bank cabang yang sama akan mengurangi saldo giro (debit) dan transfer

melalui akun Bank Indonesia (kredit).

4) Transaksi Pengakuan Bagi Hasil
Pada tanggal 31 Oktober Bank BTN Syariah mengakui distribusi bagi hasil kepada Tuan Gito sebesar

Rp. 500.000

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

31/10/2020 Distribusi bagi hasil 500.000 -

mudharabah- Tn. Gito

Kewajiban bagi hasil - 500.000

mudharabah-Tn. Gito

Analisis transaksi:

Transaksi distribusi bagi hasil yang diberikan oleh bank kepada nasabah akan menambah akun bagi hasil

(debit) bagi nasabah dan menambah saldo giro mudharabah nasabah melalui akun kewajiban bagi hasil

(kredit).

5) Transaksi Realisasi Bagi Hasil Kepada Nasabah

Pada tanggal 01 November 2021 Bank BTN Syariah merealisasikan pembayaran bagi hasil tabungan Tuan

Gito sebesar Rp. 500.000 dengan pajak 10%

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)
01/11/2020 Kewajiban bagi hasil mudharabah 500.000 -
-
Kas 450.000
Kewajiban pajak 50.000

Analisis transaksi:
Realisasi pembayaran bagi hasil kepada nasabah, dibukukan sebagai beban bagi hasil. Kasus ini telah
dibukukan sebagai beban bagi hasil pada transaksi 4, maka kemudian diakui sebagai pelunasan bagi hasil
yang belum dibagi.

Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah
Bank Nur Syariah mendapatkan pendapatan operasional tahun 2020 sebesar Rp. 150.000.000.
Dana yang dihimpun adalah sebagai berikut:
1. Dana syirkah temporer tabungan mudharabah Rp. 200.000.000
2. Giro mudharabah Rp. 600.000.000, diantara dana tersebut terdapat dana syirkah temporer

milik Pak Yusuf sebesar Rp. 40.000.000
3. Nisbah bagi hasil antara bank syariah dan nasabah 40:60

Hitunglah bagi hasil untuk Pak Yusuf!

Bagi hasil untuk porsi giro mudharabah
= (saldo giro mudharabah/ saldo mudharabah seluruh nasabah) x pendapatan bank yang dibagi

hasilkan
= (Rp. 600.000.000/ Rp. 800.000.000) x Rp. 150.000.000
= Rp. 112.500.000

Bagian nasabah 60%
= 60% x Rp. 112.500.000
= Rp. 67.500.000

Bagian bank 40%
= 40% x Rp. 112.500.000
= Rp. 45.000.000

Bagi hasil untuk Pak Yusuf
= (Rp. 40.000.000/ Rp. 600.000.000) x Rp.67.500.000
= Rp. 4.499.999,55

QR Code Web QR Code YouTube

SCAN ME PLEASE! SCAN ME PLEASE!

https://www.youtube.com/watch?v=Mjh0p6zqd

Mandiri
Materi tentang giro dapat digunakan untuk menumbuhkan sikap mandiri, dimulai dari menyusun jurnal atas
transaksi. Anda akan dihadapkan pada tabel dan angka. Pemahaman tentang menyusun transaksi dapat
Anda pahami secara mandiri. Sikap mandiri dapat memotivasi Anda dalammemahami, menganalisis, dan
mempraktekkan penyusunan transaksi giro. Sikap mandiri dapat Anda terapkan dalam kehidupan sehari- hari.
Output dari sikap mandiri Anda akan terbiasa mengerjakan segala sesuatu atau pekerjaan sesuai dengan
kemampuan diri sendiri. Seandainya ada yang kurang paham, Anda dapat bertanya kepada orang lain.
Kemampuan yang dibutuhkan di era abad ke 21 yaitu yakin terhadap kemampuan diri sendiri dan bekerja
sama serta tanggung jawab. Apabila Anda masih belum terbiasa dengan sikap mandiri, Anda dapat
menumbuhkan sikap tersebut mulai dari sekarang. Jadilah manusia berdikari!

Tugas

Giro Perbankan Syariah

Giro merupakan simpanan uang di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan bilyet/giro ata
kuitansi. Anda dapat mempraktikan giro perbankan syariah berupa tabungan wadiah dan mudharabah
sehingga Anda mampu memahami perbedaan, penyusunan jurnal giro wadiah dan giro mudharabah.

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang atau disesuaikan dengan jumlah peserta didik
2. Bersama kelompok Anda mengerjakan tabel dibawah ini
3. Kerjakan dalam kertas/ ms. excel dan kumpulkan kepada Bapak/ Ibu Guru.

No. Pernyatan Benar atau Salah Alasan

1. Pada giro wadiah nasabah dijanjikan
adanya bonus oleh bank yang
dituangkan dalam akad giro wadiah

2. Apabila nasabah mengambil dana
sepenuhnya, bank syariah akan mencatat
sebagai pengurangan terhadap akun
kewajiban giro wadiah sebesar jumlah
yang ditarik dan dipotong beban
administrasi bank

3. Pada saat bank syariah membagikan
bonus kepada nasabah giro wadiah,bank
syariah akan mencatat sebagai
beban administrasi-giro wadiah

4. Pada saat nasabah giro mudharabah
mengambil dananya, bank syariah akan
mencatat pengurangan pada akun dana
syirkah temporer giro mudharabah

5. Giro dengan akad mudharabah nasabah
mempunyai hak atas bagi hasil
pengelolaan dana giro mudharabah yang
besarnya tergantung rasio bagi hasil
yang disepakati pada awal akad

6. Nasabah giro wadiah berhak
mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan
dana sebesar yang telah disepakati
dengan bank syariah

7. Akad yang diperkenankan dalam giro
adalah wadiah, mudharabah, dan
murabahah

8. Pada saat nasabah menyetor dana
pembukaan rekening giro wadiah, bank
syariah mengakui sebagai kewajiban
giro wadiah

9. Pada saat nasabah menarik dana giro
wadiah, bank syariah mengakui adanya
pengurangan kas dan pengurangan
kewajiban giro wadiah

10. Pada saat bank syariah membayar

No. Pernyatan Benar atau Salah Alasan

kewajiban bagi hasil mudharabah, bank CLICK ME

akan mencatat pengurangan akun

distribusi bagi hasil mudharabah

11. Nasabah giro wadiah dapat mengambil

dananya untuk dipindah bukukanmenjadi

giro mudharabah di bank yang

sama

12. Perhitungan bagi hasil pada giro

mudharabah disesuaikan oleh ketentuan

pihak bank saja

13. Penanggung kerugian dalam

pengelolaan giro mudharabah adalah

tanggung jawab bank syariah

14. Sama halnya dengan tabungan, dalam

penarikan dana giro tidak dapat ditarik

menggunakan bilyet/giro

15. Pada prinsipnya bank syariah boleh

mengelola dana dari giro wadiah

CLICK ME
CLICK ME

Mencatat Giro Perbankan Syariah

Berikut adalah transaksi yang terjadi pada Bank Mandala Syariah selama bulan Mei 2021 sebagai
berikut:
A. SOAL GIRO WADIAH
Mei 03 Bu Fani membuka rekening giro dan menyetorkan dana sebesar Rp. 25.000.000

15 Bu Fani menarik dana sebesar Rp. 5.000.000
19 Bu Fani menyerahkan aplikasi transfer untuk dilakukan pemindahbukuan dari rekening gironya

sebesar Rp. 10.000.000 untuk dibuatkan giro mudharabah dengan nisbah
24 Bu Fani melakukan transfer ke rekening Bapak Syawal di Bank Mandala Syariah Cabang

Surabaya sebesar Rp. 3.000.000
28 Bu Fani menarik dana sebesar Rp. 1.500.000

31 Bank Mandala Syariah menerapkan kebijakan bonus kepada para giran wadiah, Bu Fani mendapat
bonus dari bank sebesar Rp. 40.000 dan dipotong pajak 10% atas bonus yang dibayarkan

31 Bank Mandala Syariah membayarkan bagi hasil ke rekening giro mudharabah sebesar Rp. 100.000
B. SOAL GIRO MUDHARABAH
Mei 08 Pak Alwi menyetorkan dana dan membuka rekening giro dengan akad mudharabah sebesar Rp.

22.000.000, nisbah bagi hasil 70% untuk nasabah dari pendapatan utama bank
10 Pak Alwi menarik dana giro sebesar Rp. 4.500.000
18 Pak Alwi melakukan transfer ke rekening Bapak Sugi di Bank Mandala Syariah Cabang

Mojokerto sebesar Rp. 1.000.000
26 Pak Alwi menarik dana giro sebesar Rp. 8.000.000
27 Pak Alwi melakukan transfer ke rekening Bu Ghea di Bank Mandala Syariah Cabang Jakarta

sebesar Rp. 5.000.000
31 Bank Mandala Syariah mengakui distribusi bagi hasil kepada nasabah dengan akad mudharabah,

Pak Alwi mendapat bagi hasil sebesar Rp. 200.000 dan dipotong pajak sebesar 10%

CLICK ME

CLICK ME

CLICK ME

CLICK ME

CLICK ME

Bab Akuntansi Deposito Syariah

6

Kompetensi Inti Bab ini merupakan bab terakhir dalam
penghimpunan dana perbankan syariah yaitu bab
deposito. Apakah kalian mengetahui penerapan
deposito syariah? Coba tanyalah kepada orangtua
Anda apakah memiliki deposito di bank syariah?
Deposito merupakan salah satu produk paling
diminati masyarakat karena bunga yang diberikan
lebih tinggi daripada produk simpanan lainnya.
Pertanyaannya, apakah bank syariah memberikan
bunga? Bagaimana penerapandeposito pada bank
syariah? Mari kita simak bersama pada bab ini.

3.1Memahami pencatatan transaksi Gambar 6.1 Brosur persentase nisbah deposito
deposito pada bank syariah Sumber:https://www.bnisyariah.co.id/id-

4.1Mencatat transaksi deposito pada id/personal/pendanaan/bnidepositoibhasa
perbankan syariah nah

3.1.1Menganalisis konsep deposito Berdasarkan indikator pencapaian kompeten di
perbankan syariah akad mudharabah samping, maka rumusan tujuan pembelajarannya
antara lain :
4.1. 1Membuat jurnal deposito perbankan Siswa diharapkan mampu menganalisis konsep
syariah akad mudharabah deposito perbankan syariah akad mudharabah
dengan jujur dan percaya diri. Siswa juga diharapkan
4.1.2Menghitung bagi hasil deposito mampu membuat jurnal dan menghitung deposito
perbankan syariah akad mudharabah perbankan syariah akad mudharabah dengan teliti
dan cermat sehingga mampu diaplikasikan dalam
dunia kerja sebagai akuntan.

A. Konsep Deposito

Deposito merupakan salah satu produk penghimpunan
dana di bank yang penyetoran dan penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian
nasabah dengan bank atau pada saat jatuh tempo. Prinsip
yang berlaku pada deposito adalah mudharabah. Akad
mudharabah adalah akad usaha perkongsian antara dua atau
lebih mitra usaha. Shahibul maal (nasabah) menyertakan
modal 100% kepada mudharib (bank syariah) sebagai
pengelola dengan ketentuan berlaku bagi hasil sesuai dengan
kesepakatan bersama. Bank sebagai pengelola dana apabila
mendapat keuntungan selama mengelola dana maka
keuntungan akan dibagi bersama nasabah sesuai dengan
kesepakatan, apabila terjadi kerugian normal maka
ditanggung oleh nasabah 100%. Nasabah yang menghimpun
dananya berupa deposito disebut deposan.

Jenis deposito pada bank syariah terbagi menjadi mudharabah muthlaqah dan mudharabah muqayyadah.
Mudharabah muthlaqah merupakan bentuk kerjasama antara nasabah dan bank dengan cakupan yang sangat
luas dan tidak dibatasi berupa jenis usaha, waktu dan daerah bisnis. Pihak bank memiliki kebebasan dalam

mengelola dana nasabah. Mudharabah muqayyadah merupakan kebalikan dari mudharabah muthlaqah yaitu
pihak bank dibatasi dalam jenis usaha dan bersifat tidak leluasa dalam mengelola dana nasabah. Jatuh tempo
deposito yaitu selama 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, atau juga bisa 12 bulan.

B. Landasan Hukum Syariah

Giro dalam perbankan syariah diatur dalam fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, Al-
Qur‟an serta hadist riwayat Nabi Muhammad saw. Simaklah landasan hukum syariah yang mengatur giro
dalam perbankan syariah di bawah ini:
1. Al-Qur‟an

Allah SWT mengatur hal-hal yang berkenaan dengan giro, walaupun secara umum dalam Al-Qur‟an.
Firman Allah SWT dalam Q. S. Al-Maidah dan Al-Baqarah.

“Hai orang-orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu.....” (Q. S. Al-Maidah: 01)
“Jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah yang dipercayai menunaikan
amanahnya (utang) dan hendak ia berkata kepada Allah” (Q.S. Al-Baqarah: 283)
2. Al-Hadist
 Hadist Nabi Muhammad saw Riwayat Thabrani

“Abbas bin Abdul Muthallib jika menyerahkan harta sebagai mudharabah, ia mensyaratkan kepada
mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidakmembeli hewan
ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung riskonya. Ketika
persyaratan yang ditetapkan Abbas didengar oleh Rasulullah, beliau membenarkannya” (HR.
Thabrani dari Ibnu Abbas)
 Hadist Nabi Muhammad saw Riwayat Ibnu Majah
“Nabi bersabda, ada tiga hal yang mengandung berkah yaitu: jual beli secara tidak tunai,
mudharabah, dan mencampur gandum dengan jewawut untuk keperluan rumah tangga (bukan
untuk dijual)” (HR. Ibnu Majah dari Shuhaib)
 Hadist Nabi Muhammad saw Riwayat Tirmidzi
“Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin, kecuali perdamaian yang mengharamkan
halal atau menghalalkan yang haram; kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali
syarat yang mengaharamkan yang halal atau mengahalkan yang haram” (HR. Tirmidzi dari „Amr
bin „Auf)
3. Ketentuan Dewan Syariah Nasional MUI
Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 03/DSN-MUI/IV/2000 mengatur tentang deposito yang
menyatakan bahwa deposito tidak dibenarkan dalam perhitungan bunga dan berprinsip mudharabah

C. Transaksi Deposito

Transaksi deposito oleh bank syariah diakuisebagai

dana syirkah temporer. Masih ingat bukan jika

seluruh transaksi yang menggunakan prinsip

mudharabah adalah termasuk dana syirkah

temporer dan tidak termasuk dalam

kewajiban/utang bank. Mengapa demikian? Hal ini

disebabkan akad mudharabah merupakan akad

perkongsian usaha, bukan akad pinjam meminjam

uang sehingga tidak menimbulkan utang piutang.

Apabila bank syariah merugi dalam mengelola

dana deposito maka yang menanggung kerugian

adalah nasabah, sehingga dana deposito milik

nasabah akan berkurang dan bank syariah tidak

memiliki kewajiban untuk mengembalikan dana deposito untuk menanggung kerugian.

Silahkan Anda dapat lebih memahami deposito dengan prinsip mudharabah melalui contoh transaksi

dibawah ini.

1) Transaksi Penerimaan Setoran Deposito

Pada tanggal 08 Juli 2020 Samudra membuka deposito sebesar Rp. 200.000.000 di Bank BCA Syariah

Surabaya

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

08/07/2020 Kas 100.000.000 -

Dana syirkah temporer- - 100.000.000

deposito mudharabahTn.

Samudra

Analisis transaksi:

Transaksi penerimaan setoran awal deposito menambah kas (debit) bank dan menambah kewajiban

berupa dana syirkah temporer (kredit).

2) Transaksi Penarikan Deposito

Pada tanggal 14 Juli Samudra menarik deposito sebesar Rp. 10.000.000

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

14/07/2020 Dana syirkah temporer- deposito 10.000.000 -

mudharabah-Tn. Samudra

Kas - 10.000.000

Analisis transaksi:

Transaksi penarikan deposito mengurangi kewajiban bank (debit) dan mengurangi kas (kredit) bank.

Transaksi ini merupakan kebalikan dari transaksi penerimaan giro.

3) Transaksi Pengakuan Bagi Hasil

Pada tanggal 31 Juli Bank BCA Syariah mengakui distribusi bagi hasil kepada Samudra sebesar Rp.

300.000

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

31/07/2020 Distribusi bagi hasil 300.000 -

mudharabah- Tn. Samudra

Kewajiban bagi hasil - 300.000

mudharabah- Tn. Samudra

Analisis transaksi:

Transaksi distribusi bagi hasil yang diberikan oleh bank kepada nasabah akan menambah akun bagi hasil

(debit) bagi nasabah dan menambah saldo deposito mudharabah nasabah melalui akun kewajiban bagi

hasil (kredit).

4) Transaksi Realisasi Bagi Hasil Kepada Nasabah

Pada tanggal 01 Agustus 2021 Bank BCA Syariah merealisasikan pembayaran bagi hasil deposito milik

Samudra sebesar Rp. 300.000 dengan pajak 10%

Tanggal Keterangan Debit (Rp.) Kredit (Rp.)

01/08/2020 Kewajiban bagi hasil mudharabah 300.000 -

Kas - 270.000

Kewajiban pajak - 30.000

Analisis transaksi:

Realisasi pembayaran bagi hasil kepada nasabah, dibukukan sebagai beban bagi hasil. Kasus ini telah

dibukukan sebagai beban bagi hasil pada transaksi 3, maka kemudian diakui sebagai pelunasan bagi hasil

yang belum dibagi. Kewajiban bagi hasil mudharabah merupakan sebuah kewajiban/ utang dari

pihakbank.

Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah
Bank Mulia Syariah mendapatkan pendapatan operasional tahun 2020 sebesar Rp. 150.000.000.
Dana yang dihimpun adalah sebagai berikut:
1. Dana syirkah temporer tabungan mudharabah Rp. 200.000.000
2. Deposito mudharabah Rp. 600.000.000, diantara dana tersebut terdapat dana syirkah temporer

deposito milik Pak Alimsebesar Rp. 100.000.000
3. Nisbah bagi hasil antara bank syariah dan nasabah 60:40
Hitunglah bagi hasil untuk Pak Anang!

Bagi hasil untuk porsi deposito mudharabah
= (saldo deposito mudharabah/ saldo mudharabah seluruh nasabah) x pendapatan bank yang dibagi

hasilkan
= (Rp. 600.000.000/ Rp. 800.000.000) x Rp. 150.000.000
= Rp. 112.500.000

Bagian nasabah 40%
= 40% x Rp. 112.500.000
= Rp. 45.000.000

Bagian bank 60%
= 60% x Rp. 112.500.000
= Rp. 67.500.000

Bagi hasil untuk Pak Alim
= (Rp. 100.000.000/ Rp. 600.000.000) x Rp. 45.000.000
= Rp. 6.999.999,72

Bagi hasil untuk Pak Alim dalam persentase
= (Rp. 6.999.999,72/ Rp. 112.500.000) x 100%
= 6,2%

QR Code Web QR Code YouTube

SCAN ME PLEASE! SCAN ME PLEASE!

https://www.youtube.com/watch?v=8FQsFUiv-

Rasa Ingin Tahu
Melalui materi giro ini, kembangkan sikap rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru. Anda dapat membaca
materi tentang giro berdasarkan web resmi dari lembaga perbankan syariah yang ada di Indonesia. Jika
terdapat materi yang kurang paham, Anda dapat bertanya kepada guru atau berdiskusi bersama teman
Anda. Sikap ini akan melatih rasa ingin tahu Anda. Anda akan memiliki wawasan dan pengetahuan lebih
banyak sehingga mudah mempraktikkan perhitungan bagi hasil dalam perbankan syariah.

Tugas

Deposito Perbankan Syariah

Deposito merupakan simpanan uang di bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu
sesuai dengan jatuh tempo. Anda dapat mempraktikkan deposito perbankan syariah berupa deposito
mudharabah sehingga Anda mampu memahami perbedaan, penyusunan jurnal deposito mudharabah.

1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari 3-4 orang atau disesuaikan dengan jumlah peserta didik

2. Bersama kelompok Anda mengerjakan tabel dibawah ini

3. Kerjakan dalam kertas/ ms. excel dan kumpulkan kepada Bapak/ Ibu Guru.

No. Pernyatan Benar atau Salah Alasan

1. Akad yang diperkenankan dalam

deposito adalah wadiah dan mudharabah

2. Produk penghimpunan dana dalam bank

syariah yang menggunakan akad

mudharabah adalah tabungan

mudharabah dan deposito mudharabah

3. Pada saat deposan mengambil dana

depositonya, bank syariah akanmencatat

pada akun dana syirkah
temporer deposito mudharabah

4. Pada saat bank syariah membagikan

hasil usahanya, bank syariah akan

mengakui sebagai beban bagi hasil
mudharabah

5. Kerugian karena kelalaian atau

kesalahan bank akan ditanggung oleh

pihak bank

6. Pada saat deposan mengambil dana

depositonya, bank syariah akanmencatat

pada akun kewajiban deposito
mudharabah

7. Bank sebagai shahibul maal menutup
biaya operasional

8. Penambahan dana deposito akan diakui

No. Pernyatan Benar atau Salah Alasan

sebagai dana syirkah temporer, bukan
sebagai kewajiban. Hal ini dikarenakan
akad mudharabah merupakan akad
titipan
9. Berdasarkan fatwa MUI transaksi
deposito mudharabah, bank bertindak
selaku shahibul maal dan deposan
bertindak selaku mudharib

10. Dasar penentuan bagi hasil dalam akad
mudharabah pada penghimpunan dana
bank syariah yang diperkenankan adalah
pendapatan bank syariah sebagai
mudharib atau laba operasional

11. Ketentuan pembagian bagi hasil
ditentukan di akhir antara pihak bankdan
nasabah saat penutupan saldo
deposan

12. Salah satu keuntungan membuka
deposito mudharabah adalah besarnya
bunga yang dijanjikan bank syariah

13. Deposan mudharabah menanggung
beban operasional bank syariah

14. Pembagian bagi hasil mudharabah
dinyatakan dalam bentuk bonus yang
dituangkan dalam akad pembukaan
rekening

15. Pada saat bank syariah membayar bagi
hasil pembayaran dan pengakuan
dilakukan secara bersamaan, bank
syariah akan mengurangi distribusi bagi
hasil dan kas

CLICK ME

CLICK ME
CLICK ME

Unjuk Diri

Mencatat Deposito Perbankan Syariah

Silahkan kerjakan unjuk diri dengan ketentuan:
1. Kerjakan secara individual pada kertas/berbantuan komputer
2. Kolom jurnal sama dengan yang ada pada materi
Berikut adalah transaksi yang terjadi pada Bank Wahyu Syariah selama bulan Desember 2021
sebagai berikut:
Desember 24 PT Citra Jaya membuka rekening deposito sebesar Rp. 200.000.000 dengan jangka waktu

satu tahun dengan nisbah yang disekapakti 40:60 (PT Citra Jaya:Bank Wahyu Syariah)
31 Bank Wahyu Syariah melaporkan laba operasional sebesar Rp. 400.000.000. Dana yang

dihimpun sebagai berikut:
a. Dana syirkah temporer tabungan mudharabah Rp. 300.000.000
b. Dana syirkah temporer giro mudharabah Rp. 700.000.000
c. Dana syirkah temporer deposito mudharabah Rp. 4.000.000.000
Pembayaran bagi hasil disertai dengan pemotongan pajak 10%
Diminta:
1. Buatlah jurnal milik Bank Wahyu Syariah untuk mencatat transaki yang terjadi selama tahun 2021
terkait deposito mudharabah, termasuk pengakuan dan pembayaran bagi hasil.
2. Hitunglah bagi hasil untuk bank dan PT Citra Jaya

CLICK ME

CLICK ME

CLICK ME

CLICK ME

CLICK ME

Penilaian Akhir CLICK ME
Semester 1 CLICK ME

Akad Glosarium

Akuntan : kesepakatan perjanjian antara nasabah dengan bank syariah yang
memuat hak dan kewajiban untuk masing-masing pihak sesuai
Bagi hasil prinsip syariah
Dana syirkah temporer
: pakar akuntansi yang bertugas menyusun, membimbing, mengawasi,
Debit dan memperbaiki tata buku serta administrasi perusahaan atau
Dewan Pengawas Syariah instansi pemerintah
Dewan Syariah Nasional
: sistem yang meliputi tata cara mebagian hasil usaha antara penyedia
Entitas ekonomi dana dan pengelola dana
Ijarah
Infak : dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu
Jurnal dari nasabah kepada pihak bank dengan pembagian hasil investasi
Kredit berdasarkan kesepakatan
Laporan keuangan
Mudharabah : catatan pada pos pembukuan yang menambah aktiva atau
mengurangi kewajiban

: lembaga yang mengawasi aktivitas keuangan syariah agar tetap
sesuai dengan prinsip syariah

: lembaga yang mempunyai kewenangan untuk mengeluarkan fatwa
atas jenis-jenis kegiatan, produk dan jasa keuangan syariah di
indonesia

: kesatuan usaha atau unit ekonomi yang menjalankan kegiatan
keuangan

: pemindahan hak guna suatu barang dengan pembayaran biaya sewa
tanpa diikuti pemindahan kepemilikan atas barang

: pemberian sumbangan harta dan sebagainya (selain zakat wajib)
untuk kebaikan

: buku yang dipakai untuk mencatat transaksi berdasarkan urutan
waktu

: penambahan saldo rekening kewajiban dan ekuitas
: laporan mengenai data keuangan yang berasal dari pembukuan

dalam satu periode akuntansi
: akad kerjasama antara bank dengan nasabah selaku pemilik dana

(shahibul maal) dan selaku pengelola dana (mudharib) yang
mempunyai keahlian atau ketrampilan untuk mengelola suatu usaha

Mudharib yang produktif dan halal
Mitra bisnis : pihak pengelola dana atau pihak kedua selain pihak pertama
Murabahah : seseorang atau pihak lain yang bekerja sama dengan sebuah jalinan
Musyarakah
pada sebuah bidang usaha yang dijalankan
Pajak : akad terkait perjanjian jual-beli antara bank dengan nasabah
: akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha
Qardh
tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
Shahibul maal dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung
Wadiah bersama sesuai dengan porsi kontribusi dana atau kesepakatan
: pungutan wajib, biasanya berupa uang yang harus dibayar oleh
penduduk sebagai sumbangan wajib kepada negara atau pemerintah
sehubungan dengan pendapatan, pemilikan, harga beli barang, dan
sebagainya
: akad pemberian pinjaman dari bank kepada nasabah yang
dipergunakan untuk kebutuhan mendesak tanpa mengharapkan
imbalan atau bunga
: pihak yang menginvestasikan dananya
: titipan nasabah yang harus dijaga dan dikembalikan setiap saat
nasabah yang bersangkutan menghendaki

Daftar Pustaka

Adnan, M. A. 2005. Akuntansi Syariah: Arah, Prospek dan Tantangannya. Universitas Islam
Indonesia (UII) Press.

Ahmad, Qorib. 1997. Ushul Fiqh2. Jakarta:PT Nimas Multima.

Badri, Yatim. 2001. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta:Rajawali Pers.

Harahap, Sofyan. 2004. Akuntansi Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Ismail. 2014. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Latifah, E. 2019. Peran Akuntan di Era Disruption. Al-Musthofa:Journal of Sharia Economics.

Muhammad. 2002. Pengantar Akuntansi Syariah. Jakarta:PT Salemba Emban Patria.

Syahatah, Husen. 2001. Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam. Jakarta:Akbar Media Eka Sarana.

Umam, K & Utomo, S. 2017. Perbankan Syariah: Dasar-Dasar dan Dinamika Perkembangannya
di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.

Permendikbud. (2013). Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Permendikbud, 1–220.

Warren, Reeve, J. M., Duchac, J. E., Suhardianto, N., Kalanjati, D., Jusuf, A., & Djakman, C. 2009.
Pengantar Akuntansi: Adaptasi Indonesia. Principles of Accounting-Indonesia Adaptation.

Wiyono, S. 2019. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: Erlangga

Profil Penulis

Nama : SUNAR

Alamat : Tunas Asri

Telepon : 082183154004

Tempat, tanggal lahir : Mulya Asri, 29 Mei 1993

Email : [email protected]

Perbankan Syariah di Abad 21

Perkembangan dunia begitu pesat dan dinamis. Anda harus
mempersiapkan diri untuk menghadapi tuntutan zaman dengan mengasah
soft skill dan hard skill. Anda adalah penerus bangsa, sehinggausaha dan
tindakan Anda saat ini akan menentukan masa depan Anda.

Perbankan syariah di Indonesia masih memiliki kendala yaitu
rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam memahami dan
mengembangkan produk perbankan syariah dan rendahnya ketertarikan
masyarakat Indonesia terhadap produk perbankan syariah. Perbankan
syariah di abad 21 harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat atas
perbankan dengan berbasis Information and Communication Technologies
(ICT) dan pemakaian big data.

Anda harus bersungguh-sungguh dalam menguasai dan
mempraktikkan materi perbankan syariah, sehingga Anda siap menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas dan berintelektual dengan inovasi,
problem solver, adaptif, dan logis terhadap perubahan. Selain itu, Anda
harus mengedepankan etika profesi dalam menjalankan prinsip perbankan
syariah. Belajarlah akuntansi perbankan syariah untuk menjadiinsan yang
berdikari untuk negeri!


Click to View FlipBook Version