EDISI PASKAH 2023|UNTUK KALANGAN SENDIRI MENGASIHI - P E D U LI - BERSAKSI K E S E J A H T E R A A N B E R S A M A ARDAS KAJ 2023
Pelindung : Dewan Paroki St. Gabriel Pulo Gebang Penasihat : Romo Michael Wisnu Agung Pribadi, Pr. Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr. Koordinator dan Redaksi : Ignatius de’Loyola Adhi Nugroho (Ino) Redaktur Pelaksana dan Editor : Denny Kus Indarto, Heribertus Didit, Yunita Wardhani (Cika) Artistik dan Layout : Teguh Kristanto, Juan Constantine, Jenar Maheswari, Lintaka Tim Redaksi : Dolly Silviana, Triesly Wigati, Stefani Kontributor : dr. Stella, Panitia Paskah 2023, Frater Ar, Yoyo Cahyadi, Dice Tim Fotografi : Reiner Tasno, Om Bon, Nathan, Gege, Rudy Rudolf, Alang, Giacinta, Yohanes, Dokumentasi Panitia Paskah 2023 Publikasi : Detty, Dina, Wisnu Iklan dan Sponsor : Panitia Paskah 2023 Bagi Umat Paroki Pulo Gebang yang ingin mengirimkan artikel atau tulisan mengenai kegiatan di seksi, kategorial, wilayah/lingkungan silahkan menghubungi Seksi Komsos atau melalui E-mail: [email protected] Surat Redaksi TIM REDAKSI Mata lensa tim Diaga berhasil mengabadikan setiap momen di masa Prapaskah dan Paskah ini dengan banyak kisah dibaliknya. Ada kisah perjuangan Panitia Paskah, ada kisah puluhan malam latihan dan koordinasi petugas, kisah berbagi peduli Paskah pada sesama dan kisah lainnya yang menjadikan Paskah memiliki arti pelayanan secara komplit. Diaga yang biasanya menggambarkan kondisi kemeriahan situasi Perayaan Paskah, kali ini para penulis juga menulis lebih dalam tentang homili yang dibawakan setiap Romo pada setiap Misa dan Ibadat khususnya pada Trihari Suci. Termasuk juga membuat rekam jejak tentang kegiatan nyata dalam mewujudkan kesejahteraan bersama. Jika kata Kesejahteraan Bersama terasa masih jauh, maka redaksi mencoba mengajukan kata berbagi, kata yang jika dilakukan secara bersama dan terus menerus akhirnya bisa mencapai kata kesejahteraan. Maka tepatlah jika Diaga melaporkan Bidang Pewartaan yang telah melakukan survei bersama Seksi Litbang untuk mencatat apa yang menjadi kebutuhan umat dalam pengkayaan akan Firman Tuhan dan Sakramen Inisiasi. Harapannya survei ini bisa memberikan sumbangan terhadap perkembangan kesejahteraan rohani umat. Diaga juga menghadirkan tindakan nyata berbagi melalui Posyandu untuk balita dari keluarga KLMTD yang digagas tim khusus Paroki Pulo Gebang dan memberikan sembako kepada saudara KLMTD untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri yang dinahkodai PSE. Semoga Diaga bisa terus memperoleh kesempatan untuk meliput setiap kebaikan - kebaikan yang diciptakan secara kreatif oleh umat Paroki Pulo Gebang. Selamat merealisasikan setiap imajinasi kebaikan dengan semangat Paskah. Redaksi Diaga
DAFTAR ISI LIPUTAN UTAMA sekapur sirih renungan paskah Panitia Paskah 2023 Diperbaharui Setelah Paskah Catatan Sakramen Tobat Prapaskah 2023 Ibadat Jumat Agung (Mengenang Sengsara Yesus) Anak Domba Paskah Sudah Tersembelih demi Manusia Jam-Jam Kegelapan 7 11 13 21 22 26 liputan umum inspirasi aneka Kesejahteraan Bersama Kemenangan Bersama Paduan Suara dan Tim Drama Visual Baru Dibentuk Sudah Berani Tampil pada Ibadat Jalan Salib Lomba Pinata dan Keranjang Paskah Politik Cuci Tangan Pilatus Hasil Survei Bidang Pewartaan Membangun Kebiasaan Keuangan Serba-Serbi Donor Darah Seminar Mata Benarkah Posyandu Paroki Pulo Gebang didukung Dana CYTW? Memelihara Toleransi Aku Kudu Piye? Behind The Scene Panitia Paskah 2023 Kehadiran Tuhan Dilihat dari Tiga Hal: Energi, Cahaya dan Frekuensi. Sumber foto dan ilustrasi : Dokumentasi GPC | www.freepik.com | Canva Premium Asset 18 Ketika Kerinduan Harus dipulihkan Misa Anak Minggu Paskah 29 30 34 38 42 45 52 56 60 64 65 68 72 76
SEKAPUR SIRIH | 7 Arah Dasar Keuskupan Agung Jakarta 2023 adalah Kesejahteraan Bersama. Dengan Arah Dasar ini diharapkan dapat menjadi inspirasi perjalanan iman umat di Keuskupan Agung Jakarta selama tahun 2023 untuk mempunyai semangat “Mengasihi, Peduli dan Bersaksi” dalam mencapai Kesejahteraan Bersama. Sementara itu Paus Fransiskus memanggil kita untuk ber-Sinode, artinya kita dipanggil untuk “Berjalan Bersama”. Paus Fransiskus hendak mengajak kita untuk mendengarkan dan merefleksikan bagaimana Gereja “berjalan bersama” dengan mereka yang menderita dalam situasi saat ini. Menanggapi hal tersebut, Dewan Paroki Pulo Gebang memandang perlu untuk melaksanakan Aksi Puasa Pembangunan (APP) pada Paskah tahun 2023 dengan sebaik-baiknya dan terstruktur demi pelayanan kepada umat dan sesama. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Paroki/ Pengurus Gereja dan Dana Papa Paroki Pulo Gebang – Gereja Katolik Santo Gabriel, Jakarta Timur, dibentuklah Panitia Paskah 2023 yang terdiri dari Wilayah 6 dan 7 yang mencakup 6 lingkungan, yaitu Sta. Caecilia, St. Paulus, St.Thomas, St. Yohanes, St. Ricardus dan St. Yoakim. Tujuan pembentukan Panitia Paskah 2023 adalah sebagai berikut: • Mempersiapkan pelaksanaan perayaan Prapaskah dan Paskah di Gereja Santo Gabriel Paroki Pulo Gebang agar berjalan lancar. • Membantu umat agar dapat mengikuti misa dan ibadat dalam suasana yang kondusif. • Melakukan kegiatan pembagian bingkisan Paskah untuk anak-anak dan lansia. • Melakukan kegiatan kebersamaan seperti Lomba Pinata Paskah, Lomba Keluarga Membuat Keranjang Paskah dan Seminar Mata yang dilanjutkan dengan Pemeriksaan Mata Gratis. Puji Tuhan seluruh rangkaian kegiatan Paskah dapat berjalan dengan baik dan lancar. Kami mengucapkan terima kasih kepada Romo Paroki, Dewan Paroki dan Frater atas kepercayaannya kepada Wilayah 6 dan 7 untuk menjadi Panitia Paskah 2023. Kepada seluruh umat Paroki Pulo Gebang Gereja Santo Gabriel, para donatur, seksi dan kategorial terkait yang telah mendukung baik materi maupun moril. Juga para romo tamu yang telah melayani penerimaan Sakramen Tobat. Kami juga bersyukur atas antusias umat yang hadir untuk mengikuti rangkaian kegiatan Prapaskah dan Paskah. Terima kasih khususnya pada seluruh Pelayan Liturgi, Petugas Keamanan, RT/RW, Ormas dan perangkat masyarakat terkait. Kepada para peserta lomba, peserta seminar, dan nara sumber seminar, terima kasih dan proficiat. Semoga kebangkitan Kristus membawa semangat baru bagi kita sekalian, untuk semakin setia dalam iman, doa dan pelayanan di keluarga, gereja dan masyarakat. Tuhan Yesus Memberkati. Panitia Paskah 2023
Kristus bangkit Kristus mulia, mari kita wartakan Yang jahat dikalahkan-Nya, mari kita wartakan Maut dihancurkan-Nya, Kristus pemenang jaya. Penggalan lirik dari lagu Kristus Bangkit (PS. 542) dapat dimaknai sebagai ungkapan kemenangan kristiani. Tentu saja masa Paskah menjadi masa kemenangan bagi umat kristiani karena kita sudah melewati masa-masa pengenangan penderitaan Yesus hingga akhirnya kita boleh merayakan dan mengenangkan kebangkitan-Nya setelah kita melewati rangkaian kisah sengsara dan wafat Yesus. Rangkaian Pekan Suci dari Minggu Palma hingga Minggu Paskah bukan sekedar seremoni. Akan tetapi kita diajak untuk memaknai peristiwa kebangkitan Yesus yang diyakini sebagai peristiwa kemenangan bagi umat kristiani. Apakah kita juga merasakan suatu kemenangan di dalamnya? Apakah ada nilai pertobatan yang dapat mengubah diri kita supaya menjadi manusia yang baru? Apakah pengorbanan Yesus mampu menggerakkan kita untuk mau berkorban bagi orang lain juga? Ketiga pertanyaan tersebut adalah penuntun supaya kita benar-benar merasakan bahwa Paskah merupakan perayaan iman bagi kita umat manusia. Bukan sekedar saling mengucapkan Paskah baik bersalaman, posting foto dan video mengucapkan Selamat Paskah atau Happy Easter lewat story Instagram, WhatsApp, Facebook dan media sosial lainnya; tetapi kita tidak memaknai makna Paskah sedikitpun. Sikap mau merenungkan relasi kita dengan Tuhan melalui pesta Paskah ini dapat memampukan kita menjadi manusia yang dewasa dalam iman dengan semangat mengikuti Perayaan Ekaristi, rajin berdoa, bersikap rendah hati dan mau berkorban bagi sesama. Maka marilah kita tunjukkan pertobatan apa yang dapat memperbaharui diri kita setelah merayakan pesta Paskah ini sebagai pesta kemenangan iman. Selamat Paskah… Fr. Ar Diperbaharui Setelah Paskah RENUNGAN PASKAH | 11
12 | LIPUTAN UTAMA
Sakramen Tobat (Rekonsiliasi) adalah sakramen penyembuhan rohani dari dosa. Akibat dosa, manusia kehilangan rahmat Allah yang pernah diterima dalam Sakramen Baptis. Jika seseorang bertobat maka ia pun berdamai kembali dengan Allah, gereja dan sesama. Menjelang Paskah, Paroki Pulo Gebang membuka pelayanan Sakramen Tobat selama 4 hari yaitu Senin s/d Kamis tanggal 27-30 Maret 2023. Sakramen Tobat dilaksanakan secara tatap muka di Gereja Santo Gabriel, dimulai pukul 18:00-20:30. Setiap hari, Sakramen Tobat dilayani oleh 4 pastor yakni 2 pastor paroki, yaitu Romo Michael Wisnu Agung Pribadi, Pr dan Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr serta dibantu 2 pastor tamu. Tercatat dalam 4 hari, umat yang hadir menerima Sakramen Tobat sebanyak 620 umat, kurang lebih dengan rincian sebagai berikut: • Senin, 27 Maret sejumlah 86 umat • Selasa, 28 Maret sejumlah 138 umat • Rabu, 29 Maret sejumlah 236 umat • Kamis, 30 Maret sejumlah 160 umat Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan saat Natal (Desember 2022) yaitu sebanyak 534 umat. Tetapi bila dibandingkan dengan Paskah 2022, jumlah tersebut sedikit berimbang yaitu 616 umat. Jika ditilik dari jumlah umat Paroki Pulo Gebang yang berjumlah hampir 8.000 jiwa, rasanya jumlah tersebut diatas perlu menjadi catatan bersama, bahwa keikutsertaan umat dalam Sakramen Tobat ini masih tergolong rendah. Walaupun tidak dipungkiri kemungkinan ada umat yang menerima Sakramen Tobat di luar paroki. Semoga kesadaran umat akan pentingnya Sakramen Tobat semakin meningkat di perayaan berikutnya. Denykuz LIPUTAN UTAMA | 13 Catatan Sakramen Tobat Prapaskah 2023 Dari 8.000-an jiwa umat hanya 600-an yang menerima Sakramen Tobat. Kemanakah yang lainnya?
14 | LIPUTAN UTAMA Minggu Palma
LIPUTAN UTAMA | 15
18 | LIPUTAN UTAMA Ketika Kerinduan Harus dipulihkan
LIPUTAN UTAMA | 19 Misa Hari Raya Kamis Putih di Paroki Pulo Gebang diadakan dua kali, pukul 17.00 dan pukul 20.00. Ada dua upacara yang sangat penting dalam perayaan Kamis Putih yaitu Pembasuhan Kaki dan Ekaristi. Dalam pembasuhan kaki, umat mengenangkan Yesus yang membasuh para murid-Nya. Yesus ingin mempersiapkan para murid untuk memiliki hati yang bersih. Maka Yesus bertindak membasuh kaki rasul-Nya, sehingga murid-murid bisa turut dalam Ekaristi dengan hati yang bersih, tanpa pamrih, tanpa pertentangan dan jauh dari kesombongan. Rm. Michael Wisnu Agung Pribadi, Pr. yang biasa disapa Romi mengilustrasikan kenangan pembasuhan kaki Yesus seperti kita mengenang orang-orang yang kita cintai yang mungkin sedang berada jauh dari kita, dan barang-barang atau foto dari seseorang yang kita kasihi tersebut bisa menjadi pemenuhan kerinduan kita. Sama seperti Yesus yang ingin kita mengenangkan pembasuhan kaki ini sebagai peristiwa pemulih atas kerinduan dan harapan-harapan yang kita gantungkan kepada Tuhan. Pada zaman dahulu bagian terkotor dari tubuh seseorang adalah bagian kakinya karena alas kaki yang digunakan hanya menutupi telapak kaki saja. Tapi pada bagian inilah yang justru ingin dibasuh oleh Yesus. Yesus ingin kenangan abadi yang menyelamatkan itu bisa terus tinggal diantara umat sebagai teladan tentang kasih untuk saling melayani. Sama seperti dalam pelayanan di gereja harus dilakukan dengan tulus tanpa pamrih. Pun dari pamrih ucapan terima kasih. Hati yang bersih menghantarkan seseorang dapat melayani tanpa balasan. Kenangan akan Ekaristi menjadikan darah Kristus sebagai ungkapan syukur kehadiran Yesus yang memberi kehidupan dan keselamatan abadi. Bangsa Israel merayakan Paskah (Perjanjian Lama) sebagai ungkapan syukur atas hidup dan panen yang berhasil. Pada masa itu, Paskah juga merupakan perayaan pembebasan bangsa Israel dari tanah Mesir, dimana dikisahkan rumah bangsa Israel yang ditandai oleh darah anak domba (sebagai simbol permohonan kehidupan) terlepas dari malaikat maut yang lewat. Sementara itu dalam Paskah (Perjanjian Baru) yang dikorbankan adalah Yesus sendiri, supaya manusia memperoleh keselamatan dan hidup abadi (pembebasan dari dosa). Maka pengenangan inilah yang kita rayakan dalam Ekaristi sebagai ungkapan syukur. Setelah homili, upacara pembasuhan kaki diwakili oleh umat dari setiap wilayah sejumlah 12 orang sesuai dengan jumlah rasul Yesus. Pembasuhan dilakukan oleh Romo Mike di depan altar. Misa kedua Hari Raya Kamis Putih itu ditutup dengan perarakan Sakramen Maha Kudus ke Kapel, tempat Sakramen Maha Kudus ditahtakan dan menjadi pusat prosesi tuguran yang dilaksanakan oleh perwakilan umat dari seluruh wilayah yang dilakukan secara bergiliran hingga pukul 24.00. Er
20 | LIPUTAN UTAMA
Ibadat pertama Jumat Agung, yang biasanya diadakan pada jam menjelang Yesus wafat disalib, merupakan jam yang paling penuh setiap tahunnya, demikian juga pada ibadat tanggal 07 April 2023 yang dimulai pada pukul 14.00 WIB di Gereja Santo Gabriel Paroki Pulo Gebang. Semua ruangan penuh, baik didalam gereja, maupun semua ruangan tambahan (kapel, GKP lantai 2 dan 3). Jumat Agung merupakan satu-satunya hari dimana Gereja Katolik tidak merayakan Ekaristi, sehingga tidak disebut misa, melainkan hanya ibadat. Ibadat Jumat Agung diadakan untuk memperingati dan mengenang sengsara Yesus. Ibadat ini diawali dengan masuknya iring-iringan Romo, Frater dan para petugas liturgi tanpa lagu pembuka. Ibadat pertama Jumat Agung, dipimpin oleh Romo Michael Wisnu Agung Pribadi Pr, yang didampingi oleh Frater Thomas Aryangga ini, dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni. Kor yang bertugas adalah Kor Petrus dari Wilayah I, yang anggotanya merupakan gabungan lintas lingkungan. Bacaan Injil yang diambil dari Yoh. 18:1 – 19:42 dilantunkan sebagai Passio Kisah Sengsara dan Wafat Yesus Kristus, dibawakan secara bergantian oleh 2 petugas bersama Romo Michael. Passio juga diselingi dengan lagu yang dinyanyikan kor: O Anak Domba Allah dan O Yesusku. Mendekati akhir passio, sesudah ayat ketika Yesus berkata: “Sudah selesai.” (Yoh. 19:30), semua umatpun serentak berlutut dan hening sejenak. Secara singkat dalam homilinya, Romo Michael mengajak umat untuk memikirkan kembali jika ingin berbuat dosa, apakah akan menyia-nyiakan pengorbanan Yesus? Dan juga merenungkan bagaimana kita akan menghargai pengorbanan Yesus dalam menjalani kehidupan kita seharihari? Ajakan tersebut tentu saja dengan harapan melalui peristiwa sengsara Yesus, akan banyak orang (khususnya umat Paroki Pulo Gebang) yang mengalami pertobatan, beralih dari dunia yang lama ke dunia yang baru. Dalam doa umat meriah, ada sembilan wujud intensi umum, yaitu untuk: 1.) Gereja Kudus, 2.) Bapa Suci, 3.) Para Pejabat Gereja dan Segala Lapisan, 4.) Para Calon Baptis, 5.) Persatuan Umat Kristiani, 6.) Orang yang tidak percaya akan Kristus, 7.) Orang yang tidak percaya akan Allah, 8.) Para pemimpin negara dan 9.) Orang yang menderita. Intensi-intensi tersebut dibacakan satu persatu oleh Frater Ar terlebih dahulu, lalu umat berlutut dan berdoa dalam hati IBADAT JUMAT AGUNG (MENGENANG SENGSARA YESUS) IBADAT 1 PUKUL 14.00, 07 APRIL 2023 LIPUTAN UTAMA | 21
22 | LIPUTAN UTAMA Kekhasan dari Ibadat Jumat Agung adalah selalu dimulai pada siang hari. Ibadat siang hari di Paroki Pulo Gebang diadakan pukul 14.00 dan sore hari pukul 18.00. Setiap Jumat Agung, Gereja Mengenangkan Sengsara Tuhan. Inilah puncak cinta Allah dalam karya penyelamatan umat manusa. Ada beberapa urutan tata ibadat penting bagi pada Ibadat Jumat Agung; 1. Tidak dibuka dengan Ritus Pembuka dan Ritus Penutup. 2. Suasana ibadat hening, tanpa musik masing-masing, kemudian doa dibacakan oleh Romo Michael. Sesudah doa umat meriah, ibadat dilanjutkan dengan Upacara Penghormatan Salib. Imam turun dari altar untuk membuka selubung salib bertahap sebanyak 3x, diiringi dengan lagu: Lihat Kayu Salib (PS. 504). Setelahnya umat maju satu persatu untuk melakukan penghormatan salib dengan membungkukkan badan di depan salib. Selesai ibadat, Romo, Frater dan para petugas liturgi meninggalkan altar dengan hening, tanpa lagu penutup. Seluruh rangkaian Ibadat Jumat Agung yang pertama, selesai pada pukul 15.53 WIB. Limut -15.04.2023 Anak Domba Paskah Sudah Tersembelih demi Manusia Ibadat II Jumat Agung
LIPUTAN UTAMA | 23 iringan, sejak perarakan masuk. 3. Gereja merenungkan sengsara Kristus (yang biasanya dilantunkan dalam Passio Sengsara Tuhan Yesus) yang dilanjutkan dengan Penghormatan Salib. 4. Mendoakan keselamatan dunia dalam doa umat meriah. 5. Tidak ada Perayaan Ekaristi (tanpa Doa Syukur Agung). 6. Perayaan Komuni (hosti yang telah dikonsekrir pada Kamis Putih). Dalam homilinya, Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr. menyampaikan bahwa pengenangan Jumat Agung menjadi sentral iman akan Yesus dengan pengorbanan yang demikian ini hingga seluruh dunia mengakuinya dalam bentuk meliburkan diri dari segala aktivitas pekerjaan atau ditandai sebagai tanggal merah. Melalui bacaan Injil dari Yohanes, Yesus tampil sebagai pribadi dari sisi ke-Allah-an yang tidak menyoroti tentang penderitaan-Nya tapi sebagai sosok yang tidak mengeluh, tidak menyerah walau derita luar biasa yang ditanggung-Nya. Dalam Injil Yohanes, Yesus tidak memanggil Allah “Eli Eli Lama Sabakhtani!” karena Yesus pada versi ini adalah Yesus yang tidak pernah merasa ditinggalkan oleh Allah. Banyak sekali pesan suci dari Injil Yohanes, Romo Gun menyebutkan ada tujuh Pesan Suci yang terakhir sebelum Yesus wafat, dan tiga diantaranya ada di dalam Injil Yohanes. Ketika Yesus melihat Ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah, anakmu!” Kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima Maria di dalam rumahnya. Ini menjadi Pesan Suci Yesus yang pertama, sebagai penanda penyerahan umat yang dikasihi-Nya ke dalam hubungan ibu dan anak dengan Bunda Tuhan. Sekaligus sebagai bantahan bahwa Yesus memiliki adik. Dalam adat orang Yahudi jika anak sulung meninggal maka anak nomer dua yang harus bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup orangtuanya. Ayat ini menjadi penegasan bahwa Yesus adalah anak tunggal, sehingga Yesus menyerahkan atau menitipkan Ibu-Nya kepada murid-Nya. Pesan Suci Yesus yang kedua adalah saat Yesus mengatakan, “Aku haus”. Kata-kata ini bukan merujuk pada kebutuhan manusiawi yang membutuhkan air minum, tapi kata ilahi yang mendalam tentang betapa hausnya Tuhan untuk menyelamatkan manusia dari dosa, betapa cintanya Tuhan kepada manusia, hingga rela menderita dari ujung rambut hingga ujung kaki untuk menyelesaikan misi cinta-Nya. Setelah seorang prajurit mencucukkan bunga karang berisi cairan cuka ke mulut Yesus, maka menjadi kepenuhan juga bahwa seluruh tubuh-Nya terdera, tanpa ada yang terlewat termasuk lidah-Nya. Pesan Suci Yesus yang ketiga adalah saat Yesus mengatakan, “Sudah selesai.” Bahwa tugas-Nya dalam menebus dosa manusia sudah selesai, bahwa Anak Domba Paskah sudah dikorbankan dan semua terpenuhi seperti yang tertulis dalam Perjanjian Lama, bahwa anak domba yang disembelih dalam perjamuan Paskah tidak boleh dipatahkan tulang-tulangnya. Demikian yang terjadi karena tulang Yesus tidak jadi dipatahkan oleh prajurit. Maka pada hari yang suci ini kita semua sepantasnya memberikan hormat sedalamdalamnya kepada Yesus yang telah begitu berani menjalani setiap peristiwa deraan dan pengkhianatan untuk menebus dosa manusia. Romo Gunawan juga mengajak umat untuk membersihkan salib-salib yang terpasang di rumah masing-masing sebagai bentuk penghormatan batin akan salib, yang mungkin sudah bertahun-tahun hanya tergantung di dinding tanpa pernah dibersihkan dari debu dan serangga. Semoga kenangan penghormatan salib ini menjadi penyemangat hidup kita bahwa ada Tuhan yang selalu mencintai kita sedemikian ini. Er
26 | LIPUTAN UTAMA Jam – Jam Kegelapan Malam Vigili II Sehari setelah Jumat Agung, umat Kristiani khususnya Katolik merayakan Malam Vigili atau Sabtu Suci di gereja. Perayaan Malam Vigili ini dibagi menjadi beberapa ritual. Dimulai dengan Upacara Cahaya, disini Imam (yang pada misa kedua di Paroki Pulo Gebang ini dipimpin oleh Romo Michael Wisnu Agung Pribadi, Pr.) memberkati api yang baru dinyalakan dan meletakkan empat titik dupa pada lilin Paskah membentuk formasi salib. Api ini kemudian dipergunakan untuk menyalakan lilin Paskah, yang kemudian dibagikan kepada seluruh umat melalui lilin-lilin kecil. Upacara Cahaya ini mempunyai makna kehadiran Yesus sebagai pembawa terang yang menghalau kegelapan, membawa keselamatan dan mengalahkan kejahatan. Upacara kedua adalah Liturgi Sabda, pada liturgi ini umat mendengarkan bacaan Kitab Suci dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama diambil dari kitab Kejadian dan Keluaran, yang menceritakan tentang karya penciptaan alam semesta oleh Tuhan dan karya penyelamatan umat Israel keluar dari perbudakan bangsa Mesir. Bacaan Epistola diambil dari Surat Santo Paulus kepada jemaat di Roma. Setelah pembacaan Injil dari Matius 28:1-10, Romo Mike dalam homilinya mengingatkan umat akan misi panggilan kita masing-masing, seperti para murid Yesus yang waktu itu terdera oleh rasa takut karena Guru yang diandalkannya wafat meninggalkan mereka. Dengan kebangkitan Yesus para murid diingatkan untuk kembali pada misi panggilan mereka, yaitu mewartakan karya keselamatan Allah. Melalui kebangkitan Yesus, seluruh umat diajak untuk memperbarui orientasi hidupnya, bahwa jika sebelumnya hidup ini hanya berakhir pada kematian, maka dengan kebangkitan Kristus manusia harus berubah dalam memandang hidup ini, karena hidup tidak hanya di dunia saja tapi ada kehidupan kekal. Apa sebenarnya yang menjadi
LIPUTAN UTAMA | 27 pokok panggilan umat Kristiani? Romo Mike mengingatkan bahwa kita perlu merenungkan ketakutan-ketakutan yang mungkin kita alami dalam menjalani hidup ini, misalkan takut miskin lalu bekerja keras tanpa mengenal waktu untuk menjadi yang terkaya, atau takut sakit lalu harus menghindari makanan ini itu dan berjuang untuk menjalani pola hidup sehat secara berlebihan. Tapi itu semua bukanlah panggilan murid Kristus, yang seharusnya menjadi ketakutan utama para pengikut Kristus adalah takut akan bahaya dosa. Dengan kebangkitan Yesus bukan berarti dosa akan berhenti mengintai manusia, tapi dengan kebangkitan Tuhan manusia diberikan kekuatan untuk mengatasi banyak hal dan mampu mengalahkan dosa. Kuasa Tuhan telah membuat bumi bergetar dan batu kubur terguling hingga nyata bahwa Tuhan menguasai hidup dan mengalahkan kematian dalam kebangkitan. Manusia yang mengambil keputusan untuk menolak dosa akan mendapat penerangan cahaya Kristus yang akan memimpinnya menjalani hidup. Maka jelaslah bahwa iman akan Yesus tidaklah sia-sia karena orang yang setia dan tekun dalam Tuhan akan mendapatkan kehidupan abadi. Dalam kebangkitan Tuhan diketahui ada 3 tokoh yang menginspirasi ; para Wanita, yang sejak awal mengikuti Yesus dimanapun Yesus berada hingga wafat-Nya, para Wanita ini didorong oleh cintanya membawa rempah-rempah wewangian untuk jenazah Yesus, karena pemakaman Yesus yang terburu-buru menyebabkan jenazahNya tidak mendapatkan perawatan yang selayaknya. Lalu Petrus dan juga Yohanes yang berlari ke kubur dan mendapatkan warta pertama kali bahwa Yesus sudah bangkit. Orang-orang yang mempedulikan Yesus ini terbalas dengan cara yang luar biasa, yaitu menjadi orang-orang yang pertama kali boleh mendapatkan warta dari malaikat bahwa Yesus sudah bangkit. Makna ini juga menyampaikan pada kita bahwa siapapun yang berharap pada Tuhan hidupnya tidak akan sia-sia, melainkan berbuah berlimpah. Misa dilanjutkan dengan upacara yang ketiga yaitu Liturgi Pembaptisan, pada upacara ini air suci yang baru diberkati langsung dipercikkan kepada umat, setelah umat mengucapkan pembaruan janji baptis. Upacara yang terakhir adalah Liturgi Ekaristi, yang menjadi puncak seluruh upacara. Pada Ekaristi inilah Yesus menyerahkan Tubuh dan Darah-Nya sebagai tanda Cinta-Nya kepada manusia. Misa Malam Vigili yang dilakukan di jamjam gelap menjadi simbol, bahwa manusia yang dulunya hidup dalam kegelapan dan menantikan seorang penyelamat, telah mendapatkan lilin-lilin bertaburan cahaya. Api cahaya dari Yesus sendiri yang dibagikan-Nya dengan Darah dan Tubuh-Nya sendiri. Dan akhirnya jam-jam kegelapan itu pun berlalu sudah, berganti menjadi terang. Er
MISA ANAK MINGGU PASKAH MINGGU, 09 APRIL 2023 PUKUL 09.00 WIB LIPUTAN UTAMA | 29 Pada hari Minggu Paskah tanggal 09 April 2023, Gereja Santo Gabriel Paroki Pulo Gebang mengadakan tiga kali misa dengan tema khusus, yaitu misa bersama lansia, misa bersama anak dan misa bersama OMK, walaupun terbuka juga untuk kehadiran umat lainnya sesuai pilihan jam misa mereka. Misa bersama anak pada pukul 09.00 WIB, dipimpin oleh Romo Alphonsus Setya Gunawan Pr, didampingi oleh Frater Thomas Aryangga, dimulai dengan perarakan dari pintu masuk dengan membawa lilin besar Paskah, umat berlutut ketika seruan lagu “Cahaya Kristus” dinyanyikan sebanyak 3x sampai ke altar. Lagu pembukaan “Mari Bersukacitalah” (PS 525) yang dinyanyikan oleh kor dari Bina Iman Santo Gabriel (gabungan dari bina iman anak (BIA) dan bina iman remaja (BIR) paroki), mengawali misa. Dalam kata sambutannya, Romo Gunawan menyapa anak-anak dan umat dengan ucapan Selamat Paskah, lalu bertanya, “Apakah ada yang tau berapa paku yang ada di salib Yesus?”, jawabannya ada 5. Lima paku yang melambangkan 5 luka Yesus yang besar: pada tangan, kaki dan lambung. Yesus dengan segala luka-Nya, ingin menebus dosa yang kita perbuat baik dengan perbuatan, pikiran, perkataan dan kelalaian. Saat madah Kemuliaan dinyanyikan, Romo mengajak umat memberi hormat kepada Yesus yang bangkit, dengan berlutut sejenak. Dilanjutkan dengan doa pembukaan, Romo mengajak semua anak-anak yang hadir untuk berdoa bersama mengikuti ucapannya: “Terima kasih Tuhan Yesus karena Engkau telah mengalahkan dosa dan menyelamatkan kami semua”. Homili kali ini tidak diisi dengan kotbah, namun Romo turun dari altar, didampingi oleh Frater Ar, untuk berinteraksi dengan anak-anak secara langsung. Romo dan Frater bergantian melemparkan pertanyaan dan anak-anak dipersilakan mengangkat tangan jika ingin menjawab. Seksi Katekese kemudian memberikan hadiah kepada
30 | LIPUTAN UTAMA setiap anak yang bisa memberikan jawaban dengan benar. Dengan semangat, anak-anak mengangkat tangan dan berebutan untuk menjawab pertanyaan dari Romo dan Frater. Dari kurang lebih 10 pertanyaan hanya satu atau dua yang mudah, namun selalu ada saja anak yang semangat untuk menjawab., walau sulit. Sepuluh pertanyaan tersebut antara lain: diminta untuk menyebutkan nama 12 rasul, nama orang yang menusuk lambung Yesus, nama gunung tempat Yesus disalib, nama orang pertama yang melihat penampakkan Yesus, menyebutkan nama tiga orang murid yang sering diajak Yesus, menyebutkan nama para penulis injil, menghitung jumlah kitab pada Perjanjian Baru dari Matius sampai Wahyu, nama rasul yang dipanggil ketika sembunyi di rumah Sabtu, 15 April 2023 adalah hari yang dinanti banyak anak Paroki Pulo Gebang, karena pada hari tersebut anak-anak mengadakan kegiatan Paskah Bersama Bina Iman Gereja Santo Gabriel. Acara yang bertemakan “Kesejahteraan Bersama Kemenangan Bersama” ini sengaja diselenggarakan pada hari Sabtu. Kenapa yah kakak-kakak panitia memilih hari Sabtu? Hal ini berkaitan dengan bentuk kegiatannya, pada kesempatan kali ini anak-anak diajak untuk bermain dan belajar, Moving Games. Kompleks gereja tidak digunakan untuk misa seperti hari Minggu, sehingga anak-anak dapat dengan leluasa bermain di halaman gereja. Walau ternyata, hari Sabtu juga banyak kegiatan di dalam gereja lohh... Untungnya kakak-kakak panitia sudah berkoordinasi dengan banyak pihak sehingga acara dapat berjalan sesuai rencana. Banyak terima kasih kami ucapkan kepada petugas sarana dan prasana gereja, Pak Eron, Pak Roni, Pak Agus, dan lain-lain yang tidak dapat kami sebutkan semua. Kesejahteraan Bersama Kemenangan Bersama Acara Paskah 2023 bersama Bina Iman Paroki Pulo Gebang Kembali ke tema “Kesejahteraan Bersama, Kemenangan Bersama”, mengajak anakanak untuk belajar bahwa kesejahteraan/ kemenangan dapat kita usahakan dengan cara bermain dengan kelompok. Setiap anggota kelompok dapat berkontribusi sesuai kemampuan masing-masing. Di dalam kelompok kita belajar untuk bertanggung jawab, berbagi dan berkorban. Seperti yang diajarkan Tuhan Yesus dalam Paskah ya! Nah, langsung ke liputan acaranya yuk... Anak-anak sudah mulai berdatangan dari jam 8 pagi, registrasi ulang dan duduk sesuai dengan arahan panitia, kelompok anak kelas 1 SD – SMP duduk berderet dan anak PG – TK duduk di sisi kiri. Acara dibuka dengan meriah oleh trio MC Kak Angel, Kak Martha dan Kak Cecil. Barnabas, nama guru agamanya Paulus dan arti nama Yesus. Selesai homili, diteruskan dengan pembaruan janji baptis. Umat diminta meletakkan tangan kanan di dada ketika mengucapkan pembaruan janji baptisnya. Umat menerima percikan air suci dari para prodiakon yang berkeliling diiringi dengan lagu “Syukur kepada Tuhan”. Sesudah komuni, anak-anak yang hadir, berbaris rapi untuk menerima berkat. Doa penutup juga diucapkan Romo bersama dengan anak-anak. Misa bersama anak, yang dari awal hingga akhir mengajak anak-anak terlibat ini, berakhir pada pukul 11.05 WIB dengan penuh sukacita dan kegembiraan yang terpancar dari wajah mereka. Limut – 18.04.2023
LIPUTAN UTAMA | 31 Setelah pembukaan, dimulailah pembagian kelompok besar, ada 12 kolompok dengan 12 kakak pemandu. Ke-12 kelompok tersebut masuk ke dalam 6 pos games yang sudah disiapkan. Supaya tidak bentrok, rute setiap kelompok berbeda satu sama lain. Pos games-nya adalah: Pos Tebak Tokoh Alkitab, Pos Menghias Telur, Pos Kuis Alkitab, Pos Transfer Telur, Pos Puzzle, dan Pos Ayat Berantai. Wah seru, sambil bermain sambil menambah pengetahuan kita dan juga belajar bekerja sama dengan teman satu kelompok. Meskipun sambil naik turun tangga, tetapi semuanya semangat selama kegiatan berlangsung. Kesan dari Kak Murni, salah satu kakak pemandu, “capek tapi seru dan asik apalagi anak-anaknya cerdas”, pesan beliau juga “di dalam hidup kita akan saling membutuhkan satu sama lain, jadi mari bergotong-royong supaya pekerjaan kita lebih mudah dan menyenangkan”. Tidak kalah seru, anak kelas PG – TK juga punya aktivas di GKP lantai 3, pertama lomba mewarnai kelinci dan telur paskah yang lucu. Setelah selesai mewarnai, anak-anak diajak untuk menghias paper cup yang akan jadi keranjang Paskah. Ada yang menghias paper cupnya dengan pensil warna, ada juga yang menempelkan guntingan bentuk hati, bintang, dan lain-lain. Setelah dihias, anakanak bersiap untuk lomba mencari telur. Ini yang paling ditunggu-tunggu. Anak-anak PG – TK berbaris dan turun ke halaman depan GKP untuk mencari ratusan telur puyuh yang disebar di sekitar taman tersebut. Ada cerita yang menarik ketika selesai lomba mencari telur, Greo (4 tahun) bercerita dia tidak menemukan telur, tapi ada teman yang memberikan telurnya sehingga Greo mendapatkan 2 telur di keranjangnya, wah anak PG – TK sudah bisa berbagi yah... Akhirnya acara ditutup dengan pengumuman pemenang dan pembagian hadiah. Teristimewa hadiah pinata yang diberikan oleh Panitia Paskah, menambah keseruan hari ini. Acara yang melibatkan banyak pihak ini sudah memberikan kebahagiaan untuk anak-anak. Terima kasih kami ucapkan kepada Panitia Paskah, Seksi Komsos, Lingkungan dan Wilayah yang juga sudah mendukung acara ini. Semoga acara Paskah bersama Bina Iman ini membawa sukacita di hati adik-adik ya… Tuhan Memberkati Iyung
34 | LIPUTAN UMUM “Salibkan Dia!!… Salibkan Dia!!”… pekik amarah saling bersahut-sahutan. Pilatus harus menyerah pada desakan para tua-tua, ahli Taurat dan seluruh rakyat. Yesus dijatuhi hukuman mati. “Cepat jalan… ahhh pake jatuh lagi… ayo bangun!!”… bengis algojo dan suara cambukan terdengar keras dan berulang. Yesus harus memanggul salib menuju bukit Golgota. Jalanan mendaki, beban salib yang berat, luka-lukanya yang mengeluarkan darah, badan yang lemah bahkan batinpun lelah ditinggal muridmurid-Nya. Keadaan ini menyebabkan Yesus jatuh…… Demikian sebagian narasi yang divisualisasi oleh pemeran Jalan Salib di Gereja St. Gabriel Paroki Pulo Gebang pada Jumat (7/4/2023) pagi. Umat disuguhkan jalan salib yang berbeda dari ibadat sebelumnya. Prosesi jalan salib di Jumat Agung ini menyuguhkan drama visual, berupa dialog, pembacaan narasi, backsound instrument dan suara-suara yang menggambarkan aspek emosional. Ratusan umat yang hadir diajak untuk lebih menghayati Paduan Suara dan Tim Drama Visual Baru Dibentuk Sudah Berani Tampil pada Ibadat Jalan Salib
LIPUTAN UMUM | 35 dan merasakan bagaimana saat itu Yesus menjalani siksaan yang begitu berat sampai akhirnya wafat di kayu salib dan dimakamkan. Aksi kolaborasi yang dibawakan oleh 20 orang dari komunitas lektor/lektris dan misdinar serta dukungan Frater Aryangga cukup berhasil. Tidak sedikit umat yang meneteskan air mata saat mengikuti kisah sengsara Yesus itu. Selain itu, ibadat jalan salib ini semakin khusuk karena didukung penampilan paduan suara (PS) spesial Bapak–Bapak Paroki Pulo Gebang. Menjadi penampilan perdana semenjak dibentuk atas inisiatif Romo Alphonsus Setya Gunawan, Pr. PS Bapak–Bapak ini, terdiri dari sekitar 27 orang dengan rentang usia 30-an sampai lansia yang berasal dari pelbagai lingkungan. Sebagian besar sudah tergabung dalam komunitas kor lingkungan, baik sebagai anggota kor atau dirigen kor. Sebelum tampil perdana, PS Bapak– Bapak latihan rutin setiap minggu di kapel paroki. Setelah penampilan perdananya, atas permintaan Seksi Liturgi, PS Bapak-Bapak ini akan terus melayani untuk mengisi jadwal kor reguler di Paroki Pulo Gebang. PS Bapak–Bapak mendapatkan apresiasi umat apalagi jika ditilik waktu latihan yang terbatas dengan lagu-lagu lawas ibadat yang terasa belum familiar bagi beberapa orang di dalam anggota paduan suara. Keberanian menjawab panggilan pelayanan ini membuat Tim Drama Visual dan juga PS Bapak– Bapak berbuah manis karena berhasil menghantar umat untuk lebih meresapi kisah sengsara Yesus. DenyKuz
38 | LIPUTAN UMUM Dalam rangkaian kegiatan menyambut Paskah, Panitia Paskah tahun 2023 (Wilayah 6 dan 7) menyelenggarakan Lomba Pinata Wilayah dan Lomba Keranjang Paskah Keluarga untuk umat Paroki Pulo Gebang. Pelaksanaan lomba tersebut diselenggarakan pada tanggal 25 Maret 2023 di GKP lantai 3 hari Sabtu, pukul 09.00–11.00. Sebulan sebelum pelaksanaan lomba tersebut seksi humas dari Panitia Paskah sudah mengumumkan kepada Korwil dan Kaling dengan tujuan agar para wilayah dapat mempersiapkan perencanaan dan material untuk berkarya sebaik mungkin. Proses pembuatan pinata dilaksanakan di wilayah masing-masing dan panitia hanya menerima karya yang sudah selesai dibuat pada tanggal 25 Maret 2023, sekaligus sebagai tanggal penilaian dari para juri. Perlombaan ini dimaksudkan agar dalam menyambut Paskah kita semua dapat mengalaminya dengan kegembiraan dan kebahagiaan bersama. Oleh karena itu panitia memberikan kebebasan bagi peserta lomba untuk membuat karya di wilayah masing-masing sesuai dengan kreativitasnya. Pada kesempatan ini Lomba Pinata diperuntukkan bagi perwakilan OMK (Orang Muda Katolik) Wilayah dengan harapan selain dapat menghasilkan karya-karya, anak muda juga dapat membangun kebersamaan OMK di wilayah masing-masing. Sedangkan Lomba Keranjang Paskah diperuntukkan kepada perwakilan keluarga Lomba Pinata dan Keranjang Paskah
LIPUTAN UMUM | 39 perwilayah dengan tujuan mempererat kebersamaan antar anggota keluarga terutama dalam hal bekerjasama sebagai satu tim. Pada saat penilaian, panitia dibantu oleh juri yang terdiri dari Romo Michael, Ibu Titik Legowo dan Ibu Herlina. Penilaian dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 25 Maret 2023, di GKP. Karya-karya yang sudah dipersiapkan dibawa ke GKP untuk dinilai oleh para juri. Seluruh peserta Lomba Pinata mampu menghasilkan karya yang unik dan menarik, begitu pula dengan Lomba Keranjang Paskah Keluarga. Setelah melalui tahapan penilaian dan perhitungan yang cukup ketat, para juri mengumumkan pemenangnya sebagai berikut: Lomba Pinata : • Juara I oleh Wilayah 11 • Juara II oleh Wilayah 13 • Juara III oleh Wilayah 14 • Juara IV oleh Wilayah 3 Lomba Keranjang Paskah : • Juara I oleh Wilayah 3 • Juara II oleh Wilayah 15 Demikianlah rangkaian lomba dalam rangka memeriahkan Paskah 2023 bersama umat Paroki Pulo Gebang. Dice
Pada masa Yesus hidup menjadi manusia dan dalam karya penyelamatan-Nya, bangsa Yahudi berada dalam penjajahan Kekaisaran Romawi. Hukuman salib merupakan tradisi bangsa Romawi (bukan bangsa Yahudi), oleh karena itu bangsa Yahudi tidak dapat memutuskan hukuman salib untuk Yesus. Bangsa Yahudi hanya memiliki Mahkamah Agama sementara hukuman salib harus diputuskan oleh Mahkamah Sipil yang dipegang oleh penguasa pemerintahan. Pada masa itu wakil pemerintahan di Yerusalem diserahkan oleh Kaisar Roma kepada Ponsius Pilatus. Pilatus bukanlah orang Yahudi melainkan orang Romawi, tapi karena Yerusalem termasuk dalam wilayah jajahan bangsa Romawi maka biasanya Pilatus yang tinggal di Pantai Laut Tengah bersama pasukannya mengamankan Yerusalem menjelang pesta perayaan Paskah. Paskah bangsa Yahudi adalah sebuah perayaan besar dimana seluruh bangsa Yahudi berkumpul di Yerusalem untuk merayakannya. Pilatus sebagai seorang pemimpin keamanan juga diberi wewenang dari Romawi untuk menjatuhi hukuman salib kepada para penjahat, maka karena kuasa inilah bangsa Yahudi dan Mahkamah Agama (yang sudah lebih dulu memutuskan secara sepihak hukuman penyaliban Yesus) memaksa Pilatus meluruskan niat mereka yaitu untuk menjatuhkan hukuman salib pada Yesus. Pilatus memeriksa Yesus di dalam istananya, sementara bangsa Yahudi Politik Cuci Tangan Pilatus 42 | LIPUTAN UMUM
menunggu di luar pagar. Mereka tidak masuk ke dalam istana karena menurut adat bangsa Yahudi menjelang Hari Raya Paskah orang Yahudi tidak diperbolehkan memasuki pekarangan orang asing karena dapat menajiskan hingga tidak bisa merayakan Paskah. Pemeriksaan terhadap Yesus berjalan alot. Dikisahkan sebanyak tujuh kali Pilatus keluar masuk menjadi perantara antara Yesus dengan bangsa Yahudi. Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun dari Yesus, tapi semakin Pilatus mengatakan Yesus tidak bersalah semakin keras bangsa Yahudi mendesak Pilatus. Akhirnya Pilatus menyerah karena disebut-sebut oleh bangsa Yahudi bahwa Pilatus bertendensi melawan Kaisar Romawi karena dengan tidak menghukum Yesus berarti Pilatus mengakui bahwa Yesus seorang raja. Dan kehadiran raja baru ini dianggap menciptakan revolusi melawan kaisar. Maka dikisahkan Pilatus mencuci tangannya, setelah melewati perbincangan empat mata dengan Yesus berkali-kali dan Pilatus tidak menemukan kesalahan atau perbuatan kejahatan di dalam diri Yesus, apalagi setelah istri Pilatus menceritakan akan mimpinya tentang Yesus yang membuatnya sangat menderita sebagai sebuah peringatan. Dirinya tidak mau bertanggung jawab atas darah Yesus yang tertumpah dalam penyaliban. Pilatus menyerahkan Yesus ke bangsa Yahudi dengan hukuman cambuk dan sebuah papan yang ditulisnya (untuk dikalungkan ke leher Yesus) dan akan dipakukan di kayu salib setelah tiba di Golgota. Bangsa Yahudi dan para Majelis Agama menerima penyerahan ini sebagai penerimaan kuasa untuk menyalibkan Yesus. Pada masa itu penjahat yang dijatuhi hukuman salib di lehernya akan dikalungkan sebuah papan yang bertuliskan kesalahan atau kejahatan penjahat tersebut. Pilatus menuliskan kata INRI pada papan Yesus, yang artinya Inilah Raja Orang Yahudi. Tulisan pada papan ini terdiri dari tiga bahasa, yaitu bahasa Ibrani sebagai bahasa lokal, lalu bahasa Yunani yang adalah bahasa penghubung antar bangsa atau bahasa internasional, dan bahasa Latin yaitu bahasa bangsa Romawi. Dengan penulisan demikian ini berarti Yesus sebagai raja bangsa Yahudi adalah raja yang diakui secara internasional. Tentu bangsa Yahudi menentang keras tulisan ini dan meminta Pilatus mencabutnya. Tapi Pilatus telah menetapkannya dan tidak mau mencabutnya. Melihat dari cara Pilatus menuliskan kata INRI dalam tiga bahasa memberikan pernyataan bahwa Pilatus adalah orang yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata, dan pengetahuan intelektual yang luar biasa. Kendati demikian dia hanya bisa terdiam saat mengutarakan pertanyaanpertanyaan yang dijawab Yesus dengan jawaban yang tidak pernah dipikirkan oleh manusia paling intelektual sekalipun. Politik cuci tangan Pilatus ini membuatnya menetapkan bahwa dirinya tidak berkehendak melawan kaisar dan seketika setelah berbincang empat mata dengan Yesus dirinya juga tidak berkehendak menyalibkan Yesus. Homili Romo A. Setya Gunawan, Pr, ditulis kembali oleh Er LIPUTAN UMUM | 43
selamat paskah Umat Gereja Umat Gereja Santo Gabriel Santo Gabriel St. Filipus | Sta. Anna | St. Vincensius | St. Martinus De Porez dari Wilayah 13 dari Wilayah 13
LIPUTAN UMUM | 45
46 | LIPUTAN UMUM