96.
Kemudian kalian akan mendapat tiga pilihan
a. all files in one partition, dimana sistem operasi akan membentuk
dua partisi yaitu root( / ) dan swap
misba
b. separate /home partition, dimana sistem akan dibagi menjadi
partisi root( / ), swap dan home
misba
c. separate /home, /var, and /tmp partition dimana sistem akan
dibagi menjadi partisi root( / ), swap, home, var, dan tm
misba
96
97.
Untuk instalasi paket bisa pilih no atau memutus jaringan agar tidak
terlalu lama proses penginstalannya.
misba
14. Pada langkah ini pilih standart system dan web server
misba
15. Pilih Yes pada menu install Grub Boot Loade
misba
97
98.
98
16. Pilih /dev/sda untuk install boot loader
misba
17. Menunggu proses booting
18. Proses installation sudah selesai, dan untuk masuk ke root
masukkan user root dan password
2. Praktek perintah dasar linux
a. Su , root Untuk login
b. Cp, untuk copy file yang dibuat
c. mkdir, Untuk membuat direktori baru
d. ls, melihat isi dari direktori aktif
e. rmdir , untuk menghapus direktori
1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
misba
Analisa :
Gambar di atas menunjukkan hasil percobaan di Debian, masuk ke akun root
dengan nama pengguna yang kita buat saat instalasi dengan kata sandi default.
Setelah instalasi root berhasil dilakukan. Kami kemudian dapat melanjutkan
untuk membuat folder atau folder dan file yang diperlukan sesuai dengan
spesifikasi kami.
1.6 Tugas
a. Buatlah folder baru bernama nama_nim (2 digit terakhir)
b. Isikan folder yang sudah dibuat
c. Copy file yang sudah anda masukkan ke dalam folder
d. Kemudian hapus folder yang sudah anda buat dan buktikan dengan
menampilkan isi folder
100
Jawaban :
misba
1.7 Kesimpulan
Sistem operasi Debian sering digunakan sebagai server dalam jaringan
komputer. File terkompresi membutuhkan lebih sedikit ruang dan dapat
diunduh lebih cepat daripada file yang tidak dikompresi dan lebih baik
digunakan untuk cadangan besar. File Linux dapat dikompresi
menggunakan alat open source Gzip atau Zip, yang dikenali oleh sebagian
besar sistem operasi. Tar menempatkan isi direktori ke dalam file. Ini adalah
cara yang baik untuk membuat cadangan dan arsip.
1.8 Lampiran
Gambar 1.1 Proses Pelaksanaan Praktikum
101
LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Penyusun :
Fathoni Misbahul Anwar (210631100134)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
102
MODUL 6
DHCP DAN DNS SERVER DI LINUX
Nama/NIM : Fathoni Misbahul Anwar /210631100134
Hari/Tanggal : Senin, 2 November 2022 Hasil
Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi IP pada sistem operasi debian
2. Mahasiswa mampu membuat DHCP server pada jaringan komputer Lokal
3. Mahasiswa mampu memahami DNS Server
4. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi DNS server
1.2 Landasan Teori A.
Pengerian THCP/IP
TCP/IP ( Singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
yang diterjemahkan menjadi Protokol kendali transmisi/Protokol Internet,
yang merupakan gabungan dari protocol TCP dan IP sebagai sekelompok
protocol yang mengatur komunikasi data dalam proses tukar-menukar data
dari satu computer ke computer lain dalam jaringna internet yang akan
memastikan pengiriman data sampai ke alamat yang dituju. Protokol ini
tidaklah dapat berdiri sendiri karena memang protocol ini berupa kumpulan
protocol ( protocol suite). Protokol ini juga merupakan protocol yang paling
banyak digunkan saat ini, karena protocol ini mampu bekerja dan diterapkan
pada lintas perangkat lunak dalam berbagai system operasi istilah yang
diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack.
103
B. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Dynamic Host Configuration Protocol, digunakan untuk melayani request
Ip Address dari client. Client akan meminta Ip Address pada server,
kemudian server akan memberikan alokasi ip yang tersisa.
C. Pengertian DNS
DNS merupakan singkatan dari Domain Name System yang merupakan
sebuah sistim untuk menyimpan informasi tentang nama host atau nama
domain dalam sebuah basis data tersebar (distributed database) di dalam
jaringan komputer yang menggunakan TCP/IP.
D. Fungsi DNS
Fungsi DNS adalah untuk menerjemahkan sebuah nama domain ke bentuk
ip address. Perlu kita ketahui sebenarnya pengalamatan pada jaringan
komputer adalah menggunakan deretan angka biner yang biasa kita kenal
dengan ip address. Pastinya, untuk dapat mendapatkan hasil yang maksimal
dalam sebuah jaringan, kita membutuhkan networking hardware atau
perangkat keras jaringan yang juga dapat diandalkan.
Untuk memudahkan dalam mengingat sebuah nama host biasanya kita
membuat domain name sebagai contoh www.google.com nama tersebut di
buat untuk membantu memudahkan pengguna mengingat alamat tersebut
yang menggunakan alamat ip address 173.194.72.103.
Nah, ketika kita menggunakan internet dan membuka alamat tersebut,
biasanya kita hanya mengetikkan nama domain saja atau tidak
menggunakan ip address, di sinilah peran DNS yaitu menerjemahkan
domain www.google.com tersebut ke ip address 173.194.72.103 agar dapat
di identifikasi di dalam jaringan.
DNS memberikan manfaat bagi pengguna dari kelebihan yang di milikinya
seperti yang telah di singgung di atas, pengguna tidak perlu lagi mengingat
ip address tapi cukup dengan mengingat host name saja, berikutnya DNS
juga dapat konsisten karena sebuah IP address boleh berubah namun
hostname yang di gunakan tidak akan berubah.
E. Cara Kerja DNS
DNS melakukan tugas sebagai interpreter atau menerjemahkan nama
komputer ke bentuk biner ip address atau memetakan setiap nama komputer
104
ke dalam bentuk ip address. Komputer yang meminta request di sebut juga
dengan DNS client atau resolver sedangkan DSN penerjemah di kenal
dengan DNS Server.
Resolver atau client akan mengirimkan request ke server berupa queries,
kemudaian Name Server akan merespon dengan cara mengecek ke lokal
databasenya, dan bila mana queri tidak di temukan maka Name Server akan
menghubungi Name Server lainnya dengan mengirimkan queri sebelumnya,
jika request tidak berhasil di tangani maka Name Server akan mengirimkan
message failure kepada client.
Proses kerja di atas di sebut juga dengan forward lookup query dimana
permintaan client di proses dengan cara memetakan nama komputer (host)
ke bentuk IP address.
1.3 Alat dan Bahan
1) Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media penunjang
kegiatan, Dapat berupa beberapa alat berikut : Laptop dan Software Cisco
Packet Tracer.
2) Bahan
Modul 6
1.4 Langkah-langkah Percobaan
A. DHCP Server
1. Desain Jaringan
Diasumsikan topologi jaringan server client seperti berikut ini :
a. Tentukan nomer IP server
b. DHCP server pada praktikum ini menggunakan virtual box. Maka
aturlah network pada virtualbox dengan mode :
1) Bridge : untuk melakukan instal paket langsung melalui jaringan
kabel yang telah terhubung ke internet
105
2) Host Only Adapter: digunakan virtualbox(dhcp) server untuk
terhubung dengan client (berupa komputer kalian/sistem operasi
windows)
2. Setting Responsitory
Installasi software pada system operasi inux bisa dilakukan melalui
berbagai cara. Mulai lewat CD, DVD, Flashdisk, ataupun melalui media
jaringan seperti HTTP dan FTP.
3. Instalasi Software via DVD/CD
Cara ini kita gunakan jika server Debian tidak terkoneksi ke Internet,
alias hanya untuk jaringan Lokal.
Kelebihanya adalah installasi software lebih cepat dibanding installasi
melalui media jaringan.
Masukan CD/DVD Debian pada DVDROM. Dalam virtual box dapat
kalian lakukan:
Kemudian, Lakukan Perintah :
#apt-cdrom add
#apt-get update
4. Instalasi Menggunakan Jaringan Komputer
Untuk installasi software melalui media jaringan, dibutuhkan sebuah
server khusus yang bernama Repositori Server. Repositori Server
tersebut berisi file-file binary dari seluruh paket software sebuah distro
Linux. Dimana pada nantinya software tersebut dapat didownload, atau
bahkan diinstall langsung oleh client Linux melalui media jaringan.
Semua alamat repositori diletakan pada file sources.list berikut.
106
nano /etc/apt/sources.list
Update database repositori, agar dapat mengenali seluruh paket software
yang tersedia
# apt-get update # apt-get upgrade
5. Konfigurasi TCP/IP
A. Mengaktifkan Ethernet Card
Network Interface Card (NIC) atau Ethernet di linux diberi nama
eth0, eth1, eth2, dst. Dan untuk interface Local Loopback diberi
nama lo. Untuk mengetahui interface apa saja yang terpasang pada
server Debian, gunakan perintah ifconfig.
( lo ) atau interface Loopback. jangan pernah sekalikali untuk
menon-aktifkan interface
Loopback tersebut. Sebab interface tersebut digunakan oleh
aplikasi-aplikasi server
Debian agar dapat berjalan pada computer Localhost. Agar dapat
terkoneksi ke Jaringan Komputer, aktifkan terlebih dahulu Interface
Ethernet. Pastikan nama untuk Ethernet tersebut, default untuk
Ethernet pertama adalah eth0.
Gunakan perintah ifup untuk meng-aktifkan, dan sebaliknya
gunakan perintah ifdown.
#ifup eth0 atau #ifconfig eth0 up
B. Konfigurasi TCP/IP
1) Hidupkan Komputer Server anda yang sudah terinstall linux
Debian Kemudian login lah sebagai Root.
$ su root
Lalu masukkan kedalam folder etc/network dan edit file
interfaces
#nano /etc/network/network
107
2) Setelah masuk dalam file interfaces. Silahkan tambahkan/ubah
IP Address. Disinilah tempat kita mengatur IP dan
menambahkan IP Address yang berhubungan dengan
pengalamatn IP.
Sesuaikan nomor IP server dengan rencana kalian pada desain
jaringan kompter tersebut. Setelah selesai maka simpanlah
3) Kemudian jangan lupa restart paket setelah di konfigurasi
#etc/init.d/networking restart
Untuk cek keberhasilan pemberian IP, gunakan perntah ifconfig.
Jika IP tidak berubah lakukan kembali perintah restart tersebut.
4) untuk memeriksa keberhasilan IP server terhubung dengan client
maka pada komputer client kalian yaitu sistem operasi windows,
kalian lakukan pengaturan IP secara manual dengan IP yang
sudah ditentukan (jangan lupa pada virtualbox lkukan
pengaturan network pada mode Host-Only Adapter)
108
5) Setelah itu lakukan proses perintah ping baik dari server ke client
maupun sebaliknya. Jika tidak berhasil cek kembali konfigurasi
tersebut.
6. Konfigurasi DHCP Server
1) Pertama login dahulu sebagai superuser/root. Kemudian kita check
apakah paket tersedia dalam debian, dengan perintah :
#apt-cache search dhcpd
2) Lihat hasilnya dan carilah nama dari dhcp server
3) Setelah paket ada, kita lakukan instalasi caranya;
#apt-get install isc-dhcp-server
4) Kemudian masuk ke folder dhcp caranya;
109
# cd /etc/dhcp l
Kemudian ketikkan ls untuk melihat isi direktori. Kemudian masuk
pada direktori etc/dhcp
#cd etc/dhcp
Kemudian ketikkan ls untuk melihat isi direktori dan pastikan ada
file dhcpd.conf Sebelumnya kita backup file tersebut untuk
menghindari kehilangan atau kesalahan konfigurasi file
etc/dhcp#cp dhcpd.conf dhcpd.conf.backup
Kemudian ketikkan ls untuk melihat apakah file dhcpd.conf.backup
tersebut sudah di copy
5) Sekarang kita lakukan konfigurasi dhcp server dengan melakukan
edit pada file dhcpd.conf
etc/dhcp#nano dhcpd.conf
a) Sesuaikan dengan name server kalian
b) Sesuaikan IP dhcp server, range IP dhcp untuk client kalian
Diubah menjadi:
6) Setelah itu masuk ke folder default caranya :
#cd /etc/default atau # nano /etc/default/isc-dhcp-server
7) Lalu tambahkan seperti, file berikut
110
8) Lakukan restart
#/etc/init.d/isc-dhcp-server restart
9) Lakukan tes dhcp server dengan client. Dengan cara malakukan
pengaturan IP otomatis pada komputer client kemudian lakukan
perintah
ipconfig /release ipconfig /renew ipconfig
pada komputer client untuk melihat hasil dari IP yang didapat oleh
client
B. DNS Server
1. Pertama, kita harus menjalankan operasi linux pada debian 8 melalui
aplikasi virtualbox.Login di isi dengan root dan isi password sesuai
dengan yang sudah kamu buat.
2. Selanjutnya, masukan perintah nano /etc/network/interfaces untuk
memastikan IP yang muncul sudah sesuai dengan IP yang akan kita
gunakan untuk proses selanjutnya.Jika sudah tekan CTRL+O untuk
menyimpan dan tekan CTRL+X untuk keluar dari proses pengeditan
111
3. Setelah itu, ketikan perintah /etc/init.d/networking restart jika berhasil
akan muncul seperti gambar dibawah. Lulu ketikan ifconfig untuk
mengecek kunfigurasi sudah benar.
4. Lalu ketikan ifconfig untuk mengecek kunfigurasi sudah benar. Jika
benar akan muncul seperti gambar dibawah :
5. Jika langkah diatas sudah selesai ping IP Address, jika tampilan seperti
ini berarti IP sudah berjalan dengan lancar.
Tekan CTRL+Z untuk keluar.
6. Selanjutnya kita akan menginstall Bind9 dengan perintah apt-get install
bind9, tekan Y lalu Enter
7. Selanjutnya copy file /etc/bind/db.local menjadi /etc/bind/db.terserah
dengan perintah cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.terserah
8. Copy sekali lagi file /etc/bind/db.local menjadi /etc/bind/db.192 dengan
perintah cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.192
9. Selanjutnya ketikan perintah nano /etc/bind/named.conf.local. Ubah
menjadi :
112
10. Sesudah itu kita lanjut untuk mauskan perintah
nano
/etc/bind/named.conf.options. Ubah menjadi:
11. Kemudian ketikan perintah nano /etc/bind/db.nisya menjadi:
12. Setelah itu ketikan perintah nano /etc/bind/db.192 menjadi:
113
13. Tambahkan “nameserver” dengan perintah nano/etc/resolv.conf
menjadi:
14. Cek konfigurasi dengan perintah nslookup
15. Lakukan uji coba dengan ping dari computer client menggunakan nama
domain, sebelum melakukan uji coba kita harus mengatur IP Address
pada adapter VITRUAL HOST-ONLY NETWORK. Klik protocol
version 4 (TCP/IPv4) klik Properties isi IP address, subnetmask, dan
preferred DNS server
.
16. Setelah selesai mengatur IP, buka cmd dan coba PING, jika berhasil
akan Statusnya sudah terkoneksi:
1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
114
1.6 Tugas
1. Lakukan langkah konfigurasi DHCP Server dengan prangkat anda
2. Pada konfigurasi DHCP server, desain alamat IP sesuai dengan nim masing
masing
3. Lakukan konfigurasi DNS Server
4. pada konfigurasi DNS ubah name server menjadi Nama Anda.net dan ip
server 192.168.NIM.1
JAWABAN :
A. Setting DHCP Server sesuai NIM
1. Buka debian dan login sebagai super user atau root dan masukann
password :
misba_134
2. Lanjutkan dengan menkonfigurasi IP pada file nano dhcpd.conf <
enter. Gulir ke bawah file, dan dibagian “A slightly...”, hapus pagar
dari baris subnet sampai dengan akhir kurung kurawal. Masukkan
konfigurasi IP sebagai berikut :
115
Misba_134
3. Selanjutnya konfigurasi default dhcp dengan
syntaks
nano/etc/default/isc-dhcp-server > enter. Jika sudah masuk kedalam file,
hapus pagar dibagian “DHCPDv4...”, dan isikan enp0s3 pada bagian
syntaks “INTERFACESv4..”
Misba_134
4. Untuk menguji keberhasilannya, masuk pada pengaturan change
adapter setting pada laptop, dan lihat hasilnya seperi berikut
Misba_134
116
B. Setting DNS server sesuai nama
1. Instal bind9 dengan menggunakan syntaks apt-get install bind9
dnsutils –y
Misba_134
2. masuk ke file named.conf.local pada bind, dan isi syntax zone
dengan nama sahrul.net
Misba_134
3. Lanjut direktori bind, copy db.local, kemudian modifikasi filenya
dengan syntaks sahrul.net dan IP server sebelumnya :
Misba_134
117
4. Copy juga db.127 & modifikasi filenya dengan syntax berikut
(sahrul.net)
Misba_134
5. Setelah itu modifikasi file nano resolv.conf dengan syntax sahrul.net,
nameserver : 182.168.1.136 :
Misba_134
1.7 Kesimpulan
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) dapat merespon permintaan alamat IP
dari klien. Ketika klien meminta alamat IP dari server, server menyediakan alokasi IP
yang tersisa. Sedangkan DNS dapat menerjemahkan nama domain menjadi alamat IP
agar lebih mudah mengingat hostname.
1.8 Lampiran
118
119
LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Penyusun :
Fathoni Misbahul Anwar (210631100134)
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
120
Nama / NIM Modul 7 : Web Server
: Fathoni Misbahul Anwar / 210631100134
Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2022
Hasil Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui metode membangun Web Server pada system operasi Linux
2. Mengetahui cara instalasi Web Server pada system operasi Linux
3. Mengelola Web Server pada system Linux
1.2 Landasan / Dasar Teori
A. Web Server
Web server jika diartikan secara harafiah, berarti penyedia web atau
penyedia jaringan. Dari arti katanya saja sudah cukup dapat dipahami
kirakira apa tugas dan fungsi darisebuah web server. Pengertian dari web
server yang diminta disini, artinya tidak begitu jauh dari pengertian
kasarnya, karena tugas dari sebuah web server dalam keterkaitannya di
bidang jaringan komputer adalah sebagai perangkat lunak yang memberikan
layanan web. Web server menggunakan protocol yang disebut dengan
HTTP (HyperText Transfer Protocol). Jadi, secara teknisnya ketika
seseorang/client yang berada dalam jaringan menggunakan sebuah browser
maka web browser akan mengiriman permintaan HTTP atau HTTPS, lalu,
web server akan merespon dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk
halaman-halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Ada
banyak web server yang ada, akan tetapi yang paling banyak digunakan saat
ini adalah apache dan microsoft internet information service. Web server
jika diartikan secara harafiah, berarti penyedia web atau penyedia jaringan.
Dari arti katanya saja sudah cukup dapat dipahami kira-kira apa tugas dan
fungsi darisebuah web server. Pengertian dari web server yang diminta
disini, artinya tidak begitu jauh dari pengertian kasarnya, karena tugas dari
sebuah web server dalam keterkaitannya di bidang jaringan komputer adalah
sebagai perangkat lunak yang memberikan layanan web. Web server
121
menggunakan protocol yang disebut dengan HTTP (HyperText Transfer
Protocol). Jadi, secara teknisnya ketika seseorang/client yang berada dalam
jaringan menggunakan sebuah browser maka web browser akan
mengiriman permintaan HTTP atau HTTPS, lalu, web server akan merespon
dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web
yang umumnya berbentuk dokumen HTML. Ada banyak web server yang
ada, akan tetapi yang paling banyak digunakan saat ini adalah apache dan
microsoft internet information service. a. Structural Layer
b. Presentation Layer
c. Behavioural Layer
B. Jenis – Jenis Web Server
Banyak web server yang ada dan berkembang, baik yang bersifat Free
maupun berbayar. Beberapa diantaranya:
a. Apache Web Server – The HTTP Web Server
b. Apache Tomcat
c. Microsoft windows Server 2003 Internet Information Services (IIS)
d. Lighttpd
e. Jigsaw
f. Sun Java System Web Server
g. Xitami Web Server
h. Zeus Web Server
Namun web yang terkenal dan yang sering digunakan adalah Apache dan
Microsoft Internet Information Service (IIS). Apache merupakan web server
yang bersifat open source, apache ini dapat digunakan di bayak platform,
antara lain platform dalam lingkungan Linux dan juga pada Windows.
Sedangkan microsoft internet information service (IIS) hanya dapat
beroperasi pada sistem operasi windows saja.
1.3 Alat dan Bahan
1. Hardware : Laptop / PC
2. Software : VirtualBox, Linux Debian 9, Web Browser
3. Bahan : Modul 7 Web Server 1.4 Langkah-langkah Percobaan
122
Konfigurasi Web Server
1. Install paket Web Server
2. Masuk ke direktori #cd /etc/apache2/sites-available/
3. Copy Website default menjadi website yang kita buat
4. edit file risky.conf
5. disable website default
6. enable website yang telah kita buat
7. pindah ke direktori /var/www
8. buat folder website yang telah kita buat
123
9. pindah ke folder risky
10. buat file .html
11. restart service apache2
124
1.5 Hasil dan Analisa
Analisa :
Pada gambar tersebut kita melakukan praktikum Web Server yang dimana pada
paket instalasi ini bertujuan untuk menampilkan halaman landing page yang akan
diakses dari web browser dari client. Jadi konfigurasinya pada layanan web server
akan melakukan pengkonfigurasian untuk layanan web server. Pada tampilan
tersebut bisa diakses dengan nama domain risky.net atau juga bisa menggunakan
alamat IP address 192.168.119.1
1.6 Tugas
1. Buatlah Web Server yang mengandung Nama dan 2 terakhir nim kalian!
2. Buatlah tampilan pada web browser semenarik mungkin!
Jawaban
1. Konfigurasi Web Server
a. Masuk direktori cd /etc/apache2/sites-available/
125
b. Copy Website default menjadi website yang kita buat lalu edit
risky.conf
c. Enable konfigurasi website yang telah kita buat
d. Lalu pindah direktori, lalu buat folder didalamnya
e. Buat file index.html, lalu edit tampilan semenarik mungkin
f. Service layanan Web Server
2. Tampilan Web Semenarik
126
1.7 Kesimpulan
Web Server adalah sebuah software (perangkat lunak) yang memberikan
layanan berupa data. Berfungsi untuk menerima permintaan HTTP atau HTTPS
dari klien atau kita kenal dengan web browser (Chrome, Firefox). Selanjutnya ia
akan mengirimkan respon atas permintaan tersebut kepada client dalam bentuk
halaman web.
Protokol HTTP dan HTTPS digunakan web server untuk dapat berkomunikasi
dengan klien. Dengan protokol HTTP dan HTTPS, komunikasi antar server dengan
klien dapat saling terhubung serta dapat dimengerti dengan mudah.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa teknologi yang satu ini berfungsi
menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien atau kita kenal dengan web
browser (Chrome, Firefox). Ia juga akan mengirimkan respon atas permintaan
kepada client dalam bentuk halaman web yang umumnya HTML.
127
1.8 Lampiran
Gambar 1.1 Bukti Kehadiran Praktikum
Gambar 1.2 Bukti Melaksanakan Praktikum
128
LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
Penyusun:
Fathoni Misbahul Anwar ( 210631100134 )
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN
FAKULATS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
129
MODUL 8
SAMBA DAN FILE TRANSFER PROTOCOL
Nama/ NIM : Fathoni Misbahul Anwar/ 210631100134
Hari/ Tanggal : 23 November 2022 Hasil
Praktikum :
1.1 Tujuan
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui metode membangun Samba dan FTP pada system operasi Linux
2. Mengetahui cara instalasi Samba dan FTP pada system operasi Linux
3. Mengelola FTP pada system Linux
1.2 Landasan Teori
A. Samba
Microsoft mengimplementasikan konsep jaringan client/server dengan
menggunakan SMB (Server Message Block). Ada 2 bentuk jaringan pada
windows.
1. Workgroup
Kumpulan computer SMB yang berhubungan dengan peer to peer,
artinya setiap computer pada peer to peer dapat memberikan ijin akses
kepada computer lain untuk memakai resource yang ada pada computer
tersebut. Missal, disk, printer.
2. Domain
Kumpulan computer SMB yang berhubungan secara client/server. Satu
server dari domain berperan sebagai controlling(disebut sebagai
domain controller), yang mengatur pengelolaaan resource dan proses
autentifikasi (memberikan atau menolak ijin akses terhadap resource
disk, printer dll). Domain controller menggunakan SAM(Security
130
Account Manager) untuk menyimpan username dan password, ini
dilakukan secara terpusat. Samba merupakan aplikasi UNIX yang
memanfaatkan protocol SMB. Karena menggunakan protocol yang
sama yaitu SMB, maka dengan samba memungkinkan mesin linux
dapat berkomunikasi dengan mesin windows.
Samba dapat digunakan untuk :
a. Menghubungkan setiap mesin unix (termasuk linux) dengan mesin
DOS.
b. Menempatkan mesin unix sebagai Primary Domain Controller
sebagaimana yang dilakukan Windows NT/2000 server.
c. Berbagi (share) file dan printer pada semua computer yang
terhubung ke jaringan.
d. Membantu pengguna browsing di network neighborhood
e. Memberikan otentifikasi pada tiap client yang login ke dalam suatu
domain pada suatu jaringan.
• Smbd
Daemon yang memberikan layanan berbagi file dan printer
dalam sebuah jaringan yang menggunakan protocol smb. Smbd
uga memberikan otentikasi dan otorisasi bagi clientnya
• Nmbd
.Daemon yang memanfaatkan Windows Internet Name
Space(WINS), dan membantu client unutk browsing di network
neighborhood.
Selain 2 daemon utama di atas, aplikasi samba juga mempunyai
bebrapa program pendukung yaitu :
• Smbclient
Client dengan tampilan mirip ftp untuk mengakses SMB
resource share (mengakses share files).
• Smbtr
Program yang membackup data yang dishare. Mirip tar di linux.
• Nmblookup
131
Program yang membantu mencari nama(names lookup) dengan
memanfaatkan NetBios over TCP/IP. Nmblookup dapat
digunakan untuk meresolve dari nama computer ke nomor ip
dan sebaliknya.
• Nmbpasswd
Program yang memungkinkan administrator mengatur
password yang terenkripsi yang dipergunakan oleh samba
server
• Smbstatus
Program yang memonitor status terakhir dari share resource
yang diberikan oleh server samba.
• Testpam
Program kecil untuk melakukan proses debug (memeriksa
parameter) terhadap file konfigurasi samba(smb.conf).
• Swat
Samba Web Administration Tool, program bantu yang
memberikan interface model web untuk mengadministrasi
samba. Swat mempermudah mengedit smb.conf mengatur
resource share, melihat status samba terakhir, dengan dukungan
file help yang sangat bermanfaat.
B. File Transfer Protocol (FTP)
FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol aplikasi yang
mengijinkan mesin lokal dan remote client dan mesin server melakukan
transfer file menggunakan TCP yang memiliki mekanisme transport yang
handal. FTP mengkopi file lengkap dari satu mesin ke mesin lainnya (server
ke client atau client ke server). FTP akan menggunakan account/password
untuk login ke server atau menggunakan anonymous FTP jika diijinkan
oleh server.
FTP juga dapat melakukan :
132
• Akses secara interaktif
• Tipe data yang khusus (ASCII, EBCIDIC, binary, dan logical byte
size)
• Tipe file yang khusus (unstructured mode, record dan page)
• Mode transmisi (stream, block mode dan compressed mode)
• Kontrol format (nonprint, telnet format control dan Fortran carriage
control)
Tipe Operasi FTP :
• Connect ke sebuah remote host.
• Select sebuah directory.
• List file tersedia untuk transfer.
• Mendefinisikan Transfer Mode.
• Copy file ke / dari remote host.
• Disconnect dari remote host.
Protokol FTP :
• FTP menggunakan TCP dan IP sebagai mekasnisme transport.
• FTP tidak mempunyai format pesan (message).
• Berdasarkan client commands, server replies dan TCP untuk transport
data.
• Menggunakan two logical communication paths, satu untuk kontrol
(port 21) dan yang lain untuk pass data (port 20).
• Data/file yang akan ditransfer harus dispesifikasikan kedalam istilah
dari representation, structure, format control dan transmission mode.
133
Model FTP
1. Control Connection
• Menggunakan port 21 pada FTP Server dan secara lokal diasign
port pada FTP client.
• Koneksi terbentuk ketika client menetapkan suatu koneksi ke
server.
• Koneksi ini digunakan untuk FTP command dan mereplay untuk
mengontrol transfer data.
2. Data Transfer Connection
• Menggunakan port 21 pada FTP Server dan secara lokal di asign
port pada FTP client.
• Koneksi terbentuk jika ada permintaan dari masing-masing file
transfer dan berakhir saat masing-masing file telah ditransfer.
Management Connection
Ada 3 jenis pemakain data connection yaitu :
1. Mengirim sebuah file dari client ke server.
2. Mengirim sebuah file dari server ke client.
3. Mengirim daftar file atau direktori dari server ke client
Control connection akan tetap sepanjang durasi client dan server
terkoneksi. Sedangkan data connection akan dibentuk dan dibebaskan jika
jika diperlukan.
Prosedur normal adalah sebagai berikut :
1. Pembentukan data connection adalah dibawah kendali client karena
client yang mengirimkan peintah yang memerlukan data connection
134
seperti mengambil file (get file), menaruh file (put file) atau melihat
daftar direktori (list a directory).
2. Client memilih sebuah nomor port di host client sebagai ujung dari data
connection pada sisi client. Client secara pasif membuka port ini.
3. Client mengirim nomor port ini ke server melalui control connection
menggunakan perintah PORT.
4. Server menerima nomor port pada control connection dan meminta
active open pada port ini di host client. Dan server selalu menggunakan
port 20 sebagai ujung dari data connection di sisi server.
1. FTP Aktif
Pada FTP mode aktif, client membangun koneksi dari port random N
dimana N lebih besar dari 1024 dengan FTP server pada port 21.
Selanjutnya, client membuka port N+1 (listen) dan mengirim FTP
command PORT N+1 ke server FTP. FTP server akan membangun koneksi
ke client melalui port yang telah ditentukan oleh client untuk data dan pada
sisi server menggunakan port 20.
Untuk server yang berada dibelakang firewall, agar server dapat mensuport
mode aktif port berikut harus dibuka :
1) Port server FTP 21 dari port mana saja (Client memulai koneksi).
2) Port server FTP 21 ke ports > 1024 (Server merespon ke port control
pada sisi client).
3) Port server FTP 20 ke ports > 1024 (Server memulai koneksi data ke
data port pada sisi client).
4) Port server FTP 20 dari ports > 1024 (Client mengirimkan ACK ke port
data server).
Mode FTP aktif ini dapat digambarkan sebagai berikut :
135
1. Pada langkah 1, Client mengirimkan perintah PORT 1027 melalui port
command pada sisi client (port 1026).
2. Server kemudian mengirimkan ACK melalui port 21 pada sisi server ke
client pada langkah ke 2.
3. Pada langkah ke 3, server mengajukan koneksi pada data port (port 20)
pada sisiserver dengan data port pada sisi client yang telah ditentukan
sebelumnya.
4. Akhirnya client mengirimkan kembali ACK ke server seperti yang
diperlihatkan pada langkah ke 4.
Masalah utama dengan mode aktif ini terletak pada sisi client. Karena client
tidak pernah secara actual membuat koneksi ke port data pada server, client
hanya memberitahukan ke server port mana yang sedang listen dan server
akan membuat koneksi ke port yang sudah ditentukan pada sisi client. Pada
client yangberada di belakang firewall ini terlihat bahwa sistem yang ada
di luar yang akan menginisialisasikan koneksi dengan client di dalam dan
umumnya hal seperti ini akan diblok oleh firewall.
136
2. FTP Pasif
Perbedaan dalam memulai koneksi antara server dengan client
menghasilkan metode koneksi FTP pula. Metode berikutnya dikenal
sebagai mode pasif atau PASV, setelah client menggunakan perintah ini
untuk memberitahukan ke server bahwa koneksi yang akan dibuat adalah
mode pasif.
Pada mode FTP pasif kedua koneksi ke server diawali oleh client, ini untuk
mengatasi masalah pemblokiran yang dilakukan oleh firewall pada
incoming data port ke client dari server.Disaat dibuka koneksi FTP, client
membuka dua port lokal yang acak yaitu N > 1024 dan N+1. Port pertama
digunakan untuk menghubungi server pada port 21 (untuk control
connection) dan kemudian memberitahukan dengan perintah PASV untuk
memberitahukan bahwa client menggunakan mode pasif. Hasilnya adalah
server membukan port acak P > 1024 dan mengirim perintah PORT P ke
client. Client kemudian membangun koneksi dari port N+1 ke port P pada
sisi server untuk mentransfer data.
Dari sisi server yang berada dibelakang firewall, agar dapat mensupport
mode FTP pasif ini maka perlu membuka port sebagai berikut : 1. Port
server FTP 21 dari port mana saja (Client memulai koneksi).
2. Port server FTP 21 ke ports > 1024 (Server merespon untuk port control
pada sisi client).
3. Port server FTP > 1024 dari mana saja (Client memulai koneksi data ke
port random yang ditentukan oleh server).
4. Port server FTP > 1024 ke remote port > 1024 (Server mengirimkan
ACK (dan data) ke port data pada sisi client).
Apabila digambarkan, koneksi mode FTP pasif akan terlihat seperti gambar
dibawah ini.
137
1. Pada langkah pertama, client menghubungi server pada port command
dan mengirimkan perintah PASV.
2. Kemudian server membalas pada langkah ke 2 dengan perintah PORT
2024, untuk memberitahukan ke client port mana yang dibuka untuk
koneksi data.
3. Langkah ke 3, client membuat data koneksi ke port yang telah
ditentukan server.
4. Akhirnya server kembali mengirimkan ACK ke port data pada sisi
client pada langkah ke 4.
Dengan menggunakan mode FTP pasif banyak masalah yang dapat
diselesaikan dari sisi client, tetapi akan menimbulkan masalah pada sisi
server. Jadi diperlukan untuk membuka port besar diatas 1024 pada sisi
server. Beberapa aplikasi FTP server seperti WU-FTP dapat ditentukan
rentang port yang dapat digunakan.
Masalah ke dua yang timbul adalah ada aplikasi client yang tidak mensuport
mode pasif. Sebagai contoh aplikasi FTP command line yang disediakan
oleh Solaris tidak mensuport mode pasif, dan juga ncftp aplikasi yang
disediakan oleh pihak ketiga.
Dengan semakin populernya pengggunaa WWW, banyak orang lebih
cenderung menggunakan web browser sebagai FTP client. Kebanyakan
browser hanya mensuport mode pasif ketika mengakses URL ftp://. Ini
138
tentunya dapat berdampak positif atau negatif tergantung konfigurasi server
dan firewall.
Proses FTP
• Server menetapkan passive open ke port 21 dan menunggu koneksi
dari client.
• Client melakukan active open pada server port 21 untuk menetapkan
control connection.
• Client mem-pass port data connection-nya ke server selama client ktif
membuka server.
• Client mem-pass account name dan password dari user ke server.
• Client mengirim perintah untuk mengindikasikan, Nama file name ,
Tipe data, Tipe file/format control, Mode transmisi , Arah dari
transmisi ( ke/dari client).
• Setelah client/server mengubah server issues sebuah active open ke
client port data connection pada client. Server berkhir dengan selalu
menggunakan port 20 untuk data connection.
1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
1) Alat Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media penunjang
kegiatan, Dapat berupa beberapa alat berikut : Laptop, Software Virtual
Box, Software ISO Debian
2) Bahan
139
a) Modul 8
1.4 Langkah-langkah Percobaan
LANGKAH – LANGKAH KONFIGURASI FTP DI DEBIAN
Sebelum menginstall ftp di debian server harus terhubung ke internet atau sudah
memiliki cd/dvd debian agar saat instalasi proFTPd berhasil. Disini sebagai
contoh konfigurasi kali ini menggunakan virtualbox.
1. Buka debian anda dan login, ketik perintah su agar menjadi user root.
2. Setelah itu konfigurasi IP address pada interfaces, ketik perintah dibawah
ini dan IP address sesuaikan dengan keinginan contoh gambar dibawah :
nano /etc/network/interfaces.
3. Simpan dan restart dengan menjalankan perintah:
/etc/init.d/networking restart
4. Selanjutnya install proFTPd, jika muncul proFTPd configuration pilih
standalone, berikut perintahnya: apt-get install proftpd
140
5. Setelah instalasi berhasil, selanjutnya buka direktori proftpd untuk
melakukan konfigurasi, jalankan perintah dibawah ini: nano
/etc/proftpd/proftpd.conf
6. Setelah itu tambahkan beberapa script di bagian paling bawah.
<Anonymous /home/nina>
User nina
</Anonymous>
a. <Anonymous /home/nina> = Adalah direktori penyimanan data yang
nanti akan diakses pada ftp.
b. User nina = adalah nama user yang akan mengakses ftp tersebut.
c. </Anonymous> penutupan dari script
7. Simpan konfigurasi diatas lalu restart proFTPd:
/etc/init.d/proftpd restart
8. Buat folder dalam /home/debian, debian adalah nama username dari debian
saya jika anda menggunakan username nama anda sendiri ubahlah script
diatas dan sesuaikan. Berikut cara buat folder di direktori:
cd /home/nina mkdir
110
9. Buat user yang sudah didaftarkan tadi, ketik perintah: adduser nina
10. Restart proFTPd :
/etc/init.d/proftpd restart
Akses FTP di Client
Langkah terakhir adalah setting client dengan jaringan yang sama seperti di
interfaces, lalu buka browser lalu jalankan pada tab url ftp://192.168.100.2 ini
141
adalah contoh ip saya, ganti ip sesuai ip address yang anda konfigurasi. Jika ftp
sudah terbuka, ftp akan meminta username dan password masukan user yang
sudah didaftarkan pada form tersebut.
CARA KONFIGURASI SAMBA SERVER DEBIAN
Sebelum memulai konfigurasi samba server kalian buka terminal di sistem
debian nya.
STEP 1
Install samba dengan perintah apt-get install samba
STEP 2
Kemudian buat folder untuk di share dengan perintah mkdir /home/folder
STEP 3
Setelah membuat folder yang tadi di buat kalian berikan hak akses dengan
perintah chmod 755 /home/folder
STEP 4
Kemudian edit file smb.conf dengan mengunakan perintah nano
142
/etc/samba/smb.conf
STEP 5
Pada baris ke 25 tambahkan kalimat unix charset = UTF-8 dan baris 30
tambahkan kata kalimat workgroup = WORKGROUP
STEP 6
Pada baris ke 48 interfaces = 127.0.0.0/8 192.168.10.1 eth0
STEP 7
Langkah selanjutnya edit di baris 55 bind interfaces only = yes STEP
8
Kemudian tambahkan pada baris line ke 60 map to guest = bad user
STEP 9
Pada line terakir tambahkan seperti gambar yang saya screenshoot di atas ini
karena panjang saya males nulisnya.
143
STEP 10
Setelah itu restart samba dengan perintah service smbd restart STEP
11
Kemudian kamu cek pada client dengan memasukan alamat ip yang kita setting
tadi yaitu 192.168.110.1 dengan cara menekan win+r di keyboard.
144
1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
Analisa :
Pada gambar diatas merupakan sebuah Langkah – Langkah dari
penginstalan dan pengkonfigurasian FTP (File Transfer Protocol) dan
Samba Server yang digunakan untuk transfer yang mengizinkan untuk read
dan write dari server (Debian linux) dan saling terhubung ke client (OS
Windows) yang akan melakukan transmisi pengiriman data melalui browser
maupun software tambahan
1.6 Tugas
1. Lakukan instalasi samba dan FTP !
2. Buatlah konfigurasi samba dan FTP menggunaka nama dan nim !
JAWABAN
1.7 Kesimpulan
FTP (File Transfer Protocol) adalah sebuah protokol aplikasi yang mengijinkan
mesin lokal dan remote client dan mesin server melakukan transfer file
145